Master Plan Penataan Menara Telekomunikasi Selular Se-malang Raya

19
MASTER PLAN PENATAAN MENARA TELEKOMUNIKASI MASTER PLAN PENATAAN MENARA TELEKOMUNIKASI SELULAR SE-MALANG RAYA SELULAR SE-MALANG RAYA Sub Bahasan Sub Bahasan JARINGAN AKSES FIBER OPTIK JARINGAN AKSES FIBER OPTIK Disusun Oleh : Disusun Oleh : Afwan Puji Prasetyono Afwan Puji Prasetyono NIM: NIM: 0430090761-93 0430090761-93 Eko Priyono Eko Priyono NIM: 0430090773-93 NIM: 0430090773-93

Transcript of Master Plan Penataan Menara Telekomunikasi Selular Se-malang Raya

Page 1: Master Plan Penataan Menara Telekomunikasi Selular Se-malang Raya

MASTER PLAN PENATAAN MENARA TELEKOMUNIKASI MASTER PLAN PENATAAN MENARA TELEKOMUNIKASI SELULAR SE-MALANG RAYA SELULAR SE-MALANG RAYA

Sub Bahasan Sub Bahasan JARINGAN AKSES FIBER OPTIKJARINGAN AKSES FIBER OPTIK

Disusun Oleh :Disusun Oleh :Afwan Puji PrasetyonoAfwan Puji Prasetyono NIM: NIM: 0430090761-930430090761-93Eko PriyonoEko Priyono NIM: 0430090773-93NIM: 0430090773-93

Page 2: Master Plan Penataan Menara Telekomunikasi Selular Se-malang Raya

BAB IBAB IPENDAHULUANPENDAHULUAN

1.11.1 Latar BelakangLatar Belakang

Teknologi seluler yang berkembang saat ini dan yang akan datang yaitu:Teknologi seluler yang berkembang saat ini dan yang akan datang yaitu:► Teknologi Teknologi Global System For Mobile CommunicationGlobal System For Mobile Communication (GSM/DCS) (GSM/DCS)► Teknologi Teknologi Code Division Multiple AccessCode Division Multiple Access (CDMA) (CDMA)► Teknologi 3G, Teknologi 3G, ► Teknologi Teknologi World Wide Interoperabillity For Microwave Access World Wide Interoperabillity For Microwave Access (WiMAX) sebagai (WiMAX) sebagai Teknologi Teknologi Broadband Broadband Wireless Access (WBA) masa depan. Wireless Access (WBA) masa depan.

Dari sini dibutuhkan sebuah infrastruktur yang memadai untuk bisa menghandel semua kapasitas trafic dari semua Dari sini dibutuhkan sebuah infrastruktur yang memadai untuk bisa menghandel semua kapasitas trafic dari semua teknologi yang ada,teknologi yang ada, Aspek-aspek yang mendasari pemakain jaringan akses fiber optik adalah:Aspek-aspek yang mendasari pemakain jaringan akses fiber optik adalah:► aspek secara teknisaspek secara teknis

jaringan fiber optik mempuyai kapasitas bandwitdh yang sangat lebar.jaringan fiber optik mempuyai kapasitas bandwitdh yang sangat lebar.► Aspek Rencana tata Ruang Wilayah (RTRW)Aspek Rencana tata Ruang Wilayah (RTRW)

bahwa pemerintah ingin menata seluruh menara seluler di wilayah malang bahwa pemerintah ingin menata seluruh menara seluler di wilayah malang raya sehingga memenuhi dari raya sehingga memenuhi dari pada aspek keindahan dan kerapian. pada aspek keindahan dan kerapian.

Page 3: Master Plan Penataan Menara Telekomunikasi Selular Se-malang Raya

1.2 1.2 TujuanTujuan

Tujuan dari tugas akhir adalahTujuan dari tugas akhir adalah► Membuat prototype jaringan fiber optik antar menara sellular di area Membuat prototype jaringan fiber optik antar menara sellular di area

urban dan suburban berdasarkan parameter penggunaan bandwitdh.urban dan suburban berdasarkan parameter penggunaan bandwitdh.► Membuat konfigurasi jaringan fiber optik yang dapat mengakomodasi Membuat konfigurasi jaringan fiber optik yang dapat mengakomodasi

trafik sampai dengan tahun 2012trafik sampai dengan tahun 2012

1.3 1.3 Rumusan masalah Rumusan masalah

Dalam tugas akhir ini, ada beberapa masalah yang harus dirumuskan yaitu:Dalam tugas akhir ini, ada beberapa masalah yang harus dirumuskan yaitu:► Bagaimana konsep aplikasi jaringan fiber optik sebagai media Bagaimana konsep aplikasi jaringan fiber optik sebagai media

transmisi.transmisi.► Bagaimana kelebihan dan kekuranga jaringan fiber optik dengan radio Bagaimana kelebihan dan kekuranga jaringan fiber optik dengan radio ► Berapa kapasitas trafik yang di butuhankan pada jaringan fiber optik Berapa kapasitas trafik yang di butuhankan pada jaringan fiber optik

sampai dengan tahun 2012sampai dengan tahun 2012► Berapa kebutuhan bandwitdh yang dapat meng-handleBerapa kebutuhan bandwitdh yang dapat meng-handle

Page 4: Master Plan Penataan Menara Telekomunikasi Selular Se-malang Raya

1.4 Batasan Masalah 1.4 Batasan Masalah Berdasarkan uraian di atas, maka dibuat analisis dan perencanaan Berdasarkan uraian di atas, maka dibuat analisis dan perencanaan

dengan batasan masalah sebagai berikut:dengan batasan masalah sebagai berikut:► Analisis dan Perencanaan dibatasi pada wilayah Malang dan Analisis dan Perencanaan dibatasi pada wilayah Malang dan

berdasarkan area sub urban atau urban..berdasarkan area sub urban atau urban..► Analisis karakteristik bandwidth, rise time, sistem topologi, power Analisis karakteristik bandwidth, rise time, sistem topologi, power

budget.budget.► Optimalisasi penggunaan fiber optik pada area sub urban dan Optimalisasi penggunaan fiber optik pada area sub urban dan

urban.urban.► Tidak membahas perangkat (Tidak membahas perangkat (Network ElementNetwork Element))► Tidak membahas aspek ekonomiTidak membahas aspek ekonomi

Page 5: Master Plan Penataan Menara Telekomunikasi Selular Se-malang Raya

BAB II BAB II TINJAUAN PUSTAKATINJAUAN PUSTAKA

Sistem Komunikasi BergerakSistem Komunikasi Bergerak

Sistem GSM 900 dan DCS 1800 Sistem GSM 900 dan DCS 1800

Page 6: Master Plan Penataan Menara Telekomunikasi Selular Se-malang Raya

Konsep GSM/DCS InterfaceKonsep GSM/DCS Interface

PSTNBTS 1

BTS 2

BSCMSC

A interface

Air interface

Abis interface

SS7

Abis interface

Air interface

GSM/DCS INTERFACE

Page 7: Master Plan Penataan Menara Telekomunikasi Selular Se-malang Raya

Konsep Arsitektur CDMAKonsep Arsitektur CDMA

PSTN

Air Interface

BTSBSC

BSMSC

HLR/VLR

CCSINSASSuser

BSM

ARSITEKTUR SISTEM CMDA IS-95

Page 8: Master Plan Penataan Menara Telekomunikasi Selular Se-malang Raya

Konsep 3G InterfaceKonsep 3G Interface

PSTN

Air Interface

BTSBSC

BS

MSC

user

user

Page 9: Master Plan Penataan Menara Telekomunikasi Selular Se-malang Raya

Konsep Arsitektur WiMAXKonsep Arsitektur WiMAX

Backbone

KONSEP JARINGAN WiMAX

IEEE 802.16eMobile User

Bandwitdh 30Mbps

IEEE 802.16eMobile User

IEEE 802.16dFixed User

Bandwitdh 75Mbps

FIBER OPTIK

BTS WiMAX SwitchingCenter

Jarak 8km

Jarak 5km

Page 10: Master Plan Penataan Menara Telekomunikasi Selular Se-malang Raya

KONSEP KANALKONSEP KANALPada dasarnya terdapat dua jalur pembangunan Pada dasarnya terdapat dua jalur pembangunan

hubungan interface yaitu:hubungan interface yaitu:► Dengan PCM 30 (E1) interface. Kanal fisik E1 Dengan PCM 30 (E1) interface. Kanal fisik E1

terbagi menjadi 32 timeslot (ts) masing – masing terbagi menjadi 32 timeslot (ts) masing – masing dengan bit rate 64Kbps (Konfigurasi umum untuk dengan bit rate 64Kbps (Konfigurasi umum untuk GSM 900 dan DCS 1800)GSM 900 dan DCS 1800)

► Dengan PCM 24 (T1) interface. Kanal fisik E1 Dengan PCM 24 (T1) interface. Kanal fisik E1 terbagi menjadi 24 timeslot (ts) masing – masing terbagi menjadi 24 timeslot (ts) masing – masing dengan bit rate 64Kbps (Konfigurasi umum untuk dengan bit rate 64Kbps (Konfigurasi umum untuk GSM 1900) GSM 1900)

Page 11: Master Plan Penataan Menara Telekomunikasi Selular Se-malang Raya

Struktur kanal yang diperlukan untuk komunikasi antara BTS ke BTS Struktur kanal yang diperlukan untuk komunikasi antara BTS ke BTS atau ke BSC dapat dilihat dibawah iniatau ke BSC dapat dilihat dibawah ini

Gambar 2.1 alokasi kanal PCM 30 (E1)Gambar 2.1 alokasi kanal PCM 30 (E1)► Gambar diatas menunjukkan alokasi kanal E1 yang mempunyai kecepatan Gambar diatas menunjukkan alokasi kanal E1 yang mempunyai kecepatan

2.048 Mbps, dimana ditunjukkan :2.048 Mbps, dimana ditunjukkan :► 00 = Sinkronisasi= Sinkronisasi► 1 – 241 – 24 = Speech channel= Speech channel► 25 – 3025 – 30 = Signaling = Signaling ► 3131 = Inisialisasi E1= Inisialisasi E1► 1 E11 E1 = 12 TRX= 12 TRX► 1 TRX 1 TRX = 2 TS = 2 TS ► 1 TS1 TS = 4 sub TS= 4 sub TS► Kecepatan :Kecepatan :

1 TS 1 TS = 64 Kbps= 64 Kbps 1 Sub TS 1 Sub TS = 16 kbps= 16 kbps Signaling/Inisialisasi Signaling/Inisialisasi = 1 TRX butuh 2 sub TS @ dengan = 1 TRX butuh 2 sub TS @ dengan

Kecepatan 16 KbpsKecepatan 16 Kbps

Page 12: Master Plan Penataan Menara Telekomunikasi Selular Se-malang Raya

JARINGAN AKSES FIBER OPTIKJARINGAN AKSES FIBER OPTIK

Karakteristik dan spesifikasi fiber optik mengikuti Karakteristik dan spesifikasi fiber optik mengikuti standarisasi standarisasi Rec. ITU-T G.652

No. Karakteristik Nilai1 Redaman maksimum pada 850 nm 4 dB/km2 Redaman maksimum pada 1310 nm 2 dB/km3 Modal distorsion bandwidth (pada kemiringan -3 dB optik) pada 850 nm > 200 MHz.km4 Modal distorsion bandwidth (pada kemiringan -3 dB optik) pada 1310 nm > 200 MHz.km5 Dispersi chromatic pada 850 nm £ 120 ps/(nm.km)6 Dispersi chromatic pada 1310 nm £ 6 ps/(nm.km)

Page 13: Master Plan Penataan Menara Telekomunikasi Selular Se-malang Raya

Spesifikasi fiber optik Spesifikasi fiber optik

Menggunakan multimode gredit index Menggunakan multimode gredit index

Alasan peggunaan : cocok digunakan untuk jarak menengah dan Alasan peggunaan : cocok digunakan untuk jarak menengah dan memiliki memiliki bandwitdh yang sesuai dengan bandwitdh yang sesuai dengan aplikasi STM 1.aplikasi STM 1.

Cladding

Core 50-100m

n1

125-140m

n2

Page 14: Master Plan Penataan Menara Telekomunikasi Selular Se-malang Raya

Profil Indeks bias

► Core diameter 50 m standard► Cladding 125 m► 2nd coating 200-1000 m► NA 0.2 - 0.3► Attenuation 1 dB/km (1300 nm)► BL-product 150 MHz.km - 2 GHz.km► Application Medium distance communication► LED/Laser sources

► Spesifikasi instrumentSpesifikasi instrument► Loss per conector Loss per conector 0.5 db0.5 db► Mean splice lossMean splice loss 0.11db0.11db

Page 15: Master Plan Penataan Menara Telekomunikasi Selular Se-malang Raya

KONSEP PDH DAN TOPOLOGIKONSEP PDH DAN TOPOLOGI

Konsep PCM 30Konsep PCM 300 1 15 162 29 30 3117

x 0 0 1 1 0 1 1

x 1 P Y Y Y Y Y

bergantian

Frame alignment signalpada frame 1, 3, 5, dst

Service word pada frame2, 4, 6, dst

8bit

Informasi signaling

1 - 15 dan 17 - 30 adalah sinyaltelephon yang dikodekan/ data digital

x = bit reserved for international useY = bit reserved for national useA = 0 tidak ada alarmA = 1 ada alarm

1 TS = 8 bit Terdiri dari 32 TS = 30 kanal suara + 1 sinkronisasi + 1 signaling

Sinkronisasi : TS 0Signaling : TS 16Voice : TS 1 – 15 + TS 17 – 31

Dalam 1 detik terdapat 8000 sample, sehingga :Bit rate = (8 x 8000 ) x 32 = 2048 kbps

Page 16: Master Plan Penataan Menara Telekomunikasi Selular Se-malang Raya

Konsep STM 1 : 140 MbpsKonsep STM 1 : 140 Mbps

Page 17: Master Plan Penataan Menara Telekomunikasi Selular Se-malang Raya

Konsep topologiKonsep topologi

► Topologi Ring Topologi Ring

Keuntungan topologi RING :Keuntungan topologi RING :

Hemat kabel.Hemat kabel.

Penataan kabel sederhana.Penataan kabel sederhana.

Dapat melayani lalu-lintas data yang padat.Dapat melayani lalu-lintas data yang padat.► Topologi StarTopologi Star

Keuntungan topologi STAR :Keuntungan topologi STAR :

Pemasangan kabel mudah.Pemasangan kabel mudah.

Penambahan atau pengurangan stasiun sangat mudah dan tidak Penambahan atau pengurangan stasiun sangat mudah dan tidak mengganggu bagian jaringan lain.mengganggu bagian jaringan lain.

Kontrol terpusat akan memudahkan dalam deteksi dan isolasi Kontrol terpusat akan memudahkan dalam deteksi dan isolasi kesalahan / kerusakan.kesalahan / kerusakan.

Page 18: Master Plan Penataan Menara Telekomunikasi Selular Se-malang Raya

Perhitungan Bandwidth, Rise Perhitungan Bandwidth, Rise Time dan Power BudgetTime dan Power Budget

► Perhitungan BanwidthPerhitungan BanwidthBW = 0.707 x BWBW = 0.707 x BWoptopt

► Perhitungan Rise TimePerhitungan Rise Timettff = 0.35 / BW = 0.35 / BWtts s = ( t= ( ttctc

2 2 + t+ tLL2 2 + t+ tff

2 2 + t+ tphph22 + t + trcrc

2 2 ) ) ½½

BWel = 0.35 / ts

► Perhitungan Power BudgetPerhitungan Power BudgetLm = PLm = Prr – P – Pss

Lm = PLm = Ptt – L – Lsfsf – ( A x L ) – L – ( A x L ) – Lconcon – L – Lfdfd – P – Pss

Semua dalam dB atau dBmSemua dalam dB atau dBm

Page 19: Master Plan Penataan Menara Telekomunikasi Selular Se-malang Raya

Implementasi Jaringan Fiber optikImplementasi Jaringan Fiber optik

BACKBONE

BTS E

BTS D

BTS F

BTS E

BTS D

BTS C

BTS B

BTS F

MALANG KOTA (URBAN)

PUSAT KOTA BATU (URBAN)

IMPLEMENTASI JARINGAN FIBER OPTIK

BTS B

BTS A

BTS A

BTS C

SPLITER / NODE 1 SPLITER / NODE 2

BSC

MSC masing-masing operator

SPLITER”SWITCHING CENTER”