Martabak Manis
-
Upload
indymizzblue -
Category
Documents
-
view
319 -
download
4
Transcript of Martabak Manis
Dosen : Bayu Indra
Mata Kuliah:
Prepared by:
Wulansari NRP: 114010445
Veronika NRP: 114010416
Windriyani NRP:
A. Data Perusahaan
Dalam suatu perusahaan memiliki data perusahaan yang meliputi nama
pemilik, susunan pemegang saham, struktur organisasi, bentuk
kepemilikan bisnis, alamat perusahaan, nomor telepon, faximile, E-mail, NPWP
serta perizinan perusahaan yang mana dalam data perusahaan ini akan
mencerminkan bergerak dalam bidang apa dan produk atau jasa apa yang
diproduksi oleh suatu perusahaan tersebut. Berikut adalah data dari perusahaan
yang penulis rencanakan:
Nama Perusahaan : Martabak Manis Butet
Bidang Usaha : Industri Makanan
Jenis Produk : Martabak Manis
Alamat Perusahaan : Jl.Jamin Ginting No.93, Medan
Nomor Telepon : ( 061 ) 8217265
Alamat E-mail :[email protected]
Facebook, Twitter :Martabak Manis Butet, ButetMartabak
Mulai Berdiri : 01 November 2011
B. Biodata Pemilik
Nama : Betty Sinaga
Jabatan : Pimpinan
Tempat dan tanggal Lahir : Pangururan, 28 Maret 1991
Alamat Rumah : Jl.Wijaya Kesuma No 14 Medan
Nomor Telepon/HP : 085762029971
Alamat E-mail :[email protected]
Facebook/ Twitter : Betty Sinaga /-
Pendidikan Terakhir : Diploma
C. Struktur Organisasi Martabak Manis Butet
Pengorganisasian adalah pengaturan setelah ada plan (rencana). Dalam hal ini
diatur tentang apa tugas pekerjaan, macam/jenis serta sifat pekerjaan, unit-
unit kerja (pembentukan bagian-bagian), tentang siapa yang akan melakukan, apa
alat- alatnya, bagaimana pengaturan keuangan dan fasilitasnya dengan kata lain
setelah tujuan perusahaan telah ditentukan, perusahaan perlu merumuskan
tindakan- tindakan yang akan dijalankan untuk mewujudkan berbagai tujuan
tersebut. (Raja Bongsu Hutagalung, Syafrizal Helmi Situmorang, Frida
Ramadini).
Pengaturan ini dihubungkan dengan pencapaian tujuan bisnis yang telah
ditetapkan sebelumnya, wadah tersebut disusun dalam struktur organisasi
dalam bisnis. Melalui struktur organisasi yang baik, pengaturan pelaksanaan
dapat diterapkan, sehingga efisiensi dan aktivitas kerja dapat diwujudkan
melalui kerja
sama dengan koordinasi yang baik sehingga tujuan dari bisnis tersebut dapat
tercapai.
BettyPimpinan
GilbertStaf Produksi
DianStaf Administrasi &
Keuangan
RahmadStaf Pemasaran
Gambar 2.1 : Struktur Organisasi Martabak Manis Butet
Gambar 2.1 di atas menjelaskan bahwa untuk saat ini dalam struktur
organisasi kami hanya masih 4 orang termasuk penulis yang terlibat dalam
pengelolaan rencana ini. Ke depannya akan lebih banyak lagi tenaga kerja
yang akan diserap. Penulis yakin ketika usaha ini telah berjalan akan menjadi
usaha yang berkembang dan menjadi perusahaan yang besar.
Uraian Tugas
Berikut ini adalah uraian tugas dari setiap unit yang terdiri dari
a. Pimpinan
Bertanggung jawab atas perencanaan, pengkoordinasian, pengarahan, dan
pengawasan, serta peningkatan mutu.
Job description :
1. Memimpin dan mengendalikan semua kegiatan usaha Martabak Manis
Butet.
2. Merencanakan dan menyusun program kerja
3. Bertanggung jawab atas perencanaan, pengkoordinasian, pengarahan,
dan pengawasan, serta peningkatan mutu.
4. Membina karyawan.
Kualifikasi: Minimal sedang berkuliah, usia minimal 20 tahun, mutu
pribadi, disiplin, motivasi kerja tinggi, perhatian, mandiri, mampu
mempengaruhi orang lain, mampu membuat keputusan, bersikap adil dan
bertanggung jawab.
b. Staf Produksi
Job Description :
1. Memonitor pelaksanaan rencana produksi.
2. Bertanggung jawab atas pengendalian bahan baku dan efisiensi
pengunaan tenaga kerja dan peralatan.
Kualifikasi: Usia minimal 20 tahun, mutu pribadi; perhatian, disiplin,
motivasi kerja tinggi, mampu bekerja sama, mandiri, berorientasi pada
pelanggan, loyal.
c. Staf Administrasi dan Keuagan
1. Melakukan pengecekan harga-harga pada produk-produk yang
telah diproduksi dan memeriksa laporan keuangan terhadap barang-barang
produksi yang telah laku terjual.
2. Mengendalikan kegiatan-kegiatan bidang keuangan
3. Merencanakan dan mengendalikan sumber-sumber pendapatan serta
pembelanjaan dan kekayaan perusahaan.
Kualifikasi: Telah berpengalaman di bidangnya, mutu pribadi; perhatian,
disiplin, motivasi tinggi, mampu bekerja sama, mandiri, berorientasi pada
pelanggan, teliti.
d. Staf Pemasaran
1. Mengendalikan pelaksanaan program pemasaran, meliputi; pembuatan
dan stock usaha, distribusi, penetapan dan pengendalian harga,
pemasaran, serta aspek lain yang berkaitan dengan pemasaran
2. Menentukan pasar sasaran
3. Memonitor kepuasan konsumen, mengevaluasi persaingan,
serta mengidentifikasikan kecenderungan dan peluang pasar.
4. Memahami kebutuhan konsumen/calon konsumen serta memberikan jalan
keluar.
Kualifikasi: Usia minimal 20 tahun, mutu pribadi; perhatian, disiplin,
motivasi kerja tinggi, mampu bekerja sama, mandiri, berorientasi pada
pelanggan, loyal.
D. Aspek Pasar dan Pemasaran
1. Produk yang dihasilkan
Produk berupa makanan cepat saji yang dibuat sedemikian rupa
sehingga dapat menarik minat konsumen untuk menikmati produk ini. Kami
menyajikan produk ini dengan cara yang berbeda, yaitu kami selalu
menyajikannya dalam keadaan hangat. Dan kami juga memperhatikan
lingkungan dengan menyajikannya menggunakan bungkus daun pisang sehiingga
aroma daun pisang dan daun pandan juga memberikan kualitas yang lebih baik.
Ada beberapa variasi menu yang ditawarkan dalam usaha kami dan
menjadi andalan Martabak Manis Butet ini
a. Martabak manis rasa Keju
Martabak manis rasa keju ini merupakan salah satu menu andalan
usaha kami. Tekstur martabak ini sangat lembut dan memiliki rasa manis yang
pas di mulut kita, dan rasa keju yang begitu gurih yang terdapat di tengah-
tengahnya. Harga dari menu ini adalah sebesar Rp. 9.000,-
b. Martabak manis rasa coklat
Menu andalan kami yang lain adalah martabak manis rasa coklat. Rasa
coklat yang begitu nikmat di mulut terdiri dari meises yang ditaburkan di
tengah- tengah martabak ini, ditambah lagi olesan susu coklat kental. Harga
martabak ini adalah Rp. 9000,-
c. Martabak manis rasa keju-coklat
Martabak manis rasa keju-coklat ini merupan perpaduan antara rasa
keju dan rasa coklat. Keju dan coklat ditaburkan di bagian tengah martabak ini.
Harga martabak ini adalah Rp. 10.000,-
d. Martabak manis rasa coklat-kacang
Martabak manis rasa cokat kacang ini adalah variasi dari martabak coklat
yang di bagian tengahnya ditambahi kacang. Rasa kacang membirakan cita
rasa yang menarik pada martabak ini. Harga martabak ini adalah Rp. 8.000,-
e. Martabak manis rasa pandan-keju
Warna hijau pada martabak ini berasal dari pandan yang
dicampurkan pada adonan martabak pada saat proses pengadukan adonan. Rasa
dan aroma pandan member rasa khas yang nikmat, ditambah lagi taburan keju di
bagian tengahnya, sehingga rasanya begitu nikmat. Harga martabak ini adalah Rp
11.000
2. Keunggulan Kompetitif
1. Memiliki berbagai macam macam bentuk.
2. Memiliki berbagai macam-macam rasa yang nikmat
3. Bahannya alami dan sangat higienis
4. Cara penyajiannya menarik
5. Harga relatif murah
Selain keunggulan-keunggulan yang di atas ada beberapa pelayanan
yang diberikan sebagai ciri khas dari “Martabak Manis” antara lain :
1. Menerapkan pelayanan 5S (Senyum, Salam, Sapa, Sopan, dan
Santun ).
2. Memberikan potongan harga untuk even-even tertentu atau
untuk pembelian dalam jumlah yang banyak.
3. Dapat menerima pesanan dalam jumlah besar.
Semua pelayanan tersebut ditujukan dengan maksud menarik
simpati pelanggan sehingga mereka akan tetap nyaman berlangganan.
3. Gambaran Pasar
Diperkirakan minat pasar akan kebutuhan pangan akan terus
meningkat seiring dengan perkembangan zaman, karena manusia tidak bisa
bertahan hidup
tanpa ketersediaan pangan. Permintaan pasar yang “demam” akan makanan cepat
saji membuat Martabak Manis Butet optimis produk yang dijual dapat diterima
di masyarakat dengan menu-menu andalan dan beda dari yang lain.
Untuk mengatasi adanya persaingan antar sesama produk maupun
produk yang berbeda tetapi masih dalam satu jenis Martabak Manis Butet
melakukan kegiatan promosi untuk mendukung penjualan usaha ini yaitu sebagai
berikut:
a. Mengikuti pameran dengan mendirikan stand makanan
b. Pemberian diskon pembelian produk Martabak Manis Butet untuk awal
pembukaan.
c. Brosur/ daftar harga, selebaran.
d. Facebook, Twitter
e. Promosi langsung ke konsumen, dimana konsumen disuruh
untuk mencoba memakannya dengan harapan mereka akan selalu ingat
akan rasa martabak manis tersebut dan diharapkan menjadi media
promosi ke orang lain.
4. Target Pasar
Mengingat pentingnya pemasaran tersebut, maka usaha mikro ini pun harus
menentukan segmen pasarnya. Selanjutnya sesuai dengan pengertian pasar
ialah sekelompok orang yang mempunyai uang untuk dibelanjakan, mempunyai
kemauan, dan kewenangan untuk melakukan pembelian, maka segmentasi
pasar Martabak Manis ini terdiri beberapa faktor:
a. Faktor Geografis : Jl. Jamin Ginting No.96 Padang Bulan
b. Faktor Demografis :1. Usia ; Segala Usia
2. Jenis Kelamin ; pria dan wanita
3. Agama ; Semua agama
Bidikan pasar di area kampus tersebut telah direncanakan secara cermat
dan matang karena menurut analisa pasar yang ada, area kampus merupakan
ladang yang sangat subur untuk membuka bisnis baru khususnya dibidang
makanan.
Area kampus tidak hanya didominasi oleh masyarakat asli Medan tetapi juga
terdapat kaum pendatang yang biasanya kos ataupun mengontrak di daerah
sekitar kampus. Kaum pendatang tersebut kebanyakan adalah kaum muda.
Peluang ini dapat kita manfaatkan karena rata-rata anak kos biasanya lebih
menyukai hal-hal yang berbau cepat dalam penyajian (cepat saji) serta dapat pula
sebagai alternatif makanan lain jika bosan terhadap menu sehari-hari.
Usaha Martabak ini merupakan usaha yang menjanjikan, karena
peminatnya yang hampir merata di setiap kalangan masyarakat atau siapa saja
bisa menikmatinya.
5. Trend Perkembangan Pasar
Diperkirakan untuk kawasan Padang Bulan terdapat minimal 950.000
orang yang tinggal disana. Dan untuk di area kampus jumlah terbanyak adalah
mahasiswa. Jika rata-rata didominasi oleh kaum muda sedangkan dikalangan
kaum muda tersebut sedang demam makanan cepat saji maka permintaan
barang
akan selalu ada, bahkan dapat cenderung meningkat untuk hari-hari
tertentu misalnya untuk malam minggu, hari minggu, ataupun hari libur.
Dari segi inflasi, faktor ini mempengaruhi dalam perkembangan usaha
penulis. Dikarenakan ketika inflasi tinggi maka akan berimbas pada bahan baku
dan akan mempengaruhi biaya operasional usaha ini. Dengan tingginya inflasi
maka tinggi pula harga bahan baku serta gaji para karyawan yang akan
berimbas pada harga produk usahaMartabak Manis ini. Namun, ketika inflasi
turun maka bahan baku penolong juga akan turun sehingga berimbas pula pada
harga produk usaha Martabak Manis ini.
Dari segi tingkat suku bunga, faktor ini juga mempengaruhi akan
perkembangan usaha ini. Namun, dapat dilihat bahwa tingkat bunga
mempengaruhi ketika usaha yang dijalankan mendapat pinjaman dari pihak
ketiga yakni bank. Dalam usaha ini, modal untuk pendirian usaha ini
merupakan usaha dari modal sendiri dan usaha ini tidak akan terpengaruh akan
naik atau turunnya tingkat suku bunga. Dengan modal sendiri ini kami sangat
yakin akan dapat mengembangkan usaha ini menjadi perusahaan yang besar.
6. Proyeksi Penjualan
Dengan mengambil asumsi bahwa proyek Martabak Manis ini berjalan
dimana pada tahap awal dapat menjual perhari adalah rata rata 30 bungkus
maka omset yang diharapkan adalah Rp.270.000,-/hari. Omset tersebut
dihitung atas dasar harga Martabak sesuai dengan harga yang ditetapkan setiap
menunya dengan rincian sebagai berikut
Tabel 2.1 Proyeksi Penjualan “Martabak Manis” Pada hari pertamaNo Nama Menu Banyak
(Unit)
@ Jumlah Harga
(Rp)
1 Martabak Manis rasa Coklat 7 9.000 63.000
2 Martabak Manis rasa Keju 6 9.000 54.000
3 Martabak Manis rasa Keju
Coklat
4 10.000 40.000
4 Martabak manis rasa coklat
kacang
7 8.000 56.000
5 Martabak Manis rasa pandan
keju
6 11.000 66.000
Total 30 279.000
Penulis memperkirakan proyeksi penjualan rata-rata 30 bungkus per hari.
Sehingga dapat diketahui pula berapa keuntungan rata-ratanya per hari. Biaya
untuk membeli bahan baku dan bahan pembantu adalah sekitar Rp. 170.000
per hari. Sementara hasil penjualan yang didapatkan selama sehari rata-rata
sekitar Rp. 279.000. sehingga untung yang didapat selama sehari sekitar Rp.
109.000,-
Dengan tabel proyeksi penjualan pada hari pertama seperti di atas maka dapat
disimpulkan Martabak Manis menjual kurang lebih 900 Martabak pada bulan
pertama penjualan usaha ini. Berikut adalah proyeksi penjualan Martabak Manis
dalam 5 (lima) tahun ke depan.
Tabel 2.2 Proyeksi Penjualan“Martabak Manis”
No Bulan Penjualan (dalam unit)
1 I 900
2 II 915
3 III 917
4 IV 920
5 V 923
6 VI 925
7 VII 925
8 VIII 920
9 IX 918
10 X 917
11 XI 925
12 XII 931
Dari gambar tabel 2.2 di atas memperlihatkan proyeksi penjualan Martabak
Manis setiap bulannya. Pada bulan pertama permintaan Martabak Manis sebanyak
900 unit (bungkus) yang tiap harinya diharapkan terjual sebanyak 30 bungkus
. Dan pada bulan berikutnya terjadi kenaikan dan penurunan permintaan
ini dapat disebabkan adanya kenaikan inflasi ataupun pertumbuhan ekonomi pada
bulan-bulan tertentu yang sedang tidak baik.
.
Tabel 2.3: Proyeksi penjualan “Martabak Manis” sesuai dengan variasi
rasanya
Rasa Coklat
@9000
Rasa Keju
@9000
Rasa Coklat
Keju
@10000
Rasa Coklat
Kacang
@8000
Rasa Pandan
Keju
@11000
Jumlah
Pendapatan
(Rp)
Januari 200 200 150 200 150 8.350.000
Februari 195 183 147 223 167 8.493.000
Maret 204 200 157 210 156 8.502.000
April 210 202 152 207 149 8.523.000
Mei 211 205 146 208 153 8.551.000
Juni 210 210 150 199 156 8.588.000
Juli 211 199 152 207 157 8.593.000
Agustus 212 190 152 210 156 8.534.000
September 216 192 151 200 158 8.529.000
Oktober 215 199 149 199 155 8.513.000
November 205 212 149 200 159 8.592.000
Desember 203 216 150 202 160 8.647.000
Grafik 2.1 proyeksi penjualan Martabak Manis sesuai variasi rasa martabak
250
200
150
100
50
0
Rasa Coklat
Rasa Keju
Rasa Coklat Keju
Rasa Coklat Kacang
Rasa Pandan Keju
Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa penjualan menu andalan kami (rasa
coklat dan rasa kuju) lebih tinggi daripada menu lainnya. Tetapi pada
penjualan menu rasa coklat kacang juga mengalami penjualan yang tinggi,
karena menu ini banyak digemari oleh masyarakat luas dan harganya yang relatif
lebih murah dari menu lainnya.
Proyeksi Penjualan Martabak Manis selama 5(lima ) Tahun ke depan
Dalam proses berjalannya usaha ini selama lima tahun, usaha ini
akan mengalami peningkatan dan diperkirakan mengalami kenaikan sebesar 5 %
No Tahun Penjualan (dalam unit)
1 I 10840
2 II 11924
3 III 12520
4 IV 13772
5 V 15425
Diagram 2.4: Proyeksi penjualan Martabak Manis jangka waktu 5(lima) tahun
Strategi Pemasaran Martabak Manis
Untuk memperkenalkan jenis usaha baru yang akan dibuka, maka usaha
Martabak ini juga menerapkan strategi pemasaran yang telah terorganisir dengan
seksama demi meningkatkan penjualan produk ke depannya. Berbagai usaha
pemasaran yang akan dilakukan adalah sebagai berikut :
1. Promosi penjualan
a. Mengikuti pameran dengan mendirikan stand makanan
b. Pemberian diskon pembelian produk Martabak Manis untuk awal
pembukaan.
c. Promosi langsung ke konsumen.
2. Iklan
a. Brosur / daftar harga
b. Iklan di media cetak lokal
c. Selebaran
3. Jejaring Sosial
Untuk menyampaikan informasi seputar perkembangan dari produk terbaru
maka Martabak Manis ini akan menyampaikan informasi tersebut lewat jejaring
sosial seperti Facebook dan Twitter. Konsumen dapat melihat produk-produk yang
tersedia diakun Facebook yaitu “Martabak Manis butet” dan di Twitter yaitu
“Butetmartabak”. Usaha ini dilakukan untuk mempermudah penjualan dari usaha
Martabak ini..
7. Analisis Pesaing
Pesaing (competitor) merupakan factor penting dalam menyusun
keberhasilan pemasaran. Kadangkala kita merasakan bahwa produk/jasa yang
kita ciptakan sudah baik, akan tetapi perusahaan lain mungkin menciptakan
prodk yang lebih baik. Apalagi pada era copycat ini orang tinggal gampang
meniru dan membuat produk dengan lebih baik sserta murah dari produk yang
ditirunya ( Raja Bongsu Hutagalung, Helmi syafrizal Situmorang, Frida
Ramadini).
Pesaing utama dari usaha ini adalah sudah banyak nya penjual martabak
martabak lain dalam berbagai macam rasa yang banyak dijual di pinggiran-
pinggiran jalan.
Makanan seperti Martabak \Manis ini adalah salah satu makanan ringan,
alangkah baiknya jika lebih dekat dengan masyarakat, agar terpenuhi permintaan
dan memaksimalkan keuntungan, maka dalam pemasaran dan penjualan
Martabak manis ini menggunakan 1(satu) saluran distribusi:
Zero level channel : dari produsen langsung ke konsumen
Produsen
Konsumen
Berikut adalah keunggulan dan kelemahan dari produk pesaing sebagai berikut:
Tabel 2.5 Analisis PesaingPESAING KEUNGGULAN KELEMAHAN
Usaha Gorengan
Usaha Burger
1. Harga lebih ekonomi
2. Lebih ringan untuk di
jual.
1. Harga lebih ekonomis
1. Kurang menyehatkan
2. Kurang higienisnya
produk yang dihasilkan.
1. kurang mengenyangkan
perut
2. Sudah banyak dipasaran.
Usaha Bakso
Usaha Sate
1. Sudah dikenal oleh
masyarakat
2. Harganya yang
terjangkau.
1. Sudah dikenal baik oleh
masyarakat
2. Harganya lebih
ekonomis
1. Kurang higienis
2. Adanya isu “daging
tikus” dalam bakso
3. Kurang menyehatkan
karena adanya penyedap
rasa.
1. Kurang higienis
2. Banyak terdapat di
pasaran
E. Aspek Produksi
1. Proses produksi
Masukkan ragi ke dalam
santan hangat, aduk sampai
larut dan berbuih, sisihkan.
Panaskan wajan martabak dan olesi margarine. Tuang adonan ke dalamnya sampai naik
dan permukaannya agak mengering dan bagian luarnya menjadi kecoklatan. Angkat
dan
letakkan ke atas telenan potong.
Campur tepung dan gula, buat lubang ditengahnya,
masukkan telur ke dalamnya. Uleni sambil dituangkan
larutan santan, sampai gula larut, masukkan soda kue, uleni
kembali sampau
tercampur rata.
Taburkan gula pasir, meises, kacang tanah, keju, susu
kental manis sesuai dengan pesanan konsumen. Dan
bungkus di kemasan yang telah dipersiapkan.
2. Bahan utama dan penolong
Perencanaan bahan baku dan bahan pembantu merupakan bagian utama
untuk perhitungan kebutuhan modal kerja. Hal-hal yang perlu diperhatikan
adalah suplier, kuantitas, harga beli, persyaratan pembelian, ketersediaan, dan
persediaan. Bahan baku yang digunakan adalah (dihitung berdasarkan kebutuhan
per hari):
Tabel 2.6 Bahan Baku Per HariNo Uraian Banyak @ Jumlah Harga (Rp)
1 Tepung Terigu 5 kg 4.000 20.000
2 Gula Pasir 3 kg 9.000 27.000
3 Santan 2 kg 10.000 20.000
4 Telur 7 butir 1.000 7.000
5 Susu Kaleng 5 kaleng 5.000 25.000
6 Margarin 3 bungkus 8.000 24.000
7 Baking Powder 1 bungkus 2.000 2.000
Total 125.000
Tabel 2.7 Bahan Pembantu per Hari
No Uraian Banyak @ Jumlah Harga (Rp.)
1. Meises 1 kg 10.000 10.000
2. Keju 2 bungkus 8.000 16.000
3. Kacang Tanah 0.5kg 10.000 5000
4. Pandan 15 lembar 1.000 15.000
Total 46.000
3. Peralatan yang dibutuhkan
Baik untuk skenario pembelian ataupun sewa, daftar mesin dan peralatan juga
harus dirinci sedetail mungkin proyeksinya. Perencanaan ini tetap selalu
berkaitan dengan kapasitas dan kompetensi teknis wirausahawan. Adapun
peralatan yang dibutuhkan yaitu :
Berikut adalah peralatan yang dibutuhkan di usaha iniTabel 2.8 Peralatan
No Peralatan/ Mesin Jumlah
Unit
Harga Jumlah Harga
1 Stelling 1 1.000.000 1.000.000
2 Kompor gas 1 300.000 300.000
3 Cetakan Martabak 2 20.000 40.000
4 Tabung gas 1 100.000 100.000
5 Gas 3 kg 1 15.000 15.000
6 Pisau 1 7000 7000
7. Baskom 2 10.000 20.000
8. Kemasan 30 buah 500 15.000
9. Kantongan plastik 2 bungkus 2500 5000
Total 1.502.000
4. Sarana Penunjang
Instalasi sarana penunjang berkaitan dengan tata letak (lay-out) yang
termasuk dalam anggaran investasi. Pemasangan sarana penunjang ini meliputi
listrik, air, telepon.
Tabel 2.9 Biaya Sarana Penunjang
Jenis Biaya Jumlah Biaya
1. Listrik Rp 50.000,-
2. Air Rp 30.000,-
3. Telefon Rp 40.000
Total Biaya Sarana Penunjang : Rp 120.000,-
F. Analisis Sumber Daya Manusia
Menurut Sadono Sukirno, sumber daya manusia adalah orang-orang yang ada
dalam organisasi yang memberikan sumbangan pemikiran dan
melakukan berbagai jenis pekerjaan dalam mencapai tujuan organisasi.
(2004:172).
Pada tahap awal, usaha ini direncanakan hanya memiliki tiga orang
karyawan. Masing-masing karyawan memiliki tugas-tugas dalam bidang
produksi, administrasi dan marketing, Sedangkan untuk bidang sumber daya
manusia dilakukan oleh pimpinan. Berikut adalah kompetensi SDM di usaha
Martabak Manis Butet ini:
1. Karyawan bagian produksi minimal merupakan tamatan Sekolah Menengah
Atas (SMA) atau Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), mengetahui
bagaimana proses produksi makanan, mengetahui bagaimana kualitas
bahan utama, dan ulet.
2. Karyawan bagian marketing minimal merupakan tamatan Sekolah
Menegah Atas (SMA) atau Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), mampu
menganalisis kebutuhan pasar, mampu membuat strategi pemasaran, ulet,
tidak diutamakan pengalaman.
3. Karyawan bagian administrasi minimal merupakan tamatan
Diploma dibidang Akuntasi/Keuangan, minimal memiliki pengalaman
dibidang administrasi selama 1 tahun, mampu mengoperasikan komputer,
mampu membuat laporan keuangan, dan jujur.
G. Rencana Pengembangan Usaha
1. Strategi Produksi
Dalam strategi produksi, pemilik memilih bahan baku yang dapat
menekan biaya produksi. Dengan demikian, pemilik dapat meminimaliskan
anggaran operasional. Selain itu, pemilik juga akan menambah jenis produk
yang dihasilkan untuk menambah minat konsumen.
2. Strategi Organisasi dan SD
Kompetensi adalah ciri-ciri yang harus dimilki oleh seseorang
sehingga dia dapat mencapai performansi prima dalam suatu bidang
pekerjaan (Raja Bongsu, Helmi syafrizal Situmorang, Frida ramadini,
2010:108). Oleh karena itu, strategi yang diterapkan untuk mencapai hal
diatas adalah dengan memberikan motivasi dan penghargaan kepada
karyawan yang berprestasi.
Selain itu, memotivasi dan melibatkan karyawan dalam
meningkatkan kualitas dan kuantitas produk juga harus dilakukan dalam
strategi ini
3. Strategi Marketing
Strategi yang akan dilakukan oleh usaha ini dalam bidang marketing yaitu
dengan memperkenalkan produk kepada konsumen melaui brosur, poster dan
fasilitas internet seperti : facebook, twitter, blog dan sarana internet
lainnya yang mendukung pemasaran ini. Perusahaan akan melakukan strategi
promosi menggunakan berbagai macam media promosi yang ada. Iklan yang
disampaikan bersifat informative advertising. Metode yang paling
sederhana dalam strategi promosi adalah dengan melakukan promosi dari
mulut ke mulut. Perusahaan menyakini walaupun strategi ini sangat
sederhana namun efektifitas penyampaian pesannya juga cukup signifikan.
Dengan melakukan promosi di media-media cetak maka diharapkan akan
tercipta brand awareness dan memperkenalkan produk kepada masyarakat.
Dengan strategi ini, diharapkan permintaan konsumen akan meningkat
terhadap produk yang ditawarkan.
4. Strategi Keuangan
Strategi keuangan dalam mengembangkan usaha ini dapat dilakukan
dengan mengelola keuntungan yang selama ini didapat (laba ditahan)
untuk spekulasi (berjaga-jaga) atas keadaan ekonomi atau pasar yang
berubah-ubah yang dapat merugikan perusahaan. Selain itu, untuk
memperluas usaha maka usaha ini akan mulai melakukan pinjaman atau
kerjasama dengan pihak bank atau pihak-pihak yang tertarik pada usaha ini
H. Pemanfaatan IT
Dalam persaingan bisnis yang semakin keras dan ketat saat ini, IT memegang
peranan penting dalam pengembangan bisnis. Yang menjadi titik point adalah
bagaimana teknologi dapat digunakan dan apa yang perlu diketahui bisnis
mengenai teknologi sehingga memberi dampak terhadap stategi bisnis dan selalu
terlibat dalam berbagai perencanaan serta pengkajian strategi bisnis.
Dalam pemanfaatan IT, Martabak Manis Butet menggunakan akun Facebook
dan Twitter untuk sarana promosi dari produk usaha burger ini dan
perkembangan dari produk-produk yang tersedia di Martabak Manis Butet. Akun
Facebook dan Twitter ini juga sebagai sarana bagi konsumen atau pelanggan
untuk menyampaikan kritik dan saran dari produk-produk maupun pelayanan
dari Martabak Manis Butet.
I. Analisis Keuangan
Berikut ini adalah perencanaan penggunaan dan oleh usaha
“Martabak Manis”. Data-data ini merupakan gambaran keuangan usaha
“Martabak Manis” di masa yang akan datang. Laporan ini terdiri atas:
1. Proyeksi keuangan
Aspek finansial dari proposal bisnis dapat memperlihatkan potensi dana yang
dimiliki, kebutuhan dana eksternal, perhitungan kelayakan usaha, termasuk di
dalamnya 3 performa laporan keuangan: neraca, rugi-laba, dan cash flow. Secara
ringkas, dapat diberikan format sederhana perhitungan kelayakan usaha secara
finansial sebagai berikut:
a. Tabel 2.10 Sumber Pendanaan (dalam satuan rupiah)
UraianPersentase (%) Jumlah
(a) (b) (c) (d)
1. ModalSendiri2. Pinjaman
7.000.000
0
0
0
0
0
0
0
7.000.000
0Jumlah (1+2) 7.000.000
b. Tabel 2.11 Kebutuhan Pembiayaan/ Modal Investasi
Uraian Jumlah
a. Tanah
b. Mesin/Peralatan
c. Peralatan Kantor
d. Infrastruktur
e. Biaya pra operasi
0
1.502.000
100.000
500.000
500.000
Jumlah 2.602.000
Universitas Sumatera Utara
Rencana Arus Kas
RENCANA ARUS KAS (dalam Ribuan)
USAHA Martabak Manis ButetUNTUK TAHUN 2011
A. PENERIMAAN
PENERIMAAN PENJUALAN
PENERIMAAN MODAL
BLN0
BLN I
BLN II
BLN III
BLN IV
BLN V
BLN VI
BLN VII
BLN VIII
BLN IX
BLN X
BLN XI
BLN XII
JUMLAH
- 8350 8493 8502 8523 8551 8588 8593 8534 8529 8513 8592 8647 102415
7000 - - - - - - - - - - - - 7000
SUB TOTAL PENERIMAAN 7000 8350 8493 8502 8523 8551 8588 8593 8534 8529 8513 8592 8647 109415
B. PENGELUARAN
INVESTAS/ASSET 2602 - - - - - - - - - - - - 2602
PEMBELIAN BHN BAKU - 5130 5135 5137 5140 5145 5147 5148 5142 5141 5139 5147 5153 61704
LISTRIK,AIR,TELEPON - 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 1440
GAJI KARYAWAN- 700 700 700 700 700 700 700 700 700 700 700 700 8400
GAJI PIMPINAN - 850 850 850 850 850 850 850 850 850 850 850 850 10200
GAJI ADMINISTRASI - 500 500 500 500 500 500 500 500 500 500 500 500 6000
BIAYA PEMASARAN - 300 - - - - - - - - - - - 300
BIAYA TRANSPORTASI - 200 200 200 200 200 200 200 200 200 200 200 200 2400
Universitas Sumatera Utara
ALAT TULIS KANTOR - 15 - 15 - 15 - 15 - 15 - 15 - 90
BIAYA PEMELIHARAAN - 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 600
SUB TOTALPENGELUARAN
2602 7865 7555 7572 7560 7580 7567 7583 7562 7576 7559 7582 7573 93736
SELISIH KAS 4398 485 938 930 963 971 1021 1010 972 953 954 1010 1074 15679
C. SALDO KAS AWAL - 4398 4883 5821 6751 7714 8685 9706 10716 11688 12641 13595 14605 -
D. SALDO KAS AKHIR 4398 4883 5821 6751 7714 8685 9706 10716 11688 12641 13595 14605 15679 15679
PROYEKSI LAPORAN ARUS KAS 5 TAHUN KE DEPAN
USAHA Martabak Manis (dalam ribuan rupiah)
Tabel 2.12: Proyeksi Aliran Arus Kas 5 Tahun Kedepan
UraianTahun
1 2 3 4 5
a. Sumber dana kas (Cash In
Flow) :
- Penjualan (Sales)
- Modal (Paid In Capital)
b. Penggunaan dana (Cash out
flow)
c. Arus kas bersih (net flow = a –
b)
d. Keadaan kas awal
e. Keadaan kas akhir (c + d)
102.415
7.000
93.736
15.679
0
15.679
113.204,3
0
95.670,9
17.533,4
15.679
33.212,4
118.864,5
0
97871,3
20.993,2
17.533,4
38.526,6
130.750,9
0
100.807.4
29.943,5
20.993,2
50.936,7
146.441
0
103.327,6
43.113,4
29.943,5
73.056,9
2. BEP ( Break Even Point )
Break Even Point merupakan estimasi kasar untuk
menghitung berapa lama modal yang dikeluarkan akan kembali.
Untuk mengetahui berapa lama modal usaha sop buah ini
akan kembali maka perhitungan BEP nya adalah :
Rumusnya:
Total Pendapatan = Total Pengeluaran
(Harga Jual x Qty) = (Biaya tetap + biaya
variabel) Estimasi dalam 1 bulan:
Qty 1 bulan = 900 unit
Harga = 900 x Rp 9.000 = Rp 8.100.000
Biaya Variabel = Rp. 5.130.000
Biaya Tetap = Rp. 10.467.000
Estimasi BEP =
= Rp 10.467.000
Rp8.100.000-Rp 5.130.000
= + 3,52 Bulan
J. Analisis Resiko
Resiko timbul karena adanya ketidakpastian. Biasanya ketidakpastian
diakibatkan karena adanya keraguan terhadap sesuatu hal dimasa depan atau
kelemahan seseorang/perusahaan dalam memprediksi masa depan
perusahaannya. (Raja Bongsu, Syafrizal Helmi Situmorang, Frida
Ramadini,2010:115) Resiko yang mungkin akan dihadapi oleh usaha ini yaitu:
1. Resiko usaha
a. Resiko sistematis
Resiko yang mungkin terjadi adalah berkurangnya laba
perusahaan karena terjadinya situasi ekonomi yang buruk, seperti
terjadinya inflasi. Hal ini akan mengurangi permintaan konsumen akan
martabak karena naiknya kebutuhan pokok, maka konsumen akan lebih
memilih barang- barang kebutuhan pokok dari pada membeli martabak
manis
b. Resiko nonsistematis
Resiko nonsistematis yang mungkin akan dihadapi oleh usaha ini adalah
kesalahan manusia (human error), seperti kurangnya pengawasan
manajer bagian produksi sehingga produk yang dihasilkan rusak,
dan lain-lain.
2. Antisipasi risiko usaha
a. Antisipasi resiko usaha sistematis
Untuk mengantisipasi resiko akibat situasi ekonomi yang buruk, maka
usaha ini dapat mengurangi kegiatan produksi martabak manisnya sesuai
kemungkinan permintaan konsumen akan produk, sehingga
kerugian
yang ditanggung tidak terlalu besar. Alternatif lain, usaha ini dapat
memberikan potongan harga untuk pembelian dengan jumlah tertentu
sehingga dapat menarik minat konumen.
b. Antisipasi resiko usaha nonsistematis
Untuk mengurangi resiko usaha nonsistematis, maka harus diadakan
pengawasan internal secara berkala untuk meminimalisisir kesalahan
manusia. Selain itu, pelatihan dan pengembangan diri SDM juga
dibutuhkan untuk mengembangkan potensi diri para karyawan.