MASTERPLAN PENGEMBANGAN PUSAT UNGGULAN IPTEK …bpol.litbang.kkp.go.id/pui/masterplan/draft...

56
MASTERPLAN PENGEMBANGAN PUSAT UNGGULAN IPTEK OBSERVASI KELAUTAN TAHUN 2017 FOKUS UNGGULAN: SISTEM INFORMASI SPASIAL DAERAH PENANGKAPAN IKAN DAN EKOSISTEM PESISIR BALAI RISET DAN OBSERVASI LAUT BALAI RISET DAN OBSERVASI LAUT JALAN BARU PERANCAK JEMBRANA BALI Telp. (0365) 44267, Fax. (0365) 44278 MEI, 2017

Transcript of MASTERPLAN PENGEMBANGAN PUSAT UNGGULAN IPTEK …bpol.litbang.kkp.go.id/pui/masterplan/draft...

Page 1: MASTERPLAN PENGEMBANGAN PUSAT UNGGULAN IPTEK …bpol.litbang.kkp.go.id/pui/masterplan/draft masterplan PUI BROL... · penangkapan ikan dan ekosistem pesisir yang meliputi peningkatan

MASTERPLAN PENGEMBANGAN PUSAT UNGGULAN IPTEK OBSERVASI KELAUTAN

TAHUN 2017

FOKUS UNGGULAN: SISTEM INFORMASI SPASIAL DAERAH PENANGKAPAN IKAN DAN EKOSISTEM PESISIR

BALAI RISET DAN OBSERVASI LAUT

BALAI RISET DAN OBSERVASI LAUT JALAN BARU PERANCAK JEMBRANA BALI

Telp. (0365) 44267, Fax. (0365) 44278

MEI, 2017

Page 2: MASTERPLAN PENGEMBANGAN PUSAT UNGGULAN IPTEK …bpol.litbang.kkp.go.id/pui/masterplan/draft masterplan PUI BROL... · penangkapan ikan dan ekosistem pesisir yang meliputi peningkatan

LEMBAR

PENGESAHAN

MASTERPLAN PUSAT UNGGULAN IPTEK

PUSAT UNGGULAN IPTEK OBSERVASI LAUT

Telah diperiksa dan disetujui untuk diusulkan dalam seleksi masterplan Pusat

Unggulan IPTEK yang akan dilaksanakan oleh Kementerian Riset, Teknologi,

dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia

Jembrana, Mei 2017

Mengetahui

Kepala

Badan Riset dan Sumberdaya

Manusia Kelautan dan Perikanan

M. Zulficar Mochtar, S. T. M. Sc

Kepala

Balai Riset dan Observasi Laut

Dr. I Nyoman Radiarta, S.Pi, MSc

Page 3: MASTERPLAN PENGEMBANGAN PUSAT UNGGULAN IPTEK …bpol.litbang.kkp.go.id/pui/masterplan/draft masterplan PUI BROL... · penangkapan ikan dan ekosistem pesisir yang meliputi peningkatan

Masterplan PUI Observasi Kelautan_BROL_2017 ii

RINGKASAN EKSEKUTIF

Balai Riset dan Observasi Laut (BROL) memiliki mandat untuk melakukan penelitian

dan Observasi di bidang kelautan. Observasi kelautan membutuhkan berbagai teknologi

dalam aplikasinya, sejak awal BROL bertekat untuk menggunakan berbagai teknologi

observasi yang dapat menjangkau wilayah laut laut Indonesia secara tepat, efektif dan

efisien. Pendekatan yang dilakukan BROL dalam observasi melibatkan sistem observasi

melalui penginderaan jauh, pemodelan oseanografi dan observasi laut langsung baik

dengan bantuan alat secara permanen maupun secara temporal. Fokus pengembangan

masterplan pusat unggulan IPTEK BROL adalah pada Sistem informasi Spasial untuk

daerah penangkapan ikan dan perubahan Parameter Lingkungan. Sistem informasi ini

menggabungkan berbagai teknologi agar lebih bermanfaat dan digunakan lebih luas bagi

stakeholders. Salah satu pemanfaatan sistem informasi ini adalah dalam hal program alih

teknologi ke masyarakat, yang juga telah dilakukan oleh BROL dengan memberikan

sosialisasi dalam pemanfaatan peta potensi daerah penangkapan ikan kepada

masyarakat nelayan diberbagai daerah di Indonesia.

Kompetensi BROL sebagai pusat unggulan dalam observasi kelautan di Indonesia

nampaknya perlu ditingkatkan lagi tidak hanya secara nasional namun juga internasional.

Dalam upaya peningkatan kopentensi BROL, maka perlu adanya dukungan kegiatan

pengembangan kapasitas dan kapabilitas BROL yang lebih baik lagi sehingga lembaga

lebih mampu dan siap dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan riset bertaraf

internasional. Untuk itu, pengembangan penguatan kelembagaan IPTEK yang meliputi

penguatan Sourcing Absorptive Capacity, Riset and Development Capacity,

Disseminating Capacity menjadi perlu untuk dilakukan. Dengan menguatnya

kelembagaan IPTEK diharapkan BROL mampu menjadi Pusat Unggulan IPTEK yang

mampu menjawab kebutuhan negara akan observasi laut sehingga visi KKP dalam

mewujudkan kadaulatan, keberlangsungan dan kesejahteraan masyarakat perikanan

dan kelautan Indonesia dapat segera terwujud.

Page 4: MASTERPLAN PENGEMBANGAN PUSAT UNGGULAN IPTEK …bpol.litbang.kkp.go.id/pui/masterplan/draft masterplan PUI BROL... · penangkapan ikan dan ekosistem pesisir yang meliputi peningkatan

Masterplan PUI Observasi Kelautan_BROL_2017 iii

PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang maha kuasa yang telah

memberikan rahmat dan hidayahnya sehingga Masterplan Pusat Unggulan IPTEK

Perbenihan Ikan Laut ini dapat disusun tepat pada waktunya. Masterplan ini disusun oleh

Balai Riset dan Observasi Laut (BROL) yang merupakan bagian dari kelengkapan

pengembangan Pusat Unggulan IPTEK Observasi Kelautan. Sebagai lembaga penelitian

yang mandiri dan terdepan di bidang Observasi Kelautan, BROL berusaha untuk

mengembangkan dan meningkatkan kapasitasnya menjadi lebih baik lagi. Salah satunya

melalui pengembangan Pusat Unggulan IPTEK yang diharapkan mampu menjawab dan

memecahkan permasalahan-permasalahan dibidang Observasi Kelautan.

Masterplan ini menampilkan profil lembaga dan memaparkan berbagai aspek

strategis dari BROL yang berniat untuk meningkatkan kapasitasnya menjadi pusat

unggulan IPTEK, khususnya membahas justifikasi kondisi saat ini dan kondisi yang

diharapkan serta program dan kegiatan yang dirancang untuk mencapai tujuan tersebut.

Pengembangan program kegiatan yang sudah dilaksanakan BROL selama ini telah

diselaraskan dengan isu-isu yang berkembangan dan sesuai dengan kebutuhan

masyarakat.

Dengan tersusunnya masterplan ini, kami mengucapkan terima kasih dan

penghargaan setinggi-tingginya kepada para peneliti dan pejabat struktural serta pihak-

pihak yang telah membantu penyusunan masterplan ini. Kami telah berusaha menyusun

dokumen masterplan ini secara maksimal, namun kami menyadari bahwa dokumen ini

masih jauh dari sempurna. Untuk itu saran dan kritik yang bersifat membangun sangat

kami harapkan.

Tim Penyusun

Page 5: MASTERPLAN PENGEMBANGAN PUSAT UNGGULAN IPTEK …bpol.litbang.kkp.go.id/pui/masterplan/draft masterplan PUI BROL... · penangkapan ikan dan ekosistem pesisir yang meliputi peningkatan

Masterplan PUI Observasi Kelautan_BROL_2017 iv

DAFTAR ISI

RINGKASAN EKSEKUTIF ................................................................................... ii

PENGANTAR ....................................................................................................... iii

DAFTAR ISI .......................................................................................................... iv

DAFTAR TABEL................................................................................................... vi

DAFTAR GAMBAR .............................................................................................. vii

BAB 1. PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

A. Latar Belakang .................................................................................................. 1

B. Perumusan Masalah ......................................................................................... 2

C. Tujuan Pengembangan .................................................................................... 3

D. Sasaran ............................................................................................................ 3

E. Ruang Lingkup .................................................................................................. 4

BAB 2. ANALISIS SITUASI .................................................................................. 6

A. Profil Organisasi................................................................................................ 6

B. Kondisi Saat Ini ................................................................................................. 8

B.1. Manajemen Litbang ................................................................................... 8

B.2. Profil Sumber Daya Manusia ..................................................................... 9

B.3. Sarana Prasarana dan Fasilitas Pendukung ............................................. 14

B.4. Akreditasi, Standarisasi dan Sertifikasi Lembaga ...................................... 14

B.5. Kapasitas Akses Informasi ........................................................................ 15

C. Kondisi Yang Diharapkan ................................................................................. 16

D. Analisis Kesenjangan ....................................................................................... 21

E. Strategi Pencapaian Target .............................................................................. 23

BAB 3. STRATEGI DAN KEGIATAN PENGEMBANGAN KAPASITAS

LEMBAGA ............................................................................................................ 25

A. Penguatan Kapasitas Internal (Sourcing – Absorptive Capacity) ...................... 25

A.1. Penguatan kapasitas dan kapabilitas lembaga .......................................... 25

Page 6: MASTERPLAN PENGEMBANGAN PUSAT UNGGULAN IPTEK …bpol.litbang.kkp.go.id/pui/masterplan/draft masterplan PUI BROL... · penangkapan ikan dan ekosistem pesisir yang meliputi peningkatan

Masterplan PUI Observasi Kelautan_BROL_2017 v

A.2. Pengembangan Sumberdaya Manusia ...................................................... 29

B. Penguatan Kapasitas Riset dan Pengembangan ............................................. 31

C. Penguatan kapasitas diseminasi (Disseminating capacity) .............................. 34

D. Komoditas Unggulan Lembaga ........................................................................ 37

D.1. Sistem Informasi Spasial Daerah Penangkapan Ikan................................ 37

D.2. Ekosistem Pesisir ...................................................................................... 39

BAB 4. PENUTUP ................................................................................................ 48

Page 7: MASTERPLAN PENGEMBANGAN PUSAT UNGGULAN IPTEK …bpol.litbang.kkp.go.id/pui/masterplan/draft masterplan PUI BROL... · penangkapan ikan dan ekosistem pesisir yang meliputi peningkatan

Masterplan PUI Observasi Kelautan_BROL_2017 vi

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Komponen Berdasarkan Pendidikan ....................................................... 9

Tabel 2. Komposisi Berdasarkan Jabatan Struktural dan Fungsional ................... 10

Tabel 3. Petugas Belajar Aktif per 2016 di BROL ................................................. 13

Tabel 4. Strategi Berdasarkan Peta Posisi Hasil SWOT Analysis ......................... 22

Tabel 5. Analisis Cost-Benefit Empat Strategi BROL ............................................ 22

Tabel 6. Roadmap Penguatan Kapasitas dan Kapabilitas Lembaga .................... 28

Tabel 7. Kebutuhan Anggaran Penguatan Kapasitas dan Kapabilitas Lembaga

(Rp. x1000) ............................................................................................. 29

Tabel 8. Roadmap Pengembangan Sumber Daya Manusia ................................. 30

Tabel 9. Kebutuhan Anggaran untuk Penguatan Sumber Daya Manusia (Rp.

x1000) .................................................................................................... 31

Tabel 10. Roadmap Penguatan Fokus Riset dan Pemanfaatan Produk Riset ...... 33

Tabel 11. Kebutuhan Anggaran Penguatan Riset Dan Pemanfaatan Hasil Riset

(Rp. x1000) ............................................................................................. 33

Tabel 12. Indikator Keberhasilan Diseminasi Hasil Kegiatan ................................ 35

Tabel 13. Target Output, Outcome dan Impact Diseminasi Hasil Kegiatan ........... 36

Tabel 14. Roadmap Penguatan Kerangka Diseminasi Dan Keberlanjutan

Diseminasi .............................................................................................. 37

Tabel 15. Kebutuhan Anggaran Penguatan Diseminasi (Rp. x1000) .................... 37

Tabel 16. Diseminasi Bioreeftek di Beberapa Lokasi di Indonesia ........................ 42

Tabel 17. Paten, Penghargaan dan Tanda Jasa ................................................... 43

Page 8: MASTERPLAN PENGEMBANGAN PUSAT UNGGULAN IPTEK …bpol.litbang.kkp.go.id/pui/masterplan/draft masterplan PUI BROL... · penangkapan ikan dan ekosistem pesisir yang meliputi peningkatan

Masterplan PUI Observasi Kelautan_BROL_2017 vii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Struktur Organisasi Balai Riset dan Observasi Laut ............................ 7

Gambar 2. Komposisi Pegawai Negeri berdasarkan Golongan Ruang ................. 9

Gambar 3. Komposisi Berdasarkan Pendidikan di BROL ..................................... 11

Gambar 4. Komposisi PNS Berdasarkan Golongan di BROL ............................... 12

Gambar 5. Komposisi PNS Berdasarkan Jabatan di BROL .................................. 13

Gambar 6. Posisi Kekuatan Organisasi BROL ...................................................... 25

Gambar 7. Bioreeftek ............................................................................................ 40

Gambar 8. Metode Time Swim Yang Digunakan Pada Saat Survey/Monitoring ... 41

Gambar 7. Langkah – Langkah Pemindahan BIOREEFTEK ke Lokasi dengan

Kondisi Karang Kurang Baik ................................................................. 41

Gambar 8. Peta Sebaran Bioreeftek di Beberapa Wilayah di Indonesia ............... 42

Gambar 9. Konsep Sistem Pemantauan Pemantauan Mangrove untuk Mitigasi

dan Adaptasi Perubahan Iklim .............................................................. 45

Gambar 10. Lokasi stasiun pemantauan mangrove BROL. .................................. 46

Page 9: MASTERPLAN PENGEMBANGAN PUSAT UNGGULAN IPTEK …bpol.litbang.kkp.go.id/pui/masterplan/draft masterplan PUI BROL... · penangkapan ikan dan ekosistem pesisir yang meliputi peningkatan

Masterplan PUI Observasi Kelautan_BROL_2017 1

BAB 1. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembangunan dalam RPJMN 2015-2019 menggambarkan adanya reorientasi

paradigma pembangunan dari pembangunan berbasis daratan menjadi pembangunan

berbasis kelautan dan kepulauan. Kerangka pencapaian tujuan RPJMN 2015-2019

dirumuskan lebih lanjut dalam 9 agenda prioritas pembangunan nasional (NAWA CITA).

Pembangunan kelautan dan perikanan lima tahun kedepan diarahkan untuk memenuhi

tiga pilar yang saling terintegrasi, yakni kedaulatan (sovereignty), keberlanjutan

(sustainability), dan kemakmuran (prosperity). Badan Riset dan Sumber Daya Manusia

Kelautan dan Perikanan (BRSDM KP) yang merupakan koordinator lembaga penelitian

dibawah Kementerian Kelautan dan Perikanan mempunyai tujuh prioritas bidang

penelitian, yaitu : (1) industrialisasi kelautan dan perikanan, (2) energi laut, (3) marikultur,

(4) blue ekonomi, (5) farmasetika laut, (6) garam industri, dan (7) menopang CTI (coral

triangle initiative).

Indonesia adalah negara bahari dan kepulauan terbesar di dunia dengan memiliki

lautan yang luas dengan potensi sumberdaya laut yang besar. Dalam rangka mengelola

dan memanfaatkan sumberdaya laut tersebut, Indonesia perlu mengubah paradigma

terhadap laut, yaitu dari kecenderungan yang konservatif dan kurang terukur menuju

paradigma baru yang mengandalkan ilmu pengetahuan dan teknologi kelautan. Hal

tersebut dilakukan guna meningkatkan nilai tambah sumberdaya kelautan bagi

kesejahteraan masyarakat secara berkelanjutan dan menjaga sumberdaya laut di masa

datang agar tetap lestari. Untuk itu, perlu dibangun kembangkan pondasi dan

pemanfaatan teknologi observasi laut yang berbasis pada penelitian terapan (applied

research) sebagai salah satu aspek utama dalam pembangunan di sektor kelautan. Guna

menjawab tantangan yang semakin berat di masa mendatang perlu dilakukan

peningkatan kegiatan penelitian dan pengembangan di sektor kelautan, baik dalam skala

nasional, regional, maupun global. Kegiatan penelitian terapan dan pemantauan laut

secara regional dan global, khususnya yang diprakarsai oleh Intergovernmental

Oceanographic Commission (IOC) dalam jaringan pemantauan dan pertukaran data

Global Ocean Observing System (GOOS), negara-negara di Asia Tenggara telah

Page 10: MASTERPLAN PENGEMBANGAN PUSAT UNGGULAN IPTEK …bpol.litbang.kkp.go.id/pui/masterplan/draft masterplan PUI BROL... · penangkapan ikan dan ekosistem pesisir yang meliputi peningkatan

Masterplan PUI Observasi Kelautan_BROL_2017 2

mengambil langkah nyata dalam mendukung kegiatan tersebut agar dapat memberikan

manfaat dan keuntungan bagi mereka.

Dalam rangka mewujudkan tiga pilar pembangunan perikanan dan kelautan,

dibutuhkan observasi terhadap kondisi perairan laut indonesia. Balai Riset dan

Observasi Laut (BROL) sebagai satu-satunya lembaga penelitian observasi laut di

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) memiliki mandat untuk melakukan

penelitian dan observasi kelautan dengan berbagai aspek pendukungnya. Observasi

kelautan membutuhkan berbagai teknologi dalam aplikasinya, sejak awal BROL bertekat

untuk menggunakan berbagai teknologi observasi yang dapat menjangkau wilayah laut

Indonesia secara tepat, efektif dan efisien. Pendekatan yang dilakukan BROL dalam

observasi telah menggunakan teknologi penginderaan jauh, pemodelan oseanografi

dan observasi laut langsung baik dengan bantuan alat secara permanen maupun secara

temporal. Upaya tersebut dilakukan oleh BROL dengan berupaya untuk menghasilkan

inovasi teknologi observasi kelautan. Hal ini juga ditujukan sebagai peningkatan

pemanfaatan produk yang dihasilkan oleh BROL untuk pengguna (stakeholder) terkait.

Inovasi teknologi observasi pada akhirnya digunakan dalam rangka menjaga

keberlanjutan sumberdaya kelautan, kedaulatan negara serta meningkatkan

kesejahteraan masyarakat.

Untuk menghasilkan inovasi teknologi observasi yang handal harus didukung

oleh sumber daya manusia (SDM) yang memiliki kompetensi dibidang teknologi

pendukung obsevasi, kelembagaan yang profesional dan dukungan dana yang

mencukupi untuk melaksanakan program-program penelitian yang telah ditetapkan.

Peningkatan kapasitas SDM harus dilakukan untuk meningkatkan kredibilitas penelitian

dan profesionalisme lembaga.

B. Perumusan Masalah

Permasalahan utama yang dihadapi BROL sebagai salah satu unit kerja lingkup

BRSDM KP, Kementerian Kelautan dan Perikanan adalah sinergisitas riset antar

lembaga penelitian di Indonesia serta penyebarluasan hasil riset ditingkat nasional dan

internasional. Sedangkan permasalahan lain yang timbul adalah dalam hal kebijakan

Page 11: MASTERPLAN PENGEMBANGAN PUSAT UNGGULAN IPTEK …bpol.litbang.kkp.go.id/pui/masterplan/draft masterplan PUI BROL... · penangkapan ikan dan ekosistem pesisir yang meliputi peningkatan

Masterplan PUI Observasi Kelautan_BROL_2017 3

anggaran yang membatasi belanja modal untuk mendukung penyediaan fasilitas

penelitian dan observasi serta alat-alat laboratorium yang memadai. Mengingat IPTEK

saat ini berkembang begitu pesat dengan kebutuhan teknologi observasi yang saling

bekejaran dengan kerusakan lingkungan dan teknologi pengrusakannya. Disamping itu

perlu adanya peningkatan kompetensi dan kualitas SDM pada tenaga teknis pendukung

di laboratorium sehingga memiliki ketrampilan dalam aspek operating sistem yang handal

terhadap seluruh sarana observasi.

Akses dalam memperoleh publikasi internasional juga dirasa perlu adanya

peningkatan karena sangat erat kaitannya dengan informasi teknologi yang berkembang

sehingga kegiatan yang akan dilakukan selaras dengan kemajuan jaman. Selain itu,

dengan adanya kemudahan dalam akses publikasi internasional, diharapkan akan

mampu untuk meningkatkan publikasi karya tulis ilmiah yang dihasilkan oleh BROL di

kancah nasional dan internasional.

C. Tujuan Pengembangan

Tujuan pelaksanaan kegiatan penguatan kelembagaan ini adalah untuk

mengembangkan Balai Riset dan Observasi Laut menjadi Pusat Unggulan IPTEK (PUI)

Observasi Kelautan dengan fokus unggulan sistem informasi spasial untuk daerah

penangkapan ikan dan ekosistem pesisir. Selain itu, kedepannya diharapkan menjadi

referensi lembaga untuk kerjasama baik nasional maupun internasional, khususnya di

bidang observasi kelautan.

D. Sasaran

Sasaran yang ingin dicapai dalam program Pengembangan Kelembagaan PUI

observasi kelautan adalah meningkatnya kapasitas dan kapabilitas lembaga litbang yang

mencakup (a) kemampuan menyerap informasi dan teknologi dari luar (sourcing

capacity/absorptive capacity), (b) kemampuan mengembangkan kegiatan riset dan

pengembangan berbasis problem solving dan demand driven baik lingkup nasional

maupun Internasional (research and development), (c) kemampuan mendiseminasikan

hasil-hasil litbang secara akurat baik di kancah nasional maupun internasional

Page 12: MASTERPLAN PENGEMBANGAN PUSAT UNGGULAN IPTEK …bpol.litbang.kkp.go.id/pui/masterplan/draft masterplan PUI BROL... · penangkapan ikan dan ekosistem pesisir yang meliputi peningkatan

Masterplan PUI Observasi Kelautan_BROL_2017 4

(disseminating capacity). Indikator tercapainya sasaran kegiatan ini adalah meningkatnya

academic excellence dan komersialisasi serta pemanfaatan hasil penelitian dan

observasi BROL oleh stakeholder.

E. Ruang Lingkup

Kegiatan pengembangan kapasitas, kapabilitas dan kontinuitas BROL menjadi

PUI observasi kelautan dengan fokus unggulan sistem informasi spasial untuk daerah

penangkapan ikan dan ekosistem pesisir yang meliputi peningkatan kelembagaan,

program penelitian dan pengembangan, penyebaran dan pemanfaatan hasil penelitian.

Dengan ruang lingkup kajian adalah daerah penangkapan ikan, dinamika oseanografi

dan ekosistem pesisir melalui pemanfaatan teknologi observasi laut, penginderaan jauh

kelautan dan pemodelan laut.

Peningkatan kelembagaan akan ditekankan pada 1) peningkatan tata kelola

organisasi melalui sertifikasi dan akreditasi, 2) peningkatan dukungan sarana dan

prasarana penelitian, 3) pengembangan networking dengan lembaga lain melaui

kerjasama nasional/internasional, 4) peningkatan sarana prasarana penelitian seperti

pengadaan alat-alat observasi dan laboratorium, 5) perluasan akses informasi baik

informasi keluar melalui publikasi online dan website KKP/BROL dan akses informasi

masuk dengan kemudahan mendapatkan publikasi jurnal nasional dan internasional, dan

6) peningakatan kompetensi sumber daya manusia melalui pendidikan dan pelatihan

yang tepat sehingga meningkatkan akurasi program dan hasil penelitian. Penguatan

pada program penelitian akan difokuskan pada 1) tema riset yang berbasis problem

solving dan demand driven, dengan fokus unggulan sistem informasi spasial untuk

daerah penangkapan ikan dan perubahan parameter lingkungan 2) peningkatan jumlah

publikasi hasil penelitian, terutama publikasi internasional, 3) peningkatan keikutsertaan

peneliti dalam anggota masyarakat ilmiah internasional, dan 4) peningkatan perolehan

HKI atau paten.

Page 13: MASTERPLAN PENGEMBANGAN PUSAT UNGGULAN IPTEK …bpol.litbang.kkp.go.id/pui/masterplan/draft masterplan PUI BROL... · penangkapan ikan dan ekosistem pesisir yang meliputi peningkatan

Masterplan PUI Observasi Kelautan_BROL_2017 5

Sementar itu peningkatan kapasitas penyebaran dan pemanfaatan hasil penelitian

meliputi 1) peningkatan jumlah diseminasi produk unggulan , 2) peningkatan jumlah

kerjasama non riset baik nasional maupun internasional, dan 3) meningkatnya jumlah

kerjasama riset baik nasional maupun internasional.

Page 14: MASTERPLAN PENGEMBANGAN PUSAT UNGGULAN IPTEK …bpol.litbang.kkp.go.id/pui/masterplan/draft masterplan PUI BROL... · penangkapan ikan dan ekosistem pesisir yang meliputi peningkatan

Masterplan PUI Observasi Kelautan_BROL_2017 6

BAB 2. ANALISIS SITUASI

A. PROFIL ORGANISASI

Balai Riset dan Observasi Laut (BROL) merupakan Unit Pelaksana Teknis (UPT)

Kementerian Kelautan dan Perikanan di bidang penelitian dan observasi sumberdaya

laut. BROL telah beberapa kali mengalami perubahan nama semenjak berdirinya, pada

tahun 2005, lembaga ini bernama Balai Riset dan Observasi Kelautan (BROK) melalui

Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan NOMOR.PER10/MEN/2005 Tentang

Organisasi dan Tata Kerja Balai Riset dan Observasi Kelautan. Sejak tahun 2011 BROK

berubah nama menjadi Balai Penelitian dan Observasi Laut (BPOL) sebagaimana

tertuang dalam Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 34/MEN/2011

Tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Penelitian dan Observasi Laut. Semenjak

Maret 2017, BPOL mengalami perubahan nomenklatur menjadi Balai Riset dan

Observasi Laut (BROL) melalui Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan NOMOR.

10/PERMEN-KP/2017. Perubahan nama yang terjadi beberapa kali, tidak mengalami

perubahan mendasar terhadap tugas BROL sebagai lembaga penelitian dan observasi

sumberdaya laut di Indonesia.

Struktur organisasi BROL dipimpin oleh seorang Kepala dan dibantu oleh

Subbagian Tata Usaha; Seksi Tata Operasional; Seksi Pelayanan Teknis; dan Kelompok

Jabatan Fungsional.

1. Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan keuangan, persuratan,

kearsipan, kepegawaian, dan rumah tangga dan perlengkapan, serta tata laksana.

2. Seksi Tata Operasional mempunyai tugas melakukan penyusunan rencana program

dan anggaran, pemantauan dan evaluasi, serta laporan.

3. Seksi Pelayanan Teknis mempunyai tugas melakukan pelayanan teknis, jasa,

informasi, komunikasi, diseminasi, publikasi, kerja sama, dan pengelolaan prasarana

dan sarana penelitian dan observasi, serta perpustakaan.

Page 15: MASTERPLAN PENGEMBANGAN PUSAT UNGGULAN IPTEK …bpol.litbang.kkp.go.id/pui/masterplan/draft masterplan PUI BROL... · penangkapan ikan dan ekosistem pesisir yang meliputi peningkatan

Masterplan PUI Observasi Kelautan_BROL_2017 7

4. Kelompok jabatan fungsional (Peneliti, Teknisi Litkayasa, Arsiparis, Pranata

Komputer, Pustakawan, dan jabatan fungsional lainnya) mempunyai tugas

melaksanakan:

▪ Penelitian dan observasi sumber daya laut di bidang fisika dan kimia kelautan,

daerah potensial penangkapan ikan, dan perubahan iklim dengan memanfaatkan

teknologi observasi laut, penginderaan jauh kelautan, dan pemodelan laut; dan

▪ Kegiatan lainnya yang sesuai dengan keahlian dan kebutuhan serta tugas masing-

masing jabatan fungsional berdasarkan peraturan perundang-undangan.

Kepala

Sub Bagian

Tata Usaha

Seksi Seksi

Tata Operasional Pelayanan Teknis

Kelompok Jabatan Fungsional

Gambar 1. Struktur Organisasi Balai Riset dan Observasi Laut

Dalam menjalankan tugas manajerial kepala balai dibantu oleh 3 pejabat strukural

(Gambar 1). Sedangkan dalam menjalankan tugas penelitian dan observasi sumberdaya

laut, dibentuk 2 (dua) kelompok penelitian berdasarkan Surat Keputusan Kepala Pusat

Penelitian dan Pengembangan Sumber Data Laut dan Pesisir No. SK 25/Balitbang

KP.2/V/2016 tentang Penetapan Anggota Kelompok Penelitian Lingkup Pusat Penelitian

dan Pengembangan Sumber Daya Laut dan Pesisir yaitu Kelompok Penelitian

Penginderaan Jauh Laut, dan Kelompok Penelitian Observasi Laut. Masing-masing

Kelompok Penelitian memliki tugas tertentu dan saling berinteraksi untuk mewujudkan

operasional oseanografi. Namun dengan berkembangnya organisasi BRSDM KP dan isu

Page 16: MASTERPLAN PENGEMBANGAN PUSAT UNGGULAN IPTEK …bpol.litbang.kkp.go.id/pui/masterplan/draft masterplan PUI BROL... · penangkapan ikan dan ekosistem pesisir yang meliputi peningkatan

Masterplan PUI Observasi Kelautan_BROL_2017 8

riset yang ada, maka kelompok penelitian yang ada di BROL digabungkan menjadi satu

yaitu kelompok penelitian observasi kelautan.

Dalam melaksanakan penelitian dan observasi laut BROL mempunyai visi menjadi

pusat unggulan dalam kegiatan penelitian dan observasi sumberdaya laut. Sehingga

untuk menjawab visi dijabarkan dalam bentuk misi antara lain menciptakan sumberdaya

penelitian dan observasi laut yang handal dan mandiri; menguasai ilmu pengetahuan

dan teknologi observasi laut yang didukung oleh sistem data dan informasi yang handal;

meningkatkan pemanfaatan hasil penelitian dan observasi laut untuk mendukung misi

KKP dalam mensejahterakan masyarakat kelautan dan perikanan. Upaya menjawab misi

disusun tujuan pencapaian misi antara lain mewujudkan kapasitas dan kompetensi

sumberdaya penelitian dan observasi di bidang sumberdaya laut yang mandiri, handal,

dinamis dan responsif; meningkatkan keakuratan dan pemanfaatan peta prakiraan

daerah penangkapan ikan (PPDPI) untuk mendukung rencana strategis KKP;

memanfaatkan IPTEK secara optimal dan tepat guna dalam penelitian dan observasi di

bidang sumberdaya laut, terutama dalam rangka mewujudkan sistem observasi kelautan

terpadu dan mendukung implementasi Indonesia Global Ocean Observing System

(InaGOOS); melakukan kegiatan penelitian dan observasi di bidang sumberdaya laut

terkait dengan isu perubahan iklim dan pemanasan global; memperluas jejaring

kerjasama nasional dan internasional dalam penelitian dan observasi di bidang

sumberdaya laut.

B. KONDISI SAAT INI

B.1. Manajemen Litbang

BROL menjalankan kegiatan kelembagaan dengan berdasar kepada Standar

Operasional Prosedur (SOP) yang telah ditetapkan dan disahkan managerialnya oleh

KKP. Khusus untuk pelaksanaan administrasi, BROL menggunakan 114 SOP yang

mencakup diantaranya:

1. SOP Bagian Tata Usaha, yang terdiri dari 53 SOP

2. SOP Bagian PelayananTeknis, yang terdiri dari 17 SOP

3. SOP Bidang Tata Operasional, yang terdiri dari 31 SOP

4. SOP Fungsional peneliti, sebanyak 13 SOP.

Page 17: MASTERPLAN PENGEMBANGAN PUSAT UNGGULAN IPTEK …bpol.litbang.kkp.go.id/pui/masterplan/draft masterplan PUI BROL... · penangkapan ikan dan ekosistem pesisir yang meliputi peningkatan

Masterplan PUI Observasi Kelautan_BROL_2017 9

Masing-masing dari ke- 114 SOP utama diatas di uraikan secara lebih rinci

menjadi beberapa SOP yang dijalankan oleh setiap staf di BROL. Sosialisasi wajib dan

pasti dilakukan apabila terdapat SOP baru atau revisi. Monitoring juga terus dilakukan

untuk memastikan bahwa SOP dijalankan sesuai dengan peruntukkannya.

Sebagaimana kegiatan manajerial litbang, kegiatan teknis penelitian di BROL juga

dilengkapi dengan SOP pelaksanaan teknis yang dikeluarkan oleh kepala balai. SOP ini

meliputi kegiatan teknis dari seluruh rangkaian pelaksanaan penelitian maupun

penggunaan peralatan dan sarana prasarana penelitian yang dilakukan oleh peneliti

maupun teknisi pelaksana terkait.

B.2. Profil Sumber Daya Manusia

Pegawai Balai Riset dan Observasi Laut berjumlah 64 orang dengan jumlah PNS

36 orang dengan tingkat pendidikan dan disiplin ilmu yang beragam terdiri dari pejabat

struktural, pejabat fungsional, pejabat umum dan pelaksana (Tabel 1, Gambar 2, Tabel

2).

Tabel 1. Komponen berdasarkan Pendidikan

NO PENDIDIKAN TERAKHIR JUMLAH

1 Doktoral S3 8

2 Master S2 11

3 Sarjana S1 15

4 Diploma III D3 1

5 Sekolah Menengah Atas SMA 2

JUMLAH 36 orang

Gambar 2. Komposisi Pegawai Negeri berdasarkan Golongan Ruang

Page 18: MASTERPLAN PENGEMBANGAN PUSAT UNGGULAN IPTEK …bpol.litbang.kkp.go.id/pui/masterplan/draft masterplan PUI BROL... · penangkapan ikan dan ekosistem pesisir yang meliputi peningkatan

Masterplan PUI Observasi Kelautan_BROL_2017 10

Tabel 2. Komposisi Berdasarkan Jabatan Struktural dan Fungsional

NO NAMA JABATAN JUMLAH

1

Struktural Eselon III 1

Eselon IV 3

2 Fungsional Tertentu Peneliti 20

Pranata Komputer 1

Pranata Humas 1

Teknisi Litkayasa 1

Pejabat Pengadaan Barang/Jasa 1

Calon Peneliti 2

Calon Teknisi Litkayasa 1

3 Fungsional Umum 5

JUMLAH 36

Terkait pelaksanaan tugas dan fungsi, BROL berupaya mengoptimalkan dan

memberdayakan sumberdaya yang ada baik sarana, prasarana maupun sumberdaya

manusia yang berjumlah 64 pegawai yang terdiri dari 1 Pegawai sebagai Kepala Balai, 1

Pegawai sebagai kepala sub bagian tata usaha, 2 Pegawai sebagai kepala seksi (Tata

Operasional dan Pelayanan Teknis), 28 Pegawai Jabatan Fungsional Tertentu, 9

Pegawai Fungsional Umum, dan 27 pegawai kontrak. Kekuatan Pegawai di BROL tahun

2016 sebagai berikut:

1. Komposisi pegawai berdasarkan pada jenjang pendidikan

Berdasarkan Gambar 2, terlihat bahwa jenjang pendidikan pegawai di BROL baik

PNS maupun kontrak dimana pegawai dengan pendidikan Doktor (S3) sebanyak 8

pegawai (9,38%), Pendidikan Master (S2) 10 pegawai (15,63%), Pendidikan Sarjana

(S1) 33 pegawai (51,56%), Pendidikan Diploma (D3) 2 pegawai (3,13%), dan

Pendidikan SLTA 13 pegawai (20,31%).

Page 19: MASTERPLAN PENGEMBANGAN PUSAT UNGGULAN IPTEK …bpol.litbang.kkp.go.id/pui/masterplan/draft masterplan PUI BROL... · penangkapan ikan dan ekosistem pesisir yang meliputi peningkatan

Masterplan PUI Observasi Kelautan_BROL_2017 11

Catatan : Jumlah PNS/CPNS = 37 Jumlah tenaga kontrak = 27

Gambar 3. Komposisi Berdasarkan Pendidikan di BROL

2. Komposisi pegawai berdasarkan golongan

Pegawai BROL yang berstatus pegawai negeri sipil (PNS) sebanyak 37 pegawai

dengan komposisi Golongan VI, III dan II. Untuk komposisi PNS per golongan antara

lain; pegawai dengan Golongan VIb dan VIa masing-masing sebanyak 1 pegawai

(2,70%), Golongan IIId sebanyak 7 pegawai (18,92%), Golongan IIIc sebanyak 7

pegawai (18,92%), Golongan IIIb sebanyak 9 pegawai (24,32%), Golongan IIIa

sebanyak 8 pegawai (21,62%), Golongan IId sebanyak 2 pegawai (5,41%), Golongan

IIc dan IIb masing-masing sebanyak 1 pegawai (2,70%). Untuk lebih jelas komposisi

PNS berdasarkan golongan yang ada dapat di lihat pada Gambar 4.

Page 20: MASTERPLAN PENGEMBANGAN PUSAT UNGGULAN IPTEK …bpol.litbang.kkp.go.id/pui/masterplan/draft masterplan PUI BROL... · penangkapan ikan dan ekosistem pesisir yang meliputi peningkatan

Masterplan PUI Observasi Kelautan_BROL_2017 12

Gambar 4. Komposisi PNS Berdasarkan Golongan di BROL

3. Komposisi PNS berdasarkan jabatan fungsional tertentu

Jabatan fungsional di BROL merupakan jabatan yang membantu tugas dan fungsi

lembaga penelitian dan pengembangan. Sampai saat ini BROL mempunyai beberapa

jabatan fungsional antara lain fungsional peneliti, litkayasa, pranata komputer,

pustakawan, dan pranata humas. Pegawai dengan jabatan fungsional peneliti

sebanyak 23 pegawai terdiri dari peneliti muda 9 pegawai (24,32%), peneliti pertama

9 pegawai (24,32%) dan calon peneliti 5 pegawai (13,51%). Pegawai dengan jabatan

fungsional diantaranya pranata komputer sebanyak 2 pegawai 1 sebagai pranata

computer pertama (2,7%) dan 1 pegawai pranata computer pelaksana (2,7%),

pegawai dengan jabatan litkayasa sebanyak 1 pegawai terdiri dari 1 pegawai dengan

jabatan teknisi litkayasa pelaksana (2,7%) dan 1 pegawai calon teknisi oseanografi

(2,7%). Pegawai dengan jabatan fungsional non kepenelitian antara lain; pranata

humas pertama 1 (2,7%) dan pustakawan 1 pegawai (2,7%), Bendahara Pengeluaran

1 pegawai (2,7%), Penata laporan Keuangan 1 pegawai (2,7%),Calon pelaporan

keuangan 1 pegawai (2,7%) Pengelola BMN 1 pegawai (2,7%), dan Verifikator 1

pegawai (2,7%), Pelaksana Administrasi 1 Pegawai (2,7%), Pejabat Pengadaan

Barang 1 pegawai (2,7%). Untuk memperjelas distribusi kekuatan pegawai

berdasarkan jabatan fungsional tertentu dapat dilihat pada Gambar 5.

Page 21: MASTERPLAN PENGEMBANGAN PUSAT UNGGULAN IPTEK …bpol.litbang.kkp.go.id/pui/masterplan/draft masterplan PUI BROL... · penangkapan ikan dan ekosistem pesisir yang meliputi peningkatan

Masterplan PUI Observasi Kelautan_BROL_2017 13

Komposisi PNS Berdasarkan Jabatan Kasie Pelayanan Teknis

Kassubag tata Usaha

Pranata Humas Pertama

1 1 1 1 1 1 Peneliti Muda Peneliti Pertama 1

1 Calon Peneliti

1 Pranata Komputer Pertama 1

9

Pranata Komputer Pelaksana

1 Pelaksana Administrasi

1 Teknisi Litkayasa Pelaksana

Teknisi Oseanografi

5 Bendahara Pengeluaran

Calon Pelaporan Keuangan

9 Pengelola BMN

Verifikator

Pustakawan Pertama

Pejabat Pengadaan Barang

Gambar 5. Komposisi PNS Berdasarkan Jabatan di BROL

4. Komposisi pegawai yang melaksanakan tugas belajar

Tabel 3. Petugas Belajar Aktif per 2016 di BROL

Jenjang

Jenis

Beasiswa

Jumlah

Pendidikan

DN

LN

S2 2 1 3

S3 1 1 2

Total 3 2 5

Pada Tabel 3 menunjukan bahwa pegawai BROL sampai dengan pada trimester 1

tahun 2017 yang melakukan tugas belajar sebanyak 5 pegawai pada jenjang S2 dan

S3 baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Petugas belajar yang melanjutkan

studi S2 sebanyak 3 orang terdiri dari 2 petugas belajar di dalam negeri dan 1 petugas

belajar di luar negeri. Sedangkan untuk petugas belajar yang melanjutkan S3

sebanyak 2 orang yang terdiri dari 2 orang petugas belajar di luar negeri dan 1 orang

petugas belajar di dalam negeri. Petugas belajar ini akan bertambah pada trimester 2

tahun 2017 dengan diterimanya beberapa SDM yang akan melaksanakan tugas

belajar dengan beasiswa BRSDM.

Page 22: MASTERPLAN PENGEMBANGAN PUSAT UNGGULAN IPTEK …bpol.litbang.kkp.go.id/pui/masterplan/draft masterplan PUI BROL... · penangkapan ikan dan ekosistem pesisir yang meliputi peningkatan

Masterplan PUI Observasi Kelautan_BROL_2017 14

B.3. Sarana Prasarana dan Fasilitas Pendukung

Sebagai institusi penelitian dan pengembangan, BROL telah dilengkapi dengan

berbagai sarana dan prasarana penelitian. Berbagai sumber daya fisik berupa aset yang

meliputi berbagai fasilitas adalah sebagai berikut:

1. Kendaraan Operasional terdiri dari kendaraan operasional kantor, kendaraan

survei, dan sepeda motor; Alat Pengolah Data terdiri dari Workstation, Server data,

PC, Laptop, dan Printer;

2. Wahana Air (Speed Boat) dan kapal riset;

3. Sarana Prasarana terdiri dari Stasiun Pasang surut, buoy pantai dan laut dan

Stasiun Penerima Data Satelit serta Data Center.

4. Laboratorium beserta sarana dan prasarananya. Laboratorium tersebut adalah

Laboratorium Riset Kelautan yang terdiri 4 laboratorium kualitas air, Laboratorium

penginderaan jauh kelautan, Laboratorium Observasi dan pemodelan laut dan

laboratorium alam.

5. Indeso Project yang meliputi sarana dan prasarananya,

Sarana dan prasarana di BROL dapat dimanfaatkan oleh seluruh pegawai namun

dalam penggunaan dan aksesnya harus berkoordinasi dengan peneliti maupun teknisi

penanggung jawab. Dalam penggunaan setiap alat dan prasarana tersebut terdapat

SOP pelaksanaan yang wajib ditaati dan dijalankan oleh para pengguna. Sosialisasi dan

monitoring SOP juga dilakukan secara berkala untuk mengevaluasi kompetensi

pengguna dan mengecek kondisi terakhir sarana dan prasarana.

B.4. Akreditasi, Standarisasi dan Sertifikasi Lembaga

Dari tahun 2010 sampai 2016 laboratorium Riset Kelautan (LRK) merupakan

laboratorium lingkup BROL yang telah terakreditasi ISO 17025: 2008, dengan nomor

sertifikat LP-454-IDN. Dalam laboratorium tersebut terdapat 4 laboratorium yaitu:

1. Laboratorium Kualitas Air

2. Laboratorium Penginderaan Jauh Kelautan

3. Laboratorium Pemodelan dan Observasi Laut

4. Laboratorium Alam

Page 23: MASTERPLAN PENGEMBANGAN PUSAT UNGGULAN IPTEK …bpol.litbang.kkp.go.id/pui/masterplan/draft masterplan PUI BROL... · penangkapan ikan dan ekosistem pesisir yang meliputi peningkatan

Masterplan PUI Observasi Kelautan_BROL_2017 15

B.5. Kapasitas Akses Informasi

BROL telah mempunyai kapasitas akses informasi yang cukup memadai. Akses

informasi ini dapat dibedakan yakni dalam rangka penyerapan informasi dari luar maupun

dalam rangka untuk membagikan informasi yang dihasilkan oleh BROL ke pengguna luar.

B. 5. 1 Kapasitas Penyerapan Informasi

Informasi merupakan komponen yang sangat penting dalam lembaga litbang.

Penyerapan informasi dari luar merupakan input yang sangat diperlukan dalam

penyusunan rencana kegiatan litbang sehingga mampu mendeteksi kebutuhan teknologi

terkini yang diperlukan, tren teknologi yang sedang berkembang dan pembuatan jejaring

(networking) antar para praktisi teknologi.

Penyerapan informasi dilakukan melalui media cetak dan digital. Untuk media

cetak diantaranya adalah koleksi perpustakaan BROL yang terdiri dari berbagai jenis

buku, jurnal, artikel, dan beberapa media cetak populer. Koleksi tersebut terus ditambah

sesuai dengan tingkat kebutuhan pengguna, yakni peneliti dan teknisi BROL.

Selanjutnya, sebagian besar akses informasi terkait dengan IPTEK juga tersedia secara

online, seperti yang dipublikasikan melalui e-journal, e-book dan artikel ilmiah online

lainnya. Oleh karena itu, BROL telah melengkapi semua wilayah perkantorannya dengan

kapasitas teknologi Internet melalui jaringan wifi, sehingga, setiap peneliti maupun teknisi

dapat mengakses informasi secara up to date dan cepat. Dalam skala nasional, hampir

sebagian besar informasi IPTEK dapat diakses baik melalui cetak maupun digital.

Sedangkan untuk publikasi internasional, akses informasi berupa digital melalui

keikutsertaan dalam organisasi ilmiah internasional.

Page 24: MASTERPLAN PENGEMBANGAN PUSAT UNGGULAN IPTEK …bpol.litbang.kkp.go.id/pui/masterplan/draft masterplan PUI BROL... · penangkapan ikan dan ekosistem pesisir yang meliputi peningkatan

Masterplan PUI Observasi Kelautan_BROL_2017 16

B. 5. 2. Kapasitas Penyebaran Informasi

Penyebaran informasi IPTEK yang dihasilkan oleh BROL dilakukan melalui

beberapa cara diantaranya:

1. Publikasi cetak dan digital, yakni melalui penulisan jurnalprosiding, tulisan populer dan karya tulis ilmiah lainnya baik berskala nasional maupun internasional.

2. Peran aktif sebagai pembicara dalam seminar nasional maupun internasional. 3. Peran aktif dalam program pengembangan IPTEK, seperti diseminasi ke masyarakat,

serta training dan pelatihan untuk tenaga teknis dari instansi pemerintah, swasta maupun mahasiswa.

4. Peran aktif dalam organisasi / jejaring pengguna IPTEK yang berasal instansi pemerintah, pihak swasta atau stakeholder.

5. Publikasi dan update terbaru kegiatan IPTEK melalui website resmi BROL www.bpol.litbang.kkp.go.id

6. Pembukaan akses untuk tanya jawab secara umum melalui email resmi BROL [email protected]

C. KONDISI YANG DIHARAPKAN

Sasaran / Hasil Akhir (Output)

Sasaran yang akan dicapai dalam kegiatan pengembangan kelembagaan PUI

mencakup tiga hal utama, yaitu: meningkatnya kemampuan BROL sebagai satu

organisasi litbang untuk menyerap dan mendayagunakan informasi dan teknologi dari

luar organisasi, meningkatnya kemampuan para peneliti BROL untuk melakukan

penelitian dan mempublikasikan hasil penelitiannya berbasis standar ilmiah internasional,

dan terbentuknya sistem yang dapat memberi ruang partisipasi aktif pengguna hasil

penelitian BROL dan menjadi penghubung langsung antara mereka dengan para peneliti

BROL

Sasaran pertama difokuskan pada kegiatan yang dapat medukung penelitian di

BROL. Sebagai suatu lembaga penelitian dan pengembangan, mutu dan efisiensi

penelitian di BROL harus terakreditasi oleh komite nasional akreditasi pranata penelitian

dan pengembangan (KNAPPP). Selanjutnya, dengan kegiatan kelembagaan PUI,

laboratorium riset kelautan yang ada di BROL diharapkan dapat memperoleh sertifikasi

mutu yang sesuai dengan standar nasional. Terdapat empat laboratorium di BROL:

Page 25: MASTERPLAN PENGEMBANGAN PUSAT UNGGULAN IPTEK …bpol.litbang.kkp.go.id/pui/masterplan/draft masterplan PUI BROL... · penangkapan ikan dan ekosistem pesisir yang meliputi peningkatan

Masterplan PUI Observasi Kelautan_BROL_2017 17

laboratorium kualitas perairan, laboratorium penginderaan jauh kelautan, laboratorium

observasi ocean modeling, dan laboratorium alam. Saat ini laboratorium kualitas perairan

dengan ISO/IEC 17025 telah memiliki standar pengujian terhadap tujuh parameter

kualitas perairan. Diharapkan dalam periode pembinaan kelembagaan PUI, jumlah

parameter yang distandarisasi dapat meningkat. Laboratorium penginderaan jauh

kelautan dan observasi ocean modeling berbasis pada data dengan tipe yang sama yaitu

data geospasial. Berdasarkan Undang-undang No 4 tahun 2011 tentang Informasi

Geospasial (IG), pelaksana IG dianggap memenuhi kualifikasi jika dapat tersertifikasi

oleh lembaga yang kredibel, yaitu Badan Informasi Geospasial (BIG). Diharapkan mutu

data geospasial yang dikeluarkan oleh kedua laboratorium tersebut dapat terstandarisasi

oleh BIG.

Sasaran kedua difokuskan pada peningkatan kemampuan para peneliti, yang

meliputi peningkatan penguasaan bahasa asing, peningkatan kemampuan pengolahan

dan analisis data, dan peningkatan kemampuan peneliti dalam penulisan karya ilmiah

internasional. Dalam pengolahan dan analisis data, diharapkan pada periode tiga tahun

mendatang, para peneliti BROL mulai meninggalkan penggunaan program pengolah

data yang tidak berlisensi dan beralih kepada penguasaan program pengolah data yang

gratis dan dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan. Penulisan dan publikasi karya

tulis ilmiah internasional membutuhkan metode dan strategi yang harus dipahami oleh

para peneliti, Diharapkan melalui program PUI, para peneliti BROL dapat memperoleh

bimbingan untuk menulis dan mempublikasikan karya ilmliah internasional.

Sasaran ketiga terkait dengan diseminasi dan pemanfaatan hasil penelitian

BROL. Saat ini hasil-hasil penelitian BROL dapat dimanfaatkan secara langsung dan

bebas para pengguna. Salah satu kelemahan sistem distribusi tersebut adalah para

peneliti tidak dapat memperoleh input penggunaan produk BROL, karena para pengguna

produk tersebut belum teridenfikasi secara lengkap dan mereka dapat mengakses produk

BROL tanpa harus memberikan respon balik atas penggunaan produk tersebut.

Diharapkan dengan melalui program PUI, dapat terbentuk satu sistem informasi yang

dapat menjembatani komunikasi antara pengguna produk BROL dengan para peneliti

sebagai pengembang produk tersebut. Dengan sistem tersebut, pengguna produk-

produk BROL dapat terdata secara lengkap, dapat dengan mudah mengakses produk

Page 26: MASTERPLAN PENGEMBANGAN PUSAT UNGGULAN IPTEK …bpol.litbang.kkp.go.id/pui/masterplan/draft masterplan PUI BROL... · penangkapan ikan dan ekosistem pesisir yang meliputi peningkatan

Masterplan PUI Observasi Kelautan_BROL_2017 18

BROL dan menyampaikan kekurangan produk tersebut langsung kepada peneliti, serta

para peneliti dapat memperoleh masukan untuk peningkatan kualitas dan

pengembangan produknya.

Outcome dan Impact

Secara kelembagaan, BROL diharapkan dapat memperoleh sertifikasi KNAPPP

pada periode pembinaan PUI. Terakreditasinya BROL dalam sistem KNAPPP dapat

meningkatkan peran BROL dalam pembangunan kelautan nasional, karena secara

kelembagaan BROL telah diakui memiliki kelengkapan pranata litbang yang baik,

mempunyai wawasan kedepan, memiliki sistem pengelolaan yang menjamin mutu hasil

penelitian dan pengembangan, serta mempunyai sumberdaya manusia, peralatan,

sarana prasarana dan dana untuk melakukan penelitian dan pengembangan dengan

baik.

Produk, data, dan hasil pengujian dari laboratorium-laboratorium BROL

diharapkan dapat tersertifikasi oleh lembaga akreditasi yang kredibel pada bidangnya.

Selain secara internal dapat meningkatkan kualitas penelitian dan pengembangan BROL,

sertifikasi laboratorium tersebut dapat meningkatkan kepercayaan para pengguna jasa

laboratorium dari masyarakat dan institusi pemerintah/swasta, sehingga akan dapat

meningkatkan jumlah Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) BROL

Peningkatan penguasaan bahasa asing oleh para peneliti diharapkan dapat

meningkatkan wawasan para peneliti dalam melakukan kegiatan penelitian serta

meningkatkan kerja sama internasional BROL. Kegiatan penelitian dapat diarahkan dan

mengacu pada penelitian internasional yang telah terpublikasi pada jurnal-jurnal

internasional. Penguasaan bahasa asing yang baik, dalam hal ini Bahasa Inggris, mutlak

diperlukan untuk memahami dan mengikuti perkembangan metode dan hasil penelitian

melalui jurnal-jurnal tersebut. Penguasaan bahasa asing yang baik juga dapat

mendukung peneliti BROL untuk berkomunikasi dan membangun jaringan kerjasama

ilmiah dengan para peneliti-peneliti asing, sehingga akan mendorong timbulnya

kerjasama internasional. Pada tahap ini, penelitian di BROL nantinya selain berkualitas

internasional, juga dapat memiliki sistem pendanaan penelitian mandiri yang tidak

membebani anggaran pendapatan dan belanja nasional (APBN).

Page 27: MASTERPLAN PENGEMBANGAN PUSAT UNGGULAN IPTEK …bpol.litbang.kkp.go.id/pui/masterplan/draft masterplan PUI BROL... · penangkapan ikan dan ekosistem pesisir yang meliputi peningkatan

Masterplan PUI Observasi Kelautan_BROL_2017 19

Kecenderungan pengolahan dan analisis data pada dunia penelitian internasional

saat ini adalah berbasis pada penggunaan open source software, seperti misalnya R dan

python. Memang tidak seperti software-software berbayar yang memanjakan para

penggunanya dengan graphic user interface (GUI), open source software berbasiskan

pada bahasa pemrograman. Artinya, para penggunanya diharapkan memiliki dasar-

dasar pemrograman untuk dapat menggunakannya. Kelebihan utama dari open source

software, para penggunanya dapat mengembangkan analisis dan pengolahan data

sesuai dengan keinginan dan kebutuhan tanpa dibatasi oleh fitur-fitur yang tersedia.

Sedangkan pada software berbayar, biasanya metode dan analisis data sudah dibakukan

pada fitur-fitur yang tersedia, tanpa ada ruang bagi pengguna untuk dapat

mengembangkannya. Untuk membiasakan para peneliti menggunakan open source

software, diperlukan pelatihan dan bimbingan. Diharapkan melalui program PUI, para

peneliti BROL dapat dibimbing dan dilatih untuk dapat membiasakan diri menggunakan

open source software. Diharapkan dengan meningkatnya penggunaan open source

software di BROL, anggaran untuk pembelian software-software berlisensi dapat

dialihkan untuk kegiatan penelitian dan pengembangan. Selain itu, diharapkan dengan

penguasaan bahasa pemrograman oleh para peneliti, pengolahan dan analisis data yang

dilakukan para peneliti dapat lebih efektif dan efisien.

Peningkatan jumlah publikasi internasional para peneliti BROL dapat

meningkatkan kredibilitas BROL sebagai suatu lembaga litbang dan kredibilitas para

penelitinya. Terlebih jika karya ilmiah internasional yang telah terpublikasi memperoleh

banyak sitasi menandakan bahwa hasil penelitian tersebut memberikan kontribusi nyata

pada dunia ilmu pengetahuan. Salah satu dampaknya, BROL akan memperoleh

kemudahan dalam menjalin kerjasama internasional dengan lembaga penelitian asing

yang bermuara pada kemandirian pendanaan penelitian BROL.

Sistem informasi yang menjadi penghubung antara pengguna dan peneliti BROL

diharapkan dapat mengarahkan kegiatan penelitian untuk dapat meningkatkan efisiensi

berbagai kegiatan teknis masyarakat yang bergerak di bidang kelautan dan perikanan.

Pada perspektif peneliti, informasi dari masyarakat tersebut dapat digunakan untuk

mengembangkan produk penelitiannya, sehingga diperoleh hasil yang lebih berkualitas,

serta peneliti mempunyai bahan dan materi untuk dapat dipublikasikan dalam bentuk

Page 28: MASTERPLAN PENGEMBANGAN PUSAT UNGGULAN IPTEK …bpol.litbang.kkp.go.id/pui/masterplan/draft masterplan PUI BROL... · penangkapan ikan dan ekosistem pesisir yang meliputi peningkatan

Masterplan PUI Observasi Kelautan_BROL_2017 20

jurnal atau pun diajukan sebagai hak atas kekayaan intelektual (HAKI). Sedangkan dari

perspektif masyarakat pengguna, mereka dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas

usahanya yang berujung pada keuntungan ekonomis atas pemanfaatan produk hasil

penelitian BROL.

Sasaran Kegiatan

Kegiatan pengembangan kelembagaan PUI ditujukan untuk peningkatan kualitas

kelembagaan BROL sebagai institusi penelitian dan pengembangan, kualitas individual

para peneliti dan kualitas penelitian yang dilakukan, serta kualitas respon balik terhadap

penggunaan produk-produk hasil penelitian dan pengembangan BROL.

Melalui program pengembangan PUI, diharapkan BROL sebagai lembaga litbang

dapat tersertifikasi oleh KNAPPP. Demikian pula dengan jasa dan produk yang

dihasilkan oleh laboratorium-laboratorium di BROL dapat terstandarisasi oleh lembaga

akreditasi yang kredibel. Untuk laboratorium kualitas perairan, diharapkan parameter

pengujian yang terstandarisasi oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN) dapat meningkat

menjadi dua puluh empat parameter. Sedangkan produk data geospasial yang dihasilkan

laboratorium inderaja kelautan dan pemodelan laut dapat memperoleh sertifikasi dari

Badan Informasi Geospasial (BIG). Secara kelembagaan, sertifikasi dan standarisasi

tersebut dapat meningkatkan kepercayaan pengguna jasa dan produk BROL, sehingga

diharapkan Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) BROL dapat meningkat sebesar

25% dari rata-rata PNBP BROL periode 2014 - 2017.

Tingkat penguasaan Bahasa Inggris para peneliti BROL tercermin dengan skor

TOEFL atau IELTS. Diharapkan pada akhir pembinaan kelembagaan PUI, 50% dari

peneliti BROL dapat mencapai skor TOEFL 550 atau IELTS 6.5. Penguasaan bahasa

asing tersebut dapat menambah kesempatan bagi para peneliti untuk mendapatkan

beasiswa studi lanjut di luar negeri. Diharapkan dengan bimbingan penguasaan bahasa

asing, 20% petugas belajar BROL melakukan tugas belajarnya di universitas-universitas

luar negeri. Selain itu, kemampuan berbahasa tersebut juga dapat meningkatkan

kepercayaan para peneliti untuk berkomunikasi dan membangun jaringan kerjasama

ilmiah dengan peneliti asing.

Page 29: MASTERPLAN PENGEMBANGAN PUSAT UNGGULAN IPTEK …bpol.litbang.kkp.go.id/pui/masterplan/draft masterplan PUI BROL... · penangkapan ikan dan ekosistem pesisir yang meliputi peningkatan

Masterplan PUI Observasi Kelautan_BROL_2017 21

Pelatihan dan bimbingan penggunaan open source software diharapkan dapat

meningkatkan jumlah pengguna software tersebut di kalangan peneliti BROL.

Ditargetkan sebanyak 50% dari peneliti BROL terbiasa mengolah dan menganalisis data

dengan software tersebut pada akhir pembinaan PUI. Bimbingan penulisan karya ilmiah

internasional bagi para peneliti BROL diharapkan dapat meningkatkan jumlah publikasi

internasional BROL sebesar 10% dari rata-rata jumlah publikasi internasional BROL

periode 2014-2017. Pelatihan dan bimbingan bagi para peneliti tersebut diharapkan

dapat meningkatkan jumlah kerjasama internasional dan jumlah dana penelitian non-

APBN. Ditargetkan pada akhir pembinaan PUI, jumlah kerjasama internasional BROL

meningkat sebesar 10% dari jumlah rata-rata kerjasama internasional BROL periode

2014-2017. Sedangkan dana penelitian non-APBN ditargetkan sebesar 10% dari dana

penelitian APBN yang diperoleh BROL per tahunnya. Sistem diseminasi ditargetkan

untuk memfasilitasi partisipasi aktif pengguna produk penelitian dan pengembangan

BROL. Sistem tersebut ditargetkan untuk dapat menjaring pengguna produk BROL,

menyusunnya menjadi suatu data base pengguna mengidentifikasi pengguna potensial

yang dapat dibina untuk memberikan respon balik yang bermanfaat bagi pengembangan

produk, serta memberikan ruang, komunikasi langsung antara pengguna dan peneliti

untuk menyampaikan respon balik, kritik dan saran terhadap pemanfaatan produk BROL

selama proses pembinaan kelembagaan PUI, ditargetkan diperoleh minimal sepuluh

badan usaha/perorangan yang dapat secara aktif memberikan respon secara rutin

kepada peneliti BROL. Diharapkan data-data dari pengguna tersebut dapat digunakan

untuk dasar penyusunan satu versi terbaru produk BROL dan mendukung munculnya

satu HAKI baru .

D. ANALISIS KESENJANGAN

Berdasarkan kondisi saat ini dan juga kondisi yang diharapkan oleh BROL sebagai

PUI Iptek Observasi Kelautan, maka lebih lanjut BROL melakukan analisis SWOT

(Gambar 6; Tabel 4). Dari hasil pemetaan posisi kekuatan organisasi (SWOT Analysis)

tersebut, Balai Riset dan Observasi Laut menyusun matriks strategi dan analisis cost-

benefit dari empat strategi BROL (Tabel 5).

Page 30: MASTERPLAN PENGEMBANGAN PUSAT UNGGULAN IPTEK …bpol.litbang.kkp.go.id/pui/masterplan/draft masterplan PUI BROL... · penangkapan ikan dan ekosistem pesisir yang meliputi peningkatan

Masterplan PUI Observasi Kelautan_BROL_2017 22

Gambar 6. Posisi Kekuatan Organisasi BROL Tabel 4. Strategi berdasarkan peta posisi hasil SWOT Analysis

Tabel 5. Analisis Cost-Benefit Empat Strategi BROL

Page 31: MASTERPLAN PENGEMBANGAN PUSAT UNGGULAN IPTEK …bpol.litbang.kkp.go.id/pui/masterplan/draft masterplan PUI BROL... · penangkapan ikan dan ekosistem pesisir yang meliputi peningkatan

Masterplan PUI Observasi Kelautan_BROL_2017 23

E. STRATEGI PENCAPAIAN TARGET

Strategi pencapain target diarahkan untuk pencapaian target-target yang telah

ditetapkan oleh BROL dalam pelaksanaan PUI untuk mendukung peningkatan dan

pengembangan IPTEK nasional. Dalam strategi ini akan diuraikan tentang strategi jangka

pendek, menengah dan panjang

ABSORPTIVE CAPACITY

Jangka Pendek (3 tahun) Jangka Menengah (5 tahun) Jangka Panjang (15 tahun) 1. Pembentukan tim 1. Menjadi Pusat Unggulan 1. Menjadi Pusat Unggulan

manajerial PUI IPTEK Observasi IPTEK Observasi

2. Peningkatan Kelautan yang credible Kelautan yang credible

pendampingan dan mendunia dan mendunia

teknologi observasi 2. Penambahan 2. Peningkatan jumlah

kelautan melalui parameter akreditasi Profesor Riset

training dan magang. pada Laboratorium 3. Penambahann

3. Peningkatan Kualitas Perairan dan peremajaan

kapasitas organisasi 3. Akreditasi lab sarana prasarana

melalui akreditasi penginderaan jauh pendukung

dan sertifikasi dan lab. Observasi kegiatan riset

(KNAPPP) dan pemodelan 4. Peningkatan jumlah

parameter yang sesuai strandar

4. Peningkatan jumlah

master dan doktor

5. Perluasan dan 5. Peningkatan mutu

Informasi Geospasial yang dihasilkan oleh BROL sehingga dapat tersertifikasi oleh BIG

peningkatan akses

publikasi ilmiah

melalui OJS tingkat

nasional/

internasional

6. Menjalin kerja sama 6. Penambahan dan

dan memperkuat peremajaan sarana

networking nasional/ prasarana pendukung

internasional kegiatan riset

7. Dukungananggaran melaluipeningkatan

jumlah kerjasama 8. Perluasan dan

peningkatan akses publikasi ilmiah melalui OJS tingkat nasional / internasional

Page 32: MASTERPLAN PENGEMBANGAN PUSAT UNGGULAN IPTEK …bpol.litbang.kkp.go.id/pui/masterplan/draft masterplan PUI BROL... · penangkapan ikan dan ekosistem pesisir yang meliputi peningkatan

Masterplan PUI Observasi Kelautan_BROL_2017 24

R & D CAPACITY

Jangka Pendek (3 tahun) Jangka Menengah (5 tahun) Jangka Panjang (15 tahun) 1. Peningkatan kemampuan

bahasa asing melalui training baik itu didalam atau diluar negeri

1. Peningkatan publikasi 1. Peningkatan publikasi ilmiah internasional ilmiah internasional

2. Pembuatan buku yang 2. Pembuatan buku 2. Peningkatan kemampuan

pengolahan dan analisis data melalui training di dalam atau diluar negeri

berskala nasional/ yang berskala internasional nasional/internasional

3. Peningkatan kerjasama 3. Peningkatan kemampuan

penulisan karya tulis ilmiah nasional dan internasional 3. Perolehan

4. Perolehan HKI/Paten dalam HKI/Paten dalam bidang observasi kelautan bidang teknologi

4. Peningkatan partisipasi dalam pertemuan ilmiah nasional dan internasional

observasi kelautan

.

DISSEMINATING CAPACITY

Jangka Pendek (3 tahun) Jangka Menengah (5 tahun) Jangka Panjang (15 tahun) 1. Meningkatkan Sosialisasi dan

diseminasi hasil penelitian BROL (PPDPI, bioreeftek, ocean forecast system) kepada pengguna di seluruh Indonesia

1. Meningkatkan Sosialisasi dan diseminasi hasil penelitian BROL (PPDPI, bioreeftek, ocean forecast system) kepada pengguna di seluruh Indonesia

1. Meningkatkan Sosialisasi dan diseminasi hasil penelitian BROL (PPDPI, bioreeftek, ocean forecast system) kepada pengguna di seluruh Indonesia

2. Inisiasi kerjasama dengan

lembaga pemerintah daerah dalam rangka penyebaran informasi hasil-hasil penelitian

2. Inisiasi kerjasama dengan lembaga pemerintah daerah dalam rangka penyebaran informasi hasil-hasil penelitian

2. Inisiasi kerjasama dengan lembaga pemerintah daerah dalam rangka penyebaran informasi hasil-hasil penelitian

3. Perolehan apresiasi national recognition untuk Produk Berbasis Riset Unggulan

4. Perolehan national reference bagi kinerja pusat unggulan IPTEK

Page 33: MASTERPLAN PENGEMBANGAN PUSAT UNGGULAN IPTEK …bpol.litbang.kkp.go.id/pui/masterplan/draft masterplan PUI BROL... · penangkapan ikan dan ekosistem pesisir yang meliputi peningkatan

Masterplan PUI Observasi Kelautan_BROL_2017 25

BAB 3. STRATEGI DAN KEGIATAN PENGEMBANGAN

KAPASITAS LEMBAGA

A. Penguatan Kapasitas Internal (Sourcing – Absorptive Capacity)

A.1. Penguatan kapasitas dan kapabilitas lembaga

Penguatan kapasitas dan kapabilitas lembaga merupakan hal yang paling

penting dan mendasar bagi pengembangan suatu organisasi, hal yang sama berlaku

pula untuk lembaga litbang.

a). Rencana Penguatan

Rencana penguatan kapasitas dan kapabilitas lembaga terdiri dari penguatan tata

kelola manajemen litbang dan penguatan dukungan sarana dan prasarana. Hal ini akan

terkait langsung dengan kemampuan lembaga dalam menjalankan tugas pokok dan

fungsinya sebagai pelaksana kegiatan penelitian dan pengembangan. Sebagai lembaga

penelitian yang telah berjalan sejak 2003, Balai Riset dan Observasi Laut – BROL

mempunyai rencana pengembangan yang cukup terarah dan terintegrasi dengan baik.

Penguatan Tata Kelola Manajemen Litbang

Dengan motto SMART (Senyum, Memuaskan, Ahli, Ramah dan Terpercaya),

BROL mempunyai sistem tata kelola managerial lembaga dan kegiatan litbang yang telah

terintegrasi untuk menunjang kapasitasnya sebagai lembaga litbang. Implementasi SOP

telah berjalan dengan baik oleh semua staf dan bagian organisasi BROL. Sistem

managerial lembaga BROL telah mendapatkan penghargaan Prayogasala dan Adibakti

Mina Bahari berturut-turut pada tahun 2009 dan 2010. Sebagai salah satu lembaga

litbang di lingkup KKP, BROL kedepannya akan melakukan proses sertifikasi KNAPP.

Salah satu hal penting yang harus dilaksanakan selanjutnya dalam

pengembangan kelembagaan adalah pembentukan Tim Manajerial PUI BROL. Tim

manajerial akan secara khusus dibentuk dan bertugas dalam pembinaan, perencanaan,

pelaksanaan dan monitoring kegiatan Observasi Kelautan dengan fokus Sistem

Informasi Spasial Daerah Penangkapan Ikan dan Perubahan Paramater Lingkungan

Page 34: MASTERPLAN PENGEMBANGAN PUSAT UNGGULAN IPTEK …bpol.litbang.kkp.go.id/pui/masterplan/draft masterplan PUI BROL... · penangkapan ikan dan ekosistem pesisir yang meliputi peningkatan

Masterplan PUI Observasi Kelautan_BROL_2017 26

dalam rangka perannya sebagai lembaga pusat unggulan IPTEK. Pembentukan tim

didasarkan melalui seleksi personil sesuai kompetensi dan kebutuhan kerja untuk

masing-masing posisi. Personil yang terlibat dalam kegiatan tercantum dalam Lampiran

1 .

Peningkatan kapabilitas tata kelola anggaran dapat dilakukan melalui bimbingan

teknis dan pelatihan para staf perencana dan pengelola anggaran. Kompetensi staf dan

pengetahuan tentang peraturan yang selalu up to date untuk pengelolaan anggaran

lembaga sangat diperlukan sehingga perencanaan, pelaksanaan dan pelaporan

anggaran dapat terlaksana, diimplementasikan dengan baik, terukur dan tepat sasaran.

Penguatan Dukungan Sarana Prasarana

Pada kegiatan penelitian dan pengembangan, BROL telah di dukung oleh sarana

prasarana yang cukup memadai. Sebagai pusat Observasi Kelautan, dengan fokus

Sistem Informasi Spasial Daerah Penangkapan Ikan dan Perubahan Paramater

Lingkungan. Serta dengan adanya Laboratorium Riset Kelautan merupakan fasilitas

penting dan strategis yang digunakan untuk melaksankan kegiatan riset dan observasi

sumber daya laut dibidang fisika dan kimia kelautan, daerah potensial penangkpan ikan,

perubahan iklim dan pengkajian teknologi kelautan. Pengembangan dan analisis yang

dilakukan dalam bidang kelautan meliputi, pengujian kualitas perairan, pemodelan laut,

observasi laut dan instrumentasi laut. Laboratorium ini didirikan pada tahun 2006 dan

secara efekti beroperasi sejak tahun 2008. Laboratorium Riset Kelautan terdiri dari

beberapa laboratorium antara lain Laboratorium Penginderaan Jauh Kelautan,

Laboratorium Kualitas Perairan (Akreditasi ISO-17025 tahun 2005 oleh Komite Akreditasi

Nasional - KAN), Laboratorium Observasi dan Pemodelan Laut dan Laboratorium Alam.

b) Indikator Keberhasilan

Berdasarkan rencana kegiatan penguatan dukungan kapasitas dan kapabilitas

lembaga maka ditetapkan beberapa indikator keberhasilan sebagaimana berikut:

1. Penambahan sertifikasi ISO untuk beberapa SOP tata kelola lembaga BROL

2. Pendaftaran sertifikasi dan akreditasi lembaga secara KNAPPP

Page 35: MASTERPLAN PENGEMBANGAN PUSAT UNGGULAN IPTEK …bpol.litbang.kkp.go.id/pui/masterplan/draft masterplan PUI BROL... · penangkapan ikan dan ekosistem pesisir yang meliputi peningkatan

Masterplan PUI Observasi Kelautan_BROL_2017 27

3. Peningkatan kapabilitas staf perencana dan pengelola anggaran pengelola

anggaran melalui training

4. Upgrading fasilitas Operasional Oseanografi

5. Penambahan akreditasi laboratorium

6. Penambahan parameter pengujian terakreditasi khususnya kualitas air laut

7. Peningkatan mutu informasi geospasial yang dihasilkan sehingga mampu

mengacu kepada standar yang dikeluarkan oleh Badan Informasi Geospasial

(BIG)

c) Target output, outcome dan impact

Target output

Target output penguatan dukungan kapasitas dan kapabilitas lembaga :

1. BROL mempunyai tata kelola lembaga bersertifikasi KNAPPP

2. SOP BROL telah sepenuhnya terakreditasi

3. Terbentuknya Tim Manajerial Pusat Unggulan IPTEK Sistem Informasi Spasial

Daerah Penangkapan Ikan dan Perubahan Paramater Lingkungan

4. Terbentuknya Tim Manajerial Pusat Unggulan Sistem Informasi Spasial

Daerah Penangkapan Ikan dan Perubahan Paramater Lingkungan

5. Terakreditasinya informasi geospasial yang dihasilkan BROK oleh lembaga BIG

6. Akreditasi Laboratoratorium Penginderaan Jauh Keluatan, Laboratorium

Kualitas Perairan, Laboratorium Observasi dan Pemodelan Laut dan

Laboratorium Alam.

7. Penambahan parameter akreditasi kualitas air

Page 36: MASTERPLAN PENGEMBANGAN PUSAT UNGGULAN IPTEK …bpol.litbang.kkp.go.id/pui/masterplan/draft masterplan PUI BROL... · penangkapan ikan dan ekosistem pesisir yang meliputi peningkatan

Masterplan PUI Observasi Kelautan_BROL_2017 28

Target outcome

Target outcome penguatan dukungan kapasitas dan kapabilitas lembaga diantaranya:

1. Terbentuknya BROL sebagai lembaga Pusat Unggulan IPTEK Sistem Informasi

Spasial Daerah Penangkapan Ikan dan Perubahan Paramater Lingkungan yang

berstandar nasional dan internasional.

2. Meningkatnya kompetensi pegawai dan daya dukung sarana prasarana di

BROL untuk kegiatan Sistem Informasi Spasial Daerah Penangkapan Ikan dan

Perubahan Paramater Lingkungan

Target impact

Target impact dari penguatan dukungan kapasitas dan kapabilitas lembaga

adalah: meningkatnya kredibilitas BROL sebagai lembaga litbang dan Pusat Unggulan

IPTEK Sistem Informasi Spasial Daerah Penangkapan Ikan dan Perubahan Paramater

Lingkungan

d) Roadmap penguatan Kapasitas dan Kapabilitas Lembaga

Tabel 6. Roadmap penguatan Kapasitas dan Kapabilitas Lembaga

No.

Kegiatan Jangka Jangka Jangka

Pendek Menengah

Panjang

Penguatan Tata Kelola Manajemen Litbang

1 Sertifikasi KNAPPP √

2 Pembentukan Tim Manajerial Pusat Unggulan

Observasi Laut dengan fokus Operasional

Oseanografi

3 Training staf perencana dan pengelola √

anggaran

Penguatan Dukungan Sarana Prasarana

1 Upgrading sarana dan prasarana Observasi √ √ √

Laut

2 Penambahan jumlah parameter akreditasi √

Laboratorium

3 Penambahan jumlah Laboratorium Akreditasi √

4 Perolehan paten √

Page 37: MASTERPLAN PENGEMBANGAN PUSAT UNGGULAN IPTEK …bpol.litbang.kkp.go.id/pui/masterplan/draft masterplan PUI BROL... · penangkapan ikan dan ekosistem pesisir yang meliputi peningkatan

Masterplan PUI Observasi Kelautan_BROL_2017 29

e) Kebutuhan anggaran

Tabel 7. Kebutuhan anggaran penguatan kapasitas dan kapabilitas lembaga (Rp. x1000)

No. Kegiatan Jangka Pendek Jangka Jangka Panjang Menengah

Peningkatantatakelolalembaga

- Sertifikasi ISO 17025 250.000 200.000 200.000

(Laboratorium)

1 - Sertifikasi ISO 9001 200.000 250.000 200.000 (Manajerial)

- Sertifikasi KNAPPP 200.000 250.000 250.000

JUMLAH 650.000 650.000 650.000

A.2 Pengembangan Sumberdaya Manusia

Sebagai salah satu unsur terpenting dalam suatu organisasi, maka peningkatan

kualitas sumber daya manusia merupakan hal yang wajib dilakukan. Peningkatan

kemampuan SDM menjadi sangat penting untuk menunjang BROL menjadi Pusat

Unggulan IPTEK Observasi Kelautan.

a) Rencana Penguatan

Berdasarkan Gambar 2, terlihat bahwa jenjang pendidikan pegawai di BROL baik

PNS maupun kontrak dimana pegawai dengan pendidikan Doktor (S3) sebanyak 8

pegawai (9,38%), Pendidikan Master (S2) 10 pegawai (15,63%), Pendidikan Sarjana (S1)

33 pegawai (51,56%), Pendidikan Diploma (D3) 2 pegawai (3,13%), dan Pendidikan

SLTA 13 pegawai (20,31%). Untuk mendukung penguatan lembaga menjadi Pusat

Unggulan IPTEK Observasi Kelautan, maka kompetensi SDM akan ditekankan pada

peningkatan tingkat pendidikan peneliti lulusan S3 (doktoral). Selain itu kebutuhan

keahlian juga akan lebih diutamakan pada keahlian yang berkaitan dengan ocean

modeling, penginderaan jauh maupun ilmu lingkungan. Studi banding ke instansi lain

yang mempunyai program serupa menjadi salah satu program penguatan SDM untuk

memperoleh informasi baru mengenai tema-tema penelitian terkait. Pelatihan dan short

course mengenai pengolahan dan analisis data baik itu di dalam maupun luar negeri

akan diprogramkan melaui program kerjasama ataupun kesempatan beasiswa.

Page 38: MASTERPLAN PENGEMBANGAN PUSAT UNGGULAN IPTEK …bpol.litbang.kkp.go.id/pui/masterplan/draft masterplan PUI BROL... · penangkapan ikan dan ekosistem pesisir yang meliputi peningkatan

Masterplan PUI Observasi Kelautan_BROL_2017 30

b) Indikator keberhasilan

Indikator keberhasilan penguatan sumber daya manusia adalah

1). Jumlah pelatihan yang dilakukan dalam setahun minimal 3 orang.

2). Training / Short course baik dalam dan luar negeri ditargetkan setidaknya 1

setiap tahun.

3). Tulisan ilmiah internasional baik melalui prosiding maupun jurnal internasional

menjadi indikator hasil peningkatan kemampuan pelatihan pengolahan dan

analisis data.

c) Target Output, Outcome dan Impact

Target output pengembangan sumberdaya manusia: terjadinya kenaikan jumlah

peneliti lulusan S3, menjadi 11 orang dalam 4 tahun dalam jangka menengah. Sebanyak

3 orang peneliti S1, akan ditingkatkan kompetensinya menjadi S2 dalam jangka

menengah.

Target outcome pengembangan sumberdaya manusia: kenaikan jumlah peneliti

lulusan S2, S3 dan professor riset baru akan memunculkan ahli-ahli baru di bidang

observasi kelautan.

Target impact pengembangan sumberdaya manusia: kredibilitas dan kapasitas

SDM dalam memperkuat BROL sebagai Pusat Unggulan IPTEK Observasi Kelautan.

d) Roadmap pengembangan sumber daya manusia

Tabel 8. Roadmap pengembangan sumber daya manusia

No

Kegiatan

Jangka Jangka Jangka

Pendek

Menengah

Panjang

1 Peningkatan jumlah peneliti S3 √ √

2 Peneliti yang mengikuti short course √ √ √

3 Peneliti yang mengikuti

√ training pengolahan dan analisis data

4 Peneliti yang mengikuti pelatihan

√ penulisan KTI bahasa inggris

Page 39: MASTERPLAN PENGEMBANGAN PUSAT UNGGULAN IPTEK …bpol.litbang.kkp.go.id/pui/masterplan/draft masterplan PUI BROL... · penangkapan ikan dan ekosistem pesisir yang meliputi peningkatan

Masterplan PUI Observasi Kelautan_BROL_2017 31

e) Kebutuhan Anggaran

Tabel 9. Kebutuhan anggaran untuk penguatan sumber daya manusia (Rp. x1000)

No.

Kegiatan

Jangka Pendek

Jangka Jangka Panjang

Menengah

1

Studi Banding ke instansi lain yang sejenis

50.000

50.000

50.000

2 Pelatihan short course nasional

500.000

500.000

500.000

dan internasional

3 Pelatihan bahasa asing 50.000 55.000 60.000

4 Pelatihan pengolahan data 20.000 25.000 30.000

5 Pelatihan penulisan KTI

100.000

100.000

100.000

Internasional

Jumlah 720.000 730.000 740.000

B. Penguatan Kapasitas Riset dan Pengembangan

Sebagai salah satu lembaga riset dengan fokus kegiatan penelitian dan observasi

sumber daya laut di bidang fisika dan kimia kelautan, daerah potensial penangkapan

ikan, dan perubahan iklim dengan memanfaatkan teknologi observasi laut, penginderaan

jauh kelautan, dan pemodelan laut, BROL selalu dituntut untuk menghasilkan data dan

informasi yang akurat yang mampu langsung digunakan oleh masyarakat ataupun

sebagai bahan pertimbangan bagi para pengambil keputusan.

a) Rencana Penguatan

Secara umum terdapat 2 rencana dalam penguatan kapasitas riset dan

pengembangan ini, yaitu penguatan fokus kegiatan riset unggulan serta pemanfaatan

produk riset. Penguatan fokus riset difokuskan pada penelitian yang terkait dengan

penentuan daerah potensi penangkaan ikan serta perubahan iklim yang memicu

Page 40: MASTERPLAN PENGEMBANGAN PUSAT UNGGULAN IPTEK …bpol.litbang.kkp.go.id/pui/masterplan/draft masterplan PUI BROL... · penangkapan ikan dan ekosistem pesisir yang meliputi peningkatan

Masterplan PUI Observasi Kelautan_BROL_2017 32

perubahan karakteristik oseanografi maupun karakteristik biota laut.. Kegiatan tersebut

dapat dilakukan dengan mengadakan forum diskusi dengan peneliti-peneliti yang

mempunyai kepakaran dan minat yang sama, dukungan pelaksanaan kegiatan riset,

maupun bantuan pelaksanaan riset bagi rekan-rekan peneliti yang sedang melakukan

studi S2 atau S3. Penguatan pemanfaatan produk riset meliputi dukungan dalam

perolehan HKI (pendaftaran, pemeriksaan dokumen, dll), dukungan kesempatan untuk

berperan dalam seminar internasional, keikutsertaan dalam keanggotaan masyarakat

ilmiah internasional, pembuatan buku/nasional/ internasional.

b) Indikator Keberhasilan

Berdasarkan rencana kegiatan penguatan fokus riset dan pemanfaatan produk

riset maka perlu ditetapkan indikator keberhasilannya.

1. Meningkatnya jumlah peneliti dalam keikutsertaan kegiatan forum ilmiah

internasional.

2. Meningkatnya publikasi dalam jurnal internasional.

3. Meningkatnya publikasi dalam jurnal nasional terkreditasi

4. Diperolehnya HKI/Paten yang terkait dengan teknologi observasi kelautan

5. Dihasilkannya lulusan S2 pada bidang observasi kelautan

c) Target output, outcome dan impact

Target output

1. Sekurangnya terdapat dua peneliti lulusan S2 yang berkaitan dengan

observasi kelautan pada jangka menengah.

2. Sekurangnya 25% dari peneliti ikut serta dalam forum ilmiah internasional

pada jangka menengah.

3. Sekurangnya terpublikasi tiga KTI yang terpublikasi pada jurnal Internasional

pada jangka menengah.

4. Sekurangnya terpublikasi 15 KTI yang terpublikasi pada jurnal nasional terakreditasi pada jangka menengah.

5. Setidaknya satu dokumen paten/HKI yang diusulkan pada jangka menengah

Page 41: MASTERPLAN PENGEMBANGAN PUSAT UNGGULAN IPTEK …bpol.litbang.kkp.go.id/pui/masterplan/draft masterplan PUI BROL... · penangkapan ikan dan ekosistem pesisir yang meliputi peningkatan

Masterplan PUI Observasi Kelautan_BROL_2017 33

Target outcome

1. Meningkatnya kompetensi SDM lulusan S2 yang kompeten di bidang observasi

kelautan

2. Tersebarnya informasi hasil-hasil penelitian observasi kelautan

3. dikenalnya peneliti BROL secara nasional maupun internasional melalui publikasi

nasional / internasional dan juga melalui peranaktif dalam menghadiri pertemuan-

pertemuan ilmiah nasional / internasional.

Target impact

Dikenalnya BROL sebagai salah satu lembaga riset secara nasional ataupun internasional

d) Roadmap penguatan fokus riset dan pemanfaatan produk riset

Tabel 10. Roadmap penguatan fokus riset dan pemanfaatan produk riset

No.

Kegiatan

Jangka Jangka Jangka

Pendek

Menengah

Panjang

1 Lulusan S2 / S3 √ √

2 Publikasi jurnal internasional terakreditasi √ √

3 Publikasi jurnal nasional terakreditasi √ √

4 Keikutsertaan dalam anggota masyarakat

ilmiah internasional

5 Perolehan paten √ √

e) Kebutuhan anggaran

Tabel 11. Kebutuhan anggaran penguatan riset dan pemanfaatan hasil riset (Rp. x1000)

No.

Kegiatan

Jangka Jangka Jangka

Pendek

Menengah

Panjang

1 Dukungan kesempatan seminar internasional 200.000 300.000 400.000

2 Keikutsertaan dalam anggota masyarakati lmiahi

100.000

150.000

200.000

nternasional

3 Peningkatan publikasi pada jurnal

150.000

200.000

250.000

nasional/internasional

4 Perolehan paten 150.000 200.000 250.000

Jumlah 600.000 850.000 1.100.000

Page 42: MASTERPLAN PENGEMBANGAN PUSAT UNGGULAN IPTEK …bpol.litbang.kkp.go.id/pui/masterplan/draft masterplan PUI BROL... · penangkapan ikan dan ekosistem pesisir yang meliputi peningkatan

Masterplan PUI Observasi Kelautan_BROL_2017 34

C. Penguatan kapasitas diseminasi (Disseminating capacity)

Diseminasi hasil kegiatan riset yang merupakan informasi ilmiah, produk,

komponen dan paktek teknologi yang dihasilkan perlu dikuatkan agar pemanfaatan

oleh masyarakat luas lebih optimum.

a) Rencana Penguatan

Rencana peguatan yang dilakukan dengan diseminasi dan sosialisasi

pemanfaatan hasil riset. Diseminasi dan sosilasiasi ilmiah yang dilakukan melalui

publikasi Karya tulis Ilmiah dalam bentuk tulisan popular atau semi popular dilakukan

melalui media publikasi popular yaitu webset, jejaring sosial, surat kabar,

majala/tabloid, radio maupun televisi. Hasil riset yang berupa aplikaksi didesiminasikan

melalui kegiatan pengembangan dan penerapan dimasyarakat melalui kerjasama

dengan pemerintah daerah yang terkait, kelompok nelayan, koperasi, dan lembaga

swadaya masyarakat setempat. Selain dilakukan melalui media publikasi popular dan

semi popular dilakukan kerjasama dengan pihak mitra (Industri atau unit bisnis) baik di

tingkat Daerah dan Nasional. Kerjasama tersebut bertujuan untuk meningkatkan

jumlah pemanfaatan informasi. Diseminasi yang berupa komponen teknologi dan paket

teknologi dilakukan melalui kegiatan pengembangan dan penerapan langsung di

masyarakat melalui kerjasama dengan pemerintah daerah. Kegiatan yang dilakukan

melalui pelatihan, workshop, konsultasi dan pendampingan teknis kepada pihak yang

membutuhkan, baik perorangan, kelompok, lembaga maupun pemerintah yang terkait.

Page 43: MASTERPLAN PENGEMBANGAN PUSAT UNGGULAN IPTEK …bpol.litbang.kkp.go.id/pui/masterplan/draft masterplan PUI BROL... · penangkapan ikan dan ekosistem pesisir yang meliputi peningkatan

Masterplan PUI Observasi Kelautan_BROL_2017 35

b) Indikator keberhasilan

Tabel 12. Indikator keberhasilan diseminasi hasil kegiatan

No. Bentuk kegiatan Diseminasi dan Indikator

Pemanfaatan Hasil

1. Sistem data dan informasi institusi Jumlah akses, download

2. Publikasi ilmiah Jumlah KTI jurnal

3. Pameran hasil riset Jumlah pameran yang diikuti

4. Pencetakan bahan promosi dan Jumlah dan jenis bahan promosi

publikasi hasil riset dan publikasi hasil riset sialisasi

5. Sosilaisasi hasil riset Jumlah dan jenis sosialisasi hasil

riset yang diikuti

6. Berita popular dan semi-populer yang Jumlah dan Jenis Berita popular

diterbitkan pada website, surat kabar, dan semi-populer yang diterbitkan

jejaring social, radio dan televisi

pada website, surat kabar, jejaring

social, radio dan televisi

7. Pelatihan, konsultasi, pendampingan Jumlah pelatihan, konsultasi,

pendampingan

8. Kesepakatan kerjasama riset Jumlah kesepakatan kerjasama riset

9. Kunjungan ilmiah di Institusi Jumlah kunjungan ilmiah yang ada

di Institusi

10. PNBP Nisbah PNBP terhadap total anggaran

Page 44: MASTERPLAN PENGEMBANGAN PUSAT UNGGULAN IPTEK …bpol.litbang.kkp.go.id/pui/masterplan/draft masterplan PUI BROL... · penangkapan ikan dan ekosistem pesisir yang meliputi peningkatan

Masterplan PUI Observasi Kelautan_BROL_2017 36

c) Target output, outcome dan impact

Tabel 13. Target output, outcome dan impact diseminasi hasil kegiatan

Bentuk

Diseminasi dan

No. Pemanfaatan Ouput Outcome Impact Hasil

1. Sistem data dan Jumlah Informasi ilmiah Jumlah Informasi Pengguna memahami informasi institusi hasil riset dan observasi ilmiah hasil riset informasi hasil riset dan kelautan yang tersedia observasi kelautan observasi kelautan diakses

pengguna

2. Publikasi ilmiah 15 KTI dalam jurnal nasional terakreditasi, 3 KTI dalam jurnal internasional

15 KTI dalam jurnal nasional terakreditasi, 3 KTI dalam jurnal internasional

Sitasi oleh pengguna

3. Pameran hasil riset Jumlah Even pameran Jumlah 3 Even 50 pengunjung hasil riset dan observasi pameran hasil riset pameran hasil riset dan yang di ikuti baik Nasional dan observasi yang observasi yang di ikuti dan Internasional di ikuti baik Nasional baik Nasional dan dan Internasional Internasional

4. Pencetakan bahan Jumlah bahan promosi Jumlah bahan Pengguna memahami promosi dan dan publikasi hasil riset promosi dan informasi hasil riset dan publikasi hasil riset publikasi hasil riset di observasi kelautan terima pengguna

5. Sosilaisasi hasil Jumlah sosialisasi hasil 3 sosialisasi hasil 150 peserta sosilasiasi riset riset dan observasi riset dan observasi hasil riset dan

kelautan kelautan yang di ikuti observasi kelautan

6. Berita popular dan Jumlah dan jenis Berita 3 jenis Berita popular 50 pembaca berita semi-populer yang popular dan semi-populer dan semi-populer popular dan semi- diterbitkan pada yang diterbitkan pada yang diterbitkan pada populer yang website, surat website, surat kabar, website, surat kabar, diterbitkan pada kabar, jejaring jejaring social, radio dan jejaring social, radio website, surat kabar, social, radio dan televisi dan televisi jejaring social, radio televisi dan televisi

7. Pelatihan, Kegiatan pelatihan, Terselenggaranya Peningkatan konsultasi, konsultasi dan kegiatan pelatihan, transfer atau adopsi pendampingan pendampingan teknis konsultasi dan hasil riset kepada pengguna pendampingan teknis

yang membutuhkan kepada pengguna yang

membutuhkan

Page 45: MASTERPLAN PENGEMBANGAN PUSAT UNGGULAN IPTEK …bpol.litbang.kkp.go.id/pui/masterplan/draft masterplan PUI BROL... · penangkapan ikan dan ekosistem pesisir yang meliputi peningkatan

Masterplan PUI Observasi Kelautan_BROL_2017 37

d) Roadmap penguatan kerangka diseminasi dan keberlanjutan diseminasi

Tabel 14. Roadmap penguatan kerangka diseminasi dan keberlanjutan diseminasi

No

Kegiatan

Jangka Pendek

Jangka Jangka Menengah Panjang

Penguatan kerangka dan mekanisme diseminasi

1 Sosialisasi dan diseminasi hasil riset kepada pengguna

√ √

2

Inisiasi kerjasama riset nasional / internasional

√ √ √

e) Kebutuhan anggaran

Tabel 15. Kebutuhan anggaran penguatan diseminasi (Rp. x1000)

No

Kegiatan

Jangka Jangka Jangka Panjang

Pendek

Menengah

Penguatan kerangka dan mekanisme diseminasi

1 Sosialisasi dan diseminasi

hasil riset kepada pengguna

200.000

250.000

300.000

2 Inisiasi kerjasama riset nasional / internasional 200.000 250.000 300.000

Jumlah 400.000 500.000 600.000

D. Keunggulan Lembaga

D.1. Sistem Informasi Spasial Daerah Penangkapan Ikan

Inisiasi penyediaan informasi daerah penangkapan ikan dimulai dengan instalasi

ground station penerima data National Oceanic and Atmospheric Administration-

Advanced Very High Resolution Radiometer (NOAA-AVHRR) pada tahun 2003 di tiga

lokasi: Jakarta, Perancak, dan Bitung. Daerah potensial penangkapan ikan ditentukan

secara manual berdasarkan data harian suhu permukaan laut yang diekstrak dari data-

data NOAA-AVHRR. Dua tahun kemudian, data-data yang digunakan bertambah dengan

data mingguan konsentrasi klorofil-a permukaan laut, tinggi rendah permukaan laut, dan

arus geostrofik. Berdasarkan analisis data-data tersebut, disusun secara manual peta

daerah penangkapan ikan nasional (PPDPI Nasional) berlaku untuk seluruh Perairan

Indonesia dengan frekuensi terbit satu minggu sekali. Data-data satelit oseanografi

Page 46: MASTERPLAN PENGEMBANGAN PUSAT UNGGULAN IPTEK …bpol.litbang.kkp.go.id/pui/masterplan/draft masterplan PUI BROL... · penangkapan ikan dan ekosistem pesisir yang meliputi peningkatan

Masterplan PUI Observasi Kelautan_BROL_2017 38

tersebut merupakan hasil kerjasama antara Badan Riset Kelautan dan Perikanan (BRKP)

dengan Collecte Localisation Satellites (CLS) Prancis untuk periode waktu dua tahun.

Perkembangan teknologi diseminasi data-data satelit oseanografi memungkinkan

data-data tersebut untuk dapat diakses tanpa berbayar melalui jaringan internet. Untuk

mengurangi ketergantungan terhadap supply data dari CLS, sejak 2006 dirintis usaha

untuk mendapatkan dan mengolah data-data tersebut. Parameter konsentrasi klorofil-a

dan suhu permukaan laut diperoleh dari situs resmi National Oceanic and Space

Administration (NASA), sedangkan tinggi rendah permukaan laut dan arus geostrofik

diperoleh dari Archiving, Validation, and Interpretation of Satellite Ocenographic data

(AVISO). Karakteristik data dari kedua sumber tersebut berbeda, baik secara temporal

maupun spasial. Data dari NASA mempunyai resolusi spasial dan temporal yang lebih

tinggi dibandingkan dengan data AVISO, meskipun terdapat kendala pada tutupan awan.

Pada perkembangannya, terutama setelah tahun 2007, data harian dari NASA digunakan

untuk menyusun PPDPI Nasional. Penentuan daerah penangkapan ikan dilakukan

secara manual dengan melihat secara visual indikasi terjadinya fenomena oseanografi

yang diduga dapat meningkatkan produktivitas primer perairan, seperti proses upwelling.

Namun proses manual dan visual tersebut mengandung bias, karena perbedaan persepsi

definisi daerah penangkapan ikan dari para operator penyusun PPDPI Nasional. Sejak

tahun 2012, dikembangkan metode penentuan daerah penangkapan ikan secara

otomatis. Metode yang digunakan adalah algoritma Image Edge Detection dari Cayula

dan Cornillon (1992) yang diaplikasikan untuk menyusun PPDPI Nasional sejak tahun

2013. Frekuensi penerbitan PPDPI Nasional juga mengalami peningkatan, yang semula

satu kali per minggu menjadi dua-tiga kali setiap minggu.

Eksplorasi terhadap data satelit oseanografi produksi NASA memungkinkan

penyusunan daerah potensial penangkapan ikan untuk nelayan artisanal. Data-data

harian dengan resolusi spasial ~ 1 km dikembangkan untuk penyusunan daerah

penangkapan ikan wilayah pesisir. Fokusnya meliputi daerah penangkapan ikan sekitar

pelabuhan perikanan dan Selat Bali. Khusus Selat Bali, PPDPI wilayah pesisir

dikembangkan untuk ikan lemuru. Pendekatan yang dilakukan merupakan kombinasi

antara dinamika oseanografi spasial Selat Bali dan kelimpahan komponen penyusun

Page 47: MASTERPLAN PENGEMBANGAN PUSAT UNGGULAN IPTEK …bpol.litbang.kkp.go.id/pui/masterplan/draft masterplan PUI BROL... · penangkapan ikan dan ekosistem pesisir yang meliputi peningkatan

Masterplan PUI Observasi Kelautan_BROL_2017 39

rantai makanan lemuru. Saat ini, PPDPI Lemuru tersebut telah dioperasionalkan dengan

nama produk PELIKAN Lemuru.

Secara umum, PPDPI Nasional belum disusun berdasarkan data-data spasial

penangkapan ikan, sehingga informasi tentang jenis ikan yang berada di daerah potensial

penangkapan ikan belum dapat disebutkan. Padahal hampir setiap jenis ikan memiliki

preferensi kondisi oseanografi dan tingkah laku yang berbeda-beda. Untuk dapat

memberikan informasi jenis ikan pada PPDPI dikembangkan metode penentuan daerah

penangkapan ikan untuk tuna. Metode tersebut berdasarkan pada data spasial

penangkapan tuna dan pemodelan habitatnya. Terdapat tiga jenis tuna yang menjadi

konsentrasi pengembangan ini, yaitu tuna mata besar, sirip kuning, dan cakalang. Pada

awal pengembangannya, data spasial oseanografi yang digunakan masih menggunakan

data satelit oseanografi. Namun karena tuna cenderung mempunyai lapisan renang di

bawah lapisan permukaan laut, model penentuan daerah penangkapan tuna

dikembangkan berbasis data-data hasil pemodelan numerik oseanografi.

Operasionalisasi produk tersebut telah dilakukan sejak tahun 2013 dengan nama produk

PELIKAN Tuna.

D.2. Ekosistem Pesisir D.2.1 Rehabilitasi Terumbu Karang Dengan Bioreeftek

Artificial reef/terumbu buatan untuk program rehabilitasi relatif mahal dalam proses

pembuatannya. Kami mengembangkan metode rehabilitasi terumbu buatan dengan

substrat alami yakni tempurung kelapa yang disebut “Bioreeftek”. Secara terminologi,

BIOREEFTEK terdiri dari tiga kata, yaitu BIO yang berarti hidup/hayat; REEF berarti

terumbu/batu; dan TEK adalah Teknologi. BIOREEFTEK merupakan teknologi hijau yang

memanfaatkan bahan alami (tempurung kelapa) sebagai media untuk penempelan larva

planula karang sampai menjadi koloni individu baru (terumbu).

Diharapkan nantinya hasil ini diaplikasikan di lapangan dan menempelnya larva planula

karang di media tersebut. Bahan utama dari media ini sangat murah dan mudah didapat

khsusunya di sekitar wilayah pesisir Indonesia. Tempurung kelapa sebagai bahan utama

bioreeftek merupakan konsep baru terumbu buatan yang sangat sesuai di Indonesia

dalam menunjang program rehabilitasi ekosistem terumbu karang. Adapun tujuan

Page 48: MASTERPLAN PENGEMBANGAN PUSAT UNGGULAN IPTEK …bpol.litbang.kkp.go.id/pui/masterplan/draft masterplan PUI BROL... · penangkapan ikan dan ekosistem pesisir yang meliputi peningkatan

Masterplan PUI Observasi Kelautan_BROL_2017 40

penerapan teknologi BIOREEFTEK ini adalah untuk menciptakan dan memberikan

alternatif teknologi konservasi dan rehabilitasi terumbu karang yang terbuat dari bahan

alami dan biaya pembuatannya relatif murah. Penerapan teknologi BIOREEFTEK ini

diharapkan dapat menunjang kegiatan konservasi dan rehabilitasi ekosistem terumbu

karang di kawasan pesisir Indonesia.

Gambar 7. Bioreeftek

Proses Peletakkan (Deploy) dan Monitoring

Pengamatan larva planula karang dan asosiasinya (seperti: ikan karang, dll)

dilakukan dengan menggunakan metode time swim. Metode Time Swim yaitu suatu

metode dimana penyelam berenang dengan waktu yang telah ditentukan. Dalam survey

ini waktu yang digunakan ± selama 30 menit, dan menyelam/snorkeling langsung pada

lokasi bioreeftek yang telah di deploy.

Penentuan lokasi deploy Bioreeftek

Sebelum melakukan deploy/peletakkan media bioreeftek, hal yang harus

diperhatikan adalah lokasi. Dimana media tersebut harus diletakkan pada tempat/daerah

yang terumbu karang/biodiversity-nya tinggi dengan asumsi larva planula di tempat

tersebut lebih berpeluang besar menempelnya larva planula karang.

Page 49: MASTERPLAN PENGEMBANGAN PUSAT UNGGULAN IPTEK …bpol.litbang.kkp.go.id/pui/masterplan/draft masterplan PUI BROL... · penangkapan ikan dan ekosistem pesisir yang meliputi peningkatan

Masterplan PUI Observasi Kelautan_BROL_2017 41

Gambar 8. Metode Time swim yang digunakan pada saat survey/monitoring

Pengamatan Penempelanan (Settlement/Recruitment) Planula Karang Adapun prosedur yang dilakukan dalam pengamatan ini adalah :

• Mengamati planula karang yang menempel pada masing-masing substrat.

• Mencatat seluruh hasil pengamatan pada alat tulis bawah air (sabak).

• Mengambil gambar bioreeftek yang telah ditumbuhi planula karang.

Relokasi BIOREEFTEK adalah pemindahan BIOREEFTEK yang sudah ditumbuhi

karang ke lokasi lain yang memiliki kondisi karang kurang baik, dengan langkah sbb:

Gambar 9. Langkah – Langkah Pemindahan BIOREEFTEK ke Lokasi dengan

kondisi karang Kurang Baik

2 3

4

4

Page 50: MASTERPLAN PENGEMBANGAN PUSAT UNGGULAN IPTEK …bpol.litbang.kkp.go.id/pui/masterplan/draft masterplan PUI BROL... · penangkapan ikan dan ekosistem pesisir yang meliputi peningkatan

Masterplan PUI Observasi Kelautan_BROL_2017 42

Gambar 10. Peta sebaran Bioreeftek di beberapa wilayah di Indonesia

Pengamatan dan Pengukuran Pertumbuhan Biota yang Berasosiasi dengan Karang Adapun prosedur yang dilakukan dalam pengukuran ini adalah :

• Mengukur pertumbuhan biota yang tumbuh pada masing-masing substrat.

• Pertumbuhan biota yang diukur adalah panjang vertikal (tinggi) dan panjang

horizontal (lebar).

• Mencatat seluruh hasil pengukuran pada alat tulis bawah air (sabak).

• Mengambil gambar bioreef yang telah ditumbuhi biota.

Tabel 16. Diseminasi Bioreeftek di beberapa lokasi di Indonesia

No. LOKASI TAHUN SUMBER DANA SUMBER DATA KETERANGAN

1 Kupang (Pantai Londa Lima) & Waingapu, NTT

2009 APBN BPOL Kegiatan IPTEKMAS BPOL, Pemda NTT (Diskanlut), Universitas Nusa Cendana

2 Pemuteran, Bali 2009 - 2010

APBN BPOL Deploy dan monitoring (visual sensus)

3 Kabupaten Tanah Bumbu, Kalsel

2010 APBN BPOL/BPSPL-Ponitianak

Kegiatan Peningkatan Kapasitas SDM dalam rangka propagasi karang Bioreef (Drijen KP3K, BPSPL)

Page 51: MASTERPLAN PENGEMBANGAN PUSAT UNGGULAN IPTEK …bpol.litbang.kkp.go.id/pui/masterplan/draft masterplan PUI BROL... · penangkapan ikan dan ekosistem pesisir yang meliputi peningkatan

Masterplan PUI Observasi Kelautan_BROL_2017 43

4 SMK Negeri 1 Kabupaten Alas, Sumbawa, NTB

2011 APBN &

Swakelola BPOL & SMK Negeri 1 Kab. Alas

Kegiatan Pelatihan terumbu buatan (artificial reef)

5 Taman Nasional Bunaken

- APBD Diskanlut Provinsi/ BTNB

6 Madura 2012 APBN/Swakelola Universitas Trunojoyo, Madura & Dirjen KP3K

Kegiatan Pelatihan terumbu buatan (artificial reef)

7 Pulau Medang, NTB 2013 APBN Dirjen KP3K/BPOL Kegiatan Pelatihan terumbu buatan (artificial reef)

8 Nusa Penida 2012 APBN/RISTEK BPOL Kegiatan Peningkatan Kemampuan Peneliti & Perekayasa (PKPP) RISTEK

9 Pulau Tikus/ Kampala FP-UNIB, Bengkulu

2014 - 2015

Swakelola Kampala FP-UNIB, Pemda-Bengkulu

10 Bali 2015 APBN P3TKP

11 Semarang 2015 APBD Balai Diklat Privinsi Jateng

Kegiatan Pelatihan terumbu buatan (artificial reef)

12 TN Wakatobi 2016 Swakelola Diskanlut Kabupaten Wakatobi

Tabel 17. Paten, Penghargaan dan Tanda Jasa

No. KEGIATAN TAHUN KETERANGAN

1 Mendapatkan HAKI 2012 Paten dari Kemenkum HAM

2 Satyalencana Wirakarya 2013

Mendapatkan Satya lencana wirakarya dari Presiden RI SBY

3 Hari Kebangkitan Teknologi Nasional

2015

Penghargaan dari Menteri Ristek Dikti (salah satu dari 20 Karya

Unggulan Teknologi Anak Bangsa)

4 Inovasi terbaik lingkup KKP 2015 Penghargaan Inovator Bioreeftek

dari Menteri KKP

Dasar Pengajuan Produk Unggulan Iptek

Berdasarkan uraian diatas maka, diperlukan diseminasi lebih lanjut secara lebih

luas lagi khususnya di beberapa lokasi perairan pesisir di Indonesia, agar proses

rehabilitasi terumbu karang bisa berkembang dan berjalan secara signifikan dalam

menunjang program pemerintah yakni luas kawasan konservasi perairan di Indonesia di

tahun 2020 20 juta hektar.

Page 52: MASTERPLAN PENGEMBANGAN PUSAT UNGGULAN IPTEK …bpol.litbang.kkp.go.id/pui/masterplan/draft masterplan PUI BROL... · penangkapan ikan dan ekosistem pesisir yang meliputi peningkatan

Masterplan PUI Observasi Kelautan_BROL_2017 44

D.2.2 Sistem Pemantauan Mangrove untuk Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim

Mangrove merupakan ekosistem pesisir yang memiliki fungsi penting bagi

masyarakat pesisir. Selain bermanfaat bagi perikanan, perlindungan pesisir dan kualitas

perairan, mangrove memiliki kemampuan untuk menyerap CO2 di atmosfer yang

merupakan polutan hasil pembakaran karbon dari aktifitas industri, tranportasi dan

perubahan lahan. Fungsi mangrove sebagai penyerap CO2 sekaligus menyimpan karbon

tersebut menjadikan mangrove sebagai carbon sink yang signifikan dalam upaya mitigasi

perubahan iklim.

Selain berfungsi sebagai carbon sink, mangrove memiliki kemampuan untuk

beradaptasi terhadap dampak perubahan iklim, yaitu kenaikan permukaan laut (sea level

rise, SLR). Informasi tentang laju kenaikan muka laut dan bagaimana hal tersebut dapat

mempengaruhi hutan mangrove di wilayah Indonesia masih sedikit diketahui. Sistem

Pemantauan Mangrove untuk Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim bertujuan untuk

meningkatkan pemahaman terhadap potensi mangrove sebagai carbon sink dan tingkat

kerentanan ekosistem mangrove terhadap perubahan iklim. Hasil kegiatan ini

memberikan kontribusi pada program mitigasi dan adaptasi perubahan iklim sekaligus

mendukung upaya penurunan laju degradasi kerusakan ekosistem mangrove di

Indonesia.

Konsep Sistem Pemantauan

Sistem Pemantauan Mangrove untuk Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim

merupakan stasiun monitoring yang permanen yang mengaplikasikan Metode RSET –

MH (Rod Surface Elevation Table – Marker Horizon) dengan modifikasi teknik yang telah

diterapkan untuk mengetahui proses geomorfologi dan biofisik mangrove (Gambar 1).

Metode tersebut dikembangkan untuk menyediakan informasi tentang trend akresi

vertikal, elevasi permukaan, dan shallow subsidence yang merupakan indikator respon

mangrove terhadap sea level rise sekaligus paramater yang digunakan untuk

menentukan pertambahan kandungan karbon di lapisan tanah. Selain pengukuran tanah,

sistem ini juga mengukur produktivitas mangrove yang meliputi pertumbuhan pohon dan

Page 53: MASTERPLAN PENGEMBANGAN PUSAT UNGGULAN IPTEK …bpol.litbang.kkp.go.id/pui/masterplan/draft masterplan PUI BROL... · penangkapan ikan dan ekosistem pesisir yang meliputi peningkatan

Masterplan PUI Observasi Kelautan_BROL_2017 45

akar dan produksi serasah. Sistem ini diintegrasikan dengan pemetaan mangrove dan

pemantauan hidrologi dengan pengukuran pasang surut.

Gambar 11. Konsep Sistem Pemantauan Pemantauan Mangrove untuk Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim

Lokasi dan Waktu Aplikasi Sistem Pemantauan

Konsep Sistem Pemantauan Mangrove untuk Mitigasi dan Adaptasi Perubahan

Iklim mulai diujicobakan oleh peneliti BROL di Muara Porong pada tahun 2011.

Kemudian, model sistem ini diaplikasi dan dikembangkan BROL di tiga lokasi (Gambar

2) dengan karakteristik berbeda yaitu:

1. Kawasan Estuari, restorasi mangrove: Hutan Mangrove Estuari Perancak di

sekitar kantor BPOL, Desa Budeng, Kecamatan Jembrana, Kabupaten Jembrana,

Bali (Tahun 2012 - sekarang);

2. Kawasan Hutan Pantai, hutan terdegradasi: Hutan Mangrove di area Stasiun

Kelautan Universitas Riau di Kelurahan Purnama, Kecamatan Dumai Barat, Riau

(Tahun 2015 – sekarang); serta

3. Kawasan Hutan Pantai, hutan konservasi: Mangrove Nusa Lembongan, Desa

Jungut Batu, Kecamatan Nusa Penida, Kab. Klungkung, Bali (Tahun 2016 –

sekarang).

Page 54: MASTERPLAN PENGEMBANGAN PUSAT UNGGULAN IPTEK …bpol.litbang.kkp.go.id/pui/masterplan/draft masterplan PUI BROL... · penangkapan ikan dan ekosistem pesisir yang meliputi peningkatan

Masterplan PUI Observasi Kelautan_BROL_2017 46

Hingga kini, sistem ini telah diaplikasikan di lebih dari 10 lokasi di Indonesia yang telah

dibangun BROL dan mitra kegiatan penelitian, yaitu CIFOR dan Pusat Riset Kelautan –

BRSDM KKP.

Gambar 12. Lokasi stasiun pemantauan mangrove BROL.

Output Yang Dihasilkan

1. Data dan informasi dinamika geomorfologi dan produktivitas mangrove yang berkaitan

dengan kapasitas mangrove sebagai carbon sink.

2. Data dan informasi geomorfologi dan hidrologi yang berkaitan dengan kerentanan

ekosistem mangrove terhadap SLR.

3. Network system pemantauan mangrove – SLR regional

4. Keikutsertaan dalam kerjasama penelitian Blue Carbon internasional: Blue Forest -

GEF, Blue Cares – SATREPS, APN Mangrove Research.

5. Publikasi internasional:

1. Frida Sidik, David Neil, Catherine E. Lovelock. 2016. Effect of high sedimentation rates on surface sediment dynamics and mangrove growth in the Porong River, Indonesia. Marine Pollution Bulletin 107. doi:10.1016/j.marpolbul.2016.02.048

2. Catherine E. Lovelock, Donald R. Cahoon, Daniel A. Friess, Glenn R. Guntenspergen, Ken W. Krauss, Ruth Reef, Kerrylee Rogers, Megan L. Saunders, Frida Sidik, Andrew Swales, Neil Saintilan, Le Xuan Thuyen, Tran Triet. 2015. The vulnerability of Indo-Pacific mangrove forests to sea-level rise. Nature 526. doi:10.1038/nature15538

Page 55: MASTERPLAN PENGEMBANGAN PUSAT UNGGULAN IPTEK …bpol.litbang.kkp.go.id/pui/masterplan/draft masterplan PUI BROL... · penangkapan ikan dan ekosistem pesisir yang meliputi peningkatan

Masterplan PUI Observasi Kelautan_BROL_2017 47

Dasar Pengajuan Produk Unggulan IPTEK

Sistem ini akan memberikan scientific basis yang dibutuhkan bagi kebijakan

perubahan iklim, seperti Rencana Aksi National-Adaptasi Perubahan Iklim (RAN-API)

dan Nationally Determined Contribution (NDC), serta kebijakan pengelolaan dan

konservasi mangrove di Indonesia. Sistem ini akan terus diaplikasi secara luas dengan

dukungan informasi dan panduan teknis dalam bentuk publikasi cetak dan portal

informasi.

Page 56: MASTERPLAN PENGEMBANGAN PUSAT UNGGULAN IPTEK …bpol.litbang.kkp.go.id/pui/masterplan/draft masterplan PUI BROL... · penangkapan ikan dan ekosistem pesisir yang meliputi peningkatan

Masterplan PUI Observasi Kelautan_BROL_2017 48

BAB 4. PENUTUP

Sebagai salah satu institusi riset dibawah Kementerian Kelautan dan Perikanan yang

menjalankan tugas pokok dan fungsi untuk menghasilkan data dan informasi di bidang

observasi kelautan baik itu bagi pengguna langsung ataupun bagi para pengambil kebijakan

di pusat, maka Balai Riset dan Observasi Laut (BROL) harus selalu berusaha untuk

memperkuat kelembagaannya, SDMnya, kegiatan penelitian dan pengembangannya serta

kegiatan diseminasinya.

Kehadiran program Pusat Unggulan IPTEK (PUI) akan dirasa sangat membantu dan

sejalan dengan proses percepatan pengembangan lembaga, peningkatan kualitas SDM,

dukuingan terhadap riset dan pengembangan serta juga perluasan program diseminasi

hasil-hasil penelitian yang telah dilakukan di BROL.

Pusat Unggulan IPTEK (PUI) bagi institusi litbang merupakan suatu kebutuhan

yang cukup mendesak guna memenuhi kebutuhan stakeholders dalam kebutuhan informasi

IPTEK secara spesifik. Balai Riset dan Observasi Laut berusaha untuk menjadi institusi yang

fokus dan mampu memberikan solusi terhadap permasalahan yang dihadapi stakeholders

terkait observasi kelautan di Indonesia melalui kegiatan-kegiatan penelitian yang kreatif dan

inovatif.