MATERI 1 LINGKUP PLANOLOGI & PERKEMBANGAN KOTA
description
Transcript of MATERI 1 LINGKUP PLANOLOGI & PERKEMBANGAN KOTA
MATERI 1LINGKUP PLANOLOGI & PERKEMBANGAN KOTA
Pertemuan #1Lingkup dan Definisi PlanologiDefinisi Ruang, Kawasan, Kota, dan Wilayah
LINGKUP & DEFINISI PLANOLOGI
Planologi termasuk bidang ilmu perencanaanPlanologi mempelajari bidang-bidang yang berkaitan dengan perencanaan wilayah dan kota Planologi merupakan multi disiplin ilmu (ilmu sosial dan ilmu pasti)
lingkup
Transportasi Rancang kota Pariwisata Lingkungan Infrastruktur Perumahan Kelembagaan Keuangan
Hukum dan administrasi
Manajemen Pemetaan Kependudukan Ekonomi
kedudukan sipil - arsitektur - planologi
single building
arsitektur
single building
arsitektur
Art, function Art, function
civil
Construction,stucture
planologiEnvironment
(social, economic, etc)
SPACE
RUANG, KAWASAN, KOTA, DAN WILAYAH
Ruang
wadah yang meliputi ruang darat, ruang laut, dan ruang udara,termasuk ruang di dalam bumi sebagai satu kesatuan wilayah, tempat manusia dan makhluk lain hidup, melakukan kegiatan,dan memelihara kelangsungan hidupnya
Wilayah
ruang yang merupakan kesatuan geografis beserta segenap unsur terkait yang batas dan sistemnya ditentukan berdasarkan aspek administratif dan/atau aspek fungsional
Kawasan
wilayah yang memiliki fungsi utama lindung atau budi daya.
Kawasan lindung adalah wilayah yang ditetapkan dengan fungsi utama melindungi kelestarian lingkungan hidup yang mencakup sumber dayaalam dan sumber daya buatan.Kawasan budi daya adalah wilayah yang ditetapkan dengan fungsi utama untuk dibudidayakan atas dasar kondisi dan potensi sumber daya alam, sumber daya manusia, dan sumber daya buatan
Kawasan Perdesaan
wilayah yang mempunyai kegiatan utama pertanian, termasuk pengelolaan sumber daya alam dengan susunan fungsi kawasan sebagai tempat permukiman perdesaan, pelayanan jasa pemerintahan, pelayanan sosial, dan kegiatan ekonomi
Kawasan Perkotaanwilayah yang mempunyai kegiatan utama bukan pertanian dengan susunan fungsi kawasan sebagai tempat permukiman perkotaan, pemusatan dan distribusi pelayanan jasa pemerintahan, pelayanan sosial, dan kegiatan ekonomi
MATERI 1LINGKUP PLANOLOGI & PERKEMBANGAN KOTA
Pertemuan #2Perkembangan Kota
Perkembangan Kota-Kota di Dunia
Dilihat dari fungsi & morfologi, perkembangan kota di dunia:
Kota Kuno
Terbentuknya kota-kota kuno sangat dipengaruhi oleh faktor alamiah, khususnya faktor geografis Perkembangan suatu lokasi menjadi kota dilihat dari potensi keamanan (untuk pertahanan) dan ekonomi (lokasi yang strategis sebagai pusat koleksi dan distribusi barang).Berkembang di tempat-tempat yang subur dan mempunyai kemudahan transportasi, khususnya transportasi air
1. Mesir
Berkembang di tepian Sungai Nil yang subur Berupa kota kuil : kota yang mempunyai pusat berupa kuil-kuil pemujaan dewa Kota dikelilingi dengan tembok yang pada mulanya bertujuan untuk
melindungi isi kota dari banjir. Kemudian fungsi tembok dikembangkan sebagai pertahanan Memphis, Thebes, Tel el Amarna
Tel el Amarna•Terletak di tepi Sungai Nil. Antara Memphis & Thebes•Dibangun pada Masa Amenhotep IV (pharaoh Mesir)•1370 -1350 BC
2. KOTA DI LEMBAH INDUS
Kota Mohenjo Daro dan Harrapa Mohenjo Daro dikenal sebagai ”Mound of Dead” Dari hasil ekskavasi kota ini ada pada 2600 s.d. 1900 SM Terletak di Propinsi Sindh (Pakistan) dalam peta dunia sekarang Merupakan kota metropolis pada jamannya Sudah memiliki aturan bangunan yang proporsional Ketinggian bangunan maksimal adalah 2 lantai, dan diatur secara proporsional terhadap lebar jalan Sudah memiliki pola sanitasi bawah tanah yang teratur
3. Kota di Lembah Eufrat – Tigris (Mesopotamia)
Kota Babilon Penataan kota dengan menempatkan kuil di tengah kota Ada pemisahan yang tegas antara istana dan kampung-kampung Sudah memiliki peraturan tertulis tentang bangungan yang tercakup dalam Code Hammurabi
Mohenjo Daro – Harapa
Babylonwww.ad2in1.com
architecture.about.com
4. Kota-Kota Aegea
5. cina
Terletak di sekitar laut aegea Istana difungsikan sebagai pusat budaya dan kehidupan Merupakan dasar perkembangan kota-kota klasik dan neoklasik aegea
Berkembang pada 8 SM (Dinasti Ming s.d. Qing) Berdasarkan posisinya merupakan kota inland (pedalaman) Akses ke laut dengan membangun kanal-kanal untuk tranportasi kapal Forbidden City atau Zijin Cheng ( 紫禁城 )
home.pacbell.net
Kota Klasik dan Neo Klasik
Merupakan kota-kota yang berkembang sebagai hasil kebudayaan Yunani dan Romawi
Antara lain adalah Kota Priene, Miletus, dan Vatican (St Pieter) Karena budaya Yunani – Romawi adalah budaya yang bersifat publik,
maka kota-kota bentukkan juga sudah menyediakan ruang-ruang publik, a.l. : - Agora (pasar) - piazza (alun-alun) - koloseum (tempat pertunjukan).
Kota Miletus mempunyai pola grid yang sangat kaku. Pola ini ditemukan oleh Hippodamus
Kota di Aegea Kota Miletus
Sisa Agora Miletus
Theatre/Koloseum Miletus
Kota Modern
Perkembangan Kota-Kota di Indonesia
Kota Indonesia Mula-Mula
Disebut juga sebagai kota tradisional Mempunyai struktur yang jelas yang disusun berdasarkan susunan
kosmologi dan merefleksikan pola sosio-kultural Kota belum stabil, lokasi kota sering berpindah yang ditentukan oleh
kebijakan raja/penguasa setelah berkonsultasi dengan ahli agama Contoh : Majapahit, Sriwijaya Terdiri atas dua tipe kota, yaitu kota pantai (coastal town) dan kota
pedalaman (inland town)
Coastal town
Mempunyai kegiatan utama dalam bidang perdagangan Masyarakat bersifat heterogen Hidup dengan pola sosial masing-masing dan kadang mengelompok pada suatu lokasi (kampung arab, kampung cina, kampung bugis, kampung makasar, kampung jawa, dll)
inland town
Kota Indische
Disebut juga sebagai kota keraton, karena yang berkembang adalah kota-kota dengan basis pengembangan dari keraton Mempunyai karakteristik yang bersifat tradisional dan religius Mempunyai pola sirkular, dari pusat (keraton) ke pinggiran semakin menurunnya status Perekonomian didukung oleh penyediaan produk dari kawasan pinggiran (periphery)
Disebut kota perpaduan, dengan kultur indische (perpaduan Belanda – Indonesia) Timbul pada awal kedatangan orang Belanda di Indonesia Secara fisik banyak mengadopsi kota-kota di Belanda sedangkan secara pola menggunakan kultur Indonesia dengan penempatan sesuai status (priyayi – non priyayi). Makin tinggi status maka lokasi makin ke pusat kota.
Contoh kota Batavia Lama (Old Jacatra) Dibangun dengan mengadosi pola kanal kota Amsterdam
Old Jacatra
Benteng „Batavia“ tahun 1681
Kota Kolonial
Tercipta tahun 1870-an Karakter indische semakin menurun, karena semakin banyak orang
Belanda yang ada di Indonesia Dimulainya perencanaan kota yang lebih baik Kebijakan pengembangan kota didasarkan pada pola zoning Merupakan dasar bagi perencanaan kota modern
Kota Modern
Adanya fenomena urbanisasi (proses pengkotaan) sehingga perencanaan semakin baik, dengan mempertimbangkan semua aspek yang mempengaruhi perkembangan kota