maserasi skopoletin

6
Ekstraksi Skopoletin dengan Metode Maserasi Maserasi macerare (bahasa Latin, artinya merendam) : adalah sediaan cair yang dibuat dengan cara mengekstraksi bahan nabati yaitu direndam menggunakan pelarut bukan air (pelarut nonpolar) atau semi polar, misalnya etanol encer, selama periode waktu tertentu sesuai dengan aturan

description

fitokimia

Transcript of maserasi skopoletin

Metode Maserasi

Ekstraksi Skopoletin dengan Metode MaserasiMaserasi macerare (bahasa Latin, artinya merendam) : adalah sediaan cair yang dibuat dengan cara mengekstraksi bahan nabati yaitu direndam menggunakan pelarut bukan air (pelarut nonpolar) atau semi polar, misalnya etanol encer, selama periode waktu tertentu sesuai dengan aturan

Langkah kerjanya adalah merendam simplisia dalam suatu wadah menggunakan pelarut penyari tertentu selama beberapa hari sambil sesekali diaduk, lalu disaring dan diambil beningannya

Ekstraksi Skopoletin dengan Metode Maserasi

Tahapan :Buah mengkudu dimaserasi dengan etanol 90 % sebanyak 3 kali selama masing-masing 3-5 hari,kemudian disaring. Maserat diuapkan in vacuo sampai didapatkan ekstrak kental etanol. Ekstrak kental tersebut ditimbang.Ekstrak yang didapat dilarutkan dengan H2SO4 0,5 N diamkan 12 jam lalu fraksinasikan dengan CHCl3, kocok, akan terbentuk 2 lapisan, yaitu lapisan asam dengan lapisan CHCl3, pisahkan. Lakukan pengulangan maserasi dan pemisahan terhadap lapisan CHCl3. Lapisan CHCl3 yang didapat digabungkan. Filtrat yang didapat kemudian diuapkan dengan vakum sampai berbentuk hablur. Fraksi kloroform yang didapat sebanyak 5 gram.Tahap maserasi selesai.

Alasan Penggunaan Metode Maserasi

Isolasi senyawa skopoletin (7-hidroksi-6-metoksikumarin) dari tumbuhan mengkudu (Morinda citrifolia L.) dilakukan dengan cara ekstraksi, fraksinasi dan kromatografi kolom. Ekstraksi dilakukan dengan metoda maserasi,Sebelum dimaserasi, daging buah mengkudu dipotong kecil-kecil lalu ditimbang . Tujuannya adalah untuk memperluas permukaan agar kontak pelarut dengan sampel lebih besar, sehingga memudahkan pelarut masuk ke dalam sel tanaman dan senyawa yang akan tertarik lebih banyak sehingga proses ekstraksi berjalan sempurna. Maserasi dilakukan selama 5 hari dan 3 kali pengulangan. pelarut yang digunakan menggunakan etanol karena skopoletin larut dalam etanol.

Maserat yang diperoleh diuapkan dan dipekatkan dengan menggunakan rotary evaporator. Keadaan vakum menyebabkan penurunan tekanan uap pelarut sehingga pelarut akan mendidih pada temperatur yang lebih rendah dari titik didihnya sehingga dapat mengurangi resiko kerusakan senyawa termolabil. Setelah menjadi ekstrak kental maka masing-masing ekstrak ditimbang. Hasil yang diperoleh didapatkan ekstrak kental etanol sebanyak 300,3439 gram jika dari 5Kg mengkudu.

Keuntungan dari metode ini :1. Unit alat yang dipakai sederhana, hanya dibutuhkan bejana perendam2. Beaya operasionalnya relatif rendah3. Prosesnya relatif hemat penyari4. Tanpa pemanasanKelemahan dari metode ini :1. Proses penyariannya tidak sempurna, karena zat aktif hanya mampu terekstraksi sebesar 50% saja2. Prosesnya lama, butuh waktu beberapa hari cairan penyari yang digunakan dapat berupa air, etanol, air-etanol, atau pelarut lain. Bila cairan penyari digunakan air maka untuk mencegah timbulnya kapang, dapat ditambahkan bahan pengawet, yang diberikan pada awal penyarian.