martiem.pdf

6
121 Universa Medicina Vol.25 No.3 Pengaruh olahraga aerobik terhadap kadar estradiol pada wanita pascamenopause: studi randomsasi selama 12 minggu Martiem Mawi*, Reza Tandean**, Jemmy Hermawan*, Maria R. Rahmawati***, Lie T. Merijanti** dan Nugroho Abikusno*** *Bagian Fisiologi, **Bagian Ilmu Kesehatan Kerja, ***Bagian Anatomi, ****Bagian Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti ABSTRAK Kadar estrogen yang tinggi dalam sirkulasi dan gaya hidup yang kurang bergerak meningkatkan risiko terjadinya kanker payudara. Pola hidup yang kurang bergerak dapat diperbaiki walaupun efek dari aktifitas fisik terhadap pertanda kanker payudara masih belum diketahui. Penelitian ini bertujuan untuk menilai efek dari perlakuan olahraga aerobik selama 12 minggu terhadap kadar estradiol. Penelitian eksperimental secara random dilakukan pada 42 wanita pascamenopause berumur 50–71 tahun, yang tidak menggunakan terapi hormonal, bertempat tinggal di Jakarta Timur, dan bersedia mengikuti latihan olahraga secara teratur. Olahraga aerobik dilakukan dengan intensitas sedang selama 25 menit menggunakan ergocycle dari Monarch, 3 kali per minggu selama 12 minggu. Selama olahraga, frekuensi jantung dipertahankan pada 60% x denyut jantung maksimal yaitu 60% x (220-usia) dan diberikan beban bertahap sampai maksimal 1 kp. Hasil penelitian menunjukkan pada awal penelitian, kelompok perlakuan dan kontrol tidak didapatkan adanya perbedaan yang bermakna pada berbagai karakteristik demografi, lamanya menopause dan kadar estradiol. Setelah diberikan perlakuan olahraga aerobik pada wanita pascamenopause selama 12 minggu, kadar estradiol pada kelompok perlakuan (11,59 ± 3,87 pg/ml) terdapat penurunan secara bermakna dibandingkan kelompok kontrol (16,75 ± 6,83 pg/ml) (p=0,004). Pada 12 minggu, kelompok yang melakukan olahraga terjadi penurunan kadar estradiol sebesar 54,9%. Olahraga aerobik yang teratur selama 12 minggu pada wanita pascamenopause usia 50-71 tahun dapat menurunkan kadar estradiol secara bermakna. Kata kunci : Pascamenopause, olahraga, aromatisasi, estradiol Effect of aerobic exercise on serum estradiol in postmenopausal women: a 12-weeks randomized controlled trial ABSTRACT Elevated circulating estrogens and sedentary lifestyle increase risk for breast cancer. Sedentary behavior is modifiable although the effect of increasing physical activity on breast cancer biomarkers is unknown The objective of this study was to examine the effects of a 12-weeks exercise intervention on serum estradiol. A randomized controlled trial was conducted in 42 postmenopausal women ages was 50-71 years, not using hormone therapy, living in East Jakarta , and willing to randomly assigned in an exercise intervention or control group. The exercise presciption consisted of at least 25 minutes moderate-intensity exercise using Monarch ergocycle, 3 times per week for 12 weeks. The heart rate during exercise was 60% of maximal heart rate with maximal weight of 1kp. At baseline, the intervention and control groups were similar with regards to demographic characteristics, duration of menopause and serum estradiol concentration. After 12 weeks aerobic exercise, the concentration of estradiol in the exercise group (11.59 ± 3.87 pg/ml) decreased significantly compared to the control group (16.75 ± 6.83 pg/ml) (p=0.004). The exercise group experienced 54.9% decline in estradiol at 12 weeks. A-12 weeks moderate exercise intervention in postmenopausal women resulted in significant decreases in serum estradiol concentration. Keywords : Postmenopause, aerobics exercise, aromatization, estradiol Korespondensi : a Martiem Mawi Bagian Faal Fakultas Kedokteran, Universitas Trisakti Jl. Kyai Tapa No.260, Grogol Jakarta 11440 Tel. 021-5672731 eks. 2803, Fax. 021-5660706 E-Mail :

Transcript of martiem.pdf

121Universa Medicina Vol.25 No.3Pengaruh olahraga aerobik terhadap kadar estradiol padawanita pascamenopause: studi randomsasi selama 12 mingguMartiem Mawi*, Reza Tandean**, Jemmy Hermawan*, Maria R. Rahmawati***,Lie T. Merijanti** dan Nugroho Abikusno****Bagian Fisiologi, **Bagian Ilmu Kesehatan Kerja, ***Bagian Anatomi,****Bagian Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran Universitas TrisaktiABSTRAKKadar estrogen yang tinggi dalam sirkulasi dan gaya hidup yang kurang bergerak meningkatkan risiko terjadinyakanker payudara. Pola hidup yang kurang bergerak dapat diperbaiki walaupun efek dari aktifitas fisik terhadap pertandakanker payudara masih belum diketahui. Penelitian ini bertujuan untuk menilai efek dari perlakuan olahraga aerobikselama12mingguterhadapkadarestradiol.Penelitianeksperimentalsecararandomdilakukanpada42wanitapascamenopause berumur 5071 tahun, yang tidak menggunakan terapi hormonal, bertempat tinggal di Jakarta Timur,dan bersedia mengikuti latihan olahraga secara teratur. Olahraga aerobik dilakukan dengan intensitas sedang selama25 menit menggunakan ergocycle dari Monarch, 3 kali per minggu selama 12 minggu. Selama olahraga, frekuensijantung dipertahankan pada 60% x denyut jantung maksimal yaitu 60% x (220-usia) dan diberikan beban bertahapsampai maksimal 1 kp. Hasil penelitian menunjukkan pada awal penelitian, kelompok perlakuan dan kontrol tidakdidapatkan adanya perbedaan yang bermakna pada berbagai karakteristik demografi, lamanya menopause dan kadarestradiol. Setelah diberikan perlakuan olahraga aerobik pada wanita pascamenopause selama 12 minggu, kadar estradiolpada kelompok perlakuan (11,59 3,87 pg/ml) terdapat penurunan secara bermakna dibandingkan kelompok kontrol(16,756,83pg/ml)(p=0,004).Pada12minggu,kelompokyangmelakukanolahragaterjadipenurunankadarestradiol sebesar 54,9%. Olahraga aerobik yang teratur selama 12 minggu pada wanita pascamenopause usia 50-71tahun dapat menurunkan kadar estradiol secara bermakna.Kata kunci : Pascamenopause, olahraga, aromatisasi, estradiolEffectofaerobicexerciseonserumestradiolinpostmenopausalwomen:a12-weeksrandomizedcontrolledtrialABSTRACTElevatedcirculatingestrogensandsedentarylifestyleincreaseriskforbreastcancer.Sedentarybehaviorismodifiable although the effect of increasing physical activity on breast cancer biomarkers is unknown The objectiveof this study was to examine the effects of a 12-weeks exercise intervention on serum estradiol. A randomized controlledtrial was conducted in 42 postmenopausal women ages was 50-71 years, not using hormone therapy, living in EastJakarta,andwillingtorandomlyassignedinanexerciseinterventionorcontrolgroup.Theexercisepresciptionconsisted of at least 25 minutes moderate-intensity exercise using Monarch ergocycle, 3 times per week for 12 weeks.The heart rate during exercise was 60% of maximal heart rate with maximal weight of 1kp. At baseline, the interventionandcontrolgroupsweresimilarwithregardstodemographiccharacteristics,durationofmenopauseandserumestradiol concentration. After 12 weeks aerobic exercise, the concentration of estradiol in the exercise group (11.59 3.87pg/ml)decreasedsignificantlycomparedtothecontrolgroup(16.756.83pg/ml)(p=0.004).Theexercisegroup experienced 54.9% decline in estradiol at 12 weeks. A-12 weeks moderate exercise intervention in postmenopausalwomen resulted in significant decreases in serum estradiol concentration.Keywords : Postmenopause, aerobics exercise, aromatization, estradiolKorespondensi : a Martiem MawiBagian FaalFakultas Kedokteran, Universitas TrisaktiJl. Kyai Tapa No.260, Grogol Jakarta 11440Tel. 021-5672731 eks. 2803, Fax. 021-5660706E-Mail :Mawi, Tandean, Hermawan, dkkPengaruh aerobik terhadap kadar estradiol122PENDAHULUANInsidens penyakit kardiovaskuler berbedasecara bermakna antara laki-laki dan perempuanakibatadanyaperbedaanfaktorrisikodanhormon.(1) Insidens dari penyakit aterosklerotikrendah pada wanita pramenopause, meningkatpadapanitapascamenopause,danberkurangpadawanitapascamenopauseyangdiberikanpengobatan estrogen.(2,3)Menopauseadalahkedaanberhentinyamenst ruasi sel ama12bul andandi sebutpascamenopausebi l at el ahmengal amimenopause12bul ansampai menuj ukesenium.(4,5) Pada masa pascamenopause ovariumsebagaipenghasilutamaestradiol(estrogen)sudahtidakberfungsilagi,sehinggaterjadipenurunankadarestradiol.Kadarestradiolsekitar