MasukanBahasadanPerolehanBahasaPadaAnak -...

84
DAFTAR ISI Mashita A Syukri Husein Shahab Amir Fatah Masukan Bahasa dan Perolehan Bahasa Pada Anak - Membaca Cerpen Bahasa Inggris 2 - 1 11 Mempercepat Peningkatan dan Pencapaian Target Skor dengan Menggunakan Metode Analisa Item - Simbolisasi “Pagi” dalam Kumpulan Puisi Karya Rachmat Djoko Pradopo - Mengurai Simbol Perlawanan Budaya: Konflik Priyayi dalam Serat Dharmogandhul dan Gatholoco - Refleksi Ajaran Shinto dalam Novel Karya EijiYoshikawa - Menghilangnya praktek Budaya Ritual “Dewi Sri” dari Masyarakat dan Budaya Bali - 18 Ida Nurul Chasanah 30 Moch Ali 46 Eli Rostinah, Syahrur Marta DS, Ida Nurul Chasanah 60 I Nyoman Naya Sujana 76 Aubade Musashi

Transcript of MasukanBahasadanPerolehanBahasaPadaAnak -...

Page 1: MasukanBahasadanPerolehanBahasaPadaAnak - 1fib.unair.ac.id/jdownloads/Penelitian/mozaik_5_isi.pdf · Proses pemerolehan bahasa pada seorang anak adalah proses yang sangat ... tanpa

DAFTAR ISI

MashitaASyukri

Husein Shahab

Amir Fatah

Masukan Bahasa dan Perolehan Bahasa PadaAnak -

Membaca Cerpen Bahasa Inggris 2 -

1

11

Mempercepat Peningkatan dan Pencapaian Target Skor dengan Menggunakan MetodeAnalisa Item -

Simbolisasi “Pagi” dalam Kumpulan Puisi Karya Rachmat Djoko Pradopo -

Mengurai Simbol Perlawanan Budaya: Konflik Priyayi dalam Serat Dharmogandhul danGatholoco -

RefleksiAjaran Shinto dalam Novel Karya EijiYoshikawa -

Menghilangnya praktek Budaya Ritual “Dewi Sri” dari Masyarakat dan Budaya Bali -

18

Ida Nurul Chasanah30

MochAli

46

Eli Rostinah, Syahrur Marta DS, Ida Nurul Chasanah60

I Nyoman Naya Sujana76

Aubade

Musashi

Page 2: MasukanBahasadanPerolehanBahasaPadaAnak - 1fib.unair.ac.id/jdownloads/Penelitian/mozaik_5_isi.pdf · Proses pemerolehan bahasa pada seorang anak adalah proses yang sangat ... tanpa
Page 3: MasukanBahasadanPerolehanBahasaPadaAnak - 1fib.unair.ac.id/jdownloads/Penelitian/mozaik_5_isi.pdf · Proses pemerolehan bahasa pada seorang anak adalah proses yang sangat ... tanpa

PendahuluanProses pemerolehan bahasa pada

seorang anak adalah proses yang sangatmenakjubkan. Proses itu berlangsungsecara cepat tanpa disadari oleh anak dantanpa upaya khusus dari orang tua untukmenetapkan suatu program pengajaranbahasa kepada anak. Didalam prosestersebut, terdapat suatu proses yangmenjadi satu bagian yang tak terpisahkandari keseluruhan rangkaian prosespemerolehan bahasa, yakni prosespemajanan terhadap satu bahasa atau lebih.

Proses pemajanan itu sendirisebenarnya menunjukkan bahwalingkungan sekitar anak mempunyai andildidalam proses pemerolehan bahasa,yakni sebagai pemberi masukan bahasakepada anak. Dalam hal itu, melaluiinteraksi sehari-hari dengan orang dewasaatau yang lebih tua darinya terutamadengan ibu dan ayahnya seorang anakakan mendapat masukan bahasa.Masukan itulah yang menjadi data awallinguistiknya tidaklah untuk memperolehatau memahami dan menguasai suatubahasa tertentu. Hal itu tentu sangatmenarik karena si anak tak ubahnya

seperti seorang linguis yang tengahberusaha memahami suatu bahasa yangbelum pernah ia dengan sebalumnya.

Jika diperhatikan secara seksama,bahasa tuturan orang dewasa yangditunjukkan kepada anak tidaklah samadengan bahasa yang ditujukan kepadasesama yang dewasa. Mereka cenderungmemodifikasi bahasa mereka yakni,menggunakan tuturan yang pendek-pendek dengan kosa kata yang mudahdipahami oleh anak dan bahkan, ada pulayang menggunakan prosodi yangberlebihan pada saat berkomunikasidengan anak.

T e r j a d i n y a m o d i f i k a s imenimbulkan rasa ingin tahu yang begitubesar di kalangan ilmuan untuk menelitilebih lanjut. Asumsi yang mendasarikajian masukan bahasa itu adalah bahwabahasa orang-orang dewasa kepada anakdapat membantu anak belajar berbicara.Dengan kata lain, masukan bahasadianggap berpengaruh secara langsungdalam proses pemerolehan bahasa.

MASUKAN BAHASA DAN PEROLEHAN BAHASA PADA ANAK

Abstract

Mashita A. Syukri

Key Words: language, language input, children

Claims about the nature of language input to child language acquisition.Enormous studies conducted on language input have triggered byChomsky's argument (1965) regarding the language of adult as deformedand degenerated. Despite the different research results, it seems that adultstend to modify their language toward younger children merely forcommunication reason.

*) Departemen Sastra Inggris Fakultas Ilmu Budaya UNAIR telp (031) 5035676

1

Page 4: MasukanBahasadanPerolehanBahasaPadaAnak - 1fib.unair.ac.id/jdownloads/Penelitian/mozaik_5_isi.pdf · Proses pemerolehan bahasa pada seorang anak adalah proses yang sangat ... tanpa

Peristilahan untuk Bahasa Masukan

Periode Studi Masukan Bahas

Didalam studi masukan bahasa,istilah yang digunakan untuk bahasa yangditujukan kepada anak tidaklah sama.Berbagai perubahan penggunaan istilahtersebut dapat dikatakan selaras denganperkembangan penelitian tenang masukanbahasa itu sendiri.

Pada awalnya, istilahlebih sering digunakan karena tuturanyang sampai kepada anak mirip denganceloteh bayi. Misalnya, Ferguson (1964)dalam Snow (1994). Kemudian, istilah

lebih banyak digunakanpeneliti misalnya beberapa kajian yangterhimpun didalam Snow dan Ferguson(1977) dengan anggapan yang banyakberinteraksi dengan bayi adalah si ibu.Oleh karena itulah istilahdianggap anti-feminis, beberapa linguis-Steinberg (1993) misalnya lebih memilihistilah Penggunaan istilahparentese itu tampaknya juga lebihmenunjukkan bahwa yang memberimasukan bahasa kepada anak tidak hanyai b u t e t a p i j u g a a y a h . D a l a mperkembangannya, berbagai kajiantentang masukan bahasa menunjukkanbahwa anak tidak hanya mendapatkanmasukan bahasa dari orang-orang dewasadisekitarnya-ibu, ayah, pegasuh bayi, danlain sebagainya tetapi juga mendapatkanmasukan dari anak-anak yang seusiadegannya atau bahkan lebih muda darinya.Oleh karena itu, istilah yang dianggaplebih netral dan sering digunakan dewasaini adalah child directed speech yangdisingkat dengan CDS misalnya, Richards(1994).

Menurut Snow (1994: 3-6), studi

masukan bahasa memiliki sejarah yanglebih panjang daripada penelitian bahasaanak ”modern”, yakni yang ditandaidengan penelitian Brown dan Bellugi(1964). Snow membagi periode studimasukan bahasa menjadi dua periode:periode tahun 1950-an dan 1980-an.Selain dua periode itu, sebenarnya dapatditambahkan satu periode lagi, yakniperiode yang dimulai pada awal tahun1990-an. Richards dan Gallaway(1993:1910) menandai periode tersebutsebagai periode lahirnya kajian masukanbahasa lintas bahasa dan lintas budaya.

Periode tahun 1950-an dan 1960-an. Snow menyatakan bahwa pada tahun1950-an dan 1960-an, para linguisantropologis banyak mengkaji gejala

atau celoteh bayi sebagai suatu larasbahasa khas yang merupakan gejalamenarik dari sosiolinguistik yang menarik.Dalam hal itu, diasumsikan bahwa babytalk dapat membantu anak berbicara.Tokoh yang karya-karyanya dianggaptelah memimpin kajian baby talk dapatmembantu anak berbicara. Tokoh yangka r ya -k a ry an ya d i an gg ap te l ahmemimpin kajian dapatmebantu anak berbicara. Tokoh yangka r ya -k a ry an ya d i an gg ap te l ahmemimpin kajian itu adalahCharles A. Ferguson (Snow 1994:4).padakultur masyarakat barat kelas menengah,baby talk telah dikenal sebagai larasbahasa khusus yang ditujukan kepadaanak (Richards dan Gallaway 1993:1007).Laras tersebut memiliki fitur-fitur khusus,misalnya kosa kata tertentu (doggy,tummy) dan intonasi yang dilebih-l e b i h k a n . I n g r a m ( 1 9 8 9 : 1 3 1 )mengemukakan bahwa didalam berbagailieteratur, dipahami secara sepit

baby talk

motherese

motherese

parentese.

babytalk

baby talk

baby talk

baby talk

2

MOZAIK : Jurnal Ilmu Humaniora, Vol. 5, No.1

Januari - Juli 2008: 1 - 82

Page 5: MasukanBahasadanPerolehanBahasaPadaAnak - 1fib.unair.ac.id/jdownloads/Penelitian/mozaik_5_isi.pdf · Proses pemerolehan bahasa pada seorang anak adalah proses yang sangat ... tanpa

yakni hanya sebagai bentuk bahasa yangmemiliki seperangkat fitur terbatas,misalnya perubahan (r) dalam 'rabbit'menjadi 'w' dalam 'wabbit.

Sehubungan dengan pernyataanChomsky (1965) yang menyebutkanbahwa tuturan-tuturan yang sampaikepada anak bersifat kompleks dandegenerate, ketertarikan terhadap studilaras bahasa atau tuturan yang ditujukankepada anak menjadi kian meningkatmulai tahun 1960-an. Beberapa hasilpenelitian justru menunjukkan bahwabahasa yang diterima anak cenderungterdiri atas tuturan yang pendek-pendek,menggunakan nada yang tinggi danintonasi yang dibuat-buat, serta lebihbanyak mengandung kata dan ataukalimat yang sederhana. Dengandemikian, berbagai penelitian masukandan interaksi tersebut juga dapatdikatakan sebagai respon terhadappernyataan Chomsky (Goodluck 1991:160; Richards 1994:75; Snow 1995:180).

Periode tahun 1970-an dan 1980-an. Menurut Snow, jumlah penelitiantenang masukan dan interaksi mengalamiperkembangan yang luar biasa pada tahun1970-an dan 1980-an. Studi bahasa yangditujukan pada anak pada saat itu telahberkembang dari studi laras menjadi studianal is i s wacana dan bahkan iaberkembang ke arah sudi fungsi sosial danfungsi pragmatik dalam ujaran yangditujukan pada anak, misalnya penelitianNinio (1992).

Menurut Snow (1994:7), denganditerbitkannya buku suntingan Snow danFerguson yang berjudul Talking tochildren: Language input and acquisitionpada tahun 1977, ladang penelitian bahasaanak di Amerika Serikat semakin

berkembang luas dan mengarah padap e r b e d a a n y a n g a m a t t a j a m .Perkembangan penelitian bahasa anaktersebu dapat dipilah-pilah berdasarkantopik (misalnya perkembangan sintaksisversus perkembangan pragmatik), disiplinpeneliti (misalnya linguistik versuspsikologi), isu-isu hangat yang sedangberkembang (misalnya penemuan tatabahasa universal versus penyembuhank e t e r l am b a ta n b e r b ah as a ) , d ansosiometrik (misalnya kehadiran didalamacara pertemuan bahasa anak di BostonUniversity versus kehadiran kehadirandidalam acara yang sama di StamfordU n i v e r s i t y ) . S e m e n t a r a i t u ,perkembangan penelitian bahasa anak diEropa tidak menunjukkan perbedaan yangsangat ekstrem karena asosiasi danpertemuan lokal mempertahankan kontaklintas teori atau lintas disiplin dalamkomunitas bahasa anak regional ataunasional.

Periode tahun 1990-an sampaidengan sekarang. Menurut Schieffelindan Ochs (1986), bahasa masukan dapatmenjadi alat yang cukup ampuh untukpenyebaran budaya. Oleh karena itu, studimasukan bahasa lintas bahasa dapatmenunjukkan dan menjelaskan ranah-ranah interaksi antara bahasa dankehidupan sosial-budaya anak.

Meskipun usianya yang masihsangat muda di awal tahun 1990-an,menurut Richards dan Gallaway(1993:1910), studi masukan bahasa lintasbudaya dapat menjadi kunci bahkanmenjadi solusi untuk berbagai masalahteoritis yang mesih belum dapatdipecahkan. Fitur-fitur yang tidakuniversal menjadi kendala penting atasberbagai klaim menang fungsi masukan

3

Masukan Bahasa dan Perolahan Bahasa ...

Page 6: MasukanBahasadanPerolehanBahasaPadaAnak - 1fib.unair.ac.id/jdownloads/Penelitian/mozaik_5_isi.pdf · Proses pemerolehan bahasa pada seorang anak adalah proses yang sangat ... tanpa

bahasa. Oleh karena itu, tantangan dalamstudi masukan bahasa lintas budayaadalah untuk mendapatkan fitur-fiturlingkungan bahasa anak yang ada didalamsemua budaya (Borton dan Tomosello1994).

Penelitian Snow (1972) yangkemudian dengan berbagai studi masukanbahasa yang lain pada tahun 1970-anmisalnya beberapa studi masukan bahasayang lain pada tahun 1970-an misalnyabeberapa studi yang terhimpun didalamSnow dan Ferguson (1977) telahmelahirkan Snow(1972 dalam Bernstein dan Tiegerman1 9 8 5 : 2 1 ) m e n g a t a k a n b a h w apadaumumnya, tuturan ibu terdiri ataskalimat yang pendek-pendek (biasanyaterdiri satu klausa sederhana saja), yangdiucapkan secara jelas dan jarangmengandung kesalahan tata bahasa yangserius. Rutinitas yang dialami ibu dananak, misalnya pada saat makan,berpakaian, dan bermain, menurut Snow,merupakan proses pengajaran bahasapada anak.

Semeta ra i tu , bukt i -buk t iantropologi dalam data 27 bahasa yangtelah diteliti menunjukkan bahwa terdapatciri-ciri umum pada bahasa yangditujukan kepada anak, yakni modifikasifonologis dan sintaksis, penyederhanaanleksikon, dan penggunaan prosodi yangdilebih-lebihkan (Ferguson 1978).

Semakin berkembang strukturbahasa anak, semakin bertambah pulakompleksitas kalimat dalam tuturan ibup a d a a n a k . U p a y a i b u u n t u kmenyesuaikan kompleksitas kalimatnyadengan ingkat pemahaman anak itu

melahirkan pula apa yang disebut denganfine-tuning hyphothesis (lihat juga Cross1977 dalamAitchison 1998: 150).

Sehubungan dengandi atas, Snow (1977b)

terpaksa harus mengubah asumsinyatentang adanya suatu program pengajaranbahasa kepada anak yang dilakukan olehibu. Berdasarkan data yang diperolehnya,penyelarasan kompleksitas tuturan ibudengan perkembangan bahasa anak yangdilakukan oleh ibu adalah semata-matauntuk tujuan komunikasi,bukan untukmengajar bahasa. Dengan kata lain,penyelarasan kompleksitas tuturan yangdi tu jukan kepada anak (denganperkembangan bahasa anak) itu adalahuntuk memudahkan pemahaman anak danmenjaga perhatian anak agar anak tetapterlibat dalam percakapan yang sedangberlangsung.

Oleh karenanya yang berinteraksidengan anak tidak hanya ibu, tetapi jugaayah, studi masukan bahasa mulaidilakukan terhadap ayah. Berko-Gleason(1975) menunjukkan bahwa dalam halkesederhanaan struktur dan pengulangan,misalnya, tuturan ayah dan tuturan ibudapat dikatakan sama. Akan tetapi,dibandingkan dengan ibu, tuturan ayahlebih bersifat imperatif dan seringmenggunakan kosakata yang agak asingdi telinga anak. Sehubungan dengan itu,BerkopGleason mengemukakan

yang mengasumsikansang ayah sebagai jembatan bagi anakuntuk berkomunikasi dengan orang-orangdewasa di sekitarnya yang bukanpengasuhnya.

Selanjutnya, peran saudarakandung juga tidak luput dari pengamatanpara ahli bahasa anak. Studi masukan

Beberapa Hipotesa dalam StudiMasukan Bahasa

motherese hyphotheses.

fine-tuninghyphothesis

fatherbridge hypothesis

4

MOZAIK : Jurnal Ilmu Humaniora, Vol. 5, No.1

Januari - Juli 2008: 1 - 82

Page 7: MasukanBahasadanPerolehanBahasaPadaAnak - 1fib.unair.ac.id/jdownloads/Penelitian/mozaik_5_isi.pdf · Proses pemerolehan bahasa pada seorang anak adalah proses yang sangat ... tanpa

bahasa saudara kandung atau kakakkepada anak atau adik kandung menurutshow (1979:365), sebenarnya juga telahdilakukan antara lain oleh Anderson danJohnson (1973), Shartz dan Gelman(1973), serta Sachs dan Devin (1976).B e b e r a p a h a s i l p e n e l i t i a n i t umenunjukkan bahwa bahasa yangditujukan pada anak dengan usia tersebutadalah bahasa yang disederhanakan. Halitu menunjukkan bahwa meskipun fiturtuturan kakak sama dengan tuturan ibu,kakak seringkali gagal dalam membuatpenyesuaian pragmatis terhadap adiknya.Sehubungan dengan itu , denganmenganalogikan kepada

Mannle dan Momasello(1987 dalam Barton dan Tomasello 1984)m e n g e m u k a k a n

yang mengatakan bahwaanak atau adik juga harus membuatpenyesuaian komunikatif pada saatberinteraksi dengan kakaknya. Dalam halitu, si adik akan memanfaatkan tuturank a k a k u n t u k m e n g e m b a n g k a nketrampilan sosial dan pragmatisnyadalam berkomunikasi..

Se t id ak n y a , t e r d ap a t du apertanyaan yang harus dijawab untukmenunjukkan arti penting berbagai studimasukan bahasa, yakni, mengapa orangdewasa memodifikasi tuturannya padasaat berkomunikasi dengan anak danapakah terdapat kaidah atau prinsipkhusus dalam pemodifikasian itu.Terhadap kedua pertanyaan itu Menyuk(1988:93-95) memaparkan kemungkinanjawaban berdasarkan beberapa alasan.Untuk pertanyaan pertama, orang dewasa:(1) menganggap dirinya sebagai guru

bahasa anak sehinggadia harusmenggunakan teknik pengajaran yangbaik untuk memperoleh hasil seperti yangdiinginkan, (2) harus berperilaku secaratertentu kepada anak-anak berdasarkannilai atau norma budaya yangdimilikinya,(3) ingin menunjukkan empatinya denganberusaha menyesuaikan diri dengan caraanak berbahasa, dan (4) mendapatikaidah-kaidah wacana seperti ' bicaralahsejelas mungkin' dan 'beri selalukesempatan pada anak untuk berbicara'pada saat berinteraksi dengan anak.

Menurut Menyuk alasan yangpaling mungkin dapa menjelaskanm e n g a p a p a r a p e n g a s u h a n a kmemodifikasi bahasa merekaa adalahalasan keempat yakni, mereka ingintuturan mereka dapat dimengerti olehanak sehingga percakapan dapat terjadi.Dalam hal itu, modifikasi yang dilakukanmengikuti perkembangan pemahaman sianak dengan kata lain anaklah yang justrumenjadi kunci penyesuaian bahasa yandilakukan oleh orang dewasa. Hal ituberarti pula bahwa bahasa yang ditujukankepada anak memainkan peranan yangtidak langsung dalam perkembanganpengetahuan bahasa anak.

Selanjutnya, terkait denganpertanyaan kedua, modifikasi bahasayang mereka lakukan tidak memilikikaidah-kaidah khusus sebab modifikasiitu dilakukan dengan hanya berdasar padaintuisi mereka bahwa percakapan akantetap dapat berlangsung selama merekamengupayakan cara-cara logis agar dapatdimengerti oleh anak, selain itu pengasuhtentu juga tahu secara intuitif jawabanyang akan diperoleh dari suatup e r c a k a p a n s e i r i n g d e n g a nberkembangnya usia anak. Secara singkat

father-bridgehyphothesis,

s i b l i n g - b r i d g ehyphothesis

Motivasi Modifikasi Bahasa Masukan

5

Masukan Bahasa dan Perolahan Bahasa ...

Page 8: MasukanBahasadanPerolehanBahasaPadaAnak - 1fib.unair.ac.id/jdownloads/Penelitian/mozaik_5_isi.pdf · Proses pemerolehan bahasa pada seorang anak adalah proses yang sangat ... tanpa

dapat dikatakan bahwa motivasi dalammodifikasi bahasa orang dewasa kepadaanak adalah semata-mata untukberkomunikasi bukan mengajar bahasa .

Studi masukan bahasa telahberkembang pesat dalam berbagai kajianpemerolehan bahasa bahkan, beberapastudi masukan bahasa telah melahirkansuatu pendekatan khusus dalampemerolehan bahasa yakni, pendekataninteraksi sosial (Bohannon, 1993).Pendekatan in teraks i sosia l i tumenekankan bahwa tuturan yangditujukan kepada anak (sebagai masukanbahasa awal) memiliki peran yang samapentingnya dengan ihwaldalam memperoleh bahasa. Keberadaanbahasa masukan iu sendiri menunjukkanadanya proses interaksi antara anakdengan orang dewasa disekitar anak.Dengan demikian, peran lingkungansosial budaya tempat anak tinggal tentupatut mendapat perhatian secaraproporsional dalam kaitannya dengankajian pemerolehan dan perkembanganbahasa.

Sementara itu, pendekatan nativisyang dipelopori oleh Chomsky (denganpandangan yangmemicu kontroversi dalam studi masukanbahasa) menegaskan bahwa masukanbahasa memiliki peran yang penting puladalam pemerolehan bahasa yakni sebagaipemicu pekerjanya Perani PemerolehanBahasa atau PPB. Akan tetapi, apa yangdiperoleh dari proses bekerjanya PPB itutidak menunjukkan hubungan langsungdengan apa yang ada di dalam masukanbahasa. Dengan kata lain prosespemerolehan bahasa Dalam PPB itu

bersifat inner-directive.Proses pemerolehan bahasa,

menurut Chomsky (1999:41) bukanmerupakan proses yang dilakukan anak,melainkan proses yang terjadi padaseorang anak yang berada dalam suatulingkungan bahasa tertentu. Jadual prosestersebut telah dituntukan secara genetisdan akan terus berkembang denganperkembangan dan kematangan fisiknya.Perilaku semacam itu pada akhirnya akanm e n u n j u k k a n k e s a m a a n p o l aperkembangan bahasa linas bahasa danlintas budaya.

P e n e n t u a n g e n e t i s i t umenyebabkan lingkungan atau masukanbahasa tidak lagi memiliki peran utamadalam pemerolehan bahasa. Chomskyjuga menambahkan bahwa lingkunganbahasa itu sendiri tidak memberikan datayang memadai bagi anak untuk dapasampai pada tata bahasa orang dewasayang bersifat kompleks. Dalam hal itu,bahasa yang didengar anak di lingkungantempat tinggalnya bersifat restricted(terbatas) degenerate (amburadul). Jadim a s u k a n i t u d a p a t d i k a t a k a nimpoverished (miskin) keadaanya jikadibandingkan pemahaman yang dimilikidan keluaran yang dihasilkan anak.Artinya, hubungan yang ada antara datadan apa yang diperoleh anak adalahhubungan tidak langsung.

G o o d l u c k ( 1 9 9 1 : 1 4 2 )menunjukkan dua jenis masukan, yakni,masukan/bukti positif mengacu padamasukan yang menunjukkan bahwa suatubentuk khusus itu ada didalam suatubahasa. Satu keterbatasan penting dalambukti positif itu adalah bahwa kalimat-

Peran Masukan Bahasa dalamPemerolehan Bahasa

Keterbatasan-Keterbatasan dalamMasukan Bahasa

innatenness

the poverty of stimulus

6

MOZAIK : Jurnal Ilmu Humaniora, Vol. 5, No.1

Januari - Juli 2008: 1 - 82

Page 9: MasukanBahasadanPerolehanBahasaPadaAnak - 1fib.unair.ac.id/jdownloads/Penelitian/mozaik_5_isi.pdf · Proses pemerolehan bahasa pada seorang anak adalah proses yang sangat ... tanpa

kalimat yang di dengar anak tidakmengandung informasi yang jelas dangamblang tentang struktur dan maknakalimat-kalimat itu meskipun konteksbisa jadi memberi kunci-kunci untukmakna yang mungkin baginya. Denganketerbatasan semacam itu, tampak bahwaanak benar-benar mempelajari kaidah-kaidah bahasa mereka oleh orang-orangdewasa disekitarnya.

S e l a i n k e t e r b a t a s a n i t u ,keterbatasan yang lain adalah bahwajumlah sampel gramatikal yang didengaranak juga terbatas. Akan tetapi, denganketerbatasan sampel semacam itu, anaktetap dapat memahami struktur dan maknakalimat-kalimat yang didengarnya danbahkan mampu melahirkan kalimat yangterbatas jumlahnya meskipun ia tidakpernah mendengar atau mendapatkanmasukan semacam itu sebelumnya.Keerbatasan-keterbatasan dalam buktipositif itu justru memberi bukti kuatbahwa anak memang telah dilengkapidengan alat khusus yang memilikimekanisme pembentukan tata bahasaterstruktur yang sangat canggih.

Pada saat anak tidak mendapatinformasi yang benar tentang suatu bentukyang gramatikal, anak juga tidakmendapat informasi tentang bentuk yangtidak grammatikal inilah yang disebutdengan bukti negatif. Jadi, secara umum,anak hanya mendengar bentuk-bentukyang grammatikal. Ketiadaan buktinegatif itu dapat dilihat pada kajian yangdilakukan oleh Brown dan Honlon (1970dalam Pinker 1979, 1984; Goodluck1991; serta Crain dan Lillo-Martin 1999).Ketika anak membuat kesalahan itu.Seandainya saja umpan balik dari orangtua itu ditemui, misalnya yang ditemui

dalam studi yang dilakukan olehBohannon dan Staniwich 1988 dalamFarrar 1992), anak teap tidak dapatmemanfaatkan bukti negatif itu (Pinker1989, 1995).

Hakekat keterbatasan masukan diatas (keterbatasan bukti positif dankurangnya bukti negatif) itulah yangsering disebut Chomsky sebagai

Oleh karena itu,tanpa pengetahuan tentang tata bahasauniversal, seorang anak tidak mungkinakan sampai pada tata bahasa orangdewasa yang bersifat kompleks: apa yangdiperoleh anak terbukti jauh melebihimasukan yang diterimanya.

Akan tetapi, semua itu tidak berartibahwa lingkungan, tidak diperlukandalam proses pemerolehan bahasa.Sehubungan dengan itu, Chomskymengibaratkannya dengan perkembanganfisik membutuhkan nutrisi dan stimulasil i n g k u n g a n y a n g m e m a d a i ,perkembangan bahasa anak punmembutuhkan hal yang serupa. Olehkarena itu, itu lingkungan tetap diperlukanuntuk menentukan penetapan pilihan-pilihan yang belum ditentukan oleh tatabahasa universal hingga menghasilkanbahasa yang berbeda-beda.

Secara umum, kapasitas berbahasayang dimiliki manusia itu merupakananugerah yang dapat dikembangkan ataudipercepat dan bahkan dapat pula dibatasiatau ditekan; hal itu tergantung padak o n d i s i y a n g m e n d u k u n gpertumbuhannya. Goodluck (1991: 162)menyatakan bahwa kualitas dan kuantitastuturan yang didengar anak dapatberpengaruh terhadap kecepatan prosespemerolehan bahasa. Dengan dmikian,peran masukan bahasa atau BSI tetap

theproverty of stimulus.

7

Masukan Bahasa dan Perolahan Bahasa ...

Page 10: MasukanBahasadanPerolehanBahasaPadaAnak - 1fib.unair.ac.id/jdownloads/Penelitian/mozaik_5_isi.pdf · Proses pemerolehan bahasa pada seorang anak adalah proses yang sangat ... tanpa

penting dalam proses pemerolehan tetapiproses pemerolehan i tu sendi r ipadadasarnya bersifat inner directed.

Berbagai studi masukan bahasayang telah dilakukan selama ini, padaumumnya didorong oleh keinginan untukmembuktikan kebenaran pernyataanChomsky (1965) yang kontroversialtentang sifat masukan bahasa pada anak,yakni masukan yang kompleks dan'amburadul' ( Masukanbahasa memiliki peran yang pentingdalam pemerolehan bahasa yakni, sebagaipemicu bekerjanya Peranti PemerolehanBahasa atau PPB. Akan tetapi, hubunganyang terjadi antara masukan bahasa danapa yang diperoleh dari bekarjanya PPBitu adalah hubungan tidak langsung.

Temuan-temuan studi masukanbahasa pada dasarnya mengimplikasikanbahwa orang tua tidak memberipengajaran bahasa secara khusus kepadaanaknya ataupun memberikan perhatiansecara khusus pada perkembangan bahasaanaknya. Dalam hal itu, Dardjiwijojo(2000:49) menyatakan bahwa dewasa ini,para peneliti sepakat bahwa modifikasibahasa yang ditujukan kepada anakdilakukan oleh karena adanya motivasiuntuk berkomunikasi.

DAFTAR PUSTAKA

Penutup

degenerate).

Andersen, E.S., dan C.E. Johnson. 1973.”Modification in the Speech of anEight-Year-Old toYounger Children”.Stanford Occassional Papers in

3 149-160.

Aitchison, Jean. 1998.

L o n d o n :Routledge.

Asher, R.E., dan J.M.YSimpson (Peny). 1993.

Oxford: Pergamon.

Barton, Michelle E., dan Michael Tomasello.1994. “The Rest of the Family: TheRole of Fathers and Siblings in EarlyLanguage Development”. Dalam

(Peny), 1994.

Berko-Gleason, Jean. 1975. “Fathers andother Strangers: men's Speech toToung Children”. (Peny),2975.

Bernstein, Deena K., dan EllenmorrisTiegerman. 1985.

Columbus: Charless E. Merril.

Bohannon, John Neil, III, dan Stanowitch.1988. “The Issue of NegativeEvidence: Adulth Responses toChildren's Language Errors”.

24:684-689.

Brown, R., dan U. Bellugi. 1964 “ThreeProcesses in The Child's Acquisitionof Syntax”.

34:133-151.

Brown R. dan D. Hanlon. 1970. “Derivationalcomplexity and Order of Acquisitionin Child Speech. (Peny),1970.

Chomsky, Noam. 1965.Cambridge, Mass: the MIT

Press.

___________. 1999. “On the Nature, Use, andAcquisition of Language. Dalam

(peny), 1999.Linguistics,

The Articulate

Mammal: An Introduction toP s y c h o l i n g u i s t i c s .

The Encyclopedia of Language andLinguistics.

Gallaway dan Richards

Dalam Dato

Language andCommunication Disirders in Children.

Developmental Psychology,

Harvard EducationalReview,

Dalam Hayes

Aspects of the Theoryof Syntax.

Ritchie dan Bathia

8

MOZAIK : Jurnal Ilmu Humaniora, Vol. 5, No.1

Januari - Juli 2008: 1 - 82

Page 11: MasukanBahasadanPerolehanBahasaPadaAnak - 1fib.unair.ac.id/jdownloads/Penelitian/mozaik_5_isi.pdf · Proses pemerolehan bahasa pada seorang anak adalah proses yang sangat ... tanpa

Crain, Stephen, dan Diane Lillo-Martin. 1999.

Malden,Massachusetts: Blackwell Publishers.

Cross, T. 1977. “Mothers SpeechAdjustment:The Contribution of Selected ChildListener Variables”. Dalam

(Peny). 1977.

Dardjowidjojo, Soenjono. 2000.

Jakarta: Gramedia WidiasaranaIndonesia.

Dato, Daniel P. (Peny). (1975).

Washington, D.C.20057: Geogetown University Press.

Farrar, Michael Jeffrey. 1992. “NegativeE v i d e n c e a n d G r a m m a t i c a lM o r p h e m e A c q u i s i t i o n .

28:90-98.

Ferguson, C.A. 1964. “Baby Talk in SixL a n g u a g e s ” .

66, 103-14.

___________. 1978. “Talking to Children: ASearclaway, Clare, dan Brian J.Richards (Peny). 1994.

Cambridge University Press.

Goodluck, Helen. 1991.

Cambridge, Mass:The MITPress.

Greenberg, J.H. (Peny). 1978.Stanford, CA:

Stanford University Press.

Hayes, J.. (Peny). 1970.New

York: Wiley.

Ingram, David. 1989.

Cambridge:Cambridge University Press.

Mannle, S., dan M. Tomasello. 1987. “Fathers,Siblings, and The Bidge Hypothesis”.Dalam (Peny),1987.

M e n y u k , P a u l a . 1 9 8 8 .

Glenview, Illinois: Scott, Foresmanand Company.

Nelson, Keith E., danAnne van Kleeck (Peny).1987. Vol. VIHillsdale, NJ.: Erlbaum.

Ninio, A. 1992. “The Relation of Children'sSingle Word Utterances to SingleWord Utterances in the Input”.

19:87-110.

Pinker, Steven. 1979. “Formal Models ofLanguage Learning.7:217-283.

__________. 1984.

Cambridge, Massachusetts: HarvardUniversity Press.

__________. 1989.

Cambridge,Massachusetts: The MITPress.

__________. 1995.

London: Penguin Bookds.

Richards, Brian J. 1994. “Child-DirectedSpeech and Influences on LanguageAcquisition: Methodology andInterpretation”.

(Peny) 1994.

An Introduction to Linguistic Theoryand Language Acquisition.

Snow danFerguson

Echa: KisahPemerolehan BahasaAnak Indonesia.

GeorgetownUniversity Round Table on Languageand Linguistics 1975: DevelopmentalPsycholinguistics: Theory andAplications.

Developmental Psychology,

A m e r i c a nAnthropologist,

Input andInteraction in Language Acquisition.

LanguageAcquisition: A Linguistic Introduction.

Universals ofHuman Language.

Cognition and TheDevelopment of Language.

First LanguageAcquisition: Method, Description,and Explanation.

Nelson Van Kleeck

L a n g u a g eDevelopment, Knowledge and Use.

Children' Language.

Journal of Child Language,

Cognition,

Language Learnabilityand Language Development .

Learnability andCognition: The Acquisition ofArgument Structure.

The Language Instinc:The New Science of Language andMind.

Dalam Gallaway danRicards

9

Masukan Bahasa dan Perolahan Bahasa ...

Page 12: MasukanBahasadanPerolehanBahasaPadaAnak - 1fib.unair.ac.id/jdownloads/Penelitian/mozaik_5_isi.pdf · Proses pemerolehan bahasa pada seorang anak adalah proses yang sangat ... tanpa

Richards, Brian J., dan Clare Gallaway. 1993.“Input and Interaction in ChildLanguage Acquisition”.

(Peny). 1993.

Ritchie,William C, danTej K. Bathia (Peny).1999.

San Diego: AcademicPress.

Sachs, J., dan J. Devin. 1976. “YoungChilden's Use of Age-AppropriateSpeech Style in Social Interactionand Role-Playing”.

3:81-98.

Schieffelin, Bambi B., dan Elinor Ochs( P e n y ) . 1 9 8 6 .

NewYork: Cambridge University Press.

Shartz, M., dan R. Gelman. 1973. “TheDevelopment of CommunicationSkills: Modifications in The Speechof Young Children as a Function ofThe Listener”.

38,5:152.

Snow, Catherine E. 1972. “Mothers” Speechto Children Learning Language”.

43: 549:565.

___________.1977a. “Mothers' SpeechResearch: From Input to Interction”.

(Peny).1977.

__________, 1977b. “The Development ofConversation between Mothers andBabies”.4:1-22.

__________, 1979. “Conversations withChildren”. Dalam

(Peny). 1979.

___________, 1994. “Beginning from BabyTalk: Twenty Years of Research on

Input in Interaction”. Dalam(Peny), 1994.

___________, 1995. “Issues in the Study ofInput: Finetuning, Universality,Individual and DevelopmentalDifferences, and Necessary Causes”.Dalam(Peny), 1995.

Snow, Catherine E, dan Charles A. Ferguson(Peny). 1977.

Cambridge: Cambridge UniversityPress.

Steinberg, Danny. D., Hiroshy Nagata, danD a v i d P . A l i n e . 2 0 0 1 .

England:Pearson Education..

DalamAsher dan Simpson

Handbook of Child LanguageAcquisition.

Journal ofChild Language.

L a n g u a g eSocialization across Cultures.

Monographs of TheSociety of Research in ChildDevelopment,

Ichild Development,

Dalam Snow dan Ferguson

Journal of Child Language,

Fletcher danGarman

Gallawaydan Richards

Fletcher dan Mac Whynnie

Talking to Children:Language Input and Acquisition.

Psycholinguistics: Language, Mind,and World, 2nd Edition.

10

MOZAIK : Jurnal Ilmu Humaniora, Vol. 5, No.1

Januari - Juli 2008: 1 - 82

Page 13: MasukanBahasadanPerolehanBahasaPadaAnak - 1fib.unair.ac.id/jdownloads/Penelitian/mozaik_5_isi.pdf · Proses pemerolehan bahasa pada seorang anak adalah proses yang sangat ... tanpa

Pendahuluan

Prinsip Dasar Karya sastra : Fiksi

Membaca cerita pendek dalambahasa Inggris memang bukanlah suatupekerjaan yang sederhana. Padaumumnya penguasaan kosa kata dank a i d a h b a h a s a k i t a d e m i k i a n" t e r k e n d a l i n y a " u n t u k d a p a tmemungkinkan kita mengikuti alurbahasa dalam suatu karya sastra dengansegala ragam dan kompleksitas yangdikandungnya. Bahasa dalam karya sastrapada umumnya adalah bahasa yangdigunakan oleh banyak orang di berbagainegara di dalam mengekspresikankebenaran-kebenaran yang komplekperihal kehidupan manusia yangkesemuanya itu tak dapat disampaikandengan cara biasa saja. Kesulitanmemahami cerita pendek dalam bahasaInggris bukanlah semata dirasakan olehmasyarakat Indonesia yang memandangbahasa ini sebagai bahasa asing, bahkandisadari pula oleh mereka yang telah

menggunakan bahasa Inggris sepanjanghidup mereka.

Menurut hemat saya, kesulitansebagai dikatakan dalam pendahuluan diatas kiranya dapat dikurangi denganmemahami prinsip-prinsip dasar darisuatu karya sastra. Membaca ceritapendek yang tergolong fiksi sudah barangtentu memerlukan pendekatan yangberbeda dengan non fiksi. Joseph Conrad(1857-1924), seorang novelis Inggrisyang sangat populer mengatakan bahwatujuannya sebagai penulis adalah "

Jadi menurut Conrad, tujuandia menulis adalah membuat kitamendengar, merasa dan diatas segalanyamelihat. Tidak lain daripada itu karena,menurut dia, memang itulah segalanya.Cerita pendek yang bagus seringkalimencoba memberikan "

to makeyou hear, to make you feel it is, before all tomake you see. That - and no more, and it iseverything."

sense of the actual

MEMBACA CERPEN BAHASA INGGRIS 2

Abstract

Husein Shahab

Key words: the stories, short stories, a literary language.

English as a foreign language but also for people who have spoken thelanguage all their lives. Efforts made toward comprehending this piece ofliterature should not, of course, be stopped because of this hindrance.Instead, these stories must be read and reread, talked about and thought.Today, English is being used increasingly as a literary language all over theworld. On every continent, we will find writers expressing in English thespirit of their own country, the thoughts of their own people, and theremeanings of their own way of life. There are still ways that can be taken toentrance the motivation of reading short stories in English and minimizingthe spots of difficulties. So we need not despair if the going is difficult. Therewards will be great. There rewards of literature, always are.

*) Departemen Sastra Inggris Fakultas Ilmu Budaya UniversitasAirlangga, tlp 031-5035676

11

Page 14: MasukanBahasadanPerolehanBahasaPadaAnak - 1fib.unair.ac.id/jdownloads/Penelitian/mozaik_5_isi.pdf · Proses pemerolehan bahasa pada seorang anak adalah proses yang sangat ... tanpa

experience"

stylestructure

content

"point of highest suspence"

theme

atau "cita rasa pengalamannyata" kepada pembacanya. Seringkalicerita-cerita seperti ini meninggalkanimpresi atau kesan tajam tertentu untukdikenang berulang kali dalam benak kita.Tatkala selesai membaca cerita sepertiini, munculah pertanyaan tentang patosatau humor kehidupan, ironi-ironikehidupan bahkan sikap anak manusiayang sama sekali tidak terduga.

Seorang pembaca tidak akanmampu mengapresiasi sebuah cerpendengan penuh, mendengar dan merasa,apalagi melihat kecuali jika ia mampubereaksi bukan saja pada apa yang telahdikatakan namun juga pada bagaimanasesuatu dikatakan (Valerie, 1983:1).Pembaca harus jeli melihat (gaya),

(struktur) dan sudah barangtentu (kandungan isi) dari apayang dibacanya. Style muncul darikepribadian seorang penulis dan initampak pada pemilihan kata dan frase,tatanan kalimat, ritme serta nada tulisan.Adapun strukture mengacu padaarsitektur cerita, cara dan pola dimanaunsur-unsur kecil dipilih dan ditata gunamemperoleh efek atau hasil yang ingindicapai.

Memahami prinsip-prinsip dasarsebuah cerita pendek dalam bahasaInggris seperti disebutkan diatas sedikitbanyak akan dapat mengurangi kesulitankita didalam mencerna karya-karya tulisseperti dimaksud.

Ada lagi sebuah prinsip pentingyang seringkali terabaikan atau lewatdari perhatian kita. Pada setiap cerpenyang kita baca, pasti akan selalu terdapatberbagai insiden atau peristiwa yangsenantiasa bergerak menuju suatuklimak atau

(titik ketegangan tertinggi). Sebuah cerpenyang bagus biasanya bergerak menuju suatutitik akhir dimana konflik dipecahkan, isudijelaskan dan misteri diungkapkan.Peristiwa yang perlahan menuju klimak danpenyelesaian inilah yang seringkali disebutplot atau alur cerita.

Namun apalah artinya memahamisuatu plot yang pada hakekatnya hanyalahurut-urutan peristiwa ini jika tidak disertaidengan kemampuan melihat arti dibaliknyayang biasa disebut dengan (tema).Sebuah tema boleh jadi melambangkansuatu kebenaran penting menyangkutkehidupan sehari-hari atau sifat alamimanusia. Dalam cerpen A little Cloud karyapenulis Irlandia James Joyce (1882-1941)misalnya, plot ceritanya terkesan sederhanasaja: Little Chandler bertemu seorangteman lama yang tampaknya telah berubahmenjadi agen koran yang sangat berhasil dikota London. Mereka berdua kemudianminum-minum dan ngobrol kesana kemari.Tak lama sesudah itu si Little Chandlerpulang, dan di sana kita melihat gambaransingkat tentang kehidupan keluarganya.

Kendatipun terkesan tak banyakyang terjadi, peristiwa-peristiwa kecil inisangatlah bermakna. Karena peristiwa dankejadian-kejadian inilah, beberapa jamkemudian Little Chandler menyadariseperti apa hakekat kehidupannya yangsebenarnya yaitu: perbedaan tajam antaradunia yang diimpikannya dan dunia nyata.Inilah tema dari A little Cloud yang jikalepas dari pengamatan pembaca tentu akanmenjadi salah satu kendala pemahamankarya sastra ini.

Cerita pendek dalam bahasa Inggrisjuga tak jarang menampilkan karakter dariberbagai latar belakang dan tingkatan sosialyang amat berbeda. Karakter yang berbeda

12

MOZAIK : Jurnal Ilmu Humaniora, Vol. 5, No.1

Januari - Juli 2008: 1 - 82

Page 15: MasukanBahasadanPerolehanBahasaPadaAnak - 1fib.unair.ac.id/jdownloads/Penelitian/mozaik_5_isi.pdf · Proses pemerolehan bahasa pada seorang anak adalah proses yang sangat ... tanpa

ini seringkali pula menggunakan kata ataufrase yang tak lazim kita dapatkan padapenulisan koran, majalah atau buku-bukustandar.

Munculnya khusus danbahasa slang tak ayal lagi akan menambahproblema yang dihadapi pembaca, belumlagi areal geografis yang berbeda yangikut menjadi salah satu penentuterbacanya cerpen dengan baik. Sand Citymisalnya yang dijadikan setting padacerpen Willa Cather (1873-1947) berjudulThe Sculptor's Funeral sangatlah berbedajika dibandingkan dengan Dublin dalamkarya James Joyce berjudulALittle Cloud.Latar belakang, geografis yang menjadipilihan seorang penulis sudah barangtentu mengandung arti yang dalamterhadap pemahaman suatu cerpen.Novelis seperti John Steinbeck (1902-1968) cenderung menjadikan tanah airnyaCalifornia dengan aneka gunung karangdan lembah-lembahnya sebagai settingcerpen-cerpennya seperti The GreatMountains, sementara Ernest Hemingway(1899-1961) yang sempat melewatkansebagian hidupnya di Spanyol seringkalimemilih negeri ini sebagai latar belakangcerpen yang ditulisnya seperti A Clean,Well-Lighted Place.

Ingin saya menekankan sekali lagidalam tulisan ini bahwa membaca cerpenbahasa Inggris bagi sebagian besar kitamemang bukanlah sesuatu yang mudah.Tampaknya latar belakang pengetahuanbahasa Inggris saja belumlah cukup untukdapat mengikuti cerpen-cerpen inisebagaimana mestinya. MenurutWolfgang Iser (dalam Basnett - McGuire,1980), dalam sebuah cerpen atau novelsuatu kalimat tidak sekadar ujaran yangberdiri sendiri, tetapi kalimat itu bertujuan

untuk mengatakan sesuatu diluar yang apayang tertulis itu, karena kalimat dalamteks sastra selalu berfungsi sebagaiindikasi akan datangnya serangkaian ideyang akan menyusul. Dengan demikian,sebuah cerita bisa terasa pekat dan enakuntuk terus diikuti, sehingga manakalapembaca hanya membaca kalimat-kalimat dalam cerpen itu sebagai kalimat-kalimat yang berdiri sendiri atauberdasarkan makna dari masing-masingkalimat saja, maka yang akan munculdalam benak pembaca hanyalah suatubacaan yang kehilangan dimensi,kedalaman serta keluasan makna yangingin disampaikan oleh sang penulis.Itulah sebabnya pemahaman bahasaInggris belumlah cukup menjadi jaminanpemahaman cerpen secara baik.

Disamping bermacam kendalamembaca cerpen bahasa Inggris sepertiyang sudah saya utarakan dalam tulisanini, adalagi sebuah kesulitan ungkapanyang tak jarang membuat kita kehilanganmakna dari sesuatu yang kita baca.Suryawinata (1989:42) memberikancontoh suatu situasi sewaktu seorangsuami marah-marah pada istrinya danterus mengomel. Karena tak henti-hentinya mengomel, si istri lalu berkata,

Bayangkan saja betapa lucunyaterdengar apabila di dalam membacaungkapan seperti di atas yang munculdalam pikiran kita pengertian "John,silakan." Yang tidak selalu dapatdipahami pembaca cerpen bahasa Inggrisketika menemukan ungkapan seperti iniadalah membayangkan situasi di mana siistri bermaksud meredakan amarahsuaminya dengan menyuruhnya menahandir i atau bersabar. Kemampuan

term

"John, please."

13

Membaca Cerpen Bahasa Inggris 2

Page 16: MasukanBahasadanPerolehanBahasaPadaAnak - 1fib.unair.ac.id/jdownloads/Penelitian/mozaik_5_isi.pdf · Proses pemerolehan bahasa pada seorang anak adalah proses yang sangat ... tanpa

membayangkan situasi seperti ini akanme mu ngk inkan k i t a memahamiungkapan di atas dengan pengertian"John, sudahlah."

Sementara tujuan suatu cerpenadalah membuat pembaca ikut serta dalamsuatu pengalaman imajiner untukmenghibur atau menyentuh perasaannya,tujuan karya non fiksi berbeda adanya.Esai dan biografi pada dasarnya mengarahkepada usaha untuk menjelaskan,menginformasikan, membujuk ataumernberikan kesan tertentu. Meskipunboleh jadi sebuah esai informalmenciptakan karakter dan situasi tertentu,atau bahkan mempunyai kemampuanmembuat pembaca tertawa ataumeneteskan air mata, pada hakekatnyakarya-karya seperti ini tidak termuatid e n g a n s e m a n g a t m e n g g u g a hpembacanya lewat cara-cara dramatis.Perhatikanlah misalnya tatkala CarlSandburg (1878-1967) mencoba berkisahtentang biografi Lincoln. Meskipuntulisan Sandburg ini berbentuk ceritanamun tujuan utamanya sama sekalibukanlah memberikankepada pembaca. Biografi ini sematad i t u j u k a n n y a d a l a m u s a h amemperkenalkan sang pembaca kepadaberbagai fakta menyangkut kehidupandan takaran kebesaran Lincoln.

Esai-esai seperti yang banyakditulis oleh Huxley (1887-1975) padadasarnya ditujukan dalam rangkamengkiarifikasi dan menginterpretasikanfakta, sedangkan Moorehead (1910) padaumumnya memaparkan pengalaman sertakesan yang ditimbulkannya tentangseorang penulis. Ada kalanya esai-esaiseperti ini sangat subyektif karena tidak

semata menawarkan sederetan fakta tetapijuga bermacam fakta yang telah terpilahdalam pikiran sang penulis. Tengoklahbagaimana New York tergambar dalammata Narayan (1906) pada tulisannyayang tidak saja bercirikan deskriptifnamun juga impresionistis. Kesalahan-kesalahan yang dilakukannya ketikamencoba memesan makanan atauminuman di kota ini memberikan kesantersendiri pada pembaca (Narayan : OverACup of Coffee).

Organisasi sebuah esai bisa jadisangat fleksibel. Sekalipun begitu, semuapenulis esai yang bagus akan senantiasamencoba melengkapi esai mereka dengancitarasa kesempurnaan ( ),kesatuan ( sebagai yang bisaditemukan pada sebuah cerita pendekpilihan. Sebuah esai boleh jadi dibangunsekitar suatu ide sentral (esai modelHuxley), mengikuti tatanan apikberdasarkan dimensi waktu (modelSantha Rama Rau), atau mungkinterunifikasi oleh nada (t atau sudutpandang tertentu atau gaya (seperti padaNarayan).

Adapun gaya atau padacerpen non fiksi, segala yang cobadituangkan oleh penulis pada subyektulisannya dan semua makna yang dapatdiberikan oleh subyek ini kepada sangpenul is adalah teramat pent ingperanannya dalam esai dan biografi.dalam cerpen non fiksi adalah suatuekspresi dari kepribadian dan rangkaianpikiran sang penulis. Style tumbuh daripengalaman serta perasaan penulisterhadap bahasa yang digunakannya.Style adalah bagai sang penulis sendiriyang menjangkau kumpulan kata-katabermakna.

Non Fiksi

"entertainment"

completenessunity)

one)

style

Style

14

MOZAIK : Jurnal Ilmu Humaniora, Vol. 5, No.1

Januari - Juli 2008: 1 - 82

Page 17: MasukanBahasadanPerolehanBahasaPadaAnak - 1fib.unair.ac.id/jdownloads/Penelitian/mozaik_5_isi.pdf · Proses pemerolehan bahasa pada seorang anak adalah proses yang sangat ... tanpa

Style jugalah yang kerap kalitampak pada hasrat sang penulis kepadahal-hal kecil sekalipun, pada kerangkamemilih kata dan frase, serta pada ritmekalimat yang digunakan. Cobalahmengingat bagaimana Carl Sundburgdidalam sanjungan panjangnya kepadaAbraham Lincoln serta kesabarannya didalam menekuni sejarah telah mewarnaianeka fakta dan peristiwa melalui frase-frase yang puitis dan mendalam. Lain puladengan Moorehead yang membersitlewat cintanya kepada Afrika. Bagaimanapula dengan Julian Huxley, sang ilmuwan,yang dengan aneka pengalaman pelatihanpiawai menggunakan ini

Dengan cara yang lebih faktual.Ringkasnya, setiap penulis telahmembawa serta kepada tulisannyagambaran dan corak kepribadian berbedadan didalam mengalirkan tulisan inimengembangkan style yang berbeda pula.Tengok lah baga imana Pr i es t l eymemanfaatkan style dalam ceritapendeknya berjudul Dreams(1987: 101) :

style

style

Now and again I have had horribledreams but not enough of them tomake me lose my delight in dreams. Tobegin with, I like the idea of dreaming,of going to bed and lying still and then,by some queer magic, wandering intoanother kind of existence. As a child Icould never understand why grown-ups took dreaming so calmly whenthey could make such a fuss about anyholiday. This still puzzles me. I ammystified by people who say theynever dream and appear to have - nointerest in the subject. It is much moreastonishing than if they said theynever went out for a walk. Most people- or at least most Western Europeans

do not seem to accept dreaming aspart of their lives. They appear to seeit as an irritating little habit, likesneezing or yawning. I have neverunderstood this. My dream life doesnot seem as important as my wakinglife, if only because there is far less ofit, but to me it is important. As if therewere at least two extra continentsadded to the world and lightningexcursions running to them at anymoment between midnight andbreakfast. Then again, the dream life,though queer and bewildering andunsatisfactory in many respects, hasits own advantages. The dead arethere, smiling and talking. The past isthere, some times all broken andconfused but occasionally as fresh asa daisy. And perhaps, as Mr. Dunnetell us, the future is there too, winkingat us. This dream life is oftenovershadowed by huge mysteriousanxieties, with luggage that cannot bepacked and trains that refused to becaught; and both persons and scenesthere are not as dependable and solidas they are in waking life, so thatBrown and Smith merge into oneperson while Robinson splits into two,and there are thick woods out side thebathroom door and the dining room issomehow part of a theater balcony;and there are moments of desolationor terror in the dream world that areworse, than anything we have knownunder the sun. yet this other life has itsinterests, its gaieties, its satisfaction,and, at certain rare intervals, a serenelow or a sudden ecstasy, like glimpsesof another form of existencealtogether, that we cannot match withopen eyes. Daft or wise, terrible orexquisite, it is a further helping ofexperience, a bonus after dark,another slice of life cut differently, for

15

Membaca Cerpen Bahasa Inggris 2

Page 18: MasukanBahasadanPerolehanBahasaPadaAnak - 1fib.unair.ac.id/jdownloads/Penelitian/mozaik_5_isi.pdf · Proses pemerolehan bahasa pada seorang anak adalah proses yang sangat ... tanpa

which, it seems to me we are neversufficiently grateful. Only a dream!Why only? It was there, and you had it."If there were dreams to sell,"Beddoes inquires, "what would youbuy?" I cannot say off hand, butcertainly rather more than I couldafford.

Jika kita amati dengan seksama,terasa betapa kuatnya pengaruh gayapenulis yang dikembangkan olehPriestley (1894-1984) didalam cerpendiatas. Cobalah kita amati pemilihan katadan kalimat yang digunakannya; didalammenggarap tulisan berjudul Dreams ini.Betapa termangunya kita membayangkanpenulis yang walau digoda oleh mimpi-mimpi mengerikan, tetap mendambakanmimpi-mimpi itu. Bagi Penulis ini, mimpiadalah hadiah sesudah gelap yang takakan pernah membuat kita puas karenanya.Priestley bahkan merasa teramat heranketika mendengar orang mengatakan takpernah tertarik pada mimpi. Betapa pulapenulis ini melukiskan keheranannyaterhadap masyarakat Eropa Barat yangenggan menerima mimpi sebagai bagiandari kehidupan mereka. Kesemuanya iniditata Priestley dengan menggunakangaya yang menarik dan memilih kata-katayang lugu. "

Di penghujungcerpen ini Priestley mengutip sebuahpertanyaan yang pernah diajukan olehpenyair Inggris, Thomas Lovell Beddoesyang mempertanyakan

kalau saja ada yang dapat menjual mimpi.Sastra adalah salah satu karya

manusia yang luar-.biasa

(Encyclopedia Americana, -vol.17 : 559). Sayangnya tidak semuapenikmat sastra dapat mengikuti misikarya ini dengan baik apabila karya inidituliskan dalam bahasa Inggris. Latarbelakang yang menjadi penyebabhambatan inimemang bermacam, dan takdiragukan lagi kita senantiasa perlumencari penyelesaiannya. .

Cerpen adalah suatu bentuk karyasastra yang senantiasa memiliki daya tarikdan pesona tersendiri. Tatkala kita belajarbahasa Inggris sebagai bahasa asing,penguasaan kosa kata dan kaidah bahasaInggris kita demikian "terkendalinya"sehingga didalam memahami cerpen-cerpen berbahasa Inggris ini diperlukanusaha berkesinambungan yang tidakmengenal lelah.

Di samping hambatan bahasaseperti penggunaan terminologi dan kata-kata tak standar (slang), latar belakang(setting) dimana cerpen-cerpen inimengambil tempat, adat istiadat danbudaya se r t a pandangan h idupmasyarakat setempat tentu saja ikutmengambil peranan berarti.

Kendatipun kendala-kendaladimaksud tidak demikian mudahnyadiatasi, saya percaya masih terbuka jalanuntuk setidaknya mengurangi hambatan-hambatan ini antara lain kemampuanmembedakan karya fiksi dan non fiksi,mengamati prinsip-prinsip dasar cerpenseperti dan

Karya sastra seperti cerpenmengandung unsur ekspresi si sastrawan

Only a dream ! Why only ? Itwas there, and you had it."

"If there weredreams to sell, what would you buy?",

"It is one of thegreat creative and universal means ofcommunicating the emotional, spiritual or

intellectual concerns of man kind. Likefine music and art, fine literature ischaracterized toy imagination, meaningfullness of expression, and good form andtechnique."

plot, style theme.

Simpulan

16

MOZAIK : Jurnal Ilmu Humaniora, Vol.5, No.1

Januari - Juli 2008: 1 - 82

Page 19: MasukanBahasadanPerolehanBahasaPadaAnak - 1fib.unair.ac.id/jdownloads/Penelitian/mozaik_5_isi.pdf · Proses pemerolehan bahasa pada seorang anak adalah proses yang sangat ... tanpa

d a n k e s a n k h u s u s y a n g i n g i nditimbulkannya terhadap si pembaca.Karya sastra juga mengandung unsur-unsur emosional, efek keindahan kata danungkapan dengan segala nuansa yangmengiringinya. Inilah yang seringkalidisebut fungsi estetis. Oleh karena itupembaca karya sastra seperti ini perlumemiliki pengetahuan sosiokultural yangluas tentang bahasa yang dipakai dalamkarya ini.

Apabila semua ini dapat dicapaidengan baik, maka membaca cerpenbahasa Inggris tidak akan lagi terasasebagai beban yang membosankanmelainkan benar-benar terasa sebagai

atau

Kesulitan membaca cerpen bahasaInggris tidak boleh membuat kita berhentiditengah. Membaca karya ini berulang-ulang, membahas dan merenungkannyatentu akan memberikan yangberarti. Bukankah karya sastraselalu demikian .

Cook, Luella. B. 1964.: New York, Me Graw-

Hill Company.

Damono, Spardi Djoko. "Apresiasi Sastra,dalam Budi Darma.nomor 2 tahun 1987.

Damono, Spardi Djoko. "KemampuanMengebor Sukma", dalam JamesJoyce. nomor 7 tahun1984

._______, New York: The

Viking Press, Inc.

Ridout, Ronald. 1970.London, Macmillan

and Co.Ltd.

Shaw, Valerie. 1983.Longman.

Su r y aw in a t a , Z u ch r i d in . 2 0 0 3 .: Yogyakarta :

Penerbit Kanisius.

Walter, Allen. 1981.O x f o r d : O x f o r d

University Press.

Warner, Alan. 1964.Bungay, Suffolk,

Oxford University Press.

"reading for pleasure" "reading forenjoyment."

"reward"reward

Literature inEnglish

Horison,

Horison

Dubliners.

A Reference Bookof English.

The Short Story. ACritical Introduction,

Translat ion

The Short Story inE n g l i s h .

A Short Guide toEnglish Style.

DAFTAR PUSTAKA

17

Membaca Cerpen Bahasa Inggris 2

Page 20: MasukanBahasadanPerolehanBahasaPadaAnak - 1fib.unair.ac.id/jdownloads/Penelitian/mozaik_5_isi.pdf · Proses pemerolehan bahasa pada seorang anak adalah proses yang sangat ... tanpa

PendahuluanGlobalisasi diberbagai sektor

yang ditunjang dengan perkembanganteknologi komuniksai dan informasi telahmelanda seluruh sektor termasukperguruan tinggi. Oleh karena itupendidikan t inggi sebagai agent r a ns f o r mas i da n i no vas i i lm upengetahuan dan teknologi termasuk diIndonesia dihadapkan dengan tuntutanmobilitas tinggi dalam akses dan publikasi

hasil-hasil riset inovatif yang sangatdibutuhkan dalam peningkatan nilaitambah disektor industri, bisnis, danlayanan publik.

Universitas Airlangga yangtermasuk lembaga pendidika tinggiterkemuka di Indonesia juga berhadapandengan tuntutan di atas. Salah satukebutuhan mendesak untuk mendukungmobilitas akses dan publikasi informasip e r k e m b a n g a n m u t a k h i r i l m u

MEMPERCEPAT PENINGKATAN DAN PENCAPAIAN TARGETSKOR DENGAN MENGUNAKAN MENGUNAKAN

METODE ANALISA ITEM

Abstract

Amir Fatah

Key Words : Item analysis-based method, target score achievement,instrument format.

Global quality in higher education has inevitable implicated the increase ofuniversity output quality including in English proficiency based oninternational standard. Therefore, research on strategy to improve theTOEFL scores as an internationally recognized English proficiencyindicator is required to support the implementation quality assurance. Theresearch objective was to analyze the effectiveness of TOEFL item analysis-based method usage to accelerate the target score achievement within theshort term training.

The research population and samples covered the analyzed item taken fromhigh frequency evaluation results of TOEFL sort-term training between2004-2005. The data collecting was conducted by using purposive samplingtechnique , while the data were analyzed by using TOEFL item analysisbased method, constructing an instrument format designed by the researcher.

The results showed that all the 15 classes of training using item analysis-based method obtained their target scores 400-550 within 20-50 hour withthe achievement level 80% - 100%. Of all the classes, one class took 15 hours,three classes finished 20 hours, four classes completed 30 hours, and sevenothers programmed 50 hours. If compared with two classes whichprogrammed 30 and 50 hour training within 6 months with 18% achievementand did not use the item analysis-based method, the previous ones indicatedsignificantly fast with the higher achievement. Finally it may be concludedthat the TOEFL item analysis-based method was effective to improve theTOEFLscores faster.

18

*) Departemen Sastra Inggris Fakultas Ilmu Budaya UniversitasAirlangga, tlp 031-5035676

Page 21: MasukanBahasadanPerolehanBahasaPadaAnak - 1fib.unair.ac.id/jdownloads/Penelitian/mozaik_5_isi.pdf · Proses pemerolehan bahasa pada seorang anak adalah proses yang sangat ... tanpa

pengetahuan dan teknologi adalahprofisiensi berbahasa inggris di kalangansivitas akademika terutama mahasiswabaik program S1, S2, maupun S3. SelainILETS (

), GMAT (), dan TOEFL

( )merupakan instrumen uji kemampuanberbahasa inggris bertaraf internasionalkhusus bagi penutur asing khususnya bagimereka yang berminat melanjutkan studidi Amerika meskipun kemudian sejumlahlembaga diluar pendidikan jugamengunakan TOEFL sebagai standarkemampuan berbahasa Inggris dalamsistem rekruitmen atau kenaikan jenjangkarir profesi. Hal ini karena TOEFLdipandang sebagai alat ukur yangmemiliki kredibilitas tinggi dikalanganakademisi dan eksekutif profesionalapalagi diketahui bahwa TOEFL adalahproduk lembaga uji mutu pendidikanbahasa dan penelitian pendidikanterkemuka di dunia,

, yang berpusat di Preceton, NewJersey, Amerika. Itulah barangkali alasansejumlah perguruan tinggi di Indonesiaseprti UNAIR dan ITS sebagai bagiandalam programmensyaratkan mahasiswanya mengikutites TOEFL.

Akan tetapi, berdasarkan hasil tesTOEFL mahasiswa baru UNAIR periode2002-2005 diperoleh data bahwakemampuan berbahasa inggris untukkepentingan studi ditingkat pendidikantinggi dikalangan mayoritas mahasiswabaru masih sanggat rendah (

), yakni 83% dengan skor TOEFL>450, 12% (rentang skor antara 451-500)tergolong kurang ( ), 3,5%(501-500) kategori sedang ( ),1% (551-600) baik ( ), dan hanya

0,5% (>601) baik sekali ( ).Kategori ini digunakan oleh

Amerika. Data tersebutmengimplikasikan bahwa peningkatanskor TO EFL se ba ga i ind ik a to rpeningkatan profisiensi berbahsa Inggrismenjadi sangat mendesak terutama dalammenghadapi tekanan eksternal di eraperdagangan bebas AFTA (

)tahun 2003, dan APEC () tahun

2020.U n tu k men i n gk a t k an da n

mempercepat peningkatan se r tapencapaian target skor TOEFL hinggapada kategori yang dideskripkan diatasdiperlukan suatu metode pembelajaranTOEFL yang lebih efektif, terukur danmantap. Salah satu metode pembelajaranTOEFL terutama untuk mempercepatpeningkatan dan pencapaian target skoradalah metode analisa item, yaitu suatucara untuk menambah skor TOEFL secarabertahap dengan menemukan Topik/sub-topik berdasarkan jawaban salah padaitem naskah ujian. Penemuan ataupengidentifikasian topik/sub-topik dapatmempercepat waktu proses diagnostiksejumlah topik/sub-topik yang belum dikuasai. Di satu sisi, jarak antara tes berakirdan laporan hasil tes berupa identifikasitopik/sub-topik hanya 10 menit untukprogram 20 jam privat individu, dan 30menit untuk program 30 dan 50 jam yangterdiri dari 15 peserta per kelas. Dengandemikian peserta training TOEFL, dapatmendiagnosa sejumlah kelemahanberdasarkan data empiris yang memilikitingkat akurasi lebih tinggi dan terukur.Metode ini telah diterapkan dalamprogram training TOEFL di UPTPINLABS Universitas Airlangga sejak2002 untuk meningkakan dan mencapaitarget skor TOEFL peserta karena metode

International english languagetesting system Graduatemanagement admission testtest Of English As Forign Language

Educational TestingService

“Quality Assurance”

too low andnon user

less adequateadequate

efective

proficientEducational

Testing Service,

Asean FreeTrade Area AsiaPasific Economic Cooperation

Mempercepat Peningkatan dan Pencapaian Target Skor ...

19

Page 22: MasukanBahasadanPerolehanBahasaPadaAnak - 1fib.unair.ac.id/jdownloads/Penelitian/mozaik_5_isi.pdf · Proses pemerolehan bahasa pada seorang anak adalah proses yang sangat ... tanpa

dipandang lebih efektif, terukur, danmantap.

Yang menarik untu diangkatsebagai masalah dalam penelitian iniadalah proses mempercepat, penigkatandan pencapaian skor TOEFL yangmeliputi 3 komponen bahasa, yaitu

Hal ini karena masing-masing komponen memiliki variabel danstandar konversi penilaian yang berbedadan di lain pihak pencapaian target skorTOEFL dihadapkan dengan batasanwaktu 20, 30, atau 50 jam tatap mukadikelas. Dengan demikian pemilihanmetode pembelajaran yang sesuai dengankond i s i t e r sebu t me n jad i buahpermasalahan.

Berdasarkan deskripsi di atasmetode analisa item di pandang memenhikondisi, akan tetapi hingga kini belum adapenjelasan ilmiah tentang akurasipandangan tersebut. Oleh karena itu,secara lebih spesifik metode analisa itemsebagai permasalahan akan diteliti lebihjauh dari aspek proses aplikasinya dalamm e m p e r c e p a t p e n i n g k a t a n d a npencapaian target skor pada masing-masing komponen yang diformulasikandalam pertanyaan sebagai berikut:Bagaimana proses mempercepatpeningkatan dan pencapaian target skor

?

Brown (1996)berpandanganbahwa naskah ujian ditentukan olehkomposisi tingkat kesukaran butir soal.Umumnya naskah ujian yang memenuhistandar kualitas baik menurut Zainul(1997) menggunakan butir soal dengan

tingkat kesukaran berimbang, yaitu sukar(25%), sedang (50%), dan Mudah (25%).Selanjutnya dijelaskan bahwa apabilakomposisi butir soal dalam suatu naskahujian tidak berimabang, pengunaanpenilaian acuan norma tidak tepat, karenainformasi kemampuan yang dihasilkantidak terdistribusi dalam suatu kurvanormal.

Dilain pihak, Brown (1996)mengajukan lima kategori distribusitingkat kesukaran butir soal, yaitu sangatmudah, mudah, sedang, sukar, dan sangatsukar. Kedua pakar evaluasi diatassepakat bahwa komposisi prosentasetingkat kesukaran butir soal berbeda.N a m u n B r o w n ( 1 9 9 6 ) t i d a kmemformulasikan komposisi prosentasetingkat kesukaran butir soal. Dalam kaitanterakir ini, peneliti mengajukan komposisibutir soal sukar mendudukia prosentasehampir seimbang dengan prosentasejumlah butir soal dengan tingkatkesukaran sedang untuk meningkatkanjumlah lulusan dengan kualitas diatasrata-rata.

Untuk mendapatkan proses danhasil belajar TOEFL yang Diharapkansebagaimana dirumuskan dalam tujuaninstruksional, tentu banyak faktor yangm e m p e n g a r u h i . D a l a m k o n s e ppembelajaran TOEFL berbasis data item,faktor yang sangat berpengaruh antaralain pembelajar, instruktur, materi belajar,instrumen analisa item, sistem evaluasihasil belajar berfrekuensi tinggi, metodepembelajaran, staf analisa data hasilevaluasi, dan manajemen prosespengendalian peningkatan skor TOEFL.Sebagai sebuah sistem, masing-masingkomponen dituntut berfungsi secaraproporsional dan berinteraksi maksimaluntuk mencapai terget skor secara terukur

Listening Comprehension, Structue andWriten Expression, dan ReadingComprehension.

Listening Comprehension, Structure andWritten Expresion, dan ReadingComprehension

Kajian Pustaka

20

MOZAIK : Jurnal Ilmu Humaniora, Vol. 5, No.1

Januari - Juli 2008: 1 - 82

Page 23: MasukanBahasadanPerolehanBahasaPadaAnak - 1fib.unair.ac.id/jdownloads/Penelitian/mozaik_5_isi.pdf · Proses pemerolehan bahasa pada seorang anak adalah proses yang sangat ... tanpa

dan terkendali. Agar setiap komponendalam sistem tersebut dapat berfungsi danberinteraksipositif dan optimal, perludiketahui secara jelas kriteria masing-masing komponen sebagai berikut :

eser ta memil ik ikarakteristik antara lain berkemauankeras mencapai skor yang ditargetkan,memahami sistem mencapai target skorb e r b a s i s a n a l i s a i t e m , m a m p umenerapkan sistem tersebut denganmeningkatkan skor LC, SWE dan RCsecara bertahap melalui modul, danberkonsultasi intensif tentang masalah-masalah yang terkait perkembangan skorselama proses belajar

Instruktur memilikikeahlian tinggi dalam mengaplikasikaninstrument analisa sistem, mampumenjelaskan proses peningkatan skordengan menggunakan metode tahapankenaikan skor secara konstan, serta terujidan terbukti secara ajeg dapat mencapaitarget skor sesuai jadwal.

Modul berisi konsepseluruh topik disertai contoh kasus dandiperkuat dengan contoh soal tes TOEFLsecara berjenjang plus instrumen analisaitem dan identifikasi variabel bebas yangberupa topik yang terjawab salah untukmempermudah dan mempercepat upayape rba ikan pr ose s pembe la j a ranselanjutnya.

nstrumen analisa itemberisi laporan cepat hasil tes tentangtopik/sub topik yang salah, dan kolomuntuk latihan mengurangi jumlah jawabansalah sesuai target skor dan waktu yangterjadwal.

alam proses pelatihandigunakan sistem evaluasi berfrekwensitinggi selama proses pencapaian targetskor dan laporan cepat setiap hasil tes.

Untuk mempercepat pencapaian

target skor TOEFL digunakan metodeanalisa item dengan tahapan; (1)Identifikasi kemajuan awal melalui pre-test. (2)Penguasaan konsep LC, SWE, danRC. (3) Pengukuran tingkat penguasaankonsep secara bertahap: topik, per-klastert o p i k , p e r - m u l t i t o p i k . ( 4 )Rekapitulasi dan remedial materipembelajaran yang belum dikuasai. (Pengukuran koprehensial hasil belajarmelalui

I n d i k a t o r k e b e r h a s i l a npelaksanaan program training dan tesTOEFL diukur berdasarkan pencapaianskor minimal sesuai jadwal, misalnya<400, <450, <500, <550, < atau <600.

Wacana teoritis tentang prosesp e m b e l a j a r a n t e l a h b a n y a kd i k e m b a n g k a n p a r a a h l i t e o r ipembelajaran. B.F Skinner, pakarpsikologi perilaku dalam Dugan Laird(1983) mengemukakan teori stimulus-respons. Teori ini memandang bahwapembahasan positif dalam proses belajarmengajar terjadi melalui hubungan timbalbalik stimul respons. Semakin efektifstimulus yang diberikan oleh instruktur,semakin besar respons dari pembelajar.Selain itu Dr. Carl Rogers (1983)mengemukakan teori yanglebih memfokuskan pada intensitasp r o s e s s t i m u l u s r e s p o n u n t u kmempercepat pencapaian target belajar-mengajar. Kedua teori pembelajarantersebut mencakup jumlah aspek sepertikurikulum, perencanaan pelajaran,evaluasi hasil belajar dan metode belajarmengajar. Dalam hal metode belajarmengajar terdapat bagian metode yangmemiliki keunggulan, disampingkelemahan. Untuk itu, dalam prosespembelajaran diperlukan metode yang

Pertama, p

Kedua,

Ketiga,

Keempat, i

Kelima, d

post test.

reinforcement

.

5)

Landasan Teori

21

Mempercepat Peningkatan dan Pencapaian Target Skor ...

Page 24: MasukanBahasadanPerolehanBahasaPadaAnak - 1fib.unair.ac.id/jdownloads/Penelitian/mozaik_5_isi.pdf · Proses pemerolehan bahasa pada seorang anak adalah proses yang sangat ... tanpa

masing-masing sesuai sehingga hasilbelajar menjadi optimal. Selain ceramah,tugas, membuat catatan rangkuman,diskusi, tanya jawab, uji coba dan studikasus, metode pengumpulan data jugaperlu digunakan. Bahkan metode yangdisebut terakhir dipandang sangat efektifuntuk menangani tujuan belajar-mengajarTOEFL. Ada kegiatan utama dalammetode analisa item sebagai salah satubentuk metode pengumpulan data, yaitu:

Mengidentifikasikantopik/sub topik yang belum dipelajarituntas berdasarkan jawaban salah padaitem setiap hasil kuis 10-30 menit sesudahkuis berakhir dengan menggunakanmetode analisa.

Melakukan pembelajaranulang terhadap seluruh topik/sub topikyang teridentifikasi salah melalui tahapkegiatan, yaitu: (a) pendalaman materisoal yang dikelompokkan berdasarkanm u l t i t o p i k / s u b t o p i k ( b )

p e n d a l a m a n m a t e r i s o a l y a n gdikelompokkan berdasarkan multi topiksub topik untuk mengukur penguasaanberagam untuk mengukur penguasaanberagam topik seperti naskah ujiansesungguhnya bagaimana terdapat pada1-4 Model Test LC, Model Test 1-8 RC.(c) Merekapitulasi topik/sub topikyang teridentifikasi salah berdasarkanhasil evaluasi 3-5 kali kuis. Daftartopik/sub topik hasil rekapitulasidigunakan sebagai dasar untukpembelajaran ulang dan pendalamanmateri soal baik single topik mapunmodel test. (d) Melakukan diagnosakelemahan berdasarkan hasil rekapitulasisejumlah kuis dengan menggunakanmateri soal Model Test. Secara teknisdiagnosa bertujuan untuk mengurangijumlah jawaban salah pada kolominstrumen analisa item yang tersedia.Semakin berkurang jumlah kesalahan,semakin tinggi skor yang diperoleh.

Pertama,

Kedua,

22

MOZAIK : Jurnal Ilmu Humaniora, Vol. 5, No.1

Januari - Juli 2008: 1 - 82

Page 25: MasukanBahasadanPerolehanBahasaPadaAnak - 1fib.unair.ac.id/jdownloads/Penelitian/mozaik_5_isi.pdf · Proses pemerolehan bahasa pada seorang anak adalah proses yang sangat ... tanpa

Sasaran

Populasi dan Sampling

Fleksibilitas Jadwal

Sasaran penelitian ini adalahlaporan hasil analisa item yang diambilberdasarkan naskah ujian yang digunakandalam evaluasi berfrekwensi tinggiselama periode 2004-2005. Laporan hasilanalisa item diambil berdasarkan hasilevaluasi program training TOEFL 20, 30dan 50 jam tatap muka di kelas.

Populasi penelitian ini adalahdokumen laporan analisa item yangdiambil dari hasil evaluasi berfrekwensitinggi dalam proses pembelajaran padaprogram training TOEFL 20, 30 dan 50jam mahasiswa S1, S2 dan S3 UniversitasAirlangga Surabaya selama periode 2004-2005.

Pengumpulan data dilakukandengan menggunakan teknik purposifsampling. Berdasarkan hasil temuan datadokumen yang tersimpan di ruangpenyimpanan data UPT PINLABSUniversitas Airlangga Jl. Airlangga 4-6Surabaya Kampus B, data penelitiandisajikan yang berhasil dikumpulkandisajikan pada bagian ini. Penyajian datatentang peningkatan dan pencapaiantarget skor TOEFL dikelompokkan dalamempat bagian yaitu: 1) TOEFL, 2) LC, 3)SUE, dan 4) RC. Ketiga bagian tersebutmerupakan variabel yang berpengaruhlangsung terhadap kecepatan prosespencapaian target skor TOEFL. Data darimasing-masing variabel tersebutdiberikan dalam bentuk tabel 1.

Dari tabel 1 dapat diketahuibahwa percepatan peningkatan danpencapaian target skor TOEFL denganmenggunakan metode analisa item yangdinilai sejauh 2003 hingga sekarang,sedangkan sebelumnya proses pencapaiantarget skor TOEFL dilakukan dengan

menggunakan metode ceramah dan tugaskarena metode analisa itu belumditemukan. Upaya menemukan metodeanalisa item. TOEFL berlangsung tahun2001-2002 setelah dilakukan evaluasiberbagai kegagalan pada tahunsebelumnya.

Dari segi rentang waktu danpresentase pencapaian target skorminimal, metode ceramah dan tugasterbukti kurang efesien. Rentang waktuyang dialokasikan untuk mencapai target= 500 selama 6 bulan, terbukti jumlahpeserta yang berhasil hanya 18% (17orang). Jadi sebanyak 82% (79) pesertadari 96 peserta gagal mencapai target.A p a b i l a d i b a n d i n g k a n d e n g a npenggunaan metode analisa item yangdiuji sejak tahun 2003 hingga sekarang,seluruh kelas memperlihatkan targetkeberhasilan pencapaian target skor 80%-100% dan dalam rentang waktu yangrelatif jauh lebih cepat, yaitu 2-5 hariuntuk program 50 jam, dan 1 bulan untuk30 jam. Efisiensi baik baik dari segi waktumaupun capaian target skor disebabkanoleh metode pembelajaran.

Percepatan peningkatan danpencapaian target skor TOEFL minimalterjadi sejak penggunaan metodepengumpulan data item hasil evaluasiberfrekwensi tinggi diterapkan sejak 2003.Percepatan tersebut dapat dilihat daribeberapa komponen dalam prosespembelajaran pada tabel 1.

Dibandingkan dengan jadwalprogram training TOEFL 30 jam dan 50jam tahun 2001 dengan dominasi metodeceramah dan tugas yang memakan waktu6 b u l a n , m e t o d e a n a l i s a i t e mmengimplikasikan fleksibilitas jadwalpencapaian skor TOEFL yang relatif jauh

23

Mempercepat Peningkatan dan Pencapaian Target Skor ...

Page 26: MasukanBahasadanPerolehanBahasaPadaAnak - 1fib.unair.ac.id/jdownloads/Penelitian/mozaik_5_isi.pdf · Proses pemerolehan bahasa pada seorang anak adalah proses yang sangat ... tanpa

l e b i h c e p a t k a r e n a m o b i l i s a s ipembelajaran baik tatap muka di kelasmaupun mandiri. Di luar kelas dan sistem,evaluasi berfrekuensi tinggi berlangsunglebih intensif serta dapat disesuaikandengan kebutuhan peserta.Jadwal 30 dan 50 jam pada kelas yangmenggunakan metode analisa item sejak2003 berlangsung selama 2 bulansebanyak 3 kelas, ada yang 1 bulansebanyak 2 kelas bahkan ada yang 4 harisebanyak 4 kelas.

Fleksibilitas jadwal sangatdimungkinkan karena proses peningkatandan pencapaian target didasarkan padaalokasi waktu pembelajaran seluruh topikdihitung berdasarkan jam sehinggahitungan hari atau bulan menjadi sangatrelatif.

M e t o d e a n a l i s a i t e mmensyaratkan penarapan sistem evaluasiberfrekuensi tinggi untuk mempercepatpeningkatan dan pencapaian target dariTOEFL Prifat 20 jam dijadwal l0 x kuis,30 jam 17 x kuis, dan program 50 jam 25 xkuis. Kuis menerapkan hasil belajar setiapkomponen bahasa seperti LC, SWE danRC. Kuis LC berlangsung 35 menit, SWEberlangsung 25 menit, dan RC 55 menit.Setiap kuis, peserta diberi naskah ujianyang berbeda.

Sistem evaluasi berfrekuensitinggi tidak hanya menjadwal frekuensipemberian kuis, tetapi juga memberikanlaporan hasil kuis. Kecepatan laporanhasil kuis dapat dihitung dengan satuanwaktu. Dalam program privat 20 jam,laporan hasil kuis diberikan dalam waktu30 menit setelah kuis berakhir.

Metode ini merupakan bentuk

metode pembelajaran dengan carapengumpulan data hasil evaluasi sebagaidasar untuk mempercepat peningkatandan pencapaian target skor TOEFL.Dengan menggunakan instrumen analisaitem, identifikasi topik/sub-topik dalamsetiap item yang diteskan dalam setiapkuis dapat dilakukan lebih cepat karenaproses dengan menggunakan komputer.Laporan hasil analisa item menyajikantopik/sub-topik yang teridentifikasi salahdan benar. Berdasarkan jawaban salah,dapat diidentifikasi topik/sup-topik yangbelum dipahami secara tuntas. Informasiyang didulang dengan akurasi data inidapat membantu mempercepat prosesdiagnosa terhadap topik/sub-topik yangsalah sehingga diterapkan pada kuisberikutnya sehingga tidak mengalamikesalahan yang sama. Metode inimemiliki korelasi dengan percepatanwaktu dan probabilitas tinggi dalamcapaian target skor TOEFL minimal. Jikadibandingkan dengan sistem ceramah dantugas dengan sistem evaluasi hanya 6xdalam 6 bulan dengan capaian skorTOEFL 82% (72 peserta) gagal dan18%(17 peserta) berhasil dalam mencapai= 500, Metode Analisa Item jauh lebihcepat dan terpercaya ( ). Terbukti80% -100% berhasil mencapai target skorminimal, baik 400, 500, maupun 550.

Dalam tes TOEFL, komponenbahasa yang diujikan pertama kali adalah

. Komponen inimengukur kemampuan memahamiinformasi Iisan dalam bahasa Inggris olehpenutur asli dengan kecepatan normal.Kemampuan yang diukur meliputipemahaman percakapan pendek dan

deadline

Religble

Listening Comprehension

Frekuensi Kuis

Analisa Item

Analisa Per-ItemAnalisa Item Listening Comprehension

24

MOZAIK : Jurnal Ilmu Humaniora, Vol. 5, No.1

Januari - Juli 2008: 1 - 82

Page 27: MasukanBahasadanPerolehanBahasaPadaAnak - 1fib.unair.ac.id/jdownloads/Penelitian/mozaik_5_isi.pdf · Proses pemerolehan bahasa pada seorang anak adalah proses yang sangat ... tanpa

sedang serta presentasi suatu topik.Sejumlah indikator digunakan untukmengidentifikasi pemahaman peserta tes.

Indikator itu diformulasikandalam bentuk lima belas topik

, yaitu

, dan . Seluruh topikdimunculkan dalam 50 item yangdiselesaikan dalam waktu 35 menit padasetiap bentuk evaluasi seperti pre-test,kuis,dan post-test.

P e n g u m p u l a n d a t a h a s i ls e r a n g k a i a n k u i s

yang disertai analisa itemdalam setiap program training TOEFLdilakukan untuk meningkatkan skor

dengan caramengidentifikasi topik/sub-topik danjumlah jawaban sa lah . Denganmengurangi jumlah jawaban salah padakuis berikutnya secara otomatispeningkatan skor terjadi. Penguranganjumlah jawaban salah dilakukan dengancara pembelajaran ulang terhadapsejumlah topik/sub-topik di atas yangteridentifikasi salah pada instrumenanalisa item. Dengan proses remedial baikdengan bantuan instruktur di kelasrnaupun mandiri, peserta lebih mudah dancepat mendrop jumlah jawaban salah padakuis berikutnya. Tabel 1 memperlihatkansampel laporan hasil kuis yang berisikolom daftar topik yang teridentifikasisalah dan jumlah jawaban salahberdasarkan hasil setiap kuis

.Tabel 1 menunjukkan bahwa

diantara 18 peserta hanya 4 orang yangmemperlihatkan penurunan jumlah

jawaban salah, yaitu (1) peserta no. 3 dari39, 38, 39, dan 37; (2) peserta no. 7 dari 39,38, 38, dan 36; (3) peserta no.10 dari 39,41, 36, dan 33; serta (4) peserta no.12 dari29,28,29, dan 20. Sedangkan mayoritaspeserta sebanyak 14 orang mengalamifluktuasi. Berdasarkan hasil analisa item,data ini dapat diinterpretasikan bahwak o m p o n e n b a h a s a

lebih sulit didiagnosadalam program training baik 20,30,mapun 50 jam. Kesulitan ini disebabkanterutama bahwa peserta berpenuturbahasa nasional Indonesia khususnyayang tidak terbiasa mencari informasiberbahasa Inggris dengan penutur asliAmerika melalui media pendengaran.Bentuk kesulitan yang dialami menurutpengamatan peneliti umumnya sebagaiakibat ketidakbiasaan tersebut antara lainmemahami arti berdasarkan ucapan ataurangkaian ucapan dengan kecepatannormal baik pada tataran leksikal,sintaksis, maupun semantik. Akan tetapiapabila dilakukan pemenggalan per frasaatau kalimat, peserta dapat menangkapm a k n a k a r e n a t e s

dari segi kosakata dankalimat tergolong jauh lebih sederhana.Umumnya peserta dapat memahami kosakata dan struktur kalimat yang diteskan.Yang tidak sederhana dalam pandanganpeserta adalah kecepatannya sehinggakosa kata dan kalimat yang sederhana-pun menjadi sulit dipahami.

Terdapat pola komposisi topikyang perlu

dikenali untuk menghadapi tes. Sebagiantopik bahkan muncul dalam item dalamjumlah cukup banyak sehingga dipandangsangat signifikan untuk digunakanm e m p e r c e p a t p e n i n g k a t a n d a npencapaian target skor

ListeningComprehension detail, idiom,suggestion, Assumption, prediction,implication, problem, topic, informalconversation, academic conversation,class discussion, radio program, tour,academic talk lecture

L i s t e n i n gComprehension

Listening Comprehension

ListeningComprehension Gajayana class 50 hours

L i s t e n i n gComprehension

L i s t e n i n gComprehension

Listening Comprehension

Listening

25

Mempercepat Peningkatan dan Pencapaian Target Skor ...

Page 28: MasukanBahasadanPerolehanBahasaPadaAnak - 1fib.unair.ac.id/jdownloads/Penelitian/mozaik_5_isi.pdf · Proses pemerolehan bahasa pada seorang anak adalah proses yang sangat ... tanpa

Comprehension

implication

detail

suggestion

prediction

Listening Comprehension

implication detail

ListeningComprehension

in formalconversation academic conversation

subjek, verb, objek,

Structureand Written Expression

. Berdasarkan tabel 1sejumlah topik yang sangat signifikantersebut adalah: (1) (17 item),yaitu menangkap maksud pernyataan ataumenarik kesimpulan berdasarkan faktayang disebut oleh lawan bicara, (2)(6 item), yaitu menangkap fakta yangdikemukakan lawan bicara, (3)(2 item), yaitu menangkap saran dalambentuk pernyataan oleh lawan bicara, dan(4) (2 item), memprediksikejadian atau tindakan yang palingmungkin akan terjadi berdasarkan faktayang ada sekarang. Apabila target skorminimal TOEFL yang ingin dicapaiadalah 400, minimal skor hasil kuis

adalah 39 atausama dengan 14 jawaban benar. Untukmendapatkan 14 jawaban benar, hanyadiperlukan pendalaman pada 2 topik yangpaling signifikan: dan .Pengertian paling signifikan disini adalahtopik yang senantiasa digunakan dalamtes dan jumlah item dalam tes cukup besarsehingga percepatan dalam prosespeningkatan dan pencapaian skor minimalmenjadi sangat mungkin terjadi.

Bila target skor minimal TOEFL <500, minimal skor kuis

adalah 45 = 20 jawabanbenar. Baik target skor TOEFL 450 atau500, pendalaman materi soal bisadiprioritaskan pada 4 topik di atas plustop ik tambahan ya i tu

danyang terdiri dari 8 item agar kemungkinanmemperoleh skor kuis ListeningCompreliension < 41 atau < 45 menjadilebih besar. Sedangkan target skorminimal TOEFL < 550, dibutuhkancapaian minimal skor kuis <50 (29jawaban benar). Dengan demikian seluruhtopik yang teridentifikasi pada tabel di

atas perlu dipelajari dan diperdalamsecara intensif.

Sebagai unit bahasa terkecil,pemahaman komponen tata kalimatragam tulis baku bahasa Inggris mutlakdiukur karena akurasi pemahamanpaparan informasi baik dalam bentuk tulismaupun lisan tergantung pada akurasipemahaman unit bahasa terkecil baikpada tataran sintaksis maupun semantik.Bahkan penguasaan berbagai polakalimat ragam tulis baku yang umumnyadigunakan dalam penulisan karya ilmiahsangat menentukan kecepatan akses danpublikasi informasi hasil-hasil risetinovatif ilmu pengetahuan dan teknologi.Materi yang tercakup dalam komponenini meliputi pola kalimat dasar, kalimatmajemuk bertingkat dan kalimatmajemuk setara. Selain itu, juga tercakuppola-pola pengembangan unsur kalimatbaik maupunketerangan serta berbagai bentuk frasa.Pemahaman pola dan makna frasa dankalimat menjadi mutlak diukur untukmemahami informasi secara akurat.Terdapat + 80 topik/sub-topik

yang berhasildiidentifikasi berdasarkan hasil analisaitem dalam naskah ujian TOEFL.

Naskah ujian SWE, terdiri dari 40butir soal dan diselesaikan dalam waktu25 menit. Menurut daftar topik diatas,terdapat +80 topik / sub topik sehinggadalam setiap naskah tidak mungkinseluruh topik / sub topik diatas munculdalam setiap item apalagi ditemukanbeberapa item mewakili satu topiksebagaimana terlihat pada tabel 1.

Tabel 1 memperlihatkan bilaterjadi penurunan jumlah jawaban salah

Analisa Item Structure and WrittenExpression

26

MOZAIK : Jurnal Ilmu Humaniora, Vol. 5, No.1

Januari - Juli 2008: 1 - 82

Page 29: MasukanBahasadanPerolehanBahasaPadaAnak - 1fib.unair.ac.id/jdownloads/Penelitian/mozaik_5_isi.pdf · Proses pemerolehan bahasa pada seorang anak adalah proses yang sangat ... tanpa

secara bertahap mulai kuis SWE s/d 7.Subyek 18 peserta mengikuti program 50jam dengan target skor minimal TOEFL =500, dengan demikian skor SWE yanghacusdicapi dalam kuis minimal = 52(sama dengan jumlah jawab benarminimal 28). Dari 18 peserta, hanya 50 %(9 orang) yang telah mencapai skor SWE= 52 dengan indikator jumlah jawab salahantara 8 - 12. Sedangkan sisanya 9 orangmemperoleh jumlah jawab salah antara 13- 20 walaupun mereka telah berhasilmengurangginya dalam waktu 50 jamtatap muka dikelas.

Membaca literal sebagai dasaruntuk peningkatan kemampuan membacapemahaman dikalangan para ahli yangmelakukan studi mengenai kemampuanmembaca adanya pandangan bahwa paraahli yang melakukan riset dibidangmembaca mendefinis ikan bahwamembaca adalah suatu kemampuanmendalami isi bacaan baik yang tersuratmaupun yang tersirat (Sujanto 1985 : 16).Pada dasarnya membaca da lampengertian tersebut dipandang sebagaisuatu proses D.H Rusul dalam budaya

menguraikantahapan membaca menjadi beberapaproses yang bergerak dari aktivitasterendah hingga yang tertinggi. Proses inimeliputi: (1) Pemahaman bahasa yang ditandai dengan pemahaman butir-butirHeksibel, bentuk-bentuk morfologis danpola-pola sintaksis, serta (2) Pemahamanide-ide yang ada dalam bacaan yangd i t a n d a i d e n g a n k e m a m p u a nmengidentifikasi ide pokok dengan ide-ide penjelasan dan menarik kesimpulansecara tepat.

P.C.Burns dan Betty D. Rose(1980) menggunakan empat tingkat

kemampuan pemahaman, yaitu (1)pemahaman literal, (2) pemahamaninterpretatif, (3) pemahaman kritis, dan(4) pemahaman kreatif. Ditinjau dari segiproses, membaca merupakan kemampuanyang dapat diperoleh melalui tahapanmulai yang termudah hingga yang palingsulit. Tataran pemahaman itu dimulai daripemahaman bahasa, isi bacaan yangtersurat, penafsiran isi, penilaian isi,aplikasi isi bacaan untuk memecahkanmasalah.

Tes membaca dalam TOEFL lebihdifokuskan pada uji kemampuanmemahami isi bacaan secara literalsebagai dasar untuk meningkatkan kemampuan membaca pada tataran yanglebih tinggi. Para ahli membaca literaltelah lama melakukan penelitian. Darihasil riset diperoleh temuan bahwamembaca literal diarahkan untukmemahami isi, tersurat yang meliputiaspek leksikal, bentuk-bentuk morfologis,dan pola-pola kalimat yang terkait dalamkesatuan makna bacaan. Di sini pembacadituntut mampu merekonstruksi isibacaan tersurat. Kemampuan membacal i teral umumnya diukur denganpertanyaan faktual tentang aspek idepokok paragraf, detil dari ide pokok yangterkandung dalam isi, dan arti kata karenaaspek-aspek tersebut dapat digunakansebagai indikator adanya aktivitas mentalpembaca.

Dalam tes TOEFL komponenmeliputi 6 topik

yang merupakan penjabaran kemampuanmembaca literal lebih rinci, yaitu pokokpikiran, detil dari ide pokok, kesimpulan,kosa kata, perkecualian, dan kata gantirujukan. Setiap topik muncul dalam itemdengan komposisi berbeda. Misalnya,dari 50 item

Analisa Item Reading Comprehension

Children learn to read

Reading Comprehension

Reading Comprehension

27

Mempercepat Peningkatan dan Pencapaian Target Skor ...

Page 30: MasukanBahasadanPerolehanBahasaPadaAnak - 1fib.unair.ac.id/jdownloads/Penelitian/mozaik_5_isi.pdf · Proses pemerolehan bahasa pada seorang anak adalah proses yang sangat ... tanpa

terdapat topik-topik pokok pikiransebanyak 5 item, detil dari ide pokok 15item, kesimpulan 5 item, kosa kata 15 item,perkecualian 5 item, dan kata gantirujukan 5 item. Komposisi pada contoh diatas dapat dimanfaatkan sebagai dasaruntuk merancang strategi pembelajaransesuai jadwal dan target skor TOEFL.Apabila target skor yang ingin dicapaiadalah <400, <450, <500, <550, makaskor minimal Reading Comprehensionadalah 42 ( = 22 jawaban benar ), 47 (=29jawaban benar), 53 (=37 jawaban benar),atau 58 (=43 jawaban benar).

Upaya selanju tnya adalahmenemukan strategi untuk mempercepatpeningkatan dan pencapaian target skorminimal . Untuktarget skor TOEFL <400 dan <450minimal mendalami dan menguasaisebagian topik yang signifikan untukmencapai target skor, yaitu pokok pikiran,detil dari pokok pikiran, kesimpulan, dankata ganti rujukan karena keempat topikitu tergolong lebih mudah dan selalumuncul dalam item dalam jumlah cukupbanyak. Dengan demikian kemungkinanuntuk memperoleh jawaban benarsebanyak 22-30 nomor item menjaditerbuka. Sedangkan untuk target skorTOEFL <500 dan <550, dibutuhkanpenguasaan terhadap keenam topik diatasagar dapat diperoleh jawaban benar antara37 - 43 nomor item.

Untuk meningkatkan skorminimal denganlebih cepat dalam ukuran waktu yangterjadwal, perlu dilakukan pengumpulandata hasil setiap kuis dan identifikasi topikberdasarkan jawaban item yang salahserta jumlah jawaban item yang salah.Dengan identifikasi topik, pendalamanulang terhadap topik-topik yang belum

dipahami secara tuntas menjadi lebihakurat, cepat, dan terukur. Materi untukpendalaman ulang telah tersedia cukupmemadai. Di samping disajikanb e r d a s a r k a n s a t u t o p i k , j u g adikelompokkan berdasarkan multi-topikdalam bentuk 1 -8. Misalnyatopik pokok pikiran diberikan dalam 20butir soal yang masing-masing didahuluidengan sebuah bacaan. Demikian puladetil dari pokok pikiran 10 item,kesimpulan 10 item, kosakata 10 item,perkecualian 10 item, dan kata gantirujukan l0 item. Sedangkan dalamkelompok soal multi-topik, seluruh itemsebanyak 50 butir mewakili 6 topikdengan komposisi yang beragam.

Berdasarkan hasil pembahasandengan menggunakan data pembandingsebuah kelas training TOEFL program 30dari 50 jam tahun 2001 yang tidakmenggunakan metode analisa item dalampencapaian target skor TOEFL kurangdari sama dengan 500, disimpulkanbahwa sebanyak 15 kelas training TOEFLprogram privat 20 jam dan kelompok 30serta 50 jam yang menggunakan metodeanalisa item dalam proses pembelajaranmengalami peningkatan skor TOEFLlebih cepat seperti lembar instrumenlaporan hasil analisa item terutama SWEdan RC dan capaian target skor TOEFLminimal mengalami tingkat keberhasilanjauh lebih tinggi yaitu antara 80%- 100%dibandingkan capaian target skor yangtidak menggunakan metode analisa itemyaitu hanya 18%.

Percepatan peningkatan danpencapaian target skor TOEFL minimallebih banyak disebabkan pada sistempengajian data secara cepat, yakni 10

Reading Comprehension

Reading Comprehension

modeltest

Simpulan dan SaranSimpulan

28

MOZAIK : Jurnal Ilmu Humaniora, Vol. 5, No.1

Januari - Juli 2008: 1 - 82

Page 31: MasukanBahasadanPerolehanBahasaPadaAnak - 1fib.unair.ac.id/jdownloads/Penelitian/mozaik_5_isi.pdf · Proses pemerolehan bahasa pada seorang anak adalah proses yang sangat ... tanpa

menit uts program privat 20 jam dan 30menit untuk program 30 atau 50 jam,sehingga peserta dapat memanfaatkandata dalam bentuk daftar topik atau subtopik LC, SWE, dan RC yangteridentifikasi salah dan harus didiagnosa.Kegiatan diagnosa dapat dilakukan lebihcepat bahkan akurat apabila didasarkanpada kecepatan dan keakura tanketersediaan data hasil analisa item. Halini memungkinkan kegiatan diagnosabaik secara mandiri maupun denganbantuan instruktur memiliki tingkatkeberhasilan lebih tinggi dan lebih cepatdalam proses pencapaian target skor.Dengan demikian terbukti bahwa metodeanalisa item dapat mempercepat prosespeningkatan dan pencapaian target skorTOEFL minimal dan berdasarkan datapada tabel metode ini memiliki reliabilitastinggi dalam pencapaian target.

Meskipun metode analisa itemterbukti lebih efektif dalam mempercepatpeningkatan dan pencapaian target skorTOEFL, metode ini masih mengandungbeberapa kelemahan utamanya padalembar instrumen laporan daftar skorhasil kuis yang perlu revisi segera agarefektifitas metode ini menjadi lebih tinggi.Kelemahan tersebut antara lain sebagaiberikut (1) Identifikasi komponen padalembar instrumen laporan daftar skorperlu mencantumkan target skor minimaltiap peserta, durasi tanggal mulai danberakhir, tempat, metode pembelajaranyang digunakan, dan instruktur.

(2) Kolom jumlah peserta yanghadir termasuk yang telah berhasilmencapai target skor maupun yang gagaldengan menyebut jumlah minimal danprosentse. (3) Kolom skor

perlu ditambah dari 4menjadi 10 kolom. Berdasarkan saran-saran tersebut, format lembar laporandaftar skor perlu direvisi untukmelengkapi identitas yang diperlukan.

Brown, J. D. 1996.. New Jersey: Prentice

Hall Regents.

Djiwandono, M. Sirnardi . 1986.

M al ang : I ns t i t u tKeguruan dan Ilmu Pendidikan.

Gallagher, Nancy. 2005.:TOEFL Test. New York: DeltaPublishing Company.

Harris, David P. 1969.. New York:

McGraw Hill.

Laird, Dugan. 1983..

California: Addison WesleyPublishing Company, Inc.

Jones & Spotsky. 1975.. Virginia, Center

Virginia.

Patr ic ia A. Richard-Amato andMarguerite Ann Snow. 2005.

. New York':Pearson Education, Inc.

Valette, Rebecca M. 1977.. San Diego:

Harcout Brace Jovanovich,Publishers.

Saran

DAFTAR PUSTAKA

Reading

Comprehension

Testing in LanguagePrograms

Kemampuan Berbahasa danPenilaiannya dalam PengajaranBa ha sa .

Next Generation

Testing English as aSecond Language

Approaches toTraining and Development

Testing LanguageProficiency

Academic Success for EnglishLanguage Learners

ModernLanguage Testing

29

Mempercepat Peningkatan dan Pencapaian Target Skor ...

Page 32: MasukanBahasadanPerolehanBahasaPadaAnak - 1fib.unair.ac.id/jdownloads/Penelitian/mozaik_5_isi.pdf · Proses pemerolehan bahasa pada seorang anak adalah proses yang sangat ... tanpa

PendahuluanBahasa merupakan sa rana

pe n guc apan k a ry a s a s t r a , a t auk e s u s a s t r a a n s e j a k s e m u l amemperlihatkan kecenderungan kepadasimbolisme. Kata-kata yang digunakantidak saja bersifat denotative (menunjukkepada pengertian yang tentu batas-batasnya), tetapi juga berwatak konotatif(menyinggung pengalaman-pengalamanbatin yang melekat pada pengertian pokokitu berupa kenangan, perasaan, suasanahati, dan pengharapan atau semangathidup). Kesadaran atas adanya dayaa s o s i a s i t e r s e b u t , c e n d e r u n gmenghadirkan adanya simbolisme dalamkarya sastra (Sastro-wardojo, 1980:57).

Persoalan-persoalan konkret yangdihadapi, dihidupi, dan dihayati secaralangsung oleh sastrawan pada gilirannyaakan mengharuskan pengarang yangbersangkutan untuk menemukan caraucap yang tepat bagi persoalan konkretyang dihadapi dan diejawantahkanmelalui bahasa sastra. Di sini sastramempunyai kegunaan reflektif untuk

mengantarkan pemahaman yang lebihsubtil atas pengalaman hidup, baik yangbersifat individual maupun sosial.

Kumpulan puisi Aubade karyaRachmat Djoko Pradopo merupakan salahsatu hasil perenungan pengarangmengungkapkan berbagai hal tentangkeh idupan mela lu i s imbo l i sas i .Simbolisasi yang diungkapkan secaradominan dalam kumpulan puisi ini adalahsimbolisasi “pagi”.

Simbolisasi “pagi” diungkapkanmelalui pemakaian kata “pagi” secaraintens dalam Aubade yang tidak sekedarbermakna denotatif tetapi juga konotatif.Penyair tampaknya begitu terobsesi olehkehadiran “pagi”. Hal ini tampak dalamfrekuensi pemunculan kata “pagi” yangcukup tinggi dalam keseluruhankumpulan puisi. Selain itu, penggunaankata “pagi” juga didukung oleh pilihandiksi alam yang berkaitan dengan unsurpagi, seperti matahari, embun, kicauburung, kuncup bunga merekah, dansejenisnya. Bagi penyair, “pagi”merupakan simbol yang mengisyaratkan

SIMBOLISASI “PAGI” DALAM KUMPULAN PUISI AUBADEKARYA RACHMAT DJOKO PRADOPO

Abstract

Ida Nurul Chasanah

Key words: symbol, ,morning, expectations, semiotics.

The symbolism 'morning' in Aubade anthology suggest many expectation ofaffection, love, togetherness, time, and period. The word 'morning' in theanthology is used to symbolize the spirit and phases that someone takes tofind love, the spirit of togetherness in the morning atmosphere, and the spiritof someone's life. Life is so short that humans shall make use of time wisely inexperiencing the life process. Aubade serves to grow awareness, to havesensitivity, to love and to be loved, to be determined to achieve something, todevelop friendship, and to teach us to use time truthfully.

30

*) Departemen Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya UniversitasAirlangga, tlp 031-5035676

Page 33: MasukanBahasadanPerolehanBahasaPadaAnak - 1fib.unair.ac.id/jdownloads/Penelitian/mozaik_5_isi.pdf · Proses pemerolehan bahasa pada seorang anak adalah proses yang sangat ... tanpa

adanya harapan. Hal ini sepertidi sampaikan dalam “pengantar”a n t o l o g i n y a , b a h w a p a g i h a r imengandung harapan-harapan yangmengembang (Pradopo, 1999:v).

Frekuensi penggunaan simbolisasi“pagi” yang cukup tinggi dalam Aubademenyiratkan bahwa pengarang berusahamenarik benang merah yang cukup jelasbahwa suasana pagi mempunyai maknay a n g s a n g a t l u a s d a n m a m p umenyuarakan berbagai fenomenakehidupan manusia. Membaca sajak-sajak yang terhimpun dalam Aubade akant e r a sa b ah w a p en ya i r b e r h a s i lmamanfaatkan berbagai hal entahseseorang, tempat, atau mungkinperistiwa tertentu) sebagai sumberinspirasi sajaknya. Oleh karena itu,kecenderungan referensif dalam sejumlahsajak pada Aubade tidak terhenti pada artiharfiahnya, karena referensi-referensitersebut tidak sekedar diekspresikansebagaimana mestinya.

Sehubungan dengan hal itu, ujianini menitikberatkan pada penggunaansimbolisasi “pagi” dalam Aubade dengancara mengalihkodekan simbol-simbolyang digunakan guna mengungkapmaknanya secara penuh, denganmemanfaatkan teori semiotik-pragmatik.

Kajian ini menggunakan metoded e n g a n

mengembangkan fokus ”Simbolisasi“pagi” dalam kumpulan puisi Aubadekarya Rachmat Djoko Pradopo”. Metode

pada prinsipnya menitik-beratkan pada objektifitas dan realitas,melakukan klasifikasi pada teks agardapat mengidentifikasi unsur-unsur didalam teks secara substansial denganmenggunakan data dan teori yang ada

(Haralambos and Holborn, 2000:1020).Dengan memanfaatkan teori

semiotik-pragmatik, maka konkretisasisajak-sajak Pradopo dilakukan melaluitahap pembacaan sastra secara heuristikdan hermeneutik (Riffaterre, 1978).Teknik yang digunakan adalah tekniksimak-catat dan fotokopi, yang dalam halini keduanya komplementer satu samalain, guna memperoleh data yang validdan reliabel.

Adapun langkah-langkah dalamkajian ini adalah: penentuanobjek penelitian; pengumpulandata sekunder, analisis datapenelitian.Analisis data dilakukan denganmemanfaatkan teori semiotik-pragmatik.A n a l i s i s s e m i o t i k - p r a g m a t i kdimanfaatkan untuk merebut maknatotalitas guna mengetahui perwujudanmakna simbolisasi “pagi” dalamkumpulan puisi Aubade, sedangkananalisis pragmatik dimanfaatkan untukmenganalisis fungsi sosial teks bagimasyarakat.

Karya sastra merupakan sistemtanda yang bermakna yang menggunakanmedium bahasa. Sistem tanda tersebutjelas tidak dapat dimaknai secaralangsung, untuk dapat memaknainyaharus melalui proses interpretasi makna.Dalam hal ini, tanda-tanda bahasa (baikdalam tataran konvensi bahasa maupunsastra) merupakan menujupemaknaan.

Menurut Zoest (1993:75) tandasimbolis yang paling penting dalam tekssastra adalah tanda bahasa. Tanda bahasadalam teks sastra sangat beragam,diantaranya tanda baca, kata-kata,kelompok kata, dan kalimat besertabagian-bagiannya. Bahasa bukanlah satu-satunya tanda dalam teks sastra. Sarana

c o n t e n t a n a l y s i s ,

content analysis

pertama,kedua,

ketiga,

entry point

Simbolisasi “Pagi” dalam Kumpulan Puisi Aubade

31

Page 34: MasukanBahasadanPerolehanBahasaPadaAnak - 1fib.unair.ac.id/jdownloads/Penelitian/mozaik_5_isi.pdf · Proses pemerolehan bahasa pada seorang anak adalah proses yang sangat ... tanpa

retorika dan beberapa jenis kiasan jugamerupakan tanda-tanda simbolis.

Dalam kumpulan puisi Aubade,tanda-tanda simbolis yang palingdominan ditemukan di dalam penggunaandiksi “pagi”. Diksi “pagi” dihadirkanpengarang sebagai s imbol yangmengisyaratkan adanya harapan. Hal inididasarkan pada istilah Aubade yangberarti nyanyian pagi, suatu lagupenyambutan untuk datangnya pagi.Penyambutan ini perlu dilakukan karenadengan datangnya pagi berarti puladatangnya harapan-harapan baru.

Kumpulan puisi Aubade karyaRachmat Joko Pradopo adalah hasilperenungan pengarangnya tentangkehidupan. Di dalam Aubade segerat a m p a k b a h w a p e n g a r a n gmengungkapkan secara khusus harapan-harapan yang mengembang dalansemangat optimisme memandangkehidupan. Harapan-harapan yangmengembang tersebut disimbolkandengan kata ”pagi” yang muncul secaraintens dalam Aubade yang didukungdengan pilihan diksi alam yang berkaitandengan unsur pagi. Dengan demikian,Aubade mengangkat persoalan-persoalanmanusia yang dibungkus dalam nuansakekaguman pengarang terhadap suasana”pagi”. Rasa kekaguman pengarangterhadap ”pagi” merupakan curahaperasaan penyair yang dituangkan dalambahasa puisi sebagaimana dikatakanWord-sworth (dalam Teeuw, 1984 : 166)bahwa

Dalam Aubade pembaca bisamelihat adanya 'pantulan alam' dalam

setiap puisi-puisinya khususnya tercermindalam kosakata yang diguanakan. Alambukan saja digunakan sebagai tumpuanlirik yang digubahnya tetapi juga sebagaiwujud eksplisit dari hakikat keindahan.Unsur alam, (”pagi”) tidak saja berperansebagai latar tetapi juga sebagai pemaduide, yaitu tentang harapan-harapan yangmengembang.

Penggunaan usur-unsur alam yangdekat dengan suasana pagi juga tertuangdalam cover (kulit muka) terlihat adanyakumpulan puisi Aubade. Dalam cover(kulit muka) terlihat adanya unsur-unsurpagi, yaitu berupa daun-daun yang penuhdengan butiran embun. Daun-dauntersebut berjumlah enam dan berpasangandua-dua, mengelilingi tulisan Aubade(berwarna hijau). Warna daun-dauntersebut tidak sepenuhnya hijau, tetapijuga belum sepenuhnya kuning, dandipenuhi dengan butiran embun.Kemudian latar belakang cover tersebutberwarna kuning. Jika dihubungkandengan waktu peluncuran (perdana) bukuini, yaitu peringatan ulang tahunpengarang (Rachmat Djoko Pradopo)yang ke-60, maka daun yang berjumlahenam tersebut menyimbolkan usia yangmemasuki angka enam. Cover (kulitmuka) Aubade ini juga menyiratkanharapan-harapan yang mengembang. Halini terimplisit dari adanya butiran embundalam daun-daun yang bergugurantersebut. Enam daun yang berguguran danberwarna hijau kekuning-kuninganmenyimbolkan masa tua. Usia enampuluh merupakan usia yang sudah dapatdigolongkan dalam masa tua. Dalam usiatua, sang pengarang masih berjiwa muda,masih mempunyai harapan-harapan yangmengembang tentang hari esok yang

Makna Simbolisasi ”Pagi” dalamKumpulan PuisiAubade

poetry is the spintaneous over flowof powerful feelings.

32

MOZAIK : Jurnal Ilmu Humaniora, Vol. 5, No.1

Januari - Juli 2008: 1 - 82

Page 35: MasukanBahasadanPerolehanBahasaPadaAnak - 1fib.unair.ac.id/jdownloads/Penelitian/mozaik_5_isi.pdf · Proses pemerolehan bahasa pada seorang anak adalah proses yang sangat ... tanpa

ditandai dengan datangnya pagi dandisimbolkan melalui gambar daun yangberembun (embun hanya ada di pagi hari).Di usia yang sudah memasuki kepalaenam (60 tahun), pengarang masihberjiwa muda suka berpasang-pasangan,yang disimbolkan melalui daun yangberjumlah enam dan dikelompokkanmenjadi tiga pasang (masing-masing duadaun). Selain itu, dalam cover jugaterpancar keceriaan pengarang yangdisimbolkan melalui latar berwarnakuning cerah. Hal ini merupakan harapandari pengarang agar pada usia tua tubuhtetap ceria (sehat walafiat) yang tetapmemil ik i harapan-harapan yangmengembang pada hari esok.

Simbolisasi ”pagi” dalam Aubademuncul dalam berbagai bentuk asosiasi,tergantung pada permasalahan apa yangdiangkat oleh pengarang dalam puisinya.Secara keseluruhan, gambaran aktivitasmanusia yang menyiratkan harapan-harapan yang mengembang sebagaiAubade terbagi dalam tigsa corak, yaituharapan-harapan yang mengembangtentang cinta dan kasih sayang, harapan-harapan yang mengembang tentangkebersamaan, serta harapan-harapan yangmengembang tentang waktu dan masa.

Di dalam Aubade terdapatsejumlah puisi yang menggunakansimbolisasi “pagi” yang menyiratkanharapan-harapan yang mengembangtentang cinta dan kasih sayang, antara lain“Di Cerlang Matamu”, “Pesona”, “Surat”,“Kehadiran”, dan “Nyanyian Pagi”.

Salah satu nuansa pagi yang khas,khususnya suasana pagi yang masih murniadalah adanya suara kicauan burung.

Sehingga seringkali suasana pagi identikdengan kicauan burung membawasemangat dan suasana yang positif. Hal inimengi lhami pengarang sehinggamembuat puisi berikut.

DI CERLANG MATAMU

1967(Pradopo, 1999:1)

.Dalam puisi tersebut, aku lirik

mendapatkan inspirasi bagi tumbuhnyaharapan dalam hidupnya dari keceriaanseseorang yang bagaikan kicauan danperilaku burung-burung yang lincah. Akulirik sebelumnya adalah orang yangmerasa kehilangan semangat hidup,kemudian semangat hidupnya kembalitimbul manakala ia bertemu denganseseorang yang mampu mencairkankebekuan hidupnya. Hal ini ditegaskandengan kata “kembali” dalam larik:/mencairkan kembali hidupku yang beku/.

Kembalinya semangat hidup siaku lirik berkat sorot (cemerlang) mataseseorang yang menjanjikan harapan: /Dicerlang matamu/ /kulihat pagi bangkitberseri/. Kata “cerlang” merupakanpemendekan kata “cemerlang” yangberarti bercahaya, sedangkan kata: /pagibangkit berseri/, merupakan ungkapanperasaan hati yang bahagia (cerah) yangmerasa seolah-olah seperti cerahnya pagihari saat matahari baru bangkit (terbit).Keceriaan tersebut dapat menumbuhkanharapan /semangat yang sempat beku:/mencairkan kembali hidupku yang beku/.

Harapan-harapan yang Mengembangtentang Cinta dan Kasih Sayang

Di cerlang matamuKulihat pagi bangkit berseriMencairkan kembali hidupku yangbekuWahai, merdunya burung berkicauMeloncat-loncat dari dahan ke dahanBernyanyi sorak-sorai dalam hatiku

33

Simbolisasi “Pagi” dalam Kumpulan Puisi Aubade

Page 36: MasukanBahasadanPerolehanBahasaPadaAnak - 1fib.unair.ac.id/jdownloads/Penelitian/mozaik_5_isi.pdf · Proses pemerolehan bahasa pada seorang anak adalah proses yang sangat ... tanpa

Dengan demikian, tiga baris pertama puisiitu mengekspresikan tentang adanyasebuah harapan (dapat berupa cinta ataukasih sayang) yang terlihat dari sorot mataseseorang. Kembalinya harapan yangsempat beku tersebut menjadikan si akulirik sangat gembira seperti kicauanburung-burung yang berloncatan: /wahai,merdunya burung berkicau/, /meloncat-loncat dari dahan ke dahan/, /bernyanyisorak-sorai dalam hatiku/.

Aku l i r ik mengalami duaperistiwa komunikasi sekaligus, yaitusensai dan persepsi. Sensasi adalahpengalaman elementer yang segera, yangtidak memerlukan penguraian verbal,simbolis, atau konseptual, dan terutamasekali berhubungan dengan alat indera(Wolman dalam Rakhmat, 1992 : 49).Dengan demikian sensasi juga ber-hubungan dengan citraanMelalui larik: /di cerlang matamu/,/kulihat pagi bangkit berseri/ disajikancitraan penglihatan, pembaca seolah-olahdiajak melihat sosok yang penuhoptimisme dan harapan harapan yangmengembang sebagaimana terpancar dimatanya. Sosok 'kamu' yang ceria selaindisimbolkan dengan: /pagi yan g bangkitberseri/ juga disimbolkan dengan “burungyang linca” dalam larik /meloncat-loncatdari dahan ke dahan/ yang mengandungcitraan gerak.

Sensasi yang diperoleh manakalaaku lirik memandang mata sosok 'kamu'menimbulkan apa yang disebut sebagaipersepsi. Persepsi adalah pengalamantentang obyek, peristiwa, atau hubungan-hubungan yang diperoleh denganm e n y i m p u l k a n i n f o r m a s i d a nmenafsirkan pesan (Desiderato, dalamPradopo, 1992:51). Persepsi ialah

pemberian makna pada stimuli inderawi(sensory stimuli). Dalam puisi terlihat,sensasi yang ditimbulkan oleh sosok“kamu” mengakibatkan aku lirikmenafsirkan bahwa sosok “kamu” telahmembuat hidupnya bangkit dari kebekuandan kini dipenuhi dengan harapan-harapan yang mengembang tentang cintadan kasih sayang.

Pada setiap akhir larik dalam puisiitu tidak ada satu larik pun yang diberitanda titik (.) atau koma (,). Teknikpenulisan larik puisi semacam ini olehSoemanto (1999:2) disebut sebagai

bukan Teknikpenulisan semacam ini mengekspresikanbahwa cara pembacaan puisi tersebutmengalir. Pemberhentiannya sejenak,hanya sesudah /wahai/, itu pun denganderajat bukan sebab penandakoma(,) sesudah /wahai/ memberikanisyarat pembacaan diftong /ai/ yangsedikit lebih panjang. Dengan demikian,irama puisi ini mengalir, atau

Dengan cara ini puisi tersebutdihadirkan dalam peristiwa yang sangatsingkat, yakni tatapan mata. Tatapan matayang mampu membangkitkan semangathidup berbunga-bunga. Tatapan matayang demikian, bukanlah tatapan matayang terlalu lama, hanya tatapan sekilas,

pada saat itu, yang mampumembangkitkan gairah. Yang lebihpenting lagi, tatapan mata itu tidak dapatdiulangi lagi, sebab pada tatapan matasemacam itu seluruh kesadaran ikut serta.

Secara fisik, yang bekerjamemang hanya mata; tetapi dalam prosesperistiwanya, telinga, penciuman,pengecapan, perabaan juga bekerja. Olehkarena itu, tatúala empat mata salingmenatap, di sana terdengar suara tatapan

(imagery).

run-on lines end-stopped.

full stop,

flowingwheeling.

at glance,

34

MOZAIK : Jurnal Ilmu Humaniora, Vol. 5, No.1

Januari - Juli 2008: 1 - 82

Page 37: MasukanBahasadanPerolehanBahasaPadaAnak - 1fib.unair.ac.id/jdownloads/Penelitian/mozaik_5_isi.pdf · Proses pemerolehan bahasa pada seorang anak adalah proses yang sangat ... tanpa

itu, bau tatapan itu tercium pada lubanghidung; lezatnya tercecap juga oleh lidah,bahkan halusnya teraba pada ujung jari.

Maka, tatapan yang hanya sekilasitu menjadi peristiwa bersejarah, yaknimenjadi sesuatu yangluar biasa. Peristiwa tersebut tidak dapatdiulangi sebab peristiwa tersebutmerupakan peristiwa kekinian, yangsifatnya Bellow (dalamSoemanto, 1999:3) menyebutnya

kesekarangandan kedisinian. Namun, peristiwa yangseketika itu dihadirkan dalam wujud puisiyang cara bacanya mengalir. Sesuatu yangmengalir itu bukan menunjuk waktubergerak, tetapi perwujudan waktu yangkontinum. Waktu merupakan satukesatuan, Dengan perkataanlain, tatkala tatapan mata itu dihayatimaka tak ada lagi danyang ada adalah sekarang dan di sini.

Berdasarkan uraian tersebut kata“pagi” dalam sajak “Di Cerlang Matamu”menyimbolkan harapan-harapan tentangcinta. Untuk mengekspresikan haltersebut pengarang menggunakan carabaca mengalir untuk memperkuat aspekkekinian dan kedisinian mengenai cintayang dirasakan (dialami) si aku lirio.

S i m b o l i s a s i ” p a g i ” y a n gdigunakan dalam puisi “Di CerlangMatamu”, “Pesona”, “Kehadiran”,“Su r a t ” , d an “Ny an y ian Pag i”mengekspresikan harapan-harapan yangmasih mengembang tentang cinta dankasih sayang. Simbolisasi “pagi” dalampuisi”Di Cerlang Matamu” digunakanuntuk mengekspresikan suasana saat akulirik menemukan kembali gairahhidupnya ketika bertatapan dengan“kamu” lirik. Pada puisi “Pesona”

simbolisasi “pagi” mengekspresikankehangatan yang terpancar dari keter-pesonaan yang dialami aku lirik. Hal yangsama juga terlihat pada puisi keempatyaitu puisi berjudul “Surat”. Dalam puisitersebut ekspresi harapan-harapan tentangcinta diungkapkan secara lebih eksplisitmelalui media surat. Akhir cerita yangterangkai dalam puis i -puis i i tuterekspresikan dalam puisi “NyanyianPagi” dimana simbol pagi digunakanuntuk mengekspresikan suasana yangsuka cita dan penuh kebahagiaan aku lirikmenyongsong masa depan.

Melalui penggunaan simbolisasi“pagi”, kelima puisi itu dapat dimaknaimenjadi satu kesatuan cerita yang utuhtentang harapan cinta yang dialami si akulirik. Aku lirik pada awalnya menemukanharapan tentang cinta melalui tatapanmata (pandangan pertama) yangterekspresikan dalam puisi “Di CerlangMatamu”. Harapan tentang cinta inik e m u d i a n m e n g e m b a n g d a l a mketerpesonannya melalui nyanyian,senyum, dan kata-kata “kamu” lirik yangdiekspresikan dalam puisi “Pesona”.Keterpesonaan yang dialami si aku lirikselanjutnya menghadirkan keinginanun tuk memi l ik i o rang te r sebu tmenimbulkan keberanian si aku lirikuntuk mengirimkan sebuah surat cintayang diekspresikan dalam puisi yangberjudul “Surat”. Selanjutnya, setelahmelalui berbagai tahap, akhirnya harapanaku lirik menjadi kenyataan. Akhir yangbahagia ini tertuang dalam puisi“Nyanyian Pagi”.

Penggunaan simbolisasi “pagi”dalam kelima puisi tersebut didukung olehdiksi-diksi yang berkaitan dengan situasipagi. Penggunaan diksi ini dimaksudkan

a vondrous thing,

sui …eneris.the

nowness and the hereness,

a …of time.

past, present, future,

35

Simbolisasi “Pagi” dalam Kumpulan Puisi Aubade

Page 38: MasukanBahasadanPerolehanBahasaPadaAnak - 1fib.unair.ac.id/jdownloads/Penelitian/mozaik_5_isi.pdf · Proses pemerolehan bahasa pada seorang anak adalah proses yang sangat ... tanpa

untuk lebih memperkuat suasana pagi danmendukung ekspresi kehangatan danharapan tentang cinta dan kasih sayang.

Di antara makhluk ciptaan Tuhan,manusia adalah makhluk yang palingsempurna di muka bumi ini. Namun,kesempurnaan manusia tetap adabatasnya. Keterbatasan manusia, antaralain, tampak dari tidak mungkinnyamanusia hidup seorang diri tanpa manusialain. Seorang manusia senantiasamemerlukan kehadiran manusia lainuntuk kesempurnaan keberadaan dirinya(Tim Penyusun “Citra”, 1993:82). Hal iniberarti manusia memerlukan kerjasama(kebersamaan) dengan orang lain dalammelaksanakan aktivitas hidupnya.

S i m b o l i s a s i “ p a g i ” y a n gmengekspresikan harapan-harapan yangmengembang tentang kebersamaan dalamkumpulan puisi Aubade ditemukan dalamtiga buah puisi, yaitu: “Persahabatan”,“Ketika Angin Mengangkut Dingin Laut”dan “Para Penghuni”.

Salah satu bentuk hubungankebersamaan antar manusia adalah bentukpersahabatan. Hal ini diekspresikan dalampuisi berikut.

(Pradopo, 1999 :27)

Sebagaimana dalam hubungan

antarpribadi pada umumnya, dalampersahabatan juga diperlukan adanyakepercayaan satu sama lain, sepertidikemukakan Samuel Johnson (dalamCovey, 1994 :179) bahwa tidak mungkinada persahabatan tanpa kepercayaan dantidak ada kepercayaan tanpa integritas.Integritas merupakan bentuk penyesuaianantara realitas dengan kata-kata. Dengankata lain, dalam persahabatan diperlukankejujuran, dan ada usaha untuk mengertiterlebih dahulu baru kemudian dimengerti.

Dalam puisi tersebut, kata “pagi”menyimbolkan kondisi jiwa bersih sepertipagi yang bebas polusi yang siapmenerima tawaran persahabatan darimanusia lain. Sikap terbuka inidigambarkan melalui larik-larik: /hari inikupanggil hatimu yang tulus/ /memasukicakrawala bebas komulus/ /dalam kata-kataku terbuka/ /hari ini kupanggil jabattangan hatimu/. Larik-larik tersebutmengekspresikan sebuah ajakan untuksaling terbuka dan mau menerimakesalahan orang lain dengan senantiasasiap untuk saling memaafkan.

Puisi itu juga mengekspresikanbahwa dalam sebuah persahabatansebaiknya dihindari perasaan buruksangka dan selalu mengisi hati denganperasaan berbaik sangka. Hal inidiperlukan sebab untuk membina suatuhubungan baik antar personal dibutuhkansikap positif, proaktif, dan salingmempercayai.

Kebersamaan dan ketulusan hatimenjadi sesuatu yang amat mahal saat ini,apalagi jika dikaitkan dengan kondisiyang dialami bangsa Indonesia. Sekarangini, sikap saling curiga sangat menonjolhingga sangat sulit membedakan manakawan mana lawan.Akibatnya, kerusuhan

Harapan-harapan yang Mengembangtentang Kebersamaan

PERSAHABATAN....Hari ini kukosongkan kata-kataku dariKesumat dendam dan kebencianKupanggil keramahan dan senyumranumMenyinggahi kata-kataku yang terbukaHingga puisiku bening dan murniSeperti pagi sebelum kena polusi....

27 Januari 1993

36

MOZAIK : Jurnal Ilmu Humaniora, Vol. 5, No.1

Januari - Juli 2008: 1 - 82

Page 39: MasukanBahasadanPerolehanBahasaPadaAnak - 1fib.unair.ac.id/jdownloads/Penelitian/mozaik_5_isi.pdf · Proses pemerolehan bahasa pada seorang anak adalah proses yang sangat ... tanpa

dan perselisihan merajalela dan sangatmudah terjadi, hanya karena masalahkecil. Oleh karena itu kebutuhan akan hatiyang jrnih dan bersih tanpa ada dendamdan kebencian laksana “pagi” amatdibutuhkan dalam suatu kebersamanseperti pada larik: /hari ini kupanggil jabattanganmu/ /turun ke hati yang jernihbersih putih/ /tanpa dendam dankebencian/.

Simbol “pagi” di sini digunakansebagai sarana untuk berefleksi, bahwaseyogyanya manusia mencermati suasanaalam (pagi) dan mengambil hikmahdarinya untuk kemudian diterapkan dalamkehidupan sehari-hari. Pagi yang tanpapolusi mengajarkan pada manusiamengenai kecerahan, kecer iaan ,kegairahan murni, kedamaian, danketentraman. Hal-hal tersebut hendaknyad i t e r a p k a n d a l a m k e h i d u p a nbermasyarakat.

Selain puisi itu, dalam Aubadeditemukan dua puisi yang menbicarakanmasalah kebersamaan di waktu malamyaitu “Ketika Angin Mengangkut inginLaut” dan “Para Penghuni”. Dalam duapuisi tersebut terlihat sisi lain kehidupanmanusia di waktu malam yang diwarnaidengan suasana kebersamaan yang kental.Hal ini diekspresikan melalui pilihan diksiyang serupa: “mereka telah berjanji...”.dalam puisi “Ketika Angin MengangkutDingin Laut” diekspresikan melaluivarian: /tetapi mereka telah berjanji/ /maubersama membagi malam dan memberiapi/ /setiap kemunculan bintang-bintangsepi/ dan /mereka tak peduli karena telahberjanji/ /akan membagi malam setiapkemunculan/ /bintang dan kemunculanbulan/. Dalam puisi “Para Penghuni”kebersamaan tersebut diekspresikan

melalui varian: /mereka telah berjanji//untuk membagi malam dan bulan/. Larik-larik yang diawali dengan frase “merekatelah berjanji” dan “membagi malam”merupakan penanda kebersamaan dalamkehidupan di waktu malam, yaitubersama-sama melewati malam tersebutapapun kondisinya. Kebersamaan itu jugadibarengi dengan perasaan salingmelindungi (memberikan penerangan dankehangatan) yang diekspresikan melaluipenggunaan diksi “api, bintang, danbulan”. Frase “memberi api” dalam larik/mau bersama membagi malam danmemberi api/ menyimbolkan kesiapanuntuk memberikan penerangan dankehangatan dalam kebersamaan di waktumalam.

Kata “pagi” muncul hanya satukali dalam puisi “Ketika AnginMengangkut Dingin Laut”, namun justrukata tersebut merupakan kata kunci untukmemaknai puisi yaitu terdapat pada larikt e r a k h i r / s a m p a i m a t a h a r imembangunkan pagi/. Pemakaian frase“sampai....pagi” dalam larik tersebutbukan berarti datangnya pagi mengakhirikebersamaan yang ada di waktu malam,namun “pagi” menyimbolkan pergantianhari. Dengan adanya kebersamaan yangselalu digalang akan melahirkan harapan-harapan baru bagi masa mendatang,sehingga seperti sebuah pepatah esokakan lebih baik daripada hari ini. Kata“pagi” dalam puisi di atas merupakansimbolisasi dari harapan-harapan yangmengembang hasil dari kebersamaanmanusia dalam menjalani kehidupan.

Pemakaian simbolisasi “pagi”d a l a m p u i s i “ P a r a P e n g h u n i ”terkesplisitkan melalui larik: /ketikakokok ayam terdengar di sudut pagi/ dan

37

Simbolisasi “Pagi” dalam Kumpulan Puisi Aubade

Page 40: MasukanBahasadanPerolehanBahasaPadaAnak - 1fib.unair.ac.id/jdownloads/Penelitian/mozaik_5_isi.pdf · Proses pemerolehan bahasa pada seorang anak adalah proses yang sangat ... tanpa

/di kaki pagi dengan kantuk meragi/. Kata”pagi” dalam dua larik tersebut sama-sama merajuk pada realitas pagi(datangnya pagi) dan mengimplisitkana d a n y a h a r a p a n - h a r a p a n y a n gmengembang berkat kebersamaan dalammelaksanakan pekerjaan di waktu malam.Kata “kantuk meragi” merupakankelanjutan dari kata “kantuk' yang hadirsebelumnya, yaitu pada larik /kamitersaruk dalam kantuk/ dan /kantukpunterhanyut oleh sapuan angin/. Dua lariktersebut mengekspresikan bahwa padawalanya (pekerja malam) sebenarnya jugamerasa mengantuk. Berkat adanyakeakraban dan perasaan senasibsepenanggungan, rasa kantuk ituterlupakan, sehingga mereka dapatmelaksanakan pekerjaan sampai pagi.Dan ketika pagi tiba, para pekerja malammulai meninggalkan pekerjaannya,sementara kantuknya pun kembali datang,yang diekspresikan dengan frase “kantukmeragi”. “Kantuk meragi” merupakanistilah untuk mengekspresikan kantukyang telah menjalar (meresap) kemana-mana laksana “ragi”. Hal ini disebabkanoleh kerja semalaman yang harusmenahan rasa katuk. Bagi para pekerjamalam, pagi merupakan waktu untukberistirahat. Dengan usaha-usaha merekayang maksimal di malam hari melupakankantuk untuk bekerja, maka dengandatangnya pagi mereka berharap esokakan lebih baik dari pada hari ini.

Berdasarkan uraian itu, kata“pagi” yang digunakan dalam puisi“Persahaba tan” , “K et ika Ang inMengangkut Dingin Laut”, dan “ParaPenghuni” yang menyimbolkan harapan-harapan yang mengembang tentangkebersamaan. Pekerjaan yang sebenarnya

berat sekali pun akan terasa ringan dandapat diselesaikan dengan terkalinnyasuatu kebersamaan.

Menurut Heidegger (dalamWibowo, 1993:69) dimensi dasareksistensi manusia bukanlah ruangmelainkan waktu. Di dalam fenomenologi,waktu hampir sama dengan hal mengada.Tiga segi dari sudah, sekarang, dan nantidipersatukan menjadi satu, sepertiseseorang yang berdiri di balik tigajendela; meskipun jendelanya berlainan,orang di baliknya tetap sama. Adapunwaktu dalam kaitannya dengan alam,tidak lepas dari anggapan bahwa manusiaialah makhluk yang hidup dalamlingkungannya. Intinya adalah di sini, ataudengan kata lain keabadian. Waktu darialam bukanlah waktu arloji atau kalender,melainkan waktu sekarang. Istilah“sekarang” hendaknya jangan diartikansebagai batas antara sudah dan nanti,melainkan aktualitas, keabadian, ataukelestarian. Dalam pembahasan di atasdisebut dengan kedisinian dan kekinian.

Adanya kemiripan denganfenomenolog itulah, Pradopo di dalamAubade memerlukan waktu, khususnyapagi, sebagai model. Pagi adalah simbolkelahiran, semangat, muda, monumental,abadi, dan mengandung unsur kekiniandan kedisinian.

Simbolisasi “pagi” dalamAubadeyang menyiratkan harapan-harapan yangmengembang tentang waktu dan masaditemukan dalam sembilan puisi, yaitu“Aubade”, “Berangkat Pagi”, “TolonglahAku”, Masihkah Pagi Itu”, Di IstanaBogor”, “Matahari Telah Mandi”,

Harapan-Harapan yang Mengembangtentang Waktu dan Masa

38

MOZAIK : Jurnal Ilmu Humaniora, Vol. 5, No.1

Januari - Juli 2008: 1 - 82

Page 41: MasukanBahasadanPerolehanBahasaPadaAnak - 1fib.unair.ac.id/jdownloads/Penelitian/mozaik_5_isi.pdf · Proses pemerolehan bahasa pada seorang anak adalah proses yang sangat ... tanpa

“Te n ta n g Pa g i d a n Ma t ah a r i ” ,“Berbincang-bincang”, dan “Tiba ...”.

D a l a m s a j a k “ A u b a d e ”dideskripsikan bahwa pagi harimengandung harapan-harapan yangmengembang sebagaimana berikut.

16-12-1992(Pradopo, 1999:6)

Dalam sajak “Aubade” di atas,“pagi” muncul berkali-kali dalamberagam konteks kata yang menyertainya:musik pagi hari, mengobarkan langit pagi,m e n g i k u t i m u s i k p a g i , d a nmembahanakan langit pagi. Frasa-frasay a n g m e n g i r i n g i k a t a “ p a g i ”mengimplisitkan adanya suara (nyanyian),hal ini mengingatkan kata “Aubade” yangmenjadi judul puisi ini berarti “nyanyianpagi”. “Musik pagi” yang terekspresikandalam puisi di atas merupakan nyanyianalam yang sekaligus merupakan rutinitaspagi, yaitu berupa mekarnya kuncup-kuncup bunga seperti diekspresikandalam bait pertama dan kehadiranbintang-bintang pagi seperti burung,lebah, dan kupu. Rutinitas tersebutmerupakan ungkapan rasa syukur alamkepada Penciptanya. Rasa syukur karenamasih diberi kesempatan untuk melewatipergantian masa, dari masa muda menujufase berikutnya. Hal ini sepertiterekspresikan dalam larik-larik: /kuncup-kuncup mawar bersama mekar/ /kuncup-

kuncup aster membuka putiknya//bersama melati dan teratai putih//kenanga, cempaka, bahkan randu hutan/.Mawar yang mekar dan aster yangmembuka putiknya menyimbolkanlahirnya suatu generasi baru, adanyapergantian masa, dari amsa muda ke faseberikutnya. Pilihan diksi “melati” dan“teratai putih” menyimbolkan kesucian,sedangkan “kenanga” dan “cempaka”menyimbolkan “keharuman”. Dengand e m i k i a n l a r i k - l a r i k t e r s e b u tmengimplisitkan bahwa lahirnya generasibaru hendaknya diikuti dengan jiwa yangsuci sehingga dapat mengharumkannamanya. “Matahari” dalam larik pertamapuisi di atas merupakan simbol kehidupanyang selalu hadir di pagi hari, memulaikembalinya rutinitasa alam sehinggadapat “mengobarkan langit pagi”. “Langitpagi” berwarna merah saga, pemilihandiksi “mengobarkan langit pagi”menyimbolkan suatu semangat yangmenyala-nyala dan semangat untuk tetapmuda (seperti baru terlahirkan kembali).

Rutinitas pagi itu diikuti olehkicauan burung-burung dan tarian lebahserta kupu-kupu, sehingga menjadikanp a g i s e m a k i n m e r i a h d a n“membahanakan langit pagi”. Pilihandiksi “membahanakan” dalam konteks ituuntuk mengekspresikan suatu suara yangterkoordinasi, seperti kicauan burung.Pergantian malam ke pagi ditandai denganhadirnya matahari yang diiringi olehramainya kicauan burung dan munculnyalebah serta kupu-kupu. Binatang-binatangyang dihadirkan dalam puisi di atas bukanbinatang piaraan tetapi juga bukanbinatang buas, mereka merupakanbinatang-binatang yang bebas terbang/menari-nari ngikuti musik pagi/. Hal ini

AUBADEMatahari mencipta musik pagi hariSebagai dirigent profesional maestroMemimpinmusik alam menyala warnaKuncup-kuncup mawar bersama mekarKuncup-kuncup aster membuka putiknyaBersama melati dan teratai putihKenanga, cempaka, bahkan randu hutanKoor bersama menyusun suaraMengobarkan langit pagi....

39

Simbolisasi “Pagi” dalam Kumpulan Puisi Aubade

Page 42: MasukanBahasadanPerolehanBahasaPadaAnak - 1fib.unair.ac.id/jdownloads/Penelitian/mozaik_5_isi.pdf · Proses pemerolehan bahasa pada seorang anak adalah proses yang sangat ... tanpa

menyimbolkan tentang kebebasan yangterkendali, seperti tersirat dalam larik /dibawah dirigent Sang Matahari/. “SangMatahar i” dalam la r ik ter sebutmenyimbolkan pemimpin. Dengand e m i k i a n , l a r i k - l a r i k t e r s e b u tmengimplisitkan bahwa hadirnyageneras i -generas i baru te rsebutdiharapkan merupakan generasi yangbebas tetapi tetap terkendali dibawahPemimpin yang mereka kehendaki.

S i m b o l i s a s i “ p a g i ” y a n gmengekspresikan mengenai masaberawalnya sesuatu juga dapat dilihatpada puisi “Berangkat Pagi”. Simbolisasi'pagi' pada puisi ini menyimbolkana d a n y a p e rg a n t i a n m a s a y a n gdiekspresikan dalam larik /mataharinyerahkan pagi pada hari/. Kata/nyerahkan/ menyimbolkan kepasrahanserta menyiratkan terjadinya pergantianmasa dari malam menuju pagi. Lariktersebut mengekspresikan bahwa hariesok pasti akan datang. Mengingat pastiakan datangnya hari esok, Tuhan yangdis imbolkan sebagai “matahari”menyerahkan masa depan seseorang(hambanya) pada masa (waktu) mudanya.Oleh karena itu hendaknya mulai sejakdini (muda) seseorang harus melangkahditempat yang benar dan selalumengingat-Nya dengan menjalankansegala perintah-Nya: /...adzan/ /pertamashalat kaki berjalan bersama doa/. Yangdimaksud “adzan pertama shalat adalahadzan subuh. Subuh dalam konteks di atasmenyimbolkan hari-hari baru yangmenjelang.

S i m b o l i s a s i “ p a g i ” y a n gmengekspresikan harapan-harapantentang masa muda khususnya semangathidupnya, dapat ditemukan dalam puisi

“Matahari Telah mandi”. Puisi inimenunjukkan bahwa penyair merupakanpewaris syah gaya Chairil Anwar, yaknidengan memberikan arti hidup secarahabis-habisan (semangat Halini diekspresikan melalui penggunaansimbolisasi “pagi” yang ditekankandengan kata “ini”: ini adalah pagi!/. kata“pagi” dalam konteks puisi di atasmenyimbolkan masa muda yang penuhdengan semangat. Masa muda tanpasemangat tidaklah ada gunanya: /tapiapakah arti pagi kalau masih/ /ngantuk//dan otot-otot masih kendur, terpuruk/.Oleh karena i tu per lu k i ranyamenumbuhkan semangat hidup di masamuda: /ini adalah pagi!/ /dengankepagiannya yang murni pagi/. Denganpenggunaan deiksis “ini” menimbulkankesadaran penuh tentang kekinian dankedisinian, sehingga bait terakhir puisi diatas menimbulkan semangat untukmemberi arti hidup. Ini semangatnyaadalah bahwa hidup itu singkat, olehkarena itu hendaknya waktu yang adadigunakan sebaik-baiknya.

Simbolisasi “pagi” dalam puisi“Tentang Pagi dan Matahari” pada larikpertama: /matahari mengangkut pagi darikegelapan/ mengekspresikan tentangpergantian masa dari “gelap” (malam)menuju terang (pagi). Pergantian masatersebut masih berdiri sebagai suatu tandayang diperjelas dengan simbolisasi “pagi”pada larik: /bahkan alhamdulillah akumasih diberi/ /satu pagi lagi pada usiabatas senja / . Dengan demikian,simbolisasi “pagi” dalam dua larik itumen gek s pr e s ik an ad any a su a tukesempatan hidup.

Kesempatan hidup yang lebihpanjang akan lebih berharga jika ada hasil

carpe diem).

40

MOZAIK : Jurnal Ilmu Humaniora, Vol. 5, No.1

Januari - Juli 2008: 1 - 82

Page 43: MasukanBahasadanPerolehanBahasaPadaAnak - 1fib.unair.ac.id/jdownloads/Penelitian/mozaik_5_isi.pdf · Proses pemerolehan bahasa pada seorang anak adalah proses yang sangat ... tanpa

yang dapat dinikmati pada usia senjatersebut. Hal ini terekspresikan melaluilarik: /tapi buat apa pagi ini/ /tanpa bunga-bunga tanpa pohon buahan/ /yang saratbergelayutan dengan keranumannya/.“ P a g i ” d a l a m l a r i k t e r s e b u tmenyimbolkan kesempatan hidup,s e h i n g g a l a r i k - l a r i k d i a t a smengekspresikan suatu kesia-siaan hidupdi masa tua jika tidak ada hasil jerih payahyang dapat dinikmati. Kenyataan inimenun jukkan adanya hubunganintertekstualitas dengan puisi “MatahariTelah Mandi”, khususnya pada kutipanberikut.

...

(Pradopo, 1999:7)

Kutipan tersebut menunjukkanbahwa masa muda yang disimbolkanmelalui “pagi” tidak akan berarti jikadipakai untuk bermalas-malasan. Jika diusia muda suka bermalas-malasan, makadi usia tua nantinya tidak akan dapatmemetik jerih payah yang ditanam dimasa muda, seperti terekspresikan dalampuisi “Tentang Pagi dan Matahari” padalarik berikut.

...

(Pradopo, 1999:31)

Puisi “Matahari Telah Mandi”mengekspresikan tentang semangat carpe

diem, kehidupan yang singkat hendaknyaharus dipergunakan sebaik-baiknya.Semangat di masa muda ini akanmembuahkan hasil di masa tua sepertiyang telah diekspresikan dalam puisi“Tentang Pagi dan Matahari”.

Pu i s i “Ten ta ng Pag i d anMatahari” di atas tertanggal 6 November1995 yang menunjukkan waktupenciptaan. Jika dihubungkan denganlatar belakang Pradopo sebagai pengarangpuisi tersebut, maka puisi tersebutmerupakan refleksi hari ulang tahunnyayang ke-56, yang jatuh pada tanggal 3November 1995. Dalam teks hal ini jugadihadirkan melalui larik /padahal umurtelah berkepala lima menjelang enam/.Dengan demikian puisi ini merupakansalah satu bentuk kekhawatiran Pradopodalam menghadapi usia senja.

Pengingatan kembali masa mudabiasanya akan hadir saat maut akanmenjemput. Hal ini seperti terekspresikanpada puisi “Berbincang-Bincang”. Puisiini merupakan refleksi pengarangterhadap pertemuan terakhirnya denganpenyair Subagio Sastrowardoyo (sebelumia meninggal). Oleh karena itu puisi di atasmengekspresikan tentang kematian.Matriks mengenai kehidupan yang pastiberakhir ini dibentuk dari model: “haribening segera akan mengasingkan dirinyake lubuk malam” yang ditunjang olehvarian-varian: “tanpa pagi cerlang”,“sebelum api padam”, “kantukmu tiba”“mimpi abadi”, dan “kopi terakhir”.

Model “hari bening akan segeramengasingkan dirinya ke lubuk malam”ditemukan dalam teks pada bait pertama.Model tersebut menyimbolkan tentangmaut (kematian). Suasana kematianmenyarankan pada ketidakcerahan dankegelapan. Jika kematian telah tiba itu

Ini adalah pagi, katanyaTapi apakah arti pagi kalau masihngantukDan otot-otot masih kendur, terpuruk...

Tapi buat apa pagi iniTanpa bunga-bunga tanpa pohonbuahanYang sarat bergelayutan dengankeranumannyaPadahal umur telah berkepala limamenjelang enam...

41

Simbolisasi “Pagi” dalam Kumpulan Puisi Aubade

Page 44: MasukanBahasadanPerolehanBahasaPadaAnak - 1fib.unair.ac.id/jdownloads/Penelitian/mozaik_5_isi.pdf · Proses pemerolehan bahasa pada seorang anak adalah proses yang sangat ... tanpa

berarti tidak akan ada harapan-harapanbaru yang disimbolkan sebagai “pagicerlang” dalam larik: /dan tentu tanpa pagicerlang/. Varian /sebelum api padam/memperkuat model di atas. Apimenunjukkan adanya kehidupan,sehingga “sebelum api padam” berartisebelum kematian menjemput. Varian“kantukmu tiba” mengekspresikan suatukeadaan akan tidur, dan tidur yang akanmembuahkan “mimpi abadi” adalah tiduryang abadi juga atau kematian itu sendiri.Oleh karena itu minuman yangdihidangkan pun menjadi “kopi terakhir”,sebab dalam kematian tidak akan ditemuilagi peristiwa minum kopi.

Simbolisasi “pagi” dalam puisi“Berbincang-Bincang” menyimbolkantentang kesempatan dan masa muda yangpenuh gairah (“pagi cerlang” dan “pagiyang cemerlang”). Hal tersebut hanyasekedar dapat dikenang sebagai suatubentuk indah oleh si aku lirik sebelumditinggal pergi si kamu lirik (SubagioSastrowardiyo).

Puisi itu berinterteks dengan puisipenutup dalam kumpulan puisi Aubade,yaitu “Tiba saat”. Puisi “Tiba saat” jugamengekspresikan mengenai kematiandengan model dan varian-varian yangberbeda. Model puisi ini sekaligusmerupakan judul puisi: “Tiba Saat”.Model ini merupakan deiksis kewaktuanyang menyarankan penbaca pada konotasinegatif mengenai waktu yang tiba, yaituwaktu yang menyedihkan, kematianmenjemput. Model ini ditunjang olehvarian-varian pendukung berupa “kitatinggal cuma bisa mengucap selamat pagi,selamat siang, selamat malam! Tanpajiwa”, “kita tidak bicara”, “kita tinggalmenanti”, “pasti datang sendiri”, “semua

akan kukut”, dan “semua akan larut”.Varian-varian tersebut mengacu padasaat-saat atau situasi menjelang kematian.

Menurut Wibowo (1993:72),a s p ek w a k t u p a g i h a r i s ec a r akonvensional adalah simbol awalkelahiran manusia. Siang hari adalahsimbol perjalanan hidup manusia yangsecara sosiologis, psikologis, danfenomenologis berkaitan dengankehidupan berketuhanan. Malam harimerupakan simbol hari tua dan kematianmanusia. Ucapan-ucapan selamat pagi,siang, dan malam pada puisi di atasseharusnya mengandung harapan-harapan seperti itu. Namun si aku liriks u d a h t a k k u a s a l a g i u n t u kmengembangkan harapan-harapantersebut. Hal ini disebabkan ia /sudah tibasaat/. Larik yang diawali dengan kata“sudah” tersebut menyiratkan adanyakepasrahan. Kepasrahan ini dilakukandengan benar-benar pasrah, menyerahkansemuanya pada Sang pencipta sehingga ia/tinggal menanti/ walaupun sebenarnyahal tersebut tidak perlu dinanti.Kepasrahan si aku lirik juga diimplisitkanmelalui kata “pasti” dalam larik /yangpasti datang sendiri/.

Dalam kematian tidak akan adasesuatu yang abadi atau yang dapatdibawa mati. Hal ini terekspresikanmelalui larik /semua akan kukut/ /semuaakan larut/. Namun, di akhir puisi tersebutmasih ditunjukkan adanya harapan-harapan yang mengembang dari si akulirik melalui larik /kecuali amalkemanusiaan/ /dan takwa kepada Tuhan/.Dengan demikian, masih ada sesuatu yangdibawa sampai mati yaitu amalkemanusiaan dan takwa. Kedua haltersebut merupakan bekal dan “buah”

42

MOZAIK : Jurnal Ilmu Humaniora, Vol. 5, No.1

Januari - Juli 2008: 1 - 82

Page 45: MasukanBahasadanPerolehanBahasaPadaAnak - 1fib.unair.ac.id/jdownloads/Penelitian/mozaik_5_isi.pdf · Proses pemerolehan bahasa pada seorang anak adalah proses yang sangat ... tanpa

yang dapat dipetik dari semangat hidupmanusia di masa mudanya yang mau danselalu ingat kepada Tuhannya. Harapan-harapan yang mengembang tentang waktudatangnya kematian adalah buah atauhasil amal kemanusiaan dan takwa yangsudah dipersiapkan sejak dini.

B e r d a s a r k a n u r a i a n i t u ,penggunaan simbolisasi “pagi” dalamkumpulan puisi Aubade ini secara tidaklangsung mengetuk hati kita untuk benar-benar mensyukuri nikmat “pagi” yangdiberikan Tuhan pada kita. Suasana“pagi” beserta unsur-unsur yang senatiasamenyertai “pagi” ternyata menyimpanbanyak teladan yang tersembunyi yangdapat diterapkan dalam proses perjalananh id up ma nu s i a se h ing ga dapa tm e m a t a n g k a n p r i b a d i y a n gmenikmatinya.

Sibolisasi “pagi” yang digunakandalam kumpulan puisi Aubade ini dapatmenumbuhkan kepekaan dan kesadaranmanusia untuk benar-benar menikmatipagi beserta unsur-unsurnya (segalasesuatu yang hadir dan menunjangdatangnya pagi). Kata “pagi” dalamkeseluruhan teks dapat menyimbolkanharapan-harapan yang mengembangtentang cinta dan kasih sayang, tentangkebersamaan, dan tentang waktu (masa).

Pengemasan mengenai harapan-harapan yang mengembang tentang cintadan kasih sayang dalam bentuksimbolisasi “pagi” secara tidak langsungmenanamkan perasaan cinta dan kasihsayang yang lebih mendalam khususnyasaat menikmati hadirnya pagi kembali.Rangkaian puisi yang mengekspresikanperasaan cinta dan kasih sayang ini

mengajarkan usaha yang cukup gigihuntuk mendapatkan cinta seseorang.

Para penghuni (pekerja) malamyang sedang bekerja dan menantidatangnya pagi mengajak kepadamasyarakat agar terjalin ikatan rasa salingmengasihi antar sesama, ikatankebersamaan. Persahabatan hendaknyadilandasi oleh jiwa dan hati yang bersih,tidak boleh ada dendam dan kebencian.Dalam hidup bermasyarakat seseorangharus memikir-kan orang lain, tidak bolehhanya memikirkan dirinya sendiri. Orangharus saling berbagi rasa dalam suka danduka. Dengan kebersamaan, pekerjaanyang cukup beratpun dapat diselesaikan.

Puisi-puisi yang memakai “pagi”sebagai simbolisasi dari harapan-harapanyang mengembang tentang waktu (masa)mengajarkan pada masyarakat untukbenar-benar menghargai akan waktu.Semangat hidup di masa muda hendaknyabenar-benar dikobarkan, hendaknyaditanamkan dalam jiwa bahkan dalamkehidupan yang cukup singkat, manusiaharus benar-benar menghargai akanwaktu. Segala aktivitas hendaknyad iawal i dengan meng inga t danmendekatkan diri pada pencipta-Nya, halini tersirat dalam adzan subuh yang selalumengawali hadirnya pagi. Semasa mudahendaknya berusaha semaksimalmungkin untuk membekali diri, sehinggadi masa tua ada hasil yang dapat dipetikdan dinikmati. Saat usia menjelang senja,manusia hendaknya senantiasa berjiwamuda, semangatnya tetap muda, dansenantiasa optimis bahwa masih ada hariesok berarti masih ada secercah harapanyan g mengemba ng . Se l a in i tu ,masyarakat hendaknya juga selalu siapbahwa setiap saat maut dapat menjemput,

Fungsi Sosial Teks dalam Kehidup-anMasyarakat

43

Simbolisasi “Pagi” dalam Kumpulan Puisi Aubade

Page 46: MasukanBahasadanPerolehanBahasaPadaAnak - 1fib.unair.ac.id/jdownloads/Penelitian/mozaik_5_isi.pdf · Proses pemerolehan bahasa pada seorang anak adalah proses yang sangat ... tanpa

dan yang dapat dibawa serta hanya amalkemanusiaan dan takwa kepada Tuhan.

Simbolisasi “pagi” dalam Aubademerupakan salah satu perwujudan bahwapuisi mengekspresikan sesuatu secaratidak langsung, yaitu senantiasa berbicaramengenai sesuatu dengan maksud lain.Suasana pagi beserta unsur-unsurp e n d u k u n g k e h a d i r a n n y a y a n gdiekspresikan sebagai simbol dalamkumpulan puisi ini mempunyai maknay a n g s a n g a t l u a s d a n m a m p umenyuarakan fenomena kehidupanmanusia.

S imbol i sas i “pag i” da lamkumpulan puisi Aubade mengekspresikanharapan-harapan yang mengembangtentang cinta dan kasih sayang; tentangkebersamaan; dan tentang waktu danmasa. Penggunaan simbolisasi “pagi”yang mengekspresikan harapan-harapanyang mengembang tentang cinta dan kasihsayang ditemukan dalam lima puisi.Kelima puisi tersebut yaitu “Di CerlangM a t a m u ” , “ P e s o n a ” , “ S u r a t ” ,“Kehadiran”, dan “Nyanyian Pagi” dapatdisusun menjadi satu kesatuan ceritatentang semangat untuk mendapatkancinta. Berkat adanya keinginan, usaha,dan semangat yang cukup kuat untukmendapatkan cinta tersebut, akhirnya siaku lirik dapat memiliki si kamu lirik.

S i m b o l i s a s i “ p a g i ” y a n gmengekspresiakan harapan-harapan yangmengembang tentang kebersamaanditemukan dalam tiga buah puisi, yaitu“Persahaba ta n” , “K et ika Ang inMengangkut Dingin Laut”, dan “ParaPenghuni”. “Pagi” dalam ketiga puisitersebut menyimbolkan tentang adanyaharapan dalam semangat kebersamaan

untuk menyelesaikan suatu pekerjaan.Pekerjaan yang cukup berat sekali punakan terasa lebih ringan dan dapat terasalebih ringan dan dapat diselesaikandengan adanya kebersamaan. Dengandemikian, harapan tentang hari esok akanlebih baik daripada hari ini akan dapatdiwujudkan.

H a r a p a n - h a r a p a n y a n gmengembang tentang waktu dan masayang diekspresikan melalui simbolisasi“pagi” dalam sembilan puisi. Simbolisasi“ p a g i ” d a l a m p u i s i t e r s e b u tmengekspresikan tentang semangat hidup.Hidup di dunia ini cukup singkat, olehkar ena i tu hendaknya manus iamempergunakan waktu sebaik-baiknyadalam menjalani proses kehidupan.Kehidupan di masa tua sangat tergantungdari hasil kerja di masa muda. Sewaktumuda hendaklah mempersiapkan bekalsebaik-baiknya, bekal untuk kehidupandunia maupun kehidupan akhirat.

Beberapa fungsi yang dapatdipetik masyarakat dari teks-teks puisiyang terhimpun dalam kumpulan puisiAubade adalah: (1) menumbuhkan rasakepekaan dan kesadaran untuk mencintaid a n d i c i n t a i o r a n g l a i n ; ( 2 )membangkitkan semangat untuk berusahasemaksimal mungkin dalam meraihsesuatu yang diharapkan; (3) memupukrasa persahabatan, kebersamaan, danpersaudaraan dalam menjalani proseskehidupan; (4) mempergunakan waktusebaik-baiknya dalam mengisi kehidupanyang cukup singkat; (5) membekali dirisewaktu muda untuk bekal di hari tua; dan(6) mempersiapkan diri akan kematianyang setiap saat siap menjemput manusia.

Simpulan

44

MOZAIK : Jurnal Ilmu Humaniora, Vol. 5, No.1

Januari - Juli 2008: 1 - 82

Page 47: MasukanBahasadanPerolehanBahasaPadaAnak - 1fib.unair.ac.id/jdownloads/Penelitian/mozaik_5_isi.pdf · Proses pemerolehan bahasa pada seorang anak adalah proses yang sangat ... tanpa

DAFTAR PUSTAKA

Covey, Stephen R. 1994.Jakarta:

Elexmedia Komputindo.

Pradopo, Rachmat Djoko. 1997.Yogyakarta:

Gadjah Mada University Press.------- 1999. Yogyakarta: Pustaka

Pelajar.

Rachmat, Jalaluddin. 1992.Bandung: Remaja

Rosdakarya.

Riffaterre, Michael. 1978.Bloomington and London:

Indiana University Press.

Sastrowardoyo, Subagio. 1980.Jakarta:

Pustaka Jaya.

Soemanto, Bakdi. 1999. ““Di Sini” dan“Kini”: Aspek Kecil dalam

Makalah singkat dalam rangkaPeluncuran dan Bedah BukuAubade, 3 November 1999.Yogyakarta: Fakultas SastraUniversitas Gadjah Mada.

Suryawinata, Zucridin. 1990, “Penilitianterhadap Terjemahan karyaSastra”, dalam

(Aminuddin,ed.). Malang: Yayasan Asah AsihAsuh.

Teeuw, A. 1984.Jakarta:

Departemen Pendidikan danKebudayaan.

Wibowo, Wahyu. 1993.

Jakarta: BalaiPustaka.

Zoest, Aart van. 1993.( d i t e r j e m a h k a n o l e h A n iSukowati). Jakarta: SumberAgung.

Tujuh KebiasaanManusia Yang Efektif.

Pengkajian Puisi.

Aubade.

PsikologiKomunikasi.

Semiostic ofPoetry.

SosokPribadi dalam Sajak.

Kumpulan Puisi Aubade karyaRachmat Djoko Pradopo”.

PengembanganPenelitian Kualitatif dalamBahasa dan Sastra

Sastra dan Ilmu Sastra:Pengantar Teori Sastra.

Model Waktudalam Perahu Kertas SapardiDjoko Damono.

Semiotika

45

Simbolisasi “Pagi” dalam Kumpulan Puisi Aubade

Page 48: MasukanBahasadanPerolehanBahasaPadaAnak - 1fib.unair.ac.id/jdownloads/Penelitian/mozaik_5_isi.pdf · Proses pemerolehan bahasa pada seorang anak adalah proses yang sangat ... tanpa

Timbang kula leres sedayane, mungsenengan kang dipun sungkemi, ing salahsetunggil, sampun ngantos luput. Lamunseneng nedhi who wit budi, mutirutababon, Budha. Budi rane agamane,anyebuuta Dewa Bhatara. Di kamunseneng bukti, who wit kajeng kawruh.Anyebuta asmane jeng Nabi Ngisa kangkinaot, mituruta Landi agamane. Lamunseneng nedha who wit Kuldi, nyebutKanjeng Nabi Mukhammad ing Ngarbun.Lamun remen sarak lisibin lanyakim,sampun ngantos luput [Dharmogandhul,Pupuh XI][Kang sarta Allah Yehowa aprentahmarang manusa iku, dawuhe: sedengahwit-witane patamanan iki oleh sirapangan wohe ing sasenengira, kadjabamung wit pangawrhing betjik lan ala, ikuadja sira pangan wohe. Dene semasa siramangan wohe iku mesti sira bakal mati.[Alkitab Basa Jawi-Purwaning Dumadi2:16-17].

Va-yetsav YHVH Elohim 'al ha-Adamlemor mikhol 'ets ha-Gan akhol tokhel. U-me'ets ha-da'at tov vara' lo tokhaimimmenu ki be-yom akholkha mimmenumot tamut [beresyit 2:16-17]

PendahuluanNaskah lama di Nusantara sangat

beraneka ragam dan didukung olehkomunitas budayanya masing-masing.Berkaitan dengan tradisi budaya,masyarakat Jawa merupakan salah satudomain yang mengahasilkan berbagaikarya sastra lama terkenal. Bahkan, ditanah Jawa pada masa silam, karya sastrakomunitas pendukungnya sangat khas.

Sastra Jawa dalam sejarah perja-lanannya terdikotomi dalam dua rumpundomain pola budaya, yang dapatdipetakan berdasarkan scrip-toria-nya;

Mengurai Simbol Perlawanan Budaya :Konflik Priayi-Santri dalam Serat Dharmogandhul dan Gatholoco

Abstract

Key words

Mochamad Ali

: hegemony, culture, conflict, priayi-santri, power, keraton.

'Keraton' culture has a power to transform extensifely social norms andvalue. Keraton has also controlled the spirit of 'Pesantren' power by whichreligious thinkers developed the voices of truth for spiritual and socio-political issues. The symbolic struggle of Keraton power of the past wascrystallized by means of religious vocabularies to marginalize the powercenter of Pesantren hegemony. Many religious words of Islam crystallized inthe format of loan words tyranny to reject the Pesantren hegemony. Bothkinds of hegemony created a civilization clash in the land of Java. The clashof cultural symbols incarnated to be a tyranny at all levels, especially to fightagainst the arabization of Javanese thinkings among moslems in Java. TheIslamic discourse was changed and descontructed to promote Javanesethingkings as a symbol of a clash of interests, and this was not a conflict ofpower promotion per se.

46

*) Departemen Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya UniversitasAirlangga, tlp 031-5035676

Page 49: MasukanBahasadanPerolehanBahasaPadaAnak - 1fib.unair.ac.id/jdownloads/Penelitian/mozaik_5_isi.pdf · Proses pemerolehan bahasa pada seorang anak adalah proses yang sangat ... tanpa

sastra Jawa Kedaton (Keraton) dan SastraJawa Pesantren. Klasifikasi keduar u m p u n s a s t r a J a w a t e r s e b u tdilatarbelakangi adanya sudut pandangteologis dan ekologis. Rumpun sastraJawa Kedaton (Keraton) merupakankarya sastra Jawa yang hidup dandihasilkan oleh para pujangga Keratonyang berafiliasi dengan kepentinganpenguasa (raja), sehingga secara politisorientasi penciptaan karya sastra lebihmengedepankan kekuasaan dibandingkandengan agama, sehingga agama dijadikanmedia demi kekuasaan. Ciri sastra Jawaini dapat diidentifikasi berdasarkan mediakeberaksaraannya lebih menonjolkanpenggunaan aksara dan bahasa Jawa,sedangkan muatan kesastraannya tidakjarang bernuansa 'protes' bahkan 'konflik(anti kemapanan terhadap teologi Islam).Sementara itu, rumpun sastra Jawa

Pesantren digubah bukan oleh parapujangga, tetapi justru oleh para kyai dansantri-santrinya untuk menyiarkandakwah Islam kepada semua orang tanpamemandang kelas. Rumpun sastra Jawaini memang lahir dan berkembang didalam komunitas pesantren, sehinggamemiliki ciri-ciri yang khas. Yang dapatdiidentifikasi secara kasat mata adalahmedia keberaksaraan yang dipakai; danyang paling menonjol justru aksara Pegondan Arab. Bahkan, karya sastra pesantrendi Jawa, menurut Zawawi Imran(1998:86) dikenal adanya bahasa JawaKitabi, yaitu bahasa Jawa yang digunakanuntuk memberi makna kitab-kitab yangdipelajari para santri di pesantren. Dengandemikian, dapat dikatakan bahwa ajaran-ajaran yang terekam dalam karya sastrapesantren lebih dominan menggunakanbahasa Jawa Kitabi karena sebagian besar

teks yang dihasilkan bergenre sastra kitab.Berdasarkan isinya, rumpun sastra JawaPesantren lebih bernuansa ilmu Tauhid,Fiqh, Kalam, dan doa-doa. Fakta iniselaras dengan keberartian sastra JawaIslam yang bersifat sakral tersebut.Ahmad Tohari (1980:80) mendefinisikansastra Jawa Pesantren sebagai istilah baruyang dimaksudkan untuk menyebutsemua karya sastra yang bermuatan misidakwah.

Islam yang masuk ke Indonesiapada sekitar abad ke-19 disinyalir olehpara ahli sejarah banyak sekalimengembangkan misi yang bernuansamistik dan sufistik, serta disebarkanmelalui cara kontekstualisasi danakulturasi budaya masyarakatnya.D e n g a n p e m a n f a a t a n m e d i akontekstualisasi dan akulturasi budayas e t e m p a t d i h a r a p k a n d a p a tteroptimalisasikan ancangan sasaranpengajaran.

Kehadiran karya sastra pesantrendi tanah Jawa yang selalu bernilai sakral,secara sederhana dapat dikatakan sebagaikarya sastra eksklusif santri. Fakta inidilatarbelakangi adanya suatu hubunganrelasional antara komunitas pesantren(masyarakat santri) dengan teks yangdihasilkannya sebagai pengejawantahanrealitas kreatif teks. Hubungan antarakarya sastra pesantren dengan masyarakatpendukungnya dapat dicermati dari polatradisi intelektual di pesantren.Berdasarkan kajian Pigeaud (1967:70)terhadap teks pustaka Jawa, HaryatiSoebadio (dalam Darusuprapta ,1995:318) menyatakan bahwa tekspustaka Jawa yang mengandung nilaiajaran filsafat dan mistik tidak dihaurkanuntuk kalangan umum (awam), tetapi

Mengurai Simbol Perlawanan Budaya

47

Page 50: MasukanBahasadanPerolehanBahasaPadaAnak - 1fib.unair.ac.id/jdownloads/Penelitian/mozaik_5_isi.pdf · Proses pemerolehan bahasa pada seorang anak adalah proses yang sangat ... tanpa

hanya diajarkan kepada orang yang telahtermasuk kelompok “dalam” atau kepadamereka yang telahdikenai “inisiasi”kenyataannya, tradisi pewarisanintelektual (keilmuan) di pesantren secaracultural bersifat mengikat dan tidak bebasdemi menjaga esensi kemurnian semuaajaran, dan terhindar dari segalapenyalahgunaan keilmuan tersebut.

Bagaimana dengan sastra JawaKeraton? Secara kultural sebenarnyatidak jauh berbeda dengan ola tradisipsantren dalam pewaris intelek-tualitasnya. Tentu saja karya sastra inilebih dominan dihaturkan kepadamasyarakat 'pr iyayi & abangan'dibandingkan kepada masyarakat 'santri'dengan harapan agar dapat mengokohkanhegemoni penguasa dan religious model(watak) asli agama Jawa.

Masyarakat Jawa memilikikeunikan dalam spiritualnya, sehinggatidak jarang para ahli Jawa seringkalimengident i f ikas i kecenderunganspiritualitasnya dengan ajaran sinkretisme.Mengapa demikian? Sebelum sayamenjawab pertanyaan ini, saya inginmember inkan gambaran singkatperjumpaan agama-agama di Jawa.Berdasarkan aspek Historisasinya, tatkalaHindu masuk ke tanah Jawa, ajaran-ajaranHindu merembes dalam pikiran orangJawa, tetapi lambat laun terjadipenjungkirbalikan. Jawa telah di-Hindu-kan akhirnya terbalik, Hindu di-Jawa-kan.Begitu pula tatkala Jawa di-Budha-kan,akhirnya terbalik juga, Budha di-Jawa-kan. Bahkan yang lebih trgis lagi, tatkalaJawa di-Islam-kan malah akhirnya Islamdi-Jawa-kan.

Masyarakat Jawa memang tidak

mudah menolak unsur asing, sebagaimanamasyarakat Jawa tidak mudah menerimaunsur asing. Penerimaan ataupunpenolakan itu tidak bersifat ekstrim tetapibersifat harmoni. Menurut Noorsena(2000:22-23) dalam pikiran asli Jawa,kecenderungan harmoni dan cinta makna(hakikat kebatinan) lebih dominan. Faktaini dibuktikan dalam aspek kebudayaanasli dengan klasifikasi alamnya yangbersifat serba dua. Dalam alamkeserbaduaan itu ada ungkapan Jawa“Bapak Angkasa Ibu Pertiwi”. Selamadunia ini ada, pasti ada serba dua yangsaling bergantung dan ber-dan tidak saling menafikan antara unsureyang satu dengan unsure yang lain. Polapendekatan yang bertumpu kuat padapemahaman 'dualisme-monistis' inimeskipun masih mentoleransi konfliktetapi pada akhirnya harus dicapaikeseimbangan kembali. Disharmonissejauh mungkin harus dihindari supayatidak menimbulkan kericuhan, gejolakdan mengancam tata masyarakat yangrukun. Bagi masyarakat Jawa, polaharmonisasi bagaikan 'Amanat Agung'yang sebagai etikadasar masyarakat Jawa yang memangterbukti ampuh sepanjang sejarah. Sejarahmembuktikan, di dalam KakawinSutasoma yang ditulis oleh Pujangga MpuTantular telah termuat pesan “AmanatAgung” itu sebagai sintesis perjumpaaniman Hindu-Budha di tanah Jawa di masapra-Islam.

Agama Jawa : Kebatinan (mistik) Jawa

coexistence,

dijunjung dhuwur

Rwanekadhatu winuwus wara BudaViswa, Binneka rakwa ring apankena parwanosen, mangkangJinatwa lawan Siwatatwa tunggal,Bhinneka Tunggal Ika, Tan HanaDharma Mangewa.(Hyang Siva dan Hyang Buddhakeduanya mengandung banyak unsur.Budha yang mulia adalah kesemestaa.

48

MOZAIK : Jurnal Ilmu Humaniora, Vol. 5, No.1

Januari - Juli 2008: 1 - 82

Page 51: MasukanBahasadanPerolehanBahasaPadaAnak - 1fib.unair.ac.id/jdownloads/Penelitian/mozaik_5_isi.pdf · Proses pemerolehan bahasa pada seorang anak adalah proses yang sangat ... tanpa

Bagaimanakah keduanya yang tidakterpisahkandapat dipisahkan menjadidua? Padahal hakekat Buddha danhakekat Siva adalah tunggal. Bebeda-beda tetapi satu, tidak ada kebenaranagama yang mendua). (Mpu Tantulardalam buku Kakawin Sutasma)

Oleh karena itu, konfrontasihitam-putih dan frontal tidak mendapattempat dalam alam pikiran Jawa. Hal initerbukti dalam seuah ungkapan terkenal

y a n gmembuktikan alam pikiran asli Jawa yanglebih menekankan kepaduan dalamkekontrasan (ambivalensi). Dalampenelitiannya, S. Supomo membuktikanMpu Tantular tidak menyembah Sivamaupun Budha, tetapi justru Mpu Tantularmenyembah dewa penyatu nasional yangdinamainya yangdalam diri dewa itu dipersatukan ciri-ciriSiva dan Budha Pemaduan antara unsurasing & unsur asli Jawa bukan sekedarmencapai harmoni, tetapi justru menujupada yang inti atau saripati dari unsur luaritu yang kemudian dilebur dalam'kebatinan Jawa' yang membentuk jati diriJawa. Maka, dalam alam pikiran Jawa,aspek yang eksoterik dianggap bukanlahinti, tetapi justru yang dianggap intihanyalah aspek esoteric itu. Esotericinilah yang menjadi ciri agama Jawa.Tidak salah memang jika sarjana BaratJ.H.C. Kern dalam artikelnya

(tentangPencampuran Civaisme dan Budhisme diJawa sehunbungan dengan syair JawaKuna Sutasoma) memandang komunitasJawa sebagai komunitas(percampuran) yang hakekatnya tidak

jauh berbeda dengan istilah yang dipakaio l e h K o e n t j o r o n i n g r a t t a t k a l amengidentifikasi komunitas Jawa sebagai'sinkretis'.Agama Jawa (Koentjoroningratmenyebutnya agama Jawi) secaraeksoterik dapat dikenali viayang melapisinya. Berbagai lapisan;Hinduisme, buddhisme, Islamisme,bahkan animism dapat dibedakan dansekaligus tidak terbedakan dalam watakasli ke-Jawa-annya yang mengedepankanesoteric harmoni.

Kapan Serat Dharmogandhul danGatholoco muncul, dan mengapa sastrapolemic ini tercipta? Para sejarawan danpakar filologi sepakat bahwa kedua jenissastra Keraton ini tercipta sebagai karyasastra reaktif dan apologetic Agama Jawaterhadap Islam. Menurut G.J.W. Drewesdalam bukunya

berpendapatbahwa serat Dharmogandhul ditulis olehseorang bangsawan (priyayi)Kediri yangberdasarkan kreatifitas seni sastranyayang berdasar pada Babad Kediri. SeratBabad Kediri dicipta pada tahun 1832 ataspermintaan J. van Donker, residenpertama kota Kediri. Babad Kediri iniserat dengan berbagai cerita yang bolehjadi fiktif (dongeng) yang diramu dengananeka dialog reaktif yang menyudutkanIslam. Paling tidak, pola pengisahannyamenandai adanya ketegangan dua agamayang dipastikan bertabrakan dalammerebut pengaruh di tanah Jawa. Bolehjadi, karya ini muncul sebagai endapansentimen keagamaan antara perjamuanIslam & Kejawen. Fakta sentiment

“Bhineka Tunggal Ika, Kaleh SemakaL o ro - l o ro n i n g A t u n g g i l ”

Cri Parvatharajadeva

Over devermenging van civaisme en Budhisme ofJava , naar annle id ing van hetOuddjavansch gedich Sutasoma

'vermenging'

'uga rampe'

The Struggle betweenJavanism and Islam as illustrated by theSerat Dharmogandhul,

Serat Dharmogandhul & Gatholoco:Hegemoni Sastra Polemik Kejawen

49

Mengurai Simbol Perlawanan Budaya

Page 52: MasukanBahasadanPerolehanBahasaPadaAnak - 1fib.unair.ac.id/jdownloads/Penelitian/mozaik_5_isi.pdf · Proses pemerolehan bahasa pada seorang anak adalah proses yang sangat ... tanpa

keagamaan ini terbukti dalam teks BabadKediri yang berbunyi :

Secara filologis, pendapat Dreweshanya berupa asumsi yang boleh jadikebenarannya masih diragukan. Namun,ditinjau dari semangat apologetisme &sifat polemikya, asumsi yang mencobamenghunbung-hubungkan antara BabadKediri dengan Serat Dhramogandhul bisad i b e n a r k a n . B e l u m l a g i k a l a ud i h u b u n g k a n d en g a n s e m an g a tapologetiknya Suluk Gatholoco yang'setali tiga uang' sama persis berakar padakonstelasi alam pikiran Islam & kejawen.Asumsi ini bisa dianggap benar.Mengingat, Karel A. Steenbrink(1984:205) mengatakan Suluk Gatholocoini kira-kira tahun 1830, beberapa waktu

setelah resensi terakhir Serat CentiniDugaan ini diperkuat berdasarkan tahunpenciptaan kedua sastra yang palingberdekatan itu ditulis masing-masingtahun 1832 M (Babad Kediri) dan 1830 M(Suluk Gatholoco).

Kedekatan tema itulah yangdicurigai sebagai 'jembatan penghubung'ketiga karya sastra Keraton itu. SeratDharmogandhul, jelas sekali sangatantipasti bahkan menghantam legalismeIslam. Malahan bahasa yang dipakaiterkesan porno dan lebih dominan.Mengenai Suluk Gatholoco, gaya bahasaserta isinya jauh berbeda denganDharmogandhul, sehingga tidak salah jikaberdasarkan keserupaan gaya dan muatanisinya itulah Hari Soewarno dalambukunya Serat Dharmogandhul dan SulukGatholoco tentang Islam (1985) beranimenetapkan bahwa kedua karya SastraKeraton itu ditulis oleh orang yang sama.Namun yang menjadi masalah, ia kelirumerujuk R.Ng. Ranggawarsita (1802-1873) sebagai pelakunya. AsumsiS o e w a r n o b e r d a s a r k a n k a j i a nintertekstualitas patut dihargai tetapi jugaharus dicurigai, sebab ia terlalu tergesa-gesa kalau penulis kedua sastra Kejaweni t u d i s an d a r k a n k e p a d a R . N g .Ranggawarsita. Sebab, tidak ada satubuktipun yang bisa dijadikan rujukankalau kedua sastra itu ditulis olehpujangga istana terkenal Surakarta itu.Barangkali asumsi Soewarno itu hanyasekedar penisbatan ketokohan R.Ng.Ranggawarsita. Bagaimanapun juga,hampir sebagian besar karya-karyaRanggawarsita telah dicatat oleh para ahlikepustakaan Jawa, tetapi tidak satu punmenyebutkan kedua karya sastra itusebagai gubahannya. Apalagi sebagai ciri

'Ingsun ngumun wong Arab iku lanpara wali kabeh, ambege padha kayatikus, padha neneka marangnegariningsun. Ingsun tampanikelawan becik-becik, ingsun paringbumi lan kamukten, mandar denepadha kolu ngritiki kratoningsun.Putraningsun den bebujuk supayamungsuh marang ingsun. Ora liwatingsun suwun marang Kang MurbengPasthi, muga si Pathah aja tutuganggone genteni kepraboningsun.

(saya heran melihat orang Arab danpara wali semua, sepak terjangmereka seperti tikus. Mereka merasairi dan mengganggu Negara saya.Saya menerima mereka dengan baikdengan memberinya tanah dankebahagiaan, tetapi mereka tegamerongrong kerajaanku. Sayamemohon kepada Tuhan SangPembuat Nasib. Semoga si Patahtidak lama dalam menggantika tahtakerajaan saya).

50

MOZAIK : Jurnal Ilmu Humaniora, Vol. 5, No.1

Januari - Juli 2008: 1 - 82

Page 53: MasukanBahasadanPerolehanBahasaPadaAnak - 1fib.unair.ac.id/jdownloads/Penelitian/mozaik_5_isi.pdf · Proses pemerolehan bahasa pada seorang anak adalah proses yang sangat ... tanpa

khas karya-karya R.Ng. Ranggawarsitaselalu ditandai dengan menyelipkan

sebagaimana penelitian yangpernah dilakukan oleh Kamajaya (viaRochkyatmo, 2002:16) dan Andjar Any(1989:16-32).

Bagaimana dengan narasi polemikyang terekam dalam sastra Kejawentersebut? Dalam teks Dharmogandhul(Pupuh XI, Mijil) dikatakan :

Dalam teks yang lain dikatakan:

Dalam teks yang lain dikatakan:

'sandiasma'

“Dharmogandhul aturira aris, kyaimangsaborong, mung senengankang dipun sungkemi ing salahsatunggil, sampun ngantos luput.Lamun seneng nedhi who wit budi,mituruta baon Budha. Budhi raneagamane, anyebuta Dewa Bathara.Di kamun seneng bukti who witkajeng kwaruh, asnyebuta asmaneJeng Nabi Ngisa kang kinaot,mituruta Landi agamane. Lamunseneng nedha who wit Kuldi, nyebutkanjeng Nabi Mukammad ingNgarbun. Lamun remen ron kawruhron Kuldi, anembaha Pikkong,mituruta Cinten agamane, manutsarak lisibin lanjakim, jangansampai salah.”

(Dharmogandhul berkata perlahan-lahan, kyai, terserahlah. Menurutpendapatku benar semua. Hanyayang disenangi yang dianut itu salahsatu saja, jangan sampai salah. Jikasenang makan buah pohon Bodi,ikutilah sumber Budha. Budhi namaagamanya, menyebutlah DewaBathara. Jika senang makan buahpohon pengetahuan, sebutlah namaKanjeng Nabi Ngisa yang mulia,ikutilah agama Belanda. Jika sukamakan buah Kuldi, menyebutlahKanjeng Nabi Mukhammad di Arab.Jika senang daun pengetahuan dandaun kuldi menyembahlah Pikkong,

menurut agama Cina. Menurut tatatertib salibin lanjakin, jangansampai salah).

“Dharmogandhul matur: Ki, kangdiarani agama Srani iku kang kayaapa? Ki Ka la mwa di b an jurnerangake: Kang diarani agamaSrani iku tegese saranane ngabekti,temen-temen ngabekti marangPangeran oran nganggo nembahberhala. Mung nembah marang Allah,mula sebutane Kanjeng Nabi Ngisaiku Putraning Allah, awet Allah kangmujudake, mankono kang disebutingKitabAmbiyak.”

(Dharmogandhul bertanya: Ki,bagaimanakah agama Srani itu? KiKalamdani kemudian menjelaskan:yang dimaksud agama Srani ituartinya sarana mengabdi, berbaktidengan sungguh-sungguh kepadaT u h a n , t i d a k m e n y e m b a hberhala.melainkan menyembahTuhan semata-mata. Karena itusebutan Kanjeng Nabi Isa adalahPutra Allah, sebab Allah yangmewujudkannya. Begitulah yangtertulis dalam KitaAmbiya')

Aliflam Mim, Dzalikal, yenwis sarezakare nyengkal. Kitabu La, natapmlebu ala wadi. Raiba fihi, wongwadon ngannggo kain. Hudan,banjur wuda. Lil Muttaqin, pelimlebu ala wadi.

[Alif Lam Mim. Dzalikal, kalau sudahtidur penisnya bangkit. KitabuLa,menyentuh masuk ke dalamvagina. Raiba f ihi , seorangperempuan yang mengenakan kain.

51

Mengurai Simbol Perlawanan Budaya

Page 54: MasukanBahasadanPerolehanBahasaPadaAnak - 1fib.unair.ac.id/jdownloads/Penelitian/mozaik_5_isi.pdf · Proses pemerolehan bahasa pada seorang anak adalah proses yang sangat ... tanpa

Hudan, kemudian telanjang. Lilmuttaqin, lalu penis masuk ke dalamvagina]

“hih Ra Wujil eweh ujar iki, mapaneweh reke ing panarima, panah ewehlalabuhane, marmane wong punika.Kudan-kudan ujungan liring, samiamijet lapal, tertibe den lembut,bayan mani lawan saraf, nalwu denwulang-wulang rahina wengi,Kawruh kandeg ing lapal.”

(baiklah, Ra Wujil, masalah inimemang sukar, susah dimengerti,karena itu susah juga dijadikanpegangan. Itulah yang menyebabkanorang saling bertengkar, karenakeinginan keras meyakinkan oranglain. Mereka berpegang erat-eratpada hurufnya, mengikuti dengancermat kaidah-kaidah bayan, ma'ani( s e m a n t i s ) l a w a n s h a r a f(grammatical) siang malam. Akantetapi pengetahuan mereka hanyaberhenti huruf-hurufnya).

P e m e n t a s a n n a r a s i S e r a tDharmogandhul terhadap eksistensiagama-agama “seberang” yang diimporke Jawa bukan hanya sekedar pengakuan,tetapi justru ada muatan protes bahkanpolemik terselubung terhadap eksistensiaga ma Is l am. Menuru t penu l i sDharmogandhul, agama-agama itusemuanya dianggap baik, dan tidakdiperkenankan seseorang memelukagama dengan menyatukan semua agamaitu, tetapi harus dipilih salah satu diantarasemuanya. Bagi penulis Dharmogandhul,seseorang harus konsekuen menjalankanaturan keagamaan masing-masing sesuaid e n g a n k e y a k i n a n n y a . N a m u npersoalannya, bagaimana penilaiannyasendiri terhadap agama Jawa, danbagaimana pula penilaiannya terhadapIslam (santri)? Meskipun penulisDharmogandhul belum memunculkanwatak asli agama Jawanya, dan belumterang-terangan mendamprat Islam, tetapiia terang-terangan memposisikan Islamsebagai yang paling inferior diantaraagama-agama itu. Fakta ini bisa dicermatiberdasarkan label “yang maknanya diplesetkan dalam

pemahaman Kejawen. Term“Kuldi” dalam literature Islam semestinyamerujuk pada QS. Thaha 20:120

yang dalam semantis bahasa Arabbermakna positif “kekekalan / keabadian”,tetapi justru telah direduksi maknanyadalam semantis bahasa Jawa menjadi“faringal(kerongkongan).” Bagi orangjawa santri, priyayi, maupun abangan, jika

mereka menyebut “kerongkongan” selalumenggunakan istilah “kuldi” yangmemang telah mengalami pen-Jawa-an.Apa hubungannya dengan istilah Kuldiyang mengalami pen-Jawa-an itu denganinferioritas islam? Fakta ini dapatdicermati dari makna yangdiartikan sebagai

pengetahuan yang hanya sebatas dikerongkongan saja). Ternyata, kalaudihubungan dengan teks Suluk Wujil (Bait88, Acwalalita) yang notabene karyaKejawen juga nampaknya ada keserasianpesan.

Huruf-huruf yang dimaksud tentusaja merujuk pada bagaimana huruf-hurufitu diucapkan secara fasih via faringal &diucapkan secara benar sesuai dengankaidah bahasa Arab. Inilah yang diejekdan dikritik dalam Suluk Wujil tatkalakeagamaan hanya membangkitkan

nedha woh wit Kuldi”frame

of reference

“qala yaAdam hal adzulluka 'ala shajarati alkhuldi”

woh wit Kuldikawruh kandeg ing

Kuldi (

52

MOZAIK : Jurnal Ilmu Humaniora, Vol. 5, No.1

Januari - Juli 2008: 1 - 82

Page 55: MasukanBahasadanPerolehanBahasaPadaAnak - 1fib.unair.ac.id/jdownloads/Penelitian/mozaik_5_isi.pdf · Proses pemerolehan bahasa pada seorang anak adalah proses yang sangat ... tanpa

persengketaan dan perselisihan syariatyang dipicu oleh perdebatan soal bahasaArab. Dalam ini, ejekanataupun sindiran sudah menjadi ciri polaorang Jawa untuk menilai agama 'atau lahiriah. Serangan halus yang antilegalisme Islam (eksoterik Islam) inidiperparah dengan ejekan yang lebihkasar dengan cara pemesletan yangasusila yang berbingkaiOrang Jawa mengistilahkannya dengansebutan gaya yakni jenisgaya bahasa dalam format pelawak Jawa.Gaya bahasa memangbertujuan mencari persamaan-persamaanbunyi yang cenderung lucu dan pornodengan bekalmenghubung-hubungkan persamaan

bunyi) tanpa mempedulikan makna kataasal yang dimaknai, sesuai dengan maknaciptaan sendiri yang kontekstual dengankulturnya sebagai contoh polemik ekstrimyang diungkap pada penafsiran QS. AlBaqarah 2:1-2 di atas. Beberapa contohteks Dharmogandhul di atas, paling tidakmewakili protes alam pemikiran Kejawenterhadap kemapanan Islam secara umum,dan eksoteris Islam secara Khusus yangdihembuskan dalam karya-karya sastraPesantren. Tentu saja, dengan label

yang dituduhkan kaum santribukanlah masalah bagi pujangga ini.

Dalam teks Dharmogandhultersebut juga disinggung soal

Ternyatapenulis teks Dharmogandul bukan hanyamengenal agama Islam, tetapi jugamengenal ajaran Kristen, minimal versiBarat yang diidentikkan dengan Belanda.Fakta tekstual itu sekaligus menandaibukti historis bahwa naskah ini dibuat

pasca kedatangan Belanda di tanah Jawa.Uniknya, dalam narasi teks tersebutdikenalkan sekelumit doktrin Kristenyang memang berpandangan bahwa Isasebagai Putra Allah . istilah “putra Allah”bukanlah istilah Islam, walaupun Islammengakui kenabian Isa, tetapi pada saatyang sama tidak mengakui keilahian Isasebagai Putra Allah. Begitu pula istilah

Persamaannya,kedua istilah ini memang khas Kristenyang diambil dari Alkitab, sedangkanperbedaannya; istilah Putra Allah yangdinisbatkan kepada Isa diambil dariPerjanjian Baru, dan istilah “Wit KajengKawruh” diambil dari Perjanjian Lama.Penyadapan istilah “Wit Kajeng Kawruh”yang direduksi dalam Jawa,dan tidak utuh itu bisa bermakna lain,bahkan keluar dari konteks AlkitabKristen, yang boleh jadi merupakanpengetahuan lisan tatkala bersosialisasidengan masyarakat Kristen Jawa, atauDharmogandhul telah berinteraksi denganterjemahan Alkitab bahasa Jawa yang saatitu sudah ada. Dalam teks asli Alkitab(Perjanjian Lama) bahasa Ibrani, konteks“Pohon pengetahuan baik & jahat” justruberlatar eksoterik bukan esoterik, sebabukuran kebaikan dan kejahatan dikaitkandengan pahala & dosa serta dikaitkan puladengan perintah & larangan yangjumlahnya 613. Sama persis sebagaimanahitungan numerik istilah yangsecara generik bermakna(hukum)”. Dengan demikian,

nya tidak mengacu samasekali pada latar esoterik apalagi latar“ ” yang bertendensimistik. Maka, konteks-konteks

tidak ada hubungannya denganilmu makrifat Kejawen.

sastra polemic

wadag'

the words game.

Jarwodosok,

Jarwodosok

“otak-atik-mathuk”(

heterodoks

“witkanjeng kawruh, Nabi Ngisa Putra Allah,agama Landi & agama Srani.”

“Wit Kajeng Kawruh”.

frame cultural

Torah“the Law

frame ofHebrew Bible-

ngelmu kawruh Jawa“wit

kawruh”

53

Mengurai Simbol Perlawanan Budaya

Page 56: MasukanBahasadanPerolehanBahasaPadaAnak - 1fib.unair.ac.id/jdownloads/Penelitian/mozaik_5_isi.pdf · Proses pemerolehan bahasa pada seorang anak adalah proses yang sangat ... tanpa

Ungkapan Dharmogandhult e r h a d a p k e k r i s t e n a n m e m a n gdiidentikkan dengan sebutan Srani, yangtidak lain adalah pen-Jawa-an dari kataArab Nasrani yang disebut-sebut didalam Al-Quran sebagai sebutan kepadaIsa. Agama Srani yang dimaksudDharmogandul tentu saja dimaknai dalamkonteks pemahaman Jawa. Makna yangdiacu, bagaimanapun juga tetap Jawasehingga istilah Srani itu dinarasikansebagai walaupunantara istilah Srani dan sarana adalahhubungan linguistik yang tidak ilmiah.Belum lagi penyelewangan maknaortodoksi dari istilahdari latar Kristen yang didekonstruksidengan makna latar Jawa. Pengertian

dalam Alkitab berbahasa Jawatidaklah sejajar maknanya dalam mistikJawa yang bernuansa(ma'rifat kejawen).namun, lagi-lagipemahamannya dikontekstualisasikandalam kultur kepercayaan dan budayaJawa.

Ada dua masalah yang perludibahas dalam makalah ini.berdasarkan teks Dharmogandhul itu,munginkah sang pujangga sangatrespektif terhadap agama Kristendibandingkan Islam? Jangan sampaidisimpulkan keliru, bahkan tanpa

seakan-akan dunia Kejawenmenganggap agama Kristen sebagaisuperior di atas agama Islam. Malahan,ada bukti kuat yang menunjukkan bahwakedua agama itu sebagaibagi Kejawen. Dalam dunia pewayanganada dua tokoh yang dianggap musuh olehPandawa (personifikasi agama Kejawen),yakni Dewa Srani dan Dewa Yamadipati(Dewa Maut). Dewa Srani dapat

dikatakan sebagai personifikasi agamaSrani (Nasrani), sedangkan DewaYamdipati adalah personifikasi dariagama Islam yang kebanyakan dibawaoleh misionaris Muslim asal Arab Yaman,tepatnya dari wilayah Hadramut (cf.Arab:hadhir: datang,maut: kematian) sehinggabukanlah suatu kebetalan jika nama lainDewa Yamadipati dijuluki sebagai DewaMaut. Cerita pewayangan dalam lakoncarangan justru memperkuat ditampiknyadoktrin Kristen dan Islam dalam alampikiran Kejawen yang tidak dihantamsecara terang-terangan melalui perangteologis, tetapi melalui perang .

apakah telah terjadipolarisasi Kristern-Jawa dan Kejawensaat itu, sehingga terjadi perebutanpengaruh keduanya? Berdasarkan teks diatas, sang pujangga sempat menjulukiagama sebagai Belanda. Itu berarti,imej agama Kristen yang diidentikkandengan Belanda begitu kuat di tanah Jawa,dan sampai sekarang pelecehan identitasagama Kristen sebagaiatau (agama Belanda)”masih didengung-dengungkan di daerahpedalaman maupun pesisiran Jawa. Faktaitu sekaligus merupakan pembenaranbahwa Belanda telah berhasil paling tidakmengkristenkan orang-orang Jawa secaranominal, tetapi tidak mengakar sampaipada relung-relung spriritualitas orangJawa. Di tanah Jawa pada zaman Belandaada tokoh-tokoh Jawa yang menjadiKristen, diantaranya bernama KyaiTunggul Wulung dan Kyai Sadrach.Corak kekristenan dari Kyai TunggulWulung dan Kyai Sadrach merupakans in k r i t i s me an t a r a I s l a m y a ngmenitikberatkan pada kelestarian adat-istiadat Jawa yang disesuaikan dengan

sarananing ngabekti,

Wit Kajeng Kawruh

“kawruh”

“ngilmu laku”

Pertama,

crosscheck

'lawan tanding'

culturalKedua,

srani

“agama Londoagama Landi

54

MOZAIK : Jurnal Ilmu Humaniora, Vol. 5, No.1

Januari - Juli 2008: 1 - 82

Page 57: MasukanBahasadanPerolehanBahasaPadaAnak - 1fib.unair.ac.id/jdownloads/Penelitian/mozaik_5_isi.pdf · Proses pemerolehan bahasa pada seorang anak adalah proses yang sangat ... tanpa

ajaran-ajaran Kristen. Maka, tidak salahjika masyarakat Jawa kala itu menyebutKyai Tunggul Wulung sebagai “GuruNgelmu Kristen” (herwanto, 2002:50).Ada hal menarik yang pernah dilakukanoleh Kyai Sadrach kepada komunitasJawa. Menurut laporan Horstman(penginjil Belanda) kyai Sadrachmengatakan bahwa bangsa Yahudi,termasuk Yesus sebenarnya adalah orangJawa, dan bahasa orang Yahudi adalahbahasa Jawa. Buktinya, Alkitabmengatakan demikian dalam bahasa Jawa,sebab itu Al-Quran dalam bahasa Arabtidak diperlukan lagi. Para pengikutnyapercaya bahwa Alkitab berbahasa Jawamerupakan Firman yang asli yang telahdibawa oleh Kyai Sadrach (sumanto,1974:95). Begitu kontekstualnya pesanKyai Sadrach, sehingga pada satu sisimisinya berhadap-hadapan dengan IslamPesantren yang tidak bisa dipisahkan daribaju ke-Arab-annya (penggunaan bahasaArab), dan pada sisi yang lain jugaberhadap-hadapan dengan tradisiKejawen yang sangat maniak denganbahasa Jawa. Namun, interaksi dansekaligus konstelasi antara Kristen Jawadan Kejawen saat itu hampir sama denganketegangan antara kaum Islam santri(pesan t ren ) dan Ke jawen yangkebanyakan kaum priyayi (keraton).Hanya saja intensitasnyantidak seradikalhubungan Islam Pesantren dan Kejawen.Sebagai tuntutan misi kultural, KristenJawa, Islam Pesantren dan Kejawenberlomba-lomba merebut pengarh orangJawa dari berbagai lapisan untuk dapatbergabung dan menerima pemikiran-pemikirannya. Salah satunya adalahdengan cara menerjemahkan kitab-kitabsuci yang diyakini. Penganut Kristen

maupun Islam menerjemahkannya dalambahasa Jawa, sedangkan penganutKejawen menciptakan karya-karya sastraSuluk dalam bahasa Jawa.

Te k s G a t h o l o c o ( P u p u h V I I ,Asmarandana)

“Kang kasebut kitab mami, sakingN a b i R a s u l i l l a h , m u n i l a nm a re n t a h a k e , s a k e h e u m a tMuhammad, lanang wadon sedaya,kang wus padha akir umur, wajibpadha nglakonana ing shalat gangsalperkawis. Subuh Luhur lawan Ashar,Magrib lan Ngisa mangke. Subuh ikusujud mring Nabi Adam. Bapababune ke jalmi, ing aken kalipah ingHyang, salat Luhur rekangate, paniya patang rekangat, dene kangsinujudan, iyo iku Nabi Yunus,paramilane sinujudan. Dadiapangeling-eling, sakehing manusengdunya, lamun nemu susah gedhe,sujud marang Maha Mulya, ingkangamurbeng alam kadi Nabi Yunus iku,naliku inguntal mina aneng tengangelajadri. Sujud marang Maha Mulya,bisa lawar critanake, de salatMaghrib punika kehe tigang rekangat,kang dipun sujudi iku, Nabi MusaKalamullah. Milani dipun sujudiNabi Musa Kalamullah, sebab NabiMusa kuwi pan ingaken Kalamullah.dene kang salat Ngisa, patangrekangat kehipun, dununge kangsujudan, Nabi Ngisa Rokullah,pramilane sinujudan, iya Nabi Ngisakiye, kang ingaken Rakh Allah, kranaNabi Muhammad, umatire kenensujud, Nabi kang sinebut ngarsa.

(yang disebut dalam kitab yangberasal dari Nabi Rasulullahberbunyi dan memerintahkan kepadasemua umat Nabi Muhammad, laki-

55

Mengurai Simbol Perlawanan Budaya

Page 58: MasukanBahasadanPerolehanBahasaPadaAnak - 1fib.unair.ac.id/jdownloads/Penelitian/mozaik_5_isi.pdf · Proses pemerolehan bahasa pada seorang anak adalah proses yang sangat ... tanpa

laki perempuan yang telah cukupumur wajib menjalankan shalat limawaktu. Subuh, Dhuhur, Ashar,Maghrib, dan Isya'. Shubuh duarakaat, sujud kepada Nabi Adam,sebabnya disujudi itu karena NabiAdam sebagai ayah ibu semuamanusia, diakui sebagai wakil Tuhan.Shalat Dhuhur adalah 4 rakaat.Adapun yang disujudi adalah NabiYunus, sebab disujudi hendaknyamenjadi peringatan sesame manusiadi dunia ini , j ika mendapatmalapetaka besar sujudlah kepadaTuhan, penguasa alam semesta,seperti Nabi Yunus itu sewaktuditelan ikan di tengah samudra sujudkepada Tuhan yang Maha Muliadapatlah terlepas dari bahaya.Adapun sha la t Maghr ib i tubanyaknya tiga rakaat, yang disujudiNabi Musa Kalamullah. Adapunsebabnya disujudi Nabi MusaKalamullah itu karena Nabi Musadiakui sebagai yang berbicarakepada Allah. Adapun shalat Isya' 4rakaat banyaknya, dan yang disujudiNabi Isa Roh Allah, sebabnyadisujudi karena Nabi Isa ini yangdiakui sebagai Roh Allah. KarenanyaNabi Muhammad menyuruh umatnyabersujud kepada Nabi tersebut).

Teks Gatholoco (Asmarandana)ketika menjelaskan secara naratif maknashalat dalam tradisi Islam, ternyataditafsirkan secara filosofis yang keluardari ortodoksi Islam. Tentu saja,penafsiran yang bertujuan untuk menggalimakna itu dianggap menyimpang bahkanpenyimpangan. Bagi para santri yangmendengar ulasan penafsiran itu wajah-wajah mereka akan memerah. Gagasanpenafsiran yangtersebut tidak bisa tidak, pasti sebagai

bentuk perlawanan pemikiran atashegemoni legalitas (eksoterik) Islamdizamannya. Mengapa dikatakanmenyimpang bahkan penyimpangan?Dalam berbagai leteratur tidak ada buktitertulis, baik yang maupun yang

dalam mazhab-mazhab yangmeriwayatkan asal usul ditetepkannyashalat 5 waktu yang berbasis padapemujaan kepada para nabi itu. justruyang ada hanyalah hadits-hadits NabiMuhammad SAW yang berkaitan denganperistiwa Isra' Mi'raj. Berdasarkansumber-sumber hadits yang shahih,m e m a n g R a s u l u l l a h s e m p a tmenapaktilasi berbagai tempat para nabisebelum di-mi'raj-kan, termasuk tempatkelahiran Nabi Isa (Betlehem) dan tempattahannuts Nabi Musa (Thursina), sertaBayt al-Maqdis di Yerusalem dan kisah ituterekam dalam berbagai Kitab Hadits,t e r masuk had i t s da r i Yaz id b iAbdurrahman biAbdul Malik.

Setelah itu, kami melanjutkanperjalanan dan ketika sampai di suatutempat Jibril berkata, “Turunlah dantunaikan Shalat”. Lalu akupun turun danmelakukan shalat. Seusai shalat Jibrilbertanya: Tahukah kamu, dimana kamubaru saja melakukan Shalat? Akumenjawab: Aku melakukan shalat di bukitThursena, sebuah tempat dimana AllahSWT pernah bercakap-cakap dengan NabiMusa AS. Kami melanjutkan perjalananlagi dan ketika sampai di suatu tempatJibril berkata: Turunlah dan tunaikanlahshalat. Lalu aku pun turun dan melakukanshalat. Seusai shalat, Jibril bertanya:tahukah kamu dimanakah kamu baru sajamelakukan shalat? Aku menjawab: Akubaru saja shalat di Betlehem, sebuahtempat dimana Nabi Isa AS dulu pernah

“otak-atik-mathuk”

mu'tabardha'if

56

MOZAIK : Jurnal Ilmu Humaniora, Vol. 5, No.1

Januari - Juli 2008: 1 - 82

Page 59: MasukanBahasadanPerolehanBahasaPadaAnak - 1fib.unair.ac.id/jdownloads/Penelitian/mozaik_5_isi.pdf · Proses pemerolehan bahasa pada seorang anak adalah proses yang sangat ... tanpa

dilahirkan. Kemudian aku masuk keBaitul Maqdis di tempat para Nabi sedangberkumpul menunggu. Lalu malaikatJibril memberikan kepercayaan kepadakuuntuk mejadi Imam. Kemudian kami naik(bermi'raj) menuju langit-langit dunia.

Kisah dramatis Isra' Mi'raj ituakhirnya diplesetkan dalam narasi filosofiGathocolo yang mencoba mengaitkanantara (sebab-sebab turunnya perintah shalat) dengan al-ma'bud ila al-Anbiya' (penyembahankepada para nabi). Bagaimana hal ini bisater jadi? Pujangga yang menulisGathocolo ini tentu sedikit-banyakmemiliki pengetahuan tentang ajaranIslam. Kemudian, ajaran keislaman itudiramu dengan kenyataan keagamaanyang beranekaragam, khususnya Kristen.Kontak antara Islam dengan agama Jawayang berbaju Hindu-Budha, tidak berartiharus menanggalkan agama Jawa-nya,tetapi yang ditanggalkan hanyalah bajuHindu-Budhanya saja yang ditukardengan baju Islam. Namun esensi tetapsama. Inilah yang dimaksud sebagaiharmoni alam keagamaan Jawa, yang aslitetap dipelihara hanya diformat ulangdengan berbagai asesoris religious termsagam a ' s ebe r an g ' . Be r d asa r k anpengetahuan i tu, secara kreat i fdikembangkan sendiri dengan basis polapemikiran Kejawen. Bagi penulis teksGathocolo, ekspresi religious terms yangdigunakan memang sudah menyebar darimakna aslinya, tetapi dengan diisi denganmuatan makna lokal yang Khas Kejawen.Cuplikan penyelewengan makna dari QS.A l - B a q a r a h 2 : 1 - 2 m e r u p a k a npenyimpangan dari tradisi pesantren yangdianggap ortodoks, sebagai penafsirantandingan, maka diciptalah penafsiran

gaya Makna ayat yangseharusnya menjelaskan fungsi Al Quransebagai kitab suci bagi kaum Mutaqindiputar dengan makna “ ”.

Bagi masyarakat Kejawen,mengadopsi istilah keagamaan Islamdalam berbagai polemik karya sastra Jawa,sebenarnya lebih memaksudkan agamaasli Jawa yang telah dirias dengan unsu-unsur agama . Dalam teksGatholoco dan Dharmogandhul diatas,istilah-istilah Islam yang dipakai bukanmenegaskan keis lamannya , tap imenegaskan eksistensi kejawaannya yangpada gilirannya dihadapkan denganpaham Islam santri, terutama pada klaimsuperioritasnya atas agama asli Jawa.Reinterpretasi term- term Islam menurutLanggam pra Islam (NgelmutuwoKejawen) merupakan suatu keharusanperbedaan agama Islam dengan agama-agama ' yang lain dianggapnyaperbedaan kulit, sedangkan isinya tetap

(Ilmu Ma'rifat Jawa).B e r d as a r k an i d e i t u , K e j a w e nmenyembunyikan makna hakiki

dibalik istilah- istilah bahasa Arab dibelakang pokok pikiran Kosmis asli danmemberikan pedoman untuk memperkuatmistis kuno. Dengan kata lain,menyampaikan pesan tersirat (Ma'rifatJawa) di balik pesan tersurat (kata- kataArab) . Langkah be rani dengan

merupakan langkah awal penundukansupremasi Islam secara terang-teranganoleh sang pujangga yang jelas-jelasmengusung kekuatan penguasa demiharmonisasi Kawula (Rakyat)Gust i(penguasa).

Budaya Kraton t idak bisa

asbab al-tanzil al-shalah

Jarwodosok.

hubungan seks

manca

sebrang'

Ngelmu tuwo

Ngelmutuwo

mengobokobok Islamic Religioustance

Penutup

57

Mengurai Simbol Perlawanan Budaya

Page 60: MasukanBahasadanPerolehanBahasaPadaAnak - 1fib.unair.ac.id/jdownloads/Penelitian/mozaik_5_isi.pdf · Proses pemerolehan bahasa pada seorang anak adalah proses yang sangat ... tanpa

dipisahkan dari pelabelan pusatkekuasaan. Tatkala pusat kekuasaan yangberbudaya ini terancam dari budayaPesantren, maka pada saat yang samahegemoni kekuasaanya terbelah dua danselalu beroposisi biner. Ada paradigmasuperior dan inferior, ada paradigmbudaya asli & budayamanca, ada paradigm budaya Keraton &budaya Pesantren. Benturan peradaban

itu tidak bisa dihindari.K a s u s t e k s G a t h o l o c o d a nDharmogandhul di atas, pengapdosianbahasa Islam yang disesuaikan denganmenanggalkan makna aslinya dipakaiuntuk menegaskan eksistensi ke-Jawa-annya melawan karya sastra Pesantren,terutama pada klaim superioritasnya atasagama asli Jawa. Reinterpretasi term-termIslam yang mengusung agama berlatar“makna manca” ditundukkan padalanggam pra-Islam (

) dan berganti makna hakiki

Bentuk perlawanan budayanyatentu tidak secara fisik. Apalagimasyarakat Jawa lebih kental perlawananbudayanya diekspresikan dengan caraharmoni. Di tengah mobilisasi kekuatanverbal yang intensif dari karya-karyaPesantren, maka simbol-simbol verbalkeagamaan yang dianggap pentingdiambil alih tetapi tidak secara utuh.Artinya, verbal-verbal keagamaan darikaum Pesantren itu didekonstruksi sesuaidengan pola budaya asli yang dimilikinya,dan bukan berlatar pada budaya verbalaslinya.Ada kesan resistensi yang terbuktidengan cara menanggalkan makna dariverbal kegamaan Pesantren yangkemudian diberi muatan makna baru yangmana suka. Di sinilah para pujangga

membentuk identitas kebudayaan yangbertujuan mengokohkan kekuasaandengan cara memanipulasi kebudayaanyang dianggap mengancam sesuai denganselera, dan itulah identitas diri yang takdapat diseragamkan. Lagi-lagi sangpujangga memanfaatkan kecen derunganbahasa (bahasa agama) yang serat dengan“kuasa di balik kata” untuk mendesakkandii sebagai isyarat satu pusat kebuadyaan,sa tu penafs i ran (makna) untukmempertahankan hegemoni yang sudahmulai terancam, dan pada saat yang samajuga mengakui bahwa budaya yangdikhawatirkan dan mengancam itu sudahmenghegemoni dalam alam pikiran rakyatkebanyakan.

Albany, Muhammad Nashiruddin. 2000.

A m m a d : a l - M a k t a b a h a l -Islamiyyah

Anonim. 1998.Jakar ta : Lembaga Alk i tabIndonesia

Any, andjar. 1989.

Semarang: AnekaIlmu

Darusaputra. 1959.Kediri. Tan Khoen Swie

Darusuprata. 1995. “Teks Pustaka” dalamHariani Santiko dkk. (ed.)

Soebadio.

(center of power)

(clash of cultures)

ngelmu tuwoKejawenngelmu tuwo. Shahih al-Isra' wa al-Mi'raj.

Alkitab Basa Jawi.

Rahasia Ramalan:Jayabaya, Ranggawarsita, &Sabdapalon.

Suluk Gatholoco.

KIRANA: Persembahan untukProf.Dr. Haryanti

DAFTAR PUSTAKA

58

MOZAIK : Jurnal Ilmu Humaniora, Vol. 5, No.1

Januari - Juli 2008: 1 - 82

Page 61: MasukanBahasadanPerolehanBahasaPadaAnak - 1fib.unair.ac.id/jdownloads/Penelitian/mozaik_5_isi.pdf · Proses pemerolehan bahasa pada seorang anak adalah proses yang sangat ... tanpa

Jakarta: Fakultas Sastra UIbekerjasama dengan PT. Intermasa

Djumadi, Thajib. 1988. “Pangwasa LandaJinurung Sabdapalon”, dalam

no.37/XLII,tgl.8 Mei1998

Hartoyo, budiman S. 1990. “SetengahAbad Dharmogandhul”, dalam

13 Oktober 1990.

Herwanto, Lydia.

Jogjakarta: IAINSunan Kalijada

Kalamwadi. 1990.Semarang: Dahara Price.

Murtadho, M. 2002.

Yogyakarta: Lapera PustakaUtama

Noorsena, Bambang. 2000.

Denpasar: Bali Jagadhita Press

Poerbatjaraka, R. Ngabehi. 1985.

Alih Bahasa R.Su y ad i P r a t om o . J ak a r t a :Depdikbud

Rasyidi, M. 1987.Jakarta: Bulan Bintang

Rochkyatmo, Amir. 2002.

Jakarta: Edatama Widya Sastra

S o e w a r n o , H a r i . 1 9 8 5 .

Surabaya: PenerbitAntar Kota

Sumanto, W.P.I. 1974.

Jakarta: BPK.Gunung Mulia

Supomo, S. 1997.The

Hague: Martinus Nijhoff

Scherman, Rabbi Nosso. 1996.Jerusalem:

Masorah Publication

Steenbrink, A.Karel. 1984.

Jakarta: Bulan Bintang

Tohari, Ahmad. 1998. “Sastra pesantrenSastra Dakwah”, dalam M. SyafiePahlevi (ed.).

Yogyakarta:IAIN Sunan Kalijaga.

Jayabaya,

Tempo,

Pikiran & Aksi KiaiSadrach: Gerakan Jemaat KristenJawa Merdeka.

Serat dharmogandhul.

Islam Jawa: Keluardari kemelut Santri vs Abangan.

Religi danRe l ig ius i t as Bun g Karno .

Rahasia Ajaran Sunan Bonang(Suluk Wujil).

Isalm dan Kebatinan.

Kalatidha:Guratan Luka Seorang Pujangga.

S e r a tDharmogandhul dan SulukGatho loco ten tang Is lam .

Kyai SadrachSeorang Pencari Kebenaran:Sejarah Sebabak. Pekabaran Injildi Jawa Tengah.

Arjunawijaya, AKakawin of Mpu Tantular.

KhamisyaKhumsye Torah.

BeberapaAspek tentang Islam Abad ke XIX.

Sastra dan BudayaIslam Nusantara.

59

Mengurai Simbol Perlawanan Budaya

Page 62: MasukanBahasadanPerolehanBahasaPadaAnak - 1fib.unair.ac.id/jdownloads/Penelitian/mozaik_5_isi.pdf · Proses pemerolehan bahasa pada seorang anak adalah proses yang sangat ... tanpa

PendahuluanMusashi diangkat berdasarkan

kisah nyata dari seorang tokoh samuraisekaligus Pelaku Zen, Miyamoto Musashi(1584 - 1645) . Novel Musashimenceritakan kehidupan samurai padazaman pemerintahan Tokugawa. Didalamnya dicer i takan mengenaikehidupan Sugyosha, yaitu samurai yanghidup dengan cara mengembara. Dalampengembaraannya ia berusaha bersatudengan alam untuk mencari dan

membentuk kepribadian yang luhursebagai manusia yang beradab danberbudaya.

Bersatu dengan lama untukmencari dan membentuk kepribadianyang luhur merupakan salah satu bentukpenghormatan terhadap alam. Shinto,yaitu salah satu ajaran kepercayaan yangtumbuh dan berkembang di Jepang(Sutrisno, 1994:120). Shinto bisadikatakan sebagai agama alam yangmerupakan perpaduan antara faham-

1) Departemen Sastra Jepang,2)

)3)Departemen Sastra Jepang,Departemen Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya Universitas Airlangga, 031-5035676

REFLEKSI AJARAN SHINTO DALAM NOVEL MUSASHIKARYA EIJI YOSHIKAWA

Abstract

Eli Rostinah , Syahrur Marta , Ida Nurul Chasanah1) 2) 3)

Reflection of Shinto teaching inside Novel Musashi is represented bystructure composing elements and various complex symbols, and it spreads alongstory discourse. Musashi's cover which describes one of universe objects such asthe sun or moon, is in fact a reflection of Shinto teaching in the novel. Musashi novelconsists of seven episodes. The title of each episode taken from universe elements,is a reflection of Shinto teaching that worships the universe. The title of episode 1 to4 in Musashi novel is a text transformation from universe elements related to ZenBuddhism teaching. While episode 5 to 7 takes the Sky, the Sun and Moon, and thePerfect Light as its title, reflects more of Shinto teaching.

The Musashi novel expresses what the Shinto religion believes that everyobject in the universe has godly elements. Particularly, within objects withdistinctive features such as the grand size, the magnificent height and theoutstanding old age. Those objects are sky, mountains and trees. Typhoon is acosmic sign. Every Shinto ritual and festivity contains four elements, that ispurifying (Harai), tribute (Shinsen), prayer (Norito) and symbolical meal (Naorai).

The reflection of Shinto teaching in Musashi novel reveals that all lifeaspect is set inside one sacred communion in accordance with Kami's mind whoalways grants protection. Daily life is dedicated to serve Kami, if it is related to bigparties of certain event and sacred procession, it actually has a special meaning ofworshipping and serving.

Key words: reflection, Shinto teaching, Musashi

60

Page 63: MasukanBahasadanPerolehanBahasaPadaAnak - 1fib.unair.ac.id/jdownloads/Penelitian/mozaik_5_isi.pdf · Proses pemerolehan bahasa pada seorang anak adalah proses yang sangat ... tanpa

faham animisme dengan pemujaanterhadap alam.

Ajaran shinto mempertuhankanapa yang ada di alam, terlebih pada benda-benda alam dan gejala alam yangmemiliki kelebihan akan sifat danwujudnya. Benda tersebut adalah langit,matahari, gunung dan pohon. Sedangkanpada gejala alam tersebut adalah angintopan (Ali, 1981:60). Representasi alamdalam Musashi diwujudkan melaluibeberapa hal, diantaranya melalui judulepisode yang semuanya (tujuh episode =tujuh buku/judul) merupakan unsur-unsuralam semesta. Judul ketujuh episodetersebut adalah : Episode I : Tanah;Episode II :Air; Episode III :Api; EpisodeIV : Angin ; Episode V : Langit; EpisodeVI : Matahari dan Bulan; Episode VII :Cahaya Sempurna.

Representasi alam tersebutmerupakan refleksi dari ajaran Shinto,yang diwujudkan melalui unsur-unsurpembentuk struktur dan berbagai simbolyang kompleks dan menyebar dalamwacana cerita. Oleh karena itu, untukdapat memahami ajaran Shinto tersebutdalam karya sastra (Musashi) diperlukansuatu usaha untuk mengungkap tanda-tanda agar dicapai pemahaman hakiki.Bertitik tolak dari hal tersebut, penelitianini memanfaatkan teori semiotik gunamengungkapkan tanda-tanda yanghendak merepresentasikan ajaran Shintoyang terkandung dalam teks Musashi.

Berdasarkan latar belakang di atas,maka dapat dirumuskan permasalahansebagai berikut : Unsur-unsur apa yangmerefleksikan ajaran Shinto dalam novelM u s a s h i ? ; B a g a i m a n a r e f l e k s ipenghormatan terhadap alam dalam novelMusashi?; Bagaimana elemen-elemen

perayaan dan upacara Shinto dalam novelMusashi?

Penelitian ini menggunakanmetode . Metode contentanalysis pada prinsipnya menitikberatkanpada objektivitas dan realitas, melakukanklasifikasi pada teks agar dapatmengidentifikasi unsur-unsur di dalamteks secara subs tans ia l denganmenggunakan data dan teori yang ada(Haralambos dan Holborn, 2000:1020).Pembacaan teks tiga novel serial tersebutdilakukan melalui dua tahap pembacaansastra, yaitu pembacaan heuristik danpembacaan hermeneutik retroaktif.· M e n c a r i h u b u n g a nintertekstualitas antara teks novel dengankonteks (ajaran Shinto) dengan cara men-sejajarkan dan membandingkan denganwacana-wacana atau realitas di luar teks(konstruk-konstruk mengenai ajaranShinto) sebagai uapaya intertekstualitas;· Hasil yang didapatkan tidaksekedar perbandingan, tetapi jugapemikiran di balik wacana tersebut yangmenyuguhkan refleksi ajaran Shinto bagikehidupan masyarakat pembaca.

Shinto adalah sebuah ajarankepe r cay aan yang t umb uh d anberkembang di Jepang dan banyakmelatarbelakangi orang Jepang dalambersikap terhadap alam (Sutrisno,1994:120). Bersatu dengan alam untukmencari dan membentuk kepribadianyang luhur merupakan salah satu bentukpenghormatan terhadap alam. Hal inimerupakan refleksi ajaran Shinto.

Novel Musashi karya EijiYoshikawa merupakan salah satu karyasastra jepang yang merefleksikan ajaranShinto. Novel Musashi menceritakankehidupan samurai pada zamanpemerintahan Tokugawa. Di dalamnya

content analysis

Refleksi Ajaran Shinto dalam Novel Musashi

61

Page 64: MasukanBahasadanPerolehanBahasaPadaAnak - 1fib.unair.ac.id/jdownloads/Penelitian/mozaik_5_isi.pdf · Proses pemerolehan bahasa pada seorang anak adalah proses yang sangat ... tanpa

diceri takan mengenai kehidupanSugyosha, yaitu samurai yang hidupdengan cara mengembara. Dalampengembaraannya ia berusaha bersatudengan alam untuk mencari danmembentuk kepribadian yang luhursebagai manusia yang beradab danberbudaya.

Representasi alam tersebutmerupakan refleksi dari ajaran Shinto,yang diwujudkan melalui unsur-unsurpembentuk struktur dan berbagai simbolyang kompleks dan menyebar dalamwacana cerita

Representasi alam dalam novelMusashi merupakan refleksi dari ajaranShinto. Representasi alam tersebutdiwujudkan melalui beberapa hal,diantaranya melalui cover dan judulepisode.

Cover novel Musashi (versiIndonesia) adalah gambar tokoh Takezo(Musashi ) yang masing-mas ingtangannya memegang pedang, yang satupanjang dan yang satu pendek. Hal inimenggambarkan teori pedang rangkapyang dikembangkan Musashi. Latarbelakang gambar tersebut adaah gambarlingkaran yang mengekspresikanmatahari dan bulan.

Lingkaran dapat diar t ikankeseluruhan, kesempurnaan, kesatuanatau keabadian (Tressidder, 1998:45).Dalam ajaran Zen Budhisme, lingkaran-lingkaran dapat mewakili hierarki surgawi(seperti lingkaran suara malaikat yangmenyimbolkan surga dalam SeniKebangkitan Kembali), atau dalamtingkatan lebih lanjut, yang merupakan

tahap-tahap perkembangan spiritual(Tressidder, 1998:46). Bentuk lingkaranyang menyerupai matahari atau bulandalam cover ini mengindikasikan akanadanya pengembaraan ( ).

yaitu roda untuk terus-menerusmenuju kesempurnaan, terus menerumengalami hidup dan mati (Stokes,2001:40). Kalau seseorang berpandangansalah, berartyi tidak melihat pikiransejatinya. Sekali mengalami pencerahan,selamanya akan tercerahkan dan tidakberpandangan salah lagi. Semuanya harusdiawali dengan pengosongan pikiran.

Tokoh Musashi dalam noveltersebut memberikan tafsiran tentangmakna lingkaran, sebagai berikut :

Cover novel Musashi merupakanhasil representai dari pendapat Musashipada kutipan di atas. Lingkaran yangberbentuk matahari dan atau bulan dalamcover tersebut merupakan representasidari alam semesta, sedangkan manusia(Tokoh Musashi) dalam cover tersebutmerupakan representasi dari lingkaranyang dikecilkan, yaitu mewakili masing-masing jiwa manusia.

G a m b a r M u s a s h i y a n gmmemagang dua senjata (pedang) pada

Representasi Alam Sebagai RefleksiAjaran Shinto dalam Unsur-UnsurTeks Novel Musashi

SamsaraSamsara

“Lingkaran?Apa pula artinya”Da n ia b iar ka n p ik i ran ny aberkembang. Satu garis penuh, tanpaa w a l , t a n p a a k h i r, t a n p apenyimpangan. Kalau lingkaran itudiluaskan tanpa batas akan menjadialam semesta. Kalau dikerutkan,akan sama dengan titik kecil tempatjiwanya bersemayam. Jiwa itu bulat.Alam semesta itu bulan. Bukan dua.Satu! Satu ujud dirinya dan alamsemesta (Yoshikawa, 2001:1164-1165)

62

MOZAIK : Jurnal Ilmu Humaniora, Vol. 5, No.1

Januari - Juli 2008: 1 - 82

Page 65: MasukanBahasadanPerolehanBahasaPadaAnak - 1fib.unair.ac.id/jdownloads/Penelitian/mozaik_5_isi.pdf · Proses pemerolehan bahasa pada seorang anak adalah proses yang sangat ... tanpa

masing-masing tangan di depan lingkarankosong mengindikasikan tentangseseorang yang telah mengalamipencerahan dalam hidup barunya. Untukmenjalani kehidupan barunya hendaknyate r l eb ih dahu lu menghen t iukanperenungan dan meminimalkan objek-objek perhatian mereka, sehinggamembuat pikiran menjadi kosong danhening. Setelah itu barulah mempunyaidasar untuk mencapai jalan. Sehinggadengan pikiran yang bening akan dapatmenjalankan pedang panjang dan pendekd a r i d o r o n g a n n u r a n i , d e n g a nmenggunakan mata hati bukan denganmenggunakan sesuatu yang kasat mata.Hendaknya pencerahan yang telahdidapatkan dilanjutkan dengan latihan-latihan tanpa berpikir berapa lama waktuyang diperlukan untuk mencapaikesempurnaan latihan tersebut sehinggamenghasilan suatu temuan untukmemberontak dari dalam. Dalam prosesmenuju kesempurnaan, latihan-latihanyang dilaksanakan senantiasa denganberusaha menyatukan dirinya denganalam.

Ajaran Shinto mempertuhankanapa yang ada di alam, khususnya padabenda-benda alam dan gejala alam yangmemiliki kelebihan akan sifat danwujudnya, yaitu pada benda-benda alamseperti langit, matahari, gunung, danpohon, dan pada angin topan sebagaigejala alam (Ali, 1981). Dengan demikian,cover Musashi yang mendeskripsikansalah satu benda alam, matahari dan ataubulan, merupakan salah satu bentukrefleksi ajaran Shinto yang dihairkandalam novel Musashi.

Novel Musashi terdiri dari tujuhepisode. Judul tujuh episode tersebut

merupakan unsur-unsur alam emesta,yaitu Episode I: Tanah; Episode II; Air;Episode III: Api; Episode IV: Angin;Episode V: Langit; Episode VI: Mataharidan Bulan; Episode VII: CahayaSempurna.

Proses pencarian jati diri dalamnovel Musashi diwujudkan denganmmeilih “Jalan Pedang”, yaitu bukansekedar mencari sasaran untuk mencobakeua tannya . Ia te rus mengasahkemapuannya dengan belajar dari alam,yang diwujudkan melalui judul-judulepisode, yaitu tanah, air, api, angin, langit,matahari dan bulan dan cahaya sempurna.Belajar dari alam yang dipresentasikansebagai judul-judul episode novel inmaksudnya untuk dapat menyingkappikiran manusia dan mengembalikan padaakar sifat mulia.

Menurut Tresidder (1998: 87)alam ini senantiasa terdiri dari empatunsur kehidupan yaitu “Tanah”, “Air”,“Udara”, dan “Api”. Benda-benda di bumidan di bawah bulan mengalami perubahandan tersusun atas bumi, air, api dan udara.Perubahan adalah perpisahan danpenyusunan kembali keempat unsurtersebut dengan teks hipogramya.

HIPOGRAM TEKSUnsur-Unsur TRANSFORMASIAlam MUSASHI

Bumi Tanah (Episode 1)Air Air (Episode 2)Api Api (Episode 3)Udara Angin (pisode 4)

Alam merupakan mikroskomos,sedangkan manusia merupakan mikro-kosmos. Unsur-unsur alam (bumi, air, api,dan udara) terdapat dalam tubuh manusia.

63

Refleksi Ajaran Shinto dalam Novel Musashi

Page 66: MasukanBahasadanPerolehanBahasaPadaAnak - 1fib.unair.ac.id/jdownloads/Penelitian/mozaik_5_isi.pdf · Proses pemerolehan bahasa pada seorang anak adalah proses yang sangat ... tanpa

Unsur-unsur itu direpresentasikan sebagaijudul-judul episode novel Musashi.

B u m i d a l a m M u s a s h idipresentasikan menjadi “Tanah”.Menurut Chasanah (2003: 95), pemakaianunsur alam “bumi” sebagai simbol dalamnovel Musashi mengindikasikan ajaranZen tentang perilaku membumi ataum e n g a k a r. A i r d a l a m M u s as h idirepresentasikan sebagai “Air”.Pemakaian unsur alam “air”. Pemakaianunsur alam “air” sebagai simbol dalamnovel Musashi mengindikasikan ajaranZen mengenai segala sesuatu yangmengalir dengan bebas (Chasanah, 2003“ 9 5 ) . A p i d a l a m M u s a s h idirepresentasikan sebagai “Api”.Representasi ini menurut Chasanah(2003: 95-96) mengindikasikan ajaranZen mengenai api Zen, yaitu mengenaisemangat yang berkobar-kobar laksanakobaran api. Hal ini diwujudkan melaluisemangat hidup dan keberanian tokohdalam novel. Udara dalam Musashidirepresentasikan sebagai “Angin”.Representasi ini mengindikasikan ajaranZn mengenai kelangsungan pembelajarandan kewaspadaan (Chasanah, 2003: 96).

Judul tujuh episode novelMushasi yang merupakan unsur-unsuralam semesta, merupakan refleksi dariajaran Shinto yang menuju alam. Sepertitelah diuraikan di atas, Episode 1 sampaiEpisode 4 novel Musashi merupakan tekstransformasi dari unsur-unsur alam yangterkait dengan ajaran Zen Budhisme.Sedangkan Episode 5 sampai Episode 7,yang masing-masing berjudu langit;Matahari dan Bulan; dan CahayaSempurna lebih merefleksikan ajaranShinto.

Agama Shinto meyakini apa yang

ada di alam semesta ini mengandungunsur Ilahi, khususnya pada benda-bendayang memiliki beberapa keistimewaanakan bentuknya yang besar, tinggi yangluar biasa, dan bena yang usianya tua.Benda-benda tersebut adalah langit,matahari, gunung, dan pohon. Sedangkanpada gejala alam adalah angin topan.

Novel Musashi antara lainmenceritakan kehidupan Sugyosha, yaitusamurai yang hidup dengan caramengembara. Dalam pengembaraanya iaberusaha bersatu dengan alam untukmencari dan membentuk kepribadianyang luhur sebagai manusia yang beradabdan berbudaya. Hal ini seper t idideskripsikan dalam beberapa kutipanberikut:

Beberapa Refleksi PenghormatanTerhadapAlam dalam Novel Musashi

…….sambil buang air kecil, iamemandang kelangit, seakan-akanmenghitung-hitung bintang.“Oh, nikmat rasanya!” katanyabersuka hati. “Aku menyatu denganalam semesta, atau alam semestamenyatu denganku?”.(Yoshikawa, 2001:85).…….Dalam buku catatannya iamenulis, Jangan mencoba melawanjalannya alam semesta. Tapipertama-tama yakinkan dirimubahwa engkau mengenal jalan alamsemesta (Yoshikawa, 2001: 851).…….Ketika akhirnya mereka sampaidi bukit kecil yang ditumbuhi pinus,Musashi melakukan pengamatancepat atas dataran itu, dan katanya,“ini cocok sekali”. Baginya, tempatmanapun bisa menjadi rumahnyabahkan lebih dari itu: dimanapun iaberada, itulah alam semesta(Yoshikawa, 2001:974)

64

MOZAIK : Jurnal Ilmu Humaniora, Vol. 5, No.1

Januari - Juli 2008: 1 - 82

Page 67: MasukanBahasadanPerolehanBahasaPadaAnak - 1fib.unair.ac.id/jdownloads/Penelitian/mozaik_5_isi.pdf · Proses pemerolehan bahasa pada seorang anak adalah proses yang sangat ... tanpa

Beberapa kut ipan di a tasmendeskripsikan kehidupan tokoh yangberusaha bersatu dengan alam. Bersatudengan alam untuk mencari danmembentuk kepribadian yang luhurm e r u p a k a n s a l a h s a t u b e n t u kpenghormatan terhadap alam. Hal inimerupakan refleksi ajaran Shinto, yaitusalah satu ajaran kepercayaan yangtumbuh dan berkembang di Jepang(Sutrisno, 1994: 120). Shinto bisadikatakan sebagai agama alam yangmerupakan perpaduan antara fahamanimisme dengan pemujaan terhadapalam. Ajaran Shinto mempertuhankan apayang ada di alam, terlebih pada apa yangada di alam, terlebih pada benda-bendaalam dan gejala alam yang memilikikelebihan akan sifat dan wujudnya. Bendatersebut adalah langit, matahari, gunung,dan pohon. Sedangkan pada gejala alam,tersebut adalah angin topan (Ali, 1981: 60).

Representasi “langit” sebagaibentuk refleksi ajaran Shinto dalam novelMusashi selain dihadirkan sebagai judulepisode kelima, juga dihadirkan dalam subjudul “Bunyi dari langit” (Bagian dariEpisode ke enam). Menurut Niken Kalsim(2002: 34), langit adalah salah satu bendayang diyakini suci dikarenakanmengandung unsur ilahi. Representasilangit sebagai benda alam yangm e m b e n t a n g l u a s t a k t e r b a t a sdideskripsikan dalam kutipan berikut:

Kutipan di atas mendeskripsikankeheranan tokoh Iori terhadap langit yangluasnya membentang dan tanpa batas.

Selain luas, langit juga benda alam yangberunsur halus. Menurut Ali (1981: 69)ketika terjadi penciptaan, unsur-unsuralam yang halus berubah menjadi langitdan unsur-unsur berat berubah menjadibumi. Kehalusan unsur alam yangterbentuk langit tersirat dalam kutipanberikut.

Kutipan di atas mendeskripsikantentang kehalusan langit, begitu jernih,indah, dan seakan-akan tanpa cela. Jikamusim gugur tiba, keindahan langit akannampak lebih indah. Karena luas danjernih, langit dipandang sebagai tempatsuci dimana para kami bertempat tinggal.

Representasi “matahari” sebagaibentuk refleksi ajaran Shinto dalam novelMusashi selain dihadirkan sebagai

juga dihadirkansebagai judul episode ke-enam “Mataharidan bulan”. Matahari adalah salah satubenda alam yang mempunyai wujud yangdapat dikatakan istimewa. Istimewa akanbentuk, ukuran, dan warna. Hal tersebutdideskripsikan dalam kutipan berikut

Coba lihat, “ Seru Iori sambilmenoleh pada Musashi, “Matahari naik”.“Ya, betul!”

Kutipan di atas menunjukkan

Iori menatap langit. Ia memikirkankeluasan dan kekosongan tanahdisekitarnya itu, dan katanya,“Heran” (Yoshikawa, 2001: 973).

Tapi coba bayangkan keadaannyawaktu musim gugur. Langit jernihindah………” (Yoshikawa, 2001:973)

…………Dengan sangat terpesona iamenatap benda keemasan yangbesar itu, dan membayangkandirinya sebagai putra matahari….Sekonyong-konyong ia berserudengan suara yang sangat keras,“I tu Amaterasu Omi Kami!(Yoshikawa, 2001: 1028).

background cover

65

Refleksi Ajaran Shinto dalam Novel Musashi

Page 68: MasukanBahasadanPerolehanBahasaPadaAnak - 1fib.unair.ac.id/jdownloads/Penelitian/mozaik_5_isi.pdf · Proses pemerolehan bahasa pada seorang anak adalah proses yang sangat ... tanpa

bahwa matahari merupakan benda alamyang mempunyai keistimewaan akanwarnanya yang keemasan dan bentuknyayang besar, yang membuat tokoh Ioriterpesona. Karena keistimewaanannya,maka dalam ajaran Shinto, mataharididewakan.

Menurut legenda suku Yamato,matahari adalah keturunan dari pasangandewa pencipta kepulauan Jepang yaituIzanagi dan Izanami (Ali 1981: 21).Izanagi memberikan sebuah kalungpermata kepada Dewi Matahari danmemerintahkan kepadanya untukmenguasai langit pada siang hari (Ali,1981: 62). Penguasaan atas langit di sianghari oleh Dewi Matahari terkandungdalam kutipan berikut.

Kutipan di atas menunjukkanbahwa fajar telah tiba dengan ditandaiterangnya bumi. Hal ini dikarenakanpantulan cahaya matahari yang belumtampak benar.

Selesai mengitari gunung sebentarlagi, sampailah mereka di sebuah dataran;disitu mereka menghadap ke timur.

Dari beberapa kutipan di atasmenunjukkan bahwa Dewi Mataharimenjalankan tugasnya untuk menguasailangit di siang hari sesuai perintah yangdiberikan Izanagi. Ia terbit dari timur danterbenam ke barat.

Dalam ajaran Shinto, Dewi

Matahari mendapat perhatian yang sangatbesar dan disebut dengan Amaterasu OmiKami, yang berarti “Dewa Agung LangitBersinar”. Nama Hirume” yang berarti“Langit Bersinar”. Nama lain bagi dewiini adalah “ yangberarti ”Langit Bersinar Matahari Putri”dan ” yang berarti”Langit Bersinar Orang Tua Agung” (Ali,1981:58). Nama Amatarasu Omi Kamilebih sering digunakan untuk menyebutDewi Matahari oleh pemeluk agamaShinto.

Matahari merupakan salah satubenda alam yang diyakini sebagai dewi.Berdasarkan keyakinan tersebut, orangJepang terdorong untuk bersikap hormatpada matahari. Sikap hormat pada dewaini sebagaimana terkandung dalamkutipan berikut:

“Hari mulai terang, tapi saya takdapat melihat matahari”.“Ya, karena kau memandang kebarat” (Yoshikawa, 2001:1027)

“Coba lihat,” seru Iori sambilmenoleh pada Musashi “Mataharinaik”.“Ya, betul” (Yoshikawa, 2001:1028)

Coba lihat,” seru Iori sambilmenoleh pada Mushasi, ” Mataharinaik.........Iori berhenti dan berdiri takbergerak-gerak, kakinya berimpitan,tangannya disamping badan, danbibirnya terkatup erat. Dengansangat terpesona ia menatap bendakeemasan yang besar itu, danmembayangkan dirinya sebagaiputra matahari. Sekonyong-konyongia berseru dengan suara yang sangatkeras, ”itu Amate-rasu Omi Kami!Bukan begitu? Ia memandangMusasi meminta persetujuan.”Betul”Anak i tu mengangkat keduatangannya tinggi-tinggi di ataskepalanya, dan menyaring cahayayang berkilau iu dengan jemarinya.”Darah saya!” serunya. ”warnanyasama dengan darah matahari”.Sambil menepukkan tangan sepertinanti dilakukannya di kuil unuk

Amaterasu Hirume”

Amaterasu Omi Oya”

66

MOZAIK : Jurnal Ilmu Humaniora, Vol.5, No.1

Januari - Juli 2008: 1 - 82

Page 69: MasukanBahasadanPerolehanBahasaPadaAnak - 1fib.unair.ac.id/jdownloads/Penelitian/mozaik_5_isi.pdf · Proses pemerolehan bahasa pada seorang anak adalah proses yang sangat ... tanpa

m e n y e r u d e w a t a , i amenundukkannya kepala sebagaitanda sembah tanpa kata-kata(Yoshi-kawa, 2001:1028).

Didepan seluruh wilayah yangtingginya beberapa ribu kaki di ataspermukaan laut itu, suasana terang

benderang seperti siang. Di atas, dilangit yang berwarna telaga dalam,Sungai surga berkilau-kilauan sepertiasap ajaib, sedangkan di jalanrombongan lelaki dan perempuanberjalan berduyun-duyun menujupanggung tempat ditampilkannyat a r i a n - t a r i a n s u c i , t a n p amempedulikan dinginnya udaragunung (Yoshikawa, 2001:1016-1017)

Berdasarkan kutipan di atas,tersirat adanya keyakinan bahwa matahariadalah sang dewi yang sedarah denganmanusia atau dapat dikatakan mempunyaihubungan darah dengan manusia. Olehkarena iu, sikapnya terhadap matahariadalah menyembahnya, sebagai tandahormat terhadap nenek moyang.Sehubungan dengan hal tersebut, MuktiAli (1981: 68) menyebutkan bahwapemeluk agama Shinto yang taat akantetap memberikan pemujaan danpenghormatan terhadap tempat suci setiaphari dan pada kesempaan lainnya ia akanmenghadap ke arah matahari.

Kutipan diatas mendeskripsikansikap hormat Iori pada matahari. Sikaphormat tersebut diwujudkan denganmerapatkan kaki, tangan menengadah,menatap ke arah matahari. Sikap tersebutdilakukan tokoh Iori sebagai pemelukagama Shinto. Sikap tersebut sesuaidengan yang dikemukakan Mukti Ali(1981:68) bahwa pemeluk agama Shintomelakukan pemujaan dengan carabertepuk tangan dua kali, membungkukdalam sikap yang hormat, dan diamsebentar dengan penuh kidmat.

Selain langit yang dikatakan suci,gunung yang sering dikatakan sebagaipilar dunia juga termasuk suci. Gunungadalah benda alam yang memiliki bentukdan tinggi yang luar biasa hinggamenjulang ke langit. Hal ini sepertitergambar dalam kutipan berikut.

Kutipan di atas menunjukkanbahwa gunung adalah sebuah datarantinggi yang tingginya hingga ribuan kakidi atas permukaan laut. Dalam Mukti Ali(1981:101) disebutkan bahwa parapengikut ajaran Shinto mempercayaiadanya dewa-dewa yang bertempattinggal di gunung-gunung. Olehkarenanya, gunung merupakan salah satutempat suci, karena adanya kami yangberdiam dan melekat padanya. Pandanganbahwa gunung merupakan salah satutempat suci dapat dilihat pada kutipannyanyian tarian dewa-dewa yang digelarpada pesta kuil Mitsumine berikut:

Kut ipan nyanyian di a tasmendeskripsikan bahwa gunung Mimyroadalah sebuah tempat yang suci. Hal inidikarenakan adanya /ruh yangdidewakan berdiam di gunung tersebut.Menurut Mukti Ali (1981:101), semuagunung menjadi tempat persembunyianruh-ruh / . Oleh karena itu,keyakinan suci tidak hanya melekat padagunung Mimuro saja, tetapi berlaku juga

Diatas gunung Mimuro yang sucidengan pagarnya yang saleh,dihadapan dewata yang agung.Dedaunan pohon sekaki tumbuhberl impah ruah (Yoshikawa,2001:1019)

mitama

mitama

67

Refleksi Ajaran Shinto dalam Novel Musashi

Page 70: MasukanBahasadanPerolehanBahasaPadaAnak - 1fib.unair.ac.id/jdownloads/Penelitian/mozaik_5_isi.pdf · Proses pemerolehan bahasa pada seorang anak adalah proses yang sangat ... tanpa

bagi gunung-gunung yang lain, sepertihalnya gunung Mitsumine.

Beberapa bentuk penghormatankaum Shinto kepada gunung sepertiterkandung dalam kutipan berikut.

Kutipan di atas menunjukkansikap Musashi yang sedang memberikanpenghormatan kepada gunung, dengancara berlutut sambil menangkupkantangan untuk berdoa, membungkukdihadapan gunung yang dianggapnya sucitersebut. Pohon adalah benda alam yangjuga dianggap suci. Adapun pohon yangdimaksud adalah pohon yang memilikiusia dan ukuran yang luar biasa padaumumnya dijadikan oleh pemujaan.Fenomena ini disebabkan adanyakeyakinan adanya mitama yang berdiampada pohon tersebut. Pohon kriptomeria

yang disebut dalam kutipan di atasmerupakan salah satu benda yangdijadikan objek sesembahan, karenamemiliki ciri-ciri tersebut.

Angin topan merupakan salah satugejala alam yang didewakan dalam ajaranShinto. Menurut Mukti Ali (1981:57),semua gejala alam yang memiliki sifat-sifat misterius dan menakutkan dapatdianggap sebagai Kami. Angin topanadalah gejala alam yang memiliki sifat-sifat tersebut. Fenomena ini sebagaimanaterkandung dalam kutipan berikut:

M u k t i A l i ( 1 9 8 1 : 1 2 4 )menyebutkan bahwa kemarahan Kamiyang bersifat jahat dapat dihindari danditolak dengan melakukan upacarakeagamaan, sebagaimana dideskripsikandalam kutipan berikut:

Kutipan di atas menginformasikanadanya tarian keagamaan pada malamsesudah topan, sehingga jelaslah bahwatarian keagamaan dengan iringan musik

Ada hal yang tak terhindarkan dalamcara alam itu menjulang dengananggun dan garang di atas dirinya.Wajarlah bahwa ia ditakdirkan tetapberada di bawahnya. Maka ia berlututdi hadapan gunung itu, berharap agarkecongkakannya diampuni, lalu iamenangkupkan tangan untuk berdoademi ketenangan abadi ibunya dankeselamatan Otsu dan Jotaro. Iamenyatakan terimakasih kepadanegerinya dan mohon diizinkanmenjadi besar, sekalipun misalnya iatidak dapat ambil bagian dalamkebesaran alam.Tetapi sekali lagi berlutut, berbagaipikiran datang berlomba dalamotaknya. Apakah yang menyebabkania berpikir bahwa manusia itu sendirikecil?”Tapi tak sering kita dapatmembungkuk dihadapan gunung suciitu dari tempat ini” (Yoshikawa,2001:747).

Dua hari di musim gugur hari keduaratus sepuluh dan kedua ratus duapuluh dalam satu tahun khususditakuti oleh para petani. Pada keduahari i tu, opan kemungkinanmenghancurkan tanaman padi(Yoshikawa, 2001:1010).

Sebe lum jatuh tert idur, Iorimendengar suara yang menggelitikperhatiannya. Sambil menolehmenghadap kamar Musashi, bisiknyalewat shoji, ”Pak, dengar suara itu?”.”Hm.””Coba bapak dengarkan. Bapak bisamendengarnya gendering untuktarian kuil. Aneh, ya, ada tariankeagamaan pada malam sesudahtopan?” (Yoshikawa, 2001:1011).

68

MOZAIK : Jurnal Ilmu Humaniora, Vol. 5, No.1

Januari - Juli 2008: 1 - 82

Page 71: MasukanBahasadanPerolehanBahasaPadaAnak - 1fib.unair.ac.id/jdownloads/Penelitian/mozaik_5_isi.pdf · Proses pemerolehan bahasa pada seorang anak adalah proses yang sangat ... tanpa

genderang tersebut diperuntukkan sangKami topan yang telah melampiaskankemarahannya.

Menurut Mukti Ali (1981: 121),pada segala gejala alam yang dirasa adakekuatan spiritual yang menumbuhkanperasaan segan dan takut, baik secaralangsung maupun tidak langsung,memaksa seseorang untuk memujanya,baik karena mengharapkan rahmatnyaataupun karena takut dan menghindarkandiri dari amarah dan hukumannya.Adapun pesta yang digelar tersebutbertujuan agar terhindar dari hukumandan lampiasan amarahnya lagi. Olehkarena itu, orang Jepang berbondong-b o n d o n g m e n u j u k u i l u n t u kmelaksanakan ritual keagamaan,sebagaimana tersebut dalam kutipanberikut.

Berdasarkan uraian di atas, dapatdiketahui bahwa pemikiran ajaran Shintotentang alam, bahwa langit, matahari,gunung, pohon, dan angin topan adalah

benda dan gejala alam yang dianggap sucikarena mengandung unsur Ilahi. Langit,gunung, dan pohon adalah tiga benda alamyang diyakini suci, tempat kami berdiam.Adapun ketiga benda alam yang diyakinisuci, tempat para Kami berdiam. Adapunketiga benda alam tersebut memilikiwujud dan sifat yang luar biasa.Sedangkan matahari dan angin topanadalah benda dan gejala alam yangdianggap dewa langit.

Sikap masyarakat terhadap bendaalam yang diyakini sebagai Kami, yaitupada langit, matahari dan pohon adalahmenghormatinya. Gunung yang diyakinisuci dan menghubungak dunia atas dandunia bawah, membuat masyarakatJepang mendirikan tempat peribadatansuci di seki tar gunung-gunung.Sedangkan pada angin topan yangmelampiaskan kemarahannya denganmendatangkan badai, orang Jepangberusaha mendamaikannya dengan caramengadakan pesta keagamaan yangdipenuhi tari-tarian dan lagu-lagu yangdiiringi musik.

Upacara-upacara dalam Shintodan pe r ay aa n d i l a k uk an u n tukmemperingati kehidupan, sepert ikehidupan sehari-hari dan peristiwa-peristiwa besar dalam kehidupan. Sepertikehidupan sehari-hari dan peristiwa-peristiwa besar dalam kehidupanseseorang, suatu komunitas dan Negara.Perayaan bisa dilakukan di rumah atautempat umum, tetapi khususnya dilakukandi kuil (Ono, 2003:50).

Upacara Sinto dan perayaan-p e r a y a a n n y a d i l a k u k a n u n t u kmenghindari atau memperbaiki ketidak

Di tengah jalan gunung, sosok-sosokmanusia yang berarak tak heni-hentinya mendaki seperti semut,ditelan lingkaran awan tebal. Sampaididekat puncak, tempat berdirinyaKuil Mitsumine, mereka disambutoleh langit tak berawan (Yoshikawa,2001:1016)...........Di atas, dilangit yangberwarna telaga dalam, sungai surgaberkilau-kilauan seperti ajaib,sedangkan dijalan rombongan lelakidan perempuan berjalan berduyun-duyun menuju panggung tempatditampilkannya tarian-tarian suci,tanpa mempedulikan dinginnyau d a r a g u n u n g ( Yo s h i k a w a ,2001:1017)

Elemen-Elemen Perayaan danUpacara Shinto dalam Novel Musashi

69

Refleksi Ajaran Shinto dalam Novel Musashi

Page 72: MasukanBahasadanPerolehanBahasaPadaAnak - 1fib.unair.ac.id/jdownloads/Penelitian/mozaik_5_isi.pdf · Proses pemerolehan bahasa pada seorang anak adalah proses yang sangat ... tanpa

beruntungan dan mempercepat ataumemperbaiki hubungan dengan Kami.Selain itu, juga untuk mendapatkankebahagiaan dan ketenangan individu aaukomunitas. Upacara dan perayaan itu jugamemasukkan doa untuk perlindungan suci,komuni suci dengan Kami, memuliakankami, ketenangan untuk para Kami,melaporkan kejadian sehari-hari padaKami, dan sumpah persembahan seumurhidup pada kami. Karena itu perayaandilakukan atas asumsi bahwa keyakinanpada Kami telah dibuat, persembahany a n g b a i k d a n i n d a h t e l a hdipersembahkan, pikiran dan tubuh telahdisucikan, ketulusan telah dikukuhkan,tingkah laku telah diluruskan, iri dengki,egois, perselisihan, kebencian, dansebagainya telah disingkirkan dankehendak hati baik, kerjasama, dan kasihsayang telah dibangkitkan diantara parajemaatnya (Ono, 2003:51).

Perayaan-perayaan dilakukandari yang sederhanaan yang kompleks.Dari pemujaan individu di altar rumahnyaa t au a l t a r k o m u n i t a s t e r t e n t u ,persembahan pada pagi dan sore hari olehpara pendeta, sampai pada festivaltahunan dengan prosesi agung yengmelibatkan banyak perlengkapan danribuan orang (Ono, 2003:51).

Selain pemujaan sederhana yangdilakukan seseorang didepan kuil, semuaperayaan mengandung 4 (empat) elemen,yaitu penyucian ( ), persembahan( ), doa ( ), dan hidangansimbolis ( )

Penyucian bertujuan untukmenghindari segala kekotoran, ketidakbaikan, dan kejahatan yang tersembunyidalam kehidupan sesuai dengan jalannya

kami. Penyucian bisa dilakukan olehpendeta atau para penganut Shinto (Ono,2003:51).

B i a s a n y a p e n y u c i a ndisempurnakan oleh penganut Shintosendiri, orang awam biasa, atau pendetayang secara simbolis membersihkanmulutnya dan membasuh ujung-ujung jaridengan air bersih. Ini dinamakanatau diartikan ”air buat tangan”.Penyucian formal disempurnakan olehp e n d e t a y a n g t e r l e b i h d a h u l umengucapkan doa penyucian danmelambaikan tongkat di depan individu,grup atau obyek yang akan disucikan.Seringkali penyucian ini dilengkapidengan taburan garam atai air garam.Penyucian dengan mandi biasanyadinamakan . Upacara penyuciannegara atau seluruh dunia dinamakanOhari atau disebut juga ”PenyucianAgung”. Untuk mensucikan kuil karenafestival akan diadakan, bangunan dansegala perlengkapannya dibersihkan danhalaman disapu. Simbol dari penyucian,sepotong bambu, setangkai pohon sakaki,atau tali jerami untuk mengikat kertasdigantungkan di tempat-tempat yang tepat.Penyucian pendeta sebelum festivaldiadakan melalui tahapan pematangan(Ono, 2003:51).

Dalam novel Musashi, elemenpenyucian ini tidak terlalu dideskripsikansecara detail. Dalam beberapa upacaradan perayaan, hanya disebutkan bahwaorang-orang yang akan mengadakannyaselalu mengawalinya dengan pergi kesungai sebelum melakukan segalasesuatunya. Hal ini mengimplikasikanadanya penyucian sebagaimana beberapakutipan berikut.

Haraishinsen Narito

Naorai

temizu

Misogi

Penyucian ( )Harai

Saya pergi ke kuil itu hari ini,”

70

MOZAIK : Jurnal Ilmu Humaniora, Vol. 5, No.1

Januari - Juli 2008: 1 - 82

Page 73: MasukanBahasadanPerolehanBahasaPadaAnak - 1fib.unair.ac.id/jdownloads/Penelitian/mozaik_5_isi.pdf · Proses pemerolehan bahasa pada seorang anak adalah proses yang sangat ... tanpa

sebab hari ini ulang tahunmeninggalnya ibu saya.......S e s u d a h J u ro d a n K o ro k u

menambatkan perahu, keempat orangitu melintasi padang batu dankubangan air yang luas, menuju tepisungai yang bersih (Yoshikawa,2001:808-809).Kagashiro meninggalkannya pergi

ke arah sungai. Kemudian ia panggilMusashi, katanya, "Semua sudahdatang. Mari turun sini," danmendahului menyusuri jalan sempit diatas tanggul.

Yajibei menyerahkan kepada pendetapersembahan yang dengan rapidibungkus kertas, dan ia minta agaru a n g i t u d i g u n a k a n u n t u kmembetulkan atap. Saat melakukanitu, kebetulan ia melihat sebarispiagam dari kayu, yang memuatnama-nama para penyumbang danjumlah yang mereka sumbangkan.Hampir semuanya sama denganjumlah yang diberikan Yajibei.Beberapa orang kurang jumlahnya,tapi ada satu yang mencolok.Sepuluh mata uang emas, Daizo dariNarai, Provinsi Shinano (Yoshikawa,2001:811).

Sekitar tiga puluh kilometer dari situ,di Pegunungan Hitachi, ada sebuahtempat suci yang dipersembahkankepada dewa gunung. Berabad-abadsebelumnya, penduduk begitu takutpada dewa itu, hingga desa-desabergiliran memberikan sesajitahunan berupa padi dan perempuankepadanya. Apabila tiba giliransebuah desa, maka penduduk desa itumengumpulkan persembahan danberarak-arak membawa obor ketempat suci itu. Kemudian, setelahketahuan bahwa dewa itu hanyaseorang manusia, mereka menjadi

K e d u a k u t i p a n d i a t a smengimplisitkan adanya penyucian, halini mengingat peristiwa tersebutmerupakan serangkaian kejadian yangmendahului upacara atau perayaantertentu. Kedua kutipan di atas hanyamenyebutkan para tokoh menuju kes u n g a i y a n g b e r s i h , t a n p amendeskripsikan lebih lanjut kegiatanpara tokoh di sungai tersebut. Selain itu,elemen penyucian juga direpresentasikanmelalui dua judul sub bab novel Musashi,yaitu "Api Pembasuh" dan "PenggosokJiwa".

Ritual minimum untuk para Kamiadalah persembahan berkala. Idealnyadilakukan setiap hari. Biasanya dilakukandua kali sehari. Jika ritual ini diabaikan,akan mengakibatkan Kami, terutama rohnenek moyang, tidak akan senang danketidakberuntungan akan sering dialamiindividu yang lalai menunaikan tugasnya.Di kuil-kuil yang besar, persiapanpersembahan sangat kompleks dan detailterutama pada saat menyambut festivaltahunan (Ono, 2003:52).

P e r s e m b a h a n b i a s a n y a

disesuaikan dengan tradisi lama. Yangpaling sederhana adalah beras, garam, air,dan setangkai pohon sakaki. Persembahansetangkai bunga juga terlihat, terutama disepanjang jalan menuju kuil. Empat jenispersembahan biasanya disajikan yaituuang, minuman dan makanan, materialdan obyek simbolis (Ono, 2003:52).

Dalam novel Musashi, elemenpersembahan ini direfleksikan melaluibeberapa hal diantaranya seperti beberapakutipan berikut.

Persembahan ( )Shinsen

71

Refleksi Ajaran Shinto dalam Novel Musashi

Page 74: MasukanBahasadanPerolehanBahasaPadaAnak - 1fib.unair.ac.id/jdownloads/Penelitian/mozaik_5_isi.pdf · Proses pemerolehan bahasa pada seorang anak adalah proses yang sangat ... tanpa

lalai memberikan persembahan(Yoshikawa, 2001:855).

Kepada Musashi, Magobeinojoberkata, "Sekarang kami pergi ketempat suc i d i a tas , untukmemberikan persembahan sepatukuda. Sesudah itu, pesta dapat kitamulai. Saya persilakan Anda menantidi sini".

Pemimpin upacara mengangkat mejaberisi sepatu-sepatu kuda kuda itusetinggi dahi, dan yang lainmengikuti satu-satu. Mereka ikatkanhasil kerajinan tangan mereka itu kecabang-cabang sebuah pohon disamping pintu masuk tempat suci.Kemudian, sesudah mengatupkantangan satu kali ke hadapan paradewa, mereka menggabungkan dirikembali dengan Musashi (Yoshikawa,2001:1219).

Engkau bersemayam di langit sepertimatahariDan kalau engkau dikejar orang-orang jahatDan ditolakkan dari Gunung BerlianKenangkan olehmu kuasa KanzeonDan engkau tak kan kehilanganselembar punRambut kepalamu.D a n k a l a u b a n d i t - b a n d i tmengepungmuDan mengancammu dengan pedangKalau engkau kenangkan kuasaKanzeon,Band i t -band i t a ka n ka s iha nkepadamu.Dan kalau raja menghukum matiengkauDan pedang akan memenggalkepalamu,Kenangkan olehmu kuasa KanzeonPedang akan patah berkeping-keping

Tiba-tiba ia menurunkan suaranyadan membungkuk ke lantai. "Dan

Beberapa kut ipan di a tasm en u n j u k k a n ad a n y a b eb e r ap apersembahan yang berbeda-beda. Besarkecil atau berharga tidaknya persembahanyang diberikan biasanya mencerminkansituasi sosial-ekonomi dari seseorangyang memberikan persembahan tersebut,dan juga tergantung dari keikhlasanm e r e k a . B e n d a - b e n d a t e r s e b u tdipersembahkan untuk Kami yangmereka yakini ada pada pada Iangit,gunung, pohon, matahari, dan angin topan.Doa (Norito)

Doa-doa pada perayaan ataufestival dibawakan oleh pendeta dalambahasa Jepang klasik yang tidakdimengerti oleh orang-orang yang hidupp a d a s a a t i n i k e c u a l i m e r e k amempelajarinya secara khusus. Doa-doadibuat dalam gaya puisi yang indah agarsupaya perasaan mistik bersatu dengan

tubuh sehingga apa-apa yang diinginkantersampaikan pada Kami. Sampai padazaman Meiji, doa dibuat oleh pendeta ditiap-tiap kuil (Ono, 2003:55).

Sebagai aturannya, doa diucapkanmelalui kata-kata yang diawali denganmemuji Kami; melakukan napak tilassejarah tentang perayaan atau festivalyang sedang dilakukan; mengekspresikanrasa terima kasih, melaporkan, ataumendukung Kami; menyebutkan satupersatu persembahan yang dibawa; danpenutup, mengungkapkan rasa hormatdan kagum pada Kami (Ono, 2003:55).

Dalam novel Musashi, elemen doaini direfleksikan melalui beberapa hal, diantaranya seperti kutipan berikut. Sambilberlutut di samping Yajibei, Osugimengeluarkan tasbihnya dan denganpandangan menerawang ia menyanyikanSumpah Kanzeon dari kitab Sutra Teratai.

72

MOZAIK : Jurnal Ilmu Humaniora, Vol. 5, No.1

Januari - Juli 2008: 1 - 82

Page 75: MasukanBahasadanPerolehanBahasaPadaAnak - 1fib.unair.ac.id/jdownloads/Penelitian/mozaik_5_isi.pdf · Proses pemerolehan bahasa pada seorang anak adalah proses yang sangat ... tanpa

jadikan Matahachi anak yang baik!Datangkan kesejahteraan kepadaKeluarga Hon'iden! (Yoshikawa,2001:810-811).

"Busurcatalpa...Setiap kali musimtn semi datang,Ingin aku melihat tarian Beribu dewa,Oh, betapa ingin aku melihatnyamenari... "(Yoshikawa, 2001:1028).

Sesudah doa panjang itu berakhir,menyusul saat tenang dan pendetamengundang mereka ke luar untukminum teh. Yajibei dan kedua orangmuda yang berlutut tertib selamaberlangsung pembacaan doa itubangkit sambil menggosok-gosokkaki yang kesemutan, dan keluarmenuju beranda.

"Siekarang boleh minum sake, kan?"tanya Juro. Begitu diberi izin, iabergegas menuju rumah pendeta danmenyiapkan makan siang di serambi.K e t i k a o r a n g - o r a n g l a i n

menggabungkan diri dengannya, iasedang menghirup sake dengan satutangan, dan dengan tangan satunyamemanggang ikan yang tadi merekabeli. (Yoshikawa, 2001:811).

Beberapa kut ipan di a t asmerupakan refleksi doa dalam novelMusashi yang merupakan elemen-elemenpada setiap upacara dan perayaan-perayaan Shinto.

Akhir dari upacara di kuil Shintoadalah persembahan hidangan suci( ), yang berarti makan bersamadengan Kami. Persembahan hidangansuci ini tidak hanya dilakukan di kuil, tapijuga di rumah oleh individu atau grup,dalam upacara perkawinan atau festivalbesar (Ono, 2003:57).

Dalam novel Musashi, elemenhidangan suci ini direfleksikan dalamberbagai bentuk, diantaranya sepertikutipan berikut.

Kutipan di atas merupakan salahsatu refleksi hidangan suci yangterkandung dalam novel Musashi. Hal inimerupakan elemen terakhir darirangkaian upacara dan perayaan Shinto.Bagi para penganut Shinto, secara formalmereka minum sake yang disediakan olehpendeta atau para pelayan wanita. Padasaat festival kuil, para pendeta, orangterkemuka, dan tamu-tamu spesialberkumpul di pemukiman para pendetaatau suatu tempat. Setelah mengambilbagian dalam upacara minum sake yangkhidmat, mereka beristirahat sambilmakan makanan yang lezat dan saat itusake banyak dikeluarkan.

Berdasarkan gambaran refleksiajaran-ajaran Shinto dalam novel Musashiyang telah dikemukakan di atas,menunjukkan bahwa semua kehidupanada dalam satu komuni suci dan sesuaidengan pikiran Kami yang selalumemberikan perlindungan. Kehidupansehari-hari merupakan pelayanan padaKami yang dikaitkan dengan pesta besarsuatu even tertentu dan prosesi suci, tetapimemiliki arti khusus untuk pemujaan danpelayanan.

Novel Musashi karya Eij iYoshikawa merupakan salah satu karyasastra Jepang yang merefleksikan ajaranShinto. Novel Musashi menceritakankehidupan samurai pada zamanpemerintahan Tokugawa. Di dalamnyadiceri takan mengenai kehidupan

Hidangan Suci ( )

Simpulan dan SaranSimpulan

Naorai

Naorai

73

Refleksi Ajaran Shinto dalam Novel Musashi

Page 76: MasukanBahasadanPerolehanBahasaPadaAnak - 1fib.unair.ac.id/jdownloads/Penelitian/mozaik_5_isi.pdf · Proses pemerolehan bahasa pada seorang anak adalah proses yang sangat ... tanpa

Sugyosha, yaitu samurai yang hidupdengan cara mengembara. Dalampengembaraannya ia berusaha bersatudengan alam untuk mencari danmembentuk kepribadian yang luhursebagai manusia yang beradab danberbudaya.

Representasi alam tersebutmerupakan refleksi dari ajaran Shinto,yang diwujudkan melalui unsur-unsurpembentuk struktur dan berbagai simbolyang kompleks dan menyebar dalamwacana cerita. Cover Musashi yangmendeskripsikan salah satu benda alam,matahari dan atau bulan, merupakan salahsatu bentuk refleksi ajaran Shinto yangdihadirkan dalam novel Musashi. NovelMusashi terdiri dari tujuh episode. Judultujuh episode novel Musashi yangmerupakan unsur-unsur alam semestaadalah refleksi dari ajaran Shinto yangmemuja alam. Judul Episode 1 sampaiEpisode 4 novel Musashi merupakan tekstransformasi dari unsur-unsur alam yangterkait dengan ajaran' Zen Budhisme.Sedangkarr'Episode 5 sampai Episode 7,yang masing-masing berjudul Langit;Matahari dan Bulati; dan CahayaSempurna lebih merefleksikan ajaranShinto.

Agama Shinto meyakini apa yangada di alam semesta ini mengadung unsurIlahi, khususnya pada benda-benda yangmemiliki beberapa keistimewaan akanbentuknya yang besar, tinggi yang luarbiasa, dan benda yang usianya tua. Benda-benda tersebut adalah langit, matahari,gunung, dan pohon. Sedang kan padagejala alam adalah angin topan. Benda-benda dan gejala alam tersebut dianggapsuci karena mengandung unsur ilahi.Sikap masyarakat terhadap benda alam

yang diyakini sebagai Kami, yaitu padalangit, matahari, dan pohon adalahmenghormatinya.Gunung yang diyakinisuci dan menghubungkan dunia atas dandunia bawah, membuat masyarakatJepang mendirikan tempat peribadatansuci di sekitar gunung-gunung.

Semua perayaan dan upacaraShinto mengandung 4 (empat) elemen,yaitu penyucian ( ), persembahan( ), do'a ( ), dan hidangansimbolis ( ). Gambaran refleksiajaran-ajaran Shinto dalam novelbAusashi yang telah dikemukakan diatas,menunjukkan bahwa semua kehidupanada dalam satu komuni suci dan sesuaidengan pikiran Kami yang selalumemberikan perlindungan. Kehldupansehari-hari merupakan pelayanan padaKami yang dikaitkan dengan pesta besarsuatu even tertentu dan prosesi suci, tetapimemiliki arti khusus untuk pemujaan danpelayanan.

Bagi para penikmat sastra,hendaknya dalam melakukan pembacaansastra tidak sekedar membaca teks sastratersebut tetapi juga membaca konteksyang terkait dengan karya tersebutsehingga didapatkan pembacaan danpemahaman yang lebih Iuas.

Bagi para penel i t i sas tra ,mengingat III objek penelitian inimerupakan salah permasalahan yangdihadirkan dalam novel Musashi, makamasih memungkinkan adanya beberapapenelitian lanjutan, guna menindaklanjutipenelitian awal ini.

HarmShinsen Norito

Naorai

Saran-Saran

74

MOZAIK : Jurnal Ilmu Humaniora, Vol. 5, No.1

Januari - Juli 2008: 1 - 82

Page 77: MasukanBahasadanPerolehanBahasaPadaAnak - 1fib.unair.ac.id/jdownloads/Penelitian/mozaik_5_isi.pdf · Proses pemerolehan bahasa pada seorang anak adalah proses yang sangat ... tanpa

DAFTAR PUSTAKA

AH, MuktL 1981.Yogyakarta: BagusArafah.

Chasanah, Ida Nurul. 2003.

LaporanPenelitian DIK Suplemen 2003.Surabaya: Lembaga PenelitianUniversitasAirlangga.

Haralambos and Holborn. 2000.

London: HarperCollins Publisher s Limited.

Kalsum, Nikmah. 2002. "Sikap OrangJepang Terhadap Alam DitinjauDari Ajaran Shinto Dalam NovelMusashi, Jilid V".Surabaya: Universitas NegeriSurabaya - Fakultas Bahasa danSeni.

Ono, Sokyo. 2003.Boston, Rutland, Vermont-Tokyo:Turtle Publising.

Reader, Ian, Esben Andreasen and FinnStefansson. 1993.

Sandgate, Folkestone, Kent:Japan Library.

Yoshikawa, Eiji. 2001. Jakarta:Gramedia.

Stokes, Gilliant. 2001.Jakarta: Penerbit Erlangga.

Sutrisno, Mudji. 1994.

Yogyakarta: Kanisius.

Tresidder, Jack. 1998.

San Franc isco :Chronicle Books.

Agama ]epang.

RepresentasiKehidupan Vihara pada NovelMushashi Episode Tanah danSupernova Episode Akar: KajianIn ter teks tual i tas .

S o s i o l o g y : T h e m e s a n dPerspective.

SKRIPSl.

Shinto: The Kami Way.

JapaneseReligions Past and Present.

Musashi.

Buddha: Zen SiapaDia?.

Estetikn Filsafat

Keindahan.

Dictionary ofSymbols: An Illustrated Guide toTraditional Images, Icons, andEmblems .

75

Refleksi Ajaran Shinto dalam Novel Musashi

Page 78: MasukanBahasadanPerolehanBahasaPadaAnak - 1fib.unair.ac.id/jdownloads/Penelitian/mozaik_5_isi.pdf · Proses pemerolehan bahasa pada seorang anak adalah proses yang sangat ... tanpa

PendahuluanTulisan berikut ini membahas

dampak menghilangnya ritual-ritual DewiSri dalam masyarakat Bali dan dikalangan anggota dan petani Subakterhadap eksistensi budaya Bali. Wargamasyarakat Bali menjadi cemas karenajika ritual-ritual Dewi Sri itu menghilang.perubahan-perubahan masyarakat danbudaya memang sangat cepat sebagaidampak pembangunan, perkembanganindustri pariwisata, modernisasi, prosesrasionalisasi di tengah masyarakat danadanya keterbukaan dan globalisasi yangmasuk ke dalam masyarakat Bali sendiri.

Penulis telah melemparkan isukontroversial sejak tahun 1980 tentangBali yang kehilangan Kebaliannya.P e n u l i s m e n c e r m a t i b a h w aperkembangan dan perubahan masyarakatdan budaya Bali tidak terkendali. Karena

tidak terkendali itu maka muncul sikapcemas dan ragu-ragu akan masa depanbudaya Bali.

M a s y a r a k a t B a l i a d a l a hmasyarakat yang berbudaya agraris,karena 85% warga masyarakat Balibekerja di sektor pertanian (sebelum1990-an). Setelah itu sempat masyarakatBali berubah dan memilih sektor industripariwisata sehingga masyarakat Bali yangmasih bekerja di sektor pertanian hanyatersisa 15% saja (tahun 2003). Namunsetelah Bom Bali (I dan II) tahun 2003 dan2004 lalu membuat masyarakat Balikembali menoleh sektor pertanian sebagaipilihan karena jumlah wisman yangdatang ke Bali terus menurun. MasyarakatBali mengalami krisis industri pariwisatayang terbesar akibat ulah para teroris yangmerusak masyarakat Bali yang dikenalramah, terbuka dan bersahabat. Pulau Bali

MENGHILANGNYA PRAKTEK BUDAYA RITUAL “DEWI SRI”DARI MASYARAKAT DAN BUDAYA BALI

Abstract

I Nyoman Naya Sujana

Key words: The mitology of Dewi Sri, rituals of Dewi Sri as a new religion,the rationalization process, the change of morality.

The society and culture of Bali are known to all over the world. Bali is not theobject of tourism, but also the museum a cultural study. The society has builda peasant organization called subak, with organizes and control the land andfarmers. There are more than 12.000 subak organizatgions in Bali. The life ofsubak had developed a new religion called “agami tirtha” which the DewiSri as the Goddes. But now the condition has changed to more rationality.Many local people and the members of subak don't have the loyalty to offerthe Goddes because changing cultural behaviors of local people. Today thepower of spirit of market are becoming to determine the people behaviors.The rationality of people is generating continually. Status of money is acenter. The impact is that the rituals of Dewi Sri are vanish.

*) Departemen Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmi Politik UNAIR

76

Page 79: MasukanBahasadanPerolehanBahasaPadaAnak - 1fib.unair.ac.id/jdownloads/Penelitian/mozaik_5_isi.pdf · Proses pemerolehan bahasa pada seorang anak adalah proses yang sangat ... tanpa

yang memiliki luas wilayah sekitar 841,80km2 dengan 9 kabupaten dan kota, denganwilayah persawahan tidak lebih dari 42%dari seluruh wilayah.

Dari kejauhan dapat dilihatberbagai bentuk persawahan terasering,karena topografi wilayah banyak yangmiring. Wilayah landai yang luas hampirtidak ada. Pulau Bali dengan pendudukansekitar 3,5 juta sebenarnya pulau cukuppaat. Pertanian dengan programintensifikasi dan bimbingan masyarakattelah dilakukan sejak tahun 1966 sampaisekarang. Ini berarti Pemerintah danlembaga- lembaga ter ten tu te lahmelakukan intervensi ke dalammasyarakat pertanian di Bali, karenapemerintah menghendaki petani Baliberubah menjadi petani modern yangmampu menggunakan teknologi mekanik,rabuk buatan dan obat-obatan anti hama.

Salah satu praktek ritual yangcukup menonjol dalam masyarakat danbudaya Bali adalah ritual-ritual Dewi Sri,yang terkait dengan kehidupan agrarisdan kehidupan organisasi pertanian“Subak” yang telah terkenal dalam negerihingga ke manca negara. Masyarakatpertanian Bali dan Organisasi Subak-nyatelah mengembangkan semacam agamayang dikenal dalam masyarakat lokalsebagai “ (Agama air)dengan praktek ritual untuk menghormatiDewi Sri, seorang dewa perempuan yangsangat cantik, sakti terutama dalambidang pertanian.

Dewi Sri telah banyak diwujudkandalam dunia seni, seperti patung ataulukisan Patung Dewi Sri setinggi 1,5meter yang dibuat dari emas dan perakbahkan disimpan di Museum Leiden diBelanda. Masyarakat pertanian Bali dan

organisai Subak selalu melakukan ritual-ritual budaya untuk menghormati TuhanYME atau khususnya penghormatankepada Dewi Sri, yang dianggapmelindungi dunia pertanian srta yangmemberikan rahmat kepada para petanidengan hasil pertanian yang melimpahruah.

Perkembangandan praktek-praktek ritual kepada DewiSri diperkirakan telah dimulai sejak abadke-7 Sesudah Masehi, ketika banyakorang-orang Jawa pindah ke Bali,khususnya penduduk yang berasal dariJawa Timur terutama dari Kediri. Praktekritual-ritual terhadap Dewi Sri diawalimulai dengan diawali mulai dengan ritualmemohon hujan turun (“

sekitar awal bulan Septembersetiap tahun, dengan melakukanpersembahan sesajen di Danau Batur atautempat-tempat lainnya.

Ritual-ritual lanjutannya ialahr i t u a l m u l a i t u r u n k e s a w a h(“ ritual menanam ataumembuat benih (“ ”), ritualmenanam padi (“ ”), ritualmenolak bala dan hama (“

”), ritual ketika buah padimenguning (“

”), ritual mengetam padi (“ ”).Ritual memasukkan padi ke lumbung(“ ”), dan ritual besarpenghormatan terhadap Dewi Sri danTuhan YME (“ ”). Sesungguhnyamasih banyak praktek ritual-ritual lokalyang dilakukan masyarakat Bali dalammenghormati Dewi Sri sebagai Dewi yangmemberikan rahmat dan anugrah kepadamasyarakat, sehingga masyarakat dapatmenjad i makmur dan se jah tera(“ ”).

agami tirtha”

“agami tirtha”

nunas turunsabeh”)

ngendagin”),ngurit

memulamecaru lan

nakluk meranangentegang Bathara Dewi

Sri manyi

nyenengang Dewi Sri

ngusaba

mokshartam ya ca itti dharmah

77

Menghilangnya Praktek Budaya Ritual “Dewi Sri” ...

Page 80: MasukanBahasadanPerolehanBahasaPadaAnak - 1fib.unair.ac.id/jdownloads/Penelitian/mozaik_5_isi.pdf · Proses pemerolehan bahasa pada seorang anak adalah proses yang sangat ... tanpa

Pertanian masyarakat Bali adalahpendukung utama budaya Bali. Hasilpertanian yang melimpah ruah itulah yangm e m b u a t p e r k e m b a n g a n d a npertumbuhan budaya Bali di masa lalu.Lingkungan yang subur (ekologi) telahmenjadi pendukung perkembanganbudaya Bali, sehingga masyarakat Balidapat melakukan ritual-ritual ( )dengan sempurna dan meriah. Praktekr i t u a l s e b e n a r n y a p r a k t e kmempersembahkan hasil-hasil pertanianatau alam yang disampaikan kepadaTuhan YME ( ) danDewi Sri.

Peneliti utama budaya Bali adalahProf. C. Geertz yang pernah tinggalselama 7 tahun di Desa Tihingan,Kelungkung, dimana sempat menyatakanbahwa inti dari budaya Bali adalah ritual( ). Bahkan Geertz menyatakanbahwa agama Hindu Bali itu adalahagama ritual ( ). Katanya umatHindu di Bali lebih mengerti ritual( ) dibandingkan mengerti(Periksa C. Geertz,

1961). Penulis sebagai suku Baliyang beragama Hindu membenarkanpendapat Geertz tersebut.

Penulis mencermati bahwam e m a n g b u d a y a B a l i t e l a hmenyelanggarakan berbagai ritual tentangpadi dengan berbagai ritual yangtergabung dalam ajaran ,yang menjadi sumber dan rujukan ritual-r i tua l dalam masyarakat Wargamasyarakat memiliki komitmen tinggiuntuk menyelenggarakan ritual sebagaibukti diri menghormati Tuhan YME danpara malaikat (para dewa). Demikian jugamasyarakat petani Bali memilikikomitmen tinggi untuk melakukan ritual

sebagai bukti diri menghormati Dewi Srisebagai penguasa dunia pertanian.

M a s y a r a k a t d a n b u d a y amengalami perubahan-perubahan yangsangat signifikan karena adanyaperubahan teknologi, sistem ekonomibaru, orientasi dan perilaku masyarakat,dan masuknya industri pariwisata (LihatGde. Pitana dkk.,1995 dan Wiratnaya, dkk,

1996). Demikianjuga terjadi perubahan-perubahan dalammasyarakat dan budaya pertanian Bali.

Padi dan hasil pertanian adalahbenda-benda (suci) karena kehidupanmanusia dan masyarakat sangattergantung dari beras dan hasil pertanianyang lainnya. Dimasa lalu, tidak adawarga masyarakat yang berani menjualhasil-hail pertanian karena dianggapmelanggar aturan adat (“

”) serta dianggap menistakankedudukan dan peranan Dewi Sri. Padiatau hasil pertanian yang lain diyakinisebagai pemberian dari Dewi Sri (“

”). Dewi Sri telahlama diwujudkan ke dalam patung yangdibuat dari emas atau perak, yangdisimpan dalam lumbung (“

”). Bagi mereka yang tidakmemiliki cukup materi atau uang. WujudDewi Sri itu dibuat dari padi. Wargamasyarakat kemudian memulyakanpatung-patung Dewi Sri sebagai hal yangsuci dan mulya.

Padi atau hasil pertanian lainnyatidak dapat di makan secara langsungmelainkan harus melalui pase atau prosespenyucian atau proses ritual-ritualkeagamaan sebagai bentuk penghormatankepada Dewi Sri. Setelah padi sebagai

yadnye

Hyang Widhi Wasa

yadnya

yadnya

yadnya WedaThe Interpretation of

Culture,

Panca Yadnya

Dinamika Budaya Bali,Bali di

Persimpangan Jalan,

awig-awigadat

sakingpicaan ratu bhatara

jineng atauglebeg

Perubahan Praktek Ritual

78

MOZAIK : Jurnal Ilmu Humaniora, Vol. 5, No.1

Januari - Juli 2008: 1 - 82

Page 81: MasukanBahasadanPerolehanBahasaPadaAnak - 1fib.unair.ac.id/jdownloads/Penelitian/mozaik_5_isi.pdf · Proses pemerolehan bahasa pada seorang anak adalah proses yang sangat ... tanpa

hasil panen diupacarai melalui ritual-ritual barulah, maka barulah padi dapatditumbuk atau dimasukkan ke dalammesin penggiling untuk dijadikan beras.Beras itupun harus melalui ritual sakraluntuk memperoleh rahmat dari Dewi Sri,agar beras dapat memberikan kehidupankepada manusia (“ ”).

Sementara warga masyarakat Balidan anggota organisasi Subak (“

”) dewasa ini telah mengalami sikap,perilaku, moralitas dan keyakinan,sebagai dampak adanya perubahanteknologi, sistem ekonomi, pandanganhidup rasionalitas, dan berbagaikepentingan hidup yang mendesak, laluterjadi perubahan sikap dan moralitastentang kedudukan dan nilai hasil-hasilpertanian dan khususnya terhadap padi itusendiri.

Kehidupan masyarakat Balisemakin kompleks dan mengarah kepadakehidupan yang semakin sekuler danmaterialistik, sehingga hasil-hasilpertanian dan utamanya padi sendiribergeser dari kedudukannya sebagaibenda budaya ( ) yangsakral menjadi benda-benda sebagaibahan komoditi yang dapat dijual danmenghasilkan materi atau uang.Kedudukan padi dan hasil pertanian yangsemula dianggap sebagai benda-bendasuci atau sakral, bergeser menjadi bendakomoditi yang dapat dijual di pasar.

“ ”(kekuatan dan semangat pasar) dari wargamasyarakat Bali dan anggota organisasisubak semakin kuat dan dominan,sehingga sikap dan semangat kesakralantentang hasil-hasil pertanian menjadilemah dan hilang. Padi dan hasil pertaniantelah disetarakan dengan benda budaya

yang lain yang dapat dijual di tengahpasar.

Dari pengamatan penulis selamaini (penulis juga masih memiliki beberapahektar sawah di Bali Barat) bahwaperkembangan ekonomi masyarakat dankepentingan hidup yang semakinkompleks telah mendorong wargamasyarakat sendiri melakukan suaturasionalisasi terhadap kehidupan,sehingga padi dan hasil pertanian yanglain dianggap sebagai komoditi yangdapat memberikan keuntungan dan dapatdijualbelikan di pasar.

Ketika padi mulai menguningmaka sejumlah calo telah berkeliaranuntuk membeli padi yang belum diketamatau dipanen. Padi masih di tengah swahsaja telah dapat dijadikan uang atau materilainnya. Mengapakah anda menjual padidi tengah sawah? Jawabnya enteng: kamibutuh uang untuk membayar uang kuliahanak kami, jawabnya. Sejumlahkepentingan mendesak dari wargamasyarakat telah mendorong wargamasyarakat memil iki s ikap danpandangan hidup yang lebih pragmatis.

Kondisi buah padi yang baikdalam area 1 hektar dapat dijual mulaidari Rp. 5 hingga Rp 7 kalau memangsudah dilakukan transaksi. Dan kalaumemiliki sawah sekitar 5 hektar, makaakan dapat meraup uang sekitar Rp. 25juta hingga Rp. 35 juta. Kalau sawahnyasubur dan dapat ditanami dua kali setahun,maka akan memperoleh hasil sekitar Rp.50 juta hingga Rp. 70 juta. Jumlah uangcukup besar dan dapat digunakan untukmemenuhi berbagai kebutuhan hidup.

Akibat buah padi dan hasilpertanian lainnya telah dijual di tengahsawah maka beberapa ritual-ritual budayaatau agama lokal menjadi hilang dan tidak

amertha

kramesubak

cultural goods

The power and spirit of market

79

Menghilangnya Praktek Budaya Ritual “Dewi Sri” ...

Page 82: MasukanBahasadanPerolehanBahasaPadaAnak - 1fib.unair.ac.id/jdownloads/Penelitian/mozaik_5_isi.pdf · Proses pemerolehan bahasa pada seorang anak adalah proses yang sangat ... tanpa

dilakukan kembali oleh pendudukan atauanggota Organisasi Subak, seperti ritualpanen, ritual membawa padi ke rumah,ritual memasukkan padi ke lumbung,ritual melakukan penumbukan padi,bahkan tidak ada ritual memutihkan beras.Bahkan lumbung-lumbung padi milikpenduduk menjadi kosong, karenapadinya telah dijual di pasar. Penulismemiliki tiga lumung padi dan kini tidakfungsional lagi. Kini hanya ada “

” (lumbung bolong), demikianpernyataan penduduk lokal.

Ritual besar (“ ”)untuk menghormati Dewi Sri

biasanya dilakukan setiap tahun, namunkini dilakukan setiap 5 tahun sekali,karena adanya putusan organisasipertanian subak yang memandang ritualtahunan tersebut tidak begitu penting dansignifikan.

Perayaan ritual yangdisebut juga sebagai “dimasa lalu menjadi ritual puncak yangsangat penting bagi masyarakat petaniyang berbudaya agraris, bukan karenamempersembahkan hasil-hasil pertaniankepada Tuhan YME atau Dewi Sri,melainkan sebagai ekspresi budayakegembiraan, dimana ribuan warga salingbertemu di Pura Subak (pura pertanian),bersuka ria melihat berbagai pertunjukanseni Wayang Pura (Wayang Kulit) dankarya seni pergaulan ( )dan sebagainya. Kini praktek ritual

tersebut semakin sederhana dansemakin menghilangnya ekspresikegembiraan penduduk lokal.

Yang perlu menjadi catatan ialahwilayah persawahan di Bali semakinberubah menjadi suatu pemukiman baru,dimana sekitar 3.000 hektar sawah per

tahun menjadi pemukiman penduduk.Penduduk luar Bali telah menyerbu pulauBali dan lalu membeli tanah kepadapenduduk lokal. Disamping memangpenduduk lokal cenderung suka menjualtanah sawah kepada pendatang, karenamereka berani menawar harga yang tinggi.

Menghilangnya ritual-ritual DewiSri dari masyarakat dan budaya Balikarena memang luas persawahan di Balisemakin terus menyempit akibatperkembangan penduduk. Ritual-ritualDewi Sri memang menjadi ritual pentingdalam budaya Bali. Kalau sawah hilang,maka ritual-ritual Dewi Sri akan hilangdan akhirnya budaya Bali akan hilang pula,demikian logika penduduk lokal.

Bilamana ritual-ritual Dewi Srimenghilang, maka hubungan-hubungansosial yang khas mencerminkan adat Balijuga akan menghilang. Biasanya setiapmelakukan ritual-ritual Dewi Sri ratusanatau ribuan penduduk lokal akanmenghadirinya dengan membawa sesajen( “ ) s e b a g a i w u j u dpenghormatan kepada Tuhan Yang MahaEsa atau Kepada Dewi Sri.

Menurut hemat penulis terdapattiga jenis mitologi yaitu (1) mitologikeagamaan, (2) mitologi kealaman, (3)mitologi budaya. Kita dapat melihatbahwa mbah Marijan di tepian barat dariGunung Merapi di Yogyakarta memilikikepercayaan yang sangat kuat terhadapmitologi kealaman, sehingga tidak maumengungsi ke tempat lain. Kepercayaanterhadap Dewi Sri dalam masyarakat Balitermasuk suatu mitologi keagamaan.

Dalam teori antropologi dapatdiketahui bahwa mitologi yangberbasiskan kepada suatu kepercayaan

jinengbolong

karya agungNgusaba

NgusabaPiodalan Dewi Sri”

Joged Bumbung

Ngusaba

b e b a n t e n ”

Mencairnya mItologi Keagamaan

80

MOZAIK : Jurnal Ilmu Humaniora, Vol. 5, No.1

Januari - Juli 2008: 1 - 82

Page 83: MasukanBahasadanPerolehanBahasaPadaAnak - 1fib.unair.ac.id/jdownloads/Penelitian/mozaik_5_isi.pdf · Proses pemerolehan bahasa pada seorang anak adalah proses yang sangat ... tanpa

keagamaan (religius) relatif akan sulitmengalami perubahan dibandingkandengan mitologi budaya. Kepercayaanterhadap mitologi keagamaan dalammasyarakat Bali ternyata tidak mampubertahan sepenuhnya, karena mitologikeagamaan yang lama mengkristalternyata mengalami cair juga. Penduduklokal dan anggota organisasi pertaniansubak juga mulai sikap yang skeptikterhadap mitologi Dewi Sri. Terdapatungkapan dalam masyarakat lokal bahwaDewi Sri telah pergi ke surga dan tidakkembali lagi, katanya.

Mencairnya mitologi keagamaandalam masyarakat Bali dan dalamkomunitas anggota organisasi pertaniansubak telah memberikan dampak yangcukup signifikan terhadap perubahanmasyarakat dan budaya Bali yang dikenalsebagai masyarakat dan budaya yangpadat dengan berbagai praktek-praktekritual. Perubahan sikap dan perilakuwarga telah melahirkan suatu sikaprasionalisasi yang semakin mendasardalam menafsirkan dan menganalisiskehidupan.

Disanalah muncul sikap danperilaku masyarakat dan anggota subakmenerima penggunaan teknologi moderndan sistem ekonomi baru dalammengelola sektor pertanian. Dimasa laluperanan sapi atau kerbau sangat besardalam mengolah tanah, karena sapi dankerbau digunakan untuk menarik bajak(“ ”). Kini masyarakat Bali dananggota Subak telah menggunakan“Tenologi traktor bermesin” sebagai alatuntuk mengolah tanah. Rasionalisasikehidupan warga masyarakat semakinberkembang dan telah sistem ekonomibaru telah menjadikan padi dan hasil

pertanian sebagai benda komoditi yangpenting. Masyarakat Bali dan anggotaSubak semakin memiliki “orientasi pasar”yang sangat kuat.

Masyarakat Bali dan anggotasubak lalu menanam apa saja yang dapatdijual di pasar dan dapat menghasilkanuang. Bahkan warga masyarakat dananggota subak telah membidik Balisebagai pasar pariwisata. Sawah dan padidijadikan “objek wisata” yang dapatmenghasilkan dolar.

Sekarangnya mitologi budayaberkembang pesat yaitu masyarakat Balidan anggota subak semakin yakin bahwayang menentukan jalan hidup ini aalahuang atau materi. Masyarakat Bali danAnggota subak semakin memiliki sikapdan faham materialistik yang semakinkuat. Katanya tubuh Dewi Sri telahberubah menjadi uang. Masyarakat Balidan anggota subak telah menyembah“dewa uang” (bahasa lokal

. Seorang tokoh agama memberikomentar bahwa memang sejak jamandahulu kala masyarakat Bali menyembah“Dewa Uang” atau “ ”.Penga ruh buday a China da l ammasyarakat Bali cukup besar dan uangkepeng bolong buatan China dianggapsuci dan diwujudkan sebagai bahanpatung para dewa.

Sebenarnya banyak pihak yangtakut akan proses melemahnya danmenurunnya budaya Bali, baik yangdatang dari dalam maupun dari luar negeri.Kalau budaya pertanian Bali secarakeseluruhan akan menurun. Kini semakinbanyak pihak yang cemas karena banyakpenduduk Bali sendiri suka menjualtanah sawah kepada pendatang.

tenggale

BhataraJinah)

Bhatara Jinah

Penutup

81

Menghilangnya Praktek Budaya Ritual “Dewi Sri” ...

Page 84: MasukanBahasadanPerolehanBahasaPadaAnak - 1fib.unair.ac.id/jdownloads/Penelitian/mozaik_5_isi.pdf · Proses pemerolehan bahasa pada seorang anak adalah proses yang sangat ... tanpa

Budaya Bali yang bermaknamitologis dan magis semakin hilang,karena “hutan beton” semakin luas dantidak terkendali. Bentuk-bentuk bangun“ruko” semakin banyak dan sebenarnyabukan identitas dari budaya Bali.Arsitektur bangunan menurut budaya Bali.Arsitektur bangunan menurut budaya Balibukan ruko-ruko terebut, melainkanbangunan berukir menurut asas budayaBali yang bernama

Tidak benar pandangan yangmenyatakan bahwa budaya ritual itukurang efes ien dan merupakanpemborosan hidup. Budaya adalah suatu“nilai” di balik benda-benda. Pelaksanaanritual dapat besar dan dapat kecil karenadapat disesuaikan dengan kemampuanwarga dan masyaraka t send i r i .Menghilangkan ritual-ritual Dewi Srisebenarnya suatu sikap dan perilaku yangdapat melenyapkan budaya Bali.Semestinya ada dukungan Pemerintahdan masyarakat lokal untuk tetapmelestarikan ritual-ritual Dewi Srisebagai bagian budaya Bali. Jika sumberdaya budaya Bali hilang, maka obyekpariwisata akan hilang pula.

Geertz, C. 1961.NewYork: Basic Books.

Hunter, Guy. 1969.New York:

Oxford University Press.

Kluckhon, Clyde. 1962.New York: The Free

Press.

Mantra, I.B. 1984.

Denpasar: Upadi Sastra.

Pitana, Gde, dkk. 1995.Denpasar: Penerbit Bali Post.

Purwito, I.B.P. 1988.Denpasar:

Universitas Udayana.

Setia, I Putu. 1986.Jakarta: Pustaka Grafutuores.

Scott, W. Richard. 1981.

New Jersey: Prentice-Hall Inc.

Sutawan, I Nyoman. 1988.Denpasa r :

Universitas Udayana.

Wiratnaya, Usadi, dkk. 1996.Denpasar:

Penerbit Bali Post.

Astha Kusala-KusaliBali.

The Interpretation ofCulture.

ModernizationPeasant Society.

Culture andBehavior.

Bali: Masalah Sosial,Budaya dan Modernisasi .

Dinamika BudayaBali.

Kajian SejarahSubak di Bali .

Menggugat Bali.

Organization:Rational, Natural, and OpenSystem.

Struktur danFungs i Subak .

Bali DalamPersimbangan Jalan.

DAFTAR PUSTAKA

82

MOZAIK : Jurnal Ilmu Humaniora, Vol. 5, No.1

Januari - Juli 2008: 1 - 82