Matching Impedance

23
Impedance matching Penyesuai impedansi adalah hal yang penting dalam rentang frekuensi gelombang mikro. Suatu saluran transmisi yang diberi beban yang sama dengan impedansi karakteristik mempunyai standing wave ratio (SWR) sama dengan satu, dan mentransmisikan sejumlah daya tanpa adanya pantulan. Juga efisiensi transmisi menjadi optimum jika tidak ada daya yang dipantulkan. Matching dalam saluran transmisi mempunyai pengertian yang berbeda dengan dalam teori rangkaian. Dalam teori rangkaian, transfer daya maksimum membutuhkan impedansi beban sama dengan konjugasi kompleks sumber. Matching seperti ini disebut dengan matching konjugasi. Dalam saluran transmisi, matching mempunyai pengertian memberikan beban yang sama dengan impedansi karakteristik saluran. 1. Conjugate Matching Zs = Z* L Z g Z L V s Digunakan umumnya di bagian sumber. Matching ini memaksimalkan daya yang dikirim ke beban, tapi tidak meminimalkan pantulan ( kecuali Zs real) 2. Load Matching Z 0 = Z L Z 0 Z L

Transcript of Matching Impedance

  • Impedance matching

    Penyesuai impedansi adalah hal yang penting dalam rentang frekuensi

    gelombang mikro. Suatu saluran transmisi yang diberi beban yang sama

    dengan impedansi karakteristik mempunyai standing wave ratio (SWR) sama

    dengan satu, dan mentransmisikan sejumlah daya tanpa adanya pantulan.

    Juga efisiensi transmisi menjadi optimum jika tidak ada daya yang

    dipantulkan.

    Matching dalam saluran transmisi mempunyai pengertian yang berbeda

    dengan dalam teori rangkaian. Dalam teori rangkaian, transfer daya

    maksimum membutuhkan impedansi beban sama dengan konjugasi kompleks

    sumber. Matching seperti ini disebut dengan matching konjugasi. Dalam

    saluran transmisi, matching mempunyai pengertian memberikan beban yang

    sama dengan impedansi karakteristik saluran.

    1. Conjugate Matching

    Zs = Z*L

    ZgZL

    Vs

    Digunakan umumnya di bagian sumber. Matching ini memaksimalkan daya

    yang dikirim ke beban, tapi tidak meminimalkan pantulan ( kecuali Zs real)

    2. Load Matching

    Z0 = ZL

    Z0 ZL

  • Umumnya digunakan di bagian beban. Matching ini meminimalkan pantulan

    tapi tidak memaksimalkan daya yang dikirim, kecuali jika Z0 real.

    Gambar berikut menunjukkan sistem saluran transmisi yang matched.

    ZL

    Z0

    Zg* Zg

    Input

    matching network

    ZL*

    output

    matching network

    Z0Z0Z0Z0

    Zg

    ZL

    Vs

    Rangkaian penyesuai impedansi umumnya menggunakan komponen reaktif

    (kapasitor dan induktor) untuk menghindari rugi-rugi.

    Matching dengan elemen seri dan paralel

    Perancangan rangkaian penyesuai impedansi selain menggunakan

    pendekatan matematis dapat juga menggunakan pendekatan grafis dengan

    Smith Chart. Pada Smith Chart akan diplot titik-titik impedansi atau

    admitansi. Titik-titik admitansi dan impedansi yang diplot dapat merupakan

    harga normalisasi pada suatu harga tertentu. Titik admitansi dapat dapat

    diperoleh dari titik impedansi dengan mencerminkannya pada titik tengah,

    begitu juga sebaliknya. Penambahan komponen reaktansi seri atau paralel

    dapat dilakukan dengan aturan sebagai berikut:

    1. Penambahan L seri atau C seri menggerakkan titik impedansi di

    sepanjang lingkaran resistansi konstan. L seri menambah induktansi

    sedangkan penambahan C seri mengurangi kapasitansi.

  • induktansi Seri kapasitansi Seri

    2. Penambahan L atau C paralel menggerakkan impedansi di sepanjang

    lingkaran konduktansi konstan. Penambahan C paralel menaikkan

    kapasitansi sedangkan L paralel mengurangi induktansi.

    induktansi paralel kapasitansi paralel

    Penggunaan Smith Chart dalam Saluran Transmisi

    Smith chart bisa digunakan untuk menghitung impedansi akibat penambahan

    elemen seri atau paralel terhadap beban.

  • Contoh : Suatu beban Z = R + jXL L L, ditambahkan suatu induktor X = jL secara seri, dimana impedansi berubah menjadi Z' = Z + X = R + j(X + X)

    L L

    L . Bagian real dari impedansi adalah tetap sedangkan bagian reaktansi (imajiner) bertambah sebanyak jX. Dalam smith chart, hal ini berasosiasi dengan pergerakan sepanjang lingkaran resistansi konstan, dan menaikkan bagian imajiner dari impedansi.

    Jika ZL = 50 j75 dan impedansi sistem adalah 50 , impedance beban ternormalisasi menjadi zL = ZL / Zo = 1 j1.5. Penambahan suatu induktor dengan reaktansi X = jL = j50 (normalisasi menjadi x = j50 / 50 = j1) menghasilkan impedansi ternormalisasi z'L = 1 j1.5 + j1 = 1 j0.5. Pergerakan dalam smithchart adalah di sepanjang lingkaran resistansi konstan (r = 1), dari j = j1.5 to j = j0.5.

    Penambahan resistansi seri menggerakkan impedansi beban di sepanjang lingkaran resistansi konstan menuju nilai reaktansi yang lebih positif.

    Secara matematis, adalah mudah untuk menghitung efek dari penambahan

    satu elemen seri. Tapi akan menjadi cukup rumit jika beberapa elemen

    ditambahkan secara seri dan paralel. Dengan menggunakan smith chart,

    perubahan impedansi bisa dihitung dengan mudah.

    Perubahan dalam impedansi akibat penambahan elemen R,L ,atau C pada

    beban :

    Penambahan elemen bisa dilihat sebagai suatu pergerakan dalam smith chart

    Induktor seri : reaktansi positif, bergerak searah jarum jam dalam lingkaran resistansi konstan

    Kapasitor seri : reaktansi negatif, bergerak BAJJ dalam lingkaran resistansii konstan

  • Induktor paralel : suseptansi negatif, bergerak berlawanan arah jarum jam dalam lingkaran konduktansi konstan.

    Kapasitor paralel : suseptansi positif, bergerak searah jarum jam dalam lingkaran konduktansi konstan

    Secara umum, reaktansi/suseptansi positif bergerak searah jarum jam.

  • Latihan :

    Dengan Z0 = 50 , hitung Z pada fekuensi 3 GHz. B A

    L = 6,17 nH

    C =0,73 pF

    RL = 50

    Z ?

    XL = jL = j 2 3.109 . 6,17 10 -9 = j 116,35 XC = 1/jC = 1/ j 2 3.109 0,73 10-12 = 1/j 0,01376

    =- j 72,6

    Secara matematis bisa diselesaikan :

    Z = (j116,35)//(50-j72,6)

    Atau dalam admitansi :

    Y = )6,7250(

    135,116

    1jj +

    = 4,5515,88

    110.6,8 3 +j

    = 6,4 +j 0,7 mmho

    Maka Z = 1/Y

    = 155,3 -6,3 = 154 j 17

  • Dengan smith chart

    B A

    XL = j115,35 XC =-j72,6

    RL = 50

    Z ?

    Normalisasi :

    r - xC = (50-j72,6)/50 = 1 - j1,45

    xL = 116,35/50 = j2,327

    yL = 1/xL = -j 0,43

    Plot dimulai dari beban.

    Plot titik A di 1 j 1,45

    Karena beban berikutnya adalah

    L paralel, konversi titik A ke

    admitansi menjadi A ( 0,33 + j

    0,47)

    Penambahan L paralel

    menggerakkan beban

    berlawanan arah jarum jam

    (pada kurva resistansi konstan)

    sejauh yL = 0,43 yang jatuh di

    titik B (0,33 + j 0,04).

    Impedansi diperoleh dengan

    mencerminkan B terhadap pusat

    smith chart (B = 2,9 j 0,4)

    Impedansi = (3 j 0,4) x 50 =

    150 j 20 Ohm

    A

    A

    BB

  • Dengan Z0 = 50 , hitung Z ? B A

    XC = -j75

    RL = 50

    XL = j100

    Z ?

    Secara matematis :

    Z = (-j75)//(50 + j100)

    )10050)(75()10050)(75(

    jjjjZ +

    +=

    12,5315056,269,55

    56,2625,8385255075003750 =

    =++=j

    jZ

    Z= 90 j120

    Dengan menggunakan smith chart

    Normalisasi beban terhadap Z0:

    R + XL = 50 + j 100 r + xL = (50 + j 100)/50

    = 1 + j2 XC = - j75 xC = - j1,5 Langkah :

  • 1. Plot titik A. Mulai dari beban 50

    pada pusat smith chart, bergerak

    searah jarum menyusuri

    lingkaran resistansi konstan = 1

    sejauh +2. A = 1 + j2 2. Karena komponen berikutnya

    adalah paralel, maka titik A

    dikonversi ke dalam admitansi

    (A) A = 0,22 j 0,4 3. Dalam admitansi xc dikonversi

    menjadi yc = 1/xc = j0,67

    Titik B diperoleh dengan

    menggerakkan A searah jarum

    jam pada lingkaran resistansi

    konstan sejauh 0,67. (kurva

    admitansi)

    B = 0,2 + j 0,27

    4. Untuk memperoleh nilai

    impedansi Z, konversi B menjadi

    B dengan mencerminkan

    terhadap pusat smith chart/titik

    (0,0).

    B = 1,8 - j 2,2

    Maka Z = (1,8 + j 2,4 ) x 50

    = 90 + j 120

    A

    A

    B

    B

  • soal: Beban dengan reaktansi seri

    Suatu bagian dari saluran 50 Ohm diterminasi dengan beban ternormalisasi 1

    + j1 Ohm dan impedansi pada input adalah 1-j1 Ohm. Tentukan elemen seri

    untuk menyesuaikan kedua port dengan menggunakan smiht chart.

    Solusi : B A

    ZL = 1 + j 1

    Zin = 1 - j 1

    Plot z = 1 + j1 dan

    zin = 1 - j1 pada titik A dan

    B pada smith chart.

    Supaya impedansi beban

    (output) dan impedansi

    input sesuai, maka

    diperlukan komponen yang

    bisa menggeser beban

    sejauh j2 menuju

    impedansi input.

    Komponen tersebut adalah

    elemen seri C (reaktansi

    kapasitif):

    jxc = - j 2,0

    V

  • Rangkaian penyesuai impedansi ekivalen :

    B A

    -j 2,0

    ZL = 1 + j 1

    Zin = 1 - j 1

    Soal :Admitansi beban dengan elemen paralel

    Suatu bagian dari saluran 50 ohm mempunyai admitansi input dan beban

    berikut :

    YL = 0,5 + j2,0

    yin = 0,5 j2,0

    Tentukan elemen paralel L untuk menyesuaikan kedua terminal. Gunakan

    smith chart.

    Solusi:

  • Plot yL dan yin pada titik A

    dan B seperti gambar.

    Baca elemen paralel sebagai

    suseptansi induktif

    yL = - j 4,0

    Berarti ZL = 1/yL =

    1/-j 4,0

    jxL = j 0,25

    Rangkaian :

    B A

    yL= -j 4

    yL = 0,5 + j 2

    yin = 0,5 - j 2

  • Penyesuai Impedansi dengan L Network

    Penyesuai impedansi dengan elemen lumped bisa didisain dengan

    menggunakan smith chart. Rangkaian ini terdiri dari dua elmen reaktif dalam

    konfigurasi L (satu paralel dan satu seri dengan beban).

    Dalam penyesuaian impedansi, terdapat beberapa pilihan yang bisa

    digunakan, pemilihan dilakukan dengan pertimbangan :

    Memiliki nilai komponen yang mudah direalisasi Efek terhadap pem-bias-an. Induktor adalah DC short, kapasitor adalah

    DC block, yang mempengaruhi bias DC pada piranti aktif.

    Pengaruh terhadap stabilitas piranti aktif.

    Penyesuai impedansi bisa didisain dengan dua cara :

    1. Menggunakan persamaan matematis

    2. Menggunakan smith chart

    Pengunaan Smith Chart

    Secara umum, penggunaan smith chart dalam penyesuaian impedansi bisa

    dikelompokkan dalam dua kondisi :

    ZL

    matching network

    ZL

    Z0

    matching network

    Z0

    Tipe 1 Tipe 2

  • 1. Matching suatu beban kompleks ZL menuju impedansi sistem Zo, misal.

    matching beban Z = 10 + j100L menuju saluran treansmisi 50

    2. Membuat impedansi kompleks ZL dari Zo, contoh. Transformasi sumber

    50 (dengan reflection coefficient = 0) menuju impedance 10 + j100.

    Penyesuaian tipe ini biasanyan diperlukan dalam disain penguat

    Perlu diingat bahwa dalam menggunakan smith chart, semua

    impedansi/admitansi dinormalisasi terhadap impedansi karakteristik saluran

    tramsisi. Kedua tipe di atas melibatkan pergerakan dalam smith chart yang

    mulai dari impedansi yang dimiliki menuju impedasi yang diinginkan. Masing-

    masing mungkin memiliki solusi lebih dari satu.

    Soal : matching beban pada saluran 50 ohm

    Suatu piranti gelombang mikro mempunyai impedansi output :

    Zout = 15 + j 15 Ohm. Disain rangkaian penyesuai impedansi untuk

    mentransform impedansi output menuju saluran transmisi 50 ohm. Gunakan

    smith chart.

    Solusi :

  • 1. Plot impedansi output

    ternormalisasi pada point A

    dalam smith chart

    zout = 0,3 + j 0,3

    2. Buat lingkaran konduktansi

    konstan satu. Lingkaran ini

    memotong lingkaran resistansi

    konstan 0,3 pada titik B.

    zB = 0,3 + j 0,45.

    L seri adalah zseri = +j0,15

    3. Titik B pada smith chart adalah

    yB = 1- j 1,60

    Nilai elemen C seri dari titik B

    menuju pusat C adalah :

    yL = +j 1,60

    Berarti elemen paralel adalah

    kapasitor dengan jxc = -j 0,63

    Soal : Matching impedansi pada beban 50 ohm

    Suatu penguat gelombang mikro mempunyai parameter impedansi berikut ini

    :

    Zout = 100 j 100 zout = 2 j 2 Yout = 0,005 + j 0,005 yout = 0,25 + j 0,25 Desain suatu rangkaian penyesuai impedansi untuk menyesuaikan admitansi

    penguat pada beban 50 Ohm. Gunakan Smith chart.

    Solusi :

  • 1. Plot impedansi zout pada titik D

    dalam smith chart.

    2. Baca admitansi pada titik C

    Yout = 0,25 + j 0,25

    3. Gambar lingkaran konduktansi

    konstan satu yang memotong

    lingkaran resistansi konstan 0,25

    pada titik B.

    Z seri = +j1,90 (dari impedansi)

    yB = 0,25 j0,42 (dari admitans)i

    4. Nilai dari titik B menuju C adalah

    Y paralel = +j 0,67

    Z paralel = -j1,49

    Stub Matching

    Penyesuaian impedansi bisa dilakukan dengan menyisipkan suatu admitansi

    imajiner paralel dalam saluran transmisi. Admitansi ini bisa diperoleh dari

    potongan suatu saluran transmisi. Teknik penyesuai impedansi seperti ini

    disebut dengan stub matching. Ujung dari stub bisa terbuka atau tertutup,

    tergantung dari admitansi imajiner yang diinginkan. Dua atau tiga stub juga

    bisa disisipkan pada lokasi tertentu untuk mendapatkan hasil yang lebih baik.

    Penyesuai impedansi dengan stub

  • Stub Matching Seri

    Jika suatu impedansi di plot dalam smith chart, kemudian digerakkan dalam

    lingkaran koefisien pantul konstan ( radius konstan) ke arah sumber, maka

    pada suatu lokasi akan memotong lingkaran r = 1. Transformasi ini

    menyatakan pergerakan disepanjang saluran transmisi dari beban menuju

    sumber. Satu putaran penuh dalam smith chart menyatakan pergerakan

    sejauh . Pada perpotongan tersebut, impedansi ternormalisasi r + jx berubah menjadi 1 + jx. Setidaknya, dalam putaran tersebut, bagian real

    dari impedansi sama dengan impedansi karakteristik Z0 ( perhatikan

    perbedaan jx dengan jx). Jika di titik ini saluran dipotong dan disisipkan

    suatu reaktansi murni jx, maka impedansi total dilihat pada perpotongan ini

    (dari arah sumber) adalah penjumlahan 1 + jx jx = 1. Dengan demikian

    saluran transmisi menjadi matched (sesuai).

    Contoh :

    Suatu antena dipole bekerja pada frekuensi 120 MHz mempunyai impedansi

    44,8 j 107 . Buatkan rangkaian penyesuai impedansi dengan stub seri pada saluran transmisi 75 .

    Solusi :

    1. Normalisasi beban pada Z0 = 75 Z0 = 0,597 j 1,43 ( titik A)

    2. Putar beban searah generator sampai memotong lingkaran r = 1. (B)

    3. Tarik garis dari pusat smith chart (0,0) ke masing-masing titik A dan B.

    4. Hitung jarak stub ke beban yang dibutuhkan ( dalam panjang

    gelombang) dari B ke A.

    Jarak stub dari beban antena adalah 0,346 5. cari nilai reaktansi (ternormalisasi) pada titik B.

    jB = j 1,86.

  • Panjang stub yang diperlukan harus mampu menghilangkan reaktansi

    ini. Sisi luar smith chart adalah lingkaran dengan r = 0 (rektansi

    murni). Bagian kiri adalah short dan bagian kanan open circuit.

    6. Tentukan titik j1,86 yang diperlukan. Cari panjang stub yang

    dibutuhkan. Untuk short circuit stub diperlukan panjang 0,328 . Untuk open circuit stub diperlukan panjang 0,078 .

  • 7. Hitung jarak dan panjang stub untuk open circuit :

    Jika kecepatan gelombang dalam saluran koaksial adalah 2/3 c (20

    cm/ns) maka panjang gelombang adalah 1,67 m.

  • Stub Matching Paralel

    Matching juga bisa dilakukan dengan suatu elemen paralel (shunt). Karena

    melibatkan rangkaian paralel, adalah lebih mudah kalau perhitungan

    dilakukan dalam admitansi.

    Elemen disisipkan pada jarak ds dimana bagian real dari admitansi sama

    dengan admitansi karakteristik Y0.

    Y = Y0 + j

    Matching diperoleh dengan menggunakan elemen dengan suseptansi - j, sehingga :

    Y1 = Y - j = Y0

    Elemen paralel bisa digantikan dengan suatu potongan saluran transmisi

    (stub) dengan panjang tertentu. Untuk memperoleh suseptansi murni,

  • elemen stub bisa berupa saluran transmisi dengan ujung terbuka (open

    circuit) atau tertutup (shor circuit).

    Dalam disain penyesuai impedansi dengan stub paralel, perlu dicari dua hal

    yaitu :

    - lokasi stub dihitung dari beban (ds)

    - panjang stub (Ls)

    YA = Ystub + Yd = Y0 + 1/Z0

    Dimana

    Ystub adalah admitansi input stub

    Yd adalah admitansi saluran pada lokasi stub sebelum stub dipasang.

  • Admitansi pada persimpangan adalah :

    YA = Ystub + Yd = Y0

    Jika stub menggunakan saluran dengan karakteristik berbeda, maka untuk

    mendapatkan suseptansi yang diberikan oleh stub, perlu sedikit perhitungan

    sbb :

    YA = Ystub + Yd

    Dalam nilai ternormalisasi :

    yAY0 = ydY0 + ystub YOs

    ys = (yA-yd)(Y0/YOs)

    Tergantung dari panjang saluran transmisi, ada beberapa lokasi yang bisa

    dipergunakan untuk menyisipkan stub. Smith chart bisa membantu dalam

    menentukan panjang dan lokasi stub.