Masa Order Baru

24
ERA ORDER BARU KELOMPOK 5 : Della Yasinta Wira Putri Ana (1406043053) Komang Sri Meiningsih (1406043065) Sherly (1406043066) Imanuel Efa Yabes Hulu (1406043068) Made Desi Sukmayanti (1406043073) Ni Luh Nyoman Ayu Mas Trisna Sari (1406043080) I Gusti Bagus Aditya Wira P. (1406043081)

Transcript of Masa Order Baru

ERA ORDER BARU

KELOMPOK 5 :

Della Yasinta Wira Putri Ana (1406043053)Komang Sri Meiningsih (1406043065)Sherly (1406043066) Imanuel Efa Yabes Hulu (1406043068)Made Desi Sukmayanti (1406043073)Ni Luh Nyoman Ayu Mas Trisna Sari (1406043080)I Gusti Bagus Aditya Wira P. (1406043081)

1. Bidang Politik

Menata kehidupan politik berbangsa dan bernegara

- tanggal 20 Juni 1966 MPRS sidang umum  menghasilkan ketetapan

MPRS

- tanggal 7-12 Maret 1967 mPRS sidang Istimewa dan menghasilkan 4

ketetapan Pemerintah Orde Baru juga menetapkan Penataran P-4 bagi

warga negara .

2. Politik Luar Negeri

Indonesia kembali menjadi anggota PBB

Mengakhiri konfrontasi dengan Malaysia

1. JELASKAN PROGRAM PEMERINTAH SOEHARTO DI SEGALA BIDANG, CARI KEUNGGULAN DAN KELEMAHANNYA.

3.    Politik Dalam Negeri : kebijakan

penyederhanaan jumlah partai politik melahirkan  3

partai besar :

-Partai Demokrasi Indonesia  (Partai Khatolik,

Murba, Pni, Parkindo,IPKI

-Partai persatuan pembangunan (NU, PSII, Perti,

Parmusi

- Partai golkar ( dari berbagai organisasi profesi)

2. Bidang Ekonomi

-11 Agustus 1966 dibentuk Dewan Stabilitas Ekonomi Nasional

-1 April 1969 dimulai Repelita

-Sasaran pembangunan menurut Repelita : Sandang, pangan,perbaikan

prasarana, perumahan rakyat, lapangan kerja, kesejahteraan rohani

-Bertumpu pada trilogi pembangunan

-Asas pembangunan Orde baru

-Modal Dasar pembangunan nasional

-Faktor dominan yang menggerakkan Modal Dasar

Pembangunan nasional  : pembangunan manusia Indonesia seutuhnya

dan masyarakat Indonesia seluruhnya. Berdasarkan pola dasar

pembangunan nasional disusun pola umum pembangunan jangka panjang

(kurun 25-30 tahun).Selain itu disusun pula pola umum jangka Pendek

yaitu 5 tahun terpusat pada pertanian.

Bidang Sosial Budaya

-Meningkatnya pelayanan kesehatan

-Fasilitas pendidikan dasar sudah semakin merata

Pemerataan pendidikan.

Bidang kesehatan

Untuk mengendalikan jumlah penduduk Indonesia,

Soeharto memulai kampanye Keluarga Berencana

yang menganjurkan setiap pasangan untuk memiliki

secukupnya 2 anak. Hal ini dilakukan untuk

menghindari ledakan penduduk yang nantinya dapat

mengakibatkan berbagai masalah, mulai dari

kelaparan, penyakit sampai kerusakan lingkungan

hidup.

Bidang pendidikan

Dalam bidang Pendidikan Soeharto

mempelopori proyek Wajib Belajar yang bertujuan

meningkatkan rata-rata taraf tamatan sekolah anak

Indonesia. Pada awalnya, proyek ini membebaskan

murid pendidikan dasar dari uang sekolah

(Sumbangan Pembiayaan Pendidikan) sehingga

anak-anak dari keluarga miskin juga dapat

bersekolah. Hal ini kemudian dikembangkan

menjadi Wajib Belajar 9 tahun.

        Kekurangan Orde Baru

Semaraknya korupsi, kolusi, nepotisme

Pembangunan Indonesia yang tidak merata dan timbulnya kesenjangan pembangunan

antara pusat dan daerah, sebagian disebabkan karena kekayaan daerah sebagian

besar disedot ke pusat.

Pelanggaran HAM kepada masyarakat non pribumi

Kritik dibungkam dan oposisi diharamkan

 Penggunaan kekerasan untuk menciptakan keamanan,antara lain dengan program

“penembaakan misterius”

Pelaku ekonomi yang dominan adalah lebih dari 70% aset kekayaaan Negara

Kecemburuan antara penduduk setempat dengan para transmigran yang memperoleh

tunjangan pemerintah yang cukup besar pada tahun-tahun pertamanya

Bertambahnya kesenjangan sosial (perbedaan pendapatan yang tidak merata bagi si kaya dan

simiskin)

Kebebasan pers sangat terbatas, diwarnai oleh banyak koran dan majalah yang dibreidel

K E KU R A N G A N D A N K E L E B I H A N S I S T E M P O L I T I K O R D E B A R U

         Kelebihan Orde Baru

Perkembangan GDP per kapita Indonesia yang pada tahun 1968 hanya AS$70 dan pada

1996 telah mencapai AS$1.565

Sukses transmigrasi

Sukses KB

Sukses memerangi butahuruf

Sukses swasembada pangan

Pengangguran minimum

Sukses REPELITA (Rencana Pembangunan Lima Tahun)

Sukses Gerakan Wajib Belajar

Sukses Gerakan Nasional Orang-Tua Asuh

Sukses keamanan dalam negeri

Investor asing mau menanamkan modal di Indonesia

Sukses menumbuhkan rasa nasionalisme dan cinta produk dalam negeri

Konsep Trias Politica Montesquieu

Menurut Montesquieu seorang pemikir

berkebangsaan Perancis mengemukakan teorinya

yang disebut trias politica. Dalam bukunya yang

berjudul “L’esprit des Lois” pada tahun 1748

menawarkan alternatif yang agak berbeda dari

pendapat John Locke

2. JELASKAN LEMBAGA-LEMBAGA YANG ADA PADA MASA ORDER BARU DAN KAITKAN PADA TEORI TRIAS POLITIKA MONTESQUIEU

Menurut Montesquieu untuk tegaknya negara

demokrasi perlu diadakan pemisahan kekuasaan

negara ke dalam 3 organ, yaitu:

a) Kekuasaan Legislatif (membuat undang-undang).

b) Kekuasaan Eksekutif (melaksanakan undang-

undang).

c) Kekuasaaan yudikatif (mengadili bila terjadi

pelanggaran atas undang-undang).

Orde Baru pada hakikatnya merupakan kristalisasi dari upaya Presiden

Soeharto untuk melakukan koreksi terhadap era orde lama. Koreksi yang

dimaksud adalah mengembalikan kekultusan Pancasila dalam sendi-sendi

kehidupan bangsa dan negara. Akan tetapi, seiring berjalannya waktu,

banyak terjadi penyimpangan-penyimpangan yang justru menjadi

pembenaran penguasa. Kondisi lembaga eksekutif di era Orde Baru

cenderung mengikuti pendahulunya, meskipun dengan beberapa modifikasi.

Meskipun diadakan pemilu dan ragam pola demokratisasi yang sebenarnya

hanya rekayasa belaka, tidak membuat Soeharto turun dari tahta penguasa,

hal ini menandai tidak adanya rotasi eksekutif di era Orde Baru.

Era Orde Baru tahun 1966 – 1998

Rekayasa politik atau seringnya pemerintah

mengemas kepemimpinan otoriter ke dalam ruang

demokratisasi tampaknya berjalan mulus. Hanya ada

3 partai yang mengikuti pemilu dengan kontrol

penuh dari Soeharto bersama ABRI.

ABRI layaknya menjadi alat utama lembaga eksekutif

saat itu dalam menjaga dan mempertahankan

stabilitas keamanan dan pertahanan negara, baik

yang bersifat internal negara maupun eksternal

negara. Kekuasaan eksekutif menjadi absolut seiring

dengan pasifnya legislatif.

Selama masa Orde Baru telah berhasil melaksanakan

pemilihan umum sebanyak enam kali yang diselenggarakan

setiap lima tahun sekali, yaitu: tahun

-1971

-1977

-1982

-1987

-1992

-1997

3. Jalannya Pemilu Pada Masa Order Baru dan Parpol Pada Masa itu

Lembaga eksekutif di era kepemimpinan Soeharto memiliki

peran yang strategis. Hal ini sebagai salah satu upaya Soeharto

menjaga stabilitas politik. Selama tiga puluh dua tahun lembaga

legislatif mem-backup dan memberi ruang gerak seluas-luasnya kepada

Soeharto. Komposisi lembaga legislatif saat itu agak berbeda bahkan

cenderung aneh, hal ini terbukti dengan diakomodirnya ABRI dalam

komposisi parlemen, dimana ABRI diberikan jatah satu fraksi. Golkar

sebagai salah satu motor penggerak Soeharto beserta ABRI didalamnya

menjadi settingan terkuat Soeharto selama beliau memimpin. Tak heran

jika beliau dapat bertahan lama di kursi penguasa.

PARPO L PAD A MASA ITU

PEMILU PADA TAHUN 1971 DI IUKUT OLEH 10

ORGANISASI :

Golkar ( 236 kursi), Partai Nahdlatul Ulama (58

kursi), Partai Muslimin (24kursi), Partai nasional

indonesia (20 kursi), Partai Kristen Indonesia ( 7

kursi ), Partai Katolik (3kursi ), partai islam perti

(2kursi), Partai Murba dan Partai IPKI (tak satupun

kursi).

PENYEDERHANAAN PARTOL

Setelah pemilu 1971 maka dilakukan penyederhanakan jumlah partai tetapi

bukan berarti menghapuskan partai tertentu sehingga dilakukan penggabungan

(fusi) sejumlah partai. Sehingga pelaksanaannya kepartaian tidak lagi didasarkan

pada ideologi tetapi atas persamaan program. Penggabungan tersebut

menghasilkan tiga kekuatan sosial-politik, yaitu :

Partai Persatuan Pembangunan (PPP) merupakan fusi dari NU, Parmusi, PSII,

dan Partai Islam Perti yang dilakukan pada tanggal 5 Januari 1973 (kelompok

partai politik Islam)

Partai Demokrasi Indonesia (PDI), merupakan fusi dari PNI, Partai Katolik, Partai

Murba, IPKI, dan Parkindo (kelompok partai politik yang bersifat nasionalis).

Golongan Karya (Golkar)

Penyimpangan Penerapan Pancasila oleh Pemerintahan

Pada Masa Orde Baru, walaupun Pancasila begitu diagung-agungan namun

banyak terjadi pelanggaran dalam pelaksanaan Pancasila itu sendiri. Pancasila

dibuat kaku oleh Pemerintah sehingga dalam penerapannya lebih kepada

disatutafsirkan pemikiran masyarakat oleh Pemerintah. Sikap politik

masyarakat yang kritis dan berbeda pendapat dengan negara, dalam

prakteknya dilakukan dikriminalisasi. Masyarakat yang tidak sependapat

ataupun tidak sesuai dengan keinginan Pemerintah tidak boleh mengemukakan

pendapatnya, sehingga banyak terjadi pelanggaran HAM oleh aparat

pemerintah ataupun negara.

4. JELASKAN TENTANG IMPLEMENTASI NILAI PANCASILA PADA MASA ITU TERJADI PENGUATAN ATAU PELEMAHAN ?

Beberapa penyimpangan konstitusi pada Masa Orde Baru yaitu:

Kekuasaan Presiden dijalankan secara sewenang-wenang

Hal ini terjadi karena kekuasaan MPR, DPR, dan DPA yang pada waktu itu belum dibentuk dan dilaksanakan oleh

Presiden.

MPRS menetapkan Presiden menjadi Presiden seumur hidup

Hal ini tidak sesuai dengan ketentuan mengenai masa jabatan Presiden.

Pimpinan MPRS dan DPR diberi status sebagai menteri

Dengan demikian, MPR dan DPR berada di bawah Presiden.

Pimpinan MA diberi status menteri

Peyimpangan terhadap prinsip bahwa kekuasaan kehakiman merupakan kekuasaan yang merdeka.

Presiden membuat penetapan yang isinya semestinya diatur dengan undang-undang

Dengan demikian, Presiden melampaui kewenangannya yang seharusnya undang-undang dibuat bersama dengan

DPR.

Pembentukkan lembaga negara yang tidak diatur dalam konstitusi

Presiden membubarkan DPR

Menurut konstitusi, Presiden tidak bisa membubarkan DPR.

Ketuhana Yang Maha Esa

Pada Masa Orde Baru, Agama Khonghucu tidak diakui di Indonesia. Segala

bentuk aktivitas yg berbau kebudayaan dan tradisi Thionghoa dilarang di

Indonesia. Hal ini menyebabkan pemeluk kepercayaan Thionghoa menjadi

tidak berstatus sebagai pemeluk dari 5 agama yang diakui di Indonesia. Etnis

Thionghoa ataupun pemeluk agama Khonghucu dianggap komunis dan atheis

sehingga dilarang keberadaannya. Untuk pemeluk agama Khonghucu

diwajibkan untuk memeluk agama dianatar 5 agama yang diakui. Mayoritas

menjadi pemeluk agama Kristen dan Buddha. Klenteng yang menjadi tempat

peribadatan pemeluk Khonghucu juga terpaksa mengubah nama dan

menaungkan diri menjadi vihara yang merupakan tempat peribadatan orang

Buddha.

Penyimpangan Pancasila yang terjadi bila dibandingan dengan masing-masing sila dan butir-butir Pancasila, yaitu:

Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab

Pada butir ke 4 disebutkan “Tidak Semena-mena terhadap Orang Lain”. Butir

tersebut sangat bertentangan dengan penerapannya oleh Pemerintah.

Pemerintah yang sewenang-wenang terhadap rakyat yang mempunyai

pandangan lain tentang kebijakan Pemerintah. Banyak terjadi pelanggaran

HAM karena hal tersebut. Tidak ada penerapan bagi Demokrasi Pancasila oleh

masyarakat. Keputusan lebih cenderung hanya dipegang oleh Pemerintah tanpa

adanya peran masyarakat. Badan Legislatif Negara dan Mahkamah pun

dijadikan sebagai menteri yang berarti berada dibawah Pemerintah padahal

seharusnya Legislatif atau Mahkamah berdiri sendiri tanpa adanya campur

tangan Pemerintah.

Persatuan Indonesia

Menempatkan kesatuan, persatuan, kepentingan, dan keselamatan bangsa dan

negara di atas kepentingan pribadi merupakan butir pertama dari sila ketiga. Hal

tersebut sangat bertentangan dengan sifat Pemerintahan pada Masa Orde Baru

yang penuh dengan korupsi. Korupsi yang sangat merajalela pada masa itu karena

tidak adanya badan pengawasan atas Pemerintah. Kesejahteraan Rakyat yang semu

membuat kekacauan tersendiri. Korupsi yang merajalela dilakukan oleh semua

lapisan Pemerintahan. Uang yang seharusnya menjadi kepentingan rakyat dan

negara digunakan oleh Pemerintahan yang juga menjadikan kedok hutang

Internasional sebagai hutang negara yang digunakan untuk kesejahteraan

rakyat.Yang jelas terlihat adalah nepotisme yang jelas ditunjukkan oleh Presiden

pada masa itu. Pimpinan dari organisasi-organisasi besar negara dipimpin oleh

anggota-anggota keluarga Presiden.

Kerakyatan yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam

Permusyawaratan/Perwakilan

Pemerintah pada Masa Orde Baru yang terlalu otoriter dapat menjadi penyimpangan pada

sila ke 4 ini. Seharusnya Pemerintah menerapkan sistem yang sesuai dengan undang-

undang dan tidak menjadikan sistema pemerintahan yang berlebihan terhadap

masyarakat yang tidak sesuai dengan kehendak Pemerintah saja.

 

Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia

Pada Masa Orde Baru, pelaksanaan P4 membuat kehidupan sosial rakyat Indonesia

menjadi lebih berpancasila. Suasana gotong royong dan kekeluargaan sangat kental

menjadi sikap umum masyarakat. Namun bagi pelaksanaannya terhadap sikap keluarga

Presiden pada masa itu yang boros, berhidup mewah, dan banyak melakukan hal yang

merugikan kepentingan orang lain.

 

KESIMPULAN

Lahirnya orde baru dilatarbelakangi oleh terjadinya G30S 1965, diikuti dengan kondisi politik, keamanan dan

ekonomi yang kacau (inflasi tinggi). Wibawa presiden Sukarno semakin menurun setelah gagal mengadili tokoh-

tokoh yang terlibat G30S. Presiden mengeluarkan SUPERSEMAR 1966 bagi Letjen Suharto guna mengambil

langkah yang dianggap perlu untuk memperbaiki keadaan negara. Akhirnya Presiden Sukarnomengundurkan diri

dan digantikan oleh Presiden Suharto.

Perkembangan politik pada masa orde baru diawali dari penataan politik dalam negeri yaitu setelah sidang MPRS

1968 menetapkan Suharto sebagai presiden dan dibentuklah Kabinet Pembangunan, penyederhanaan dan

pengelompokan partai politik, pemilihan umum serta mengadakan Perpera di Irian Barat pada 2 Agustus 1969.

Kedua, melakukan penataan politik luar negeri yaitu dengan kembali menjadi anggota PBB serta normalisasi

hubungan dengan beberapa negara.

Pada masa awal Orde Baru pembangunan ekonomi di Indonesia maju pesat mulai dari pendapatan perkapita,

pertanian, pembangunan ini rastruktur dll. Upaya pembangunanekonomi dilaksanakan melalui REPELITA (Rencana

Pembangunan Lima Tahun) yangdimulai pada tanggal 1 April 1969. Namun pada akhir tahun 1997 Indonesia

dilandakrisis ekonomi. Kondisi kian terpuruk ditambah dengan KKN yang merajalela.

Dalam bidang social budaya pada masa orde baru telah mengalami kemajuan. Antara lainmakin meningkatnya

pelayanan kesehatan bagi masyarakat dan fasilitas pendidikan dasar sudah makin merata dengan adanya program

wajib belajar 9 tahun. Ditetapkan tentang P-4 yaitu Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (Eka

Parasetia Pancakarsa)untuk menuju masyarakat yang adil dan makmur.

TERIMA KASIH