Masyarakat/Jarkom Rina... · Web viewSalah satu akses internet melalui meida nirkabel ialah dengan...

39
OPTIMALISASI PERALIHAN PENGGUNAAN TEKNOLOGI WIFI KE WIMAX D I S U S U N Oleh : RINA YUNIARTI 09061002036 TEKNIK INFORMATIKA A

Transcript of Masyarakat/Jarkom Rina... · Web viewSalah satu akses internet melalui meida nirkabel ialah dengan...

OPTIMALISASI PERALIHAN PENGGUNAAN TEKNOLOGI WIFI KE WIMAX

DISUSUN

Oleh :

RINA YUNIARTI09061002036

TEKNIK INFORMATIKA A

FAKULTAS ILMU KOMPUTERUNIVERSITAS SRIWIJAYA

2009

ABSTRAK

Sekarang ini, penggunaan teknologi wireless atau jaringan tanpa kabel (nirkabel)

dirasa cukup efektif dan efisien untuk mencukupi kebutuhan masyarakat akan akses internet

maupun kebutuhan lainnya. Untuk itu, salah satu teknologi berbasis wireless yang cukup

berhasil dikembangkan adalah WiFi (Wireless Fidelity). Teknologi WiFi ini menggunakan

standar IEEE 802.11 dan ETSIHiperLAN. Akan tetapi karena kebutuhan masyarakat

semakin bertambah, khusunya kebutuhan akan akses internet dan ditunjang dengan

semakin berkembangnya dunia teknologi, maka teknologi WiFi mulai dirasa kurang dapat

memenuhi kebutuhan masayarkat tersebut. Hal ini dikarenakan ditemukannya beberapa

kekurangan pada teknologi WiFi tersebut.

Untuk itu, ditemukan teknologi baru berbasis wireless juga yang mirip dengan WiFi

dan juga merupakan pengembangan dari teknologi WiFi. Teknologi tersebut adalah

teknologi WiMax (Worldwide Interoperability for Microwave Access). Teknologi WiMax

menggunakan standar IEEE 802.16 dan ETSIHiperMAN. Dengan segala keunggulan yang

dimilikinya, diharapkan teknologi WiMax ini dapat memberikan manfaat bagi semua orang

khususnya masyarakat Indonesia, dimana teknologi ini masih dalam tahap pembangunan di

Indonesia.

ABSTRACTNowadays, the used of wireless technology or network without cable (nirkabel) felt

too effective and efficient for answer the demand of society requirements about internet

access and also other requirements. For that, one of technology based on wireless which

enough succeed developed is WiFi (Wireless Fidelity). The WiFi technology uses standart of

IEEE 802.11 and ETSIHiperLAN. However, the society requirements increase progressively,

especially internet access requirements and supported by world technology development,

WiFi technology is felt less to fulfill the society requirements. This cause of founded some

insuffiency of WiFi technology.

For that, founded a new technology based on wireless which looks like WiFi and

representing development from WiFi technology. That technology is WiMax ( Worldwide

Interoperability for Microwave Access) technology. The WiMax technology uses standart of

IEEE 802.16 and ETSIHiperMAN. By all excellence owned, expected that Wimax technology

can give the benefit for all people especially Indonesia society, where this technology still in

development phase in Indonesia.

2

DAFTAR ISI

ABSTRAK (ABSTRACT) ………………………………………………………………………….. 2

DAFTAR ISI ………………………………………………………………………………………… 3

BAB I PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang ……………………………………………………………………….... 4

I.2 Tujuan Penelitian ……………………………………………………………………… 4

I.3 Metode Penelitian …………………………………………………………………….. 5

BAB II LANDASAN TEORI

II.1 Pengertian Wireless, WiFi dan WiMax …………………………………….............. 6

II.2 Standar-standar yang digunakan …………………………………………………… 6

II.3 Pengertian-pengertian Istilah Lainnya …………………………………………........ 7

BAB III PEMBAHASAN

III.1 Penggunaan Wireless untuk Akses Internet …………………………………....... 11

III.2 Sekilas Mengenai Teknologi WiFi, Karakteristik dan Kekurangannya …........... 12

III.3 Asal Mula Teknologi WiMax dan Karakteristiknya …………………………….... 13

III.4 Perbedaan WiFi dan WiMax ………………………………………………………. 17

III.5 Standar WiMax ……………………………………………………………………….19

III.6 Aplikasi pada Teknologi WiMax …………………………………………………… 22

III.7 Pengintegrasian WiFi dan WiMax …………………………………………………. 24

III.8 Keunggulan Teknologi WiMax …………………………………………………...… 25

III.9 Pembangunan Teknologi WiMax di Indonesia serta Tantangannya ……...…… 26

BAB IV KESIMPULAN ……………………………………………………………………………. 28

DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………………………………. 29

3

BAB IPENDAHULUAN

I.1 Latar BelakangLatar belakang pembuatan laporan ini adalah sebagai tugas akhir mata kuliah

Jaringan Komputer, yang merupakan salah satu mata kuliah wajib di jurusan Teknik

Informatika Fakultas Ilmu Komputer Unversitas Sriwijaya. Hal ini dimaksudkan agar

mahasiswa terbiasa dalam pembuatan jurnal ataupun tulisan ilmiah, dalam rangka sebagai

latihan dalam penulisan laporan Kerja Praktek atau Tugas Akhir nantinya, sehingga

mahasiswa memiliki persiapan dalam mengetahui, memahami dan menganalisa suatu topik

masalah dan menuliskannya kembali ke dalam suatu tulisan ilmiah dimana terdapat

pembahasan dari topik masalah tersebut sampai dengan kesimpulannya.

Latar belakang pemilihan judul “Optimalisasi Peralihan Penggunaan Teknologi

WiFi ke WiMax” pada tugas akhir ini adalah dikarenakan penggunaan jaringan dengan

teknologi WiFi sudah dianggap kurang efektif lagi untuk akses internet sekarang ini yang

sudah semakin meluas, sehingga ditemukan teknologi baru yang dikenal dengan istilah

WiMax. Istilah teknologi Wimax sendiri masih belum banyak dikenal masyarakat Indonesia

mengingat masih belum meluasnya implementasi teknologi tersebut. Lain halnya dengan di

luar negeri, dimana Wimax sudah mulai digunakan sebagai pengganti kabel telepon untuk

menyediakan layanan Internet berkecepatan tinggi, khususnya di daerah-daerah yang luas

dan tersebar (seperti di daerah pedesaan atau perkotaan). Selain itu, karena semakin

meluasnya penggunaan internet di lingkungan masyarakat luas, terutama di lingkungan

mahasiswa, maka dibutuhkan akses internet yang cepat, mudah dan murah. Untuk itu,

pembangunan jaringan menggunakan teknologi Wimax dengan segala kelebihannya sangat

dibutuhkan dan sangat ditunggu-tunggu di Indonesia sekarang ini.

I.2 Tujuan PenelitianTujuan dilakukannya penelitian ini antara lain :

Mempersiapkan mahasiswa agar terbiasa membuat tulisan ilmiah

Persiapan untuk menulis KP / TA

Mahasiswa dapat merangkum/ menganalisa/ membandingkan dan menuliskannya

kembali dalam bahasa ilmiah dan dapat dipertanggung jawabkan tulisannya tersebut.

Menambah pengetahuan tentang sistem jaringan komputer

4

I.3 Metode PenelitianMetode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian literature, dimana

sumber penelitian didapat dari tulisan-tulisan dari internet, yang dapat berupa tulisan-tulisan

di dalam blog, slide presentasi, jurnal-jurnal, dan lain sebagainya.

5

BAB IILANDASAN TEORI

II.1 Pengertian Wireless, WiFi dan WiMax Wireless

Wireless adalah jaringan nirkabel (tanpa kabel).

(http://www.total.or.id/info.php?kk=Wireless)

WiFi

WiFi berasal dari singkatan Wireless Fidelity, memiliki pengertian yaitu sekumpulan

standar yang digunakan untuk Jaringan Lokal Nirkabel (Wireless Local Area

Networks disingkat WLAN) yang didasari pada spesifikasi IEEE 802.11.

(http://pogotel.blogspot.com/2008/07/perbandingan-wirelesswifi-dan-wimax.html)

WiMax

WiMax (Worldwide Interoperability for Microwave Access) merupakan teknologi

nirkabel yang menyediakan hubungan jalur lebar dalam jarak jauh. WiMax adalah

sebuah tanda sertifikasi untuk produk-produk yang lulus tes cocok dan sesuai

dengan standar IEEE 802.16. WiMAX merupakan penggabungan antara standar

IEEE 802.16 dengan standar ETSI HiperMAN.

(http://www.mastel.or.id/files/trainingwimax/MASTEL%20%20Training%20

WiMAX.pdf)

Worldwide Interoperability for Microwave Access (WiMAX) merupakan standar

industri yang bertugas menginterkoneksikan berbagai standar teknis yang bersifat

global menjadi satu kesatuan.

(http://www.cert.or.id/~budi/courses/ec7010/dikmenjur-2004/yamta-report.pdf)

II.2 Standar-standar yang digunakan Pengertian standar IEEE

IEEE adalah sebuah organisasi internasional yang mempublikasikan beberapa

persoalan kunci dalam dunia networking computer.

(http://id.wikipedia.org/wiki/IEEE)

Dalam hal ini akan dibahas mengenai IEEE 802.11 dan IEEE 802.16.

Pengertian standar ETSI

ETSI adalah standar networking Eropa

(http://ceptelefoncunuz.net/tag/pengrtian-etsi/)

Dalam hal ini akan dibahas mengenai ETSIHiperLAN dan ETSIHiperMAN.

6

Gambar Standar-standar yang ada dengan spesifikasi yang mendukung komunikasi sampai

tingkat MAN disatukan dengan standar WiMAX :

II.3 Pengertian-pengertian Istilah Lainnya Broadband Wireless Access (BWA)

teknologi jaringan nirkabel yang menggunakan standar 802.11b/g WiFi atau

802.16a/e WiMAX.

(http://www.d-cell.com/setyobudianto/paper/pcn.pdf)

Quality of Service (QoS)

QoS adalah Kualitas Layanan. Kemampuan dari suatu jaringan untuk menyediakan

pelayanan.

(http://www.total.or.id/info.php?kk=QoS)

Base Transceiver Station (BTS)

BTS adalah bagian dari peralatan yang memfasilitasi nirkabel komunikasi antara

pengguna peralatan (UE) dan jaringan.

(http://translate.google.co.id/translate?hl=id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/

Base_transceiver_station&sa=X&oi=translate&resnum=2&ct=result&prev=/search

%3Fq%3DBTS%26hl%3Did%26client%3Dfirefox-a%26rls%3Dorg.mozilla:en-

US:official%26hs%3D6O0)

BTS dapat berupa tower.

7

Line Of Sight (LoS)

LoS adalah posisi perangkat-perangkat yang ingin berkomunikasi masih berada

dalam jarak pandang yang lurus dan bebas dari penghalang apa pun di depannya

dengan BTS maupun yang tidak memungkinkan untuk itu (Non-Line Of Sight). Jadi di

mana pun para penggunanya berada, selama masih masuk dalam area coverage

sebuah BTS (Base Transceiver Stations), mereka mungkin masih dapat menikmati

koneksi yang dihantarkan oleh BTS tersebut.

(http://www.wajanbolic.co.cc/)

HotSpot

Hotsopot adalah definisi untuk daerah yang dilayani oleh satu Access Point Wireless

LAN standar 802.11a/b/g, dimana pengguna (user) dapat masuk ke dalam Access

Point secara bebas dan mobile menggunakan perangkat sejenis notebook, PDA atau

lainnya.

(http://ilkom.unsri.ac.id/deris)

8

Teknik modulasi Radio

FHSS (Frequency Hopping Spread Spectrum)

Frequency Hopping Spread Spectrum merupakan teknik spread spectrum

yang menggunakan teknik lompatan frekuensi yang berubah-ubah pada

sinyal carrier untuk membawa suatu data informasi.

(http://firmansyah2308.wordpress.com/2008/12/15/129/)

DSSS (Direct Sequence Spread Spectrum)

DSSS merupakan suatu metode untuk mengirimkan data dimana sistem

pengirim dan penerima keduanya berada pada set frekuensi yang lebarnya

adalah 22 MHz.

(http://firmansyah2308.wordpress.com/2008/12/15/129/)

OFDM (Orthogonal Frequency Division Multiplexing)

merupakan sebuah sistem modulasi digital di mana sebuah sinyal dibagi

menjadi beberapa kanal dengan pita frekuensi yang sempit dan saling

berdekatan, dengan setiap kanal menggunakan frekuensi yang berbeda.

(http://gatsan.dosen.akprind.ac.id/files/2008/09/ebook-gatot-santoso-1.pdf)

Tabel Perbedaan DHSS, FHSS dan OFDM9

BAB III10

PEMBAHASAN

III.1 Penggunaan Wireless untuk Akses InternetPenyebarluasan informasi di tengah-tengah masyarakat sekarang ini sangatlah

cepat, sehingga kebutuhan akan informasi itu sendiri juga dirasakan berkembang pesat

dibandingkan masa-masa sebelumnya. Didukung dengan teknologi yang berekembang

pesat juga, maka penyebaran informasi sekarang ini juga semakin luas melalui beberapa

media. Salah satu teknologi penyebaran informasi yang cepat dan mudah sekarang ini

adalah melalui akses internet. Akses internet dapat dilakukan melalui media kabel maupun

nirkabel (tanpa kabel). Salah satu akses internet melalui meida nirkabel ialah dengan

memanfaatkan penggunaan wireless.

Wireless internet merupakan koneksi internet yang menggunakan frekuensi radio

dan bekerja pada kecepatan tinggi yaitu 11–54 Mbps, jauh lebih cepat daripada layanan

internet melalui telepon (kabel) yang hanya kecepatan maksimum 56 Kbps (milik telkom).

Pemakaian wireless internet memungkinkan akses internet selama 24 jam dengan biaya

sangat murah karena wireless internet tidak akan dikenakan pulsa, sehingga pemakai hanya

digunakan biaya pembayaran kepada Internet Service Provider (ISP) saja.

Layanan Akses Wireless

Sejalan dengan perkembangan teknologi, akses Internet semakin terjangkau dan mudah.

Saat ini semakin banyak media komunikasi yang bisa diterapkan. Salah satunya adalah

dengan menggunakan teknologi wireless atau media nirkabel sebagai tulang punggung jalur

komunikasi.

Wireless Broadband

Paket layanan Wireless Broadband adalah salah satu dari beberapa layanan yang dapat

memenuhi seluruh kebutuhan akses Internet dengan total koneksi tak terbatas. Layanan

Wireless Broadband menggunakan Radio Link untuk menghubungkan satu kantor atau

gedung dengan yang lain. Penggunaan peralatan Radio Link ini merupakan salah satu

alternatif yang dapat digunakan untuk mengatasi keterbatasan tersedianya jaringan dan

mahalnya biaya yang diselenggarakan oleh pihak lainnya.

Definisi & Spesifikasi Broadband

Akses Internet Broadband, menggunakan media radio wireless berkecepatan

tinggi sampai dengan 11 Mbps.

Bekerja di frekuensi radio 5.8 GHz dan 2.4 GHz.

Backbone to multipoint (sectoral) antara PoP Indonet PoP.

11

III.2 Sekilas Mengenai Teknologi WiFi, Karakteristik dan KekurangannyaSeperti penjelasan di atas, WiFi (Wireless Fidelity) merupakan sekumpulan

standar yang digunakan untuk Jaringan Lokal Nirkabel (Wireless Local Area Networks

disingkat WLAN) yang didasari pada spesifikasi IEEE 802.11. Standar terbaru dari

spesifikasi 802.11a/b/g termasuk spesifikasi terbaru yang menawarkan banyak peningkatan,

mulai dari luas cakupan yang lebih jauh hingga kecepatan transfernya.

Berikut merupakan tabel perbedaan standar IEEE 802.11a/b/g

Standart 802.11 b 802.11 a 802.11 g

Modulation DSSS OFDM OFDM DSSS

Date Rate Up to 11 Mbps Up to 54 Mbps Up to 54 Mbps

Frequency 2,4 Ghz, crowded

& intereference

dengan devices

lain

5 Ghz 2,4 Ghz, crowded

& intereference

dengan devices

lain

Range 200-300 M Lebih pendek dari

80.11a & g

200-300 M

PublicAccess

Hot Spot

Compatible

Saat ini belum

banyak

Hot Spot

Compatible

Kompatibel Dukungan luas None 802.11 b

Awalnya WiFi ditujukan untuk pengunaan perangkat nirkabel dan Jaringan Lokal

(LAN), namun saat ini lebih banyak digunakan untuk mengakses internet. Hal ini

memungkinan komputer dengan kartu nirkabel (wireless card) atau personal digital assistant

(PDA) dapat terhubung dengan internet melalui access point (atau dikenal dengan hotspot)

terdekat.

Penerapan wireless LAN (WiFi) ini ditujukan sebagai alternatif dari

pengembangan jaringan lokal komputer LAN kabel yang sudah ada seperti penambahan

jumlah wireless client untuk konstruksi bangunan yang sulit dan tidak memungkinkan dilalui

oleh kabel atau dapat juga dianggap sebagai jaringan LAN yang sifatnya sementara

sehingga penggunaan kabel sebagai media transmisi menjadi tidak efisien. Bahkan pada

penerapan tertentu, wireless LAN ditujukan untuk menyediakan akses jaringan yang

mempunyai karakteristik mobilitias tinggi, sehingga wireless client dapat mengakses jaringan

dimana saja tanpa memikirkan penyambungan kabel menuju server.

Pada dasarnya konfigurasi wireless LAN (WiFi) ini terdiri sumber data (server)

yang dihubungkan dengan access point melalui kabel backbone berdasarkan protokol 12

jaringan yang dipakai (ethernet) dan selanjutnya dipancarkan melalui gelombang

elektromagnetik selayaknya kabel backbone seperti pada LAN kabel biasa yang kemudian

diterima oleh client (misalnya PC Desktop, laptop maupun peripheral lainnya) melalui card

wireless adapter yang mendukung jaringan WiFi berdasarkan standarisasi IEEE 802.11.

Access point mempunyai jangkauan yang terbatas, yaitu sekitar 500 feet untuk ruangan

tertutup (indoor) dan 1000 feet untuk ruangan terbuka (outdoor).

Wireless LAN (WiFi) akan mengalami proses handoffs agar wireless client dapat

tetap melanjutkan komunikasi dengan server melalui access point yang berbeda. Wireless

client akan tetap memonitor kuat sinyal yang diterima dari access point, apabila kuat sinyal

yang diterima kurang dari nilai sensitivitas penerimaan (threshold) maka wireless client

tersebut akan melakukan proses handoffs yang selanjutnya akan mencari atau menjelajah

kuat sinyal terdekat untuk meneruskan hubungannya dengan server. Proses identifikasi

(inisialisasi) dari wireless client untuk menemukan sinyal access point yang terkuat dibatasi

60 detik Proses pencarian AP atau EP untuk dijadikan BSS ini disebut dengan Backbone

Search Timer. Selama level daya yang diterima diatas –77 dBm, wireless client tersebut

masih dapat berkomunikasi dengan access point yang lama, namun pada saat level daya

kurang dari –77dBm wireless clent tersebut mulai melakukan proses handoffs dengan

beralih pada level daya yang lebih kuat dari access point sebelumnya.

Kekurangan WiFi

Pada dasarnya penggunaan teknologi WiFi sudah mencukupi kebutuhan akses

internet dengan baik apabila dibandingkan dengan akses internet menggunakan dial-

up(kabel), akan tetapi dengan adanya kebutuhan akses internet yang semakin luas, maka

WiFi memiliki beberapa kekurangan sekarang ini, antara lain :

Area coverage-nya tidak terlalu luas (sempit), hanya kisaran meter

Hanya mencukupi akses interenet di suatu daerah atau gedung saja

Keamanan yang belum terjamin dengan sangat baik

Diperlukan banyak BTS untuk menjangkau seluruh area yang lebih luas

LoS (Line of Sight)

III.3 Asal Mula Teknologi WiMax dan KarakteristiknyaMenurut James A. Johnson (Vice President, Intel Communications Group/General

Manager, Wireless Networking Group), istilah WiMax berasal dari singkatan wireless

(disingkat Wi) Microwave Access (disingkat MAX). WiMax menyerupai WiFi dalam hal

penggunaan teknologi modulasi yang sama. Teknologi ini disebut OFDM (Orthogonal

Frequency Division Multiplexing). OFDM merupakan sebuah sistem modulasi digital di mana

13

sebuah sinyal dibagi menjadi beberapa kanal dengan pita frekuensi yang sempit dan saling

berdekatan, dengan setiap kanal menggunakan frekuensi yang berbeda. Teknologi tersebut

dikembangkan dalam tahun 1960-an - 1970-an. Teknologi ini dikembangkan pada saat

dilakukannya penelitian untuk mengurangi terjadinya interferensi frekuensi di antara

berbagai kanal yang jaraknya saling berdekatan.

Pada frekuensi non-WiMax, sebuah gelombang radio biasanya akan saling

mengganggu gelombang radio lain, khususnya jika frekuensi tersebut memiliki siklus

getaran yang berdekatan. Jadi apabila frekuensi yang dipakai untuk membawa data (carrier)

seperti pada komunikasi data nirkabel mengalami hal yang demikian, gangguan tersebut

bias menimbulkan aneka kerugian, seperti terjadinya kerusakan data yang dibawa frekuensi

tersebut, terjadinya kegagalan pengiriman data, atau terjadinya kesalahan dalam pengalihan

data. Namun, dengan adanya teknologi baru, yaitu teknologi WiMax, maka semua kendala

tersebut akan dapat ditangani.

Teknologi WiMax memungkinkan kita memancarkan berbagai sinyal dalam jarak

yang sangat berdekatan, tanpa harus cemas bahwa aneka sinyal tersebut akan saling

mengganggu/berinterferensi. Dengan demikian, kita bias menumpangkan lalu lintas data

dengan kepadatan tinggi dalam berbagai kanal tersebut. Dengan banyaknya kanal yang

bisa ditumpangi oleh data yang berlimpah dalam satu waktu, ISP atau penyedia layanan

broadband bisa menghadirkan layanan berbasis kabel atau DSL untuk banyak pelanggan

sebagai ganti media kabel tembaga.

WiMax juga merupakan penggabungan antara standar IEEE 802.16 dengan

standar ETSI HiperMAN. Kedua standar yang disatukan ini merupakan standar teknis yang

memiliki spesifikasi yang sangat cocok untuk menyediakan koneksi berjenis broadband

lewat media wireless atau BWA. Jadi di masa mendatang, segala sesuatu yang

berhubungan dengan teknologi BWA mungkin saja akan diberi semacam sertifikat WiMax

seperti halnya WiFi untuk perangkat wireless LAN. WiMax digunakan untuk jaringan yang

luas, yaitu wireless MAN (WMAN).

Meskipun WiMax maupun WiFi menggunakan salah satu frekuensi tidak berlisensi

(yakni frekuensi 5,8GHz), akan tetapi WiMax juga diarahkan untuk bisa memanfaatkan dua

frekuensi lain yang berlisensi, yakni 2,5GHz and 3,5GHz. Hal ini memungkinkan kita

meningkatkan daya keluaran perangkat WiMax sehingga bisa menjangkau jarak yang lebih

jauh. Dengan demikian, WiMax bisa beroperasi pada kisaran kilometer. Selain itu, WiMax

dirancang dalam tataran teknologi carrier-grade. Hal ini membuat WiMax memiliki

kehandalan dan kualitas pelayanan yang lebih baik dibandingkan WiFi. Dengan jangkauan

jarak yang lebih jauh, dan kemampuan untuk melewati aneka penghalang seperti gedung

14

atau pohon, WiMax sesuai untuk diterapkan di daerah perkotaan yang memiliki gedung

perkantoran dan pemukiman.

Karakteristik WiMax

Spektrum Frekuensi WiMax

Sebagai teknologi yang berbasis pada frekuensi, kesuksesan WiMax sangat

bergantung pada ketersediaan dan kesesuaian spektrum frekuensi. Sistem wireless

mengenal dua jenis band frekuensi yaitu Licensed Band dan Unlicensed Band.

Licensed band membutuhkan lisensi atau otoritas dari regulator, yang mana operator

yang memperoleh licensed band diberikan hak eksklusif untuk menyelenggarakan

layanan dalam suatu area tertentu. Sementara Unlicensed Band yang tidak

membutuhkan lisensi dalam penggunaannya memungkinkan setiap orang

menggunakan frekuensi secara bebas di semua area.

WiMax Forum menetapkan 2 band frekuensi utama pada certication profile untuk

Fixed WiMax (band 3.5 GHz dan 5.8 GHz), sementara untuk Mobile WiMax

ditetapkan 4 band frekuensi pada system profile release-1, yaitu band 2.3 GHz, 2.5

GHz, 3.3 GHz dan 3.5 GHz.

Secara umum terdapat beberapa alternatif frekuensi untuk teknologi WiMax sesuai

dengan peta frekuensi dunia. Dari alternatif tersebut band frekuensi 3,5 GHz menjadi

frekuensi mayoritas Fixed WiMax di beberapa negara, terutama untuk negara-negara

di Eropa, Canada, Timur-Tengah, Australia dan sebagian Asia. Sementara frekuensi

yang mayoritas digunakan untuk Mobile WiMax adalah 2,5 GHz.

Isu frekuensi Fixed WiMax di band 3,3 GHz ternyata hanya muncul di negara-negara

Asia. Hal ini terkait dengan penggunaan band 3,5 GHz untuk komunikasi satelit,

demikian juga dengan di Indonesia. Band 3,5 GHz di Indonesia digunakan oleh

satelit Telkom dan PSN untuk memberikan layanan IDR dan broadcast TV. Dengan

demikian penggunaan secara bersama antara satelit dan wireless terrestrial (BWA)

di frekuensi 3,5 GHz akan menimbulkan potensi interferensi terutama di sisi satelit.

Elemen Perangkat WiMax

Elemen/ perangkat WiMax secara umum terdiri dari BS di sisi pusat dan CPE di sisi

pelanggan. Namun demikian masih ada perangkat tambahan seperti antena, kabel

dan asesoris lainnya.

Base Station (BS)

Merupakan perangkat transceiver (transmitter dan receiver) yang biasanya dipasang

satu lokasi (colocated) dengan jaringan Internet Protocol (IP). Dari BS ini akan

disambungkan ke beberapa CPE dengan media interface gelombang radio (RF)

15

yang mengikuti standar WiMax. Komponen BS terdiri dari :

NPU (networking processing unit card)

AU (access unit card)up to 6 +1

PIU (power interface unit) 1+1

AVU (air ventilation unit)

PSU (power supply unit) 3+1

Antena

Antena yang dipakai di BS dapat berupa sektor 60°, 90°, atau 120° tergantung dari

area yang akan dilayani.

Subscriber Station (SS)

Secara umum Subscriber Station (SS) atau (Customer Premises Equipment) CPE

terdiri dari Outdoor Unit (ODU) dan Indoor Unit (IDU), perangkat radionya ada yang

terpisah dan ada yang terintegrasi dengan antena.

Beberapa topologi dan pilihan backhauling telah didukung oleh teknologi WiMAX, antara lain

saluran kabel backhauling dan koneksi point to point. Pada Gambar di bawah ini terlihat

empat buah base station (BS) meng-coverage 4 sektor/kawasan, sebuah repeater sebagai

pengumpulan sinyal yang akan dikirimkan ke wilayah pedesaan. Komunikasi antar base

station (BS) dapat menggunakan wireless maupun optical fiber.

Gambar topologi WiMax di area perkotaan dan pedesaan :

III. 4 Perbedaan WiFi dan WiMax

16

Pada dasarnya WiFi dan WiMax tidak memiliki banyak perbedaan, akan tetapi

WiMax memiliki beberapa keunggulan dibandingkan WiFi. Berikut beberapa perbedaan WiFi

dan Wimax :

Coverage Area

Apabila WiFi hanya dapat melingkupi coverage area beberpa meter saja, yang hanya

dapat mencukupi akses internet hanya pada satu gedung saja. Lain halnya dengan

WiMax, yang memiliki cakupan coverage area lebih luas, yaitu sekitar 50 km.

Standar yang digunakan

WiFi menggunakan standar IEEE 802.11 dan ETSI HiperLAN sedangkan WiMax

menggunakan standar IEEE 802.16 dan ETSI HiperMAN.

Berikut tabel perbedaan antara standar teknologi IEEE 802.11 dan IEEE 802.16

Perbedaan IEEE 802.11 IEEE 802.16 Perbedaan Teknis

Jarak Dibawah 9 Km Hingga 50 Km

signalingnya

menciptakan

Teknik 256 FFT

sistem signalingnya

menciptakan fitur

ini.

Coverage Optimal jika bekerja

di dalam ruangan

Dirancang untuk

penggunaan diluar

ruangan dengan

kondisi NLOS

IEEE 802.16

memiliki sistem

gain yang lebih

tinggi,

mengakibatkan

sinyal lebih kebal

terhadap halangan

dalam

jarak yang lebih

jauh.

Skalabilitas Skala

penggunaannya

hanya dalam

tingkat LAN. Ukuran

frekuensi kanalnya

dibuat fix (20 MHz)

Dibuat untuk

mendukung

sampai 100

pengguna. Ukuran

frekuensi kanal

dapat bervariasi

mulai dari 1,5

sampai

dengan 20 MHz.

Sistem TDMA dan

pengaturan

slot komunikasi,

sehingga semua

frekuensi

yang termasuk

dalam range

IEEE 802.16 dapat

dipakai

17

serta jumlah

pengguna

dapat bertambah.

Bit Rate 2,7 bps/Hz hingga

54Mbps dalam

kanal

20 MHz

Teknik modulasi

yang lebih

canggih disertai

koreksi

error yang lebih

fleksibel,

sehingga

penggunaan

frekuensi

kanal lebih effisien.

5 bps/Hz hingga

100

Mbps dalam kanal

20 MHz.

Teknik modulasi

yang lebih

canggih disertai

koreksi

error yang lebih

fleksibel,

sehingga

penggunaan

frekuensi

kanal lebih effisien.

QoS Tidak mendukung

QoS

QoS dibuat dalam

layer MAC

Adanya pengaturan

secara

otomatis terhadap

slot-slot

TDMA, sehingga

dimanfaatkan

untuk peng-aturan

QoS.

Fitur

WiMax memiliki lebih banyak fitur dibandingkan dengan WiFi, sehingga sebuah BTS

dapat melayani lebih banyak user untuk akses interenet.

Frekuensi

WiFi menggunakan frekuensi 5,8GHz, sedangkan WiMax selain menggunakan

frekuensi 5,8GHz, juga menggunakan frekuensi 2,5GHz and 3,5GHz.

LoS (Line of Sight)

Standar WiMax memberikan koneksi tanpa memerlukan LoS, sedangkan WiFi tidak.

III.5 Standar WiMax18

Standar Industri

Standar industri WiMax dibentuk oleh gabungan industri-industri perangkat wireless dan

chip-chip komputer dari seluruh dunia. Para perusahaan besar ini tergabung dalam

sebuah forum kerja yang merumuskan standar interkoneksi antarteknologi BWA yang

mereka miliki pada produk-produknya. Forum ini didirikan pada bulan April 2002 dengan

beranggotakan, di antaranya adalah Alvarion, Intel, Nextel, AT&T Wireless, Fujitsu,

China Motion Telecom, Nokia, Aperto Networks, OFDM Forum, Airspan, dan banyak

lagi. Selanjutnya terbentuklah WiMax dari hasil kerja mereka.

Standar Teknis

Standar Teknis WiMax adalah penggabungan antara standar IEEE 802.16 dan

ETSIHiperMAN. Standar keluaran IEEE banyak digunakan secara luas di daerah

asalnya, yaitu Amerika, sedangkan standar keluaran ETSI merupakan standar yang

meluas penggunaannya di daerah Eropa dan sekitarnya.

Varian-varian IEEE 802.16

Untuk mengembangkan jangkauan dan daya jualnya, maka standar IEEE 802.16

direvisi menjadi IEEE 802.16a. Standar teknis IEEE 802.16a inilah yang banyak

digunakan oleh perangkat-perangkat dengan sertifikasi WiMax. Selain IEEE 802.16a,

varian lainnya adalah IEEE 802.16b yang banyak menekankan segala keperluan dan

permasalahan dengan quality of service (QoS), IEEE 802.16c banyak menekankan

pada interoperability dengan protokol-protokol lain, IEEE 802.16d merupakan revisi dari

IEEE 802.16c ditambah dengan kemampuan untuk access point, serta IEEE 802.16d

menekankan pada masalah mobilitas.

Tabel perbedaan varian-varian tersebut :

IEEE 802.16 IEEE 802.16a IEEE 802.16e

Terstandarisasi Januari 2002 Januari 2003

(IEEE

802.16a)

Estimasi

pertengahan

2004

Spektrum 10 – 66 GHz 2 – 11 GHz < 6 GHz

Kondisi Kanal Line Of Sight Non Line Of

Sight

Non Line Of Sight

Bit Rate 32 sampai 134

Mbps

menggunakan

Hingga 70 Mbps

menggunakan

frekuensi

Hingga 15 Mbps

menggunakan

frekuensi kanal

19

frekuensi kanal 28

MHz

kanal 20

Mhz

5 MHz

Modulasi QPSK, 16 QAM

dan

64 QAM

OFDM 256 256

sub-carrier,

QPSK,

16 QAM, 64

QAM

OFDM 256 sub-

carrier,

QPSK, 16 QAM,

64 QAM

Mobilitas Perangkat

wireless

tetap

Perangkat

wireless

tetap dan

portabel

Nomadic Mobility

Frekuensi PerKanal

20, 25 dan 28

MHz

Mulai dari 1,5

hingga 20 MHz

Mulai dari 1,5

hingga 20

MHz

Radius Per Cell 2 sampai 5 Km 7 – 10 Km

dengan

kemampuan

maksimal hingga

50 Km

2 – 5 Km

pada layer physical dari standar IEEE 802.16a, Selain perubahan frekuensi operasi,

ditambahkan tiga spesifikasi baru untuk mendukung fitur NLOS-nya ini, yaitu single

carrier PHY, 256 FFT OFDM PHY dan 2048 FFT OFDM PHY. Format sinyaling OFDM

dipilih dalam standar ini dimaksudkan agar teknologi ini dapat bersaing dengan

competitor utamanya yaitu teknologi CDMA, yang juga bekerja dalam sistem NLOS.

Fitur-fitur lain yang ada pada standar IEEE 802.16a adalah sebagai berikut.

1. Untuk menghantarkan jaringan komunikasi yang berkualitas dengan jangkauan yang

luas adalah lebar kanal frekuensi yang fleksibel.

2. Burst profile yang dapat beradaptasi (fasilitas burst adalah cirri khas dari teknologi

broadband).

3. Forwarding error correction (FEC) untuk mengoreksi jika terjadi kesalahan.

4. Advanced antenna system untuk meningkatkan wilayah jangkauan.

5. Kapasitas dan kekebalan terhadap interferensi dari sinyal lain.

6. Dynamic frequency selection (DFS), pemilihan frekuensi kanal secara dinamis dan

juga berfungsi untuk mengurangi interferensi.

20

7. Space time coding (STC) yang akan meningkatkan performance dalam area batas

pinggir dari sinyal yang dipancarkan oleh sebuah base station (BS).

Selain layer physical (PHY), standar ini juga menentukan seperangkat aturan yang

berada pada layer data link (MAC). Standar ini digunakan untuk melayani pengguna

dalam sistem point to multi point. Standar IEEE 802.16a menggunakan sistem slot

koneksi yang ada dalam protokol time division multiple access (TDMA). Pengaturan slot

koneksi ini diatur oleh BTS untuk melayani para pengguna yang ingin terkoneksi

dengannya. Layer media access control (MAC) dari standar IEEE 802.16 ini didesain

untuk dapat membawa dan mengakomodasi segala macam protokol di atasnya, seperti

ATM, Ethernet atau internet protokol (IP).

Tabel Fitur-fitur physical layer teknologi IEEE 802.16 WiMax

No Fitur Keuntungan

1 Menggunakan sistem sinyaling

256

point FFT OFDM.

Mendukung sistem multipath untuk

memungkinkan diaplikasikan pada area

terbuka (outdoor) dengan kondisi LOS dan

NLOS.

2 Ukuran kanal frekuensi yang

fleksibel

(misalnya 3,5 MHz, 5 MHz, 19

MHz)

Menyediakan fleksibilitas yang

memungkinkan komunikasi beroperasi

menggunakan kanal-kanal frekuensi yang

bervariasi sesuai dengan kebutuhan.

3 Didesain untuk dapat

mendukung

sistem smart antenna

Dengan menggunakan smart antenna

yang lebih nyaman digunakan sehari-hari,

inteferensi dapat ditekan dan gain dapat

ditingkatkan.

4 Mendukung TDD dan FDD

Duplexing

Menangani masalah bervariasinya

regulasi-regulasi di seluruh dunia.

5 Sistem modulasi yang fleksibel

dengan sistem error correction

yang

bervariasi setiap RF burst

Memungkinkan terjalinnya koneksi yang

reliable, memberikan transfer rate yang

maksimal kepad setiap subscriber yang

terkoneksi dengannya.

Tabel Fitur-fitur MAC layer teknologi IEEE 802.16 WiMax

No Fitur Keuntungan21

1 Connection oriented Proses routing dan paket forwarding yang

lebih reliable.

2 Automatic retransmisi request

(ARQ)

Meningkatkan performance end to end

dengan menyembunyikan error pada layer

RF yang dibawa dari layer di atasnya.

3 Automatic power control Memungkinkan pembuatan topologi

celluler dengan power yang dapat

terkontrol secara otomatis.

4 Security dan encription Melindungi privasi dari para subscriber.

5 Mendukung sistem modulasi

adaptive

Memungkinkan data rate yang lebih tinggi.

6 Scalability yang tinggi hingga

mendukung 100 subscriber

Biaya penggunaan yang sangat efektif,

karena mampu menampung pengguna

dalam jumlah yang besar.

7 Mendukung sistem quality of

service

(QoS)

Dapat memberikan latency rendah pada

aplikasi-aplikasi delay sensitive, seperti

VoIP dan streaming video.

III. 6 Aplikasi pada Teknologi WiMax Aplikasi Backhaul

Untuk aplikasi backhaul maka WiMax dapat dimanfaatkan untuk backhaul WiMax itu

sendiri, backhaul Hotspot dan backhaul teknologi lain.

Backhaul WiMax

Dalam konteks WiMax sebagai backhaul dari WiMax aplikasinya mirip dengan fungsi

BTS sebagai repeater yang bertujuan untuk memperluas jangkauan dari WiMax.

Backhaul Hotspot

Pada umumnya, hotspot banyak menggunakan saluran ADSL sebagai backhaul-nya

untuk menyambungkan ke sisi koneksi internet. Dengan keterbatasan jaringan kabel,

maka WiMax juga bisa dimanfaatkan sebagai backhaul hotspot.

Backhaul Teknologi Lain

22

Sebagai backhaul teknologi lain, WiMax dapat digunakan untuk backhaul seluler.

Gambar berikut mengilustrasikan WiMax untuk menghubungkan MSC/BSC ke BTS

seluler.

Akses Broadband

WiMax dapat digunakan sebagai ”Last Mile” teknologi untuk melayani kebutuhan

broadband bagi pelanggan. Dengan kemampuan lebih di sisi QoS (Quality of

Service) maka WiMax dapat dimanfaatkan untuk melayani pelanggan perumahan

maupun bisnis dengan service yang berbeda.

Personal Broadband

WiMax sebagai penyedia layanan personal broadband, dapat dibedakan menjadi 2

pangsa pasar yaitu yang bersifat nomadic dan mobile. Gambaran detilnya sebagai

berikut :

Nomadic

Untuk solusi nomadic, maka biasanya tingkat perpindahan dari user WiMax tidak

sering dan kalaupun pindah dalam kecepatan yang rendah. Perangkatnya pun

biasanya tidak sesimpel untuk aplikasi mobile.

Mobile

Untuk aplikasi mobile, maka user WiMax layaknya menggunakan terminal WiFi

seperti notebook, PDA atau smartphone. Perpindahan/tingkat mobilitasnya sama

dengan WiFi. Bedanya kalau menggunakan WiMax maka digunakan WiMax card

yang dipasang di terminal.

Gambar Aplikasi standar WiMAX untuk berbagai keperluan ditunjukkan dibawah ini :

23

III. 7 Pengintegrasian WiFi dan WiMaxBila dilihat dari penjelasan mengenai aplikasi WiFi dan WiMax di atas, maka secara

garis besar keduanya dapat diintegrasikan dan overlay (saling melapisi). Kalau integrasi

berarti antara WiMax dan WiFi akan saling mendukung. Keduanya akan saling bersinergi

untuk melayani pelanggan yang lebih besar dan lebih banyak. Namun bila sifatnya overlay

atau overlap dari sisi coverage, maka dapat difungsikan saling mendukung (bila satu

operator) dan juga akan saling berlawanan bila berbeda operator.

Beberapa konfigurasi yang dapat diterapkan oleh operator WiMax dan WiFi bila

diantara keduanya diintegrasikan adalah sebagai berikut:

Sebagai backhaul

Jaringan WiFi akan menjadi lebih cost effective daripada perangkat WiFi untuk

backhaul-nya. Dengan perpaduan 2 teknologi ini maka WiMax difungsikan sebagai

backhaul sedangkan WiFi tersambung langsung ke pelanggan (akses).

Sebagai Backhaul antar WiFi Mesh Network

Pada tahapan ini WiMax sudah digunakan langsung sebagai bagian dari jaringan

mesh WiFi. Subscriber Terminal (ST) dari WiMax dipasangkan pada Access Point

24

WiFi Mesh Network sehingga jaringan WiFi dengan sendirinya menjadi lebih reliable

pada coverage area yang lebih luas dan mengurangi cost connection yang

ditimbulkan dari penarikan kabel setiap pemasangan AP. Solusi ini secara prinsip

dapat meningkatkan performansi dan daya tahan (robust) dari jaringan WiFi

Integrasi Penuh WiFi-WiMax

Komunikasi sudah dapat dilakukan sampai pada tingkat Client. Jangkauan WiMax

overlaping dengan jangkauan WiFi. Hal ini memberikan pilihan-pilihan layanan yang

lebih baik, lebih fleksibel terhadap perubahan-perubahan jaringan dan memanjakan

user dengan kemudahan hubungan sesuai dengan perangkat terminal yang dimiliki.

Apalagi dengan implementasi dual AP radio (WiFi dan WiMax), maka integrasi akan

menjadi semakin mudah dan pembangunan jaringan juga bisa lebih cepat.

Kombinasi kedua platform teknologi ini memberikan solusi yang sangat memadai,

terutama untuk sistem komunikasi data yang selama ini masih menjadi kendala.

Akses ke jaringan internet merupakan aplikasi yang diuntungkan. Berbagai inovasi

bisa diciptakan seperti misalnya layanan internet gratis ke rumah-rumah, pelayanan

hubungan pada komunitas-komunitas seni budaya, profesi-profesi sosial non profit,

dan sebagainya.

Selain konsep integrasi seperti di atas, maka antara WiMax dan WiFi juga dapat

saling berebut pelanggan. Hal tersebut terjadi bila antara operator WiMax dan WiFi

berbeda dan saling melayani dalam suatu area yang sama. Aplikasi WiMax sebagai

personal broadband yang akan menimbulkan persaingan dengan WiFi.

Dengan demikian maka bagi konsumen akan semakin dimudahkan, karena dapat

melihat jaringan sesuai dengan kebutuhan. Ilustrasi di atas menggambarkan di

notebook konsumen dimana nampak antara network (jaringan) WiFi (Hotspot)

dengan WiMax.

Bagi operator Hotspot, WiMax dapat dijadikan untuk memudahkan penetrasi

implementasi Hotspot. Disamping sebagai customer Loyalty juga akan menambah

brand image bagi operator dimaksud. Akan tetapi bila operatornya berbeda maka

mau tidak mau juga akan merebut pasar hotspot yang berbasis pada teknologi WiFi.

Kualitas, harga, marketing, dan after sales service-lah yang akan menentukan ke

mana pelanggan akan memilih.

III. 8 Keunggulan Teknologi WiMaxAda beberapa keuntungan dengan adanya WiMax, jika dibandiungkan dengan WiFi

antara lain sebagai berikut :

25

1. WiMax memiliki banyak fitur yang selama ini belum ada pada teknologi WiFi dengan

standar IEEE 802.11. Standar IEEE 802.16 digabungkan dengan ETSI HiperMAN,

maka dapat melayani pangsa pasar yang lebih luas.

2. Dari segi coverage-nya yang mencapai 50 kilometer maksimal, WiMax sudah

memberikan kontribusi yang sangat besar bagi keberadaan wirelass MAN.

Kemampuan untuk menghantarkan data dengan transfer rate yang tinggi dalam jarak

jauh dan akan menutup semua celah broadband yang tidak dapat terjangkau oleh

teknologi kabel dan digital subscriber line (DSL).

3. End User akan mendapatkan banyak pilihan dalam berinternet. WiMax merupakan

salah satu teknologi yang dapat memudahkan kita untuk koneksi dengan internet

secara mudah dan berkualitas.

4. Adanya lahan baru bagi para produsen mikrolektronik untuk membuat chip-chip yang

lebih general yang dapat dipakai oleh banyak produsen perangkat wireless untuk

membuat BWA-nya. Para produsen perangkat wireless tidak perlu mengembangkan

solusi end-to-end bagi penggunanya, karena sudah tersedia standar yang jelas.

5. Operator telekomunikasi dapat menghemat investasi perangkat, karena kemampuan

WiMax dapat melayani pelanggannya dengan area yang lebih luas dan dengan

kompatibilitas yang lebih tinggi.

6. Dapat melayani para subscriber, baik yang berada pada posisi line of sight (LOS)

maupun yang memungkinkan untuk tidak line of sight (NLOS)

7. Kecepatan Transfer data yang baik, yaitu sekitar 70 Mbps

III.9 Pembangunan Teknologi WiMax di Indonesia serta TantangannyaDengan adanya teknologi baru, yaitu teknologi WiMax dengan berbagai

keunggulannya, maka Indonesia sebagai salah satu negara yang sedang berkembang di

dunia juga ikut mengembangkan teknologi tersebut guna mencukupi kebutuhan akan akses

internet bagi masyarakat Indonesia sendiri yang juga semakin luas. Kebutuhan tersebut

dapat mencakup di beberapa bidang, antara lain bidang ekonomi, bisnis, pendidikan,

kesehatan dan lain sebagainya.

Di Indonesia sendiri, perancangan pembangunan teknologi WiMax telah dimulai

dari tahun 2007 sampai dengan sekarang. Pemerintah Indonesia Bersama-sama dengan

lembaga penelitian dan industry nasional mengadakan program dukungan penelitian untuk

mengembangkan produk telekomunikasi unggulan baru, yaitu system radio WiMax 2,3 GHz.

Program direncanakan dilaksanakan mulai agustus 2007 s.d akhir tahun 2009.

Beberapa alasan akan dibangunnya teknologi WiMAx di Indonesia antara lain :

26

Sebagian besar penduduk Indonesia berada di Pedesaan (Rural) – 62.806 desa di

17.504 pulau

Keterbatasan jumlah dan daerah cakupan infrastruktur telekomunikasi indonesia.

Ketersediaan internet akses yang belum merata.

Mahalnya pemasangan infrastruktur komunikasi.

Kebutuhan akses broadband yg tinggi di pasar Internasional dan Nasional.

Tahap Pengembangan Teknologi WiMax di Indonesia

• Tahun 2007 : spesifikasi teknis perangkat Wimax

• Tahun 2008 :

- penyelesaian spesifikasi.

- prosedur testing dan design board.

- chip foundry (pembuatan chip).

- packaging dan testing untuk IC processing.

- Reverse enginneering dari evaluation board dan pengembangan board terminal.

- Testing independent dan QOS.

• Tahun 2009 :

- integrasi design.

- prototype perangkat system radio Wimax.

Akan tetapi pembangunan tersebut tidak selamanya berjalan baik, adanya

beberapa tantangan dan hambatan pasti mengikuti dalam pembangunan teknologi baru ini,

akan tetapi beberapa hal tersebut dapat ditangani dengan baik akhirnya.

Berikut beberapa tantangan yang dijumpai dalam pembangunan teknologi WiMax di

Indonesia :

Teknologi

Ketika teknologi WiMax telah masuk ke Indonesia, maka terjadi ketidakseimbangan

apakah Indonesia masih berperan sebagai produsen atau sebagai konsumen.

Teknologi WiMax belum mature, sehingga time frame masih tersedia.

Time Frame sangat sempit dan perlu dimanfaatkan.

Teknologi yg kompleks.

27

BAB IVKESIMPULAN

Dari hasil penelitian dan analisa diatas dapat disimpulkan bahwa sekarang ini

teknologi WiFi perlahan-lahan mulai ditinggalkan, meskipun masih banyak user yang

menggunakannya karena masih terdapat kemudahan dalam menggunakannya. Hal tersebut

disebabkan adanya beberapa kekurangan yang dimilikinya dan kebutuhan akses internet

yang sangat pesat dan meluas, tidak hanya di daerah perkotaan akan tetapi juga sampai

daerah pedesaan(rural) ataupun pedalaman.

Untuk itu, sekarang ini muncul teknologi baru yang dapat mencukupi kebutuhan

akses internet setingkat broadband, yaitu WiMax. Dengan segala keunggulan yang

dimilikinya dan fitur-fitur dari standarisasi yang lebih baik dari WiFi, teknologi WiMax mulai

diperhitungkan dan dikembangkan lebih jauh lagi sehingga kebutuhan akan akses internet

dapat dicukupi sampai ke pelosok-pelosok daerah.

Indonesia sebagai salah satu negara berkembang di dunia juga mulai melirik

penggunaan teknologi WiMax ini. Perencanaan pembangunan teknologi WiMax telah

dimulai sejak tahun 2007, dan direncanakan pada tahun 2009 akan sudah dapat digunakan

fsilitas dari teknologi baru tersebut.

28

DAFTAR PUSTAKA

1. http://www.cert.or.id/~budi/courses/ec7010/dikmenjur-2004/yamta-report.pdf

2. http://gatsan.dosen.akprind.ac.id/files/2008/09/ebook-gatot-santoso-1.pdf

3. http://www.mastel.or.id/files/training-wimax/MASTEL%20-%20Training%20WiMAX.pdf

4. http://pogotel.blogspot.com/2008/07/perbandingan-wirelesswifi-dan-wimax.html

5. http://www.elektroindonesia.com/seminar/20080814/dirjen-postel.pdf

6. http://www.wajanbolic.co.cc/

7. http://www.te.ugm.ac.id/~josh/seminar/hacking-wifi-josh.pdf

8. http://ilkom.unsri.ac.id/deris

9. http://www.total.or.id/

10. http://id.wikipedia.org

11. http://ceptelefoncunuz.net/tag/pengrtian-etsi/

12. http://www.d-cell.com/setyobudianto/paper/pcn.pdf

29