Masalah Kependudukan Dan

29
MASALAH KEPENDUDUKAN DAN SOLUSINYA Negara Indonesia yang memiliki semua sumber daya alam maupun sumber daya manusia sepertinya belum muncul ke permukaan 100%, masih banyak yang belum tergali, sehingga Negara Indonesia terkesan lambat dalam proses pembangunannya. Dengan jumlah penduduk yang terus meningkat setiap tahunnya, Negara Indonesia belum mampu menyejahterakan semua penduduknya. Berbagai dampak atas banyaknya penduduk yang belum sejahtera akan mengakibatkan berbagai persoalan yang berhubungan dengan kependudukan. Adapun masalah-masalah kependudukan yang dialami oleh Indonesia antara lain : 1. Permasalahan Kuantitas Penduduk di Indonesia Berbagai permasalahan yang berkaitan dengan kuantitas penduduk sebagai berikut : a. Jumlah Penduduk Indonesia Besarnya sumber daya manusia Indonesia dapat di lihat dari jumlah penduduk yang ada. Jumlah penduduk di Indonesia berada pada urutan keempat terbesar setelah Cina, India, dan Amerika Serikat. b. Pertumbuhan Penduduk Indonesia Peningkatan penduduk dinamakan pertumbuhan penduduk. Angka pertumbuhan penduduk Indonesia Lebih kecil dibandingkan Laos, Brunei, dan Filipina. c. Kepadatan penduduk Indonesia Kepadatan penduduk merupakan perbandingan jumlah penduduk terhadap luas wilayah yang dihuni. Ukuran yang digunakan biasanya adalah jumlah penduduk setiap satu km2 atau setiap 1mil2. permasalahan dalam kepadatan penduduk adalah persebarannya yang tidak merata. Kondisi demikian menimbulkan banyak permasalahan, misalnya pengangguran, kemiskinan, kriminalitas, pemukiman kumuh dsb. d. Susunan penduduk Indonesia Sejak sensesus penduduk tahun 1961, piramida penduduk Indonesia berbentuk limas atau ekspansif. Artinya pada periode tersebut, jumlah

description

welcome

Transcript of Masalah Kependudukan Dan

Page 1: Masalah Kependudukan Dan

MASALAH KEPENDUDUKAN DAN SOLUSINYA

Negara Indonesia yang memiliki semua sumber daya alam maupun sumber daya manusia sepertinya belum muncul ke permukaan 100%, masih banyak yang belum tergali, sehingga Negara Indonesia terkesan lambat dalam proses pembangunannya. Dengan jumlah penduduk yang terus meningkat setiap tahunnya, Negara Indonesia belum mampu menyejahterakan semua penduduknya. Berbagai dampak atas banyaknya penduduk yang belum sejahtera akan mengakibatkan berbagai persoalan yang berhubungan dengan kependudukan. Adapun masalah-masalah kependudukan yang dialami oleh Indonesia antara lain :

1. Permasalahan Kuantitas Penduduk di Indonesia

Berbagai permasalahan yang berkaitan dengan kuantitas penduduk sebagai berikut :

a. Jumlah Penduduk Indonesia

Besarnya sumber daya manusia Indonesia dapat di lihat dari jumlah penduduk yang ada. Jumlah penduduk di Indonesia berada pada urutan keempat terbesar setelah Cina, India, dan Amerika Serikat.

b. Pertumbuhan Penduduk Indonesia

Peningkatan penduduk dinamakan pertumbuhan penduduk. Angka pertumbuhan penduduk Indonesia Lebih kecil dibandingkan Laos, Brunei, dan Filipina.

c. Kepadatan penduduk Indonesia

Kepadatan penduduk merupakan perbandingan jumlah penduduk terhadap luas wilayah yang dihuni. Ukuran yang digunakan biasanya adalah jumlah penduduk setiap satu km2 atau setiap 1mil2. permasalahan dalam kepadatan penduduk adalah persebarannya yang tidak merata. Kondisi demikian menimbulkan banyak permasalahan, misalnya pengangguran, kemiskinan, kriminalitas, pemukiman kumuh dsb.

d. Susunan penduduk Indonesia

Sejak sensesus penduduk tahun 1961, piramida penduduk Indonesia berbentuk limas atau ekspansif. Artinya pada periode tersebut, jumlah penduduk usia muda lebih banyak daripada penduduk usia tua. Susunan penduduk yang seperti itu memberikan konsekuensi terhadap hal-hal berikut :

– Penyediaan fasilitas kesehatan.

– Penyediaan fasilitas pendidikan bagi anak usia sekolah.

– Penyediaan lapangan pekerjaan bagi penduduk kerja.

– Penyediaan fasilitas social lainnya yang mendukung perkembangan penduduk usia muda.

Upaya-upaya Pemecahan Permasalahan :

Page 2: Masalah Kependudukan Dan

1) Pengendalian jumlah dan pertumbuhan penduduk,

Dilakukan dengan cara menekan angka kelahiran melalui pembatasan jumlah kelahiran,menunda usia perkawinan muda, dan meningkatkan pendidikan.

2) Pemerataan Persebaran Penduduk,

Dilakukan dengan cara transmigrasi dan pembangunan industri di wilayah yang jarang penduduknya. Untuk mencegah migrasi penduduk dari desa kekota, pemerintah mengupayakan berbagai program berupa pemerataan pembangunan hingga ke pelosok, perbaikan sarana dan prasarana pedesaan, dan pemberdayaan ekonomi di pedesaan.

2. Permasalahan Kualitas Penduduk di Indonesia

Berbagai permasalahan yang berkaitan dengan kualitas penduduk dan dampaknya terhadap pembangunan adalah sebagai berikut :

a. Masalah Tingkat Pendidikan

Keadaan penduduk di negara-negara yang sedang berkembang tingkat pendidikannya relatif lebih rendah dibandingkan penduduk di negara-negara maju, demikian juga dengan tingkat pendidikan penduduk Indonesia.Rendahnya tingkat pendidikan penduduk Indonesia disebabkan oleh:

Tingkat kesadaran masyarakat untuk bersekolah rendah.

Besarnya anak usia sekolah yang tidak seimbang dengan penyediaan sarana pendidikan.

Pendapatan perkapita penduduk di Indonesia rendah.

Dampak yang ditimbulkan dari rendahnya tingkat pendidikan terhadap pembangunan adalah :

Rendahnya penguasaan teknologi maju, sehingga harus mendatangkan tenaga ahli dari negara maju. Keadaan ini sungguh ironis, di mana keadaan jumlah penduduk Indonesia besar, tetapi tidak mampu mencukupi kebutuhan tenaga ahli yang sangat diperlukan dalam pembangunan.

Rendahnya tingkat pendidikan mengakibatkan sulitnya masyarakat menerima hal-hal yang baru. Hal ini nampak dengan ketidakmampuan masyarakat merawat hasil pembangunan secara benar, sehingga banyak fasilitas umum yang rusak karena ketidakmampuan masyarakat memperlakukan secara tepat. Kenyataan seperti ini apabila terus dibiarkan akan menghambat jalannya pembangunan.

Upaya-upaya Pemecahan Permasalahan :

1) Pencanangan wajib belajar 9 tahun.

2) Mengadakan proyek belajar jarak jauh seperti SMP Terbuka dan Universitas Terbuka.

3) Meningkatkan sarana dan prasarana pendidikan (gedung sekolah, perpustakaan, laboratorium, dan lain-lain).

Page 3: Masalah Kependudukan Dan

4) Meningkatkan mutu guru melalui penataran-penataran.

5) Menyempurnakan kurikulum sesuai perkembangan zaman.

6) Mencanangkan gerakan orang tua asuh.

7) Memberikan beasiswa bagi siswa yang berprestasi.

b. Masalah Kesehatan

Tingkat kesehatan suatu negara umumnya dilihat dari besar kecilnya angka kematian, karena kematian erat kaitannya dengan kualitas kesehatan. Kualitas kesehatan yang rendah umumnya disebabkan:

Kurangnya sarana dan pelayanan kesehatan.

Kurangnya air bersih untuk kebutuhan sehari-hari.

Kurangnya pengetahuan tentang kesehatan.

Gizi yang rendah.

Penyakit menular.

Lingkungan yang tidak sehat (lingkungan kumuh).

Dampak rendahnya tingkat kesehatan terhadap pembangunan adalah :

Terhambatnya pembangunan fisik karena perhatian tercurah pada perbaikan kesehatan yang lebih utama karena menyangkut jiwa manusia.

Jika tingkat kesehatan manusia sebagai objek dan subjek pembangunan rendah, maka dalam melakukan apa pun khususnya pada saat bekerja, hasilnya pun akan tidak optimal.

Upaya-upaya Pemecahan Permasalahan :

1) Mengadakan perbaikan gizi masyarakat.

2) Pencegahan dan pemberantasan penyakit menular.

3) Penyediaan air bersih dan sanitasi lingkungan.

4) Membangun sarana-sarana kesehatan, seperti puskesmas, rumah sakit, dan lain-lain.

5) Mengadakan program pengadaan dan pengawasan obat dan makanan.

6) Mengadakan penyuluhan tentang kesehatan gizi dan kebersihan lingkungan.

c. Masalah Tingkat Penghasilan/Pendapatan

Page 4: Masalah Kependudukan Dan

Tingkat penghasilan/pendapatan suatu negara biasanya diukur dari pendapatan per kapita, yaitu jumlah pendapatan rata-rata penduduk dalam suatu negara. Negara-negara berkembang umumnya mempunyai pendapatan per kapita rendah, hal ini disebabkan oleh:

Pendidikan masyarakat rendah, tidak banyak tenaga ahli, dan lain-lain.

Jumlah penduduk banyak.

Besarnya angka ketergantungan.

Berdasarkan pendapatan per kapitanya, negara digolongkan menjadi 3, yaitu:

Negara kaya, pendapatan per kapitanya > US$ 1.000.

Negara sedang, pendapatan per kapitanya = US$ 300 – 1.00.

Negara miskin, pendapatan per kapitanya < US$ 300.

Dampak rendahnya tingkat pendapatan penduduk terhadap pembangunan adalah:

Rendahnya daya beli masyarakat menyebabkan pembangunan bidang ekonomi kurang berkembang baik.

Tingkat kesejahteraan masyarakat rendah menyebabkan hasil pembangunan hanya banyak dinikmati kelompok masyarakat kelas sosial menengah ke atas.

Upaya-upaya Pemecahan Permasalahan :

1) Menekan laju pertumbuhan penduduk.

2) Merangsang kemauan berwiraswasta.

3) Menggiatkan usaha kerajinan rumah tangga/industrialisasi.

4) Memperluas kesempatan kerja.

5) Meningkatkan GNP dengan cara meningkatkan barang dan jasa

Page 5: Masalah Kependudukan Dan

Lalu, Indonesia masuk dalam kategori apa? Yup, tepat sekali. Indonesia termasuk Negara berkembang yang mana masih memiliki berbagai masalah kependudukan, produktivitas, masyarakatnya masih didominasi barang-barang primer, sumber daya alam belum dimanfaatkan secara optimal, memiliki ketergantungan terhadap negara maju, keterbatasan fasilitas umum, serta kurangnya kesadaran hukum. Berdasarkan pendataan penduduk oleh Badan Pusat Statistik (BPS) jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2010 adalah sebanyak 237.641.326 jiwa, yang mencakup mereka yang bertempat tinggal di daerah perkotaan sebanyak 118.320.256 jiwa (49,79 persen) dan di daerah perdesaan sebanyak 119.321.070 jiwa (50,21 persen). Hmmm sangat besar, bukan?

Dalam jumlah penduduk yang besar pasti menimbulkan dampak bagi kependudukan. Apa saja sih masalah kependudukan di Indonesia? Adapun masalah-masalah kependudukan yang ada di Indonesia antara lain:

1. Ledakan penduduk (over population);

Jumlah penduduk di Indonesaia selalu bertambah. Fakta ini bisa kita lihatdari sensus tahun 1971-2010 maupun dari pendataan oleh BPS seperti yang tersebut diatas. Ledakan penduduk bila didukung oleh sumber daya manusia yang bagus menjadi modal pembangunan, tetapi bila tanpa didukung SDM yang baik menjadi beban pembangunan. Karenanya, jika pertumbuhan penduduk tiap tahun semakin tinggi terjadilah ledakan penduduk, sehingga perlu alternatif solusi.

Solusi

a. Menggalakkan program KB atau Keluarga Berencana untuk membatasi jumlah anak dalam suatu keluarga secara umum dan masal, sehingga akan mengurangi jumlah angka kelahiran.

b. Sosialisasi pendidikan KB

Di Indonesia pengendalian laju pertumbuhan penduduk dilakukan dengan kampanye program keluarga berencana berslogan “2 Anak Lebih Baik” atau “2 Anak Cukup.” Diharapkan para pasutri bisa menjadi keluarga kecil sejahtera. Bagi para Pegawai Negeri Sipil, pemerintah menerapkan program insentif, yaitu tunjangan yang hanya diberikan sampai 2 anak saja.

c. Menunda usia perkawinan agar dapat mengurangi jumlah angka kelahiran yang tinggi.

2. Persebaran penduduk tidak merata;

Persebaran penduduk di Indonesia yang tidak merata pada umumnya disebabkan oleh banyaknya masyarakat yang merantau ke kota-kota besar dengan harapan menggapai hidup lebih baik. Padahal harapan tersebut tidak sepenuhnya tercapai. Apalagi tanpa berbekal keterampilan.

Solusi

Page 6: Masalah Kependudukan Dan

Adanya sosialisasi tentang mobilitas penduduk atau transmigrasi. Sebagai contoh masyarakat yang berasal dari Jawa berpindah ke pulau lain, katakanlah, pulau Kalimantan yang mana jumlah penduduknya relatif sedikit namun merupakan pulau terbesar di Indonesia.

3. Tingginya angka beban tanggungan (burden of dependency ratio);

Maksudnya apa sih? Jadi, tingginya angka beban tanggungan itu perbandingan antara orang-orang yang belum/tidak sanggup bekerja dengan orang-orang yang ada dalam batas umur turut serta dalam proses produksi. Atau dapat juga dikatakan, perbandingan beban tanggungan adalah perbandingan penduduk yang berumur 0 – 14 tahun dan di atas 65 tahun dengan penduduk yang berumur 15 – 64 tahun. Hal ini disebabkan oleh laju pertumbuhan penduduk yang semakin cepat dan pada akhirnya menyebabkan proporsi penduduk yang belum dewasa menjadi bertambah tinggi dan jumlah anggota keluarga bertambah besar.

4. Rendahnya kualitas kesehatan,

Kualitas kesehatan merupakan salah satu indikator kualitas penduduksuatu negara. Rendahnya kualitas kesehatan dapat diindikasikan melalui jumlah angka kematian bayi, angka kematian ibu melahirkan, ketercukupan gizi makanan, dan usia harapan hidup.

Rendahnya kualitas kesehatan masyarakat akan menimbulkan dampak pada kualitas sumber daya manusia. Masyarakat yang gizinya tidak tercukupi akan sangat berpengaruh pada pola pikir dan kreatifitasnya.

Solusi

a. Untuk para ahli gizi entah itu bidan ataupun dokter diharapkan bisa berbagi ilmu kepada masyarakat tentang bagaimana mendapatkan dan mengolah makanan yang bergizi tinggi. Cara yang ditempuh bisa dengan penyuluhan atau sekedar mengumpulkan masyarakat terutama yang ada dipelosok. Biasanya bahan makanan bergizi tidak sulit didapat terutama yang ada di pedesaan.

b. Alhamdulillah, Indonesia termasuk anggota PBB jadi diharapkan bisa menjalin kerja sama dengan badan kesehatan dunia WHO (World Health Organization) dalam mengadakan program kesehatan, misalnya pelaksanaan Pekan Imunisasi Nasional, standarisasi obat dan makanan, serta peningkatan gizi masyarakat.

c. Menggiatkan program pemerataan kesehatan dengan cara melengkapi sarana dan prasarana kesehatan yang meliputi tenaga medis, obat-obatan, dan alat-alat penunjang medis lainnya hingga ke pelosok desa.

d. Menghimbau penggunaan dan penyediaan obat-obat generik bermutu sehingga dapat terjangkau oleh masyarakat luas.

e. Meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat,

5. Rendahnya mutu pendidikan;

Page 7: Masalah Kependudukan Dan

Mutu pendidikan merupakan salah satu indikator kualitas penduduk. Semakin tinggi tingkat pendidikan yang dicapai, maka semakin tinggi pula kualitas sumber daya manusia. Pada umumnya, tingkat pendidikan penduduk Indonesia masih tergolong relatif rendah. Hal ini bisa dilihat dari:

a. Kurangnya kesadaran penduduk khususnya orang tua bagaimanapentingnya pendidikan (klik: NU Online, 2013), sehingga mereka berpikiran tidak perlu sekolah terlalu tinggi khususnya untuk anak perempuan.

b. Rendahnya penerimaan pendapatan perkapita, sehingga orang tua tidak mampu menyekolahkan anaknya lebih lanjut atau bahkan mereka justru menyuruh anak-anaknya untuk membantu pekerjaan orang tua mereka dari pada harus mengeluarkan banyak biaya.

c. Banyak sarana prasarana dan akses pendidikan khususnya di daerah terpencil kurang memadai (e-Majalah Dikbud). Hal tersebut akan berdampak pada kemampuan penduduk dalam memahami dan menghadapi kemajuan zaman, ilmu pengetahuan, dan teknologi.

Solusi

Untuk menyikapi hal-hal tersebut, diantaranya adalah:

a. Menggalakkan program wajib belajar 12 tahun, tidak lagi sekedar 9 tahun saja. Karena apa? Masyarakat Indonesia banyak yang ekonominya menengah kebawah. Banyak dari mereka masih merasa kesulitan untuk menyekolahkan putra-putri mereka ke jenjang yang lebih lanjut.

b. Mendorong kesadaran masyarakat mampu atau badan-badan usaha untuk menjadi orang tua asuh bagi anak-anak kurang mampu.

c. Menyediakan beasiswa bagi siswa berprestasi, khususnya bagi siswa berprestasi yang kurang mampu. Saya salut kepada Muhammadiyah karena tidak hanya para siswa pintar atau kurang mampu saja yang dapat mendapatkan beasiswa. Siswa yang aktif berorganisasi juga berkesempatan menikmati besiswa untuk melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi (klik: PMB UMS).Keaktifan berorganisasi bisa mendorong para remaja khususnya untuk lebih religious serta memiliki soft skill untuk kehidupan dan masa depan.

d. Membuka jalur-jalur pendidikan alternatif dan nonformal seperti kursus-kursus keterampilan, sehingga dapat memperkaya kemampuan atau kualitas seseorang.

e. Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana belajar mengajar khususnya di daerah terpencil.

6. Tingkat pendapatan yang rendah;

Berbagai argumen banyak yang bersimpangan tatkala berbicara, apakah pendapatan masyarakat Indonesia tergolong rendah ataukah tinggi.

Page 8: Masalah Kependudukan Dan

Pada suatu sesi di gedung DPR, kepala Badan Kebijakan Fiskal menyebutkan, pendapatan perkapita Indonesia menembus angka US$ 4.000 dan pertumbuhan ekonomi di tahun 2013 sebesar 6,3%. Hatta Rajasa saat siaran pers 16 Mei 2013 menyampaikan hal yang senada, jumlah kemiskinan dan pengangguran menurun tajam setelah reformasi menyusul adanya tingkat pendapatan masyarakat yang meningkat secara signifikan.

Pembangunan yang selama ini berlangsung telah sukses meningkatkan nilai pendapatan perkapita Indonesia. Tetapi nilai yang dicapai masih tergolong rendah dibandingkan bangsa-bangsa lain. Seperti yang ditulis dalam modul pembelajaran dalam laman www.bimbie.com, pendapatan perkapita yang tergolong rendah itu, meskipun kian meningkat pencapaiannya, tidak bisa dianggap sebagai gambaran kemakmuran bangsa kita tercinta. Lebih lanjut, kondisi ini digambarkan oleh modul online yang termuat di http://110.138.206.53 sebagai penyebab dari ketidakmampuan penduduk untuk memenuhi berbagai hajat hidupnya. Bahkan, Liputan6.comdalam updatenya tertanggal 20 Mei 2013 menyebutkan, rendahnya konsumsi buah-buahan masyarakat Indonesia karena masih rendahnya tingkat pendapatan per kapita masyarakat Indonesia.

Singkat kata, pemberian label rendah atau bahkan tinggi untuk tingkat pendapatan penduduk Indonesia masih menjadi simpang siur, tetapi yang tentu kita harapkan adalah tingkat pendapatan bangsa Indonesia dapat terus meningkat agar tercapai kesejahteraan. Solusi apakah yang bisa diberikan terkait harapan ini?

Menurut Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia, yang diterbitkan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (2011), dunia usaha (swasta, BUMN, dan BUMD) berperan penting dan utama dalam pembangunan ekonomi, yakni dalam peningkatan investasi dan penciptaan lapangan kerja. Oleh karenanya, kebijakan dan daya dukung pemerintah diperlukan untuk meningkatkan iklim yang kondusif bagi dunia usaha, sehingga kesempatan kerja dan investasi terbuka lebar.

7. Kualitas penduduk relatif rendah;

Kualitas penduduk Indonesia tidak terlepas dari masalah kependudukan Indonesia dalam hal mutu kehidupan dan kemampuan sumber daya manusia. Hal ini terjadi karena pengaruh rendahnya mutu pendidikan dan rendahnya kualitas kesehatan. Berikutnya rendahnya kualitas penduduk mengakibatkan tingkat produktivitas penduduk menjadi rendah pula. Jadi, untuk meningkatkan kualitas penduduk terlebih dulu meningkatkan mutupendidikan, kualitas kesehatan serta sumber daya manusia.

Bagaimana cara mengatasi permasalahan akibat jumlah penduduk yang besar?

Page 9: Masalah Kependudukan Dan

Penduduk Indonesia yang sudah mencapai 240 juta jiwa saat ini telah menjadi masalah yang sangat serius. Penduduk yang begitu besar telah menempatkan Indonesia menjadi 4 besar negara penduduk terbesar di Dunia di bawah China, India dan Amerika Serikat. Masalah yang sering terjadi dengan penduduk yang besar adalah :

1. Banyaknya jumlah pengangguran

Hal ini terjadi karena jumlah lapangan kerja tidak sebanding dengan angkatan kerja. Sehingga sebagian besar tenaga kerja tidak kebagian pekerjaan yang layak. Pengangguran bisa menjadi masalah yang besar karena menimbulkan banyak ekses negatif, terutama semakin sedikitnya pendapatan masyarakat yang memicu banyaknya tindak kriminal dan semakin meningkatnya kemiskinan.

2. Kebutuhan semakin meningkat

Negara harus bersiap menjaga ketahanan pangan karena jumlah penduduk yang terus meningkat. Menurut data BPS kebutuhan beras pada tahun 2014 sebanyak 34,4 juta ton beras. Pada tahun 2015 pasti terus meningkat lagi. Dengan meningkatnya kebutuhan itu maka pemerintah harus menimpor sebagaian kebutuhan. Padahal impor itu bisa mengurangi devisa dan pendapatan negara.

3. Munculnya Ketidakmertaan Jumlah penduduk

Pada pulau Jawa terlalu banyak penduduk, sedangkan di pulau-pulau lain penduduknya sedikit. Di Jawa muncul banyak pemukiman-pemukiman kumuh dan padat. Sementara banyak daerah yang kekurangan tenaga kerja karena terlalu sedikitnya jumlah penduduk.

4. Adanya kesenjangan ekonomi yang lebar

Banyaknya jumlah penduduk tidak dibarengi dengan pemertaaan kesejahteraan. Sebagian besar penduduk hidup penuh kekurangan sementara hanya sebagian kecil yang menikmati kemakmuran yang berlebih.

Cara yang tepat untuk memecahkan masalah dari penduduk yang besar adalah :

1. Memantapkan program KB

Page 10: Masalah Kependudukan Dan

Dengan program KB diharapkan bisa menghambat laju pertambahan penduduk. Dengan slogan "2 anak lebih baik" bisa menjadi pendorong bagi setiap keluarga untuk membatasi kelahiran demi kepentingan nasional yang meningkatkan kesejahteraan penduduk secara keseluruhan.

2. Melaksanakan Program transmigrasi

Tujuan transmigrasi agar terjadi pemerataan jumlah penduduk di seluruh Indonesia. Program ini sangat baik dalam menyebarkan sumber daya manusia agar semua daerah bisa membangun dengan baik.

3. Memperluas lapangan kerja

Usaha pemerintah untuk terus membuka lapangan kerja baru menjadi program yang wajib. Hal ini karena setiap tahun angkatan kerja baru terus bermunculan. Dengan semakin banyak yang bekerja diharapkan pengangguran bisa dikurangi dan kesejahteraan rakyat menjadi meningkat.

4. Harus ada pemerataan pembangunan

Pemerintah harus memperhatikan daerah-daerah yang masih tertinggal. Agar mereka bisa mendapat anggaran yang besar. Diharapakan dengan meningkatkan anggaran bisa membantu pembangunan di daerah-daerah tersebut.

5. Peningkatan fasilitas kesehatan

Dengan fasilitas kesehatan yang memadai maka kesehatan masyarakat bisa meningkat. Selain itu fasilitas kesehatan yang baik akan membantu kesuksesan program keluarga berencana atau KB. Karena masyarakat jadi mudah untuk mendapat obat-obatan atau pelayanan KB lainnya.

6. Peningkatan mutu pendidikan

Pendidikan bisa meningkatkan mutu SDM sebuah negara. Penduduk yang berpendidikan bisa mengahsilkan produktifitas yang tinggi untuk pembangunan. Selain itu pendidikan bisa membuat rakyak lebih realistis dalam membangun sebuah keluarga. Mereka akan lebih ikut program KB karena kesadaran yang terbentuk dari pendidikan.

Page 11: Masalah Kependudukan Dan

Pertumbuhan Penduduk memiliki pengertian perubahan penduduk dari satu waktu ke waktu yang lainnya pada suatu wilayah atau populasi yang dapat digunakan sebagai pengukuran. Istilah pertumbuhan penduduk bisa ditujukan untuk semua spesies namun lazimnya pertumbuhan penduduk dikatikan dengan manusia. Dalam demografi dan ekologi, nilai pertumbuhan penduduk (NPP) adalah nilai kecil dimana jumlah individu dalam sebuah populasi meningkat. NPP hanya merujuk pada perubahan populasi pada periode waktu unit, sering diartikan sebagai persentase jumlah individu dalam populasi ketika dimulainya periode. Ini dapat dituliskan dalam rumus:

Cara yang paling umum untuk menghitung pertumbuhan penduduk adalah rasio, bukan nilai. Perubahan populasi pada periode waktu unit dihitung sebagai persentase populasi ketika dimulainya periode. Yang merupakan:

Penduduk suatu negara merupakan objek dan subjek pembangunan. Sebagai obyek artinya penduduk merupakan faktor yang harus dibangun atau ditingkatkan kualitas hidupnya. Sebagai subjek penduduk merupakan faktor pelaku proses pembangunan. Di lihat dari sisi yang lain, penduduk merupakan beban sekaligus potensi bagi suatu negara. Apabila suatu negara pertumbuhan penduduknya sangat tinggi, ini merupakan masalah. Hal ini dikarenakan kapasitas wilayah suatu Negara terbatas. Apabila suatu negara telah mengalami pertumbuhan penduduk yang tinggi, hal ini bisa menyebabkan ledakan penduduk.Akibat akibat dari ledakan penduduk tersebut sangat berpengaruh terhadap tingkat kesejahteraan penduduk tersebut dalam suatu wilayah atau negara tersebut. Secara nasional pertumbuhan penduduk Indonesia masih relatif cepat, walaupun ada kecenderungan menurun. Antara tahun 1961 – 1971 pertumbuhan penduduk sebesar 2,1 % pertahun, tahun 1971 – 1980 sebesar 2,32% pertahun, tahun 1980 – 1990 sebesar 1,98% pertahun, dan periode 1990 – 2000 sebesar 1,6% pertahun. Keluarga berencana merupakan suatu usaha untuk membatasi jumlah anak dalam keluarga, demi

Page 12: Masalah Kependudukan Dan

kesejahteraan keluarga. Dalam program ini setiap keluarga dianjurkan mempunyai dua atau tiga anak saja atau merupakan keluarga kecil.Dengan terbentuknya keluarga kecil diharapkan semua kebutuhan hidup anggota keluarga dapat terpenuhi sehingga terbentuklah keluarga sejahtera.

Ledakan penduduk Indonesia mulai terlihat tahun 80-an. Jika pada tahun 1930 jumlah penduduk Indonesia masih berkisar 60,7 jiwa, tahun 1985 melonjak hampir tiga kali lipat, yaitu 164 juta jiwa. Tahun 2000 telah lebih dari 200 juta jiwa. Sampai dengan tahun 2008 jumlah itu terus meningkat. Tahun 2005 mencapai 218.869.000 jiwa dan tahun 2008 mencapai 237.512.355 jiwa. Tabel di bawah memberi informasi hasil sensus di Indonesia tahun 1961-2000, hasil survey antar sensus, serta data lain. Amati perubahan jumlah penduduk yang terjadi! Rata-rata angka kelahiran kasar termasuk kriteria sedang – tinggi.

Tabel : Hasil sensus penduduk Indonesia 1961-2008

Ledakan penduduk menimbulkan dampak buruk bagi kehidupan masyarakat terutama dalam bidang sosial ekonomi. Pertumbuhan penduduk yang terlalu cepat tidak sebanding dengan perkembangan ekonomi.

Beberapa dampak buruk ledakan jumlah penduduk adalah sebagai berikut.

Semakin terbatasnya sumber-sumber kebutuhan pokok (pangan, sandang, dan papan yang layak). Akibatnya sumber-sumber kebutuhan pokok tersebut tidak lagi sebanding dengan bertambahnya jumlah penduduk.

Tidak mencukupinya fasilitas sosial dan kesehatan yang ada (sekolah, rumah sakit, tempat rekreasi) serta berbagai fasilitas pendukung kehidupan lain.

Tidak mencukupinya lapangan pekerjaan bagi tenaga kerja yang ada. Akibatnya, terjadilah peningkatan jumlah pengangguran dan berdampak pada menurunnya kualitas social (banyak tuna wisma, pengemis, kriminalitas meningkat, dan lain-lain)

Upaya mengatasi ledakan jumlah penduduk

Page 13: Masalah Kependudukan Dan

Permasalahan akibat ledakan jumlah penduduk terutama dialami oleh Negara berkembang, termasuk Indonesia. Hal itu terjadi karena Negara berkembang ternyata memiliki pertumbuhan penduduk lebih tinggi dibandingkan negara maju. Persentase pertumbuhan penduduknya lebih dari 2% dan termasuk kriteria tinggi.

Di samping melaksanakan Gerakan Keluarga Berencana (GKB) dan pendidikan kependudukan di berbagai jenjang sekolah, pemerintah dan pihakpihak tertentu juga menempuh berbagai usaha lain.

Berbagai usaha pendukung tersebut di antaranya adalah sebagai berikut.

Meningkatkan produksi pangan untuk mengatasi kekurangan bahan pangan (misalnya dengan intensifikasi, ekstensifikasi, dan diversifikasi pertanian);

Membangun sarana dan prasarana pendidikan yang jumlahnya sebanding dengan jumlah penduduk usia sekolah.

Meningkatkan jumlah fasilitas sosial dan kesehatan (rumah sakit, puskesmas, dan poliklinik).

Meningkatkan jumlah lapangan kerja sehingga sebanding dengan jumlah penduduk usia kerja.

1. Mengikuti dan melaksanakan program Keluarga Berencana (KB)Tujuan dalam program ini adalah yang pertama agar terjadi penurunan fertilitas dan terbentuknya pola budaya small family size. Tujuan yang kedua adalah untuk meningkatkan kesejahteraan penduduk yang merata dan berkeadilan2. Pembatasan usia perkawian, yaitu dengan diberlakukannya undang - undang perkawinanKalau ini saya tidak banyak komen lagi pasti kamu sudah tau maksudnya bukan.3. Mengurangi dan membatasi tunjangan bagi pegawai negeri sipil4. Program pendidikan kependudukan dan penyuluhan kepada masyarakat.5. Menekan tingginya tingkat transmigrasi dengan cara mengembalikan kembali para transmigran ke kota asal mereka

Program - program diatas adalah suatu upaya masyarakat dalam mengatasi jumlah penduduk yang tidak terkendali. Contoh lain dari upaya pemerintah dalam mengatasi masalah kependudukan adalah migrasi atau perpidahan penduduk, inipun masih belum efektif sehingga masalah - masalah akibat ledakan jumlah penduduk terus datang.Berbagai masalah juga timbul akibat migrasi dan lagi - lagi pemerintah harus mencari cara untuk

Page 14: Masalah Kependudukan Dan

mengatasi masalah tersebut. Masalah yang silih berganti memaksa agar kita berpikir panjang mengenai masalah tersebut.

Menurut Thomas Robert Malthus pertambahan jumlah penduduk adalah seperti deret ukur (1, 2, 4, 8, 16, ...), sedangkan pertambahan jumlah produksi makanan adalah bagaikan deret hitung (1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, ...). Hal ini tentu saja akan sangat mengkhawatirkan di masa depan di mana kita akan kerurangan stok bahan makanan.

- Hal-hal yang perlu dilakukan untuk menekan pesatnya pertumbuhan penduduk :

1. Menggalakkan program KB atau Keluarga Berencana untuk membatasi jumlah anak dalam suatu keluarga secara umum dan masal, sehingga akan mengurangi jumlah angka kelahiran.2. Menunda masa perkawinan agar dapat mengurangi jumlah angka kelahiran yang tinggi.

- Cara-cara yang dapat dilakukan untuk mengimbangi pertambahan jumlah penduduk :

1. Penambahan dan penciptaan lapangan kerjaDengan meningkatnya taraf hidup masyarakat maka diharapkan hilangnya kepercayaan banyak anak banyak rejeki. Di samping itu pula diharapkan akan meningkatkan tingkat pendidikan yang akan merubah pola pikir dalam bidang kependudukan.2. Meningkatkan kesadaran dan pendidikan kependudukanDengan semakin sadar akan dampak dan efek dari laju pertumbuhan yang tidak terkontrol, maka diharapkan masyarakat umum secara sukarela turut mensukseskan gerakan keluarga berencana.3. Mengurangi kepadatan penduduk dengan program transmigrasiDengan menyebar penduduk pada daerah-daerah yang memiliki kepadatan penduduk rendah diharapkan mampu menekan laju pengangguran akibat tidak sepadan antara jumlah penduduk dengan jumlah lapangan pekerjaan yang tersedia.4. Meningkatkan produksi dan pencarian sumber makananHal ini untuk mengimbangi jangan sampai persediaan bahan pangan tidak diikuti dengan laju pertumbuhan. Setiap daerah diharapkan mengusahakan swasembada pangan agar tidak ketergantungan dengan daerah lainnya.

SOLUSI MENANGGULANGI KEPADATAN PENDUDUK

Page 15: Masalah Kependudukan Dan

Adapun kebijakan dan usaha pemerintah dalam menanggulangi kepadatan penduduk yaitu:

1. Kebijakan yang diambil pemerintah Indonesia dalam upaya mengatasi masalah jumlah penduduk,yaitu:

a). Mencanangkan program Keluarga Berencana (KB) sebagai gerakan nasional, dengan cara memperkenalkan tujuan-tujuan program KB melalui jalur pendidikan, mengenalkan alat-alat kontrasepsi kepada pasangan usia subur, dan menepis anggapan yang salah tentang anak. Meski program ini cenderung bersifat persuasif ketimbang dipaksakan. Program ini dinilai berhasil menekan tingkat pertumbuhan penduduk Indonesia. b). Menetapkan Undang-Undang Perkawinan yang di dalamnya mengatur serta menetapkan tentang batas usia nikah.c). Membatasi pemberian tunjangan anak bagi PNS/ABRI hanya sampai anak kedua.

2. Usaha-usaha yang dilakukan pemerintah dalam menekan laju pertumbuhan penduduk antara lain meliputi hal-hal berikut ini: a). Meningkatkan pelayanan kesehatan dan kemudahan dalam menjadi akseptor Keluarga Berencana. b). Mempermudah dan meningkatkan pelayanan dalam bidang pendidikan, sehingga keinginan untuk segera menikah dapat dihambat. c). Meningkatkan wajib belajar pendidikan dasar bagi masyarakat, dari 6 tahun menjadi 9 tahun.Kepadatan penduduk dihitung dengan membagi jumlah penduduk dengan luas area dimana mereka tinggal. Beberapa pengamat masyarakat percaya bahwa konsep kapasitas muat juga berlaku pada penduduk bumi, yakni bahwa penduduk yang tak terkontrol dapat menyebabkan katastrofi Malthus. Beberapa menyangkal pendapat ini.

Negara-negara kecil biasanya memiliki kepadatan penduduk tertinggi, di antaranya: Monako, Singapura, Vatikan, dan Malta. Di antara negara besar yang memiliki kepadatan penduduk tinggi adalah Jepang dan Bangladesh.

Berikut adalah peringkat negara-negara di dunia berdasarkan jumlah penduduk (2005): 1. Republik Rakyat Cina (1.306.313.812 jiwa) 2. India (1.103.600.000 jiwa) 3. Amerika Serikat (298.186.698 jiwa) 4. Indonesia (241.973.879 jiwa) 5. Brasil (186.112.794 jiwa) 6. Pakistan (162.419.946 jiwa) 7. Bangladesh (144.319.628 jiwa) 8. Rusia (143.420.309 jiwa) 9. Nigeria (128.771.988 jiwa) 10. Jepang (127.417.244 jiwa)

Kesimpulan : Pemerintah telah membuat sebuah kebijakan dan usaha cara penanggulan diantaranya:

Page 16: Masalah Kependudukan Dan

mencananngkan KB, menetapkan UU perkawinan, dan membatasi Tunjangan PNS/ ABRI. Adapun usaha pemerintah dalam menekan laju pertumbuhan penduduk yaitu: meningkatkan pelayanan kesehatan, mempermudah dan peningkatan dibidang pendidikan, dan meningkatkan wajib belajar 9 tahun.

solusi pertumbuhan penduduk

Setelah membaca artikel yang diatas saya berpendapat bahwa Indonesia merupakan sebuah pulau yg memiliki jumlah penduduk paling padat. Kepadatan penduduk ini di sebabkan oleh faktor2 tertentu seperti terjadinya kepadatan penduduk, karena angka kelahiran di Indonesia tidak di batasi dan kebanyakan penduduk Indonesia melakukan nikah dini yang menyebabkan angka kelahiran semakin meningkat dan juga laju pertumbuhan yang tidak terkontrol. Selain itu disebabkan karena adanya perpindahan penduduk dari satu daerah ke daerah lain dengan tujuan untuk menetap di daerah tujuan, yang biasa terjadi secara permanent. Pertumbuhan penduduk banyak menyebabkan pengaruh dan dampak dampak negative lainnya. Ada hal yang perlu dilakukan untuk menekan pesatnya pertumbuhan penduduk, yaitu :

melaksanakan program KB atau Keluarga Berencana untuk membatasi jumlah anak dalam suatu keluarga secara umum atau missal sehingga dapat mengurangi jumlah angka kelahiran.

menunda masa perkawinan.

penambahan dan penciptaan lapangan kerja,

meningkatkan kesadaran dan pendidikan kependudukan.

mengurangi kepadatan penduduk dengan program transmigrasi.

meningkatkan produksi dan pencarian sumber makanan.

Page 17: Masalah Kependudukan Dan

Pengaruh Konsep Ruralisasi bagi Perkotaan Padat

Pertumbuhan yang saat ini terus berkembang pesat dan tidak bisa dikendalikan adalah

pertumbuhan penduduk. Pertumbuhan penduduk sekarang ini menjadi masalah utama

yang dihadapi oleh setiap negara berkembang. Karena pada negara berkembang

pertumbuhan ekonomi yang masih belum tinggi ditambah pertumbuhan penduduk yang

pesat mengakibatkan suatu negara berada ditahap stagnansi. Oleh karena itu diperlukan

solusi yang tepat untuk mengatasi permasalahan tersebut.

Pada kenyataannya telah banyak dilakukan penyelesaian untuk mengatasi permasalahan

penduduk yang terus bertambah yaitu dengan program Keluarga Berencana atau KB.

Namun program ini dirasa kurang optimal, dikarenakan dalam proses penyelenggaraan

program KB sendiri masih terdapat banyak kendala. Selain itu jika lebih ditelusuri kembali

pertumbuhan penduduk tidak akan menjadi masalah apabila dapat ditangani dengan benar.

Jumlah penduduk yang besar, jika diikuti dengan kualitas penduduk yang memadai maka

akan menjadi penopang bagi pertumbuhan ekonomi. Sebaliknya jumlah penduduk yang

besar, jika diikuti dengan tingkat kualitas penduduk rendah menjadikan penduduk tersebut

hanya sebagai beban bagi pembangunan nasional.

Kondisi yang ada saat ini adalah pertumbuhan penduduk yang meningkat didukung

pertumbuhannya yang tidak merata. Contohnya saja Indonesia, Indonesia merupakan salah

satu negara dengan penduduk terpadat. Akan tetapi jumlah penduduk dengan kepadatan

tinggi ini umumnya hanya terletak dikota besar saja, padahal Indonesia merupakan negara

terluas dengan banyak daerah. Hal ini membuktikan bahwa pertumbuhan penduduk

Page 18: Masalah Kependudukan Dan

Indonesia saat ini masih belum merata. Oleh karena itu dengan adanya wilayah yang luas,

permasalahan ini dapat diatasi dengan distribusi perpindahan penduduk yang merata.

Dengan konsep ruralisasi yaitu perpindahan penduduk dari kota ke desa, dapat mengurangi

kepadatan penduduk. Keuntungan yang didapat dari konsep ini selain pemerataan

penduduk, pembangunan di pedesaan pun dapat berkembang dengan masuknya

masyarakat perkotaan. Adapun faktor lain pendorong konsep ini selain wilayah yang luas,

diantaranya kejenuhan tinggal di kota, harga lahan di kota semakin mahal sehingga tidak

terjangkau, keinginan untuk memajukan desa atau daerah asalnya, merasa tidak mampu

lagi mengikuti dinamika kehidupan di kota. Faktor penarik diantaranya harga lahan di

pedesaan relatif masih murah, pola kehidupan masyarakatnya lebih sederhana, suasana

lebih tenang, sehingga cocok untuk penduduk usia tua dalam menjalani masa pensiun,

adanya perasaan keterkaitan dengan daerah asal atau kenangan masa kecil.

Hal ini dilakukan karena meningkatnya urbanisasi yang tidak dapat dikendalikan dan

memusatnya pertumbuhan penduduk yang tinggi di perkotaan. Jika masyarakat urban tidak

mau kembali ke daerah asal. Maka dapat dilakukan konsep sebaliknya penduduk kota yang

berpindah ke desa dengan syarat telah dilakukan pemerataan pembangunan. Adapun

usaha yang dapat dilakukan pemerintah:

a. Desentralisasi, yaitu pembangunan yang tidak hanya memusat di kota, namun menyebar

ke daerah-daerah.

b. Modernisasi desa, yaitu pengembangan program pembangunan daerah dengan berbagai

kegiatan.

Page 19: Masalah Kependudukan Dan

c. Meningkatkan hasil-hasil pertanian melalui intensifikasi pertanian ataupun ekstensifikasi

pertanian.

d. Meningkatkan sarana dan prasarana transportasi dan komunikasi antardaerah.

e. Meningkatkan kegiatan sentra industri kecil dan sedang di pedesaan.

Tentu jika hal ini dipikir sepintas akan menjadi tidak realisitis, namun semua ini akan

menjadi mungkin diterapkan apabila direncanakan dengan tepat antara pemerintah dengan

masyarakat. Sejauh ini penyebab timbulnya penduduk urban karena proses pembangunan

yang tidak merata, pemerintah masih belum memenuhi kebutuhan infrastruktur perdesaan

sesuai dengan demand penduduk. Untuk itu dibutuhkan kerjasama yang baik antara

pemerintah dan masyarakat.

Namun yang terpenting adalah pertumbuhan penduduk tidap dapat dihentikan tetapi dapat

dikendalikan, pertumbuhan penduduk yang tinggi akan menguntungkan jika dapat

dikendalikan dengan tepat dan bijaksana.

Kebijakan Pemerintah Menangani Kepadatan Penduduk

Page 20: Masalah Kependudukan Dan

kebijakan dan usaha pemerintah dalam menanggulangi kepadatan penduduk

yaitu:

1. Kebijakan yang diambil pemerintah Indonesia dalam upaya mengatasi

masalah jumlah penduduk,yaitu:

a). Mencanangkan program Keluarga Berencana (KB) sebagai gerakan

nasional, dengan cara memperkenalkan tujuan-tujuan program KB melalui

jalur pendidikan, mengenalkan alat-alat kontrasepsi kepada pasangan usia

subur, dan menepis anggapan yang salah tentang anak. Meski program ini

cenderung bersifat persuasif ketimbang dipaksakan. Program ini dinilai

berhasil menekan tingkat pertumbuhan penduduk Indonesia.

b). Menetapkan Undang-Undang Perkawinan yang di dalamnya mengatur

serta menetapkan tentang batas usia nikah.

c). Membatasi pemberian tunjangan anak bagi PNS/ABRI hanya sampai anak

kedua.

2. Usaha-usaha yang dilakukan pemerintah dalam menekan laju

pertumbuhan penduduk antara lain meliputi hal-hal berikut ini:

a). Meningkatkan pelayanan kesehatan dan kemudahan dalam menjadi

akseptor Keluarga Berencana.

b). Mempermudah dan meningkatkan pelayanan dalam bidang pendidikan,

sehingga keinginan untuk segera menikah dapat dihambat.

c). Meningkatkan wajib belajar pendidikan dasar bagi masyarakat, dari 6

tahun menjadi 9 tahun.

Melihat permasalahan-permesalahan kependudukan di atas, maka pemerintah telah

melakukan upaya-upaya untuk mengatasinya antara lain:

Pembatasan kelahiran bayi dengan program keluarga berencana melalui semboyan "vatus warga". (Catur warga tediri bapak, ibu dan dua anak, laki-laki perempuan sama saja); pembatasan usia perkawinan; pembatasan tunjangan anak bagi

Page 21: Masalah Kependudukan Dan

PNS; program pendidikan formal di sekolah-sekolah maupun penyuluhan-penyuluhan yang berlangsung kepada masyarakat. Pelaksanaan program tansmigrasi sebagai upaya untuk mengatasi pemusatan penduduk/kepadatan penduduk dan persebaran penduduk yang tidak merata. Pembangunan gedung-gedung sekolah baru beserta fasilitasnya, penyelenggaraan sekolah terbuka, kejar paket sebagai upaya mengatasi kurangnya kesempatan mengenyam pendidikan, dan penyelenggaran beasiswa bagi siswa tak mampu dan berprestasi. Pembangunan perumahan-perumahan murah baik rumah sederhana, maupun rumah sangat sederhana, untuk mengatasi ketersediaan perumahaan yang kurang. Penyelenggaraan hutan lindung, reboisasi, penghijauan serta melarang pertanian sistem ladang berpindah untuk mengatasi kerusakan hutan. Pembangunan industri-industri baru, pusat-pusat perdagangan dan pariwisata sebagai upaya mengatasi kurangnya kesempatan kerja.      

Terdapat beberapa solusi yang bisa digunakan sebagai upaya pencegahan atas masalah kependudukan, diantaranya: 1. Melaksanakan program KB (2 anak lebih baik) 2. Menunda pernikahan dini 3. Meratakan pertumbuhan penduduk Dari solusi tersebut, diharapakan Pertumbuhan Penduduk di negara Indonesia bisa lebih stabil dan hidup masyarakat Indonesia menjadi lebih baik lagi dari yang sebelumnya. 

Indonesia dengan jumlah penduduknya kira-kira 185 juta, termasuk negara-negara yang paling banyak jumlah penduduknya. Karena itu, hal-hal yang berkaitan dengan jumlah penduduk ini penting sekali di Indonesia. Kalau di masa depan jumlah ini mau jadi lebih banyak lagi, pasti ada lebih banyak masalah sosial lagi. Pemerintah Indonesia sudah mengambil dua macam tindakan untuk mencegah masalah sosial ini. Yang pertama adalah program KB atau Keluarga Berencana dan yang kedua adalah program transmigrasi. Kedua program ini sudah lama dapat banyak kritik, dari dalam negeri dan dari luar negeri. 

Berikut kekurangan dan kelebihan dari masing-masing program : 1. Program Transmigrasi Program transmigrasi adalah program nasional untuk memindahkan kelompok penduduk dari satu tempat ke tempat yang lain. Misalnya, kalau

Page 22: Masalah Kependudukan Dan

ada tempat di mana ada terlalu banyak penduduk, di sana pasti ada banyak masalah, seperti masalah kesehatan, masalah tanah, dan masalah sosial yan lain. Untuk mencegah masalah itu, pemerintah coba memindahkan penduduk dari tempat-tempat seperti itu ke tempat yang lain di mana jumlah penduduknya sedikit. Jadi dulu, penduduk Jawa, Madura dan Bali sudah dipindahkan ke Irian Jaya, Sumatra, dan Kalimantan. Kami rasa program transmigrasi ini sudah banyak menolong penduduk Indonesia. Peserta program transmigrasi diberi sebuah rumah, alat-alat untuk bertani dan sedikit uang. Ada sekolah dan puskesmas. Setelah dipindahkan, kehidupan mereka lebih baik daripada dulu. Program ini dapat banyak kritik. Kritik yang pertama adalah mengenai hutan yang menghilang karena transmigran. Mereka menebang pohon-pohon untuk mempersiapkan ladang mereka. Kemudian, dulu ada kelompok transmigran di Kalimantan yang tidak diberi fasilitas untuk bertani. Jadi, mereka tidak bisa berdikari (yaitu: “BERDIri di atas KAkinya sendiRI”). Juga ada masalah kehilangan tempat tinggal orang setempat seperti orang Kubu di Sumatra dan orang Dayak di Kalimantan. Tanah mereka diambil orang transmigran yang baru. Menurut saya, masalah-masalah ini dibesarkan dengan sengaja. Program transmigrasi memang berhasil. Sudah 3.6 juta orang dipindahkan dalam program ini, dan kehidupan mereka sekarang jauh lebih baik daripada dulu. 

2. Program Keluarga Berencana Dalam program Keluarga Berencana (“Dua Anak Cukup!”), suami-istri diberi informasi dan alat/obat kontrasepsi. Dengan ini, pemerintah mencoba untuk mencegah kelahiran terlalu banyak anak. Kritik atas program ini adalah kritik mengenai obat kontrasepsi yang bernama “Norplant”. Perempuan yang pakai Norplant itu tidak bisa beranak lagi untuk selamanya. Dan ada juga orang yang bilang bahwa perempuan dipaksa untuk pakai Norplant ini (Norplant ada sebuah obat yang disuntikkan di bawah kulit). Kami berpendapat bahwa kedua program ini, yaitu transmigrasi dan Keluarga Berencana, memang sudah berhasil. Sekarang di Indonesia, jumlah anak yang lahir setiap tahun sudah menurun. Kalau Indonesia mau mencegah masalah yang berkaitan dengan jumlah penduduk, saya rasa pemerintah harus meneruskan kedua program ini. Selain itu, terdapat beberapa upaya yang telah dilakukan pemerintah untuk mengatasi masalah-masalah tersebut adalah: 

1. Jumlah penduduk dan pertumbuhannya diatasi dengan program Keluarga Berencana (KB) 

2. Persebaran dan Kepadatan penduduk diatasi dengan: a. Program Transmigrasi 

Page 23: Masalah Kependudukan Dan

b. Pembangunan lebih intensif di Kawasan Indonesia Timur. 

3. Tingkat kesehatan yang rendah diatasi dengan: a. Pembangunan fasilitas kesehatan seperti Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) dan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) b. Pelayanan kesehatan gratis bagi penduduk miskin 

4. Tingkat pendidikan yang rendah diatasi dengan: a. Penyediaan fasilitas pendidikan yang lebih lengkap dan merata di semua daerah di Indonesia. b. Penciptaan kurikulum pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan pasar tenaga kerja c. Peningkatan kualitas tenaga pengajar (guru dan dosen) di lembaga pendidikan milik pemerintah d. Penyediaan program pelatihan bagi para pengajar dan pencari kerja e. Mempelopori riset dan penemuan baru dalam bidang IPTEK di lembaga- lembaga pemerintah 

5. Tingkat pendapatan yang rendah diatasi dengan: a. Penciptaan perangkat hukum yang menjamin tumbuh dan berkembang- nya usaha/investasi, baik PMDN ataupun PMA. b. Optimalisasi peranan BUMN dalam kegiatan perekonomian, sehingga dapat lebih banyak menyerap tenaga kerja. c. Penyederhanaan birokrasi dalam perizinan usaha. Pembangunan/menyediakan fasilitas umum (jalan, telepon) sehingga dapat mendorong kegiatan ekonomi.