Mata Kuliah Filsafat Ilmu II Semester 1 II Objek Formal Ilmu Pendidikan

14

Transcript of Mata Kuliah Filsafat Ilmu II Semester 1 II Objek Formal Ilmu Pendidikan

Page 1: Mata Kuliah Filsafat Ilmu II Semester 1 II Objek Formal Ilmu Pendidikan
Page 2: Mata Kuliah Filsafat Ilmu II Semester 1 II Objek Formal Ilmu Pendidikan

Resume Buku “Filsafat Ilmu Pendidikan” Bab 3 (Objek Formal Ilmu Pendidikan)

Disusun dalam rangka memenuhi tugas kelompok mata kuliah Filsafat Ilmu Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Tahun Akademik 2013/2014

Oleh :Ananda Wulan Gracia/1301100024

Amalya Tiara Pratiwi/1301100025 Tri Ari Puspitasari/1301100036

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan  UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO

Page 3: Mata Kuliah Filsafat Ilmu II Semester 1 II Objek Formal Ilmu Pendidikan

BAB 3

Objek Formal Ilmu Pendidikan

A. Pengertian Maha Luas Tentang Pendidikan

Ilmu Pendidikan mempunyai objek yang menjadi ruang lingkup dan hal-hal yang diteliti. Ditinjau dari fungsinya, objek Ilmu Pendidikan dapat dibedakan menjadi 2 yaitu: objek formal atau bidang yang menjadi keseluruhan ruang lingkup garapan riset pendidikan dan objek material atau aspek-aspek atau hal-hal yang menjadi garapan langsung riset pendidikan.

Dalam pengertian maha luas, pendidikan sama dengan hidup. Pendidikan adalah segala situasi dalam hidup yang mempengaruhi pertumbuhan seseorang. Pendidikan adalah pengalaman belajar. Oleh karena itu, pendidikan dapat pula didefinisikan sebagai keseluruhan pengalaman belajar setiap orang sepanjang hidupnya. Dalam pengertian yang maha luas, pendidikan berlangsung tidak dalam batas usia tertentu, tetapi berlangsung sepanjang hidup, bahkan sejak awal hidup dalam kandungan hingga mati. Dengan demikian, tidak ada batas waktu berlangsungnya pendidikan.

Page 4: Mata Kuliah Filsafat Ilmu II Semester 1 II Objek Formal Ilmu Pendidikan

Selain itu, dalam pengertian yang maha luas, tempat berlangsungnya pendidikan tidak terbatas dalam satu jenis lingkungan hidup tertentu dalam bentuk sekolah, tetapi berlangsung dalam segala bentuk lingkungan hidup manusia. Pendidikan sebagai pengalaman belajar berlangsung baik dalam lingkungan budaya dalam masyarakat hasil rekayasa manusia, maupun dalam lingkungan alam yang terjadi dengan sendirinya tanpa rekayasa manusia. Orang belajar dari alam dan budaya yang diciptakan dalam masyarakat, dan dengan demikian tumbuh menjadi individu dan warga dalam lingkungan hidup manusia.

Di samping tidak ada batas waktu dan tempat, dalam pengertian maha luas, pendidikan pun tidak terbatas pula dalam bentuk kegiatannya. Pendidikan sebagai pengalaman belajar mempunyai bentuk, suasana, dan pola yang beraneka ragam. Pendidikan dapat berupa pengalaman belajar yang terentang dari bentuk-bentuk yang terjadi dengan sendirinya dalam hidup, yang kehadirannya tidak disengaja, berlangsung dengan sendirinya, dan mungkin dialaminya secara misterius, sampai dengan bentuk-bentuk yang sengaja direkayasa secara terprogram.

Page 5: Mata Kuliah Filsafat Ilmu II Semester 1 II Objek Formal Ilmu Pendidikan

Pendidikan mempunyai lingkup yang terentang dari bentuk-bentuk pendidikan informal yang tidak disengaja/direncanakan sampai dengan bentuk-bentuk pendidikan formal yang terprogram dengan ketat. Di samping itu, dalam pengertian yang maha luas, pendidikan mencakup bentuk-bentuk pengalaman belajar individual, sampai dengan bentuk-bentuk pengalaman belajar kelompok. Bentuk-bentuk pengalamn tersebut bergerak dalam rentangan suasana yang tersirat, sehingga tidak kasat indera dan hanya dapat tertangkap oleh mata hati atau rasa, sampai dengan suasana yang sangat tersurat sehingga dapat diamati hal-hal apa yang harus dilakukan dalam kegiatan belajar.

Tujuan pendidikan tidak berada di luar pengalaman belajar, tetapi terkandung dan melekat di dalamnya. Misi atau tujuan pendidikan yang tersirat dalam pengalaman belajar memberi hikmah tertentu bagi pertumbuhan seseorang. Ditinjau dari tujuannya, pendidikan dalam arti luas adalah pertumbuhan.

Kaum Humanis Romantik cenderung mendefinisikan pendidikan dalam arti maha luas, dan mengecam praktek pendidikan di sekolah yang diselenggarakan dalam zamannya. Pada umumnya, mereka mengecam praktek pendidikan di sekolah, karena di sekolah berlangsung dehumanisasi, yaitu proses pengikisan martabat kemanusiaan. Sekolah terasing dari kehidupan nyata. Pola hubungan guru dengan murid adalah otoriter, sehingga kurang berlangsung perkembangan individu secara optimal.

Page 6: Mata Kuliah Filsafat Ilmu II Semester 1 II Objek Formal Ilmu Pendidikan

Ivan Illich berpendapat bahwa suatu sistem pendidikan yang baik harus mempunyai tiga tujuan, yaitu :

1. Memberi kesempatan kepada semua orang untuk bebas dan mudah memperoleh sumber belajar pada setiap saat

2. Memungkinkan semua orang yang ingin memberikan pengetahuan mereka kepada orang lain dapat dengan mudah melakukannya, demikian pula bagi yang ingin mendapatkannya

3. Menjamin tersedianya masukan umum yang berkenaan dengan pendidikan

Page 7: Mata Kuliah Filsafat Ilmu II Semester 1 II Objek Formal Ilmu Pendidikan

B.Pengertian Sempit Tentang Pendidikan

Dalam pengertian sempit, pendidikan adalah sekolah atau persekolahan. Sekolah adalah lembaga pendidikan formal sebagai salah satu hasil rekayasa dari peradaban manusia, di samping keluarga, dunia kerja, negara, dan lembaga keagamaan. Sekolah sebagai hasil rekayasa manusia diciptakan untuk menyelenggarakan pendidikan, dan penciptaannya berkaitan erat dengan penguasaan bahasa tertulis dalam masyarakat, yang berkembang makin sistematis dan meningkat.

Pendidikan tidaklah berlangsung seumur hidup, tetapi berlangsung dalam jangka waktu yang terbatas, (Ivan Illich menyebutkan “age-specific”), yaitu pada masa anak dan remaja. Masa pendidikan adalah masa sekolah yang keseluruhannya mencakup masa belajar di Taman Kanak-Kanak sampai dengan Perguruan Tinggi.

Page 8: Mata Kuliah Filsafat Ilmu II Semester 1 II Objek Formal Ilmu Pendidikan

Pendidikan tidak berlangsung di mana pun dalam lingkungan hidup, tetapi di tempat tertentu yang telah ditentukan dan direkayasa untuk berlangsungnya pendidikan. Pendidikan adalah sekolah, yang biasanya berbentuk kelas tempat belajar sebagai hasil rekayasa manusia, dan pendidikan merupakan rekayasa pengembangan kemampuan sebagai persiapan menjalani tugas-tugas hidup dalam masyarakat.

Bentuk pendidikan adalah terstruktur. Hal ini mengandung arti bahwa pendidikan merupakan lemabaga formal yang diciptakan khusus untuk menyelenggarakan kegiatan pendidikan tertentu yang harus mengacu pada ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan, yang secara teknis dikendalikan oleh guru. Peranan guru dalam penyelenggaraan bentuk-bentuk kegiatan pendidikan adalah sentral.

Page 9: Mata Kuliah Filsafat Ilmu II Semester 1 II Objek Formal Ilmu Pendidikan

Bentuk-bentuk kegiatan pendidikan berorientasi pada isi pendidikan yang terprogram dalam bentuk sebuah kurikulum. Bahan-bahan ajaran dan kegiatan belajar mengajar sudah ditetapkan sebelum berlangsungnya proses pendidikan. Bentuk-bentuk kegiatan pendidikan sudah terjadwal habis sepanjang masa belajar yang berlangsung di suatu sekolah. Kegiatan pendidikan tidak dapat sembarang dilakukan kapan saja dan di mana saja, tetapi pasti dalam waktu, tempat, dan mata pelajarannya.

Tujuan pendidikan tidak melekat bersatu dalam setiap proses pendidikan, tetapi dirumuskan sebelum proses pendidikan berlangsung, dengan demikian di luar proses pendidikan. Pendidikan ditinjau dari tujuannya, merupakan penyiapan seseorang unutk dapat memainkan peranan secara tepat dalam melaksanakan tugas-tuga hidupnya, baik dalam melaksanakan tugasnya sebagai pekerja maupun tugas hidup sebagai manusia. Jadi pendidikan dalam arti sempit tidak dalam bentuk proses pendidikan dengan sendirinya yang mengarah kepada pertumbuhan yang makin sempurna, tetapi proses pendidikan diarahkan secara terprogram untuk mencapai penguasaan pengetahuan, keterampilan dan sikap tertentu demi pelaksanaan tugas-tugas profesional dan hidup dalam masyarakat di kelak kemudian hari.

Page 10: Mata Kuliah Filsafat Ilmu II Semester 1 II Objek Formal Ilmu Pendidikan

Kaum Behavioris cenderung mendefinisikan pendidikan dalam arti sempit. Sekurang-kurangnya mereka mempunyai pandangan yang optimis terhadap peranan sekolah dalam menyelenggarakan pendidikan, dan pesimis atau meragukan peranan pendidikan dalam bentuk-bentuk pengalaman belajar dalam hidup yang tidak dilembagakan. Sekolah sebagai lembaga berlangsungnya proses rekayasa perubahan tingkah laku harus didasarkan pada kurikulum yang dirancang secara ilmiah dan bentuk-bentuk kegiatannya harus diorganisasikan dengan penuh perhatian dan dilaksanakan dengan penuh disiplin.

Page 11: Mata Kuliah Filsafat Ilmu II Semester 1 II Objek Formal Ilmu Pendidikan

Selanjutnya ada tiga prinsip utama yang mendasari sekolah dalam menyelenggarakan proses rekayasa pengubahan tingkah laku. Ketiga prinsip tersebut, yaitu :

1. Pembentukan pola tingkah laku seseorang sangan kuat dipengaruhi oleh lingkungan

2. Pendidikan di sekolah merupakan rekayasa perubahan pola tingkah laku yang terprogram secara cermat

3. Masa depan sekolah sebagai lembaga perekayasa pola tingkah laku yang terprogram adalah cerah karena mempunyai peranan yang besar dalam mencapai kemajuan

Page 12: Mata Kuliah Filsafat Ilmu II Semester 1 II Objek Formal Ilmu Pendidikan

C. Pengertian Luas Terbatas Tentang Pendidikan

Dalam pengertian luas terbatas pendidikan adalah usaha sadar yang dilakukan oleh keluarga, masyarakat, dan pemerintah, melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan/atau latihan, yang berlangsung di sekolah dan di luar sekolah untuk mempersiapkan peserta didik agar dapat memainkan peranan secara tepat dalam berbagai lingkungan hidup.

Tujuan pendidikan merupakan perpaduan antara perkembangan pribadi secara optimal dan tujuan sosial dapat memainkan peranan sosial secara tepat. Tujuan pendidikan mencakup tujuan-tujuan setiap bentuk kegiatan pendidikan seperti, bimbingan, pengajaran, latihan dan satuan-satuan pendidikan baik di sekolah maupun luar sekolah.

Pendidikan berlangsung dalam sebagian lingkungan hidup. Pendidikan tidak berlangsung dalam lingkungan hidup yang terselenggarakan dengan sendirinya. Pendidikan berlangsung di sekolah dan satuan pendidikan di luar sekolah.

Page 13: Mata Kuliah Filsafat Ilmu II Semester 1 II Objek Formal Ilmu Pendidikan

Kegiatan pendidikan dapat berbentuk pendidikan formal, non-formal dan informal. Kegiatan pendidikan dapat berbentuk bimbingan, pengajaran dan/atau latihan. Kegiatan pendidikan selalu merupakan usaha sadar yang tercakup di dalamnya pengelolaan pendidikan secara nasional dan pengelolaan dalam satuan-satuan pendidikan di sekolah dan luar sekolah. Kegiatan pendidikan berorientasi pada komunikasi pendidik dan peserta didik.

Dalam pengertian luas terbatas, pendidikan berlangsung seumur hidup, yang kegiatan-kegiatannya tidak berlangsung sembarang, tetapi terbatas pada adanya usaha sadar. Pendukung dalam pengertian luas terbatas adalah Kaun Realisme Kritis. Mereka mengupayakan perpaduan yang harmonis antara pendidikan sekolah dan pendidikan luar sekolah.

Page 14: Mata Kuliah Filsafat Ilmu II Semester 1 II Objek Formal Ilmu Pendidikan