MASYARAKAT PEMBELAJAR ANTI KORUPSI UNIVERSITAS … · Perumusan kebijakan nasional pengawasan...
Transcript of MASYARAKAT PEMBELAJAR ANTI KORUPSI UNIVERSITAS … · Perumusan kebijakan nasional pengawasan...
www.bpkp.go,id
MASYARAKAT PEMBELAJAR ANTI KORUPSI
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI(UMRAH)
Dompak, 22 Juli 2019Oleh INDRA KHAIRA JAYA
MEMAHAMI FAKTA KORUPSI DI INDONESIAPENCEGAHAN KORUPSI/BUDAYA ANTIKORUPSIPERAN PERGURUAN TINGGI MENCEGAHKORUPSI
2
O U T L I N E
OPTIMALISASI PENCEGAHAN KORUPSI
PERPRES NO 54 TAHUN 2018
Strategi Nasional Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi
1.
2.
3.
Tindakan melawan hukum untuk memperkaya dirisendiri yang merugikan Keuangan Negara;Menyalahgunakan kewewenangan untuk memperkayadiri yang dapat merugikan keuangan negara, misalnyamenyuap petugas (pemberi dan penerima suap),benturan kepentingan dalam pengadan barang danjasa, pemerasan, gratifikasi;Perbuatan Curang dan Mark-up
KORUPSI
UU No.31/99 jo UU No.20/2001
SINERGIS ORENTASI OUTCOME DAN IMPACT FOKUS SEKTOR STRATEGIS, PERFORMA PEMB.DAN TRUST KEPADA PEMERINTAH
STRATEGI NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI
RENCANA AKSI STRATEGI NASONAL PENCEGAHAN KORUPSIPeraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2018
PERIZINAN DAN TATA NIAGA
•
•
••
•
Proses perizinandisederhanakan dandilimpahkan ke PTSP yangindependenPerizinan menggunakan standardan diawasi masyarakatMenggunakan AplikasiTegas kepada pelaku usahayang melanggar aturanLahir pelaku usaha yangberibtegritas dan tidak menjadimafia
KEUANGAN NEGARA
•
•
•
Peningkatan SistemPerencanaan, Pengganggaran,Penatalaksanaan(termasukPengadaan) dan PelaporanBerbasis Elektronik;Peningkatan profesionalitas danmodernisasi Pengadaan Barangdan Jasa;Optimalisasi PenerimaanNegara dari Penerimaan Pajakdan Non Pajak
PENEGAKAN HUKUM DANREFORMASI BIROKRASI
•
•
•
•
•
Upaya penanganan perkaralebih cepat dan pakai aplikasiSetiap informasi digunakanlintas lembagaSDM dukelola dg baikmenghasilkan budaya antikorupsiASN yang professional danberintegritasDesa diawasi terpadu danterarah serta menciptakanpemeritahan yang terbuka
JENIS-JENIS TINDAK PIDANA KORUPSIKorupsi dirumuskan dalam 30 jenis tipikor, dikelompokkan menjadi tujuh jenis besar
www.bpkp.go,id
DAMPAK KORUPSI
perbedaan yang adadi depan mata & tanpa jarak
Indeks PersepsiKorupsi (CPI)
8788 85 84 82
38p o i n
urutanke 89dari 180negarat a h u n
2018
47 85 36 36
Selandia BaruDenmark Finlandia Norwegia Netherland
Mengukur persepsi korupsi secaraglobal di sektor publik yangdilakukan oleh pejabat negaradan politisi
INDEKS PERSEPSI KORUPSI DI BERBAGAI NEGARA TAHUN 2018SKOR 88 DENMARK RANKING 1
“GONE” Theory – Jack Bologna
G – Greed (Keserakahan)
FAKTOR-FAKTOR YANG MENDORONG TERJADINYA FRAUD/KORUPSI
E – Exposure (Pengungkapan)
O – Opportunity
(Kesempatan)
N – Need (Kebutuhan)
INSTRUMEN PENGAWASAN BPKP DALAM PENGELOLAAN RISIKO FRAUD KLPK
Penguatan Nilai PIONIIR dan DBI
OptimalisasiPenerimaanDaerah (OPD)
Pendidikan
Kesehatan
Infrastruktur
SumberDaya Alam(SDA)
BarangMilikDaerah
PenguatanAPIP
PelayananTerpadu SatuPintu (PTSP)
PengadaanBarang/Jasa(PBJ)
ManajemenASN
e-planningdane-budgeting
DanaDesa
PROGRAM KORSUPGAHKPK
PROGRAMKORSUPGAH
•••
•
Perumusan kebijakan nasional pengawasan internPelaksanaan audit, reviu, evaluasi, pemantauan, dan kegiatan pengawasan lainnyaPengawasan intern terhadap perencanaan dan pelaksanaan pemanfaatan aset negara/daerahPengawasan terhadap perencanaan dan pelaksanaan program dan/atau kegiatan yangdapat menghambat kelancaran pembangunan, audit atas penyesuaian harga, audit klaim,audit investigatif terhadap kasus-kasus penyimpangan yang berindikasi merugikankeuangan negara/daerah
Assurance
• Pemberian konsultansi terkait dengan manajemen risiko, pengendalian intern, dan tatakelola terhadap instansi/badan usaha/badan lainnya dan program/kebijakan pemerintahyang strategis
Consulting
FUNGSI BPKP(Perpres 192 Tahun 2014 tentang BPKP)
www.bpkp.go,id
Pengawalan AkuntabilitasPembangunan Nasional
Kontribusi PeningkatanRuang Fiskal
INVESTIGASI, HKP,PPKN DG APH
Peningkatan GovernanceSystem
Fokus pengawasanpencegahan korupsi
1.Pengawalan Akuntabilitas Pembangunan NasionalProyek Strategis Nasional
Program Prioritas Pembangunan Nasional
Bidang KesehatanTerdapat data peserta ganda, peserta sudah meninggal belumdihapus, pekeja diperbolehkan sebagai penerima bantuan.Fraud berupa klaim ganda, misread, upcoding sejumlah 1.064kejadian dengan nilai Rp133.118.500,00.Terdapat perbedaan utang-piutang Kantor BPJS dan datapihak Rumah Sakit atau FKRTL senilai Rp3.205.001.600,00.Terdapat sisa saldo kapitasi yang mengendap di rekeningFKTP sebesar Rp2.486.122.624,89 (Kancab BPJS Batam) danRp2.931.836.239,00.Capaian UHC sebesar 83,95% (500.276 orang) telah diatastarget sebesar 80%.
Bidang Penanggulangan KemiskinanPenyaluran masi banyak yang belum tepatsasaran18,75% Kelompok Penerima Manfaat tidakmelaksanakan komitmen tetapi tetap menerimabantuan PKH di Tahun 2018.
BENDUNGAN SEI GONG 100% TOL BATU AMPAR - BANDARA 0%
PROGRAM TORA 1% 26,16% PROGRAM SERTIFIKASI LAHAN HUTAN SOSIAL 63,21%
Belum Tersalurkan
Rp209.066.444.800,0080%
Telah Tersalurkan Rp52.266.611.200,
0020%
PenyaluranAnggaran
Desa
1.
2.
3.
4.
5.
Solusi:TPK mempertanggungjawabkan kelebihan pembayaran dan mengembalikan kerekening kas desa.Bendahara desa agar menyetorkan ke rekening kas negara atas pajak yang telahdipungut maupun yang telah dipotongDesa agar melakukan percepatan penyampaian dokumen persyaratanpencairan dana desaPengelolaan dana desa agar berpedoman pada permendagri tentangpengelolaan keuangan desaMeminta kepada Dinas PMD untuk mensosialisasikan tata cara pelaksanaanPKT sesuai pedoman teknis yang telah di tetapkan
•••••
Permasalahan:Kelebihan pembayaran disbanding realisasi fisikPajak yang belum di setorKeterlambatan penyaluran Dana DesaPenatausahaan pengelolaan keuangan belum tertibPenggunaan Dana Desa untuk Padat Karya Tunai belum mencapai 30% dari nilaianggaran
1.Pengawalan Akuntabilitas Pembangunan Nasional
PEMBANGUNAN DESA
(Tahap I 2019 )
PENYERAPANANGGARANREALISASI BELANJA
PEMDA
59,94% Belanja
Barang
51,37%
BelanjaModal
45,09%
BelanjaBansos
22,62%
BelanjaLainnya
72,71%
REALISASI BELANJAPEMERINTAH DAERAH
Belum LelangBelum KontrakFisik 0%Fisik 1-25%Fisik 26-50%Fisik 51-75%Fisik 76-99%Fisik 100%
PAKETPEKERJAAN1.003 Paket
NILAIPEKERJAAN
2.009,10 Milyar
JumlahPaket
45
28
74
91
85
163
119
398
NilaiPaket (Milyar)76,0568,93663,03128,48126,62275,80222,58447,58
REALISASI PAKET PEKERJAANPEMERINTAH DAERAH
1.
2.
Solusi:Segera melaksanakan kegiatan-kegiatan yangterdapat dalam APBD sesuai dengan jadwalyang telah di rencanakan dan segeramenyelesaikan paket PBJ yang belumdilelangkan maupun yang telahditandatangani kontraknya.Melakukan pemantauan pelaksanaan PBJ dankinerja secara berkala dan menuangkannyadalam PKPT APIP daerah. Akhir Tahun 2018
1. Pengawalan Akuntabilitas Pembangunan Nasional
KEPATUHAN ATASPENINGKATANPENGGUNAAN
PRODUKDALAM NEGERI
1. Pengawalan Akuntabilitas Pembangunan Nasional
Bidang Pembangunan DesaKelebihan pembayaran pembelian material sebesar Rp555.249.652,00 pada 7Desa..Pajak yang belum disetor ke Kas Negara sebesar Rp151.399.748,88 pada 9Desa.Pencairan tidak sesuai prosedur sebesar Rp5.550.548.201,00 pada 10 Desa.Penggunaan dana desa yang tidak didukung dengan bukti yang memadaisebesar Rp1.221.852.828,78 pada 10 Desa.Penggnaan dana desa untuk padat karya tunai masih dibawah 30 % pada 18desa.Alokasi anggaran desa yang tidak sesuai prioritas penggunaan dana desasebesar Rp738.576.318,00 pada 3 Desa.Penyalahgunaan dana desa pada Desa Penuba Timur sebesar RP 127.593.821,22.
Bidang Kedaulatan PanganPenyaluran Bantuan Benih Padi sebesar Rp281.436.000,00 tidak direalisasikan.Potensi kelebihan bayar uang muka cetak sawahRp7.602.464.000,00.Potensi kelebihan bayar kegiatan bantuan saprodiRp770.700.000,00.Terdapat 134 unit alsintan prapanen yang belumdiserahkan kepada kelompok tani. 6 unit belumdimanfaatkan secara optimal.Bantuan alsintan pascapanen senilai Rp77.000.000,00yang tidak direalisasikan.
Penyerapan AnggaranRealisasi Belanja Pemda per Triwulan I 2019
Belanja BarangRealisasi Belanja Barangsebesar Rp318,25 Milyar
dari anggaran sebesarRp3.935,26 Milyar.
Belanja ModalRealisasi Belanja Modalsebesar Rp103,98 Milyar
dari anggaran sebesarRp3.187,40 Milyar.
Realisasi Belanja Bansossebesar Rp200 Juta
dari anggaran sebesarRp23,03 Milyar.
Belanja Bansos
Realisasi Belanja Lainnyasebesar Rp149,47 Milyar
dari anggaran sebesarRp1.620,30 Milyar.
Belanja Lainnya
1.Pengawalan Akuntabilitas Pembangunan Nasional
Realisasi Paket Pekerjaaan per Triwulan I 2019
Belum LelangBelum KontrakFisik Belum DilaksanakanPelaksanaan 1-99%Fisik Selesai 100%
933 Paket (89,88%)13 Paket (1,25%)23 Paket (2,21%)62 Paket (5,97%)
7 Paket (0,67%)
Per Jumlah Paket Pekerjaan
Belum LelangBelum KontrakFisik Belum DilaksanakanPelaksanaan 1-99%Fisik Selesai 100%
1.225,78 M (82,35%)8,25 M (0,57%)
23,29 M (1,56%)229,32 M (15,40%)
1,43 M (0,09%)
Per Nilai Paket Pekerjaan
Optimalisasi Penerimaan Negara/DaerahEfisiensi Pengeluaran Negara/Daerah
••
•
Optimalisasi Penerimaan Negara/DaerahEvaluasi Penerimaan Pajak Daerah Kota BatamReviu Program Lintas Sektoral Pembangunan Daerahsebagai hasil pemanfaatan BMDReviu Program Lintas Sektoral Pembangunan Daerahsebagai potensi PAD
••
•
•
••
•
Efisiensi Pengeluaran Negara/DaerahAudit Klaim PLTU Tanjung Balai KarimunReviu Pertanggungjawaban Pengelolaan KeuanganBawasluReviu atas Tunggakan pembayaran pelaksanaanpekerjaan Gedung Perkuliahan Politeknik Negeri BatamAudit Operasional Dermaga Curah Pelabuhan Kabil BPBatamVerifikasi Nilai Sewa Fuel Distribution System (FDS)Probity Audit Penyusunan HPS Lapangan SepakbolaDompaktunggakan tunjangan kinerja guru PNS dan CPNSMadrasah Periode November 2015 s.d. Desember 2018
2, KONTRIBUSI PENINGKATAN RUANG FISKAL
4 AuditPKKN
Potensi Penyelamatan KeuanganNegara Natuna
Rp 5,17 M2perkara
Lingga
Rp 1,47 M2 perkara
Reviu LembagaPeng. Jasa
Konstruksi (LPJK)Provinsi Kepulauan Riau
•
•
••
•
•
•
Laporan Keuangan tahun 2017 belum disusun, Laporan Keuangan tahun 2015 dan tahun 2016 tidak sesuai StandarPenyusunan Laporan Keuangan Organisasi Nirlaba (PSAK.45).Terdapat perbedaan/selisih pencatatan yang cukup material (signifikan) antara Pembukuan dengan LaporanKeuangan, baik pada sisi penerimaan maupun sisi pengeluaran.Pengarsipan dokumen transaksi keuangan kurang memadai.Kebijakan penyusutan dan kapitalisasi biaya Aset Tetap belum dibuat dan terdapat beberapa jenis Aset Tetap yangbelum dicatat dan tidak diketahui harga perolehannya.Dewan Pengawas belum diatur dalam Perlem LPJK dan terdapat satu orang yang rangkap jabatan yaitu Wakil KetuaDewan Pengawas merangkap Ketua II Komite Hukum.Pencatatan jumlah pelayanan di Badan Pelaksana kurang memadai dan tidak bisa dipastikan jumlah pelayanan yangtelah dilaksanakan seluruhnya, serta sulit membandingkan data pelayanan di Badan Pelaksana dengan pencatatanpelayanan di Unit SertifikasiPencatatan transaksi kas tunai selama tahun 2015 – 2018 kurang memadai
13Pemberian
PemberianKet. Ahli
3di penyidikKepolisian 2di penyidik
Kejaksaan 8di PengadilanTipikor
Audit investigasi, hkp, ppkn dg aph
3. INVESTIGASI, HKP, PPKN DG APH
Pemulihan Aset Negara/Daerah yang telah dilaksanakan pada Semester I Tahun 2019 berupaPemberian Keterangan Ahli yang bertujuan memberikan pendapat berdasarkan keahlian dibidang akuntansi dan auditing dalam suatu kasus TPK dan/atau perdata untuk membuat jelassuatu kasus bagi penyidik dan/atau hakim di persidangan/pengadilan tindak pidana korupsi
Pemberian Keterangan AhliPotensi PenyelamatanKerugian Keuangan
Negara 3 Kalidilaksanakandi Kejaksaan
3 Kalidilaksanakandi Pengadilan
Rp6.174.666.941,00
PeningkatanGovernance System Peningkatan Kualitas Pelaporan Keuangan Instansi Vertikal
PAMSIMAS IIIProvinsi Kepulauan Riau dan Kabupaten Natuna Tahun Anggaran 2018
KOTAKUProvinsi Kepulauan Riau dan Kabupaten Karimun Tahun Anggaran 2018
Inovasi DesaProvinsi Kepulauan Riau Tahun Anggaran 2018
DOISP II Peng,Sungai
Provinsi Kepulauan Riau Tahun Anggaran 2018 PEMULIHAN ASET UMRAH
Melalui Audit Investigasi Permintaan Instansi Senilai Rp2.089.905.669,00
TAHUN SD-SEMESTER 1 2019
7.940.257.519.28 5
TAHUN SD-SEMESTER 1 2019
5,604,100,511.7 5
SISKEUDES
IMPLEMENTASI SISKEUDESSeluruh Desa telahmenggunakanSiskeudes
JFAPEMBINAAN JFA APIP
98Telah dilantikmenjadiAuditor
2
4
5
6
7
8
3
1
4.Peningkatan Governance System
1PROVINSIKEP. RIAU
WTPSPIP 3,226
APIP 2+SAKIP “BB”
2KOTA
BATAM
WTPSPIP 3,000
APIP 2+SAKIP “B”
3KOTA
TANJUNGPINNAG
WTPSPIP 3,234
APIP 2+SAKIP “BB”
4KAB.
KARIMUN
WTPSPIP 3,247
APIP 2+SAKIP “BB”17 BUMDes
5KAB. LINGGA
WTPSPIP 3,484
APIP 2+SAKIP “CC”30 BUMDes
6KAB. BINTAN
WTPSPIP 3,000
APIP 2+SAKIP “B
32 BUMDes
7KAB. KEP.ANAMBAS
WTPSPIP 3,445
APIP 2+SAKIP “C”
16 BUMDes
8KAB.
NATUNA
WTPSPIP 3,226
APIP 2+SAKIP “BB”57 BUMDes
4.Peningkatan Governance SystemPembinaaan BUMD di wilayah Provinsi Kepulauan Riau
Jasa Air MinumJasa KeuanganKepelabuhanJasa Lainnya
Predikat Kinerja PDAM
PDAM Tirta Kepri BaikPDAM Tirta Karimun BaikPDAM Tirta Lingga CukupPDAM Tirta Nusa, Natuna CukupPerusda Karimun Baik
KarimunBintanLinggaNatunaKepulauan Anambas
3217305716
BUMDesKonversi BLUD
Kepulauan RiauBatamTanjungpinangKarimunBintanLinggaNatunaKepulauan Anambas
Layanan Kesehatan BLUD2
188
101510148
21174210
100,00%5,55%1,25%
70,00%26,67%20,00%
7,14%0,00%
%
NOPEMERINTAH
DAERAH
SIMDAKEUANGA
N
SIMDABARANG
MILIK DAERAH
SIMDAPENDAPAT
AN
CASHMANGAGEMENT SYSTEM
(KASDAONLINE)
SIMDAPERENCANAA
N
SIMDATERINTE
GRASI
1 ProvinsiKepulauan Riau
√ √-
- - √
2 KotaTanjungpinang
√ √ -√
- √
3 Kota Batam - √ - √ - 4 Kabupaten Bintan √ √ - √ - √5 Kabupaten
Karimun√ √ √ √ √ √
6 Kabupaten Lingga √ √ √ √ - 7 Kabupaten Natuna √ √ - - - 8 Kabupaten
KepulauanAnambas
√ √ √ √ -
4.Peningkatan Governance System
www.bpkp.go,id
AKSI PENCEGAHAN KORUPSI
PENGUATAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP)
SOSIALISASI ANTI KORUPSI (SAK)
MASYARAKAT PEMBELAJAR ANTI KORUPSI (MPAK)
MENDORONG TERBENTUKNYA KOMUNITAS MASYARAKAT PEMBELAJAR ANTIKORUPSI (KoMPAK)
MENDORONG DIBANGUNNYA PENGENDALIAN INTERN ANTI KORUPSI/FRAUDCONTROL PLAN (FCP)
SPIP adalah proses yang integral pada tindakandan kegiatan yang dilakukan secara terusmenerus oleh pimpinan dan seluruh pegawaiuntuk memberikan keyakinan yang memadaiatas tercapainya tujuan instansi pemerintahmelalui kegiatan yang efektif dan efisien,keandalan pelaporan keuangan, pengamananaset negara dan ketaatan terhadap peraturanperundang-undangan
SPIP
Identifikasi Risiko
Sarana Komunikasi Manajemen Sistem Informasi
Pemantauan Berkelanjutan Evaluasi Terpisah/LAP TL HP
Pembinaan Sumber Daya ManusiaPengendalian Pengelolaan Sistem
InformasiPengendalian Fisik atas Aset
Penetapan & Reviu Indikator & UkuranKinerja
Pemisahan Fungsi
Otorisasi Transaksi dan Kejadian PentingPencatatan yang Akurat dan Tepat
WaktuPembatasan Akses atas Sumber
DayaAkuntabilitas terhadap Sumber Daya
Reviu atas Kinerja InstansiPemerintah
Dokumentasi atas Sistem PengendalianIntern
Kebijakan yang Sehat tentangPembinaan SDM
Pendelegasian Wewenang dan TanggungJawab
Struktur Organisasi yang SesuaiKebutuhan
Kepemimpinan yang KondusifKomitmen terhadap Kompetensi
Penegakan Integritas dan Etika
Peran APIP yang Efektif/LAP. TL HPHubungan Kerja yang Baik
Ps.13
Analisis Risiko
5 UNSUR DAN 25 SUB-UNSUR SPIP
PemantauanDan Evaluasi
Informasi &Komunikasi
KegiatanPengendalian
Penilaian Risiko
LingkunganPengendalian
PENILAIANSAKIP DANCAPAIANKINERJA
SPIP
Efektivitasdan Efisiensi
Operasi
31
PengamananAset
PelaporanKeuangan
Ketaatan padaPeraturan
LAPORANAUDIT BPK +
INSP
TUJUAN PENYELENGGARAAN SPIP K/L DAN PEMDA
1.
2.
3.4.
TARGET:Nilai Evaluasi SakipMinimal BCapaian Kinerja SesuaiTargetOpini WTPTemuan dan KasusMenurun
Indikasi Keberhasilan SPIPIndikasi Keberhasilan SPIP
MinimalRequirement
Level 3
Lines of Defence
4
3
2
132
Manajemen Risiko dan Internal Control
ManagementOversight
Independent &Objective Assurance
(Internal Auditor)
External Auditor
••
Dimodifikasi dari Sumber:Three Lines of Defence, Institute of Internal AuditorsFour Lines of Defence, Association of CharteredCertified Accountants, UK:
INTERNAL
APH
SPIP
APIP
BPK
5
Sasaran dari aspek sosialisasi:•
••
Terselenggaranya kegiatan Diskusi Kelompok Terarah Tingkat Pimpinan(Executive Focus Group Discussion) ;Terbentuknya Komunitas Pembelajar Anti Korupsi (KomPAK)Tersusunnya hasil kompilasi dan analisis atas pengetahuan mengenai fraud,dan pengetahuan mengenai kebijakan dan praktek pencegahan fraud.
Sasaran dari aspek bimtek:•
•
•
Terbangunnya komitmen untuk mengimplementasikan satu atau lebih toolspengawasan keinvestigasian yaitu:
Bimbingan teknis FCP Organisasional atau FCP Tematik (SistemWhistleblowing);Audit, Penilaian dan Bimbingan Teknis, Penilaian Budaya Organisasi AntiKorupsi;
SASARANSASARANSASARANSASARAN
MASYARAKAT PEMBELAJAR ANTI KORUPSI (MPAK)
Masyarakat Pembelajar Anti Korupsi adalah• Paradigma pemberantasan korupsi yang menempatkan
pembelajaran anti korupsi sebagai faktor kunci keberhasilanpemberantasan korupsi. Pembelajaran Anti Korupsi adalah
•
•
Proses interaksi peserta belajar dengan BPKP dan sumberbelajar pada suatu lingkungan belajar;BPKP berperan dalam membantu, mendorong danmemfasilitasi peserta belajar agar dapat memperolehpengetahuan dan menguasai ketrampilan/keahlianmengenai anti korupsi serta mengubah sikap pesertabelajar menjadi anti korupsi berdasarkan usaha pesertabelajar.
Pembentukan dan pengembangan komunitas pembelajar anti korupsi;
Belajar dari pengalaman para individu pembelajar;
Proses yang partisipatif;
Menumbuh kembangkan paradigma/nilai baru anti korupsi;
Terintegrasi dengan sistem yang sudah ada;
Mempertimbangkan keragaman dalam proses pembelajaran, dan
Penyediaan infrastruktur komunikasi dan informasi.
PRINSIP-PRINSIP MPAK
PERAN MASYARAKAT ANTI KORUPSI
•Menjalankan amanah dengan sungguh-sungguh, ikhlas, penuh integritas, profesional, danmencegah terjadinya korupsi di lingkungan kantor
• Bersama-sama pasangannya menanamkan karakter anti korupsi (misalnya kejujuran) sedini mungkinkepada anak-anaknya di rumah
• Menjalankan fungsi sebagai auditor keuangan rumah tangga (aliran dana rumah tangga), salingmengingatkan/memberikan ruh integritas pada semua aktivitas keluarga
Sebagai Suami/Isteri
• Memberikan teladan dan menyerukan gerakan anti korupsi mulai dari lingkup terkecil di sekitar rumah.Membiasakan akrab mengenali dan empati terhadap orang lain yang kekurangan
Komunitas Pembelajar Anti Korupsi (KomPAK) •
•
•
Sekelompok pihak – pihak yang berkepentingan(stakeholders) dari suatu instansi pemerintah ataukorporasi negara/daerah yang mempunyai tujuan yangsama yaitu mewujudkan kepemerintahan yang baik danpemerintahan yang bersih di organisasinya masing –masing. KomPAK melakukan pertemuan secara rutin danberkelanjutan maupun secara insidentil untukberkolaborasi melakukan aktivitas pembelajaran antikorupsi secara aktif, partisipatif dan interaktifDalam rangka menghasilkan dan menyebarluaskan data,informasi maupun pengetahuan mengenai anti korupsi.
www.bpkp.go,id
FRAUD CONTROL PLAN (FCP)
FRAUD CONTROL PLAN TIDAK SEKEDAR TEORITETAPI SEBUAH SOLUSI MENEKAN KORUPSI
Me
www.bpkp.go,id
Atribut-Atribut FCP1.2.3.4.5.
6.7.8.9.10.
Kebijakan Makro yang Terintegrasi (Integrated Macro Policy);Struktur Pertanggungjawaban (Responsibility Structure);Pengkajian Risiko Korupsi (Fraud Risk Assessment);Kepedulian Pegawai (Employee Awareness);Kepedulian Pelanggan dan Masyarakat (Customer and CommunityAwareness);Sistem Pelaporan Fraud (Fraud Reporting System);Pengungkapan yang Dilindungi (Protected Disclosures);Pemberitahuan kepada Pihak Luar (External Notification);Standar Investigasi (Investigation Standard);Standar Perilaku dan Disiplin (Code of Conduct).
www.bpkp.go,id
FCP/PAK Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH)
Eksistensi dan implementasi FCP/PAK pada Biro Umum, Perencanaandan Keuangan Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH) masihMemerlukan Perbaikan karena belum mengembangkan strategi antikecurangan/penyimpangan secara menyeluruh dan terintegrasi secarafungsional dalam bentuk kebijakan secara tertulis
GERAKAN ANTI KORUPSI
Berdasarkan UU No.30 tahun 2002,Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi dirumuskan sebagaitindakan untuk mencegah dan memberantas tindak pidanakorupsi melalui upaya koordinasi, supervisi, monitor,penyelidikan, penyidikan, penuntutan, dan pemeriksaan disidang pengadilan dengan peran serta masyarakatberdasarkan peraturan perundang- undangan yang berlaku.
KORUPSIDALAM UPAYA PENCEGAHAN
PERAN PERGURUAN TINGGI
OPTIMALISASI MELALUITRI DHARMA PERGURUAN TINGGI
PengabdianMasyarakat
Penelitian
Pendidikan
Kampus - sebagai inkubatorpembentuk dan pengawal'Pemimpin yang Antikorupsi &Berintegritas'
KETERLIBATAN MAHASISWA DALAM GERAKAN ANTI KORUPSIPADA DASARNYA DAPAT DIBEDAKAN MENJADI EMPAT WILAYAH,
YAITU:
LingkunganKeluarga
Tunggu apa lagi.. ayoBasmi korupsidi lingkunganmu!!
LingkunganKampus
Di MasyarakatSekitar
Tingkat Lokal/Internasional
MAHASISWA
www.bpkp.go,id
PENDIDIKAN ANTI-KORUPSI
•
•
Peran serta mahasiswa dalam upaya pemberantasankorupsi akan maksimal jika mahasiswa:
Memahami pengetahuan tentang korupsi danupaya pemberantasannyaMenerapkan nilai-nilai anti korupsi dalam dirinya.
Dapat dicapai melalui pendidikan
A. NILAI-NILAI ANTI-KORUPSI
KEJUJURAN1
KEPEDULIAN2
KEMANDIRIAN3
KEDISIPLINAN4
TANGGUNG JAWAB5
KERJA KERAS6
KESEDERHANAAN
7
KEBERANIAN8
KEADILAN9
B. PRINSIP-PRINSIP ANTI-KORUPSI
AKUNTABILITAS
TRANSPARANSI
KEWAJARAN
KEBIJAKAN
KONTROL KEBIJAKAN
••
•
•
Mensosialisasikan antikorupsi di lingkungan kampus?Membangun organisasi mahasiswa yang profesional,transparan, dan akuntabel?Mengkampanyekan antikorupsi ke masyarakat sebagaibagian dari pengabdian masyarakat?Mengawal pelayanan publik dan transparansipemerintah?
Sudahkah Anda?
www.bpkp.go,id
Dilingkungan Universitas Raja Ali Hajidiharapkan:
1.
2.
3.
Komitmen untuk menerapkan Gerakan AntiKorupsi;Terbentuknya Komunitas Anti Korupsi(KomPaK);Agen Perubahan di lingkungan kampus.
&
1.
2.
3.
Mahasiswa diharapkan:
Dapat tampil di depan sebagai penggerak gerakan anti korupsiyang didukung oleh kompetensi dasar yang dimiliki;
Mampu menyuarakan kepentingan rakyat;
Mampu mengkritisi kebijakan-kebijakan yang koruptif;
KESIMPULAN
PESAN
TERIMAKASIHTantangan pemuda masa lalu adalahperjuangan kemerdekaan Indonesia
dengan memerangi penjajah tantangangenerasi muda Indonesia saat ini adalah
memerangi korupsi!