masalah koneksi ke jaringan

21

Click here to load reader

description

Sharing tentang masalh koneksi jaringan (WORKGROUP)

Transcript of masalah koneksi ke jaringan

Page 1: masalah koneksi ke jaringan

PERMASALAHAN SEPUTAR KONEKSI KEJARINGAN

(WORK GROUP)

Pada komputer-komputer yang terhubung kejaringan atau

digunakan dalam workgroup akan menghadapi masalh lain berupa

terganggunya hubungan kejaringan tersebut. Ada bermacam-

macam gangguan yang mungkin timbul yang bisa sangat

menggangu jika ketergantungan terhadap sistem jaringan

komputer sudah sedemikian besar. Permasalahan tersebut berupa

tidak bisanya komputer terhubung ke jaringan ssampai tidaak

dikenalinya sumber daya yang ada dijaringan teersebut. Adapun

langkah – langkah yang tempuh sehubungan dengan

permasalahan yang timbul adalah sebagai berikut.

Komputer Tidak Bisa Terhubung Ke jaringan

Tanda – tanda bahwa komputer tidak terhubung kejaringan

adalah tidak ditemukannya komputer lain dalam Network

Neighborhood atau induk jaringan. Untuk mengetahuinya,

cobalah buka Network Neighborhood dengan mengklik icon

tersebut. Selanjutnya bisa mengikuti langkah – langkah berikut:

1. Perhatikan apakah ada icon atau nama komputer. Jika icon

atau nama komputer tidak ada, maka ada kemungkinan

belum login ke jaringan. Cobalah mengulang login terlebih

dahulu, yaitu dengan mengklik menu start/shutdown.

Kemudian pilih Close all programs and log on as a

different user?.

2. Pada layar monitor akan tampil pernyataan bahwa

komputer akan log off. Disusul dengan kontak dialog untuk

memasukkan User Name dan Password yang digunakan

untuk Log on ke jaringan tersebut. Ketikkan User Name

dan password kemudian klik ok. Pastikan bahwa

pengisian tersebut telah benar.

3. Selanjut komputer akan Log on. Jika setelah proses ini

ternyata kondisinya tidak berubah, cobalah periksa

properti jaringan, yaitu dengan membuka Control Panel

Page 2: masalah koneksi ke jaringan

, kemudian buka item Network. Atau bisa juga dengan

mengklik kanan pada icon Network Neighborhood pada

layar desktop. Kemudian dari menu Pop up yang tampil

pilih properties.

4. Dari kotak dialog Network properties yang tampil pada

layar monitor, priksalah apakah komponen jaringan ada

yang seharusnya ada pada komputer telah terinstall

dengan benar. Komponen tersebut meliputi Network

Adapter, Protocol jaringan, Client, dan servis jaringan.

Untuk komponen protocol TCP /IP, cobalah priksa apakah

IP Address telah di set dengan benar. Untuk pengaturan

nomor IP Address ini, mintalah konfinrmasi kepada

anministerator jaringan.

5. Jika komponen yang diperlukan telah terinstall,

selanjutnya identitas komputer yaitu dengan membuka

tab Identification pada kotak dialog Network Properties.

Periksa apakah informasi identitas komputer sudah benar.

6. Selanjutnnya, periksa pula properties dari Network

Adapter yang dipergunakan, yaitu dengan memeriksanya

pda system properties.. Pastikan bahwa Network

adapter menggumakan Devices Driver yang sesuai dan

tidak terjadi bentrokkan dengan perangkat lain pada

setting IRQ maupun memory address yang

dipergunakan. Perlu ketahui bahwa meski perangkat

mendukung Plug dan Play, namun tidak jarang perlu

mengatur konfigurasi jaringan tersebut secara manual.

7. Setelah seluruh bagian pada perangkat lunak periksa dan

tidak temukkan kejanggalan maka selanjutnya periksa

kemugkinan gangguan pada instalasi jaringannya. Cobalah

periksa kemungkinan hubungan kabe;-kabel jaringan yang

tidak sempurna. Bisa menggunakan alat bantu Multi tester

untuk memeriksa kemungkinan adanya kabel yang

terputus atau terhubung singkat. Periksa pula kondisi yang

mungkin pergunakan.

Page 3: masalah koneksi ke jaringan

8. Setelah seluruhnya diperiksa, cobalah periksa

kemungkinan kerusakan pada kartu jaringan untuk

memeriksa kemungkinan kerusakan pada kartu Network

Adapter, bisa menggunakan program bantu diagnosa yang

disertakan dengan devices driver untuk kartu tersebut.

9. Jika seluruh langkah pemeriksaan menunkukkan tidak

adanya kerusakan mungkin perlu mengkonfigurasi ulang

setting Network pada komputer dan gunakan device driver

untuk kartu jaringan sesuai dengan tipe karti jaringan

tersebut.

Komputer Tidak Bisa Mencetak Pada Printer Jaringan

Suatu ketika akan mencetak lembar kerja dengan

menggunakan printer yang terhubung melalui jaringan. Namun

ternyata proses tidak bisa berlangsung. Jika menemui masalah

seperti ini bisa menxoba mengatasinya dengan mengikuti langkah

– langkah dibawah ini:

1. Periksa dan pastikan bahwa komputer telah terhubung

(Log On) kejaringan dimana printer tersebut berada, yaitu

dengan membuka network neighborhood. Lihat apakah

printer tersebut ada dalam jaringan

2. Langkah selanjutnya periksa apakah pada komputer telah

terinstall device driver untuk jenis printer tersebut. Periksa

pula apakah setting printer tersebut telah menggunakan

port pada lokasi yang benar sesuai pemilik printer

tersebut, yaitu lokasi (path) tempat printer tersebut

terhubung misalnya, untuk priner HP Laser Jet yang

terhubung pada komputer Litbang_1 dengan nama shering

HP_Laser Jet maka port atau path dari printer tersebut

adalah \\Litbang_1\\HP_Laser Jet.

3. Jika setting printer tersebut sudah benar,cobalah lakukan

tes print dari Printer Properties untuk printer yang

bersangkutan.

4. Jikla pada langkah diatas proses tes print berjalan dengan

normal,kemungkinan permasalahan ada pada sistem

Page 4: masalah koneksi ke jaringan

aplikasi. Cobalah periksa setting printer pada sistem

aplikasi. Nammun jika pada langkah proses tes print tidak

berjalan, cobalah konfigurasi ulang properties printer

tersebut. Bila perlu install ulang device driver untuk printer

tersebut.

Komputer Tidak Bisa Membuka

Atau Menyimpan Data Pada Komputer Lain

Jika menghadapi masalah berkaitan dengan akses data dari

komputer lain dalam jaringan, maka bissa menempuh langkah –

langkah sebagai berikut:

1. Periksa apakah komputer yang dituju aktif dijaringan, yaitu

dengan memeriksanya pada Network Neighbhord.

2. Jika tidak taampakcobalah cari dengan fasilitas find dan

pilih komputer... dari menu start.

3. Setelah proses pencarian, jika komputer tersebut tidak

bisa ditemukan,maka cobalah konfirmasi atau periksa

apakah komputer tersebut sudah benar – benar terhubung

ke jaringan.

4. Jika komputer tersebut aktif dijaringan tetapi tidak bisa

mengakses file atau data yang ada padanya, coba periksa

apakah disk pada komputer tersebut telah di-share yaitu

dengan membuka icon komputer tersebut. Jika setelah

membuka ternyata tidak terdapat disk atau data yang di-

share, maka periksalah apakah disk pada komputer

tersebut sudah di-share dengan benar.

5. Jika pada saat membuka icon komputer tersebut tampak

adanya disk yang di-share, namun tidak bisa akses,

cobalah periksa apakah user name yang dimiliki

mempunyai hak untuk akses ke komputer tersebut. Atau

cobalah periksa password yang diberikan untuk

mengakses disk pada komputer tersebut.

Page 5: masalah koneksi ke jaringan

Pemeriksaan Kerusakan Instalasi

Dari uraian permasalahan diatas, hampir selali masalah

yaang timbul dalam jaringan terkait dengan kondisi instalasinya.

Oleh sebab itu, tidak ada salahnya memahami sedikit prosedur

untuk pemeriksaan kondisi jaringan sebelum memutuskan

memanggil pihak ke tiga untuk menanganinya. Jika menggunakan

jaringan dengan kabel UTP, maka gunakan indikator – indikator

yaang ada pda perangkat hubungan yang dipergunakan. Ada

beberapa indikator pada hub, yaiu :

Indikator power on; Sebagai indikator bahwa power

supply pada hubungan normal dan hubungan dalam

kondisi hidup.

Indikator Port Aktif; Indikator ini berjumlah sama

dengan jumlah port yang ada pada hubungan tersebut.

Indikator ini akan menyala jika komputer yang terhubung

pada port yang bersangkutan dihidupkan. Namun pada

beberapa tipe hubungan, indikator ini akan menyala

setelah kartu jaringan pada komputer yang terhubung ke

port tersebut aktif.

Indikator Collision; Indikator ini akan menyala jika

terjadi masalah (tubrukan) diantara kompter-komputer

pada port-port yang ada.

Jika komputer mengalami gangguan hubungan kedalam

jaringan, dan dari hasil pemeriksaan menunjukkan kemungkinan

kerusakan ada pada instalasi jaringan. Maka bisa menempuh

langkah-langkah berikut:

1. Periksa hubungan, perhatikan apakah lampu indikator

power on menyala. Jika lampu tersebut mati, maka hal

tersebut menunjukkan bahwa hubungan belum bekerja.

Cobalah hidupkan hubungan tersebut.

2. Jika indikator power on menyala, periksa pada lampu

indikator port tempat komputer terhubung. Jika port

tersebut menyala, berarti komputer telah terhubung. Maka

cobalah periksa kembali konfigurasi pada komputer.

Page 6: masalah koneksi ke jaringan

3. Namun jika indikator pada port tempat komputer

terhubung tidak menyala, cobalah pindah (tukar) keport

yang lain. Jika pada port yang baru indikator portnya

menyala, maka kerusakan ada pada port yang semula.

4. Jika setelah port tukar ternyata lampu indikator juga tidak

menyala, maka kemungkinan kerusakan ada pada

instalasi kabel. Cobalah periksa instalasi kabel jika

memungkinkan.

5. Gunakan alat bantu multimeter untuk mengukur adanya

kabel yang terputus, yaitu dengan menggunakan fungsi

ohm meter.

6. Setelah mengetahui adanya kabel yang terputus, cobalah

menyambungnya jika memungkinkan. Jika tidak

memungkinkan dismbung, maka harus menarik instalasi

kabel baru.

Sedangkan untuk yang menggunakan jaringan kabel coaxial, mungkin tidak

menggunakan perangkat hubungan karena masing-masing ruas kabel dihubungkan

pada tiap-tiap komputer secara berurutan. Ada dua kondisi kerusakan instalasi

jaringan yang membuat jaringan tidak bekerja. Salah satu kelemahan jaringan dengan

kabel coaxial (bus) ini adalah bahwa jika terjadi kerusakan pada salah satu titik

kabel, maka seluruh jaringan tidak akan bekerja. Untuk melakukan pemeriksaan

lokasi kerusakan, bisa mengikuti langkah-langkah berikut:

1. Lepas salah satu terminator yang terdapat pada ujung

jaringan, dan pindah (hubungkan) padda komputer

jaringan diruas berikutnya. Tentu saja setelah melepas

ruas kabel pertama.

2. Setelah terminator terpasang, cobalah periksa apakah

komputer-komputer yang masih terhubung dalm jaringan

tersebut bisa mengenali satu sama lain.

3. Jika pada langkah diatas seluruh koputer yang masih

terhubung kejaringan dapat saling mengenal, maka berarti

kerusakan ada pada ruas kabel yang pertama. Namun jika

pada langkah diatas menunjukkan bahwa komputer-

komputer yang terhubung dalam jaringan belum saling

Page 7: masalah koneksi ke jaringan

mengenal, maka bisa mengulangi langkah-langkah diatas

untuk ruas kabel berikutnya.

4. Lakukan langkah-langkah diatas sampai ditemukannya

kerusakan. Jika sampai pada ruas terakhir menunjukkan

bahwaa kedua komputer terakhir tidak saling mengenal,

maka berarti kerusakan pada ruas kabel yang terakhir

tersebut.

5. Setelah menemukan ruas kabel yang rusak, maka bisa

memeriksa dengan multimeter apakah kabel tersebut

putus atau terhubung singkat. Jika masalahnya adalah

kabel putus, maka bisa mencoba menyambungnya jika

lokasi terputusnya di temukan. Jika tidak, sebaiknya ganti

kabel tersebut.

6. Jika permasalahannya adalah ruas kabel tersebut

terhubung singkat, cobalah periksa hubungan kabel pada

konektor BNC di kedua ujung ruas kabel tersebut. Jika

setelah periksa kedua konektor tidak menunjukkan adanya

hubungan singkat di konektor, maka bisa mengganti ruas

kabel tersebut.

MEMELIHARA KOMPUTER

Jika memanfaatkan komputer sepenuhnya untuk menunjang

aktifitas sehingga komputer beserta isinya (data) sangat penting.

Maka yang dimaksud dengan pemeliharaan komputer tidak

terbatas bagasimana memelihara perangkat kerasnya saja.

Melainkan juga bagaimana memelihara perangkat lunak dan

datanya. Pekerjaan pemeliharaan komputer ini sangat penting

karena jika pada saat membutuhkan komputer terutama data yang

ada didalamnya, dan saat itu komputer tidak bisa menyajikannya,

maka akan mengalami masalah yang cukup rumit. Kemudian hal-

hal apa saja yang perlu diperhatikan dalam melakukan

pemeliharaan komputer.

Pemeliharaan Perangkat Keras Komputer

Page 8: masalah koneksi ke jaringan

Untuk menjaga agar komputer selalu siap pakai, maka perlu

memperhatikan hal-hal berikut:

1. Tempatkan perangkat komputer pada tempat yang bersih

dan terhindar dari debu. Hal ini karena debu cukup

mengganggu, terutama pada disk drive yang ada, baik

floppy disk drive maupun CD Room drive dan disk

drive lainnya. Lebih baik lagi, terutama untuk komputer

komputer server, tempatkan perangkat komputer tersebut

pada ruangan yang juga terjaga suhu dan kelembaban

udaranya. Itu pula sebabnya, banyak orang memilih

menempatkan dalam ruangan ber-AC.

2. Gunakanlah perangkat stabiliser, yaitu sebuah perangkat

elektronik yang berfungsi untuk menstabilkan tegangan

listrik. Perangkat ini di gunakan oleh komputer untuk

menjaga kestabilan tegangan listrik yang masuk ke power

supply. Dengan demikian perangkat komputer akan terjaga

dari kerusakan yang diakibatkan oleh naik-turunnya

tegangan listrik.

3. Penggunaan UPS (Uninterruptable Power Supply). Dalam

beberapa kondisi dimana komputer dibutuhkan untuk selalu

hidup dan mati dengan prosedur yang benar, maka kondisi

listrik yang sering mati secara mendadak sangat tidak

mendukung. Oleh sebab itu, dalam kondisi seperti ini

membutuhkan suatu perangkat UPS. Karena perangkaat

UPS ini akan bekerja pada saat listrik mati. Dengan

demikian jika terjadi listrik mati secara mendadak, maka

komputer tetap bisa bekerja. Bila perlu dimatikan, maka

masih memiliki kesempatan untuk mematikan komputer

melalui prosedur yang benar.

4. Untuk yang menggunakan stabiliser bersamaan dengan

UPS, maka sebaiknya stabiliser dipasang didepan UPS

dengan ukuran kapasitas daya yang lebih besar daripada

kapasitas daya UPS.

5. Jangan menggunakan disk, floppy disk atau CD room disk,

yang sudah kotor atau berjamur. Karena kotoran ini akan

Page 9: masalah koneksi ke jaringan

cepat merusak head pembaca pada disk drive yang

bersangkutan. Itu pula sebabnya, tidak ada salahnya jika

secara berkala melakukan pembersihan pada disk drivedisk

drive yang ada dengan menggunakan bantuan disk cleaner.

6. Untuk perangkat pencetak seperti printer, sebaiknya tidak

menggunakan pita atau tinta yang tidak semestinya.

Sebagai contoh untuk pita printer. Meski bentuk pitanya

sama, namun tidak diijinkan untuk menggunakan pita

printer 9 pin pada printer 24 pin. Karena kerapatan serat

pita untuk kedua printer ini berbeda sehingga cepat atau

lambat penggunaan pita tersebut akan mempengaruhi

kondisi head printer dari printer tersebut.

7. Disamping itu, menjaga perangkat-perangkat yang ada,

jangan menghubungkan atau melepas perangkat lainnya

dalam keadaan hidup atau bertegangan. Misalnya

menghubungkan printer dengan komputer dalam keadaan

hidup. Karena jika terjadi hubungan singkat pada konektor

salah satu atau keduanya, maka akan menimbulkan

kerusakan pada salah satu atau keduanya pula.

8. Simpanlah disk (floppy disk atau CD Room dan disk-disk

lainnya) pada tempat yang bersih atau terjaga

kelembabannya serta terhindar dari barang-barang yang

bisa merusak. Misalnya tempat menyimpan floppy disk yang

terlalu lembab akan menyebabkan timbulnya jamur pada

disk tersebut. Sehingga jika disk tersebut dibaca, disamping

disk yang rusak maka disk drive pun akan mengalami hal

serupa. Kemudian hindarkan pula dari medan magnet yang

cukup kuat yang mampu merusak isi dari disk tersebut.

Dengan langkah-langkah pengamanan diatas, diharapkan

komputer akan lebih terjaga dari kerusakan. Sehingga komputer

pun bisa selalu siap untuk sewaktu-sewaktu dipergunakan.

Pemeliharaan Perangkat Lunak Komputer

Page 10: masalah koneksi ke jaringan

Pemeliharaan perrangkat lunak kompter merupakan tugas

pemeliharan yang cukup penting, bahkan bisa lebih pentingdari

pemeliharaan perangkat kerasnya. Karena ddalam pemeliharaan

perangkat lunak ini terkait pula dengan pemeliharaan data yang

ada dalam perangkat kompter tersebut. Beberapa tindakan yang

perlu dilakukan sehubungan dengan pemeliharaan iniadalah :

. Hidupkan dan metikan komputer sesuai prosedur yang

benar. Seperti kita ketahui, beberapa sistem operrasi

seperti windows, mengharuskan untuk mematikan

komputer secara benar, yaitu melalui shutdown terlebih

dulu. Sehingga pada saat menghidupkan komputer pada

berikutnya, tidak mengalami massalah dengan sistem

operasi komputer.

. Gunakan program bantu anti virus. Seperti telah diuraikan di

atas, bahwa untuk menjaga agar komputer terbebas dari

masalah-masalah akibat virus komputer maka diperlukan

bantuan program bantu anti virus. Secara berkala bisa

melakukan scaning terhadap file-file yang ada pada

komputer sehingga jika ada program virus pada salah satu

aau beberepa file dalam komputer, akan dapat diketahui

dan dibersihkan sidini mungkin.

. Lakukan backup data. Sehubungan dengan keselamatan

data, maka sebaiknya mealkukan backup data secara

berkala. Sehingga jika terjadi kerusakan data pada

komputer, maka bisa me-restore kembali data. Hal ini

penting karena kemungkinan keruakan data tidak hanya

dari adanya virus, tapi juga dari rusaknya media penyimpan

(hardisk driver) pada komputer. Beberapa sistem aplikasi

yang bersifat khusus, misalnya program keuangan

perusahaan, mungkin juga memerlukan back-up. Karena

jika tejadi kerusakan dengan komputer, maka bisa

menginstal kembali sistem aplikasi tersebut dengan

merestore data yang ada. Sehingga pekerjaan tidak

terganggu.

Page 11: masalah koneksi ke jaringan

. Untuk menjaga file-file dari kemungkinan terserang virus,

sebaiknya mengurangi proses transfer data dengan media

disket dari dan kekomputer lain yang tidak jelas

kebersihannya. Jika terpaksa melakukan proses tersebut,

sebaiknya disket yang berasal dari komputer lain priksa

terlebih dahulu dengan program bantu anti virus yang ada.

Pekerjaan ini bisa diperingan mengaktifkan fasilitas

pendekteksian virus otomatis terhadap akses floppy disk

drive yang terdapat dalam program bantu anti virus.

. Lakukan penataaan disk (hardis drive) secara berkala. Yang

dimaksud disini adalah penataan terhadap struktur data

yang ada. Karena seperti yang telah disinggungkan dimuka,

bahwa sehubungan adanya proses hapus-tulis kemedia disk

(hardisk drive), maka akan terjadi kondisi dimana susunan

atau struktur file-file yang ada menjadi tidak teratur.

Kondisi sperti ini akan menurunkan kinirja komputer secara

umum dan lebih dari itu akan meyebabkan kondisi dimana

data rentan dari kerusakan. Itulah sebabnya, memerlukan

bantuan program bantu seperti scandisk dan Defrag atau

NDD dan Speedisk untuk menyusun disk secara berkala dan

jika tidak memiiki kesempatan untuk itu, maka bisa

mengkonfigurasi program bantu tersebut untuk melakukan

pekerjaan tersebut secara otomatis secara periode

tersebut.

. Sebaiknya tidak terlalu banyak melakukan instalansi sistem

aplikasi yang tidak dibutuhkan meski komputer masih

mampu karena dengan semakin banyaknya sistem aplikasi

yang instal, akan semakin padat sistem konfigurasi

perangkat lunak sistem operasi.pada sistem operasi

Windows dengan semakin banyaknya sistem aplikasi yang

instal maka akan semakin besar ukuran file registry dari

Windows. Kondisi ini akan menurunkan kinerja komputer

BACKUP DAN DOKUMENTASI

Backup Untuk Keselamatan Data

Page 12: masalah koneksi ke jaringan

Backup adalah membuat salinan (Copy) dari data atau file-file

dari komputer kedalam media penyimpanan lain. Adapun alasan

dilakukannya backup adalah :

1. Untu menjaga keamanan data, yaitu untuk data-data

penting yang harus dijaga keselamatannya, maka

backup merupakan salah saatu tindakan untuk

pengamannya.dengan adanyaa backup tersebut maka

terjadi masalah kerusakan atau kehilangan data karena

sebab lain, data tersebut bisa dikembalikan dengan cara

merestore backup data yang ada

2. Untuk pengarsipan data, yaitu untuk file-file data yang

sudah tidak aktif digunakan namun masih dipertahankan

keberadaannya karena suatu alasan tertentu, maka bisa

mem-backup data tersebut dan kemudian data yang ada

pada komputer bisa dihapus. Dengan cara demikian

akan mengurangi penggunaan kapasitas media

penyimpan di komputer.

3. Untuk distribusi data. Jika data yang ada harus

didistribusikan ke tempat lain, maka proses backup bisa

menjadi salah satu cara. Disamping cara pendistribusian

lain seperti komunikasi lewat modem.

Adapun media untuk backup ini ada bermacam-macam sesuai

dengan tingkat kebutuhan atau besar kecilnya data yang akan di-

backup tersebut, yaitu :

1. Disket (floppy disk); Media ini bisa dipergunakan untuk

mem-backup data yang berukuran kecil. Meskipun bisa

melakukan backup dengan membagi data kedalam

beberapa disket, namun jika pembagian tersebut

memakan banyak disket, maka sebaiknya

mempertimbangkan untuk menggunakan media lain.

2. Tape backup; Merupakan media backup yang paling

banyak digunakan, terutama untuk backup data dalam

ukuran besar. Sebagaimana telah diuraikan di atas, tape

Page 13: masalah koneksi ke jaringan

drive sebagai alat untuk menulis ke tape hanya bisa

melakukan pembacaan dan penulisan secara urut.

3. Zip disk; juga bisa menjadi pertimbangan untuk media

backup data berukuran besar.

4. CD Room; Media backup ini merupakan alternatif baru

setelah diciptakannya CD writer, yaitu CD drive yang bisa

digunakan untuk melakukan penulisan ke media CD.

Karena umumnya CD Room hanya digunakan untuk sekali

penulisan (meski ada juga yang bisa di writer), maka

media ini cocok untuk media backup data yang berupa

arsip.

Mengingat pentingnya backup data, maka sebaiknya

dilakukan berkala secara teratur tiap priode tertentu. Adapun

priode backup bisa tergantung pada besar kecilnya perubahan data

dalam suatu priode dan tingkat keamanan data yang diinginkan.

Misalnya untuk data yang perubahan data perharinya cukup besar

akan memiliki priode backup yang lebih pendek dibanding data

yang perubahan perharinya kecil. Disamping itu, jika dibutuhkan

suatu tingkat keamanan data yang lebih tinggi, maka bisa

digunakan priode backup yang pendek. Misalnya, pada sebuah

bank dimana perubahan data seorang nasabah sangat penting

artinya, maka jika dalam satu hari terjadi sekian banyak perubahan

dari sekian banyak nasabah, maka dibutuhkan backup data yang

bisa menjamin keamanan dan keakuratan data.

Dari alasan-alasan diatas, pada beberapa kondisi

digunakanlah sebuah backup yang berjalan beriringan dengan

“master” datanya. Sebagai contoh, pada sebuah jaringan komputer

dibuat sebuah server backup yang berjalan secara beriringan

dengan server utamanya. Dan data diantara keduanya selalu

diupdate secara bersamaan. Sehingga jika salah satu server tidak

bisa berfungsi atau bahkan data yang ada didalamnya rusak, maka

server yang satu dapat berfungsi sebagaimana server utamanya.

Sebelum proses backup dilakukan, ada baiknya pertimbangkan

untuk melakukan pemampatan atau kompresi data yang akan

Page 14: masalah koneksi ke jaringan

backup. Hal ini akan mengurangi penggunaan ruang pada media

backup yaang dipergunakan. Sehingga media tersebut akan

mampu menampung lebih banyak data dan akan meringankan

pekerjaan backup. Itulah sebabnya, pada beberapa program bantu

untuk backup telah dilengkapi dengan fasilitas kompresi data.

Untuk melakukan kompresi data tersebut, bisa menggunakan

program-program bantu yang ada seperti Winzip yang merupakan

program kompresi data cukup populer.

Untuk melakukan backup data, ada bermacam-macam

program bantu backup yang bisa dipergunakan. Untuk

menggunakan sistem operasi MsDos, terdapat program bantu

BACKUP.EXE yang berpasangan dengan RESTORE.EXE, dan

program bantu MsBackup. Kemudian untuk sistem operasi

MsWindows ada program bantu backup dari MsWindows.

Sedangkan untuk penggunaan jaringan Netware tersedia program

bantu Nbackup dari Netware.

Di samping program bantu yang telah disertakan dalam

sistem operasi diatas, ada pula program bantu backup yang lain

seperti Norton Backup dari Symantec dan program bantu lain baik

yang shareware maupun freeware.

Selain cara di atas, aktifitas backup data dapat dilakukan

dengan menggunakan sistem operasi Windows 95 atau yang lebih

baru, maka salah satu program bantu untuk mem-backup data

adalah fasilitas Backup. Merupakan program bantu yang telah

disertakan pada sistem operasi Windows 9x. Program bantu ini juga

telah mendukung proses backup kemedia tape (dengan tape drive).

Adapun langkah-langkah untuk mem-backup data adalah

sebagai berikut :

1. Aktifkan program bantu Backup, yaitu dengan

memanggilnya melalui menu Start arahkan pointer ke

program klik Accessories, klik System Tools kemudian

pilih backup.

Page 15: masalah koneksi ke jaringan

2. Selanjutnya pada layar monitor akan tampil program

bantu backup. Klik pada tab Backup, maka pada tab

tersebut tampil dua buah sisi jendela. Pada sisi sebelah kiri

menunjukkan lokasi dari file-file atau directori yang akan

di backup. Dan pada sisi sebelah kanan menunjukkan

nama-nama file atau direktori yang akan di backup.

3. Pilihlah lokasi dari file-fle yang akan di backup, yaitu

dengan memberi tanda check mark pada kotak di

sebelah nama direktori tersebut. Sedangkan jika hanya

beberapa file saja yang akan backup, maka berilah tanda

check mark pada kotak sebelah nama-nama file tersebut

di sisi jendela sebelah kanan.

4. Setelah menandai seluruh file atau direktori yang akan di-

backup, kemudian klik “Next Step>”. Maka pada layar

monitor akan tampil kotak dialog untuk menentukan lokasi

yang akan digunakan untuk mem-backup data tersebut.

Pada sisi kiri terdapat jendela untuk memilih lokasi drive

atau media backup data. Sebagai informasi, program

bantu ini juga bisa di gunakan untuk menempatkan file

backup dilokasoi disk (hard disk drive) yang sama pada

direktori.

5. Setelah menentukan lokasi untuk backup, selanjutnya klik

“Start Backup” untuk memulai proses backup. Dan

proses backup akan berlangsung. Namun jika akan

melakukan perubahan, misal mengganti pilihan file yang

akan backup, maka bisa mengklik ”Previous Step” dan

pada layar monitor akan tampil kotak dialog sebelumnya.

Sedangkan untuk me-restore data, maka bisa melakukan

langkah-langkah yang hampir sama dengan langkah-langkah

diatas, yaitu :

1. Aktifkan program bantu backup seperti pada langkah-

langkah diatas.

Page 16: masalah koneksi ke jaringan

2. Dari layar Backup, pilih tab Restore. Maka akan tampil

dua sisi jendela. Dimana sisi jendela sebelah kiri

menunjukkan lokasi atau media backup yang akan restore.

Sedangkan pada sisi jendela sebelah kanan ditunjukkan

informasi file yang akan di-restore.

3. Pilih lokasi file yang akan di-restore. Selanjutnya klik tab

Next Step>. Maka akan tampil jendela untuk menentukan

lokasi tempat me-restore file tersebut.

4. Setelah pilih, selanjutnya bisa mengklik Start.. untuk

mulai proses restore data.

Dokumentasi Sistem Komputer

Selain backup data, dokumentasi merupakan tindakan

pengamanan yang perlu dilakukan untuk sistem komputer. Pada

dasarnya pekerjaan dokumentasi ini sama dengan pekerjaan

backup. Hanya saja, jika backup lebih ditekankan pada faktor

keamanan data, dokumentasi ditekankan pada tujuan untuk

menjaga tetap berjalannya sistem komputer. Hal-hal yang perlu

diperhatikan dalam dokumentasi meliputi:

1. Dokumentasi perangkat komputer dan perangkat

penunjangnya, yaitu berupa dokumentasi hal-hal yang

berkaitan dengan perangkat tersebut, seperti buku

referensi atau petunjuk operasi, device printer dan utilitas

diagnosa yang mungkin tersedia. Dengan adanya

dokumentasi ini, maka bisa melakukan tindakan untuk

mengatasi masalah yang mungkin timbul dengan

berdasarkan referensi yang ada dan menggunakan utilitas

yang ada.

2. Dokumentasi sistem operasi dan sistem aplikasi;

Dokumtasi ini berupa tersedianya cadangan (master

program) dari sistem operasi dan sistem aplikasi yang

pergunakan berikut referensi dan informasi konfigurasi

sistem pada komputer. Dokumentasi ini penting terutama

Page 17: masalah koneksi ke jaringan

untuk sistem aplikasi khusus yang mungkin dipergunakan.

Seperti sistem aplikasi keuangan atau administrasi di

kantor.

3. Dokumentasi jaringan; dokumentasi ini penting untuk

yang menggunakan jaringan untuk sistem komputernya.

Dokumentasi ini meliputi dokumentasi perangkat jaringan

yang dipergunakan, sistem operasi jaringan dan instalasi

jaringan yang terpasang. Dokumentasi ini akan sangat

membantu jika mengalami gangguan terhadap jaringan

komputer atau akan melakukan perombakan jaringan dan

instalasinya.