Masalah air dan solusi
-
Upload
puji-lestari -
Category
Education
-
view
120 -
download
0
Transcript of Masalah air dan solusi
Tugas Terstruktur
Mata Kuliah Fisika Lingkungan
Water Problem and Solution Action
Disusun Oleh : Puji Lestari (F03112068)
Mahasiswi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Tanjungpura, Pontianak 2014
Air merupakan zat yang sangat penting dalam kehidupan makhluk hidup setelah
udara. Sejak dahulu hingga kini, air menjadi suatu kebutuhan yang tidak dapat dipisahkan
dalam kehidupan manusia. Kebutuhan air berdasarkan iklim, standar kehidupan dan
kebiasaan masyarakat diperkirakan berkisar antara 150-200 liter atau 35-40 galon per
individu untuk setiap hari.
Dewasa ini, sumber daya air di sebagian besar wilayah Indonesia menghadapi
beragam masalah, mulai dari rusaknya sumber daya air yang sering dikaitkan dengan
kegiatan manusia seperti pengelolaan lingkungan hidup, perubahan tata guna lahan,
pencemaran domestik dan industri serta eksploitasi Sumber Daya Air (SDA). Kemudian jika
ditinjau berdasarkan pengaruh kondisi lingkungan sekitar maupun kondisi geografis,
misalnya saja pada musim penghujan jumlah air yang mengalir sangat besar sehingga dapat
memicu terjadinya banjir, karena penampang saluran yang terbatas dan banyak material yang
menghambat aliran air dalam saluran, seperti sampah dan tanaman. Kondisi sebaliknya
terjadi pada musim kemarau, beberapa daerah mengalami kekeringan sehingga menimbulkan
kesulitan untuk mendapatkan sumber air. Jika ada, jumlah air yang terdapat di permukaan
yang mengalir sangat kecil karena air permukaan yang mengalir merupakan air buangan
maupun air tanah yang keluar ke dalam saluran yang tidak layak untuk digunakan. Faktor-
faktor tersebut mengakibatkan perubahan siklus hidrologi yang pada akhirnya mengganggu
suplai sumber air baku.
Selain dari segi kuantitas, permasalahan sumber daya air juga terkait dengan
parameter kualitas. Air yang baik untuk digunakan, mempunyai standar persyaratan tertentu
yakni persyaratan fisis, kimiawi dan bakteriologis. Ketiga syarat tersebut merupakan satu
kesatuan, sehingga jika ada satu saja parameter yang tidak memenuhi syarat, maka air
tersebut tidak layak untuk digunakan. Penggunaan air yang tidak memenuhi standar kualitas
tersebut dapat menimbulkan gangguan kesehatan, baik secara langsung dan cepat maupun
tidak langsung dan secara perlahan.
Ketergantungan suplai air baku juga mempengaruhi sektor SDA. Khusus daerah
layanan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM), debit dan kualitas sumber air yang
berkurang berakibat sulit untuk memenuhi kebutuhan hidup akan air. Adapun daerah yang
belum terjangkau layanan PDAM, kesulitan memperoleh sumber air memaksa para warga
membeli satu satuan air dengan harga lebih mahal atau mengambil air pada jarak puluhan
kilometer dari tempat pemukiman.
Kondisi menjadi semakin berat manakala PDAM bermaksud mencapai target
Millenium Developmet Goals (MDGs) 2015. Berdasarkan Medan Bisnis Makassar, salah
satu target MDGs 2015 adalah cakupan air minum nasional yang mencapai 68,87% dari
jumlah penduduk. Untuk mencapai target tersebut, diperlukan dukungan air baku sebesar 40
m3/detik untuk menambah 8,5 juta Sambungan Rumah (SR).
Menurut penulis, untuk mewujudkan program tersebut dari sudut pandang
pemerintah, yaitu perlu dibuat kebijakan yang terkait dengan SDA untuk menjaga sumber air
baku potensial, perencanaan pengelolaan Sumber Daya Alam Terbaharukan (SDAT),
memberlakukan secara tegas peraturan tentang kualitas dan kuantitas air, mempertahankan
cakupan layanan kebutuhan PDAM dan menjangkau daerah yang belum terjangkau layanan
PDAM.
Kemudian berdasarkan praktikum pada mata kuliah Pengetahuan Lingkungan yang
telah dilakukan pada tahun 2013, penulis telah merumuskan beberapa usaha yang bisa
dilakukan oleh masyarakat dalam menanggulangi masalah sumber daya air, yakni (1)
melakukan penghijauan serta pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS) untuk mengurangi
intensitas dan volume erosi, (2) menjaga kelangsungan ketersediaan air dengan tidak merusak
atau mengeksploitasi sumber mata air, (3) mengurangi intensitas limbah rumah tangga dan
(4) pembuatan sanitasi yang baik agar sumber air lain tidak ikut tercemar.
Dengan langkah-langkah di atas sesungguhnya ketersediaan air dapat lebih terjamin
dan sekaligus dapat mencapai target Millenium Developmet Goals (MDGs) 2015. Harapan
seluruh Rakyat Indonesia bersama-sama dengan Pemerintah berusaha serta bersinergi
membangun Indonesia menjadi lebih baik. Semoga.
Sumber Referensi :
1. http://www.ptorindo.com/news/3/Masalah-air-dan-solusinya
2. http://www.kelair.bppt.go.id/Sitpa/Laporan/airber.html
3.
http://www.inawater.org/en/publication/ina-wp-case-studies/26-permasalahan-air-baku
dan-4. solusinya
4. http://www.bppspam.com/index.php?option=com_content&view=article&id=572:perlu-
40-m3dtk-air-baku-untuk-capai-target-mdgqs-2015&catid=34:bam