MASYARAKAT MADANI DALAM PERSPEKTIF PEMIKIRAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/14563/1/GHADAFI...

57
1 MASYARAKAT MADANI DALAM PERSPEKTIF PEMIKIRAN POLITIK ISLAM (STUDI KRISIS TERHADAP PEMIKIRAN NURCHILISH MADJID) Skripsi Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat meraih gelar serjana Hukum islam Jurusan ketatanegaraan Pada fakultas Syariah dan hukum Uin Alaudin Makassar Oleh GHADAFI LEISUBUN NIM. 1030107031 FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UIN ALAUDIN MAKASSAR 2014

Transcript of MASYARAKAT MADANI DALAM PERSPEKTIF PEMIKIRAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/14563/1/GHADAFI...

Page 1: MASYARAKAT MADANI DALAM PERSPEKTIF PEMIKIRAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/14563/1/GHADAFI LEISUBUN 1030107031.pdf · 6Nurcholish madjid, Menuju Masyarakat Madani, Ulumul Qur’an,

1

MASYARAKAT MADANI DALAM PERSPEKTIF PEMIKIRAN

POLITIK ISLAM (STUDI KRISIS TERHADAP PEMIKIRAN

NURCHILISH MADJID)

Skripsi

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat meraih gelar serjana

Hukum islam Jurusan ketatanegaraan

Pada fakultas Syariah dan hukum

Uin Alaudin Makassar

Oleh

GHADAFI LEISUBUNNIM. 1030107031

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUMUIN ALAUDIN MAKASSAR

2014

Page 2: MASYARAKAT MADANI DALAM PERSPEKTIF PEMIKIRAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/14563/1/GHADAFI LEISUBUN 1030107031.pdf · 6Nurcholish madjid, Menuju Masyarakat Madani, Ulumul Qur’an,

2

Page 3: MASYARAKAT MADANI DALAM PERSPEKTIF PEMIKIRAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/14563/1/GHADAFI LEISUBUN 1030107031.pdf · 6Nurcholish madjid, Menuju Masyarakat Madani, Ulumul Qur’an,

3

Page 4: MASYARAKAT MADANI DALAM PERSPEKTIF PEMIKIRAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/14563/1/GHADAFI LEISUBUN 1030107031.pdf · 6Nurcholish madjid, Menuju Masyarakat Madani, Ulumul Qur’an,

4

Page 5: MASYARAKAT MADANI DALAM PERSPEKTIF PEMIKIRAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/14563/1/GHADAFI LEISUBUN 1030107031.pdf · 6Nurcholish madjid, Menuju Masyarakat Madani, Ulumul Qur’an,

5

Page 6: MASYARAKAT MADANI DALAM PERSPEKTIF PEMIKIRAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/14563/1/GHADAFI LEISUBUN 1030107031.pdf · 6Nurcholish madjid, Menuju Masyarakat Madani, Ulumul Qur’an,

6

Page 7: MASYARAKAT MADANI DALAM PERSPEKTIF PEMIKIRAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/14563/1/GHADAFI LEISUBUN 1030107031.pdf · 6Nurcholish madjid, Menuju Masyarakat Madani, Ulumul Qur’an,

7

Page 8: MASYARAKAT MADANI DALAM PERSPEKTIF PEMIKIRAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/14563/1/GHADAFI LEISUBUN 1030107031.pdf · 6Nurcholish madjid, Menuju Masyarakat Madani, Ulumul Qur’an,

8

Page 9: MASYARAKAT MADANI DALAM PERSPEKTIF PEMIKIRAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/14563/1/GHADAFI LEISUBUN 1030107031.pdf · 6Nurcholish madjid, Menuju Masyarakat Madani, Ulumul Qur’an,

9

Page 10: MASYARAKAT MADANI DALAM PERSPEKTIF PEMIKIRAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/14563/1/GHADAFI LEISUBUN 1030107031.pdf · 6Nurcholish madjid, Menuju Masyarakat Madani, Ulumul Qur’an,

10

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Salah satu masalah pokok yang banyak dibicarakan oleh al-Qur’an adalahmasalah masyarakat. Walaupu al-Qur’an bukan kitab ilmiah, namun didalamnnya banyak sekali dibicarakan tentang masyarakat. Perubahan-perubahan positif dalam masyarakat, ataudalam istilah al-Qur’an adalahlitukhrija al-nas min al-dzulumati ila al-nur. Q.S. Ibrahim/ 14:1

الر ب كت ھ أنزلن إلیك لتخرج ٱلناس من ت ٱلظلم إلى ٱلنور بإذن ربھ إلى ط ص رٱلعزیز ٱلحمید

Terjemahnya:

Alif, laam raa. (ini adalah) kitab yang kami turunkan kepadamu supayakamu mengeluarkan manusia dari gelap gulita kepada cahaya terangbenderang dengan izi Tuhan mereka, (yaitu) menuju jalan Tuhan yangMaha Perkasa lagi Maha Terpuji1

(mengeluarkan manusia dari gelap gulita menuju cahaya terangbenderang). Dengan alasan yang sama dapat dipahami ketika kitab suci inimemperkenalkan sekian banyak hukum-hukum yang berkaitan dengan tegakruntuhnya suatu masyarakat. Bahkan tidak berlebihan jika al-Qur’an dikatakanmerupakan buku pertama yang diperkenalkan hukum-hukum kemasyarakatan.Hanya saja, ketika berbicara tentang masyarakat yang baik yang dicita-citakanal-Qur’an, maksudnya adalah suatu komunitas masyarakat muslim yangmemenuhi syarat-syarat sebagaimana dijelaskan al-Qur’an. Artinya pandanganini menutup rapat bagi komunitas masyarakat non muslim untuk menjadisebuah masyarakat yang ideal.. Pengertian masyarakat dalam tulisan inimengacu pada arti umumnya yaitu sekelompok orang. Padangan katanya dalamBahasa inggris adala community, yang berarti sekelompok orang3

____________________

1Depertemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahanya (semarang, Toha Putra1989), halaman 27

Page 11: MASYARAKAT MADANI DALAM PERSPEKTIF PEMIKIRAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/14563/1/GHADAFI LEISUBUN 1030107031.pdf · 6Nurcholish madjid, Menuju Masyarakat Madani, Ulumul Qur’an,

11

Istilah masyarakat ideal, lebih dikenal dengan sebutan masyarakatmadani, yaitu model masyarakat kota yang dibangun oleh11 Nabi Muammadselepas hijra keMadinah. Dunia mengakuinya sebagai model masyarakat yangpaling maju pada saat itu. Pola masyarakat madani oleh orang barat kinidisepadankan dengan civil society yang dipandang modern oleh mereka.Karakteristik masyarakat madani dulu (Zaman Nabi Muhammad SAW)dengaan masyarakat Indonesia kini memiliki kesamaan dalam berbagi segi,terutama dari asasnya, keragamaan agama, suku dan budayanya. Ole karena itupola pembangunan masyarakat madani Indonesia masa depan biasbakansebaiknya meruju pada model masyarakat yang dibagun ole Rasulullah Saw.

Masyarakat madani merupakan salah satu penerjamahan konsep daricivil society yang begitu menarik untuk dibahas. Sejak pertama kalinyadiperkenalkan oleh Anwar Ibrahim, konsep ini mendapat respon yang begituluar biasa oleh para kalangan intelektual Muslim di Indonesia. Banyak kalanganyang kemudian mencoba memperdalam dan mempelajari konsep masyarakatmadani. Namun usaha tersebut dapat dikatakan tidak berhasil karena gambarankonsep masyarakat madani yang dijelaskan masih lebih mendekati konsep asal,yaitu konsep civil society.

Pada saat inteletual lain mengalami kesulitan dalam melepaskan konsepmasyarakat madani dengan konsep civil society. Nurcholish madjid kemudiandengan wawasan mengenai sejarah islam klasik memberikan landasan yangbersifat spiritual dan religius. Beliau memberikan landasan normative yangdiambil dari sejarah islam dengan menjadikan kehidupan masyarak Madinahpada zaman Nabi Muhammad Saw sebagai prototype sebuah masyarakatmodern yang berperadaban. Seperti yang dikatakan oleh Nurcholish madjidsebagai berikut:

Pada saat inteletual lain mengalami kesulitan dalam melepaskan konsepmasyarakat madani dengan konsep civil society. Nurcholish madjid kemudiandengan wawasan mengenai sejarah islam klasik memberikan landasan yangbersifat spiritual dan religius. Beliau memberikan landasan normative diambildari sejarah islam dengan menjadikan kehidupan masyarakat Madinah padazaman Nabi Muhammad Saw sebagai prototype sebuah masyarakat modern

_____________

3http://file.upi.edu/Direktur/FPIPS/M_K_D_U/196509171990011-ACENG_KOSASIH/MASYARAKAT_MADANI.pdf21 mei 2012

3Pussat Bahasa Depdigbud. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka.20034http://file.upi.edu/Direktori/FPIPS/M_K_D_U/196509171990011-

ACENG_KOSASIH/MASYARAKAT_MADANI.pdf21 mei 2012

Page 12: MASYARAKAT MADANI DALAM PERSPEKTIF PEMIKIRAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/14563/1/GHADAFI LEISUBUN 1030107031.pdf · 6Nurcholish madjid, Menuju Masyarakat Madani, Ulumul Qur’an,

12

yang berperadaban. Seperti yang dikatakan oleh Nurcholish madjid sebagaiberikut:

Bukanla seuatu kebetulan bahwa wujud nyata suatu masyarakat madaniitu untuk pertama kalinya dalam sejarah umat manusia merupakan hasilusaha utusan Tuhan untuk akhir zaman, Nabi Muhammad, RasulullahSaw telah merintik dan memberi teladan bagi umat manusia dalammembangun masyarakat madani, yaitu masyarakat yang berperadaban(ber-madaniyah) karena tunduk dan patuh (dana-yadinu) kepada ajarankepatuhan (din) yang dinyatakan dalam supremasi hokum danperaturan.

Landasan normative yang dikatakan oleh Nurcholish madjid tersebutsecara otomatis memberikan perbedaan yang jelas antara konsep civil societyyang merupakan konsep dari barat dengan masyarakat madani yangmempunyai landasan khasanah islam klasik. Bahkan beliau menjadikanmasyarakat Madinah pada masa kepemimpinan Rasulullah saw sebagai protypedari sebuah masyarakat yang modern yang kemudian Nurcholish madjidmenolak dengan tegas islam dijadikan sebagai Ideologi dari negara dan tidakmendukung adanya partai islam.

Penelitian ini bermaksud untuk mengkaji secara analitis tentangperspektif Nurcholish madjid mengenal masyarakat madani, maka penulismencoba untuk mencari tahu mengenai basis social, lingkungan keluarga,Pendidikan dan karir dari Nurcholish madjid, siapa-siapa saja yang menjadipanutan atau sumber rujukan beliau, sehingga mengasilkan gagasanmasyarakat-masyarakat madani dalam perspektif Nurcholish madjid.

B. Rumusan MasalahBerdasarkan latar belakang diatas, maka permasalahan pokok yang akan

diteliti adalah “Seperti apakah gagasan masyarakat madani dalam perspsektifpemikiran politik islam menurut Nurcholish madjid.?

C. Tujuan PenelitianTujuan dari penilitian ini adalah untuk mengetahui dan mendapatkan

gambaran yang jelas mengenai gagasan masyarakat madani dalam perpektifNurcholish madjid.________________

4 Nurcholish madjid, “Masyarakat Madani dan investasi Demokrasi : Tantangan danKemungkinan” dalam Ahmad Baso, Civil society versus masyarakat Madani,Arkeologypemikiran “Civil society” Dalam Islam di Indonesia, (Cet, I; Bandung: Pustaka Hidaya,1999),h.21.

Page 13: MASYARAKAT MADANI DALAM PERSPEKTIF PEMIKIRAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/14563/1/GHADAFI LEISUBUN 1030107031.pdf · 6Nurcholish madjid, Menuju Masyarakat Madani, Ulumul Qur’an,

13

D. Kegunaan Penelitian

Kegunaan dari penelitian ini adalah:

1. Hasil dari penelitian diharapkan dapat berguna untuk memperkarya kajiandalam bidang studi pemekiran dalam jurusan

2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai bahan acuan lebihlanjut bagi penelitian serupa. Terutama dalam bidang studiliterature/pemikiran tentang Nurcholish madjid.

E. Tinjauan Pustaka

1. Masyarakat MadaniMasyarakat Madani bukan berasal dari Bahasa Indoneisa, meskipun

demikian, istilah ini sangat banyak dikaji oleh pemikiran Islam diIndonesia. Ini menunjukan bawah istilah masyarakat madani sedangmendapat perhatian yang serius dikalangan ilmuan di Indonesia. Terlepasdari perdebatan darimana konsep masyarakat madani itu berasal, penulisberusaha menalaahnya perspektif pemikiran Hukum Islam. Tujuannya,yakni untuk membuktikan bawah jika benar konsep masyarakat itu berasaldari inspirasi masyarakat Madinah yang dibangun oleh Rasulullah saw,maka inspirasi tersebut tidak mungkin di elakkan dengan perkembanganhukum islam ketika rasul berada dimadinah, kesepakatan ini dikenaldengan nama “Piagam Madinah”. Lebih dari itu ketika dimadinah juga,Rasul dituntut oleh masyarakat yang sedang berkembang untukmemberikan keputusan. Keputusan hukum dari waktu ke waktu. Karenaitu, Rasulullah di Madinah merupakan salah satu fase pembentukan hukumislam.

Istilah masyarakat madani sendiri, berasal dari Term Madani.Nurcholish madjid berpendapat bahwa konsep madaniyyah, memiliki artiperedapan, adapun Madinah adalah pola kehidupan social yang sopan yangditegakkan atas dasar kewajiban dan kesadaran umum untuk pauh padaperaturan atau hukum-hukum lebih lanjut, Nurcholish madjid menyatakanbahwa:___________________

5Ahmad Sukardja, piagam Madinan dan Undang-Undang Dasar 1945: Kajian Bersamatentang idup Bersama dalam masyarakat majemuk, (Jakarta; UI Press, 1995),1.

6Nurcholish madjid, Menuju Masyarakat Madani, Ulumul Qur’an, 1996,h.2.7Ibid8Muhammad AS. Hikam, Wacana Intelektual Tentang Civil Society di Indonesia,

dimuat di jurnal Paramadina, Vol 1, No.2 Th 1999,h. 39-40.

Page 14: MASYARAKAT MADANI DALAM PERSPEKTIF PEMIKIRAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/14563/1/GHADAFI LEISUBUN 1030107031.pdf · 6Nurcholish madjid, Menuju Masyarakat Madani, Ulumul Qur’an,

14

Dalam konteks Jazirah Arabiah, Konsep peradaban itu terkait eratdengan kehidupan menetap (Tsaqafah) disuatu tempat seingga suatupola hidup bermasyarakat tampak adir (hadharah di tempat itu.Maka, masih dalam peristilahan arab, Tsafaqah menjadi berarti “Kebudayaan”, dan hadharah menjadi “peradaban”, sama denganmadaniyyah,7

Dalam hal ini, pandangan Nurcholish madjid tentang istilah madanitersebut sangat identic dengan komunitas masyarakat yang berbudaya danberperadaban. Hal senada juga diutarakan oleh Muammad AS Hikam yangmenyatakan bahwa penggunaan istilah arab “madani” (dari kata“Madinah” ) mengandung arti gagasan masyarakat yang beradab sebagailawan masyarakat yang tidak beradab atau berbudaya.8 Dengan begitu,istilah madani adala istilah yang mengacu pada komunitas yang beradabyang dibalut pada bingkai-bingkai hukum. Jadi, peran sangat menentukanterhadap munculnya istilah madani.

Gambaran yang jelas mengenai arti “madani” juga di utarakan oleholaf Schumann:

Pada umumnya, Kata “Madinah” diterangkan sebagai “tempat”,dimana din ditegakkan, atau tempat berlakunya din ditegakkan, atau tepatberlakunya din. Dengan demikian paham Madinah dan demikian pahammadani, sangat erat dengan kaitannya dengan agama hal yang tidak jauhberbeda dari pada paam polis di zaman Yunani. Pemahaman ini tampakpula dalam Bahasa ibrani modern (Ivrit) dimana “medinat” digunakandalam arti “negara”, seperti “medinat Israel ” berarti negara Israel jugadisitu hubungan dengan (hukum) agama. Yakni agama yahudi danpengaturannya sebagaimana iya diperkembangkan dalam talmut, tetapsangat nyata, seingga perlakuan hukum teradap orang-orang bukan yahuditetap berorientasi pada sistim “millet” yang diwarisi oleh kesultananusmanli dengan pemerintahan mandate inggris. Namun, apa itu din yangberlakukan dalam medinat al nabi ? dengan merujuk pada pada al Qur-anulkarim maka dapat dikatakan apa yang tadi telah disinggung: Din disisiAllah ialah Islam dan ia menunjukan pada tauhid ”9.

_______________

9Olaf Schumann. Dilema islam Kontemporer Antara Masyarakat Madani danNegara Islam, Paramadani Vol. I, No 2, 1999, h. 65-66

10Anwar Ibraim, Islam dan pembentukan Masyarakat Madani, Yayasan Festivalistiqlal, 1996 http:azai82.multiply.com/jurnal item 9 masyarakat madani dalamkonteks pemikiran hukum islam?&interertitial=I&U+, 20 mei 2012

Page 15: MASYARAKAT MADANI DALAM PERSPEKTIF PEMIKIRAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/14563/1/GHADAFI LEISUBUN 1030107031.pdf · 6Nurcholish madjid, Menuju Masyarakat Madani, Ulumul Qur’an,

15

Sementara itu, kata “ masyarakat Madani” pertama kalidiperkenalkan oleh Dato Seri Anwar Ibrahim_ ketika itu deputi perdanamentri dan mentri keuangan malaysa_ dalam suatu forum ilmiah festivalistiqlal tahun 1995.dalam ceramahnya yang berjudul “ islam danpembentukan masyrakat madani”, ia mengemukakan bahwa yangdimaksud dengan masyarakat madani ialah system sosisal yang subur dandi asaskan pada prinsip moral yang menjamin keseimbangan antarakebebasan perorangan dengan kestabilan masyarakat.10

Adapun pengertian masyarakat madani menurut pemikiran islamdiindonesia digambarkan setidaknya oleh Abdul Munir Mulkhan, BahtiarEffendy Dan Dawan Rahardjo. Abdul Munir Mulkhan berpendapat bahwaistilah masyarakat madani setidaknya mempunyai tiga arti yaitu: (1)masyarakat madani adalah masyarakat merdeka teradap setiap bentukintervensi negarayang mengusahai setiap wacana public dalam wujudkonstitusi dan hegemoni elite penguasa dan negara cenderung diperlakukansebagai yang selalu benar dibawah pelindungan elit yang “ disakralkan”;(2) masyarakat Masani adala dekonstruksi peran negara, Lembaga moderndan Syariah. Hal ini disebabkan kegagalan fiqh dalam melakukan peranpublic sebagaimana tuntunan masyarakat kontemporer; (3) masyarakatmadani adalah kritik atas birokratisme religiositas seperti politik danekonomi. Selain memberi masyarkat madani tersendiri , mulkan jugamemberikan definisi “masyarakat madani” dalam arti “masyarakat civil”,yaitu sebua tata keidupan masyarakat yang benar-benar terbuka secaraideologi maupun teologi, karena publiclah yang paling berhak meremuskanideologi, hingga cita-cita masyarkatnya melalui proses induksiberkelanjutan. Lebih lanjut, Muklhan berpendapat bahwa masyarakatmadani yang ideal bukanlah masyarakat ketika kebenaran dan kebaikanmenjadi hegeoni elite (ahli syari’ah/ulama) melalui status social,Pendidikan dan sejarah sosialnya.10

Adapun batiar Effendy, berpendapat bawa konsep masyarakatmadani adalah terbentuknya Lembaga-lembaga atau organisasi diluarnegara yang mempunyai otonomi yang relative, dan memerankan fungsicontrol teradap proses penyelenggaraan keidupan kemasyarakatandankenegaraan. Dewan Rahardjo berpendapat bahwa “masyrakat madani”mengandung tiga hal, yakni agama, peredapan dan perkotaan.12 Dawan

___________________11abdul Munir Mulkhan, Islam Dan Pernyataan Budaya Masyarakat Madani,

(Jakarta: Pustaka Hidayah, 1999), h. 329.

Page 16: MASYARAKAT MADANI DALAM PERSPEKTIF PEMIKIRAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/14563/1/GHADAFI LEISUBUN 1030107031.pdf · 6Nurcholish madjid, Menuju Masyarakat Madani, Ulumul Qur’an,

16

Rahardjo berpendapat bahwa “masyarakat madani” mengandung tiga al,yakni agama, peradaban dan perkotaan.13

Dapat disimpulkan bahwa masyarakat madani adala masyarakatberadab yang diikat oleh masyarakat yang beradab yang diikat oleh bingkaihukum islam. Tanpa pelaksanna hukum islam, sulit untuk mewujudkanmasyarakat madani. Peran hukum islam ini telah diperlihatkan olehRasulullah ketika berada diMadinah.

2. Pemikiran politik islamSalah satu hal yang sangat diperlukan dalam menghadapi perubahan

kehidupan politik dewasa ini adalah masalah ahlak atau moral. Keberadaanislam sebagai agama mayoritas penduduk negeri ini diharapkan mampumemberi peran yang besar dalam membentuk sisi kesadaran moral danwawasan etis dalam kehidupan politik bangsa ini.14

Kehidupan politik sendiri adalah kegiatan yang bertujuan untukmerebut dan memperoleh kekuasaan, karena dengan kekuasaan seseorangatau kelompok masyarakat yang mempunyai akses yang besar untuk ikutmerumuskan dan menetapkan kebijakan public yang menguntungkandirinya dan kelompoknya. Bahwa kekuasaan politik dianggap sebagaikekuatan nyata untuk mengatur kehidupan masyarakat dalam berbagaiaspeknya, karena tanpa kekuasaan politik pengaruh seseorang ataukelompok tidak akan efektif dalam keidupan masyarakat.

Prinsip etika politik bersinggungan dengan mengatur, mengarahkan,dan memaksakan masalah-masalah kebijakan serta keputusan public. Padakasus islam, diperlukan suatu pola dan sistem etika politik yang begitujelas, mengingat bahwa selama ini pertumbuhan islam tidak dapatdilepaskan relasi kuasa politik. Sampai saat ini terkesan bahwa politikislam terkesan bahwa politik islam merupakan suatu reaksi budaya yangbersifat defensive teradap perubaan social yang demikian cepat. Sejak abadke-18, masalah islam modern sebagai system agama dibagun berdasarkankonfrontasi dengan kekuasaan superior didalam bidang sains, teknoligi,yang disebut dengan eropa modern, imbas secara politik adalah tidakterbagunnya suatu tatanan etik-politis dalam berbagai lapisannya.15

___________________12 Bahtiar Effend, Wawasan Al Qur’an tentang masyarakat madani menuju

terbentuknya bangsa-bangsa yang modern, jurnal paramadina, Vol 1 No. 2 tahun 199913 Dawan Rahardjo, Demokrasi, Agama Dan Maysarakat Madani, Jurnal

Paramadina tahun 199914 Nurcilis Madjid, Islam Agama Kemanusiaan. ( Jakarta: penerbit paramadina, 2003).

H .172

Page 17: MASYARAKAT MADANI DALAM PERSPEKTIF PEMIKIRAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/14563/1/GHADAFI LEISUBUN 1030107031.pdf · 6Nurcholish madjid, Menuju Masyarakat Madani, Ulumul Qur’an,

17

Dalam konsep filsafat islam, etika politik didasarkan padapolitik moral. Bukan politik kekuasaan. Kekuasaan sifatnya relative dantidak mutlak, yang dijalankan dengan pengetahuan konseptual yangberdimensi transcendental. Kepemimpinan politik islam tidak terletakpada islam yang formalistic, tetapi pada islam yang substansinya ada padaaktualitasnya prinsip musyawarah, keadilan, kebenaran, persamaan, dankebebasan berpikir. Oleh karena itu, piler menyangga dari Lembagakepemimpinan politik islam, tidak hanya pada adanya Lembaga eksekutif,yudikatif, tetapi juga berfungsinya Lembaga pers dan organisasi nonpemerintah atau Lembaga swadaya masyarakat (LSM).16

Dalam keidupan politik, seringkali muncul fenomena politikkekuasaan, bukan politik moral, yaitu tindakan politik yang semata-matauntuk merebut dan mempreroleh kekuasaan, karena dengan kekuasaanpolitik yang dimilikinya, seseorang atau kelompok masyarakat akanmemperoleh keuntungan materi, popularitas dan fasilitas yang membuathidupnya berkecukupan dan terhormat. Kondisi ini menyebabkanseseorang mengalalkan cara dalam mencapai tujuan politiknya, termasukmenjatuhkan kawan dan lawan sesuai dengan kepentingan politik yangingin dicapai.

Sedangkan dalam politik moral, kekuasaan politik bukan tujuanakhir, tetapi merupakan alat perjuangan dan cita-cita moral dankemanusiaan. Tujuan kekuasaan yang hendak dicapai, tidak menhalalkansegala cara, tetapi ditentukan oleh cara-cara yang bijak, yang dibenarkanoleh moralitas kemanusiaan dan kepatutan social.

Melihat hubungan antara etika politik dengan upaya menumbuhkanprinsip mpral maka masalah moral atau akhlak ini menjadi penting, karenamerupakan sendi atau ketahanan suatu bangsa dalam menghadapai cobaandan perubahaan. Tanpa moral atau aklak yang baik suatu bangsa dalammengadapi suatu bangsa akan binasa. Sebua syair dalam Bahasa arabmenyatakan: “Sesunggunya bangsa-bangsa itu tegak selama (merekaberpegang pada ) akhlaknya, bila akhlak mereka rusak, maka rusak binasapulalah mereka”.17

Saat ini moral atau akhlak merupakan suatu hal yang sangatdiperlukan dalam menghadapi perubaan kehidupan bangsa yang sangatkompleks. Harapan pada peranan ajaran islam menjadi suatu hal yangwajar dalam menyinkapi hal ini, terkait dengan kesadaran keimanan___________________

15Musa Asy’arie, Filsafat Islam Suna Nabi Dalam Berpikir, (Yogyakarta : LESFI,1999) h. 105

16Ibid., h. 106.

Page 18: MASYARAKAT MADANI DALAM PERSPEKTIF PEMIKIRAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/14563/1/GHADAFI LEISUBUN 1030107031.pdf · 6Nurcholish madjid, Menuju Masyarakat Madani, Ulumul Qur’an,

18

seseorang karena beragama islam, ataupun pada kenyataan bahwa sebagianbesar penduduk Indonesia memeluk agama islam.

Kondisi di atas diharapkan mampu melahirkan kesadaran bagibangsa Indonesia untuk melihat secara jujur dirinya melalui pertanyaan:“benarkah bangsa Indonesia, khususnya umat islam, telah dijiwai dandibimbing oleh akhlak yang mulia?” Sudahkah umat Islam memenuhipenegasan Nabi SAW, bahwa beliau diutus “hanyalah untukmenyempurnakan berbagai keluhuran akhlak?”18

Bangsa Indonesia sering membanggakan diri sebagai “BangsaTimur” (dengan konotasi berbudaya tinggi dan sopan) atau “bangsa yangreligius” (yang tentunya juga berarti bangsa yang berakhlak tinggi). Tetapidengan jujur harus diakui bahwa kebanggaan tersebut sering kosongbelaka. Mungkin sekali banyak bangsa ini adalah bangsa yang sopan danramah. Banyak orang asing yang membawa pulang kesan Positif itu, tetapihal hal itu tampaknya terbatas hanya pada bidang bidang pergaulanperorangan sehari-hari. Meskipun hal ini juga penting namun bukanlah halyang sangat Sentral.

Terkait dengan masalah moral atau akhlak tersebut, hal utama yangpaling menentukan bertahan atau hancurnya suatu bangsa adalah masalahkeadilan, sebagaimana menurut Alquran Q.S Ar-Rahman 55:7-8, yangmenerangkan bahwa Keadilan adalah prinsip yang merupakan hukumseluruh jagad raya.

Melanggar keadilan adalah melanggar hukum kosmos, dan dosaketidakadilan dan menyebabkan dampak kehancuran tatanan masyarakatmanusia, tidak peduli Apakah masyarakat itu (secara formal) terdiri darimasyarakat yang beragama atau tidak.

Namun, sebelum membicarakan prinsip moral keadilan ini ada hallain yang lebih mendasar, dan bahkan menjadi landasan bagi umat manusiauntuk mewujudkan keadilan ini, yaitu adanya prinsip moral kemanusiaanyang menjelaskan mengenai kesadaran manusia akan asal dan tujuan wujudserta hidupnya yang harus berpusat pada Tuhan Yang Maha Esa.

________________________17 Ibid h.174

Page 19: MASYARAKAT MADANI DALAM PERSPEKTIF PEMIKIRAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/14563/1/GHADAFI LEISUBUN 1030107031.pdf · 6Nurcholish madjid, Menuju Masyarakat Madani, Ulumul Qur’an,

19

F. Metode Penelitian1. metode penelitian

Pilihan ini kemudian menjadi metode penelitian kualitatif yangbersifat deskriptif menjadi Relevan untuk digunakan karena akan banyakbermanfaat dalam proses analisa dan pemaknaan data yang tidak bersifatstatistika.

2. Jenis penelitianPenilitian ini termaksud ke dalam jenis penelitian kepustakaan

(library research). Penelitian ini akan merujuk pada berbagai pustakayang telah disiapkan baik dari buku-buku yang merupakan sumber utamadari pemikiran Nurcholish madjid, maupun tulisan orang lain mengenaipemikiran Nurcholish Madjid ini, juga buku buku yang memuat konsepmengenai masyarakat madani Civil Society dalam pandangan Islam.

Kajian ini juga akan memanfaatkan referensi dari berbagaiartikel, baik di Koran, majalah, dan situs-situs internet yang mendukung,tema bahasan. Berbagai pustaka yang telah disiapkan ini diharapkan bisamendukung memperlancar dan mempermudah tercapainya tujuanpenelitian ini.

3. metode pengumpulan dataMetode pengumpulan data ini dilakukan melalui cara

mengumpulkan data yang berupa bahan-bahan tertulis, termasuk arsip-arsip, buku-buku tentang pendapat, teori, Dalil dan hukum-hukum yangberhubungan dengan penelitian.19

Data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari data primerdan sekunder. Data primer berupa karya-karya Nurcholish Madjid, baikberupa tulisan maupun pernyataan-pernyataanya, baik berupa bukumaupun artikel di berbagai media massa cetak.

Sedangkan data sekunder yang digunakan adalah datapendukung yang relevan dan berkaitan secara langsung maupun tidaklangsung, seperti tulisan ataupun pernyataan yang membahas pemikirandari Nurcholis Madjid oleh tokoh lain

4. metode analisis data

metode analisis data adalah proses mengorganisasikan danmengurutkan ke dalam pola dan satuan uraian dasar sehingga dapat

____________________19 Adari Nawawi Dan Martini Hadari, Isntrumen Penelitian Bdang Sosial,

(Yogjakarta: UGM Pres, 1992), h.620 Lex J, Moeleng, Metode Penelitian Kualitatif,(Bandung: Remaja

Rosdakarya, 1998), h. 61.

Page 20: MASYARAKAT MADANI DALAM PERSPEKTIF PEMIKIRAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/14563/1/GHADAFI LEISUBUN 1030107031.pdf · 6Nurcholish madjid, Menuju Masyarakat Madani, Ulumul Qur’an,

20

ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yangdisarankan oleh data.20

penelitian ini dilakukan dengan melakukan tahap-tahap sepertidibawah ini:a. Membaca dan melakukan telaah terhadap sumber data yang terkait

dengan penelitian ini.b. Mengadakan reduksi data untuk mengidentifikasikan aspek-aspek

penting dari isu-isu penting dalam pertanyaan memfokuskanpengumpulan data dan metode, sampai kesimpulan reduksi data inidapat dilakukan dengan membuat abstraksi, yaitu usaha membuatrangkuman yang inti, proses, pernyataan-pernyataan yang perludijaga sehingga tetap berada di dalamnya.

c. Menyusun dalam satuan-satuan kategorisasi yang lebih spesifikd. Pemeriksaan terhadap keabsahan data.e. Penafsiran atau interprestasi tes teks sampai pada penarikan

kesimpulan sesuai dengan pertanyaan penelitian.

Page 21: MASYARAKAT MADANI DALAM PERSPEKTIF PEMIKIRAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/14563/1/GHADAFI LEISUBUN 1030107031.pdf · 6Nurcholish madjid, Menuju Masyarakat Madani, Ulumul Qur’an,

21

BAB II

SEJARAH INTELEKTUAL NURCHOLISH MADJID

A. Riwayat Hidup Nurcholish MadjidNama pertama yang diberikan pasangan H. Abdullah Madjid dan Hj

Fhatonah kepada putra sulungnya adalah Abdul Malik, yang berarti “HambaAllah” (Malik merupakan nama sambutan untuk Allah dalam deretan ketigaAsmaul Husna, nama-nama Allah yang indah) perubahan nama terjadiNurcholis Madjid jadi pada usia 6 tahun karena Abdul Malik kecil seringsakit-sakitan dalam tradisi Jawa anak yang sering menderita sakit dianggap“kabotan jeneng” (keberatan nama), dan arena itu perlu diganti nama. alasanlain perubahan nama itu adalah keinginan dari Abdul Malik sendiri. Sewaktudi mulai diajari mengaji oleh ibunya, dan membaca surat Al-Fatihah, ia selaluminta agar kata Maliki (yawmiddin) dalam surat ini diloncati saja: “Mak enggakatik maliki mak!” (Mak, tak tidak usah pakai Maliki Maliki Mak). Pemberiannama Nurcholish sendiri tidak terlalu jelas asal muasalnya , kecuali bahwanama itu dari kata Arab, nur berarti “cahaya” dan cholish berarti “murni” atau“bersih” sementara nama belakangnya Madjid diambil dari nama belakangsang ayah21

Nurcholis madjid atau yang lebih populer dengan sebutan Cak Nurlahir di mojoanyar, Jombang, Jawa Timur, pada 17 Maret 1939 atau bertepatandengan 26 Muharram 1358 Hijriyah. Ayahnya KH. Abdul Madjid seorangKyai jebolan pesantren Tebuireng, Jombang, yang didirikan dan dipimpin olehsalah satu pendiri Nadhlatul Ulama (NU) Hadratus Syeikh Hasyim Asy'ariibunya putrid Kyai sadjad dari Kediri yang juga teman dari KH. HasyimAsy'ari.22

Sejak kecil Nurcholish Madjid mendapatkan kesempatan untukmenikmati dua cabang Pendidikan, yaitu pendidikan model madrasah yanglebih banyak memberikan pelajaran agama, dan pendidikan umum, yangmenggunakan metode pembelajaran modern. pada tingkat dasar iniLahNurcholis Madjid menjalani pendidikan di Madrasah Al Wathaniyah, yangdikelola orang tuanya sendiri dan sekolah rakyat (SR) di Mojoanyar, Jombang.Selepas itu, Nurcholish Madjid melanjutkan pendidikannya pada SekolahMenengah Pertama (SMP) di Jombang pula.23

__________________________________

22 Dedi Jamaludin Malik dan subandy Ibrahim. 1998. Zaman Baru Islam Indonesia. Pemikiran Dan AksiPolitik Abdurrahman Wahid. M. Amien Rais, Nurcholish Madjid, Jalaludin Rahmat, Bandung ZamanWacana Mulia. Hal.121 121- 1 2 223 Siti nadroh 1999. Wacana Keagamaan Dan Politik Nurcholis Madjid. Jakarta: Rajawali Pers. Hal. 2124 situs-situs http://www.tokoIndonesia.com/tokoh/artikel/282-ensiklopedia/269-Nurcholish Madjid.diakses 21 Februari 2014

Page 22: MASYARAKAT MADANI DALAM PERSPEKTIF PEMIKIRAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/14563/1/GHADAFI LEISUBUN 1030107031.pdf · 6Nurcholish madjid, Menuju Masyarakat Madani, Ulumul Qur’an,

22

Nurcholish Madjid muda hidup di tengah keluarga yang lebih kentalmembicarakan politik selain keluarganya yang berasal dari lingkunganNahdatul Ulama (NU), ayahnya, KH Abdul Madjid adalah salah seorangpemimpin partai politik Masyumi saat terjadi Geger politik NU keluar dariMasyumi dan membentuk partai sendiri, ayahnya tetap bertahan di Masyumi.pada usia 14 tahun, Nurcholis Majid belajar ke Pesantren Darul-Ulum, Rejoso,Jombang bertahan selama dua tahun,karena banyak dicemooh teman temannyakarena pendirian politik ayahnya yang banyak terlibat di Masyumi kemudiandipindahkan ayahnya ke pesantren modem Gontor Ponorogo Jawa Timurmenamatkan pendidikannya di Gontor pada 1960 dan sempat mengajar dialmamaternya selama satu tahun lebih. 24

Perpindahan pendidikan Nurcholish Madjid ke Gontor cukupberpengaruh dalam mewarnai intelektualitas Nurcholish Madjid. Yakni tradisiyang memadukan dua kultur, liberal gaya modem Barat dengan tradisi Islamklasik. Kedua kultur ini diwujudkan dalam sistem pengajaran maupun materipelajaran. Literatur kitab kuning karya ulama klasik juga diajarkan di Gontortetapi dengan sistem pengajaran modern, suatu sistem yang reiatif kurangdikenal dalam tradisi pesantren klasik ada umumnya.25

Sebagaimana dalam pendidikan sebelumnya, prestasi NurcholishMadjid di Gontor cukup membanggakan, sehingga ia menjadi muridkesayangan KH. Zarkasyi, pengasuh sekaligus pimpinan pesantren. Atasprestasinya, KH. Zarkasyi menganjurkan Nurcholish Madjid, dan ia sendiriberminat. untuk melanjutkan pendidikan ke Universitas AI-Azhar. Kairo,Mesir. Namun karena krisis yang melanda Terusan Size,. rencana itu kemudianbatal. Selanjutnya, Nurcholish Madjid hijrah ke Jakarta. dan memilih studi diFakultas Adab. jurusan Sastra Arab, IAIN Syarif Hidayatullah. Fakultas Adabini mendalami khazanah budaya Islam, klasik maupun modem. KuliahNurcholish Madjid selesai pada tahun 1968, dengan skripsi berjudul ”ArabnyunLughalun wa 'Alamzyvun Ma’ naan‘", yang ditulis dalam bahasa Arab.26

_________________________

25Anas Urbaningrum 2004 [siamo Demokraw. Pcmzlamn Nurcholish Madnd. Jakarta: Katalis danPenerbit Republikan hal 33

26Sm Nadroh. Ibld. hal. 24.

Semasa menjadi mahasiswa Nurcholish Madjid aktif di Himpunan MahasiswaIslam (HMI). Pilihan Nurcholish Madjid untuk ada di organisasi ini merupakansesuatu yang tidak biasa bagi para mahasiswa teologi, karena HMI dianggapsebagai gerakan kaum modernis yang cenderung dekat dengan Masyumi.Keberadaan Nurcholish Madjid di HMI sebenarnya banyak dipengaruhi oleh

Page 23: MASYARAKAT MADANI DALAM PERSPEKTIF PEMIKIRAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/14563/1/GHADAFI LEISUBUN 1030107031.pdf · 6Nurcholish madjid, Menuju Masyarakat Madani, Ulumul Qur’an,

23

keinginan ayahnya agar Ia memiliki rasa hormat yang tinggi pada pemimpinpemimpin Masyumi seperti Muhammad Natsir

Bakat kepemimpinan Nurcholish Madjid yang mulai nampak semenjakterlibat di HMI, berpadu dengan kemampuan dan tradisi akademik secarakapasitas intelektualnya. sejarah perjalanan nya di dalam HMI ini. sekaligusdapat dipertimbangkan dalam menelusuri akar kultural dan warna pemikiranyang dikembangkannya kelak. 28

Karir organisasi Nurcholis Madjid dimulai dari komisariat HMI,kemudian terpilih sebagai ketua umum HMI selama dua periode (1966 1969)dan (1969 1971) berbeda dengan kelaziman langgam kepemimpinan di HMIpada umumnya, kepemimpinan Nurcholish Madjid lebih bersumber padaotoritas dan produktivitas intelektualnya daripada misalnya, kecanggihanmengelola sumber sumber dukungan politik pada umumnya. Kekuatan gagasanmenjadi sosok Nurcholis Madjid lebih dikenal sebagai mahasiswa“gudangnya” pemikiran daripada di atributif sebagai demagog politik.29

Selama ini, Nurcholish Madjid juga menjabat sebagai presidenpersatuan mahasiswa Islam Asia Tenggara (PEMIAT) periode 1967-1969 padawaktu yang bersamaan Nurcholis Madjid juga menjabat sebagai wakilsekretaris umum dari pendiri Internasional Islamic Federation Of StudentOrganization (IIFSO) suatu himpunan organisasi mahasiswa Islam seduniaperiode 1967-1969.

Pada tahun 1968, dalam kapasitasnya sebagai ketua umum PB HMI,Nurcholish Madjid berkunjung ke Amerika untuk memenuhi undangan“Program profesional muda dan tokoh masyarakat”, dari pemerintah AmerikaSerikat pemikiran Nurcholish Madjid 1966-1968 yang cenderung mencurigaiBarat, melalui gagasan modernisasi dan westernisasi yang banyakdiperkenalkan oleh kaum intelektual “sekunder” pada awal order barumemperoleh respons yang negative dari Cak Nur. Hal ini yang menjadi salah

__________________

27 Grade Barton 1999. Gagasan Islam Liberal Di Indonesia Pemikiran Neo Neo Modernisme NurcholishMadjid. Djohar Effendi, Ahmad Wahid, Abdurrahman Wahid 1968 1980 Jakarta: pustaka antara hal 7828Anas Urbaningru. Ibid. hal. 3529 . Ibid. hal. 35

satu penyebab mengapa ia diundang untuk berkunjung ke Amerika pada masaitu. Kunjungan berlangsung selama lima pekan. Selepas lewatan itu NurcholishMadjid tidak langsung kembali ke tanah air melainkan sehingga danmelanjutkan perjalanan ke Timur Tengah. 30

Page 24: MASYARAKAT MADANI DALAM PERSPEKTIF PEMIKIRAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/14563/1/GHADAFI LEISUBUN 1030107031.pdf · 6Nurcholish madjid, Menuju Masyarakat Madani, Ulumul Qur’an,

24

Lawatan ke Amerika Serikat yang dilanjutkan ke Timur Tengah inisangat mempengaruhi warna pemikiran Nurcholish Madjid, ini turutmengilhami Nurcholis Madjid untuk menulis nilai dasar perjuangan (NDP),suatu dokumen organisasi yang kemudian dikenal sebagai “peganganideologis” HMI.31 Pada tahun 1969, pulang dari lawatan pertamanya diAmerika Serikat dan beberapa negara di Timur Tengah inilah kumpulangagasan radikal Nurcholish Madjid yang merupakan pendapat danpemikirannya mengenai pembaharuan di dalam Islam disahkan menjadi nilai-nilai dasar perjuangan (NDP) dalam Kongres HMI di Malang.

Sebelum menyusun Nurcholis Madjid menyusun NDP sebetulnya iatelah menyusun semacam kertas kerja yang disampaikan kepada seminar garisperjuangan HMI yang diselenggarakan oleh badan koordinasi (badko) HMIJawa Bagian Barat, bulan Februari 1968, Di dalam pertemuan ini, NurcholishMadjid menyebutkan sebagai Nilai-nilai Dasar Islam (NDI) Tetapi menurutNurcholis Madjid rumusan itu hanya untuk menjawab persoalan-persoalansituasional saat itu. Juga kalau disebut NDI berarti klaim HMI terhadap Islamdianggap terlalu besar, maka NDI diganti menjadi NDP.

Pada sebuah acara halal Bil halal dan silaturahmi organisasi pemuda,pelajar dan mahasiswa Islam yang terdiri dari unsur Himpunan MahasiswaIslam (HMI), pelajar Islam (PII), persatuan sarjana muslim Indonesia (Persami)dan gerakan pemuda Islam (GPI) pada tanggal 3 Januari 1970, NurcholishMadjid melansir pemikirannya tentang sekularisasi Nurcholish Madjid yangbertindak sebagai pembicara tunggal dalam forum ini menyampaikan makalahdengan judul “keharusan pembaharuan pemikiran Islam dan masalah integrasiumat”, yang merupakan momen bagi Nurcholis Majid dalam melontarkangagasannya mengenai sekularisasi dan anjurannya kepada kaum musliminuntuk membedakan mana yang substansial dan transcendental, serta mana yangtemporal. Pidato ini mengundang respon dan polemik menghebohkan dan yangmenunjukkan bahwa Nurcholis Madjid telah berubah secara fundamental.

_________________

30 Ibid. hal. 3831 Ibid. hal. 39

Padahal sesungguhnya tersebut lebih merupakan kritik daripada sebagaianjuran.34

Banyak pihak yang terkejut oleh gebrakan Nurcholis Majid itu danjulukan “ Natsir Muda” yang diletakkan pada dirinya mulai kehilanganlegitimasinya. Ia dipandang oleh sebagian komunitas umat tidak lagi

Page 25: MASYARAKAT MADANI DALAM PERSPEKTIF PEMIKIRAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/14563/1/GHADAFI LEISUBUN 1030107031.pdf · 6Nurcholish madjid, Menuju Masyarakat Madani, Ulumul Qur’an,

25

menampakkan sebagai kader yang dapat melanjutkan perjuangan umat danbahkan ada yang menuduhnya sebagai agen barat.

Kritikan terhadap pemikiran pembaharuan yang dilontarkan NurcholishMadjid terus berlangsung selama 1971-1974. Selama periode ini pulaNurcholish Madjid menjadi pesena yang paling aktif dari kelompok-kelopokdiskusi Salah satu kelompok diskusi itu adalah Yayasan Samanhudi yang didalamnya terdapat nama-nama Djohan Effendi, Ahmad Wahib, DawamRaharjo, Syu' bah Asa, dan Abdurrahman Wahid.

Selepas menjabat kepemimpinan di HMI, pada periode yang kedua, 1971,Nurcholish Madjid lebih banyak meluangkan waktu untuk membaca danmenulis, selain juga menghadiri sejumlah undangan diskusi dan forum-forumilmiah lainnya. Tetapi Nurcholish Madjid relatif menahan diri untuk tidakmenanggapi berbagai kritikan dan tudingan yang dialamatkan kepadanya yangpada kurun waktu itu tengah mencapai klimaksnya.35

Pada tahun 1978, Nurcholish Madjid memperoleh beasiswa dari FordFoundation untuk melanjutkan studinya di Program Pasca Sarjana, UniversztasChicago, Amerika Serikat.36 Pada masa ini Nurcholish Madjid bertemu denganilmuwan Neo-modemis asal Pakistan Fazlur Rahman yang sekaligus menjadidosen pembimbingnya. Fazlur Rahman mengajak Nurcholish Madjidmengambil penelitian di bidang kajian keislaman. Nurcholish Madjid lulusdengan nilai cum laude tahun 1984, dengan judul desertasinya, "Ibn Taymiyaon Kalam and Falsafah : A Problem of Reason and Revelation m Islam " (IbnuTaimiyah dalam Ilmu Kalam dan Filsafat: Masalah Akal dan Wahyu dalamIslam).

Pada tahun-tahun itu juga, Nurcholish Madjid terus mengasah ketajamanpisau intelektualnya melalui berbagai kegiatan ilmiah yang sekaligusmerupakan sarana sosialisasi dan mengembangkan gagasan pembaruannyayang telah dirintis sejak di HM 1. Perkembangan lain berkaitan dengan jalurintelektualnya di sekitar dekade itu adalah tercatatnya Nurcholish Madjidsebagai peneliti di LIPI sejak tahun 1976. Posisinya sebagai peneliti di LIPI inidigelutinya kembali sepulang dan' sekolah di Amerika, dan itu berlangsung

__________________

35Ibid .hal. 60

36Nadroh.Ibid. hal. 25

Page 26: MASYARAKAT MADANI DALAM PERSPEKTIF PEMIKIRAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/14563/1/GHADAFI LEISUBUN 1030107031.pdf · 6Nurcholish madjid, Menuju Masyarakat Madani, Ulumul Qur’an,

26

sampai sekarang. Atas pengabdiannya yang panjang di LIPI, berikutproduktivitas intelelnualnya, maka pada 30 Agustus 1999, Nurcholish Madjiddikukuhkan menjadi Ahli Peneliti Utama (APU) di bidang kemasyarakatan.37

Pada tahun 1986, Nurcholish Madjid bersama beberapa tokoh pembaharuIslam mendirikan Yayasan Wakaf Paramadina, yang dilatarbelakangi adanyatuntutan dari umat muslim di Indonesia untuk menampilkan diri dan ajaranagamanya sebagai "rahmatan lil 'alumin" atau membawa kebaikan untuk semua"dan untuk itu diperlukan adanya keterlibatan yang nyata dari seluruh pihaktermasuk melalui Yayasan Paramadina.38

Nurcholish Madjid sempat terlibat dalam kehidupan politik-walaupuntidak secara mendalam ketika dirinya berkampanye untuk Partai PersatuanPembangunan (PPP) dalam pemilihan umum 1977. Keterlibatannya sebagaijuru kampanye diharapkan menjadi angin segar yang bakal mendongkrakpamor partai ini. Alasan itulah yang mendorong Nurcholish Madjid menjadijuru kampanye untuk PPP dan mengapa bukan memilih menjadi juru kampanyeuntuk Golkar atau partai lainnya.39 Nurcholish Madjid berkeyakinan bahwauntuk membangun sistem politik yang seimbang harus ada sebuah kekuatanpenyeimbang, yang mampu menghadapi kekuatan dominan, dan itu dilakukandengan menjadi juru kampanye PPP.

Nurcholish Madjid juga tercatat sebagai cendekiawan yang banyakterlibat dalam pembentukan Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI).Bahkan Nurcholish Madjid adalah perumus pladbrm organisasi tersebut,sebelum kemudian dipercaya menjabat ketua dewan pakar. Ketika padaperkembangannya lebih jauh organisasi ini dikesankan mulai keluar jalur dandiarahkan sebagai alat memobilisasi dukungan dan kendaraan politiksekelompok pengurusnya, Nurcholish Madjid tampil dengan sikap kritisnya. lamulai menjaga jarak ketika menangkap gelagat sebagian eksponen yangberkembang tentang masih kuatnya dukungan politik kepada Pak Harto.“Nurcholish Madjid dalam kondisi ini banyak memiliki sikap dan pandangan

______________________

37 Anas Urbaningru. Ibid. hal. 53

38 Dedy Diamaiudm Malik dan Idi Subandy Ibrahim . Ibid .hal 137.

Page 27: MASYARAKAT MADANI DALAM PERSPEKTIF PEMIKIRAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/14563/1/GHADAFI LEISUBUN 1030107031.pdf · 6Nurcholish madjid, Menuju Masyarakat Madani, Ulumul Qur’an,

27

yang sangat berbeda dengan para elite politik nasional saat itu, yang mencobamenan'k perhatian Soeharto untuk duduk dalam kekuasaan. Nurcholish Madjidjustru tidak lagi banyak berbicara mengenai realitas politik, tetapi menyerukanberbagai suara moral mengenai isu-isu kepemimpinan di Indonesia saat itu.

Menjelang berakhirnya kepemimpinan Soeharto pada bulan Mei I993.Nurcholish Madjld, merupakan salah satu. dan lokoh-tokoh muslim yangdiundang untuk bertemu dengan Preuden Soeharto pada tanggal 19 Mei I998.Nurchollsn Madjld dalam pertemuan antara squnlah tokoh temebm. secaralangsung mengemukakan kepada Soeharto bahwa yang dimaksud denganreformasi oleh rakyat adalah turunnya Soeharto dan kurs: kepresidenanTerhadap Sikap Nurcholish Madjid m., Soeharto ndak keberatan. Asalkankonsumsi.42

Nama Nurcholish Madjld kembali dibicarakan publik politik menjelangpemilihan presiden tahun I999 Sebagian kalangan melihatnya sebagai “gu!yang pantas untuk menjadi presiden. Argumentasi yang berkembang adalahsu.masi krisns kepemimpinan naSional Knsis mi berpadu dengan sulitnyamencari figur yang terbukti bersih secara moral dan politik. maupun kapasitaskepemimpinan, sem diterima oleh banyak kalangan.

Pada Situasi. sebaglan kalangan melihat Nurcholish M8d_lld pantasmengubah fungsmya sebagai guru bangsa menjadi pemimpin nasmnal Bukansaja karena Nurcholish Madjld adalah figur yang bersuh. melainkan juga karenatrackrecord politiknya yang InkluSIf dan nonsektananashk Tetapi NurcholishMadjid lebih memilih jalannya sendiri, jalur intelektual, dan menganjurkan agarcalon presiden adalah mereka yang "beliung" dalam pemilu dan memilikipendukung partai politik.43

Pemilihan presiden pada tahun 2004 kembali memunculkan namaNurcholish Madjid, walaupun kemudian atas berbagai pertimbanganNurcholish Madjid tidak melanjutkan proses itu. Beberapa hal yang menjadipenyebab diambilnya keputusan ini diantaranya adalah masalah dukungan

_________________

39Anas Urbaningrum. lbid. hal. 54.

40 Ibid. hal. 56.

41 Ibid. hal. 57.

41 Ibid hal. 58

43 Ibid hal. 59

Page 28: MASYARAKAT MADANI DALAM PERSPEKTIF PEMIKIRAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/14563/1/GHADAFI LEISUBUN 1030107031.pdf · 6Nurcholish madjid, Menuju Masyarakat Madani, Ulumul Qur’an,

28

partai dan dana atau “gizi” dalam istilah yang digunakan olehnya, yangdianggap belum jelas dan sangat minim. Nurcholish Madjid sendiri melihatbahwa pemilu 2004 memiliki posisi strategis. Pasalnya pemilu ini akanmenghasilkan presiden yang memiliki legitimasi mandat populer.44

B. Perjalanan Intelektual

Semenjak mahasiswa Nurcholish Madjid telah aktif berorganisasimelalui Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) yang dimasukinya pada tahun1963Keaktifannya dimulai dad tingkat komisariat hingga cabang, dan mencapaipuncak ketika terpilih sebagai Ketua Umum HMI pada kongres di 'Solotahun1966. Bahkan hingga dua periode kepengurusan yaitu 1966-1969 dan19691971. Selain itu, Nurcholish Madjid juga banyak terlibat dalam kelompokdiskusi "Limited Group” (1967-1971) di Yogyakarta, bersama Djohan Effendi,Mansyur Hamid dan Ahmad Wahib.

Kendati memimpin organisasi mahasiswa ekstrakurikuler yang diseganipada awal zaman orde baru, Nurcholish tidak menonjol di lapangan sebagaidemonstran. Bahkan namanya juga tidak berkibar di lingkungan politik sebagaipengums Komite Aksi Mahasiswa Indonesia (KAMI), kumpulan mahasiswayang dianggap berperan menumbangkan Presiden Sukamo dan mendudukkanMayor Jenderal Soeharto sebagai penggantinya. Prestasi Cak Nur lebih terukirdi pentas pemikiran. Terutama pendapatnya tentang soal demokrasi, pluralisme,humanisme, dan keyakinannya untuk memandang modernisasi ataumodernisme bukan sebagai Barat, modernisme bukan westernisme.Modernisme dilihat Cak Nur sebagai gej ala global, seperti halnya demokrasi.45

Pemikiran Nurcholish yang paling menggegerkan khalayak, terutamapara aktivis gerakan Islam, adalah saat pemimpin umum majalah MimbarJakarta ini melontarkan pernyataan "'Islam yes, partai Islam no". Nurcholishketika itu menganggap partaipartai Islam sudah menjadi "Tuhan" baru bagiorang-orang Islam. Partai atau organisasi Islam dianggap sakral dan orang Islamyang tak memilih partai Islam dalam pemilu dituding melakukan dosa besar.Bahkan, bagi kalangan NU, haram memilih Partai Masyumi. Padahal orangIslam tersebar di mana-mana, termasuk di partai milik penguasa Orde Baru,Golkar. Pada waktu itu sedang tumbuh obsesi persatuan Islam. Kalau tidak

__________________

44Nurchohsh Madjid 2003. "Kekuasaan dan Akhlak". Suara Merdeka. Selasa 2 Desember 2003

Page 29: MASYARAKAT MADANI DALAM PERSPEKTIF PEMIKIRAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/14563/1/GHADAFI LEISUBUN 1030107031.pdf · 6Nurcholish madjid, Menuju Masyarakat Madani, Ulumul Qur’an,

29

bersatu, Islam menjadi lemah. Cak Nur menawarkan tradisi baru bahwa dalamsemangat demokrasi tidak harus bersatu dalam organisasi karena keyakinan,tetapi dalam konteks yang lebih luas, yaitu kebangsaan.

Karena gagasannya ini, tuduhan negatif datang ke arah Nurcholish, mulaidan' pemikir aktivis gerakan Islam sampai peneliti asing. Di dalam negeri,pemikiran Nurcholish ditentang tokoh Masyumi, Profesor H.M. Rasjidi.Sedangkan dari negeri jiran, Malaysia, ia dicerca oleh Muhammad KamalHassan, penulis disertasi yang kemudian diterbitkan dengan judul "MuslimIntellectual Responses to "New Order" Modernization in Indonesia". Hassanmenuding Nurcholish sebagai anggota Operasi Khusus (Opsus) di bawah AliMoeitopo.46

Mulai banyak menulis sampai dengan tahun 1978, selain menjadi stafpengajar di IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta (1972-1974) dan PemimpinUmum majalah Mimbar, Jakarta (19714974). Mendirikan dan menjabatDirektur pada LSIK (Lembaga Studi HmuIlmu Kemasyarakatan, Jakarta, 1972-1976) dan LKIS (Lembaga Kebajikan Islam Samanhudi, Jakarta, 1974-1977),menjadi staf peneliti di Leknas-LIPI (1974-1984) dan staf ahli IPSK-LIPI(l984-sekarang).

Mendirikan Yayasan Wakaf Paramadina pada tahun 1986, dan menjadianggota MPR-RI pada tahun 1988. Menjadi guru besar tamu di Mc Gz/lUniverszry, Montreal, Canada, 1991-1992, sebelumnya juga mendapatkanFellow dalam Eisenhower Fellowship 1990. Nurcholish Madjid juga pernahterlcatat sebagai Wakil Ketua Sub Komisi Penyuluhan dan Pendidikan KomisiNasional Hak Azasi Manusia (Komnas HAM) Indonesia, tetapi mengundurkandiri pada tahun 1998. Menjabat anggota Dewan Penasihat Komite IndependenPemantau Pemilu ( KIPP) 1999. dan Anggota Tim ll yang menyeleksi panai-partai peserta pemilu 1999. Hingga saat ini masih menjabat sebagai Rektor diUniversitas Paramadina Mulya dan pengajar pada Program Pasca Sarjana IAINSyarif Hidayatullah, Jakarta.

Karier kepenulisan Nurcholish Madjid dimulai pada tahun 1963, ketikatulisan pertamanya dimuat majalah Gema Islam, pimpinan Hamka. Tulisannyasemakin berkembang ketika ia tinggal di Masjid Agung Al-A:har, KebayoranBaru, Jakarta. Memasuki tahun 1970 merupakan proses pematangantulisantulisannya yang menggambarkan perbenturan pribadinya denganpersepsi terhadap kenyataan social politik yang dihadapinya, terutama terkaitdengan adanya ketegangan format relasi Islam dan negara, dengan format idealyang menjadi pandangannya.

Page 30: MASYARAKAT MADANI DALAM PERSPEKTIF PEMIKIRAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/14563/1/GHADAFI LEISUBUN 1030107031.pdf · 6Nurcholish madjid, Menuju Masyarakat Madani, Ulumul Qur’an,

30

Pada era 1970-1980, tulisannya yang dimuat di Pos Bangsa, Tribun, danMimbar merupakan pergumulan pemikirannya dalam merespons pertumbuhandan juga komitmennya dalam kapasitasnya sebagai pembela kaum lemah.Sepulang dari Chicago, Amerika Serikat, pada tahun 1984, terbit bukupertamanya yang merupakan karya terjemahan, yaitu Khazanah IntelektualIslam. Mulai saat itulah Nurcholish menampakkan dirinya yang lebih aspiratifterhadap tradisi Islam klasik dibanding sebelumnya.

Pemikiran politik Nurcholish yang semakin memasuki ranah filsafatterjadi saat ia kuliah di Universitas Chicago. di Chicago, Illinois, AmerikaSerikat, untuk meraih gelar doktor dalam bidang Filsafat. Nurcholish terlibatperdebatan segitiga yang seru dengan Amien Rais dan Mohamad Roem.Pemicunya adalah tulisan Amien Rais di majalah Panji Masyarakat. "Tidak AdaNegara Islam", yang menggulirkan kegiatan surat-menyurat antara Nurcholishyang berada di Amerika dan Roem di Indonesia. Cak Nur menyatakan tidak adaajaran Islam yang secara qoth '1‘ (jelas) untuk membentuk negara Islam.47

C. Karya-karya Intelektual Nurcholish MadjidKarya intelektual Cak Nur yang telah dipublikasikan dan banyak memuat

pemikiran sena pendapat-pendapatnya, baik sejak pertama kali menulis hinggasaat ini, antara lain:48

1) Khazanah Intelektual Islam (Yayasan Obor Jakarta, Nurcholish Madjidbertindak sebagai editor, 1984).

2) Islam Kemodeman clan Keindonesiaan (Mizan, Bandung, 1987).3) Islam Dokm'n dan Peradaban: Sebuah Telaah Kn'tis tentang Masalah

Keimanan, Kemanusiaan, dan Kemodeman (Paramadina, Jakarta, 1992).4) Islam, Kerakyatan, dan Keindonesiaan : Pikiran-Pikiran Nurcholish

Madjid (Mizan, Bandung, 1994).5) Pintu-Pintu Menuju Tuhan (Paramadina, Jakarta, 1994).6) Islam Agama Peradaban: Membangun Makna dan Relevansi Doktn'n Islam

dalam Sejarah (Paramadina, Jakarta., 1995).7) Islam Agama Kemanusiaan: Membangun Tradisi dan Visi Baru Islam

Indonesia (Paramadina, Jakarta, 1995).8) Masyarakat Religius (Paramadina, Jakarta, 1997).9) Tradisi Islam: Peran dan Fungsinya dalam Pembangunan di Indonesia

(Paramadina, Jakarta, 997).10) Kaki Langit Peradaban Islam (Paramadina Jakarta, 1997).11) Kontekstualisasi Doktrin Islam dalam Sejarah (Paramadina, Jakarta, 1997).12) Bilik-Bilik Pesantren: Sebuah Potret Pexjalanan (Paramadina, Jakarta,

1997).

Page 31: MASYARAKAT MADANI DALAM PERSPEKTIF PEMIKIRAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/14563/1/GHADAFI LEISUBUN 1030107031.pdf · 6Nurcholish madjid, Menuju Masyarakat Madani, Ulumul Qur’an,

31

13) Dialog Keterbukaan: Artikulasi Nilai Islam dalam Wacana Sosial PolitikKontemporer (Paramadina, J akana, 1997).

14) Tiga Puluh Sajian Ruhani: Renungan di Bulan Ramadhan (Mizan,Bandung, 1998).

15) Cita-Cita Politik Islam Era Reformasi (Paramadina., Jakarta, 1999).16) Cendekiawan dan Religiusitas Masyarakat (Paramadina dan Tekad,

Jakarta, 1999).

Karya-karya lain berupa tulisan, disertasi dan artikel, baik yangberbahasa Arab, Inggris maupun Indonesia, antara lain:

1) Al Qur'an. Arrabzyun Lughar-an Wa' AIamiy-un Ma'n-an (1968), skn'psisarjana di IAIN Syarif Hidayatullah, Jakarta.

2) Ibn Taimiyah on Kalam and Falsafah : Problem of Reason on Revelation mIslam (1984), desertasi doktoral di Chicago University, Amerika Serikat.

3) Pesantren dan Tasawuf (dalam M. Dawam Raharjo (ed.), Pesantren danPembaharuan, LP3ES, cetakan ke-2, Jakarta, 1985).

4) Pesantren Tasawuf Sebagai lnti Keberagamaan (dalam Pesantren No. 3 / vol.n ”985).

5) Akhlak dan Iman (dalam Adi Badjury (peny. ), Pelita Hati, 1989).6) Pengaruh Kisah Israiliyah dan Orientalisme terhadap Islam (dalam

Abdurrahman Wahid et. al. "Kontroversi Pemikiran Islam di Indonesia",Remaja Rosdakarya, Bandung, 1991 ).

7) AI Quds (dalam Wahyuni Nafis (ed.)), Rekonstruksi dan Renungan ReligiusIslam, Yayasan Wakaf Paramadina, J akana, 1996).

8) Aktualisasi Ajaran Ahlussunah Waljamaah (dalam M. Dawam Raharjo(pengantar), Islam Indonesia Menatap Masa Depan, P 3 M, Jakarta, 1989).

Page 32: MASYARAKAT MADANI DALAM PERSPEKTIF PEMIKIRAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/14563/1/GHADAFI LEISUBUN 1030107031.pdf · 6Nurcholish madjid, Menuju Masyarakat Madani, Ulumul Qur’an,

32

BAB IIIPEMIKIRAN NURCHOLISH MADJID TENTANG MASYARAKATMADANI DALAM PERSPEKTIF PEMIKIRAN POLITIK ISLAM

A. CivilSociety dan Masyarakat Madani

1. CiviI SocietyDipandang dan" sudut peristilahan. kata civiI society mempunyai kedekatanmakna dengan istilah masyarakat madani. Hal ini merupakan suatu kenyataanyang menarik, mengingat sebelumnya istilah civiI society diterjemahkansebagai “masyarakat warga". ada juga yang menterjemahkan ataumemahaminya sebagai "masyarakat sipil“. Memang. dari sudut katakata inimerupakan terjemahan leterlijk atau verbatim yang dapat dibenarkan.Akantetapi, penerjemahan ini dianggap salah kaprah karena penerjemahan tersebutdianggap mimcul dari pemahaman yang dikembangkan oleh sementara orangbahwa civiI society atau masyarakat sipil itu lawan dari segala sesuatu yangberbau tentara atau militer.Ada kemtuigkinan, kesalahkaprahan itu jugadidukung oleh pandangan bipolar yang selama ini muncul yaitu penghadapanyang tidak pas antara “sipil” dan militer.Berdasarkan alasan itulah evolusiperkembangan konsep civiI society baik dari isi maupun peristilahan yangkemudian dican'kan padanan dalam penerjemahannya dengan masyarakatmadani merupakan sesuatu yang sangat menarik. Sebab dengan itu, apa yangdisebut masyarakat madani mendekati konsep asal dari apa yang disebut civiIsociety . Istilah peradaban dengan segala variasinya merupakan salah satukomponen penting dan' seluruh bangunan konsep civiI society yang tidakhanya merujuk pada hal-hal yang secara khusus bersifat politik, tetapikehidupan kemasyarakatan secara lebih luas -di situ terdapat dimensi sosial,budaya, ekonomi, hukum dan lain sebagainya.1

CiviI Society adalah wilayah kehidupan sosial terorganisir yang terbuka,sukarela, menghasilkan diri sendiri, mandiri (sekurang-kurangnya setengahmandiri), otonom dari negara, dan terikat oleh tatanan hukum atauseperangkat aturan bersama. Hal ini berbeda dari “masyarakat“ padaumumnya dalam hal melibatkan warga negara untuk bertindak secara kolektifdalam ruang publik guna mengekspreSIkan kepentingan, hasrat, preferensi.dan ide mereka untuk bertukar informasi. untuk mencapai tujuan tujuankolektif. untuk mengajukan tuntutan-tuntutan pada negara, untukmeningkatkan struktur dan fungsi negara. dan untuk memegang para pejabatnegara agar bertanggung jawab civiI society adalah sebuah fenomenaperantara yang berdiri di antara wilayah pribadi dan negara.2

Page 33: MASYARAKAT MADANI DALAM PERSPEKTIF PEMIKIRAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/14563/1/GHADAFI LEISUBUN 1030107031.pdf · 6Nurcholish madjid, Menuju Masyarakat Madani, Ulumul Qur’an,

33

Untuk melihat secara luas mengenai konsep civil society, berikut ini adalahbeberapa definisi yang ditmgkapkan para ilmuwan, Yakni:Nama PemikiranCicero CiviI society merupakan masyarakat politik

yang memiliki kode hukum sebagai dasarpengaturan hukum. Pengertian ini eratkaitannya dengan konsep warga Romawi yanghidup di kota-kota yang memiliki kode hukum(ius civil), sebagai ciri masyarakat beradabdibanding dengan warga di luar Romawi yangdianggap belum beradab.

John Lock Mendefinisikan CiviI society sebagaimasyarakat politik. Ia dihadapkan denganotoritas paternal atau keadaan alami (state ofnature) masyarakat yang damai, penuhkebajikan, saling melindungi, penuhkebebasan, tidak ada rasa takut dan penuhkesetaraan. Keadaan itu berubah setelahmanusia menemukan system moneter dan uang

Jean-JacquesRousseau Sumbangnya atas konsep civil society, adalahkarena ,pendapatnya tentang kontrak sosial(social contract) masyarkat terwujud akibatkontrak sosial. Ia juga punya konsep keadaanalamiah-manusia didorong untuk cinta padaidiri sendiri yang membuatnya selalu berusahamenjaga keselamatan dirinya dan naluri untukmemuaskan keinginan keinginanmanusiawinya. Manusia pada dasarnyamemiliki kebaikan-kebaikan alamiah (naturalgoodness). maka bila terjadi perang, itu bukanfenomena alamiah, melainkan fenomena sosial

Hegel CiviI society adalah bagian dari" tatanan politiksecara | keseluruhan. Bagian dan' tatananpolitik lain adalah negara (slate). CiviI societyyang dimaksud adalah perkumpulan merdeka

_______________________1Baso. Ahmad 1999 Civil Society Versus Masyarakat Madam. Arkeologi Penularan Civil SocreryDalam Islam Indonesia. Penerbit Pustaka Hidayah Bandung hal 2492 Sahya Anggara. 2012 Ruang Politik Hubungan Aktivitas Civil Society dan Pemerintah dalamMengembangkan Tala Pemerintahan Demokratis. Bandung lumal UIN Sunan Gunung Djati

Page 34: MASYARAKAT MADANI DALAM PERSPEKTIF PEMIKIRAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/14563/1/GHADAFI LEISUBUN 1030107031.pdf · 6Nurcholish madjid, Menuju Masyarakat Madani, Ulumul Qur’an,

34

antara seseorang yang membentuk burgerlishegesellchaft (bourgeois society). Bagi Hegel.negara adalah perwujudan "jiwa mutlak"(absolute Idea) yang bersifat unik karenamemiliki logika system berpikir dan berperilakutersendiri yang berbeda dengan lembaga politiklain (CiviI society)

Antonio Gramsci Memisahkan CiviI society di satu sisi dan Negaradi sisi lain CiviI society melawan hegemoniNegara. la mendefinisikan CiviI society sebagaikumpulan organisme yang disebut “privat"dengan masyarkat politik yang disebut Negara.Wilayah-wilayah institusi privat itu, antara laingereja, serikatserikat pekerja dan dagang, sertalembaga pendidikan.

Alcxisde' Tocqueville CiviI society dapat didefenisikan sebagaiwilayah-wilayah kehidupan social yangterorganisasi dan bercirikan, antara lain,kesukarelaan (voluntary), keswasembadaan (selfgeneratmg), dan keswadayaan (self supporting),kemandirian yang tinggi berhadapan denganNegara. dan keterikatan dengan nonnanormaatau nilai-nilai hukum yang diikuti olehwarganya.

Adam Ferguson CiviI society dipandang sebagai negara,digambarkan sebagai bentuk tatanan politik yangmelindungi dan mengadabkan pekerjaan-pekerjaan manusia, seperti seni. budaya danspirit publiknya, peraturan-peraturanpemerintah. rule of law, dan kekuatan militer.

Thomas Paine CiviI society dimulai dari merebaknya tradisiindividualisme di Amerika Serikat, di mana saatitu muncul pemikiran bahwa negara mempakanlembaga impersonal

Ernest Gellner CiviI society adalah “ ....masyarakat yang lerdmatas institusi non-pemenntah yang otonom dancukup kuat untuk mengimbangi negara

Sumber: Raharjo (1999); Suhelrm (I 999); Hikam (1996). Culla (I 999). M Alfan AlfanM (2005)3

____________________3 Ibid

Page 35: MASYARAKAT MADANI DALAM PERSPEKTIF PEMIKIRAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/14563/1/GHADAFI LEISUBUN 1030107031.pdf · 6Nurcholish madjid, Menuju Masyarakat Madani, Ulumul Qur’an,

35

Menurut Eisenstadt, civiI society merupakan suatu bentuk hubungan antaranegara dengan sejumlah kelompok sosial, misalnya keluarga, kalangan bisnis,asosiasi masyarakat, dan gerakan-gerakan sosial yang ada dalam negara,namun sifatnya independen terhadap negara. Itulah yang disebut dengan civiIsociety.4 Lebih lanjut, menurut Eisenstadt, civiI society adalah masyarakatyang memiliki komponen tertentu. Komponen tersebut meliputi empat hal:1) Otonomi: Dengan otonomi dimaksudkan bahwa sebuah civiI society

haruslah sebuah masyarakat yang terlepas sama sekali dari pengamhnegara, apakah itu dalam bidang ekonomi. politik, ataupun bidang sosial.Dalam masyarakat seperti itu. segala bentuk kegiatannya sepenuhnyabersumber dari masyarakat itu sendiri. tanpa ada campur tangan darinegara. Negara hanya merupakan fasilitator, misalnya melakukanregulasi yang diperlukan dalam mengatur kompetisi dan melindungikepentingan publik..

2) Akses masyarakat terhadap lembaga negara: Komponen yang keduadari civil society adalah akses masyarakat terhadap lembaga negara.Dalam konteks hubungan antara negara dan masyarakat, setiap warganegara, baik secara sendin-sendiri maupun kelompok, harus mempunyaiakses terhadap agencies of the state. Artinya. individu dapat melakukanpanisipasi politik dengan berbagai bentuknya.

3) Arena publik yang otonom: Komponen yang ketiga dari civiI societyterletak pada tumbuh dan berkembangnya arena publik yang bersifatotonom, dimana berbagai macam organisasi sosial dan politik mengaturdiri mereka sendiri. Arena publik adalah suatu ruang tempat warga negaramengembangkan dirinya secara maksimal dalam segala aspek kehidupan,bidang ekonomi atau bidang lainnya. Arena publik ini pada prinsipnyaterlepas dan campur tangan negara, apalagi elemen yang bersifat koersif.Sekalipun demikian, kalangan masyarakat yang bersifat independen iniharus mampu membuka kesempatan kepada negara agar bisa memilikiakses terhadap mereka. Artinya antara negara dan masyarakat harussaling memberikan pengakuan atas otoritas masing-masing.

4) Arena Publik yang terbuka: Komponen yang keempat dari civil societyadalah yang menyangut arena publik tersebut, yaitu arena publik yangterbuka bagi semua lapisan masyarakat, tidak dijalankan dengan carayang bersifat rahasia. eksklusif, dan setting yang bersifat korporatif.Masyarakat dapat mengetahui apa saja yang terjadi di sekitar lingkungan__________________4 Ibid

Page 36: MASYARAKAT MADANI DALAM PERSPEKTIF PEMIKIRAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/14563/1/GHADAFI LEISUBUN 1030107031.pdf · 6Nurcholish madjid, Menuju Masyarakat Madani, Ulumul Qur’an,

36

kehidupannya. bahkan ikut terlibat didalamnya. Diskusi yang bersifatterbuka. yang menyangkut masalah publik. merupakan suatu keharusan.Sehingga, kebijakan pubhk ndak hanya mehbatkan sekelompok kecilorang saja.5

2. Masyarakat MadaniMasyarakat Madani bermula dari perjuangan Nabi Muhammad SAWmenghadapi kbndisi jahiliyyah masyarakat Arab Quraisy di MekkahBeliaumemperjuangkan kedaulatan. agar ummatnya leluasa menjalankan syari'atagama di bawah suatu perlindungan hukumNabi Muhammad Saw.beserta parapengikutnya kemudian hijrahdari Makah ke Yatsrib. Tujuan hijrah tersebutadalah sebagai sebuah reneksi gerakan penyelamatan akidah dan sebuah sikapoptimisme dalam mewujudkan cita-cita membentuk yang tnadaniyyah(beradab)6

Pasca hijrah, Rasulullah mempelajari karakteristik dan struktur masyarakat diMadinah yang cukup plural. beliau kemudian melakukan beberapa perubahansosial.SaIah satu di antaranya adalah mengikat perjanjian solidaritas untukmembangun dan mempertahankan sistem sosial yang baru. Sebuah ikatanperjanjian antara berbagai suku. ras. dan etnis seperti Bani Qainuqa. Bani Auf.Bani al-Najjar dan lainnya yang beragam saat itu, juga termasuk Yahudi danNasrani terkandung dalam piagam madinah.7

Piagam Madinah ditetapkan tahun 622 M (1 Hijriah). Ketika itu, belum ada satunegara pun yang memiliki peraturan bagaimana cara mengatur hubungan antaraumat beragama. Piagam Madinah, dalam beberapa pasalnya, sudah jelasmengatur hubrmgan tersebut.Pasal 16: “Bahwa sesungguhnya kaum-bangsa Yahudi yang setia kepada(negara) kita, berhak mendapat bantuan dan perlindungan, tidak bolehdikurangi haknya dan tidak boleh diasingkan dari pergaulan umum.Pasal 24: “Warga negara (dari golongan ) Yahudi memikul beiya bersaina-samadengan kaum ben'man, selama negara dalam peperangan.Pasal 25 : (1) Kaum Yahudi dari suku Banu 'Anf adalah satu bangsa-negara(ummah) dengan warga yang beriman. (2) kaum Yahudi bebas memeluk agamamereka, sebagai kaum Muslimin bebas memeluk agama mereka. (3) Kebebasanini berlaku juga terhadap pengikutpengikut/sekutusekum mereka, dan din"mereka sendiri. (4) Kecuali kalau ada yang mengacau dan berbuat kejahatan,yang menimpa diri orang yang bersangkutan dan keluarganya.8

Dalam mendefinisikan terma masyarakat madani ini sangat tergantung padakondisi sosiokulturai suatu bangsa, karena bagaimanapun konsep masyarakatmadani merupakan bangunan tema yang lahir dari sejarah pergulatan bangsa

Page 37: MASYARAKAT MADANI DALAM PERSPEKTIF PEMIKIRAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/14563/1/GHADAFI LEISUBUN 1030107031.pdf · 6Nurcholish madjid, Menuju Masyarakat Madani, Ulumul Qur’an,

37

Eropa Barat. Sebagai titik tolak. disini akan dikemukakan beberapa definisimasyarakat dari berbagai pakar di berbagai negara yang menganalisa danmengkaii fenomena masyarakat madani ini:9

1) Menumt Zbigniew Rau, masyarakat madani merupakan suatu masyarakatyang berkembang dan' sejarah, yang mengandalkan ruang dimana individudan perkumpulan tempat mereka bergabung. bersaing satu sama lain gunamencapai nilainilai yang mereka yakini. Ruang ini timbul di antarahubungan-hubungan yang merupakan hasil komitmen keluarga danhubungan-hubungan yang menyangkut kewajiban mereka terhadap negara.Lebih tegasnya terdapat ruang hidup dalam kehidupan sehari-hari sertamemberikan integritas sistem nilai yang harus ada dalam masyarakatmadani, yakni individualisme, pasar dan pluralisme.

2) Menurut Han Sung-joo, masyarakat madani merupakan sebuah kerangkahukum yang melindungi dan menjamin hak-hak dasar individu,perkmnpulan sukarela yang terbebas dari negara, suatu ruang pablik yangmampu inengartikulasikan isu-isu politik. gerakan warga negara yangmampu mengendalikan din" dan independen. yang secara bersama-samamengakui nonna-norma dan budaya yang menjadi identitas dan solidaritasyang terbentuk serta pada akhirnya akan terdapat kelompok inti dalamnya.

3) Menurut Kim Sunhyuk. masyarakat madani adalah suatu satuan yangterdiri dari kelompok-kelompok yang secara mandiri menghimpun dirinyadan gerakan-gerakan dalam masyarakat yang secara relatif otonom dan"negara. yang merupakan satuansatuan dasar dari reproduksi danmasyarakat politik yang mampu melakukan kegiatan politik dalam ruangpublik, guna menyatakan kepedulian mereka dan memajukan kepentingan-kepentingan mereka menurut prinsip-prinsip pluralisme dan pengelolaanyang mandiri.

Masykur Hakim, memaparkan awal istilah masyarakat madani muncul diIndonesia pada tanggal 26 September 1995. ketika Anwar lbrahim menjabatsebagai menteri keuangan dan wakil perdana menteri Malaysia menyinggungkata-kata "masyarakat madani", dan menurut pengakuannya. kata iniditerjemahkannya dari civiI society Din Syamsudin, menyatakan bahwa.Masyarakat madani atau civiI society secara umum bisa dianikansebagai suatumasyarakat atau institusi sosial yang memiliki ciri-ciri antara lain: kemandirian,toleransi, keswadayaam kerelaan menolong satu sama lain, dan menjunjungtinggi norma dan etika yang disepakati secara bersama-sama.11MenurutNurcholish Madjid, istilah masyarakat madani adalah masyarakat islam yangpernah dibangun nabi di Madinah. Di kota tersebut, Nabi membangunmasyarakat berperadaban berlandaskan ajaran Islam, menguatkan tali hubungan

Page 38: MASYARAKAT MADANI DALAM PERSPEKTIF PEMIKIRAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/14563/1/GHADAFI LEISUBUN 1030107031.pdf · 6Nurcholish madjid, Menuju Masyarakat Madani, Ulumul Qur’an,

38

dengan Allah (Hablin Min-Allah) sehingga memancarkan hubungan antarmanusia yang penuh budi luhur (hablum-min alnas).12 Sementara, menumtDawam Rahadjo. mengartikan masyarakat madani sebagai suatu integrasi umatatau masyarakat.Masyarakat madani adalah masyarakat etis dan progresifmenuju kepada peradaban yang unggul.13

Menurut Nurcholish Madjid. cin' mendasar dan" masyarakat madani yangdibangun nabi antara lain:

1) Egalitanianisme2) Penghargaan kepada seseorang berdasarkan prestasi bukan kesukuan atau

ketunman3) Keterbukaan partisipasi seluruh anggota masyarakat aktif.4) Penegakan huklun dan keadilan5) Toleransi dan pluralisme6) Musyawarah

Menurut A. Syafii Maarif, perbedaan lain antara civil society dan masyarakatmadani adalah civil society merupakan buah modernitas. sedangkan modernitasadalah buah dari gerakan Renaisans; gerakan masyarakat sekuler yangmeminggirkan Tuhan. Sehingga civiI society mempunyai moral-transendentalyang rapuh karena meninggalkan TuhanSedangkan masyarakat madani lahir daridalam buaian dan asuhan petunjuk TuhanDan' alasan ini Maarif mendefinisikanmasyarakat madani sebagai sebuah masyarakat yang terbuka. egalitar, dantoleranatas landasan nilai-nilai etik-moral transendental yang bersumber dariwahyu Allah.15

Dalam berbagai diskursus tentang istilah masyarakat sipil (civiI society) denganmasyarakat Madani, banyak yang kemudian membedakan antara masyarakatmadani dengan masyarakat sipil.Masyarakat Madani merujuk kepada sebuahmasyarakat dan negara yang diatur oleh hukum agama, sedangkan masyarakatsipil merujuk kepada komponen di luar negara. Konsep inilah yang kemudiandisebut dengan masyarakat yang ideal yaitu masyarakat yang berjalan sesuaidengan hukum agama dimana setiap warganya menyadan' dan mengetahui hak-hak dan kewajibannya terhadap negara, bangsa dan agama serta terhadap sesama.dan tentunya juga menjunjung tinggi hak-hak asasi manusia. 18

B. Pemikiran Nurcholish Madjid tentang Mayarakat MadaniSebagai kaum muslimin., penting bagi kita merenungi sebuah cita-cita untuk ikutserta ambil peran dalam usaha bersama bangsa kita untuk mewujudkanmasyarakat beiperadaban, masyarakat madani civiI society, di negeri kita yang

Page 39: MASYARAKAT MADANI DALAM PERSPEKTIF PEMIKIRAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/14563/1/GHADAFI LEISUBUN 1030107031.pdf · 6Nurcholish madjid, Menuju Masyarakat Madani, Ulumul Qur’an,

39

tercinta, republik Indonesiakai karena terbentuknya masyarakat madani adalahbagian mutlak dari wujud cita-cita kenegaraan, yaitu mewujudkan keadilan socialbagi seluruh rakyat Indonesia.17

Mencari padanan istilah masyarakat madani menurut kalangan para intelektualkita memang sulit, namun Nurcholish Madjid mampu mendeskripsikan istilah inidalam perspektif keindonesiaan sangat aspiratif, substantif, dan fimgsional.Menurut Nurcholish Madjid banyak sekali istilah perpolitikan kita pada tatarantingkat tinggi konseptualnya dipinjam dari istilah istilah bahasa arab, semisalistilah istilah hukum. hakim. mahkamah. adil. aman. tertib, makmur, dan lainlain. Sekarang ini padanan istilah "masyarakat madam juga sudahmengindonesia, sehingga sama sekali tidak beralasan untuk memahaminyasebagai suatu konsep ekslusif, pembentukan konsep masyarakat madani sudahmenjadi semacam agenda Nasional, sepadan dengan agenda-agenda menegakkan“tenib hukum“, mewujudkan “masyarakat adil makmur”, membangunkemanusiaan yang “adil dan beradab”, dan seterusnya. Jika simbolisme dan'kebahasaan untuk sementara kita kesampingkan (what Is m the name), maka akandapat kita lihat korelasi langsung antara agenda pembentukkan jiwa masyarakatmadani dengan usaha demokratisasi Negara kita saat ini. Maka sungguh sangattepat waktu jika kita coba mendalami secukupnya masalah ini.18

Tinjauan kebelakang yang paling terkait dengan pokok pembahasan kita ialahmenyadari kembali bahwa “indonesia" merupakan buah pikiran para tokohpendin' Ubundmg father) Negara yang mencita-citakan sebuah Negarakebangsaan modem (modem nation slate) yang egaliter. demokratis. terbuka. dankosmopom.19

Demikianlah dapat dikembangkan masyarakat madani yang berkembangkan diIndonesia haruslah bersifat inklusif. disamping harus berkiblat pada kehidupankemasyarakatan Rasul juga mengambil sebuah perbandingan dengan civiI societyyang berkembang di BaratNurcholish Madjid menafsirkan bukanlah suatukebetulan bahwa wujud nyata masyarakat madani itu pertama sekali dalamsejarah umat manusia merupakan hasil usaha utusan Tuhan untuk akhir zaman.Nabi Muhammad SAW. Sesampainya Nabi di kota hijrah: yakm Yatsnb (Yunam;Yethrobah). beliau mcngganu nama nu memadi Madinah. Dengan tindakan itu,Nabi saw telah merintis dan memben' teladan kepada umat manusia dalammembangun masyaraka! madani, yaitu masyarakat yang berperadaban (ber-“madamyah'”) karena tunduk dan patuh (duna-yudmu) kepada ajaran kepamhan(dm). Masyarakat madani pada hakikatnya adalah refonnasi total terhadapmasyarakan tak kenal hokum (lawness) Arab Jahiliyah, dan terhadap supremasikekuasaan pribadi seorang penguasa seperti yang gelama ini pengertian umumtentang negara.20

Page 40: MASYARAKAT MADANI DALAM PERSPEKTIF PEMIKIRAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/14563/1/GHADAFI LEISUBUN 1030107031.pdf · 6Nurcholish madjid, Menuju Masyarakat Madani, Ulumul Qur’an,

40

Yang sangat menarik untuk diperhatikan dan sudut pemikiran politik ialahtindakan Nabi saw untuk mengganti nama kota itu menjadi Madinah. TindakanNabi itu bukanlah perkara kebetulan. Dibaliknya terkandung makna yang luasdan mendalam, yang dalam kontrasnya terhadap pola kehidupan politik JazirahArabiyah dan sekitarnya adalah fundamental dan revolusioner. Secaraperistilahaan atau semantis, perkataan Arab "Madinah” berarti kota. Pengertianitu tidak jauh dan" asal makna kebahasaan atau etimologisnya yang dapatditelusuri kepada tiga suku akar semitiknya. yaitu "d-y-n" (dal-ya '-mm) denganmakna dasar "patuh”, sebagaimana dinyatakan tasrif clana-yadmu. Dari situ pulakita dapat mengerti.Perkataan Arab untuk kutipan "agama" ialah dm, suatuperkataan yang mengacu pada ide tentang kepatuhan atau sikap patuh.21

Kembali ke perkataan “Madinah” yang digunakan nabi saw untuk menukar namakota hijrah beliau itu, kita menangkapnya sebagai isyarat langsung, semacamdefenisi proklamasi atau deklarasr, bahwa ditempat baru itu hendak mewujudkansuatu masyarakat teratur ( berperaturan). sebagaimana mestinya sebuahmasyarakat. Maka sebuah konsep, madinah adalah pola kehidupan sosial yangsopan. yang ditegakkan atas dasar kewajiban dan kesadaran umum untuk patuhkepada peraturan atau hukum. Karena itu perkataan Arab untuk peradaban ialahMadaniyah, yang memiliki dasar pengertian yang sama dengan beberapa nistilahyang berasal dari akar akar rumpun bahasa indo-eropa seperti civil, poin, danpolmae (juga “polis”). Semuanya merujuk pada pola kehidupan teratur dalamlingkungan masyarakat yang sering disebut “kota” (city polis).22

Maka ciwl soelety atau masyarakat madani yang berperadaban, dapat diartikansebagai masyarakat yang utuh (solid) dimana kemajemukan dan kebersamaansangat dihormatiSebagai konsep kemasyarakatan, semua Negara dan bangsa didunia pada dasarnya berhak bicara dan berencana tentang masyarakat madanisesuai kepentingan masing, masingNamun secara kontekstual masingmasingbangsa memiliki sistem nilai sebagai acuan nlosoHnyaBegitu pula pandangankebijakan (policy) dan segi-segi yuridisnya. Dengan demikian konsepmasyarakat madani untuk Indonesia punya karakteristik dan cirri khas yangmembedakannya dari masyarakat yang dicita-citakan bangsa lain. MasyarakatMadani memiliki persamaan dengan konsep masyarakat ideal lainnya sepenimasyarakat adil dan makmur. masyarakat sosio-religius atau yang lain. Namun.tentu saja tidak sama pada sebuah masyarakat, karena meskipun ada dasar-dasamya yang universal, pasti punya nilai-nilai tersendiri. 23

Konsep masyarakat heterogen dan plurahstik ini sudah semenjak empat belasabad yang silam telah di informasikan Allah SWT melalui surat al-Qur’an surat

Page 41: MASYARAKAT MADANI DALAM PERSPEKTIF PEMIKIRAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/14563/1/GHADAFI LEISUBUN 1030107031.pdf · 6Nurcholish madjid, Menuju Masyarakat Madani, Ulumul Qur’an,

41

al-Hujurat(49) ayat ( 13)

یایھا الناس انا خلقنكم ن م ذكر انثى و كم وجعلن شعوبا ل قبا و عارفوالت ◌ ان اكرمكم عند هللا كم اتق ◌ان هللا علیم خبیر

Artinya :Hai manusia Sesungguhnya kami menciptakan kamu dari seorang lalu-lalu danseorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa bangsa dan bersuku-sukusupaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling muliadiantara kamu disni Allah ialah orang yang paling laqwa diantara kamu.Sesungguhnya Allah Maha mengetahux lagi Maha Mengenal 24

Bukan sekedar dalam hubungan muamalah tetapi dibarengi dengan hubungandan nilai ubudiyah dan uluhiyah yang menekankan ketaqwaan sebagai nilaitambah dan fadilah, yang belum tentu semua bangsa menganutnya misalnyaNegara sekuler dan atheis.Sehingga sejauh mana masyarakat itu sukses mencapaikeutuhan dan ketangguhan (solidity) adalah tergangtung pada keberhasilanmengkondisikan kebersamaan dalam kemajemukan diantara sesama komponendan subsistem yang membangun masyarakat madani itu. Kesuksesan masyarakatmadani yang terjadi di Zaman Rasulullah karena disebabkan struktur sosial, dankemampuan managerial yang khas dari Nabi Muhammad saw sebagai hambaAllah yang arifjujuramanah, tanpa keserakahan duniawi.Terwujudnya masyarakat madani, oleh karena itu dalam nada penuh harapan, adapendapat yang mengatakan bahwa seluruh ummat manusia sedang menujuterbentuknya masyarakat paguyuban (gememscaft). karena ummat manusia akanhidup dalam sebuah "desa buana” ( global village). Tidak seperti pola kehidupanmanusia urban indusrri "primitif“ sekarang ini yang bercirikan masyarakatpatembayan ( gesellschaft) yang antara lain sering dilukiskan bagaimana parapenghuni kota tidak mengenal tetangganya. biarpun sama-sama hidup .dalamsatu tempat… apartemen atau nnnah susun. Kehidupan manusia dalam "desabuana” yang bercirikan masyarakat paguyuban itu akan lebih akrab, lebihmanusiawi dan lebih “guyub” ( bersaturukun dan penuh semangat kerjasama,sebagaimana yang diidealisasikan tentang masyarakat pedesaan).25

_________________

25 Nurcholish Madjid(et Al) Kosmopolitan. Islam dun Terbentuknya Masyarakat Paguyuban. dalam Nasir Tamara danElla Peldi Taher (eds ). Agama dan Dialog Amar Peradaban. (Jakarta Paramadina. I996). h.37-3826AlwiShihab. Islam

Page 42: MASYARAKAT MADANI DALAM PERSPEKTIF PEMIKIRAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/14563/1/GHADAFI LEISUBUN 1030107031.pdf · 6Nurcholish madjid, Menuju Masyarakat Madani, Ulumul Qur’an,

42

Ditengarai hal yang baru sekarang ini adalah saling kebergantimgan bangsa-bangsa yang semakin lebar dan dalam kesaling bergantungan bukan saja berartihubungan bangsa-bangsa dan ekonomi yang tidak bisa dilepaskan. tetapi jugamasyarakatnya. agama, tradisi dan budayaFrase “desa buana" (global village)telah menjadi istilah lazim yang menunjukkan semakin kecilnya dunia yang kitadiami dalam ruang lingkup kepercayaan agama, orangorang dan tradisi agamayang berbeda tidak lagi hidup terpisah tetapi selalu berinteraksi.26

Perspektif masyarakat madani di Indonesia dapat dirumuskan secara sederhana,yaitu membangun masyarakat yang adil, terbuka dan demokratis, denganlandasan takwa kepada Allah dalam Allah dalam arti semangat ketuhanan YangMaha Esa. Ditambah legalnya nilai-nilai Hubungan-hubungan social yang luhur,seperti tolerensi dan juga pluralism, adalah merupakan kelanjutan nilai-nilaikeadaban (tammadun). Sebab toleransi dan pluralism adalah wujud ikatankeadaban (band of civility).

Page 43: MASYARAKAT MADANI DALAM PERSPEKTIF PEMIKIRAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/14563/1/GHADAFI LEISUBUN 1030107031.pdf · 6Nurcholish madjid, Menuju Masyarakat Madani, Ulumul Qur’an,

43

BAB IV

TlNJAUAN KRITIS PEMIKIRAN NURCHOLISH MADJID ATASMASYARAKAT MADANI

A. Pertimbangan Masyarakat Madani

Bagi Nurcholish Madjid masyarakat madinah warisan nabi saw yang bercirikanantara lain egaliter, penghargaan kepada orang berdasarkan prestasi (bukanprcSlme sepent keturunan, ras, dan lain-lain). keterbukaan partisipasi seluruhanggota masyarakat. dan penentuan kepellllmplllall melalui pemilihan. bukanberdasarkan keturunan. setelah Nabi wafat hanya berlangsung selama tiga puluhtahun masa khilafah rasyidah. Sesudah itu, system social madinah hilang karenadiilhami oleh semangat kesukuan atau tribalisme Arab pra-isiam. kemudiandikukuhkan dengan sistem dinasti golongan atau geneologis. Sistem dinastigeneologis itu tidak dikenal dalam ajaran islam. Begitu keadaan dunia islam.terus menerus hanya mengenai sistem dinasti geneologis, sampai datangnyazaman modem sekarang. Sebagian negeri muslim menerapkan konsep negararepublik. dengan presiden dan pimpinan lainnya yang dipilih. Karena itu justrudalam zaman modem ini mungkin prasarana sosial dan cultural masyarakattnadani yang dahulu tidak ada pada manapun di dunia. termasuk bangsa Arab.akan terwujud. Maka kesempatan membangun masy arakat madani menurutteladan Nabi Justru mungkin lebih besar pada saat sekarang untuk lndoneStabaru.27

Untuk menggali sesuatu yang pernah tercennin pada masa Rasulullah tennasuktentang masyarakat madani akan mengalami beberapa persoalan yang mendasar.Pertama. adanya keterputusan historis terhadap tatacara perilaku aplikasimasyarakat madani. oleh karena itu masyarakat modem saat ini barangkaii hanyadapat menggali dari hikmah-hikmah Peninggalan yang ada, yakni didalam islamhanya terdapat seperangkat tata nilai kenegaraan, tetapi islam tidak mempunyaireferensi terhadap suatu sistem politik tertentu. Kedua, terujudnya masyarakatmadinah yang dimotori oleh Muhammad itu tidak terlepas dari otoritas|Rasulullah sendiri. Dimana kejujuran dan ketekunan Nabi dan para pengikutnyaunmk mendirikan suatu masyarakat yang berdasarkan keadilan, kebenaran, dantanggu“; jawab dihadapan sesame dan dihadapan Allah itu merupakan buktifaktor penentu bahwa masyarakat ini dibentuk dari bawah (bollom up). Akantetapi setelah hal ini kita sepakati ,nuncul persoalan baru. yaitu bagaimana

Page 44: MASYARAKAT MADANI DALAM PERSPEKTIF PEMIKIRAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/14563/1/GHADAFI LEISUBUN 1030107031.pdf · 6Nurcholish madjid, Menuju Masyarakat Madani, Ulumul Qur’an,

44

seharusnya ketika hendak mengakhiri sebuah kepemimpinan. sebab islam sendiribelum memberikan Suatu landasan yang paten (fiks) dan pasti tentang hal ini.Ketiga, sebagai perekat masyarakat Madinah kala itu dibuat kesepakatan bersamayaitu disebut “Piagam Madinah” (miltsak al-Madinah). inilah menurut parafilosof dan cendekiawan dianggap sebagai bukti dari contract socialpertama.Yang menjadi persoalan sekarang bagi kita masyarakat bangsaIndonesia bisakah “Pancasila” kemudian fungsinya disejajarkan dengan PiagamMadinah, itu sebagai bukti simbol contract social?“

Jadi. tiga faktor diatas kiranya perlu menjadi bahan pertimbangan apabilamasyarakat di Madinah pada zaman Nabi kala itu. ingin diangkat menjadi teladanpada masyarakat madani. atau masyarakat yang beradab pada masa kinisebagaimana konsepnya Nurcholish Madjid.

B. Masyarakat Madani dan PersoalanDalam Al-Qur’an terdapat ayat-ayat yang mengandung petunjuk tentangkedudukan manusia di Bumi.QS Al-Imran/3:26;

قل ٱللھم لك م ٱلملك تؤتى ٱلملك من تشاء وتنزع ٱلملك ممن تشاء وتعز نم تشاء وتذل من تشاء بیدك ٱلخیر إنك على كل شىء قدیر

26. Katakanlah: “Wahai Tuhan Yang mempunyai kerajaan, Engkau berikankerajaan kepada orang yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kerajaan dariorang yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan orang yang Engkau kehendakidan Engkau hinakan orang yang Engkau kehendaki. Di tangan Engkaulah segalakebajikan. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.

QS Al-An,aam/6: 165

وھو ذيال جعلكم خالئف األرض ورفع بعضكم فوق بعض درجات لیبلوكم في ما آتاكم إن ربك سریع العقاب وإنھ لغفور حیم ر

165. Dan Dialah yang menjadikan kamu penguasa-penguasa di bumi dan Diameninggikan sebahagian kamu atas sebahagian (yang lain) beberapa derajat,untuk mengujimu tentang apa yang diberikan-Nya kepadamu. SesungguhnyaTuhanmu amat cepat siksaan-Nya dan sesungguhnya Dia Maha Pengampun lagiMaha Penyayang.

Page 45: MASYARAKAT MADANI DALAM PERSPEKTIF PEMIKIRAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/14563/1/GHADAFI LEISUBUN 1030107031.pdf · 6Nurcholish madjid, Menuju Masyarakat Madani, Ulumul Qur’an,

45

QS. Al-Hadid/57:5.

لھ ملك ماوات الس واألرض وإلى هللا ترجع األمور "Kepunyaan-Nya-lah kerajaan langit dan bumi. Dan kepada Allah-lahdikembalikan segala urusan."

dan tentang pedoman-pedoman dalam hidup bermasyarakat, seperti ketaatankepada pemimpin.

QS.An-Nisaa/4:59

یا أیھا الذین آمنوا أطیعوا هللا وأطیعوا سول الر وأولي األمر منكم فإن م تنازعت فيشيء وه فرد إلى هللا سول والر إن كنتم تؤمنون با والیوم اآلخر ذلك خیر وأحسن

تأویال "Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulilamri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu,maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jikakamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itulebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya."

Serta bermusyawarahlah QS. Ali imran/3:159

فبما رحمة ن م هللا لنت لھم ولو كنت فظا غلیظ القلب وا النفض من حولك اعف ف عنھم واستغفر لھم وشاورھم في األمر فإذا عزمت فتوكل على هللا إن هللا ب یح

لین المتوك"Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadapmereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah merekamenjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlahampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu.Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepadaAllah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya."

[246] maksudnya: urusan peperangan dan hal-hal duniawiyah lainnya, sepertiurusan politik, ekonomi, kemasyarakatan dan lain-lainnya.31 dan sebagainya.

___________________

30QS An-Nissa/4:59

31QS Ali Imran/3:159

Page 46: MASYARAKAT MADANI DALAM PERSPEKTIF PEMIKIRAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/14563/1/GHADAFI LEISUBUN 1030107031.pdf · 6Nurcholish madjid, Menuju Masyarakat Madani, Ulumul Qur’an,

46

Berdasarkan Alqur’an, Muhammad meski seorang rasul, senang berkonsultasidengan para pengikunya dalam soal kemasyrakatan. Ini menandakan bahwa nabisaw sangat mengembangkan budaya musyawarah dalam kepemimpinannya.Berbagai metode dan pendekatan dilakukan oleh Nabi. misalnya. Nabi pemahbennusyawarah hanya dengan beberapa sahabat senior bahkan tidak jarang beliauhanya meminta pertimbangan dari orangorang yang ahli dalam hal yangdipersoalkan atau profesional. Kadang beliau melemparkan masalah kepadapenemuan yang lebih besarHanya saja yang menajdi persoalan seberapakahkeikutsertaan anggota masyarakat dalam pengambilan keputusan, yang hal inidianggap sebagai ruang gerak publik yang begitu luas, yang menjadi ciri utamamasyarakat madinah.Sebab dalam masyarakat baru itu Muhammad melupakanpemuka politik disamping juga pemuka agamaBeliau itu Nabi, Kepala Negara,Panglima Pasukan, Hakim Agung, dan fembentuk Hukum.32

Hal ihwal masyarakat manusia dalam berbagai bentuk kesatuannya sepertikomunitas. ,umat, negara maupun sekedar kelembagaan organisasi adalahkategori dinamis,.Karena itu pola kepemimpinan yang baik selamanya juga harusmemperhatikan1 dinamika masyarakat tersebut.Caranya adalah seorangpemimpin harus pandai membaca (anda-tanda zaman. atau jangan sampaidigulung oleh perkembangan zaman, adalah petunjuk populer ke arah ketentuankepemimpinan yang dinamis itu.“Sehlngga kepemimpinan tipe Muhammadadalah menunjukan hal yang demikian. yakni kepemimpinan yang dinamis bukanstatisNamun demikian tidak ada konsep dari Muhammad bagaimana tata caramemilih pemimpin dan bagaimana pula cara mengakhirinya. Oleh karena itubagaimana pun kita perlu menggali dalam konteks ini dengan dasar masyarakatMadinah yang dianggap sebagai masyarakat ideal yang tidak lebh dari tiga puluhtahun itu.

Dalam sejarah empat Al-Khulafa aI-Rasyidin tidak juga terdapat petunjuk ataucontoh tentang tata cara bagaimana mengakhiri masa Jabatan seorang kepalaNegara. Mereka berempat semuanya mengakhiri masa tugasnya karena wafat.Abu Bakar meninggal setelah hampir dua setengah tahun memerintah. sedangkanUntuk umar, Utsman dan Ali berakhir kekhalifahannya karena mangkat terbunuhsetelah masing-masing memerintah selama sepuluh setengah tahun, dua belastahun, dan sedikit kurang dari lima tahun.“Tampaklah berebutan kekuasaan

____________________32 John L Esposito, Islam dan Polixtik h.7

33 Nurcholish Madjid. Kaki Lagit Peredaban Islam (Jakarta: Paramadina, 1997,h 191

34 Munawir. Islam dan Tata Negara, h.31-32

Page 47: MASYARAKAT MADANI DALAM PERSPEKTIF PEMIKIRAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/14563/1/GHADAFI LEISUBUN 1030107031.pdf · 6Nurcholish madjid, Menuju Masyarakat Madani, Ulumul Qur’an,

47

dalam Masyarakat Islam dan pemimpin-pemimpinnya ketika itu, yang masing -masing pihak mengklaim bahwa hanya dirinya sajalah yang berjuang untuklslam.

karena itu,dari empat Khalifah Al-Rasyidin,tiga diantaranya mati terbunuhHanyaKhalifah Abu Bakar yang terlepas dari konfiik permusuhan, karena beliauterkenal dengan kerendahan patinyaSehingga pada saat Abu Bakar dilantikmenjadi Khalifah, beliau berpesan kepada 5iapapun untuk menegumya apabiladirinya dijumpai melakukan kesalahan, masih ditambah pengakuannya bahwadirinya hanyalah manusia biasa, bukan Nabi. Sedangkan pembunuhan yangterjadi pada Khalifah Umar bin Khattab dan Utsman bin Affaan adalah bagiandari ketidaksetujuan sebaian penganut agama Islam terhadap tipologikepemimpinan kedua Khalifah itu. Sama halnya pada saat Ali bin Abu Thalibdilantik menjadi Khalifah, tantangan terhadapnya semakin kentara. Peperanganbesar tidak dapat dihindari antara Khalifah Ali dan Mu’awiyah yangmenyebabkan Ali terbunuh dan ummat Islam terpecah menjadi dua Mazhab;Sunni dan Syi’ah.35

Di sini ternyata manusia tidak hanya punya rasa cinta. pengorbanan dan kasihsayang, namun juga sekaligus kedengkian. iri hati. dendam kesumat dan angkaramurka yang tak terbendungkan.Sifat-sifatjelek dan jahat itulah yang hams dikikisdalam kehidupan manusia, sebagai tindak lanjut dari pennusuhannya dengansetan. Lalu ia menjadi orang yang merugi.“ Hanya satu hal yang kiranya patutditeladani yakni perilaku Muhammad saw ketika memimpin masyarakatMadinah.

Adalah Nurcholish Madjid dalam kajian tentang masyarakat madani ini, perlupenulis kritisi mengingat dalam konsep masyarakat madani yang dia tulis telahmengabaikan eksistensi otoritas kepemimpinanArtinya dalam konteks ini,penulis ingin mengatakan bahwa Nurcholish Madjid tidak menjelaskanbagaimana posisi kepemimpinan dalam masyarakat Madinah itu. Sehinggatampaklah analisa yang dapat kita kembangkan, Nurcholish Madjid Sangatmengutamakan sistem struktur masyarakat dibandingkan dengan otoritas

____________________

35 Mahatir Muhamad.” Reformasi islam” dalam jurnal ulumul Qur’an,no6/VII/1997,h.76

36 Lih, udoli Zaini, Tasawuf Filsafat dan Sastra (Surabaya dan Risalah, 1997),h.148

Page 48: MASYARAKAT MADANI DALAM PERSPEKTIF PEMIKIRAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/14563/1/GHADAFI LEISUBUN 1030107031.pdf · 6Nurcholish madjid, Menuju Masyarakat Madani, Ulumul Qur’an,

48

kepemimpinan politis. Sebab bagaimanapun Iegmmated nya kepemimpinanseseorang tanpa didukung dengan sistem yang baik maka akan sia-sia belaka.Dengan kata lain, Sistem menjadi ukuran kesuksesan. sebab baiknya sistem makaakan menghantarkan selumh struktur masyarakat akan menjadi baik, sebaliknyasistem yang buruk akan membuat struktur masyarakat menjadi buruk pula.Alasan ini didukung oleh realitas masyarakat di tempattempat lain termasuk('mmat Islam. dengan cepat kehilangan kemandiriannya dan berubah menjadibagian penting atau tidak penting masyarakat dunia yang sedang mengalamitransmutasiDari tinjauan ini maka dapat dikatakan bahwa keseluruhanmasyarakat para pemeluk Islam itu telah berhenti sebagai ummat. jika pengertianummat. didefenisikan dengan mengisyaratkan kemandirian dan kecukupandiri:”Sebab kemandirian dan kecukupan diri Dunia lslam yang dinikmatinyaselama dominasinya berabad-abad itu kini telah runtuh berhadapan dengan arusdan gelombang teknikalisme.

C. Masyarakat Madani dan Kontrak Sosial

Apa yang menjadi alasan kaum Muslimin lndonesia dapat menyetujuiPanasila?setidaknya ada dua penimbangan; pertama. nilat-mlamya dibenarkanoleh ajaran agama lslam; kedua. fungsinya sebagai nuktah-uuktah kesepakatanantar berbagai golongan untuk mewujudkan kesatuan politik bersama Konteksini menurut Nurcholish Madjid kedudukan dan fungsi Pancasila bagi utnmatIslam Indonesia dapat diperbandingkan. namun tidak dapat dipersamakan dengankedudukan serta fungsi dokumen politk penama dalarn sejarah lslam (yang kinidikenal sebagai Konstilusi Madinah). Konstilusi Madinah merupakan rumusantentang prinsip-prinsip kesepakatan antara kattm Muslimin Yatsrib (Madinah) dibawah pimpinan Rasulullah saw dengan berbagai kelompok bukan Muslim kotaitu untuk membangtm masyarakat politik (polity) bersama. Dalam konstitusi itu,untuk pertama kalinyadirumuskan ide-ide yang dalam ilmu politik modemsekarang ini dikenal misalnya tentang kebebasan beragama, hak setiap kelompokuntuk mengatur kehidupan sesuai dengan keyakinannya, makna kemerdekaanhubungan ekonomi dan politik antar golongan, kewajiban untuk berpartisipasidalam usaha pertahanan bersama, dan sebagainya.38

_________________32 Nurcholish Madjid (ed). Khazanah Intelektual Islam (Jakarta: Bulan Bintang. 1994). Cet. 3, h.64

33 Lihat Nurcholish Madjid, “ Cita-cita Politik Kita” Dalam Cita-cita Politik Islam Era Reformasi, h. 56-57. Lihat jugaM. Syafi’I Anwar, Pemikiran Dan Aksi Islam Indonesia Sebuah Kajian Politik Tentang Cedekiawan Muslim Orde Baru(Jakarta: Paramadina, 1995), cet 1,h 194-195

Page 49: MASYARAKAT MADANI DALAM PERSPEKTIF PEMIKIRAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/14563/1/GHADAFI LEISUBUN 1030107031.pdf · 6Nurcholish madjid, Menuju Masyarakat Madani, Ulumul Qur’an,

49

Satu agenda yang patut dicatat bahwa Piagam Madinah, yang oleh banyak pakarpolitik didakwakan sebagai konstitusi negara Islam yang pertama itu. Tidakmenyebut agama Negara.39 Oleh karena itu. Pantaslah modal utamauntukmewujudkan demokrasi di negeri kita ini ialah Pancasila. Dasar negara itumelengkapi kita dengan prasyarat asasi untuk mewujudkan demokrasi atautatanan sosio-politik yang membawa kepada kebaikan bersama.Prasyarat asasiitu ialah pertama. adanya orientasi hidup transeedental. Kedua, ikatan batin padanilai-nilai Kemanusiaan. Ketiga, kesadaran akan tanggungjawab bersama .(tidakmenyerahkan atau mempertaruhkan masalah yang menyangkut kepentinganmasyarakat semata-mata pada kemauan seorang tokoh. betapapun itikad baiknya.tetapi pada mekanisme pengawasan umum dalam tatanan social politik yangpartisipatif). Keempat, pandangan yang lebih mendahulukan kepentinganmasyarakat dari pada kepentingan diri pribadi. Dan kelima. di tengah antara yangempat itu. prasarana dan wadah persatuan dan juga kesatuan negara bangsa.40

Jelas kiranya bahwa sila-sula Pancasila merupakan bagian ajaran-ajaran dasardalam IslamOleh karena itu. negara dan pemerintahan yang berasaskan Pancasilatidaklah bertentangan. tetapi sejalan dengan lslamDengan demikian. tidaklahtepat kalau segolongan kecil ummat masih mempenentangkan eksrstcnsiPancasila dan Al-Qur’an. Harapan akhir dalam hal ini, yakni jika perkembanganterakhir di negeri kita dapat dijadikan indikasi (keterbukaan, kesadaran akan hak-hak asasi. proses-proses menuju “clean government" maka kita patut optimismasyarakat madan di Indonesia sekalipun berdasarkan Pancasnla akan segeraterwujud. Namun persoalannya ialah seberapa jauh unsur-unsur perkembanganpositif itu dapat didorong dan ditumbuhkan kearah yang terus lebih baik. danbagaimana tidak membentur dinding-dinding kultur politik “asli” (dalam artiannativisme dan atavisme, yaitu paham bahwa apa pun yang berasal dari negeri danbangsa sendiri serta berasal dari masa lampau akan dengan sendin'nya bank danbenar) yang tidak kondusif bagi pandanganpandangan yang lebih kosmopolit.terbuka dan berwawasan masa depan. Kalau benturan ini terjadi atau sengajadiarahkan ke sana oleh orang atau kelompok dengan vested interest-nya yangterancam. maka optimisme tersebut berbahk menjadi pesimisme. 41 konsep dankenangan saja.

___________________

39 Munawir Sjadjali, Islam dan Tata Negara, h. 16

40 Nurcholish Madjid, “ ABRI dan Masa Depan Demokrasi Indonesia” dalam Cita-cita PolitikIslam Era Roformasi.h. 103-104

41 Nurcholish Madjid Cita-cita Politik Islam Era Roformasi, h. 104

Page 50: MASYARAKAT MADANI DALAM PERSPEKTIF PEMIKIRAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/14563/1/GHADAFI LEISUBUN 1030107031.pdf · 6Nurcholish madjid, Menuju Masyarakat Madani, Ulumul Qur’an,

50

D. Masyarakat Madani Dan Negara

Bagi Nurcholish Madjid, lslam tidak memerlukan sebuah negara islam dan.bahwa “sekularisasi” proses pembedaan aturan yang ditetapkan oleh wahyu dariapa yang dirancang manusia merupakan suatu keharusan J: Sebab yangterpenting adalah Negara mampu menjadi instrumen yang mewujudkan a_iaran-ajaran agama serta menjaga nilai-nilai pokoknya. ketimbang pembentukansebuah Negara islam dalam pengertian yang ideologis dan formal. Dengan katalain. sesungguhnya ndak ada landasan yang kuat meletakkan Islam dalam posisiyang benentangan dengan sustem polmk modem “ Dengan penjelasan ini. makapenulis ingm katakan bahwa Masyarakat Madinah dapat tumbuh dalam Negaradengan sistem apa pun ketika pn'nsip-prinsip pokoknya data dijiwai. dan tidakmesti tumbuh dalam Negara islam.

Pemikir lainnya seerti Sayyid Quthb yang direkam Robert D. Lee tak pernahmenyarankan bahwa lembaga-lembaga Negara Madinah dihidupkan kembalisetelah tiga belas abad kemudian; hanyalah prinsip-prinsip lembaga tersebut,dinyatakan dalam syan'at. yang dapat diambil. Defenisi Quthb ini mengenaiIslam sebagai suatu sistem diimplementaSikan secara benarlah yang dapatmenurunkan usulan-usulan khususPn'nsip yang fimdamental adalah adanyasebuah perjanjian antara pemerintah dan yang diperintah. sebuah hay'ah yangmirip dengan perjanjian antara manusa dan Tuhan. Dengan pasrah kepada Tuhan.manusia membebaskan diri dan" dominasi manusia lain. tetapi karena tidaksemua orang bisa diharapkan pasrah. tatanan social membutuhkan kepatuhanMuslim kepada wakil Tuhan di btuni entah itu Nabi. Khalifah, atau Imam yangmemimpin berdasarkan kitab, prinsip-prinsip abadi yang diletakkan Tuhan.44

Dapat disimpulkan tema sentral masyarakat madani gagasan Nurcholich Madjiditu lebih menekankan terhadap wacana sistemik islam. Sehingga tema sentral inidapatlah dianggap sebagai bagian I 'adat-u aI-Islam. yakni, keinginanmasyarakat Islam untuk mengembalikan peran dunia Islam dalam percaturan

_________________________

44 Robert d. Lee, Mencari Islam Autentik: Dari Nalar Puitis Iqbal Hingga Nalar Kritis Arkoum. AhmadBaiquni (Terj) dari Overcoming Tradition and Modernity ther search for Islmaic Authhenticity (Bandung.Mizan. 2000), h. 126

45 Amin Abdullah , “ Telah Hermeneutis terhadap Masyarakat Muslim Indonesia” dalam KontekstualisasiAjaran Islam : Prof. Dr. H. Munawir.SJadzali. MA (Jakarta: Paramadani dan IPHI, 1995), h. 538-539

46 Yusril, Modernisasi Islam dan Demokrasi. H. 67

Page 51: MASYARAKAT MADANI DALAM PERSPEKTIF PEMIKIRAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/14563/1/GHADAFI LEISUBUN 1030107031.pdf · 6Nurcholish madjid, Menuju Masyarakat Madani, Ulumul Qur’an,

51

global peradaban dunia.“Baik dalam artian Tajdid ul-Fahm (memperbaharuipemahaman Islam), sebagaimana pandangan Muhammad Natsir tentangkemajuan dan kemunduran ummat Islam tergantung pada bagaimanapemahaman dan penghayatan kepada doktrin tauhid. serta bagaimana merekamengamalkan ajaran Islam itu dalam kehidupan kesehanan mereka.“ Juga dalamaman Talbiq Qanun-I aI-Syari’ah, yakni dengan cara mengaplikasikan kembaliatau mempraktikan kembali materi undang-undang dan tatacara kenegaraan yangpemah dilakukan oleh generasu Muslim terdahulu.47 Oleh karenanya, menurutNurcholish Madjid, terealisasikannya masyarakat madani di Indonesiatergantung pada sikap optimism ummat islam dalam mempersiapkannya.

_____________________

47 Amin Abdullah, “ Telaah Hermenetis Terhadap Masyarakat Muslim Indonesia”’h.540

Page 52: MASYARAKAT MADANI DALAM PERSPEKTIF PEMIKIRAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/14563/1/GHADAFI LEISUBUN 1030107031.pdf · 6Nurcholish madjid, Menuju Masyarakat Madani, Ulumul Qur’an,

52

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan1. Pemikiran Nurcholish Madjid tentang masyarakat madani secara sederhana

dapat dirumuskan antara lain soal membangun masyarakat yang adil. terbuka.dan demokratis dengan landasan taqua kepada Allah SWT. ditambah legalnyanilai-nilai hubungan social yang luhur. seperti lasammuh (toleransi).demokrasi. HAM. serta pluralism.

2. Pertimbangan mendasar masyarakat madani diantaranya, Pertama. adanyaketerputusan historis: Kedua. masyarakat madinah tidak terlepas dari otoritasRasulullah sendiri; Ketiga. adanya contract social sebagai perekat masyarakatMadinah kala itu dibuat kesepakatan bersama yaitu disebut “PiagamMadinah“ (miltsak aI-Madmah).

3. Masyarakat madani dalam pemikiran Nurcholish Madjid sangatmengutamakan sistem struktur masyarakat dibandingkan dengan otoritaskepemimpinan politis. Dalam membangun masyarakat madani di Indonesia.Pancasila dapat berfungsi sebagai nuktah-nuktah kesepakatan antar berbagaigolongan untuk memjudkan kesatuan politik bersama. Namun. bagiNurcholish Madjid. kedudukan Pancasila sendiri tidak dapat disamakandengan Konsumsi Madinah.

4. Masyarakat madani dalam gagasan Nurcholish Madjidlebih menekankanterhadap wacana sistemik islam. Baik dalam artian Tajdld al-Fahm(memperbaharui pemahaman Islam), maupun dalam anian Tatbiq Qamm-i al-Syan'ah, yakni dengan cara mengaplikasikan kembali atau mempraktikankembali maten' undang-undang dan tatacara kenegaraan yang pemahdilakukan oleh generasi Muslim terdahulu.

B. Implikasi Penelitian1. Disinyalir bahwa terbangunnya masyarakat Madinah yang begitu ideal, bahkan

di kalangan intelektual Barat sampai mengatakan itu tak ubahnya seperti sebuahmasyarakat yang sangat dan bahkan terlalu modern pada zamannya, sehinggasepeninggal Rasulullah Muhammad saw, sulit untuk dilanjutkan oleh parapewarisnya. Ini kemungkinan besar tidak terlepas dari kepemimpinanMuhammad saw. Lalu yang menjadi persoalan bisakah kita membentukmasyarakat madani dengan teladan Rasulullah itu, tanpa digerakkan oleh model

Page 53: MASYARAKAT MADANI DALAM PERSPEKTIF PEMIKIRAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/14563/1/GHADAFI LEISUBUN 1030107031.pdf · 6Nurcholish madjid, Menuju Masyarakat Madani, Ulumul Qur’an,

53

kepemimpinaan seperti layaknya Muhammad saw ketika memimpinmasyarakat Madinah kala itu.

2. Yang menjadi persoalan kalau Piagam Madinah itu kemudian dijadikanrujukan untuk mengatur pergaulan masyarakatnya guna membentuk persatuandan kesatuan bangsanya. dan karena itu tidak ada yang mempersoalkaneksistensi kedudukannya. Akan tetapi dibandingkan dengan konsep Panc-asrlayang sampai detik ini ada sebagian kalangan masyarakatnya yang masih tetapmempersoalkan hakekat kedudukannya sebagai dasar negara, sekaliptm isinyasebenarnya termasuk memiliki dasar-dasar akar keagamaan yang kuat baikuntuk Muslim maupun Non-Muslim. Oleh karena itu, kemudian bisakahPancasila disejajarkan dengan Piagam Madinah itu.

3. Menemukan bahwa perjalanan masyarakat madani dari zaman Rasulullahhingga sekarang mengalami keterputusan. Maka dan itu apakah denganketerputusan ini akan mengalami kesulitan tersendiri dalam pengaplikasikankhasanah masyarakat madani ituy ke Zaman Modern. Juga dengan sistemdemokrasi yang berkembang tentunya ada persaingan partai politik. Sehinggaperlukah mewujudkan masyarakat madani di Indonesia itu denganmenggunakan alat yang disebut partai politik, atau bahkan hanya melalui mediakultural seperti yang dijalanakan oleh Nurcholish Madjid dalam kajian ini.

Page 54: MASYARAKAT MADANI DALAM PERSPEKTIF PEMIKIRAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/14563/1/GHADAFI LEISUBUN 1030107031.pdf · 6Nurcholish madjid, Menuju Masyarakat Madani, Ulumul Qur’an,

54

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, Amin. 1995. Telaah Hermeneutis terhadap Masyarakat Muslim Indonesiadalam Kontekstualisasi Ajaran Islam: ProfDr.H. Munawir Sjadzali.m,Jakarta: Paramadina dan IPHL

Anggara, Sahya. 2012. Ruang Politik Hubungan Aktivisme Civil society danPemerintah dalam mengembangkan Tata Pemerintahan Demokratis.Bandung: Jurnal Uin Sunan Gunung Djati.

Anwar, M. syafi’i. 1995. Pemikiran dan Aksi Islam Indonesia: Sebuah Kajian Politiktentang Cendikiawan Muslim Orde Baru. Jakarata: Pramadina.

A S, Hikam, Muhammad. 1999.Wacana Intelektual Tentang Civil Society' di Indonesia,Jakarta: Jurnal Paramadina.

Barton, Greg. 1999. Gagasan Islam Liberal di Indonesia. Pemikiran Neo ModernismeNurcholish MadjidDjohan EfendyAhmad Wahib,dan Abdurrahman Wahid,Jakarta: Pustaka Antara.

Baso, Ahmad. 1999. Civil society versus Masyarakat Madani: Arkeologi PemikiranCivil Society dalam Islam Indonesia. Bandung: Pustaka Hidayah.

Daud Ali, Mohammad. 1998. Hukum Islam, Jakarta: Raja Grafindo Persada.

D.Lee, Robert. 2000. Mencari Islam Autenrik: Dari Nalar Puitis Iqbal hingga nalarkritis Arkhoun, Bandung: Mizan.

Effendi, Bahtiar. 1999. Wawasan Al Qur'an tentang masyarakat madani menujuterbentuknya bangsa-bangsa yang modern. Jakarta: Jurnal Paramadina.

Eickelman, Dale F. Dan Piscatori, James. 1998. Ekspresi Politik Muslim, Bandung:Mizan.

Gauf AF, Ahmad.2010. Api Islam Nurcholish Madjid : Jalan hidup seorang visioner,Jakarta: Kompas.

Hakim, Masykur. 2003. Model Masyarakat Madani, Jakarta: Inti Media.

Harahap, Fahdi Batara. 2003. Pluralisme dan InkIusijisme Islam: Pemikiran PolitikNurcholish Madjid, Yogyakarta: UGM Press.

Hasbi Ash ShiddieqY, Teungku. 2000. Memahami Syariat Islam, Semarang: PustakaRizki Putra.

Page 55: MASYARAKAT MADANI DALAM PERSPEKTIF PEMIKIRAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/14563/1/GHADAFI LEISUBUN 1030107031.pdf · 6Nurcholish madjid, Menuju Masyarakat Madani, Ulumul Qur’an,

55

http://azai82.multiply.com/journal/item/9/Masyarakat_Madani_dalam_Konteks_Pemikiran_Hukum_Islam?&show_interstitial=1 &u=%2Fjoumal%2Fite m, 20mei 2012

http://f11e.upi.edu/Direktori/FPIPS/M_K_D_U/1965091 71 99001 1ACENG_KOSASIH/MASYARAKAT_MADANI.pdf21 mei 2012

J . Moeleng, Lexy. 1998. Metode Penelitian Kualitatif, Bandung: Penerbit RemajaRokdakarya.

Lubis, Selly. 1999. PerspektifSistem Politik Madani, Jakarta: Republika.

Madjid, Nurcholis. 1996. Menuju Mayarakat Madani. Jakarta: Ulumul Qur’an.’

Madjid, Nurcholis. 1999. “Masyarakat Madani dan lnvestasi Demokrasi : Tantangandan Kemungkinan” dalam Ahmad Baso,Civil Society Versus MasyarakatMadani, Arkeologi Pemikiran "Civil Society" Dalam Islam di Indonesia,Bandung: Pustaka Hidayah.

Madjid, Nurcholish. 1999. Cita-cita Politik Islam Era Reformasi, Jakarta: Paramadina

Madjid, Nurcholish. 1999. Masyarakat Madani dan Investasi Demokrasi: Tantangandan Kemungkinan , sebuah Pengantar untuk : Ahmad Baso, Civil SocietyVersus Masyarakat Madani: Arkeologi Pemikiran Civil Society dalam IslamIndonesia, Bandung: Pustaka Hidayah.

Madjid, Nurcholish. 1999. Masyarakat Madani dan Investasi Demokrasi, Jakarta:Republika.

Madjid, Nurcholish. 2000. Pluralisme Teladan Piagam Madinah, dalam Sofyanto danLuluk Rof'lqoh Tenggara Ramadhan: Dialog Inklusifisme Spritual Islam,Surabaya.

Madjid, Nurcholish. 1994. Khazanah Intelektual Islam, J akarta: Bulan Bintang.

Madjid, Nurcholish; 1998. Islam dan Politik.: Suatu tinjauan atas Prinsip-prinsipHukum dan Keadilan, Jakarta: Jurnal Pemikiran Islam Paramadina.

Madjid, Nurcholish. 1996. Kosmopolitan, Islam dan Terbentuknya MasyarakatPaguyuban. dalam Nasir Tamara dan Elza Peldi Taher, Agama dan Dialog Antar Peradaban, Jakarta: Paramadina.

Madjid, Nurcholish. 1997; Kaki Langit Peradaban Islam, Jakarta: Paramadina.

Page 56: MASYARAKAT MADANI DALAM PERSPEKTIF PEMIKIRAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/14563/1/GHADAFI LEISUBUN 1030107031.pdf · 6Nurcholish madjid, Menuju Masyarakat Madani, Ulumul Qur’an,

56

Madjid, Nurcholish. 2000. Kuasa Titian Menuju Rayyan, Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Madjid, Nurcholish. Menuju Masyarakat Madani dalam Jumal Kebudayaan danPeradaban Ulumul Qur'an

Madjid, Nurcholish. 2003. Kekuasaan dan Akhlak. Suara Merdeka

Malik,Dedy Djamaludin dan Ibrahim,Idi Subandy.l998. Zaman Baru IslamIndonesia. Pemikiran dan Aksi Politik Abdurahman Wahid. M Amien Rais,Nurcholish Madjid. Jalaludin Rakhmat. Jakarta: Zaman Wacana Mulia.

Muhamad, Mahatir. 1997. Reformasi Islam, dalam Jurnal: Ulumul Qur'an.

Munir Mulkhan, Abdul. I999. Islam dan Persyaratan Budaya Masyarakat Madani,Jakarta: Pustaka Hidayah.

Nadroh, Siti. 1999. Wacana Keagamaan dan Politik Nurcholish Madjid. Jakarta:Rajawali Pers.

Nawawi. Hadari dan Martini Hadari. 1992.1nstrumen Penelitian Bidang Sosial,Jojakarta: UGM Press.

Pusat Bahasa Depdigbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka,2003

Rahardjo. Pawan. I999. Demokrasi. Agama dan Mayarakat Madani, Jakarta: JurnalParamadina.

Rahardjo, Dawan. I994. Perekonomian Indonesia. Pertumbuhan dan Krisis. Jakarta:Gramedia Utama.

Rahmawati, Selly. 2013. Pembangunan Masyarakat Madani dengan PendidikanMultikultural sebagai Model Peningkatan Kualitas Hidup Islami. dalamJumal Prosiding Seminar Nasional 2013 Menuju Masyarakat Madani danLestari, Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.

Schumann, Olaf. l999.DiIema Islam Kontemporer Antara Masyarakat Madani danNegara Islam. Paramadina.

Sufyanto. 2001. Masyarakat Tammadun, Kritik Hermeneutis Masyarakat MadaniNurcholish Madjid. Yogyakarta: LPZIF dan Pustaka Pelajar.

Suharko. 2005. Merajut Demokrasi, Hubungan NGO-Pemerintah dan pengenmbanganTata Pemerintahan Demokratis, Yogyakarta: Tiara Wacana.

Page 57: MASYARAKAT MADANI DALAM PERSPEKTIF PEMIKIRAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/14563/1/GHADAFI LEISUBUN 1030107031.pdf · 6Nurcholish madjid, Menuju Masyarakat Madani, Ulumul Qur’an,

57

Sukardja, Ahmad. 1995.Piagam Madina dan Undang-Undang Dasar I945 : KajianBersama tentang hidup bersama dalam masyarakat majemuk, Jakarta: UIPress.

Syamsuddin, Din. 1999. Etika Agama dalam membangun Masyarakat Madani, Jakarta:Gramedia Pustaka Utama.

Urbaningrum, Anas. 2004. Islam Demokrasi. Pemikiran .Nurcholish Madjid. Jakana :Katalis dan Republika.

Zaini, Fudoli. 1997. Tasawuf Filsafatdan Sastra, Surabaya: Risalah.