MATAKULIAH Bahasa indonesi SEMESTER 1, TEKNIK SIPIL

25

Transcript of MATAKULIAH Bahasa indonesi SEMESTER 1, TEKNIK SIPIL

Page 1: MATAKULIAH Bahasa indonesi SEMESTER 1,  TEKNIK SIPIL
Page 2: MATAKULIAH Bahasa indonesi SEMESTER 1,  TEKNIK SIPIL

BAHASA INDONESIAKEDUDUKAN BAHASA

FUNGSI BAHASA

• Kedudukan bahasa adalah status relatif bahasa sebagai sistem lambang nilai budaya yang dirumuskan atas dasar nilai sosial yang dihubungkan dengan bahasa yang bersangkutan• Fungsi bahasa adalah nilai pemakaian bahasa yang dirumuskan sebagai tugas pemakaian bahasa itu di dalam kedudukan yang diberikan kepadanya

Bahasa Nasional

Bahasa Negara

• Lambang kebanggaan nasional• Lambang identitas nasional• Alat yang memungkinkan penyatuan berbagai suku bangsa dengan latar belakang sosial budaya dan bahasanya masing-masing ke dalam kesatuan kebangsaan Indonesia• Alat perhubungan antardaerah dan antarbudaya

•Bahasa resmi kenegaraan•Bahasa pengantar dalam dunia pendidikan•Alat perhubungan pada tingkat nasional untuk kepentingan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan nasional serta kepentingan pemerintah

1

Page 3: MATAKULIAH Bahasa indonesi SEMESTER 1,  TEKNIK SIPIL

CIRI-CIRI BAHASA INDONESIA ILMIAH

• Cendekia: mengungkapkan hasil berpikir logis secara tepat, seksama,

dan abstrak.

• Lugas dan jelas: ungkapan langsung dengan makna lugas.

• Tidak berbentuk kalimat fragmentaris: kalimat yang belum selesai.

(Keinginan mengungkapkan beberapa gagasan tanpa memperhatikan

kesatuan gagasan).

• Bertolak dari gagasan: penonjolan gagasan, bukan pada penulis (kalimat

pasif lebih tepat)

• Formal dan objektif: kosa kata, bentukan kata, dan struktur kalimat.

• Ringkas dan padat: kehematan penggunaan bahasa.

• Konsisten: ketaatasasan dalam menggunakan istilah, unsur bahasa, tanda

baca, dan tanda-tanda lain

2

Page 4: MATAKULIAH Bahasa indonesi SEMESTER 1,  TEKNIK SIPIL

MENULIS

TEKNIS/MEKANIS

KETERAMPILANBERBAHASA

PRAMENULIS/PENEMUAN/PERENCANAAN

PENYUSUNAN KERANGKA KARANGAN

PENULISAN

REVISI

Page 5: MATAKULIAH Bahasa indonesi SEMESTER 1,  TEKNIK SIPIL

DRAMATISME DIKEMBANGKAN OLEH KENNETH BURKE

CARA YANG MUDAH UNTUK MENGGENERALISASI IDE ATAU MENGEMBANGKAN IDE

LIMA KUNCI BATASAN DRAMATISME:

ACT : APA YANG TERJADI?

AGENT : SIAPA YANG MENGERJAKAN?

AGENCY : METODE APA YANG DIGUNAKAN?

PURPOSE : APAKAH TUJUAN, MAKSUD, DAN KEHENDAK YANG INGIN DICAPAI?

SCENE : DIMANA DAN KAPAN TERJADI?

Kombinasikan dengan RASIO

Menghubungkan antara batasan yang satu dengan yang lain dengan tujuan untukMengembangkan subpertanyaan.

Page 6: MATAKULIAH Bahasa indonesi SEMESTER 1,  TEKNIK SIPIL

Contoh:

Purpose Act/Purpose

Agent/Purpose

Agency/Purpose

Scene/Purpose

Apa tujuan …? Bagaimana topik … dihubungkan

dengan tujuan? Siapa yang menentukan bahwa

topik itu penting? Apakah makna dari penyelesaian

tujuan ini? Mengapa tujuan ini

dipertimbangkan sebagai sebagai sesuatu yang penting dalam topik …?

ACT AGENT AGENCY

PURPOSE

SCENE

ACT XAGENT XAGENCY XPURPOSESCENE X

Page 7: MATAKULIAH Bahasa indonesi SEMESTER 1,  TEKNIK SIPIL

TAGMEMIK DIKEMBANGKAN: RICHARD YOUNG, ALTON BECKER, DAN KENNETH PIKE

Menggunakan 6 topik utama untuk merinci subjek ke dalam bagian-bagian yang dapat diuji secara individual atau dikombinasikan dengan pendekatan dan pandangan baru

CONTENT : Bagaimana sebuah masalah serupa atau berbeda dengan masalah yang

lain?

VARIATION : Seberapa banyak dan dengan cara apa topik atau masalah dapat berubah

tanpa kehilangan ciri-ciri yang esensial?

DISTRIBUTION : Sesering apakah dan pada tempat-tempat yang mana subjek dapat

diobservasi?

PARTICLE : Bagaimanakah Identifikasi perbedaan dan definisi ciri-ciri masalah?

WAVE : Bagaimanakah masalah itu telah berubah di masa lalu?

FIELD : Bagian-bagian yang berbeda dari masalah dan bagaimanakah masalah itu

berinteraksi sebagai bagian dari keseluruhan?

Page 8: MATAKULIAH Bahasa indonesi SEMESTER 1,  TEKNIK SIPIL

Menulis tidak hanya menguasai berbagai teknik mengembangkan ide. HAL PENTING YANG MENDUKUNG KEBERHASILAN MENULIS ADALAH:

Kekuatan internal : observasi dan imajinasi; investigasi dan penelitian

Kepandaian menguasasi dan menyimpan informasi

Kepandaian mengekspresikan ide-ide

Belajar dari penulis lain yang lebih pengalaman dan ahli

Page 9: MATAKULIAH Bahasa indonesi SEMESTER 1,  TEKNIK SIPIL

PRINSIP-PRINSIP UMUM PEMAKAIAN EJAAN

• Tanda tanya (?), titik (.), titik koma (;), titik dua (:), tanda seru (!) ditulis rapat dengan huruf akhir dari kata yang mendahuluinya.• Setelah tanda tanya (?), titik (.), titik koma (;), titik dua (:), tanda seru (!) harus diberi jarak satu spasi dengan kata berikutnya.• Tanda petik ganda (“…”), petik tunggal (‘…’), kurung (…) ditulis rapat dengan kata, frasa, dan kalimat yang diapit.• Tanda hubung (-), tanda pisah ( ), garis miring (/), ditulis rapat dengan huruf yang mendahului dan mengikutinya.• Tanda perhitungan: sma dengan (=), tambah (+), kurang (-), kali (x), bagi (:), lebih kecil (<), lebih besar (>), ditulis dengan jarak satu spasi dengan huruf yang mendahului dan yang mengikutinya.• Penulisan jarak antarkata berspasi tunggal.• Tepi kanan teks tidak harus rata. Oleh karena itu, kata pada akhir baris tidak harus dipenggal. Jika terpaksa harus dipenggal, tanda hubungnya ditulis setelah huruf akhir, tanpa disisipi spasi, bukan diletakkan di bawahnya.• Tidak diperbolehkan menambahkan spasi antarkata dalam satu baris yang bertujuan meratakan tepi kanan teks.

3

Page 10: MATAKULIAH Bahasa indonesi SEMESTER 1,  TEKNIK SIPIL

PENULISAN HURUF

1. Huruf Besar atau Huruf Kapital Huruf pertama nama badan resmi, lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, serta dokumen resmi

Huruf pertama semua kata utama dalam buku, majalah, surat kabar, dan judul karangan.

Singkatan nama gelar dan sapaan, huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan yang dipakai sebagai kata ganti.

2. Huruf Miring Menuliskan nama buku, majalah, dan surat kabar, yang dikutip dalam karangan.

Menegaskan atau mengkhususkan huruf, bagian kata, atau kelompok kata.

Menuliskan istilah ilmiah atau ungkapan asing, kecuali yang telah disesuaikan ejaannya.

4

Page 11: MATAKULIAH Bahasa indonesi SEMESTER 1,  TEKNIK SIPIL

PENULISAN KATA

1. Kata DasarKata dasar ditulis sebagai satu kesatuan

2. Kata Turunan/JadianImbuhan (awalan, sisipan, dan akhiran) ditulis serangkai dengan kata dasarnya.

Awalan atau akhiran ditulis dengan kata yang langsung mendahului atau mengikutinya kalau bentuk dasarnya berupa gabungan kata.

Kalau bentuk dasar berupa kata gabung dan sekaligus mendapat awalan dan akhiran, maka kata itu ditulis serangkai.

Catatan:

Kalau salah satu unsur kata hanya dipakai dalam kombinasi, maka gabungan kata itu ditulis serangkai.

3. Kata UlangBentuk kata ulang ditulis lengkap dengan menggunakan tanda hubung.

5

Page 12: MATAKULIAH Bahasa indonesi SEMESTER 1,  TEKNIK SIPIL

4. Gabungan KataKata majemuk, termasuk istilah khusus, bagian-bagiannya ditulis terpisah.

Gabungan kata, termasuk istilah khusus, yang mungkin menimbulkan salah baca, dapat diberi tanda hubung untuk menegaskan pertalian di antara unsur yang bersangkutan.

Gabungan kata yang sudah dianggap satu kata ditulis serangkai.

5. Kata Depan Kata depan di, ke, dan dari ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya, kecuali di dalam kata yang sudah dianggap sebagai satu kesatuan.

6. PartikelPartikel lah, kah, dan tah ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya.

Partikel pun ditulis terpisah dari kata yang mendahuluinya, kecuali pada kelompok kata yang sudah dianggap padu

6

Page 13: MATAKULIAH Bahasa indonesi SEMESTER 1,  TEKNIK SIPIL

7. Angka dan Lambang BilanganAngka dipakai untuk menyatakan lambang bilangan atau nomor. Lazim digunakan angka Arab (0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9) dan angka Romawi (I, II, III, IV, V, VI, VII, VIII, IX, X, L (50), C (100), D (500), M (1.000)).

Angka digunakan untuk menyatakan (1) ukuran panjang, berat, dan isi, (2) satuan waktu, dan (3) nilai uang.

Penulisan lambang bilangan dengan huruf dilakukan seperti berikut. Contoh: 11 sebelas, 2/3 dua pertiga, 112 seratus dua belas, 1/10 sepersepuluh

Penulisan kata bilangan tingkat dapat dilakukan dengan cara berikut. Contoh: bab III = bab ke-3 = bab ketiga; abad XX = abad ke-20 = abad kedua puluh

Penulisan kata bilangan yang mendapat akhiran -an dilakukan dengan cara berikut . Contoh: tahun 60-an = tahun enam puluhan

Di dalam dokumen resmi, seperti akta atau kuitansi, bilangan perlu ditulis dengan angka dan huruf sekaligus dalam teks.

7

Page 14: MATAKULIAH Bahasa indonesi SEMESTER 1,  TEKNIK SIPIL

PENGGUNAAN KATA DAN ASAS PENGGUNAAN KATA

1. Penggunaan Kata a. Kata Asli dan Kata Serapan a) Adopsi: penyerapan yang dilakukan secara utuh tanpa melakukan perubahan atau penyesuaian. b) Adaptasi: penyerapan yang disesuaikan dengan kaidah yang berlaku, baik kaidah bunyi maupun kaidah penulisan. b. Kata Baku dan Tidak Baku a) Kata baku: kata yang diterima oleh masyarakat bahasa sebagai acuan atau model sesuai dengan kaidah yang telah ditentukan. b) Kata tidak baku: kata yang tidak mengikuti kaidah yang telah ditentukan.

8

Page 15: MATAKULIAH Bahasa indonesi SEMESTER 1,  TEKNIK SIPIL

2. Asas Penggunaan Kata a. Asas Kecermatan Cermat memiliki ciri-ciri antara lain (1) tidak mubazir, (2) tidak rancu, dan (3)bersifat idiomatis.

b. Asas Ketepatan Penggunaan kata secara tepat banyak berkaitan dengan makna dan/atau perilaku sintaksisnya.

c. Asas Keserasian Asas keserasian (kecocokan) berkaitan dengan faktor-faktor pragmatik (dengan siapa, kapan, dan dimana)

9

Page 16: MATAKULIAH Bahasa indonesi SEMESTER 1,  TEKNIK SIPIL

KALIMAT EFEKTIF

a. Gramatikal: penyusunannya mengikuti kaidah bahasa yang bersangkutan.

Pengguna bahasa memiliki kepekaan intuitif struktur sintaksis, bentuk

kata, dan ketepatan diksi.

b. Bernalar atau logis: proposisi atau informasi kalimat dapat diterima oleh

akal atau nalar. Syaratnya: gagasan yang disampaikan masuk akal,

hubungan antargagasan dalam kalimat masuk akal, hubungan gagasan

pokok dan gagasan penjelas masuk akal.

c. Efisien: kalimat yang padat isi bukan padat kata. Kalimat itu hanya

menggunakan kata sesedikit mungkin tetapi dapat menyampaikan

informasi secara tepat dan jelas.

d. Jelas: kalimat yang proposisinya mudah dipahami oleh pembaca.Jika

kalimat itu masih menimbulkan banyak tafsir maka dinamakan kalimat

ambigius.

10

Page 17: MATAKULIAH Bahasa indonesi SEMESTER 1,  TEKNIK SIPIL

PENGEMBANGAN PARAGRAF

a. Kesatuan: hubungan ide pokok dan ide penjelas merupakan satu kesatuan atau keutuhan. Dalam satu paragraf hanya ada satu ide pokok dan beberapa ide penjelas yang mendukung ide pokok. Berdasarkan letak ide pokok, paragraf dapat dipilah menjadi paragraf induktif dan paragraf deduktif.

b. Kelengkapan: sejumlah ide penjelas yang pendukung ide pokok secara lengkap dan ditata secara sistematis.Berdasarkan Pengurutan ide penjelas, paragraf dapat dikembangkan dengan cara alamiah dan logis.

• Cara alamiah: waktu (kronologis) dan ruang (sudut pandang)

• Cara logis: klimaks-antiklimaks, sebab-akibat, umum-khusus, dikenal-takdikenal, mudah-sulit, pokok-rincian.

Ide penjelas dapat berupa contoh, ilustrasi, rincian kongkrit, bandingan, uraian, definisi, fakta,analog, alasan, dsb.

11

Page 18: MATAKULIAH Bahasa indonesi SEMESTER 1,  TEKNIK SIPIL

c. Kekohesifan dan Kekoherensian: Kalimat-kalimat dalam paragraf saling terkait. Kekohesifan berhubungan dengan ide-ide bawahan yang mendukung ide pokok. Kekoherensian berhubungan dengan penataan atau penyusunan ide bawahan untuk mendukung ide pokok.

Jalinan antaride dan antarkalimat dapat dilakukan dengan menggunakan penanda hubung, baik yang eksplisit (tersurat) maupun implisit (tersirat).

Penanda hubung: penanda hubungan gramatikal, logis, dan leksikal.

Penanda hubung gramatikal: pengacuan, penggantian, dan penghilangan.

Penanda hubung logis: hubungan penambahan, penjelasan, penyimpulan, kausalitas, pengontrasan, penegasan, dll.

Penanda hubung leksikal: pengulangan atau pernyataan kembali sesuatu yang telah disebutkan.

12

Page 19: MATAKULIAH Bahasa indonesi SEMESTER 1,  TEKNIK SIPIL

PERENCANAAN PENULISAN MAKALAH ILMIAH

1. Pemilihan Topik

1.1 Sumber Topik: buku referensi, majalah, jurnal, surat kabar, pengalaman, pendapat, sikap-perilaku, kebiasaan, atau kejadian sehari-hari di masyarakat dll.

1.2 Kriteria Pemilihan Topik:

1.2.1 Topik ada manfaatnya, baik praktis maupun teoretis dan layak dibahas.

1.2.2 Topik menarik sesuai dengan minat penulis.

1.2.3 Topik dipahami dan dikuasai penulis.

1.2.4 Bahan referensi masih dalam jangkauan untuk diperoleh.

1.3 Strategi Penemuan Topik:

1.3.1 Ramu pendapat (brainstorming).

1.3.2 Perenungan atau meditasi

1.3.3 Pengembangan Formula Jurnalistik

1.3.4 Pertanyaan Klasik.

1.3.5 Pemecahan Masalah

13

Page 20: MATAKULIAH Bahasa indonesi SEMESTER 1,  TEKNIK SIPIL

Saran-Saran:

a) Penulis hendaknya selalu berupaya untuk menambah pengetahun dan pengalaman.

b) Penulis harus rajin mengamati sesuatu yang terjadi di sekitarnya.

c) Penulis rajin mengembangkan daya imajinasinya dan kreativitasnya.

d) Penulis harus berlatih untuk mengemukakan pendapat dan mempertahankannya dan memperluas cakrawala.

1.4 Teknik Membatasi Topik

Tidak ada batasan khusus yang menjadi acuan, tetapi penulis harus dapat memperkirakan sendiri cakupan topik yang akan dibahas dalam sebuah makalah.

1.5.Teknik Merinci Topik

Perincian topik akan lebih mudah jika disusun terlebih dahulu dalam bentuk kerangka karangan

1.5.1 Jenis-Jenis Kerangka Makalah

1.5.1.1 Pola Urutan Alamiah

1.5.1.2 Pola Urutan Logis

14

Page 21: MATAKULIAH Bahasa indonesi SEMESTER 1,  TEKNIK SIPIL

PENGUMPULAN BAHAN PENULISAN

A. Cara Memanfaatkan Bahan dari Sumber Pustaka

a. Menentukan Bahan

Melalui penentuan topik dan subtopik

b. Memanfaatkan Kartu Katalog

1. Katalog Pengarang

2. Katalog Judul

3. Katalog Subjek

c. Menelaah Bahan Pustaka secara Langsung

1. Teknik Daftar Isi

2. Teknik Indeks

15

Page 22: MATAKULIAH Bahasa indonesi SEMESTER 1,  TEKNIK SIPIL

B. Cara Memanfatkan Bahan dari Sumber Nonpustaka

a. Wawancara

b. Observasi

c. Angket

C. Cara Mendokumentasikan Bahan

a. Model Buku Harian

b. Model Kartu

c. Model Komputer

CARA PENULISAN ISI ATAU BAHAN:

a. Bentuk Kutipan

b. Bentuk Parafrase

c. Bentuk Rangkuman atau Ringkasan

d. Bentuk Ulasan atau Evaluasi

16

Page 23: MATAKULIAH Bahasa indonesi SEMESTER 1,  TEKNIK SIPIL

CARA MERUJUK DAN MENULIS DAFTAR RUJUKAN

A. Cara Merujuk

1. Perujukan dilakukan dngan menggunakan nama akhir dan tahun di antara tanda kurung.

2. Jika ada dua penulis, perujukan dilakukan dengan cara menyebut nama akhir kedua penulis tersebut.

3. Jika penulisnya lebih dari dua orang, penulisan rujukan dilakukan dengan cara menulis nama penulis pertama dari para penulis tersebut diikuti dengan dkk.

4. Jika nama penulis tidak disebutkan, yang dicantumkan dalam rujukan adalah nama lembaga yang menerbitkan, nama dokumen yang diterbitkan, atau nama koran.

5. Untuk karya terjemahan, perujukan dilakukan dengan cara menyebutkan nama penulis aslinya.

6. Rujukan dari dua sumber atau lebih yang ditulis oleh penulis yang berbeda dicantumkan dalam satu tanda kurung dengan titik koma sebagai tanda pemisahnya. 17

Page 24: MATAKULIAH Bahasa indonesi SEMESTER 1,  TEKNIK SIPIL

CARA MERUJUK KUTIPAN LANGSUNG

A. Kutipan Kurang dari 40 Kata

1. Ditulis di antara tanda kutip (“…”) sebagai bagian yang terpadu dalam teks utama dan diikuti nama penulis, tahun, dan nomor halaman.

Contoh:

Kesimpulan penelitian tersebut adalah “ada hubungan yang erat antara faktor sosial

ekonomi dengan kemajuan belajar” (Soebroto, 1990:123).

2. Nama penulis dapat ditulis secara terpadu dalam teks atau menjadi satu dengan tahun dan nomor halaman di dalam kurung.

Contoh:

Soebroto (1990:123) menyimpulkan “ada hubungan yang erat antara faktor sosial ekonomi dengan kemajuan belajar”.

18

Page 25: MATAKULIAH Bahasa indonesi SEMESTER 1,  TEKNIK SIPIL

Jika ada tanda kutip dalam kutipan, digunakan tanda kutip tunggal (‘…’)

Contoh:

Kesimpulan penelitian tersebut adalah “terdapat kecenderungan semakin banyak ‘campur tangan’ pimpinan perusahaan, semakin rendah tingkat partisipasi di daerah perkotaan” (Soewignyo, 1991:101).

Kutipan 40 Kata atau Lebih

1. Ditulis tanpa tanda kutip secara terpisah dari teks yang mendahuluinya.

2. Ditulis 1,2 cm sdari garis tepi sebelah kiri dan kanan, dan diketik dengan spasi tunggal. Nomor halaman juga harus ditulis.

Contoh:

Smith (1990:176) menarik kesimpulan sebagai berikut.The ‘placebo effect’, which had been verified in previous studies, disappeared when behaviors were studied in this manner. Futhermore, the behaviors were never exhibited again, even when real drugs were administered. Earlier studies were clearly premature in attributing the results to a placebo effect.

Jika dalam kutipan terdapat paragraf baru lagi, garis barunya dimulai 1,2 cm dari tepi kiri garis teks kutipan.

19