Materi 3- Geografi Kebudayaan · PDF fileMateri 3- Geografi Kebudayaan ... with smaller...
-
Upload
nguyenhanh -
Category
Documents
-
view
230 -
download
0
Transcript of Materi 3- Geografi Kebudayaan · PDF fileMateri 3- Geografi Kebudayaan ... with smaller...
Materi 3- Geografi Kebudayaan
Keseluruhan tingkat pengetahuan, perasaan, dan
kesadaran (The overall level of knowledge, feelings, and
awareness)
Digunakan untuk mempersepsikan lingkungan,
mengintepretasikan gejala yang timbul,
mewujudkan tindakan, dan memanfaatkan
sumberdaya (It’s being used to perceive the environment,
interpret the symptoms, manifest actions, and utilize resources)
Membentuk tradisi masyarakat
(Forming a community tradition)
1.Biologis (Biology)• Berkembangnya manusia dari yang
sederhana, dengan bentuk fisik dan isitengkorak yang lebih kecil (The development of simple human beings, with smaller physical form and smaller content of skulls)
• Kondisi manusia mampu menyesuaikan denganlingkungan kehidupan (The condition where human being is able to adapt to the environment where they live)
• Tingkatan cara berfikir membuat makin lama makin sempurna, dengan bertambahnya gizidan kecukupan makanan (The levels of way of thinking that become more and more perfect, because of the increasing of the nutrition and food security)
• 2. Geografis (Geography)• Iklim dan topografi merupakan rintangan untuk
berkembangnya suatu kebudayaan(Climate and topography is a form of challenge for the development of a culture)
• Kesuburan tanah pemacu cepat terjadinyaperadaban
• (Soil fertility is a quick trigger for the occurrence of civilization)
• 3. Lingkungan (Environment)
• Manusia dalam kebudayaannya menyesuaikan diri dengan lingkungan (Human being in their culture adapt to the environment)
• Dengan teknologi memanfaatkan persediaan alam (With technology can utilize the natural resources)
• Budaya dan Peradaban yang dimiliki dapat merusak lingkungan (Existing Cultures and Civilizations could damage the environment)
• 4.Sosial (Social)
• Norma Budaya (Cultural Norms) : tertanam dalamperasaan anggota-anggotanya (embedded in the
feeling of its members).
• Tingkatan sosial (Social Degree) : yang menunjuk padakedudukannya dalam masyarakat, sertakepercayaan saling mempengaruhi, sehinggamembentuk rasa dan sikap tertentu (which refers to their position in the society, as well as beliefs influence each other, thus forming a sense and a certain attitude)
Elements of Culture Elements of Culture Elements of Culture
Komplek kebudayaan sebagai pembentuk sistem
Hakekat Hidup
(The essence of life)
Hidup itu buruk
(Life is bad)
Hidup itu baik
(Life is good)
Hidup itu buruk,
tapi harus
diperbaiki (Life is
bad, but it has to be
improved)
Hakekat Karya Karya untuk
nafkah hidup
Karya untuk
kedudukan &
kehormatan
Karya untuk
menambah karya
Persepsi ttg
waktu
(Perception of time)
Orientasi masa
lalu
(Past oriented)
Orientasi masa
kini
(Present Oriented)
Orientasi masa
depan
(Future Oriented)
Pandangan thd
alam
Manusia tunduk
pada alam
Manusia harus
menjaga
keselarasan
dengan alam
Manusia berhasrat
menguasai alam
Pandangan thd
hub. antar
sesama
Ketergantungan
pada sesama
(horisontal)
Ketergantungan
pada tokoh
(vertikal)
Individualisme
Masalah dasar
dalam hidup
Orientasi Nilai Budaya
(Cultural value Orientation)Sistem Nilai
Budaya :
konsepsi-konsepsi
yang berada dalam
alam pikiran
manusia mengenai
hal yang harus
mereka anggap
baik dalam
kehidupan
(sumber : Koentjaraningrat,
1985)
Kerangka Kluckhon : Variation in Value Orientation
Acuan dalam mengembangkan
kehidupan
• Menciptakan keteraturan sosial
• Mengembangkan sikap dan mentalitas
• Beradaptasi dengan perubahan
Perangkat fungsional dalam membangun hubungan
manusia dengan lingkungan
• Mempersepsikan lingkungan
• Memanfaatkan sumberdaya
Bounded System
Memiliki kebiasaan, sifat, dan lokasi yang jelas berbeda (Have clearly different habits, nature, and locations)
Mudah membedakan unsur dalam dan unsur luar (Easy to distinguish the inside elements and outside elements)
Selektif terhadap pengaruh eksternal (Selective to external influences)
Nilai-nilai lokal merupakan satu-satunya faktor pembentuk aturan main (Local values are the only forming factors of the rule)
Otoritas, gagasan, dan sumberdaya lokal berperan dominan (Authority, ideas, and local resources play a dominant role)
Kehidupan berjalan menurut tata cara yang jelas dan wajib diikuti oleh anggota masyarakat (Life goes according to the clear procedure and must be followed by members of the public)
Ritme kehidupan berjalan dalam pola tertentu dan jauh dari ketidakpastian(The rhythm of life goes in a certain pattern and far from the uncertainty)
Mengembangkan kehidupan ekonomi subsisten (Developing subsistence economic life)
Borderless Society
Karakter masyarakat tidak dibentuk oleh konteks tunggal yang berasosiasi dengan wilayah tertentu (Community character is not formed by a single context that is associated with a specific region)
Unsur yang bersifat in-group dan out-group sulit diidentifikasi (Elements that are in-group and out-group is difficult to identify)
Nilai lokal tidak lagi berperan dominan (Local values no longer play a dominant role)
Simbol kehidupan suatu kelompok digunakan juga oleh kelompok lain (Life symbol of a group also used by other groups)
Batas interaksi sosial semakin melebar (Social interaction boundaries become more wide)
Kehidupan berjalan menurut pola yang tidak menentu (Life goes according to erratic pattern)
Menjadikan kelompok lain atau wilayah lain sebagai referensi (Make other groups or regions as references)
Mengadopsi gagasan, nilai, dan norma yang berasal dari luar (Adopting ideas, values, and norms that come from outside)
Mempertanyakan kembali peranan otoritas tradisional (Reevaluate / question the role of traditional authorities)
Mengembangkan sistem ekonomi pasar (Develop a system of market economy)
Pertentangan sosial merupakan fakta yang sah (Social conflict is a legitimate fact)
Ambon
Cultural value : communalism
Narrow minded
Homeland oriented
Fatherhood relationship
Kinship oriented
Historical orientation
Non-opportunism
Transition society: traditional to modern
Migration is not part of the culture
Does not exploit economic networking
Bugis
Cultural value : individualism & enterpreunership
Widen minded
Not having orientation to a specific place
Patron client relationship
Group feelings
Future orientation
Opportunism
Modern society
Migration is part of the native culture
Exploit economic networking
Source: processed from Acciaiolli (1998), Ajawaila (2000), Alqadrie (1999), Robinson (2000), Lokollo
(1999), Suparlan (1999), and Topatimasang in Dietz (1998).
Value
Tradition
Behavior
No Aspects of
Natural Resources
Management
Cultural Attributes
Ambon Bugis
1. Type of culture Traditional Modern
2. Cultural value Communal Individualism &
Entrepreneurship
3. Philosophy Respect to human-nature
balancing
Disobey human-nature
balancing
4. Setting of thought Locality World wide of thought
5. Main principles Social purpose, harmony with
nature
Social prestige, self-regard, and
honorarium
6. Time orientation Keeping the role of ancestor Glory in future
7. Action to environment Conservation : protective &
selective
Exploitative
8. Objective Basic needs fulfillment Profit oriented
9. Attribute of
management
Without competition
Non opportunistic
Monotonously
Full competition
Opportunistic
Flexible
Lingkungan dan ruang
fisik beserta segala isinya
merupakan produk dari
proses sosial budaya.
Ruang (space) akan
diperlakukan dan ditata
sedemikan rupa untuk
memenuhi kebutuhan
masyarakat.
Di dalam ruang-ruang
tersebut manusia akan
mengembangkan
kehidupannya sesuai
dengan nilai dan orientasi
kehidupannya.
Budaya
(organisasi, keyakinan,
persepsi, orientasi
hidup)
Lingkungan Fisik
(energi, udara, air,
tanah, tumbuhan,
hewan, material)
Sosial Ekonomi
(informasi, penduduk,
tenaga kerja, modal)
Institusi Sosial :
(Keluarga, kesehatan,
hukum & peraturan,
agama, bisnis, pendidikan,
wisata, politik)
Siklus Sosial
(psikologis,
individual,
institutional,
lingkungan)
Struktur Sosial
Identitas (umur, jenis kelamin,
daerah asal, keluarga, dsb)
Norma (formal & informal)
Hirarki (kesejahteraan, kekuasaan,
status sosial, pendidikan, teritori)
Sistem SosialSumberdaya
Penting
EKOSISTEM MANUSIA
Gambar 1. Komponen Ekosistem Manusia
Teori tentang relasi antara manusia dan lingkungannya serta
bagaimana relasi tersebut mempengaruhi ruang kehidupan
manusia (Theories about the relation between human and their environment
and how that relationship affects the human life space)
Wilayah merupakan besaran atau perluasan dari organisme
manusia yang dibatasi oleh tanda-tanda tertentu, baik nyata
maupun tidak nyata. (Region is the scale of or an extension of the human
organism that is limited by certain signs, both tangible and intangible.)
Wilayah akan ditata sesuai dengan nilai dan kondisi sosial
budaya masyarakat (region as social space)
Adab sesudah menikah menunjukkan peran ruang bagi keluarga
baru, berkait dengan budaya yang dianutnya
Patri Lokal
Matri Lokal
Neo Lokal
Jawa - Mataram Hindu Bali
Perbedaan kebudayaan dalam konteks ruang
1. Pilih salah satu kasus konflik antar suku:
• Kasus Sampit 2001 (Sampit case 2001)
• Kasus Lampung 2012 (Lampung case 2012).
• Kasus Tolikora 2015 & 2016 (Tolikora case 2015&2016)
2. Pelajari, diskusikan dan uraikan seperti contoh kasus orientasi budaya (Learn, discuss and explain in the same way as cultural orientation case example)