Masalah dan hambatan komunikasi dalam lobi dan strategi menghadapi orang yang sulit menciptakan...

15
A. Tingkat Kedalaman Komunikasi Menurut Robby I. Chandra (1995) yang dikutip oleh Zainal Abidin (2006), tingkat kedalaman komunikasi terdiri dari: 1. Komunikasi basa basi yang tujuannya membuka pembicaraan (komunikasi demikian bisa berlanjut ke tingkat berikutnya, bisa juga hanya berakhir di situ) 2. Komunikasi yang mengarah pada tukar menukar informasi 3. Komunikasi yang menuju kesaling tukar penilaian (hal yang dipertukarkan di sini antara lain berbagai macam perasaan seperti rasa suka dan tidak suka , kemarahan, kejemuan dan sebagainya) 4. Komunikasi tingkat tertinggi, bertujuan untuk saling bertukar perspektif iman Perlunya memahami tingkatan komunikasi ini adalah karena bisa membantu kita dalam mengembangkan keterampilan komunikasi dan membantu suksesnya proses komunikasi lobi. Meskipun materi lobi telah kita siapkan jauh hari, tidak mungkin kita bisa langsung masuk ke inti masalah tanpa melalui proses basa-basi terlebih dahulu. Untuk terjadinya komunikasi yang baik perlu dibangun sebuah kesepakatan. Kesepakatan tersebut menyangkut topiknya, waktunya, tempatnya termasuk masalah budaya dan perangkat pendukung lainnya. B. Tipe Kepribadian dan Kecerdasan Manusia 6 Tipe Kepribadian Manusia Menurut John L Holland

description

 

Transcript of Masalah dan hambatan komunikasi dalam lobi dan strategi menghadapi orang yang sulit menciptakan...

Page 1: Masalah dan hambatan komunikasi dalam lobi dan strategi menghadapi orang yang sulit menciptakan kerjasama

A. Tingkat Kedalaman Komunikasi

Menurut Robby I. Chandra (1995) yang dikutip oleh Zainal Abidin (2006), tingkat

kedalaman komunikasi terdiri dari:

1. Komunikasi basa basi yang tujuannya membuka pembicaraan (komunikasi demikian bisa

berlanjut ke tingkat berikutnya, bisa juga hanya berakhir di situ)

2. Komunikasi yang mengarah pada tukar menukar informasi

3. Komunikasi yang menuju kesaling tukar penilaian (hal yang dipertukarkan di sini antara

lain berbagai macam perasaan seperti rasa suka dan tidak suka , kemarahan, kejemuan

dan sebagainya)

4. Komunikasi tingkat tertinggi, bertujuan untuk saling bertukar perspektif iman

Perlunya memahami tingkatan komunikasi ini adalah karena bisa membantu kita

dalam mengembangkan keterampilan komunikasi dan membantu suksesnya proses

komunikasi lobi. Meskipun materi lobi telah kita siapkan jauh hari, tidak mungkin kita bisa

langsung masuk ke inti masalah tanpa melalui proses basa-basi terlebih dahulu. Untuk

terjadinya komunikasi yang baik perlu dibangun sebuah kesepakatan. Kesepakatan tersebut

menyangkut topiknya, waktunya, tempatnya termasuk masalah budaya dan perangkat

pendukung lainnya.

B. Tipe Kepribadian dan Kecerdasan Manusia

6 Tipe Kepribadian Manusia Menurut John L Holland

Pada teori yang dikembangkan oleh John L. Holland menjelaskan bahwa suatu

pemilihan pekerjaan atau jabatan merupakan hasil dari interaksi antara factor hereditas

(keturunan) dengan segala pengaruh budaya, teman bergaul, orang tua, orang dewasa yang

dianggap memiliki peranan yang penting. Selain itu John L. Holland juga merumuskan 6 tipe

kepribadian manusia dalam pemilihan pekerjaan berdasarkan atas inventori kepribadian

yang disusun atas dasar minat.

Kemudian, setiap tipe kepribadian itu dijabarkan ke dalam suatu model teori yang

disebut model orientasi (the model orientation). Model orientasi ini merupakan suatu

rumpun perilaku perilaku penyesuaian yang khas. Setiap orang memiliki tipe kepribadian

Page 2: Masalah dan hambatan komunikasi dalam lobi dan strategi menghadapi orang yang sulit menciptakan kerjasama

yang berbeda-beda, dan hal inilah yang menyebabkan mengapa setiap orang itu mempunyai

corak hidup yang berbeda-beda.

Urutan orientasi yang pertama terhadap suasana lingkungan pekerjaan tertentu

merupakan corak hidup yang utama dan pertama, urutan model orientasi kedua terhadap

lingkungan kerja yang lainnya dan merupakan corak hidup yang kedua bagi seseorang untuk

selanjutnya. Penempatan urutan corak hidup itu sangat bergantung dari tingkat kecerdasan

serta penilainnya terhadap diri sendiri. Makin jelas penempatan urutan corak hidupnya

maka akan semakin menghasilkan pola pilihan yang tepat bagi seseorang. Namun perlu

digarisbawahi, jika model orientasi John L. Holland ini mengajukan model orientasi

berdasarkan budaya Amerika.

Adapun tipe kepribadian manusia yang dijabarkan oleh John L. Holland adalah

sebagai berikut:

1. Tipe realistic

Tipe model ini memiliki kecenderungan untuk memilih lapangan kerja yang

berorientasi kepada penerapan. Ciri-ciri tipe realistik yaitu: mengutamakan kejantanan,

kekuatan otot, ketrampilan fisik, mempunyai kecakapan, dan koordinasi motorik yang

kuat, kurang memiliki kecakapan verbal, konkrit, bekerja praktis, kurang memiliki

ketrampilan social, serta kurang peka dalam hubungan dengan orang lain.

Orang yang mempunyai tipe kepribadian realistis dalam lingkungan nyatanya selalu

ditandai dengan tugas-tugas yang konkrit, fisik, eksplisit yang memberikan tantangan

bagi penghuni lingkungan ini. Untuk dapat memecahkan masalah yang lebih efektif,

orang-orang yang mempunyai tipe kepribadian realistis seringkali memerlukan bentuk-

bentuk kecakapan, gerakan, dan ketahanan tertentu. Diantaranya kecakapan mekanik,

ketahanan dan gerakan fisikuntuk berpindah-pindah dan seringkali berada diluar

gedung. Sifat-sifat yang nampak dengan jelas dari tuntutan-tuntutan lingkungan

menciptakan kegagalan dan keberhasilan.

Contoh pekerjaan orang dengan tipe kepribadian realistis adalah, operator

mesin/radio, sopir truk, petani, penerbang, pengawas bangunan, ahli listrik, dan

pekerjaan lain yang sejenis.

2. Tipe intelektual/investigative

Orang yang mempunyai tipe kepribadian ini memiliki kecenderungan untuk memilih

pekerjaan yang bersifat akademik. Ciri-cirinya adalah memiliki kecenderungan untuk

Page 3: Masalah dan hambatan komunikasi dalam lobi dan strategi menghadapi orang yang sulit menciptakan kerjasama

merenungkan daripada mengatasinya dalam memecahkan suatu masalah, berorientasi

pada tugas, tidak sosial. Membutuhkan pemahaman, menyenangi tugas-tugas yang

bersifat kabur, memiliki nilai-nilai dan sikap yang tidak konvensional dan kegiatan-

kegiatanya bersifat intraseptif.

Orang yang mempunyai tipe kepribadian intelektual dalam lingkungan nyatanya

selalu ditandai dengan tugas yang memerlukan berbagai kemampuan abstark, dan

kreatif. Bukan tergantung kepada pengamatan pribadinya. Untuk dapat memecahkan

masalah yang efektif dan efisien diperlukan intelejensi, imajinasi, serta kepekaan

terhadap berbagai masalah yang bersifat intelektual dan fisik. Kriteria keberhasilan

dalam melaksanakan tugas bersifat objektif dan bisa diukur, tetapi memerlukan waktu

yang cukup lama dan secara bertahap. Bahan dan alat serta perlengkapan memerlukan

kecakapan intelektual daripada kecakapan manual. Kecakapan menulis mutlak

dipelihara dalam oreientasi ini.

Contoh pekerjaan orang dengan tipe kepribadian ini adalah, ahli fiika, ahli biologi,

kimia, antropologi, matematika, pekerjaan penelitian, dan pekerjaan lain yang sejenis.

3. Tipe social

Orang yang mempunyai tipe kepribadian ini memiliki kecenderungan untuk memilih

lapangan pekerjaan yang bersifat membantu orang lain. Ciri-cirinya adalah pandai

bergaul dan berbicara, bersifat responsive, bertanggung jawab, kemanusiaan, bersifat

religiusm membutuhkan perhatian, memiliki kecakapan verbal, hubungan antarpribadi,

kegiatan-kegiatan rapid an teratur, menjauhkan bentuk pemecahan masalah secara

intelektual, lebih berorientasi pada perasaan.

Orang yang mempunyai tipe kepribadian sosial memiliki ciri-ciri kebutuhan akan

kemampuan untuk menginterpretasi dan mengubah perilaku manusia, serta minat

untuk berkomunikasi dengan orang lain. Secara umum orientasi kerja dapat

menimbulkan rasa harga diri dan status.

Contoh pekerjaan orang dengan tipe kepribadian ini adalah, guru, pekerja sosial,

konselor, misionari, psikolog klinik, terapis, dan pekerjaan lain yang sejenis.

4. Tipe konvensional

Orang yang mempunyai tipe kepribadian ini pada umumnya memiliki kecenderungan

untuk terhadap kegiatan verbal, ia menyenangi bahasa yang tersusun baik, numerical

(angka) yang teratur, menghindari situasi yang kabur, senang mengabdi,

Page 4: Masalah dan hambatan komunikasi dalam lobi dan strategi menghadapi orang yang sulit menciptakan kerjasama

mengidentifikasikan diri dengan kekuasaaan, memberi nilai yang tinggi terhadap status

dan kenyataan materi, mencapai ujuan dengan mengadaptasikan dirinya

ketergantungan pada atasan.

Orang yang mempunyai tipe kepribadian konvensional pada lingkungan nyatanya

ditandai dengan berbagai macam tugas dan pemecahan masalah memerlukan suatu

proses informasi verbal dan dan matematis secara kontinu, rutin, konkrit, dan sistematis.

Berhasilnya dalam pemecahan masalah akan nampak dengan jelas dan memerlukan

waktu yang relative singkat.

Contoh pekerjaan orang dengan tipe kepribadian ini adalah, kasir, statistika,

pemegang buku, pegawai arsip, pegawai bank, dan pekerjaan lain yang sejenis.

5. Tipe usaha/enterprising

Orang yang mempunyai tipe kepribadian ini memiliki ciri khas diantaranya

menggunakan ketrampilan-ketrampilan berbcara dalam situasi dimana ada kesempatan

untuk menguasai orang lain atau mempengaruhi orang lain, menganggap dirinya paling

kuat, jantan, mudah untuk mengadakan adaptasi dengan orang lain, menyenangi tugas-

tugas sosial yang kabur, perhatian yang besar pada kekuasaan, status dan

kepemimpinan, agresif dalam kegiatan lisan.

Orang yang mempunyai tipe kepribadian usaha/enterprising ditandai dengan

berbagai macam tugas yang menitikberatkan kepada kemampuan verbal yang

digunakan untuk mengarahkan dan mempengaruhi orang lain.

Contoh pekerjaan orang dengan tipe kepribadian ini adalah, pedagang, politikus,

manajer pimpinan eksekutif perusahaan, perwakilan dagang, dan pekerjaan lain yang

sejenis.

6. Tipe artistic

Orang yang mempunyai tipe kepribadian ini memiliki kecenderungan berhubungan

dengan orang lain secara tidak langsung, bersifat sosial dan sukar menyesuaikan diri.

Orang yang mempunyai tipe kepribadian artistik ini ditandai dengan berbagai macam

tugas dan masalah yang memerlukan interpretasi atau kreasi bentuk-bentuk artistik

melalui cita rasa, perasaan dan imajinai. Dengan kata lain, orang yang mempunyai tipe

kepribadian artistik lebih menitikberatkan menghadapi keadaan sekitar dilakukan

dengan melalui ekspresi diri dan menghindari keadaan yang bersifat intrapersonal,

keteraturan, atau keadaan yang menuntut ketrampilan fisik.

Page 5: Masalah dan hambatan komunikasi dalam lobi dan strategi menghadapi orang yang sulit menciptakan kerjasama

Contoh pekerjaan orang dengan tipe kepribadian ini adalah, ahli musik, ahli kartum

ahli drama, pencipta lagu, penyair, dan pekerjaan lain yang sejenis.

9 Tipe Kecerdasan Manusia

Manusia merupakan makhluk yang paling sempurna. Ia diciptakan oleh Tuhan

dengan akal dan pikiran serta hawa nafsu. Bahkan, manusia ternyata juga memiliki 9

kecerdasan utama sesuai dengan pembagian kecerdasan pada otak kita.

Berikut ini informasi mengenai 9 tipe kecerdasan utama yang dimiliki oleh manusia.

1. Kecerdasan Linguistik

Kecerdasan linguistik merupakan salah satu tipe kecerdasan utama yang dimiliki oleh

manusia dalam hal mengolah kata-kata secara efektif, baik bicara maupun menulis.

Profesi yang sesuai untuk orang yang memiliki kecerdasan linguistik yang menonjol

antara lain jurnalis, penyair, dan pengacara.

2. Kecerdasan Matematis-Logis

Kecerdasan matematis-logis yaitu salah satu kecerdasan utama yang dimiliki oleh

manusia dalam hal angka dan logika. Profesi yang cocok untuk Anda yang memiliki

kecerdasan matematis-logis menonjol ialah ilmuan, akuntan, dam progammer.

3. Kecerdasan Visual-Spasial

Kecerdasan visual-spasial merupakan salah satu tipe kecerdasan utama yang dimiliki

oleh manusia yang mencakup berpikir dalam gambar dan mampu untuk menyerap,

mengubah dan menciptakan kembali berbagai macam aspek visual. Profesi yang

cenderung memiliki kecerdasan visual-spasial menonjol ialah arsitek, fotografer,

designer, pilot, dan insinyur.

4. Kecerdasan Kinestetik-Jasmani

Kecerdasan kinestetik-jasmani ialah salah satu jenis kecerdasan utama yang dimiliki oleh

manusia dalam hal penggunaan tubuh atau gerak tubuh untuk mengekspresikan

gagasan dan perasaan. Profesi yang tepat untuk Anda yang cenderung memiliki

kecerdasan kinestetik-jasmani yang menonjol ialah atlet, pengrajin, montir, penjahit,

dan perakit model.

Page 6: Masalah dan hambatan komunikasi dalam lobi dan strategi menghadapi orang yang sulit menciptakan kerjasama

5. Kecerdasan Musikal

Kecerdasan musikal merupakan salah satu kecerdasan utama yang dimiliki manusia

untuk mengembangkan, mengekspresikan, dan menikmati bentuk musik dan suara.

Profesi yang cenderung didominasi oleh orang yang memiliki kecerdasan musikal ialah

konduktor, pencipta lagu, dan penyanyi.

6. Kecerdasan Interpersonal

Kecerdasan interpersonal merupakan salah satu kecerdasan utama yang dimiliki oleh

manusia untuk mengerti dan peka terhadap perasaan, intensi, motivasi, watak, dan

temperamen orang lain. Profesi yang sesuai untuk orang yang memiliki kecerdasan

interpersonal yang menonjol ialah networker, negotiator, dan guru.

7. Kecerdasan Intrapersonal

Kecerdasan intrapersonal yaitu salah satu kecerdasan yang dianugerahkan oleh Tuhan

untuk manusia berupa pengetahuan akan diri sendiri dan kemampuan bertindak secara

adaptif berdasar pengetahuan diri. Profesi yang cenderung membutuhkan kecerdasan

intrapersonal ialah konselor dan teolog.

8. Kecerdasan Naturalis

Kecerdasan naturalis merupakan kecerdasan yang dimiliki oleh manusia dalam hal

memahami dan menikmati alam serta menggunakannya secara produktif dan

mengembangkan pengetahuan lam. Profesi yang tepat untuk orang yang memiliki

kecenderungan terhadap kecerdasan naturalis ialah petani, nelayan, pendaki, dan

pemburu.

9. Kecerdasan Eksistensial

Kecerdasan eksistensial merupakan salah satu tipe kecerdasan yang dianugerahkan oleh

Tuhan untuk manusia dalam hal menjawab persoalan-persoalan terdalam eksistensi

atau keberadaan manusia. Profesi yang sesuai untuk orang yang didominasi oleh

kecerdasan eksistensial ialah filsuf dan teolog.

Page 7: Masalah dan hambatan komunikasi dalam lobi dan strategi menghadapi orang yang sulit menciptakan kerjasama

C. Tipe-Tipe Kepribadian Pemicu Konflik

D. Menciptakan Kerjasama

E. Hambatan Komunikasi

Hambatan-Hambatan Komunikasi Menurut Leonard R.S. dan George Strauss

dalam Stoner james, A.F dan Charles Wankel

Kita sering melihat dua orang sahabat bertengkar hebat hanya karena masalah

sepele. Banyak suami istri yang bercerai, padahal mereka saling mencintai, hanya karena

ego dan tidak mau saling memahami. Organisasi bisa hancur dan pecah karena anggotanya

tidak kompak. Dua pihak berseteru karena merasa yang paling benar. Semuanya itu

berpangkal dari masalah komunikasi.

Komunikasi adalah hal yang sangat penting ketika kita mulai berhubungan dengan

orang lain. Kesuksesan dan kegagalan dalam hidup ini sebenarnya adalah karena faktor

komunikasi. Perang dan perdamaian ada juga karena faktor komunikasi. Semuanya

berhubungan dengan komunikasi. Komunikasi ibarat poros yang menjadi inti dari semua

kegiatan yang ada di bumi.

Seperti yang sudah dicontohkan, komunikasi tidak selalu berjalan lancar. Ada faktor-

faktor yang membuat komunikasi dua pihak menjadi bermasalah. Faktor-faktor tersebut

dinamakan hambatan-hambatan komunikasi. Hambatan-hambatan komunikasilah yang

menyebabkan dua pihak berseteru. Hambatan-hambatan komunikasi juga menyebabkan

perang dunia . Berikut ini merupakan hambatan-hambatan komunikasi Menurut Leonard

R.S. dan George Strauss dalam Stoner james, A.F dan Charles Wankel .

1. Perbedaan Persepsi

Setiap orang memiliki kemampuan yang tidak sama dalam hal mengartikan sebuah

pesan atau ungkapan. Ada orang yang mengartikan bentakan seseorang sebagai sebuah

ketegasan. Namun, ada juga orang yang mengartikan bentakan tersebut sebagai sebuah

kekejaman dan tindak kekerasan. Perbedaan persepsi inilah yang menjadi alasan

mengapa dua pihak terlibat konflik. Kadang, perkataan yang sama bisa diartikan beda

bila disampaikan pada orang yang berbeda. Setiap orang bisa mengartikan sebuah garis

lurus sebagai tiang bendera , namun orang yang lainnya bisa mengartikan sebuah garis

lurus tersebut sebagai tanda seru. Padahal, sama-sama garis lurus.

Page 8: Masalah dan hambatan komunikasi dalam lobi dan strategi menghadapi orang yang sulit menciptakan kerjasama

2. Budaya

Perbedaan budaya juga menjadi salah satu penghambat dalam komunikasi, terlebih bila

masing-masing pihak tidak mengerti bahasa yang dipergunakan. Meskipun demikian, hal

ini bukanlah masalah besar, tidak sebesar alasan nomor satu karena bisa diakali dengan

cara menggunakan bahasa simbol atau saling mempelajari kebudayaan masing-masing.

3. Karakter Dasar

Karakter dasar manusia pada dasarnya ada 4, yaitu koleris, melankolis, plegmatis, dan

sanguinis. Keempatnya memiliki karakter yang berseberangan. Koleris adalah karakter

kuat yang kadang suka menyinggung perasaan. Melankolis adalah karakter yang lembut

dan perasa. Sanguinis adalah karakter yang santai. Plegmatis adalah karakter yang suka

mengalah. Bayangkan bila keempat karakter ini dipertemukan dalam sebuah komunitas ,

apa yang akan terjadi? Perbedaan karakter inilah yang memang kadang-kadang menjadi

penghambat komunikasi.

4. Kondisi

Kondisi saat berkomunikasi dengan kawan bicara juga menjadi sebab kesalahpahaman

terjadi. Bisa saja saat komunikasi antara dua pihak sedang terjadi, pihak pertama sedang

dalam kondisi yang tidak enak. Akibatnya, kondisi yang tidak enak tersebut

mempengaruhi cara menangkap pesan dari kawan bicara sehingga terjadilah

kesalahpahaman. Bila sudah tahu hambatan-hambatan yang ada pada komunikasi, kita

akan tahu cara mengatasinya.

Hambatan-Hambatan Komunikasi Menurut Ron Ludlow & Fergus Panton

Di dalam komunikasi selalu ada hambatan yang dapat mengganggu kelancaran

jalannya proses komunikasi. Sehingga informasi dan gagasan yang disampaikan tidak dapat

diterima dan dimengerti dengan jelas oleh penerima pesan atau receiver.

Menurut Ron Ludlow & Fergus Panton, ada hambatan-hambatan yang menyebabkan

komunikasi tidak efektif yaitu adalah (1992,p.10-11) :

1. Status effect

Page 9: Masalah dan hambatan komunikasi dalam lobi dan strategi menghadapi orang yang sulit menciptakan kerjasama

Adanya perbedaaan pengaruh status sosial yang dimiliki setiap manusia.Misalnya

karyawan dengan status sosial yang lebih rendah harus tunduk dan patuh apapun

perintah yang diberikan atasan. Maka karyawan tersebut tidak dapat atau takut

mengemukakan aspirasinya atau pendapatnya.

2. Semantic Problems

Faktor semantik menyangkut bahasa yang dipergunakan komunikator sebagai alat untuk

menyalurkan pikiran dan perasaanya kepada komunikan. Demi kelancaran komunikasi

seorang komunikator harus benar-benar memperhatikan gangguan sematis ini, sebab

kesalahan pengucapan atau kesalahan dalam penulisan dapat menimbulkan salah

pengertian (misunderstanding) atau penafsiran (misinterpretation) yang pada gilirannya

bisa menimbulkan salah komunikasi (miscommunication). Misalnya kesalahan

pengucapan bahasa dan salah penafsiran seperti contoh : pengucapan demonstrasi

menjadi demokrasi, kedelai menjadi keledai dan lain-lain.

3. Perceptual distorsion

Perceptual distorsion dapat disebabkan karena perbedaan cara pandangan yang sempit

pada diri sendiri dan perbedaaan cara berpikir serta cara mengerti yang sempit terhadap

orang lain. Sehingga dalam komunikasi terjadi perbedaan persepsi dan wawasan atau

cara pandang antara satu dengan yang lainnya.

4. Cultural Differences

Hambatan yang terjadi karena disebabkan adanya perbedaan kebudayaan, agama dan

lingkungan sosial. Dalam suatu organisasi terdapat beberapa suku, ras, dan bahasa yang

berbeda. Sehingga ada beberapa kata-kata yang memiliki arti berbeda di tiap suku.

Seperti contoh : kata “jangan” dalam bahasa Indonesia artinya tidak boleh, tetapi orang

suku jawa mengartikan kata tersebut suatu jenis makanan berupa sup.

5. Physical Distractions

Hambatan ini disebabkan oleh gangguan lingkungan fisik terhadap proses

berlangsungnya komunikasi. Contohnya : suara riuh orang-orang atau kebisingan, suara

hujan atau petir, dan cahaya yang kurang jelas.

6. Poor choice of communication channels

Adalah gangguan yang disebabkan pada media yang dipergunakan dalam melancarkan

komunikasi. Contoh dalam kehidupan sehari-hari misalnya sambungan telephone yang

terputus-putus, suara radio yang hilang dan muncul, gambar yang kabur pada pesawat

Page 10: Masalah dan hambatan komunikasi dalam lobi dan strategi menghadapi orang yang sulit menciptakan kerjasama

televisi, huruf ketikan yang buram pada surat sehingga informasi tidak dapat ditangkap

dan dimengerti dengan jelas.

7. No Feed back

Hambatan tersebut adalah seorang sender mengirimkan pesan kepada receiver tetapi

tidak adanya respon dan tanggapan dari receiver maka yang terjadi adalah komunikasi

satu arah yang sia-sia. Seperti contoh : Seorang manajer menerangkan suatu gagasan

yang ditujukan kepada para karyawan, dalam penerapan gagasan tersebut para

karyawan tidak memberikan tanggapan atau respon dengan kata lain tidak peduli

dengan gagasan seorang manajer.

F. Hambatan Komunikasi Pada Saluran

Hambatan pada saluran terjadi karena adanya ketidak beresan pada saluran

komunikasi. Hal ini juga dikatakan sebagai hambatan media karena media berarti alat untuk

menyampaikan pesan. Gangguan-gangguan seperti ini disebut noise. Kabel telepon

terputus, suara radio tidak jelas, tulisan tak jelas, suara tidak jelas, gambar pada televisi

tidak jelas, dan sejenisnya, itu semua menunjukkan ketidakberesan saluran komunikasi atau

media tadi.

Hambatan-hambatan teknis seperti tersebut biasanya di luar kemapuan

komunikator. Tugas komunikator atau dalam hal ini yang penting adalah persiapannya

dalam menentukan atau memilih media yang digunakannya.

Sumber:

Cole, Kris. 2000. Komunikasi Sebening Kristal. Bandung. Mizan Media Utama

Yusuf, Pawit M. 2010. Komunikasi Instruksional. Jakarta. Bumi Aksara

Cole, Kris. 2000. Komunikasi Sebening Kristal. Bandung. Mizan Media Utama hal. 90

Yusuf, Pawit M. 2010. Komunikasi Instruksional. Jakarta. Bumi Aksara. Hal 194-211

Cole, Kris. 2000. Komunikasi Sebening Kristal. Bandung. Mizan Media Utama. Hal 92

G. Menanggulangi Masalah dan Hambatan