Marwan Supriyadi (10205771)

12
Analisis Pembentukan Portofolio Yang Efisien Pada Perusahaan Industri Tobacco Manufacturers Dengan Model Markowitz. 1 ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO YANG EFISIEN PADA PERUSAHAAN INDUSTRI TOBACCO MANUFACTURERS DENGAN MODEL MARKOWITZ Marwan Supriyadi 10205771 Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma [email protected] ABSTRAK Portofolio merupakan suatu cara yang dilakukan oleh seorang investor dalam meminimalkan risiko yang ada dalam suatu investasi dengan cara menginvestasikan dananya pada lebih dari satu saham (sekuritas). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat berapa tingkat keuntungan yang diharapkan dari setiap kombinasi portofolio dan risiko yang ada pada setiap kombinasi portofolio serta menentukan kombinasi portofolio mana yang dapat membentuk investasi yang efisien. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah return (tingkat keuntungan), expected return (tingkat keuntungan yang diharapkan), standar deviasi dan varians (tingkat risiko), koefisien korelasi (tingkat keeratan hubungan antar variabel), expected return portofolio dan risiko portofolio. Berdasarkan hasil perhitungan yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa portofolio yang efisien adalah portofolio ke-1 dengan kombinasi dana 70%RMBA-15%GGRM-15%HMSP karena menghasilkan tingkat keuntungan tertinggi sebesar 3,161% dengan risiko sebesar 10,54%. Dan portofolio ke-5 dengan kombinasi dana 20%RMBA-60%GGRM-20%HMSP karena menghasilkan risiko terendah sebesar 7,09 dengan tingkat keuntungan sebesar 0,404%. Kata kunci: Portofolio, Markowitz PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Investasi pada hakikatnya merupakan penempatan sejumlah dana pada saat ini dengan harapan untuk memperoleh keuntungan dimasa mendatang. Melakukan investasi dalam pembelian efek atau surat berharga merupakan hal yang tidak mudah karena memiliki risiko yang harus dipertimbangkan oleh investor sebelum menanamkan dananya, untuk mengurangi kemungkinan risiko yang bisa terjadi. Dilihat dari besarnya tingkat keuntungan, risiko yang diperoleh di pasar modal lebih besar dibandingkan risiko di pasar uang. Karena risiko yang besar akan menghasilkan keuntungan yang besar, sedangkan resiko yang kecil akan menghasilkan keuntungan yang kecil pula. Salah satu cara yang dapat digunakan dalam menilai investasi dalam sekuritas adalah dengan analisis portofolio, dengan analisis tersebut investor dapat mengetahui keuntungan dan risiko yang ada dalam

Transcript of Marwan Supriyadi (10205771)

Page 1: Marwan Supriyadi (10205771)

Analisis Pembentukan Portofolio Yang Efisien Pada Perusahaan Industri Tobacco Manufacturers Dengan Model Markowitz. 1

ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO YANG EFISIEN PADA

PERUSAHAAN INDUSTRI TOBACCO MANUFACTURERS DENGAN

MODEL MARKOWITZ

Marwan Supriyadi

10205771

Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma

[email protected]

ABSTRAK

Portofolio merupakan suatu cara yang dilakukan oleh seorang investor dalam

meminimalkan risiko yang ada dalam suatu investasi dengan cara menginvestasikan

dananya pada lebih dari satu saham (sekuritas). Tujuan dari penelitian ini adalah

untuk melihat berapa tingkat keuntungan yang diharapkan dari setiap kombinasi

portofolio dan risiko yang ada pada setiap kombinasi portofolio serta menentukan

kombinasi portofolio mana yang dapat membentuk investasi yang efisien.

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah return (tingkat

keuntungan), expected return (tingkat keuntungan yang diharapkan), standar deviasi

dan varians (tingkat risiko), koefisien korelasi (tingkat keeratan hubungan antar

variabel), expected return portofolio dan risiko portofolio.

Berdasarkan hasil perhitungan yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan

bahwa portofolio yang efisien adalah portofolio ke-1 dengan kombinasi dana

70%RMBA-15%GGRM-15%HMSP karena menghasilkan tingkat keuntungan

tertinggi sebesar 3,161% dengan risiko sebesar 10,54%. Dan portofolio ke-5 dengan

kombinasi dana 20%RMBA-60%GGRM-20%HMSP karena menghasilkan risiko

terendah sebesar 7,09 dengan tingkat keuntungan sebesar 0,404%.

Kata kunci: Portofolio, Markowitz

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Investasi pada hakikatnya merupakan penempatan sejumlah dana pada saat

ini dengan harapan untuk memperoleh keuntungan dimasa mendatang. Melakukan

investasi dalam pembelian efek atau surat berharga merupakan hal yang tidak

mudah karena memiliki risiko yang harus dipertimbangkan oleh investor sebelum

menanamkan dananya, untuk mengurangi kemungkinan risiko yang bisa terjadi.

Dilihat dari besarnya tingkat keuntungan, risiko yang diperoleh di pasar modal

lebih besar dibandingkan risiko di pasar uang. Karena risiko yang besar akan

menghasilkan keuntungan yang besar, sedangkan resiko yang kecil akan

menghasilkan keuntungan yang kecil pula. Salah satu cara yang dapat digunakan

dalam menilai investasi dalam sekuritas adalah dengan analisis portofolio, dengan

analisis tersebut investor dapat mengetahui keuntungan dan risiko yang ada dalam

Page 2: Marwan Supriyadi (10205771)

Analisis Pembentukan Portofolio Yang Efisien Pada Perusahaan Industri Tobacco Manufacturers Dengan Model Markowitz. 2

suatu atau beberapa sekuritas. Hal ini membantu investor dalam menentukan

pilihan sekuritas yang dapat memberikan keuntungan yang besar dan risiko sekecil

mungkin atau sekuritas yang memiliki tingkat risiko sama tetapi dengan tingkat

keuntungan yang tinggi. Penulis menilai bahwa analisis portofolio dapat

memberikan manfaat bagi investor, oleh karena itu penulis ingin mengetahui

bagaimana bila seorang investor menginvestasikan dananya dalam bentuk

portofolio. Atas dasar uraian diatas penulis mengambil judul penelitian “Analisis

Pembentukan Portofolio Yang Efisien Pada Perusahaan Industri Tobacco

Manufacturers Dengan Model Markowitz.”

1.2. Rumusan Masalah

Dalam penelitian ini, rumusan masalah yang diungkapkan adalah sebagai

berikut:

1. Berapa tingkat keuntungan yang diharapkan (expected return) di setiap

kombinasi portofolio?

2. Berapa tingkat risiko (standar deviasi) yang ada pada setiap kombinasi

portofolio?

3. Investasi portofolio dengan kombinasi dana manakah yang dapat membentuk

investasi portofolio yang efisien?

1.3. Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah untuk:

1. Menganalisis tingkat keuntungan yang diharapkan di setiap kombinasi

portofolio.

2. Menganalisis tingkat risiko yang ada pada setiap kombinasi portofolio.

3. Menentukan kombinasi portofolio yang dapat membentuk investasi

portofolio yang efisien.

1.4. Kegunaan Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat berguna dan bermanfaat bagi penulis,

investor, dan ilmu pengetahuan. Adapun kegunaannya adalah sebagai berikut:

1. Sebagai tambahan pengetahuan bagi penulis mengenai pembentukan

portofolio efisien.

2. Sebagai bahan pertimbangan khususnya bagi investor untuk menentukan

pilihan investasi.

1.5. Kerangka Pemikiran

Portofolio merupakan penanaman investasi saham pada lebih dari satu

saham dilakukan dengan tujuan meminimalkan risiko. Salah satu cara yang

dilakukan untuk meminimalkan risiko adalah dengan mengkombinasikan dana

kedalam proporsi dana yang berbeda-beda. Oleh karena itu penulis mencoba

mengkombinasikan tiga saham yang terdapat pada industri tobacco manufacturers

untuk kemudian dibentuk portofolio yang efisien.

Page 3: Marwan Supriyadi (10205771)

Analisis Pembentukan Portofolio Yang Efisien Pada Perusahaan Industri Tobacco Manufacturers Dengan Model Markowitz. 3

1.6. Hipotesis

Dalam penelitian ini, hipotesis yang digunakan adalah sebagai berikut:

1. Setiap kombinasi portofolio mempunyai keuntungan yang diharapkan bagi

investor.

2. Setiap kombinasi portofolio mempunyai tingkat risiko yang rendah.

3. Kombinasi dana yang berbeda-beda, maka ada dua kombinasi dana yang

lebih baik untuk dipilih salah satunya oleh investor sebagai portofolio yang

efisien.

TELAAH PUSTAKA

2.1. Pengertian Investasi

Menurut Tandelilin (2001: 3) Investasi adalah komitmen atas sejumlah dana

atau sumberdaya lainnya yang dilakukan pada saat ini dengan tujuan memperoleh

keuntungan dimasa yang akan datang.

Dalam aktifitas investasi sebelum melakukan keputusan untuk berinvestasi

pada saham perusahaan tertentu, perlu diperhatikan dua hal yang penting untuk

dipertimbangkan investor, yaitu risiko dan return.

2.2. Pengertian Risiko dan Return

Risiko merupakan penyimpangan tingkat keuntungan yang diperoleh dari

nilai yang diharapkan oleh seorang investor. Menurut Sunaryah (2000: 184) bahwa

risiko yang diharapkan tergantung pada keanekaragaman kemungkinan hasil yang

diharapkan. Dimana standar deviasi digunakan untuk menyatakan besar risiko yang

diharapkan. Menurut Tandelilin (2001: 48) Risiko merupakan kemungkinan

perbedaan antara return aktual yang diterima dengan return yang diharapkan.

Semakin besar kemungkinan perbedaan maka semakin besar risiko investasi

tersebut.

Menurut Jogiyanto (2003: 108) Return merupakan hasil yang diperoleh dari

investasi. Return dapat berupa realisasi yang sudah terjadi dan return ekspektasi

yang belum terjadi, tetapi diharapkan dimasa yang akan datang (expected return).

2.3. Pengertian Portofolio

Portofolio merupakan investasi pada lebih dari satu saham (sekuritas),

maksudnya penanaman investasi yang dilakukan pada lebih dari satu perusahaan

atau pada beberapa perusahaan hal ini bertujuan agar investor dapat meminimalkan

risiko yang ada didalam berinvestasi.

Menurut Alwi (2003: 127), Portofolio diartikan sebagai sekumpulan

investasi sekuritas yang diinvestasikan dan dipegang oleh pemodal atau investor,

baik individu maupun lembaga.

Page 4: Marwan Supriyadi (10205771)

Analisis Pembentukan Portofolio Yang Efisien Pada Perusahaan Industri Tobacco Manufacturers Dengan Model Markowitz. 4

2.4. Toori Portofolio Markowitz

Pada tahun 1959, Harry Markowitz membentuk suatu pendekatan investasi

saham baru yang dianggap sebagai revolusi pemikiran untuk menjadi bahan diskusi

para akademik. Markowitz mengatakan jika resiko dianggap sebagai suatu masalah

yang tidak disukai investor, maka pemilihan portofolio yang hanya berdasarkan

dengan sekuritas yang dinilai rendah ialah suatu metode pemilihan yang kurang

baik.

Asas pendekatan Markowitz adalah menggunakan perubahan keuntungan

sebagai taksiran sebagai risiko investasi. Markowitz mencoba membentuk konsep

risiko dengan menggunakan konsep statistik yaitu varians. Teori portofolio

dibentuk apabila tahap risiko investor telah ditetapkan. Model teorikal dengan

menggunakan komputer dapat digunakan sebagai asas pemilihan portofolio

optimum yang dapat memaksimalkan tingkat keuntungan.

METODE PENELITIAN

3.1. Objek Penelitian

Objek yang diteliti dalam penelitian ini adalah PT. Bursa Efek Indonesia

(BEI) yang beralamat di Jl. Jenderal Sudirman kav 52-53, Jakarta. Periode

penelitian adalah selama tiga tahun, dimulai dari tahun 2006 sampai dengan tahun

2009. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Perusahaan PT. Bentoel

Internasional Investama Tbk., PT. Gudang Garam Tbk., dan PT. HM Sampoerna

Tbk. yang sudah terdaftar selama tiga tahun sesuai dengan periode yang akan

diteliti.

3.2. Data/Variabel yang diteliti

Data/variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah data harga

penutupan saham bulanan tiap perusahaan, return dan risk serta koefisien korelasi.

Return adalah nilai yang diharapkan dari investasi, Risk adalah risiko yang bisa

diterima oleh pemodal dari investasi yang dilakukan. Koefisien Korelasi bertujuan

untuk mengetahui keeratan hubungan antar variabel satu dengan variabel lainnya.

3.3. Jenis dan Teknik Pengumpulan Data

Jenis data dalam penelitian ini adalah data sekunder, data yang digunakan

adalah data harga penutupan saham bulanan pada perusahaan PT. Bentoel

Internasional Investama Tbk., PT. Gudang Garam Tbk., dan PT. HM Sampoerna

Tbk. tersebut dari bulan Maret 2006 sampai dengan bulan Maret 2009. Teknik

pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan harga saham

yang diperoleh dari Pusat Referensi Pasar Modal Bursa Efek Indonesia (PRPM

BEI).

Page 5: Marwan Supriyadi (10205771)

Analisis Pembentukan Portofolio Yang Efisien Pada Perusahaan Industri Tobacco Manufacturers Dengan Model Markowitz. 5

3.4. Metode Analisis Data

Berdasarkan data sekunder yang telah didapatkan dari Bursa Efek Indonesia,

kemudian data tersebut diteliti dan dianalisis dengan menggunakan Metode

Markowitz. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini akan dijelaskan

dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Menghitung Return (tingkat keuntungan) tiap perusahaan. Menurut Husnan

(2003: 51) Persamaan yang digunakan adalah dengan rumus sebagai berikut:

Rit = (Pit+1 – Pit) / Pit atau Rit = Ln(Pt+1 /Pt )

Keterangan:

Rit = Return pada waktu yang diharapkan

Ln = Natural Logarithm

Pt+1 = Harga saham pada akhir periode

Pt = Harga saham pada awal periode 2. Menghitung Expected Return (nilai yang diharapkan) saham tiap perusahaan.

Menurut Husnan (2003: 46) perhitungan dapat dilakukan dengan menggunakan

persamaan sebagai berikut:

N

E (Ri) = Σ P ijR ij

i-1

N

Keterangan:

E (Ri) = Tingkat keuntungan yang diharapkan dari investasi i

Pij = Probabilitas tingkat keuntungan pada investasi i

Rij = Tingkat keuntungan dari investasi i

N = Banyaknya data yang dimiliki

3. Menghitung Risiko (varians dan standar deviasi) investasi tiap perusahaan.

Ukuran penyebaran ini dimaksudkan untuk mengetahui seberapa jauh

kemungkinan nilai yang akan kita peroleh menyimpang dari nilai yang

diharapkan. Menurut Husnan (2003: 49) perhitungan dapat dilakukan dengan

menggunakan persamaan sebagai berikut:

N

σi2

= Σ [(Rij-E(Ri)]2 dan σi = √ σi

2

j=1

N

Page 6: Marwan Supriyadi (10205771)

Analisis Pembentukan Portofolio Yang Efisien Pada Perusahaan Industri Tobacco Manufacturers Dengan Model Markowitz. 6

Keterangan:

σi2 = Varians

σi = Standar deviasi

Rij = Tingkat keuntungan yang telah diperoleh

Ri = Tingkat keuntungan yang diharapkan dari investasi i

N = Banyaknya peristiwa yang mungkin terjadi

4. Menghitung Expected Return (tingkat keuntungan yang diharapkan) dari

portofolio. Tingkat keuntungan yang diharapkan (expected return) dari

portofolio menurut Husnan (2003: 56), dapat dihitung menggunakan persamaan

sebagai berikut:

N

E (Rp) = Σ Xi E (Ri)

i=1

Keterangan:

E (Rp) = Tingkat keuntungan yang diharapkan dari portofolio

Xi = Proporsi dana yang diinvestasikan pada saham i

E (Ri) = Tingkat keuntungan saham yang diharapkan dari saham i 5. Menghitung Risiko (varians dan standar deviasi) dari portofolio. Varians dan

standar deviasi dari portofolio dapat dihitung dari persamaan sebagai berikut:

σp2

= X12σ1

2 + X2

2σ2

2 + 2(X1 X2 ρ12 σ1 σ2)

σp = √ σp2

Keterangan:

σp2

= Varians portofolio

σ12

= Varians saham 1

σ22

= Varians saham 2

ρ12 = Koefisien korelasi antar tingkat keuntungan saham 1 & 2

X1, X2 = Proporsi dana yang di investasikan pada saham 1 & 2

6. Menghitung Koefisien Korelasi harga saham antar perusahaan. Besar kecilnya

koefisien korelasi akan berpengaruh terhadap risiko portofolio. Rumus yang

digunakan untuk menghitung korelasi adalah sebagai berikut:

ρ = nΣXY – ΣX ΣY

√ {[nΣX2-(ΣX)

2] [ nΣY

2- (ΣY)

2]}

Page 7: Marwan Supriyadi (10205771)

Analisis Pembentukan Portofolio Yang Efisien Pada Perusahaan Industri Tobacco Manufacturers Dengan Model Markowitz. 7

Keterangan:

ρ = Koefisien korelasi

n = Jumlah observasi

X = tingkat keuntungan yang diharapkan dari saham X

Y = tingkat keuntungan yang diharapkan dari saham Y

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Langkah-langkah Penyelesaian Pembentukan Portofolio Markowitz Pengamatan dilakukan terhadap harga saham bulanan pada ketiga

perusahaan tersebut, yaitu PT. Bentoel Internasional Investama Tbk., PT. Gudang

Garam Tbk. dan PT. HM Sampoerna Tbk. Adapun data yang dipergunakan dalam

penelitian ini adalah data harga penutupan saham bulanan (close) selama periode

Maret 2006 – Maret 2009.

Langkah-langkah penyelesaian pembentukan portofolio dengan metode

Portofolio Markowitz adalah sebagai berikut.

1) Langkah pertama adalah dengan menghitung return (tingkat keuntungan)

saham bulanan masing-masing sekuritas.

2) Setelah mengetahui return (tingkat keuntungan) saham bulanan,

selanjutunya mencari expected return (tingkat keuntungan yang

diharapkan) dari masing-masing sekuritas.

3) Lalu menghitung risiko (standar deviasi dan varians) dari masing-masing

sekuritas untuk mengetahui risiko dari masing-masing sekuritas.

4) Sebelum melakukan pembentukan portofolio, sebaiknya menghitung

koefisien korelasi terlebih dulu agar dapat diketahui hubungan antara

variabel yang satu dengan variabel yang lain.

5) Setelah mengetahui keeratan hubungan antar variabel, langkah selanjutnya

adalah menghitung expected return (tingkat keuntungan) dari portofolio.

6) Kemudian yang terakhir adalah menghitung risiko (standar deviasi) dari

portofolio yang telah dibentuk.

4.2. Perhitungan Return, Expected Return dan Risiko Investasi tiap Sekuritas

Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan maka diperoleh data sebagai

berikut:

Tabel 1

Return (Tingkat Keuntungan Saham) periode Maret 2006 - Maret 2009

Sekuritas Return

RMBA 1,63123

GGRM -0,43915

HMSP 0.41331

Page 8: Marwan Supriyadi (10205771)

Analisis Pembentukan Portofolio Yang Efisien Pada Perusahaan Industri Tobacco Manufacturers Dengan Model Markowitz. 8

Pada tabel 1 diketahui tingkat keuntungan saham (return) selama periode

Maret 2006 – Maret 2009 pada sekuritas GGRM menghasilkan return -0,43915.

Artinya bahwa PT. Gudang Garam Tbk. mengalami kerugian selama periode Maret

2006- Maret 2009. Sedangkan tingkat keuntungan saham (return) tertinggi

diperoleh PT. Bentoel Internasional Investama Tbk. sebesar 4,53%.

Tabel 2

Expected Return E (Ri) tiap perusahaan

RMBA GGRM HMSP

E(Ri)

0,0453

-0,0122

0,0115

% 4,53% -1,22% 1,15%

Hasil perhitungan pada tabel 2 menunjukkan bahwa PT. Gudang Garam

Tbk. menghasilkan expected return terendah sebesar -1,22%. Sedangkan PT.

Bentoel Internasional Investama Tbk. tetap menghasilkan expected return tertinggi

sebesar 4,53%.

Tabel 3

Risiko Investasi (varians & standar deviasi) tiap perusahaan

RMBA GGRM HMSP

varians

0.02206759

0.007393656

0.008758593

stdev

0.148551641

0.08598637

0.093587357

% 14,86% 8,60% 9,36%

Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel 3, risiko atau standar deviasi tertinggi

diperoleh PT. Bentoel Internasional Investama Tbk. sebesar 14,86%, sedangkan

risiko atau standar deviasi terendah diperoleh PT. Gudang Garam Tbk. sebesar

8,60%.

4.3. Perhitungan Koefisien Korelasi Uji koefisien korelasi bertujuan untuk mengetahui keeratan hubungan antara

variabel satu dengan variabel lainnya. Koefisien korelasi yang paling baik adalah

korelasi yang mempunyai nilai negatif karena menyebabkan posisi yang tidak

Page 9: Marwan Supriyadi (10205771)

Analisis Pembentukan Portofolio Yang Efisien Pada Perusahaan Industri Tobacco Manufacturers Dengan Model Markowitz. 9

searah, maksudnya apabila kondisi saham yang satu mengalami penurunan, saham

lain mengalami peningkatan.

Perhitungan koefisien korelasi ini dilakukan dengan menggunakan bantuan

program statistik yaitu SPSS, yang hasilnya tertera pada tabel 4 berikut.

Tabel 4

Koefisien korelasi antara saham GGRM dam HMSP adalah 0,645 dengan

tingkat signifikan 0,000 yang menunjukan hubungan antara keduanya kuat dan

searah, karena tingkat signifikan 0,000 lebih kecil dari 0,05 maka ada hubungan

yang nyata antara kedua saham tersebut. Hal ini menyebabkan timbulnya hubungan

yang kuat antara saham GGRM dan saham HMSP.

4.4. Penentuan Portofolio Efisien

Investasi biasanya tidak akan menanamkan dananya hanya pada satu jenis

investasi, tetapi mengalokasikan dananya untuk lebih dari satu jenis investasi

(difersivikasi investasi). Tujuannya adalah mengurangi risiko. Investor yang

melakukan investasi ini, berarti investor tersebut melakukan investasi pada

portofolio.

Dalam membentuk portofolio proporsi dana yang di investasikan pada

masing-masing saham apabila di jumlahkan haruslah sama dengan satu. Dengan

melakukan portofolio saham kerugian-kerugian dapat lebih tersebar, kerugian pada

salah satu jenis saham dapat tertutupi oleh keuntungan pada jenis saham lainnya.

Setelah masing-masing sekuritas menanamkan kombinasi proporsi dana, maka

dapat dilakukan perhitungan tingkat keuntungan yang diharapkan pada portofolio.

Correlations

RMBA GGRM HMSP

RMBA Pearson Correlation 1 .002 -.105

Sig. (2-tailed) .990 .542

N 36 36 36

GGRM Pearson Correlation .002 1 .645**

Sig. (2-tailed) .990 .000

N 36 36 36

HMSP Pearson Correlation -.105 .645** 1

Sig. (2-tailed) .542 .000

N 36 36 36

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Page 10: Marwan Supriyadi (10205771)

Analisis Pembentukan Portofolio Yang Efisien Pada Perusahaan Industri Tobacco Manufacturers Dengan Model Markowitz. 10

Standar deviasi dihitung untuk mengetahui risiko yang terkandung dalam suatu

investasi portofolio, dalam hal ini yang dihitung adalah tingkat risiko investasi

portofolio antara PT. Bentoel Internasional Investama Tbk, PT. Gudang Garam Tbk

dan PT. HM Sampoerna Tbk.

Tabel 5

Hasil Perhitungan E(Rp) dan σp dari kombinasi 3 Sekuritas

Portofolio

PROPORSI INVESTASI %

E (Rp)

σp RMBA GGRM HMSP

1

2

3

4

5

70%

30%

45%

50%

20%

15%

10%

10%

20%

60%

15%

60%

45%

30%

20%

3,161%

1,927%

2,435%

2,366%

0,404%

10,54%

7,29%

7,87%

8,24%

7,09%

Sumber : Data telah diolah

Keterangan:

E(Rp) = Expected Return Portofolio

σp = Standar Deviasi Portofolio

Berdasarkan hasil dari perhitungan Expected Return Portofolio (tingkat

keuntungan yang diharapkan dari tiap portofolio) dan Standar Deviasi (Risiko dari

portofolio) dapat diketahui bahwa:

a. Proporsi dana pada Portofolio pertama dengan kombinasi 70% RMBA –

15% GGRM – 15% HMSP diperoleh hasil expected return portofolio

sebesar 3,161% dan standar deviasi portofolio sebesar 10,54%.

b. Proporsi dana pada Portofolio kedua dengan kombinasi 30% RMBA –

10% GGRM – 60% HMSP diperoleh expected return portofolio sebesar

1,927% dan standar deviasi portofolio sebesar 7,29%.

c. Proporsi dana pada Portofolio ketiga dengan kombinasi 45% RMBA –

10% GGRM – 45% HMSP diperoleh expected return portofolio sebesar

2,435% dan standar deviasi portofolio sebesar 7,87%.

d. Proporsi dana pada Portofolio keempat dengan kombinasi 50% RMBA –

20% GGRM – 30% HMSP diperoleh expected return portofolio sebesar

2,366% dan standar deviasi portofolio sebesar 8,24%.

e. Proporsi dana pada Portofolio kelima dengan kombinasi 20% RMBA –

60% GGRM – 20% HMSP diperoleh expected return portofolio sebesar

0,404% dan standar deviasi portofolio sebesar 7,09%.

Page 11: Marwan Supriyadi (10205771)

Analisis Pembentukan Portofolio Yang Efisien Pada Perusahaan Industri Tobacco Manufacturers Dengan Model Markowitz. 11

KESIMPULAN

Dari hasil perhitungan dan analisa yang dilakukan mengenai analisis

pembentukan portofolio pada tiga perusahaan industri Tobacco Manufacturers yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia yaitu PT. Bentoel Internasional Investama Tbk.,

PT. Gudang Garam Tbk., dan PT. HM Sampoerna Tbk. selama periode Maret 2006

sampai dengan Maret 2009 (3 tahun) dengan menggunakan Model Markowitz,

dapat dilihat bahwa pembentukan portofolio dari ketiga sekuritas perusahaan

tersebut sudah cukup efisien karena hasil dari perhitungan tingkat keuntungan yang

diharapkan (expected return) dari masing-masing portofolio tersebut memiliki nilai

positif serta dengan tingkat risiko yang seimbang dengan tingkat keuntungan yang

diharapkannya.

Berdasarkan hasil perhitungan secara keseluruhan mengenai analisis

pembentukan portofolio yang efisien, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Portofolio pertama dengan kombinasi dana 70% RMBA–15% GGRM–15%

HMSP diperoleh hasil tingkat keuntungan yang diharapkan (expected return)

dari portofolio sebesar 3,161% dan risiko (standar deviasi) portofolio sebesar

10,54%.

2. Portofolio kedua dengan kombinasi dana 30% RMBA–10% GGRM–60%

HMSP diperoleh hasil tingkat keuntungan yang diharapkan (expected return)

portofolio sebesar 1,927% dan risiko (standar deviasi) portofolio sebesar

7,29%.

3. Portofolio ketiga dengan kombinasi dana 45% RMBA–10% GGRM–45%

HMSP diperoleh hasil tingkat keuntungan yang diharapkan (expected return)

portofolio sebesar 2,435% dan risiko (standar deviasi) portofolio sebesar

7,87%.

4. Portofolio keempat dengan kombinasi dana 50% RMBA–20% GGRM–30%

HMSP diperoleh hasil tingkat keuntungan yang diharapkan (expected return)

portofolio sebesar 2,366% dan risiko (standar deviasi) portofolio sebesar

8,24%.

5. Portofolio kelima dengan kombinasi dana 20% RMBA–60% GGRM–20%

HMSP diperoleh hasil tingkat keuntungan yang diharapkan (expected return)

portofolio sebesar 0,404% dan risiko (standar deviasi) portofolio sebesar

7,09%.

Berdasarkan dari hasil perhitungan kelima portofolio dengan proporsi dana

yang berbeda, maka ada dua proporsi dana yang lebih baik untuk dipilih salah

satunya oleh investor sebagai portofolio yang efisien yaitu:

1. Portofolio dengan kombinasi dana 70% RMBA–15% GGRM–15% HMSP

dapat dipilih sebagai portofolio yang efisien karena memberikan keuntungan

terbesar dibandingkan dengan kombinasi dana lainnya yaitu sebesar 3,161%

dengan risiko yang lebih besar dari kombinasi dana pada portofolio lainnya

apabila memilih portofolio dengan kombinasi dana ini yaitu sebesar 10,54%.

Page 12: Marwan Supriyadi (10205771)

Analisis Pembentukan Portofolio Yang Efisien Pada Perusahaan Industri Tobacco Manufacturers Dengan Model Markowitz. 12

2. Portofolio dengan kombinasi dana 20% RMBA–60% GGRM–20% HMSP

dapat dipilih sebagai portofolio yang efisien karena memiliki tingkat risiko

yang paling kecil dari kombinasi dana lainnya yaitu sebesar 7,09% dan

keuntungan yang akan diterima apabila memilih kombinasi dana ini juga

lebih kecil dari kombinasi dana pada portofolio lainnya yaitu sebesar

0,404%.

DAFTAR PUSTAKA

Haugen, Robert A. 1993. Modern Investment Theory. 3rd

ed. New Jersey:

Prentice Hall.

Husnan, Suad. 2001. Dasar-Dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas.

Edisi kedua. Yogyakarta: UUP AMP YKPN. Jogiyanto. 2003. Terori Portofolio dan Analisis Investasi. Edisi ketiga.

Yogyakarta: BPFE. Kamarudin, Ahmad. 2004. Dasar-Dasar Manajemen Investasi dan

Portofolio. Cetakan Kedua. Jakarta: Rineka Cipta. Keown, et al. 1999. Basic Financial Management. 8

th ed. New Jersey:

Prentice Hall International, Inc. Miswanto dan Edi Widodo. 1998. Manajemen Keuangan I. Jakarta:

Gunadarma. Siamat, Dahlan. 1999. Manajemen Lembaga Keuangan. Edisi kedua.

Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Tandelilin, Eduardus. 2001. Analisis dan Manajemen Portofolio. Edisi

Pertama. Yogyakarta: BPFE. Widoatmodjo, Sawidji. 2000. Cara Sehat Investasi Di Pasar Modal. Edisi

2000. Jakarta: Yayasan MPU Ajar Artha.