Mata Merah

45
MATA MERAH Oleh : Jessie Widyasari (2005730037) Pembimbing : dr. H. Agam Gambiro, Sp.M Bagian Mata RSUD Cianjur

Transcript of Mata Merah

Page 1: Mata Merah

MATA MERAH

Oleh : Jessie Widyasari (2005730037)

Pembimbing : dr. H. Agam Gambiro, Sp.M

Bagian Mata RSUD Cianjur

Page 2: Mata Merah

KONJUNGTIVITIS

• Radang konjungtiva atau radang selaput lendir

yang menutupi belakang kelopak dan bola mata

Page 3: Mata Merah

VIRUS BAKTERI ALERGI

GATAL Minimal Minimal Berat

HIPEREMI Menyeluruh Menyeluruh Menyeluruh

LAKRIMASI + + + +

EKSUDAT (SEKRET)

Minimal (serous, mukous)

Banyak (muko- purulen/purulen)

Minimal (benang)

ADENOPATI + Jarang -

SEL-SEL Monosit PMN Eosinofil

Page 4: Mata Merah

Gejala Konjungtivitis

• Injeksi konjungtiva pelebaran a. Konjungtiva posterior

• Folikel tonjolan pada jaringan konjungtiva, warna abu-abu kemerahan, diameter 1 mm

• Cobble stone seperti batu kerikil bentuk poligonal tersusun berdekatan

• Flikten tonjolan berupa sebukan sel-sel radang kronik di bawah epitel konjungtiva atau kornea

• Membran massa putih padat yang menutupi konjungtiva

• Sikatriks garis-garis putih halus

Page 5: Mata Merah

1. Konjungtivitis Bakteri

Penyebab:

• Gonokokus

• Stafilokokus

• Pneumokokus

• Basil Koch Weeks

Pada dewasa gonokokus

Pada bayi Neisseria dan Klamidia

Page 6: Mata Merah

Gejala klinis

• Sekret mukopurulen dan purulen

• Kemosis konjungtiva

• Edema kelopak

• Disertai eratitis dan blefaritis

• Terdapat papil pada konjungtiva

• Mata merah

• Mudah menular

Page 7: Mata Merah

Pengobatan

• Pasien diisolasi

• Mata harus selalu dibersihkan dari sekret

• Salep mata antibiotik yang sesuai dengan

penyebab

Page 8: Mata Merah

2. Konjungtivitis Membran

• Ditandai dengan adanya membran/selaput

berupa massa putih pada konjungtiva tarsal

dan kadang menutupi konjungtiva bulbi

• Etiologi :

- pneumokokus

- streptokokus hemolitik

- difteri

- SSJ

Page 9: Mata Merah

Pengobatan

• Salep mata antibiotik yang sesuai dengan

penyebab

• ADS 20.000 unit

Page 10: Mata Merah

3. Konjungtivitis Kataral

Penyebab

• S. Aureus, pneumokokus

• Virus morbilli

• Bahan kimia

Page 11: Mata Merah

Gambaran Klinis

• Injeksi konjungtiva

• Hiperemi konjungtiva tarsal

• Sekret serous

• Maserasi lateral maupun mideal

Page 12: Mata Merah

Pengobatan

• Bakteri : antibiotik (tetrasiklin)

• Virus : sulfasetamid dan antivirus (IDU)

• Bersihkan mata dari sekret

Page 13: Mata Merah

Konjungtivitis Folikular

Konjungtivitis folikular akut:

• Kerato-konjungtivitis epidemi

• Demam faringo-konjungtiva

• Konjungtiva hemoragik akut

• Konjungtivitis New Castle

• Inclusion Conjunctivitis

Page 14: Mata Merah

Kerato-konjungtivitis epidemi• Etiologi

Adenovirus tipe 8

masa inkubasi : 5-10 hari

Minggu ke-2 :-Mata meradang-Kelenjar pre aurikular dan nyeri tekan

Hari ke 8-10 :-Kelopak mata membengkak- konjungtiva tarsal hiperemi-Konjungtiva bulbi kemosis-Perdarahan subkonjungtiva

Akhir minggu :- Timbul gejala-gejala di kornea

Page 15: Mata Merah

Gejala Klinis

• Mata berair

• Silau

• Seperti ada pasir

• Kelainan kornea: infiltrasi bulat kecil, superfisial,

subepitel

Page 16: Mata Merah

Pengobatan

• Sulfasetamid

• Antibiotik untuk mencegah infeksi sekunder

Page 17: Mata Merah

Demam Faringo-konjungtiva

• Etiologi

Adenovirus tipe 3

• Gambaran Klinis Kelenjar pre-aurikuler membesar Lebih sering mengenai kedua mata Kelopak mata membengkak 2 minggu timbul kelainan kornea : infiltrat

• Pengobatan

Tidak ada pengobatan spesifik

Page 18: Mata Merah

Konjungtivitis Hemoragik Akut

• EtiologiEnterovirus tipe 70Masa inkubasinya pendek (8-48 jam)Perjalanan penyakitnya juga pendek (5-

7 hari)

• Gejala terasa ada pasir, berair, gatal

• Pengobatananjuran tetes mata sulfasetamid atau antibiotik

Page 19: Mata Merah

Konjungtivitis New Castle

• Biasanya mengenai orang yang sering berhubungan

dengan unggas.

• Gambaran Klinik :

edema palpebra

hiperemi konjungtiva tarsal

Hiperplasi

terdapat folikel kecil

pembesaran kelenjar pre aurikular

• Pengobatan : Antibiotik mencegah infeksi sekunder

Page 20: Mata Merah

Inclusion Conjunctivitis

• Etiologi :

Klamidia Okulogenital

• 2 bentuk:

Neonatorum (Konj. inklusi neonatorum, blenore

inklusi)

Dewasa (konj. inklusi dewasa)

Page 21: Mata Merah

Gambaran Klinis

• Neonatorum: onset 5-12 hari sesudah lahir,

konjungtivitis papilar (akut), dgn. sekret purulen,

• Dewasa: masa inkubasi 4-12 hari, konj. dgn.

papil dan folikel

Pengobatan:

Tetrasiklin 1 % / eritromisin / sulfonamid

Page 22: Mata Merah

4. Konjungtivitis Vernal

• Termasuk reaksi hipersensitif musiman

• Terbanyak umur 5-25 thn

• Ada hub dg sensitivitas thd tepung sari rumput

→ iklim panas

Page 23: Mata Merah

Gejala Klinis

• gatal

• kadang-kadang panas

• lakrimasi menjadi buruk pd cuaca panas dan

berkurang pd cuaca dingin

• Coble stone di konjungtiva tarsalis superior

• Sekret mukopurulen

Page 24: Mata Merah

Pengobatan

• Kortikosteroid lokal tetes mata

• Ulkus kornea antibiotik dan steroid oral

Page 25: Mata Merah

5. Konjungtivitis Flikten

• Berhubungan dengan TB paru

Gejala klinis

• Adanya flikten di limbus, konj. bulbi, konj. tarsal, kornea

• Gangguan penglihatan

• Lakrimasi

• Eksema kulit

• Silau, berpasir

Page 26: Mata Merah

Pengobatan

• Obati penyebab primer

• Antibiotik + kortikosteroid

Page 27: Mata Merah

KERATITIS

• Adalah radang kornea yang diklasifikasikan

dalam lapis kornea yang terkena seperti:

Superfisialis

Profunda

• Disebabkan oleh:

Kurangnya air mata

Keracunan obat

Reaksi alergi

Reaksi terhadap konjungtivitis menahun

Page 28: Mata Merah

Klasifikasi

• Keratitis Superfisialis

Keratitis Herpes Simpleks

Keratitis Herpes Zoster

Keratitis Vaksinia

Keratitis Flikten

Keratitis Sika

Keratitis Lepra

Keratitis Nummularis

Page 29: Mata Merah

Gejala Keratitis

Gejala objektif

• Infiltrat : permukaan tidak rata dan tidak licin sehingga kornea menjadi tidak bening

Gejala subjektif

• Rasa nyeri pada mata

• Lakrimasi

• Penglihatan kabur

• Blefarospasmes akibat fotofobia

Page 30: Mata Merah

1. Keratitis Herpes Simpleks

• Virus menyerang : konjungtiva dan kornea

Gambaran klinis:

• Lesi pertama : keratokonjungtivitis folikular akut

• Berulang : keratitis pungtata superfisial, ulkus dendritik atau keratitis disform

Terdapat plaque kecil, lebih kecil dari jarum pentul, berwarna putih deskuamasi erosi

Page 31: Mata Merah
Page 32: Mata Merah

Pengobatan

• Anti virus (IDU)

• Tetes mata atropin 0,5-1%

• Mata dibebat steril

• Vitamin C

• Ulkus dendritik kauterisasi dengan asam

karbolat atau larutan yodium

Page 33: Mata Merah

2. Keratitis Zooster

• Infeksi pada ganglion gasseri N.V oleh virus

varicella zoster

Page 34: Mata Merah

Gejala Klinis

• Demam

• Malaise

• Rasa nyeri (neuralgic pain)

• Kulit yang terkena (palpebra) kemerahan dan

edema vesikel erupsi

• Kelainan mata: bercak atau bintik putih kecil

tersebar di epitel iridosiklitis

Page 35: Mata Merah

Pengobatan

• Simtomatik analgetik-antipiretik

• Tetes metil selulose

• Axyclovir

Page 36: Mata Merah

3. Keratitis Vaksinia

• Menimbulkan kelainan mata yang melibatkan:

Kelopak mata : bengkak

Konjungtiva : ulserasi

Kornea : keratitis pungtata subepitel

• Komplikasi : ulkus dan abses stroma

Page 37: Mata Merah

4. Keratitis Flikten

• Berhubungan dengan:

TB paru

Gizi kurang

Lingkungan yang padat

• Lokasi flikten : limbus kornea

Page 38: Mata Merah

Gambaran Klinis

• Flikten, berupa bercak bulat diameter 2-3 mm,

berwarna keabu-abuan atau kekuning-kuningan

• Rekuren : vaskularisasi yang jelas (pannus

flikten)

Page 39: Mata Merah

Pengobatan

• Kortikosteroid lokal

• Tetes mata atropin 1%

• Salep mata antibiotik

• Perbaikan gizi dan lingkungan

• Obati TB paru

Page 40: Mata Merah

5. Keratitis Sika

• Adalah suatu bentuk keratitis yang terjadi

disebabkan karena defisiensi sekresi kelenjar

lakrimal atau kekurangan sekresi sel goblet di

konjungtiva

Page 41: Mata Merah

Gambaran Klinis

• Permukaan kornea kasar dan ireguler

• Rasa nyeri berulang-ulang karena erosi yang multipel

• Berlangsung lama penebalan epitel pada seluruh kornea

Pengobatan

• Tidak ada yang spesifik

• Air mata buatan

Page 42: Mata Merah

6. Keratitis Lepra

• Etiologi

Mycrobacterium leprae

• Patofisiologi

M. lepra merusak saraf gangguan trofik

ektropion, lagoftalmus, anastesi kornea

keratitis pajanan

Apabila terjadi denervasi kelenjar lakrimal, akan

menyebabkan dry eye syndrome.

Page 43: Mata Merah

Pengobatan

Terhadap mikrobakterium lepra diberikan

dapsone dan rifampisin.

deformitas palpebra yang akan mengkibatkan

kerusakan kornea dilakukan koreksi

pembedahan.

Page 44: Mata Merah

7. Keratitis Numular

• Etiologi : unknown, virus

• Sering ditemukan pada petani

Gambaran Klinis:

• Mata merah

• Fotofobia

• Mata unilateral yang terserang

• Lakrimasi

Pengobatan:

• Kortikosteroid lokal

Page 45: Mata Merah

Terima Kasih