Materi 11 K3 Izin Kerja

29

Transcript of Materi 11 K3 Izin Kerja

Page 1: Materi 11 K3 Izin Kerja
Page 2: Materi 11 K3 Izin Kerja
Page 3: Materi 11 K3 Izin Kerja

Izin Kerja diperlukan khusus untuk pekerjaan non-rutinyang mengandung bahaya/resiko tinggi.

Tujuan dari izin kerja ialah untukmemantau seluruh potensi bahaya dariarea/situasi/aktivitas operasional di tempatkerja serta untuk memastikan segalaarea/situasi/aktivitas pekerjaanberbahaya/beresiko tinggi sudah terdapatpengendalian sehingga aman untukdilangsungkan perkerjaan bersangkutan.

Izin Kerja diperlukan khusus untuk pekerjaan non-rutinyang mengandung bahaya/resiko tinggi.

Tujuan dari izin kerja ialah untukmemantau seluruh potensi bahaya dariarea/situasi/aktivitas operasional di tempatkerja serta untuk memastikan segalaarea/situasi/aktivitas pekerjaanberbahaya/beresiko tinggi sudah terdapatpengendalian sehingga aman untukdilangsungkan perkerjaan bersangkutan.

Page 4: Materi 11 K3 Izin Kerja

• Pengurusan izin kerja dilaksanakan oleh tenaga kerjabersangkutan (ataupun kontraktor, pemasok, dsb)dengan ditujukan ke petugas/pengawas K3 sertaManajer Area bersangkutan.

• Pekerjaan yang termasuk diatur dalam izin kerja antaralain :1. Izin Kerja Pekerjaan Panas (Las, Gerinda, dsb).2. Izin Kerja bekerja di ketinggian ekstrim (Pekerjaan

Konstruksi/Perbaikan di atas 2m).3. Izin Kerja Pekerjaan Listrik Tegangan Tinggi (Arus Besar).4. Izin Kerja bekerja di ruang terbatas (terkurung).5. Izin Kerja Pekerjaan Tangki dan Perpipaan.6. Izin Kerja Pekerjaan dengan Alat Berat (Crane, Excavator,

Backhoe, Shovel, dsj).7. Izin Kerja Pekerjaan Galian.

• Pengurusan izin kerja dilaksanakan oleh tenaga kerjabersangkutan (ataupun kontraktor, pemasok, dsb)dengan ditujukan ke petugas/pengawas K3 sertaManajer Area bersangkutan.

• Pekerjaan yang termasuk diatur dalam izin kerja antaralain :1. Izin Kerja Pekerjaan Panas (Las, Gerinda, dsb).2. Izin Kerja bekerja di ketinggian ekstrim (Pekerjaan

Konstruksi/Perbaikan di atas 2m).3. Izin Kerja Pekerjaan Listrik Tegangan Tinggi (Arus Besar).4. Izin Kerja bekerja di ruang terbatas (terkurung).5. Izin Kerja Pekerjaan Tangki dan Perpipaan.6. Izin Kerja Pekerjaan dengan Alat Berat (Crane, Excavator,

Backhoe, Shovel, dsj).7. Izin Kerja Pekerjaan Galian.

Page 5: Materi 11 K3 Izin Kerja

FORM IZIN KERJA RESIKO TINGGIFORM IZIN KERJA RESIKO TINGGI

DETIL FORM SEBAGAIDETIL FORM SEBAGAIBERIKUTBERIKUT

Page 6: Materi 11 K3 Izin Kerja
Page 7: Materi 11 K3 Izin Kerja
Page 8: Materi 11 K3 Izin Kerja
Page 9: Materi 11 K3 Izin Kerja

Form Laporan Statistik Kecelakaan Kerja

• Form Statistik Kecelakaan Kerjadigunakan untuk mengukur kinerja K3 ditempat kerja yang berkaitan dengantingkat kecelakaan kerja / insiden kerjaserta keparahannya.

• Form tersebut diperlukan untukmenentukan (merencanakan) langkah-langkah perbaikan untuk mengurangiangka kecelakaan kerja / insiden kerja dankeparahannya.

• Form Statistik Kecelakaan Kerjadigunakan untuk mengukur kinerja K3 ditempat kerja yang berkaitan dengantingkat kecelakaan kerja / insiden kerjaserta keparahannya.

• Form tersebut diperlukan untukmenentukan (merencanakan) langkah-langkah perbaikan untuk mengurangiangka kecelakaan kerja / insiden kerja dankeparahannya.

Page 10: Materi 11 K3 Izin Kerja

Perhitungan statistik kecelakaan kerja meliputi :

• Frequency Rate (Tingkat Keseringan)– Menentukan tingkat keseringan kecelakaan kerja /

insiden kerja per 1.000.000 (satu juta) jam kerjaorang.

– FR = (Total Kasus Kecelakaan Kerja/Total Jam KerjaOrang) X 1.000.000

• Severity Rate (Tingkat Keparahan)– Menentukan tingkat hari kerja yang hilang karena

kecelakaan kerja / insiden kerja per 1.000.000 (satujuta) jam kerja orang.

– SR = (Total Hari Kerja Hilang karena KecelakaanKerja/Total Jam Kerja Orang) X 1.000.000

• Frequency Rate (Tingkat Keseringan)– Menentukan tingkat keseringan kecelakaan kerja /

insiden kerja per 1.000.000 (satu juta) jam kerjaorang.

– FR = (Total Kasus Kecelakaan Kerja/Total Jam KerjaOrang) X 1.000.000

• Severity Rate (Tingkat Keparahan)– Menentukan tingkat hari kerja yang hilang karena

kecelakaan kerja / insiden kerja per 1.000.000 (satujuta) jam kerja orang.

– SR = (Total Hari Kerja Hilang karena KecelakaanKerja/Total Jam Kerja Orang) X 1.000.000

Page 11: Materi 11 K3 Izin Kerja

Perhitungan statistik kecelakaan kerja :

• Incident Rate (Tingkat Kejadian)– Menentukan prosentase tingkat terjadinya kecelakaan

kerja untuk tiap tenaga kerja.– IR = (Total Kasus Kecelakaan Kerja/Total Tenaga

Kerja) X 100%• Average Time Lost Rate (Rata-rata Hilang Hari Kerja

karena Kecelakaan Kerja)– Menentukan rata-rata hilangnya hari kerja karena

kecelakaan kerja untuk tiap kasus kecelakaan kerja.– ATLR = (Total Hari Hilang karena Kecelakaan

Kerja/Total Kasus Kecelakaan Kerja)

• Incident Rate (Tingkat Kejadian)– Menentukan prosentase tingkat terjadinya kecelakaan

kerja untuk tiap tenaga kerja.– IR = (Total Kasus Kecelakaan Kerja/Total Tenaga

Kerja) X 100%• Average Time Lost Rate (Rata-rata Hilang Hari Kerja

karena Kecelakaan Kerja)– Menentukan rata-rata hilangnya hari kerja karena

kecelakaan kerja untuk tiap kasus kecelakaan kerja.– ATLR = (Total Hari Hilang karena Kecelakaan

Kerja/Total Kasus Kecelakaan Kerja)

Page 12: Materi 11 K3 Izin Kerja

Perhitungan statistik kecelakaan kerja :

• Safe-T Score (Nilai Keselamatan Kerja)– Menunjukkan tingkat perubahan (peningkatan/perubahan)

kinerja K3 yang berkaitan dengan kecelakaan kerja /insiden kerja.

– Safe-T Score = (FR(n) - FR(n-1))/FR (n-1)– Keterangan:

• FR(n) = Nilai FR saat ini.• FR(n-1) = Nilai FR waktu yang lalu.• STS antara +2,00 dan -2,00 tidak menunjukkan

perubahan berarti.• STS diatas +2,00 menunjukkan keadaan memburuk.• STS dibawah -2,00 menunjukkan keadaan yang

membaik.

• Safe-T Score (Nilai Keselamatan Kerja)– Menunjukkan tingkat perubahan (peningkatan/perubahan)

kinerja K3 yang berkaitan dengan kecelakaan kerja /insiden kerja.

– Safe-T Score = (FR(n) - FR(n-1))/FR (n-1)– Keterangan:

• FR(n) = Nilai FR saat ini.• FR(n-1) = Nilai FR waktu yang lalu.• STS antara +2,00 dan -2,00 tidak menunjukkan

perubahan berarti.• STS diatas +2,00 menunjukkan keadaan memburuk.• STS dibawah -2,00 menunjukkan keadaan yang

membaik.

Page 13: Materi 11 K3 Izin Kerja

Berikut adalah contoh sederhana formlaporan statistik kecelakaan kerja :

Form Laporan Statistik Kecelakaan Kerja

Page 14: Materi 11 K3 Izin Kerja

• Insiden, kecelakaan kerja dan nearmiss merupakan tolak ukurutama dalam mengukur kinerja K3 secara umum. Semua kejadianyang berkaitan dengan ketiga hal di atas perlu dicatat dan diselidiki(investigasi) guna menentukan langkah-langkah perbaikan untukmeningkatkan kinerja K3 di tempat kerja.

Form laporan insiden/kecelakaan kerja digunakan sebagai alatuntuk mencatat kejadian (kronologi) insiden, kecelakaan kerjamaupun nearmiss baik itu terhadap tempat, waktu, pekerjaan,alat/mesin, bahan, serta hal-hal terkait insiden/kecelakaan kerja.Form laporan kecelakaan kerja/insiden kerja juga digunakan untukmencatat kerugian-kerugian yang ditimbulkan akibat insiden,kecelakaan kerja ataupun nearmiss.

Form Laporan Kecelakaan Kerja / InsidenKerja

• Insiden, kecelakaan kerja dan nearmiss merupakan tolak ukurutama dalam mengukur kinerja K3 secara umum. Semua kejadianyang berkaitan dengan ketiga hal di atas perlu dicatat dan diselidiki(investigasi) guna menentukan langkah-langkah perbaikan untukmeningkatkan kinerja K3 di tempat kerja.

Form laporan insiden/kecelakaan kerja digunakan sebagai alatuntuk mencatat kejadian (kronologi) insiden, kecelakaan kerjamaupun nearmiss baik itu terhadap tempat, waktu, pekerjaan,alat/mesin, bahan, serta hal-hal terkait insiden/kecelakaan kerja.Form laporan kecelakaan kerja/insiden kerja juga digunakan untukmencatat kerugian-kerugian yang ditimbulkan akibat insiden,kecelakaan kerja ataupun nearmiss.

Page 15: Materi 11 K3 Izin Kerja

• Form insiden/kecelakaan kerja juga digunakan untukmencatat korban-koban insiden, kecelakaan kerjaataupun nearmiss beserta tindakan penanganannyaserta keparahan yang diderita juga banyaknya harihilang akibat insiden kerja / kecelakaan kerja.

Selanjutnya form laporan insiden/kecelakaan kerjadigunakan untuk mencatat seluruh hasil penyelidikan(investigasi) berkaitan dengan sebab-sebab kecelakaankerja / insiden kerja baik penyebab langsung, penyebabtidak langsung maupun penyebab dasarnya.

Form Laporan Kecelakaan Kerja / Insiden Kerja

• Form insiden/kecelakaan kerja juga digunakan untukmencatat korban-koban insiden, kecelakaan kerjaataupun nearmiss beserta tindakan penanganannyaserta keparahan yang diderita juga banyaknya harihilang akibat insiden kerja / kecelakaan kerja.

Selanjutnya form laporan insiden/kecelakaan kerjadigunakan untuk mencatat seluruh hasil penyelidikan(investigasi) berkaitan dengan sebab-sebab kecelakaankerja / insiden kerja baik penyebab langsung, penyebabtidak langsung maupun penyebab dasarnya.

Page 16: Materi 11 K3 Izin Kerja

• Catatan paling akhir dari laporan insiden/kecelakaan kerja ialahmencatat hasil-hasil tindakan perbaikan dan pencegahan yangdirencanakan berdasarkan hasil investigasi insiden/kecelakaankerja berikut dengan jadwal pelaksanaan, wewenang pelaksanaanserta perkembangan pelaksanaannya.

Form laporan insiden/kecelakaan kerja divalidasi oleh saksi-saksi,korban, petugas/pengawas K3, manajer area bersangkutan jugamanajemen atas. Bagian paling akhir dari laporaninsiden/kecelakaan kerja dapat diisi gambar-gambar (foto)dokumentasi kecelakaan kerja serta catatan-catatan penting lainnyayang diperlukan (dibutuhkan) di dalam laporan.

Selanjutnya laporan tersebut dicatat dalam laporan statistikkecelakaan kerja untuk mengetahui faktor-faktor lain yang berkaitan(berhubungan) dengan kinerja K3 di tempat kerja

Form Laporan Kecelakaan Kerja / Insiden Kerja

• Catatan paling akhir dari laporan insiden/kecelakaan kerja ialahmencatat hasil-hasil tindakan perbaikan dan pencegahan yangdirencanakan berdasarkan hasil investigasi insiden/kecelakaankerja berikut dengan jadwal pelaksanaan, wewenang pelaksanaanserta perkembangan pelaksanaannya.

Form laporan insiden/kecelakaan kerja divalidasi oleh saksi-saksi,korban, petugas/pengawas K3, manajer area bersangkutan jugamanajemen atas. Bagian paling akhir dari laporaninsiden/kecelakaan kerja dapat diisi gambar-gambar (foto)dokumentasi kecelakaan kerja serta catatan-catatan penting lainnyayang diperlukan (dibutuhkan) di dalam laporan.

Selanjutnya laporan tersebut dicatat dalam laporan statistikkecelakaan kerja untuk mengetahui faktor-faktor lain yang berkaitan(berhubungan) dengan kinerja K3 di tempat kerja

Page 17: Materi 11 K3 Izin Kerja

Detil Form nya Sebagai berikut

Form Laporan Kecelakaan Kerja

Page 18: Materi 11 K3 Izin Kerja
Page 19: Materi 11 K3 Izin Kerja
Page 20: Materi 11 K3 Izin Kerja
Page 21: Materi 11 K3 Izin Kerja

Form Laporan Identifikasi Bahaya, PenilaianResiko dan Pengendalian Resiko K3

• Form Identifikasi Bahaya, Penilaian danPengendalian Resiko digunakan untuk mengidentifikasisemua potensi bahaya dalam aktivitas operasionaltempat kerja, menilai resiko dari potensi bahaya tersebutserta menentukan rekomendasi pengendalian resiko ditempat kerja.

• Form identifikasi bahaya, penilaian resiko danpengendalian resiko diperlukan untuk menentukanperencanaan penerapan K3 yang diperlukan di tempatkerja.

• Form Identifikasi Bahaya, Penilaian danPengendalian Resiko digunakan untuk mengidentifikasisemua potensi bahaya dalam aktivitas operasionaltempat kerja, menilai resiko dari potensi bahaya tersebutserta menentukan rekomendasi pengendalian resiko ditempat kerja.

• Form identifikasi bahaya, penilaian resiko danpengendalian resiko diperlukan untuk menentukanperencanaan penerapan K3 yang diperlukan di tempatkerja.

Page 22: Materi 11 K3 Izin Kerja

Identifikasi Bahaya, Penilaian dan PengendalianResiko meliputi :

• Aktivitas rutin maupun non-rutin.• Aktivitas siapa saja yang mendapat akses ke tempat kerja (tamu,

pengunjung, kontraktor dan suplier).• Faktor budaya manusia.• Bahaya dari luar tempat kerja yang dapat mempengaruhi Keselamatan dan

Kesehatan Kerja di tempat kerja.• Bahaya aspek lingkungan di tempat kerja (tanah, air, udara, flora dan

fauna).• Infrastruktur, perlatan, permesinan, bahan dan material yang digunakan

dalam aktivitas operasional pekerjaan.• Dampak perubahan organisasi, aktivitas dan material yang digunakan.• Dampak perubahan sistem manajemen.• Pemenuhan perundangan-undangan dan peraturan yang berlaku.• Desain tempat kerja, proses, instalasi, prosedur, struktur organisasi

termasuk penerapannya terhadap kemampuan perorangan.

• Aktivitas rutin maupun non-rutin.• Aktivitas siapa saja yang mendapat akses ke tempat kerja (tamu,

pengunjung, kontraktor dan suplier).• Faktor budaya manusia.• Bahaya dari luar tempat kerja yang dapat mempengaruhi Keselamatan dan

Kesehatan Kerja di tempat kerja.• Bahaya aspek lingkungan di tempat kerja (tanah, air, udara, flora dan

fauna).• Infrastruktur, perlatan, permesinan, bahan dan material yang digunakan

dalam aktivitas operasional pekerjaan.• Dampak perubahan organisasi, aktivitas dan material yang digunakan.• Dampak perubahan sistem manajemen.• Pemenuhan perundangan-undangan dan peraturan yang berlaku.• Desain tempat kerja, proses, instalasi, prosedur, struktur organisasi

termasuk penerapannya terhadap kemampuan perorangan.

Page 23: Materi 11 K3 Izin Kerja

• Detail Pencatatan :1. Prioritas pengendalian.2. Wewenang pengendalian.3. Jadwal penyelesaian pengendalian.4. Dokumentasi (gambar/foto).

• Pengendalian resiko didasarkan pada hierarki :1. Eliminasi (Menghilangkan sumber bahaya).2. Substitusi (Mengganti proses/aktivitas/area/mesin/alat/bahan yang

lebih aman).3. Perancangan (Modifikasi proses/aktivitas/area/mesin/alat/bahan yang

lebih aman).4. Administrasi (Prosedur, Aturan, Rambu dan Tanda Bahaya).5. APD (Alat Pelindung Diri).

• Detail Pencatatan :1. Prioritas pengendalian.2. Wewenang pengendalian.3. Jadwal penyelesaian pengendalian.4. Dokumentasi (gambar/foto).

• Pengendalian resiko didasarkan pada hierarki :1. Eliminasi (Menghilangkan sumber bahaya).2. Substitusi (Mengganti proses/aktivitas/area/mesin/alat/bahan yang

lebih aman).3. Perancangan (Modifikasi proses/aktivitas/area/mesin/alat/bahan yang

lebih aman).4. Administrasi (Prosedur, Aturan, Rambu dan Tanda Bahaya).5. APD (Alat Pelindung Diri).

Page 24: Materi 11 K3 Izin Kerja

Berikut adalah contoh sederhana Form Identifikasi Bahaya, Penilaian danPengendalian Resiko :

Form Identifikasi Bahaya, Penilaian dan Pengendalian Resiko

Page 25: Materi 11 K3 Izin Kerja

Form Laporan Pemantauan danPengendalian Bahaya K3 Di Tempat Kerja• Form Pemantauan dan Pengendalian Bahaya

digunakan untuk mencatat semua bahaya yangditemukan selama aktivitas kerja berlangsung di tempatkerja baik itu dari kondisi bahaya maupun tindakanbahaya beserta tindakan pengendalian yang diperlukan.

• Form tersebut juga diperlukan untuk mengukur kinerjaK3 di tempat kerja apakah tempat kerja telah aman daribahaya serta apakah semua bahaya di tempat kerjatelah dilakukan upaya pengendalian bahaya yangdiperlukan.

• Form Pemantauan dan Pengendalian Bahayadigunakan untuk mencatat semua bahaya yangditemukan selama aktivitas kerja berlangsung di tempatkerja baik itu dari kondisi bahaya maupun tindakanbahaya beserta tindakan pengendalian yang diperlukan.

• Form tersebut juga diperlukan untuk mengukur kinerjaK3 di tempat kerja apakah tempat kerja telah aman daribahaya serta apakah semua bahaya di tempat kerjatelah dilakukan upaya pengendalian bahaya yangdiperlukan.

Page 26: Materi 11 K3 Izin Kerja

Form Laporan Pemantauan dan Pengendalian Bahaya K3 Di Tempat Kerja

• Pencatatan dan pemantauan pengendalian bahayadapat dilaksanakan setiap hari ataupun setiap shift.

• Pencatatan bahaya didokumentasikan dengan gambar(foto) berikut detail tanggal dan waktu,area/lokasi/tempat, pekerjaan yang dilakukan, potensibahaya, resiko & tingkat resiko (prioritas), rekomendasi,wewenang, jadwal penyelesaian, status dan keteranganlainnya.

• Pengendalian yang sudah diterapkan atau yang belumbisa diterapkan dicatat dan didokumentasikan berupagambar (foto) berikut keterangan lainnya.

• Pencatatan dan pemantauan pengendalian bahayadapat dilaksanakan setiap hari ataupun setiap shift.

• Pencatatan bahaya didokumentasikan dengan gambar(foto) berikut detail tanggal dan waktu,area/lokasi/tempat, pekerjaan yang dilakukan, potensibahaya, resiko & tingkat resiko (prioritas), rekomendasi,wewenang, jadwal penyelesaian, status dan keteranganlainnya.

• Pengendalian yang sudah diterapkan atau yang belumbisa diterapkan dicatat dan didokumentasikan berupagambar (foto) berikut keterangan lainnya.

Page 27: Materi 11 K3 Izin Kerja

Berikut adalah contoh sederhanaForm Pemantauan dan Pengendalian Bahaya di tempat kerja

Page 28: Materi 11 K3 Izin Kerja

Pada ahirnya

Write

DOKUMENTASIKAN !

Page 29: Materi 11 K3 Izin Kerja