MATERI 1 LINGKUP PLANOLOGI & PERKEMBANGAN KOTA

22
MATERI 1 LINGKUP PLANOLOGI & PERKEMBANGAN KOTA Pertemuan #1 Lingkup dan Definisi Planologi Definisi Ruang, Kawasan, Kota, dan Wilayah

description

MATERI 1 LINGKUP PLANOLOGI & PERKEMBANGAN KOTA. Pertemuan #1 Lingkup dan Definisi Planologi Definisi Ruang, Kawasan, Kota, dan Wilayah. LINGKUP & DEFINISI PLANOLOGI. Planologi termasuk bidang ilmu perencanaan - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of MATERI 1 LINGKUP PLANOLOGI & PERKEMBANGAN KOTA

Page 1: MATERI 1 LINGKUP PLANOLOGI & PERKEMBANGAN KOTA

MATERI 1LINGKUP PLANOLOGI & PERKEMBANGAN KOTA

Pertemuan #1Lingkup dan Definisi PlanologiDefinisi Ruang, Kawasan, Kota, dan Wilayah

Page 2: MATERI 1 LINGKUP PLANOLOGI & PERKEMBANGAN KOTA

LINGKUP & DEFINISI PLANOLOGI

Planologi termasuk bidang ilmu perencanaanPlanologi mempelajari bidang-bidang yang berkaitan dengan perencanaan wilayah dan kota Planologi merupakan multi disiplin ilmu (ilmu sosial dan ilmu pasti)

Page 3: MATERI 1 LINGKUP PLANOLOGI & PERKEMBANGAN KOTA

lingkup

Transportasi Rancang kota Pariwisata Lingkungan Infrastruktur Perumahan Kelembagaan Keuangan

Hukum dan administrasi

Manajemen Pemetaan Kependudukan Ekonomi

Page 4: MATERI 1 LINGKUP PLANOLOGI & PERKEMBANGAN KOTA

kedudukan sipil - arsitektur - planologi

single building

arsitektur

single building

arsitektur

Art, function Art, function

civil

Construction,stucture

planologiEnvironment

(social, economic, etc)

SPACE

Page 5: MATERI 1 LINGKUP PLANOLOGI & PERKEMBANGAN KOTA

RUANG, KAWASAN, KOTA, DAN WILAYAH

Ruang

wadah yang meliputi ruang darat, ruang laut, dan ruang udara,termasuk ruang di dalam bumi sebagai satu kesatuan wilayah, tempat manusia dan makhluk lain hidup, melakukan kegiatan,dan memelihara kelangsungan hidupnya

Wilayah

ruang yang merupakan kesatuan geografis beserta segenap unsur terkait yang batas dan sistemnya ditentukan berdasarkan aspek administratif dan/atau aspek fungsional

Page 6: MATERI 1 LINGKUP PLANOLOGI & PERKEMBANGAN KOTA

Kawasan

wilayah yang memiliki fungsi utama lindung atau budi daya.

Kawasan lindung adalah wilayah yang ditetapkan dengan fungsi utama melindungi kelestarian lingkungan hidup yang mencakup sumber dayaalam dan sumber daya buatan.Kawasan budi daya adalah wilayah yang ditetapkan dengan fungsi utama untuk dibudidayakan atas dasar kondisi dan potensi sumber daya alam, sumber daya manusia, dan sumber daya buatan

Kawasan Perdesaan

wilayah yang mempunyai kegiatan utama pertanian, termasuk pengelolaan sumber daya alam dengan susunan fungsi kawasan sebagai tempat permukiman perdesaan, pelayanan jasa pemerintahan, pelayanan sosial, dan kegiatan ekonomi

Kawasan Perkotaanwilayah yang mempunyai kegiatan utama bukan pertanian dengan susunan fungsi kawasan sebagai tempat permukiman perkotaan, pemusatan dan distribusi pelayanan jasa pemerintahan, pelayanan sosial, dan kegiatan ekonomi

Page 7: MATERI 1 LINGKUP PLANOLOGI & PERKEMBANGAN KOTA

MATERI 1LINGKUP PLANOLOGI & PERKEMBANGAN KOTA

Pertemuan #2Perkembangan Kota

Page 8: MATERI 1 LINGKUP PLANOLOGI & PERKEMBANGAN KOTA

Perkembangan Kota-Kota di Dunia

Dilihat dari fungsi & morfologi, perkembangan kota di dunia:

Kota Kuno

Terbentuknya kota-kota kuno sangat dipengaruhi oleh faktor alamiah, khususnya faktor geografis Perkembangan suatu lokasi menjadi kota dilihat dari potensi keamanan (untuk pertahanan) dan ekonomi (lokasi yang strategis sebagai pusat koleksi dan distribusi barang).Berkembang di tempat-tempat yang subur dan mempunyai kemudahan transportasi, khususnya transportasi air

1. Mesir

Berkembang di tepian Sungai Nil yang subur Berupa kota kuil : kota yang mempunyai pusat berupa kuil-kuil pemujaan dewa Kota dikelilingi dengan tembok yang pada mulanya bertujuan untuk

melindungi isi kota dari banjir. Kemudian fungsi tembok dikembangkan sebagai pertahanan Memphis, Thebes, Tel el Amarna

Page 9: MATERI 1 LINGKUP PLANOLOGI & PERKEMBANGAN KOTA

Tel el Amarna•Terletak di tepi Sungai Nil. Antara Memphis & Thebes•Dibangun pada Masa Amenhotep IV (pharaoh Mesir)•1370 -1350 BC

Page 10: MATERI 1 LINGKUP PLANOLOGI & PERKEMBANGAN KOTA

2. KOTA DI LEMBAH INDUS

Kota Mohenjo Daro dan Harrapa Mohenjo Daro dikenal sebagai ”Mound of Dead” Dari hasil ekskavasi kota ini ada pada 2600 s.d. 1900 SM Terletak di Propinsi Sindh (Pakistan) dalam peta dunia sekarang Merupakan kota metropolis pada jamannya Sudah memiliki aturan bangunan yang proporsional Ketinggian bangunan maksimal adalah 2 lantai, dan diatur secara proporsional terhadap lebar jalan Sudah memiliki pola sanitasi bawah tanah yang teratur

3. Kota di Lembah Eufrat – Tigris (Mesopotamia)

Kota Babilon Penataan kota dengan menempatkan kuil di tengah kota Ada pemisahan yang tegas antara istana dan kampung-kampung Sudah memiliki peraturan tertulis tentang bangungan yang tercakup dalam Code Hammurabi

Page 11: MATERI 1 LINGKUP PLANOLOGI & PERKEMBANGAN KOTA

Mohenjo Daro – Harapa

Page 12: MATERI 1 LINGKUP PLANOLOGI & PERKEMBANGAN KOTA

Babylonwww.ad2in1.com

architecture.about.com

Page 13: MATERI 1 LINGKUP PLANOLOGI & PERKEMBANGAN KOTA

4. Kota-Kota Aegea

5. cina

Terletak di sekitar laut aegea Istana difungsikan sebagai pusat budaya dan kehidupan Merupakan dasar perkembangan kota-kota klasik dan neoklasik aegea

Berkembang pada 8 SM (Dinasti Ming s.d. Qing) Berdasarkan posisinya merupakan kota inland (pedalaman) Akses ke laut dengan membangun kanal-kanal untuk tranportasi kapal Forbidden City atau Zijin Cheng ( 紫禁城 )

Page 14: MATERI 1 LINGKUP PLANOLOGI & PERKEMBANGAN KOTA

home.pacbell.net

Page 15: MATERI 1 LINGKUP PLANOLOGI & PERKEMBANGAN KOTA

Kota Klasik dan Neo Klasik

Merupakan kota-kota yang berkembang sebagai hasil kebudayaan Yunani dan Romawi

Antara lain adalah Kota Priene, Miletus, dan Vatican (St Pieter) Karena budaya Yunani – Romawi adalah budaya yang bersifat publik,

maka kota-kota bentukkan juga sudah menyediakan ruang-ruang publik, a.l. : - Agora (pasar) - piazza (alun-alun) - koloseum (tempat pertunjukan).

Kota Miletus mempunyai pola grid yang sangat kaku. Pola ini ditemukan oleh Hippodamus

Page 16: MATERI 1 LINGKUP PLANOLOGI & PERKEMBANGAN KOTA

Kota di Aegea Kota Miletus

Page 17: MATERI 1 LINGKUP PLANOLOGI & PERKEMBANGAN KOTA

Sisa Agora Miletus

Theatre/Koloseum Miletus

Page 18: MATERI 1 LINGKUP PLANOLOGI & PERKEMBANGAN KOTA

Kota Modern

Page 19: MATERI 1 LINGKUP PLANOLOGI & PERKEMBANGAN KOTA

Perkembangan Kota-Kota di Indonesia

Kota Indonesia Mula-Mula

Disebut juga sebagai kota tradisional Mempunyai struktur yang jelas yang disusun berdasarkan susunan

kosmologi dan merefleksikan pola sosio-kultural Kota belum stabil, lokasi kota sering berpindah yang ditentukan oleh

kebijakan raja/penguasa setelah berkonsultasi dengan ahli agama Contoh : Majapahit, Sriwijaya Terdiri atas dua tipe kota, yaitu kota pantai (coastal town) dan kota

pedalaman (inland town)

Coastal town

Mempunyai kegiatan utama dalam bidang perdagangan Masyarakat bersifat heterogen Hidup dengan pola sosial masing-masing dan kadang mengelompok pada suatu lokasi (kampung arab, kampung cina, kampung bugis, kampung makasar, kampung jawa, dll)

Page 20: MATERI 1 LINGKUP PLANOLOGI & PERKEMBANGAN KOTA

inland town

Kota Indische

Disebut juga sebagai kota keraton, karena yang berkembang adalah kota-kota dengan basis pengembangan dari keraton Mempunyai karakteristik yang bersifat tradisional dan religius Mempunyai pola sirkular, dari pusat (keraton) ke pinggiran semakin menurunnya status Perekonomian didukung oleh penyediaan produk dari kawasan pinggiran (periphery)

Disebut kota perpaduan, dengan kultur indische (perpaduan Belanda – Indonesia) Timbul pada awal kedatangan orang Belanda di Indonesia Secara fisik banyak mengadopsi kota-kota di Belanda sedangkan secara pola menggunakan kultur Indonesia dengan penempatan sesuai status (priyayi – non priyayi). Makin tinggi status maka lokasi makin ke pusat kota.

Contoh kota Batavia Lama (Old Jacatra) Dibangun dengan mengadosi pola kanal kota Amsterdam

Page 21: MATERI 1 LINGKUP PLANOLOGI & PERKEMBANGAN KOTA

Old Jacatra

Benteng „Batavia“ tahun 1681

Page 22: MATERI 1 LINGKUP PLANOLOGI & PERKEMBANGAN KOTA

Kota Kolonial

Tercipta tahun 1870-an Karakter indische semakin menurun, karena semakin banyak orang

Belanda yang ada di Indonesia Dimulainya perencanaan kota yang lebih baik Kebijakan pengembangan kota didasarkan pada pola zoning Merupakan dasar bagi perencanaan kota modern

Kota Modern

Adanya fenomena urbanisasi (proses pengkotaan) sehingga perencanaan semakin baik, dengan mempertimbangkan semua aspek yang mempengaruhi perkembangan kota