materi
-
Upload
rahajeng-intan-handayani -
Category
Documents
-
view
20 -
download
0
Transcript of materi
MATERI
PHBS DI TATANAN INSTITUSI KESEHATAN
1. PENGERTIAN PHBS DI TATANAN INSTITUSI KESEHATAN
Beberapa pengertian kaitannya dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
(PHBS) adalah :
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah wujud pemberdayaan
masyarakat yang sadar, mau dan mampu mempraktekkan PHBS. Dalam hal
ini ada 5 program prioritas yaitu KIA, Gizi, Kesehatan Lingkungan, Gaya
Hidup, dan Dana Sehat/Asuransi Kesehatan/JPKM.
Program Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah upaya untuk
memberikan pengalaman belajar atau menciptakan suatu kondisi bagi
perorangan, keluarga, kelompok dan masyarakat, dengan membuka jalur
komunikasi, memberikan informasi dan melakukan edukasi, untuk
meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku, melalui pendekatan
pimpinan (Advokasi), bina suasana (Social Support) dan pemberdayaan
masyarakat (Empowerment). Dengan demikian masyarakat dapat mengenali
dan mengatasi masalahnya sendiri, terutama dalam tatanan masing-masing,
dan masyarakat/dapat menerapkan cara-cara hidup sehat dengan menjaga,
memelihara dan meningkatkan kesehatannya (Dinkes, 2006).
Institusi kesehatan adalah sarana yang diselenggarakan oleh pemerintah atau
swasta atau perorangan yang digunakan untuk kegiatan pelayanan kesehatan
bagi masyarakat, seperti rumah sakit, puskesmas dan klinik swasta.
PHBS di Institusi Kesehatan adalah upaya untuk memberdayakan pasien,
masyarakat pengunjung dan petugas agar tahu, mau dan mampu untuk
mempraktikkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat dan berperan aktif dalam
mewujudkan Institusi Kesehatan Sehat dan mencegah penularan penyakit di
institusi kesehatan.
2. TUJUAN PHBS
Tujuan PHBS adalah meningkatkan pengetahuan, kesadaran, kemauan dan
kemampuan masyarakat agar hidup bersih dan sehat serta masyarakat termasuk
swasta dan dunia usaha berperan serta aktif mewujudkan derajat kesehatan yang
optimal.
Tujuan PHBS di tatanan Institusi Kesehatan antara lain :
Mengembangkan perilaku hidup bersih dan sehat di institusi kesehatan
Mencegah terjadinya penularan penyakit di insti¬tusi kesehatan
Menciptakan Institusi kesehatan yang sehat.
3. MANFAAT PHBS DI TATANAN INSTITUSI KESEHATAN
Bagi Pasien/Keluarga Pasien/Pengunjung :
Memperoleh pelayanan kesehatan di institusi kesehatan yang sehat.
Terhindar dari penularan penyakit.
Mempercepat proses penyembuhan penyakit dan peningkatan kesehatan
pasien.
Bagi Institusi Kesehatan :
Mencegah terjadinya penularan penyakit di institusi kesehatan.
Meningkatkan citra institusi kesehatan yang baik sebagai tempat untuk
memberikan pelayanan kesehatan dan pendidikan kesehatan bagi
masyarakat.
Bagi Pemerintah Daerah :
Peningkatan persentase Institusi Kesehatan Sehat menunjukkan kinerja dan
citra Pemerintah Kabupaten/Kota yang baik.
Kabupaten/Kota dapat dijadikan pusat pembelajaran bagi daerah lain dalam
pembinaan PHBS di Institusi Kesehatan.
4. SASARAN PHBS DI INSTITUSI KESEHATAN
Pasien.
Keluarga Pasien.
Pengunjung.
Petugas Kesehatan di institusi kesehatan.
Karyawan di institusi kesehatan.
5. INDIKATOR PHBS DI TATANAN INSTITUSI KESEHATAN
Ada enam indikator PHBS pada tatanan ini antara lain :
Menggunakan air bersih
Menggunakan jamban
Membuang sampah pada tempatnya
Tidak merokok di institusi kesehatan
Tidak meludah sembarangan
Memberantas jentik nyamuk
6. PENGGUNAKAN AIR BERSIH DI INSTITUSI KESEHATAN
Air yang tidak bersih banyak mengandung kuman dan bakteri penyebab
penyakit, bila digunakan maka kuman dan bakteri berpindah ke tangan. Pada saat
makan kuman dengan cepat masuk ke dalam tubuh yang bisa menimbulkan
penyakit antara lain diare, thypus, cacingan, flu burung dll. Terjadinya infeksi
oleh bakteri atau virus yang ada di institusi kesehatan, penularan penyakit dari
penderita yang dirawat di institusi kesehatan kepada penderita lain atau petugas
di institusi kesehatan ini disebut dengan Infeksi Nosokomial, sehingga untuk
meminimalisir terjadinya infeksi nosokomial salah satu cara dengan mencuci
tangan baik sebelum kontak dengan pasien atau lingkungan maupun setelah
kontak dengan pasien dan lingkungan. Infeksi Nosokomial dapat terjadi karena
kurangnya kebersihan institusi kesehatan atau kurang higienis, tenaga kesehatan
yang melakukan prosedur medis tertentu kurang terampil. Penularan penyakit
juga dapat terjadi karena tidak memadainya fasitftas institusi kesehatan seperti
ketersediaan air bersih, jamban, pengelolaan sampah dan limbah. Pencegahan
infeksi nosokomial yang dapat dilakukan oleh pengunjung, pasien maupun
keluarga pasien adalah dengan mencuci tangan dengan air bersih mengalir dan
menggunakan sabun.
7. MENCUCI TANGAN DENGAN AIR MENGALIR DAN
MENGGUNAKAN SABUN
CTPS merupakan kebiasaan yang bermanfaat untuk membersihkan
tangan dari kotoran dan membunuh kuman penyebab penyakit yang merugikan
kesehatan. Mencuci tangan yang baik membutuhkan beberapa peralatan berikut:
sabun antiseptik, air bersih, dan handuk atau lap tangan bersih. Untuk hasil yang
maksimal disarankan untuk mencuci tangan selama 20-30 detik.
Salah satu cara sederhana yang dapat mencegah kejadian penyakit dan
penularan penyakit adalah dengan cuci tangan pakai sabun (CTPS). Banyak
penelitian menemukan bahwa CTPS dapat menurunkan insiden diare sebanyak
42-47%, pneumonia 50% dan Flu burung 50%. Di samping itu, CTPS juga dapat
mencegah infeksi cacing, infeksi mata dan penyakit kulit. CTPS juga dapat
mengurangi kematian bayi baru lahir, dimana 50% kematian bayi ini terjadi di
rumah dimana ibunya kurang atau tidak mendapatkan informasi yang cukup
mengenai perawatan bayi baru lahir.
CTPS merupakan upaya yang direkomendasikan untuk mencegah
penyakit, dengan pertimbangan bahwa sabun mudah diperoleh dan terjangkau.
Selain itu, air mengalir dapat diupayakan hamper di setiap rumah tangga. Supaya
efektif, perilaku CTPS juga perlu dilakukan dengan benar. CTPS yang benar
adalah dengan memakai sabun dan air mengalir. Alasan dibaliknya adalah
bahwa sabun terdiri dari rantai karbon hidrofobik yang melekat pada kuman di
tangan yang disabuni dan membentuk molekul yang sangat halus. Ketika tangan
dibilas air, sabun menggelontorkan molekul tersebut bersama kuman dan air
bilasan. Dengan mekanisme inilah sabun mampu memutus rantai penyebaran
kuman penyebab penyakit menular.
Tangan kita merupakan bagian tubuh yang paling aktif dipergunakan
dalam kehidupan sehari-hari. Sering kali tidak disadari betapa banyak benda yang
disentuh selama kurun waktu 1 jam saja. Terlebih lagi, ukuran kuman-kuman
yang mungkin tersentuh oleh tangan sangat kecil dan tidak dapat terlihat oleh
mata telanjang.
8. TUJUAN MENCUCI TANGAN
Mencuci tangan merupakan satu tehnik yang paling mendasar untuk menghindari
masuknya kuman kedalam tubuh. Dimana tindakan ini dilakukan dengan tujuan:
a. Supaya tangan bersih
b. Membebaskan tangan dari kuman dan mikroorganisme
c. Menghindari masuknya kuman kedalam tubuh
d. 4.Mencegah infeksi silang/infeksi nosokomial di RS
9. PENYAKIT- PENYAKIT YANG DAPAT DI CEGAH DENGAN
MENCUCI TANGAN :
1. Diare
Sekitar 30 penelitian terkait menemukan bahwa cuci tangan dengan sabun
dapat menurunkan angka penderita diare hingga separuhnya. Tingkat
kefektifan mencuci tangan dengan sabun dalam penurunan angka penderita
diare adalah 44%
2. ISPA
Bukti-bukti telah ditemukan bahwa dengan mencuci tangan sebelum dan
sesudah makan, buang air besar, buang air kecil dapat mengurangi tingkat
infeksi hingga 25 %. Penelitian di Pakistan menemukan bahwa mencuci
tangan dengan sabun mengurangi infeksi saluran pernapasan yang berkaitan
dengan pnemonia (radang paru-paru) pada anak-anak balita hingga lebih dari
50 %.
3. Infeksi cacing, infeksi mata dan penyakit kulit. Penelitian membuktikan
bahwa penggunaan sabun dalam mencuci tangan mengurangi kejadian
penyakit kulit, infeksi mata seperti trakoma, dan cacingan.
4. Flu Singapura atau Hand Foot and Mouth Disease (HFMD), penyakit
ditularkan melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi virus ini saat
tidak mencuci tangan dengan benar
5. Hepatitis A, penularan terjadi ketika seseorang yang terinfeksi virus ini tidak
mencuci tangan dengan benar setelah menggunakan kamar mandi kemudian
ia mengolah makanan yang dikonsumsi oleh orang lain.
10. WAKTU MENCUCI TANGAN (FIVE MOMENT)
1. Sebelum bersentuhan dengan pasien
2. Sebelum melakukan tindakan ke pasien
3. Setelah bersentuhan dengan cairan tubuh pasien
4. Setelah bersentuhan dengan pasien
5. Setelah bersentuhan dengan lingkungan sekitar pasien
11. LANGKAH – LANGKAH MENCUCI TANGAN
1. Basahi tangan setinggi pertengahan lengan bawah dengan air mengalir
2. Gunakan sabun di bagian telapak tangan yang telah basah
3. Digosok telapak tangan ke telapak tangan, sehingga menghasikan busa
secukupnya selama 15-20 detik, adapun bagian yang harus dibersihkan antara
lain:
Punggung tangan
Sela-sela jari
Gerakan tangan seperti mengunci
Ibu jari
Ujung jari
Pergelangan tangan
4. Bilas kembali dengan air bersih
5. Tutup keran dengan menggunakan tisu
6. Keringkan tangan dengan tisu atau handuk bersih
DAFTAR PUSTAKA
Notoatmodjo Soekidjo, Dr.Prof. 2003. Pendidikan dan perilaku kesehatan. Jakarta:
Rineka Cipta.
Departemen Kesehatan RI, 2008. Rumah Tangga Sehat Dengan Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat.
Notoadmodjo, 2007. Promosi Kesehatan Dan Ilmu Perilaku,, Jakarta : Rineka Cipta.
Sarasdyani, Wendy. 2012. Cuci Tangan pakai Sabun dengan Benar Dapat
Mengurangi Prevalensi Penyakit Menular.
http://www.stbm-indonesia.org/dkconten.php?id=5610. Diakses tanggal 14
Desember 2013
Admin. 2010. PHBS di Institusi Kesehatan.
http://drmiftah.blogspot.com/2010/01/phbs-di-institusi-kesehatan.html.
Diakses tanggal 14 Desember 2013
A.Poter, Patricia, Pery, 2002, Ketrampilan dan Prosedur Dasar, Mosby:Elsevier
Science
Jamaludin,joko.2012.Kepatuhan Cuci Tangan Lima Momen di Unit Perawatan
Intensif.Majalah Kedokteran Terapi Intensif
Depkes RI, 2008.Pusat Promosi Kesehatan 2008. http://www.depkes.go.id
Modul Field lab: Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).Fakultas Kedokteran
UNS 2013
http://dinkes.malangkota.go.id/index.php/kiat-sehat/127-phbs-di-berbagai-tatanan
http://dinkeshss.blogspot.com/2011/02/hasil-pemetaan-phbs-2010.html
http://promkespoltekkestanka.wordpress.com/2011/11/06/perilaku-hidup-bersih-dan-
sehat-phbs-di-institusi-kesehatan/
http://hanyasekedarblogg.blogspot.com/2013/04/makalah-promosi-kesehatan-
phbs.html
http://puskesmasbatuputihberau.wordpress.com/promkes/info-kesehatan/perilaku-
hidup-bersih-dan-sehat-phbs-di-institusi-kesehatan/