MARKAS BESAR ANGKATAN UDARA STAF AHLI · STAF AHLI OPTIMALISASI ... (TKTM) Simak BMN maupun ......

22
MARKAS BESAR ANGKATAN UDARA STAF AHLI OPTIMALISASI PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN GUNA MEWUJUDKAN OPINI WAJAR TANPA PENGECUALIAN DALAM RANGKA MENDUKUNG TUGAS TNI ANGKATAN UDARA Penulis : Kolonel Adm S. Budianto S.AP Marsda TNI Dr. Umar Sugeng H., S.I.P., S.E. M.M. Marsma TNI Emanuel Sugiharto Pendahuluan 1. Undang-Undang RI Nomor 34 Tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia (TNI), pasal 10 menjelaskan bahwa Angkatan Udara melaksanakan tugas TNI matra udara di bidang pertahanan, menegakkan hukum dan menjaga keamanan wilayah udara yurisdiksi nasional sesuai dengan ketentuan hukum nasional dan hukum internasional yang telah diratifikasi, serta melaksanakan tugas TNI dalam pembangunan dan pengembangan kekuatan matra udara dan melaksanakan pemberdayaan wilayah pertahanan udara. 1 Di dalam melaksanakan tugas tersebut, TNI Angkatan Udara (TNI AU) harus diimbangi dengan pembangunan kekuatan dan pembinaan kemampuan baik secara kuantitas maupun kualitas sehingga mampu berperan aktif sebagai alat pertahanan negara di udara yang handal. Pembangunan kekuatan diarahkan kepada penyediaan alat utama sistem senjata (alutsista) berteknologi tinggi dan sarana prasarana yang memadai serta pengembangan organisasi yang dilaksanakan secara bertahap dan berkesinambungan. Sementara pembinaan kemampuan diarahkan pada penyiapan sumber daya manusia dan sarana prasarana siap operasional yang dilakukan secara proporsional untuk mewujudkan kemampuan prajurit yang profesional dan dapat diandalkan melalui peningkatan anggaran belanja pertahanan harus menjadi prioritas pemerintah guna menghadapi tugas-tugas TNI ke depan yang tidak semakin ringan. 2. TNI dalam melaksanakan tugas-tugasnya, dibiayai dari anggaran pertahanan negara yang berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. 2 TNI AU sebagai bagian integral TNI menerima anggaran yang dialokasikan oleh pemerintah untuk dikelola dan dipertanggungjawabkan. Salah satu bentuk pertanggungjawaban keuangan dituangkan dalam bentuk laporan keuangan yang dilaksanakan oleh dinas keuangan serta badan-badan keuangan dibawahnya. Laporan keuangan TNI AU disusun dan 1 Undang-undang Nomor 34 Tahun 2004 Tentang TNI, Pasal 10. 2 Ibid, pasal 66

Transcript of MARKAS BESAR ANGKATAN UDARA STAF AHLI · STAF AHLI OPTIMALISASI ... (TKTM) Simak BMN maupun ......

MARKAS BESAR ANGKATAN UDARA STAF AHLI

OPTIMALISASI PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN GUNA MEWUJUDKAN OPINI WAJAR TANPA PENGECUALIAN

DALAM RANGKA MENDUKUNG TUGAS TNI ANGKATAN UDARA

Penulis Kolonel Adm S Budianto SAP Marsda TNI Dr Umar Sugeng H SIP SE MM

Marsma TNI Emanuel Sugiharto

Pendahuluan

1 Undang-Undang RI Nomor 34 Tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia

(TNI) pasal 10 menjelaskan bahwa Angkatan Udara melaksanakan tugas TNI matra

udara di bidang pertahanan menegakkan hukum dan menjaga keamanan wilayah udara

yurisdiksi nasional sesuai dengan ketentuan hukum nasional dan hukum internasional

yang telah diratifikasi serta melaksanakan tugas TNI dalam pembangunan dan

pengembangan kekuatan matra udara dan melaksanakan pemberdayaan wilayah

pertahanan udara1 Di dalam melaksanakan tugas tersebut TNI Angkatan Udara (TNI

AU) harus diimbangi dengan pembangunan kekuatan dan pembinaan kemampuan baik

secara kuantitas maupun kualitas sehingga mampu berperan aktif sebagai alat

pertahanan negara di udara yang handal Pembangunan kekuatan diarahkan kepada

penyediaan alat utama sistem senjata (alutsista) berteknologi tinggi dan sarana prasarana

yang memadai serta pengembangan organisasi yang dilaksanakan secara bertahap dan

berkesinambungan Sementara pembinaan kemampuan diarahkan pada penyiapan

sumber daya manusia dan sarana prasarana siap operasional yang dilakukan secara

proporsional untuk mewujudkan kemampuan prajurit yang profesional dan dapat

diandalkan melalui peningkatan anggaran belanja pertahanan harus menjadi prioritas

pemerintah guna menghadapi tugas-tugas TNI ke depan yang tidak semakin ringan

2 TNI dalam melaksanakan tugas-tugasnya dibiayai dari anggaran pertahanan

negara yang berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara2 TNI AU sebagai

bagian integral TNI menerima anggaran yang dialokasikan oleh pemerintah untuk dikelola

dan dipertanggungjawabkan Salah satu bentuk pertanggungjawaban keuangan

dituangkan dalam bentuk laporan keuangan yang dilaksanakan oleh dinas keuangan

serta badan-badan keuangan dibawahnya Laporan keuangan TNI AU disusun dan

1 Undang-undang Nomor 34 Tahun 2004 Tentang TNI Pasal 10 2 Ibid pasal 66

2

dilaporkan secara berjenjang mulai Badan Keuangan Tingkat IV (Pekas) Badan

Keuangan Tingkat III (Ku Kotama) Badan Keuangan Tingkat II (Diskuau) dan Badan

Keuangan Tingkat I (Pusku Kemhan)3 Tujuan pelaporan keuangan ini adalah menyajikan

informasi yang berguna untuk pengambilan keputusan dan menunjukkan akuntabilitas

entitas pelaporan atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya 4 Pelaporan

keuangan yang disusun harus dilaksanakan secara optimal guna mencapai opini wajar

tanpa pengecualian (WTP) Namun dalam proses penyusunan laporan keuangan belum

sepenuhnya mampu menunjukkan laporan keuangan yang berkualitas hal ini dapat dilihat

dari hasil LHP BPK RI dengan pemberian opini wajar dengan pengecualian (WDP) pada

LK Kemhan dan TNI tahun 2017 serta yang menjadi catatan atas opini tersebut adalah

terkait besarnya selisih transfer keluar dan transfer masuk (TKTM) Simak BMN maupun

persediaan selain hal tersebut yang juga menjadi catatan penting adalah terkait

persediaan dan aset yang belum diregister Permasalahan tersebut disebabkan karena

kurangnya pengetahuan dan pemahaman baik dari pengelola anggaran maupun

pengelola barang dalam penyusunan laporan keuangan yang sesuai dengan ketentuan

kurangnya komitmen pimpinan dalam pengelolaan keuangan di lingkungan UO TNI AU

kurangnya sinergitas antara unit akuntasi kuasa pengguna anggaran (UAKPA) dan unit

akuntansi pengguna barang (UAKPB) serta pelaksanaan mekanisme rekonsiliasi yang

harus dioptimalkan

3 Tugas TNI AU dalam melaksanakan penyusunan laporan keuangan TNI AU terdiri

atas Laporan Realisasi Anggaran Laporan Operasional Laporan Perubahan Ekuitas

Neraca dan Catatan atas Laporan Keuangan dibutuhkan kerjasama dan sinergi antara

badan keuangan yang mencatat pengeluaran dana dalam bentuk laporan keuangan dan

badan logistik yang mengadministrasikan penerimaan serta pengeluaran barang dalam

bentuk SIMAK BMN Upaya dan strategi guna meningkatkan kualitas laporan keuangan

TNI AU perlu dilaksanakan melalui peningkatan pengetahuan dan pemahaman baik dari

pengelola anggaran maupun pengelola barang dalam penyusunan laporan keuangan

yang sesuai dengan ketentuan adanya komitmen pimpinan dalam pelaksanaan tugas

dan kegiatan pengurusan keuangan negara mewujudkan sinergitas UAKPA dan UAKPB

serta kurang optimalnya pelaksanaan mekanisme rekonsiliasi antara Sistem Akuntansi

Keuangan (SAK) dan Sistem Informasi Manajemen Akuntansi Keuangan Barang Milik

Negara (SIMAK BMN) dalam penyusunan laporan keuangan TNI AU

3 Juklak Kapusku Kemhan No Juklak06aVII2015 tgl 13 Juli 2015 tentang Perubahan Penyusunan Lapku di Lingkungan Kemhan

dan TNI 4 Mursyidi 2013 Akuntansi Pemerintahan di Indonesia Refika Aditama Bandung hal 59

3

4 Daftar Pengertian Untuk menyamakan persepsi dalam naskah ini maka perlu

disusun daftar pengertian sebagai berikut

a Basis Akrual Basis Akrual adalah basis akuntansi yang mengakui

pengaruh transaksi dan peristiwa lainnya pada saat transaksi dan peristiwa itu

terjadi tanpa memperhatikan saat kas atau setara kas diterima atau dibayarkan5

b Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) Catatan atas Laporan

Keuangan adalah laporan yang menyajikan informasi tentang penjelasan atau

daftar terinci atau analisis atas nilai suatu pos yang disajikan dalam Laporan

Realisasi Anggaran Laporan Operasional Laporan Perubahan Ekuitas dan

Neraca dalam rangka pengungkapan yang memadai6

c Laporan Realisasi Anggaran Laporan realisasi anggaran adalah laporan

yang menyajikan ikhtisar sumber alokasi dan pemakaian sumber daya keuangan

yang dikelola oleh pemerintah yang menggambarkan perbandingan antara

anggaran dan realisasinya dalam satu periode pelaporan7

d Laporan Operasional Laporan operasional adalah laporan yang

menyajikan ikhtisar sumber daya ekonomi yang menambah ekuitas dan

penggunaannya yang dikelola oleh pemerintah pusat untuk kegiatan

penyelenggaraan pemerintah dalam satu periode pelaporan8

e Laporan Perubahan Ekuitas Laporan perubahan ekuitas adalah laporan

yang menyajikan informasi kenaikan atau penurunan ekuitas tahun pelaporan

dibandingkan dengan tahun sebelumnya9

f Neraca Neraca adalah adalah laporan yang menyajikan informasi posisi

keuangan pemerintah yaitu aset utang dan ekuitas pada tanggal tertentu10

5 Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 177Pmk052015 6 Ibid 7 Ibid 8 Ibid 9 Ibid 10 Ibid

4

g Opini BPK Opini BPK adalah pernyataan profesional pemeriksa mengenai

kewajaran informasi keuangan yang disajikan dalam laporan keuangan yang

didasarkan pada kriteria kesesuaian dengan standar akuntansi pemerintahan

kecukupan pengungkapan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan

dan efektivitas sistem pengendalian intern11

h Rekonsiliasi Rekonsiliasi adalah proses pencocokan data transaksi

keuangan yang diproses dengan beberapa sistemsubsistem yang berbeda

berdasarkan dokumen sumber yang sama12

i Stake Holders Stake holders adalah individu atau kelompok pemangku

kepentingan yang dukungan atau keputusannya dapat mempengaruhi kemajuan

dalam sebuah organisasi13

j Unit Akuntansi Keuangan Pengguna Barang (UAKPB) UAKPB adalah

Unit akuntansi yang melakukan kegiatan akuntansi dan pelaporan BMN tingkat

satuan kerja14

k Unit Akuntansi Kuasa Pengguna Anggaran (UAKPA) Unit Akuntansi

Kuasa Pengguna Anggaran (UAKPA) adalah Unit akuntansi yang melakukan

kegiatan akuntansi dan pelaporan tingkat satuan kerja15

l Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Anggaran ndash Wilayah (UAPPA-W)

UAPPA-W adalah Unit akuntansi pada tingkat kotamalakpus yang melakukan

kegiatan penggabungan LK seluruh UAKPA yang berada dibawahnya16

m Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Anggaran ndash Eselon I (UAPPA-E1)

UAPPA-E1 adalah Unit akuntansi pada tingkat UO yang melakukan kegiatan

penggabungan LK seluruh UAPPA-W yang berada di wilayah kerjanya serta

UAKPA yang berada langsung dibawahnya17

11 Undang-undang Nomor 15 Tahun 2004 12 Peraturan Menteri Keuangan Nomor 171PMK052015 13 RE Freeman Strategic Management A Stakeholders Approach Fitman Boston1984 hlm37 14 Peraturan Menteri Pertahanan Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2016 15 Ibid 16 Ibid 17 Ibid

5

n Unit Akuntansi Pengguna Anggaran (UAPA) UAPA adalah Unit

akuntansi pada tingkat Kemhan yang melakukan kegiatan penggabungan LK

seluruh UAPPA-E1 yang berada dibawahnya18

o Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) WTP adalah opini audit yang akan

diterbitkan jika laporan keuangan dianggap memberikan informasi yang bebas dari

salah saji material19

p Wajar Dengan Pengecualian (WDP) WDP adalah opini audit yang

diterbitkan jika sebagian besar informasi dalam laporan kekuangan bebas dari

salah saji material kecuali untuk rekening atau item tertentu yang menjadi

pengecualian20

Landasan dan Dasar Pemikiran

5 Landasan dan dasar pemikiran yang digunakan dalam mewujudkan laporan

keuangan yang berkualitas dibutuhkan norma yang mengatur dalam penyusunan laporan

keuangan akan mendukung terwujudnya opini wajar tanpa pengecualian norma tersebut

adalah sebagai berikut

a Landasan Pemikiran

1) Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 23 ayat (1) UUD 1945

menyatakan bahwa ldquoanggaran pendapatan dan belanja negaraAPBN

sebagai wujud dari penyusunan laporan keuangan negara ditetapkan setiap

tahun dengan undang-undang dan dilaksanakan secara terbuka dan

bertanggung jawab untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyatrdquo Pasal

tersebut mengandung makna bahwa segala anggaran yang diterima dari

pemerintah harus dapat dipertanggungjawabkan secara transparan dan

akuntabel termasuk anggaran yang diterima dan dikelola di lingkungan

TNI AU yang merupakan bagian dari Kemhan

18 Ibid 19 httpsidmwikipediaorg 20 httpsidmwikipediaorg

6

2) Undang-Undang RI Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan

Negara Pasal 9 dinyatakan bahwa Menteripimpinan lembaga sebagai

pengguna anggaranpengguna barang Kementerian NegaraLembaga

yang dipimpinnya mempunyai tugas antara lain menyusun dan

menyampaikan laporan keuangan Kementerian NegaraLembaga yang

dipimpinnya TNI AU dalam struktur pengelolaan anggaran merupakan

unit organisasi setingkat eselon I yang berada di bawah Kemhan

sehingga UO TNI AU atas anggaran yang diterima berkewajiban

mempertanggungjawabkanya dalam bentuk laporan keuangan yang

dalam penyusunanya menjadi tugas dan tanggung jawab Diskuau

bersama-sama badan logistik

3) Undang-Undang RI Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan

Negara Pasal 55 ayat (2) menyatakan bahwa dalam menyusun laporan

keuangan pemerintah pusat sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

menteripimpinan lembaga selaku pengguna anggaranpengguna barang

menyusun dan menyampaikan laporan keuangan yang meliputi Laporan

Realisasi Anggaran Neraca dan Catatan atas Laporan Keuangan dilampiri

laporan keuangan Badan Layanan Umum pada kementerian

negaralembaga masing-masing TNI AU merupakan unit organisasi yang

berada di bawah Kemhan sehingga memiliki kewajiban dalam

menyampaikan laporan keuangan secara benar transparan dan akuntabel

4) Undang-Undang RI Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan

Penyusunan laporan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara Pasal 2

ayat (2) disebutkan bahwa Badan Pemeriksa Keuangan melaksanakan

pemeriksaan atas penyusunan laporan dan tanggung jawab keuangan

negara Laporan hasil pemeriksaan atas laporan keuangan pemerintah

memuat opini Opini adalah pernyataan profesional sebagai kesimpulan

pemeriksa mengenai tingkat kewajaran informasi yang disajikan dalam

laporan keuangan Opini atas laporan keuangan dari Badan Pemeriksaan

Keuangan merupakan tolok ukur atas kualitas penyusunan laporan

keuangan Kemhan dan TNI termasuk di dalamnya laporan keuangan TNI

Angkatan Udara

7

5) Peraturan Presiden RI Nomor 16 tahun 2018 tentang Pengadaan

Barang dan Jasa Pemerintah mengambil beberapa terobosan agar

pengadaan barang dan jasa bisa lebih cepat misalnya ULP akan berubah

menjadi Unit Kerja Pengadaan BarangJasa (UKPBJ) yang merupakan unit

organisasi permanen yang memiliki peran untuk melakukan pembinaan

pemilihan penyedia dan pengelolaan sistem informasi Selain

mempercepat proses pengadaan revisi perpres pengadaan barangjasa ini

bertujuan untuk mempermudah Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dalam

melaksanakan lelang pengadaan barang dan jasa sehingga proses

pengadaan dan pencairan anggaran dapat segera dilaksanakan

6) Petunjuk Pelaksanaan Kepala Pusat Keuangan Kementerian

Pertahanan Nomor Juklak06aVII2015tanggal 13 Juli 2015 tentang

Petunjuk Pelaksanaan Tentang Perubahan Penyusunan Laporan Keuangan

di Lingkungan Kemhan dan TNI Sesuai petunjuk pelaksanaan tersebut

bahwa pertanggungjawaban atas pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan

Belanja Negara (APBN) dituangkan dalam bentuk Laporan Keuangan

Kementerian NegaraLembaga Adapun kegiatan penyusunan laporan

keuangan yang dilaksanakan TNI Angkatan Udara terdiri dari Prosedur dan

pelaksanaan penyusunan laporan keuangan Pelaksanaan penyusunan

laporan Keuangan dimulai dari tingkat Satker Kotama Unit Organisasi

sampai dengan tingkat Kementerian dilaksanakan bersama-sama dengan

Badan Logistik di Lingkungan Kemhan dan TNI dengan dasar akuntansi

Kegiatan tersebut dimaksud untuk memberikan keseragaman dan tertib

administrasi di dalam penyusunan laporan keuangan yang berkualitas di

Lingkungan Kemhan dan TNI sebagai salah satu upaya untuk mewujudkan

penilaian opini wajar tanpa pengecualian

b Dasar Pemikiran Berkaitan dengan perubahan paradigma sistem

pemerintahan dan tuntutan rakyat perlu adanya reformasi di bidang penyusunan

laporan keuangan negara Reformasi penyusunan laporan keuangan negara

dilaksanakan salah satunya melalui pengembangan sumber daya manusia di

bidang keuangan sarana dan prasarana serta manajemen yang baik sehingga

mampu menghasilkan laporan keuangan dengan opini wajar tanpa pengecualian

Sesuai dengan hal tersebut personel penyusun laporan keuangan Diskuau

8

sebagai bagian dari sumber daya manusia keuangan di lingkungan TNI AU dituntut

untuk memiliki keterampilan dan kemampuan bidang penyusunan laporan

keuangan sehingga diharapkan dapat mendukung pelaksanaan tugas TNI AU di

masa mendatang

6 Latar Belakang Laporan keuangan TNI AU disusun berdasarkan data sumber

dari badan keuangan Tingkat IV (Pekas) dilaporkan secara berjenjang ke badan

keuangan diatasnya yang selanjutnya dilaporkan sampai ke Badan Keuangan Tingkat I

(Pusku Kemhan) Pusku Kemhan akan mengkompilasi laporan keuangan dari tiap-tiap

angkatan termasuk laporan keuangan Satker Kemhan sehingga menjadi Laporan

Keuangan KemhanTNI Laporan keuangan disusun secara periodik selama kurun waktu

satu tahun anggaran Setelah satu tahun anggaran maka laporan keuangan akan

diaudit oleh badan pemeriksa intern (Itjenau) dan badan pemeriksa ekstern (Badan

Pemeriksa Keuangan RI) Setelah melaksanakan pemeriksaan maka BPK RI sesuai

Undang-Undang RI Nomor 17 Tahun 2003 akan memberikan opini terhadap laporan

keuangan dimana selama kurun waktu 2015 sampai dengan 2017 masih belum sesuai

harapan khususnya pada tahun 2015 BPK memberi opini WDP hal ini disebabkan belum

siapnya organisasi Kemhan dan TNI mengantisipasi perubahan sistem dalam standar

akuntansi pemerintahan dari cash basis menjadi accrual basis yang berlanjut pada tahun

2016 dan tahun 2017 Kondisi ini menunjukkan bahwa informasi keuangan yang

disajikan dalam laporan keuangan masih dinilai belum wajar berdasarkan kriteria

Kondisi Laporan Keuangan TNI AU Saat Ini dan Permasalahan Yang Dihadapi

7 Kondisi Laporan Keuangan TNI AU Saat Ini Laporan keuangan TNI AU saat ini

masih mengalami kendala dimana jumlah dana dalam laporan keuangan belum sesuai

dengan jumlah nilai barang dalam laporan keuangan Barang Milik Negara sehingga

laporan keuangan belum dapat disajikan secara wajar Kendala tersebut disebabkan

karena kurangnya pengetahuan dan pemahaman dari pengelola anggaran maupun

pengelola barang dalam penyusunan laporan keuangan yang sesuai dengan ketentuan

kurangnya komitmen pimpinan dalam pengelolaan keuangan di lingkungan UO TNI AU

kurangnya sinergitas antara unit akuntasi kuasa pengguna anggaran (UAKPA) dan unit

akuntansi pengguna barang (UAKPB) serta pelaksanaan mekanisme rekonsiliasi yang

masih belum optimal

9

8 Permasalahan Yang Dihadapi Berdasarkan uraian kondisi saat ini dapat

dirumuskan beberapa permasalahan sebagai berikut

a Kurangnya pengetahuan dan pemahaman baik dari pengelola anggaran

maupun pengelola barang dalam penyusunan laporan keuangan yang sesuai

dengan ketentuan Salah satu faktor pendukung dalam rangka mewujudkan visi

dan misi suatu organisasi adalah tersedianya sumber daya manusia yang handal

Kualitas sumber daya manusia meliputi tingkat pengetahuan dan pemahaman

terhadap suatu sistem kerja yang dilaksanakan dalam hal ini adalah sistem

akuntansi pemerintah dalam penyusunan laporan keuangan Pengetahuan

mengenai sistem akuntansi yang belum memadai dalam pelaporan keuangan juga

masih terjadi dari personel penyusun laporan keuangan di lingkungan TNI AU

Kemudian salah satu faktor penghambat lainnya yaitu masih lambatnya perubahan

sikap terhadap jalannya proses birokrasi keuangan termasuk perubahan sistem

akuntansi dalam pelaporan keuangan di Kemhan dan TNI Hal ini dibuktikan

dengan hasil opini laporan keuangan dari BPK RI di tahun 2011 yaitu WDP tahun

2012 yaitu WTP-DPP tahun 2013 yaitu WTP tahun 2014 yaitu WTP-DPP dan

pada tahun 2015 ada perubahan sistem dalam standar akuntansi pemerintahan

dari cash basis menjadi accrual basis dengan perubahan itu opini di Kementerian

Pertahanan dan TNI menjadi WDP kemudian pada tahun 2016 dan tahun 2017

belum beranjak dari opini WDP Walaupun disadari pula oleh BPK RI bahwa ada

peningkatan kualitas laporan keuangan setiap tahunnya namun dibutuhkan

keseriusan dalam peningkatan pengetahuan dalam pemahaman sistem akuntansi

dan pelaporan keuangan di lingkungan Kemhan dan TNI

b Kurangnya komitmen pimpinan dalam pengelolaan keuangan di

lingkungan UO TNI AU Perubahan sistem dalam pelaporan keuangan belum

diikuti dengan komitmen pimpinan organisasi di tingkat Satker Pelaksanaan

sosialisasi sistem laporan keuangan kepada para komandan atau kepala satuan

kerja yang dilaksanakan pada saat adanya Rapat Pimpinan Tahunan dan

penataran Komandan Satuan masih sangat minim karena keterbatasan waktu

sehingga mempengaruhi tingkat pemahaman bagi para Komandan atau Kepala

Satuan Kerja (Kasatker) Diperlukan suatu kegiatan khusus dalam pemberian

pemahaman tentang penyusunan laporan keuangan dan komitmen yang kuat

10

terutama bagi Komandan dan Kasatker tentang tanggung jawab terhadap

penyajian laporan keuangan

c Kurangnya sinergitas antara unit akuntasi kuasa pengguna anggaran

(UAKPA) dan unit akuntansi pengguna barang (UAKPB) Belum terjalinya

keselarasan diantara entitas akuntansi keuangan dengan entitas akuntansi barang

khususnya untuk DIPA Satker Pusat Hal dimaksud terjadi karena kebijakan

pengelolaan Simak BMN ditentukan secara sentralisasi dalam pengertian segala

ketentuan pelaksanaan pengelolaan Simak BMN harus menunggu instruksi dan

kebijakan dari Kemhan dalam hal ini Pus BMN Baranahan Kemhan kemudian baru

pada tingkat Unit Organisasi diteruskan ke tingkat Kotama kemudian tingkat Satker

dan tingkat Sub Satker Alur kebijakan yang panjang dihadapkan kondisi

pengelola Simak BMN untuk DIPA Satker pusat yang tersebar pada seluruh Satker

di jajaran TNI AU mengakibatkan respon atas setiap perubahan relatif lamban dan

ini tidak selaras dengan pengelola anggaran yang mana Pengelola anggaran

karena selalu berhubungan dengan Kemkeu dalam hal ini KPPN maka seluruh

kebijakan terkait pengelolaan anggaran akan secara langsung mengikuti kebijakan

yang dikeluarkan oleh Kemkeu sebagai regulator pengelolaan keuangan negara

ketidak selarasan ini berdampak pada terkendalanya penyusunan laporan

keuangan di lingkungan UO TNI AU

d Kurang optimalnya pelaksanaan mekanisme rekonsiliasi Rekonsiliasi

laporan keuangan dilaksanakan secara internal dan eksternal Proses

Rekonsialisi secara internal dilaksanakan secara berjenjang mulai dari tingkat

UAKPA (Baku IV) dengan Staf Logistik di jajaran yang sama yaitu di tingkat Satker

dirasakan belum memadai Hal tersebut terjadi salah satunya dikarenakan belum

adanya program aplikasi penyatuan laporan antara Sistem Akuntansi Keuangan

dan SIMAK BMN Adapun rekonsiliasi secara eksternal dilaksanakan antara

laporan keuangan UAKPA dengan KPPN dan laporan SIMAK BMN dengan KPKNL

di tingkat Satker sangat diperlukan karena akan menjadi data awal pada

penyusunan laporan BMN dan pendataan aset negara Sistem komunikasi dan

sarana yang minim mengakibatkan belum terlaksananya proses rekonsiliasi

eksternal di lingkungan Satker secara optimal

11

Optimalisasi Penyusunan Laporan Keuangan TNI AU

9 TNI AU dalam Penyusunan Laporan Keuangan yang diharapkan dan dapat

terwujud maka diperlukan jawaban yang mampu menjawab semua permasalahan yang

ada upaya optimalisasi penyusunan laporan keuangan TNI AU guna mewujudkan opini

wajar tanpa pengecualian dalam rangka mendukung tugas TNI AU yang dituangkan

melalui kebijakan strategi dan upaya-upaya sebagai berikut

a Kebijakan ldquoTerwujudnya Optimalisasi penyusunan laporan keuangan TNI

AU guna mewujudkan opini wajar tanpa pengecualian melalui peningkatkan

pengetahuan dan pemahaman baik dari pengelola anggaran maupun pengelola

barang dalam penyusunan laporan keuangan yang sesuai dengan ketentuan

mewujudkan komitmen pimpinan organisasi yang optimal mewujudkan sinergitas

antara unit akuntasi kuasa pengguna anggaran (UAKPA) dan unit akuntansi

pengguna barang (UAKPB) serta penetapan mekanisme rekonsiliasi antara SAK

dan SIMAK BMN guna mewujudkan opini wajar tanpa pengecualian dalam rangka

mendukung tugas TNI AU

b Strategi Berdasarkan arah kebijakan yang dirumuskan maka strategi

yang tepat adalah sebagai berikut

1) Strategi pertama Mewujudkan peningkatan pengetahuan dan

pemahaman baik dari pengelola anggaran maupun pengelola barang dalam

penyusunan laporan keuangan yang sesuai dengan ketentuan

2) Strategi kedua Mewujudkan komitmen pimpinan organisasi yang

optimal dengan verifikasi pembayaran dan akuntansi pembangunan serta

pengembangan

3) Strategi ketiga Mewujudkan sinergitas antara unit akuntasi kuasa

pengguna anggaran (UAKPA) dan unit akuntansi pengguna barang

(UAKPB)

12

4) Strategi keempat Mewujudkan pelaksanaan mekanisme rekonsiliasi

laporan keuangan lebih optimal dengan melaksanakan koordinasi

pembinaan dan pemutakhiran

c Upaya Berdasarkan kebijakan dan perumusan strategi yang telah

diuraikan di atas maka dapat disampaikan upaya-upaya dalam mengoptimalkan

penyusunan laporan keuangan guna mewujudkan opini wajar tanpa pengecualian

dalam rangka mendukung tugas TNI AU sebagai berikut

1) Strategi Pertama Mewujudkan peningkatan pengetahuan dan

pemahaman dari pengelola anggaran maupun pengelola barang dalam

penyusunan laporan keuangan yang sesuai dengan ketentuan Dalam

rangka pelaksanaan penyusunan laporan keuangan yang akuntabel di

lingkungan TNI AU diperlukan personel yang memiliki pengetahuan dan

pemahaman terkait penyusunan laporan keuangan Upaya-upaya yang

dapat dilaksanakan untuk mewujudkan tujuan dari strategi ini adalah

a) Pendidikan dan Latihan Keberhasilan kegiatan dalam

organisasi dapat dicapai dengan dukungan kualitas personel yang

baik Untuk pencapaian hal tersebut tentu saja tidak terlepas dari

upaya pengembangan dan peningkatan kapasitas dan kapabilitas

karena efektif dan efisiensinya suatu organisasi sangat tergantung

pada baik buruknya pengembangan personel dalam suatu organisasi

itu sendiri Adapun tataran pelaksanan diantaranya adalah

(1) Diskuau dan Slogau sebagai pembina profesi personel

yang mengawaki bidang akuntansi dan Simak BMN

melaksanakan pendataan personel yang selanjutnya secara

berjenjang mengusulkan personel untuk mengikuti pendidikan

latihan keahlian baik di dalam maupun di luar TNI AU yang titik

beratnya dalam rangka meningkatkan kemampuan di bidang

sistem pelaporan keuangan dan barang

(2) Disdikau menyusun program pendidikan dan program

latihan baik di dalam maupun di luar TNI AU dalam rangka

13

meningkatkan kualifikasi khusus personel pengelola keuangan

dan barang untuk dimasukkan dalam program pendidikan

(Prodik) TNI AU dan selanjutnya untuk dikoordinasikan dengan

staf perencanaan dan anggaran TNI Angkatan Udara agar

dibahas terkait pemenuhan anggarannya

(3) Srennaau merekapitulasi rencana anggaran pendidikan

keahlian yang dibutuhkan selanjutnya mengajukan rencana

anggaran pendidikan tersebut secara berjenjang ke Kemhan

melalui mekanisme RKA-KL untuk masuk dalam program dan

anggaran TNI AU

(4) Kemhan (Dirjen Renhan Kemhan)

(a) Merekapitulasi semua kebutuhan TNI AU

termasuk kebutuhan anggaran pendidikan beserta Unit

Organisasi lainya yang disususn menjadi RKA-KL

Kemhan TNI dan diajukan ke Kementrian keuangan

untuk dilaksanakan penelaahan

(b) Menyusun RKA-KL hasil penelaahan dengan

Dirjen Anggaran Kemkeu untuk diajukan ke DPR RI

dalam hal ini Komisi I selanjutnya untuk

dikoordinasikan dalam rapat pembahasan dengan

Komisi I DPR RI sebagai mitra kerja bidang pertahanan

untuk mendapat persetujuan atas program dan

anggaran yang telah disusun

b) Melaksanakan Bimbingan Teknis (Bimtek) dan Sosialisasi

Dalam upaya meningkatkan kualifikasi khusus bagi personel

keuangan dan Pengelola Simak BMN dalam penyusunan laporan

keuangan diperlukan kegiatan Bimtek maupun Kegiatan Sosialisisi

dalam bidang penyusunan laporan keuangan dan penyusunan

Laporan Simak BMN adapun tataran pelaksanaan diantaranya

adalah

14

(1) Diskuau dan Slogau sebagai pembina profesi personel

yang mengawaki bidang akuntansi dan Simak BMN secara

berjenjang mengusulkan kegiatan Bimtek dalam penyusunan

RKA-KL ke Srenaau

(2) Srenaau menelaah usulan rencana anggaran kegiatan

Bimtek baik yang diusulkan Diskuau maupun Slogau sesuai

bidangnya masing-masing selanjutnya mengajukan rencana

anggaran Bimtek dimaksud secara berjenjang ke Kemhan

melalui mekanisme RKA-KL untuk masuk dalam program dan

anggaran TNI AU

(3) Kemhan (Dirjen Renhan Kemhan)

(a) Mereviu dan merekapitulasi semua rencana

kebutuhan TNI AU termasuk anggaran Bimtek beserta

Unit Organisasi lainya yang disusun menjadi RKA-KL

Kemhan TNI dan diajukan ke Kementrian keuangan

untuk dilaksanakan penelaahan

(b) Menyusun RKA-KL hasil penelaahan dengan

Dirjen Anggaran Kemkeu untuk diajukan ke DPR RI

dalam hal ini Komisi I selanjutnya untuk

dikoordinasikan dalam rapat pembahasan dengan

Komisi I DPR RI sebagai mitra kerja bidang pertahanan

untuk mendapat persetujuan atas program dan

anggaran yang telah disusun Setelah semua usulan

disetujui maka pengusul dalah hal ini Diskuau dan

Slogau dapat merencanakan pelaksanaan kegiatan

Bimtek sesuai usulan dalam RKA-KL

2) Strategi kedua Mewujudkan Komitmen Pimpinan Organisasi yang

Optimal Komitmen merupakan sebuah perjanjian atau keterikatan untuk

melakukan sesuatu yang terbaik dalam suatu organisasi Komitmen

pimpinan dalam organisasi tergantung pada banyak pihak hal ini berarti

15

pimpinan tidak bekerja sendiri tetapi harus bekerja sama dengan orang lain

atau bawahannya Kerja sama harus ditunjukkan melalui keterlibatan

pimpinan dalam melaksanakan tugas pokoknya dengan mengarahkan

mempengaruhi mendorong bawahannya kearah berbagai tujuan dalam

organisasi termasuk dalam hal ini mendorong percepatan kualitas

pertanggungjawabab keuangan sebagai konsekuensi atas alokasi anggaran

yang diamanatkan ke UO TNI AU adapun upaya yang dilaksanakan adalah

a) Menetapkan kebijakan peningkatan kesejahteraan bagi

pengelola keuangan negara khususnya di lingkungan UO TNI AU

dengan mengaplikasikan standar biaya kompensasi pengelola

keuangan negara yang sudah disyahkan Peningkatan

kesejahteraan ini akan memotivasi kinerja pegawai dan akan menjadi

medan kerja yang menarik karena kondisi saat ini khususnya

pengelola Simak BMN selain kemampuan mereka belum maksimal

juga motivasi untuk menjadi pengelola Simak BMN sangat rendah

bahkan banyak anggota yang sengaja atas kemauan pribadi untuk

pindah tugas di luar pengelola Simak BMN untuk itu komitmen

pimpinan dalam bentuk perhatian dalam rangka memotivasi dan

menganggap penting pekerjaan yang mereka lakukan sangat

diperlukan Adapun tataran pelaksanaannya antara lain

(1) Slogau dan Diskuau mengajukan kompensasi

Pengelola Keuangan Negara sesuai indek sebagaimana

tertuang dalam standar biaya khusus (SBK) yang telah

ditetapkan Menteri Keuangan

(2) Srenaau menelaah usulan rencana anggaran dan

sedapat mungkin memenuhi kebutuhan biaya sesuai standar

sebagai bentuk pengakuan pentingnya tugas dan peran

mereka selanjutnya mengajukan rencana anggaran dimaksud

secara berjenjang ke Kemhan melalui mekanisme RKA-KL

untuk masuk dalam program dan anggaran TNI AU

16

(3) Kemhan (Dirjen Renhan Kemhan) mereviu dan

merekapitulasi semua rencana kebutuhan TNI AU termasuk

anggaran kompensasi untuk pengelola keuangan serta

pengelola Simak BMN bersama Unit Organisasi lainya yang

disusun menjadi RKA-KL Kemhan TNI dan diajukan ke

Kementrian keuangan untuk dilaksanakan penelaahan

b) Membuat perjanjian kinerja sesuai tugas dan fungsinya

masing-masing terkait pengelolaan keuangan negara Adapun

tataran pelaksanaanya adalah

(1) Kasau Kasau memerintahkan semua pemangku

kepentingan yang terlibat dalam pengelolaan keuangan negara

membuat perjanjian kinerja dan menetapkan target kinerja atas

suber daya yang dimiliki jika target dimaksud tidak dapat

dicapai maka akan dijadikan penilaian kinerja satuannya dan

dijadikan dasar penetapan kebijakan selanjutnya

(2) Srenaau Slogau Disadaau Diskuau membuat

perjanjian kinerja atas target kinerja sesuai tugas dan

fungsinnya masing-masing terkait sistem penyusunan laporan

keuangan dilingkungan TNI AU

(3) Irjenau melaksanakan pengawasan atas perjanjian

kinerja dan melakukan penilaian terhadap upaya-upaya yang

dilakukan masing-masing pemangku kepentingan dalam

penyusunan laporan keuangan dan memberi saran masukan

kepada Kasau untuk menentukan kebijakan selanjutnya

3) Strategi ketiga Mewujudkan sinergitas antara unit akuntasi kuasa

pengguna anggaran (UAKPA) dan unit akuntansi pengguna barang

(UAKPB) Adapun upaya yang dilakukan antara lain

a) Melaksanakan restrukturisasi pengelolaan administrasi simak

BMN dengan menempatkan operator Simak BMN dalam satu tempat tempat secara khusus (clustering) sehingga lebih fokus dalam

17

pengelolaanya khususnya untuk DIPA Satker Pusat

(1) Slogau Slogau mengusulkan pembentukan organisasi

pengelola Simak BMN DIPA Pusat ke Srenaau Karena DIPA

Pusat melibatkan banyak instansi maka perlu sentralisasi

dalam mekanisme pencatatanya sehingga sehingga mudah

dalam pemantauan khususnya terkait masalah TKTM

(2) Srenaau Srenaau dalam hal ini Paban II

melaksanakan pengkajian terkait usulan restrukturisasi

pengelola Simak DIPA Pusat untuk dapat dibahas dalam forum

Wanpor maupun Tiporsi

(3) Irjenau Irjenau memberikan pertimbangan terkait

restrukturisasi dihadapkan temuan di lapangan dan ketentuan

yang berlaku

b) Menyusun sistem operasional dan prosedur terkait kebijakan

pengelolaan Simak BMN di lingkungan TNI Angkatan Udara bersama-

sama dengan Diskuau Adapun tataran pelaksanaanya antara lain

(1) Slogau Slogau menyusun sistem operasional

prosedur (SOP) terkait pengelolaan Simak BMN dilingkungan

TNI Angkatan Udara SOP ini akan dijadikan pedoman

pelaksanaan sehingga terjadi kejelasan di lapangan dengan

disusunya SOP ini diharapkan terjadi keseragaman

pelaksanaan pengadministrasian Simak BMN di lingkungan

TNI Angkatan Udara

(2) Diskuau Diskuau menyusun kebijakan akuntansi

sesuai karakter TNI Angkayan Udara dengan melibatkan

Direktur Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Dirjen

Perbendaharaan kementrian keuangan

18

(3) Irjenau Irjenau memberikan pertimbangan dan saran

masukan terkait penyusunan SOP dan penyusunan Kebijakan

akuntansi di lingkungan TNI Angkatan Udara

4) Strategi Keempat Mewujudkan pelaksanaan mekanisme

rekonsiliasi laporan keuangan yang optimal Upaya-upaya yang perlu

dilaksanakan dan tataran pelaksanaanya antara lain

a) UAKPA melakukan kegiatan akuntansi dan pelaporan tingkat

satuan kerja serta melaksanakan rekonsiliasi dengan badan logistik

menyangkut laporan SIMAK BMN dan KPPN setempat secara

berkala setiap bulan

b) UAPPA-W melakukan kegiatan penggabungan laporan baik

keuangan maupun barang seluruh UAKPA yang berada dalam

wilayah kerjanya serta melaksanakan rekonsiliasi dengan badan

logistik mengenai laporan SIMAK BMN Kotama secara berkala sesuai

ketentuan yang ada

c) UAPPA-E1 melakukan kegiatan penggabungan laporan baik

keuangan maupun barang seluruh UAPPA-W yang berada di wilayah

kerjanya serta UAKPA yang langsung berada di bawahnya Selain

itu UAPPA-E1 juga melaksanakan rekonsiliasi dengan Paban

VISlogau terkait laporan SIMAK BMN sehingga laporan keuangan

Unit Organisasi yang berkualitas dapat terwujud

d) UAPA Unit Akuntansi Instansi pada tingkat Kementerian

NegaraLembaga (Pengguna Anggaran) yang melakukan kegiatan

penggabungan laporan baik keuangan maupun barang seluruh

UAPPA-E1 yang berada di bawahnya

e) UAKPB menyampaikan laporan BMN disertai CaLBMN beserta

ADK tiap semester dan tahunan ke Kantor Pelayanan Kekayaan

Negara dan Lelang (KPKNL) UAKPB melakukan rekonsiliasi

pemutakhiran data BMN dengan KPKNL setiap semester

19

f) UAKPA menyampaikan Laporan Keuangan beserta ADK

kepada UAPPA-W untuk digabungkan setelah dilakukan rekonsiliasi

dengan KPPN setiap bulan semester I dan tahunan Untuk

Laporan Keuangan Semester I dan Tahunan disertai dengan CaLK

g) UAKPB menyampaikan Laporan BMN disertai CaLBMN

beserta ADK ke UAPPB-W untuk digabungkan setiap semester dan

tahunan UAKPB Kantor Pusat menyampaikan Laporan BMN

beserta ADK ke UAPPB-E1 untuk digabungkan setiap Semester dan

Tahunan

Penutup

10 Kesimpulan Sebagai hasil akhir dari penulisan dan pembahasan naskah tentang

optimalisasi penyusunan laporan keuangan guna mewujudkan opini wajar tanpa

pengecualian dalam rangka mendukung tugas TNI Angkatan Udara ini maka penulis

dapat mengambil beberapa kesimpulan sebagai berikut

a Proses penyusunan laporan keuangan sampai kurun waktu 2017 dalam

perkembangannya belum sepenuhnya mampu menunjukkan laporan keuangan

yang berkualitas terlihat dari hasil laporan keuangan yang masih terdapat ketidak

sesuaian dalam pelaporan Simak dan Saiba yang berakibat pada didapatkanya

opini Wajar Dengan Pengecualian (WDP) yang diberikan oleh BPK

b Opini WDP yang diberikan BPK dimaksud harus memberikan stimulus

kepada pengelola keuangan dilingkungan kemhanTNI untuk mulai berbenah dan

memacu atas ketertinggalannya dalam hal mekanisme pengelolaan keuangan

negara Kondisi ini harus ditanggapi dengan positif oleh seluruh stake holder dan

dijadikan pintu masuk ke arah perubahan

c Dari temuan BPK terhadap laporan keuangan dimaksud didapat bahwa

mekanisme pelaporan dalam rangka pengungkapan pertanggungjawaban

keuangan di Lingkungan KemhanTNI termasuk TNI AU belum dapat

dipertanggungjawabkan hal ini terjadi antara lain oleh beberapa permasalahan

pertama kurangnya pengetahuan dan pemahaman baik dari pengelola anggaran

20

maupun pengelola barang dalam penyusunan laporan keuangan yang sesuai

dengan ketentuan kedua kurangnya komitmen pimpinan dalam pengelolaan

keuangan di lingkungan UO TNI AU ketiga kurangnya sinergitas antara unit

akuntasi kuasa pengguna anggaran (UAKPA) dan unit akuntansi pengguna barang

(UAKPB) keempat pelaksanaan mekanisme rekonsiliasi yang belum optimal

d Guna meningkatkan penyusunan Laporan Keuangan (LK) UO TNI Angkatan

Udara sebagai bagian dari LK Kemhan Perlu dilakukan upaya-upaya strategis

yaitu Upaya dan strategi peningkatan kualitas laporan keuangan TNI AU melalui

peningkatan pengetahuan dan pemahaman baik dari pengelola anggaran

komitmen pimpinan dalam pengelolaan keuangan negara mewujudkan optimalnya

pelaksanaan mekanisme rekonsiliasi antara Sistem Akuntansi Keuangan (SAK)

dan Sistem Informasi Manajemen Akuntansi Keuangan Barang Milik Negara

(SIMAK BMN) dan mampu menyumbangkan penyelesaian permasalahan LK

KemhanTNI dalam perbaikan terhadap opini WDP yang diberikan BPK RI

11 Saran Setelah membahas naskah tentang optimalisasi penyusunan laporan

keuangan guna mewujudkan opini wajar tanpa pengecualian dalam rangka mendukung tugas TNI

Angkatan Udara ini maka dapat penulis berikan saran yang antara lain

a Perlu upaya perbaikan-perbaikan sesuai rekomendasi yang diberikan oleh

BPK RI yang dilakukan oleh Kementrian Pertahanan yang salah satunya adalah

dengan membentuk tim yang mampu membimbing para operator Simak dan Saiba

untuk berkoordinasi dan konsultasi secara intensif dengan Kementerian Keuangan

dan instansi terkait dalam rangka menyelesaikan permasalahan tersebut

b Perlunya merevisi kurikulum pendidikan Korps keuangan dan Korps

Pembekalan khususnya pada bidang pengelolaan keuangan negara yang

disesuaikan dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP)

c Peran APIP perlu ditingkatkan dalam melaksanakan pengawasan

khususnya disaat melaksanakan review terhadap laporan keuangan dalam rangka

penyempurnaan penyusunan laporan keuangan TNI AU

21

12 Wusana kata Demikianlah penyusunan naskah tentang Optimalisasi

Penyusunan Laporan Keuangan Guna Mewujudkan Opini Wajar Tanpa Pengecualian

Dalam Rangka Mendukung Tugas TNI Angkatan Udara dibuat sebagai sumbangan

pemikiran dan bahan masukan bagi pimpinan dalam menentukan kebijakan lebih lanjut

Jakarta September 2018

22

UU Permen Keppres

Republik Indonesia 2004 Undang-Undang RI Nomor 34 Tahun 2004 Tentang Tentara Nasional Indonesia Jakarta Sekretariat Negara

Republik Indonesia 2004 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2004

Tentang Pemeriksaan Pengelolaan Dan Tanggung Jawab Keuangan Negara Jakarta Sekretariat Negara

Menkeu 2015 Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor

177PMK052015 Tentang Pedoman Penyusunan Dan Penyampaian Laporan Keuangan Kementerian NegaraLembaga Jakarta Kepala Biro Umum

Menhan 2016 Peraturan Menteri Pertahanan Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2016

Tentang Sistem Akuntansi Dan Pelaporan Keuangan Instansi Di Lingkungan Kementerian Pertahanan Dan Tentara Nasional Indonesia Jakarta

Kapusku 2015 Juklak Kapusku Kemhan No Juklak06aVII2015 tentang Perubahan

Penyusunan Lapku di Lingkungan Kemhan dan TNI Jakarta Buku Mursyidi 2013 Akuntansi Pemerintahan di Indonesia Refika Aditama Bandung h 59 RE Freeman Strategic Management A Stakeholders Approach Fitman Boston1984

h37 Internet httpsidmwikipediaorg

DAFTAR PUSTAKA

2

dilaporkan secara berjenjang mulai Badan Keuangan Tingkat IV (Pekas) Badan

Keuangan Tingkat III (Ku Kotama) Badan Keuangan Tingkat II (Diskuau) dan Badan

Keuangan Tingkat I (Pusku Kemhan)3 Tujuan pelaporan keuangan ini adalah menyajikan

informasi yang berguna untuk pengambilan keputusan dan menunjukkan akuntabilitas

entitas pelaporan atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya 4 Pelaporan

keuangan yang disusun harus dilaksanakan secara optimal guna mencapai opini wajar

tanpa pengecualian (WTP) Namun dalam proses penyusunan laporan keuangan belum

sepenuhnya mampu menunjukkan laporan keuangan yang berkualitas hal ini dapat dilihat

dari hasil LHP BPK RI dengan pemberian opini wajar dengan pengecualian (WDP) pada

LK Kemhan dan TNI tahun 2017 serta yang menjadi catatan atas opini tersebut adalah

terkait besarnya selisih transfer keluar dan transfer masuk (TKTM) Simak BMN maupun

persediaan selain hal tersebut yang juga menjadi catatan penting adalah terkait

persediaan dan aset yang belum diregister Permasalahan tersebut disebabkan karena

kurangnya pengetahuan dan pemahaman baik dari pengelola anggaran maupun

pengelola barang dalam penyusunan laporan keuangan yang sesuai dengan ketentuan

kurangnya komitmen pimpinan dalam pengelolaan keuangan di lingkungan UO TNI AU

kurangnya sinergitas antara unit akuntasi kuasa pengguna anggaran (UAKPA) dan unit

akuntansi pengguna barang (UAKPB) serta pelaksanaan mekanisme rekonsiliasi yang

harus dioptimalkan

3 Tugas TNI AU dalam melaksanakan penyusunan laporan keuangan TNI AU terdiri

atas Laporan Realisasi Anggaran Laporan Operasional Laporan Perubahan Ekuitas

Neraca dan Catatan atas Laporan Keuangan dibutuhkan kerjasama dan sinergi antara

badan keuangan yang mencatat pengeluaran dana dalam bentuk laporan keuangan dan

badan logistik yang mengadministrasikan penerimaan serta pengeluaran barang dalam

bentuk SIMAK BMN Upaya dan strategi guna meningkatkan kualitas laporan keuangan

TNI AU perlu dilaksanakan melalui peningkatan pengetahuan dan pemahaman baik dari

pengelola anggaran maupun pengelola barang dalam penyusunan laporan keuangan

yang sesuai dengan ketentuan adanya komitmen pimpinan dalam pelaksanaan tugas

dan kegiatan pengurusan keuangan negara mewujudkan sinergitas UAKPA dan UAKPB

serta kurang optimalnya pelaksanaan mekanisme rekonsiliasi antara Sistem Akuntansi

Keuangan (SAK) dan Sistem Informasi Manajemen Akuntansi Keuangan Barang Milik

Negara (SIMAK BMN) dalam penyusunan laporan keuangan TNI AU

3 Juklak Kapusku Kemhan No Juklak06aVII2015 tgl 13 Juli 2015 tentang Perubahan Penyusunan Lapku di Lingkungan Kemhan

dan TNI 4 Mursyidi 2013 Akuntansi Pemerintahan di Indonesia Refika Aditama Bandung hal 59

3

4 Daftar Pengertian Untuk menyamakan persepsi dalam naskah ini maka perlu

disusun daftar pengertian sebagai berikut

a Basis Akrual Basis Akrual adalah basis akuntansi yang mengakui

pengaruh transaksi dan peristiwa lainnya pada saat transaksi dan peristiwa itu

terjadi tanpa memperhatikan saat kas atau setara kas diterima atau dibayarkan5

b Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) Catatan atas Laporan

Keuangan adalah laporan yang menyajikan informasi tentang penjelasan atau

daftar terinci atau analisis atas nilai suatu pos yang disajikan dalam Laporan

Realisasi Anggaran Laporan Operasional Laporan Perubahan Ekuitas dan

Neraca dalam rangka pengungkapan yang memadai6

c Laporan Realisasi Anggaran Laporan realisasi anggaran adalah laporan

yang menyajikan ikhtisar sumber alokasi dan pemakaian sumber daya keuangan

yang dikelola oleh pemerintah yang menggambarkan perbandingan antara

anggaran dan realisasinya dalam satu periode pelaporan7

d Laporan Operasional Laporan operasional adalah laporan yang

menyajikan ikhtisar sumber daya ekonomi yang menambah ekuitas dan

penggunaannya yang dikelola oleh pemerintah pusat untuk kegiatan

penyelenggaraan pemerintah dalam satu periode pelaporan8

e Laporan Perubahan Ekuitas Laporan perubahan ekuitas adalah laporan

yang menyajikan informasi kenaikan atau penurunan ekuitas tahun pelaporan

dibandingkan dengan tahun sebelumnya9

f Neraca Neraca adalah adalah laporan yang menyajikan informasi posisi

keuangan pemerintah yaitu aset utang dan ekuitas pada tanggal tertentu10

5 Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 177Pmk052015 6 Ibid 7 Ibid 8 Ibid 9 Ibid 10 Ibid

4

g Opini BPK Opini BPK adalah pernyataan profesional pemeriksa mengenai

kewajaran informasi keuangan yang disajikan dalam laporan keuangan yang

didasarkan pada kriteria kesesuaian dengan standar akuntansi pemerintahan

kecukupan pengungkapan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan

dan efektivitas sistem pengendalian intern11

h Rekonsiliasi Rekonsiliasi adalah proses pencocokan data transaksi

keuangan yang diproses dengan beberapa sistemsubsistem yang berbeda

berdasarkan dokumen sumber yang sama12

i Stake Holders Stake holders adalah individu atau kelompok pemangku

kepentingan yang dukungan atau keputusannya dapat mempengaruhi kemajuan

dalam sebuah organisasi13

j Unit Akuntansi Keuangan Pengguna Barang (UAKPB) UAKPB adalah

Unit akuntansi yang melakukan kegiatan akuntansi dan pelaporan BMN tingkat

satuan kerja14

k Unit Akuntansi Kuasa Pengguna Anggaran (UAKPA) Unit Akuntansi

Kuasa Pengguna Anggaran (UAKPA) adalah Unit akuntansi yang melakukan

kegiatan akuntansi dan pelaporan tingkat satuan kerja15

l Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Anggaran ndash Wilayah (UAPPA-W)

UAPPA-W adalah Unit akuntansi pada tingkat kotamalakpus yang melakukan

kegiatan penggabungan LK seluruh UAKPA yang berada dibawahnya16

m Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Anggaran ndash Eselon I (UAPPA-E1)

UAPPA-E1 adalah Unit akuntansi pada tingkat UO yang melakukan kegiatan

penggabungan LK seluruh UAPPA-W yang berada di wilayah kerjanya serta

UAKPA yang berada langsung dibawahnya17

11 Undang-undang Nomor 15 Tahun 2004 12 Peraturan Menteri Keuangan Nomor 171PMK052015 13 RE Freeman Strategic Management A Stakeholders Approach Fitman Boston1984 hlm37 14 Peraturan Menteri Pertahanan Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2016 15 Ibid 16 Ibid 17 Ibid

5

n Unit Akuntansi Pengguna Anggaran (UAPA) UAPA adalah Unit

akuntansi pada tingkat Kemhan yang melakukan kegiatan penggabungan LK

seluruh UAPPA-E1 yang berada dibawahnya18

o Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) WTP adalah opini audit yang akan

diterbitkan jika laporan keuangan dianggap memberikan informasi yang bebas dari

salah saji material19

p Wajar Dengan Pengecualian (WDP) WDP adalah opini audit yang

diterbitkan jika sebagian besar informasi dalam laporan kekuangan bebas dari

salah saji material kecuali untuk rekening atau item tertentu yang menjadi

pengecualian20

Landasan dan Dasar Pemikiran

5 Landasan dan dasar pemikiran yang digunakan dalam mewujudkan laporan

keuangan yang berkualitas dibutuhkan norma yang mengatur dalam penyusunan laporan

keuangan akan mendukung terwujudnya opini wajar tanpa pengecualian norma tersebut

adalah sebagai berikut

a Landasan Pemikiran

1) Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 23 ayat (1) UUD 1945

menyatakan bahwa ldquoanggaran pendapatan dan belanja negaraAPBN

sebagai wujud dari penyusunan laporan keuangan negara ditetapkan setiap

tahun dengan undang-undang dan dilaksanakan secara terbuka dan

bertanggung jawab untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyatrdquo Pasal

tersebut mengandung makna bahwa segala anggaran yang diterima dari

pemerintah harus dapat dipertanggungjawabkan secara transparan dan

akuntabel termasuk anggaran yang diterima dan dikelola di lingkungan

TNI AU yang merupakan bagian dari Kemhan

18 Ibid 19 httpsidmwikipediaorg 20 httpsidmwikipediaorg

6

2) Undang-Undang RI Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan

Negara Pasal 9 dinyatakan bahwa Menteripimpinan lembaga sebagai

pengguna anggaranpengguna barang Kementerian NegaraLembaga

yang dipimpinnya mempunyai tugas antara lain menyusun dan

menyampaikan laporan keuangan Kementerian NegaraLembaga yang

dipimpinnya TNI AU dalam struktur pengelolaan anggaran merupakan

unit organisasi setingkat eselon I yang berada di bawah Kemhan

sehingga UO TNI AU atas anggaran yang diterima berkewajiban

mempertanggungjawabkanya dalam bentuk laporan keuangan yang

dalam penyusunanya menjadi tugas dan tanggung jawab Diskuau

bersama-sama badan logistik

3) Undang-Undang RI Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan

Negara Pasal 55 ayat (2) menyatakan bahwa dalam menyusun laporan

keuangan pemerintah pusat sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

menteripimpinan lembaga selaku pengguna anggaranpengguna barang

menyusun dan menyampaikan laporan keuangan yang meliputi Laporan

Realisasi Anggaran Neraca dan Catatan atas Laporan Keuangan dilampiri

laporan keuangan Badan Layanan Umum pada kementerian

negaralembaga masing-masing TNI AU merupakan unit organisasi yang

berada di bawah Kemhan sehingga memiliki kewajiban dalam

menyampaikan laporan keuangan secara benar transparan dan akuntabel

4) Undang-Undang RI Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan

Penyusunan laporan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara Pasal 2

ayat (2) disebutkan bahwa Badan Pemeriksa Keuangan melaksanakan

pemeriksaan atas penyusunan laporan dan tanggung jawab keuangan

negara Laporan hasil pemeriksaan atas laporan keuangan pemerintah

memuat opini Opini adalah pernyataan profesional sebagai kesimpulan

pemeriksa mengenai tingkat kewajaran informasi yang disajikan dalam

laporan keuangan Opini atas laporan keuangan dari Badan Pemeriksaan

Keuangan merupakan tolok ukur atas kualitas penyusunan laporan

keuangan Kemhan dan TNI termasuk di dalamnya laporan keuangan TNI

Angkatan Udara

7

5) Peraturan Presiden RI Nomor 16 tahun 2018 tentang Pengadaan

Barang dan Jasa Pemerintah mengambil beberapa terobosan agar

pengadaan barang dan jasa bisa lebih cepat misalnya ULP akan berubah

menjadi Unit Kerja Pengadaan BarangJasa (UKPBJ) yang merupakan unit

organisasi permanen yang memiliki peran untuk melakukan pembinaan

pemilihan penyedia dan pengelolaan sistem informasi Selain

mempercepat proses pengadaan revisi perpres pengadaan barangjasa ini

bertujuan untuk mempermudah Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dalam

melaksanakan lelang pengadaan barang dan jasa sehingga proses

pengadaan dan pencairan anggaran dapat segera dilaksanakan

6) Petunjuk Pelaksanaan Kepala Pusat Keuangan Kementerian

Pertahanan Nomor Juklak06aVII2015tanggal 13 Juli 2015 tentang

Petunjuk Pelaksanaan Tentang Perubahan Penyusunan Laporan Keuangan

di Lingkungan Kemhan dan TNI Sesuai petunjuk pelaksanaan tersebut

bahwa pertanggungjawaban atas pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan

Belanja Negara (APBN) dituangkan dalam bentuk Laporan Keuangan

Kementerian NegaraLembaga Adapun kegiatan penyusunan laporan

keuangan yang dilaksanakan TNI Angkatan Udara terdiri dari Prosedur dan

pelaksanaan penyusunan laporan keuangan Pelaksanaan penyusunan

laporan Keuangan dimulai dari tingkat Satker Kotama Unit Organisasi

sampai dengan tingkat Kementerian dilaksanakan bersama-sama dengan

Badan Logistik di Lingkungan Kemhan dan TNI dengan dasar akuntansi

Kegiatan tersebut dimaksud untuk memberikan keseragaman dan tertib

administrasi di dalam penyusunan laporan keuangan yang berkualitas di

Lingkungan Kemhan dan TNI sebagai salah satu upaya untuk mewujudkan

penilaian opini wajar tanpa pengecualian

b Dasar Pemikiran Berkaitan dengan perubahan paradigma sistem

pemerintahan dan tuntutan rakyat perlu adanya reformasi di bidang penyusunan

laporan keuangan negara Reformasi penyusunan laporan keuangan negara

dilaksanakan salah satunya melalui pengembangan sumber daya manusia di

bidang keuangan sarana dan prasarana serta manajemen yang baik sehingga

mampu menghasilkan laporan keuangan dengan opini wajar tanpa pengecualian

Sesuai dengan hal tersebut personel penyusun laporan keuangan Diskuau

8

sebagai bagian dari sumber daya manusia keuangan di lingkungan TNI AU dituntut

untuk memiliki keterampilan dan kemampuan bidang penyusunan laporan

keuangan sehingga diharapkan dapat mendukung pelaksanaan tugas TNI AU di

masa mendatang

6 Latar Belakang Laporan keuangan TNI AU disusun berdasarkan data sumber

dari badan keuangan Tingkat IV (Pekas) dilaporkan secara berjenjang ke badan

keuangan diatasnya yang selanjutnya dilaporkan sampai ke Badan Keuangan Tingkat I

(Pusku Kemhan) Pusku Kemhan akan mengkompilasi laporan keuangan dari tiap-tiap

angkatan termasuk laporan keuangan Satker Kemhan sehingga menjadi Laporan

Keuangan KemhanTNI Laporan keuangan disusun secara periodik selama kurun waktu

satu tahun anggaran Setelah satu tahun anggaran maka laporan keuangan akan

diaudit oleh badan pemeriksa intern (Itjenau) dan badan pemeriksa ekstern (Badan

Pemeriksa Keuangan RI) Setelah melaksanakan pemeriksaan maka BPK RI sesuai

Undang-Undang RI Nomor 17 Tahun 2003 akan memberikan opini terhadap laporan

keuangan dimana selama kurun waktu 2015 sampai dengan 2017 masih belum sesuai

harapan khususnya pada tahun 2015 BPK memberi opini WDP hal ini disebabkan belum

siapnya organisasi Kemhan dan TNI mengantisipasi perubahan sistem dalam standar

akuntansi pemerintahan dari cash basis menjadi accrual basis yang berlanjut pada tahun

2016 dan tahun 2017 Kondisi ini menunjukkan bahwa informasi keuangan yang

disajikan dalam laporan keuangan masih dinilai belum wajar berdasarkan kriteria

Kondisi Laporan Keuangan TNI AU Saat Ini dan Permasalahan Yang Dihadapi

7 Kondisi Laporan Keuangan TNI AU Saat Ini Laporan keuangan TNI AU saat ini

masih mengalami kendala dimana jumlah dana dalam laporan keuangan belum sesuai

dengan jumlah nilai barang dalam laporan keuangan Barang Milik Negara sehingga

laporan keuangan belum dapat disajikan secara wajar Kendala tersebut disebabkan

karena kurangnya pengetahuan dan pemahaman dari pengelola anggaran maupun

pengelola barang dalam penyusunan laporan keuangan yang sesuai dengan ketentuan

kurangnya komitmen pimpinan dalam pengelolaan keuangan di lingkungan UO TNI AU

kurangnya sinergitas antara unit akuntasi kuasa pengguna anggaran (UAKPA) dan unit

akuntansi pengguna barang (UAKPB) serta pelaksanaan mekanisme rekonsiliasi yang

masih belum optimal

9

8 Permasalahan Yang Dihadapi Berdasarkan uraian kondisi saat ini dapat

dirumuskan beberapa permasalahan sebagai berikut

a Kurangnya pengetahuan dan pemahaman baik dari pengelola anggaran

maupun pengelola barang dalam penyusunan laporan keuangan yang sesuai

dengan ketentuan Salah satu faktor pendukung dalam rangka mewujudkan visi

dan misi suatu organisasi adalah tersedianya sumber daya manusia yang handal

Kualitas sumber daya manusia meliputi tingkat pengetahuan dan pemahaman

terhadap suatu sistem kerja yang dilaksanakan dalam hal ini adalah sistem

akuntansi pemerintah dalam penyusunan laporan keuangan Pengetahuan

mengenai sistem akuntansi yang belum memadai dalam pelaporan keuangan juga

masih terjadi dari personel penyusun laporan keuangan di lingkungan TNI AU

Kemudian salah satu faktor penghambat lainnya yaitu masih lambatnya perubahan

sikap terhadap jalannya proses birokrasi keuangan termasuk perubahan sistem

akuntansi dalam pelaporan keuangan di Kemhan dan TNI Hal ini dibuktikan

dengan hasil opini laporan keuangan dari BPK RI di tahun 2011 yaitu WDP tahun

2012 yaitu WTP-DPP tahun 2013 yaitu WTP tahun 2014 yaitu WTP-DPP dan

pada tahun 2015 ada perubahan sistem dalam standar akuntansi pemerintahan

dari cash basis menjadi accrual basis dengan perubahan itu opini di Kementerian

Pertahanan dan TNI menjadi WDP kemudian pada tahun 2016 dan tahun 2017

belum beranjak dari opini WDP Walaupun disadari pula oleh BPK RI bahwa ada

peningkatan kualitas laporan keuangan setiap tahunnya namun dibutuhkan

keseriusan dalam peningkatan pengetahuan dalam pemahaman sistem akuntansi

dan pelaporan keuangan di lingkungan Kemhan dan TNI

b Kurangnya komitmen pimpinan dalam pengelolaan keuangan di

lingkungan UO TNI AU Perubahan sistem dalam pelaporan keuangan belum

diikuti dengan komitmen pimpinan organisasi di tingkat Satker Pelaksanaan

sosialisasi sistem laporan keuangan kepada para komandan atau kepala satuan

kerja yang dilaksanakan pada saat adanya Rapat Pimpinan Tahunan dan

penataran Komandan Satuan masih sangat minim karena keterbatasan waktu

sehingga mempengaruhi tingkat pemahaman bagi para Komandan atau Kepala

Satuan Kerja (Kasatker) Diperlukan suatu kegiatan khusus dalam pemberian

pemahaman tentang penyusunan laporan keuangan dan komitmen yang kuat

10

terutama bagi Komandan dan Kasatker tentang tanggung jawab terhadap

penyajian laporan keuangan

c Kurangnya sinergitas antara unit akuntasi kuasa pengguna anggaran

(UAKPA) dan unit akuntansi pengguna barang (UAKPB) Belum terjalinya

keselarasan diantara entitas akuntansi keuangan dengan entitas akuntansi barang

khususnya untuk DIPA Satker Pusat Hal dimaksud terjadi karena kebijakan

pengelolaan Simak BMN ditentukan secara sentralisasi dalam pengertian segala

ketentuan pelaksanaan pengelolaan Simak BMN harus menunggu instruksi dan

kebijakan dari Kemhan dalam hal ini Pus BMN Baranahan Kemhan kemudian baru

pada tingkat Unit Organisasi diteruskan ke tingkat Kotama kemudian tingkat Satker

dan tingkat Sub Satker Alur kebijakan yang panjang dihadapkan kondisi

pengelola Simak BMN untuk DIPA Satker pusat yang tersebar pada seluruh Satker

di jajaran TNI AU mengakibatkan respon atas setiap perubahan relatif lamban dan

ini tidak selaras dengan pengelola anggaran yang mana Pengelola anggaran

karena selalu berhubungan dengan Kemkeu dalam hal ini KPPN maka seluruh

kebijakan terkait pengelolaan anggaran akan secara langsung mengikuti kebijakan

yang dikeluarkan oleh Kemkeu sebagai regulator pengelolaan keuangan negara

ketidak selarasan ini berdampak pada terkendalanya penyusunan laporan

keuangan di lingkungan UO TNI AU

d Kurang optimalnya pelaksanaan mekanisme rekonsiliasi Rekonsiliasi

laporan keuangan dilaksanakan secara internal dan eksternal Proses

Rekonsialisi secara internal dilaksanakan secara berjenjang mulai dari tingkat

UAKPA (Baku IV) dengan Staf Logistik di jajaran yang sama yaitu di tingkat Satker

dirasakan belum memadai Hal tersebut terjadi salah satunya dikarenakan belum

adanya program aplikasi penyatuan laporan antara Sistem Akuntansi Keuangan

dan SIMAK BMN Adapun rekonsiliasi secara eksternal dilaksanakan antara

laporan keuangan UAKPA dengan KPPN dan laporan SIMAK BMN dengan KPKNL

di tingkat Satker sangat diperlukan karena akan menjadi data awal pada

penyusunan laporan BMN dan pendataan aset negara Sistem komunikasi dan

sarana yang minim mengakibatkan belum terlaksananya proses rekonsiliasi

eksternal di lingkungan Satker secara optimal

11

Optimalisasi Penyusunan Laporan Keuangan TNI AU

9 TNI AU dalam Penyusunan Laporan Keuangan yang diharapkan dan dapat

terwujud maka diperlukan jawaban yang mampu menjawab semua permasalahan yang

ada upaya optimalisasi penyusunan laporan keuangan TNI AU guna mewujudkan opini

wajar tanpa pengecualian dalam rangka mendukung tugas TNI AU yang dituangkan

melalui kebijakan strategi dan upaya-upaya sebagai berikut

a Kebijakan ldquoTerwujudnya Optimalisasi penyusunan laporan keuangan TNI

AU guna mewujudkan opini wajar tanpa pengecualian melalui peningkatkan

pengetahuan dan pemahaman baik dari pengelola anggaran maupun pengelola

barang dalam penyusunan laporan keuangan yang sesuai dengan ketentuan

mewujudkan komitmen pimpinan organisasi yang optimal mewujudkan sinergitas

antara unit akuntasi kuasa pengguna anggaran (UAKPA) dan unit akuntansi

pengguna barang (UAKPB) serta penetapan mekanisme rekonsiliasi antara SAK

dan SIMAK BMN guna mewujudkan opini wajar tanpa pengecualian dalam rangka

mendukung tugas TNI AU

b Strategi Berdasarkan arah kebijakan yang dirumuskan maka strategi

yang tepat adalah sebagai berikut

1) Strategi pertama Mewujudkan peningkatan pengetahuan dan

pemahaman baik dari pengelola anggaran maupun pengelola barang dalam

penyusunan laporan keuangan yang sesuai dengan ketentuan

2) Strategi kedua Mewujudkan komitmen pimpinan organisasi yang

optimal dengan verifikasi pembayaran dan akuntansi pembangunan serta

pengembangan

3) Strategi ketiga Mewujudkan sinergitas antara unit akuntasi kuasa

pengguna anggaran (UAKPA) dan unit akuntansi pengguna barang

(UAKPB)

12

4) Strategi keempat Mewujudkan pelaksanaan mekanisme rekonsiliasi

laporan keuangan lebih optimal dengan melaksanakan koordinasi

pembinaan dan pemutakhiran

c Upaya Berdasarkan kebijakan dan perumusan strategi yang telah

diuraikan di atas maka dapat disampaikan upaya-upaya dalam mengoptimalkan

penyusunan laporan keuangan guna mewujudkan opini wajar tanpa pengecualian

dalam rangka mendukung tugas TNI AU sebagai berikut

1) Strategi Pertama Mewujudkan peningkatan pengetahuan dan

pemahaman dari pengelola anggaran maupun pengelola barang dalam

penyusunan laporan keuangan yang sesuai dengan ketentuan Dalam

rangka pelaksanaan penyusunan laporan keuangan yang akuntabel di

lingkungan TNI AU diperlukan personel yang memiliki pengetahuan dan

pemahaman terkait penyusunan laporan keuangan Upaya-upaya yang

dapat dilaksanakan untuk mewujudkan tujuan dari strategi ini adalah

a) Pendidikan dan Latihan Keberhasilan kegiatan dalam

organisasi dapat dicapai dengan dukungan kualitas personel yang

baik Untuk pencapaian hal tersebut tentu saja tidak terlepas dari

upaya pengembangan dan peningkatan kapasitas dan kapabilitas

karena efektif dan efisiensinya suatu organisasi sangat tergantung

pada baik buruknya pengembangan personel dalam suatu organisasi

itu sendiri Adapun tataran pelaksanan diantaranya adalah

(1) Diskuau dan Slogau sebagai pembina profesi personel

yang mengawaki bidang akuntansi dan Simak BMN

melaksanakan pendataan personel yang selanjutnya secara

berjenjang mengusulkan personel untuk mengikuti pendidikan

latihan keahlian baik di dalam maupun di luar TNI AU yang titik

beratnya dalam rangka meningkatkan kemampuan di bidang

sistem pelaporan keuangan dan barang

(2) Disdikau menyusun program pendidikan dan program

latihan baik di dalam maupun di luar TNI AU dalam rangka

13

meningkatkan kualifikasi khusus personel pengelola keuangan

dan barang untuk dimasukkan dalam program pendidikan

(Prodik) TNI AU dan selanjutnya untuk dikoordinasikan dengan

staf perencanaan dan anggaran TNI Angkatan Udara agar

dibahas terkait pemenuhan anggarannya

(3) Srennaau merekapitulasi rencana anggaran pendidikan

keahlian yang dibutuhkan selanjutnya mengajukan rencana

anggaran pendidikan tersebut secara berjenjang ke Kemhan

melalui mekanisme RKA-KL untuk masuk dalam program dan

anggaran TNI AU

(4) Kemhan (Dirjen Renhan Kemhan)

(a) Merekapitulasi semua kebutuhan TNI AU

termasuk kebutuhan anggaran pendidikan beserta Unit

Organisasi lainya yang disususn menjadi RKA-KL

Kemhan TNI dan diajukan ke Kementrian keuangan

untuk dilaksanakan penelaahan

(b) Menyusun RKA-KL hasil penelaahan dengan

Dirjen Anggaran Kemkeu untuk diajukan ke DPR RI

dalam hal ini Komisi I selanjutnya untuk

dikoordinasikan dalam rapat pembahasan dengan

Komisi I DPR RI sebagai mitra kerja bidang pertahanan

untuk mendapat persetujuan atas program dan

anggaran yang telah disusun

b) Melaksanakan Bimbingan Teknis (Bimtek) dan Sosialisasi

Dalam upaya meningkatkan kualifikasi khusus bagi personel

keuangan dan Pengelola Simak BMN dalam penyusunan laporan

keuangan diperlukan kegiatan Bimtek maupun Kegiatan Sosialisisi

dalam bidang penyusunan laporan keuangan dan penyusunan

Laporan Simak BMN adapun tataran pelaksanaan diantaranya

adalah

14

(1) Diskuau dan Slogau sebagai pembina profesi personel

yang mengawaki bidang akuntansi dan Simak BMN secara

berjenjang mengusulkan kegiatan Bimtek dalam penyusunan

RKA-KL ke Srenaau

(2) Srenaau menelaah usulan rencana anggaran kegiatan

Bimtek baik yang diusulkan Diskuau maupun Slogau sesuai

bidangnya masing-masing selanjutnya mengajukan rencana

anggaran Bimtek dimaksud secara berjenjang ke Kemhan

melalui mekanisme RKA-KL untuk masuk dalam program dan

anggaran TNI AU

(3) Kemhan (Dirjen Renhan Kemhan)

(a) Mereviu dan merekapitulasi semua rencana

kebutuhan TNI AU termasuk anggaran Bimtek beserta

Unit Organisasi lainya yang disusun menjadi RKA-KL

Kemhan TNI dan diajukan ke Kementrian keuangan

untuk dilaksanakan penelaahan

(b) Menyusun RKA-KL hasil penelaahan dengan

Dirjen Anggaran Kemkeu untuk diajukan ke DPR RI

dalam hal ini Komisi I selanjutnya untuk

dikoordinasikan dalam rapat pembahasan dengan

Komisi I DPR RI sebagai mitra kerja bidang pertahanan

untuk mendapat persetujuan atas program dan

anggaran yang telah disusun Setelah semua usulan

disetujui maka pengusul dalah hal ini Diskuau dan

Slogau dapat merencanakan pelaksanaan kegiatan

Bimtek sesuai usulan dalam RKA-KL

2) Strategi kedua Mewujudkan Komitmen Pimpinan Organisasi yang

Optimal Komitmen merupakan sebuah perjanjian atau keterikatan untuk

melakukan sesuatu yang terbaik dalam suatu organisasi Komitmen

pimpinan dalam organisasi tergantung pada banyak pihak hal ini berarti

15

pimpinan tidak bekerja sendiri tetapi harus bekerja sama dengan orang lain

atau bawahannya Kerja sama harus ditunjukkan melalui keterlibatan

pimpinan dalam melaksanakan tugas pokoknya dengan mengarahkan

mempengaruhi mendorong bawahannya kearah berbagai tujuan dalam

organisasi termasuk dalam hal ini mendorong percepatan kualitas

pertanggungjawabab keuangan sebagai konsekuensi atas alokasi anggaran

yang diamanatkan ke UO TNI AU adapun upaya yang dilaksanakan adalah

a) Menetapkan kebijakan peningkatan kesejahteraan bagi

pengelola keuangan negara khususnya di lingkungan UO TNI AU

dengan mengaplikasikan standar biaya kompensasi pengelola

keuangan negara yang sudah disyahkan Peningkatan

kesejahteraan ini akan memotivasi kinerja pegawai dan akan menjadi

medan kerja yang menarik karena kondisi saat ini khususnya

pengelola Simak BMN selain kemampuan mereka belum maksimal

juga motivasi untuk menjadi pengelola Simak BMN sangat rendah

bahkan banyak anggota yang sengaja atas kemauan pribadi untuk

pindah tugas di luar pengelola Simak BMN untuk itu komitmen

pimpinan dalam bentuk perhatian dalam rangka memotivasi dan

menganggap penting pekerjaan yang mereka lakukan sangat

diperlukan Adapun tataran pelaksanaannya antara lain

(1) Slogau dan Diskuau mengajukan kompensasi

Pengelola Keuangan Negara sesuai indek sebagaimana

tertuang dalam standar biaya khusus (SBK) yang telah

ditetapkan Menteri Keuangan

(2) Srenaau menelaah usulan rencana anggaran dan

sedapat mungkin memenuhi kebutuhan biaya sesuai standar

sebagai bentuk pengakuan pentingnya tugas dan peran

mereka selanjutnya mengajukan rencana anggaran dimaksud

secara berjenjang ke Kemhan melalui mekanisme RKA-KL

untuk masuk dalam program dan anggaran TNI AU

16

(3) Kemhan (Dirjen Renhan Kemhan) mereviu dan

merekapitulasi semua rencana kebutuhan TNI AU termasuk

anggaran kompensasi untuk pengelola keuangan serta

pengelola Simak BMN bersama Unit Organisasi lainya yang

disusun menjadi RKA-KL Kemhan TNI dan diajukan ke

Kementrian keuangan untuk dilaksanakan penelaahan

b) Membuat perjanjian kinerja sesuai tugas dan fungsinya

masing-masing terkait pengelolaan keuangan negara Adapun

tataran pelaksanaanya adalah

(1) Kasau Kasau memerintahkan semua pemangku

kepentingan yang terlibat dalam pengelolaan keuangan negara

membuat perjanjian kinerja dan menetapkan target kinerja atas

suber daya yang dimiliki jika target dimaksud tidak dapat

dicapai maka akan dijadikan penilaian kinerja satuannya dan

dijadikan dasar penetapan kebijakan selanjutnya

(2) Srenaau Slogau Disadaau Diskuau membuat

perjanjian kinerja atas target kinerja sesuai tugas dan

fungsinnya masing-masing terkait sistem penyusunan laporan

keuangan dilingkungan TNI AU

(3) Irjenau melaksanakan pengawasan atas perjanjian

kinerja dan melakukan penilaian terhadap upaya-upaya yang

dilakukan masing-masing pemangku kepentingan dalam

penyusunan laporan keuangan dan memberi saran masukan

kepada Kasau untuk menentukan kebijakan selanjutnya

3) Strategi ketiga Mewujudkan sinergitas antara unit akuntasi kuasa

pengguna anggaran (UAKPA) dan unit akuntansi pengguna barang

(UAKPB) Adapun upaya yang dilakukan antara lain

a) Melaksanakan restrukturisasi pengelolaan administrasi simak

BMN dengan menempatkan operator Simak BMN dalam satu tempat tempat secara khusus (clustering) sehingga lebih fokus dalam

17

pengelolaanya khususnya untuk DIPA Satker Pusat

(1) Slogau Slogau mengusulkan pembentukan organisasi

pengelola Simak BMN DIPA Pusat ke Srenaau Karena DIPA

Pusat melibatkan banyak instansi maka perlu sentralisasi

dalam mekanisme pencatatanya sehingga sehingga mudah

dalam pemantauan khususnya terkait masalah TKTM

(2) Srenaau Srenaau dalam hal ini Paban II

melaksanakan pengkajian terkait usulan restrukturisasi

pengelola Simak DIPA Pusat untuk dapat dibahas dalam forum

Wanpor maupun Tiporsi

(3) Irjenau Irjenau memberikan pertimbangan terkait

restrukturisasi dihadapkan temuan di lapangan dan ketentuan

yang berlaku

b) Menyusun sistem operasional dan prosedur terkait kebijakan

pengelolaan Simak BMN di lingkungan TNI Angkatan Udara bersama-

sama dengan Diskuau Adapun tataran pelaksanaanya antara lain

(1) Slogau Slogau menyusun sistem operasional

prosedur (SOP) terkait pengelolaan Simak BMN dilingkungan

TNI Angkatan Udara SOP ini akan dijadikan pedoman

pelaksanaan sehingga terjadi kejelasan di lapangan dengan

disusunya SOP ini diharapkan terjadi keseragaman

pelaksanaan pengadministrasian Simak BMN di lingkungan

TNI Angkatan Udara

(2) Diskuau Diskuau menyusun kebijakan akuntansi

sesuai karakter TNI Angkayan Udara dengan melibatkan

Direktur Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Dirjen

Perbendaharaan kementrian keuangan

18

(3) Irjenau Irjenau memberikan pertimbangan dan saran

masukan terkait penyusunan SOP dan penyusunan Kebijakan

akuntansi di lingkungan TNI Angkatan Udara

4) Strategi Keempat Mewujudkan pelaksanaan mekanisme

rekonsiliasi laporan keuangan yang optimal Upaya-upaya yang perlu

dilaksanakan dan tataran pelaksanaanya antara lain

a) UAKPA melakukan kegiatan akuntansi dan pelaporan tingkat

satuan kerja serta melaksanakan rekonsiliasi dengan badan logistik

menyangkut laporan SIMAK BMN dan KPPN setempat secara

berkala setiap bulan

b) UAPPA-W melakukan kegiatan penggabungan laporan baik

keuangan maupun barang seluruh UAKPA yang berada dalam

wilayah kerjanya serta melaksanakan rekonsiliasi dengan badan

logistik mengenai laporan SIMAK BMN Kotama secara berkala sesuai

ketentuan yang ada

c) UAPPA-E1 melakukan kegiatan penggabungan laporan baik

keuangan maupun barang seluruh UAPPA-W yang berada di wilayah

kerjanya serta UAKPA yang langsung berada di bawahnya Selain

itu UAPPA-E1 juga melaksanakan rekonsiliasi dengan Paban

VISlogau terkait laporan SIMAK BMN sehingga laporan keuangan

Unit Organisasi yang berkualitas dapat terwujud

d) UAPA Unit Akuntansi Instansi pada tingkat Kementerian

NegaraLembaga (Pengguna Anggaran) yang melakukan kegiatan

penggabungan laporan baik keuangan maupun barang seluruh

UAPPA-E1 yang berada di bawahnya

e) UAKPB menyampaikan laporan BMN disertai CaLBMN beserta

ADK tiap semester dan tahunan ke Kantor Pelayanan Kekayaan

Negara dan Lelang (KPKNL) UAKPB melakukan rekonsiliasi

pemutakhiran data BMN dengan KPKNL setiap semester

19

f) UAKPA menyampaikan Laporan Keuangan beserta ADK

kepada UAPPA-W untuk digabungkan setelah dilakukan rekonsiliasi

dengan KPPN setiap bulan semester I dan tahunan Untuk

Laporan Keuangan Semester I dan Tahunan disertai dengan CaLK

g) UAKPB menyampaikan Laporan BMN disertai CaLBMN

beserta ADK ke UAPPB-W untuk digabungkan setiap semester dan

tahunan UAKPB Kantor Pusat menyampaikan Laporan BMN

beserta ADK ke UAPPB-E1 untuk digabungkan setiap Semester dan

Tahunan

Penutup

10 Kesimpulan Sebagai hasil akhir dari penulisan dan pembahasan naskah tentang

optimalisasi penyusunan laporan keuangan guna mewujudkan opini wajar tanpa

pengecualian dalam rangka mendukung tugas TNI Angkatan Udara ini maka penulis

dapat mengambil beberapa kesimpulan sebagai berikut

a Proses penyusunan laporan keuangan sampai kurun waktu 2017 dalam

perkembangannya belum sepenuhnya mampu menunjukkan laporan keuangan

yang berkualitas terlihat dari hasil laporan keuangan yang masih terdapat ketidak

sesuaian dalam pelaporan Simak dan Saiba yang berakibat pada didapatkanya

opini Wajar Dengan Pengecualian (WDP) yang diberikan oleh BPK

b Opini WDP yang diberikan BPK dimaksud harus memberikan stimulus

kepada pengelola keuangan dilingkungan kemhanTNI untuk mulai berbenah dan

memacu atas ketertinggalannya dalam hal mekanisme pengelolaan keuangan

negara Kondisi ini harus ditanggapi dengan positif oleh seluruh stake holder dan

dijadikan pintu masuk ke arah perubahan

c Dari temuan BPK terhadap laporan keuangan dimaksud didapat bahwa

mekanisme pelaporan dalam rangka pengungkapan pertanggungjawaban

keuangan di Lingkungan KemhanTNI termasuk TNI AU belum dapat

dipertanggungjawabkan hal ini terjadi antara lain oleh beberapa permasalahan

pertama kurangnya pengetahuan dan pemahaman baik dari pengelola anggaran

20

maupun pengelola barang dalam penyusunan laporan keuangan yang sesuai

dengan ketentuan kedua kurangnya komitmen pimpinan dalam pengelolaan

keuangan di lingkungan UO TNI AU ketiga kurangnya sinergitas antara unit

akuntasi kuasa pengguna anggaran (UAKPA) dan unit akuntansi pengguna barang

(UAKPB) keempat pelaksanaan mekanisme rekonsiliasi yang belum optimal

d Guna meningkatkan penyusunan Laporan Keuangan (LK) UO TNI Angkatan

Udara sebagai bagian dari LK Kemhan Perlu dilakukan upaya-upaya strategis

yaitu Upaya dan strategi peningkatan kualitas laporan keuangan TNI AU melalui

peningkatan pengetahuan dan pemahaman baik dari pengelola anggaran

komitmen pimpinan dalam pengelolaan keuangan negara mewujudkan optimalnya

pelaksanaan mekanisme rekonsiliasi antara Sistem Akuntansi Keuangan (SAK)

dan Sistem Informasi Manajemen Akuntansi Keuangan Barang Milik Negara

(SIMAK BMN) dan mampu menyumbangkan penyelesaian permasalahan LK

KemhanTNI dalam perbaikan terhadap opini WDP yang diberikan BPK RI

11 Saran Setelah membahas naskah tentang optimalisasi penyusunan laporan

keuangan guna mewujudkan opini wajar tanpa pengecualian dalam rangka mendukung tugas TNI

Angkatan Udara ini maka dapat penulis berikan saran yang antara lain

a Perlu upaya perbaikan-perbaikan sesuai rekomendasi yang diberikan oleh

BPK RI yang dilakukan oleh Kementrian Pertahanan yang salah satunya adalah

dengan membentuk tim yang mampu membimbing para operator Simak dan Saiba

untuk berkoordinasi dan konsultasi secara intensif dengan Kementerian Keuangan

dan instansi terkait dalam rangka menyelesaikan permasalahan tersebut

b Perlunya merevisi kurikulum pendidikan Korps keuangan dan Korps

Pembekalan khususnya pada bidang pengelolaan keuangan negara yang

disesuaikan dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP)

c Peran APIP perlu ditingkatkan dalam melaksanakan pengawasan

khususnya disaat melaksanakan review terhadap laporan keuangan dalam rangka

penyempurnaan penyusunan laporan keuangan TNI AU

21

12 Wusana kata Demikianlah penyusunan naskah tentang Optimalisasi

Penyusunan Laporan Keuangan Guna Mewujudkan Opini Wajar Tanpa Pengecualian

Dalam Rangka Mendukung Tugas TNI Angkatan Udara dibuat sebagai sumbangan

pemikiran dan bahan masukan bagi pimpinan dalam menentukan kebijakan lebih lanjut

Jakarta September 2018

22

UU Permen Keppres

Republik Indonesia 2004 Undang-Undang RI Nomor 34 Tahun 2004 Tentang Tentara Nasional Indonesia Jakarta Sekretariat Negara

Republik Indonesia 2004 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2004

Tentang Pemeriksaan Pengelolaan Dan Tanggung Jawab Keuangan Negara Jakarta Sekretariat Negara

Menkeu 2015 Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor

177PMK052015 Tentang Pedoman Penyusunan Dan Penyampaian Laporan Keuangan Kementerian NegaraLembaga Jakarta Kepala Biro Umum

Menhan 2016 Peraturan Menteri Pertahanan Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2016

Tentang Sistem Akuntansi Dan Pelaporan Keuangan Instansi Di Lingkungan Kementerian Pertahanan Dan Tentara Nasional Indonesia Jakarta

Kapusku 2015 Juklak Kapusku Kemhan No Juklak06aVII2015 tentang Perubahan

Penyusunan Lapku di Lingkungan Kemhan dan TNI Jakarta Buku Mursyidi 2013 Akuntansi Pemerintahan di Indonesia Refika Aditama Bandung h 59 RE Freeman Strategic Management A Stakeholders Approach Fitman Boston1984

h37 Internet httpsidmwikipediaorg

DAFTAR PUSTAKA

3

4 Daftar Pengertian Untuk menyamakan persepsi dalam naskah ini maka perlu

disusun daftar pengertian sebagai berikut

a Basis Akrual Basis Akrual adalah basis akuntansi yang mengakui

pengaruh transaksi dan peristiwa lainnya pada saat transaksi dan peristiwa itu

terjadi tanpa memperhatikan saat kas atau setara kas diterima atau dibayarkan5

b Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) Catatan atas Laporan

Keuangan adalah laporan yang menyajikan informasi tentang penjelasan atau

daftar terinci atau analisis atas nilai suatu pos yang disajikan dalam Laporan

Realisasi Anggaran Laporan Operasional Laporan Perubahan Ekuitas dan

Neraca dalam rangka pengungkapan yang memadai6

c Laporan Realisasi Anggaran Laporan realisasi anggaran adalah laporan

yang menyajikan ikhtisar sumber alokasi dan pemakaian sumber daya keuangan

yang dikelola oleh pemerintah yang menggambarkan perbandingan antara

anggaran dan realisasinya dalam satu periode pelaporan7

d Laporan Operasional Laporan operasional adalah laporan yang

menyajikan ikhtisar sumber daya ekonomi yang menambah ekuitas dan

penggunaannya yang dikelola oleh pemerintah pusat untuk kegiatan

penyelenggaraan pemerintah dalam satu periode pelaporan8

e Laporan Perubahan Ekuitas Laporan perubahan ekuitas adalah laporan

yang menyajikan informasi kenaikan atau penurunan ekuitas tahun pelaporan

dibandingkan dengan tahun sebelumnya9

f Neraca Neraca adalah adalah laporan yang menyajikan informasi posisi

keuangan pemerintah yaitu aset utang dan ekuitas pada tanggal tertentu10

5 Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 177Pmk052015 6 Ibid 7 Ibid 8 Ibid 9 Ibid 10 Ibid

4

g Opini BPK Opini BPK adalah pernyataan profesional pemeriksa mengenai

kewajaran informasi keuangan yang disajikan dalam laporan keuangan yang

didasarkan pada kriteria kesesuaian dengan standar akuntansi pemerintahan

kecukupan pengungkapan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan

dan efektivitas sistem pengendalian intern11

h Rekonsiliasi Rekonsiliasi adalah proses pencocokan data transaksi

keuangan yang diproses dengan beberapa sistemsubsistem yang berbeda

berdasarkan dokumen sumber yang sama12

i Stake Holders Stake holders adalah individu atau kelompok pemangku

kepentingan yang dukungan atau keputusannya dapat mempengaruhi kemajuan

dalam sebuah organisasi13

j Unit Akuntansi Keuangan Pengguna Barang (UAKPB) UAKPB adalah

Unit akuntansi yang melakukan kegiatan akuntansi dan pelaporan BMN tingkat

satuan kerja14

k Unit Akuntansi Kuasa Pengguna Anggaran (UAKPA) Unit Akuntansi

Kuasa Pengguna Anggaran (UAKPA) adalah Unit akuntansi yang melakukan

kegiatan akuntansi dan pelaporan tingkat satuan kerja15

l Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Anggaran ndash Wilayah (UAPPA-W)

UAPPA-W adalah Unit akuntansi pada tingkat kotamalakpus yang melakukan

kegiatan penggabungan LK seluruh UAKPA yang berada dibawahnya16

m Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Anggaran ndash Eselon I (UAPPA-E1)

UAPPA-E1 adalah Unit akuntansi pada tingkat UO yang melakukan kegiatan

penggabungan LK seluruh UAPPA-W yang berada di wilayah kerjanya serta

UAKPA yang berada langsung dibawahnya17

11 Undang-undang Nomor 15 Tahun 2004 12 Peraturan Menteri Keuangan Nomor 171PMK052015 13 RE Freeman Strategic Management A Stakeholders Approach Fitman Boston1984 hlm37 14 Peraturan Menteri Pertahanan Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2016 15 Ibid 16 Ibid 17 Ibid

5

n Unit Akuntansi Pengguna Anggaran (UAPA) UAPA adalah Unit

akuntansi pada tingkat Kemhan yang melakukan kegiatan penggabungan LK

seluruh UAPPA-E1 yang berada dibawahnya18

o Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) WTP adalah opini audit yang akan

diterbitkan jika laporan keuangan dianggap memberikan informasi yang bebas dari

salah saji material19

p Wajar Dengan Pengecualian (WDP) WDP adalah opini audit yang

diterbitkan jika sebagian besar informasi dalam laporan kekuangan bebas dari

salah saji material kecuali untuk rekening atau item tertentu yang menjadi

pengecualian20

Landasan dan Dasar Pemikiran

5 Landasan dan dasar pemikiran yang digunakan dalam mewujudkan laporan

keuangan yang berkualitas dibutuhkan norma yang mengatur dalam penyusunan laporan

keuangan akan mendukung terwujudnya opini wajar tanpa pengecualian norma tersebut

adalah sebagai berikut

a Landasan Pemikiran

1) Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 23 ayat (1) UUD 1945

menyatakan bahwa ldquoanggaran pendapatan dan belanja negaraAPBN

sebagai wujud dari penyusunan laporan keuangan negara ditetapkan setiap

tahun dengan undang-undang dan dilaksanakan secara terbuka dan

bertanggung jawab untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyatrdquo Pasal

tersebut mengandung makna bahwa segala anggaran yang diterima dari

pemerintah harus dapat dipertanggungjawabkan secara transparan dan

akuntabel termasuk anggaran yang diterima dan dikelola di lingkungan

TNI AU yang merupakan bagian dari Kemhan

18 Ibid 19 httpsidmwikipediaorg 20 httpsidmwikipediaorg

6

2) Undang-Undang RI Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan

Negara Pasal 9 dinyatakan bahwa Menteripimpinan lembaga sebagai

pengguna anggaranpengguna barang Kementerian NegaraLembaga

yang dipimpinnya mempunyai tugas antara lain menyusun dan

menyampaikan laporan keuangan Kementerian NegaraLembaga yang

dipimpinnya TNI AU dalam struktur pengelolaan anggaran merupakan

unit organisasi setingkat eselon I yang berada di bawah Kemhan

sehingga UO TNI AU atas anggaran yang diterima berkewajiban

mempertanggungjawabkanya dalam bentuk laporan keuangan yang

dalam penyusunanya menjadi tugas dan tanggung jawab Diskuau

bersama-sama badan logistik

3) Undang-Undang RI Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan

Negara Pasal 55 ayat (2) menyatakan bahwa dalam menyusun laporan

keuangan pemerintah pusat sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

menteripimpinan lembaga selaku pengguna anggaranpengguna barang

menyusun dan menyampaikan laporan keuangan yang meliputi Laporan

Realisasi Anggaran Neraca dan Catatan atas Laporan Keuangan dilampiri

laporan keuangan Badan Layanan Umum pada kementerian

negaralembaga masing-masing TNI AU merupakan unit organisasi yang

berada di bawah Kemhan sehingga memiliki kewajiban dalam

menyampaikan laporan keuangan secara benar transparan dan akuntabel

4) Undang-Undang RI Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan

Penyusunan laporan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara Pasal 2

ayat (2) disebutkan bahwa Badan Pemeriksa Keuangan melaksanakan

pemeriksaan atas penyusunan laporan dan tanggung jawab keuangan

negara Laporan hasil pemeriksaan atas laporan keuangan pemerintah

memuat opini Opini adalah pernyataan profesional sebagai kesimpulan

pemeriksa mengenai tingkat kewajaran informasi yang disajikan dalam

laporan keuangan Opini atas laporan keuangan dari Badan Pemeriksaan

Keuangan merupakan tolok ukur atas kualitas penyusunan laporan

keuangan Kemhan dan TNI termasuk di dalamnya laporan keuangan TNI

Angkatan Udara

7

5) Peraturan Presiden RI Nomor 16 tahun 2018 tentang Pengadaan

Barang dan Jasa Pemerintah mengambil beberapa terobosan agar

pengadaan barang dan jasa bisa lebih cepat misalnya ULP akan berubah

menjadi Unit Kerja Pengadaan BarangJasa (UKPBJ) yang merupakan unit

organisasi permanen yang memiliki peran untuk melakukan pembinaan

pemilihan penyedia dan pengelolaan sistem informasi Selain

mempercepat proses pengadaan revisi perpres pengadaan barangjasa ini

bertujuan untuk mempermudah Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dalam

melaksanakan lelang pengadaan barang dan jasa sehingga proses

pengadaan dan pencairan anggaran dapat segera dilaksanakan

6) Petunjuk Pelaksanaan Kepala Pusat Keuangan Kementerian

Pertahanan Nomor Juklak06aVII2015tanggal 13 Juli 2015 tentang

Petunjuk Pelaksanaan Tentang Perubahan Penyusunan Laporan Keuangan

di Lingkungan Kemhan dan TNI Sesuai petunjuk pelaksanaan tersebut

bahwa pertanggungjawaban atas pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan

Belanja Negara (APBN) dituangkan dalam bentuk Laporan Keuangan

Kementerian NegaraLembaga Adapun kegiatan penyusunan laporan

keuangan yang dilaksanakan TNI Angkatan Udara terdiri dari Prosedur dan

pelaksanaan penyusunan laporan keuangan Pelaksanaan penyusunan

laporan Keuangan dimulai dari tingkat Satker Kotama Unit Organisasi

sampai dengan tingkat Kementerian dilaksanakan bersama-sama dengan

Badan Logistik di Lingkungan Kemhan dan TNI dengan dasar akuntansi

Kegiatan tersebut dimaksud untuk memberikan keseragaman dan tertib

administrasi di dalam penyusunan laporan keuangan yang berkualitas di

Lingkungan Kemhan dan TNI sebagai salah satu upaya untuk mewujudkan

penilaian opini wajar tanpa pengecualian

b Dasar Pemikiran Berkaitan dengan perubahan paradigma sistem

pemerintahan dan tuntutan rakyat perlu adanya reformasi di bidang penyusunan

laporan keuangan negara Reformasi penyusunan laporan keuangan negara

dilaksanakan salah satunya melalui pengembangan sumber daya manusia di

bidang keuangan sarana dan prasarana serta manajemen yang baik sehingga

mampu menghasilkan laporan keuangan dengan opini wajar tanpa pengecualian

Sesuai dengan hal tersebut personel penyusun laporan keuangan Diskuau

8

sebagai bagian dari sumber daya manusia keuangan di lingkungan TNI AU dituntut

untuk memiliki keterampilan dan kemampuan bidang penyusunan laporan

keuangan sehingga diharapkan dapat mendukung pelaksanaan tugas TNI AU di

masa mendatang

6 Latar Belakang Laporan keuangan TNI AU disusun berdasarkan data sumber

dari badan keuangan Tingkat IV (Pekas) dilaporkan secara berjenjang ke badan

keuangan diatasnya yang selanjutnya dilaporkan sampai ke Badan Keuangan Tingkat I

(Pusku Kemhan) Pusku Kemhan akan mengkompilasi laporan keuangan dari tiap-tiap

angkatan termasuk laporan keuangan Satker Kemhan sehingga menjadi Laporan

Keuangan KemhanTNI Laporan keuangan disusun secara periodik selama kurun waktu

satu tahun anggaran Setelah satu tahun anggaran maka laporan keuangan akan

diaudit oleh badan pemeriksa intern (Itjenau) dan badan pemeriksa ekstern (Badan

Pemeriksa Keuangan RI) Setelah melaksanakan pemeriksaan maka BPK RI sesuai

Undang-Undang RI Nomor 17 Tahun 2003 akan memberikan opini terhadap laporan

keuangan dimana selama kurun waktu 2015 sampai dengan 2017 masih belum sesuai

harapan khususnya pada tahun 2015 BPK memberi opini WDP hal ini disebabkan belum

siapnya organisasi Kemhan dan TNI mengantisipasi perubahan sistem dalam standar

akuntansi pemerintahan dari cash basis menjadi accrual basis yang berlanjut pada tahun

2016 dan tahun 2017 Kondisi ini menunjukkan bahwa informasi keuangan yang

disajikan dalam laporan keuangan masih dinilai belum wajar berdasarkan kriteria

Kondisi Laporan Keuangan TNI AU Saat Ini dan Permasalahan Yang Dihadapi

7 Kondisi Laporan Keuangan TNI AU Saat Ini Laporan keuangan TNI AU saat ini

masih mengalami kendala dimana jumlah dana dalam laporan keuangan belum sesuai

dengan jumlah nilai barang dalam laporan keuangan Barang Milik Negara sehingga

laporan keuangan belum dapat disajikan secara wajar Kendala tersebut disebabkan

karena kurangnya pengetahuan dan pemahaman dari pengelola anggaran maupun

pengelola barang dalam penyusunan laporan keuangan yang sesuai dengan ketentuan

kurangnya komitmen pimpinan dalam pengelolaan keuangan di lingkungan UO TNI AU

kurangnya sinergitas antara unit akuntasi kuasa pengguna anggaran (UAKPA) dan unit

akuntansi pengguna barang (UAKPB) serta pelaksanaan mekanisme rekonsiliasi yang

masih belum optimal

9

8 Permasalahan Yang Dihadapi Berdasarkan uraian kondisi saat ini dapat

dirumuskan beberapa permasalahan sebagai berikut

a Kurangnya pengetahuan dan pemahaman baik dari pengelola anggaran

maupun pengelola barang dalam penyusunan laporan keuangan yang sesuai

dengan ketentuan Salah satu faktor pendukung dalam rangka mewujudkan visi

dan misi suatu organisasi adalah tersedianya sumber daya manusia yang handal

Kualitas sumber daya manusia meliputi tingkat pengetahuan dan pemahaman

terhadap suatu sistem kerja yang dilaksanakan dalam hal ini adalah sistem

akuntansi pemerintah dalam penyusunan laporan keuangan Pengetahuan

mengenai sistem akuntansi yang belum memadai dalam pelaporan keuangan juga

masih terjadi dari personel penyusun laporan keuangan di lingkungan TNI AU

Kemudian salah satu faktor penghambat lainnya yaitu masih lambatnya perubahan

sikap terhadap jalannya proses birokrasi keuangan termasuk perubahan sistem

akuntansi dalam pelaporan keuangan di Kemhan dan TNI Hal ini dibuktikan

dengan hasil opini laporan keuangan dari BPK RI di tahun 2011 yaitu WDP tahun

2012 yaitu WTP-DPP tahun 2013 yaitu WTP tahun 2014 yaitu WTP-DPP dan

pada tahun 2015 ada perubahan sistem dalam standar akuntansi pemerintahan

dari cash basis menjadi accrual basis dengan perubahan itu opini di Kementerian

Pertahanan dan TNI menjadi WDP kemudian pada tahun 2016 dan tahun 2017

belum beranjak dari opini WDP Walaupun disadari pula oleh BPK RI bahwa ada

peningkatan kualitas laporan keuangan setiap tahunnya namun dibutuhkan

keseriusan dalam peningkatan pengetahuan dalam pemahaman sistem akuntansi

dan pelaporan keuangan di lingkungan Kemhan dan TNI

b Kurangnya komitmen pimpinan dalam pengelolaan keuangan di

lingkungan UO TNI AU Perubahan sistem dalam pelaporan keuangan belum

diikuti dengan komitmen pimpinan organisasi di tingkat Satker Pelaksanaan

sosialisasi sistem laporan keuangan kepada para komandan atau kepala satuan

kerja yang dilaksanakan pada saat adanya Rapat Pimpinan Tahunan dan

penataran Komandan Satuan masih sangat minim karena keterbatasan waktu

sehingga mempengaruhi tingkat pemahaman bagi para Komandan atau Kepala

Satuan Kerja (Kasatker) Diperlukan suatu kegiatan khusus dalam pemberian

pemahaman tentang penyusunan laporan keuangan dan komitmen yang kuat

10

terutama bagi Komandan dan Kasatker tentang tanggung jawab terhadap

penyajian laporan keuangan

c Kurangnya sinergitas antara unit akuntasi kuasa pengguna anggaran

(UAKPA) dan unit akuntansi pengguna barang (UAKPB) Belum terjalinya

keselarasan diantara entitas akuntansi keuangan dengan entitas akuntansi barang

khususnya untuk DIPA Satker Pusat Hal dimaksud terjadi karena kebijakan

pengelolaan Simak BMN ditentukan secara sentralisasi dalam pengertian segala

ketentuan pelaksanaan pengelolaan Simak BMN harus menunggu instruksi dan

kebijakan dari Kemhan dalam hal ini Pus BMN Baranahan Kemhan kemudian baru

pada tingkat Unit Organisasi diteruskan ke tingkat Kotama kemudian tingkat Satker

dan tingkat Sub Satker Alur kebijakan yang panjang dihadapkan kondisi

pengelola Simak BMN untuk DIPA Satker pusat yang tersebar pada seluruh Satker

di jajaran TNI AU mengakibatkan respon atas setiap perubahan relatif lamban dan

ini tidak selaras dengan pengelola anggaran yang mana Pengelola anggaran

karena selalu berhubungan dengan Kemkeu dalam hal ini KPPN maka seluruh

kebijakan terkait pengelolaan anggaran akan secara langsung mengikuti kebijakan

yang dikeluarkan oleh Kemkeu sebagai regulator pengelolaan keuangan negara

ketidak selarasan ini berdampak pada terkendalanya penyusunan laporan

keuangan di lingkungan UO TNI AU

d Kurang optimalnya pelaksanaan mekanisme rekonsiliasi Rekonsiliasi

laporan keuangan dilaksanakan secara internal dan eksternal Proses

Rekonsialisi secara internal dilaksanakan secara berjenjang mulai dari tingkat

UAKPA (Baku IV) dengan Staf Logistik di jajaran yang sama yaitu di tingkat Satker

dirasakan belum memadai Hal tersebut terjadi salah satunya dikarenakan belum

adanya program aplikasi penyatuan laporan antara Sistem Akuntansi Keuangan

dan SIMAK BMN Adapun rekonsiliasi secara eksternal dilaksanakan antara

laporan keuangan UAKPA dengan KPPN dan laporan SIMAK BMN dengan KPKNL

di tingkat Satker sangat diperlukan karena akan menjadi data awal pada

penyusunan laporan BMN dan pendataan aset negara Sistem komunikasi dan

sarana yang minim mengakibatkan belum terlaksananya proses rekonsiliasi

eksternal di lingkungan Satker secara optimal

11

Optimalisasi Penyusunan Laporan Keuangan TNI AU

9 TNI AU dalam Penyusunan Laporan Keuangan yang diharapkan dan dapat

terwujud maka diperlukan jawaban yang mampu menjawab semua permasalahan yang

ada upaya optimalisasi penyusunan laporan keuangan TNI AU guna mewujudkan opini

wajar tanpa pengecualian dalam rangka mendukung tugas TNI AU yang dituangkan

melalui kebijakan strategi dan upaya-upaya sebagai berikut

a Kebijakan ldquoTerwujudnya Optimalisasi penyusunan laporan keuangan TNI

AU guna mewujudkan opini wajar tanpa pengecualian melalui peningkatkan

pengetahuan dan pemahaman baik dari pengelola anggaran maupun pengelola

barang dalam penyusunan laporan keuangan yang sesuai dengan ketentuan

mewujudkan komitmen pimpinan organisasi yang optimal mewujudkan sinergitas

antara unit akuntasi kuasa pengguna anggaran (UAKPA) dan unit akuntansi

pengguna barang (UAKPB) serta penetapan mekanisme rekonsiliasi antara SAK

dan SIMAK BMN guna mewujudkan opini wajar tanpa pengecualian dalam rangka

mendukung tugas TNI AU

b Strategi Berdasarkan arah kebijakan yang dirumuskan maka strategi

yang tepat adalah sebagai berikut

1) Strategi pertama Mewujudkan peningkatan pengetahuan dan

pemahaman baik dari pengelola anggaran maupun pengelola barang dalam

penyusunan laporan keuangan yang sesuai dengan ketentuan

2) Strategi kedua Mewujudkan komitmen pimpinan organisasi yang

optimal dengan verifikasi pembayaran dan akuntansi pembangunan serta

pengembangan

3) Strategi ketiga Mewujudkan sinergitas antara unit akuntasi kuasa

pengguna anggaran (UAKPA) dan unit akuntansi pengguna barang

(UAKPB)

12

4) Strategi keempat Mewujudkan pelaksanaan mekanisme rekonsiliasi

laporan keuangan lebih optimal dengan melaksanakan koordinasi

pembinaan dan pemutakhiran

c Upaya Berdasarkan kebijakan dan perumusan strategi yang telah

diuraikan di atas maka dapat disampaikan upaya-upaya dalam mengoptimalkan

penyusunan laporan keuangan guna mewujudkan opini wajar tanpa pengecualian

dalam rangka mendukung tugas TNI AU sebagai berikut

1) Strategi Pertama Mewujudkan peningkatan pengetahuan dan

pemahaman dari pengelola anggaran maupun pengelola barang dalam

penyusunan laporan keuangan yang sesuai dengan ketentuan Dalam

rangka pelaksanaan penyusunan laporan keuangan yang akuntabel di

lingkungan TNI AU diperlukan personel yang memiliki pengetahuan dan

pemahaman terkait penyusunan laporan keuangan Upaya-upaya yang

dapat dilaksanakan untuk mewujudkan tujuan dari strategi ini adalah

a) Pendidikan dan Latihan Keberhasilan kegiatan dalam

organisasi dapat dicapai dengan dukungan kualitas personel yang

baik Untuk pencapaian hal tersebut tentu saja tidak terlepas dari

upaya pengembangan dan peningkatan kapasitas dan kapabilitas

karena efektif dan efisiensinya suatu organisasi sangat tergantung

pada baik buruknya pengembangan personel dalam suatu organisasi

itu sendiri Adapun tataran pelaksanan diantaranya adalah

(1) Diskuau dan Slogau sebagai pembina profesi personel

yang mengawaki bidang akuntansi dan Simak BMN

melaksanakan pendataan personel yang selanjutnya secara

berjenjang mengusulkan personel untuk mengikuti pendidikan

latihan keahlian baik di dalam maupun di luar TNI AU yang titik

beratnya dalam rangka meningkatkan kemampuan di bidang

sistem pelaporan keuangan dan barang

(2) Disdikau menyusun program pendidikan dan program

latihan baik di dalam maupun di luar TNI AU dalam rangka

13

meningkatkan kualifikasi khusus personel pengelola keuangan

dan barang untuk dimasukkan dalam program pendidikan

(Prodik) TNI AU dan selanjutnya untuk dikoordinasikan dengan

staf perencanaan dan anggaran TNI Angkatan Udara agar

dibahas terkait pemenuhan anggarannya

(3) Srennaau merekapitulasi rencana anggaran pendidikan

keahlian yang dibutuhkan selanjutnya mengajukan rencana

anggaran pendidikan tersebut secara berjenjang ke Kemhan

melalui mekanisme RKA-KL untuk masuk dalam program dan

anggaran TNI AU

(4) Kemhan (Dirjen Renhan Kemhan)

(a) Merekapitulasi semua kebutuhan TNI AU

termasuk kebutuhan anggaran pendidikan beserta Unit

Organisasi lainya yang disususn menjadi RKA-KL

Kemhan TNI dan diajukan ke Kementrian keuangan

untuk dilaksanakan penelaahan

(b) Menyusun RKA-KL hasil penelaahan dengan

Dirjen Anggaran Kemkeu untuk diajukan ke DPR RI

dalam hal ini Komisi I selanjutnya untuk

dikoordinasikan dalam rapat pembahasan dengan

Komisi I DPR RI sebagai mitra kerja bidang pertahanan

untuk mendapat persetujuan atas program dan

anggaran yang telah disusun

b) Melaksanakan Bimbingan Teknis (Bimtek) dan Sosialisasi

Dalam upaya meningkatkan kualifikasi khusus bagi personel

keuangan dan Pengelola Simak BMN dalam penyusunan laporan

keuangan diperlukan kegiatan Bimtek maupun Kegiatan Sosialisisi

dalam bidang penyusunan laporan keuangan dan penyusunan

Laporan Simak BMN adapun tataran pelaksanaan diantaranya

adalah

14

(1) Diskuau dan Slogau sebagai pembina profesi personel

yang mengawaki bidang akuntansi dan Simak BMN secara

berjenjang mengusulkan kegiatan Bimtek dalam penyusunan

RKA-KL ke Srenaau

(2) Srenaau menelaah usulan rencana anggaran kegiatan

Bimtek baik yang diusulkan Diskuau maupun Slogau sesuai

bidangnya masing-masing selanjutnya mengajukan rencana

anggaran Bimtek dimaksud secara berjenjang ke Kemhan

melalui mekanisme RKA-KL untuk masuk dalam program dan

anggaran TNI AU

(3) Kemhan (Dirjen Renhan Kemhan)

(a) Mereviu dan merekapitulasi semua rencana

kebutuhan TNI AU termasuk anggaran Bimtek beserta

Unit Organisasi lainya yang disusun menjadi RKA-KL

Kemhan TNI dan diajukan ke Kementrian keuangan

untuk dilaksanakan penelaahan

(b) Menyusun RKA-KL hasil penelaahan dengan

Dirjen Anggaran Kemkeu untuk diajukan ke DPR RI

dalam hal ini Komisi I selanjutnya untuk

dikoordinasikan dalam rapat pembahasan dengan

Komisi I DPR RI sebagai mitra kerja bidang pertahanan

untuk mendapat persetujuan atas program dan

anggaran yang telah disusun Setelah semua usulan

disetujui maka pengusul dalah hal ini Diskuau dan

Slogau dapat merencanakan pelaksanaan kegiatan

Bimtek sesuai usulan dalam RKA-KL

2) Strategi kedua Mewujudkan Komitmen Pimpinan Organisasi yang

Optimal Komitmen merupakan sebuah perjanjian atau keterikatan untuk

melakukan sesuatu yang terbaik dalam suatu organisasi Komitmen

pimpinan dalam organisasi tergantung pada banyak pihak hal ini berarti

15

pimpinan tidak bekerja sendiri tetapi harus bekerja sama dengan orang lain

atau bawahannya Kerja sama harus ditunjukkan melalui keterlibatan

pimpinan dalam melaksanakan tugas pokoknya dengan mengarahkan

mempengaruhi mendorong bawahannya kearah berbagai tujuan dalam

organisasi termasuk dalam hal ini mendorong percepatan kualitas

pertanggungjawabab keuangan sebagai konsekuensi atas alokasi anggaran

yang diamanatkan ke UO TNI AU adapun upaya yang dilaksanakan adalah

a) Menetapkan kebijakan peningkatan kesejahteraan bagi

pengelola keuangan negara khususnya di lingkungan UO TNI AU

dengan mengaplikasikan standar biaya kompensasi pengelola

keuangan negara yang sudah disyahkan Peningkatan

kesejahteraan ini akan memotivasi kinerja pegawai dan akan menjadi

medan kerja yang menarik karena kondisi saat ini khususnya

pengelola Simak BMN selain kemampuan mereka belum maksimal

juga motivasi untuk menjadi pengelola Simak BMN sangat rendah

bahkan banyak anggota yang sengaja atas kemauan pribadi untuk

pindah tugas di luar pengelola Simak BMN untuk itu komitmen

pimpinan dalam bentuk perhatian dalam rangka memotivasi dan

menganggap penting pekerjaan yang mereka lakukan sangat

diperlukan Adapun tataran pelaksanaannya antara lain

(1) Slogau dan Diskuau mengajukan kompensasi

Pengelola Keuangan Negara sesuai indek sebagaimana

tertuang dalam standar biaya khusus (SBK) yang telah

ditetapkan Menteri Keuangan

(2) Srenaau menelaah usulan rencana anggaran dan

sedapat mungkin memenuhi kebutuhan biaya sesuai standar

sebagai bentuk pengakuan pentingnya tugas dan peran

mereka selanjutnya mengajukan rencana anggaran dimaksud

secara berjenjang ke Kemhan melalui mekanisme RKA-KL

untuk masuk dalam program dan anggaran TNI AU

16

(3) Kemhan (Dirjen Renhan Kemhan) mereviu dan

merekapitulasi semua rencana kebutuhan TNI AU termasuk

anggaran kompensasi untuk pengelola keuangan serta

pengelola Simak BMN bersama Unit Organisasi lainya yang

disusun menjadi RKA-KL Kemhan TNI dan diajukan ke

Kementrian keuangan untuk dilaksanakan penelaahan

b) Membuat perjanjian kinerja sesuai tugas dan fungsinya

masing-masing terkait pengelolaan keuangan negara Adapun

tataran pelaksanaanya adalah

(1) Kasau Kasau memerintahkan semua pemangku

kepentingan yang terlibat dalam pengelolaan keuangan negara

membuat perjanjian kinerja dan menetapkan target kinerja atas

suber daya yang dimiliki jika target dimaksud tidak dapat

dicapai maka akan dijadikan penilaian kinerja satuannya dan

dijadikan dasar penetapan kebijakan selanjutnya

(2) Srenaau Slogau Disadaau Diskuau membuat

perjanjian kinerja atas target kinerja sesuai tugas dan

fungsinnya masing-masing terkait sistem penyusunan laporan

keuangan dilingkungan TNI AU

(3) Irjenau melaksanakan pengawasan atas perjanjian

kinerja dan melakukan penilaian terhadap upaya-upaya yang

dilakukan masing-masing pemangku kepentingan dalam

penyusunan laporan keuangan dan memberi saran masukan

kepada Kasau untuk menentukan kebijakan selanjutnya

3) Strategi ketiga Mewujudkan sinergitas antara unit akuntasi kuasa

pengguna anggaran (UAKPA) dan unit akuntansi pengguna barang

(UAKPB) Adapun upaya yang dilakukan antara lain

a) Melaksanakan restrukturisasi pengelolaan administrasi simak

BMN dengan menempatkan operator Simak BMN dalam satu tempat tempat secara khusus (clustering) sehingga lebih fokus dalam

17

pengelolaanya khususnya untuk DIPA Satker Pusat

(1) Slogau Slogau mengusulkan pembentukan organisasi

pengelola Simak BMN DIPA Pusat ke Srenaau Karena DIPA

Pusat melibatkan banyak instansi maka perlu sentralisasi

dalam mekanisme pencatatanya sehingga sehingga mudah

dalam pemantauan khususnya terkait masalah TKTM

(2) Srenaau Srenaau dalam hal ini Paban II

melaksanakan pengkajian terkait usulan restrukturisasi

pengelola Simak DIPA Pusat untuk dapat dibahas dalam forum

Wanpor maupun Tiporsi

(3) Irjenau Irjenau memberikan pertimbangan terkait

restrukturisasi dihadapkan temuan di lapangan dan ketentuan

yang berlaku

b) Menyusun sistem operasional dan prosedur terkait kebijakan

pengelolaan Simak BMN di lingkungan TNI Angkatan Udara bersama-

sama dengan Diskuau Adapun tataran pelaksanaanya antara lain

(1) Slogau Slogau menyusun sistem operasional

prosedur (SOP) terkait pengelolaan Simak BMN dilingkungan

TNI Angkatan Udara SOP ini akan dijadikan pedoman

pelaksanaan sehingga terjadi kejelasan di lapangan dengan

disusunya SOP ini diharapkan terjadi keseragaman

pelaksanaan pengadministrasian Simak BMN di lingkungan

TNI Angkatan Udara

(2) Diskuau Diskuau menyusun kebijakan akuntansi

sesuai karakter TNI Angkayan Udara dengan melibatkan

Direktur Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Dirjen

Perbendaharaan kementrian keuangan

18

(3) Irjenau Irjenau memberikan pertimbangan dan saran

masukan terkait penyusunan SOP dan penyusunan Kebijakan

akuntansi di lingkungan TNI Angkatan Udara

4) Strategi Keempat Mewujudkan pelaksanaan mekanisme

rekonsiliasi laporan keuangan yang optimal Upaya-upaya yang perlu

dilaksanakan dan tataran pelaksanaanya antara lain

a) UAKPA melakukan kegiatan akuntansi dan pelaporan tingkat

satuan kerja serta melaksanakan rekonsiliasi dengan badan logistik

menyangkut laporan SIMAK BMN dan KPPN setempat secara

berkala setiap bulan

b) UAPPA-W melakukan kegiatan penggabungan laporan baik

keuangan maupun barang seluruh UAKPA yang berada dalam

wilayah kerjanya serta melaksanakan rekonsiliasi dengan badan

logistik mengenai laporan SIMAK BMN Kotama secara berkala sesuai

ketentuan yang ada

c) UAPPA-E1 melakukan kegiatan penggabungan laporan baik

keuangan maupun barang seluruh UAPPA-W yang berada di wilayah

kerjanya serta UAKPA yang langsung berada di bawahnya Selain

itu UAPPA-E1 juga melaksanakan rekonsiliasi dengan Paban

VISlogau terkait laporan SIMAK BMN sehingga laporan keuangan

Unit Organisasi yang berkualitas dapat terwujud

d) UAPA Unit Akuntansi Instansi pada tingkat Kementerian

NegaraLembaga (Pengguna Anggaran) yang melakukan kegiatan

penggabungan laporan baik keuangan maupun barang seluruh

UAPPA-E1 yang berada di bawahnya

e) UAKPB menyampaikan laporan BMN disertai CaLBMN beserta

ADK tiap semester dan tahunan ke Kantor Pelayanan Kekayaan

Negara dan Lelang (KPKNL) UAKPB melakukan rekonsiliasi

pemutakhiran data BMN dengan KPKNL setiap semester

19

f) UAKPA menyampaikan Laporan Keuangan beserta ADK

kepada UAPPA-W untuk digabungkan setelah dilakukan rekonsiliasi

dengan KPPN setiap bulan semester I dan tahunan Untuk

Laporan Keuangan Semester I dan Tahunan disertai dengan CaLK

g) UAKPB menyampaikan Laporan BMN disertai CaLBMN

beserta ADK ke UAPPB-W untuk digabungkan setiap semester dan

tahunan UAKPB Kantor Pusat menyampaikan Laporan BMN

beserta ADK ke UAPPB-E1 untuk digabungkan setiap Semester dan

Tahunan

Penutup

10 Kesimpulan Sebagai hasil akhir dari penulisan dan pembahasan naskah tentang

optimalisasi penyusunan laporan keuangan guna mewujudkan opini wajar tanpa

pengecualian dalam rangka mendukung tugas TNI Angkatan Udara ini maka penulis

dapat mengambil beberapa kesimpulan sebagai berikut

a Proses penyusunan laporan keuangan sampai kurun waktu 2017 dalam

perkembangannya belum sepenuhnya mampu menunjukkan laporan keuangan

yang berkualitas terlihat dari hasil laporan keuangan yang masih terdapat ketidak

sesuaian dalam pelaporan Simak dan Saiba yang berakibat pada didapatkanya

opini Wajar Dengan Pengecualian (WDP) yang diberikan oleh BPK

b Opini WDP yang diberikan BPK dimaksud harus memberikan stimulus

kepada pengelola keuangan dilingkungan kemhanTNI untuk mulai berbenah dan

memacu atas ketertinggalannya dalam hal mekanisme pengelolaan keuangan

negara Kondisi ini harus ditanggapi dengan positif oleh seluruh stake holder dan

dijadikan pintu masuk ke arah perubahan

c Dari temuan BPK terhadap laporan keuangan dimaksud didapat bahwa

mekanisme pelaporan dalam rangka pengungkapan pertanggungjawaban

keuangan di Lingkungan KemhanTNI termasuk TNI AU belum dapat

dipertanggungjawabkan hal ini terjadi antara lain oleh beberapa permasalahan

pertama kurangnya pengetahuan dan pemahaman baik dari pengelola anggaran

20

maupun pengelola barang dalam penyusunan laporan keuangan yang sesuai

dengan ketentuan kedua kurangnya komitmen pimpinan dalam pengelolaan

keuangan di lingkungan UO TNI AU ketiga kurangnya sinergitas antara unit

akuntasi kuasa pengguna anggaran (UAKPA) dan unit akuntansi pengguna barang

(UAKPB) keempat pelaksanaan mekanisme rekonsiliasi yang belum optimal

d Guna meningkatkan penyusunan Laporan Keuangan (LK) UO TNI Angkatan

Udara sebagai bagian dari LK Kemhan Perlu dilakukan upaya-upaya strategis

yaitu Upaya dan strategi peningkatan kualitas laporan keuangan TNI AU melalui

peningkatan pengetahuan dan pemahaman baik dari pengelola anggaran

komitmen pimpinan dalam pengelolaan keuangan negara mewujudkan optimalnya

pelaksanaan mekanisme rekonsiliasi antara Sistem Akuntansi Keuangan (SAK)

dan Sistem Informasi Manajemen Akuntansi Keuangan Barang Milik Negara

(SIMAK BMN) dan mampu menyumbangkan penyelesaian permasalahan LK

KemhanTNI dalam perbaikan terhadap opini WDP yang diberikan BPK RI

11 Saran Setelah membahas naskah tentang optimalisasi penyusunan laporan

keuangan guna mewujudkan opini wajar tanpa pengecualian dalam rangka mendukung tugas TNI

Angkatan Udara ini maka dapat penulis berikan saran yang antara lain

a Perlu upaya perbaikan-perbaikan sesuai rekomendasi yang diberikan oleh

BPK RI yang dilakukan oleh Kementrian Pertahanan yang salah satunya adalah

dengan membentuk tim yang mampu membimbing para operator Simak dan Saiba

untuk berkoordinasi dan konsultasi secara intensif dengan Kementerian Keuangan

dan instansi terkait dalam rangka menyelesaikan permasalahan tersebut

b Perlunya merevisi kurikulum pendidikan Korps keuangan dan Korps

Pembekalan khususnya pada bidang pengelolaan keuangan negara yang

disesuaikan dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP)

c Peran APIP perlu ditingkatkan dalam melaksanakan pengawasan

khususnya disaat melaksanakan review terhadap laporan keuangan dalam rangka

penyempurnaan penyusunan laporan keuangan TNI AU

21

12 Wusana kata Demikianlah penyusunan naskah tentang Optimalisasi

Penyusunan Laporan Keuangan Guna Mewujudkan Opini Wajar Tanpa Pengecualian

Dalam Rangka Mendukung Tugas TNI Angkatan Udara dibuat sebagai sumbangan

pemikiran dan bahan masukan bagi pimpinan dalam menentukan kebijakan lebih lanjut

Jakarta September 2018

22

UU Permen Keppres

Republik Indonesia 2004 Undang-Undang RI Nomor 34 Tahun 2004 Tentang Tentara Nasional Indonesia Jakarta Sekretariat Negara

Republik Indonesia 2004 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2004

Tentang Pemeriksaan Pengelolaan Dan Tanggung Jawab Keuangan Negara Jakarta Sekretariat Negara

Menkeu 2015 Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor

177PMK052015 Tentang Pedoman Penyusunan Dan Penyampaian Laporan Keuangan Kementerian NegaraLembaga Jakarta Kepala Biro Umum

Menhan 2016 Peraturan Menteri Pertahanan Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2016

Tentang Sistem Akuntansi Dan Pelaporan Keuangan Instansi Di Lingkungan Kementerian Pertahanan Dan Tentara Nasional Indonesia Jakarta

Kapusku 2015 Juklak Kapusku Kemhan No Juklak06aVII2015 tentang Perubahan

Penyusunan Lapku di Lingkungan Kemhan dan TNI Jakarta Buku Mursyidi 2013 Akuntansi Pemerintahan di Indonesia Refika Aditama Bandung h 59 RE Freeman Strategic Management A Stakeholders Approach Fitman Boston1984

h37 Internet httpsidmwikipediaorg

DAFTAR PUSTAKA

4

g Opini BPK Opini BPK adalah pernyataan profesional pemeriksa mengenai

kewajaran informasi keuangan yang disajikan dalam laporan keuangan yang

didasarkan pada kriteria kesesuaian dengan standar akuntansi pemerintahan

kecukupan pengungkapan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan

dan efektivitas sistem pengendalian intern11

h Rekonsiliasi Rekonsiliasi adalah proses pencocokan data transaksi

keuangan yang diproses dengan beberapa sistemsubsistem yang berbeda

berdasarkan dokumen sumber yang sama12

i Stake Holders Stake holders adalah individu atau kelompok pemangku

kepentingan yang dukungan atau keputusannya dapat mempengaruhi kemajuan

dalam sebuah organisasi13

j Unit Akuntansi Keuangan Pengguna Barang (UAKPB) UAKPB adalah

Unit akuntansi yang melakukan kegiatan akuntansi dan pelaporan BMN tingkat

satuan kerja14

k Unit Akuntansi Kuasa Pengguna Anggaran (UAKPA) Unit Akuntansi

Kuasa Pengguna Anggaran (UAKPA) adalah Unit akuntansi yang melakukan

kegiatan akuntansi dan pelaporan tingkat satuan kerja15

l Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Anggaran ndash Wilayah (UAPPA-W)

UAPPA-W adalah Unit akuntansi pada tingkat kotamalakpus yang melakukan

kegiatan penggabungan LK seluruh UAKPA yang berada dibawahnya16

m Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Anggaran ndash Eselon I (UAPPA-E1)

UAPPA-E1 adalah Unit akuntansi pada tingkat UO yang melakukan kegiatan

penggabungan LK seluruh UAPPA-W yang berada di wilayah kerjanya serta

UAKPA yang berada langsung dibawahnya17

11 Undang-undang Nomor 15 Tahun 2004 12 Peraturan Menteri Keuangan Nomor 171PMK052015 13 RE Freeman Strategic Management A Stakeholders Approach Fitman Boston1984 hlm37 14 Peraturan Menteri Pertahanan Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2016 15 Ibid 16 Ibid 17 Ibid

5

n Unit Akuntansi Pengguna Anggaran (UAPA) UAPA adalah Unit

akuntansi pada tingkat Kemhan yang melakukan kegiatan penggabungan LK

seluruh UAPPA-E1 yang berada dibawahnya18

o Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) WTP adalah opini audit yang akan

diterbitkan jika laporan keuangan dianggap memberikan informasi yang bebas dari

salah saji material19

p Wajar Dengan Pengecualian (WDP) WDP adalah opini audit yang

diterbitkan jika sebagian besar informasi dalam laporan kekuangan bebas dari

salah saji material kecuali untuk rekening atau item tertentu yang menjadi

pengecualian20

Landasan dan Dasar Pemikiran

5 Landasan dan dasar pemikiran yang digunakan dalam mewujudkan laporan

keuangan yang berkualitas dibutuhkan norma yang mengatur dalam penyusunan laporan

keuangan akan mendukung terwujudnya opini wajar tanpa pengecualian norma tersebut

adalah sebagai berikut

a Landasan Pemikiran

1) Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 23 ayat (1) UUD 1945

menyatakan bahwa ldquoanggaran pendapatan dan belanja negaraAPBN

sebagai wujud dari penyusunan laporan keuangan negara ditetapkan setiap

tahun dengan undang-undang dan dilaksanakan secara terbuka dan

bertanggung jawab untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyatrdquo Pasal

tersebut mengandung makna bahwa segala anggaran yang diterima dari

pemerintah harus dapat dipertanggungjawabkan secara transparan dan

akuntabel termasuk anggaran yang diterima dan dikelola di lingkungan

TNI AU yang merupakan bagian dari Kemhan

18 Ibid 19 httpsidmwikipediaorg 20 httpsidmwikipediaorg

6

2) Undang-Undang RI Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan

Negara Pasal 9 dinyatakan bahwa Menteripimpinan lembaga sebagai

pengguna anggaranpengguna barang Kementerian NegaraLembaga

yang dipimpinnya mempunyai tugas antara lain menyusun dan

menyampaikan laporan keuangan Kementerian NegaraLembaga yang

dipimpinnya TNI AU dalam struktur pengelolaan anggaran merupakan

unit organisasi setingkat eselon I yang berada di bawah Kemhan

sehingga UO TNI AU atas anggaran yang diterima berkewajiban

mempertanggungjawabkanya dalam bentuk laporan keuangan yang

dalam penyusunanya menjadi tugas dan tanggung jawab Diskuau

bersama-sama badan logistik

3) Undang-Undang RI Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan

Negara Pasal 55 ayat (2) menyatakan bahwa dalam menyusun laporan

keuangan pemerintah pusat sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

menteripimpinan lembaga selaku pengguna anggaranpengguna barang

menyusun dan menyampaikan laporan keuangan yang meliputi Laporan

Realisasi Anggaran Neraca dan Catatan atas Laporan Keuangan dilampiri

laporan keuangan Badan Layanan Umum pada kementerian

negaralembaga masing-masing TNI AU merupakan unit organisasi yang

berada di bawah Kemhan sehingga memiliki kewajiban dalam

menyampaikan laporan keuangan secara benar transparan dan akuntabel

4) Undang-Undang RI Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan

Penyusunan laporan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara Pasal 2

ayat (2) disebutkan bahwa Badan Pemeriksa Keuangan melaksanakan

pemeriksaan atas penyusunan laporan dan tanggung jawab keuangan

negara Laporan hasil pemeriksaan atas laporan keuangan pemerintah

memuat opini Opini adalah pernyataan profesional sebagai kesimpulan

pemeriksa mengenai tingkat kewajaran informasi yang disajikan dalam

laporan keuangan Opini atas laporan keuangan dari Badan Pemeriksaan

Keuangan merupakan tolok ukur atas kualitas penyusunan laporan

keuangan Kemhan dan TNI termasuk di dalamnya laporan keuangan TNI

Angkatan Udara

7

5) Peraturan Presiden RI Nomor 16 tahun 2018 tentang Pengadaan

Barang dan Jasa Pemerintah mengambil beberapa terobosan agar

pengadaan barang dan jasa bisa lebih cepat misalnya ULP akan berubah

menjadi Unit Kerja Pengadaan BarangJasa (UKPBJ) yang merupakan unit

organisasi permanen yang memiliki peran untuk melakukan pembinaan

pemilihan penyedia dan pengelolaan sistem informasi Selain

mempercepat proses pengadaan revisi perpres pengadaan barangjasa ini

bertujuan untuk mempermudah Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dalam

melaksanakan lelang pengadaan barang dan jasa sehingga proses

pengadaan dan pencairan anggaran dapat segera dilaksanakan

6) Petunjuk Pelaksanaan Kepala Pusat Keuangan Kementerian

Pertahanan Nomor Juklak06aVII2015tanggal 13 Juli 2015 tentang

Petunjuk Pelaksanaan Tentang Perubahan Penyusunan Laporan Keuangan

di Lingkungan Kemhan dan TNI Sesuai petunjuk pelaksanaan tersebut

bahwa pertanggungjawaban atas pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan

Belanja Negara (APBN) dituangkan dalam bentuk Laporan Keuangan

Kementerian NegaraLembaga Adapun kegiatan penyusunan laporan

keuangan yang dilaksanakan TNI Angkatan Udara terdiri dari Prosedur dan

pelaksanaan penyusunan laporan keuangan Pelaksanaan penyusunan

laporan Keuangan dimulai dari tingkat Satker Kotama Unit Organisasi

sampai dengan tingkat Kementerian dilaksanakan bersama-sama dengan

Badan Logistik di Lingkungan Kemhan dan TNI dengan dasar akuntansi

Kegiatan tersebut dimaksud untuk memberikan keseragaman dan tertib

administrasi di dalam penyusunan laporan keuangan yang berkualitas di

Lingkungan Kemhan dan TNI sebagai salah satu upaya untuk mewujudkan

penilaian opini wajar tanpa pengecualian

b Dasar Pemikiran Berkaitan dengan perubahan paradigma sistem

pemerintahan dan tuntutan rakyat perlu adanya reformasi di bidang penyusunan

laporan keuangan negara Reformasi penyusunan laporan keuangan negara

dilaksanakan salah satunya melalui pengembangan sumber daya manusia di

bidang keuangan sarana dan prasarana serta manajemen yang baik sehingga

mampu menghasilkan laporan keuangan dengan opini wajar tanpa pengecualian

Sesuai dengan hal tersebut personel penyusun laporan keuangan Diskuau

8

sebagai bagian dari sumber daya manusia keuangan di lingkungan TNI AU dituntut

untuk memiliki keterampilan dan kemampuan bidang penyusunan laporan

keuangan sehingga diharapkan dapat mendukung pelaksanaan tugas TNI AU di

masa mendatang

6 Latar Belakang Laporan keuangan TNI AU disusun berdasarkan data sumber

dari badan keuangan Tingkat IV (Pekas) dilaporkan secara berjenjang ke badan

keuangan diatasnya yang selanjutnya dilaporkan sampai ke Badan Keuangan Tingkat I

(Pusku Kemhan) Pusku Kemhan akan mengkompilasi laporan keuangan dari tiap-tiap

angkatan termasuk laporan keuangan Satker Kemhan sehingga menjadi Laporan

Keuangan KemhanTNI Laporan keuangan disusun secara periodik selama kurun waktu

satu tahun anggaran Setelah satu tahun anggaran maka laporan keuangan akan

diaudit oleh badan pemeriksa intern (Itjenau) dan badan pemeriksa ekstern (Badan

Pemeriksa Keuangan RI) Setelah melaksanakan pemeriksaan maka BPK RI sesuai

Undang-Undang RI Nomor 17 Tahun 2003 akan memberikan opini terhadap laporan

keuangan dimana selama kurun waktu 2015 sampai dengan 2017 masih belum sesuai

harapan khususnya pada tahun 2015 BPK memberi opini WDP hal ini disebabkan belum

siapnya organisasi Kemhan dan TNI mengantisipasi perubahan sistem dalam standar

akuntansi pemerintahan dari cash basis menjadi accrual basis yang berlanjut pada tahun

2016 dan tahun 2017 Kondisi ini menunjukkan bahwa informasi keuangan yang

disajikan dalam laporan keuangan masih dinilai belum wajar berdasarkan kriteria

Kondisi Laporan Keuangan TNI AU Saat Ini dan Permasalahan Yang Dihadapi

7 Kondisi Laporan Keuangan TNI AU Saat Ini Laporan keuangan TNI AU saat ini

masih mengalami kendala dimana jumlah dana dalam laporan keuangan belum sesuai

dengan jumlah nilai barang dalam laporan keuangan Barang Milik Negara sehingga

laporan keuangan belum dapat disajikan secara wajar Kendala tersebut disebabkan

karena kurangnya pengetahuan dan pemahaman dari pengelola anggaran maupun

pengelola barang dalam penyusunan laporan keuangan yang sesuai dengan ketentuan

kurangnya komitmen pimpinan dalam pengelolaan keuangan di lingkungan UO TNI AU

kurangnya sinergitas antara unit akuntasi kuasa pengguna anggaran (UAKPA) dan unit

akuntansi pengguna barang (UAKPB) serta pelaksanaan mekanisme rekonsiliasi yang

masih belum optimal

9

8 Permasalahan Yang Dihadapi Berdasarkan uraian kondisi saat ini dapat

dirumuskan beberapa permasalahan sebagai berikut

a Kurangnya pengetahuan dan pemahaman baik dari pengelola anggaran

maupun pengelola barang dalam penyusunan laporan keuangan yang sesuai

dengan ketentuan Salah satu faktor pendukung dalam rangka mewujudkan visi

dan misi suatu organisasi adalah tersedianya sumber daya manusia yang handal

Kualitas sumber daya manusia meliputi tingkat pengetahuan dan pemahaman

terhadap suatu sistem kerja yang dilaksanakan dalam hal ini adalah sistem

akuntansi pemerintah dalam penyusunan laporan keuangan Pengetahuan

mengenai sistem akuntansi yang belum memadai dalam pelaporan keuangan juga

masih terjadi dari personel penyusun laporan keuangan di lingkungan TNI AU

Kemudian salah satu faktor penghambat lainnya yaitu masih lambatnya perubahan

sikap terhadap jalannya proses birokrasi keuangan termasuk perubahan sistem

akuntansi dalam pelaporan keuangan di Kemhan dan TNI Hal ini dibuktikan

dengan hasil opini laporan keuangan dari BPK RI di tahun 2011 yaitu WDP tahun

2012 yaitu WTP-DPP tahun 2013 yaitu WTP tahun 2014 yaitu WTP-DPP dan

pada tahun 2015 ada perubahan sistem dalam standar akuntansi pemerintahan

dari cash basis menjadi accrual basis dengan perubahan itu opini di Kementerian

Pertahanan dan TNI menjadi WDP kemudian pada tahun 2016 dan tahun 2017

belum beranjak dari opini WDP Walaupun disadari pula oleh BPK RI bahwa ada

peningkatan kualitas laporan keuangan setiap tahunnya namun dibutuhkan

keseriusan dalam peningkatan pengetahuan dalam pemahaman sistem akuntansi

dan pelaporan keuangan di lingkungan Kemhan dan TNI

b Kurangnya komitmen pimpinan dalam pengelolaan keuangan di

lingkungan UO TNI AU Perubahan sistem dalam pelaporan keuangan belum

diikuti dengan komitmen pimpinan organisasi di tingkat Satker Pelaksanaan

sosialisasi sistem laporan keuangan kepada para komandan atau kepala satuan

kerja yang dilaksanakan pada saat adanya Rapat Pimpinan Tahunan dan

penataran Komandan Satuan masih sangat minim karena keterbatasan waktu

sehingga mempengaruhi tingkat pemahaman bagi para Komandan atau Kepala

Satuan Kerja (Kasatker) Diperlukan suatu kegiatan khusus dalam pemberian

pemahaman tentang penyusunan laporan keuangan dan komitmen yang kuat

10

terutama bagi Komandan dan Kasatker tentang tanggung jawab terhadap

penyajian laporan keuangan

c Kurangnya sinergitas antara unit akuntasi kuasa pengguna anggaran

(UAKPA) dan unit akuntansi pengguna barang (UAKPB) Belum terjalinya

keselarasan diantara entitas akuntansi keuangan dengan entitas akuntansi barang

khususnya untuk DIPA Satker Pusat Hal dimaksud terjadi karena kebijakan

pengelolaan Simak BMN ditentukan secara sentralisasi dalam pengertian segala

ketentuan pelaksanaan pengelolaan Simak BMN harus menunggu instruksi dan

kebijakan dari Kemhan dalam hal ini Pus BMN Baranahan Kemhan kemudian baru

pada tingkat Unit Organisasi diteruskan ke tingkat Kotama kemudian tingkat Satker

dan tingkat Sub Satker Alur kebijakan yang panjang dihadapkan kondisi

pengelola Simak BMN untuk DIPA Satker pusat yang tersebar pada seluruh Satker

di jajaran TNI AU mengakibatkan respon atas setiap perubahan relatif lamban dan

ini tidak selaras dengan pengelola anggaran yang mana Pengelola anggaran

karena selalu berhubungan dengan Kemkeu dalam hal ini KPPN maka seluruh

kebijakan terkait pengelolaan anggaran akan secara langsung mengikuti kebijakan

yang dikeluarkan oleh Kemkeu sebagai regulator pengelolaan keuangan negara

ketidak selarasan ini berdampak pada terkendalanya penyusunan laporan

keuangan di lingkungan UO TNI AU

d Kurang optimalnya pelaksanaan mekanisme rekonsiliasi Rekonsiliasi

laporan keuangan dilaksanakan secara internal dan eksternal Proses

Rekonsialisi secara internal dilaksanakan secara berjenjang mulai dari tingkat

UAKPA (Baku IV) dengan Staf Logistik di jajaran yang sama yaitu di tingkat Satker

dirasakan belum memadai Hal tersebut terjadi salah satunya dikarenakan belum

adanya program aplikasi penyatuan laporan antara Sistem Akuntansi Keuangan

dan SIMAK BMN Adapun rekonsiliasi secara eksternal dilaksanakan antara

laporan keuangan UAKPA dengan KPPN dan laporan SIMAK BMN dengan KPKNL

di tingkat Satker sangat diperlukan karena akan menjadi data awal pada

penyusunan laporan BMN dan pendataan aset negara Sistem komunikasi dan

sarana yang minim mengakibatkan belum terlaksananya proses rekonsiliasi

eksternal di lingkungan Satker secara optimal

11

Optimalisasi Penyusunan Laporan Keuangan TNI AU

9 TNI AU dalam Penyusunan Laporan Keuangan yang diharapkan dan dapat

terwujud maka diperlukan jawaban yang mampu menjawab semua permasalahan yang

ada upaya optimalisasi penyusunan laporan keuangan TNI AU guna mewujudkan opini

wajar tanpa pengecualian dalam rangka mendukung tugas TNI AU yang dituangkan

melalui kebijakan strategi dan upaya-upaya sebagai berikut

a Kebijakan ldquoTerwujudnya Optimalisasi penyusunan laporan keuangan TNI

AU guna mewujudkan opini wajar tanpa pengecualian melalui peningkatkan

pengetahuan dan pemahaman baik dari pengelola anggaran maupun pengelola

barang dalam penyusunan laporan keuangan yang sesuai dengan ketentuan

mewujudkan komitmen pimpinan organisasi yang optimal mewujudkan sinergitas

antara unit akuntasi kuasa pengguna anggaran (UAKPA) dan unit akuntansi

pengguna barang (UAKPB) serta penetapan mekanisme rekonsiliasi antara SAK

dan SIMAK BMN guna mewujudkan opini wajar tanpa pengecualian dalam rangka

mendukung tugas TNI AU

b Strategi Berdasarkan arah kebijakan yang dirumuskan maka strategi

yang tepat adalah sebagai berikut

1) Strategi pertama Mewujudkan peningkatan pengetahuan dan

pemahaman baik dari pengelola anggaran maupun pengelola barang dalam

penyusunan laporan keuangan yang sesuai dengan ketentuan

2) Strategi kedua Mewujudkan komitmen pimpinan organisasi yang

optimal dengan verifikasi pembayaran dan akuntansi pembangunan serta

pengembangan

3) Strategi ketiga Mewujudkan sinergitas antara unit akuntasi kuasa

pengguna anggaran (UAKPA) dan unit akuntansi pengguna barang

(UAKPB)

12

4) Strategi keempat Mewujudkan pelaksanaan mekanisme rekonsiliasi

laporan keuangan lebih optimal dengan melaksanakan koordinasi

pembinaan dan pemutakhiran

c Upaya Berdasarkan kebijakan dan perumusan strategi yang telah

diuraikan di atas maka dapat disampaikan upaya-upaya dalam mengoptimalkan

penyusunan laporan keuangan guna mewujudkan opini wajar tanpa pengecualian

dalam rangka mendukung tugas TNI AU sebagai berikut

1) Strategi Pertama Mewujudkan peningkatan pengetahuan dan

pemahaman dari pengelola anggaran maupun pengelola barang dalam

penyusunan laporan keuangan yang sesuai dengan ketentuan Dalam

rangka pelaksanaan penyusunan laporan keuangan yang akuntabel di

lingkungan TNI AU diperlukan personel yang memiliki pengetahuan dan

pemahaman terkait penyusunan laporan keuangan Upaya-upaya yang

dapat dilaksanakan untuk mewujudkan tujuan dari strategi ini adalah

a) Pendidikan dan Latihan Keberhasilan kegiatan dalam

organisasi dapat dicapai dengan dukungan kualitas personel yang

baik Untuk pencapaian hal tersebut tentu saja tidak terlepas dari

upaya pengembangan dan peningkatan kapasitas dan kapabilitas

karena efektif dan efisiensinya suatu organisasi sangat tergantung

pada baik buruknya pengembangan personel dalam suatu organisasi

itu sendiri Adapun tataran pelaksanan diantaranya adalah

(1) Diskuau dan Slogau sebagai pembina profesi personel

yang mengawaki bidang akuntansi dan Simak BMN

melaksanakan pendataan personel yang selanjutnya secara

berjenjang mengusulkan personel untuk mengikuti pendidikan

latihan keahlian baik di dalam maupun di luar TNI AU yang titik

beratnya dalam rangka meningkatkan kemampuan di bidang

sistem pelaporan keuangan dan barang

(2) Disdikau menyusun program pendidikan dan program

latihan baik di dalam maupun di luar TNI AU dalam rangka

13

meningkatkan kualifikasi khusus personel pengelola keuangan

dan barang untuk dimasukkan dalam program pendidikan

(Prodik) TNI AU dan selanjutnya untuk dikoordinasikan dengan

staf perencanaan dan anggaran TNI Angkatan Udara agar

dibahas terkait pemenuhan anggarannya

(3) Srennaau merekapitulasi rencana anggaran pendidikan

keahlian yang dibutuhkan selanjutnya mengajukan rencana

anggaran pendidikan tersebut secara berjenjang ke Kemhan

melalui mekanisme RKA-KL untuk masuk dalam program dan

anggaran TNI AU

(4) Kemhan (Dirjen Renhan Kemhan)

(a) Merekapitulasi semua kebutuhan TNI AU

termasuk kebutuhan anggaran pendidikan beserta Unit

Organisasi lainya yang disususn menjadi RKA-KL

Kemhan TNI dan diajukan ke Kementrian keuangan

untuk dilaksanakan penelaahan

(b) Menyusun RKA-KL hasil penelaahan dengan

Dirjen Anggaran Kemkeu untuk diajukan ke DPR RI

dalam hal ini Komisi I selanjutnya untuk

dikoordinasikan dalam rapat pembahasan dengan

Komisi I DPR RI sebagai mitra kerja bidang pertahanan

untuk mendapat persetujuan atas program dan

anggaran yang telah disusun

b) Melaksanakan Bimbingan Teknis (Bimtek) dan Sosialisasi

Dalam upaya meningkatkan kualifikasi khusus bagi personel

keuangan dan Pengelola Simak BMN dalam penyusunan laporan

keuangan diperlukan kegiatan Bimtek maupun Kegiatan Sosialisisi

dalam bidang penyusunan laporan keuangan dan penyusunan

Laporan Simak BMN adapun tataran pelaksanaan diantaranya

adalah

14

(1) Diskuau dan Slogau sebagai pembina profesi personel

yang mengawaki bidang akuntansi dan Simak BMN secara

berjenjang mengusulkan kegiatan Bimtek dalam penyusunan

RKA-KL ke Srenaau

(2) Srenaau menelaah usulan rencana anggaran kegiatan

Bimtek baik yang diusulkan Diskuau maupun Slogau sesuai

bidangnya masing-masing selanjutnya mengajukan rencana

anggaran Bimtek dimaksud secara berjenjang ke Kemhan

melalui mekanisme RKA-KL untuk masuk dalam program dan

anggaran TNI AU

(3) Kemhan (Dirjen Renhan Kemhan)

(a) Mereviu dan merekapitulasi semua rencana

kebutuhan TNI AU termasuk anggaran Bimtek beserta

Unit Organisasi lainya yang disusun menjadi RKA-KL

Kemhan TNI dan diajukan ke Kementrian keuangan

untuk dilaksanakan penelaahan

(b) Menyusun RKA-KL hasil penelaahan dengan

Dirjen Anggaran Kemkeu untuk diajukan ke DPR RI

dalam hal ini Komisi I selanjutnya untuk

dikoordinasikan dalam rapat pembahasan dengan

Komisi I DPR RI sebagai mitra kerja bidang pertahanan

untuk mendapat persetujuan atas program dan

anggaran yang telah disusun Setelah semua usulan

disetujui maka pengusul dalah hal ini Diskuau dan

Slogau dapat merencanakan pelaksanaan kegiatan

Bimtek sesuai usulan dalam RKA-KL

2) Strategi kedua Mewujudkan Komitmen Pimpinan Organisasi yang

Optimal Komitmen merupakan sebuah perjanjian atau keterikatan untuk

melakukan sesuatu yang terbaik dalam suatu organisasi Komitmen

pimpinan dalam organisasi tergantung pada banyak pihak hal ini berarti

15

pimpinan tidak bekerja sendiri tetapi harus bekerja sama dengan orang lain

atau bawahannya Kerja sama harus ditunjukkan melalui keterlibatan

pimpinan dalam melaksanakan tugas pokoknya dengan mengarahkan

mempengaruhi mendorong bawahannya kearah berbagai tujuan dalam

organisasi termasuk dalam hal ini mendorong percepatan kualitas

pertanggungjawabab keuangan sebagai konsekuensi atas alokasi anggaran

yang diamanatkan ke UO TNI AU adapun upaya yang dilaksanakan adalah

a) Menetapkan kebijakan peningkatan kesejahteraan bagi

pengelola keuangan negara khususnya di lingkungan UO TNI AU

dengan mengaplikasikan standar biaya kompensasi pengelola

keuangan negara yang sudah disyahkan Peningkatan

kesejahteraan ini akan memotivasi kinerja pegawai dan akan menjadi

medan kerja yang menarik karena kondisi saat ini khususnya

pengelola Simak BMN selain kemampuan mereka belum maksimal

juga motivasi untuk menjadi pengelola Simak BMN sangat rendah

bahkan banyak anggota yang sengaja atas kemauan pribadi untuk

pindah tugas di luar pengelola Simak BMN untuk itu komitmen

pimpinan dalam bentuk perhatian dalam rangka memotivasi dan

menganggap penting pekerjaan yang mereka lakukan sangat

diperlukan Adapun tataran pelaksanaannya antara lain

(1) Slogau dan Diskuau mengajukan kompensasi

Pengelola Keuangan Negara sesuai indek sebagaimana

tertuang dalam standar biaya khusus (SBK) yang telah

ditetapkan Menteri Keuangan

(2) Srenaau menelaah usulan rencana anggaran dan

sedapat mungkin memenuhi kebutuhan biaya sesuai standar

sebagai bentuk pengakuan pentingnya tugas dan peran

mereka selanjutnya mengajukan rencana anggaran dimaksud

secara berjenjang ke Kemhan melalui mekanisme RKA-KL

untuk masuk dalam program dan anggaran TNI AU

16

(3) Kemhan (Dirjen Renhan Kemhan) mereviu dan

merekapitulasi semua rencana kebutuhan TNI AU termasuk

anggaran kompensasi untuk pengelola keuangan serta

pengelola Simak BMN bersama Unit Organisasi lainya yang

disusun menjadi RKA-KL Kemhan TNI dan diajukan ke

Kementrian keuangan untuk dilaksanakan penelaahan

b) Membuat perjanjian kinerja sesuai tugas dan fungsinya

masing-masing terkait pengelolaan keuangan negara Adapun

tataran pelaksanaanya adalah

(1) Kasau Kasau memerintahkan semua pemangku

kepentingan yang terlibat dalam pengelolaan keuangan negara

membuat perjanjian kinerja dan menetapkan target kinerja atas

suber daya yang dimiliki jika target dimaksud tidak dapat

dicapai maka akan dijadikan penilaian kinerja satuannya dan

dijadikan dasar penetapan kebijakan selanjutnya

(2) Srenaau Slogau Disadaau Diskuau membuat

perjanjian kinerja atas target kinerja sesuai tugas dan

fungsinnya masing-masing terkait sistem penyusunan laporan

keuangan dilingkungan TNI AU

(3) Irjenau melaksanakan pengawasan atas perjanjian

kinerja dan melakukan penilaian terhadap upaya-upaya yang

dilakukan masing-masing pemangku kepentingan dalam

penyusunan laporan keuangan dan memberi saran masukan

kepada Kasau untuk menentukan kebijakan selanjutnya

3) Strategi ketiga Mewujudkan sinergitas antara unit akuntasi kuasa

pengguna anggaran (UAKPA) dan unit akuntansi pengguna barang

(UAKPB) Adapun upaya yang dilakukan antara lain

a) Melaksanakan restrukturisasi pengelolaan administrasi simak

BMN dengan menempatkan operator Simak BMN dalam satu tempat tempat secara khusus (clustering) sehingga lebih fokus dalam

17

pengelolaanya khususnya untuk DIPA Satker Pusat

(1) Slogau Slogau mengusulkan pembentukan organisasi

pengelola Simak BMN DIPA Pusat ke Srenaau Karena DIPA

Pusat melibatkan banyak instansi maka perlu sentralisasi

dalam mekanisme pencatatanya sehingga sehingga mudah

dalam pemantauan khususnya terkait masalah TKTM

(2) Srenaau Srenaau dalam hal ini Paban II

melaksanakan pengkajian terkait usulan restrukturisasi

pengelola Simak DIPA Pusat untuk dapat dibahas dalam forum

Wanpor maupun Tiporsi

(3) Irjenau Irjenau memberikan pertimbangan terkait

restrukturisasi dihadapkan temuan di lapangan dan ketentuan

yang berlaku

b) Menyusun sistem operasional dan prosedur terkait kebijakan

pengelolaan Simak BMN di lingkungan TNI Angkatan Udara bersama-

sama dengan Diskuau Adapun tataran pelaksanaanya antara lain

(1) Slogau Slogau menyusun sistem operasional

prosedur (SOP) terkait pengelolaan Simak BMN dilingkungan

TNI Angkatan Udara SOP ini akan dijadikan pedoman

pelaksanaan sehingga terjadi kejelasan di lapangan dengan

disusunya SOP ini diharapkan terjadi keseragaman

pelaksanaan pengadministrasian Simak BMN di lingkungan

TNI Angkatan Udara

(2) Diskuau Diskuau menyusun kebijakan akuntansi

sesuai karakter TNI Angkayan Udara dengan melibatkan

Direktur Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Dirjen

Perbendaharaan kementrian keuangan

18

(3) Irjenau Irjenau memberikan pertimbangan dan saran

masukan terkait penyusunan SOP dan penyusunan Kebijakan

akuntansi di lingkungan TNI Angkatan Udara

4) Strategi Keempat Mewujudkan pelaksanaan mekanisme

rekonsiliasi laporan keuangan yang optimal Upaya-upaya yang perlu

dilaksanakan dan tataran pelaksanaanya antara lain

a) UAKPA melakukan kegiatan akuntansi dan pelaporan tingkat

satuan kerja serta melaksanakan rekonsiliasi dengan badan logistik

menyangkut laporan SIMAK BMN dan KPPN setempat secara

berkala setiap bulan

b) UAPPA-W melakukan kegiatan penggabungan laporan baik

keuangan maupun barang seluruh UAKPA yang berada dalam

wilayah kerjanya serta melaksanakan rekonsiliasi dengan badan

logistik mengenai laporan SIMAK BMN Kotama secara berkala sesuai

ketentuan yang ada

c) UAPPA-E1 melakukan kegiatan penggabungan laporan baik

keuangan maupun barang seluruh UAPPA-W yang berada di wilayah

kerjanya serta UAKPA yang langsung berada di bawahnya Selain

itu UAPPA-E1 juga melaksanakan rekonsiliasi dengan Paban

VISlogau terkait laporan SIMAK BMN sehingga laporan keuangan

Unit Organisasi yang berkualitas dapat terwujud

d) UAPA Unit Akuntansi Instansi pada tingkat Kementerian

NegaraLembaga (Pengguna Anggaran) yang melakukan kegiatan

penggabungan laporan baik keuangan maupun barang seluruh

UAPPA-E1 yang berada di bawahnya

e) UAKPB menyampaikan laporan BMN disertai CaLBMN beserta

ADK tiap semester dan tahunan ke Kantor Pelayanan Kekayaan

Negara dan Lelang (KPKNL) UAKPB melakukan rekonsiliasi

pemutakhiran data BMN dengan KPKNL setiap semester

19

f) UAKPA menyampaikan Laporan Keuangan beserta ADK

kepada UAPPA-W untuk digabungkan setelah dilakukan rekonsiliasi

dengan KPPN setiap bulan semester I dan tahunan Untuk

Laporan Keuangan Semester I dan Tahunan disertai dengan CaLK

g) UAKPB menyampaikan Laporan BMN disertai CaLBMN

beserta ADK ke UAPPB-W untuk digabungkan setiap semester dan

tahunan UAKPB Kantor Pusat menyampaikan Laporan BMN

beserta ADK ke UAPPB-E1 untuk digabungkan setiap Semester dan

Tahunan

Penutup

10 Kesimpulan Sebagai hasil akhir dari penulisan dan pembahasan naskah tentang

optimalisasi penyusunan laporan keuangan guna mewujudkan opini wajar tanpa

pengecualian dalam rangka mendukung tugas TNI Angkatan Udara ini maka penulis

dapat mengambil beberapa kesimpulan sebagai berikut

a Proses penyusunan laporan keuangan sampai kurun waktu 2017 dalam

perkembangannya belum sepenuhnya mampu menunjukkan laporan keuangan

yang berkualitas terlihat dari hasil laporan keuangan yang masih terdapat ketidak

sesuaian dalam pelaporan Simak dan Saiba yang berakibat pada didapatkanya

opini Wajar Dengan Pengecualian (WDP) yang diberikan oleh BPK

b Opini WDP yang diberikan BPK dimaksud harus memberikan stimulus

kepada pengelola keuangan dilingkungan kemhanTNI untuk mulai berbenah dan

memacu atas ketertinggalannya dalam hal mekanisme pengelolaan keuangan

negara Kondisi ini harus ditanggapi dengan positif oleh seluruh stake holder dan

dijadikan pintu masuk ke arah perubahan

c Dari temuan BPK terhadap laporan keuangan dimaksud didapat bahwa

mekanisme pelaporan dalam rangka pengungkapan pertanggungjawaban

keuangan di Lingkungan KemhanTNI termasuk TNI AU belum dapat

dipertanggungjawabkan hal ini terjadi antara lain oleh beberapa permasalahan

pertama kurangnya pengetahuan dan pemahaman baik dari pengelola anggaran

20

maupun pengelola barang dalam penyusunan laporan keuangan yang sesuai

dengan ketentuan kedua kurangnya komitmen pimpinan dalam pengelolaan

keuangan di lingkungan UO TNI AU ketiga kurangnya sinergitas antara unit

akuntasi kuasa pengguna anggaran (UAKPA) dan unit akuntansi pengguna barang

(UAKPB) keempat pelaksanaan mekanisme rekonsiliasi yang belum optimal

d Guna meningkatkan penyusunan Laporan Keuangan (LK) UO TNI Angkatan

Udara sebagai bagian dari LK Kemhan Perlu dilakukan upaya-upaya strategis

yaitu Upaya dan strategi peningkatan kualitas laporan keuangan TNI AU melalui

peningkatan pengetahuan dan pemahaman baik dari pengelola anggaran

komitmen pimpinan dalam pengelolaan keuangan negara mewujudkan optimalnya

pelaksanaan mekanisme rekonsiliasi antara Sistem Akuntansi Keuangan (SAK)

dan Sistem Informasi Manajemen Akuntansi Keuangan Barang Milik Negara

(SIMAK BMN) dan mampu menyumbangkan penyelesaian permasalahan LK

KemhanTNI dalam perbaikan terhadap opini WDP yang diberikan BPK RI

11 Saran Setelah membahas naskah tentang optimalisasi penyusunan laporan

keuangan guna mewujudkan opini wajar tanpa pengecualian dalam rangka mendukung tugas TNI

Angkatan Udara ini maka dapat penulis berikan saran yang antara lain

a Perlu upaya perbaikan-perbaikan sesuai rekomendasi yang diberikan oleh

BPK RI yang dilakukan oleh Kementrian Pertahanan yang salah satunya adalah

dengan membentuk tim yang mampu membimbing para operator Simak dan Saiba

untuk berkoordinasi dan konsultasi secara intensif dengan Kementerian Keuangan

dan instansi terkait dalam rangka menyelesaikan permasalahan tersebut

b Perlunya merevisi kurikulum pendidikan Korps keuangan dan Korps

Pembekalan khususnya pada bidang pengelolaan keuangan negara yang

disesuaikan dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP)

c Peran APIP perlu ditingkatkan dalam melaksanakan pengawasan

khususnya disaat melaksanakan review terhadap laporan keuangan dalam rangka

penyempurnaan penyusunan laporan keuangan TNI AU

21

12 Wusana kata Demikianlah penyusunan naskah tentang Optimalisasi

Penyusunan Laporan Keuangan Guna Mewujudkan Opini Wajar Tanpa Pengecualian

Dalam Rangka Mendukung Tugas TNI Angkatan Udara dibuat sebagai sumbangan

pemikiran dan bahan masukan bagi pimpinan dalam menentukan kebijakan lebih lanjut

Jakarta September 2018

22

UU Permen Keppres

Republik Indonesia 2004 Undang-Undang RI Nomor 34 Tahun 2004 Tentang Tentara Nasional Indonesia Jakarta Sekretariat Negara

Republik Indonesia 2004 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2004

Tentang Pemeriksaan Pengelolaan Dan Tanggung Jawab Keuangan Negara Jakarta Sekretariat Negara

Menkeu 2015 Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor

177PMK052015 Tentang Pedoman Penyusunan Dan Penyampaian Laporan Keuangan Kementerian NegaraLembaga Jakarta Kepala Biro Umum

Menhan 2016 Peraturan Menteri Pertahanan Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2016

Tentang Sistem Akuntansi Dan Pelaporan Keuangan Instansi Di Lingkungan Kementerian Pertahanan Dan Tentara Nasional Indonesia Jakarta

Kapusku 2015 Juklak Kapusku Kemhan No Juklak06aVII2015 tentang Perubahan

Penyusunan Lapku di Lingkungan Kemhan dan TNI Jakarta Buku Mursyidi 2013 Akuntansi Pemerintahan di Indonesia Refika Aditama Bandung h 59 RE Freeman Strategic Management A Stakeholders Approach Fitman Boston1984

h37 Internet httpsidmwikipediaorg

DAFTAR PUSTAKA

5

n Unit Akuntansi Pengguna Anggaran (UAPA) UAPA adalah Unit

akuntansi pada tingkat Kemhan yang melakukan kegiatan penggabungan LK

seluruh UAPPA-E1 yang berada dibawahnya18

o Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) WTP adalah opini audit yang akan

diterbitkan jika laporan keuangan dianggap memberikan informasi yang bebas dari

salah saji material19

p Wajar Dengan Pengecualian (WDP) WDP adalah opini audit yang

diterbitkan jika sebagian besar informasi dalam laporan kekuangan bebas dari

salah saji material kecuali untuk rekening atau item tertentu yang menjadi

pengecualian20

Landasan dan Dasar Pemikiran

5 Landasan dan dasar pemikiran yang digunakan dalam mewujudkan laporan

keuangan yang berkualitas dibutuhkan norma yang mengatur dalam penyusunan laporan

keuangan akan mendukung terwujudnya opini wajar tanpa pengecualian norma tersebut

adalah sebagai berikut

a Landasan Pemikiran

1) Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 23 ayat (1) UUD 1945

menyatakan bahwa ldquoanggaran pendapatan dan belanja negaraAPBN

sebagai wujud dari penyusunan laporan keuangan negara ditetapkan setiap

tahun dengan undang-undang dan dilaksanakan secara terbuka dan

bertanggung jawab untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyatrdquo Pasal

tersebut mengandung makna bahwa segala anggaran yang diterima dari

pemerintah harus dapat dipertanggungjawabkan secara transparan dan

akuntabel termasuk anggaran yang diterima dan dikelola di lingkungan

TNI AU yang merupakan bagian dari Kemhan

18 Ibid 19 httpsidmwikipediaorg 20 httpsidmwikipediaorg

6

2) Undang-Undang RI Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan

Negara Pasal 9 dinyatakan bahwa Menteripimpinan lembaga sebagai

pengguna anggaranpengguna barang Kementerian NegaraLembaga

yang dipimpinnya mempunyai tugas antara lain menyusun dan

menyampaikan laporan keuangan Kementerian NegaraLembaga yang

dipimpinnya TNI AU dalam struktur pengelolaan anggaran merupakan

unit organisasi setingkat eselon I yang berada di bawah Kemhan

sehingga UO TNI AU atas anggaran yang diterima berkewajiban

mempertanggungjawabkanya dalam bentuk laporan keuangan yang

dalam penyusunanya menjadi tugas dan tanggung jawab Diskuau

bersama-sama badan logistik

3) Undang-Undang RI Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan

Negara Pasal 55 ayat (2) menyatakan bahwa dalam menyusun laporan

keuangan pemerintah pusat sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

menteripimpinan lembaga selaku pengguna anggaranpengguna barang

menyusun dan menyampaikan laporan keuangan yang meliputi Laporan

Realisasi Anggaran Neraca dan Catatan atas Laporan Keuangan dilampiri

laporan keuangan Badan Layanan Umum pada kementerian

negaralembaga masing-masing TNI AU merupakan unit organisasi yang

berada di bawah Kemhan sehingga memiliki kewajiban dalam

menyampaikan laporan keuangan secara benar transparan dan akuntabel

4) Undang-Undang RI Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan

Penyusunan laporan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara Pasal 2

ayat (2) disebutkan bahwa Badan Pemeriksa Keuangan melaksanakan

pemeriksaan atas penyusunan laporan dan tanggung jawab keuangan

negara Laporan hasil pemeriksaan atas laporan keuangan pemerintah

memuat opini Opini adalah pernyataan profesional sebagai kesimpulan

pemeriksa mengenai tingkat kewajaran informasi yang disajikan dalam

laporan keuangan Opini atas laporan keuangan dari Badan Pemeriksaan

Keuangan merupakan tolok ukur atas kualitas penyusunan laporan

keuangan Kemhan dan TNI termasuk di dalamnya laporan keuangan TNI

Angkatan Udara

7

5) Peraturan Presiden RI Nomor 16 tahun 2018 tentang Pengadaan

Barang dan Jasa Pemerintah mengambil beberapa terobosan agar

pengadaan barang dan jasa bisa lebih cepat misalnya ULP akan berubah

menjadi Unit Kerja Pengadaan BarangJasa (UKPBJ) yang merupakan unit

organisasi permanen yang memiliki peran untuk melakukan pembinaan

pemilihan penyedia dan pengelolaan sistem informasi Selain

mempercepat proses pengadaan revisi perpres pengadaan barangjasa ini

bertujuan untuk mempermudah Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dalam

melaksanakan lelang pengadaan barang dan jasa sehingga proses

pengadaan dan pencairan anggaran dapat segera dilaksanakan

6) Petunjuk Pelaksanaan Kepala Pusat Keuangan Kementerian

Pertahanan Nomor Juklak06aVII2015tanggal 13 Juli 2015 tentang

Petunjuk Pelaksanaan Tentang Perubahan Penyusunan Laporan Keuangan

di Lingkungan Kemhan dan TNI Sesuai petunjuk pelaksanaan tersebut

bahwa pertanggungjawaban atas pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan

Belanja Negara (APBN) dituangkan dalam bentuk Laporan Keuangan

Kementerian NegaraLembaga Adapun kegiatan penyusunan laporan

keuangan yang dilaksanakan TNI Angkatan Udara terdiri dari Prosedur dan

pelaksanaan penyusunan laporan keuangan Pelaksanaan penyusunan

laporan Keuangan dimulai dari tingkat Satker Kotama Unit Organisasi

sampai dengan tingkat Kementerian dilaksanakan bersama-sama dengan

Badan Logistik di Lingkungan Kemhan dan TNI dengan dasar akuntansi

Kegiatan tersebut dimaksud untuk memberikan keseragaman dan tertib

administrasi di dalam penyusunan laporan keuangan yang berkualitas di

Lingkungan Kemhan dan TNI sebagai salah satu upaya untuk mewujudkan

penilaian opini wajar tanpa pengecualian

b Dasar Pemikiran Berkaitan dengan perubahan paradigma sistem

pemerintahan dan tuntutan rakyat perlu adanya reformasi di bidang penyusunan

laporan keuangan negara Reformasi penyusunan laporan keuangan negara

dilaksanakan salah satunya melalui pengembangan sumber daya manusia di

bidang keuangan sarana dan prasarana serta manajemen yang baik sehingga

mampu menghasilkan laporan keuangan dengan opini wajar tanpa pengecualian

Sesuai dengan hal tersebut personel penyusun laporan keuangan Diskuau

8

sebagai bagian dari sumber daya manusia keuangan di lingkungan TNI AU dituntut

untuk memiliki keterampilan dan kemampuan bidang penyusunan laporan

keuangan sehingga diharapkan dapat mendukung pelaksanaan tugas TNI AU di

masa mendatang

6 Latar Belakang Laporan keuangan TNI AU disusun berdasarkan data sumber

dari badan keuangan Tingkat IV (Pekas) dilaporkan secara berjenjang ke badan

keuangan diatasnya yang selanjutnya dilaporkan sampai ke Badan Keuangan Tingkat I

(Pusku Kemhan) Pusku Kemhan akan mengkompilasi laporan keuangan dari tiap-tiap

angkatan termasuk laporan keuangan Satker Kemhan sehingga menjadi Laporan

Keuangan KemhanTNI Laporan keuangan disusun secara periodik selama kurun waktu

satu tahun anggaran Setelah satu tahun anggaran maka laporan keuangan akan

diaudit oleh badan pemeriksa intern (Itjenau) dan badan pemeriksa ekstern (Badan

Pemeriksa Keuangan RI) Setelah melaksanakan pemeriksaan maka BPK RI sesuai

Undang-Undang RI Nomor 17 Tahun 2003 akan memberikan opini terhadap laporan

keuangan dimana selama kurun waktu 2015 sampai dengan 2017 masih belum sesuai

harapan khususnya pada tahun 2015 BPK memberi opini WDP hal ini disebabkan belum

siapnya organisasi Kemhan dan TNI mengantisipasi perubahan sistem dalam standar

akuntansi pemerintahan dari cash basis menjadi accrual basis yang berlanjut pada tahun

2016 dan tahun 2017 Kondisi ini menunjukkan bahwa informasi keuangan yang

disajikan dalam laporan keuangan masih dinilai belum wajar berdasarkan kriteria

Kondisi Laporan Keuangan TNI AU Saat Ini dan Permasalahan Yang Dihadapi

7 Kondisi Laporan Keuangan TNI AU Saat Ini Laporan keuangan TNI AU saat ini

masih mengalami kendala dimana jumlah dana dalam laporan keuangan belum sesuai

dengan jumlah nilai barang dalam laporan keuangan Barang Milik Negara sehingga

laporan keuangan belum dapat disajikan secara wajar Kendala tersebut disebabkan

karena kurangnya pengetahuan dan pemahaman dari pengelola anggaran maupun

pengelola barang dalam penyusunan laporan keuangan yang sesuai dengan ketentuan

kurangnya komitmen pimpinan dalam pengelolaan keuangan di lingkungan UO TNI AU

kurangnya sinergitas antara unit akuntasi kuasa pengguna anggaran (UAKPA) dan unit

akuntansi pengguna barang (UAKPB) serta pelaksanaan mekanisme rekonsiliasi yang

masih belum optimal

9

8 Permasalahan Yang Dihadapi Berdasarkan uraian kondisi saat ini dapat

dirumuskan beberapa permasalahan sebagai berikut

a Kurangnya pengetahuan dan pemahaman baik dari pengelola anggaran

maupun pengelola barang dalam penyusunan laporan keuangan yang sesuai

dengan ketentuan Salah satu faktor pendukung dalam rangka mewujudkan visi

dan misi suatu organisasi adalah tersedianya sumber daya manusia yang handal

Kualitas sumber daya manusia meliputi tingkat pengetahuan dan pemahaman

terhadap suatu sistem kerja yang dilaksanakan dalam hal ini adalah sistem

akuntansi pemerintah dalam penyusunan laporan keuangan Pengetahuan

mengenai sistem akuntansi yang belum memadai dalam pelaporan keuangan juga

masih terjadi dari personel penyusun laporan keuangan di lingkungan TNI AU

Kemudian salah satu faktor penghambat lainnya yaitu masih lambatnya perubahan

sikap terhadap jalannya proses birokrasi keuangan termasuk perubahan sistem

akuntansi dalam pelaporan keuangan di Kemhan dan TNI Hal ini dibuktikan

dengan hasil opini laporan keuangan dari BPK RI di tahun 2011 yaitu WDP tahun

2012 yaitu WTP-DPP tahun 2013 yaitu WTP tahun 2014 yaitu WTP-DPP dan

pada tahun 2015 ada perubahan sistem dalam standar akuntansi pemerintahan

dari cash basis menjadi accrual basis dengan perubahan itu opini di Kementerian

Pertahanan dan TNI menjadi WDP kemudian pada tahun 2016 dan tahun 2017

belum beranjak dari opini WDP Walaupun disadari pula oleh BPK RI bahwa ada

peningkatan kualitas laporan keuangan setiap tahunnya namun dibutuhkan

keseriusan dalam peningkatan pengetahuan dalam pemahaman sistem akuntansi

dan pelaporan keuangan di lingkungan Kemhan dan TNI

b Kurangnya komitmen pimpinan dalam pengelolaan keuangan di

lingkungan UO TNI AU Perubahan sistem dalam pelaporan keuangan belum

diikuti dengan komitmen pimpinan organisasi di tingkat Satker Pelaksanaan

sosialisasi sistem laporan keuangan kepada para komandan atau kepala satuan

kerja yang dilaksanakan pada saat adanya Rapat Pimpinan Tahunan dan

penataran Komandan Satuan masih sangat minim karena keterbatasan waktu

sehingga mempengaruhi tingkat pemahaman bagi para Komandan atau Kepala

Satuan Kerja (Kasatker) Diperlukan suatu kegiatan khusus dalam pemberian

pemahaman tentang penyusunan laporan keuangan dan komitmen yang kuat

10

terutama bagi Komandan dan Kasatker tentang tanggung jawab terhadap

penyajian laporan keuangan

c Kurangnya sinergitas antara unit akuntasi kuasa pengguna anggaran

(UAKPA) dan unit akuntansi pengguna barang (UAKPB) Belum terjalinya

keselarasan diantara entitas akuntansi keuangan dengan entitas akuntansi barang

khususnya untuk DIPA Satker Pusat Hal dimaksud terjadi karena kebijakan

pengelolaan Simak BMN ditentukan secara sentralisasi dalam pengertian segala

ketentuan pelaksanaan pengelolaan Simak BMN harus menunggu instruksi dan

kebijakan dari Kemhan dalam hal ini Pus BMN Baranahan Kemhan kemudian baru

pada tingkat Unit Organisasi diteruskan ke tingkat Kotama kemudian tingkat Satker

dan tingkat Sub Satker Alur kebijakan yang panjang dihadapkan kondisi

pengelola Simak BMN untuk DIPA Satker pusat yang tersebar pada seluruh Satker

di jajaran TNI AU mengakibatkan respon atas setiap perubahan relatif lamban dan

ini tidak selaras dengan pengelola anggaran yang mana Pengelola anggaran

karena selalu berhubungan dengan Kemkeu dalam hal ini KPPN maka seluruh

kebijakan terkait pengelolaan anggaran akan secara langsung mengikuti kebijakan

yang dikeluarkan oleh Kemkeu sebagai regulator pengelolaan keuangan negara

ketidak selarasan ini berdampak pada terkendalanya penyusunan laporan

keuangan di lingkungan UO TNI AU

d Kurang optimalnya pelaksanaan mekanisme rekonsiliasi Rekonsiliasi

laporan keuangan dilaksanakan secara internal dan eksternal Proses

Rekonsialisi secara internal dilaksanakan secara berjenjang mulai dari tingkat

UAKPA (Baku IV) dengan Staf Logistik di jajaran yang sama yaitu di tingkat Satker

dirasakan belum memadai Hal tersebut terjadi salah satunya dikarenakan belum

adanya program aplikasi penyatuan laporan antara Sistem Akuntansi Keuangan

dan SIMAK BMN Adapun rekonsiliasi secara eksternal dilaksanakan antara

laporan keuangan UAKPA dengan KPPN dan laporan SIMAK BMN dengan KPKNL

di tingkat Satker sangat diperlukan karena akan menjadi data awal pada

penyusunan laporan BMN dan pendataan aset negara Sistem komunikasi dan

sarana yang minim mengakibatkan belum terlaksananya proses rekonsiliasi

eksternal di lingkungan Satker secara optimal

11

Optimalisasi Penyusunan Laporan Keuangan TNI AU

9 TNI AU dalam Penyusunan Laporan Keuangan yang diharapkan dan dapat

terwujud maka diperlukan jawaban yang mampu menjawab semua permasalahan yang

ada upaya optimalisasi penyusunan laporan keuangan TNI AU guna mewujudkan opini

wajar tanpa pengecualian dalam rangka mendukung tugas TNI AU yang dituangkan

melalui kebijakan strategi dan upaya-upaya sebagai berikut

a Kebijakan ldquoTerwujudnya Optimalisasi penyusunan laporan keuangan TNI

AU guna mewujudkan opini wajar tanpa pengecualian melalui peningkatkan

pengetahuan dan pemahaman baik dari pengelola anggaran maupun pengelola

barang dalam penyusunan laporan keuangan yang sesuai dengan ketentuan

mewujudkan komitmen pimpinan organisasi yang optimal mewujudkan sinergitas

antara unit akuntasi kuasa pengguna anggaran (UAKPA) dan unit akuntansi

pengguna barang (UAKPB) serta penetapan mekanisme rekonsiliasi antara SAK

dan SIMAK BMN guna mewujudkan opini wajar tanpa pengecualian dalam rangka

mendukung tugas TNI AU

b Strategi Berdasarkan arah kebijakan yang dirumuskan maka strategi

yang tepat adalah sebagai berikut

1) Strategi pertama Mewujudkan peningkatan pengetahuan dan

pemahaman baik dari pengelola anggaran maupun pengelola barang dalam

penyusunan laporan keuangan yang sesuai dengan ketentuan

2) Strategi kedua Mewujudkan komitmen pimpinan organisasi yang

optimal dengan verifikasi pembayaran dan akuntansi pembangunan serta

pengembangan

3) Strategi ketiga Mewujudkan sinergitas antara unit akuntasi kuasa

pengguna anggaran (UAKPA) dan unit akuntansi pengguna barang

(UAKPB)

12

4) Strategi keempat Mewujudkan pelaksanaan mekanisme rekonsiliasi

laporan keuangan lebih optimal dengan melaksanakan koordinasi

pembinaan dan pemutakhiran

c Upaya Berdasarkan kebijakan dan perumusan strategi yang telah

diuraikan di atas maka dapat disampaikan upaya-upaya dalam mengoptimalkan

penyusunan laporan keuangan guna mewujudkan opini wajar tanpa pengecualian

dalam rangka mendukung tugas TNI AU sebagai berikut

1) Strategi Pertama Mewujudkan peningkatan pengetahuan dan

pemahaman dari pengelola anggaran maupun pengelola barang dalam

penyusunan laporan keuangan yang sesuai dengan ketentuan Dalam

rangka pelaksanaan penyusunan laporan keuangan yang akuntabel di

lingkungan TNI AU diperlukan personel yang memiliki pengetahuan dan

pemahaman terkait penyusunan laporan keuangan Upaya-upaya yang

dapat dilaksanakan untuk mewujudkan tujuan dari strategi ini adalah

a) Pendidikan dan Latihan Keberhasilan kegiatan dalam

organisasi dapat dicapai dengan dukungan kualitas personel yang

baik Untuk pencapaian hal tersebut tentu saja tidak terlepas dari

upaya pengembangan dan peningkatan kapasitas dan kapabilitas

karena efektif dan efisiensinya suatu organisasi sangat tergantung

pada baik buruknya pengembangan personel dalam suatu organisasi

itu sendiri Adapun tataran pelaksanan diantaranya adalah

(1) Diskuau dan Slogau sebagai pembina profesi personel

yang mengawaki bidang akuntansi dan Simak BMN

melaksanakan pendataan personel yang selanjutnya secara

berjenjang mengusulkan personel untuk mengikuti pendidikan

latihan keahlian baik di dalam maupun di luar TNI AU yang titik

beratnya dalam rangka meningkatkan kemampuan di bidang

sistem pelaporan keuangan dan barang

(2) Disdikau menyusun program pendidikan dan program

latihan baik di dalam maupun di luar TNI AU dalam rangka

13

meningkatkan kualifikasi khusus personel pengelola keuangan

dan barang untuk dimasukkan dalam program pendidikan

(Prodik) TNI AU dan selanjutnya untuk dikoordinasikan dengan

staf perencanaan dan anggaran TNI Angkatan Udara agar

dibahas terkait pemenuhan anggarannya

(3) Srennaau merekapitulasi rencana anggaran pendidikan

keahlian yang dibutuhkan selanjutnya mengajukan rencana

anggaran pendidikan tersebut secara berjenjang ke Kemhan

melalui mekanisme RKA-KL untuk masuk dalam program dan

anggaran TNI AU

(4) Kemhan (Dirjen Renhan Kemhan)

(a) Merekapitulasi semua kebutuhan TNI AU

termasuk kebutuhan anggaran pendidikan beserta Unit

Organisasi lainya yang disususn menjadi RKA-KL

Kemhan TNI dan diajukan ke Kementrian keuangan

untuk dilaksanakan penelaahan

(b) Menyusun RKA-KL hasil penelaahan dengan

Dirjen Anggaran Kemkeu untuk diajukan ke DPR RI

dalam hal ini Komisi I selanjutnya untuk

dikoordinasikan dalam rapat pembahasan dengan

Komisi I DPR RI sebagai mitra kerja bidang pertahanan

untuk mendapat persetujuan atas program dan

anggaran yang telah disusun

b) Melaksanakan Bimbingan Teknis (Bimtek) dan Sosialisasi

Dalam upaya meningkatkan kualifikasi khusus bagi personel

keuangan dan Pengelola Simak BMN dalam penyusunan laporan

keuangan diperlukan kegiatan Bimtek maupun Kegiatan Sosialisisi

dalam bidang penyusunan laporan keuangan dan penyusunan

Laporan Simak BMN adapun tataran pelaksanaan diantaranya

adalah

14

(1) Diskuau dan Slogau sebagai pembina profesi personel

yang mengawaki bidang akuntansi dan Simak BMN secara

berjenjang mengusulkan kegiatan Bimtek dalam penyusunan

RKA-KL ke Srenaau

(2) Srenaau menelaah usulan rencana anggaran kegiatan

Bimtek baik yang diusulkan Diskuau maupun Slogau sesuai

bidangnya masing-masing selanjutnya mengajukan rencana

anggaran Bimtek dimaksud secara berjenjang ke Kemhan

melalui mekanisme RKA-KL untuk masuk dalam program dan

anggaran TNI AU

(3) Kemhan (Dirjen Renhan Kemhan)

(a) Mereviu dan merekapitulasi semua rencana

kebutuhan TNI AU termasuk anggaran Bimtek beserta

Unit Organisasi lainya yang disusun menjadi RKA-KL

Kemhan TNI dan diajukan ke Kementrian keuangan

untuk dilaksanakan penelaahan

(b) Menyusun RKA-KL hasil penelaahan dengan

Dirjen Anggaran Kemkeu untuk diajukan ke DPR RI

dalam hal ini Komisi I selanjutnya untuk

dikoordinasikan dalam rapat pembahasan dengan

Komisi I DPR RI sebagai mitra kerja bidang pertahanan

untuk mendapat persetujuan atas program dan

anggaran yang telah disusun Setelah semua usulan

disetujui maka pengusul dalah hal ini Diskuau dan

Slogau dapat merencanakan pelaksanaan kegiatan

Bimtek sesuai usulan dalam RKA-KL

2) Strategi kedua Mewujudkan Komitmen Pimpinan Organisasi yang

Optimal Komitmen merupakan sebuah perjanjian atau keterikatan untuk

melakukan sesuatu yang terbaik dalam suatu organisasi Komitmen

pimpinan dalam organisasi tergantung pada banyak pihak hal ini berarti

15

pimpinan tidak bekerja sendiri tetapi harus bekerja sama dengan orang lain

atau bawahannya Kerja sama harus ditunjukkan melalui keterlibatan

pimpinan dalam melaksanakan tugas pokoknya dengan mengarahkan

mempengaruhi mendorong bawahannya kearah berbagai tujuan dalam

organisasi termasuk dalam hal ini mendorong percepatan kualitas

pertanggungjawabab keuangan sebagai konsekuensi atas alokasi anggaran

yang diamanatkan ke UO TNI AU adapun upaya yang dilaksanakan adalah

a) Menetapkan kebijakan peningkatan kesejahteraan bagi

pengelola keuangan negara khususnya di lingkungan UO TNI AU

dengan mengaplikasikan standar biaya kompensasi pengelola

keuangan negara yang sudah disyahkan Peningkatan

kesejahteraan ini akan memotivasi kinerja pegawai dan akan menjadi

medan kerja yang menarik karena kondisi saat ini khususnya

pengelola Simak BMN selain kemampuan mereka belum maksimal

juga motivasi untuk menjadi pengelola Simak BMN sangat rendah

bahkan banyak anggota yang sengaja atas kemauan pribadi untuk

pindah tugas di luar pengelola Simak BMN untuk itu komitmen

pimpinan dalam bentuk perhatian dalam rangka memotivasi dan

menganggap penting pekerjaan yang mereka lakukan sangat

diperlukan Adapun tataran pelaksanaannya antara lain

(1) Slogau dan Diskuau mengajukan kompensasi

Pengelola Keuangan Negara sesuai indek sebagaimana

tertuang dalam standar biaya khusus (SBK) yang telah

ditetapkan Menteri Keuangan

(2) Srenaau menelaah usulan rencana anggaran dan

sedapat mungkin memenuhi kebutuhan biaya sesuai standar

sebagai bentuk pengakuan pentingnya tugas dan peran

mereka selanjutnya mengajukan rencana anggaran dimaksud

secara berjenjang ke Kemhan melalui mekanisme RKA-KL

untuk masuk dalam program dan anggaran TNI AU

16

(3) Kemhan (Dirjen Renhan Kemhan) mereviu dan

merekapitulasi semua rencana kebutuhan TNI AU termasuk

anggaran kompensasi untuk pengelola keuangan serta

pengelola Simak BMN bersama Unit Organisasi lainya yang

disusun menjadi RKA-KL Kemhan TNI dan diajukan ke

Kementrian keuangan untuk dilaksanakan penelaahan

b) Membuat perjanjian kinerja sesuai tugas dan fungsinya

masing-masing terkait pengelolaan keuangan negara Adapun

tataran pelaksanaanya adalah

(1) Kasau Kasau memerintahkan semua pemangku

kepentingan yang terlibat dalam pengelolaan keuangan negara

membuat perjanjian kinerja dan menetapkan target kinerja atas

suber daya yang dimiliki jika target dimaksud tidak dapat

dicapai maka akan dijadikan penilaian kinerja satuannya dan

dijadikan dasar penetapan kebijakan selanjutnya

(2) Srenaau Slogau Disadaau Diskuau membuat

perjanjian kinerja atas target kinerja sesuai tugas dan

fungsinnya masing-masing terkait sistem penyusunan laporan

keuangan dilingkungan TNI AU

(3) Irjenau melaksanakan pengawasan atas perjanjian

kinerja dan melakukan penilaian terhadap upaya-upaya yang

dilakukan masing-masing pemangku kepentingan dalam

penyusunan laporan keuangan dan memberi saran masukan

kepada Kasau untuk menentukan kebijakan selanjutnya

3) Strategi ketiga Mewujudkan sinergitas antara unit akuntasi kuasa

pengguna anggaran (UAKPA) dan unit akuntansi pengguna barang

(UAKPB) Adapun upaya yang dilakukan antara lain

a) Melaksanakan restrukturisasi pengelolaan administrasi simak

BMN dengan menempatkan operator Simak BMN dalam satu tempat tempat secara khusus (clustering) sehingga lebih fokus dalam

17

pengelolaanya khususnya untuk DIPA Satker Pusat

(1) Slogau Slogau mengusulkan pembentukan organisasi

pengelola Simak BMN DIPA Pusat ke Srenaau Karena DIPA

Pusat melibatkan banyak instansi maka perlu sentralisasi

dalam mekanisme pencatatanya sehingga sehingga mudah

dalam pemantauan khususnya terkait masalah TKTM

(2) Srenaau Srenaau dalam hal ini Paban II

melaksanakan pengkajian terkait usulan restrukturisasi

pengelola Simak DIPA Pusat untuk dapat dibahas dalam forum

Wanpor maupun Tiporsi

(3) Irjenau Irjenau memberikan pertimbangan terkait

restrukturisasi dihadapkan temuan di lapangan dan ketentuan

yang berlaku

b) Menyusun sistem operasional dan prosedur terkait kebijakan

pengelolaan Simak BMN di lingkungan TNI Angkatan Udara bersama-

sama dengan Diskuau Adapun tataran pelaksanaanya antara lain

(1) Slogau Slogau menyusun sistem operasional

prosedur (SOP) terkait pengelolaan Simak BMN dilingkungan

TNI Angkatan Udara SOP ini akan dijadikan pedoman

pelaksanaan sehingga terjadi kejelasan di lapangan dengan

disusunya SOP ini diharapkan terjadi keseragaman

pelaksanaan pengadministrasian Simak BMN di lingkungan

TNI Angkatan Udara

(2) Diskuau Diskuau menyusun kebijakan akuntansi

sesuai karakter TNI Angkayan Udara dengan melibatkan

Direktur Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Dirjen

Perbendaharaan kementrian keuangan

18

(3) Irjenau Irjenau memberikan pertimbangan dan saran

masukan terkait penyusunan SOP dan penyusunan Kebijakan

akuntansi di lingkungan TNI Angkatan Udara

4) Strategi Keempat Mewujudkan pelaksanaan mekanisme

rekonsiliasi laporan keuangan yang optimal Upaya-upaya yang perlu

dilaksanakan dan tataran pelaksanaanya antara lain

a) UAKPA melakukan kegiatan akuntansi dan pelaporan tingkat

satuan kerja serta melaksanakan rekonsiliasi dengan badan logistik

menyangkut laporan SIMAK BMN dan KPPN setempat secara

berkala setiap bulan

b) UAPPA-W melakukan kegiatan penggabungan laporan baik

keuangan maupun barang seluruh UAKPA yang berada dalam

wilayah kerjanya serta melaksanakan rekonsiliasi dengan badan

logistik mengenai laporan SIMAK BMN Kotama secara berkala sesuai

ketentuan yang ada

c) UAPPA-E1 melakukan kegiatan penggabungan laporan baik

keuangan maupun barang seluruh UAPPA-W yang berada di wilayah

kerjanya serta UAKPA yang langsung berada di bawahnya Selain

itu UAPPA-E1 juga melaksanakan rekonsiliasi dengan Paban

VISlogau terkait laporan SIMAK BMN sehingga laporan keuangan

Unit Organisasi yang berkualitas dapat terwujud

d) UAPA Unit Akuntansi Instansi pada tingkat Kementerian

NegaraLembaga (Pengguna Anggaran) yang melakukan kegiatan

penggabungan laporan baik keuangan maupun barang seluruh

UAPPA-E1 yang berada di bawahnya

e) UAKPB menyampaikan laporan BMN disertai CaLBMN beserta

ADK tiap semester dan tahunan ke Kantor Pelayanan Kekayaan

Negara dan Lelang (KPKNL) UAKPB melakukan rekonsiliasi

pemutakhiran data BMN dengan KPKNL setiap semester

19

f) UAKPA menyampaikan Laporan Keuangan beserta ADK

kepada UAPPA-W untuk digabungkan setelah dilakukan rekonsiliasi

dengan KPPN setiap bulan semester I dan tahunan Untuk

Laporan Keuangan Semester I dan Tahunan disertai dengan CaLK

g) UAKPB menyampaikan Laporan BMN disertai CaLBMN

beserta ADK ke UAPPB-W untuk digabungkan setiap semester dan

tahunan UAKPB Kantor Pusat menyampaikan Laporan BMN

beserta ADK ke UAPPB-E1 untuk digabungkan setiap Semester dan

Tahunan

Penutup

10 Kesimpulan Sebagai hasil akhir dari penulisan dan pembahasan naskah tentang

optimalisasi penyusunan laporan keuangan guna mewujudkan opini wajar tanpa

pengecualian dalam rangka mendukung tugas TNI Angkatan Udara ini maka penulis

dapat mengambil beberapa kesimpulan sebagai berikut

a Proses penyusunan laporan keuangan sampai kurun waktu 2017 dalam

perkembangannya belum sepenuhnya mampu menunjukkan laporan keuangan

yang berkualitas terlihat dari hasil laporan keuangan yang masih terdapat ketidak

sesuaian dalam pelaporan Simak dan Saiba yang berakibat pada didapatkanya

opini Wajar Dengan Pengecualian (WDP) yang diberikan oleh BPK

b Opini WDP yang diberikan BPK dimaksud harus memberikan stimulus

kepada pengelola keuangan dilingkungan kemhanTNI untuk mulai berbenah dan

memacu atas ketertinggalannya dalam hal mekanisme pengelolaan keuangan

negara Kondisi ini harus ditanggapi dengan positif oleh seluruh stake holder dan

dijadikan pintu masuk ke arah perubahan

c Dari temuan BPK terhadap laporan keuangan dimaksud didapat bahwa

mekanisme pelaporan dalam rangka pengungkapan pertanggungjawaban

keuangan di Lingkungan KemhanTNI termasuk TNI AU belum dapat

dipertanggungjawabkan hal ini terjadi antara lain oleh beberapa permasalahan

pertama kurangnya pengetahuan dan pemahaman baik dari pengelola anggaran

20

maupun pengelola barang dalam penyusunan laporan keuangan yang sesuai

dengan ketentuan kedua kurangnya komitmen pimpinan dalam pengelolaan

keuangan di lingkungan UO TNI AU ketiga kurangnya sinergitas antara unit

akuntasi kuasa pengguna anggaran (UAKPA) dan unit akuntansi pengguna barang

(UAKPB) keempat pelaksanaan mekanisme rekonsiliasi yang belum optimal

d Guna meningkatkan penyusunan Laporan Keuangan (LK) UO TNI Angkatan

Udara sebagai bagian dari LK Kemhan Perlu dilakukan upaya-upaya strategis

yaitu Upaya dan strategi peningkatan kualitas laporan keuangan TNI AU melalui

peningkatan pengetahuan dan pemahaman baik dari pengelola anggaran

komitmen pimpinan dalam pengelolaan keuangan negara mewujudkan optimalnya

pelaksanaan mekanisme rekonsiliasi antara Sistem Akuntansi Keuangan (SAK)

dan Sistem Informasi Manajemen Akuntansi Keuangan Barang Milik Negara

(SIMAK BMN) dan mampu menyumbangkan penyelesaian permasalahan LK

KemhanTNI dalam perbaikan terhadap opini WDP yang diberikan BPK RI

11 Saran Setelah membahas naskah tentang optimalisasi penyusunan laporan

keuangan guna mewujudkan opini wajar tanpa pengecualian dalam rangka mendukung tugas TNI

Angkatan Udara ini maka dapat penulis berikan saran yang antara lain

a Perlu upaya perbaikan-perbaikan sesuai rekomendasi yang diberikan oleh

BPK RI yang dilakukan oleh Kementrian Pertahanan yang salah satunya adalah

dengan membentuk tim yang mampu membimbing para operator Simak dan Saiba

untuk berkoordinasi dan konsultasi secara intensif dengan Kementerian Keuangan

dan instansi terkait dalam rangka menyelesaikan permasalahan tersebut

b Perlunya merevisi kurikulum pendidikan Korps keuangan dan Korps

Pembekalan khususnya pada bidang pengelolaan keuangan negara yang

disesuaikan dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP)

c Peran APIP perlu ditingkatkan dalam melaksanakan pengawasan

khususnya disaat melaksanakan review terhadap laporan keuangan dalam rangka

penyempurnaan penyusunan laporan keuangan TNI AU

21

12 Wusana kata Demikianlah penyusunan naskah tentang Optimalisasi

Penyusunan Laporan Keuangan Guna Mewujudkan Opini Wajar Tanpa Pengecualian

Dalam Rangka Mendukung Tugas TNI Angkatan Udara dibuat sebagai sumbangan

pemikiran dan bahan masukan bagi pimpinan dalam menentukan kebijakan lebih lanjut

Jakarta September 2018

22

UU Permen Keppres

Republik Indonesia 2004 Undang-Undang RI Nomor 34 Tahun 2004 Tentang Tentara Nasional Indonesia Jakarta Sekretariat Negara

Republik Indonesia 2004 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2004

Tentang Pemeriksaan Pengelolaan Dan Tanggung Jawab Keuangan Negara Jakarta Sekretariat Negara

Menkeu 2015 Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor

177PMK052015 Tentang Pedoman Penyusunan Dan Penyampaian Laporan Keuangan Kementerian NegaraLembaga Jakarta Kepala Biro Umum

Menhan 2016 Peraturan Menteri Pertahanan Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2016

Tentang Sistem Akuntansi Dan Pelaporan Keuangan Instansi Di Lingkungan Kementerian Pertahanan Dan Tentara Nasional Indonesia Jakarta

Kapusku 2015 Juklak Kapusku Kemhan No Juklak06aVII2015 tentang Perubahan

Penyusunan Lapku di Lingkungan Kemhan dan TNI Jakarta Buku Mursyidi 2013 Akuntansi Pemerintahan di Indonesia Refika Aditama Bandung h 59 RE Freeman Strategic Management A Stakeholders Approach Fitman Boston1984

h37 Internet httpsidmwikipediaorg

DAFTAR PUSTAKA

6

2) Undang-Undang RI Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan

Negara Pasal 9 dinyatakan bahwa Menteripimpinan lembaga sebagai

pengguna anggaranpengguna barang Kementerian NegaraLembaga

yang dipimpinnya mempunyai tugas antara lain menyusun dan

menyampaikan laporan keuangan Kementerian NegaraLembaga yang

dipimpinnya TNI AU dalam struktur pengelolaan anggaran merupakan

unit organisasi setingkat eselon I yang berada di bawah Kemhan

sehingga UO TNI AU atas anggaran yang diterima berkewajiban

mempertanggungjawabkanya dalam bentuk laporan keuangan yang

dalam penyusunanya menjadi tugas dan tanggung jawab Diskuau

bersama-sama badan logistik

3) Undang-Undang RI Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan

Negara Pasal 55 ayat (2) menyatakan bahwa dalam menyusun laporan

keuangan pemerintah pusat sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

menteripimpinan lembaga selaku pengguna anggaranpengguna barang

menyusun dan menyampaikan laporan keuangan yang meliputi Laporan

Realisasi Anggaran Neraca dan Catatan atas Laporan Keuangan dilampiri

laporan keuangan Badan Layanan Umum pada kementerian

negaralembaga masing-masing TNI AU merupakan unit organisasi yang

berada di bawah Kemhan sehingga memiliki kewajiban dalam

menyampaikan laporan keuangan secara benar transparan dan akuntabel

4) Undang-Undang RI Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan

Penyusunan laporan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara Pasal 2

ayat (2) disebutkan bahwa Badan Pemeriksa Keuangan melaksanakan

pemeriksaan atas penyusunan laporan dan tanggung jawab keuangan

negara Laporan hasil pemeriksaan atas laporan keuangan pemerintah

memuat opini Opini adalah pernyataan profesional sebagai kesimpulan

pemeriksa mengenai tingkat kewajaran informasi yang disajikan dalam

laporan keuangan Opini atas laporan keuangan dari Badan Pemeriksaan

Keuangan merupakan tolok ukur atas kualitas penyusunan laporan

keuangan Kemhan dan TNI termasuk di dalamnya laporan keuangan TNI

Angkatan Udara

7

5) Peraturan Presiden RI Nomor 16 tahun 2018 tentang Pengadaan

Barang dan Jasa Pemerintah mengambil beberapa terobosan agar

pengadaan barang dan jasa bisa lebih cepat misalnya ULP akan berubah

menjadi Unit Kerja Pengadaan BarangJasa (UKPBJ) yang merupakan unit

organisasi permanen yang memiliki peran untuk melakukan pembinaan

pemilihan penyedia dan pengelolaan sistem informasi Selain

mempercepat proses pengadaan revisi perpres pengadaan barangjasa ini

bertujuan untuk mempermudah Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dalam

melaksanakan lelang pengadaan barang dan jasa sehingga proses

pengadaan dan pencairan anggaran dapat segera dilaksanakan

6) Petunjuk Pelaksanaan Kepala Pusat Keuangan Kementerian

Pertahanan Nomor Juklak06aVII2015tanggal 13 Juli 2015 tentang

Petunjuk Pelaksanaan Tentang Perubahan Penyusunan Laporan Keuangan

di Lingkungan Kemhan dan TNI Sesuai petunjuk pelaksanaan tersebut

bahwa pertanggungjawaban atas pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan

Belanja Negara (APBN) dituangkan dalam bentuk Laporan Keuangan

Kementerian NegaraLembaga Adapun kegiatan penyusunan laporan

keuangan yang dilaksanakan TNI Angkatan Udara terdiri dari Prosedur dan

pelaksanaan penyusunan laporan keuangan Pelaksanaan penyusunan

laporan Keuangan dimulai dari tingkat Satker Kotama Unit Organisasi

sampai dengan tingkat Kementerian dilaksanakan bersama-sama dengan

Badan Logistik di Lingkungan Kemhan dan TNI dengan dasar akuntansi

Kegiatan tersebut dimaksud untuk memberikan keseragaman dan tertib

administrasi di dalam penyusunan laporan keuangan yang berkualitas di

Lingkungan Kemhan dan TNI sebagai salah satu upaya untuk mewujudkan

penilaian opini wajar tanpa pengecualian

b Dasar Pemikiran Berkaitan dengan perubahan paradigma sistem

pemerintahan dan tuntutan rakyat perlu adanya reformasi di bidang penyusunan

laporan keuangan negara Reformasi penyusunan laporan keuangan negara

dilaksanakan salah satunya melalui pengembangan sumber daya manusia di

bidang keuangan sarana dan prasarana serta manajemen yang baik sehingga

mampu menghasilkan laporan keuangan dengan opini wajar tanpa pengecualian

Sesuai dengan hal tersebut personel penyusun laporan keuangan Diskuau

8

sebagai bagian dari sumber daya manusia keuangan di lingkungan TNI AU dituntut

untuk memiliki keterampilan dan kemampuan bidang penyusunan laporan

keuangan sehingga diharapkan dapat mendukung pelaksanaan tugas TNI AU di

masa mendatang

6 Latar Belakang Laporan keuangan TNI AU disusun berdasarkan data sumber

dari badan keuangan Tingkat IV (Pekas) dilaporkan secara berjenjang ke badan

keuangan diatasnya yang selanjutnya dilaporkan sampai ke Badan Keuangan Tingkat I

(Pusku Kemhan) Pusku Kemhan akan mengkompilasi laporan keuangan dari tiap-tiap

angkatan termasuk laporan keuangan Satker Kemhan sehingga menjadi Laporan

Keuangan KemhanTNI Laporan keuangan disusun secara periodik selama kurun waktu

satu tahun anggaran Setelah satu tahun anggaran maka laporan keuangan akan

diaudit oleh badan pemeriksa intern (Itjenau) dan badan pemeriksa ekstern (Badan

Pemeriksa Keuangan RI) Setelah melaksanakan pemeriksaan maka BPK RI sesuai

Undang-Undang RI Nomor 17 Tahun 2003 akan memberikan opini terhadap laporan

keuangan dimana selama kurun waktu 2015 sampai dengan 2017 masih belum sesuai

harapan khususnya pada tahun 2015 BPK memberi opini WDP hal ini disebabkan belum

siapnya organisasi Kemhan dan TNI mengantisipasi perubahan sistem dalam standar

akuntansi pemerintahan dari cash basis menjadi accrual basis yang berlanjut pada tahun

2016 dan tahun 2017 Kondisi ini menunjukkan bahwa informasi keuangan yang

disajikan dalam laporan keuangan masih dinilai belum wajar berdasarkan kriteria

Kondisi Laporan Keuangan TNI AU Saat Ini dan Permasalahan Yang Dihadapi

7 Kondisi Laporan Keuangan TNI AU Saat Ini Laporan keuangan TNI AU saat ini

masih mengalami kendala dimana jumlah dana dalam laporan keuangan belum sesuai

dengan jumlah nilai barang dalam laporan keuangan Barang Milik Negara sehingga

laporan keuangan belum dapat disajikan secara wajar Kendala tersebut disebabkan

karena kurangnya pengetahuan dan pemahaman dari pengelola anggaran maupun

pengelola barang dalam penyusunan laporan keuangan yang sesuai dengan ketentuan

kurangnya komitmen pimpinan dalam pengelolaan keuangan di lingkungan UO TNI AU

kurangnya sinergitas antara unit akuntasi kuasa pengguna anggaran (UAKPA) dan unit

akuntansi pengguna barang (UAKPB) serta pelaksanaan mekanisme rekonsiliasi yang

masih belum optimal

9

8 Permasalahan Yang Dihadapi Berdasarkan uraian kondisi saat ini dapat

dirumuskan beberapa permasalahan sebagai berikut

a Kurangnya pengetahuan dan pemahaman baik dari pengelola anggaran

maupun pengelola barang dalam penyusunan laporan keuangan yang sesuai

dengan ketentuan Salah satu faktor pendukung dalam rangka mewujudkan visi

dan misi suatu organisasi adalah tersedianya sumber daya manusia yang handal

Kualitas sumber daya manusia meliputi tingkat pengetahuan dan pemahaman

terhadap suatu sistem kerja yang dilaksanakan dalam hal ini adalah sistem

akuntansi pemerintah dalam penyusunan laporan keuangan Pengetahuan

mengenai sistem akuntansi yang belum memadai dalam pelaporan keuangan juga

masih terjadi dari personel penyusun laporan keuangan di lingkungan TNI AU

Kemudian salah satu faktor penghambat lainnya yaitu masih lambatnya perubahan

sikap terhadap jalannya proses birokrasi keuangan termasuk perubahan sistem

akuntansi dalam pelaporan keuangan di Kemhan dan TNI Hal ini dibuktikan

dengan hasil opini laporan keuangan dari BPK RI di tahun 2011 yaitu WDP tahun

2012 yaitu WTP-DPP tahun 2013 yaitu WTP tahun 2014 yaitu WTP-DPP dan

pada tahun 2015 ada perubahan sistem dalam standar akuntansi pemerintahan

dari cash basis menjadi accrual basis dengan perubahan itu opini di Kementerian

Pertahanan dan TNI menjadi WDP kemudian pada tahun 2016 dan tahun 2017

belum beranjak dari opini WDP Walaupun disadari pula oleh BPK RI bahwa ada

peningkatan kualitas laporan keuangan setiap tahunnya namun dibutuhkan

keseriusan dalam peningkatan pengetahuan dalam pemahaman sistem akuntansi

dan pelaporan keuangan di lingkungan Kemhan dan TNI

b Kurangnya komitmen pimpinan dalam pengelolaan keuangan di

lingkungan UO TNI AU Perubahan sistem dalam pelaporan keuangan belum

diikuti dengan komitmen pimpinan organisasi di tingkat Satker Pelaksanaan

sosialisasi sistem laporan keuangan kepada para komandan atau kepala satuan

kerja yang dilaksanakan pada saat adanya Rapat Pimpinan Tahunan dan

penataran Komandan Satuan masih sangat minim karena keterbatasan waktu

sehingga mempengaruhi tingkat pemahaman bagi para Komandan atau Kepala

Satuan Kerja (Kasatker) Diperlukan suatu kegiatan khusus dalam pemberian

pemahaman tentang penyusunan laporan keuangan dan komitmen yang kuat

10

terutama bagi Komandan dan Kasatker tentang tanggung jawab terhadap

penyajian laporan keuangan

c Kurangnya sinergitas antara unit akuntasi kuasa pengguna anggaran

(UAKPA) dan unit akuntansi pengguna barang (UAKPB) Belum terjalinya

keselarasan diantara entitas akuntansi keuangan dengan entitas akuntansi barang

khususnya untuk DIPA Satker Pusat Hal dimaksud terjadi karena kebijakan

pengelolaan Simak BMN ditentukan secara sentralisasi dalam pengertian segala

ketentuan pelaksanaan pengelolaan Simak BMN harus menunggu instruksi dan

kebijakan dari Kemhan dalam hal ini Pus BMN Baranahan Kemhan kemudian baru

pada tingkat Unit Organisasi diteruskan ke tingkat Kotama kemudian tingkat Satker

dan tingkat Sub Satker Alur kebijakan yang panjang dihadapkan kondisi

pengelola Simak BMN untuk DIPA Satker pusat yang tersebar pada seluruh Satker

di jajaran TNI AU mengakibatkan respon atas setiap perubahan relatif lamban dan

ini tidak selaras dengan pengelola anggaran yang mana Pengelola anggaran

karena selalu berhubungan dengan Kemkeu dalam hal ini KPPN maka seluruh

kebijakan terkait pengelolaan anggaran akan secara langsung mengikuti kebijakan

yang dikeluarkan oleh Kemkeu sebagai regulator pengelolaan keuangan negara

ketidak selarasan ini berdampak pada terkendalanya penyusunan laporan

keuangan di lingkungan UO TNI AU

d Kurang optimalnya pelaksanaan mekanisme rekonsiliasi Rekonsiliasi

laporan keuangan dilaksanakan secara internal dan eksternal Proses

Rekonsialisi secara internal dilaksanakan secara berjenjang mulai dari tingkat

UAKPA (Baku IV) dengan Staf Logistik di jajaran yang sama yaitu di tingkat Satker

dirasakan belum memadai Hal tersebut terjadi salah satunya dikarenakan belum

adanya program aplikasi penyatuan laporan antara Sistem Akuntansi Keuangan

dan SIMAK BMN Adapun rekonsiliasi secara eksternal dilaksanakan antara

laporan keuangan UAKPA dengan KPPN dan laporan SIMAK BMN dengan KPKNL

di tingkat Satker sangat diperlukan karena akan menjadi data awal pada

penyusunan laporan BMN dan pendataan aset negara Sistem komunikasi dan

sarana yang minim mengakibatkan belum terlaksananya proses rekonsiliasi

eksternal di lingkungan Satker secara optimal

11

Optimalisasi Penyusunan Laporan Keuangan TNI AU

9 TNI AU dalam Penyusunan Laporan Keuangan yang diharapkan dan dapat

terwujud maka diperlukan jawaban yang mampu menjawab semua permasalahan yang

ada upaya optimalisasi penyusunan laporan keuangan TNI AU guna mewujudkan opini

wajar tanpa pengecualian dalam rangka mendukung tugas TNI AU yang dituangkan

melalui kebijakan strategi dan upaya-upaya sebagai berikut

a Kebijakan ldquoTerwujudnya Optimalisasi penyusunan laporan keuangan TNI

AU guna mewujudkan opini wajar tanpa pengecualian melalui peningkatkan

pengetahuan dan pemahaman baik dari pengelola anggaran maupun pengelola

barang dalam penyusunan laporan keuangan yang sesuai dengan ketentuan

mewujudkan komitmen pimpinan organisasi yang optimal mewujudkan sinergitas

antara unit akuntasi kuasa pengguna anggaran (UAKPA) dan unit akuntansi

pengguna barang (UAKPB) serta penetapan mekanisme rekonsiliasi antara SAK

dan SIMAK BMN guna mewujudkan opini wajar tanpa pengecualian dalam rangka

mendukung tugas TNI AU

b Strategi Berdasarkan arah kebijakan yang dirumuskan maka strategi

yang tepat adalah sebagai berikut

1) Strategi pertama Mewujudkan peningkatan pengetahuan dan

pemahaman baik dari pengelola anggaran maupun pengelola barang dalam

penyusunan laporan keuangan yang sesuai dengan ketentuan

2) Strategi kedua Mewujudkan komitmen pimpinan organisasi yang

optimal dengan verifikasi pembayaran dan akuntansi pembangunan serta

pengembangan

3) Strategi ketiga Mewujudkan sinergitas antara unit akuntasi kuasa

pengguna anggaran (UAKPA) dan unit akuntansi pengguna barang

(UAKPB)

12

4) Strategi keempat Mewujudkan pelaksanaan mekanisme rekonsiliasi

laporan keuangan lebih optimal dengan melaksanakan koordinasi

pembinaan dan pemutakhiran

c Upaya Berdasarkan kebijakan dan perumusan strategi yang telah

diuraikan di atas maka dapat disampaikan upaya-upaya dalam mengoptimalkan

penyusunan laporan keuangan guna mewujudkan opini wajar tanpa pengecualian

dalam rangka mendukung tugas TNI AU sebagai berikut

1) Strategi Pertama Mewujudkan peningkatan pengetahuan dan

pemahaman dari pengelola anggaran maupun pengelola barang dalam

penyusunan laporan keuangan yang sesuai dengan ketentuan Dalam

rangka pelaksanaan penyusunan laporan keuangan yang akuntabel di

lingkungan TNI AU diperlukan personel yang memiliki pengetahuan dan

pemahaman terkait penyusunan laporan keuangan Upaya-upaya yang

dapat dilaksanakan untuk mewujudkan tujuan dari strategi ini adalah

a) Pendidikan dan Latihan Keberhasilan kegiatan dalam

organisasi dapat dicapai dengan dukungan kualitas personel yang

baik Untuk pencapaian hal tersebut tentu saja tidak terlepas dari

upaya pengembangan dan peningkatan kapasitas dan kapabilitas

karena efektif dan efisiensinya suatu organisasi sangat tergantung

pada baik buruknya pengembangan personel dalam suatu organisasi

itu sendiri Adapun tataran pelaksanan diantaranya adalah

(1) Diskuau dan Slogau sebagai pembina profesi personel

yang mengawaki bidang akuntansi dan Simak BMN

melaksanakan pendataan personel yang selanjutnya secara

berjenjang mengusulkan personel untuk mengikuti pendidikan

latihan keahlian baik di dalam maupun di luar TNI AU yang titik

beratnya dalam rangka meningkatkan kemampuan di bidang

sistem pelaporan keuangan dan barang

(2) Disdikau menyusun program pendidikan dan program

latihan baik di dalam maupun di luar TNI AU dalam rangka

13

meningkatkan kualifikasi khusus personel pengelola keuangan

dan barang untuk dimasukkan dalam program pendidikan

(Prodik) TNI AU dan selanjutnya untuk dikoordinasikan dengan

staf perencanaan dan anggaran TNI Angkatan Udara agar

dibahas terkait pemenuhan anggarannya

(3) Srennaau merekapitulasi rencana anggaran pendidikan

keahlian yang dibutuhkan selanjutnya mengajukan rencana

anggaran pendidikan tersebut secara berjenjang ke Kemhan

melalui mekanisme RKA-KL untuk masuk dalam program dan

anggaran TNI AU

(4) Kemhan (Dirjen Renhan Kemhan)

(a) Merekapitulasi semua kebutuhan TNI AU

termasuk kebutuhan anggaran pendidikan beserta Unit

Organisasi lainya yang disususn menjadi RKA-KL

Kemhan TNI dan diajukan ke Kementrian keuangan

untuk dilaksanakan penelaahan

(b) Menyusun RKA-KL hasil penelaahan dengan

Dirjen Anggaran Kemkeu untuk diajukan ke DPR RI

dalam hal ini Komisi I selanjutnya untuk

dikoordinasikan dalam rapat pembahasan dengan

Komisi I DPR RI sebagai mitra kerja bidang pertahanan

untuk mendapat persetujuan atas program dan

anggaran yang telah disusun

b) Melaksanakan Bimbingan Teknis (Bimtek) dan Sosialisasi

Dalam upaya meningkatkan kualifikasi khusus bagi personel

keuangan dan Pengelola Simak BMN dalam penyusunan laporan

keuangan diperlukan kegiatan Bimtek maupun Kegiatan Sosialisisi

dalam bidang penyusunan laporan keuangan dan penyusunan

Laporan Simak BMN adapun tataran pelaksanaan diantaranya

adalah

14

(1) Diskuau dan Slogau sebagai pembina profesi personel

yang mengawaki bidang akuntansi dan Simak BMN secara

berjenjang mengusulkan kegiatan Bimtek dalam penyusunan

RKA-KL ke Srenaau

(2) Srenaau menelaah usulan rencana anggaran kegiatan

Bimtek baik yang diusulkan Diskuau maupun Slogau sesuai

bidangnya masing-masing selanjutnya mengajukan rencana

anggaran Bimtek dimaksud secara berjenjang ke Kemhan

melalui mekanisme RKA-KL untuk masuk dalam program dan

anggaran TNI AU

(3) Kemhan (Dirjen Renhan Kemhan)

(a) Mereviu dan merekapitulasi semua rencana

kebutuhan TNI AU termasuk anggaran Bimtek beserta

Unit Organisasi lainya yang disusun menjadi RKA-KL

Kemhan TNI dan diajukan ke Kementrian keuangan

untuk dilaksanakan penelaahan

(b) Menyusun RKA-KL hasil penelaahan dengan

Dirjen Anggaran Kemkeu untuk diajukan ke DPR RI

dalam hal ini Komisi I selanjutnya untuk

dikoordinasikan dalam rapat pembahasan dengan

Komisi I DPR RI sebagai mitra kerja bidang pertahanan

untuk mendapat persetujuan atas program dan

anggaran yang telah disusun Setelah semua usulan

disetujui maka pengusul dalah hal ini Diskuau dan

Slogau dapat merencanakan pelaksanaan kegiatan

Bimtek sesuai usulan dalam RKA-KL

2) Strategi kedua Mewujudkan Komitmen Pimpinan Organisasi yang

Optimal Komitmen merupakan sebuah perjanjian atau keterikatan untuk

melakukan sesuatu yang terbaik dalam suatu organisasi Komitmen

pimpinan dalam organisasi tergantung pada banyak pihak hal ini berarti

15

pimpinan tidak bekerja sendiri tetapi harus bekerja sama dengan orang lain

atau bawahannya Kerja sama harus ditunjukkan melalui keterlibatan

pimpinan dalam melaksanakan tugas pokoknya dengan mengarahkan

mempengaruhi mendorong bawahannya kearah berbagai tujuan dalam

organisasi termasuk dalam hal ini mendorong percepatan kualitas

pertanggungjawabab keuangan sebagai konsekuensi atas alokasi anggaran

yang diamanatkan ke UO TNI AU adapun upaya yang dilaksanakan adalah

a) Menetapkan kebijakan peningkatan kesejahteraan bagi

pengelola keuangan negara khususnya di lingkungan UO TNI AU

dengan mengaplikasikan standar biaya kompensasi pengelola

keuangan negara yang sudah disyahkan Peningkatan

kesejahteraan ini akan memotivasi kinerja pegawai dan akan menjadi

medan kerja yang menarik karena kondisi saat ini khususnya

pengelola Simak BMN selain kemampuan mereka belum maksimal

juga motivasi untuk menjadi pengelola Simak BMN sangat rendah

bahkan banyak anggota yang sengaja atas kemauan pribadi untuk

pindah tugas di luar pengelola Simak BMN untuk itu komitmen

pimpinan dalam bentuk perhatian dalam rangka memotivasi dan

menganggap penting pekerjaan yang mereka lakukan sangat

diperlukan Adapun tataran pelaksanaannya antara lain

(1) Slogau dan Diskuau mengajukan kompensasi

Pengelola Keuangan Negara sesuai indek sebagaimana

tertuang dalam standar biaya khusus (SBK) yang telah

ditetapkan Menteri Keuangan

(2) Srenaau menelaah usulan rencana anggaran dan

sedapat mungkin memenuhi kebutuhan biaya sesuai standar

sebagai bentuk pengakuan pentingnya tugas dan peran

mereka selanjutnya mengajukan rencana anggaran dimaksud

secara berjenjang ke Kemhan melalui mekanisme RKA-KL

untuk masuk dalam program dan anggaran TNI AU

16

(3) Kemhan (Dirjen Renhan Kemhan) mereviu dan

merekapitulasi semua rencana kebutuhan TNI AU termasuk

anggaran kompensasi untuk pengelola keuangan serta

pengelola Simak BMN bersama Unit Organisasi lainya yang

disusun menjadi RKA-KL Kemhan TNI dan diajukan ke

Kementrian keuangan untuk dilaksanakan penelaahan

b) Membuat perjanjian kinerja sesuai tugas dan fungsinya

masing-masing terkait pengelolaan keuangan negara Adapun

tataran pelaksanaanya adalah

(1) Kasau Kasau memerintahkan semua pemangku

kepentingan yang terlibat dalam pengelolaan keuangan negara

membuat perjanjian kinerja dan menetapkan target kinerja atas

suber daya yang dimiliki jika target dimaksud tidak dapat

dicapai maka akan dijadikan penilaian kinerja satuannya dan

dijadikan dasar penetapan kebijakan selanjutnya

(2) Srenaau Slogau Disadaau Diskuau membuat

perjanjian kinerja atas target kinerja sesuai tugas dan

fungsinnya masing-masing terkait sistem penyusunan laporan

keuangan dilingkungan TNI AU

(3) Irjenau melaksanakan pengawasan atas perjanjian

kinerja dan melakukan penilaian terhadap upaya-upaya yang

dilakukan masing-masing pemangku kepentingan dalam

penyusunan laporan keuangan dan memberi saran masukan

kepada Kasau untuk menentukan kebijakan selanjutnya

3) Strategi ketiga Mewujudkan sinergitas antara unit akuntasi kuasa

pengguna anggaran (UAKPA) dan unit akuntansi pengguna barang

(UAKPB) Adapun upaya yang dilakukan antara lain

a) Melaksanakan restrukturisasi pengelolaan administrasi simak

BMN dengan menempatkan operator Simak BMN dalam satu tempat tempat secara khusus (clustering) sehingga lebih fokus dalam

17

pengelolaanya khususnya untuk DIPA Satker Pusat

(1) Slogau Slogau mengusulkan pembentukan organisasi

pengelola Simak BMN DIPA Pusat ke Srenaau Karena DIPA

Pusat melibatkan banyak instansi maka perlu sentralisasi

dalam mekanisme pencatatanya sehingga sehingga mudah

dalam pemantauan khususnya terkait masalah TKTM

(2) Srenaau Srenaau dalam hal ini Paban II

melaksanakan pengkajian terkait usulan restrukturisasi

pengelola Simak DIPA Pusat untuk dapat dibahas dalam forum

Wanpor maupun Tiporsi

(3) Irjenau Irjenau memberikan pertimbangan terkait

restrukturisasi dihadapkan temuan di lapangan dan ketentuan

yang berlaku

b) Menyusun sistem operasional dan prosedur terkait kebijakan

pengelolaan Simak BMN di lingkungan TNI Angkatan Udara bersama-

sama dengan Diskuau Adapun tataran pelaksanaanya antara lain

(1) Slogau Slogau menyusun sistem operasional

prosedur (SOP) terkait pengelolaan Simak BMN dilingkungan

TNI Angkatan Udara SOP ini akan dijadikan pedoman

pelaksanaan sehingga terjadi kejelasan di lapangan dengan

disusunya SOP ini diharapkan terjadi keseragaman

pelaksanaan pengadministrasian Simak BMN di lingkungan

TNI Angkatan Udara

(2) Diskuau Diskuau menyusun kebijakan akuntansi

sesuai karakter TNI Angkayan Udara dengan melibatkan

Direktur Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Dirjen

Perbendaharaan kementrian keuangan

18

(3) Irjenau Irjenau memberikan pertimbangan dan saran

masukan terkait penyusunan SOP dan penyusunan Kebijakan

akuntansi di lingkungan TNI Angkatan Udara

4) Strategi Keempat Mewujudkan pelaksanaan mekanisme

rekonsiliasi laporan keuangan yang optimal Upaya-upaya yang perlu

dilaksanakan dan tataran pelaksanaanya antara lain

a) UAKPA melakukan kegiatan akuntansi dan pelaporan tingkat

satuan kerja serta melaksanakan rekonsiliasi dengan badan logistik

menyangkut laporan SIMAK BMN dan KPPN setempat secara

berkala setiap bulan

b) UAPPA-W melakukan kegiatan penggabungan laporan baik

keuangan maupun barang seluruh UAKPA yang berada dalam

wilayah kerjanya serta melaksanakan rekonsiliasi dengan badan

logistik mengenai laporan SIMAK BMN Kotama secara berkala sesuai

ketentuan yang ada

c) UAPPA-E1 melakukan kegiatan penggabungan laporan baik

keuangan maupun barang seluruh UAPPA-W yang berada di wilayah

kerjanya serta UAKPA yang langsung berada di bawahnya Selain

itu UAPPA-E1 juga melaksanakan rekonsiliasi dengan Paban

VISlogau terkait laporan SIMAK BMN sehingga laporan keuangan

Unit Organisasi yang berkualitas dapat terwujud

d) UAPA Unit Akuntansi Instansi pada tingkat Kementerian

NegaraLembaga (Pengguna Anggaran) yang melakukan kegiatan

penggabungan laporan baik keuangan maupun barang seluruh

UAPPA-E1 yang berada di bawahnya

e) UAKPB menyampaikan laporan BMN disertai CaLBMN beserta

ADK tiap semester dan tahunan ke Kantor Pelayanan Kekayaan

Negara dan Lelang (KPKNL) UAKPB melakukan rekonsiliasi

pemutakhiran data BMN dengan KPKNL setiap semester

19

f) UAKPA menyampaikan Laporan Keuangan beserta ADK

kepada UAPPA-W untuk digabungkan setelah dilakukan rekonsiliasi

dengan KPPN setiap bulan semester I dan tahunan Untuk

Laporan Keuangan Semester I dan Tahunan disertai dengan CaLK

g) UAKPB menyampaikan Laporan BMN disertai CaLBMN

beserta ADK ke UAPPB-W untuk digabungkan setiap semester dan

tahunan UAKPB Kantor Pusat menyampaikan Laporan BMN

beserta ADK ke UAPPB-E1 untuk digabungkan setiap Semester dan

Tahunan

Penutup

10 Kesimpulan Sebagai hasil akhir dari penulisan dan pembahasan naskah tentang

optimalisasi penyusunan laporan keuangan guna mewujudkan opini wajar tanpa

pengecualian dalam rangka mendukung tugas TNI Angkatan Udara ini maka penulis

dapat mengambil beberapa kesimpulan sebagai berikut

a Proses penyusunan laporan keuangan sampai kurun waktu 2017 dalam

perkembangannya belum sepenuhnya mampu menunjukkan laporan keuangan

yang berkualitas terlihat dari hasil laporan keuangan yang masih terdapat ketidak

sesuaian dalam pelaporan Simak dan Saiba yang berakibat pada didapatkanya

opini Wajar Dengan Pengecualian (WDP) yang diberikan oleh BPK

b Opini WDP yang diberikan BPK dimaksud harus memberikan stimulus

kepada pengelola keuangan dilingkungan kemhanTNI untuk mulai berbenah dan

memacu atas ketertinggalannya dalam hal mekanisme pengelolaan keuangan

negara Kondisi ini harus ditanggapi dengan positif oleh seluruh stake holder dan

dijadikan pintu masuk ke arah perubahan

c Dari temuan BPK terhadap laporan keuangan dimaksud didapat bahwa

mekanisme pelaporan dalam rangka pengungkapan pertanggungjawaban

keuangan di Lingkungan KemhanTNI termasuk TNI AU belum dapat

dipertanggungjawabkan hal ini terjadi antara lain oleh beberapa permasalahan

pertama kurangnya pengetahuan dan pemahaman baik dari pengelola anggaran

20

maupun pengelola barang dalam penyusunan laporan keuangan yang sesuai

dengan ketentuan kedua kurangnya komitmen pimpinan dalam pengelolaan

keuangan di lingkungan UO TNI AU ketiga kurangnya sinergitas antara unit

akuntasi kuasa pengguna anggaran (UAKPA) dan unit akuntansi pengguna barang

(UAKPB) keempat pelaksanaan mekanisme rekonsiliasi yang belum optimal

d Guna meningkatkan penyusunan Laporan Keuangan (LK) UO TNI Angkatan

Udara sebagai bagian dari LK Kemhan Perlu dilakukan upaya-upaya strategis

yaitu Upaya dan strategi peningkatan kualitas laporan keuangan TNI AU melalui

peningkatan pengetahuan dan pemahaman baik dari pengelola anggaran

komitmen pimpinan dalam pengelolaan keuangan negara mewujudkan optimalnya

pelaksanaan mekanisme rekonsiliasi antara Sistem Akuntansi Keuangan (SAK)

dan Sistem Informasi Manajemen Akuntansi Keuangan Barang Milik Negara

(SIMAK BMN) dan mampu menyumbangkan penyelesaian permasalahan LK

KemhanTNI dalam perbaikan terhadap opini WDP yang diberikan BPK RI

11 Saran Setelah membahas naskah tentang optimalisasi penyusunan laporan

keuangan guna mewujudkan opini wajar tanpa pengecualian dalam rangka mendukung tugas TNI

Angkatan Udara ini maka dapat penulis berikan saran yang antara lain

a Perlu upaya perbaikan-perbaikan sesuai rekomendasi yang diberikan oleh

BPK RI yang dilakukan oleh Kementrian Pertahanan yang salah satunya adalah

dengan membentuk tim yang mampu membimbing para operator Simak dan Saiba

untuk berkoordinasi dan konsultasi secara intensif dengan Kementerian Keuangan

dan instansi terkait dalam rangka menyelesaikan permasalahan tersebut

b Perlunya merevisi kurikulum pendidikan Korps keuangan dan Korps

Pembekalan khususnya pada bidang pengelolaan keuangan negara yang

disesuaikan dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP)

c Peran APIP perlu ditingkatkan dalam melaksanakan pengawasan

khususnya disaat melaksanakan review terhadap laporan keuangan dalam rangka

penyempurnaan penyusunan laporan keuangan TNI AU

21

12 Wusana kata Demikianlah penyusunan naskah tentang Optimalisasi

Penyusunan Laporan Keuangan Guna Mewujudkan Opini Wajar Tanpa Pengecualian

Dalam Rangka Mendukung Tugas TNI Angkatan Udara dibuat sebagai sumbangan

pemikiran dan bahan masukan bagi pimpinan dalam menentukan kebijakan lebih lanjut

Jakarta September 2018

22

UU Permen Keppres

Republik Indonesia 2004 Undang-Undang RI Nomor 34 Tahun 2004 Tentang Tentara Nasional Indonesia Jakarta Sekretariat Negara

Republik Indonesia 2004 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2004

Tentang Pemeriksaan Pengelolaan Dan Tanggung Jawab Keuangan Negara Jakarta Sekretariat Negara

Menkeu 2015 Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor

177PMK052015 Tentang Pedoman Penyusunan Dan Penyampaian Laporan Keuangan Kementerian NegaraLembaga Jakarta Kepala Biro Umum

Menhan 2016 Peraturan Menteri Pertahanan Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2016

Tentang Sistem Akuntansi Dan Pelaporan Keuangan Instansi Di Lingkungan Kementerian Pertahanan Dan Tentara Nasional Indonesia Jakarta

Kapusku 2015 Juklak Kapusku Kemhan No Juklak06aVII2015 tentang Perubahan

Penyusunan Lapku di Lingkungan Kemhan dan TNI Jakarta Buku Mursyidi 2013 Akuntansi Pemerintahan di Indonesia Refika Aditama Bandung h 59 RE Freeman Strategic Management A Stakeholders Approach Fitman Boston1984

h37 Internet httpsidmwikipediaorg

DAFTAR PUSTAKA

7

5) Peraturan Presiden RI Nomor 16 tahun 2018 tentang Pengadaan

Barang dan Jasa Pemerintah mengambil beberapa terobosan agar

pengadaan barang dan jasa bisa lebih cepat misalnya ULP akan berubah

menjadi Unit Kerja Pengadaan BarangJasa (UKPBJ) yang merupakan unit

organisasi permanen yang memiliki peran untuk melakukan pembinaan

pemilihan penyedia dan pengelolaan sistem informasi Selain

mempercepat proses pengadaan revisi perpres pengadaan barangjasa ini

bertujuan untuk mempermudah Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dalam

melaksanakan lelang pengadaan barang dan jasa sehingga proses

pengadaan dan pencairan anggaran dapat segera dilaksanakan

6) Petunjuk Pelaksanaan Kepala Pusat Keuangan Kementerian

Pertahanan Nomor Juklak06aVII2015tanggal 13 Juli 2015 tentang

Petunjuk Pelaksanaan Tentang Perubahan Penyusunan Laporan Keuangan

di Lingkungan Kemhan dan TNI Sesuai petunjuk pelaksanaan tersebut

bahwa pertanggungjawaban atas pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan

Belanja Negara (APBN) dituangkan dalam bentuk Laporan Keuangan

Kementerian NegaraLembaga Adapun kegiatan penyusunan laporan

keuangan yang dilaksanakan TNI Angkatan Udara terdiri dari Prosedur dan

pelaksanaan penyusunan laporan keuangan Pelaksanaan penyusunan

laporan Keuangan dimulai dari tingkat Satker Kotama Unit Organisasi

sampai dengan tingkat Kementerian dilaksanakan bersama-sama dengan

Badan Logistik di Lingkungan Kemhan dan TNI dengan dasar akuntansi

Kegiatan tersebut dimaksud untuk memberikan keseragaman dan tertib

administrasi di dalam penyusunan laporan keuangan yang berkualitas di

Lingkungan Kemhan dan TNI sebagai salah satu upaya untuk mewujudkan

penilaian opini wajar tanpa pengecualian

b Dasar Pemikiran Berkaitan dengan perubahan paradigma sistem

pemerintahan dan tuntutan rakyat perlu adanya reformasi di bidang penyusunan

laporan keuangan negara Reformasi penyusunan laporan keuangan negara

dilaksanakan salah satunya melalui pengembangan sumber daya manusia di

bidang keuangan sarana dan prasarana serta manajemen yang baik sehingga

mampu menghasilkan laporan keuangan dengan opini wajar tanpa pengecualian

Sesuai dengan hal tersebut personel penyusun laporan keuangan Diskuau

8

sebagai bagian dari sumber daya manusia keuangan di lingkungan TNI AU dituntut

untuk memiliki keterampilan dan kemampuan bidang penyusunan laporan

keuangan sehingga diharapkan dapat mendukung pelaksanaan tugas TNI AU di

masa mendatang

6 Latar Belakang Laporan keuangan TNI AU disusun berdasarkan data sumber

dari badan keuangan Tingkat IV (Pekas) dilaporkan secara berjenjang ke badan

keuangan diatasnya yang selanjutnya dilaporkan sampai ke Badan Keuangan Tingkat I

(Pusku Kemhan) Pusku Kemhan akan mengkompilasi laporan keuangan dari tiap-tiap

angkatan termasuk laporan keuangan Satker Kemhan sehingga menjadi Laporan

Keuangan KemhanTNI Laporan keuangan disusun secara periodik selama kurun waktu

satu tahun anggaran Setelah satu tahun anggaran maka laporan keuangan akan

diaudit oleh badan pemeriksa intern (Itjenau) dan badan pemeriksa ekstern (Badan

Pemeriksa Keuangan RI) Setelah melaksanakan pemeriksaan maka BPK RI sesuai

Undang-Undang RI Nomor 17 Tahun 2003 akan memberikan opini terhadap laporan

keuangan dimana selama kurun waktu 2015 sampai dengan 2017 masih belum sesuai

harapan khususnya pada tahun 2015 BPK memberi opini WDP hal ini disebabkan belum

siapnya organisasi Kemhan dan TNI mengantisipasi perubahan sistem dalam standar

akuntansi pemerintahan dari cash basis menjadi accrual basis yang berlanjut pada tahun

2016 dan tahun 2017 Kondisi ini menunjukkan bahwa informasi keuangan yang

disajikan dalam laporan keuangan masih dinilai belum wajar berdasarkan kriteria

Kondisi Laporan Keuangan TNI AU Saat Ini dan Permasalahan Yang Dihadapi

7 Kondisi Laporan Keuangan TNI AU Saat Ini Laporan keuangan TNI AU saat ini

masih mengalami kendala dimana jumlah dana dalam laporan keuangan belum sesuai

dengan jumlah nilai barang dalam laporan keuangan Barang Milik Negara sehingga

laporan keuangan belum dapat disajikan secara wajar Kendala tersebut disebabkan

karena kurangnya pengetahuan dan pemahaman dari pengelola anggaran maupun

pengelola barang dalam penyusunan laporan keuangan yang sesuai dengan ketentuan

kurangnya komitmen pimpinan dalam pengelolaan keuangan di lingkungan UO TNI AU

kurangnya sinergitas antara unit akuntasi kuasa pengguna anggaran (UAKPA) dan unit

akuntansi pengguna barang (UAKPB) serta pelaksanaan mekanisme rekonsiliasi yang

masih belum optimal

9

8 Permasalahan Yang Dihadapi Berdasarkan uraian kondisi saat ini dapat

dirumuskan beberapa permasalahan sebagai berikut

a Kurangnya pengetahuan dan pemahaman baik dari pengelola anggaran

maupun pengelola barang dalam penyusunan laporan keuangan yang sesuai

dengan ketentuan Salah satu faktor pendukung dalam rangka mewujudkan visi

dan misi suatu organisasi adalah tersedianya sumber daya manusia yang handal

Kualitas sumber daya manusia meliputi tingkat pengetahuan dan pemahaman

terhadap suatu sistem kerja yang dilaksanakan dalam hal ini adalah sistem

akuntansi pemerintah dalam penyusunan laporan keuangan Pengetahuan

mengenai sistem akuntansi yang belum memadai dalam pelaporan keuangan juga

masih terjadi dari personel penyusun laporan keuangan di lingkungan TNI AU

Kemudian salah satu faktor penghambat lainnya yaitu masih lambatnya perubahan

sikap terhadap jalannya proses birokrasi keuangan termasuk perubahan sistem

akuntansi dalam pelaporan keuangan di Kemhan dan TNI Hal ini dibuktikan

dengan hasil opini laporan keuangan dari BPK RI di tahun 2011 yaitu WDP tahun

2012 yaitu WTP-DPP tahun 2013 yaitu WTP tahun 2014 yaitu WTP-DPP dan

pada tahun 2015 ada perubahan sistem dalam standar akuntansi pemerintahan

dari cash basis menjadi accrual basis dengan perubahan itu opini di Kementerian

Pertahanan dan TNI menjadi WDP kemudian pada tahun 2016 dan tahun 2017

belum beranjak dari opini WDP Walaupun disadari pula oleh BPK RI bahwa ada

peningkatan kualitas laporan keuangan setiap tahunnya namun dibutuhkan

keseriusan dalam peningkatan pengetahuan dalam pemahaman sistem akuntansi

dan pelaporan keuangan di lingkungan Kemhan dan TNI

b Kurangnya komitmen pimpinan dalam pengelolaan keuangan di

lingkungan UO TNI AU Perubahan sistem dalam pelaporan keuangan belum

diikuti dengan komitmen pimpinan organisasi di tingkat Satker Pelaksanaan

sosialisasi sistem laporan keuangan kepada para komandan atau kepala satuan

kerja yang dilaksanakan pada saat adanya Rapat Pimpinan Tahunan dan

penataran Komandan Satuan masih sangat minim karena keterbatasan waktu

sehingga mempengaruhi tingkat pemahaman bagi para Komandan atau Kepala

Satuan Kerja (Kasatker) Diperlukan suatu kegiatan khusus dalam pemberian

pemahaman tentang penyusunan laporan keuangan dan komitmen yang kuat

10

terutama bagi Komandan dan Kasatker tentang tanggung jawab terhadap

penyajian laporan keuangan

c Kurangnya sinergitas antara unit akuntasi kuasa pengguna anggaran

(UAKPA) dan unit akuntansi pengguna barang (UAKPB) Belum terjalinya

keselarasan diantara entitas akuntansi keuangan dengan entitas akuntansi barang

khususnya untuk DIPA Satker Pusat Hal dimaksud terjadi karena kebijakan

pengelolaan Simak BMN ditentukan secara sentralisasi dalam pengertian segala

ketentuan pelaksanaan pengelolaan Simak BMN harus menunggu instruksi dan

kebijakan dari Kemhan dalam hal ini Pus BMN Baranahan Kemhan kemudian baru

pada tingkat Unit Organisasi diteruskan ke tingkat Kotama kemudian tingkat Satker

dan tingkat Sub Satker Alur kebijakan yang panjang dihadapkan kondisi

pengelola Simak BMN untuk DIPA Satker pusat yang tersebar pada seluruh Satker

di jajaran TNI AU mengakibatkan respon atas setiap perubahan relatif lamban dan

ini tidak selaras dengan pengelola anggaran yang mana Pengelola anggaran

karena selalu berhubungan dengan Kemkeu dalam hal ini KPPN maka seluruh

kebijakan terkait pengelolaan anggaran akan secara langsung mengikuti kebijakan

yang dikeluarkan oleh Kemkeu sebagai regulator pengelolaan keuangan negara

ketidak selarasan ini berdampak pada terkendalanya penyusunan laporan

keuangan di lingkungan UO TNI AU

d Kurang optimalnya pelaksanaan mekanisme rekonsiliasi Rekonsiliasi

laporan keuangan dilaksanakan secara internal dan eksternal Proses

Rekonsialisi secara internal dilaksanakan secara berjenjang mulai dari tingkat

UAKPA (Baku IV) dengan Staf Logistik di jajaran yang sama yaitu di tingkat Satker

dirasakan belum memadai Hal tersebut terjadi salah satunya dikarenakan belum

adanya program aplikasi penyatuan laporan antara Sistem Akuntansi Keuangan

dan SIMAK BMN Adapun rekonsiliasi secara eksternal dilaksanakan antara

laporan keuangan UAKPA dengan KPPN dan laporan SIMAK BMN dengan KPKNL

di tingkat Satker sangat diperlukan karena akan menjadi data awal pada

penyusunan laporan BMN dan pendataan aset negara Sistem komunikasi dan

sarana yang minim mengakibatkan belum terlaksananya proses rekonsiliasi

eksternal di lingkungan Satker secara optimal

11

Optimalisasi Penyusunan Laporan Keuangan TNI AU

9 TNI AU dalam Penyusunan Laporan Keuangan yang diharapkan dan dapat

terwujud maka diperlukan jawaban yang mampu menjawab semua permasalahan yang

ada upaya optimalisasi penyusunan laporan keuangan TNI AU guna mewujudkan opini

wajar tanpa pengecualian dalam rangka mendukung tugas TNI AU yang dituangkan

melalui kebijakan strategi dan upaya-upaya sebagai berikut

a Kebijakan ldquoTerwujudnya Optimalisasi penyusunan laporan keuangan TNI

AU guna mewujudkan opini wajar tanpa pengecualian melalui peningkatkan

pengetahuan dan pemahaman baik dari pengelola anggaran maupun pengelola

barang dalam penyusunan laporan keuangan yang sesuai dengan ketentuan

mewujudkan komitmen pimpinan organisasi yang optimal mewujudkan sinergitas

antara unit akuntasi kuasa pengguna anggaran (UAKPA) dan unit akuntansi

pengguna barang (UAKPB) serta penetapan mekanisme rekonsiliasi antara SAK

dan SIMAK BMN guna mewujudkan opini wajar tanpa pengecualian dalam rangka

mendukung tugas TNI AU

b Strategi Berdasarkan arah kebijakan yang dirumuskan maka strategi

yang tepat adalah sebagai berikut

1) Strategi pertama Mewujudkan peningkatan pengetahuan dan

pemahaman baik dari pengelola anggaran maupun pengelola barang dalam

penyusunan laporan keuangan yang sesuai dengan ketentuan

2) Strategi kedua Mewujudkan komitmen pimpinan organisasi yang

optimal dengan verifikasi pembayaran dan akuntansi pembangunan serta

pengembangan

3) Strategi ketiga Mewujudkan sinergitas antara unit akuntasi kuasa

pengguna anggaran (UAKPA) dan unit akuntansi pengguna barang

(UAKPB)

12

4) Strategi keempat Mewujudkan pelaksanaan mekanisme rekonsiliasi

laporan keuangan lebih optimal dengan melaksanakan koordinasi

pembinaan dan pemutakhiran

c Upaya Berdasarkan kebijakan dan perumusan strategi yang telah

diuraikan di atas maka dapat disampaikan upaya-upaya dalam mengoptimalkan

penyusunan laporan keuangan guna mewujudkan opini wajar tanpa pengecualian

dalam rangka mendukung tugas TNI AU sebagai berikut

1) Strategi Pertama Mewujudkan peningkatan pengetahuan dan

pemahaman dari pengelola anggaran maupun pengelola barang dalam

penyusunan laporan keuangan yang sesuai dengan ketentuan Dalam

rangka pelaksanaan penyusunan laporan keuangan yang akuntabel di

lingkungan TNI AU diperlukan personel yang memiliki pengetahuan dan

pemahaman terkait penyusunan laporan keuangan Upaya-upaya yang

dapat dilaksanakan untuk mewujudkan tujuan dari strategi ini adalah

a) Pendidikan dan Latihan Keberhasilan kegiatan dalam

organisasi dapat dicapai dengan dukungan kualitas personel yang

baik Untuk pencapaian hal tersebut tentu saja tidak terlepas dari

upaya pengembangan dan peningkatan kapasitas dan kapabilitas

karena efektif dan efisiensinya suatu organisasi sangat tergantung

pada baik buruknya pengembangan personel dalam suatu organisasi

itu sendiri Adapun tataran pelaksanan diantaranya adalah

(1) Diskuau dan Slogau sebagai pembina profesi personel

yang mengawaki bidang akuntansi dan Simak BMN

melaksanakan pendataan personel yang selanjutnya secara

berjenjang mengusulkan personel untuk mengikuti pendidikan

latihan keahlian baik di dalam maupun di luar TNI AU yang titik

beratnya dalam rangka meningkatkan kemampuan di bidang

sistem pelaporan keuangan dan barang

(2) Disdikau menyusun program pendidikan dan program

latihan baik di dalam maupun di luar TNI AU dalam rangka

13

meningkatkan kualifikasi khusus personel pengelola keuangan

dan barang untuk dimasukkan dalam program pendidikan

(Prodik) TNI AU dan selanjutnya untuk dikoordinasikan dengan

staf perencanaan dan anggaran TNI Angkatan Udara agar

dibahas terkait pemenuhan anggarannya

(3) Srennaau merekapitulasi rencana anggaran pendidikan

keahlian yang dibutuhkan selanjutnya mengajukan rencana

anggaran pendidikan tersebut secara berjenjang ke Kemhan

melalui mekanisme RKA-KL untuk masuk dalam program dan

anggaran TNI AU

(4) Kemhan (Dirjen Renhan Kemhan)

(a) Merekapitulasi semua kebutuhan TNI AU

termasuk kebutuhan anggaran pendidikan beserta Unit

Organisasi lainya yang disususn menjadi RKA-KL

Kemhan TNI dan diajukan ke Kementrian keuangan

untuk dilaksanakan penelaahan

(b) Menyusun RKA-KL hasil penelaahan dengan

Dirjen Anggaran Kemkeu untuk diajukan ke DPR RI

dalam hal ini Komisi I selanjutnya untuk

dikoordinasikan dalam rapat pembahasan dengan

Komisi I DPR RI sebagai mitra kerja bidang pertahanan

untuk mendapat persetujuan atas program dan

anggaran yang telah disusun

b) Melaksanakan Bimbingan Teknis (Bimtek) dan Sosialisasi

Dalam upaya meningkatkan kualifikasi khusus bagi personel

keuangan dan Pengelola Simak BMN dalam penyusunan laporan

keuangan diperlukan kegiatan Bimtek maupun Kegiatan Sosialisisi

dalam bidang penyusunan laporan keuangan dan penyusunan

Laporan Simak BMN adapun tataran pelaksanaan diantaranya

adalah

14

(1) Diskuau dan Slogau sebagai pembina profesi personel

yang mengawaki bidang akuntansi dan Simak BMN secara

berjenjang mengusulkan kegiatan Bimtek dalam penyusunan

RKA-KL ke Srenaau

(2) Srenaau menelaah usulan rencana anggaran kegiatan

Bimtek baik yang diusulkan Diskuau maupun Slogau sesuai

bidangnya masing-masing selanjutnya mengajukan rencana

anggaran Bimtek dimaksud secara berjenjang ke Kemhan

melalui mekanisme RKA-KL untuk masuk dalam program dan

anggaran TNI AU

(3) Kemhan (Dirjen Renhan Kemhan)

(a) Mereviu dan merekapitulasi semua rencana

kebutuhan TNI AU termasuk anggaran Bimtek beserta

Unit Organisasi lainya yang disusun menjadi RKA-KL

Kemhan TNI dan diajukan ke Kementrian keuangan

untuk dilaksanakan penelaahan

(b) Menyusun RKA-KL hasil penelaahan dengan

Dirjen Anggaran Kemkeu untuk diajukan ke DPR RI

dalam hal ini Komisi I selanjutnya untuk

dikoordinasikan dalam rapat pembahasan dengan

Komisi I DPR RI sebagai mitra kerja bidang pertahanan

untuk mendapat persetujuan atas program dan

anggaran yang telah disusun Setelah semua usulan

disetujui maka pengusul dalah hal ini Diskuau dan

Slogau dapat merencanakan pelaksanaan kegiatan

Bimtek sesuai usulan dalam RKA-KL

2) Strategi kedua Mewujudkan Komitmen Pimpinan Organisasi yang

Optimal Komitmen merupakan sebuah perjanjian atau keterikatan untuk

melakukan sesuatu yang terbaik dalam suatu organisasi Komitmen

pimpinan dalam organisasi tergantung pada banyak pihak hal ini berarti

15

pimpinan tidak bekerja sendiri tetapi harus bekerja sama dengan orang lain

atau bawahannya Kerja sama harus ditunjukkan melalui keterlibatan

pimpinan dalam melaksanakan tugas pokoknya dengan mengarahkan

mempengaruhi mendorong bawahannya kearah berbagai tujuan dalam

organisasi termasuk dalam hal ini mendorong percepatan kualitas

pertanggungjawabab keuangan sebagai konsekuensi atas alokasi anggaran

yang diamanatkan ke UO TNI AU adapun upaya yang dilaksanakan adalah

a) Menetapkan kebijakan peningkatan kesejahteraan bagi

pengelola keuangan negara khususnya di lingkungan UO TNI AU

dengan mengaplikasikan standar biaya kompensasi pengelola

keuangan negara yang sudah disyahkan Peningkatan

kesejahteraan ini akan memotivasi kinerja pegawai dan akan menjadi

medan kerja yang menarik karena kondisi saat ini khususnya

pengelola Simak BMN selain kemampuan mereka belum maksimal

juga motivasi untuk menjadi pengelola Simak BMN sangat rendah

bahkan banyak anggota yang sengaja atas kemauan pribadi untuk

pindah tugas di luar pengelola Simak BMN untuk itu komitmen

pimpinan dalam bentuk perhatian dalam rangka memotivasi dan

menganggap penting pekerjaan yang mereka lakukan sangat

diperlukan Adapun tataran pelaksanaannya antara lain

(1) Slogau dan Diskuau mengajukan kompensasi

Pengelola Keuangan Negara sesuai indek sebagaimana

tertuang dalam standar biaya khusus (SBK) yang telah

ditetapkan Menteri Keuangan

(2) Srenaau menelaah usulan rencana anggaran dan

sedapat mungkin memenuhi kebutuhan biaya sesuai standar

sebagai bentuk pengakuan pentingnya tugas dan peran

mereka selanjutnya mengajukan rencana anggaran dimaksud

secara berjenjang ke Kemhan melalui mekanisme RKA-KL

untuk masuk dalam program dan anggaran TNI AU

16

(3) Kemhan (Dirjen Renhan Kemhan) mereviu dan

merekapitulasi semua rencana kebutuhan TNI AU termasuk

anggaran kompensasi untuk pengelola keuangan serta

pengelola Simak BMN bersama Unit Organisasi lainya yang

disusun menjadi RKA-KL Kemhan TNI dan diajukan ke

Kementrian keuangan untuk dilaksanakan penelaahan

b) Membuat perjanjian kinerja sesuai tugas dan fungsinya

masing-masing terkait pengelolaan keuangan negara Adapun

tataran pelaksanaanya adalah

(1) Kasau Kasau memerintahkan semua pemangku

kepentingan yang terlibat dalam pengelolaan keuangan negara

membuat perjanjian kinerja dan menetapkan target kinerja atas

suber daya yang dimiliki jika target dimaksud tidak dapat

dicapai maka akan dijadikan penilaian kinerja satuannya dan

dijadikan dasar penetapan kebijakan selanjutnya

(2) Srenaau Slogau Disadaau Diskuau membuat

perjanjian kinerja atas target kinerja sesuai tugas dan

fungsinnya masing-masing terkait sistem penyusunan laporan

keuangan dilingkungan TNI AU

(3) Irjenau melaksanakan pengawasan atas perjanjian

kinerja dan melakukan penilaian terhadap upaya-upaya yang

dilakukan masing-masing pemangku kepentingan dalam

penyusunan laporan keuangan dan memberi saran masukan

kepada Kasau untuk menentukan kebijakan selanjutnya

3) Strategi ketiga Mewujudkan sinergitas antara unit akuntasi kuasa

pengguna anggaran (UAKPA) dan unit akuntansi pengguna barang

(UAKPB) Adapun upaya yang dilakukan antara lain

a) Melaksanakan restrukturisasi pengelolaan administrasi simak

BMN dengan menempatkan operator Simak BMN dalam satu tempat tempat secara khusus (clustering) sehingga lebih fokus dalam

17

pengelolaanya khususnya untuk DIPA Satker Pusat

(1) Slogau Slogau mengusulkan pembentukan organisasi

pengelola Simak BMN DIPA Pusat ke Srenaau Karena DIPA

Pusat melibatkan banyak instansi maka perlu sentralisasi

dalam mekanisme pencatatanya sehingga sehingga mudah

dalam pemantauan khususnya terkait masalah TKTM

(2) Srenaau Srenaau dalam hal ini Paban II

melaksanakan pengkajian terkait usulan restrukturisasi

pengelola Simak DIPA Pusat untuk dapat dibahas dalam forum

Wanpor maupun Tiporsi

(3) Irjenau Irjenau memberikan pertimbangan terkait

restrukturisasi dihadapkan temuan di lapangan dan ketentuan

yang berlaku

b) Menyusun sistem operasional dan prosedur terkait kebijakan

pengelolaan Simak BMN di lingkungan TNI Angkatan Udara bersama-

sama dengan Diskuau Adapun tataran pelaksanaanya antara lain

(1) Slogau Slogau menyusun sistem operasional

prosedur (SOP) terkait pengelolaan Simak BMN dilingkungan

TNI Angkatan Udara SOP ini akan dijadikan pedoman

pelaksanaan sehingga terjadi kejelasan di lapangan dengan

disusunya SOP ini diharapkan terjadi keseragaman

pelaksanaan pengadministrasian Simak BMN di lingkungan

TNI Angkatan Udara

(2) Diskuau Diskuau menyusun kebijakan akuntansi

sesuai karakter TNI Angkayan Udara dengan melibatkan

Direktur Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Dirjen

Perbendaharaan kementrian keuangan

18

(3) Irjenau Irjenau memberikan pertimbangan dan saran

masukan terkait penyusunan SOP dan penyusunan Kebijakan

akuntansi di lingkungan TNI Angkatan Udara

4) Strategi Keempat Mewujudkan pelaksanaan mekanisme

rekonsiliasi laporan keuangan yang optimal Upaya-upaya yang perlu

dilaksanakan dan tataran pelaksanaanya antara lain

a) UAKPA melakukan kegiatan akuntansi dan pelaporan tingkat

satuan kerja serta melaksanakan rekonsiliasi dengan badan logistik

menyangkut laporan SIMAK BMN dan KPPN setempat secara

berkala setiap bulan

b) UAPPA-W melakukan kegiatan penggabungan laporan baik

keuangan maupun barang seluruh UAKPA yang berada dalam

wilayah kerjanya serta melaksanakan rekonsiliasi dengan badan

logistik mengenai laporan SIMAK BMN Kotama secara berkala sesuai

ketentuan yang ada

c) UAPPA-E1 melakukan kegiatan penggabungan laporan baik

keuangan maupun barang seluruh UAPPA-W yang berada di wilayah

kerjanya serta UAKPA yang langsung berada di bawahnya Selain

itu UAPPA-E1 juga melaksanakan rekonsiliasi dengan Paban

VISlogau terkait laporan SIMAK BMN sehingga laporan keuangan

Unit Organisasi yang berkualitas dapat terwujud

d) UAPA Unit Akuntansi Instansi pada tingkat Kementerian

NegaraLembaga (Pengguna Anggaran) yang melakukan kegiatan

penggabungan laporan baik keuangan maupun barang seluruh

UAPPA-E1 yang berada di bawahnya

e) UAKPB menyampaikan laporan BMN disertai CaLBMN beserta

ADK tiap semester dan tahunan ke Kantor Pelayanan Kekayaan

Negara dan Lelang (KPKNL) UAKPB melakukan rekonsiliasi

pemutakhiran data BMN dengan KPKNL setiap semester

19

f) UAKPA menyampaikan Laporan Keuangan beserta ADK

kepada UAPPA-W untuk digabungkan setelah dilakukan rekonsiliasi

dengan KPPN setiap bulan semester I dan tahunan Untuk

Laporan Keuangan Semester I dan Tahunan disertai dengan CaLK

g) UAKPB menyampaikan Laporan BMN disertai CaLBMN

beserta ADK ke UAPPB-W untuk digabungkan setiap semester dan

tahunan UAKPB Kantor Pusat menyampaikan Laporan BMN

beserta ADK ke UAPPB-E1 untuk digabungkan setiap Semester dan

Tahunan

Penutup

10 Kesimpulan Sebagai hasil akhir dari penulisan dan pembahasan naskah tentang

optimalisasi penyusunan laporan keuangan guna mewujudkan opini wajar tanpa

pengecualian dalam rangka mendukung tugas TNI Angkatan Udara ini maka penulis

dapat mengambil beberapa kesimpulan sebagai berikut

a Proses penyusunan laporan keuangan sampai kurun waktu 2017 dalam

perkembangannya belum sepenuhnya mampu menunjukkan laporan keuangan

yang berkualitas terlihat dari hasil laporan keuangan yang masih terdapat ketidak

sesuaian dalam pelaporan Simak dan Saiba yang berakibat pada didapatkanya

opini Wajar Dengan Pengecualian (WDP) yang diberikan oleh BPK

b Opini WDP yang diberikan BPK dimaksud harus memberikan stimulus

kepada pengelola keuangan dilingkungan kemhanTNI untuk mulai berbenah dan

memacu atas ketertinggalannya dalam hal mekanisme pengelolaan keuangan

negara Kondisi ini harus ditanggapi dengan positif oleh seluruh stake holder dan

dijadikan pintu masuk ke arah perubahan

c Dari temuan BPK terhadap laporan keuangan dimaksud didapat bahwa

mekanisme pelaporan dalam rangka pengungkapan pertanggungjawaban

keuangan di Lingkungan KemhanTNI termasuk TNI AU belum dapat

dipertanggungjawabkan hal ini terjadi antara lain oleh beberapa permasalahan

pertama kurangnya pengetahuan dan pemahaman baik dari pengelola anggaran

20

maupun pengelola barang dalam penyusunan laporan keuangan yang sesuai

dengan ketentuan kedua kurangnya komitmen pimpinan dalam pengelolaan

keuangan di lingkungan UO TNI AU ketiga kurangnya sinergitas antara unit

akuntasi kuasa pengguna anggaran (UAKPA) dan unit akuntansi pengguna barang

(UAKPB) keempat pelaksanaan mekanisme rekonsiliasi yang belum optimal

d Guna meningkatkan penyusunan Laporan Keuangan (LK) UO TNI Angkatan

Udara sebagai bagian dari LK Kemhan Perlu dilakukan upaya-upaya strategis

yaitu Upaya dan strategi peningkatan kualitas laporan keuangan TNI AU melalui

peningkatan pengetahuan dan pemahaman baik dari pengelola anggaran

komitmen pimpinan dalam pengelolaan keuangan negara mewujudkan optimalnya

pelaksanaan mekanisme rekonsiliasi antara Sistem Akuntansi Keuangan (SAK)

dan Sistem Informasi Manajemen Akuntansi Keuangan Barang Milik Negara

(SIMAK BMN) dan mampu menyumbangkan penyelesaian permasalahan LK

KemhanTNI dalam perbaikan terhadap opini WDP yang diberikan BPK RI

11 Saran Setelah membahas naskah tentang optimalisasi penyusunan laporan

keuangan guna mewujudkan opini wajar tanpa pengecualian dalam rangka mendukung tugas TNI

Angkatan Udara ini maka dapat penulis berikan saran yang antara lain

a Perlu upaya perbaikan-perbaikan sesuai rekomendasi yang diberikan oleh

BPK RI yang dilakukan oleh Kementrian Pertahanan yang salah satunya adalah

dengan membentuk tim yang mampu membimbing para operator Simak dan Saiba

untuk berkoordinasi dan konsultasi secara intensif dengan Kementerian Keuangan

dan instansi terkait dalam rangka menyelesaikan permasalahan tersebut

b Perlunya merevisi kurikulum pendidikan Korps keuangan dan Korps

Pembekalan khususnya pada bidang pengelolaan keuangan negara yang

disesuaikan dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP)

c Peran APIP perlu ditingkatkan dalam melaksanakan pengawasan

khususnya disaat melaksanakan review terhadap laporan keuangan dalam rangka

penyempurnaan penyusunan laporan keuangan TNI AU

21

12 Wusana kata Demikianlah penyusunan naskah tentang Optimalisasi

Penyusunan Laporan Keuangan Guna Mewujudkan Opini Wajar Tanpa Pengecualian

Dalam Rangka Mendukung Tugas TNI Angkatan Udara dibuat sebagai sumbangan

pemikiran dan bahan masukan bagi pimpinan dalam menentukan kebijakan lebih lanjut

Jakarta September 2018

22

UU Permen Keppres

Republik Indonesia 2004 Undang-Undang RI Nomor 34 Tahun 2004 Tentang Tentara Nasional Indonesia Jakarta Sekretariat Negara

Republik Indonesia 2004 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2004

Tentang Pemeriksaan Pengelolaan Dan Tanggung Jawab Keuangan Negara Jakarta Sekretariat Negara

Menkeu 2015 Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor

177PMK052015 Tentang Pedoman Penyusunan Dan Penyampaian Laporan Keuangan Kementerian NegaraLembaga Jakarta Kepala Biro Umum

Menhan 2016 Peraturan Menteri Pertahanan Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2016

Tentang Sistem Akuntansi Dan Pelaporan Keuangan Instansi Di Lingkungan Kementerian Pertahanan Dan Tentara Nasional Indonesia Jakarta

Kapusku 2015 Juklak Kapusku Kemhan No Juklak06aVII2015 tentang Perubahan

Penyusunan Lapku di Lingkungan Kemhan dan TNI Jakarta Buku Mursyidi 2013 Akuntansi Pemerintahan di Indonesia Refika Aditama Bandung h 59 RE Freeman Strategic Management A Stakeholders Approach Fitman Boston1984

h37 Internet httpsidmwikipediaorg

DAFTAR PUSTAKA

8

sebagai bagian dari sumber daya manusia keuangan di lingkungan TNI AU dituntut

untuk memiliki keterampilan dan kemampuan bidang penyusunan laporan

keuangan sehingga diharapkan dapat mendukung pelaksanaan tugas TNI AU di

masa mendatang

6 Latar Belakang Laporan keuangan TNI AU disusun berdasarkan data sumber

dari badan keuangan Tingkat IV (Pekas) dilaporkan secara berjenjang ke badan

keuangan diatasnya yang selanjutnya dilaporkan sampai ke Badan Keuangan Tingkat I

(Pusku Kemhan) Pusku Kemhan akan mengkompilasi laporan keuangan dari tiap-tiap

angkatan termasuk laporan keuangan Satker Kemhan sehingga menjadi Laporan

Keuangan KemhanTNI Laporan keuangan disusun secara periodik selama kurun waktu

satu tahun anggaran Setelah satu tahun anggaran maka laporan keuangan akan

diaudit oleh badan pemeriksa intern (Itjenau) dan badan pemeriksa ekstern (Badan

Pemeriksa Keuangan RI) Setelah melaksanakan pemeriksaan maka BPK RI sesuai

Undang-Undang RI Nomor 17 Tahun 2003 akan memberikan opini terhadap laporan

keuangan dimana selama kurun waktu 2015 sampai dengan 2017 masih belum sesuai

harapan khususnya pada tahun 2015 BPK memberi opini WDP hal ini disebabkan belum

siapnya organisasi Kemhan dan TNI mengantisipasi perubahan sistem dalam standar

akuntansi pemerintahan dari cash basis menjadi accrual basis yang berlanjut pada tahun

2016 dan tahun 2017 Kondisi ini menunjukkan bahwa informasi keuangan yang

disajikan dalam laporan keuangan masih dinilai belum wajar berdasarkan kriteria

Kondisi Laporan Keuangan TNI AU Saat Ini dan Permasalahan Yang Dihadapi

7 Kondisi Laporan Keuangan TNI AU Saat Ini Laporan keuangan TNI AU saat ini

masih mengalami kendala dimana jumlah dana dalam laporan keuangan belum sesuai

dengan jumlah nilai barang dalam laporan keuangan Barang Milik Negara sehingga

laporan keuangan belum dapat disajikan secara wajar Kendala tersebut disebabkan

karena kurangnya pengetahuan dan pemahaman dari pengelola anggaran maupun

pengelola barang dalam penyusunan laporan keuangan yang sesuai dengan ketentuan

kurangnya komitmen pimpinan dalam pengelolaan keuangan di lingkungan UO TNI AU

kurangnya sinergitas antara unit akuntasi kuasa pengguna anggaran (UAKPA) dan unit

akuntansi pengguna barang (UAKPB) serta pelaksanaan mekanisme rekonsiliasi yang

masih belum optimal

9

8 Permasalahan Yang Dihadapi Berdasarkan uraian kondisi saat ini dapat

dirumuskan beberapa permasalahan sebagai berikut

a Kurangnya pengetahuan dan pemahaman baik dari pengelola anggaran

maupun pengelola barang dalam penyusunan laporan keuangan yang sesuai

dengan ketentuan Salah satu faktor pendukung dalam rangka mewujudkan visi

dan misi suatu organisasi adalah tersedianya sumber daya manusia yang handal

Kualitas sumber daya manusia meliputi tingkat pengetahuan dan pemahaman

terhadap suatu sistem kerja yang dilaksanakan dalam hal ini adalah sistem

akuntansi pemerintah dalam penyusunan laporan keuangan Pengetahuan

mengenai sistem akuntansi yang belum memadai dalam pelaporan keuangan juga

masih terjadi dari personel penyusun laporan keuangan di lingkungan TNI AU

Kemudian salah satu faktor penghambat lainnya yaitu masih lambatnya perubahan

sikap terhadap jalannya proses birokrasi keuangan termasuk perubahan sistem

akuntansi dalam pelaporan keuangan di Kemhan dan TNI Hal ini dibuktikan

dengan hasil opini laporan keuangan dari BPK RI di tahun 2011 yaitu WDP tahun

2012 yaitu WTP-DPP tahun 2013 yaitu WTP tahun 2014 yaitu WTP-DPP dan

pada tahun 2015 ada perubahan sistem dalam standar akuntansi pemerintahan

dari cash basis menjadi accrual basis dengan perubahan itu opini di Kementerian

Pertahanan dan TNI menjadi WDP kemudian pada tahun 2016 dan tahun 2017

belum beranjak dari opini WDP Walaupun disadari pula oleh BPK RI bahwa ada

peningkatan kualitas laporan keuangan setiap tahunnya namun dibutuhkan

keseriusan dalam peningkatan pengetahuan dalam pemahaman sistem akuntansi

dan pelaporan keuangan di lingkungan Kemhan dan TNI

b Kurangnya komitmen pimpinan dalam pengelolaan keuangan di

lingkungan UO TNI AU Perubahan sistem dalam pelaporan keuangan belum

diikuti dengan komitmen pimpinan organisasi di tingkat Satker Pelaksanaan

sosialisasi sistem laporan keuangan kepada para komandan atau kepala satuan

kerja yang dilaksanakan pada saat adanya Rapat Pimpinan Tahunan dan

penataran Komandan Satuan masih sangat minim karena keterbatasan waktu

sehingga mempengaruhi tingkat pemahaman bagi para Komandan atau Kepala

Satuan Kerja (Kasatker) Diperlukan suatu kegiatan khusus dalam pemberian

pemahaman tentang penyusunan laporan keuangan dan komitmen yang kuat

10

terutama bagi Komandan dan Kasatker tentang tanggung jawab terhadap

penyajian laporan keuangan

c Kurangnya sinergitas antara unit akuntasi kuasa pengguna anggaran

(UAKPA) dan unit akuntansi pengguna barang (UAKPB) Belum terjalinya

keselarasan diantara entitas akuntansi keuangan dengan entitas akuntansi barang

khususnya untuk DIPA Satker Pusat Hal dimaksud terjadi karena kebijakan

pengelolaan Simak BMN ditentukan secara sentralisasi dalam pengertian segala

ketentuan pelaksanaan pengelolaan Simak BMN harus menunggu instruksi dan

kebijakan dari Kemhan dalam hal ini Pus BMN Baranahan Kemhan kemudian baru

pada tingkat Unit Organisasi diteruskan ke tingkat Kotama kemudian tingkat Satker

dan tingkat Sub Satker Alur kebijakan yang panjang dihadapkan kondisi

pengelola Simak BMN untuk DIPA Satker pusat yang tersebar pada seluruh Satker

di jajaran TNI AU mengakibatkan respon atas setiap perubahan relatif lamban dan

ini tidak selaras dengan pengelola anggaran yang mana Pengelola anggaran

karena selalu berhubungan dengan Kemkeu dalam hal ini KPPN maka seluruh

kebijakan terkait pengelolaan anggaran akan secara langsung mengikuti kebijakan

yang dikeluarkan oleh Kemkeu sebagai regulator pengelolaan keuangan negara

ketidak selarasan ini berdampak pada terkendalanya penyusunan laporan

keuangan di lingkungan UO TNI AU

d Kurang optimalnya pelaksanaan mekanisme rekonsiliasi Rekonsiliasi

laporan keuangan dilaksanakan secara internal dan eksternal Proses

Rekonsialisi secara internal dilaksanakan secara berjenjang mulai dari tingkat

UAKPA (Baku IV) dengan Staf Logistik di jajaran yang sama yaitu di tingkat Satker

dirasakan belum memadai Hal tersebut terjadi salah satunya dikarenakan belum

adanya program aplikasi penyatuan laporan antara Sistem Akuntansi Keuangan

dan SIMAK BMN Adapun rekonsiliasi secara eksternal dilaksanakan antara

laporan keuangan UAKPA dengan KPPN dan laporan SIMAK BMN dengan KPKNL

di tingkat Satker sangat diperlukan karena akan menjadi data awal pada

penyusunan laporan BMN dan pendataan aset negara Sistem komunikasi dan

sarana yang minim mengakibatkan belum terlaksananya proses rekonsiliasi

eksternal di lingkungan Satker secara optimal

11

Optimalisasi Penyusunan Laporan Keuangan TNI AU

9 TNI AU dalam Penyusunan Laporan Keuangan yang diharapkan dan dapat

terwujud maka diperlukan jawaban yang mampu menjawab semua permasalahan yang

ada upaya optimalisasi penyusunan laporan keuangan TNI AU guna mewujudkan opini

wajar tanpa pengecualian dalam rangka mendukung tugas TNI AU yang dituangkan

melalui kebijakan strategi dan upaya-upaya sebagai berikut

a Kebijakan ldquoTerwujudnya Optimalisasi penyusunan laporan keuangan TNI

AU guna mewujudkan opini wajar tanpa pengecualian melalui peningkatkan

pengetahuan dan pemahaman baik dari pengelola anggaran maupun pengelola

barang dalam penyusunan laporan keuangan yang sesuai dengan ketentuan

mewujudkan komitmen pimpinan organisasi yang optimal mewujudkan sinergitas

antara unit akuntasi kuasa pengguna anggaran (UAKPA) dan unit akuntansi

pengguna barang (UAKPB) serta penetapan mekanisme rekonsiliasi antara SAK

dan SIMAK BMN guna mewujudkan opini wajar tanpa pengecualian dalam rangka

mendukung tugas TNI AU

b Strategi Berdasarkan arah kebijakan yang dirumuskan maka strategi

yang tepat adalah sebagai berikut

1) Strategi pertama Mewujudkan peningkatan pengetahuan dan

pemahaman baik dari pengelola anggaran maupun pengelola barang dalam

penyusunan laporan keuangan yang sesuai dengan ketentuan

2) Strategi kedua Mewujudkan komitmen pimpinan organisasi yang

optimal dengan verifikasi pembayaran dan akuntansi pembangunan serta

pengembangan

3) Strategi ketiga Mewujudkan sinergitas antara unit akuntasi kuasa

pengguna anggaran (UAKPA) dan unit akuntansi pengguna barang

(UAKPB)

12

4) Strategi keempat Mewujudkan pelaksanaan mekanisme rekonsiliasi

laporan keuangan lebih optimal dengan melaksanakan koordinasi

pembinaan dan pemutakhiran

c Upaya Berdasarkan kebijakan dan perumusan strategi yang telah

diuraikan di atas maka dapat disampaikan upaya-upaya dalam mengoptimalkan

penyusunan laporan keuangan guna mewujudkan opini wajar tanpa pengecualian

dalam rangka mendukung tugas TNI AU sebagai berikut

1) Strategi Pertama Mewujudkan peningkatan pengetahuan dan

pemahaman dari pengelola anggaran maupun pengelola barang dalam

penyusunan laporan keuangan yang sesuai dengan ketentuan Dalam

rangka pelaksanaan penyusunan laporan keuangan yang akuntabel di

lingkungan TNI AU diperlukan personel yang memiliki pengetahuan dan

pemahaman terkait penyusunan laporan keuangan Upaya-upaya yang

dapat dilaksanakan untuk mewujudkan tujuan dari strategi ini adalah

a) Pendidikan dan Latihan Keberhasilan kegiatan dalam

organisasi dapat dicapai dengan dukungan kualitas personel yang

baik Untuk pencapaian hal tersebut tentu saja tidak terlepas dari

upaya pengembangan dan peningkatan kapasitas dan kapabilitas

karena efektif dan efisiensinya suatu organisasi sangat tergantung

pada baik buruknya pengembangan personel dalam suatu organisasi

itu sendiri Adapun tataran pelaksanan diantaranya adalah

(1) Diskuau dan Slogau sebagai pembina profesi personel

yang mengawaki bidang akuntansi dan Simak BMN

melaksanakan pendataan personel yang selanjutnya secara

berjenjang mengusulkan personel untuk mengikuti pendidikan

latihan keahlian baik di dalam maupun di luar TNI AU yang titik

beratnya dalam rangka meningkatkan kemampuan di bidang

sistem pelaporan keuangan dan barang

(2) Disdikau menyusun program pendidikan dan program

latihan baik di dalam maupun di luar TNI AU dalam rangka

13

meningkatkan kualifikasi khusus personel pengelola keuangan

dan barang untuk dimasukkan dalam program pendidikan

(Prodik) TNI AU dan selanjutnya untuk dikoordinasikan dengan

staf perencanaan dan anggaran TNI Angkatan Udara agar

dibahas terkait pemenuhan anggarannya

(3) Srennaau merekapitulasi rencana anggaran pendidikan

keahlian yang dibutuhkan selanjutnya mengajukan rencana

anggaran pendidikan tersebut secara berjenjang ke Kemhan

melalui mekanisme RKA-KL untuk masuk dalam program dan

anggaran TNI AU

(4) Kemhan (Dirjen Renhan Kemhan)

(a) Merekapitulasi semua kebutuhan TNI AU

termasuk kebutuhan anggaran pendidikan beserta Unit

Organisasi lainya yang disususn menjadi RKA-KL

Kemhan TNI dan diajukan ke Kementrian keuangan

untuk dilaksanakan penelaahan

(b) Menyusun RKA-KL hasil penelaahan dengan

Dirjen Anggaran Kemkeu untuk diajukan ke DPR RI

dalam hal ini Komisi I selanjutnya untuk

dikoordinasikan dalam rapat pembahasan dengan

Komisi I DPR RI sebagai mitra kerja bidang pertahanan

untuk mendapat persetujuan atas program dan

anggaran yang telah disusun

b) Melaksanakan Bimbingan Teknis (Bimtek) dan Sosialisasi

Dalam upaya meningkatkan kualifikasi khusus bagi personel

keuangan dan Pengelola Simak BMN dalam penyusunan laporan

keuangan diperlukan kegiatan Bimtek maupun Kegiatan Sosialisisi

dalam bidang penyusunan laporan keuangan dan penyusunan

Laporan Simak BMN adapun tataran pelaksanaan diantaranya

adalah

14

(1) Diskuau dan Slogau sebagai pembina profesi personel

yang mengawaki bidang akuntansi dan Simak BMN secara

berjenjang mengusulkan kegiatan Bimtek dalam penyusunan

RKA-KL ke Srenaau

(2) Srenaau menelaah usulan rencana anggaran kegiatan

Bimtek baik yang diusulkan Diskuau maupun Slogau sesuai

bidangnya masing-masing selanjutnya mengajukan rencana

anggaran Bimtek dimaksud secara berjenjang ke Kemhan

melalui mekanisme RKA-KL untuk masuk dalam program dan

anggaran TNI AU

(3) Kemhan (Dirjen Renhan Kemhan)

(a) Mereviu dan merekapitulasi semua rencana

kebutuhan TNI AU termasuk anggaran Bimtek beserta

Unit Organisasi lainya yang disusun menjadi RKA-KL

Kemhan TNI dan diajukan ke Kementrian keuangan

untuk dilaksanakan penelaahan

(b) Menyusun RKA-KL hasil penelaahan dengan

Dirjen Anggaran Kemkeu untuk diajukan ke DPR RI

dalam hal ini Komisi I selanjutnya untuk

dikoordinasikan dalam rapat pembahasan dengan

Komisi I DPR RI sebagai mitra kerja bidang pertahanan

untuk mendapat persetujuan atas program dan

anggaran yang telah disusun Setelah semua usulan

disetujui maka pengusul dalah hal ini Diskuau dan

Slogau dapat merencanakan pelaksanaan kegiatan

Bimtek sesuai usulan dalam RKA-KL

2) Strategi kedua Mewujudkan Komitmen Pimpinan Organisasi yang

Optimal Komitmen merupakan sebuah perjanjian atau keterikatan untuk

melakukan sesuatu yang terbaik dalam suatu organisasi Komitmen

pimpinan dalam organisasi tergantung pada banyak pihak hal ini berarti

15

pimpinan tidak bekerja sendiri tetapi harus bekerja sama dengan orang lain

atau bawahannya Kerja sama harus ditunjukkan melalui keterlibatan

pimpinan dalam melaksanakan tugas pokoknya dengan mengarahkan

mempengaruhi mendorong bawahannya kearah berbagai tujuan dalam

organisasi termasuk dalam hal ini mendorong percepatan kualitas

pertanggungjawabab keuangan sebagai konsekuensi atas alokasi anggaran

yang diamanatkan ke UO TNI AU adapun upaya yang dilaksanakan adalah

a) Menetapkan kebijakan peningkatan kesejahteraan bagi

pengelola keuangan negara khususnya di lingkungan UO TNI AU

dengan mengaplikasikan standar biaya kompensasi pengelola

keuangan negara yang sudah disyahkan Peningkatan

kesejahteraan ini akan memotivasi kinerja pegawai dan akan menjadi

medan kerja yang menarik karena kondisi saat ini khususnya

pengelola Simak BMN selain kemampuan mereka belum maksimal

juga motivasi untuk menjadi pengelola Simak BMN sangat rendah

bahkan banyak anggota yang sengaja atas kemauan pribadi untuk

pindah tugas di luar pengelola Simak BMN untuk itu komitmen

pimpinan dalam bentuk perhatian dalam rangka memotivasi dan

menganggap penting pekerjaan yang mereka lakukan sangat

diperlukan Adapun tataran pelaksanaannya antara lain

(1) Slogau dan Diskuau mengajukan kompensasi

Pengelola Keuangan Negara sesuai indek sebagaimana

tertuang dalam standar biaya khusus (SBK) yang telah

ditetapkan Menteri Keuangan

(2) Srenaau menelaah usulan rencana anggaran dan

sedapat mungkin memenuhi kebutuhan biaya sesuai standar

sebagai bentuk pengakuan pentingnya tugas dan peran

mereka selanjutnya mengajukan rencana anggaran dimaksud

secara berjenjang ke Kemhan melalui mekanisme RKA-KL

untuk masuk dalam program dan anggaran TNI AU

16

(3) Kemhan (Dirjen Renhan Kemhan) mereviu dan

merekapitulasi semua rencana kebutuhan TNI AU termasuk

anggaran kompensasi untuk pengelola keuangan serta

pengelola Simak BMN bersama Unit Organisasi lainya yang

disusun menjadi RKA-KL Kemhan TNI dan diajukan ke

Kementrian keuangan untuk dilaksanakan penelaahan

b) Membuat perjanjian kinerja sesuai tugas dan fungsinya

masing-masing terkait pengelolaan keuangan negara Adapun

tataran pelaksanaanya adalah

(1) Kasau Kasau memerintahkan semua pemangku

kepentingan yang terlibat dalam pengelolaan keuangan negara

membuat perjanjian kinerja dan menetapkan target kinerja atas

suber daya yang dimiliki jika target dimaksud tidak dapat

dicapai maka akan dijadikan penilaian kinerja satuannya dan

dijadikan dasar penetapan kebijakan selanjutnya

(2) Srenaau Slogau Disadaau Diskuau membuat

perjanjian kinerja atas target kinerja sesuai tugas dan

fungsinnya masing-masing terkait sistem penyusunan laporan

keuangan dilingkungan TNI AU

(3) Irjenau melaksanakan pengawasan atas perjanjian

kinerja dan melakukan penilaian terhadap upaya-upaya yang

dilakukan masing-masing pemangku kepentingan dalam

penyusunan laporan keuangan dan memberi saran masukan

kepada Kasau untuk menentukan kebijakan selanjutnya

3) Strategi ketiga Mewujudkan sinergitas antara unit akuntasi kuasa

pengguna anggaran (UAKPA) dan unit akuntansi pengguna barang

(UAKPB) Adapun upaya yang dilakukan antara lain

a) Melaksanakan restrukturisasi pengelolaan administrasi simak

BMN dengan menempatkan operator Simak BMN dalam satu tempat tempat secara khusus (clustering) sehingga lebih fokus dalam

17

pengelolaanya khususnya untuk DIPA Satker Pusat

(1) Slogau Slogau mengusulkan pembentukan organisasi

pengelola Simak BMN DIPA Pusat ke Srenaau Karena DIPA

Pusat melibatkan banyak instansi maka perlu sentralisasi

dalam mekanisme pencatatanya sehingga sehingga mudah

dalam pemantauan khususnya terkait masalah TKTM

(2) Srenaau Srenaau dalam hal ini Paban II

melaksanakan pengkajian terkait usulan restrukturisasi

pengelola Simak DIPA Pusat untuk dapat dibahas dalam forum

Wanpor maupun Tiporsi

(3) Irjenau Irjenau memberikan pertimbangan terkait

restrukturisasi dihadapkan temuan di lapangan dan ketentuan

yang berlaku

b) Menyusun sistem operasional dan prosedur terkait kebijakan

pengelolaan Simak BMN di lingkungan TNI Angkatan Udara bersama-

sama dengan Diskuau Adapun tataran pelaksanaanya antara lain

(1) Slogau Slogau menyusun sistem operasional

prosedur (SOP) terkait pengelolaan Simak BMN dilingkungan

TNI Angkatan Udara SOP ini akan dijadikan pedoman

pelaksanaan sehingga terjadi kejelasan di lapangan dengan

disusunya SOP ini diharapkan terjadi keseragaman

pelaksanaan pengadministrasian Simak BMN di lingkungan

TNI Angkatan Udara

(2) Diskuau Diskuau menyusun kebijakan akuntansi

sesuai karakter TNI Angkayan Udara dengan melibatkan

Direktur Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Dirjen

Perbendaharaan kementrian keuangan

18

(3) Irjenau Irjenau memberikan pertimbangan dan saran

masukan terkait penyusunan SOP dan penyusunan Kebijakan

akuntansi di lingkungan TNI Angkatan Udara

4) Strategi Keempat Mewujudkan pelaksanaan mekanisme

rekonsiliasi laporan keuangan yang optimal Upaya-upaya yang perlu

dilaksanakan dan tataran pelaksanaanya antara lain

a) UAKPA melakukan kegiatan akuntansi dan pelaporan tingkat

satuan kerja serta melaksanakan rekonsiliasi dengan badan logistik

menyangkut laporan SIMAK BMN dan KPPN setempat secara

berkala setiap bulan

b) UAPPA-W melakukan kegiatan penggabungan laporan baik

keuangan maupun barang seluruh UAKPA yang berada dalam

wilayah kerjanya serta melaksanakan rekonsiliasi dengan badan

logistik mengenai laporan SIMAK BMN Kotama secara berkala sesuai

ketentuan yang ada

c) UAPPA-E1 melakukan kegiatan penggabungan laporan baik

keuangan maupun barang seluruh UAPPA-W yang berada di wilayah

kerjanya serta UAKPA yang langsung berada di bawahnya Selain

itu UAPPA-E1 juga melaksanakan rekonsiliasi dengan Paban

VISlogau terkait laporan SIMAK BMN sehingga laporan keuangan

Unit Organisasi yang berkualitas dapat terwujud

d) UAPA Unit Akuntansi Instansi pada tingkat Kementerian

NegaraLembaga (Pengguna Anggaran) yang melakukan kegiatan

penggabungan laporan baik keuangan maupun barang seluruh

UAPPA-E1 yang berada di bawahnya

e) UAKPB menyampaikan laporan BMN disertai CaLBMN beserta

ADK tiap semester dan tahunan ke Kantor Pelayanan Kekayaan

Negara dan Lelang (KPKNL) UAKPB melakukan rekonsiliasi

pemutakhiran data BMN dengan KPKNL setiap semester

19

f) UAKPA menyampaikan Laporan Keuangan beserta ADK

kepada UAPPA-W untuk digabungkan setelah dilakukan rekonsiliasi

dengan KPPN setiap bulan semester I dan tahunan Untuk

Laporan Keuangan Semester I dan Tahunan disertai dengan CaLK

g) UAKPB menyampaikan Laporan BMN disertai CaLBMN

beserta ADK ke UAPPB-W untuk digabungkan setiap semester dan

tahunan UAKPB Kantor Pusat menyampaikan Laporan BMN

beserta ADK ke UAPPB-E1 untuk digabungkan setiap Semester dan

Tahunan

Penutup

10 Kesimpulan Sebagai hasil akhir dari penulisan dan pembahasan naskah tentang

optimalisasi penyusunan laporan keuangan guna mewujudkan opini wajar tanpa

pengecualian dalam rangka mendukung tugas TNI Angkatan Udara ini maka penulis

dapat mengambil beberapa kesimpulan sebagai berikut

a Proses penyusunan laporan keuangan sampai kurun waktu 2017 dalam

perkembangannya belum sepenuhnya mampu menunjukkan laporan keuangan

yang berkualitas terlihat dari hasil laporan keuangan yang masih terdapat ketidak

sesuaian dalam pelaporan Simak dan Saiba yang berakibat pada didapatkanya

opini Wajar Dengan Pengecualian (WDP) yang diberikan oleh BPK

b Opini WDP yang diberikan BPK dimaksud harus memberikan stimulus

kepada pengelola keuangan dilingkungan kemhanTNI untuk mulai berbenah dan

memacu atas ketertinggalannya dalam hal mekanisme pengelolaan keuangan

negara Kondisi ini harus ditanggapi dengan positif oleh seluruh stake holder dan

dijadikan pintu masuk ke arah perubahan

c Dari temuan BPK terhadap laporan keuangan dimaksud didapat bahwa

mekanisme pelaporan dalam rangka pengungkapan pertanggungjawaban

keuangan di Lingkungan KemhanTNI termasuk TNI AU belum dapat

dipertanggungjawabkan hal ini terjadi antara lain oleh beberapa permasalahan

pertama kurangnya pengetahuan dan pemahaman baik dari pengelola anggaran

20

maupun pengelola barang dalam penyusunan laporan keuangan yang sesuai

dengan ketentuan kedua kurangnya komitmen pimpinan dalam pengelolaan

keuangan di lingkungan UO TNI AU ketiga kurangnya sinergitas antara unit

akuntasi kuasa pengguna anggaran (UAKPA) dan unit akuntansi pengguna barang

(UAKPB) keempat pelaksanaan mekanisme rekonsiliasi yang belum optimal

d Guna meningkatkan penyusunan Laporan Keuangan (LK) UO TNI Angkatan

Udara sebagai bagian dari LK Kemhan Perlu dilakukan upaya-upaya strategis

yaitu Upaya dan strategi peningkatan kualitas laporan keuangan TNI AU melalui

peningkatan pengetahuan dan pemahaman baik dari pengelola anggaran

komitmen pimpinan dalam pengelolaan keuangan negara mewujudkan optimalnya

pelaksanaan mekanisme rekonsiliasi antara Sistem Akuntansi Keuangan (SAK)

dan Sistem Informasi Manajemen Akuntansi Keuangan Barang Milik Negara

(SIMAK BMN) dan mampu menyumbangkan penyelesaian permasalahan LK

KemhanTNI dalam perbaikan terhadap opini WDP yang diberikan BPK RI

11 Saran Setelah membahas naskah tentang optimalisasi penyusunan laporan

keuangan guna mewujudkan opini wajar tanpa pengecualian dalam rangka mendukung tugas TNI

Angkatan Udara ini maka dapat penulis berikan saran yang antara lain

a Perlu upaya perbaikan-perbaikan sesuai rekomendasi yang diberikan oleh

BPK RI yang dilakukan oleh Kementrian Pertahanan yang salah satunya adalah

dengan membentuk tim yang mampu membimbing para operator Simak dan Saiba

untuk berkoordinasi dan konsultasi secara intensif dengan Kementerian Keuangan

dan instansi terkait dalam rangka menyelesaikan permasalahan tersebut

b Perlunya merevisi kurikulum pendidikan Korps keuangan dan Korps

Pembekalan khususnya pada bidang pengelolaan keuangan negara yang

disesuaikan dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP)

c Peran APIP perlu ditingkatkan dalam melaksanakan pengawasan

khususnya disaat melaksanakan review terhadap laporan keuangan dalam rangka

penyempurnaan penyusunan laporan keuangan TNI AU

21

12 Wusana kata Demikianlah penyusunan naskah tentang Optimalisasi

Penyusunan Laporan Keuangan Guna Mewujudkan Opini Wajar Tanpa Pengecualian

Dalam Rangka Mendukung Tugas TNI Angkatan Udara dibuat sebagai sumbangan

pemikiran dan bahan masukan bagi pimpinan dalam menentukan kebijakan lebih lanjut

Jakarta September 2018

22

UU Permen Keppres

Republik Indonesia 2004 Undang-Undang RI Nomor 34 Tahun 2004 Tentang Tentara Nasional Indonesia Jakarta Sekretariat Negara

Republik Indonesia 2004 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2004

Tentang Pemeriksaan Pengelolaan Dan Tanggung Jawab Keuangan Negara Jakarta Sekretariat Negara

Menkeu 2015 Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor

177PMK052015 Tentang Pedoman Penyusunan Dan Penyampaian Laporan Keuangan Kementerian NegaraLembaga Jakarta Kepala Biro Umum

Menhan 2016 Peraturan Menteri Pertahanan Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2016

Tentang Sistem Akuntansi Dan Pelaporan Keuangan Instansi Di Lingkungan Kementerian Pertahanan Dan Tentara Nasional Indonesia Jakarta

Kapusku 2015 Juklak Kapusku Kemhan No Juklak06aVII2015 tentang Perubahan

Penyusunan Lapku di Lingkungan Kemhan dan TNI Jakarta Buku Mursyidi 2013 Akuntansi Pemerintahan di Indonesia Refika Aditama Bandung h 59 RE Freeman Strategic Management A Stakeholders Approach Fitman Boston1984

h37 Internet httpsidmwikipediaorg

DAFTAR PUSTAKA

9

8 Permasalahan Yang Dihadapi Berdasarkan uraian kondisi saat ini dapat

dirumuskan beberapa permasalahan sebagai berikut

a Kurangnya pengetahuan dan pemahaman baik dari pengelola anggaran

maupun pengelola barang dalam penyusunan laporan keuangan yang sesuai

dengan ketentuan Salah satu faktor pendukung dalam rangka mewujudkan visi

dan misi suatu organisasi adalah tersedianya sumber daya manusia yang handal

Kualitas sumber daya manusia meliputi tingkat pengetahuan dan pemahaman

terhadap suatu sistem kerja yang dilaksanakan dalam hal ini adalah sistem

akuntansi pemerintah dalam penyusunan laporan keuangan Pengetahuan

mengenai sistem akuntansi yang belum memadai dalam pelaporan keuangan juga

masih terjadi dari personel penyusun laporan keuangan di lingkungan TNI AU

Kemudian salah satu faktor penghambat lainnya yaitu masih lambatnya perubahan

sikap terhadap jalannya proses birokrasi keuangan termasuk perubahan sistem

akuntansi dalam pelaporan keuangan di Kemhan dan TNI Hal ini dibuktikan

dengan hasil opini laporan keuangan dari BPK RI di tahun 2011 yaitu WDP tahun

2012 yaitu WTP-DPP tahun 2013 yaitu WTP tahun 2014 yaitu WTP-DPP dan

pada tahun 2015 ada perubahan sistem dalam standar akuntansi pemerintahan

dari cash basis menjadi accrual basis dengan perubahan itu opini di Kementerian

Pertahanan dan TNI menjadi WDP kemudian pada tahun 2016 dan tahun 2017

belum beranjak dari opini WDP Walaupun disadari pula oleh BPK RI bahwa ada

peningkatan kualitas laporan keuangan setiap tahunnya namun dibutuhkan

keseriusan dalam peningkatan pengetahuan dalam pemahaman sistem akuntansi

dan pelaporan keuangan di lingkungan Kemhan dan TNI

b Kurangnya komitmen pimpinan dalam pengelolaan keuangan di

lingkungan UO TNI AU Perubahan sistem dalam pelaporan keuangan belum

diikuti dengan komitmen pimpinan organisasi di tingkat Satker Pelaksanaan

sosialisasi sistem laporan keuangan kepada para komandan atau kepala satuan

kerja yang dilaksanakan pada saat adanya Rapat Pimpinan Tahunan dan

penataran Komandan Satuan masih sangat minim karena keterbatasan waktu

sehingga mempengaruhi tingkat pemahaman bagi para Komandan atau Kepala

Satuan Kerja (Kasatker) Diperlukan suatu kegiatan khusus dalam pemberian

pemahaman tentang penyusunan laporan keuangan dan komitmen yang kuat

10

terutama bagi Komandan dan Kasatker tentang tanggung jawab terhadap

penyajian laporan keuangan

c Kurangnya sinergitas antara unit akuntasi kuasa pengguna anggaran

(UAKPA) dan unit akuntansi pengguna barang (UAKPB) Belum terjalinya

keselarasan diantara entitas akuntansi keuangan dengan entitas akuntansi barang

khususnya untuk DIPA Satker Pusat Hal dimaksud terjadi karena kebijakan

pengelolaan Simak BMN ditentukan secara sentralisasi dalam pengertian segala

ketentuan pelaksanaan pengelolaan Simak BMN harus menunggu instruksi dan

kebijakan dari Kemhan dalam hal ini Pus BMN Baranahan Kemhan kemudian baru

pada tingkat Unit Organisasi diteruskan ke tingkat Kotama kemudian tingkat Satker

dan tingkat Sub Satker Alur kebijakan yang panjang dihadapkan kondisi

pengelola Simak BMN untuk DIPA Satker pusat yang tersebar pada seluruh Satker

di jajaran TNI AU mengakibatkan respon atas setiap perubahan relatif lamban dan

ini tidak selaras dengan pengelola anggaran yang mana Pengelola anggaran

karena selalu berhubungan dengan Kemkeu dalam hal ini KPPN maka seluruh

kebijakan terkait pengelolaan anggaran akan secara langsung mengikuti kebijakan

yang dikeluarkan oleh Kemkeu sebagai regulator pengelolaan keuangan negara

ketidak selarasan ini berdampak pada terkendalanya penyusunan laporan

keuangan di lingkungan UO TNI AU

d Kurang optimalnya pelaksanaan mekanisme rekonsiliasi Rekonsiliasi

laporan keuangan dilaksanakan secara internal dan eksternal Proses

Rekonsialisi secara internal dilaksanakan secara berjenjang mulai dari tingkat

UAKPA (Baku IV) dengan Staf Logistik di jajaran yang sama yaitu di tingkat Satker

dirasakan belum memadai Hal tersebut terjadi salah satunya dikarenakan belum

adanya program aplikasi penyatuan laporan antara Sistem Akuntansi Keuangan

dan SIMAK BMN Adapun rekonsiliasi secara eksternal dilaksanakan antara

laporan keuangan UAKPA dengan KPPN dan laporan SIMAK BMN dengan KPKNL

di tingkat Satker sangat diperlukan karena akan menjadi data awal pada

penyusunan laporan BMN dan pendataan aset negara Sistem komunikasi dan

sarana yang minim mengakibatkan belum terlaksananya proses rekonsiliasi

eksternal di lingkungan Satker secara optimal

11

Optimalisasi Penyusunan Laporan Keuangan TNI AU

9 TNI AU dalam Penyusunan Laporan Keuangan yang diharapkan dan dapat

terwujud maka diperlukan jawaban yang mampu menjawab semua permasalahan yang

ada upaya optimalisasi penyusunan laporan keuangan TNI AU guna mewujudkan opini

wajar tanpa pengecualian dalam rangka mendukung tugas TNI AU yang dituangkan

melalui kebijakan strategi dan upaya-upaya sebagai berikut

a Kebijakan ldquoTerwujudnya Optimalisasi penyusunan laporan keuangan TNI

AU guna mewujudkan opini wajar tanpa pengecualian melalui peningkatkan

pengetahuan dan pemahaman baik dari pengelola anggaran maupun pengelola

barang dalam penyusunan laporan keuangan yang sesuai dengan ketentuan

mewujudkan komitmen pimpinan organisasi yang optimal mewujudkan sinergitas

antara unit akuntasi kuasa pengguna anggaran (UAKPA) dan unit akuntansi

pengguna barang (UAKPB) serta penetapan mekanisme rekonsiliasi antara SAK

dan SIMAK BMN guna mewujudkan opini wajar tanpa pengecualian dalam rangka

mendukung tugas TNI AU

b Strategi Berdasarkan arah kebijakan yang dirumuskan maka strategi

yang tepat adalah sebagai berikut

1) Strategi pertama Mewujudkan peningkatan pengetahuan dan

pemahaman baik dari pengelola anggaran maupun pengelola barang dalam

penyusunan laporan keuangan yang sesuai dengan ketentuan

2) Strategi kedua Mewujudkan komitmen pimpinan organisasi yang

optimal dengan verifikasi pembayaran dan akuntansi pembangunan serta

pengembangan

3) Strategi ketiga Mewujudkan sinergitas antara unit akuntasi kuasa

pengguna anggaran (UAKPA) dan unit akuntansi pengguna barang

(UAKPB)

12

4) Strategi keempat Mewujudkan pelaksanaan mekanisme rekonsiliasi

laporan keuangan lebih optimal dengan melaksanakan koordinasi

pembinaan dan pemutakhiran

c Upaya Berdasarkan kebijakan dan perumusan strategi yang telah

diuraikan di atas maka dapat disampaikan upaya-upaya dalam mengoptimalkan

penyusunan laporan keuangan guna mewujudkan opini wajar tanpa pengecualian

dalam rangka mendukung tugas TNI AU sebagai berikut

1) Strategi Pertama Mewujudkan peningkatan pengetahuan dan

pemahaman dari pengelola anggaran maupun pengelola barang dalam

penyusunan laporan keuangan yang sesuai dengan ketentuan Dalam

rangka pelaksanaan penyusunan laporan keuangan yang akuntabel di

lingkungan TNI AU diperlukan personel yang memiliki pengetahuan dan

pemahaman terkait penyusunan laporan keuangan Upaya-upaya yang

dapat dilaksanakan untuk mewujudkan tujuan dari strategi ini adalah

a) Pendidikan dan Latihan Keberhasilan kegiatan dalam

organisasi dapat dicapai dengan dukungan kualitas personel yang

baik Untuk pencapaian hal tersebut tentu saja tidak terlepas dari

upaya pengembangan dan peningkatan kapasitas dan kapabilitas

karena efektif dan efisiensinya suatu organisasi sangat tergantung

pada baik buruknya pengembangan personel dalam suatu organisasi

itu sendiri Adapun tataran pelaksanan diantaranya adalah

(1) Diskuau dan Slogau sebagai pembina profesi personel

yang mengawaki bidang akuntansi dan Simak BMN

melaksanakan pendataan personel yang selanjutnya secara

berjenjang mengusulkan personel untuk mengikuti pendidikan

latihan keahlian baik di dalam maupun di luar TNI AU yang titik

beratnya dalam rangka meningkatkan kemampuan di bidang

sistem pelaporan keuangan dan barang

(2) Disdikau menyusun program pendidikan dan program

latihan baik di dalam maupun di luar TNI AU dalam rangka

13

meningkatkan kualifikasi khusus personel pengelola keuangan

dan barang untuk dimasukkan dalam program pendidikan

(Prodik) TNI AU dan selanjutnya untuk dikoordinasikan dengan

staf perencanaan dan anggaran TNI Angkatan Udara agar

dibahas terkait pemenuhan anggarannya

(3) Srennaau merekapitulasi rencana anggaran pendidikan

keahlian yang dibutuhkan selanjutnya mengajukan rencana

anggaran pendidikan tersebut secara berjenjang ke Kemhan

melalui mekanisme RKA-KL untuk masuk dalam program dan

anggaran TNI AU

(4) Kemhan (Dirjen Renhan Kemhan)

(a) Merekapitulasi semua kebutuhan TNI AU

termasuk kebutuhan anggaran pendidikan beserta Unit

Organisasi lainya yang disususn menjadi RKA-KL

Kemhan TNI dan diajukan ke Kementrian keuangan

untuk dilaksanakan penelaahan

(b) Menyusun RKA-KL hasil penelaahan dengan

Dirjen Anggaran Kemkeu untuk diajukan ke DPR RI

dalam hal ini Komisi I selanjutnya untuk

dikoordinasikan dalam rapat pembahasan dengan

Komisi I DPR RI sebagai mitra kerja bidang pertahanan

untuk mendapat persetujuan atas program dan

anggaran yang telah disusun

b) Melaksanakan Bimbingan Teknis (Bimtek) dan Sosialisasi

Dalam upaya meningkatkan kualifikasi khusus bagi personel

keuangan dan Pengelola Simak BMN dalam penyusunan laporan

keuangan diperlukan kegiatan Bimtek maupun Kegiatan Sosialisisi

dalam bidang penyusunan laporan keuangan dan penyusunan

Laporan Simak BMN adapun tataran pelaksanaan diantaranya

adalah

14

(1) Diskuau dan Slogau sebagai pembina profesi personel

yang mengawaki bidang akuntansi dan Simak BMN secara

berjenjang mengusulkan kegiatan Bimtek dalam penyusunan

RKA-KL ke Srenaau

(2) Srenaau menelaah usulan rencana anggaran kegiatan

Bimtek baik yang diusulkan Diskuau maupun Slogau sesuai

bidangnya masing-masing selanjutnya mengajukan rencana

anggaran Bimtek dimaksud secara berjenjang ke Kemhan

melalui mekanisme RKA-KL untuk masuk dalam program dan

anggaran TNI AU

(3) Kemhan (Dirjen Renhan Kemhan)

(a) Mereviu dan merekapitulasi semua rencana

kebutuhan TNI AU termasuk anggaran Bimtek beserta

Unit Organisasi lainya yang disusun menjadi RKA-KL

Kemhan TNI dan diajukan ke Kementrian keuangan

untuk dilaksanakan penelaahan

(b) Menyusun RKA-KL hasil penelaahan dengan

Dirjen Anggaran Kemkeu untuk diajukan ke DPR RI

dalam hal ini Komisi I selanjutnya untuk

dikoordinasikan dalam rapat pembahasan dengan

Komisi I DPR RI sebagai mitra kerja bidang pertahanan

untuk mendapat persetujuan atas program dan

anggaran yang telah disusun Setelah semua usulan

disetujui maka pengusul dalah hal ini Diskuau dan

Slogau dapat merencanakan pelaksanaan kegiatan

Bimtek sesuai usulan dalam RKA-KL

2) Strategi kedua Mewujudkan Komitmen Pimpinan Organisasi yang

Optimal Komitmen merupakan sebuah perjanjian atau keterikatan untuk

melakukan sesuatu yang terbaik dalam suatu organisasi Komitmen

pimpinan dalam organisasi tergantung pada banyak pihak hal ini berarti

15

pimpinan tidak bekerja sendiri tetapi harus bekerja sama dengan orang lain

atau bawahannya Kerja sama harus ditunjukkan melalui keterlibatan

pimpinan dalam melaksanakan tugas pokoknya dengan mengarahkan

mempengaruhi mendorong bawahannya kearah berbagai tujuan dalam

organisasi termasuk dalam hal ini mendorong percepatan kualitas

pertanggungjawabab keuangan sebagai konsekuensi atas alokasi anggaran

yang diamanatkan ke UO TNI AU adapun upaya yang dilaksanakan adalah

a) Menetapkan kebijakan peningkatan kesejahteraan bagi

pengelola keuangan negara khususnya di lingkungan UO TNI AU

dengan mengaplikasikan standar biaya kompensasi pengelola

keuangan negara yang sudah disyahkan Peningkatan

kesejahteraan ini akan memotivasi kinerja pegawai dan akan menjadi

medan kerja yang menarik karena kondisi saat ini khususnya

pengelola Simak BMN selain kemampuan mereka belum maksimal

juga motivasi untuk menjadi pengelola Simak BMN sangat rendah

bahkan banyak anggota yang sengaja atas kemauan pribadi untuk

pindah tugas di luar pengelola Simak BMN untuk itu komitmen

pimpinan dalam bentuk perhatian dalam rangka memotivasi dan

menganggap penting pekerjaan yang mereka lakukan sangat

diperlukan Adapun tataran pelaksanaannya antara lain

(1) Slogau dan Diskuau mengajukan kompensasi

Pengelola Keuangan Negara sesuai indek sebagaimana

tertuang dalam standar biaya khusus (SBK) yang telah

ditetapkan Menteri Keuangan

(2) Srenaau menelaah usulan rencana anggaran dan

sedapat mungkin memenuhi kebutuhan biaya sesuai standar

sebagai bentuk pengakuan pentingnya tugas dan peran

mereka selanjutnya mengajukan rencana anggaran dimaksud

secara berjenjang ke Kemhan melalui mekanisme RKA-KL

untuk masuk dalam program dan anggaran TNI AU

16

(3) Kemhan (Dirjen Renhan Kemhan) mereviu dan

merekapitulasi semua rencana kebutuhan TNI AU termasuk

anggaran kompensasi untuk pengelola keuangan serta

pengelola Simak BMN bersama Unit Organisasi lainya yang

disusun menjadi RKA-KL Kemhan TNI dan diajukan ke

Kementrian keuangan untuk dilaksanakan penelaahan

b) Membuat perjanjian kinerja sesuai tugas dan fungsinya

masing-masing terkait pengelolaan keuangan negara Adapun

tataran pelaksanaanya adalah

(1) Kasau Kasau memerintahkan semua pemangku

kepentingan yang terlibat dalam pengelolaan keuangan negara

membuat perjanjian kinerja dan menetapkan target kinerja atas

suber daya yang dimiliki jika target dimaksud tidak dapat

dicapai maka akan dijadikan penilaian kinerja satuannya dan

dijadikan dasar penetapan kebijakan selanjutnya

(2) Srenaau Slogau Disadaau Diskuau membuat

perjanjian kinerja atas target kinerja sesuai tugas dan

fungsinnya masing-masing terkait sistem penyusunan laporan

keuangan dilingkungan TNI AU

(3) Irjenau melaksanakan pengawasan atas perjanjian

kinerja dan melakukan penilaian terhadap upaya-upaya yang

dilakukan masing-masing pemangku kepentingan dalam

penyusunan laporan keuangan dan memberi saran masukan

kepada Kasau untuk menentukan kebijakan selanjutnya

3) Strategi ketiga Mewujudkan sinergitas antara unit akuntasi kuasa

pengguna anggaran (UAKPA) dan unit akuntansi pengguna barang

(UAKPB) Adapun upaya yang dilakukan antara lain

a) Melaksanakan restrukturisasi pengelolaan administrasi simak

BMN dengan menempatkan operator Simak BMN dalam satu tempat tempat secara khusus (clustering) sehingga lebih fokus dalam

17

pengelolaanya khususnya untuk DIPA Satker Pusat

(1) Slogau Slogau mengusulkan pembentukan organisasi

pengelola Simak BMN DIPA Pusat ke Srenaau Karena DIPA

Pusat melibatkan banyak instansi maka perlu sentralisasi

dalam mekanisme pencatatanya sehingga sehingga mudah

dalam pemantauan khususnya terkait masalah TKTM

(2) Srenaau Srenaau dalam hal ini Paban II

melaksanakan pengkajian terkait usulan restrukturisasi

pengelola Simak DIPA Pusat untuk dapat dibahas dalam forum

Wanpor maupun Tiporsi

(3) Irjenau Irjenau memberikan pertimbangan terkait

restrukturisasi dihadapkan temuan di lapangan dan ketentuan

yang berlaku

b) Menyusun sistem operasional dan prosedur terkait kebijakan

pengelolaan Simak BMN di lingkungan TNI Angkatan Udara bersama-

sama dengan Diskuau Adapun tataran pelaksanaanya antara lain

(1) Slogau Slogau menyusun sistem operasional

prosedur (SOP) terkait pengelolaan Simak BMN dilingkungan

TNI Angkatan Udara SOP ini akan dijadikan pedoman

pelaksanaan sehingga terjadi kejelasan di lapangan dengan

disusunya SOP ini diharapkan terjadi keseragaman

pelaksanaan pengadministrasian Simak BMN di lingkungan

TNI Angkatan Udara

(2) Diskuau Diskuau menyusun kebijakan akuntansi

sesuai karakter TNI Angkayan Udara dengan melibatkan

Direktur Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Dirjen

Perbendaharaan kementrian keuangan

18

(3) Irjenau Irjenau memberikan pertimbangan dan saran

masukan terkait penyusunan SOP dan penyusunan Kebijakan

akuntansi di lingkungan TNI Angkatan Udara

4) Strategi Keempat Mewujudkan pelaksanaan mekanisme

rekonsiliasi laporan keuangan yang optimal Upaya-upaya yang perlu

dilaksanakan dan tataran pelaksanaanya antara lain

a) UAKPA melakukan kegiatan akuntansi dan pelaporan tingkat

satuan kerja serta melaksanakan rekonsiliasi dengan badan logistik

menyangkut laporan SIMAK BMN dan KPPN setempat secara

berkala setiap bulan

b) UAPPA-W melakukan kegiatan penggabungan laporan baik

keuangan maupun barang seluruh UAKPA yang berada dalam

wilayah kerjanya serta melaksanakan rekonsiliasi dengan badan

logistik mengenai laporan SIMAK BMN Kotama secara berkala sesuai

ketentuan yang ada

c) UAPPA-E1 melakukan kegiatan penggabungan laporan baik

keuangan maupun barang seluruh UAPPA-W yang berada di wilayah

kerjanya serta UAKPA yang langsung berada di bawahnya Selain

itu UAPPA-E1 juga melaksanakan rekonsiliasi dengan Paban

VISlogau terkait laporan SIMAK BMN sehingga laporan keuangan

Unit Organisasi yang berkualitas dapat terwujud

d) UAPA Unit Akuntansi Instansi pada tingkat Kementerian

NegaraLembaga (Pengguna Anggaran) yang melakukan kegiatan

penggabungan laporan baik keuangan maupun barang seluruh

UAPPA-E1 yang berada di bawahnya

e) UAKPB menyampaikan laporan BMN disertai CaLBMN beserta

ADK tiap semester dan tahunan ke Kantor Pelayanan Kekayaan

Negara dan Lelang (KPKNL) UAKPB melakukan rekonsiliasi

pemutakhiran data BMN dengan KPKNL setiap semester

19

f) UAKPA menyampaikan Laporan Keuangan beserta ADK

kepada UAPPA-W untuk digabungkan setelah dilakukan rekonsiliasi

dengan KPPN setiap bulan semester I dan tahunan Untuk

Laporan Keuangan Semester I dan Tahunan disertai dengan CaLK

g) UAKPB menyampaikan Laporan BMN disertai CaLBMN

beserta ADK ke UAPPB-W untuk digabungkan setiap semester dan

tahunan UAKPB Kantor Pusat menyampaikan Laporan BMN

beserta ADK ke UAPPB-E1 untuk digabungkan setiap Semester dan

Tahunan

Penutup

10 Kesimpulan Sebagai hasil akhir dari penulisan dan pembahasan naskah tentang

optimalisasi penyusunan laporan keuangan guna mewujudkan opini wajar tanpa

pengecualian dalam rangka mendukung tugas TNI Angkatan Udara ini maka penulis

dapat mengambil beberapa kesimpulan sebagai berikut

a Proses penyusunan laporan keuangan sampai kurun waktu 2017 dalam

perkembangannya belum sepenuhnya mampu menunjukkan laporan keuangan

yang berkualitas terlihat dari hasil laporan keuangan yang masih terdapat ketidak

sesuaian dalam pelaporan Simak dan Saiba yang berakibat pada didapatkanya

opini Wajar Dengan Pengecualian (WDP) yang diberikan oleh BPK

b Opini WDP yang diberikan BPK dimaksud harus memberikan stimulus

kepada pengelola keuangan dilingkungan kemhanTNI untuk mulai berbenah dan

memacu atas ketertinggalannya dalam hal mekanisme pengelolaan keuangan

negara Kondisi ini harus ditanggapi dengan positif oleh seluruh stake holder dan

dijadikan pintu masuk ke arah perubahan

c Dari temuan BPK terhadap laporan keuangan dimaksud didapat bahwa

mekanisme pelaporan dalam rangka pengungkapan pertanggungjawaban

keuangan di Lingkungan KemhanTNI termasuk TNI AU belum dapat

dipertanggungjawabkan hal ini terjadi antara lain oleh beberapa permasalahan

pertama kurangnya pengetahuan dan pemahaman baik dari pengelola anggaran

20

maupun pengelola barang dalam penyusunan laporan keuangan yang sesuai

dengan ketentuan kedua kurangnya komitmen pimpinan dalam pengelolaan

keuangan di lingkungan UO TNI AU ketiga kurangnya sinergitas antara unit

akuntasi kuasa pengguna anggaran (UAKPA) dan unit akuntansi pengguna barang

(UAKPB) keempat pelaksanaan mekanisme rekonsiliasi yang belum optimal

d Guna meningkatkan penyusunan Laporan Keuangan (LK) UO TNI Angkatan

Udara sebagai bagian dari LK Kemhan Perlu dilakukan upaya-upaya strategis

yaitu Upaya dan strategi peningkatan kualitas laporan keuangan TNI AU melalui

peningkatan pengetahuan dan pemahaman baik dari pengelola anggaran

komitmen pimpinan dalam pengelolaan keuangan negara mewujudkan optimalnya

pelaksanaan mekanisme rekonsiliasi antara Sistem Akuntansi Keuangan (SAK)

dan Sistem Informasi Manajemen Akuntansi Keuangan Barang Milik Negara

(SIMAK BMN) dan mampu menyumbangkan penyelesaian permasalahan LK

KemhanTNI dalam perbaikan terhadap opini WDP yang diberikan BPK RI

11 Saran Setelah membahas naskah tentang optimalisasi penyusunan laporan

keuangan guna mewujudkan opini wajar tanpa pengecualian dalam rangka mendukung tugas TNI

Angkatan Udara ini maka dapat penulis berikan saran yang antara lain

a Perlu upaya perbaikan-perbaikan sesuai rekomendasi yang diberikan oleh

BPK RI yang dilakukan oleh Kementrian Pertahanan yang salah satunya adalah

dengan membentuk tim yang mampu membimbing para operator Simak dan Saiba

untuk berkoordinasi dan konsultasi secara intensif dengan Kementerian Keuangan

dan instansi terkait dalam rangka menyelesaikan permasalahan tersebut

b Perlunya merevisi kurikulum pendidikan Korps keuangan dan Korps

Pembekalan khususnya pada bidang pengelolaan keuangan negara yang

disesuaikan dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP)

c Peran APIP perlu ditingkatkan dalam melaksanakan pengawasan

khususnya disaat melaksanakan review terhadap laporan keuangan dalam rangka

penyempurnaan penyusunan laporan keuangan TNI AU

21

12 Wusana kata Demikianlah penyusunan naskah tentang Optimalisasi

Penyusunan Laporan Keuangan Guna Mewujudkan Opini Wajar Tanpa Pengecualian

Dalam Rangka Mendukung Tugas TNI Angkatan Udara dibuat sebagai sumbangan

pemikiran dan bahan masukan bagi pimpinan dalam menentukan kebijakan lebih lanjut

Jakarta September 2018

22

UU Permen Keppres

Republik Indonesia 2004 Undang-Undang RI Nomor 34 Tahun 2004 Tentang Tentara Nasional Indonesia Jakarta Sekretariat Negara

Republik Indonesia 2004 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2004

Tentang Pemeriksaan Pengelolaan Dan Tanggung Jawab Keuangan Negara Jakarta Sekretariat Negara

Menkeu 2015 Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor

177PMK052015 Tentang Pedoman Penyusunan Dan Penyampaian Laporan Keuangan Kementerian NegaraLembaga Jakarta Kepala Biro Umum

Menhan 2016 Peraturan Menteri Pertahanan Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2016

Tentang Sistem Akuntansi Dan Pelaporan Keuangan Instansi Di Lingkungan Kementerian Pertahanan Dan Tentara Nasional Indonesia Jakarta

Kapusku 2015 Juklak Kapusku Kemhan No Juklak06aVII2015 tentang Perubahan

Penyusunan Lapku di Lingkungan Kemhan dan TNI Jakarta Buku Mursyidi 2013 Akuntansi Pemerintahan di Indonesia Refika Aditama Bandung h 59 RE Freeman Strategic Management A Stakeholders Approach Fitman Boston1984

h37 Internet httpsidmwikipediaorg

DAFTAR PUSTAKA

10

terutama bagi Komandan dan Kasatker tentang tanggung jawab terhadap

penyajian laporan keuangan

c Kurangnya sinergitas antara unit akuntasi kuasa pengguna anggaran

(UAKPA) dan unit akuntansi pengguna barang (UAKPB) Belum terjalinya

keselarasan diantara entitas akuntansi keuangan dengan entitas akuntansi barang

khususnya untuk DIPA Satker Pusat Hal dimaksud terjadi karena kebijakan

pengelolaan Simak BMN ditentukan secara sentralisasi dalam pengertian segala

ketentuan pelaksanaan pengelolaan Simak BMN harus menunggu instruksi dan

kebijakan dari Kemhan dalam hal ini Pus BMN Baranahan Kemhan kemudian baru

pada tingkat Unit Organisasi diteruskan ke tingkat Kotama kemudian tingkat Satker

dan tingkat Sub Satker Alur kebijakan yang panjang dihadapkan kondisi

pengelola Simak BMN untuk DIPA Satker pusat yang tersebar pada seluruh Satker

di jajaran TNI AU mengakibatkan respon atas setiap perubahan relatif lamban dan

ini tidak selaras dengan pengelola anggaran yang mana Pengelola anggaran

karena selalu berhubungan dengan Kemkeu dalam hal ini KPPN maka seluruh

kebijakan terkait pengelolaan anggaran akan secara langsung mengikuti kebijakan

yang dikeluarkan oleh Kemkeu sebagai regulator pengelolaan keuangan negara

ketidak selarasan ini berdampak pada terkendalanya penyusunan laporan

keuangan di lingkungan UO TNI AU

d Kurang optimalnya pelaksanaan mekanisme rekonsiliasi Rekonsiliasi

laporan keuangan dilaksanakan secara internal dan eksternal Proses

Rekonsialisi secara internal dilaksanakan secara berjenjang mulai dari tingkat

UAKPA (Baku IV) dengan Staf Logistik di jajaran yang sama yaitu di tingkat Satker

dirasakan belum memadai Hal tersebut terjadi salah satunya dikarenakan belum

adanya program aplikasi penyatuan laporan antara Sistem Akuntansi Keuangan

dan SIMAK BMN Adapun rekonsiliasi secara eksternal dilaksanakan antara

laporan keuangan UAKPA dengan KPPN dan laporan SIMAK BMN dengan KPKNL

di tingkat Satker sangat diperlukan karena akan menjadi data awal pada

penyusunan laporan BMN dan pendataan aset negara Sistem komunikasi dan

sarana yang minim mengakibatkan belum terlaksananya proses rekonsiliasi

eksternal di lingkungan Satker secara optimal

11

Optimalisasi Penyusunan Laporan Keuangan TNI AU

9 TNI AU dalam Penyusunan Laporan Keuangan yang diharapkan dan dapat

terwujud maka diperlukan jawaban yang mampu menjawab semua permasalahan yang

ada upaya optimalisasi penyusunan laporan keuangan TNI AU guna mewujudkan opini

wajar tanpa pengecualian dalam rangka mendukung tugas TNI AU yang dituangkan

melalui kebijakan strategi dan upaya-upaya sebagai berikut

a Kebijakan ldquoTerwujudnya Optimalisasi penyusunan laporan keuangan TNI

AU guna mewujudkan opini wajar tanpa pengecualian melalui peningkatkan

pengetahuan dan pemahaman baik dari pengelola anggaran maupun pengelola

barang dalam penyusunan laporan keuangan yang sesuai dengan ketentuan

mewujudkan komitmen pimpinan organisasi yang optimal mewujudkan sinergitas

antara unit akuntasi kuasa pengguna anggaran (UAKPA) dan unit akuntansi

pengguna barang (UAKPB) serta penetapan mekanisme rekonsiliasi antara SAK

dan SIMAK BMN guna mewujudkan opini wajar tanpa pengecualian dalam rangka

mendukung tugas TNI AU

b Strategi Berdasarkan arah kebijakan yang dirumuskan maka strategi

yang tepat adalah sebagai berikut

1) Strategi pertama Mewujudkan peningkatan pengetahuan dan

pemahaman baik dari pengelola anggaran maupun pengelola barang dalam

penyusunan laporan keuangan yang sesuai dengan ketentuan

2) Strategi kedua Mewujudkan komitmen pimpinan organisasi yang

optimal dengan verifikasi pembayaran dan akuntansi pembangunan serta

pengembangan

3) Strategi ketiga Mewujudkan sinergitas antara unit akuntasi kuasa

pengguna anggaran (UAKPA) dan unit akuntansi pengguna barang

(UAKPB)

12

4) Strategi keempat Mewujudkan pelaksanaan mekanisme rekonsiliasi

laporan keuangan lebih optimal dengan melaksanakan koordinasi

pembinaan dan pemutakhiran

c Upaya Berdasarkan kebijakan dan perumusan strategi yang telah

diuraikan di atas maka dapat disampaikan upaya-upaya dalam mengoptimalkan

penyusunan laporan keuangan guna mewujudkan opini wajar tanpa pengecualian

dalam rangka mendukung tugas TNI AU sebagai berikut

1) Strategi Pertama Mewujudkan peningkatan pengetahuan dan

pemahaman dari pengelola anggaran maupun pengelola barang dalam

penyusunan laporan keuangan yang sesuai dengan ketentuan Dalam

rangka pelaksanaan penyusunan laporan keuangan yang akuntabel di

lingkungan TNI AU diperlukan personel yang memiliki pengetahuan dan

pemahaman terkait penyusunan laporan keuangan Upaya-upaya yang

dapat dilaksanakan untuk mewujudkan tujuan dari strategi ini adalah

a) Pendidikan dan Latihan Keberhasilan kegiatan dalam

organisasi dapat dicapai dengan dukungan kualitas personel yang

baik Untuk pencapaian hal tersebut tentu saja tidak terlepas dari

upaya pengembangan dan peningkatan kapasitas dan kapabilitas

karena efektif dan efisiensinya suatu organisasi sangat tergantung

pada baik buruknya pengembangan personel dalam suatu organisasi

itu sendiri Adapun tataran pelaksanan diantaranya adalah

(1) Diskuau dan Slogau sebagai pembina profesi personel

yang mengawaki bidang akuntansi dan Simak BMN

melaksanakan pendataan personel yang selanjutnya secara

berjenjang mengusulkan personel untuk mengikuti pendidikan

latihan keahlian baik di dalam maupun di luar TNI AU yang titik

beratnya dalam rangka meningkatkan kemampuan di bidang

sistem pelaporan keuangan dan barang

(2) Disdikau menyusun program pendidikan dan program

latihan baik di dalam maupun di luar TNI AU dalam rangka

13

meningkatkan kualifikasi khusus personel pengelola keuangan

dan barang untuk dimasukkan dalam program pendidikan

(Prodik) TNI AU dan selanjutnya untuk dikoordinasikan dengan

staf perencanaan dan anggaran TNI Angkatan Udara agar

dibahas terkait pemenuhan anggarannya

(3) Srennaau merekapitulasi rencana anggaran pendidikan

keahlian yang dibutuhkan selanjutnya mengajukan rencana

anggaran pendidikan tersebut secara berjenjang ke Kemhan

melalui mekanisme RKA-KL untuk masuk dalam program dan

anggaran TNI AU

(4) Kemhan (Dirjen Renhan Kemhan)

(a) Merekapitulasi semua kebutuhan TNI AU

termasuk kebutuhan anggaran pendidikan beserta Unit

Organisasi lainya yang disususn menjadi RKA-KL

Kemhan TNI dan diajukan ke Kementrian keuangan

untuk dilaksanakan penelaahan

(b) Menyusun RKA-KL hasil penelaahan dengan

Dirjen Anggaran Kemkeu untuk diajukan ke DPR RI

dalam hal ini Komisi I selanjutnya untuk

dikoordinasikan dalam rapat pembahasan dengan

Komisi I DPR RI sebagai mitra kerja bidang pertahanan

untuk mendapat persetujuan atas program dan

anggaran yang telah disusun

b) Melaksanakan Bimbingan Teknis (Bimtek) dan Sosialisasi

Dalam upaya meningkatkan kualifikasi khusus bagi personel

keuangan dan Pengelola Simak BMN dalam penyusunan laporan

keuangan diperlukan kegiatan Bimtek maupun Kegiatan Sosialisisi

dalam bidang penyusunan laporan keuangan dan penyusunan

Laporan Simak BMN adapun tataran pelaksanaan diantaranya

adalah

14

(1) Diskuau dan Slogau sebagai pembina profesi personel

yang mengawaki bidang akuntansi dan Simak BMN secara

berjenjang mengusulkan kegiatan Bimtek dalam penyusunan

RKA-KL ke Srenaau

(2) Srenaau menelaah usulan rencana anggaran kegiatan

Bimtek baik yang diusulkan Diskuau maupun Slogau sesuai

bidangnya masing-masing selanjutnya mengajukan rencana

anggaran Bimtek dimaksud secara berjenjang ke Kemhan

melalui mekanisme RKA-KL untuk masuk dalam program dan

anggaran TNI AU

(3) Kemhan (Dirjen Renhan Kemhan)

(a) Mereviu dan merekapitulasi semua rencana

kebutuhan TNI AU termasuk anggaran Bimtek beserta

Unit Organisasi lainya yang disusun menjadi RKA-KL

Kemhan TNI dan diajukan ke Kementrian keuangan

untuk dilaksanakan penelaahan

(b) Menyusun RKA-KL hasil penelaahan dengan

Dirjen Anggaran Kemkeu untuk diajukan ke DPR RI

dalam hal ini Komisi I selanjutnya untuk

dikoordinasikan dalam rapat pembahasan dengan

Komisi I DPR RI sebagai mitra kerja bidang pertahanan

untuk mendapat persetujuan atas program dan

anggaran yang telah disusun Setelah semua usulan

disetujui maka pengusul dalah hal ini Diskuau dan

Slogau dapat merencanakan pelaksanaan kegiatan

Bimtek sesuai usulan dalam RKA-KL

2) Strategi kedua Mewujudkan Komitmen Pimpinan Organisasi yang

Optimal Komitmen merupakan sebuah perjanjian atau keterikatan untuk

melakukan sesuatu yang terbaik dalam suatu organisasi Komitmen

pimpinan dalam organisasi tergantung pada banyak pihak hal ini berarti

15

pimpinan tidak bekerja sendiri tetapi harus bekerja sama dengan orang lain

atau bawahannya Kerja sama harus ditunjukkan melalui keterlibatan

pimpinan dalam melaksanakan tugas pokoknya dengan mengarahkan

mempengaruhi mendorong bawahannya kearah berbagai tujuan dalam

organisasi termasuk dalam hal ini mendorong percepatan kualitas

pertanggungjawabab keuangan sebagai konsekuensi atas alokasi anggaran

yang diamanatkan ke UO TNI AU adapun upaya yang dilaksanakan adalah

a) Menetapkan kebijakan peningkatan kesejahteraan bagi

pengelola keuangan negara khususnya di lingkungan UO TNI AU

dengan mengaplikasikan standar biaya kompensasi pengelola

keuangan negara yang sudah disyahkan Peningkatan

kesejahteraan ini akan memotivasi kinerja pegawai dan akan menjadi

medan kerja yang menarik karena kondisi saat ini khususnya

pengelola Simak BMN selain kemampuan mereka belum maksimal

juga motivasi untuk menjadi pengelola Simak BMN sangat rendah

bahkan banyak anggota yang sengaja atas kemauan pribadi untuk

pindah tugas di luar pengelola Simak BMN untuk itu komitmen

pimpinan dalam bentuk perhatian dalam rangka memotivasi dan

menganggap penting pekerjaan yang mereka lakukan sangat

diperlukan Adapun tataran pelaksanaannya antara lain

(1) Slogau dan Diskuau mengajukan kompensasi

Pengelola Keuangan Negara sesuai indek sebagaimana

tertuang dalam standar biaya khusus (SBK) yang telah

ditetapkan Menteri Keuangan

(2) Srenaau menelaah usulan rencana anggaran dan

sedapat mungkin memenuhi kebutuhan biaya sesuai standar

sebagai bentuk pengakuan pentingnya tugas dan peran

mereka selanjutnya mengajukan rencana anggaran dimaksud

secara berjenjang ke Kemhan melalui mekanisme RKA-KL

untuk masuk dalam program dan anggaran TNI AU

16

(3) Kemhan (Dirjen Renhan Kemhan) mereviu dan

merekapitulasi semua rencana kebutuhan TNI AU termasuk

anggaran kompensasi untuk pengelola keuangan serta

pengelola Simak BMN bersama Unit Organisasi lainya yang

disusun menjadi RKA-KL Kemhan TNI dan diajukan ke

Kementrian keuangan untuk dilaksanakan penelaahan

b) Membuat perjanjian kinerja sesuai tugas dan fungsinya

masing-masing terkait pengelolaan keuangan negara Adapun

tataran pelaksanaanya adalah

(1) Kasau Kasau memerintahkan semua pemangku

kepentingan yang terlibat dalam pengelolaan keuangan negara

membuat perjanjian kinerja dan menetapkan target kinerja atas

suber daya yang dimiliki jika target dimaksud tidak dapat

dicapai maka akan dijadikan penilaian kinerja satuannya dan

dijadikan dasar penetapan kebijakan selanjutnya

(2) Srenaau Slogau Disadaau Diskuau membuat

perjanjian kinerja atas target kinerja sesuai tugas dan

fungsinnya masing-masing terkait sistem penyusunan laporan

keuangan dilingkungan TNI AU

(3) Irjenau melaksanakan pengawasan atas perjanjian

kinerja dan melakukan penilaian terhadap upaya-upaya yang

dilakukan masing-masing pemangku kepentingan dalam

penyusunan laporan keuangan dan memberi saran masukan

kepada Kasau untuk menentukan kebijakan selanjutnya

3) Strategi ketiga Mewujudkan sinergitas antara unit akuntasi kuasa

pengguna anggaran (UAKPA) dan unit akuntansi pengguna barang

(UAKPB) Adapun upaya yang dilakukan antara lain

a) Melaksanakan restrukturisasi pengelolaan administrasi simak

BMN dengan menempatkan operator Simak BMN dalam satu tempat tempat secara khusus (clustering) sehingga lebih fokus dalam

17

pengelolaanya khususnya untuk DIPA Satker Pusat

(1) Slogau Slogau mengusulkan pembentukan organisasi

pengelola Simak BMN DIPA Pusat ke Srenaau Karena DIPA

Pusat melibatkan banyak instansi maka perlu sentralisasi

dalam mekanisme pencatatanya sehingga sehingga mudah

dalam pemantauan khususnya terkait masalah TKTM

(2) Srenaau Srenaau dalam hal ini Paban II

melaksanakan pengkajian terkait usulan restrukturisasi

pengelola Simak DIPA Pusat untuk dapat dibahas dalam forum

Wanpor maupun Tiporsi

(3) Irjenau Irjenau memberikan pertimbangan terkait

restrukturisasi dihadapkan temuan di lapangan dan ketentuan

yang berlaku

b) Menyusun sistem operasional dan prosedur terkait kebijakan

pengelolaan Simak BMN di lingkungan TNI Angkatan Udara bersama-

sama dengan Diskuau Adapun tataran pelaksanaanya antara lain

(1) Slogau Slogau menyusun sistem operasional

prosedur (SOP) terkait pengelolaan Simak BMN dilingkungan

TNI Angkatan Udara SOP ini akan dijadikan pedoman

pelaksanaan sehingga terjadi kejelasan di lapangan dengan

disusunya SOP ini diharapkan terjadi keseragaman

pelaksanaan pengadministrasian Simak BMN di lingkungan

TNI Angkatan Udara

(2) Diskuau Diskuau menyusun kebijakan akuntansi

sesuai karakter TNI Angkayan Udara dengan melibatkan

Direktur Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Dirjen

Perbendaharaan kementrian keuangan

18

(3) Irjenau Irjenau memberikan pertimbangan dan saran

masukan terkait penyusunan SOP dan penyusunan Kebijakan

akuntansi di lingkungan TNI Angkatan Udara

4) Strategi Keempat Mewujudkan pelaksanaan mekanisme

rekonsiliasi laporan keuangan yang optimal Upaya-upaya yang perlu

dilaksanakan dan tataran pelaksanaanya antara lain

a) UAKPA melakukan kegiatan akuntansi dan pelaporan tingkat

satuan kerja serta melaksanakan rekonsiliasi dengan badan logistik

menyangkut laporan SIMAK BMN dan KPPN setempat secara

berkala setiap bulan

b) UAPPA-W melakukan kegiatan penggabungan laporan baik

keuangan maupun barang seluruh UAKPA yang berada dalam

wilayah kerjanya serta melaksanakan rekonsiliasi dengan badan

logistik mengenai laporan SIMAK BMN Kotama secara berkala sesuai

ketentuan yang ada

c) UAPPA-E1 melakukan kegiatan penggabungan laporan baik

keuangan maupun barang seluruh UAPPA-W yang berada di wilayah

kerjanya serta UAKPA yang langsung berada di bawahnya Selain

itu UAPPA-E1 juga melaksanakan rekonsiliasi dengan Paban

VISlogau terkait laporan SIMAK BMN sehingga laporan keuangan

Unit Organisasi yang berkualitas dapat terwujud

d) UAPA Unit Akuntansi Instansi pada tingkat Kementerian

NegaraLembaga (Pengguna Anggaran) yang melakukan kegiatan

penggabungan laporan baik keuangan maupun barang seluruh

UAPPA-E1 yang berada di bawahnya

e) UAKPB menyampaikan laporan BMN disertai CaLBMN beserta

ADK tiap semester dan tahunan ke Kantor Pelayanan Kekayaan

Negara dan Lelang (KPKNL) UAKPB melakukan rekonsiliasi

pemutakhiran data BMN dengan KPKNL setiap semester

19

f) UAKPA menyampaikan Laporan Keuangan beserta ADK

kepada UAPPA-W untuk digabungkan setelah dilakukan rekonsiliasi

dengan KPPN setiap bulan semester I dan tahunan Untuk

Laporan Keuangan Semester I dan Tahunan disertai dengan CaLK

g) UAKPB menyampaikan Laporan BMN disertai CaLBMN

beserta ADK ke UAPPB-W untuk digabungkan setiap semester dan

tahunan UAKPB Kantor Pusat menyampaikan Laporan BMN

beserta ADK ke UAPPB-E1 untuk digabungkan setiap Semester dan

Tahunan

Penutup

10 Kesimpulan Sebagai hasil akhir dari penulisan dan pembahasan naskah tentang

optimalisasi penyusunan laporan keuangan guna mewujudkan opini wajar tanpa

pengecualian dalam rangka mendukung tugas TNI Angkatan Udara ini maka penulis

dapat mengambil beberapa kesimpulan sebagai berikut

a Proses penyusunan laporan keuangan sampai kurun waktu 2017 dalam

perkembangannya belum sepenuhnya mampu menunjukkan laporan keuangan

yang berkualitas terlihat dari hasil laporan keuangan yang masih terdapat ketidak

sesuaian dalam pelaporan Simak dan Saiba yang berakibat pada didapatkanya

opini Wajar Dengan Pengecualian (WDP) yang diberikan oleh BPK

b Opini WDP yang diberikan BPK dimaksud harus memberikan stimulus

kepada pengelola keuangan dilingkungan kemhanTNI untuk mulai berbenah dan

memacu atas ketertinggalannya dalam hal mekanisme pengelolaan keuangan

negara Kondisi ini harus ditanggapi dengan positif oleh seluruh stake holder dan

dijadikan pintu masuk ke arah perubahan

c Dari temuan BPK terhadap laporan keuangan dimaksud didapat bahwa

mekanisme pelaporan dalam rangka pengungkapan pertanggungjawaban

keuangan di Lingkungan KemhanTNI termasuk TNI AU belum dapat

dipertanggungjawabkan hal ini terjadi antara lain oleh beberapa permasalahan

pertama kurangnya pengetahuan dan pemahaman baik dari pengelola anggaran

20

maupun pengelola barang dalam penyusunan laporan keuangan yang sesuai

dengan ketentuan kedua kurangnya komitmen pimpinan dalam pengelolaan

keuangan di lingkungan UO TNI AU ketiga kurangnya sinergitas antara unit

akuntasi kuasa pengguna anggaran (UAKPA) dan unit akuntansi pengguna barang

(UAKPB) keempat pelaksanaan mekanisme rekonsiliasi yang belum optimal

d Guna meningkatkan penyusunan Laporan Keuangan (LK) UO TNI Angkatan

Udara sebagai bagian dari LK Kemhan Perlu dilakukan upaya-upaya strategis

yaitu Upaya dan strategi peningkatan kualitas laporan keuangan TNI AU melalui

peningkatan pengetahuan dan pemahaman baik dari pengelola anggaran

komitmen pimpinan dalam pengelolaan keuangan negara mewujudkan optimalnya

pelaksanaan mekanisme rekonsiliasi antara Sistem Akuntansi Keuangan (SAK)

dan Sistem Informasi Manajemen Akuntansi Keuangan Barang Milik Negara

(SIMAK BMN) dan mampu menyumbangkan penyelesaian permasalahan LK

KemhanTNI dalam perbaikan terhadap opini WDP yang diberikan BPK RI

11 Saran Setelah membahas naskah tentang optimalisasi penyusunan laporan

keuangan guna mewujudkan opini wajar tanpa pengecualian dalam rangka mendukung tugas TNI

Angkatan Udara ini maka dapat penulis berikan saran yang antara lain

a Perlu upaya perbaikan-perbaikan sesuai rekomendasi yang diberikan oleh

BPK RI yang dilakukan oleh Kementrian Pertahanan yang salah satunya adalah

dengan membentuk tim yang mampu membimbing para operator Simak dan Saiba

untuk berkoordinasi dan konsultasi secara intensif dengan Kementerian Keuangan

dan instansi terkait dalam rangka menyelesaikan permasalahan tersebut

b Perlunya merevisi kurikulum pendidikan Korps keuangan dan Korps

Pembekalan khususnya pada bidang pengelolaan keuangan negara yang

disesuaikan dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP)

c Peran APIP perlu ditingkatkan dalam melaksanakan pengawasan

khususnya disaat melaksanakan review terhadap laporan keuangan dalam rangka

penyempurnaan penyusunan laporan keuangan TNI AU

21

12 Wusana kata Demikianlah penyusunan naskah tentang Optimalisasi

Penyusunan Laporan Keuangan Guna Mewujudkan Opini Wajar Tanpa Pengecualian

Dalam Rangka Mendukung Tugas TNI Angkatan Udara dibuat sebagai sumbangan

pemikiran dan bahan masukan bagi pimpinan dalam menentukan kebijakan lebih lanjut

Jakarta September 2018

22

UU Permen Keppres

Republik Indonesia 2004 Undang-Undang RI Nomor 34 Tahun 2004 Tentang Tentara Nasional Indonesia Jakarta Sekretariat Negara

Republik Indonesia 2004 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2004

Tentang Pemeriksaan Pengelolaan Dan Tanggung Jawab Keuangan Negara Jakarta Sekretariat Negara

Menkeu 2015 Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor

177PMK052015 Tentang Pedoman Penyusunan Dan Penyampaian Laporan Keuangan Kementerian NegaraLembaga Jakarta Kepala Biro Umum

Menhan 2016 Peraturan Menteri Pertahanan Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2016

Tentang Sistem Akuntansi Dan Pelaporan Keuangan Instansi Di Lingkungan Kementerian Pertahanan Dan Tentara Nasional Indonesia Jakarta

Kapusku 2015 Juklak Kapusku Kemhan No Juklak06aVII2015 tentang Perubahan

Penyusunan Lapku di Lingkungan Kemhan dan TNI Jakarta Buku Mursyidi 2013 Akuntansi Pemerintahan di Indonesia Refika Aditama Bandung h 59 RE Freeman Strategic Management A Stakeholders Approach Fitman Boston1984

h37 Internet httpsidmwikipediaorg

DAFTAR PUSTAKA

11

Optimalisasi Penyusunan Laporan Keuangan TNI AU

9 TNI AU dalam Penyusunan Laporan Keuangan yang diharapkan dan dapat

terwujud maka diperlukan jawaban yang mampu menjawab semua permasalahan yang

ada upaya optimalisasi penyusunan laporan keuangan TNI AU guna mewujudkan opini

wajar tanpa pengecualian dalam rangka mendukung tugas TNI AU yang dituangkan

melalui kebijakan strategi dan upaya-upaya sebagai berikut

a Kebijakan ldquoTerwujudnya Optimalisasi penyusunan laporan keuangan TNI

AU guna mewujudkan opini wajar tanpa pengecualian melalui peningkatkan

pengetahuan dan pemahaman baik dari pengelola anggaran maupun pengelola

barang dalam penyusunan laporan keuangan yang sesuai dengan ketentuan

mewujudkan komitmen pimpinan organisasi yang optimal mewujudkan sinergitas

antara unit akuntasi kuasa pengguna anggaran (UAKPA) dan unit akuntansi

pengguna barang (UAKPB) serta penetapan mekanisme rekonsiliasi antara SAK

dan SIMAK BMN guna mewujudkan opini wajar tanpa pengecualian dalam rangka

mendukung tugas TNI AU

b Strategi Berdasarkan arah kebijakan yang dirumuskan maka strategi

yang tepat adalah sebagai berikut

1) Strategi pertama Mewujudkan peningkatan pengetahuan dan

pemahaman baik dari pengelola anggaran maupun pengelola barang dalam

penyusunan laporan keuangan yang sesuai dengan ketentuan

2) Strategi kedua Mewujudkan komitmen pimpinan organisasi yang

optimal dengan verifikasi pembayaran dan akuntansi pembangunan serta

pengembangan

3) Strategi ketiga Mewujudkan sinergitas antara unit akuntasi kuasa

pengguna anggaran (UAKPA) dan unit akuntansi pengguna barang

(UAKPB)

12

4) Strategi keempat Mewujudkan pelaksanaan mekanisme rekonsiliasi

laporan keuangan lebih optimal dengan melaksanakan koordinasi

pembinaan dan pemutakhiran

c Upaya Berdasarkan kebijakan dan perumusan strategi yang telah

diuraikan di atas maka dapat disampaikan upaya-upaya dalam mengoptimalkan

penyusunan laporan keuangan guna mewujudkan opini wajar tanpa pengecualian

dalam rangka mendukung tugas TNI AU sebagai berikut

1) Strategi Pertama Mewujudkan peningkatan pengetahuan dan

pemahaman dari pengelola anggaran maupun pengelola barang dalam

penyusunan laporan keuangan yang sesuai dengan ketentuan Dalam

rangka pelaksanaan penyusunan laporan keuangan yang akuntabel di

lingkungan TNI AU diperlukan personel yang memiliki pengetahuan dan

pemahaman terkait penyusunan laporan keuangan Upaya-upaya yang

dapat dilaksanakan untuk mewujudkan tujuan dari strategi ini adalah

a) Pendidikan dan Latihan Keberhasilan kegiatan dalam

organisasi dapat dicapai dengan dukungan kualitas personel yang

baik Untuk pencapaian hal tersebut tentu saja tidak terlepas dari

upaya pengembangan dan peningkatan kapasitas dan kapabilitas

karena efektif dan efisiensinya suatu organisasi sangat tergantung

pada baik buruknya pengembangan personel dalam suatu organisasi

itu sendiri Adapun tataran pelaksanan diantaranya adalah

(1) Diskuau dan Slogau sebagai pembina profesi personel

yang mengawaki bidang akuntansi dan Simak BMN

melaksanakan pendataan personel yang selanjutnya secara

berjenjang mengusulkan personel untuk mengikuti pendidikan

latihan keahlian baik di dalam maupun di luar TNI AU yang titik

beratnya dalam rangka meningkatkan kemampuan di bidang

sistem pelaporan keuangan dan barang

(2) Disdikau menyusun program pendidikan dan program

latihan baik di dalam maupun di luar TNI AU dalam rangka

13

meningkatkan kualifikasi khusus personel pengelola keuangan

dan barang untuk dimasukkan dalam program pendidikan

(Prodik) TNI AU dan selanjutnya untuk dikoordinasikan dengan

staf perencanaan dan anggaran TNI Angkatan Udara agar

dibahas terkait pemenuhan anggarannya

(3) Srennaau merekapitulasi rencana anggaran pendidikan

keahlian yang dibutuhkan selanjutnya mengajukan rencana

anggaran pendidikan tersebut secara berjenjang ke Kemhan

melalui mekanisme RKA-KL untuk masuk dalam program dan

anggaran TNI AU

(4) Kemhan (Dirjen Renhan Kemhan)

(a) Merekapitulasi semua kebutuhan TNI AU

termasuk kebutuhan anggaran pendidikan beserta Unit

Organisasi lainya yang disususn menjadi RKA-KL

Kemhan TNI dan diajukan ke Kementrian keuangan

untuk dilaksanakan penelaahan

(b) Menyusun RKA-KL hasil penelaahan dengan

Dirjen Anggaran Kemkeu untuk diajukan ke DPR RI

dalam hal ini Komisi I selanjutnya untuk

dikoordinasikan dalam rapat pembahasan dengan

Komisi I DPR RI sebagai mitra kerja bidang pertahanan

untuk mendapat persetujuan atas program dan

anggaran yang telah disusun

b) Melaksanakan Bimbingan Teknis (Bimtek) dan Sosialisasi

Dalam upaya meningkatkan kualifikasi khusus bagi personel

keuangan dan Pengelola Simak BMN dalam penyusunan laporan

keuangan diperlukan kegiatan Bimtek maupun Kegiatan Sosialisisi

dalam bidang penyusunan laporan keuangan dan penyusunan

Laporan Simak BMN adapun tataran pelaksanaan diantaranya

adalah

14

(1) Diskuau dan Slogau sebagai pembina profesi personel

yang mengawaki bidang akuntansi dan Simak BMN secara

berjenjang mengusulkan kegiatan Bimtek dalam penyusunan

RKA-KL ke Srenaau

(2) Srenaau menelaah usulan rencana anggaran kegiatan

Bimtek baik yang diusulkan Diskuau maupun Slogau sesuai

bidangnya masing-masing selanjutnya mengajukan rencana

anggaran Bimtek dimaksud secara berjenjang ke Kemhan

melalui mekanisme RKA-KL untuk masuk dalam program dan

anggaran TNI AU

(3) Kemhan (Dirjen Renhan Kemhan)

(a) Mereviu dan merekapitulasi semua rencana

kebutuhan TNI AU termasuk anggaran Bimtek beserta

Unit Organisasi lainya yang disusun menjadi RKA-KL

Kemhan TNI dan diajukan ke Kementrian keuangan

untuk dilaksanakan penelaahan

(b) Menyusun RKA-KL hasil penelaahan dengan

Dirjen Anggaran Kemkeu untuk diajukan ke DPR RI

dalam hal ini Komisi I selanjutnya untuk

dikoordinasikan dalam rapat pembahasan dengan

Komisi I DPR RI sebagai mitra kerja bidang pertahanan

untuk mendapat persetujuan atas program dan

anggaran yang telah disusun Setelah semua usulan

disetujui maka pengusul dalah hal ini Diskuau dan

Slogau dapat merencanakan pelaksanaan kegiatan

Bimtek sesuai usulan dalam RKA-KL

2) Strategi kedua Mewujudkan Komitmen Pimpinan Organisasi yang

Optimal Komitmen merupakan sebuah perjanjian atau keterikatan untuk

melakukan sesuatu yang terbaik dalam suatu organisasi Komitmen

pimpinan dalam organisasi tergantung pada banyak pihak hal ini berarti

15

pimpinan tidak bekerja sendiri tetapi harus bekerja sama dengan orang lain

atau bawahannya Kerja sama harus ditunjukkan melalui keterlibatan

pimpinan dalam melaksanakan tugas pokoknya dengan mengarahkan

mempengaruhi mendorong bawahannya kearah berbagai tujuan dalam

organisasi termasuk dalam hal ini mendorong percepatan kualitas

pertanggungjawabab keuangan sebagai konsekuensi atas alokasi anggaran

yang diamanatkan ke UO TNI AU adapun upaya yang dilaksanakan adalah

a) Menetapkan kebijakan peningkatan kesejahteraan bagi

pengelola keuangan negara khususnya di lingkungan UO TNI AU

dengan mengaplikasikan standar biaya kompensasi pengelola

keuangan negara yang sudah disyahkan Peningkatan

kesejahteraan ini akan memotivasi kinerja pegawai dan akan menjadi

medan kerja yang menarik karena kondisi saat ini khususnya

pengelola Simak BMN selain kemampuan mereka belum maksimal

juga motivasi untuk menjadi pengelola Simak BMN sangat rendah

bahkan banyak anggota yang sengaja atas kemauan pribadi untuk

pindah tugas di luar pengelola Simak BMN untuk itu komitmen

pimpinan dalam bentuk perhatian dalam rangka memotivasi dan

menganggap penting pekerjaan yang mereka lakukan sangat

diperlukan Adapun tataran pelaksanaannya antara lain

(1) Slogau dan Diskuau mengajukan kompensasi

Pengelola Keuangan Negara sesuai indek sebagaimana

tertuang dalam standar biaya khusus (SBK) yang telah

ditetapkan Menteri Keuangan

(2) Srenaau menelaah usulan rencana anggaran dan

sedapat mungkin memenuhi kebutuhan biaya sesuai standar

sebagai bentuk pengakuan pentingnya tugas dan peran

mereka selanjutnya mengajukan rencana anggaran dimaksud

secara berjenjang ke Kemhan melalui mekanisme RKA-KL

untuk masuk dalam program dan anggaran TNI AU

16

(3) Kemhan (Dirjen Renhan Kemhan) mereviu dan

merekapitulasi semua rencana kebutuhan TNI AU termasuk

anggaran kompensasi untuk pengelola keuangan serta

pengelola Simak BMN bersama Unit Organisasi lainya yang

disusun menjadi RKA-KL Kemhan TNI dan diajukan ke

Kementrian keuangan untuk dilaksanakan penelaahan

b) Membuat perjanjian kinerja sesuai tugas dan fungsinya

masing-masing terkait pengelolaan keuangan negara Adapun

tataran pelaksanaanya adalah

(1) Kasau Kasau memerintahkan semua pemangku

kepentingan yang terlibat dalam pengelolaan keuangan negara

membuat perjanjian kinerja dan menetapkan target kinerja atas

suber daya yang dimiliki jika target dimaksud tidak dapat

dicapai maka akan dijadikan penilaian kinerja satuannya dan

dijadikan dasar penetapan kebijakan selanjutnya

(2) Srenaau Slogau Disadaau Diskuau membuat

perjanjian kinerja atas target kinerja sesuai tugas dan

fungsinnya masing-masing terkait sistem penyusunan laporan

keuangan dilingkungan TNI AU

(3) Irjenau melaksanakan pengawasan atas perjanjian

kinerja dan melakukan penilaian terhadap upaya-upaya yang

dilakukan masing-masing pemangku kepentingan dalam

penyusunan laporan keuangan dan memberi saran masukan

kepada Kasau untuk menentukan kebijakan selanjutnya

3) Strategi ketiga Mewujudkan sinergitas antara unit akuntasi kuasa

pengguna anggaran (UAKPA) dan unit akuntansi pengguna barang

(UAKPB) Adapun upaya yang dilakukan antara lain

a) Melaksanakan restrukturisasi pengelolaan administrasi simak

BMN dengan menempatkan operator Simak BMN dalam satu tempat tempat secara khusus (clustering) sehingga lebih fokus dalam

17

pengelolaanya khususnya untuk DIPA Satker Pusat

(1) Slogau Slogau mengusulkan pembentukan organisasi

pengelola Simak BMN DIPA Pusat ke Srenaau Karena DIPA

Pusat melibatkan banyak instansi maka perlu sentralisasi

dalam mekanisme pencatatanya sehingga sehingga mudah

dalam pemantauan khususnya terkait masalah TKTM

(2) Srenaau Srenaau dalam hal ini Paban II

melaksanakan pengkajian terkait usulan restrukturisasi

pengelola Simak DIPA Pusat untuk dapat dibahas dalam forum

Wanpor maupun Tiporsi

(3) Irjenau Irjenau memberikan pertimbangan terkait

restrukturisasi dihadapkan temuan di lapangan dan ketentuan

yang berlaku

b) Menyusun sistem operasional dan prosedur terkait kebijakan

pengelolaan Simak BMN di lingkungan TNI Angkatan Udara bersama-

sama dengan Diskuau Adapun tataran pelaksanaanya antara lain

(1) Slogau Slogau menyusun sistem operasional

prosedur (SOP) terkait pengelolaan Simak BMN dilingkungan

TNI Angkatan Udara SOP ini akan dijadikan pedoman

pelaksanaan sehingga terjadi kejelasan di lapangan dengan

disusunya SOP ini diharapkan terjadi keseragaman

pelaksanaan pengadministrasian Simak BMN di lingkungan

TNI Angkatan Udara

(2) Diskuau Diskuau menyusun kebijakan akuntansi

sesuai karakter TNI Angkayan Udara dengan melibatkan

Direktur Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Dirjen

Perbendaharaan kementrian keuangan

18

(3) Irjenau Irjenau memberikan pertimbangan dan saran

masukan terkait penyusunan SOP dan penyusunan Kebijakan

akuntansi di lingkungan TNI Angkatan Udara

4) Strategi Keempat Mewujudkan pelaksanaan mekanisme

rekonsiliasi laporan keuangan yang optimal Upaya-upaya yang perlu

dilaksanakan dan tataran pelaksanaanya antara lain

a) UAKPA melakukan kegiatan akuntansi dan pelaporan tingkat

satuan kerja serta melaksanakan rekonsiliasi dengan badan logistik

menyangkut laporan SIMAK BMN dan KPPN setempat secara

berkala setiap bulan

b) UAPPA-W melakukan kegiatan penggabungan laporan baik

keuangan maupun barang seluruh UAKPA yang berada dalam

wilayah kerjanya serta melaksanakan rekonsiliasi dengan badan

logistik mengenai laporan SIMAK BMN Kotama secara berkala sesuai

ketentuan yang ada

c) UAPPA-E1 melakukan kegiatan penggabungan laporan baik

keuangan maupun barang seluruh UAPPA-W yang berada di wilayah

kerjanya serta UAKPA yang langsung berada di bawahnya Selain

itu UAPPA-E1 juga melaksanakan rekonsiliasi dengan Paban

VISlogau terkait laporan SIMAK BMN sehingga laporan keuangan

Unit Organisasi yang berkualitas dapat terwujud

d) UAPA Unit Akuntansi Instansi pada tingkat Kementerian

NegaraLembaga (Pengguna Anggaran) yang melakukan kegiatan

penggabungan laporan baik keuangan maupun barang seluruh

UAPPA-E1 yang berada di bawahnya

e) UAKPB menyampaikan laporan BMN disertai CaLBMN beserta

ADK tiap semester dan tahunan ke Kantor Pelayanan Kekayaan

Negara dan Lelang (KPKNL) UAKPB melakukan rekonsiliasi

pemutakhiran data BMN dengan KPKNL setiap semester

19

f) UAKPA menyampaikan Laporan Keuangan beserta ADK

kepada UAPPA-W untuk digabungkan setelah dilakukan rekonsiliasi

dengan KPPN setiap bulan semester I dan tahunan Untuk

Laporan Keuangan Semester I dan Tahunan disertai dengan CaLK

g) UAKPB menyampaikan Laporan BMN disertai CaLBMN

beserta ADK ke UAPPB-W untuk digabungkan setiap semester dan

tahunan UAKPB Kantor Pusat menyampaikan Laporan BMN

beserta ADK ke UAPPB-E1 untuk digabungkan setiap Semester dan

Tahunan

Penutup

10 Kesimpulan Sebagai hasil akhir dari penulisan dan pembahasan naskah tentang

optimalisasi penyusunan laporan keuangan guna mewujudkan opini wajar tanpa

pengecualian dalam rangka mendukung tugas TNI Angkatan Udara ini maka penulis

dapat mengambil beberapa kesimpulan sebagai berikut

a Proses penyusunan laporan keuangan sampai kurun waktu 2017 dalam

perkembangannya belum sepenuhnya mampu menunjukkan laporan keuangan

yang berkualitas terlihat dari hasil laporan keuangan yang masih terdapat ketidak

sesuaian dalam pelaporan Simak dan Saiba yang berakibat pada didapatkanya

opini Wajar Dengan Pengecualian (WDP) yang diberikan oleh BPK

b Opini WDP yang diberikan BPK dimaksud harus memberikan stimulus

kepada pengelola keuangan dilingkungan kemhanTNI untuk mulai berbenah dan

memacu atas ketertinggalannya dalam hal mekanisme pengelolaan keuangan

negara Kondisi ini harus ditanggapi dengan positif oleh seluruh stake holder dan

dijadikan pintu masuk ke arah perubahan

c Dari temuan BPK terhadap laporan keuangan dimaksud didapat bahwa

mekanisme pelaporan dalam rangka pengungkapan pertanggungjawaban

keuangan di Lingkungan KemhanTNI termasuk TNI AU belum dapat

dipertanggungjawabkan hal ini terjadi antara lain oleh beberapa permasalahan

pertama kurangnya pengetahuan dan pemahaman baik dari pengelola anggaran

20

maupun pengelola barang dalam penyusunan laporan keuangan yang sesuai

dengan ketentuan kedua kurangnya komitmen pimpinan dalam pengelolaan

keuangan di lingkungan UO TNI AU ketiga kurangnya sinergitas antara unit

akuntasi kuasa pengguna anggaran (UAKPA) dan unit akuntansi pengguna barang

(UAKPB) keempat pelaksanaan mekanisme rekonsiliasi yang belum optimal

d Guna meningkatkan penyusunan Laporan Keuangan (LK) UO TNI Angkatan

Udara sebagai bagian dari LK Kemhan Perlu dilakukan upaya-upaya strategis

yaitu Upaya dan strategi peningkatan kualitas laporan keuangan TNI AU melalui

peningkatan pengetahuan dan pemahaman baik dari pengelola anggaran

komitmen pimpinan dalam pengelolaan keuangan negara mewujudkan optimalnya

pelaksanaan mekanisme rekonsiliasi antara Sistem Akuntansi Keuangan (SAK)

dan Sistem Informasi Manajemen Akuntansi Keuangan Barang Milik Negara

(SIMAK BMN) dan mampu menyumbangkan penyelesaian permasalahan LK

KemhanTNI dalam perbaikan terhadap opini WDP yang diberikan BPK RI

11 Saran Setelah membahas naskah tentang optimalisasi penyusunan laporan

keuangan guna mewujudkan opini wajar tanpa pengecualian dalam rangka mendukung tugas TNI

Angkatan Udara ini maka dapat penulis berikan saran yang antara lain

a Perlu upaya perbaikan-perbaikan sesuai rekomendasi yang diberikan oleh

BPK RI yang dilakukan oleh Kementrian Pertahanan yang salah satunya adalah

dengan membentuk tim yang mampu membimbing para operator Simak dan Saiba

untuk berkoordinasi dan konsultasi secara intensif dengan Kementerian Keuangan

dan instansi terkait dalam rangka menyelesaikan permasalahan tersebut

b Perlunya merevisi kurikulum pendidikan Korps keuangan dan Korps

Pembekalan khususnya pada bidang pengelolaan keuangan negara yang

disesuaikan dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP)

c Peran APIP perlu ditingkatkan dalam melaksanakan pengawasan

khususnya disaat melaksanakan review terhadap laporan keuangan dalam rangka

penyempurnaan penyusunan laporan keuangan TNI AU

21

12 Wusana kata Demikianlah penyusunan naskah tentang Optimalisasi

Penyusunan Laporan Keuangan Guna Mewujudkan Opini Wajar Tanpa Pengecualian

Dalam Rangka Mendukung Tugas TNI Angkatan Udara dibuat sebagai sumbangan

pemikiran dan bahan masukan bagi pimpinan dalam menentukan kebijakan lebih lanjut

Jakarta September 2018

22

UU Permen Keppres

Republik Indonesia 2004 Undang-Undang RI Nomor 34 Tahun 2004 Tentang Tentara Nasional Indonesia Jakarta Sekretariat Negara

Republik Indonesia 2004 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2004

Tentang Pemeriksaan Pengelolaan Dan Tanggung Jawab Keuangan Negara Jakarta Sekretariat Negara

Menkeu 2015 Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor

177PMK052015 Tentang Pedoman Penyusunan Dan Penyampaian Laporan Keuangan Kementerian NegaraLembaga Jakarta Kepala Biro Umum

Menhan 2016 Peraturan Menteri Pertahanan Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2016

Tentang Sistem Akuntansi Dan Pelaporan Keuangan Instansi Di Lingkungan Kementerian Pertahanan Dan Tentara Nasional Indonesia Jakarta

Kapusku 2015 Juklak Kapusku Kemhan No Juklak06aVII2015 tentang Perubahan

Penyusunan Lapku di Lingkungan Kemhan dan TNI Jakarta Buku Mursyidi 2013 Akuntansi Pemerintahan di Indonesia Refika Aditama Bandung h 59 RE Freeman Strategic Management A Stakeholders Approach Fitman Boston1984

h37 Internet httpsidmwikipediaorg

DAFTAR PUSTAKA

12

4) Strategi keempat Mewujudkan pelaksanaan mekanisme rekonsiliasi

laporan keuangan lebih optimal dengan melaksanakan koordinasi

pembinaan dan pemutakhiran

c Upaya Berdasarkan kebijakan dan perumusan strategi yang telah

diuraikan di atas maka dapat disampaikan upaya-upaya dalam mengoptimalkan

penyusunan laporan keuangan guna mewujudkan opini wajar tanpa pengecualian

dalam rangka mendukung tugas TNI AU sebagai berikut

1) Strategi Pertama Mewujudkan peningkatan pengetahuan dan

pemahaman dari pengelola anggaran maupun pengelola barang dalam

penyusunan laporan keuangan yang sesuai dengan ketentuan Dalam

rangka pelaksanaan penyusunan laporan keuangan yang akuntabel di

lingkungan TNI AU diperlukan personel yang memiliki pengetahuan dan

pemahaman terkait penyusunan laporan keuangan Upaya-upaya yang

dapat dilaksanakan untuk mewujudkan tujuan dari strategi ini adalah

a) Pendidikan dan Latihan Keberhasilan kegiatan dalam

organisasi dapat dicapai dengan dukungan kualitas personel yang

baik Untuk pencapaian hal tersebut tentu saja tidak terlepas dari

upaya pengembangan dan peningkatan kapasitas dan kapabilitas

karena efektif dan efisiensinya suatu organisasi sangat tergantung

pada baik buruknya pengembangan personel dalam suatu organisasi

itu sendiri Adapun tataran pelaksanan diantaranya adalah

(1) Diskuau dan Slogau sebagai pembina profesi personel

yang mengawaki bidang akuntansi dan Simak BMN

melaksanakan pendataan personel yang selanjutnya secara

berjenjang mengusulkan personel untuk mengikuti pendidikan

latihan keahlian baik di dalam maupun di luar TNI AU yang titik

beratnya dalam rangka meningkatkan kemampuan di bidang

sistem pelaporan keuangan dan barang

(2) Disdikau menyusun program pendidikan dan program

latihan baik di dalam maupun di luar TNI AU dalam rangka

13

meningkatkan kualifikasi khusus personel pengelola keuangan

dan barang untuk dimasukkan dalam program pendidikan

(Prodik) TNI AU dan selanjutnya untuk dikoordinasikan dengan

staf perencanaan dan anggaran TNI Angkatan Udara agar

dibahas terkait pemenuhan anggarannya

(3) Srennaau merekapitulasi rencana anggaran pendidikan

keahlian yang dibutuhkan selanjutnya mengajukan rencana

anggaran pendidikan tersebut secara berjenjang ke Kemhan

melalui mekanisme RKA-KL untuk masuk dalam program dan

anggaran TNI AU

(4) Kemhan (Dirjen Renhan Kemhan)

(a) Merekapitulasi semua kebutuhan TNI AU

termasuk kebutuhan anggaran pendidikan beserta Unit

Organisasi lainya yang disususn menjadi RKA-KL

Kemhan TNI dan diajukan ke Kementrian keuangan

untuk dilaksanakan penelaahan

(b) Menyusun RKA-KL hasil penelaahan dengan

Dirjen Anggaran Kemkeu untuk diajukan ke DPR RI

dalam hal ini Komisi I selanjutnya untuk

dikoordinasikan dalam rapat pembahasan dengan

Komisi I DPR RI sebagai mitra kerja bidang pertahanan

untuk mendapat persetujuan atas program dan

anggaran yang telah disusun

b) Melaksanakan Bimbingan Teknis (Bimtek) dan Sosialisasi

Dalam upaya meningkatkan kualifikasi khusus bagi personel

keuangan dan Pengelola Simak BMN dalam penyusunan laporan

keuangan diperlukan kegiatan Bimtek maupun Kegiatan Sosialisisi

dalam bidang penyusunan laporan keuangan dan penyusunan

Laporan Simak BMN adapun tataran pelaksanaan diantaranya

adalah

14

(1) Diskuau dan Slogau sebagai pembina profesi personel

yang mengawaki bidang akuntansi dan Simak BMN secara

berjenjang mengusulkan kegiatan Bimtek dalam penyusunan

RKA-KL ke Srenaau

(2) Srenaau menelaah usulan rencana anggaran kegiatan

Bimtek baik yang diusulkan Diskuau maupun Slogau sesuai

bidangnya masing-masing selanjutnya mengajukan rencana

anggaran Bimtek dimaksud secara berjenjang ke Kemhan

melalui mekanisme RKA-KL untuk masuk dalam program dan

anggaran TNI AU

(3) Kemhan (Dirjen Renhan Kemhan)

(a) Mereviu dan merekapitulasi semua rencana

kebutuhan TNI AU termasuk anggaran Bimtek beserta

Unit Organisasi lainya yang disusun menjadi RKA-KL

Kemhan TNI dan diajukan ke Kementrian keuangan

untuk dilaksanakan penelaahan

(b) Menyusun RKA-KL hasil penelaahan dengan

Dirjen Anggaran Kemkeu untuk diajukan ke DPR RI

dalam hal ini Komisi I selanjutnya untuk

dikoordinasikan dalam rapat pembahasan dengan

Komisi I DPR RI sebagai mitra kerja bidang pertahanan

untuk mendapat persetujuan atas program dan

anggaran yang telah disusun Setelah semua usulan

disetujui maka pengusul dalah hal ini Diskuau dan

Slogau dapat merencanakan pelaksanaan kegiatan

Bimtek sesuai usulan dalam RKA-KL

2) Strategi kedua Mewujudkan Komitmen Pimpinan Organisasi yang

Optimal Komitmen merupakan sebuah perjanjian atau keterikatan untuk

melakukan sesuatu yang terbaik dalam suatu organisasi Komitmen

pimpinan dalam organisasi tergantung pada banyak pihak hal ini berarti

15

pimpinan tidak bekerja sendiri tetapi harus bekerja sama dengan orang lain

atau bawahannya Kerja sama harus ditunjukkan melalui keterlibatan

pimpinan dalam melaksanakan tugas pokoknya dengan mengarahkan

mempengaruhi mendorong bawahannya kearah berbagai tujuan dalam

organisasi termasuk dalam hal ini mendorong percepatan kualitas

pertanggungjawabab keuangan sebagai konsekuensi atas alokasi anggaran

yang diamanatkan ke UO TNI AU adapun upaya yang dilaksanakan adalah

a) Menetapkan kebijakan peningkatan kesejahteraan bagi

pengelola keuangan negara khususnya di lingkungan UO TNI AU

dengan mengaplikasikan standar biaya kompensasi pengelola

keuangan negara yang sudah disyahkan Peningkatan

kesejahteraan ini akan memotivasi kinerja pegawai dan akan menjadi

medan kerja yang menarik karena kondisi saat ini khususnya

pengelola Simak BMN selain kemampuan mereka belum maksimal

juga motivasi untuk menjadi pengelola Simak BMN sangat rendah

bahkan banyak anggota yang sengaja atas kemauan pribadi untuk

pindah tugas di luar pengelola Simak BMN untuk itu komitmen

pimpinan dalam bentuk perhatian dalam rangka memotivasi dan

menganggap penting pekerjaan yang mereka lakukan sangat

diperlukan Adapun tataran pelaksanaannya antara lain

(1) Slogau dan Diskuau mengajukan kompensasi

Pengelola Keuangan Negara sesuai indek sebagaimana

tertuang dalam standar biaya khusus (SBK) yang telah

ditetapkan Menteri Keuangan

(2) Srenaau menelaah usulan rencana anggaran dan

sedapat mungkin memenuhi kebutuhan biaya sesuai standar

sebagai bentuk pengakuan pentingnya tugas dan peran

mereka selanjutnya mengajukan rencana anggaran dimaksud

secara berjenjang ke Kemhan melalui mekanisme RKA-KL

untuk masuk dalam program dan anggaran TNI AU

16

(3) Kemhan (Dirjen Renhan Kemhan) mereviu dan

merekapitulasi semua rencana kebutuhan TNI AU termasuk

anggaran kompensasi untuk pengelola keuangan serta

pengelola Simak BMN bersama Unit Organisasi lainya yang

disusun menjadi RKA-KL Kemhan TNI dan diajukan ke

Kementrian keuangan untuk dilaksanakan penelaahan

b) Membuat perjanjian kinerja sesuai tugas dan fungsinya

masing-masing terkait pengelolaan keuangan negara Adapun

tataran pelaksanaanya adalah

(1) Kasau Kasau memerintahkan semua pemangku

kepentingan yang terlibat dalam pengelolaan keuangan negara

membuat perjanjian kinerja dan menetapkan target kinerja atas

suber daya yang dimiliki jika target dimaksud tidak dapat

dicapai maka akan dijadikan penilaian kinerja satuannya dan

dijadikan dasar penetapan kebijakan selanjutnya

(2) Srenaau Slogau Disadaau Diskuau membuat

perjanjian kinerja atas target kinerja sesuai tugas dan

fungsinnya masing-masing terkait sistem penyusunan laporan

keuangan dilingkungan TNI AU

(3) Irjenau melaksanakan pengawasan atas perjanjian

kinerja dan melakukan penilaian terhadap upaya-upaya yang

dilakukan masing-masing pemangku kepentingan dalam

penyusunan laporan keuangan dan memberi saran masukan

kepada Kasau untuk menentukan kebijakan selanjutnya

3) Strategi ketiga Mewujudkan sinergitas antara unit akuntasi kuasa

pengguna anggaran (UAKPA) dan unit akuntansi pengguna barang

(UAKPB) Adapun upaya yang dilakukan antara lain

a) Melaksanakan restrukturisasi pengelolaan administrasi simak

BMN dengan menempatkan operator Simak BMN dalam satu tempat tempat secara khusus (clustering) sehingga lebih fokus dalam

17

pengelolaanya khususnya untuk DIPA Satker Pusat

(1) Slogau Slogau mengusulkan pembentukan organisasi

pengelola Simak BMN DIPA Pusat ke Srenaau Karena DIPA

Pusat melibatkan banyak instansi maka perlu sentralisasi

dalam mekanisme pencatatanya sehingga sehingga mudah

dalam pemantauan khususnya terkait masalah TKTM

(2) Srenaau Srenaau dalam hal ini Paban II

melaksanakan pengkajian terkait usulan restrukturisasi

pengelola Simak DIPA Pusat untuk dapat dibahas dalam forum

Wanpor maupun Tiporsi

(3) Irjenau Irjenau memberikan pertimbangan terkait

restrukturisasi dihadapkan temuan di lapangan dan ketentuan

yang berlaku

b) Menyusun sistem operasional dan prosedur terkait kebijakan

pengelolaan Simak BMN di lingkungan TNI Angkatan Udara bersama-

sama dengan Diskuau Adapun tataran pelaksanaanya antara lain

(1) Slogau Slogau menyusun sistem operasional

prosedur (SOP) terkait pengelolaan Simak BMN dilingkungan

TNI Angkatan Udara SOP ini akan dijadikan pedoman

pelaksanaan sehingga terjadi kejelasan di lapangan dengan

disusunya SOP ini diharapkan terjadi keseragaman

pelaksanaan pengadministrasian Simak BMN di lingkungan

TNI Angkatan Udara

(2) Diskuau Diskuau menyusun kebijakan akuntansi

sesuai karakter TNI Angkayan Udara dengan melibatkan

Direktur Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Dirjen

Perbendaharaan kementrian keuangan

18

(3) Irjenau Irjenau memberikan pertimbangan dan saran

masukan terkait penyusunan SOP dan penyusunan Kebijakan

akuntansi di lingkungan TNI Angkatan Udara

4) Strategi Keempat Mewujudkan pelaksanaan mekanisme

rekonsiliasi laporan keuangan yang optimal Upaya-upaya yang perlu

dilaksanakan dan tataran pelaksanaanya antara lain

a) UAKPA melakukan kegiatan akuntansi dan pelaporan tingkat

satuan kerja serta melaksanakan rekonsiliasi dengan badan logistik

menyangkut laporan SIMAK BMN dan KPPN setempat secara

berkala setiap bulan

b) UAPPA-W melakukan kegiatan penggabungan laporan baik

keuangan maupun barang seluruh UAKPA yang berada dalam

wilayah kerjanya serta melaksanakan rekonsiliasi dengan badan

logistik mengenai laporan SIMAK BMN Kotama secara berkala sesuai

ketentuan yang ada

c) UAPPA-E1 melakukan kegiatan penggabungan laporan baik

keuangan maupun barang seluruh UAPPA-W yang berada di wilayah

kerjanya serta UAKPA yang langsung berada di bawahnya Selain

itu UAPPA-E1 juga melaksanakan rekonsiliasi dengan Paban

VISlogau terkait laporan SIMAK BMN sehingga laporan keuangan

Unit Organisasi yang berkualitas dapat terwujud

d) UAPA Unit Akuntansi Instansi pada tingkat Kementerian

NegaraLembaga (Pengguna Anggaran) yang melakukan kegiatan

penggabungan laporan baik keuangan maupun barang seluruh

UAPPA-E1 yang berada di bawahnya

e) UAKPB menyampaikan laporan BMN disertai CaLBMN beserta

ADK tiap semester dan tahunan ke Kantor Pelayanan Kekayaan

Negara dan Lelang (KPKNL) UAKPB melakukan rekonsiliasi

pemutakhiran data BMN dengan KPKNL setiap semester

19

f) UAKPA menyampaikan Laporan Keuangan beserta ADK

kepada UAPPA-W untuk digabungkan setelah dilakukan rekonsiliasi

dengan KPPN setiap bulan semester I dan tahunan Untuk

Laporan Keuangan Semester I dan Tahunan disertai dengan CaLK

g) UAKPB menyampaikan Laporan BMN disertai CaLBMN

beserta ADK ke UAPPB-W untuk digabungkan setiap semester dan

tahunan UAKPB Kantor Pusat menyampaikan Laporan BMN

beserta ADK ke UAPPB-E1 untuk digabungkan setiap Semester dan

Tahunan

Penutup

10 Kesimpulan Sebagai hasil akhir dari penulisan dan pembahasan naskah tentang

optimalisasi penyusunan laporan keuangan guna mewujudkan opini wajar tanpa

pengecualian dalam rangka mendukung tugas TNI Angkatan Udara ini maka penulis

dapat mengambil beberapa kesimpulan sebagai berikut

a Proses penyusunan laporan keuangan sampai kurun waktu 2017 dalam

perkembangannya belum sepenuhnya mampu menunjukkan laporan keuangan

yang berkualitas terlihat dari hasil laporan keuangan yang masih terdapat ketidak

sesuaian dalam pelaporan Simak dan Saiba yang berakibat pada didapatkanya

opini Wajar Dengan Pengecualian (WDP) yang diberikan oleh BPK

b Opini WDP yang diberikan BPK dimaksud harus memberikan stimulus

kepada pengelola keuangan dilingkungan kemhanTNI untuk mulai berbenah dan

memacu atas ketertinggalannya dalam hal mekanisme pengelolaan keuangan

negara Kondisi ini harus ditanggapi dengan positif oleh seluruh stake holder dan

dijadikan pintu masuk ke arah perubahan

c Dari temuan BPK terhadap laporan keuangan dimaksud didapat bahwa

mekanisme pelaporan dalam rangka pengungkapan pertanggungjawaban

keuangan di Lingkungan KemhanTNI termasuk TNI AU belum dapat

dipertanggungjawabkan hal ini terjadi antara lain oleh beberapa permasalahan

pertama kurangnya pengetahuan dan pemahaman baik dari pengelola anggaran

20

maupun pengelola barang dalam penyusunan laporan keuangan yang sesuai

dengan ketentuan kedua kurangnya komitmen pimpinan dalam pengelolaan

keuangan di lingkungan UO TNI AU ketiga kurangnya sinergitas antara unit

akuntasi kuasa pengguna anggaran (UAKPA) dan unit akuntansi pengguna barang

(UAKPB) keempat pelaksanaan mekanisme rekonsiliasi yang belum optimal

d Guna meningkatkan penyusunan Laporan Keuangan (LK) UO TNI Angkatan

Udara sebagai bagian dari LK Kemhan Perlu dilakukan upaya-upaya strategis

yaitu Upaya dan strategi peningkatan kualitas laporan keuangan TNI AU melalui

peningkatan pengetahuan dan pemahaman baik dari pengelola anggaran

komitmen pimpinan dalam pengelolaan keuangan negara mewujudkan optimalnya

pelaksanaan mekanisme rekonsiliasi antara Sistem Akuntansi Keuangan (SAK)

dan Sistem Informasi Manajemen Akuntansi Keuangan Barang Milik Negara

(SIMAK BMN) dan mampu menyumbangkan penyelesaian permasalahan LK

KemhanTNI dalam perbaikan terhadap opini WDP yang diberikan BPK RI

11 Saran Setelah membahas naskah tentang optimalisasi penyusunan laporan

keuangan guna mewujudkan opini wajar tanpa pengecualian dalam rangka mendukung tugas TNI

Angkatan Udara ini maka dapat penulis berikan saran yang antara lain

a Perlu upaya perbaikan-perbaikan sesuai rekomendasi yang diberikan oleh

BPK RI yang dilakukan oleh Kementrian Pertahanan yang salah satunya adalah

dengan membentuk tim yang mampu membimbing para operator Simak dan Saiba

untuk berkoordinasi dan konsultasi secara intensif dengan Kementerian Keuangan

dan instansi terkait dalam rangka menyelesaikan permasalahan tersebut

b Perlunya merevisi kurikulum pendidikan Korps keuangan dan Korps

Pembekalan khususnya pada bidang pengelolaan keuangan negara yang

disesuaikan dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP)

c Peran APIP perlu ditingkatkan dalam melaksanakan pengawasan

khususnya disaat melaksanakan review terhadap laporan keuangan dalam rangka

penyempurnaan penyusunan laporan keuangan TNI AU

21

12 Wusana kata Demikianlah penyusunan naskah tentang Optimalisasi

Penyusunan Laporan Keuangan Guna Mewujudkan Opini Wajar Tanpa Pengecualian

Dalam Rangka Mendukung Tugas TNI Angkatan Udara dibuat sebagai sumbangan

pemikiran dan bahan masukan bagi pimpinan dalam menentukan kebijakan lebih lanjut

Jakarta September 2018

22

UU Permen Keppres

Republik Indonesia 2004 Undang-Undang RI Nomor 34 Tahun 2004 Tentang Tentara Nasional Indonesia Jakarta Sekretariat Negara

Republik Indonesia 2004 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2004

Tentang Pemeriksaan Pengelolaan Dan Tanggung Jawab Keuangan Negara Jakarta Sekretariat Negara

Menkeu 2015 Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor

177PMK052015 Tentang Pedoman Penyusunan Dan Penyampaian Laporan Keuangan Kementerian NegaraLembaga Jakarta Kepala Biro Umum

Menhan 2016 Peraturan Menteri Pertahanan Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2016

Tentang Sistem Akuntansi Dan Pelaporan Keuangan Instansi Di Lingkungan Kementerian Pertahanan Dan Tentara Nasional Indonesia Jakarta

Kapusku 2015 Juklak Kapusku Kemhan No Juklak06aVII2015 tentang Perubahan

Penyusunan Lapku di Lingkungan Kemhan dan TNI Jakarta Buku Mursyidi 2013 Akuntansi Pemerintahan di Indonesia Refika Aditama Bandung h 59 RE Freeman Strategic Management A Stakeholders Approach Fitman Boston1984

h37 Internet httpsidmwikipediaorg

DAFTAR PUSTAKA

13

meningkatkan kualifikasi khusus personel pengelola keuangan

dan barang untuk dimasukkan dalam program pendidikan

(Prodik) TNI AU dan selanjutnya untuk dikoordinasikan dengan

staf perencanaan dan anggaran TNI Angkatan Udara agar

dibahas terkait pemenuhan anggarannya

(3) Srennaau merekapitulasi rencana anggaran pendidikan

keahlian yang dibutuhkan selanjutnya mengajukan rencana

anggaran pendidikan tersebut secara berjenjang ke Kemhan

melalui mekanisme RKA-KL untuk masuk dalam program dan

anggaran TNI AU

(4) Kemhan (Dirjen Renhan Kemhan)

(a) Merekapitulasi semua kebutuhan TNI AU

termasuk kebutuhan anggaran pendidikan beserta Unit

Organisasi lainya yang disususn menjadi RKA-KL

Kemhan TNI dan diajukan ke Kementrian keuangan

untuk dilaksanakan penelaahan

(b) Menyusun RKA-KL hasil penelaahan dengan

Dirjen Anggaran Kemkeu untuk diajukan ke DPR RI

dalam hal ini Komisi I selanjutnya untuk

dikoordinasikan dalam rapat pembahasan dengan

Komisi I DPR RI sebagai mitra kerja bidang pertahanan

untuk mendapat persetujuan atas program dan

anggaran yang telah disusun

b) Melaksanakan Bimbingan Teknis (Bimtek) dan Sosialisasi

Dalam upaya meningkatkan kualifikasi khusus bagi personel

keuangan dan Pengelola Simak BMN dalam penyusunan laporan

keuangan diperlukan kegiatan Bimtek maupun Kegiatan Sosialisisi

dalam bidang penyusunan laporan keuangan dan penyusunan

Laporan Simak BMN adapun tataran pelaksanaan diantaranya

adalah

14

(1) Diskuau dan Slogau sebagai pembina profesi personel

yang mengawaki bidang akuntansi dan Simak BMN secara

berjenjang mengusulkan kegiatan Bimtek dalam penyusunan

RKA-KL ke Srenaau

(2) Srenaau menelaah usulan rencana anggaran kegiatan

Bimtek baik yang diusulkan Diskuau maupun Slogau sesuai

bidangnya masing-masing selanjutnya mengajukan rencana

anggaran Bimtek dimaksud secara berjenjang ke Kemhan

melalui mekanisme RKA-KL untuk masuk dalam program dan

anggaran TNI AU

(3) Kemhan (Dirjen Renhan Kemhan)

(a) Mereviu dan merekapitulasi semua rencana

kebutuhan TNI AU termasuk anggaran Bimtek beserta

Unit Organisasi lainya yang disusun menjadi RKA-KL

Kemhan TNI dan diajukan ke Kementrian keuangan

untuk dilaksanakan penelaahan

(b) Menyusun RKA-KL hasil penelaahan dengan

Dirjen Anggaran Kemkeu untuk diajukan ke DPR RI

dalam hal ini Komisi I selanjutnya untuk

dikoordinasikan dalam rapat pembahasan dengan

Komisi I DPR RI sebagai mitra kerja bidang pertahanan

untuk mendapat persetujuan atas program dan

anggaran yang telah disusun Setelah semua usulan

disetujui maka pengusul dalah hal ini Diskuau dan

Slogau dapat merencanakan pelaksanaan kegiatan

Bimtek sesuai usulan dalam RKA-KL

2) Strategi kedua Mewujudkan Komitmen Pimpinan Organisasi yang

Optimal Komitmen merupakan sebuah perjanjian atau keterikatan untuk

melakukan sesuatu yang terbaik dalam suatu organisasi Komitmen

pimpinan dalam organisasi tergantung pada banyak pihak hal ini berarti

15

pimpinan tidak bekerja sendiri tetapi harus bekerja sama dengan orang lain

atau bawahannya Kerja sama harus ditunjukkan melalui keterlibatan

pimpinan dalam melaksanakan tugas pokoknya dengan mengarahkan

mempengaruhi mendorong bawahannya kearah berbagai tujuan dalam

organisasi termasuk dalam hal ini mendorong percepatan kualitas

pertanggungjawabab keuangan sebagai konsekuensi atas alokasi anggaran

yang diamanatkan ke UO TNI AU adapun upaya yang dilaksanakan adalah

a) Menetapkan kebijakan peningkatan kesejahteraan bagi

pengelola keuangan negara khususnya di lingkungan UO TNI AU

dengan mengaplikasikan standar biaya kompensasi pengelola

keuangan negara yang sudah disyahkan Peningkatan

kesejahteraan ini akan memotivasi kinerja pegawai dan akan menjadi

medan kerja yang menarik karena kondisi saat ini khususnya

pengelola Simak BMN selain kemampuan mereka belum maksimal

juga motivasi untuk menjadi pengelola Simak BMN sangat rendah

bahkan banyak anggota yang sengaja atas kemauan pribadi untuk

pindah tugas di luar pengelola Simak BMN untuk itu komitmen

pimpinan dalam bentuk perhatian dalam rangka memotivasi dan

menganggap penting pekerjaan yang mereka lakukan sangat

diperlukan Adapun tataran pelaksanaannya antara lain

(1) Slogau dan Diskuau mengajukan kompensasi

Pengelola Keuangan Negara sesuai indek sebagaimana

tertuang dalam standar biaya khusus (SBK) yang telah

ditetapkan Menteri Keuangan

(2) Srenaau menelaah usulan rencana anggaran dan

sedapat mungkin memenuhi kebutuhan biaya sesuai standar

sebagai bentuk pengakuan pentingnya tugas dan peran

mereka selanjutnya mengajukan rencana anggaran dimaksud

secara berjenjang ke Kemhan melalui mekanisme RKA-KL

untuk masuk dalam program dan anggaran TNI AU

16

(3) Kemhan (Dirjen Renhan Kemhan) mereviu dan

merekapitulasi semua rencana kebutuhan TNI AU termasuk

anggaran kompensasi untuk pengelola keuangan serta

pengelola Simak BMN bersama Unit Organisasi lainya yang

disusun menjadi RKA-KL Kemhan TNI dan diajukan ke

Kementrian keuangan untuk dilaksanakan penelaahan

b) Membuat perjanjian kinerja sesuai tugas dan fungsinya

masing-masing terkait pengelolaan keuangan negara Adapun

tataran pelaksanaanya adalah

(1) Kasau Kasau memerintahkan semua pemangku

kepentingan yang terlibat dalam pengelolaan keuangan negara

membuat perjanjian kinerja dan menetapkan target kinerja atas

suber daya yang dimiliki jika target dimaksud tidak dapat

dicapai maka akan dijadikan penilaian kinerja satuannya dan

dijadikan dasar penetapan kebijakan selanjutnya

(2) Srenaau Slogau Disadaau Diskuau membuat

perjanjian kinerja atas target kinerja sesuai tugas dan

fungsinnya masing-masing terkait sistem penyusunan laporan

keuangan dilingkungan TNI AU

(3) Irjenau melaksanakan pengawasan atas perjanjian

kinerja dan melakukan penilaian terhadap upaya-upaya yang

dilakukan masing-masing pemangku kepentingan dalam

penyusunan laporan keuangan dan memberi saran masukan

kepada Kasau untuk menentukan kebijakan selanjutnya

3) Strategi ketiga Mewujudkan sinergitas antara unit akuntasi kuasa

pengguna anggaran (UAKPA) dan unit akuntansi pengguna barang

(UAKPB) Adapun upaya yang dilakukan antara lain

a) Melaksanakan restrukturisasi pengelolaan administrasi simak

BMN dengan menempatkan operator Simak BMN dalam satu tempat tempat secara khusus (clustering) sehingga lebih fokus dalam

17

pengelolaanya khususnya untuk DIPA Satker Pusat

(1) Slogau Slogau mengusulkan pembentukan organisasi

pengelola Simak BMN DIPA Pusat ke Srenaau Karena DIPA

Pusat melibatkan banyak instansi maka perlu sentralisasi

dalam mekanisme pencatatanya sehingga sehingga mudah

dalam pemantauan khususnya terkait masalah TKTM

(2) Srenaau Srenaau dalam hal ini Paban II

melaksanakan pengkajian terkait usulan restrukturisasi

pengelola Simak DIPA Pusat untuk dapat dibahas dalam forum

Wanpor maupun Tiporsi

(3) Irjenau Irjenau memberikan pertimbangan terkait

restrukturisasi dihadapkan temuan di lapangan dan ketentuan

yang berlaku

b) Menyusun sistem operasional dan prosedur terkait kebijakan

pengelolaan Simak BMN di lingkungan TNI Angkatan Udara bersama-

sama dengan Diskuau Adapun tataran pelaksanaanya antara lain

(1) Slogau Slogau menyusun sistem operasional

prosedur (SOP) terkait pengelolaan Simak BMN dilingkungan

TNI Angkatan Udara SOP ini akan dijadikan pedoman

pelaksanaan sehingga terjadi kejelasan di lapangan dengan

disusunya SOP ini diharapkan terjadi keseragaman

pelaksanaan pengadministrasian Simak BMN di lingkungan

TNI Angkatan Udara

(2) Diskuau Diskuau menyusun kebijakan akuntansi

sesuai karakter TNI Angkayan Udara dengan melibatkan

Direktur Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Dirjen

Perbendaharaan kementrian keuangan

18

(3) Irjenau Irjenau memberikan pertimbangan dan saran

masukan terkait penyusunan SOP dan penyusunan Kebijakan

akuntansi di lingkungan TNI Angkatan Udara

4) Strategi Keempat Mewujudkan pelaksanaan mekanisme

rekonsiliasi laporan keuangan yang optimal Upaya-upaya yang perlu

dilaksanakan dan tataran pelaksanaanya antara lain

a) UAKPA melakukan kegiatan akuntansi dan pelaporan tingkat

satuan kerja serta melaksanakan rekonsiliasi dengan badan logistik

menyangkut laporan SIMAK BMN dan KPPN setempat secara

berkala setiap bulan

b) UAPPA-W melakukan kegiatan penggabungan laporan baik

keuangan maupun barang seluruh UAKPA yang berada dalam

wilayah kerjanya serta melaksanakan rekonsiliasi dengan badan

logistik mengenai laporan SIMAK BMN Kotama secara berkala sesuai

ketentuan yang ada

c) UAPPA-E1 melakukan kegiatan penggabungan laporan baik

keuangan maupun barang seluruh UAPPA-W yang berada di wilayah

kerjanya serta UAKPA yang langsung berada di bawahnya Selain

itu UAPPA-E1 juga melaksanakan rekonsiliasi dengan Paban

VISlogau terkait laporan SIMAK BMN sehingga laporan keuangan

Unit Organisasi yang berkualitas dapat terwujud

d) UAPA Unit Akuntansi Instansi pada tingkat Kementerian

NegaraLembaga (Pengguna Anggaran) yang melakukan kegiatan

penggabungan laporan baik keuangan maupun barang seluruh

UAPPA-E1 yang berada di bawahnya

e) UAKPB menyampaikan laporan BMN disertai CaLBMN beserta

ADK tiap semester dan tahunan ke Kantor Pelayanan Kekayaan

Negara dan Lelang (KPKNL) UAKPB melakukan rekonsiliasi

pemutakhiran data BMN dengan KPKNL setiap semester

19

f) UAKPA menyampaikan Laporan Keuangan beserta ADK

kepada UAPPA-W untuk digabungkan setelah dilakukan rekonsiliasi

dengan KPPN setiap bulan semester I dan tahunan Untuk

Laporan Keuangan Semester I dan Tahunan disertai dengan CaLK

g) UAKPB menyampaikan Laporan BMN disertai CaLBMN

beserta ADK ke UAPPB-W untuk digabungkan setiap semester dan

tahunan UAKPB Kantor Pusat menyampaikan Laporan BMN

beserta ADK ke UAPPB-E1 untuk digabungkan setiap Semester dan

Tahunan

Penutup

10 Kesimpulan Sebagai hasil akhir dari penulisan dan pembahasan naskah tentang

optimalisasi penyusunan laporan keuangan guna mewujudkan opini wajar tanpa

pengecualian dalam rangka mendukung tugas TNI Angkatan Udara ini maka penulis

dapat mengambil beberapa kesimpulan sebagai berikut

a Proses penyusunan laporan keuangan sampai kurun waktu 2017 dalam

perkembangannya belum sepenuhnya mampu menunjukkan laporan keuangan

yang berkualitas terlihat dari hasil laporan keuangan yang masih terdapat ketidak

sesuaian dalam pelaporan Simak dan Saiba yang berakibat pada didapatkanya

opini Wajar Dengan Pengecualian (WDP) yang diberikan oleh BPK

b Opini WDP yang diberikan BPK dimaksud harus memberikan stimulus

kepada pengelola keuangan dilingkungan kemhanTNI untuk mulai berbenah dan

memacu atas ketertinggalannya dalam hal mekanisme pengelolaan keuangan

negara Kondisi ini harus ditanggapi dengan positif oleh seluruh stake holder dan

dijadikan pintu masuk ke arah perubahan

c Dari temuan BPK terhadap laporan keuangan dimaksud didapat bahwa

mekanisme pelaporan dalam rangka pengungkapan pertanggungjawaban

keuangan di Lingkungan KemhanTNI termasuk TNI AU belum dapat

dipertanggungjawabkan hal ini terjadi antara lain oleh beberapa permasalahan

pertama kurangnya pengetahuan dan pemahaman baik dari pengelola anggaran

20

maupun pengelola barang dalam penyusunan laporan keuangan yang sesuai

dengan ketentuan kedua kurangnya komitmen pimpinan dalam pengelolaan

keuangan di lingkungan UO TNI AU ketiga kurangnya sinergitas antara unit

akuntasi kuasa pengguna anggaran (UAKPA) dan unit akuntansi pengguna barang

(UAKPB) keempat pelaksanaan mekanisme rekonsiliasi yang belum optimal

d Guna meningkatkan penyusunan Laporan Keuangan (LK) UO TNI Angkatan

Udara sebagai bagian dari LK Kemhan Perlu dilakukan upaya-upaya strategis

yaitu Upaya dan strategi peningkatan kualitas laporan keuangan TNI AU melalui

peningkatan pengetahuan dan pemahaman baik dari pengelola anggaran

komitmen pimpinan dalam pengelolaan keuangan negara mewujudkan optimalnya

pelaksanaan mekanisme rekonsiliasi antara Sistem Akuntansi Keuangan (SAK)

dan Sistem Informasi Manajemen Akuntansi Keuangan Barang Milik Negara

(SIMAK BMN) dan mampu menyumbangkan penyelesaian permasalahan LK

KemhanTNI dalam perbaikan terhadap opini WDP yang diberikan BPK RI

11 Saran Setelah membahas naskah tentang optimalisasi penyusunan laporan

keuangan guna mewujudkan opini wajar tanpa pengecualian dalam rangka mendukung tugas TNI

Angkatan Udara ini maka dapat penulis berikan saran yang antara lain

a Perlu upaya perbaikan-perbaikan sesuai rekomendasi yang diberikan oleh

BPK RI yang dilakukan oleh Kementrian Pertahanan yang salah satunya adalah

dengan membentuk tim yang mampu membimbing para operator Simak dan Saiba

untuk berkoordinasi dan konsultasi secara intensif dengan Kementerian Keuangan

dan instansi terkait dalam rangka menyelesaikan permasalahan tersebut

b Perlunya merevisi kurikulum pendidikan Korps keuangan dan Korps

Pembekalan khususnya pada bidang pengelolaan keuangan negara yang

disesuaikan dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP)

c Peran APIP perlu ditingkatkan dalam melaksanakan pengawasan

khususnya disaat melaksanakan review terhadap laporan keuangan dalam rangka

penyempurnaan penyusunan laporan keuangan TNI AU

21

12 Wusana kata Demikianlah penyusunan naskah tentang Optimalisasi

Penyusunan Laporan Keuangan Guna Mewujudkan Opini Wajar Tanpa Pengecualian

Dalam Rangka Mendukung Tugas TNI Angkatan Udara dibuat sebagai sumbangan

pemikiran dan bahan masukan bagi pimpinan dalam menentukan kebijakan lebih lanjut

Jakarta September 2018

22

UU Permen Keppres

Republik Indonesia 2004 Undang-Undang RI Nomor 34 Tahun 2004 Tentang Tentara Nasional Indonesia Jakarta Sekretariat Negara

Republik Indonesia 2004 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2004

Tentang Pemeriksaan Pengelolaan Dan Tanggung Jawab Keuangan Negara Jakarta Sekretariat Negara

Menkeu 2015 Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor

177PMK052015 Tentang Pedoman Penyusunan Dan Penyampaian Laporan Keuangan Kementerian NegaraLembaga Jakarta Kepala Biro Umum

Menhan 2016 Peraturan Menteri Pertahanan Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2016

Tentang Sistem Akuntansi Dan Pelaporan Keuangan Instansi Di Lingkungan Kementerian Pertahanan Dan Tentara Nasional Indonesia Jakarta

Kapusku 2015 Juklak Kapusku Kemhan No Juklak06aVII2015 tentang Perubahan

Penyusunan Lapku di Lingkungan Kemhan dan TNI Jakarta Buku Mursyidi 2013 Akuntansi Pemerintahan di Indonesia Refika Aditama Bandung h 59 RE Freeman Strategic Management A Stakeholders Approach Fitman Boston1984

h37 Internet httpsidmwikipediaorg

DAFTAR PUSTAKA

14

(1) Diskuau dan Slogau sebagai pembina profesi personel

yang mengawaki bidang akuntansi dan Simak BMN secara

berjenjang mengusulkan kegiatan Bimtek dalam penyusunan

RKA-KL ke Srenaau

(2) Srenaau menelaah usulan rencana anggaran kegiatan

Bimtek baik yang diusulkan Diskuau maupun Slogau sesuai

bidangnya masing-masing selanjutnya mengajukan rencana

anggaran Bimtek dimaksud secara berjenjang ke Kemhan

melalui mekanisme RKA-KL untuk masuk dalam program dan

anggaran TNI AU

(3) Kemhan (Dirjen Renhan Kemhan)

(a) Mereviu dan merekapitulasi semua rencana

kebutuhan TNI AU termasuk anggaran Bimtek beserta

Unit Organisasi lainya yang disusun menjadi RKA-KL

Kemhan TNI dan diajukan ke Kementrian keuangan

untuk dilaksanakan penelaahan

(b) Menyusun RKA-KL hasil penelaahan dengan

Dirjen Anggaran Kemkeu untuk diajukan ke DPR RI

dalam hal ini Komisi I selanjutnya untuk

dikoordinasikan dalam rapat pembahasan dengan

Komisi I DPR RI sebagai mitra kerja bidang pertahanan

untuk mendapat persetujuan atas program dan

anggaran yang telah disusun Setelah semua usulan

disetujui maka pengusul dalah hal ini Diskuau dan

Slogau dapat merencanakan pelaksanaan kegiatan

Bimtek sesuai usulan dalam RKA-KL

2) Strategi kedua Mewujudkan Komitmen Pimpinan Organisasi yang

Optimal Komitmen merupakan sebuah perjanjian atau keterikatan untuk

melakukan sesuatu yang terbaik dalam suatu organisasi Komitmen

pimpinan dalam organisasi tergantung pada banyak pihak hal ini berarti

15

pimpinan tidak bekerja sendiri tetapi harus bekerja sama dengan orang lain

atau bawahannya Kerja sama harus ditunjukkan melalui keterlibatan

pimpinan dalam melaksanakan tugas pokoknya dengan mengarahkan

mempengaruhi mendorong bawahannya kearah berbagai tujuan dalam

organisasi termasuk dalam hal ini mendorong percepatan kualitas

pertanggungjawabab keuangan sebagai konsekuensi atas alokasi anggaran

yang diamanatkan ke UO TNI AU adapun upaya yang dilaksanakan adalah

a) Menetapkan kebijakan peningkatan kesejahteraan bagi

pengelola keuangan negara khususnya di lingkungan UO TNI AU

dengan mengaplikasikan standar biaya kompensasi pengelola

keuangan negara yang sudah disyahkan Peningkatan

kesejahteraan ini akan memotivasi kinerja pegawai dan akan menjadi

medan kerja yang menarik karena kondisi saat ini khususnya

pengelola Simak BMN selain kemampuan mereka belum maksimal

juga motivasi untuk menjadi pengelola Simak BMN sangat rendah

bahkan banyak anggota yang sengaja atas kemauan pribadi untuk

pindah tugas di luar pengelola Simak BMN untuk itu komitmen

pimpinan dalam bentuk perhatian dalam rangka memotivasi dan

menganggap penting pekerjaan yang mereka lakukan sangat

diperlukan Adapun tataran pelaksanaannya antara lain

(1) Slogau dan Diskuau mengajukan kompensasi

Pengelola Keuangan Negara sesuai indek sebagaimana

tertuang dalam standar biaya khusus (SBK) yang telah

ditetapkan Menteri Keuangan

(2) Srenaau menelaah usulan rencana anggaran dan

sedapat mungkin memenuhi kebutuhan biaya sesuai standar

sebagai bentuk pengakuan pentingnya tugas dan peran

mereka selanjutnya mengajukan rencana anggaran dimaksud

secara berjenjang ke Kemhan melalui mekanisme RKA-KL

untuk masuk dalam program dan anggaran TNI AU

16

(3) Kemhan (Dirjen Renhan Kemhan) mereviu dan

merekapitulasi semua rencana kebutuhan TNI AU termasuk

anggaran kompensasi untuk pengelola keuangan serta

pengelola Simak BMN bersama Unit Organisasi lainya yang

disusun menjadi RKA-KL Kemhan TNI dan diajukan ke

Kementrian keuangan untuk dilaksanakan penelaahan

b) Membuat perjanjian kinerja sesuai tugas dan fungsinya

masing-masing terkait pengelolaan keuangan negara Adapun

tataran pelaksanaanya adalah

(1) Kasau Kasau memerintahkan semua pemangku

kepentingan yang terlibat dalam pengelolaan keuangan negara

membuat perjanjian kinerja dan menetapkan target kinerja atas

suber daya yang dimiliki jika target dimaksud tidak dapat

dicapai maka akan dijadikan penilaian kinerja satuannya dan

dijadikan dasar penetapan kebijakan selanjutnya

(2) Srenaau Slogau Disadaau Diskuau membuat

perjanjian kinerja atas target kinerja sesuai tugas dan

fungsinnya masing-masing terkait sistem penyusunan laporan

keuangan dilingkungan TNI AU

(3) Irjenau melaksanakan pengawasan atas perjanjian

kinerja dan melakukan penilaian terhadap upaya-upaya yang

dilakukan masing-masing pemangku kepentingan dalam

penyusunan laporan keuangan dan memberi saran masukan

kepada Kasau untuk menentukan kebijakan selanjutnya

3) Strategi ketiga Mewujudkan sinergitas antara unit akuntasi kuasa

pengguna anggaran (UAKPA) dan unit akuntansi pengguna barang

(UAKPB) Adapun upaya yang dilakukan antara lain

a) Melaksanakan restrukturisasi pengelolaan administrasi simak

BMN dengan menempatkan operator Simak BMN dalam satu tempat tempat secara khusus (clustering) sehingga lebih fokus dalam

17

pengelolaanya khususnya untuk DIPA Satker Pusat

(1) Slogau Slogau mengusulkan pembentukan organisasi

pengelola Simak BMN DIPA Pusat ke Srenaau Karena DIPA

Pusat melibatkan banyak instansi maka perlu sentralisasi

dalam mekanisme pencatatanya sehingga sehingga mudah

dalam pemantauan khususnya terkait masalah TKTM

(2) Srenaau Srenaau dalam hal ini Paban II

melaksanakan pengkajian terkait usulan restrukturisasi

pengelola Simak DIPA Pusat untuk dapat dibahas dalam forum

Wanpor maupun Tiporsi

(3) Irjenau Irjenau memberikan pertimbangan terkait

restrukturisasi dihadapkan temuan di lapangan dan ketentuan

yang berlaku

b) Menyusun sistem operasional dan prosedur terkait kebijakan

pengelolaan Simak BMN di lingkungan TNI Angkatan Udara bersama-

sama dengan Diskuau Adapun tataran pelaksanaanya antara lain

(1) Slogau Slogau menyusun sistem operasional

prosedur (SOP) terkait pengelolaan Simak BMN dilingkungan

TNI Angkatan Udara SOP ini akan dijadikan pedoman

pelaksanaan sehingga terjadi kejelasan di lapangan dengan

disusunya SOP ini diharapkan terjadi keseragaman

pelaksanaan pengadministrasian Simak BMN di lingkungan

TNI Angkatan Udara

(2) Diskuau Diskuau menyusun kebijakan akuntansi

sesuai karakter TNI Angkayan Udara dengan melibatkan

Direktur Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Dirjen

Perbendaharaan kementrian keuangan

18

(3) Irjenau Irjenau memberikan pertimbangan dan saran

masukan terkait penyusunan SOP dan penyusunan Kebijakan

akuntansi di lingkungan TNI Angkatan Udara

4) Strategi Keempat Mewujudkan pelaksanaan mekanisme

rekonsiliasi laporan keuangan yang optimal Upaya-upaya yang perlu

dilaksanakan dan tataran pelaksanaanya antara lain

a) UAKPA melakukan kegiatan akuntansi dan pelaporan tingkat

satuan kerja serta melaksanakan rekonsiliasi dengan badan logistik

menyangkut laporan SIMAK BMN dan KPPN setempat secara

berkala setiap bulan

b) UAPPA-W melakukan kegiatan penggabungan laporan baik

keuangan maupun barang seluruh UAKPA yang berada dalam

wilayah kerjanya serta melaksanakan rekonsiliasi dengan badan

logistik mengenai laporan SIMAK BMN Kotama secara berkala sesuai

ketentuan yang ada

c) UAPPA-E1 melakukan kegiatan penggabungan laporan baik

keuangan maupun barang seluruh UAPPA-W yang berada di wilayah

kerjanya serta UAKPA yang langsung berada di bawahnya Selain

itu UAPPA-E1 juga melaksanakan rekonsiliasi dengan Paban

VISlogau terkait laporan SIMAK BMN sehingga laporan keuangan

Unit Organisasi yang berkualitas dapat terwujud

d) UAPA Unit Akuntansi Instansi pada tingkat Kementerian

NegaraLembaga (Pengguna Anggaran) yang melakukan kegiatan

penggabungan laporan baik keuangan maupun barang seluruh

UAPPA-E1 yang berada di bawahnya

e) UAKPB menyampaikan laporan BMN disertai CaLBMN beserta

ADK tiap semester dan tahunan ke Kantor Pelayanan Kekayaan

Negara dan Lelang (KPKNL) UAKPB melakukan rekonsiliasi

pemutakhiran data BMN dengan KPKNL setiap semester

19

f) UAKPA menyampaikan Laporan Keuangan beserta ADK

kepada UAPPA-W untuk digabungkan setelah dilakukan rekonsiliasi

dengan KPPN setiap bulan semester I dan tahunan Untuk

Laporan Keuangan Semester I dan Tahunan disertai dengan CaLK

g) UAKPB menyampaikan Laporan BMN disertai CaLBMN

beserta ADK ke UAPPB-W untuk digabungkan setiap semester dan

tahunan UAKPB Kantor Pusat menyampaikan Laporan BMN

beserta ADK ke UAPPB-E1 untuk digabungkan setiap Semester dan

Tahunan

Penutup

10 Kesimpulan Sebagai hasil akhir dari penulisan dan pembahasan naskah tentang

optimalisasi penyusunan laporan keuangan guna mewujudkan opini wajar tanpa

pengecualian dalam rangka mendukung tugas TNI Angkatan Udara ini maka penulis

dapat mengambil beberapa kesimpulan sebagai berikut

a Proses penyusunan laporan keuangan sampai kurun waktu 2017 dalam

perkembangannya belum sepenuhnya mampu menunjukkan laporan keuangan

yang berkualitas terlihat dari hasil laporan keuangan yang masih terdapat ketidak

sesuaian dalam pelaporan Simak dan Saiba yang berakibat pada didapatkanya

opini Wajar Dengan Pengecualian (WDP) yang diberikan oleh BPK

b Opini WDP yang diberikan BPK dimaksud harus memberikan stimulus

kepada pengelola keuangan dilingkungan kemhanTNI untuk mulai berbenah dan

memacu atas ketertinggalannya dalam hal mekanisme pengelolaan keuangan

negara Kondisi ini harus ditanggapi dengan positif oleh seluruh stake holder dan

dijadikan pintu masuk ke arah perubahan

c Dari temuan BPK terhadap laporan keuangan dimaksud didapat bahwa

mekanisme pelaporan dalam rangka pengungkapan pertanggungjawaban

keuangan di Lingkungan KemhanTNI termasuk TNI AU belum dapat

dipertanggungjawabkan hal ini terjadi antara lain oleh beberapa permasalahan

pertama kurangnya pengetahuan dan pemahaman baik dari pengelola anggaran

20

maupun pengelola barang dalam penyusunan laporan keuangan yang sesuai

dengan ketentuan kedua kurangnya komitmen pimpinan dalam pengelolaan

keuangan di lingkungan UO TNI AU ketiga kurangnya sinergitas antara unit

akuntasi kuasa pengguna anggaran (UAKPA) dan unit akuntansi pengguna barang

(UAKPB) keempat pelaksanaan mekanisme rekonsiliasi yang belum optimal

d Guna meningkatkan penyusunan Laporan Keuangan (LK) UO TNI Angkatan

Udara sebagai bagian dari LK Kemhan Perlu dilakukan upaya-upaya strategis

yaitu Upaya dan strategi peningkatan kualitas laporan keuangan TNI AU melalui

peningkatan pengetahuan dan pemahaman baik dari pengelola anggaran

komitmen pimpinan dalam pengelolaan keuangan negara mewujudkan optimalnya

pelaksanaan mekanisme rekonsiliasi antara Sistem Akuntansi Keuangan (SAK)

dan Sistem Informasi Manajemen Akuntansi Keuangan Barang Milik Negara

(SIMAK BMN) dan mampu menyumbangkan penyelesaian permasalahan LK

KemhanTNI dalam perbaikan terhadap opini WDP yang diberikan BPK RI

11 Saran Setelah membahas naskah tentang optimalisasi penyusunan laporan

keuangan guna mewujudkan opini wajar tanpa pengecualian dalam rangka mendukung tugas TNI

Angkatan Udara ini maka dapat penulis berikan saran yang antara lain

a Perlu upaya perbaikan-perbaikan sesuai rekomendasi yang diberikan oleh

BPK RI yang dilakukan oleh Kementrian Pertahanan yang salah satunya adalah

dengan membentuk tim yang mampu membimbing para operator Simak dan Saiba

untuk berkoordinasi dan konsultasi secara intensif dengan Kementerian Keuangan

dan instansi terkait dalam rangka menyelesaikan permasalahan tersebut

b Perlunya merevisi kurikulum pendidikan Korps keuangan dan Korps

Pembekalan khususnya pada bidang pengelolaan keuangan negara yang

disesuaikan dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP)

c Peran APIP perlu ditingkatkan dalam melaksanakan pengawasan

khususnya disaat melaksanakan review terhadap laporan keuangan dalam rangka

penyempurnaan penyusunan laporan keuangan TNI AU

21

12 Wusana kata Demikianlah penyusunan naskah tentang Optimalisasi

Penyusunan Laporan Keuangan Guna Mewujudkan Opini Wajar Tanpa Pengecualian

Dalam Rangka Mendukung Tugas TNI Angkatan Udara dibuat sebagai sumbangan

pemikiran dan bahan masukan bagi pimpinan dalam menentukan kebijakan lebih lanjut

Jakarta September 2018

22

UU Permen Keppres

Republik Indonesia 2004 Undang-Undang RI Nomor 34 Tahun 2004 Tentang Tentara Nasional Indonesia Jakarta Sekretariat Negara

Republik Indonesia 2004 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2004

Tentang Pemeriksaan Pengelolaan Dan Tanggung Jawab Keuangan Negara Jakarta Sekretariat Negara

Menkeu 2015 Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor

177PMK052015 Tentang Pedoman Penyusunan Dan Penyampaian Laporan Keuangan Kementerian NegaraLembaga Jakarta Kepala Biro Umum

Menhan 2016 Peraturan Menteri Pertahanan Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2016

Tentang Sistem Akuntansi Dan Pelaporan Keuangan Instansi Di Lingkungan Kementerian Pertahanan Dan Tentara Nasional Indonesia Jakarta

Kapusku 2015 Juklak Kapusku Kemhan No Juklak06aVII2015 tentang Perubahan

Penyusunan Lapku di Lingkungan Kemhan dan TNI Jakarta Buku Mursyidi 2013 Akuntansi Pemerintahan di Indonesia Refika Aditama Bandung h 59 RE Freeman Strategic Management A Stakeholders Approach Fitman Boston1984

h37 Internet httpsidmwikipediaorg

DAFTAR PUSTAKA

15

pimpinan tidak bekerja sendiri tetapi harus bekerja sama dengan orang lain

atau bawahannya Kerja sama harus ditunjukkan melalui keterlibatan

pimpinan dalam melaksanakan tugas pokoknya dengan mengarahkan

mempengaruhi mendorong bawahannya kearah berbagai tujuan dalam

organisasi termasuk dalam hal ini mendorong percepatan kualitas

pertanggungjawabab keuangan sebagai konsekuensi atas alokasi anggaran

yang diamanatkan ke UO TNI AU adapun upaya yang dilaksanakan adalah

a) Menetapkan kebijakan peningkatan kesejahteraan bagi

pengelola keuangan negara khususnya di lingkungan UO TNI AU

dengan mengaplikasikan standar biaya kompensasi pengelola

keuangan negara yang sudah disyahkan Peningkatan

kesejahteraan ini akan memotivasi kinerja pegawai dan akan menjadi

medan kerja yang menarik karena kondisi saat ini khususnya

pengelola Simak BMN selain kemampuan mereka belum maksimal

juga motivasi untuk menjadi pengelola Simak BMN sangat rendah

bahkan banyak anggota yang sengaja atas kemauan pribadi untuk

pindah tugas di luar pengelola Simak BMN untuk itu komitmen

pimpinan dalam bentuk perhatian dalam rangka memotivasi dan

menganggap penting pekerjaan yang mereka lakukan sangat

diperlukan Adapun tataran pelaksanaannya antara lain

(1) Slogau dan Diskuau mengajukan kompensasi

Pengelola Keuangan Negara sesuai indek sebagaimana

tertuang dalam standar biaya khusus (SBK) yang telah

ditetapkan Menteri Keuangan

(2) Srenaau menelaah usulan rencana anggaran dan

sedapat mungkin memenuhi kebutuhan biaya sesuai standar

sebagai bentuk pengakuan pentingnya tugas dan peran

mereka selanjutnya mengajukan rencana anggaran dimaksud

secara berjenjang ke Kemhan melalui mekanisme RKA-KL

untuk masuk dalam program dan anggaran TNI AU

16

(3) Kemhan (Dirjen Renhan Kemhan) mereviu dan

merekapitulasi semua rencana kebutuhan TNI AU termasuk

anggaran kompensasi untuk pengelola keuangan serta

pengelola Simak BMN bersama Unit Organisasi lainya yang

disusun menjadi RKA-KL Kemhan TNI dan diajukan ke

Kementrian keuangan untuk dilaksanakan penelaahan

b) Membuat perjanjian kinerja sesuai tugas dan fungsinya

masing-masing terkait pengelolaan keuangan negara Adapun

tataran pelaksanaanya adalah

(1) Kasau Kasau memerintahkan semua pemangku

kepentingan yang terlibat dalam pengelolaan keuangan negara

membuat perjanjian kinerja dan menetapkan target kinerja atas

suber daya yang dimiliki jika target dimaksud tidak dapat

dicapai maka akan dijadikan penilaian kinerja satuannya dan

dijadikan dasar penetapan kebijakan selanjutnya

(2) Srenaau Slogau Disadaau Diskuau membuat

perjanjian kinerja atas target kinerja sesuai tugas dan

fungsinnya masing-masing terkait sistem penyusunan laporan

keuangan dilingkungan TNI AU

(3) Irjenau melaksanakan pengawasan atas perjanjian

kinerja dan melakukan penilaian terhadap upaya-upaya yang

dilakukan masing-masing pemangku kepentingan dalam

penyusunan laporan keuangan dan memberi saran masukan

kepada Kasau untuk menentukan kebijakan selanjutnya

3) Strategi ketiga Mewujudkan sinergitas antara unit akuntasi kuasa

pengguna anggaran (UAKPA) dan unit akuntansi pengguna barang

(UAKPB) Adapun upaya yang dilakukan antara lain

a) Melaksanakan restrukturisasi pengelolaan administrasi simak

BMN dengan menempatkan operator Simak BMN dalam satu tempat tempat secara khusus (clustering) sehingga lebih fokus dalam

17

pengelolaanya khususnya untuk DIPA Satker Pusat

(1) Slogau Slogau mengusulkan pembentukan organisasi

pengelola Simak BMN DIPA Pusat ke Srenaau Karena DIPA

Pusat melibatkan banyak instansi maka perlu sentralisasi

dalam mekanisme pencatatanya sehingga sehingga mudah

dalam pemantauan khususnya terkait masalah TKTM

(2) Srenaau Srenaau dalam hal ini Paban II

melaksanakan pengkajian terkait usulan restrukturisasi

pengelola Simak DIPA Pusat untuk dapat dibahas dalam forum

Wanpor maupun Tiporsi

(3) Irjenau Irjenau memberikan pertimbangan terkait

restrukturisasi dihadapkan temuan di lapangan dan ketentuan

yang berlaku

b) Menyusun sistem operasional dan prosedur terkait kebijakan

pengelolaan Simak BMN di lingkungan TNI Angkatan Udara bersama-

sama dengan Diskuau Adapun tataran pelaksanaanya antara lain

(1) Slogau Slogau menyusun sistem operasional

prosedur (SOP) terkait pengelolaan Simak BMN dilingkungan

TNI Angkatan Udara SOP ini akan dijadikan pedoman

pelaksanaan sehingga terjadi kejelasan di lapangan dengan

disusunya SOP ini diharapkan terjadi keseragaman

pelaksanaan pengadministrasian Simak BMN di lingkungan

TNI Angkatan Udara

(2) Diskuau Diskuau menyusun kebijakan akuntansi

sesuai karakter TNI Angkayan Udara dengan melibatkan

Direktur Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Dirjen

Perbendaharaan kementrian keuangan

18

(3) Irjenau Irjenau memberikan pertimbangan dan saran

masukan terkait penyusunan SOP dan penyusunan Kebijakan

akuntansi di lingkungan TNI Angkatan Udara

4) Strategi Keempat Mewujudkan pelaksanaan mekanisme

rekonsiliasi laporan keuangan yang optimal Upaya-upaya yang perlu

dilaksanakan dan tataran pelaksanaanya antara lain

a) UAKPA melakukan kegiatan akuntansi dan pelaporan tingkat

satuan kerja serta melaksanakan rekonsiliasi dengan badan logistik

menyangkut laporan SIMAK BMN dan KPPN setempat secara

berkala setiap bulan

b) UAPPA-W melakukan kegiatan penggabungan laporan baik

keuangan maupun barang seluruh UAKPA yang berada dalam

wilayah kerjanya serta melaksanakan rekonsiliasi dengan badan

logistik mengenai laporan SIMAK BMN Kotama secara berkala sesuai

ketentuan yang ada

c) UAPPA-E1 melakukan kegiatan penggabungan laporan baik

keuangan maupun barang seluruh UAPPA-W yang berada di wilayah

kerjanya serta UAKPA yang langsung berada di bawahnya Selain

itu UAPPA-E1 juga melaksanakan rekonsiliasi dengan Paban

VISlogau terkait laporan SIMAK BMN sehingga laporan keuangan

Unit Organisasi yang berkualitas dapat terwujud

d) UAPA Unit Akuntansi Instansi pada tingkat Kementerian

NegaraLembaga (Pengguna Anggaran) yang melakukan kegiatan

penggabungan laporan baik keuangan maupun barang seluruh

UAPPA-E1 yang berada di bawahnya

e) UAKPB menyampaikan laporan BMN disertai CaLBMN beserta

ADK tiap semester dan tahunan ke Kantor Pelayanan Kekayaan

Negara dan Lelang (KPKNL) UAKPB melakukan rekonsiliasi

pemutakhiran data BMN dengan KPKNL setiap semester

19

f) UAKPA menyampaikan Laporan Keuangan beserta ADK

kepada UAPPA-W untuk digabungkan setelah dilakukan rekonsiliasi

dengan KPPN setiap bulan semester I dan tahunan Untuk

Laporan Keuangan Semester I dan Tahunan disertai dengan CaLK

g) UAKPB menyampaikan Laporan BMN disertai CaLBMN

beserta ADK ke UAPPB-W untuk digabungkan setiap semester dan

tahunan UAKPB Kantor Pusat menyampaikan Laporan BMN

beserta ADK ke UAPPB-E1 untuk digabungkan setiap Semester dan

Tahunan

Penutup

10 Kesimpulan Sebagai hasil akhir dari penulisan dan pembahasan naskah tentang

optimalisasi penyusunan laporan keuangan guna mewujudkan opini wajar tanpa

pengecualian dalam rangka mendukung tugas TNI Angkatan Udara ini maka penulis

dapat mengambil beberapa kesimpulan sebagai berikut

a Proses penyusunan laporan keuangan sampai kurun waktu 2017 dalam

perkembangannya belum sepenuhnya mampu menunjukkan laporan keuangan

yang berkualitas terlihat dari hasil laporan keuangan yang masih terdapat ketidak

sesuaian dalam pelaporan Simak dan Saiba yang berakibat pada didapatkanya

opini Wajar Dengan Pengecualian (WDP) yang diberikan oleh BPK

b Opini WDP yang diberikan BPK dimaksud harus memberikan stimulus

kepada pengelola keuangan dilingkungan kemhanTNI untuk mulai berbenah dan

memacu atas ketertinggalannya dalam hal mekanisme pengelolaan keuangan

negara Kondisi ini harus ditanggapi dengan positif oleh seluruh stake holder dan

dijadikan pintu masuk ke arah perubahan

c Dari temuan BPK terhadap laporan keuangan dimaksud didapat bahwa

mekanisme pelaporan dalam rangka pengungkapan pertanggungjawaban

keuangan di Lingkungan KemhanTNI termasuk TNI AU belum dapat

dipertanggungjawabkan hal ini terjadi antara lain oleh beberapa permasalahan

pertama kurangnya pengetahuan dan pemahaman baik dari pengelola anggaran

20

maupun pengelola barang dalam penyusunan laporan keuangan yang sesuai

dengan ketentuan kedua kurangnya komitmen pimpinan dalam pengelolaan

keuangan di lingkungan UO TNI AU ketiga kurangnya sinergitas antara unit

akuntasi kuasa pengguna anggaran (UAKPA) dan unit akuntansi pengguna barang

(UAKPB) keempat pelaksanaan mekanisme rekonsiliasi yang belum optimal

d Guna meningkatkan penyusunan Laporan Keuangan (LK) UO TNI Angkatan

Udara sebagai bagian dari LK Kemhan Perlu dilakukan upaya-upaya strategis

yaitu Upaya dan strategi peningkatan kualitas laporan keuangan TNI AU melalui

peningkatan pengetahuan dan pemahaman baik dari pengelola anggaran

komitmen pimpinan dalam pengelolaan keuangan negara mewujudkan optimalnya

pelaksanaan mekanisme rekonsiliasi antara Sistem Akuntansi Keuangan (SAK)

dan Sistem Informasi Manajemen Akuntansi Keuangan Barang Milik Negara

(SIMAK BMN) dan mampu menyumbangkan penyelesaian permasalahan LK

KemhanTNI dalam perbaikan terhadap opini WDP yang diberikan BPK RI

11 Saran Setelah membahas naskah tentang optimalisasi penyusunan laporan

keuangan guna mewujudkan opini wajar tanpa pengecualian dalam rangka mendukung tugas TNI

Angkatan Udara ini maka dapat penulis berikan saran yang antara lain

a Perlu upaya perbaikan-perbaikan sesuai rekomendasi yang diberikan oleh

BPK RI yang dilakukan oleh Kementrian Pertahanan yang salah satunya adalah

dengan membentuk tim yang mampu membimbing para operator Simak dan Saiba

untuk berkoordinasi dan konsultasi secara intensif dengan Kementerian Keuangan

dan instansi terkait dalam rangka menyelesaikan permasalahan tersebut

b Perlunya merevisi kurikulum pendidikan Korps keuangan dan Korps

Pembekalan khususnya pada bidang pengelolaan keuangan negara yang

disesuaikan dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP)

c Peran APIP perlu ditingkatkan dalam melaksanakan pengawasan

khususnya disaat melaksanakan review terhadap laporan keuangan dalam rangka

penyempurnaan penyusunan laporan keuangan TNI AU

21

12 Wusana kata Demikianlah penyusunan naskah tentang Optimalisasi

Penyusunan Laporan Keuangan Guna Mewujudkan Opini Wajar Tanpa Pengecualian

Dalam Rangka Mendukung Tugas TNI Angkatan Udara dibuat sebagai sumbangan

pemikiran dan bahan masukan bagi pimpinan dalam menentukan kebijakan lebih lanjut

Jakarta September 2018

22

UU Permen Keppres

Republik Indonesia 2004 Undang-Undang RI Nomor 34 Tahun 2004 Tentang Tentara Nasional Indonesia Jakarta Sekretariat Negara

Republik Indonesia 2004 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2004

Tentang Pemeriksaan Pengelolaan Dan Tanggung Jawab Keuangan Negara Jakarta Sekretariat Negara

Menkeu 2015 Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor

177PMK052015 Tentang Pedoman Penyusunan Dan Penyampaian Laporan Keuangan Kementerian NegaraLembaga Jakarta Kepala Biro Umum

Menhan 2016 Peraturan Menteri Pertahanan Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2016

Tentang Sistem Akuntansi Dan Pelaporan Keuangan Instansi Di Lingkungan Kementerian Pertahanan Dan Tentara Nasional Indonesia Jakarta

Kapusku 2015 Juklak Kapusku Kemhan No Juklak06aVII2015 tentang Perubahan

Penyusunan Lapku di Lingkungan Kemhan dan TNI Jakarta Buku Mursyidi 2013 Akuntansi Pemerintahan di Indonesia Refika Aditama Bandung h 59 RE Freeman Strategic Management A Stakeholders Approach Fitman Boston1984

h37 Internet httpsidmwikipediaorg

DAFTAR PUSTAKA

16

(3) Kemhan (Dirjen Renhan Kemhan) mereviu dan

merekapitulasi semua rencana kebutuhan TNI AU termasuk

anggaran kompensasi untuk pengelola keuangan serta

pengelola Simak BMN bersama Unit Organisasi lainya yang

disusun menjadi RKA-KL Kemhan TNI dan diajukan ke

Kementrian keuangan untuk dilaksanakan penelaahan

b) Membuat perjanjian kinerja sesuai tugas dan fungsinya

masing-masing terkait pengelolaan keuangan negara Adapun

tataran pelaksanaanya adalah

(1) Kasau Kasau memerintahkan semua pemangku

kepentingan yang terlibat dalam pengelolaan keuangan negara

membuat perjanjian kinerja dan menetapkan target kinerja atas

suber daya yang dimiliki jika target dimaksud tidak dapat

dicapai maka akan dijadikan penilaian kinerja satuannya dan

dijadikan dasar penetapan kebijakan selanjutnya

(2) Srenaau Slogau Disadaau Diskuau membuat

perjanjian kinerja atas target kinerja sesuai tugas dan

fungsinnya masing-masing terkait sistem penyusunan laporan

keuangan dilingkungan TNI AU

(3) Irjenau melaksanakan pengawasan atas perjanjian

kinerja dan melakukan penilaian terhadap upaya-upaya yang

dilakukan masing-masing pemangku kepentingan dalam

penyusunan laporan keuangan dan memberi saran masukan

kepada Kasau untuk menentukan kebijakan selanjutnya

3) Strategi ketiga Mewujudkan sinergitas antara unit akuntasi kuasa

pengguna anggaran (UAKPA) dan unit akuntansi pengguna barang

(UAKPB) Adapun upaya yang dilakukan antara lain

a) Melaksanakan restrukturisasi pengelolaan administrasi simak

BMN dengan menempatkan operator Simak BMN dalam satu tempat tempat secara khusus (clustering) sehingga lebih fokus dalam

17

pengelolaanya khususnya untuk DIPA Satker Pusat

(1) Slogau Slogau mengusulkan pembentukan organisasi

pengelola Simak BMN DIPA Pusat ke Srenaau Karena DIPA

Pusat melibatkan banyak instansi maka perlu sentralisasi

dalam mekanisme pencatatanya sehingga sehingga mudah

dalam pemantauan khususnya terkait masalah TKTM

(2) Srenaau Srenaau dalam hal ini Paban II

melaksanakan pengkajian terkait usulan restrukturisasi

pengelola Simak DIPA Pusat untuk dapat dibahas dalam forum

Wanpor maupun Tiporsi

(3) Irjenau Irjenau memberikan pertimbangan terkait

restrukturisasi dihadapkan temuan di lapangan dan ketentuan

yang berlaku

b) Menyusun sistem operasional dan prosedur terkait kebijakan

pengelolaan Simak BMN di lingkungan TNI Angkatan Udara bersama-

sama dengan Diskuau Adapun tataran pelaksanaanya antara lain

(1) Slogau Slogau menyusun sistem operasional

prosedur (SOP) terkait pengelolaan Simak BMN dilingkungan

TNI Angkatan Udara SOP ini akan dijadikan pedoman

pelaksanaan sehingga terjadi kejelasan di lapangan dengan

disusunya SOP ini diharapkan terjadi keseragaman

pelaksanaan pengadministrasian Simak BMN di lingkungan

TNI Angkatan Udara

(2) Diskuau Diskuau menyusun kebijakan akuntansi

sesuai karakter TNI Angkayan Udara dengan melibatkan

Direktur Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Dirjen

Perbendaharaan kementrian keuangan

18

(3) Irjenau Irjenau memberikan pertimbangan dan saran

masukan terkait penyusunan SOP dan penyusunan Kebijakan

akuntansi di lingkungan TNI Angkatan Udara

4) Strategi Keempat Mewujudkan pelaksanaan mekanisme

rekonsiliasi laporan keuangan yang optimal Upaya-upaya yang perlu

dilaksanakan dan tataran pelaksanaanya antara lain

a) UAKPA melakukan kegiatan akuntansi dan pelaporan tingkat

satuan kerja serta melaksanakan rekonsiliasi dengan badan logistik

menyangkut laporan SIMAK BMN dan KPPN setempat secara

berkala setiap bulan

b) UAPPA-W melakukan kegiatan penggabungan laporan baik

keuangan maupun barang seluruh UAKPA yang berada dalam

wilayah kerjanya serta melaksanakan rekonsiliasi dengan badan

logistik mengenai laporan SIMAK BMN Kotama secara berkala sesuai

ketentuan yang ada

c) UAPPA-E1 melakukan kegiatan penggabungan laporan baik

keuangan maupun barang seluruh UAPPA-W yang berada di wilayah

kerjanya serta UAKPA yang langsung berada di bawahnya Selain

itu UAPPA-E1 juga melaksanakan rekonsiliasi dengan Paban

VISlogau terkait laporan SIMAK BMN sehingga laporan keuangan

Unit Organisasi yang berkualitas dapat terwujud

d) UAPA Unit Akuntansi Instansi pada tingkat Kementerian

NegaraLembaga (Pengguna Anggaran) yang melakukan kegiatan

penggabungan laporan baik keuangan maupun barang seluruh

UAPPA-E1 yang berada di bawahnya

e) UAKPB menyampaikan laporan BMN disertai CaLBMN beserta

ADK tiap semester dan tahunan ke Kantor Pelayanan Kekayaan

Negara dan Lelang (KPKNL) UAKPB melakukan rekonsiliasi

pemutakhiran data BMN dengan KPKNL setiap semester

19

f) UAKPA menyampaikan Laporan Keuangan beserta ADK

kepada UAPPA-W untuk digabungkan setelah dilakukan rekonsiliasi

dengan KPPN setiap bulan semester I dan tahunan Untuk

Laporan Keuangan Semester I dan Tahunan disertai dengan CaLK

g) UAKPB menyampaikan Laporan BMN disertai CaLBMN

beserta ADK ke UAPPB-W untuk digabungkan setiap semester dan

tahunan UAKPB Kantor Pusat menyampaikan Laporan BMN

beserta ADK ke UAPPB-E1 untuk digabungkan setiap Semester dan

Tahunan

Penutup

10 Kesimpulan Sebagai hasil akhir dari penulisan dan pembahasan naskah tentang

optimalisasi penyusunan laporan keuangan guna mewujudkan opini wajar tanpa

pengecualian dalam rangka mendukung tugas TNI Angkatan Udara ini maka penulis

dapat mengambil beberapa kesimpulan sebagai berikut

a Proses penyusunan laporan keuangan sampai kurun waktu 2017 dalam

perkembangannya belum sepenuhnya mampu menunjukkan laporan keuangan

yang berkualitas terlihat dari hasil laporan keuangan yang masih terdapat ketidak

sesuaian dalam pelaporan Simak dan Saiba yang berakibat pada didapatkanya

opini Wajar Dengan Pengecualian (WDP) yang diberikan oleh BPK

b Opini WDP yang diberikan BPK dimaksud harus memberikan stimulus

kepada pengelola keuangan dilingkungan kemhanTNI untuk mulai berbenah dan

memacu atas ketertinggalannya dalam hal mekanisme pengelolaan keuangan

negara Kondisi ini harus ditanggapi dengan positif oleh seluruh stake holder dan

dijadikan pintu masuk ke arah perubahan

c Dari temuan BPK terhadap laporan keuangan dimaksud didapat bahwa

mekanisme pelaporan dalam rangka pengungkapan pertanggungjawaban

keuangan di Lingkungan KemhanTNI termasuk TNI AU belum dapat

dipertanggungjawabkan hal ini terjadi antara lain oleh beberapa permasalahan

pertama kurangnya pengetahuan dan pemahaman baik dari pengelola anggaran

20

maupun pengelola barang dalam penyusunan laporan keuangan yang sesuai

dengan ketentuan kedua kurangnya komitmen pimpinan dalam pengelolaan

keuangan di lingkungan UO TNI AU ketiga kurangnya sinergitas antara unit

akuntasi kuasa pengguna anggaran (UAKPA) dan unit akuntansi pengguna barang

(UAKPB) keempat pelaksanaan mekanisme rekonsiliasi yang belum optimal

d Guna meningkatkan penyusunan Laporan Keuangan (LK) UO TNI Angkatan

Udara sebagai bagian dari LK Kemhan Perlu dilakukan upaya-upaya strategis

yaitu Upaya dan strategi peningkatan kualitas laporan keuangan TNI AU melalui

peningkatan pengetahuan dan pemahaman baik dari pengelola anggaran

komitmen pimpinan dalam pengelolaan keuangan negara mewujudkan optimalnya

pelaksanaan mekanisme rekonsiliasi antara Sistem Akuntansi Keuangan (SAK)

dan Sistem Informasi Manajemen Akuntansi Keuangan Barang Milik Negara

(SIMAK BMN) dan mampu menyumbangkan penyelesaian permasalahan LK

KemhanTNI dalam perbaikan terhadap opini WDP yang diberikan BPK RI

11 Saran Setelah membahas naskah tentang optimalisasi penyusunan laporan

keuangan guna mewujudkan opini wajar tanpa pengecualian dalam rangka mendukung tugas TNI

Angkatan Udara ini maka dapat penulis berikan saran yang antara lain

a Perlu upaya perbaikan-perbaikan sesuai rekomendasi yang diberikan oleh

BPK RI yang dilakukan oleh Kementrian Pertahanan yang salah satunya adalah

dengan membentuk tim yang mampu membimbing para operator Simak dan Saiba

untuk berkoordinasi dan konsultasi secara intensif dengan Kementerian Keuangan

dan instansi terkait dalam rangka menyelesaikan permasalahan tersebut

b Perlunya merevisi kurikulum pendidikan Korps keuangan dan Korps

Pembekalan khususnya pada bidang pengelolaan keuangan negara yang

disesuaikan dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP)

c Peran APIP perlu ditingkatkan dalam melaksanakan pengawasan

khususnya disaat melaksanakan review terhadap laporan keuangan dalam rangka

penyempurnaan penyusunan laporan keuangan TNI AU

21

12 Wusana kata Demikianlah penyusunan naskah tentang Optimalisasi

Penyusunan Laporan Keuangan Guna Mewujudkan Opini Wajar Tanpa Pengecualian

Dalam Rangka Mendukung Tugas TNI Angkatan Udara dibuat sebagai sumbangan

pemikiran dan bahan masukan bagi pimpinan dalam menentukan kebijakan lebih lanjut

Jakarta September 2018

22

UU Permen Keppres

Republik Indonesia 2004 Undang-Undang RI Nomor 34 Tahun 2004 Tentang Tentara Nasional Indonesia Jakarta Sekretariat Negara

Republik Indonesia 2004 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2004

Tentang Pemeriksaan Pengelolaan Dan Tanggung Jawab Keuangan Negara Jakarta Sekretariat Negara

Menkeu 2015 Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor

177PMK052015 Tentang Pedoman Penyusunan Dan Penyampaian Laporan Keuangan Kementerian NegaraLembaga Jakarta Kepala Biro Umum

Menhan 2016 Peraturan Menteri Pertahanan Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2016

Tentang Sistem Akuntansi Dan Pelaporan Keuangan Instansi Di Lingkungan Kementerian Pertahanan Dan Tentara Nasional Indonesia Jakarta

Kapusku 2015 Juklak Kapusku Kemhan No Juklak06aVII2015 tentang Perubahan

Penyusunan Lapku di Lingkungan Kemhan dan TNI Jakarta Buku Mursyidi 2013 Akuntansi Pemerintahan di Indonesia Refika Aditama Bandung h 59 RE Freeman Strategic Management A Stakeholders Approach Fitman Boston1984

h37 Internet httpsidmwikipediaorg

DAFTAR PUSTAKA

17

pengelolaanya khususnya untuk DIPA Satker Pusat

(1) Slogau Slogau mengusulkan pembentukan organisasi

pengelola Simak BMN DIPA Pusat ke Srenaau Karena DIPA

Pusat melibatkan banyak instansi maka perlu sentralisasi

dalam mekanisme pencatatanya sehingga sehingga mudah

dalam pemantauan khususnya terkait masalah TKTM

(2) Srenaau Srenaau dalam hal ini Paban II

melaksanakan pengkajian terkait usulan restrukturisasi

pengelola Simak DIPA Pusat untuk dapat dibahas dalam forum

Wanpor maupun Tiporsi

(3) Irjenau Irjenau memberikan pertimbangan terkait

restrukturisasi dihadapkan temuan di lapangan dan ketentuan

yang berlaku

b) Menyusun sistem operasional dan prosedur terkait kebijakan

pengelolaan Simak BMN di lingkungan TNI Angkatan Udara bersama-

sama dengan Diskuau Adapun tataran pelaksanaanya antara lain

(1) Slogau Slogau menyusun sistem operasional

prosedur (SOP) terkait pengelolaan Simak BMN dilingkungan

TNI Angkatan Udara SOP ini akan dijadikan pedoman

pelaksanaan sehingga terjadi kejelasan di lapangan dengan

disusunya SOP ini diharapkan terjadi keseragaman

pelaksanaan pengadministrasian Simak BMN di lingkungan

TNI Angkatan Udara

(2) Diskuau Diskuau menyusun kebijakan akuntansi

sesuai karakter TNI Angkayan Udara dengan melibatkan

Direktur Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Dirjen

Perbendaharaan kementrian keuangan

18

(3) Irjenau Irjenau memberikan pertimbangan dan saran

masukan terkait penyusunan SOP dan penyusunan Kebijakan

akuntansi di lingkungan TNI Angkatan Udara

4) Strategi Keempat Mewujudkan pelaksanaan mekanisme

rekonsiliasi laporan keuangan yang optimal Upaya-upaya yang perlu

dilaksanakan dan tataran pelaksanaanya antara lain

a) UAKPA melakukan kegiatan akuntansi dan pelaporan tingkat

satuan kerja serta melaksanakan rekonsiliasi dengan badan logistik

menyangkut laporan SIMAK BMN dan KPPN setempat secara

berkala setiap bulan

b) UAPPA-W melakukan kegiatan penggabungan laporan baik

keuangan maupun barang seluruh UAKPA yang berada dalam

wilayah kerjanya serta melaksanakan rekonsiliasi dengan badan

logistik mengenai laporan SIMAK BMN Kotama secara berkala sesuai

ketentuan yang ada

c) UAPPA-E1 melakukan kegiatan penggabungan laporan baik

keuangan maupun barang seluruh UAPPA-W yang berada di wilayah

kerjanya serta UAKPA yang langsung berada di bawahnya Selain

itu UAPPA-E1 juga melaksanakan rekonsiliasi dengan Paban

VISlogau terkait laporan SIMAK BMN sehingga laporan keuangan

Unit Organisasi yang berkualitas dapat terwujud

d) UAPA Unit Akuntansi Instansi pada tingkat Kementerian

NegaraLembaga (Pengguna Anggaran) yang melakukan kegiatan

penggabungan laporan baik keuangan maupun barang seluruh

UAPPA-E1 yang berada di bawahnya

e) UAKPB menyampaikan laporan BMN disertai CaLBMN beserta

ADK tiap semester dan tahunan ke Kantor Pelayanan Kekayaan

Negara dan Lelang (KPKNL) UAKPB melakukan rekonsiliasi

pemutakhiran data BMN dengan KPKNL setiap semester

19

f) UAKPA menyampaikan Laporan Keuangan beserta ADK

kepada UAPPA-W untuk digabungkan setelah dilakukan rekonsiliasi

dengan KPPN setiap bulan semester I dan tahunan Untuk

Laporan Keuangan Semester I dan Tahunan disertai dengan CaLK

g) UAKPB menyampaikan Laporan BMN disertai CaLBMN

beserta ADK ke UAPPB-W untuk digabungkan setiap semester dan

tahunan UAKPB Kantor Pusat menyampaikan Laporan BMN

beserta ADK ke UAPPB-E1 untuk digabungkan setiap Semester dan

Tahunan

Penutup

10 Kesimpulan Sebagai hasil akhir dari penulisan dan pembahasan naskah tentang

optimalisasi penyusunan laporan keuangan guna mewujudkan opini wajar tanpa

pengecualian dalam rangka mendukung tugas TNI Angkatan Udara ini maka penulis

dapat mengambil beberapa kesimpulan sebagai berikut

a Proses penyusunan laporan keuangan sampai kurun waktu 2017 dalam

perkembangannya belum sepenuhnya mampu menunjukkan laporan keuangan

yang berkualitas terlihat dari hasil laporan keuangan yang masih terdapat ketidak

sesuaian dalam pelaporan Simak dan Saiba yang berakibat pada didapatkanya

opini Wajar Dengan Pengecualian (WDP) yang diberikan oleh BPK

b Opini WDP yang diberikan BPK dimaksud harus memberikan stimulus

kepada pengelola keuangan dilingkungan kemhanTNI untuk mulai berbenah dan

memacu atas ketertinggalannya dalam hal mekanisme pengelolaan keuangan

negara Kondisi ini harus ditanggapi dengan positif oleh seluruh stake holder dan

dijadikan pintu masuk ke arah perubahan

c Dari temuan BPK terhadap laporan keuangan dimaksud didapat bahwa

mekanisme pelaporan dalam rangka pengungkapan pertanggungjawaban

keuangan di Lingkungan KemhanTNI termasuk TNI AU belum dapat

dipertanggungjawabkan hal ini terjadi antara lain oleh beberapa permasalahan

pertama kurangnya pengetahuan dan pemahaman baik dari pengelola anggaran

20

maupun pengelola barang dalam penyusunan laporan keuangan yang sesuai

dengan ketentuan kedua kurangnya komitmen pimpinan dalam pengelolaan

keuangan di lingkungan UO TNI AU ketiga kurangnya sinergitas antara unit

akuntasi kuasa pengguna anggaran (UAKPA) dan unit akuntansi pengguna barang

(UAKPB) keempat pelaksanaan mekanisme rekonsiliasi yang belum optimal

d Guna meningkatkan penyusunan Laporan Keuangan (LK) UO TNI Angkatan

Udara sebagai bagian dari LK Kemhan Perlu dilakukan upaya-upaya strategis

yaitu Upaya dan strategi peningkatan kualitas laporan keuangan TNI AU melalui

peningkatan pengetahuan dan pemahaman baik dari pengelola anggaran

komitmen pimpinan dalam pengelolaan keuangan negara mewujudkan optimalnya

pelaksanaan mekanisme rekonsiliasi antara Sistem Akuntansi Keuangan (SAK)

dan Sistem Informasi Manajemen Akuntansi Keuangan Barang Milik Negara

(SIMAK BMN) dan mampu menyumbangkan penyelesaian permasalahan LK

KemhanTNI dalam perbaikan terhadap opini WDP yang diberikan BPK RI

11 Saran Setelah membahas naskah tentang optimalisasi penyusunan laporan

keuangan guna mewujudkan opini wajar tanpa pengecualian dalam rangka mendukung tugas TNI

Angkatan Udara ini maka dapat penulis berikan saran yang antara lain

a Perlu upaya perbaikan-perbaikan sesuai rekomendasi yang diberikan oleh

BPK RI yang dilakukan oleh Kementrian Pertahanan yang salah satunya adalah

dengan membentuk tim yang mampu membimbing para operator Simak dan Saiba

untuk berkoordinasi dan konsultasi secara intensif dengan Kementerian Keuangan

dan instansi terkait dalam rangka menyelesaikan permasalahan tersebut

b Perlunya merevisi kurikulum pendidikan Korps keuangan dan Korps

Pembekalan khususnya pada bidang pengelolaan keuangan negara yang

disesuaikan dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP)

c Peran APIP perlu ditingkatkan dalam melaksanakan pengawasan

khususnya disaat melaksanakan review terhadap laporan keuangan dalam rangka

penyempurnaan penyusunan laporan keuangan TNI AU

21

12 Wusana kata Demikianlah penyusunan naskah tentang Optimalisasi

Penyusunan Laporan Keuangan Guna Mewujudkan Opini Wajar Tanpa Pengecualian

Dalam Rangka Mendukung Tugas TNI Angkatan Udara dibuat sebagai sumbangan

pemikiran dan bahan masukan bagi pimpinan dalam menentukan kebijakan lebih lanjut

Jakarta September 2018

22

UU Permen Keppres

Republik Indonesia 2004 Undang-Undang RI Nomor 34 Tahun 2004 Tentang Tentara Nasional Indonesia Jakarta Sekretariat Negara

Republik Indonesia 2004 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2004

Tentang Pemeriksaan Pengelolaan Dan Tanggung Jawab Keuangan Negara Jakarta Sekretariat Negara

Menkeu 2015 Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor

177PMK052015 Tentang Pedoman Penyusunan Dan Penyampaian Laporan Keuangan Kementerian NegaraLembaga Jakarta Kepala Biro Umum

Menhan 2016 Peraturan Menteri Pertahanan Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2016

Tentang Sistem Akuntansi Dan Pelaporan Keuangan Instansi Di Lingkungan Kementerian Pertahanan Dan Tentara Nasional Indonesia Jakarta

Kapusku 2015 Juklak Kapusku Kemhan No Juklak06aVII2015 tentang Perubahan

Penyusunan Lapku di Lingkungan Kemhan dan TNI Jakarta Buku Mursyidi 2013 Akuntansi Pemerintahan di Indonesia Refika Aditama Bandung h 59 RE Freeman Strategic Management A Stakeholders Approach Fitman Boston1984

h37 Internet httpsidmwikipediaorg

DAFTAR PUSTAKA

18

(3) Irjenau Irjenau memberikan pertimbangan dan saran

masukan terkait penyusunan SOP dan penyusunan Kebijakan

akuntansi di lingkungan TNI Angkatan Udara

4) Strategi Keempat Mewujudkan pelaksanaan mekanisme

rekonsiliasi laporan keuangan yang optimal Upaya-upaya yang perlu

dilaksanakan dan tataran pelaksanaanya antara lain

a) UAKPA melakukan kegiatan akuntansi dan pelaporan tingkat

satuan kerja serta melaksanakan rekonsiliasi dengan badan logistik

menyangkut laporan SIMAK BMN dan KPPN setempat secara

berkala setiap bulan

b) UAPPA-W melakukan kegiatan penggabungan laporan baik

keuangan maupun barang seluruh UAKPA yang berada dalam

wilayah kerjanya serta melaksanakan rekonsiliasi dengan badan

logistik mengenai laporan SIMAK BMN Kotama secara berkala sesuai

ketentuan yang ada

c) UAPPA-E1 melakukan kegiatan penggabungan laporan baik

keuangan maupun barang seluruh UAPPA-W yang berada di wilayah

kerjanya serta UAKPA yang langsung berada di bawahnya Selain

itu UAPPA-E1 juga melaksanakan rekonsiliasi dengan Paban

VISlogau terkait laporan SIMAK BMN sehingga laporan keuangan

Unit Organisasi yang berkualitas dapat terwujud

d) UAPA Unit Akuntansi Instansi pada tingkat Kementerian

NegaraLembaga (Pengguna Anggaran) yang melakukan kegiatan

penggabungan laporan baik keuangan maupun barang seluruh

UAPPA-E1 yang berada di bawahnya

e) UAKPB menyampaikan laporan BMN disertai CaLBMN beserta

ADK tiap semester dan tahunan ke Kantor Pelayanan Kekayaan

Negara dan Lelang (KPKNL) UAKPB melakukan rekonsiliasi

pemutakhiran data BMN dengan KPKNL setiap semester

19

f) UAKPA menyampaikan Laporan Keuangan beserta ADK

kepada UAPPA-W untuk digabungkan setelah dilakukan rekonsiliasi

dengan KPPN setiap bulan semester I dan tahunan Untuk

Laporan Keuangan Semester I dan Tahunan disertai dengan CaLK

g) UAKPB menyampaikan Laporan BMN disertai CaLBMN

beserta ADK ke UAPPB-W untuk digabungkan setiap semester dan

tahunan UAKPB Kantor Pusat menyampaikan Laporan BMN

beserta ADK ke UAPPB-E1 untuk digabungkan setiap Semester dan

Tahunan

Penutup

10 Kesimpulan Sebagai hasil akhir dari penulisan dan pembahasan naskah tentang

optimalisasi penyusunan laporan keuangan guna mewujudkan opini wajar tanpa

pengecualian dalam rangka mendukung tugas TNI Angkatan Udara ini maka penulis

dapat mengambil beberapa kesimpulan sebagai berikut

a Proses penyusunan laporan keuangan sampai kurun waktu 2017 dalam

perkembangannya belum sepenuhnya mampu menunjukkan laporan keuangan

yang berkualitas terlihat dari hasil laporan keuangan yang masih terdapat ketidak

sesuaian dalam pelaporan Simak dan Saiba yang berakibat pada didapatkanya

opini Wajar Dengan Pengecualian (WDP) yang diberikan oleh BPK

b Opini WDP yang diberikan BPK dimaksud harus memberikan stimulus

kepada pengelola keuangan dilingkungan kemhanTNI untuk mulai berbenah dan

memacu atas ketertinggalannya dalam hal mekanisme pengelolaan keuangan

negara Kondisi ini harus ditanggapi dengan positif oleh seluruh stake holder dan

dijadikan pintu masuk ke arah perubahan

c Dari temuan BPK terhadap laporan keuangan dimaksud didapat bahwa

mekanisme pelaporan dalam rangka pengungkapan pertanggungjawaban

keuangan di Lingkungan KemhanTNI termasuk TNI AU belum dapat

dipertanggungjawabkan hal ini terjadi antara lain oleh beberapa permasalahan

pertama kurangnya pengetahuan dan pemahaman baik dari pengelola anggaran

20

maupun pengelola barang dalam penyusunan laporan keuangan yang sesuai

dengan ketentuan kedua kurangnya komitmen pimpinan dalam pengelolaan

keuangan di lingkungan UO TNI AU ketiga kurangnya sinergitas antara unit

akuntasi kuasa pengguna anggaran (UAKPA) dan unit akuntansi pengguna barang

(UAKPB) keempat pelaksanaan mekanisme rekonsiliasi yang belum optimal

d Guna meningkatkan penyusunan Laporan Keuangan (LK) UO TNI Angkatan

Udara sebagai bagian dari LK Kemhan Perlu dilakukan upaya-upaya strategis

yaitu Upaya dan strategi peningkatan kualitas laporan keuangan TNI AU melalui

peningkatan pengetahuan dan pemahaman baik dari pengelola anggaran

komitmen pimpinan dalam pengelolaan keuangan negara mewujudkan optimalnya

pelaksanaan mekanisme rekonsiliasi antara Sistem Akuntansi Keuangan (SAK)

dan Sistem Informasi Manajemen Akuntansi Keuangan Barang Milik Negara

(SIMAK BMN) dan mampu menyumbangkan penyelesaian permasalahan LK

KemhanTNI dalam perbaikan terhadap opini WDP yang diberikan BPK RI

11 Saran Setelah membahas naskah tentang optimalisasi penyusunan laporan

keuangan guna mewujudkan opini wajar tanpa pengecualian dalam rangka mendukung tugas TNI

Angkatan Udara ini maka dapat penulis berikan saran yang antara lain

a Perlu upaya perbaikan-perbaikan sesuai rekomendasi yang diberikan oleh

BPK RI yang dilakukan oleh Kementrian Pertahanan yang salah satunya adalah

dengan membentuk tim yang mampu membimbing para operator Simak dan Saiba

untuk berkoordinasi dan konsultasi secara intensif dengan Kementerian Keuangan

dan instansi terkait dalam rangka menyelesaikan permasalahan tersebut

b Perlunya merevisi kurikulum pendidikan Korps keuangan dan Korps

Pembekalan khususnya pada bidang pengelolaan keuangan negara yang

disesuaikan dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP)

c Peran APIP perlu ditingkatkan dalam melaksanakan pengawasan

khususnya disaat melaksanakan review terhadap laporan keuangan dalam rangka

penyempurnaan penyusunan laporan keuangan TNI AU

21

12 Wusana kata Demikianlah penyusunan naskah tentang Optimalisasi

Penyusunan Laporan Keuangan Guna Mewujudkan Opini Wajar Tanpa Pengecualian

Dalam Rangka Mendukung Tugas TNI Angkatan Udara dibuat sebagai sumbangan

pemikiran dan bahan masukan bagi pimpinan dalam menentukan kebijakan lebih lanjut

Jakarta September 2018

22

UU Permen Keppres

Republik Indonesia 2004 Undang-Undang RI Nomor 34 Tahun 2004 Tentang Tentara Nasional Indonesia Jakarta Sekretariat Negara

Republik Indonesia 2004 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2004

Tentang Pemeriksaan Pengelolaan Dan Tanggung Jawab Keuangan Negara Jakarta Sekretariat Negara

Menkeu 2015 Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor

177PMK052015 Tentang Pedoman Penyusunan Dan Penyampaian Laporan Keuangan Kementerian NegaraLembaga Jakarta Kepala Biro Umum

Menhan 2016 Peraturan Menteri Pertahanan Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2016

Tentang Sistem Akuntansi Dan Pelaporan Keuangan Instansi Di Lingkungan Kementerian Pertahanan Dan Tentara Nasional Indonesia Jakarta

Kapusku 2015 Juklak Kapusku Kemhan No Juklak06aVII2015 tentang Perubahan

Penyusunan Lapku di Lingkungan Kemhan dan TNI Jakarta Buku Mursyidi 2013 Akuntansi Pemerintahan di Indonesia Refika Aditama Bandung h 59 RE Freeman Strategic Management A Stakeholders Approach Fitman Boston1984

h37 Internet httpsidmwikipediaorg

DAFTAR PUSTAKA

19

f) UAKPA menyampaikan Laporan Keuangan beserta ADK

kepada UAPPA-W untuk digabungkan setelah dilakukan rekonsiliasi

dengan KPPN setiap bulan semester I dan tahunan Untuk

Laporan Keuangan Semester I dan Tahunan disertai dengan CaLK

g) UAKPB menyampaikan Laporan BMN disertai CaLBMN

beserta ADK ke UAPPB-W untuk digabungkan setiap semester dan

tahunan UAKPB Kantor Pusat menyampaikan Laporan BMN

beserta ADK ke UAPPB-E1 untuk digabungkan setiap Semester dan

Tahunan

Penutup

10 Kesimpulan Sebagai hasil akhir dari penulisan dan pembahasan naskah tentang

optimalisasi penyusunan laporan keuangan guna mewujudkan opini wajar tanpa

pengecualian dalam rangka mendukung tugas TNI Angkatan Udara ini maka penulis

dapat mengambil beberapa kesimpulan sebagai berikut

a Proses penyusunan laporan keuangan sampai kurun waktu 2017 dalam

perkembangannya belum sepenuhnya mampu menunjukkan laporan keuangan

yang berkualitas terlihat dari hasil laporan keuangan yang masih terdapat ketidak

sesuaian dalam pelaporan Simak dan Saiba yang berakibat pada didapatkanya

opini Wajar Dengan Pengecualian (WDP) yang diberikan oleh BPK

b Opini WDP yang diberikan BPK dimaksud harus memberikan stimulus

kepada pengelola keuangan dilingkungan kemhanTNI untuk mulai berbenah dan

memacu atas ketertinggalannya dalam hal mekanisme pengelolaan keuangan

negara Kondisi ini harus ditanggapi dengan positif oleh seluruh stake holder dan

dijadikan pintu masuk ke arah perubahan

c Dari temuan BPK terhadap laporan keuangan dimaksud didapat bahwa

mekanisme pelaporan dalam rangka pengungkapan pertanggungjawaban

keuangan di Lingkungan KemhanTNI termasuk TNI AU belum dapat

dipertanggungjawabkan hal ini terjadi antara lain oleh beberapa permasalahan

pertama kurangnya pengetahuan dan pemahaman baik dari pengelola anggaran

20

maupun pengelola barang dalam penyusunan laporan keuangan yang sesuai

dengan ketentuan kedua kurangnya komitmen pimpinan dalam pengelolaan

keuangan di lingkungan UO TNI AU ketiga kurangnya sinergitas antara unit

akuntasi kuasa pengguna anggaran (UAKPA) dan unit akuntansi pengguna barang

(UAKPB) keempat pelaksanaan mekanisme rekonsiliasi yang belum optimal

d Guna meningkatkan penyusunan Laporan Keuangan (LK) UO TNI Angkatan

Udara sebagai bagian dari LK Kemhan Perlu dilakukan upaya-upaya strategis

yaitu Upaya dan strategi peningkatan kualitas laporan keuangan TNI AU melalui

peningkatan pengetahuan dan pemahaman baik dari pengelola anggaran

komitmen pimpinan dalam pengelolaan keuangan negara mewujudkan optimalnya

pelaksanaan mekanisme rekonsiliasi antara Sistem Akuntansi Keuangan (SAK)

dan Sistem Informasi Manajemen Akuntansi Keuangan Barang Milik Negara

(SIMAK BMN) dan mampu menyumbangkan penyelesaian permasalahan LK

KemhanTNI dalam perbaikan terhadap opini WDP yang diberikan BPK RI

11 Saran Setelah membahas naskah tentang optimalisasi penyusunan laporan

keuangan guna mewujudkan opini wajar tanpa pengecualian dalam rangka mendukung tugas TNI

Angkatan Udara ini maka dapat penulis berikan saran yang antara lain

a Perlu upaya perbaikan-perbaikan sesuai rekomendasi yang diberikan oleh

BPK RI yang dilakukan oleh Kementrian Pertahanan yang salah satunya adalah

dengan membentuk tim yang mampu membimbing para operator Simak dan Saiba

untuk berkoordinasi dan konsultasi secara intensif dengan Kementerian Keuangan

dan instansi terkait dalam rangka menyelesaikan permasalahan tersebut

b Perlunya merevisi kurikulum pendidikan Korps keuangan dan Korps

Pembekalan khususnya pada bidang pengelolaan keuangan negara yang

disesuaikan dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP)

c Peran APIP perlu ditingkatkan dalam melaksanakan pengawasan

khususnya disaat melaksanakan review terhadap laporan keuangan dalam rangka

penyempurnaan penyusunan laporan keuangan TNI AU

21

12 Wusana kata Demikianlah penyusunan naskah tentang Optimalisasi

Penyusunan Laporan Keuangan Guna Mewujudkan Opini Wajar Tanpa Pengecualian

Dalam Rangka Mendukung Tugas TNI Angkatan Udara dibuat sebagai sumbangan

pemikiran dan bahan masukan bagi pimpinan dalam menentukan kebijakan lebih lanjut

Jakarta September 2018

22

UU Permen Keppres

Republik Indonesia 2004 Undang-Undang RI Nomor 34 Tahun 2004 Tentang Tentara Nasional Indonesia Jakarta Sekretariat Negara

Republik Indonesia 2004 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2004

Tentang Pemeriksaan Pengelolaan Dan Tanggung Jawab Keuangan Negara Jakarta Sekretariat Negara

Menkeu 2015 Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor

177PMK052015 Tentang Pedoman Penyusunan Dan Penyampaian Laporan Keuangan Kementerian NegaraLembaga Jakarta Kepala Biro Umum

Menhan 2016 Peraturan Menteri Pertahanan Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2016

Tentang Sistem Akuntansi Dan Pelaporan Keuangan Instansi Di Lingkungan Kementerian Pertahanan Dan Tentara Nasional Indonesia Jakarta

Kapusku 2015 Juklak Kapusku Kemhan No Juklak06aVII2015 tentang Perubahan

Penyusunan Lapku di Lingkungan Kemhan dan TNI Jakarta Buku Mursyidi 2013 Akuntansi Pemerintahan di Indonesia Refika Aditama Bandung h 59 RE Freeman Strategic Management A Stakeholders Approach Fitman Boston1984

h37 Internet httpsidmwikipediaorg

DAFTAR PUSTAKA

20

maupun pengelola barang dalam penyusunan laporan keuangan yang sesuai

dengan ketentuan kedua kurangnya komitmen pimpinan dalam pengelolaan

keuangan di lingkungan UO TNI AU ketiga kurangnya sinergitas antara unit

akuntasi kuasa pengguna anggaran (UAKPA) dan unit akuntansi pengguna barang

(UAKPB) keempat pelaksanaan mekanisme rekonsiliasi yang belum optimal

d Guna meningkatkan penyusunan Laporan Keuangan (LK) UO TNI Angkatan

Udara sebagai bagian dari LK Kemhan Perlu dilakukan upaya-upaya strategis

yaitu Upaya dan strategi peningkatan kualitas laporan keuangan TNI AU melalui

peningkatan pengetahuan dan pemahaman baik dari pengelola anggaran

komitmen pimpinan dalam pengelolaan keuangan negara mewujudkan optimalnya

pelaksanaan mekanisme rekonsiliasi antara Sistem Akuntansi Keuangan (SAK)

dan Sistem Informasi Manajemen Akuntansi Keuangan Barang Milik Negara

(SIMAK BMN) dan mampu menyumbangkan penyelesaian permasalahan LK

KemhanTNI dalam perbaikan terhadap opini WDP yang diberikan BPK RI

11 Saran Setelah membahas naskah tentang optimalisasi penyusunan laporan

keuangan guna mewujudkan opini wajar tanpa pengecualian dalam rangka mendukung tugas TNI

Angkatan Udara ini maka dapat penulis berikan saran yang antara lain

a Perlu upaya perbaikan-perbaikan sesuai rekomendasi yang diberikan oleh

BPK RI yang dilakukan oleh Kementrian Pertahanan yang salah satunya adalah

dengan membentuk tim yang mampu membimbing para operator Simak dan Saiba

untuk berkoordinasi dan konsultasi secara intensif dengan Kementerian Keuangan

dan instansi terkait dalam rangka menyelesaikan permasalahan tersebut

b Perlunya merevisi kurikulum pendidikan Korps keuangan dan Korps

Pembekalan khususnya pada bidang pengelolaan keuangan negara yang

disesuaikan dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP)

c Peran APIP perlu ditingkatkan dalam melaksanakan pengawasan

khususnya disaat melaksanakan review terhadap laporan keuangan dalam rangka

penyempurnaan penyusunan laporan keuangan TNI AU

21

12 Wusana kata Demikianlah penyusunan naskah tentang Optimalisasi

Penyusunan Laporan Keuangan Guna Mewujudkan Opini Wajar Tanpa Pengecualian

Dalam Rangka Mendukung Tugas TNI Angkatan Udara dibuat sebagai sumbangan

pemikiran dan bahan masukan bagi pimpinan dalam menentukan kebijakan lebih lanjut

Jakarta September 2018

22

UU Permen Keppres

Republik Indonesia 2004 Undang-Undang RI Nomor 34 Tahun 2004 Tentang Tentara Nasional Indonesia Jakarta Sekretariat Negara

Republik Indonesia 2004 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2004

Tentang Pemeriksaan Pengelolaan Dan Tanggung Jawab Keuangan Negara Jakarta Sekretariat Negara

Menkeu 2015 Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor

177PMK052015 Tentang Pedoman Penyusunan Dan Penyampaian Laporan Keuangan Kementerian NegaraLembaga Jakarta Kepala Biro Umum

Menhan 2016 Peraturan Menteri Pertahanan Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2016

Tentang Sistem Akuntansi Dan Pelaporan Keuangan Instansi Di Lingkungan Kementerian Pertahanan Dan Tentara Nasional Indonesia Jakarta

Kapusku 2015 Juklak Kapusku Kemhan No Juklak06aVII2015 tentang Perubahan

Penyusunan Lapku di Lingkungan Kemhan dan TNI Jakarta Buku Mursyidi 2013 Akuntansi Pemerintahan di Indonesia Refika Aditama Bandung h 59 RE Freeman Strategic Management A Stakeholders Approach Fitman Boston1984

h37 Internet httpsidmwikipediaorg

DAFTAR PUSTAKA

21

12 Wusana kata Demikianlah penyusunan naskah tentang Optimalisasi

Penyusunan Laporan Keuangan Guna Mewujudkan Opini Wajar Tanpa Pengecualian

Dalam Rangka Mendukung Tugas TNI Angkatan Udara dibuat sebagai sumbangan

pemikiran dan bahan masukan bagi pimpinan dalam menentukan kebijakan lebih lanjut

Jakarta September 2018

22

UU Permen Keppres

Republik Indonesia 2004 Undang-Undang RI Nomor 34 Tahun 2004 Tentang Tentara Nasional Indonesia Jakarta Sekretariat Negara

Republik Indonesia 2004 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2004

Tentang Pemeriksaan Pengelolaan Dan Tanggung Jawab Keuangan Negara Jakarta Sekretariat Negara

Menkeu 2015 Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor

177PMK052015 Tentang Pedoman Penyusunan Dan Penyampaian Laporan Keuangan Kementerian NegaraLembaga Jakarta Kepala Biro Umum

Menhan 2016 Peraturan Menteri Pertahanan Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2016

Tentang Sistem Akuntansi Dan Pelaporan Keuangan Instansi Di Lingkungan Kementerian Pertahanan Dan Tentara Nasional Indonesia Jakarta

Kapusku 2015 Juklak Kapusku Kemhan No Juklak06aVII2015 tentang Perubahan

Penyusunan Lapku di Lingkungan Kemhan dan TNI Jakarta Buku Mursyidi 2013 Akuntansi Pemerintahan di Indonesia Refika Aditama Bandung h 59 RE Freeman Strategic Management A Stakeholders Approach Fitman Boston1984

h37 Internet httpsidmwikipediaorg

DAFTAR PUSTAKA

22

UU Permen Keppres

Republik Indonesia 2004 Undang-Undang RI Nomor 34 Tahun 2004 Tentang Tentara Nasional Indonesia Jakarta Sekretariat Negara

Republik Indonesia 2004 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2004

Tentang Pemeriksaan Pengelolaan Dan Tanggung Jawab Keuangan Negara Jakarta Sekretariat Negara

Menkeu 2015 Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor

177PMK052015 Tentang Pedoman Penyusunan Dan Penyampaian Laporan Keuangan Kementerian NegaraLembaga Jakarta Kepala Biro Umum

Menhan 2016 Peraturan Menteri Pertahanan Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2016

Tentang Sistem Akuntansi Dan Pelaporan Keuangan Instansi Di Lingkungan Kementerian Pertahanan Dan Tentara Nasional Indonesia Jakarta

Kapusku 2015 Juklak Kapusku Kemhan No Juklak06aVII2015 tentang Perubahan

Penyusunan Lapku di Lingkungan Kemhan dan TNI Jakarta Buku Mursyidi 2013 Akuntansi Pemerintahan di Indonesia Refika Aditama Bandung h 59 RE Freeman Strategic Management A Stakeholders Approach Fitman Boston1984

h37 Internet httpsidmwikipediaorg

DAFTAR PUSTAKA