MARKAS BESAR KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK …srena-polri.com/upload/DOC-249-15. LAP MONEV RES KAYONG...
Transcript of MARKAS BESAR KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK …srena-polri.com/upload/DOC-249-15. LAP MONEV RES KAYONG...
Laporan Monitoring Evaluasi Implementasi Pembentukan Polres Kayong Utara Polda Kalimantan Barat
1
MARKAS BESAR KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
STAF PERENCANAAN UMUM DAN ANGGARAN
LAPORAN
MONITORING DAN EVALUASI IMPLEMENTASI PEMBENTUKAN
KEPOLISIAN RESOR KAYONG UTARA POLDA KALIMANTAN BARAT
I. PENDAHULUAN
1. Umum
Situasi keamanan dan ketertiban masyarakat saat ini dipengaruhi oleh
berbagai faktor, antara lain perkembangan lingkungan strategis, pesatnya
kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi dan informasi yang salah satu
dampak negatifnya pada peningkatan kuantitas dan kualitas kejahatan,
munculnya jenis kejahatan baru (the new dimention of crime), kejahatan
konvensional dengan modus baru yang menggunakan teknologi serta masih
tingginya kejahatan yang bersifat kontinjensi seperti konflik sosial, konflik
horisontal, separatisme dan radikalisme. Atas kondisi tersebut maka perlu
dilakukan langkah-langkah antisipasi dan penanggulangan agar tidak
berkembang menjadi gangguan Kamtibmas yang lebih luas. Selain itu
dinamika yang berkembang didalam masyarakat menuntut Polri untuk
mampu menjawab semua tantangan tugas tersebut guna menciptakan rasa
aman pada masyarakat dalam menjalankan aktifitasnya.
Guna mengantisipasi hakekat ancaman khususnya di tingkat
kewilayahan yang semakin meningkat dan untuk mengimbangi pemekaran
wilayah adiministrasi agar tertata dengan baik, maka dilakukan pembentukan
Polres Kayong Utara Polda Kalimantan Barat yang pembentukannya
disahkan berdasarkan Keputusan Kapolri Nomor: Kep/1105/X/2016 tanggal
25 Oktober 2016. Pembentukan tersebut berpedoman pada Peraturan
Kapolri Nomor 23 Tahun 2010 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja
Satuan Organisasi pada Tingkat Kepolisian Resort dan Kepolisian Sektor
serta Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 7
Tahun 2014 tentang Pembentukan dan Peningkatan Status Kesatuan
Kewilayahan.
Laporan Monitoring Evaluasi Implementasi Pembentukan Polres Kayong Utara Polda Kalimantan Barat
2
Polres Kayong Utara sudah dibentuk kurang lebih 1 (satu) tahun oleh
karena itu untuk mengetahui bagaimana implementasi pembentukan tersebut
maka perlu dilakukan monitoring dan evaluasi di bidang sumber daya
manusia, sarana dan prasarana, anggaran, operasional, serta kendala/
hambatan yang dihadapi. Pengkajian ini sebagai masukan bagi
perkembangan organisasi khususnya di tingkat kewilayahan dalam rangka
meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat guna pemeliharaan
Kamtibmas demi terwujudnya Kamdagri.
2. Dasar
a. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 52 Tahun 2010 tentang
Susunan Organisasi dan Tata Kerja Kepolisian Negara Republik
Indonesia;
b. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2017 tentang
Perubahan atas Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 52
Tahun 2010;
c. Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 23
Tahun 2010 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Satuan
Organisasi pada Tingkat Kepolisian Resort dan Kepolisian Sektor;
d. Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 7
Tahun 2014 tentang Pembentukan dan Peningkatan Status Kesatuan
Kewilayahan;
e. Keputusan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor:
Kep/1105/X/2016 tanggal 25 Oktober 2016 tentang Pembentukan
Kepolisian Resor Kayong Utara Polda Kalimantan Barat;
f. Surat Perintah Asrena Kapolri Nomor: Sprin/597/XI/2017 tanggal 1
Nopember 2016 tentang Pokja Monitoring dan Evaluasi Implementasi
Pembentukan Polres Kayong Utara Polda Kalimantan Barat.
3. Ruang Lingkup
Lingkup pembahasan dalam laporan ini mencakup Sumber Daya
Manusia (SDM), sarana prasarana, dukungan anggaran, operasional dan
kendala atau hambatan yang dihadapi.
Laporan Monitoring Evaluasi Implementasi Pembentukan Polres Kayong Utara Polda Kalimantan Barat
3
4. Maksud dan Tujuan
a. Maksud
Untuk mengetahui sampai sejauh mana implementasi pembentukan
Polres Kayong Utara dalam meningkatkan pelayanan kepada
masyarakat serta mengantisipasi dan menangani gangguan Kamtibmas
guna terwujudnya situasi Kamtibmas yang kondusif.
b. Tujuan
Sebagai bahan masukan bagi pimpinan dalam menentukan kebijakan
lebih lanjut dalam rangka mendukung operasionalisasi Polres dan
pengembangan organisasi Polri.
5. Tata Urut
I. PENDAHULUAN
II. PELAKSANAAN
III. HASIL MONITORING DAN EVALUASI
IV. KESIMPULAN DAN SARAN
V. PENUTUP
DOKUMENTASI DAN LAMPIRAN
II. PELAKSANAAN
6. Tim Monitoring dan Evaluasi
a. KBP Agus Santosa, S.H., S.I.K., Kabagmonev Rolemtala Srena Polri
selaku ketua tim;
b. AKBP Halasan Roland Situmeang, S.I.K., S.H., Kasubbagmonevtala
Bagmonev Rolemtala Srena Polri, selaku sekretaris;
c. Kompol Novi Kristiyana, S.I.K., Kaurmin Bagmonev Rolemtala Srena
Polri, selaku anggota;
d. Penata Toto Prasetio, S.Kom., Pamin Bagmonev Rolemtala Srena
Polri, selaku anggota.
7. Tempat
a. Polda Kalimantan Barat.
b. Polres Kayong Utara daerah hukum Polda Kalimantan Barat.
Laporan Monitoring Evaluasi Implementasi Pembentukan Polres Kayong Utara Polda Kalimantan Barat
4
8. Waktu pelaksanaan monitoring dan evaluasi
Monitoring dan evaluasi implementasi pembentukan Polres Kayong Utara
Polda Kalimantan Barat dilaksanakan pada tanggal 28 s.d. 30 Nopember 2017
dengan kegiatan sebagai berikut:
NO HARI/TANGGAL JAM KEGIATAN
1. Selasa, 28
Nopember 2017
08.25 Tim berangkat dari Jakarta menuju
Pontianak Kalimantan Barat
10.05 Tim tiba di Bandara Supadio Pontianak
Kalimantan Barat
10.30 Tim menuju Mako Polda Kalimantan Barat
11.00 Menghadap Kapolda/Wakapolda
Kalimantan Barat
14.00 Tim menuju Kayong Utara melalui
Ketapang dengan pesawat udara
17.00 Tim tiba di Kayong Utara
2. Rabu, 29
Nopember 2017
07.30 Tim berangkat menuju Mako Polres
Kayong Utara
08.00 Ketua Tim dan Kapolres memberikan
arahan kepada personel Polres Kayong
utara
08.30 Tim melaksanakan pendalaman materi
monitoring dan evaluasi bersama staf
Polres Kayong Utara beserta masyarakat
sebagai koresponden survey kepuasan
masyarakat
11.00 Tim bersama rombongan mengunjungi
lokasi pembangunan Mako Polres Kayong
Utara
15.00 Tim menuju Pontianak melalui Ketapang
dengan pesawat udara
16.00 Tim tiba di Pontianak
Laporan Monitoring Evaluasi Implementasi Pembentukan Polres Kayong Utara Polda Kalimantan Barat
5
NO HARI/TANGGAL JAM KEGIATAN
3. Kamis, 30
Nopember 2017
08.00 Tim menuju Bandara Supadio Pontianak
Kalimantan Barat
10.55 Tim menuju Jakarta
III. HASIL MONITORING DAN EVALUASI
9. Hasil dari monitoring dan evaluasi implementasi pembentukan Polres
Kayong Utara Polda Kalimantan Barat dapat digambarkan sebagai berikut:
a. Perkembangan Lingkungan Strategis Kabupaten Kayong Utara
1) Geografi
Luas wilayah Kabupaten Kayong Utara keseluruhan seluas:
4.568,26 Km², yang terdiri atas daerah perkotaan, pinggiran,
pedesaan. Adapun rincianya sebagai berikut :
a) Kecamatan Pulau Maya : Luas 764.60 Km²;
b) Kecamatan Sukadana : Luas 1.027,07 Km²;
c) Kecamatan Simpang Hilir : Luas 1.538,99 Km²;
d) Kecamatan Teluk Batang : Luas 654.77 Km²;
e) Kecamatan Seponti : Luas 158.01 Km²;
f) Kecamatan Kepulauan Karimata : Luas 424.82 Km².
Adapun batas wilayah Kabupaten Kayong Utara sebagai berikut :
a) Sebelah Utara berbatasan dengan wilayah Kabupaten Kubu
Raya, Kabupaten Ketapang dan Selat Karimata;
b) Sebelah Selatan berbatasan dengan Selat Karimata dan
Kabupaten Ketapang;
c) Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Ketapang;
d) Sebelah Barat berbatasan dengan Selat Karimata.
Kabupaten Kayong Utara memiliki kondisi geografis terdiri atas
daratan dan pulau-pulau yang terpisah oleh sungai dan laut. Oleh
karena itu, wilayah ini akan sangat berpotensi menjadi pusat lalu
lintas perdagangan antar pulau dan pariwisata khususnya wisata
bahari.
Laporan Monitoring Evaluasi Implementasi Pembentukan Polres Kayong Utara Polda Kalimantan Barat
6
2) Demografi
Penduduk di Kabupaten Kayong Utara sesuai data Badan Pusat
Statistik Kabupaten Kayong Utara tahun 2014 berjumlah 103.282
jiwa, terdiri dari:
a) Kecamatan Pulau Maya : 14.259 orang;
b) Kecamatan Sukadana : 23.314 orang;
c) Kecamatan Simpang Hilir : 31.238 orang;
d) Kecamatan Teluk Batang : 20.500 orang;
e) Kecamatan Seponti : 10.819 orang;
f) Kecamatan Kepulauan Karimata : 3.152 orang.
Jenis suku/etnis yang ada di wilayah Kabupaten Kayong Utara
antara lain: Melayu, Tionghoa, Dayak, Jawa, Madura, Bugis,
Minang, Sunda, Bali dan lain-lain. Adat istiadat sehari-hari yang
masih kental umumnya menggunakan adat Melayu. Adapun jenis
pekerjaan masyarakat di wilayah Kabupaten Kayong Utara antara
lain : dagang, nelayan, petani, PNS, TNI / Polri dan wiraswasta.
3) Di wilayah Kabupaten Kayong Utara terdapat instansi pemerintahan
dan pendidikan, antara lain:
a) Pemerintah Daerah
b) Kantor Bupati Kayong Utara
c) Kantor DPRD Kabupaten Kayong Utara
d) Kantor KPU Kayong Utara
e) Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Kayong Utara
f) Kantor Badan Pertanahan Negara (BPN) Kabupaten Kayong
Utara
g) Kantor Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Kayong Utara
h) Kantor Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kab
Kayong Utara
i) Kantor Perikanan dan Kelautan Kabupaten Kayong Utara
j) Kantor Dinas Perhubungan Kabupaten Kayong Utara
k) Kantor Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Kayong Utara
l) Kantor Bina marga dan Pengairan Kabupaten Kayong Utara
m) Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Kayong Utara
Laporan Monitoring Evaluasi Implementasi Pembentukan Polres Kayong Utara Polda Kalimantan Barat
7
n) Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kayong Utara
o) Kantor Kehutanan Kabupaten Kayong Utara
p) Kantor Pemerintahan Desa Kabupaten Kayong Utara
q) Kantor Kantor Dinas Cipta Karya, Tata ruang dan kebersihan
Kabupaten Kayong Utara
r) Kantor Dinas Sosial Kabupaten Kayong Utara
s) Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Kayong Utara
t) Kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten
Kayong Utara
u) Kantor Dinas Kearsipan dan Kepustakaan Daerah
v) Instansi Samping
w) Kantor LP Kelas II-A;
x) Kantor LP Kelas II-B;
y) Kantor Rutan.
z) Sekolah:
(1) TK/RA : 35;
(2) SD/MI : 113;
(3) SMP/MTs : 44;
(4) SMA/MA/SMK : 17.
4) Sumber daya alam
Pada setiap kecamatan di Kabupaten Kayong Utara mengandung
potensi sumber daya alam yang melimpah, baik sumberdaya alam
di permukaan maupun berupa bahan galian. Sumber daya alam
galian meliputi Emas, Air Raksa, Antimoni, Besi, Bauksit, Pasir
Kwarsa, Pasir/krikil, gambut, Timah Putih, Granit, dan tanah urug.
Sumber daya alam di permukaan berupa laut, hutan, sungai,
gunung, dan potensi tanah cocok untuk dikembangkan bagi
pertanian dan perkebunan. Sementara itu, kondisi alam serta
topografinya yang memiliki banyak pantai menjadikan daerah ini
berpotensi untuk wisata alam terutama pariwisata pantai
laut/bahari, serta kawasan pariwisata budidaya. Begitu juga dengan
potensi Taman Nasional Gunung Palung yang dapat dijadikan
laboratorium penelitian.
Laporan Monitoring Evaluasi Implementasi Pembentukan Polres Kayong Utara Polda Kalimantan Barat
8
Potensi lahan untuk pengembangan tanaman pangan dan
hortikultura di Kabupaten Kayong Utara cukup besar, walaupun
produksi dan produktivitasnya perlu ditingkatkan. Luas lahan untuk
tanaman padi seluas 31.558 hektar, luasan tersebut didominasi
oleh sawah tadah hujan seluas 27.018 ha, sawah semi teknis 163
ha, sawah pasang surut 1.452 ha, dan ladang/huma 2.925 ha.
Jumlah produksi tanaman padi sebesar 143.582 ton dengan rincian
padi sawah sebanyak 112.647 ton dan padi ladang 30.935 ton.
Hasil produksi jagung pada tahun 2007 sebesar 631 ton, ubi kayu
sebesar 16.464 ton, ubi jalar sebesar 765 ton, kacang tanah
sebesar 96 ton, kacang kedelai 4 ton dan kacang hijau sebesar 3
ton.
Jenis tanaman perkebunan yang ada di Kabupaten Kayong Utara
cukup beragam, seperti karet, kelapa, kelapa sawit, kopi, dan kakao
dengan luas 13.694 Ha. Jumlah petani (KK) yang memiliki kebun
sebesar 11.028 orang. Sedangkan produksinya pada tahun 2007
untuk karet 892 ton, kelapa (kelapa dalam dan kelapa hibrida)
4.798 ton, sawit 2.400 ton, dan kopi 288 ton.
Wilayah Kabupaten Kayong Utara yang cukup luas dan masih
memiliki banyak kawasan hutan merupakan suatu kekayaan
tersendiri yang dapat dimanfaatkan. Berdasarkan data luas
kawasan hutan dan perairan Dinas Kehutanan Kabupaten
Ketapang pada tahun 2006, sebanyak 506.472 hektar dari luas
wilayah Kabupaten Kayong Utara digunakan sebagai taman
nasional/cagar alam/laut 209.976 hektar, hutan lindung 31.324
hektar, kawasan lindung 27.314 hektar, hutan produksi terbatas
9.530 hektar, hutan produksi biasa 62.501 hektar, hutan produksi
konversi 23.896 hektar, sedangkan yang digunakan sebagai
kawasan pertanian lahan kering/basah adalah sebesar 141.931
hektar.
Kabupaten Kayong Utara mempunyai potensi yang cukup besar
untuk pengembangan bidang peternakan dan kehewanan. Populasi
ternak besar pada tahun 2014 di Kabupaten Kayong Utara untuk
jenis sapi adalah 4.746 ekor, jumlah ternak kambing sebanyak
Laporan Monitoring Evaluasi Implementasi Pembentukan Polres Kayong Utara Polda Kalimantan Barat
9
4.418 ekor, dan babi 2.087 ekor. Untuk jenis ternak kerbau
jumlahnya tidak sebanyak ternak yang lain, hanya ada sebanyak 30
ekor. Sedangkan pada populasi golongan ternak unggas ayam
pedaging mencapai 15.023 ekor.
Kabupaten Kayong Utara yang sebagian wilayahnya terdiri dari dari
perairan baik berupa laut maupun sungai-sungai yang mengalir di
beberapa kecamatan. Keberadaan perairan ini merupakan suatu
potensi yang baik untuk mengembangkan sektor perikanan baik
perikanan laut, perikanan umum maupun budidaya kolam. Namun
pada kenyataannya potensi tersebut belum dimanfaatkan secara
maksimal. Pada tahun 2014 jumlah produksi perikanan Kabupaten
Kayong Utara mencapai 16.158,80 ton. Kontribusi terbesar
disumbang oleh perikanan laut, yaitu sebesar 10.551,90 ton.
Produksi ikan awetan memberikan kontribusi terbesar kedua
setelah perikanan laut, yaitu sebesar 5.089,90 ton. Sedangkan
produksi perikanan umum dan budidaya kolam masingmasing
adalah 502 ton dan 15 ton.
Ada beberapa jenis mineral yang tersimpan di kecamatan
kecamatan yang ada di Kabupaten Kayong Utara. Jenis mineral
yang ada di Kabupaten Kayong Utara antara lain adalah Antimoni
Stibium (Sb), Bauksit (Al2O3), Emas (Au), Timah Putih (Sn), Pasir
Kuasa, dan Granit. Selain itu, Kayong Utara juga berpotensi
gambut. Dari lima kecamatan yang ada di Kabupaten Kayong
Utara, hanya ada dua kecamatan yang berpotensi. Dua daerah
tersebut adalah Kecamatan Sukadana dan Kecamatan Pulau Maya
Karimata. Daerah Sukadana berpotensi akan Aurum (Au), Timah
Putih (Sn), Pasir Kuarsa dan Granit, tetapi masih berupa indikasi.
Sedangkan untuk jenis mineral Bauksit (Al2O3) banyak terdapat di
daerah Pulau Maya Karimata, melalui penelitian diketahui bahwa
cadangan Bauksit (Al2O3) cukup luas. Pulau Maya Karimata juga
berpotensi Antimoni Stibium (Sb), Emas dan Granit (diindikasikan
adanya cadangan mineral). Namun di daerah Gunung Satai
ternyata telah ditemukan cadangan granit lebih dari 3,14 juta ton.
Jumlah ini lebih sedikit bila dibandingkan dengan cadangan granit
Laporan Monitoring Evaluasi Implementasi Pembentukan Polres Kayong Utara Polda Kalimantan Barat
10
yang ada di Kecamatan Sukadana. Dua daerah yang berpotensi
Granit di Sukadana yaitu Gunung Palung dan Pekajan. Di dua
daerah ini, ditemukan cadangan Granit sebesar lebih dari 100 juta
ton. Kecamatan Sukadana juga berpotensi gambut dan air terjun.
Hal ini tentunya memberikan banyak keuntungan bagi pendapatan
daerahPengelolaan pertambangan yang belum optimal. Deposit
pertambangan yang cukup potensial antara lain emas, bauksit,
timah putih, antimoni, granit, pasir kwarsa, kaolin, dan gambut.
Kabupaten Kayong Utara merupakan wilayah yang kaya akan
sumber daya alam, dimana dalam pemanfaatannya harus
mengindahkan kelestarian lingkungan hidup. Kondisi lingkungan
hidup di Kabupaten Kayong Utara pada umumnya baik.
Pencemaran lingkungan relatif masih kecil. Polusi udara akibat
pembakaran lahan hutan dan lahan masih terjadi, terutama dalam
pembukaan ladang, akan tetapi dampaknya terhadap lingkungan
global relatif kecil. Akan tetapi kerusakan lingkungan akibat illegal
logging perlu mendapat perhatian, karena dapat menyebabkan
terganggunya keseimbangan dan kelestarian flora dan fauna yang
ada.
5) Politik
pembangunan bidang politik di Kabupaten Kayong Utara terus
berkembang dengan dukungan moril dan etika politik yang
bersumber pada nilai-nilai Pancasila dan Undang-Undang Dasar
1945. Euphoria reformasi juga mempengaruhi perkembangan
politik di wilayah Kabupaten Kayong Utara. Partai Politik yang ada
di Kabupaten Kayong Utara sebanyak 12 partai Partai Politik yaitu
partai Nasdem, PKB, PKS, PDIP, Golkar, Gerindra, Demokrat,
PAN, PPP, Hanura, PKB dan PKPI, dengan jumlah Daftar Pemilih
Tetap berdasarkan data pada komisi pemilihan umum tahun 2014
sejumlah: 73.398.
6) Ekonomi
Obyek vital nasional yang berada di Kabupaten Kayong Utara
adalah :
Laporan Monitoring Evaluasi Implementasi Pembentukan Polres Kayong Utara Polda Kalimantan Barat
11
a) Perusahaan Listrik Negara;
b) PDAM Kabupaten Kayong Utara;
c) SPBU;
d) Perum Pegadaian;
e) Badan Urusan Logistik;
f) Bank Rakyat Indonesia;
g) PT. Teluk Batang Mitra Sejati.
h) Hotel Mahkota Kayong;
i) Penginapan Anugrah;
j) Penginapan Green Lubuk Baji;
k) Penginapan Family;
l) Penginapan Putra Fajar.
7) Sosial budaya
Sebagian besar masyarakat hidup dalam alam agraris. Kondisi
kehidupan mereka di bidang sosial budaya cukup baik, ditandai
dengan tetap terpeliharanya penghargaan terhadap keragaman
budaya, kondusifnya interaksi antar budaya, dan terciptanya solusi
masalah sosial dengan tanpa kekerasan.
Pemberdayaan kaum perempuan cukup diperhatikan, tercermin
pada semakin meningkatnya kualitas hidup mereka, serta semakin
terbukanya kesempatan peran yang dapat mereka lakukan di
dalam masyarakat dan pemerintahan. Demikian pula perhatian
terhadap pembinaan remaja dan pemuda yang menunjukkan
adanya peningkatan.
Kondisi di bidang agama dan kepercayaan menunjukkan adanya
kemampuan untuk bertahan dan mempertahankan warisan paham
dan pengamalan agama yang telah ada yang di dapat secara turun
temurun. Mayoritas pemeluk agama di Kabupaten Kayong Utara
adalah Islam, penduduk daerah Kabupaten Kayong Utara yang
heterogen baik suku agama dan kebudayaan memiliki karakteristik
sebagai berikut:
Laporan Monitoring Evaluasi Implementasi Pembentukan Polres Kayong Utara Polda Kalimantan Barat
12
a) pengaruh adat yang masih kuat dengan beragam corak
sehingga penduduk sangat sensitif terhadap perubahan
budaya atau gesekan budaya;
b) sangat menjunjung tinggi harga dan kehormatan keluarga
serta fanatisme agama;
c) tingginya pengaruh para tokoh agama yang dijadikan
pedoman oleh masyarakat.
d) Kondisi masyarakat kabupaten Kayong Utara sangat
heterogen, dimana terdapat kesenjangan antara masyarakat
yang berkecukupan dan masyarakat miskin.
8) Pertahanan dan keamanan
a) Kesatuan TNI yang ada di wilayah Kabupaten Kayong Utara:
(1) Koramil di masing-masing Kecamatan;
(2) Pos Angkatan Laut di Pulau Pelapis.
b) Kesatuan Kepolisian (Polri)
(1) Polsek Sukadana;
(2) Polsek Simpang Hilir;
(3) Polsek Teluk Batang;
(4) Polsek Seponti;
(5) Polsek Pulau Maya Karimata.
b. Kondisi Internal Polres Kayong Utara
1) Bidang SDM.
a) Polres Kayong Utara : 146 personel
b) Polsek Sukadana : 20 personel
c) Polsek Simpang Hilir : 15 personel
d) Polsek Teluk Batang : 14 personel
e) Polsek Seponti : 12 personel
f) Polsek Pulau Maya Karimata : 14 personel
Masih terdapat kekurangan 354 personel pada Polres dari jumlah
DSP sebesar 500 personel baru terpenuhi 146 personel (29,2%).
Laporan Monitoring Evaluasi Implementasi Pembentukan Polres Kayong Utara Polda Kalimantan Barat
13
Komposisi Personel Polres Per Satfung
NO SATFUNG DSP RIIL % +/-
1. PIMPINAN 2 2 100 0
2. BAG OPS 23 6 26 -17
3. BAG SUMDA 29 12 41 -17
4. BAG REN 12 4 33 -8
5. SIUM 11 6 55 -5
6. SIKEU 9 5 56 -4
7. SIPROPAM 15 8 53 -7
8. SIWAS 9 2 22 -7
9. SPKT 13 6 46 -7
10. SAT INTELKAM 51 12 24 -39
11. SAT RESKRIM 66 15 23 -51
12. SAT NARKOBA 25 6 24 -19
13. SAT BINMAS 21 7 33 -14
14. SAT SABHARA 125 28 22 -97
15. SAT LANTAS 73 19 26 -54
16. SAT TAHTI 8 2 25 -6
17. SITIPOL 8 2 25 -6
18. PA / BA POLRES KAYONG UTARA
0 4 4
Komposisi Personel Polsek Jajaran Polres Kayong Utara
NO SATFUNG DSP RIIL % +/-
1. POLSEK SUKADANA 50 20 40% -30
2. POLSEK SIMPANG HILIR 50 15 30% -35
3. POLSEK PULAU MAYA KARIMATA
50 14 28% -36
4. POLSEK TELUK BATANG 50 14 28% -36
5. POLSEK SEPONTI 30 12 40% -18
Laporan Monitoring Evaluasi Implementasi Pembentukan Polres Kayong Utara Polda Kalimantan Barat
14
2) Bidang Sarpras.
a) Lahan dan Bangunan
Mako Polres Kayong Utara dibangun seluas 1.500 m2 di atas
lahan 5 Ha yang sedang dalam proses pembangunan dengan
perkembangan saat ini sampai dengan 85%, yang berstatus
sertifikat atas nama Polri dengan target penyelesaian 100%
pada tanggal 16 Desember 2017.
b) Kendaraan
NO JENIS KENDARAAN KONDISI
JUMLAH BB RR RB
1 RANMOR RODA 2 64 6 2 72
2 RANMOR RODA 4 5 1 0 6
3 RANMOR RODA 6 1 0 0 1
4 RANTIS 1 0 0 1
TOTAL 71 7 2 80
c) Alsus
(1) Senpi : 53 pucuk;
(2) Amunisi : 520 buah;
(3) Tameng : 30 buah;
(4) Rompi : 30 buah;
(5) Pelindung kaki/tangan : 30 buah;
(6) Tongkat : 30 buah;
(7) Borgol : 10 buah;
(8) Pemadam api : 5 buah;
Laporan Monitoring Evaluasi Implementasi Pembentukan Polres Kayong Utara Polda Kalimantan Barat
15
(9) Senter : 5 buah;
(10) Video camera : 1 unit;
(11) HT : 10 unit.
3) Bidang anggaran.
a) Dukungan anggaran Polres T.A. 2017, sebagai berikut:
ANGGARAN DIPA Penyerapan %
Belanja Pegawai Rp. 12.087.426.000,- Rp. 8.880.806.722,- 73.47%
Belanja Barang Rp. 4.999.226.000,- Rp. 3.767.081.930,- 75.35%
Belanja Modal Rp. 14.208.158.000,- Rp. 9.523.521.100,- 67.03%
JUMLAH Rp 31,294,810,000,- Rp. 22,171,409,752,- 70.85%
b) Dukungan anggaran operasional:
(1) Pam giat Masyarakat Rp. 80.640.000,-
(2) Cipta Kondisi Rp. 80.640.000,-
(3) Rapat Rutin Teknis Rp. 60.000.000,-
(4) Giat Hari Besar Keagamaan Rp. 13.440.000,-
(5) Peralatan Kebersihan Kantor Rp. 7.446.000,-
(6) Langganan Koran Rp. 3.000.000,-
(7) Honor PPNPN Rp. 49.500.000,-
(8) Ekstra fooding Latihan Dalmas Rp. 15.048.000,-
(9) Ekstra fooding Olahraga Rp. 22.500.000,-
(10) Penyelidikan TP Narkoba Rp. 8.000.000,-
(11) Penyidikan TP Narkoba Rp. 8.000.000,-
(12) Cetak Blanko AK-23 Rp. 24.498.000,-
Laporan Monitoring Evaluasi Implementasi Pembentukan Polres Kayong Utara Polda Kalimantan Barat
16
(13) Cetak Cartrid Rp. 7.502.000,-
(14) Belanja Perjalanan Bisa Rp. 251.920.000,-
(15) Belanja Perjalanan Dinas Dalam Kota Rp. 54.150.000,-
c) Dukungan anggaran PNBP:
(1) Pengadaan Komputer Rp. 50.000.000 ,-
(2) Harwat Aplikasi Setor PNBP Rp. 3.000.000,-
(3) Honor SKCK Tingkat Polsek Rp. 8.400.000,-
(4) ATK SKCK Tingkat Polres Rp. 1.034.000,-
(5) ATK SKCK Tingkat Polsek Rp. 15.000.000,-
(6) Pulsa PDA Polsek Sukadana Rp. 1.200.000,-
(7) Turwali Lantas Polres Rp. 77.104.000,-
(8) Turwali Lantas Polsek Rp. 77.104.000,-
(9) Cetak Buku SSBP Rp. 1.200.000,-
(10) Dikmas Lantas Rp. 25.000.000,-
(11) Honor Operator Data Laka Lantas Rp. 3.600.000,-
(12) Lidik Sidik Laka Lantas Rp. 42.113.000,-
(13) Honor PNBP Lantas Rp. 64.800.000,-
d) Kebijakan Kapolres dalam mendukung kegiatan yang tidak
didukung anggaran rutin adalah dengan menggunakan
anggaran Duk Ops Polres Kayong Utara.
e) Belum ada MoU Hibah berkaitan dengan hibah anggaran,
hibah kegiatan dan hibah barang.
4) Bidang Kamtibmas.
a) Data kriminalitas tahun 2017 sebagai berikut
NO GANGGUAN KAMTIBMAS Tahun 2017
CT CC
1 Kriminalitas 52 46
2 Unjuk rasa 1 1
3 Konflik sosial - -
4 Kontinjensi - -
5 Terorisme - -
6 Ancaman menonjol lainnya - -
Jumlah 53 47
Laporan Monitoring Evaluasi Implementasi Pembentukan Polres Kayong Utara Polda Kalimantan Barat
17
Langkah yang sudah dan akan dilakukan Polres untuk
menekan angka gangguan Kamtibmas adalah dengan
melaksanakan kegiatan Kepolisian sesuai dengan fungsi
operasional secara kegiatan rutin Kepolisian dan operasi
khusus Kepolisian seperti patroli rutin yang dilaksanakan 2 kali
sehari dan melakukan sambang desa serta penyuluhan
kepada masyarakat.
b) Data Laka Lantas
No KASUS LAKA Jumlah MD LB LR Materil
1 P 21 2 - - -
2 Sidik 13 - - -
3 ADR 8 - - -
Jumlah 23 8 5 12 Rp. 15.500.000,-
5) Kegiatan operasional.
a) Peran serta Polres dalam mendukung kegiatan Pemda
setempat, masyarakat dan instansi terkait lainnya adalah
dengan memberikan pelayanan tugas kepolisian yang semula
di Polres Ketapang dengan jarak 78 KM, sekarang langsung
dengan Polres Kayong Utara serta memberikan pelayanan
pengamanan kegiatan Pemda dan kegiatan Masyarakat baik
yang diselenggarakan Pemda Kayong Utara maupun
Pemerintah Propinsi Kalbar di Kayong Utara.
b) Peran serta masyarakat dalam mendukung kegiatan Polres
Kayong Utara adalah dengan membantu kegiatan Kepolisian
dengan mitra Kamtibmas dan tokoh masyarakat lainnya.
c) Peran Pemda Kayong Utara terhadap Polres Kayong Utara
adalah dengan mendukung pembangunan Mapolres Kayong
Utara dan meminjampakaikan R4 untuk keperluan
Wakapolres.
d) Survey kepuasan masyarakat sudah pernah dilaksanakan
oleh Satintelkam Polres terkait pelayanan SKCK dengan hasil
kepuasan masyarakat yang cukup baik dikarenakan
pelayanan pengurusan SKCK sudah dekat dengan
Laporan Monitoring Evaluasi Implementasi Pembentukan Polres Kayong Utara Polda Kalimantan Barat
18
masyarakat yang sebelumnya mengurus SKCK dilaksanakan
di Polres Ketapang yang berjarak 78 Km.
e) Pelaksanaan Program Promoter di lingkungan Polres Kayong
Utara, setelah dibuatkan Sprin Kapolres Kayong Utara Nomor:
Sprin/254/VII/2017, tanggal 28 Juli 2017 tentang Nama-
Nama/Jabatan Penggiat Promoter Polres Kayong Utara,
karena keterbatasan ruangan dan Kantor masih pinjam milik
Camat Sukadana, maka belum dimungkinkan dibuatkan Panel
kegiatan Promoter.
f) Langkah/terobosan/inovasi yang sudah dan akan dilakukan
Polres dalam mendukung program Promoter, dengan
membuat rencana aksi Bulan Juli 2017 sampai dengan Bulan
Desember 2017 serta diperkirakan bulan Desember 2017
kantor baru Mapolres Kayong Utara telah selesai dan akan
dibuatkan panel promoter serta akan dibuatkan aplikasi
Promoter Polres Kayong Utara.
g) Pelaksanaan RBP telah dilaksanakan oleh Bag Ren Polres
Kayong Utara dengan membuatkan Sprin bagi personel
Polres untuk melaksanakan program RBP.
h) Pengukuran berdasarkan ITK sudah dilaksanakan oleh bagian
Perencanaan Polres Kayong Utara.
i) Output dan outcome yang dirasakan masyarakat sejak
dibentuknya Polres Kayong Utara adalah masyarakat dan
pemda Kayong Utara sangat berterima kasih kepada
Pimpinan Polri, sebagai contoh dalam pembuatan SKCK yang
seharusnya di Mapolres Ketapang yang jaraknya 78 KM,
sekarang dapat dilakukan di Kayong Utara, penanganan
kasus kriminal maupun Laka Lantas dapat ditangani dengan
lebih cepat.
6) Kendala dan hambatan.
Kendala dan hambatan yang dihadapi baik di bidang SDM,
Sarpras, dukungan anggaran dan lainnya yang berhubungan
dengan kegiatan Polres antara lain:
Laporan Monitoring Evaluasi Implementasi Pembentukan Polres Kayong Utara Polda Kalimantan Barat
19
a) Masih terdapat kekurangan personel Mapolres Kayong Utara
terutama Polwan yang dibutuhkan pada pelayanan PPA.
b) Masih banyak kekurangan Sarpras yang dibutuhkan di
Mapolres Kayong Utara seperti Alsintor, R4, R2,
Alkom/telp/jaringan internet dan Rumdin serta genset listrik
dikarenakan jaringan listrik PLN yang sering padam.
c) Masih sangat dibutuhkan anggaran yang cukup di wilayah
hukum Polres Kayong Utara terutama anggaran operasional.
d) Dengan adanya kekurangan personel, Sarpras dan anggaran
sehingga kegiatan operasional kepolisian di lapangan kurang
maksimal.
7) Langkah-langkah Polres dalam menghadapi kendala dan
hambatan, yaitu dengan mengajukan usulan kebutuhan personel,
Sarpras dan anggaran ke Polda Kalbar sesuai Renbut Mapolres
Kayong Utara TA. 2018.
8) Hasil jajak pendapat bersama masyarakat sebagai koresponden:
a) Masyarakat sangat mendukung dan terbantu dengan adanya
kehadiran Polres Kayong Utara.
b) Masyarakat merasakan lebih aman dan tertib sejak adanya
Polres Kayong Utara.
c) Masih terdapat beberapa petugas di pelayanan yang kurang
ramah dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
d) Masyarakat membutuhkan pelayanan SIM, STNK dan BPKB
dilaksanakan di Polres Kayong Utara.
Laporan Monitoring Evaluasi Implementasi Pembentukan Polres Kayong Utara Polda Kalimantan Barat
20
IV. PENUTUP
10. Kesimpulan
Implementasi dari pembentukan Polres Kayong Utara selama kurang lebih
sudah 1 tahun, telah berjalan dengan baik, walaupun belum maksimal
dengan berbagai kendala antara lain kekurangan personel, Sarpras,
dukungan anggaran operasional, sehingga pelaksanaan operasional Polres
di lapangan kurang maksimal.
11. Saran
a. Perlu dilakukan evaluasi secara berkesinambungan terhadap
implementasi pelaksanakan operasional kegiatan Polres Kayong Utara,
agar dapat diketahui kendala dan hambatan di lapangan dan dapat
meningkatkan kinerja Polres kedepan.
b. Agar Polres dapat mengajukan kerjasama kepada pihak Pemda maupun
swasta serta membuat usulan kebutuhan kepada satuan tingkat atas
baik Polda maupun Mabes Polri dalam pemenuhan personel, Sarpras
maupun anggaran
Demikian laporan pelaksanaan monitoring dan evaluasi implementasi
pembentukan Polres Kayong Utara Polda Kalimantan Barat sebagai bahan masukan
kepada pimpinan untuk menentukan kebijakan selanjutnya.
Jakarta, Nopember 2017
KABAGMONEV ROLEMTALA SRENA POLRI
Selaku
KETUA TIM
ttd.
AGUS SANTOSA, S.H., S.I.K
KOMISARIS BESAR POLISI NIP. 68060599