Masuk dan berkembangnya islam di indonesia

20
Masuk dan Berkembangnya Islam di Indonesia Mata Kuliah: Sejarah Peradaban Islam Dosen: Ahmad Irfan Mufid, MA Makalah ini disusun oleh: Maya Syarie 1111014000096 Oki Primadeka Y 1111014000103 Ahmad Muchlishon 1111014000125 Kelas 3C Pendidikan Bahasa Inggris Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2012

Transcript of Masuk dan berkembangnya islam di indonesia

Page 1: Masuk dan berkembangnya islam di indonesia

Masuk dan Berkembangnya Islam di

Indonesia

Mata Kuliah: Sejarah Peradaban Islam

Dosen: Ahmad Irfan Mufid, MA

Makalah ini disusun oleh:

Maya Syarie 1111014000096

Oki Primadeka Y 1111014000103

Ahmad Muchlishon 1111014000125

Kelas 3C

Pendidikan Bahasa Inggris

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2012

Page 2: Masuk dan berkembangnya islam di indonesia

Daftar Isi

Daftar Isi .............................................................................................................................

BAB I Pendahuluan

A. Latar Belakang ........................................................................................................

B. Rumusan Masalah ...................................................................................................

BAB II Pembahasan

A. Asal Masuknya Islam ke Indonesia ........................................................................

B. Teori Islamisasi .......................................................................................................

C. Pola Pembentukan Budaya Islam ............................................................................

D. Pembentukan Kerajaan-kerajaan Islam ...................................................................

E. Sebab-sebab Runtuhnya Kerajaan Islam .................................................................

BAB III Penutup

A. Kesimpulan .............................................................................................................

Daftat Pustaka .....................................................................................................................

Page 3: Masuk dan berkembangnya islam di indonesia

BAB I

Pendahuluan

A. Latar Belakang

Sebelum kedatangan Islam ke Indonesia, sudah ada beberapa perbedaan

agama dan kepercayaan, seperti Hindu, Budha, dan kepercayaan mistik lainnya.

Sistem kepercayaan ini menggunakan pengaruh bentuk sosial dan ekonomi seperti

struktur politik di Indonesia. Islam dibawa ke Indonesia oleh pedagang India dan

Persia melalui proses damai, yang dengan cepat diterima oleh masyarakat

Indonesia karena ajaran-ajarannya memperkenalkan toleransi dan persamaan

derajat. Bagi agama Hindu, sebagai agama yang menekankan diferensiasi kelas-

kelas sosial, agama baru ini (Islam) sangat menarik, khususnya di antara para

pedagang yang ditujukan terhadap orientasi internasional. Hal ini membuat Islam

menjadi motivasi untuk mengambil kekuatan politik dari wewenang orang-orang

kafir.1

B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana awal mula masuknya Islam ke Indonesia?

2. Bagimana teori islamisasi?

3. Bagaimana pola pembentukan budaya islam di Indonesia?

4. Bagaimana pembentukan kerajaan-kerajaan islam?

5. Apa penyebab runtuhnya kerajaan-kerajaan islam di Indonesia?

6. Adakah pengaruh slam terhadap kemajuan-kemajuan di bidang ekonomi,

politik, sosial dan buadaya, serta pendidikan?

1 Abdillah, Masykuri, Responses of Indonesian Muslim Intellectuals to the Concept of

Democracy, terjemahan (Hamburg: Abera Publishing House, 1997), p. 26.

Page 4: Masuk dan berkembangnya islam di indonesia

Bab II

Pembahasan

A. Asal Usul Masuknya Islam ke Indonesia

Pembahasan tentang asal usul Islam di Nusantara serta siapa pembawanya

dipaparkan melalui empat teori berikut:

1. Teori Persia

Agama Islam masuk ke nusantara berasal dari Persia. Teori ini

dicetuskan oleh Husein Djajadiningrat, sejarawan asal Banten, didukung oleh

kenyataan bahwa di Sumatera Utara (Aceh) terdapat perkumpulan orang-orang

Persia sejak abad ke-15. Marrison juga menguatkan teori ini dengan dasar

adanya pengaruh Persia yang jelas dalam kosakata kesusasteraan Melayu.

Kedatangan ulama besar bernama al Qadhi Amir Sayyid al Syirazi dari Persia

di kerajaan Samudera Pasai juga ikut sebagai penguat dan penegas teori

Persia.

2. Teori India

Agama Islam masuk ke Nusantara berasal dari Negara India. Snouck

Hurgronje (Belanda) mengungkapkan bahwa agama Islam masuk ke Nusantara

berasal dari kota Dakka, India. Di sisi lain Pijnappel dan Moquette (Belanda)

menyatakan bahwa agama islam berasal dari Gujarat dan Malabar, India.

Pembawanya adalah orang-orang Arab yang cukup lama tinggal di wilayah

tersebut. Fatimi juga menguatkan atas dasar adanya persamaan batu nisan

Malik al Shaleh dengan batu nisan di Bengal.

3. Teori Mesir

Menurut Keijzer, agama Islam berasal dari Mesir atas dasar kesamaan

madzhab, yaitu madzhab Safi’iyah. Sementara Niemann dan de Holander

menyatakan Hadramaut sebagai tempat Islam berasal.

4. Teori Cina

Wan Husein Azmi mengemukakan bahwa seorang ilmuan Spanyol,

Emmanuel Godinho de Eradie menulis “Sesungguhnya akidah Muhammad

telah diterima di Patani dan Pam di Pantai Timur, kemudian diterima dan

Page 5: Masuk dan berkembangnya islam di indonesia

dikembangkan oleh Permaicuri (Parameswara) di tahun 1411 M”.2 Ada

beberapa sumber asing yang mendukung teori ini, antara lain dari Kronik

Klenteng Sam Po Kong Semarang, Kronik Klenteng Talang Cirebon, dan

catatan perjalanan M Huan.3

B. Teori Islamisasi

Fakta sejarah bahwa pada abad 2 SM, TW Arnold dalam The Pearching of

Islam a History of the Propagation of the Muslim Faith, penduduk Nusantara

sudah menjalin hubungan dengan pedagang-pedagang dari Arab, Cina

(Tiongkok), Persia, dan lain-lain. Pedagang-pedagang tersebut singgah di Demak,

Cirebon, Perlak, Samudra Pasai, dan Pesisir Utara kepulauan Indonesia lainnya.

Walaupun tujuan utama para pedagang dari Arab adalah untuk berdagang, akan

tetapi mereka merasa berkewajiban mendakwahkan Islam kepada peduduk

setempat sehingga pada akhirnya terbentuklah komunitas muslim dengan

kerajaan-kerajaan Islam pertama di Nusantara berada di Aceh, Sumatera Utara.

Kerajaan-kerajaan tersebut adalah Perlak, Lamuri, dan Pasai.

Perkembangan Islam bertambah pesat pada masa kerajaan Pasai, sehingga

menjadi pusat studi agama Islam di kawasan Asia Tenggara. Pendidikan Islam

awalnya bersifat informal. Setelah masyarakat Islam terbentuk, dibangunlah

lembaga-lembaga pendidikan yang terdiri dari Munasah, Masjid, Rangkang, dan

Dayah. Dalam perkembangannya, pendidikan Islam mendapat dukungan dan

bantuan dari sultan, panglima Sagoe, Ulu Balang, dan lain-lain.

Di sisi lain Uka Tjandrasasmita juga menyatakan proses penyebaran Islam

dapat melalui berbagai saluran seperti perdagangan, perkawinan, birokrasi

pemerintahan, pendidikan, tasawuf, cabang-cabang kesenian, dan lain-lain. Pada

saat itu pedagang muslim memiliki status sosial tinggi sehingga banyak raja dan

bangsawan yang turut serta dalam kegiatan perdagangan, masuk Islam dan

menikahkan putri-putri mereka dengan para pedagang muslim.4 Di bidang politik,

berkembang pandangan dari fiqih syiyasah bahwa “agama yang dianut rakyat

2 Didin Saepudin, Sejarah Peadaban Islam, (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2007), hlm. 195.

2 Republika, “Teori Cina, Disembunyikan Belanda, Ditolak Soekarno dan Soeharto”,

(Jakarta, 11 Oktober 2012), hlm. 24. 4 Ibid, hlm. 200.

Page 6: Masuk dan berkembangnya islam di indonesia

tergantung pada agama yang dianut rajanya”. Di Indonesia berlaku pandangan

seperti itu, banyak raja dan bangsawan yang masuk Islam kemudian diikuti oleh

masyarakatnya.

Di bidang tasawuf, Van Bruinessen menyatakan bahwa Islam yang diajarkan

kepada orang-orang Asia Tenggara yang pertama memeluk Islam diwarnai dengan

ajaran sufi. Sifat spesifik tasawuf memudahkan penerimaan masyarakat non

muslim ke dalam lingkungannya.

Di bidang kesenian; seni wayang, seni sastra, seni bangunan, dan seni ukir

digunakan sebagai media untuk kepentingan dakwah. Di seni wayang, Sunan

Kalijaga sebagai pementas wayang tidak pernah meminta honor pertunjukan,

namun beliau hanya meminta penonton untuk mengucapkan kalimat syahadat.

C. Pola Pembentukan Budaya Islam

Berdasarkan catatan sejarah, ada tiga pola pembentukan budaya Islam yaitu

Pola Samudra Pasai, Pola Sulawesi Selatan, dan Pola Jawa. Berikut paparan

singkat ketiga pola tersebut:

1. Pola Samudra Pasai

Berdirinya Kerajaan Samudra Pasai menimbulkan perubahan dari

struktur negara yang segmenter ke struktur negara yang terpusat. Pada masa

kerajaan ini berkuasa, kerjaan ini menjadi pusat pengajaran agama.

Reputasinya terus berlanjut walupun akhirnya perkembangan kerajaan ini

menyusut. Pola yang dipakai kerajaan ini adalah pola “kebebasan budaya”

untuk memformulasikan struktur dari sistem kekuasaan, yang mencerminkan

kerajaan Aceh Darussalam.

2. Pola Sulawesi Selatan

Pola ini adalah pola islamisasi melalui konversi keraton atau pusat

kekuasaan. Pola ini didahului oleh bedirinya kerajaan Malaka. Proses

islamisasinya berlangsung dari struktur negara yang telah memiliki basis

legitimasi geneologis. Konversi agama menununjukan kemampuan raja yang

mana itu menghindarkan penguasa dari celaan rakyat terhadap penguasa

dalam hal kenegaraan.

Page 7: Masuk dan berkembangnya islam di indonesia

3. Pola Jawa

Berdirinya kerajaan Demak membawa pengaruh yang besar terhadap

perkembangan Islam di Jawa. Pada saat itu konsep pemerintahan Islam harus

dihadapkan pada budaya Budha sebagai agama yang dianut kebanyakan

masyarakat pada saat itu. Islam pada saat itu tampil sebagai penantang.

Khusus di Jawa, pola pembentukan keudayaannya berbeda dengan dua pola

sebelumnya yaitu di Pasai dan di Sulawesi Selatan. Di Jawa, menerapkan pola

tiga wilayah kekuasaan keagamaan yaitu di keraton, pesantren dan pasar. Dari

ketiga wilayah keagamaan tersebut, keraton (abangan) dan pesantren sering

terjadi dialog keagamaan. Pesantren pada saat itu diperangi dan menjadi

tempat berlindung muallaf yang kecewa. Hal ini menyebabkan penguasa

bertugas buka untuk menyebarkan agama, akan tetapi memunculkan

keserasian antara kedua kelompok tersebut. Oleh karena itu Walisongo,

membangun Masjid Demak yang mana menggabungkan konsep aturan Islam

yang dibalut budaya Budha pada saat itu.

D. Pembentukan Kerajaan-Kerajaan Islam

Kerajaan-kerajaan Islam yang terbentuk di Indonesia itu terbagi pada

beberapa wilayah dan masa. Wilayah-wilayah tersebut ialah Sumatera dan Jawa,

dan masanya terbagi pada masa sebelum penjajahan dan sesudah penjajahan.

Berikut kami uraikan sekilas sejarah pembentukan kerajaan-kerajaan Islam

Indonesia:

1. Kerajaan-Kerjaan Islam Sebelum Masa Penjajahan

a. Kerajaan Samudra Pasai

Kerajaan ini merupakan kerajaan Islam pertama di Indonesia yang

terletak di pesisir Timur Laut Aceh. Kerajaan ini terbentuk karena adanya

proses islamisasi yang dilakukan para pedagang Muslim yang pernah

singgah pada abad ke-7, ke-8 dan seterusnya.5 Kerajaan ini eksis sekitar

awal atau pertengahan abad ke-13. Hal ini dibuktikan atas dasar penemuan

nisan kubur yang terbuat dari granit asal Samudra Pasai. Pada nisan itu

5 Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam Dirasah Islamiyah II, (Jakarta: PT Rajagrafindo,

2008), hlm. 205.

Page 8: Masuk dan berkembangnya islam di indonesia

terdapat tulisan yang menyatakan bahwa raja pertama kerajaan itu

meninggal pada bulan Ramadhan tahun 696 H atau pada tahun 1297 M.

Menurut beberapa hikayat seperti Hikayat Raja-Raja Pasai, Hikayat Raa-

Raja Melayu, dan penelitian yang dilakukan Raja pertamanya ialah Malik

al-Saleh kan para sarjana Barat, khususnya dari negeri Kincir Angin,

Belanda, seperti Snouck Hurgronye, J.P. Molquette, J.L. Moens, J.

Hushoff Poll, G.P Rouffaer, H.J.K. Cowan, dan lain-lain.6 yang sekaligus

menjadi pendiri kerajaan. Pada masa kerajaan ini berkuasa, basis

ekonominya adalah pelayaran dan perdagangan yang mana juga

mewajibkan pajak kepada kapal-kapal barat yang melintas ke daerahnya

sebesar 6 %.

Adapun urutan raja-raja kerajaan Samudra Pasai diantaranya : Sultan

Malik Al-Saleh (1207 M), Muhammad Malik Al-Zahir (1297-1326 M),

Mahmud Malik Al-Zahir (1326-1345 M), Manshur Malik Al-Zahir (1345-

1346 M), Ahmad Malik Al-Zahir (1346-1383 M), Zain Al-Abidin Malik

Al-Zahir (1383-1405 M), Nahrasiyah (1402-?), Abu Zaid Al-Malik Al-

Zahir (?-1455 M), Mahmud Malik Al-Zahir (1455-1477 M), Zain Al-

Abidin (1477-1500 M), Abdullah Malik Al-Zahir (1501-1513 M) dan

terakhir Zain Al-Abidin ( 1513-1524 M). Kerajaan Samudra Pasai runtuh

pada tahun 1524 M karena pada tahun 1521 M kerajaan ini ditaklukan oleh

Portugis dan salanjutnya kekuasaannya dipengaruhi oleh kerajaan Aceh.

b. Aceh Darussalam

Terletak di daerah yang mana sekarang disebut Kabupaten Aceh

Besar. Belum diketahui kapan tepatnya kerajaan ini berdiri, namun Anas

Machmud berpendapat, Kerajaan Aceh berdiri pada abad ke-15 M.

Muzaffar Syah (1465-1497 M) ialah ia yang mendirikan kerajaan ini di

atas puing-puing Kerajaan Lamuri. H. J. De Graaf, menyatakan bahwa

Kerajaan Aceh Besar merupakan gabungan dari kerajaan Lamuri dan Aceh

Dar Al-Kamal. Pada masa kerajaan ini mengalami berbagai kemajuan

6 Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam Dirasah Islamiyah II, (Jakarta: PT Rajagrafindo,

2008), hlm. 206.

Page 9: Masuk dan berkembangnya islam di indonesia

dibidang ekonomi yaitu dengan pelabuhanya yang mana banyak pedagang

dari berbagai negara berkunjung ke pelabuhan di Aceh. Dan di bidang

kemiliteran, kerajaann ini mampu menjalin kerjasama dengan Turki

Usmani sehingga mampu mengalahkan Portugis. Pada saat itu kerajaan ini

dipimpin oleh Sultan Iskandar Muda yang bergelar Al-Qahar. Kerajaan ini

runtuh pada saat tampuk kepemimpinan dipegang oleh beberapa sultan

perempuan yang mana dengan kepemimpinan mereka yang kacau balau

sedikit demi sedikit daerah taklukan mereka memisahkan diri. Pada abad

ke-18 kerajaan ini hanya tinggal bayangan belaka.

E. Pengaruh Islam Terhadap Kemajuan-Kemajuan di Berbagai Bidang

1. Bidang Ekonomi

a. Samudra Pasai

Letaknya yang sangat strategis yakni penghubung jalur perdagangan

antara Cina, India dan Arab menjadikan samudra pasai sebagai tempat

singgah bagi para pedagang. Adapun pelayaran dan perdagangan adalah

basis utama dalam bidang ekonomi. Pada masa kekuasaan sultan Malik Al

Salih berhasil merperkokoh kekuasaan kerajaan di pantai timur Aceh dan

berkembang menjadi kerajaan perdagangan yang kuat di selat malaka.

b. Aceh Darussalam

Pada masa pemerintahan sultan iskandar muda, kerajaan Aceh mengalami

kemajuan yang diantaranya pada bidang perekonomian. Perekonomian

kerajaan Aceh mengalami kemajuan pada bidang perdagangan, pedagang

muslim yang sebelumnya berdagang dengan malaka memindahkan

kegiatan mereka ke Aceh, setelah malaka dikuasai oleh portugis. Dengan

demikian Aceh menjadi ramai dikunjungi oleh para saudagar dari penjuru

negeri.

c. Demak

Letak Demak yang begitu strategis menjadikannya menjadi kerajaan

maritim. Demak merupakan penghubung antara daerah penghasil rempah-

rempah dari timur dan barat. Disamping itu Demak juga memiliki

Page 10: Masuk dan berkembangnya islam di indonesia

pelabuhan-pelabuhan untuk singgahnya para pelayar. Selain perdagangan,

Demak juga menjadi kerajaan agraris karena letaknya yang berada di

muara sungai. Hal tersebut mempermudah dalam hal sektor pertaniannya.

Komoditas Demak diantaranya beras, garam, kayu jati, dll.

d. Pajang

Pajang merupakan dinasti atau kerajaan Islam yang berada di pedalaman

pertama di Jawa. Dengan demikian, masyarakatnya agraris: mengandalkan

hasil pertanian dan perkebunan. Maka dari itu, umur Kerajaan Pajang

tidaklah bertahan lama karena kurang menguasai perdagangan laut sebagai

basis perekonomian pada masa itu. Secara sistem dan struktur sosial,

masyarakat Pajang tak jauh beda dengan masyarakat Demak.

e. Mataram

Posisi ibukota Mataram di Kota Gede yang berada di pedalaman

menyebabkan Mataram sangat tergantung kepada hasil pertanian. Dengan

kehidupan masyarakat yang agraris membentuk tatanan masyarakat sistem

feodal. Bangsawan, priyayi dan kerabat kerajaan yang memerintah suatu

wilayah diberi tanah garapan yang luas, sedangkan rakyat bertugas untuk

mengurus tanah tersebut. Sistem ini melahirkan tuan tanah yang

menganggap menguasai wilayahnya.

Kehidupan kerajaan Mataram mengandalkan dari agraris, sedangkan

daerah pesisir pantai di wilayah yang dikuasai tidak dimanfaatkan. Dengan

mengandalkan dari pertanian, Mataram melakukan penaklukan ke

beberapa kerajaan-kerajaan di Jawa Timur dan Jawa Barat. Dengan

menarik upeti dari wilayah-wilayah penghasil beras menyebabkan

perekonomian berkembang dengan cepat.

f. Cirebon

Cirebon yang terletak di pesisir utara pulau jawa merupakan letak yang

strategis. Sumber perekonomian Cirebon terbagi atas dua yakni pelabuhan

dan daerah pedalaman yang subur. Pelabuhan Cirebon sangat ramai,

banyak kapal yang singgah dan saling bertransaksi. Wilayah pedalaman

Page 11: Masuk dan berkembangnya islam di indonesia

yang subur banyak menghasilkan hasil bumi diantaranya sayur-sayuran,

buah-buahan, padi.

g. Banten

Tidak berbeda dengan kerajaan islam sebelumnya. Kerajaan banten

mengandalkan sektor perdagangan dalam mencukupi kebutuhannya. Hal

tersebut disebabkan letak banten yang strategis, pelabuhan yang layak, dan

juga banten memiliki komoditas yang sangat penting yakni lada, sehingga

banyak pedagang asing yang tertarik.

h. Kutai

Diperkirakan bahwa pertanian, baik sawah maupun ladang, merupakan

mata pencarian utama masyarakat Kutai. Melihat letaknya di sekitar

Sungai Mahakam sebagai jalur transportasi laut, diperkirakan perdagangan

masyarakat Kutai berjalan cukup ramai. Bagi pedagang luar yang ingin

berjualan di Kutai, mereka harus memberikan “hadiah” kepada raja agar

diizinkan berdagang.

i. Gowa-Tallo

Kerajaan gowa-tallo atau kerajaan Makassar merupakan kerajaan maritim

di Indonesia bagian timur. Kerajaan Makassar berkembang menjadi pusat

perdagangan dengan banyak komoditas yang ditawarkan seperti rempah-

rempah. Maka tidak heran kalau para pelayar dari barat seperti portugis,

belanda, inggris pada singgah disana.

2. Bidang Politik

a. Samudra Pasai

Pada masa pemerintahan sultan Malik al Salih, system pemerintahan

kerajaan dan angkatan perang laut dan darat sudah terstruktur rapi.

Kerajaan mengalami kemakmuran, terutama setelah Pelabuhan Pasai

dibuka. Hubungan Kerajaan Samudra Pasai dan Perlak berjalan harmonis.

Wilayah kekuasaanya meliputi Aceh dan juga daerah kedah, semenanjung

Malaya.

b. Aceh Darussalam

Kerajaan Aceh pada masa itu juga memiliki hubungan diplomatik dengan

dinasti Usmani di Turki usmani. Hal ini terbukti saat aceh melawan

Page 12: Masuk dan berkembangnya islam di indonesia

belanda aceh meminta bantuan tentara pada turki. Adapun daerah

kekuasaanya meliputi wilayah samudra pasai, aceh, barus, dan melebar

kedaerah-daerah sekitarnya.

c. Demak

Sebelum berkuasa penuh atas Demak, Demak masih menjadi daerah

Majapahit. Baru Raden Patah berkuasa penuh setelah mengadakan

pemberontakan yang dibantu oleh para ulama atas Majapahit. Dapat

dikatakan bahwa pada abad 16, Demak telah menguasai seluruh jawa.

Daerah taklukannya meliputi Madiun, Blora, Surabaya, Pasuruan,

Lamongan, Blitar, Wirasaba, dan Kediri, daerah Jawa Tengah bagian

Selatan Gunung Merapi, Pengging, dan Pajang.

d. Pajang

Jaka tingkir atau sultan adiwijaya merupakan raja pajang yang paling

masyhur. Ia memerintahkan agar semua benda pusaka dipindahkan ke

pajang. Hal ini menyebabkan titik politik pindah dari pesisir (Demak) ke

pedalaman. Peralihan pusat politik tersebut membawa perkembangan yang

sangat berpengaruh dalam peradaban islam jawa.

sultan adiwijaya juga melakukan perluasaan wilayah kekuasaanya yakni

ke timur sampai madiun, blora, Kediri dan di aliran anak sungai bengawan

solo.

e. Mataram

Raden agung mampu menundukkan seluruh wilayah jawa timur, hingga ia

menetapkan amangkura I sebagai putra mahkota. Pada masa amangkurat I

inilah banyak konflik. Dalam setiap konflik, yang tampil sebagai lawan

adalah mereka yang didukung oleh para ulama. Amangkurat I membunuh

sekitar 5000-6000 ulama serta keluarganya.

f. Cirebon

Setelah kerajaan Cirebon resmi berdiri sebagai sebuah kerajaan islam,

sunan gunung jati berusaha meruntuhkan kerajaan pajajaran yang masih

belum menganut islam. daerah-daerah yang telah diislamkan antara lain:

kuningan, sindangkasih, telaga, luragung, ukur, cibalagung, kluntung,

bantar, indralaya, batulayang, dan timbangaten. Di wilayah pajajaran

Page 13: Masuk dan berkembangnya islam di indonesia

agama islam berkembang pesat di negeri caruban yang dipimpin oleh

syarif hidayatullah.

g. Banten

Hasanuddin sendiri menikahi puteri Demak dan diresmikan menjadi

Panembahan Banten tahun 1552. ia meneruskan usaha-usaha ayahnya

(Syarif Hidayatullah) dalam meluaskan daerah Islam, yaitu ke Lampung

dan sekitarnya di Sumatera Selatan.

h. Kutai

Jika dirunut, masa pemerintahan Kutai Martadipura berlangsung sejak

masa Kudungga pada abad ke-5 hingga digabungnya kerajaan ini pada

abad ke-13 ke dalam Kerajaan Kutai Kartanegara akibat kalah perang.

Sementara Kerajaan Kutai Kartanegara berlangsung sejak abad ke-13

hingga saat ini.

Wilayah kekuasaan Kutai Martadipura mencakup wilayah Kalimantan

Timur saat ini, terutama daerah aliran Sungai Mahakam. Sementara

wilayah kekuasaan Kutai Ing Martadipura, mencakup wilayah yang

sekarang menjadi Kabupaten Kutai Kartanegara, Kutai Barat, Kutai

Timur, Bontang , Samarinda dan Balikpapan.

i. Gowa-tallo

Kerajaan Goa-Tallo menjalin hubungan dengan Ternate yang telah

menerima Islam dari Gresik/Giri. Penguasa Ternate mengajak penguasa

Goa-tallo untuk masuk agama Islam, namun gagal. Islam baru berhasil

masuk di Goa-Tallo pada waktu datuk ri Bandang datang ke kerajaan Goa-

Tallo. Sultan Alauddin adalah raja pertama yang memeluk agama Islam

tahun 1605 M.

Kerajaan Goa-Tallo mengadakan ekspansi ke Bone tahun 1611, namun

ekspansi itu menimbulkan permusuhan antara Goa dan Bone.78

Penyebaran Islam yang dilakukan oleh Goa-Tallo berhasil, hal ini

merupakan tradisi yang mengharuskan seorang raja untuk menyampaikan

hal baik kepada yang lain.

Page 14: Masuk dan berkembangnya islam di indonesia

3. Bidang Sosial-Budaya

a. Samudra Pasai

Sebagai kerajaan besar, di kerajaan ini juga berkembang suatu kehidupan

yang menghasilkan karya tulis yang baik. Sekelompok minoritas kreatif

berhasil memanfaatkan huruf Arab yang dibawa oleh agama Islam, untuk

menulis karya mereka dalam bahasa Melayu. Inilah yang kemudian

disebut sebagai bahasa Jawi, dan hurufnya disebut Arab Jawi.

Di antara karya tulis tersebut adalah Hikayat Raja Pasai (HRP). Bagian

awal teks ini diperkirakan ditulis sekitar tahun 1360 M. HRP menandai

dimulainya perkembangan sastra Melayu klasik di bumi nusantara. Sejalan

dengan perkembangan karya sastra, ilmu tasawuf juga berkembang pada

masa ini.

b. Aceh Darussalam

Banyak wilayah sekitar aceh yang telah diislamkan pada masa puncak

kekuasaan aceh diantaranya dari aceh, tanah gayo juga minangkabau telah

berhasil diislamkan. Pada masanya, Aceh terus berkembang untuk masa

beberapa tahun. Pengetahuan agama maju dengan pesat. Akan tetap tatkala

beberapa sultan perempuan menduduki singgasana tahun 1641-1699,

beberapa wilayah taklukannya lepas dan kesultanan menjadi terpecah

belah.

c. Demak

Berdirinya kerajaan demak banyak didorong oleh latar belakang untuk

mengembangkan dakwah islam. oleh karena itu tidak heran jika demak

gigih melawan daerah-daerah yang ada dibawah pengaruh asing. Berkat

dukungan wali songo, demak berhasil menjadikan diri sebagai kerajaan

islam pertama di jawa yang memiliki pengaruh cukup luas. Untuk

mendukung dakwah pengembangan agama islam, dibangunlah masjid

agung demak sebagai pusatnya. Kehidupan sosial dan budaya masyarakat

demak lebih berdasarkan pada agama dan budaya islam karena pada

dasarnya demak adalah pusat penyebaran islam di pulau jawa.

Page 15: Masuk dan berkembangnya islam di indonesia

d. Pajang

Selama pemerintahan sultan adiwijaya, kesusastraaan dan kesenian keratin

yang sudah maju di demak dan jepara lambat laun dikenal di pedalaman

jawa. Pengaruh islam yang kuat di pesisir menjalar dan tersebar ke daerah

pedalaman.

e. Mataram

Kehidupan masyarakat di kerajaan Mataram, tertata dengan baik

berdasarkan hukum Islam tanpa meninggalkan norma-norma lama begitu

saja. Dalam pemerintahan Kerajaan Mataram Islam, Raja merupakan

pemegang kekuasaan tertinggi, kemudian diikuti oleh sejumlah pejabat

kerajaan. Di bidang keagamaan terdapat penghulu, khotib, naid, dan

surantana yang bertugas memimpin upacara-upacara keagamaan. Di

bidang pengadilan, dalam istana terdapat jabatan jaksa yang bertugas

menjalankan pengadilan istana.

f. Cirebon

Cirebon berasal dari kata “caruban” yang artinya campuran. Diperkirakan

masyarakat Cirebon merupakan campuran dari kelompok pedagang

pribumi dengan keluarga-keluarga Cina yang telah menganut Islam.

Menurut Sumber berita tertua tentang Cirebon, satu rombongan keluarga

Cina telah mendarat dan menetap di Gresik. Seorang yang paling

terkemuka adalah Cu-cu, Keluarga Cu-cu yang sudah menganut agama

Islam kemudian mendapat kepercayaan dari pemerintah Demak untuk

mendirikan perkampungan di daerah Barat. Atas kesungguhan dan

ketekunan mereka bekerja maka berdirilah sebuah perkampungan yang

disebut Cirebon.

Keraton para keturunan Sunan Gunung Jati tetap dipertahankan di bawah

kekuasaan dan pengaruh pemerintah Hindia Belanda. Kesultanan itu

bahkan masih dipertahankan sampai sekarang. Meskipun tidak memiliki

pemerintahan administratif, mereka tetap meneruskan tradisi Kesultanan

Cirebon. Misalnya, melaksanakan Panjang Jimat (peringatan Maulid Nabi

Muhammad Saw) dan memelihara makam leluhurnya Sunan Gunung Jati.

Page 16: Masuk dan berkembangnya islam di indonesia

g. Banten

Agama islam benar-benar menjadi pedoman hidup rakyat kerajaan banten.

Meskipun agama islam mempengaruhi sebagian besar kehidupan

kesultanan banten, namun penduduk banten telan menjalankan praktek

toleransi terhadap pemeluk agama lain. Hal ini dibuktikan dengan

dibangunnya sebuah klenteng di pelabuhan banten pada tahun 1673.

Masyarakat yang berada pada wilayah kesultanan banten terdiri dari

beragam etnis yang ada di nusantara, antara lain: sunda, jawa, melayu,

bugis, Makassar dan bali. Beragam suku tersebut memberikan pengaruh

kebudayaan di banten dengan tetap berdasarkan aturan agama islam.

Dalam bidang seni banguanan banten meninggalkan seni bangunan masjid

agung banten yang dibangun pada abad ke-16. Selain itu, kerajaan banten

juga memiliki bangunan istana dan bangunan gapura pada istana kaibon

yang dibangun oleh jan lucas cardeel, seorang belanda yang telah

memeluk islam.

h. Kutai

Dalam kehidupan sosial terjalin hubungan yang harmonis antara Raja

Mulawarman dengan kaum Brahmana. Budaya di kutai juga sangat maju,

hal tersebut dengan ditemukannya artefak, candi, manik-manik, patung

perunggu dan keramik yang sangat indah

i. Gowa-tallo

Orang Makassar dikenal sebagai pelaut ulung, transportasi yang digunakan

adlah perahu Pinisi. Mereka berani menyeberang lautan menuju negara-

negara yang sangat jauh bahkan sampai Madagaskar dan Afrika Selatan.

Masuknya agama Islam dan maraknya perdagangan di Nusantara

menambah kuatnya usaha dagang yang dijalankan oleh orang Makassar.

Tidaklah heran, jika saat ini orang Makassar terkenal dalam bisnis.

F. Sebab-Sebab Runtunya Kerajaan Islam

a. Samudra Pasai

Beberapa faktor penyebab kemunduran kerajaan Samudera Pasai :

1. Kerajaan Majapahit berambisi menyatukan Nusantara,

Page 17: Masuk dan berkembangnya islam di indonesia

2. Berdirinya Bandar Malaka yang letaknya lebih strategis,

3. Setelah Sultan Malik at-Thahir meninggal, tidak ada yang

menggantikan sehingga penyebaran agama Islam diambil kerajaan

Aceh.

b. Aceh Darussalam

Beberapa faktor penyebab kemunduran kerajaan ini adalah :

1. Kekalahan perang antara Aceh melawan Portugis (1629).

2. Pengganti Sultan Iskandar Muda kurang Cakap.

3. Permushan antara kaum muda.

4. Daerah yang jauh dari pemerintahan pusat, melepaskan diri dari

Aceh.

c. Demak

Beberapa faktor penyebab kemunduran kerajaan ini adalah :

1. Terjadi pertikaian antarkeluarga sepeninggal Sultan Trenggana,

2. Naiknya Arya Penangsang ke tahta kerajaan,

3. Arya Penangsang dapat dikalahkan Jaka Tingkir.

d. Pajang

Beberapa faktor penyebab kemunduran kerajaan ini adalah :

1. Perluasan wilayah tidak dapat dijalankan secara maksimal,

2. Kesultanan Pajang kalah pamor terhadap Mataram.

e. Mataram

Kemunduran Mataram Islam berawal saat kekalahan Sultan

Agung merebut Batavia dan menguasai seluruh Jawa dari Belanda. Setelah

kekalahan itu, kehidupan ekonomi rakyat tidak terurus karena sebagian

rakyat dikerahkan untuk berperang.

f. Cirebon

Beberapa faktor penyebab kemunduran kerajaan ini adalah :

1. Perpecahan antara saudara menyebabkan kedudukan Kesultanan

Cirebon menjadi lemah sehingga pada tahun 1681 kedua kesultanan

menjadi proteksi VOC.

Page 18: Masuk dan berkembangnya islam di indonesia

2. Pada waktu Panembahan Sepuh meninggal dunia (1697), terjadi

perebutan kekuasaan di antara kedua putranya. Keadaan demikian

mengakibatkan kedudukan VOC semakin kokoh.

3. Dalam Perjanjian Kertasura 1705 antara Mataram dan VOC

disebutkan bahwa Cirebon berada di bawah pengawasan langsung VOC.

g. Banten

Beberapa faktor penyebab kemunduran kerajaan ini adalah :

1. Mangkatnya Raja Besar Banten Maulana Yusuf dan tidak ada yang

menggantikannya,

2. Perang saudara antara saudara Maulana Yusuf dengan pembesar

Kerajaan Banten.

h. Kutai

Kerajaan kutai berakhir saat raja kutai yang bernama maharaja dharma

setia tewas dalam peperangan di tangan raja kutai kartanegara ke-13, aji

pangeran anum panji mendapa. Perlu diingat bahwa kutai ini (kutai

martadipura) berbeda dengan kerajaan kutai kartanegara yang ibukotanya

pertama kali berada di kutai lama (tanjung kute). Kutai kartanegara inilah

yang selanjutnya menjadi kerajaan islam yang disebut kesultanan kautai

kartanegara.

i. Gowa-tallo

Beberapa faktor penyebab kemunduran kerajaan ini adalah :

1. Di kerajaan Makssar terjadi pertentangan keluarga bangsawan,

2. Tidak ada regenerasi yang cakap.

Page 19: Masuk dan berkembangnya islam di indonesia

Bab III

Penutup

A. Kesimpulan

Indonesia yang dikenal sebagai Negara dengan jumlah muslim terbesar di

dunia. Banyak versi yang menyatakan bahwa kapan islam masuk Indonesia dan

darimana islam datang. Setidaknya ada empat teori yang menyebutkan islam

masuk Indonesia yakni teori Persia, india, mesir dan cina.

Teori Persia dengan dasar adanya pengaruh Persia yang jelas dalam

kosakata kesusasteraan Melayu. Teori india dengan dasar persamaan batu nisan

Malik al Shaleh dengan batu nisan di Bengal, teori mesir dengan dasar

berkembangnya madzhab syafi’iyyah dan teori cina dengan dasar Kronik

Klenteng Sam Po Kong Semarang, Kronik Klenteng Talang Cirebon, dan catatan

perjalanan M Huan.

Islam semakin berkembang di nusantara dengan lahirnya kerajaan-kerajaan

islam seperti samudra pasai, aceh, demak, Cirebon, gowa-tallo dan lainnya.

Masing-masing kerajaan tersebut menyumbangkan pengaruh yang sangat besar

dalam penyebaran agama Islam.

Seiring dengan berkembang pesatnya agama islam, kemajuan dalam bidang

sosial, budaya dan ekonomi juga mengalami kemajuan yang sangat significant.

Banyak peninggalan-peninggalan yang telah diwariskan oleh kerajaan Islam

tersebut diantaranya bangunan-bangunan masjid, bangunan keratin dan lainnya.

Selain menyebarkan ajaran islam, kerajaan-kerajaan islam tersebut juga

berperan aktif dalam perlawanan dan mengusir penjajahan dari bangsa barat.

Page 20: Masuk dan berkembangnya islam di indonesia

Daftar Pustaka

Abdillah, Masykuri. 1997. Responses of Indonesian Muslim Intellectuals to the

Concept of Democracy. Hamburg: Abera Publishing House.

Republika. “Teori Cina, Disembunyikan Belanda, Ditolak Soekarno dan Soeharto”.

Jakarta, 11 Oktober 2012

Saridjo, Marwan. 2010. Pendidikan Islam dari Masa ke Masa. Jakarta: Yayasan

Ngali Aksara dan Penamadani.

Saepudin, Didin. 2007. Sejarah Peradaban Islam. Jakarta: UIN Jakarta Press.

Supriyadi, Dedi. 2008. Sejarah Peradaban Islam. Bandung: Pustaka Setia.

Yatim, Badri. 2011. Sejarah Peradaban Islam. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.

http://ssbelajar.blogspot.com

http://majelispenulis.blogspot.com/2012/05/perekonomian-islam-pada-masa-

kesultanan.html