MARKAS BESAR ANGKATAN UDARA STAF AHLI · STAF AHLI OPTIMALISASI ... (TKTM) Simak BMN maupun ......
Transcript of MARKAS BESAR ANGKATAN UDARA STAF AHLI · STAF AHLI OPTIMALISASI ... (TKTM) Simak BMN maupun ......
MARKAS BESAR ANGKATAN UDARA STAF AHLI
OPTIMALISASI PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN GUNA MEWUJUDKAN OPINI WAJAR TANPA PENGECUALIAN
DALAM RANGKA MENDUKUNG TUGAS TNI ANGKATAN UDARA
Penulis Kolonel Adm S Budianto SAP Marsda TNI Dr Umar Sugeng H SIP SE MM
Marsma TNI Emanuel Sugiharto
Pendahuluan
1 Undang-Undang RI Nomor 34 Tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia
(TNI) pasal 10 menjelaskan bahwa Angkatan Udara melaksanakan tugas TNI matra
udara di bidang pertahanan menegakkan hukum dan menjaga keamanan wilayah udara
yurisdiksi nasional sesuai dengan ketentuan hukum nasional dan hukum internasional
yang telah diratifikasi serta melaksanakan tugas TNI dalam pembangunan dan
pengembangan kekuatan matra udara dan melaksanakan pemberdayaan wilayah
pertahanan udara1 Di dalam melaksanakan tugas tersebut TNI Angkatan Udara (TNI
AU) harus diimbangi dengan pembangunan kekuatan dan pembinaan kemampuan baik
secara kuantitas maupun kualitas sehingga mampu berperan aktif sebagai alat
pertahanan negara di udara yang handal Pembangunan kekuatan diarahkan kepada
penyediaan alat utama sistem senjata (alutsista) berteknologi tinggi dan sarana prasarana
yang memadai serta pengembangan organisasi yang dilaksanakan secara bertahap dan
berkesinambungan Sementara pembinaan kemampuan diarahkan pada penyiapan
sumber daya manusia dan sarana prasarana siap operasional yang dilakukan secara
proporsional untuk mewujudkan kemampuan prajurit yang profesional dan dapat
diandalkan melalui peningkatan anggaran belanja pertahanan harus menjadi prioritas
pemerintah guna menghadapi tugas-tugas TNI ke depan yang tidak semakin ringan
2 TNI dalam melaksanakan tugas-tugasnya dibiayai dari anggaran pertahanan
negara yang berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara2 TNI AU sebagai
bagian integral TNI menerima anggaran yang dialokasikan oleh pemerintah untuk dikelola
dan dipertanggungjawabkan Salah satu bentuk pertanggungjawaban keuangan
dituangkan dalam bentuk laporan keuangan yang dilaksanakan oleh dinas keuangan
serta badan-badan keuangan dibawahnya Laporan keuangan TNI AU disusun dan
1 Undang-undang Nomor 34 Tahun 2004 Tentang TNI Pasal 10 2 Ibid pasal 66
2
dilaporkan secara berjenjang mulai Badan Keuangan Tingkat IV (Pekas) Badan
Keuangan Tingkat III (Ku Kotama) Badan Keuangan Tingkat II (Diskuau) dan Badan
Keuangan Tingkat I (Pusku Kemhan)3 Tujuan pelaporan keuangan ini adalah menyajikan
informasi yang berguna untuk pengambilan keputusan dan menunjukkan akuntabilitas
entitas pelaporan atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya 4 Pelaporan
keuangan yang disusun harus dilaksanakan secara optimal guna mencapai opini wajar
tanpa pengecualian (WTP) Namun dalam proses penyusunan laporan keuangan belum
sepenuhnya mampu menunjukkan laporan keuangan yang berkualitas hal ini dapat dilihat
dari hasil LHP BPK RI dengan pemberian opini wajar dengan pengecualian (WDP) pada
LK Kemhan dan TNI tahun 2017 serta yang menjadi catatan atas opini tersebut adalah
terkait besarnya selisih transfer keluar dan transfer masuk (TKTM) Simak BMN maupun
persediaan selain hal tersebut yang juga menjadi catatan penting adalah terkait
persediaan dan aset yang belum diregister Permasalahan tersebut disebabkan karena
kurangnya pengetahuan dan pemahaman baik dari pengelola anggaran maupun
pengelola barang dalam penyusunan laporan keuangan yang sesuai dengan ketentuan
kurangnya komitmen pimpinan dalam pengelolaan keuangan di lingkungan UO TNI AU
kurangnya sinergitas antara unit akuntasi kuasa pengguna anggaran (UAKPA) dan unit
akuntansi pengguna barang (UAKPB) serta pelaksanaan mekanisme rekonsiliasi yang
harus dioptimalkan
3 Tugas TNI AU dalam melaksanakan penyusunan laporan keuangan TNI AU terdiri
atas Laporan Realisasi Anggaran Laporan Operasional Laporan Perubahan Ekuitas
Neraca dan Catatan atas Laporan Keuangan dibutuhkan kerjasama dan sinergi antara
badan keuangan yang mencatat pengeluaran dana dalam bentuk laporan keuangan dan
badan logistik yang mengadministrasikan penerimaan serta pengeluaran barang dalam
bentuk SIMAK BMN Upaya dan strategi guna meningkatkan kualitas laporan keuangan
TNI AU perlu dilaksanakan melalui peningkatan pengetahuan dan pemahaman baik dari
pengelola anggaran maupun pengelola barang dalam penyusunan laporan keuangan
yang sesuai dengan ketentuan adanya komitmen pimpinan dalam pelaksanaan tugas
dan kegiatan pengurusan keuangan negara mewujudkan sinergitas UAKPA dan UAKPB
serta kurang optimalnya pelaksanaan mekanisme rekonsiliasi antara Sistem Akuntansi
Keuangan (SAK) dan Sistem Informasi Manajemen Akuntansi Keuangan Barang Milik
Negara (SIMAK BMN) dalam penyusunan laporan keuangan TNI AU
3 Juklak Kapusku Kemhan No Juklak06aVII2015 tgl 13 Juli 2015 tentang Perubahan Penyusunan Lapku di Lingkungan Kemhan
dan TNI 4 Mursyidi 2013 Akuntansi Pemerintahan di Indonesia Refika Aditama Bandung hal 59
3
4 Daftar Pengertian Untuk menyamakan persepsi dalam naskah ini maka perlu
disusun daftar pengertian sebagai berikut
a Basis Akrual Basis Akrual adalah basis akuntansi yang mengakui
pengaruh transaksi dan peristiwa lainnya pada saat transaksi dan peristiwa itu
terjadi tanpa memperhatikan saat kas atau setara kas diterima atau dibayarkan5
b Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) Catatan atas Laporan
Keuangan adalah laporan yang menyajikan informasi tentang penjelasan atau
daftar terinci atau analisis atas nilai suatu pos yang disajikan dalam Laporan
Realisasi Anggaran Laporan Operasional Laporan Perubahan Ekuitas dan
Neraca dalam rangka pengungkapan yang memadai6
c Laporan Realisasi Anggaran Laporan realisasi anggaran adalah laporan
yang menyajikan ikhtisar sumber alokasi dan pemakaian sumber daya keuangan
yang dikelola oleh pemerintah yang menggambarkan perbandingan antara
anggaran dan realisasinya dalam satu periode pelaporan7
d Laporan Operasional Laporan operasional adalah laporan yang
menyajikan ikhtisar sumber daya ekonomi yang menambah ekuitas dan
penggunaannya yang dikelola oleh pemerintah pusat untuk kegiatan
penyelenggaraan pemerintah dalam satu periode pelaporan8
e Laporan Perubahan Ekuitas Laporan perubahan ekuitas adalah laporan
yang menyajikan informasi kenaikan atau penurunan ekuitas tahun pelaporan
dibandingkan dengan tahun sebelumnya9
f Neraca Neraca adalah adalah laporan yang menyajikan informasi posisi
keuangan pemerintah yaitu aset utang dan ekuitas pada tanggal tertentu10
5 Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 177Pmk052015 6 Ibid 7 Ibid 8 Ibid 9 Ibid 10 Ibid
4
g Opini BPK Opini BPK adalah pernyataan profesional pemeriksa mengenai
kewajaran informasi keuangan yang disajikan dalam laporan keuangan yang
didasarkan pada kriteria kesesuaian dengan standar akuntansi pemerintahan
kecukupan pengungkapan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan
dan efektivitas sistem pengendalian intern11
h Rekonsiliasi Rekonsiliasi adalah proses pencocokan data transaksi
keuangan yang diproses dengan beberapa sistemsubsistem yang berbeda
berdasarkan dokumen sumber yang sama12
i Stake Holders Stake holders adalah individu atau kelompok pemangku
kepentingan yang dukungan atau keputusannya dapat mempengaruhi kemajuan
dalam sebuah organisasi13
j Unit Akuntansi Keuangan Pengguna Barang (UAKPB) UAKPB adalah
Unit akuntansi yang melakukan kegiatan akuntansi dan pelaporan BMN tingkat
satuan kerja14
k Unit Akuntansi Kuasa Pengguna Anggaran (UAKPA) Unit Akuntansi
Kuasa Pengguna Anggaran (UAKPA) adalah Unit akuntansi yang melakukan
kegiatan akuntansi dan pelaporan tingkat satuan kerja15
l Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Anggaran ndash Wilayah (UAPPA-W)
UAPPA-W adalah Unit akuntansi pada tingkat kotamalakpus yang melakukan
kegiatan penggabungan LK seluruh UAKPA yang berada dibawahnya16
m Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Anggaran ndash Eselon I (UAPPA-E1)
UAPPA-E1 adalah Unit akuntansi pada tingkat UO yang melakukan kegiatan
penggabungan LK seluruh UAPPA-W yang berada di wilayah kerjanya serta
UAKPA yang berada langsung dibawahnya17
11 Undang-undang Nomor 15 Tahun 2004 12 Peraturan Menteri Keuangan Nomor 171PMK052015 13 RE Freeman Strategic Management A Stakeholders Approach Fitman Boston1984 hlm37 14 Peraturan Menteri Pertahanan Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2016 15 Ibid 16 Ibid 17 Ibid
5
n Unit Akuntansi Pengguna Anggaran (UAPA) UAPA adalah Unit
akuntansi pada tingkat Kemhan yang melakukan kegiatan penggabungan LK
seluruh UAPPA-E1 yang berada dibawahnya18
o Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) WTP adalah opini audit yang akan
diterbitkan jika laporan keuangan dianggap memberikan informasi yang bebas dari
salah saji material19
p Wajar Dengan Pengecualian (WDP) WDP adalah opini audit yang
diterbitkan jika sebagian besar informasi dalam laporan kekuangan bebas dari
salah saji material kecuali untuk rekening atau item tertentu yang menjadi
pengecualian20
Landasan dan Dasar Pemikiran
5 Landasan dan dasar pemikiran yang digunakan dalam mewujudkan laporan
keuangan yang berkualitas dibutuhkan norma yang mengatur dalam penyusunan laporan
keuangan akan mendukung terwujudnya opini wajar tanpa pengecualian norma tersebut
adalah sebagai berikut
a Landasan Pemikiran
1) Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 23 ayat (1) UUD 1945
menyatakan bahwa ldquoanggaran pendapatan dan belanja negaraAPBN
sebagai wujud dari penyusunan laporan keuangan negara ditetapkan setiap
tahun dengan undang-undang dan dilaksanakan secara terbuka dan
bertanggung jawab untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyatrdquo Pasal
tersebut mengandung makna bahwa segala anggaran yang diterima dari
pemerintah harus dapat dipertanggungjawabkan secara transparan dan
akuntabel termasuk anggaran yang diterima dan dikelola di lingkungan
TNI AU yang merupakan bagian dari Kemhan
18 Ibid 19 httpsidmwikipediaorg 20 httpsidmwikipediaorg
6
2) Undang-Undang RI Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan
Negara Pasal 9 dinyatakan bahwa Menteripimpinan lembaga sebagai
pengguna anggaranpengguna barang Kementerian NegaraLembaga
yang dipimpinnya mempunyai tugas antara lain menyusun dan
menyampaikan laporan keuangan Kementerian NegaraLembaga yang
dipimpinnya TNI AU dalam struktur pengelolaan anggaran merupakan
unit organisasi setingkat eselon I yang berada di bawah Kemhan
sehingga UO TNI AU atas anggaran yang diterima berkewajiban
mempertanggungjawabkanya dalam bentuk laporan keuangan yang
dalam penyusunanya menjadi tugas dan tanggung jawab Diskuau
bersama-sama badan logistik
3) Undang-Undang RI Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan
Negara Pasal 55 ayat (2) menyatakan bahwa dalam menyusun laporan
keuangan pemerintah pusat sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
menteripimpinan lembaga selaku pengguna anggaranpengguna barang
menyusun dan menyampaikan laporan keuangan yang meliputi Laporan
Realisasi Anggaran Neraca dan Catatan atas Laporan Keuangan dilampiri
laporan keuangan Badan Layanan Umum pada kementerian
negaralembaga masing-masing TNI AU merupakan unit organisasi yang
berada di bawah Kemhan sehingga memiliki kewajiban dalam
menyampaikan laporan keuangan secara benar transparan dan akuntabel
4) Undang-Undang RI Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan
Penyusunan laporan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara Pasal 2
ayat (2) disebutkan bahwa Badan Pemeriksa Keuangan melaksanakan
pemeriksaan atas penyusunan laporan dan tanggung jawab keuangan
negara Laporan hasil pemeriksaan atas laporan keuangan pemerintah
memuat opini Opini adalah pernyataan profesional sebagai kesimpulan
pemeriksa mengenai tingkat kewajaran informasi yang disajikan dalam
laporan keuangan Opini atas laporan keuangan dari Badan Pemeriksaan
Keuangan merupakan tolok ukur atas kualitas penyusunan laporan
keuangan Kemhan dan TNI termasuk di dalamnya laporan keuangan TNI
Angkatan Udara
7
5) Peraturan Presiden RI Nomor 16 tahun 2018 tentang Pengadaan
Barang dan Jasa Pemerintah mengambil beberapa terobosan agar
pengadaan barang dan jasa bisa lebih cepat misalnya ULP akan berubah
menjadi Unit Kerja Pengadaan BarangJasa (UKPBJ) yang merupakan unit
organisasi permanen yang memiliki peran untuk melakukan pembinaan
pemilihan penyedia dan pengelolaan sistem informasi Selain
mempercepat proses pengadaan revisi perpres pengadaan barangjasa ini
bertujuan untuk mempermudah Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dalam
melaksanakan lelang pengadaan barang dan jasa sehingga proses
pengadaan dan pencairan anggaran dapat segera dilaksanakan
6) Petunjuk Pelaksanaan Kepala Pusat Keuangan Kementerian
Pertahanan Nomor Juklak06aVII2015tanggal 13 Juli 2015 tentang
Petunjuk Pelaksanaan Tentang Perubahan Penyusunan Laporan Keuangan
di Lingkungan Kemhan dan TNI Sesuai petunjuk pelaksanaan tersebut
bahwa pertanggungjawaban atas pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara (APBN) dituangkan dalam bentuk Laporan Keuangan
Kementerian NegaraLembaga Adapun kegiatan penyusunan laporan
keuangan yang dilaksanakan TNI Angkatan Udara terdiri dari Prosedur dan
pelaksanaan penyusunan laporan keuangan Pelaksanaan penyusunan
laporan Keuangan dimulai dari tingkat Satker Kotama Unit Organisasi
sampai dengan tingkat Kementerian dilaksanakan bersama-sama dengan
Badan Logistik di Lingkungan Kemhan dan TNI dengan dasar akuntansi
Kegiatan tersebut dimaksud untuk memberikan keseragaman dan tertib
administrasi di dalam penyusunan laporan keuangan yang berkualitas di
Lingkungan Kemhan dan TNI sebagai salah satu upaya untuk mewujudkan
penilaian opini wajar tanpa pengecualian
b Dasar Pemikiran Berkaitan dengan perubahan paradigma sistem
pemerintahan dan tuntutan rakyat perlu adanya reformasi di bidang penyusunan
laporan keuangan negara Reformasi penyusunan laporan keuangan negara
dilaksanakan salah satunya melalui pengembangan sumber daya manusia di
bidang keuangan sarana dan prasarana serta manajemen yang baik sehingga
mampu menghasilkan laporan keuangan dengan opini wajar tanpa pengecualian
Sesuai dengan hal tersebut personel penyusun laporan keuangan Diskuau
8
sebagai bagian dari sumber daya manusia keuangan di lingkungan TNI AU dituntut
untuk memiliki keterampilan dan kemampuan bidang penyusunan laporan
keuangan sehingga diharapkan dapat mendukung pelaksanaan tugas TNI AU di
masa mendatang
6 Latar Belakang Laporan keuangan TNI AU disusun berdasarkan data sumber
dari badan keuangan Tingkat IV (Pekas) dilaporkan secara berjenjang ke badan
keuangan diatasnya yang selanjutnya dilaporkan sampai ke Badan Keuangan Tingkat I
(Pusku Kemhan) Pusku Kemhan akan mengkompilasi laporan keuangan dari tiap-tiap
angkatan termasuk laporan keuangan Satker Kemhan sehingga menjadi Laporan
Keuangan KemhanTNI Laporan keuangan disusun secara periodik selama kurun waktu
satu tahun anggaran Setelah satu tahun anggaran maka laporan keuangan akan
diaudit oleh badan pemeriksa intern (Itjenau) dan badan pemeriksa ekstern (Badan
Pemeriksa Keuangan RI) Setelah melaksanakan pemeriksaan maka BPK RI sesuai
Undang-Undang RI Nomor 17 Tahun 2003 akan memberikan opini terhadap laporan
keuangan dimana selama kurun waktu 2015 sampai dengan 2017 masih belum sesuai
harapan khususnya pada tahun 2015 BPK memberi opini WDP hal ini disebabkan belum
siapnya organisasi Kemhan dan TNI mengantisipasi perubahan sistem dalam standar
akuntansi pemerintahan dari cash basis menjadi accrual basis yang berlanjut pada tahun
2016 dan tahun 2017 Kondisi ini menunjukkan bahwa informasi keuangan yang
disajikan dalam laporan keuangan masih dinilai belum wajar berdasarkan kriteria
Kondisi Laporan Keuangan TNI AU Saat Ini dan Permasalahan Yang Dihadapi
7 Kondisi Laporan Keuangan TNI AU Saat Ini Laporan keuangan TNI AU saat ini
masih mengalami kendala dimana jumlah dana dalam laporan keuangan belum sesuai
dengan jumlah nilai barang dalam laporan keuangan Barang Milik Negara sehingga
laporan keuangan belum dapat disajikan secara wajar Kendala tersebut disebabkan
karena kurangnya pengetahuan dan pemahaman dari pengelola anggaran maupun
pengelola barang dalam penyusunan laporan keuangan yang sesuai dengan ketentuan
kurangnya komitmen pimpinan dalam pengelolaan keuangan di lingkungan UO TNI AU
kurangnya sinergitas antara unit akuntasi kuasa pengguna anggaran (UAKPA) dan unit
akuntansi pengguna barang (UAKPB) serta pelaksanaan mekanisme rekonsiliasi yang
masih belum optimal
9
8 Permasalahan Yang Dihadapi Berdasarkan uraian kondisi saat ini dapat
dirumuskan beberapa permasalahan sebagai berikut
a Kurangnya pengetahuan dan pemahaman baik dari pengelola anggaran
maupun pengelola barang dalam penyusunan laporan keuangan yang sesuai
dengan ketentuan Salah satu faktor pendukung dalam rangka mewujudkan visi
dan misi suatu organisasi adalah tersedianya sumber daya manusia yang handal
Kualitas sumber daya manusia meliputi tingkat pengetahuan dan pemahaman
terhadap suatu sistem kerja yang dilaksanakan dalam hal ini adalah sistem
akuntansi pemerintah dalam penyusunan laporan keuangan Pengetahuan
mengenai sistem akuntansi yang belum memadai dalam pelaporan keuangan juga
masih terjadi dari personel penyusun laporan keuangan di lingkungan TNI AU
Kemudian salah satu faktor penghambat lainnya yaitu masih lambatnya perubahan
sikap terhadap jalannya proses birokrasi keuangan termasuk perubahan sistem
akuntansi dalam pelaporan keuangan di Kemhan dan TNI Hal ini dibuktikan
dengan hasil opini laporan keuangan dari BPK RI di tahun 2011 yaitu WDP tahun
2012 yaitu WTP-DPP tahun 2013 yaitu WTP tahun 2014 yaitu WTP-DPP dan
pada tahun 2015 ada perubahan sistem dalam standar akuntansi pemerintahan
dari cash basis menjadi accrual basis dengan perubahan itu opini di Kementerian
Pertahanan dan TNI menjadi WDP kemudian pada tahun 2016 dan tahun 2017
belum beranjak dari opini WDP Walaupun disadari pula oleh BPK RI bahwa ada
peningkatan kualitas laporan keuangan setiap tahunnya namun dibutuhkan
keseriusan dalam peningkatan pengetahuan dalam pemahaman sistem akuntansi
dan pelaporan keuangan di lingkungan Kemhan dan TNI
b Kurangnya komitmen pimpinan dalam pengelolaan keuangan di
lingkungan UO TNI AU Perubahan sistem dalam pelaporan keuangan belum
diikuti dengan komitmen pimpinan organisasi di tingkat Satker Pelaksanaan
sosialisasi sistem laporan keuangan kepada para komandan atau kepala satuan
kerja yang dilaksanakan pada saat adanya Rapat Pimpinan Tahunan dan
penataran Komandan Satuan masih sangat minim karena keterbatasan waktu
sehingga mempengaruhi tingkat pemahaman bagi para Komandan atau Kepala
Satuan Kerja (Kasatker) Diperlukan suatu kegiatan khusus dalam pemberian
pemahaman tentang penyusunan laporan keuangan dan komitmen yang kuat
10
terutama bagi Komandan dan Kasatker tentang tanggung jawab terhadap
penyajian laporan keuangan
c Kurangnya sinergitas antara unit akuntasi kuasa pengguna anggaran
(UAKPA) dan unit akuntansi pengguna barang (UAKPB) Belum terjalinya
keselarasan diantara entitas akuntansi keuangan dengan entitas akuntansi barang
khususnya untuk DIPA Satker Pusat Hal dimaksud terjadi karena kebijakan
pengelolaan Simak BMN ditentukan secara sentralisasi dalam pengertian segala
ketentuan pelaksanaan pengelolaan Simak BMN harus menunggu instruksi dan
kebijakan dari Kemhan dalam hal ini Pus BMN Baranahan Kemhan kemudian baru
pada tingkat Unit Organisasi diteruskan ke tingkat Kotama kemudian tingkat Satker
dan tingkat Sub Satker Alur kebijakan yang panjang dihadapkan kondisi
pengelola Simak BMN untuk DIPA Satker pusat yang tersebar pada seluruh Satker
di jajaran TNI AU mengakibatkan respon atas setiap perubahan relatif lamban dan
ini tidak selaras dengan pengelola anggaran yang mana Pengelola anggaran
karena selalu berhubungan dengan Kemkeu dalam hal ini KPPN maka seluruh
kebijakan terkait pengelolaan anggaran akan secara langsung mengikuti kebijakan
yang dikeluarkan oleh Kemkeu sebagai regulator pengelolaan keuangan negara
ketidak selarasan ini berdampak pada terkendalanya penyusunan laporan
keuangan di lingkungan UO TNI AU
d Kurang optimalnya pelaksanaan mekanisme rekonsiliasi Rekonsiliasi
laporan keuangan dilaksanakan secara internal dan eksternal Proses
Rekonsialisi secara internal dilaksanakan secara berjenjang mulai dari tingkat
UAKPA (Baku IV) dengan Staf Logistik di jajaran yang sama yaitu di tingkat Satker
dirasakan belum memadai Hal tersebut terjadi salah satunya dikarenakan belum
adanya program aplikasi penyatuan laporan antara Sistem Akuntansi Keuangan
dan SIMAK BMN Adapun rekonsiliasi secara eksternal dilaksanakan antara
laporan keuangan UAKPA dengan KPPN dan laporan SIMAK BMN dengan KPKNL
di tingkat Satker sangat diperlukan karena akan menjadi data awal pada
penyusunan laporan BMN dan pendataan aset negara Sistem komunikasi dan
sarana yang minim mengakibatkan belum terlaksananya proses rekonsiliasi
eksternal di lingkungan Satker secara optimal
11
Optimalisasi Penyusunan Laporan Keuangan TNI AU
9 TNI AU dalam Penyusunan Laporan Keuangan yang diharapkan dan dapat
terwujud maka diperlukan jawaban yang mampu menjawab semua permasalahan yang
ada upaya optimalisasi penyusunan laporan keuangan TNI AU guna mewujudkan opini
wajar tanpa pengecualian dalam rangka mendukung tugas TNI AU yang dituangkan
melalui kebijakan strategi dan upaya-upaya sebagai berikut
a Kebijakan ldquoTerwujudnya Optimalisasi penyusunan laporan keuangan TNI
AU guna mewujudkan opini wajar tanpa pengecualian melalui peningkatkan
pengetahuan dan pemahaman baik dari pengelola anggaran maupun pengelola
barang dalam penyusunan laporan keuangan yang sesuai dengan ketentuan
mewujudkan komitmen pimpinan organisasi yang optimal mewujudkan sinergitas
antara unit akuntasi kuasa pengguna anggaran (UAKPA) dan unit akuntansi
pengguna barang (UAKPB) serta penetapan mekanisme rekonsiliasi antara SAK
dan SIMAK BMN guna mewujudkan opini wajar tanpa pengecualian dalam rangka
mendukung tugas TNI AU
b Strategi Berdasarkan arah kebijakan yang dirumuskan maka strategi
yang tepat adalah sebagai berikut
1) Strategi pertama Mewujudkan peningkatan pengetahuan dan
pemahaman baik dari pengelola anggaran maupun pengelola barang dalam
penyusunan laporan keuangan yang sesuai dengan ketentuan
2) Strategi kedua Mewujudkan komitmen pimpinan organisasi yang
optimal dengan verifikasi pembayaran dan akuntansi pembangunan serta
pengembangan
3) Strategi ketiga Mewujudkan sinergitas antara unit akuntasi kuasa
pengguna anggaran (UAKPA) dan unit akuntansi pengguna barang
(UAKPB)
12
4) Strategi keempat Mewujudkan pelaksanaan mekanisme rekonsiliasi
laporan keuangan lebih optimal dengan melaksanakan koordinasi
pembinaan dan pemutakhiran
c Upaya Berdasarkan kebijakan dan perumusan strategi yang telah
diuraikan di atas maka dapat disampaikan upaya-upaya dalam mengoptimalkan
penyusunan laporan keuangan guna mewujudkan opini wajar tanpa pengecualian
dalam rangka mendukung tugas TNI AU sebagai berikut
1) Strategi Pertama Mewujudkan peningkatan pengetahuan dan
pemahaman dari pengelola anggaran maupun pengelola barang dalam
penyusunan laporan keuangan yang sesuai dengan ketentuan Dalam
rangka pelaksanaan penyusunan laporan keuangan yang akuntabel di
lingkungan TNI AU diperlukan personel yang memiliki pengetahuan dan
pemahaman terkait penyusunan laporan keuangan Upaya-upaya yang
dapat dilaksanakan untuk mewujudkan tujuan dari strategi ini adalah
a) Pendidikan dan Latihan Keberhasilan kegiatan dalam
organisasi dapat dicapai dengan dukungan kualitas personel yang
baik Untuk pencapaian hal tersebut tentu saja tidak terlepas dari
upaya pengembangan dan peningkatan kapasitas dan kapabilitas
karena efektif dan efisiensinya suatu organisasi sangat tergantung
pada baik buruknya pengembangan personel dalam suatu organisasi
itu sendiri Adapun tataran pelaksanan diantaranya adalah
(1) Diskuau dan Slogau sebagai pembina profesi personel
yang mengawaki bidang akuntansi dan Simak BMN
melaksanakan pendataan personel yang selanjutnya secara
berjenjang mengusulkan personel untuk mengikuti pendidikan
latihan keahlian baik di dalam maupun di luar TNI AU yang titik
beratnya dalam rangka meningkatkan kemampuan di bidang
sistem pelaporan keuangan dan barang
(2) Disdikau menyusun program pendidikan dan program
latihan baik di dalam maupun di luar TNI AU dalam rangka
13
meningkatkan kualifikasi khusus personel pengelola keuangan
dan barang untuk dimasukkan dalam program pendidikan
(Prodik) TNI AU dan selanjutnya untuk dikoordinasikan dengan
staf perencanaan dan anggaran TNI Angkatan Udara agar
dibahas terkait pemenuhan anggarannya
(3) Srennaau merekapitulasi rencana anggaran pendidikan
keahlian yang dibutuhkan selanjutnya mengajukan rencana
anggaran pendidikan tersebut secara berjenjang ke Kemhan
melalui mekanisme RKA-KL untuk masuk dalam program dan
anggaran TNI AU
(4) Kemhan (Dirjen Renhan Kemhan)
(a) Merekapitulasi semua kebutuhan TNI AU
termasuk kebutuhan anggaran pendidikan beserta Unit
Organisasi lainya yang disususn menjadi RKA-KL
Kemhan TNI dan diajukan ke Kementrian keuangan
untuk dilaksanakan penelaahan
(b) Menyusun RKA-KL hasil penelaahan dengan
Dirjen Anggaran Kemkeu untuk diajukan ke DPR RI
dalam hal ini Komisi I selanjutnya untuk
dikoordinasikan dalam rapat pembahasan dengan
Komisi I DPR RI sebagai mitra kerja bidang pertahanan
untuk mendapat persetujuan atas program dan
anggaran yang telah disusun
b) Melaksanakan Bimbingan Teknis (Bimtek) dan Sosialisasi
Dalam upaya meningkatkan kualifikasi khusus bagi personel
keuangan dan Pengelola Simak BMN dalam penyusunan laporan
keuangan diperlukan kegiatan Bimtek maupun Kegiatan Sosialisisi
dalam bidang penyusunan laporan keuangan dan penyusunan
Laporan Simak BMN adapun tataran pelaksanaan diantaranya
adalah
14
(1) Diskuau dan Slogau sebagai pembina profesi personel
yang mengawaki bidang akuntansi dan Simak BMN secara
berjenjang mengusulkan kegiatan Bimtek dalam penyusunan
RKA-KL ke Srenaau
(2) Srenaau menelaah usulan rencana anggaran kegiatan
Bimtek baik yang diusulkan Diskuau maupun Slogau sesuai
bidangnya masing-masing selanjutnya mengajukan rencana
anggaran Bimtek dimaksud secara berjenjang ke Kemhan
melalui mekanisme RKA-KL untuk masuk dalam program dan
anggaran TNI AU
(3) Kemhan (Dirjen Renhan Kemhan)
(a) Mereviu dan merekapitulasi semua rencana
kebutuhan TNI AU termasuk anggaran Bimtek beserta
Unit Organisasi lainya yang disusun menjadi RKA-KL
Kemhan TNI dan diajukan ke Kementrian keuangan
untuk dilaksanakan penelaahan
(b) Menyusun RKA-KL hasil penelaahan dengan
Dirjen Anggaran Kemkeu untuk diajukan ke DPR RI
dalam hal ini Komisi I selanjutnya untuk
dikoordinasikan dalam rapat pembahasan dengan
Komisi I DPR RI sebagai mitra kerja bidang pertahanan
untuk mendapat persetujuan atas program dan
anggaran yang telah disusun Setelah semua usulan
disetujui maka pengusul dalah hal ini Diskuau dan
Slogau dapat merencanakan pelaksanaan kegiatan
Bimtek sesuai usulan dalam RKA-KL
2) Strategi kedua Mewujudkan Komitmen Pimpinan Organisasi yang
Optimal Komitmen merupakan sebuah perjanjian atau keterikatan untuk
melakukan sesuatu yang terbaik dalam suatu organisasi Komitmen
pimpinan dalam organisasi tergantung pada banyak pihak hal ini berarti
15
pimpinan tidak bekerja sendiri tetapi harus bekerja sama dengan orang lain
atau bawahannya Kerja sama harus ditunjukkan melalui keterlibatan
pimpinan dalam melaksanakan tugas pokoknya dengan mengarahkan
mempengaruhi mendorong bawahannya kearah berbagai tujuan dalam
organisasi termasuk dalam hal ini mendorong percepatan kualitas
pertanggungjawabab keuangan sebagai konsekuensi atas alokasi anggaran
yang diamanatkan ke UO TNI AU adapun upaya yang dilaksanakan adalah
a) Menetapkan kebijakan peningkatan kesejahteraan bagi
pengelola keuangan negara khususnya di lingkungan UO TNI AU
dengan mengaplikasikan standar biaya kompensasi pengelola
keuangan negara yang sudah disyahkan Peningkatan
kesejahteraan ini akan memotivasi kinerja pegawai dan akan menjadi
medan kerja yang menarik karena kondisi saat ini khususnya
pengelola Simak BMN selain kemampuan mereka belum maksimal
juga motivasi untuk menjadi pengelola Simak BMN sangat rendah
bahkan banyak anggota yang sengaja atas kemauan pribadi untuk
pindah tugas di luar pengelola Simak BMN untuk itu komitmen
pimpinan dalam bentuk perhatian dalam rangka memotivasi dan
menganggap penting pekerjaan yang mereka lakukan sangat
diperlukan Adapun tataran pelaksanaannya antara lain
(1) Slogau dan Diskuau mengajukan kompensasi
Pengelola Keuangan Negara sesuai indek sebagaimana
tertuang dalam standar biaya khusus (SBK) yang telah
ditetapkan Menteri Keuangan
(2) Srenaau menelaah usulan rencana anggaran dan
sedapat mungkin memenuhi kebutuhan biaya sesuai standar
sebagai bentuk pengakuan pentingnya tugas dan peran
mereka selanjutnya mengajukan rencana anggaran dimaksud
secara berjenjang ke Kemhan melalui mekanisme RKA-KL
untuk masuk dalam program dan anggaran TNI AU
16
(3) Kemhan (Dirjen Renhan Kemhan) mereviu dan
merekapitulasi semua rencana kebutuhan TNI AU termasuk
anggaran kompensasi untuk pengelola keuangan serta
pengelola Simak BMN bersama Unit Organisasi lainya yang
disusun menjadi RKA-KL Kemhan TNI dan diajukan ke
Kementrian keuangan untuk dilaksanakan penelaahan
b) Membuat perjanjian kinerja sesuai tugas dan fungsinya
masing-masing terkait pengelolaan keuangan negara Adapun
tataran pelaksanaanya adalah
(1) Kasau Kasau memerintahkan semua pemangku
kepentingan yang terlibat dalam pengelolaan keuangan negara
membuat perjanjian kinerja dan menetapkan target kinerja atas
suber daya yang dimiliki jika target dimaksud tidak dapat
dicapai maka akan dijadikan penilaian kinerja satuannya dan
dijadikan dasar penetapan kebijakan selanjutnya
(2) Srenaau Slogau Disadaau Diskuau membuat
perjanjian kinerja atas target kinerja sesuai tugas dan
fungsinnya masing-masing terkait sistem penyusunan laporan
keuangan dilingkungan TNI AU
(3) Irjenau melaksanakan pengawasan atas perjanjian
kinerja dan melakukan penilaian terhadap upaya-upaya yang
dilakukan masing-masing pemangku kepentingan dalam
penyusunan laporan keuangan dan memberi saran masukan
kepada Kasau untuk menentukan kebijakan selanjutnya
3) Strategi ketiga Mewujudkan sinergitas antara unit akuntasi kuasa
pengguna anggaran (UAKPA) dan unit akuntansi pengguna barang
(UAKPB) Adapun upaya yang dilakukan antara lain
a) Melaksanakan restrukturisasi pengelolaan administrasi simak
BMN dengan menempatkan operator Simak BMN dalam satu tempat tempat secara khusus (clustering) sehingga lebih fokus dalam
17
pengelolaanya khususnya untuk DIPA Satker Pusat
(1) Slogau Slogau mengusulkan pembentukan organisasi
pengelola Simak BMN DIPA Pusat ke Srenaau Karena DIPA
Pusat melibatkan banyak instansi maka perlu sentralisasi
dalam mekanisme pencatatanya sehingga sehingga mudah
dalam pemantauan khususnya terkait masalah TKTM
(2) Srenaau Srenaau dalam hal ini Paban II
melaksanakan pengkajian terkait usulan restrukturisasi
pengelola Simak DIPA Pusat untuk dapat dibahas dalam forum
Wanpor maupun Tiporsi
(3) Irjenau Irjenau memberikan pertimbangan terkait
restrukturisasi dihadapkan temuan di lapangan dan ketentuan
yang berlaku
b) Menyusun sistem operasional dan prosedur terkait kebijakan
pengelolaan Simak BMN di lingkungan TNI Angkatan Udara bersama-
sama dengan Diskuau Adapun tataran pelaksanaanya antara lain
(1) Slogau Slogau menyusun sistem operasional
prosedur (SOP) terkait pengelolaan Simak BMN dilingkungan
TNI Angkatan Udara SOP ini akan dijadikan pedoman
pelaksanaan sehingga terjadi kejelasan di lapangan dengan
disusunya SOP ini diharapkan terjadi keseragaman
pelaksanaan pengadministrasian Simak BMN di lingkungan
TNI Angkatan Udara
(2) Diskuau Diskuau menyusun kebijakan akuntansi
sesuai karakter TNI Angkayan Udara dengan melibatkan
Direktur Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Dirjen
Perbendaharaan kementrian keuangan
18
(3) Irjenau Irjenau memberikan pertimbangan dan saran
masukan terkait penyusunan SOP dan penyusunan Kebijakan
akuntansi di lingkungan TNI Angkatan Udara
4) Strategi Keempat Mewujudkan pelaksanaan mekanisme
rekonsiliasi laporan keuangan yang optimal Upaya-upaya yang perlu
dilaksanakan dan tataran pelaksanaanya antara lain
a) UAKPA melakukan kegiatan akuntansi dan pelaporan tingkat
satuan kerja serta melaksanakan rekonsiliasi dengan badan logistik
menyangkut laporan SIMAK BMN dan KPPN setempat secara
berkala setiap bulan
b) UAPPA-W melakukan kegiatan penggabungan laporan baik
keuangan maupun barang seluruh UAKPA yang berada dalam
wilayah kerjanya serta melaksanakan rekonsiliasi dengan badan
logistik mengenai laporan SIMAK BMN Kotama secara berkala sesuai
ketentuan yang ada
c) UAPPA-E1 melakukan kegiatan penggabungan laporan baik
keuangan maupun barang seluruh UAPPA-W yang berada di wilayah
kerjanya serta UAKPA yang langsung berada di bawahnya Selain
itu UAPPA-E1 juga melaksanakan rekonsiliasi dengan Paban
VISlogau terkait laporan SIMAK BMN sehingga laporan keuangan
Unit Organisasi yang berkualitas dapat terwujud
d) UAPA Unit Akuntansi Instansi pada tingkat Kementerian
NegaraLembaga (Pengguna Anggaran) yang melakukan kegiatan
penggabungan laporan baik keuangan maupun barang seluruh
UAPPA-E1 yang berada di bawahnya
e) UAKPB menyampaikan laporan BMN disertai CaLBMN beserta
ADK tiap semester dan tahunan ke Kantor Pelayanan Kekayaan
Negara dan Lelang (KPKNL) UAKPB melakukan rekonsiliasi
pemutakhiran data BMN dengan KPKNL setiap semester
19
f) UAKPA menyampaikan Laporan Keuangan beserta ADK
kepada UAPPA-W untuk digabungkan setelah dilakukan rekonsiliasi
dengan KPPN setiap bulan semester I dan tahunan Untuk
Laporan Keuangan Semester I dan Tahunan disertai dengan CaLK
g) UAKPB menyampaikan Laporan BMN disertai CaLBMN
beserta ADK ke UAPPB-W untuk digabungkan setiap semester dan
tahunan UAKPB Kantor Pusat menyampaikan Laporan BMN
beserta ADK ke UAPPB-E1 untuk digabungkan setiap Semester dan
Tahunan
Penutup
10 Kesimpulan Sebagai hasil akhir dari penulisan dan pembahasan naskah tentang
optimalisasi penyusunan laporan keuangan guna mewujudkan opini wajar tanpa
pengecualian dalam rangka mendukung tugas TNI Angkatan Udara ini maka penulis
dapat mengambil beberapa kesimpulan sebagai berikut
a Proses penyusunan laporan keuangan sampai kurun waktu 2017 dalam
perkembangannya belum sepenuhnya mampu menunjukkan laporan keuangan
yang berkualitas terlihat dari hasil laporan keuangan yang masih terdapat ketidak
sesuaian dalam pelaporan Simak dan Saiba yang berakibat pada didapatkanya
opini Wajar Dengan Pengecualian (WDP) yang diberikan oleh BPK
b Opini WDP yang diberikan BPK dimaksud harus memberikan stimulus
kepada pengelola keuangan dilingkungan kemhanTNI untuk mulai berbenah dan
memacu atas ketertinggalannya dalam hal mekanisme pengelolaan keuangan
negara Kondisi ini harus ditanggapi dengan positif oleh seluruh stake holder dan
dijadikan pintu masuk ke arah perubahan
c Dari temuan BPK terhadap laporan keuangan dimaksud didapat bahwa
mekanisme pelaporan dalam rangka pengungkapan pertanggungjawaban
keuangan di Lingkungan KemhanTNI termasuk TNI AU belum dapat
dipertanggungjawabkan hal ini terjadi antara lain oleh beberapa permasalahan
pertama kurangnya pengetahuan dan pemahaman baik dari pengelola anggaran
20
maupun pengelola barang dalam penyusunan laporan keuangan yang sesuai
dengan ketentuan kedua kurangnya komitmen pimpinan dalam pengelolaan
keuangan di lingkungan UO TNI AU ketiga kurangnya sinergitas antara unit
akuntasi kuasa pengguna anggaran (UAKPA) dan unit akuntansi pengguna barang
(UAKPB) keempat pelaksanaan mekanisme rekonsiliasi yang belum optimal
d Guna meningkatkan penyusunan Laporan Keuangan (LK) UO TNI Angkatan
Udara sebagai bagian dari LK Kemhan Perlu dilakukan upaya-upaya strategis
yaitu Upaya dan strategi peningkatan kualitas laporan keuangan TNI AU melalui
peningkatan pengetahuan dan pemahaman baik dari pengelola anggaran
komitmen pimpinan dalam pengelolaan keuangan negara mewujudkan optimalnya
pelaksanaan mekanisme rekonsiliasi antara Sistem Akuntansi Keuangan (SAK)
dan Sistem Informasi Manajemen Akuntansi Keuangan Barang Milik Negara
(SIMAK BMN) dan mampu menyumbangkan penyelesaian permasalahan LK
KemhanTNI dalam perbaikan terhadap opini WDP yang diberikan BPK RI
11 Saran Setelah membahas naskah tentang optimalisasi penyusunan laporan
keuangan guna mewujudkan opini wajar tanpa pengecualian dalam rangka mendukung tugas TNI
Angkatan Udara ini maka dapat penulis berikan saran yang antara lain
a Perlu upaya perbaikan-perbaikan sesuai rekomendasi yang diberikan oleh
BPK RI yang dilakukan oleh Kementrian Pertahanan yang salah satunya adalah
dengan membentuk tim yang mampu membimbing para operator Simak dan Saiba
untuk berkoordinasi dan konsultasi secara intensif dengan Kementerian Keuangan
dan instansi terkait dalam rangka menyelesaikan permasalahan tersebut
b Perlunya merevisi kurikulum pendidikan Korps keuangan dan Korps
Pembekalan khususnya pada bidang pengelolaan keuangan negara yang
disesuaikan dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP)
c Peran APIP perlu ditingkatkan dalam melaksanakan pengawasan
khususnya disaat melaksanakan review terhadap laporan keuangan dalam rangka
penyempurnaan penyusunan laporan keuangan TNI AU
21
12 Wusana kata Demikianlah penyusunan naskah tentang Optimalisasi
Penyusunan Laporan Keuangan Guna Mewujudkan Opini Wajar Tanpa Pengecualian
Dalam Rangka Mendukung Tugas TNI Angkatan Udara dibuat sebagai sumbangan
pemikiran dan bahan masukan bagi pimpinan dalam menentukan kebijakan lebih lanjut
Jakarta September 2018
22
UU Permen Keppres
Republik Indonesia 2004 Undang-Undang RI Nomor 34 Tahun 2004 Tentang Tentara Nasional Indonesia Jakarta Sekretariat Negara
Republik Indonesia 2004 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2004
Tentang Pemeriksaan Pengelolaan Dan Tanggung Jawab Keuangan Negara Jakarta Sekretariat Negara
Menkeu 2015 Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor
177PMK052015 Tentang Pedoman Penyusunan Dan Penyampaian Laporan Keuangan Kementerian NegaraLembaga Jakarta Kepala Biro Umum
Menhan 2016 Peraturan Menteri Pertahanan Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2016
Tentang Sistem Akuntansi Dan Pelaporan Keuangan Instansi Di Lingkungan Kementerian Pertahanan Dan Tentara Nasional Indonesia Jakarta
Kapusku 2015 Juklak Kapusku Kemhan No Juklak06aVII2015 tentang Perubahan
Penyusunan Lapku di Lingkungan Kemhan dan TNI Jakarta Buku Mursyidi 2013 Akuntansi Pemerintahan di Indonesia Refika Aditama Bandung h 59 RE Freeman Strategic Management A Stakeholders Approach Fitman Boston1984
h37 Internet httpsidmwikipediaorg
DAFTAR PUSTAKA
2
dilaporkan secara berjenjang mulai Badan Keuangan Tingkat IV (Pekas) Badan
Keuangan Tingkat III (Ku Kotama) Badan Keuangan Tingkat II (Diskuau) dan Badan
Keuangan Tingkat I (Pusku Kemhan)3 Tujuan pelaporan keuangan ini adalah menyajikan
informasi yang berguna untuk pengambilan keputusan dan menunjukkan akuntabilitas
entitas pelaporan atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya 4 Pelaporan
keuangan yang disusun harus dilaksanakan secara optimal guna mencapai opini wajar
tanpa pengecualian (WTP) Namun dalam proses penyusunan laporan keuangan belum
sepenuhnya mampu menunjukkan laporan keuangan yang berkualitas hal ini dapat dilihat
dari hasil LHP BPK RI dengan pemberian opini wajar dengan pengecualian (WDP) pada
LK Kemhan dan TNI tahun 2017 serta yang menjadi catatan atas opini tersebut adalah
terkait besarnya selisih transfer keluar dan transfer masuk (TKTM) Simak BMN maupun
persediaan selain hal tersebut yang juga menjadi catatan penting adalah terkait
persediaan dan aset yang belum diregister Permasalahan tersebut disebabkan karena
kurangnya pengetahuan dan pemahaman baik dari pengelola anggaran maupun
pengelola barang dalam penyusunan laporan keuangan yang sesuai dengan ketentuan
kurangnya komitmen pimpinan dalam pengelolaan keuangan di lingkungan UO TNI AU
kurangnya sinergitas antara unit akuntasi kuasa pengguna anggaran (UAKPA) dan unit
akuntansi pengguna barang (UAKPB) serta pelaksanaan mekanisme rekonsiliasi yang
harus dioptimalkan
3 Tugas TNI AU dalam melaksanakan penyusunan laporan keuangan TNI AU terdiri
atas Laporan Realisasi Anggaran Laporan Operasional Laporan Perubahan Ekuitas
Neraca dan Catatan atas Laporan Keuangan dibutuhkan kerjasama dan sinergi antara
badan keuangan yang mencatat pengeluaran dana dalam bentuk laporan keuangan dan
badan logistik yang mengadministrasikan penerimaan serta pengeluaran barang dalam
bentuk SIMAK BMN Upaya dan strategi guna meningkatkan kualitas laporan keuangan
TNI AU perlu dilaksanakan melalui peningkatan pengetahuan dan pemahaman baik dari
pengelola anggaran maupun pengelola barang dalam penyusunan laporan keuangan
yang sesuai dengan ketentuan adanya komitmen pimpinan dalam pelaksanaan tugas
dan kegiatan pengurusan keuangan negara mewujudkan sinergitas UAKPA dan UAKPB
serta kurang optimalnya pelaksanaan mekanisme rekonsiliasi antara Sistem Akuntansi
Keuangan (SAK) dan Sistem Informasi Manajemen Akuntansi Keuangan Barang Milik
Negara (SIMAK BMN) dalam penyusunan laporan keuangan TNI AU
3 Juklak Kapusku Kemhan No Juklak06aVII2015 tgl 13 Juli 2015 tentang Perubahan Penyusunan Lapku di Lingkungan Kemhan
dan TNI 4 Mursyidi 2013 Akuntansi Pemerintahan di Indonesia Refika Aditama Bandung hal 59
3
4 Daftar Pengertian Untuk menyamakan persepsi dalam naskah ini maka perlu
disusun daftar pengertian sebagai berikut
a Basis Akrual Basis Akrual adalah basis akuntansi yang mengakui
pengaruh transaksi dan peristiwa lainnya pada saat transaksi dan peristiwa itu
terjadi tanpa memperhatikan saat kas atau setara kas diterima atau dibayarkan5
b Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) Catatan atas Laporan
Keuangan adalah laporan yang menyajikan informasi tentang penjelasan atau
daftar terinci atau analisis atas nilai suatu pos yang disajikan dalam Laporan
Realisasi Anggaran Laporan Operasional Laporan Perubahan Ekuitas dan
Neraca dalam rangka pengungkapan yang memadai6
c Laporan Realisasi Anggaran Laporan realisasi anggaran adalah laporan
yang menyajikan ikhtisar sumber alokasi dan pemakaian sumber daya keuangan
yang dikelola oleh pemerintah yang menggambarkan perbandingan antara
anggaran dan realisasinya dalam satu periode pelaporan7
d Laporan Operasional Laporan operasional adalah laporan yang
menyajikan ikhtisar sumber daya ekonomi yang menambah ekuitas dan
penggunaannya yang dikelola oleh pemerintah pusat untuk kegiatan
penyelenggaraan pemerintah dalam satu periode pelaporan8
e Laporan Perubahan Ekuitas Laporan perubahan ekuitas adalah laporan
yang menyajikan informasi kenaikan atau penurunan ekuitas tahun pelaporan
dibandingkan dengan tahun sebelumnya9
f Neraca Neraca adalah adalah laporan yang menyajikan informasi posisi
keuangan pemerintah yaitu aset utang dan ekuitas pada tanggal tertentu10
5 Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 177Pmk052015 6 Ibid 7 Ibid 8 Ibid 9 Ibid 10 Ibid
4
g Opini BPK Opini BPK adalah pernyataan profesional pemeriksa mengenai
kewajaran informasi keuangan yang disajikan dalam laporan keuangan yang
didasarkan pada kriteria kesesuaian dengan standar akuntansi pemerintahan
kecukupan pengungkapan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan
dan efektivitas sistem pengendalian intern11
h Rekonsiliasi Rekonsiliasi adalah proses pencocokan data transaksi
keuangan yang diproses dengan beberapa sistemsubsistem yang berbeda
berdasarkan dokumen sumber yang sama12
i Stake Holders Stake holders adalah individu atau kelompok pemangku
kepentingan yang dukungan atau keputusannya dapat mempengaruhi kemajuan
dalam sebuah organisasi13
j Unit Akuntansi Keuangan Pengguna Barang (UAKPB) UAKPB adalah
Unit akuntansi yang melakukan kegiatan akuntansi dan pelaporan BMN tingkat
satuan kerja14
k Unit Akuntansi Kuasa Pengguna Anggaran (UAKPA) Unit Akuntansi
Kuasa Pengguna Anggaran (UAKPA) adalah Unit akuntansi yang melakukan
kegiatan akuntansi dan pelaporan tingkat satuan kerja15
l Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Anggaran ndash Wilayah (UAPPA-W)
UAPPA-W adalah Unit akuntansi pada tingkat kotamalakpus yang melakukan
kegiatan penggabungan LK seluruh UAKPA yang berada dibawahnya16
m Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Anggaran ndash Eselon I (UAPPA-E1)
UAPPA-E1 adalah Unit akuntansi pada tingkat UO yang melakukan kegiatan
penggabungan LK seluruh UAPPA-W yang berada di wilayah kerjanya serta
UAKPA yang berada langsung dibawahnya17
11 Undang-undang Nomor 15 Tahun 2004 12 Peraturan Menteri Keuangan Nomor 171PMK052015 13 RE Freeman Strategic Management A Stakeholders Approach Fitman Boston1984 hlm37 14 Peraturan Menteri Pertahanan Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2016 15 Ibid 16 Ibid 17 Ibid
5
n Unit Akuntansi Pengguna Anggaran (UAPA) UAPA adalah Unit
akuntansi pada tingkat Kemhan yang melakukan kegiatan penggabungan LK
seluruh UAPPA-E1 yang berada dibawahnya18
o Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) WTP adalah opini audit yang akan
diterbitkan jika laporan keuangan dianggap memberikan informasi yang bebas dari
salah saji material19
p Wajar Dengan Pengecualian (WDP) WDP adalah opini audit yang
diterbitkan jika sebagian besar informasi dalam laporan kekuangan bebas dari
salah saji material kecuali untuk rekening atau item tertentu yang menjadi
pengecualian20
Landasan dan Dasar Pemikiran
5 Landasan dan dasar pemikiran yang digunakan dalam mewujudkan laporan
keuangan yang berkualitas dibutuhkan norma yang mengatur dalam penyusunan laporan
keuangan akan mendukung terwujudnya opini wajar tanpa pengecualian norma tersebut
adalah sebagai berikut
a Landasan Pemikiran
1) Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 23 ayat (1) UUD 1945
menyatakan bahwa ldquoanggaran pendapatan dan belanja negaraAPBN
sebagai wujud dari penyusunan laporan keuangan negara ditetapkan setiap
tahun dengan undang-undang dan dilaksanakan secara terbuka dan
bertanggung jawab untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyatrdquo Pasal
tersebut mengandung makna bahwa segala anggaran yang diterima dari
pemerintah harus dapat dipertanggungjawabkan secara transparan dan
akuntabel termasuk anggaran yang diterima dan dikelola di lingkungan
TNI AU yang merupakan bagian dari Kemhan
18 Ibid 19 httpsidmwikipediaorg 20 httpsidmwikipediaorg
6
2) Undang-Undang RI Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan
Negara Pasal 9 dinyatakan bahwa Menteripimpinan lembaga sebagai
pengguna anggaranpengguna barang Kementerian NegaraLembaga
yang dipimpinnya mempunyai tugas antara lain menyusun dan
menyampaikan laporan keuangan Kementerian NegaraLembaga yang
dipimpinnya TNI AU dalam struktur pengelolaan anggaran merupakan
unit organisasi setingkat eselon I yang berada di bawah Kemhan
sehingga UO TNI AU atas anggaran yang diterima berkewajiban
mempertanggungjawabkanya dalam bentuk laporan keuangan yang
dalam penyusunanya menjadi tugas dan tanggung jawab Diskuau
bersama-sama badan logistik
3) Undang-Undang RI Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan
Negara Pasal 55 ayat (2) menyatakan bahwa dalam menyusun laporan
keuangan pemerintah pusat sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
menteripimpinan lembaga selaku pengguna anggaranpengguna barang
menyusun dan menyampaikan laporan keuangan yang meliputi Laporan
Realisasi Anggaran Neraca dan Catatan atas Laporan Keuangan dilampiri
laporan keuangan Badan Layanan Umum pada kementerian
negaralembaga masing-masing TNI AU merupakan unit organisasi yang
berada di bawah Kemhan sehingga memiliki kewajiban dalam
menyampaikan laporan keuangan secara benar transparan dan akuntabel
4) Undang-Undang RI Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan
Penyusunan laporan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara Pasal 2
ayat (2) disebutkan bahwa Badan Pemeriksa Keuangan melaksanakan
pemeriksaan atas penyusunan laporan dan tanggung jawab keuangan
negara Laporan hasil pemeriksaan atas laporan keuangan pemerintah
memuat opini Opini adalah pernyataan profesional sebagai kesimpulan
pemeriksa mengenai tingkat kewajaran informasi yang disajikan dalam
laporan keuangan Opini atas laporan keuangan dari Badan Pemeriksaan
Keuangan merupakan tolok ukur atas kualitas penyusunan laporan
keuangan Kemhan dan TNI termasuk di dalamnya laporan keuangan TNI
Angkatan Udara
7
5) Peraturan Presiden RI Nomor 16 tahun 2018 tentang Pengadaan
Barang dan Jasa Pemerintah mengambil beberapa terobosan agar
pengadaan barang dan jasa bisa lebih cepat misalnya ULP akan berubah
menjadi Unit Kerja Pengadaan BarangJasa (UKPBJ) yang merupakan unit
organisasi permanen yang memiliki peran untuk melakukan pembinaan
pemilihan penyedia dan pengelolaan sistem informasi Selain
mempercepat proses pengadaan revisi perpres pengadaan barangjasa ini
bertujuan untuk mempermudah Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dalam
melaksanakan lelang pengadaan barang dan jasa sehingga proses
pengadaan dan pencairan anggaran dapat segera dilaksanakan
6) Petunjuk Pelaksanaan Kepala Pusat Keuangan Kementerian
Pertahanan Nomor Juklak06aVII2015tanggal 13 Juli 2015 tentang
Petunjuk Pelaksanaan Tentang Perubahan Penyusunan Laporan Keuangan
di Lingkungan Kemhan dan TNI Sesuai petunjuk pelaksanaan tersebut
bahwa pertanggungjawaban atas pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara (APBN) dituangkan dalam bentuk Laporan Keuangan
Kementerian NegaraLembaga Adapun kegiatan penyusunan laporan
keuangan yang dilaksanakan TNI Angkatan Udara terdiri dari Prosedur dan
pelaksanaan penyusunan laporan keuangan Pelaksanaan penyusunan
laporan Keuangan dimulai dari tingkat Satker Kotama Unit Organisasi
sampai dengan tingkat Kementerian dilaksanakan bersama-sama dengan
Badan Logistik di Lingkungan Kemhan dan TNI dengan dasar akuntansi
Kegiatan tersebut dimaksud untuk memberikan keseragaman dan tertib
administrasi di dalam penyusunan laporan keuangan yang berkualitas di
Lingkungan Kemhan dan TNI sebagai salah satu upaya untuk mewujudkan
penilaian opini wajar tanpa pengecualian
b Dasar Pemikiran Berkaitan dengan perubahan paradigma sistem
pemerintahan dan tuntutan rakyat perlu adanya reformasi di bidang penyusunan
laporan keuangan negara Reformasi penyusunan laporan keuangan negara
dilaksanakan salah satunya melalui pengembangan sumber daya manusia di
bidang keuangan sarana dan prasarana serta manajemen yang baik sehingga
mampu menghasilkan laporan keuangan dengan opini wajar tanpa pengecualian
Sesuai dengan hal tersebut personel penyusun laporan keuangan Diskuau
8
sebagai bagian dari sumber daya manusia keuangan di lingkungan TNI AU dituntut
untuk memiliki keterampilan dan kemampuan bidang penyusunan laporan
keuangan sehingga diharapkan dapat mendukung pelaksanaan tugas TNI AU di
masa mendatang
6 Latar Belakang Laporan keuangan TNI AU disusun berdasarkan data sumber
dari badan keuangan Tingkat IV (Pekas) dilaporkan secara berjenjang ke badan
keuangan diatasnya yang selanjutnya dilaporkan sampai ke Badan Keuangan Tingkat I
(Pusku Kemhan) Pusku Kemhan akan mengkompilasi laporan keuangan dari tiap-tiap
angkatan termasuk laporan keuangan Satker Kemhan sehingga menjadi Laporan
Keuangan KemhanTNI Laporan keuangan disusun secara periodik selama kurun waktu
satu tahun anggaran Setelah satu tahun anggaran maka laporan keuangan akan
diaudit oleh badan pemeriksa intern (Itjenau) dan badan pemeriksa ekstern (Badan
Pemeriksa Keuangan RI) Setelah melaksanakan pemeriksaan maka BPK RI sesuai
Undang-Undang RI Nomor 17 Tahun 2003 akan memberikan opini terhadap laporan
keuangan dimana selama kurun waktu 2015 sampai dengan 2017 masih belum sesuai
harapan khususnya pada tahun 2015 BPK memberi opini WDP hal ini disebabkan belum
siapnya organisasi Kemhan dan TNI mengantisipasi perubahan sistem dalam standar
akuntansi pemerintahan dari cash basis menjadi accrual basis yang berlanjut pada tahun
2016 dan tahun 2017 Kondisi ini menunjukkan bahwa informasi keuangan yang
disajikan dalam laporan keuangan masih dinilai belum wajar berdasarkan kriteria
Kondisi Laporan Keuangan TNI AU Saat Ini dan Permasalahan Yang Dihadapi
7 Kondisi Laporan Keuangan TNI AU Saat Ini Laporan keuangan TNI AU saat ini
masih mengalami kendala dimana jumlah dana dalam laporan keuangan belum sesuai
dengan jumlah nilai barang dalam laporan keuangan Barang Milik Negara sehingga
laporan keuangan belum dapat disajikan secara wajar Kendala tersebut disebabkan
karena kurangnya pengetahuan dan pemahaman dari pengelola anggaran maupun
pengelola barang dalam penyusunan laporan keuangan yang sesuai dengan ketentuan
kurangnya komitmen pimpinan dalam pengelolaan keuangan di lingkungan UO TNI AU
kurangnya sinergitas antara unit akuntasi kuasa pengguna anggaran (UAKPA) dan unit
akuntansi pengguna barang (UAKPB) serta pelaksanaan mekanisme rekonsiliasi yang
masih belum optimal
9
8 Permasalahan Yang Dihadapi Berdasarkan uraian kondisi saat ini dapat
dirumuskan beberapa permasalahan sebagai berikut
a Kurangnya pengetahuan dan pemahaman baik dari pengelola anggaran
maupun pengelola barang dalam penyusunan laporan keuangan yang sesuai
dengan ketentuan Salah satu faktor pendukung dalam rangka mewujudkan visi
dan misi suatu organisasi adalah tersedianya sumber daya manusia yang handal
Kualitas sumber daya manusia meliputi tingkat pengetahuan dan pemahaman
terhadap suatu sistem kerja yang dilaksanakan dalam hal ini adalah sistem
akuntansi pemerintah dalam penyusunan laporan keuangan Pengetahuan
mengenai sistem akuntansi yang belum memadai dalam pelaporan keuangan juga
masih terjadi dari personel penyusun laporan keuangan di lingkungan TNI AU
Kemudian salah satu faktor penghambat lainnya yaitu masih lambatnya perubahan
sikap terhadap jalannya proses birokrasi keuangan termasuk perubahan sistem
akuntansi dalam pelaporan keuangan di Kemhan dan TNI Hal ini dibuktikan
dengan hasil opini laporan keuangan dari BPK RI di tahun 2011 yaitu WDP tahun
2012 yaitu WTP-DPP tahun 2013 yaitu WTP tahun 2014 yaitu WTP-DPP dan
pada tahun 2015 ada perubahan sistem dalam standar akuntansi pemerintahan
dari cash basis menjadi accrual basis dengan perubahan itu opini di Kementerian
Pertahanan dan TNI menjadi WDP kemudian pada tahun 2016 dan tahun 2017
belum beranjak dari opini WDP Walaupun disadari pula oleh BPK RI bahwa ada
peningkatan kualitas laporan keuangan setiap tahunnya namun dibutuhkan
keseriusan dalam peningkatan pengetahuan dalam pemahaman sistem akuntansi
dan pelaporan keuangan di lingkungan Kemhan dan TNI
b Kurangnya komitmen pimpinan dalam pengelolaan keuangan di
lingkungan UO TNI AU Perubahan sistem dalam pelaporan keuangan belum
diikuti dengan komitmen pimpinan organisasi di tingkat Satker Pelaksanaan
sosialisasi sistem laporan keuangan kepada para komandan atau kepala satuan
kerja yang dilaksanakan pada saat adanya Rapat Pimpinan Tahunan dan
penataran Komandan Satuan masih sangat minim karena keterbatasan waktu
sehingga mempengaruhi tingkat pemahaman bagi para Komandan atau Kepala
Satuan Kerja (Kasatker) Diperlukan suatu kegiatan khusus dalam pemberian
pemahaman tentang penyusunan laporan keuangan dan komitmen yang kuat
10
terutama bagi Komandan dan Kasatker tentang tanggung jawab terhadap
penyajian laporan keuangan
c Kurangnya sinergitas antara unit akuntasi kuasa pengguna anggaran
(UAKPA) dan unit akuntansi pengguna barang (UAKPB) Belum terjalinya
keselarasan diantara entitas akuntansi keuangan dengan entitas akuntansi barang
khususnya untuk DIPA Satker Pusat Hal dimaksud terjadi karena kebijakan
pengelolaan Simak BMN ditentukan secara sentralisasi dalam pengertian segala
ketentuan pelaksanaan pengelolaan Simak BMN harus menunggu instruksi dan
kebijakan dari Kemhan dalam hal ini Pus BMN Baranahan Kemhan kemudian baru
pada tingkat Unit Organisasi diteruskan ke tingkat Kotama kemudian tingkat Satker
dan tingkat Sub Satker Alur kebijakan yang panjang dihadapkan kondisi
pengelola Simak BMN untuk DIPA Satker pusat yang tersebar pada seluruh Satker
di jajaran TNI AU mengakibatkan respon atas setiap perubahan relatif lamban dan
ini tidak selaras dengan pengelola anggaran yang mana Pengelola anggaran
karena selalu berhubungan dengan Kemkeu dalam hal ini KPPN maka seluruh
kebijakan terkait pengelolaan anggaran akan secara langsung mengikuti kebijakan
yang dikeluarkan oleh Kemkeu sebagai regulator pengelolaan keuangan negara
ketidak selarasan ini berdampak pada terkendalanya penyusunan laporan
keuangan di lingkungan UO TNI AU
d Kurang optimalnya pelaksanaan mekanisme rekonsiliasi Rekonsiliasi
laporan keuangan dilaksanakan secara internal dan eksternal Proses
Rekonsialisi secara internal dilaksanakan secara berjenjang mulai dari tingkat
UAKPA (Baku IV) dengan Staf Logistik di jajaran yang sama yaitu di tingkat Satker
dirasakan belum memadai Hal tersebut terjadi salah satunya dikarenakan belum
adanya program aplikasi penyatuan laporan antara Sistem Akuntansi Keuangan
dan SIMAK BMN Adapun rekonsiliasi secara eksternal dilaksanakan antara
laporan keuangan UAKPA dengan KPPN dan laporan SIMAK BMN dengan KPKNL
di tingkat Satker sangat diperlukan karena akan menjadi data awal pada
penyusunan laporan BMN dan pendataan aset negara Sistem komunikasi dan
sarana yang minim mengakibatkan belum terlaksananya proses rekonsiliasi
eksternal di lingkungan Satker secara optimal
11
Optimalisasi Penyusunan Laporan Keuangan TNI AU
9 TNI AU dalam Penyusunan Laporan Keuangan yang diharapkan dan dapat
terwujud maka diperlukan jawaban yang mampu menjawab semua permasalahan yang
ada upaya optimalisasi penyusunan laporan keuangan TNI AU guna mewujudkan opini
wajar tanpa pengecualian dalam rangka mendukung tugas TNI AU yang dituangkan
melalui kebijakan strategi dan upaya-upaya sebagai berikut
a Kebijakan ldquoTerwujudnya Optimalisasi penyusunan laporan keuangan TNI
AU guna mewujudkan opini wajar tanpa pengecualian melalui peningkatkan
pengetahuan dan pemahaman baik dari pengelola anggaran maupun pengelola
barang dalam penyusunan laporan keuangan yang sesuai dengan ketentuan
mewujudkan komitmen pimpinan organisasi yang optimal mewujudkan sinergitas
antara unit akuntasi kuasa pengguna anggaran (UAKPA) dan unit akuntansi
pengguna barang (UAKPB) serta penetapan mekanisme rekonsiliasi antara SAK
dan SIMAK BMN guna mewujudkan opini wajar tanpa pengecualian dalam rangka
mendukung tugas TNI AU
b Strategi Berdasarkan arah kebijakan yang dirumuskan maka strategi
yang tepat adalah sebagai berikut
1) Strategi pertama Mewujudkan peningkatan pengetahuan dan
pemahaman baik dari pengelola anggaran maupun pengelola barang dalam
penyusunan laporan keuangan yang sesuai dengan ketentuan
2) Strategi kedua Mewujudkan komitmen pimpinan organisasi yang
optimal dengan verifikasi pembayaran dan akuntansi pembangunan serta
pengembangan
3) Strategi ketiga Mewujudkan sinergitas antara unit akuntasi kuasa
pengguna anggaran (UAKPA) dan unit akuntansi pengguna barang
(UAKPB)
12
4) Strategi keempat Mewujudkan pelaksanaan mekanisme rekonsiliasi
laporan keuangan lebih optimal dengan melaksanakan koordinasi
pembinaan dan pemutakhiran
c Upaya Berdasarkan kebijakan dan perumusan strategi yang telah
diuraikan di atas maka dapat disampaikan upaya-upaya dalam mengoptimalkan
penyusunan laporan keuangan guna mewujudkan opini wajar tanpa pengecualian
dalam rangka mendukung tugas TNI AU sebagai berikut
1) Strategi Pertama Mewujudkan peningkatan pengetahuan dan
pemahaman dari pengelola anggaran maupun pengelola barang dalam
penyusunan laporan keuangan yang sesuai dengan ketentuan Dalam
rangka pelaksanaan penyusunan laporan keuangan yang akuntabel di
lingkungan TNI AU diperlukan personel yang memiliki pengetahuan dan
pemahaman terkait penyusunan laporan keuangan Upaya-upaya yang
dapat dilaksanakan untuk mewujudkan tujuan dari strategi ini adalah
a) Pendidikan dan Latihan Keberhasilan kegiatan dalam
organisasi dapat dicapai dengan dukungan kualitas personel yang
baik Untuk pencapaian hal tersebut tentu saja tidak terlepas dari
upaya pengembangan dan peningkatan kapasitas dan kapabilitas
karena efektif dan efisiensinya suatu organisasi sangat tergantung
pada baik buruknya pengembangan personel dalam suatu organisasi
itu sendiri Adapun tataran pelaksanan diantaranya adalah
(1) Diskuau dan Slogau sebagai pembina profesi personel
yang mengawaki bidang akuntansi dan Simak BMN
melaksanakan pendataan personel yang selanjutnya secara
berjenjang mengusulkan personel untuk mengikuti pendidikan
latihan keahlian baik di dalam maupun di luar TNI AU yang titik
beratnya dalam rangka meningkatkan kemampuan di bidang
sistem pelaporan keuangan dan barang
(2) Disdikau menyusun program pendidikan dan program
latihan baik di dalam maupun di luar TNI AU dalam rangka
13
meningkatkan kualifikasi khusus personel pengelola keuangan
dan barang untuk dimasukkan dalam program pendidikan
(Prodik) TNI AU dan selanjutnya untuk dikoordinasikan dengan
staf perencanaan dan anggaran TNI Angkatan Udara agar
dibahas terkait pemenuhan anggarannya
(3) Srennaau merekapitulasi rencana anggaran pendidikan
keahlian yang dibutuhkan selanjutnya mengajukan rencana
anggaran pendidikan tersebut secara berjenjang ke Kemhan
melalui mekanisme RKA-KL untuk masuk dalam program dan
anggaran TNI AU
(4) Kemhan (Dirjen Renhan Kemhan)
(a) Merekapitulasi semua kebutuhan TNI AU
termasuk kebutuhan anggaran pendidikan beserta Unit
Organisasi lainya yang disususn menjadi RKA-KL
Kemhan TNI dan diajukan ke Kementrian keuangan
untuk dilaksanakan penelaahan
(b) Menyusun RKA-KL hasil penelaahan dengan
Dirjen Anggaran Kemkeu untuk diajukan ke DPR RI
dalam hal ini Komisi I selanjutnya untuk
dikoordinasikan dalam rapat pembahasan dengan
Komisi I DPR RI sebagai mitra kerja bidang pertahanan
untuk mendapat persetujuan atas program dan
anggaran yang telah disusun
b) Melaksanakan Bimbingan Teknis (Bimtek) dan Sosialisasi
Dalam upaya meningkatkan kualifikasi khusus bagi personel
keuangan dan Pengelola Simak BMN dalam penyusunan laporan
keuangan diperlukan kegiatan Bimtek maupun Kegiatan Sosialisisi
dalam bidang penyusunan laporan keuangan dan penyusunan
Laporan Simak BMN adapun tataran pelaksanaan diantaranya
adalah
14
(1) Diskuau dan Slogau sebagai pembina profesi personel
yang mengawaki bidang akuntansi dan Simak BMN secara
berjenjang mengusulkan kegiatan Bimtek dalam penyusunan
RKA-KL ke Srenaau
(2) Srenaau menelaah usulan rencana anggaran kegiatan
Bimtek baik yang diusulkan Diskuau maupun Slogau sesuai
bidangnya masing-masing selanjutnya mengajukan rencana
anggaran Bimtek dimaksud secara berjenjang ke Kemhan
melalui mekanisme RKA-KL untuk masuk dalam program dan
anggaran TNI AU
(3) Kemhan (Dirjen Renhan Kemhan)
(a) Mereviu dan merekapitulasi semua rencana
kebutuhan TNI AU termasuk anggaran Bimtek beserta
Unit Organisasi lainya yang disusun menjadi RKA-KL
Kemhan TNI dan diajukan ke Kementrian keuangan
untuk dilaksanakan penelaahan
(b) Menyusun RKA-KL hasil penelaahan dengan
Dirjen Anggaran Kemkeu untuk diajukan ke DPR RI
dalam hal ini Komisi I selanjutnya untuk
dikoordinasikan dalam rapat pembahasan dengan
Komisi I DPR RI sebagai mitra kerja bidang pertahanan
untuk mendapat persetujuan atas program dan
anggaran yang telah disusun Setelah semua usulan
disetujui maka pengusul dalah hal ini Diskuau dan
Slogau dapat merencanakan pelaksanaan kegiatan
Bimtek sesuai usulan dalam RKA-KL
2) Strategi kedua Mewujudkan Komitmen Pimpinan Organisasi yang
Optimal Komitmen merupakan sebuah perjanjian atau keterikatan untuk
melakukan sesuatu yang terbaik dalam suatu organisasi Komitmen
pimpinan dalam organisasi tergantung pada banyak pihak hal ini berarti
15
pimpinan tidak bekerja sendiri tetapi harus bekerja sama dengan orang lain
atau bawahannya Kerja sama harus ditunjukkan melalui keterlibatan
pimpinan dalam melaksanakan tugas pokoknya dengan mengarahkan
mempengaruhi mendorong bawahannya kearah berbagai tujuan dalam
organisasi termasuk dalam hal ini mendorong percepatan kualitas
pertanggungjawabab keuangan sebagai konsekuensi atas alokasi anggaran
yang diamanatkan ke UO TNI AU adapun upaya yang dilaksanakan adalah
a) Menetapkan kebijakan peningkatan kesejahteraan bagi
pengelola keuangan negara khususnya di lingkungan UO TNI AU
dengan mengaplikasikan standar biaya kompensasi pengelola
keuangan negara yang sudah disyahkan Peningkatan
kesejahteraan ini akan memotivasi kinerja pegawai dan akan menjadi
medan kerja yang menarik karena kondisi saat ini khususnya
pengelola Simak BMN selain kemampuan mereka belum maksimal
juga motivasi untuk menjadi pengelola Simak BMN sangat rendah
bahkan banyak anggota yang sengaja atas kemauan pribadi untuk
pindah tugas di luar pengelola Simak BMN untuk itu komitmen
pimpinan dalam bentuk perhatian dalam rangka memotivasi dan
menganggap penting pekerjaan yang mereka lakukan sangat
diperlukan Adapun tataran pelaksanaannya antara lain
(1) Slogau dan Diskuau mengajukan kompensasi
Pengelola Keuangan Negara sesuai indek sebagaimana
tertuang dalam standar biaya khusus (SBK) yang telah
ditetapkan Menteri Keuangan
(2) Srenaau menelaah usulan rencana anggaran dan
sedapat mungkin memenuhi kebutuhan biaya sesuai standar
sebagai bentuk pengakuan pentingnya tugas dan peran
mereka selanjutnya mengajukan rencana anggaran dimaksud
secara berjenjang ke Kemhan melalui mekanisme RKA-KL
untuk masuk dalam program dan anggaran TNI AU
16
(3) Kemhan (Dirjen Renhan Kemhan) mereviu dan
merekapitulasi semua rencana kebutuhan TNI AU termasuk
anggaran kompensasi untuk pengelola keuangan serta
pengelola Simak BMN bersama Unit Organisasi lainya yang
disusun menjadi RKA-KL Kemhan TNI dan diajukan ke
Kementrian keuangan untuk dilaksanakan penelaahan
b) Membuat perjanjian kinerja sesuai tugas dan fungsinya
masing-masing terkait pengelolaan keuangan negara Adapun
tataran pelaksanaanya adalah
(1) Kasau Kasau memerintahkan semua pemangku
kepentingan yang terlibat dalam pengelolaan keuangan negara
membuat perjanjian kinerja dan menetapkan target kinerja atas
suber daya yang dimiliki jika target dimaksud tidak dapat
dicapai maka akan dijadikan penilaian kinerja satuannya dan
dijadikan dasar penetapan kebijakan selanjutnya
(2) Srenaau Slogau Disadaau Diskuau membuat
perjanjian kinerja atas target kinerja sesuai tugas dan
fungsinnya masing-masing terkait sistem penyusunan laporan
keuangan dilingkungan TNI AU
(3) Irjenau melaksanakan pengawasan atas perjanjian
kinerja dan melakukan penilaian terhadap upaya-upaya yang
dilakukan masing-masing pemangku kepentingan dalam
penyusunan laporan keuangan dan memberi saran masukan
kepada Kasau untuk menentukan kebijakan selanjutnya
3) Strategi ketiga Mewujudkan sinergitas antara unit akuntasi kuasa
pengguna anggaran (UAKPA) dan unit akuntansi pengguna barang
(UAKPB) Adapun upaya yang dilakukan antara lain
a) Melaksanakan restrukturisasi pengelolaan administrasi simak
BMN dengan menempatkan operator Simak BMN dalam satu tempat tempat secara khusus (clustering) sehingga lebih fokus dalam
17
pengelolaanya khususnya untuk DIPA Satker Pusat
(1) Slogau Slogau mengusulkan pembentukan organisasi
pengelola Simak BMN DIPA Pusat ke Srenaau Karena DIPA
Pusat melibatkan banyak instansi maka perlu sentralisasi
dalam mekanisme pencatatanya sehingga sehingga mudah
dalam pemantauan khususnya terkait masalah TKTM
(2) Srenaau Srenaau dalam hal ini Paban II
melaksanakan pengkajian terkait usulan restrukturisasi
pengelola Simak DIPA Pusat untuk dapat dibahas dalam forum
Wanpor maupun Tiporsi
(3) Irjenau Irjenau memberikan pertimbangan terkait
restrukturisasi dihadapkan temuan di lapangan dan ketentuan
yang berlaku
b) Menyusun sistem operasional dan prosedur terkait kebijakan
pengelolaan Simak BMN di lingkungan TNI Angkatan Udara bersama-
sama dengan Diskuau Adapun tataran pelaksanaanya antara lain
(1) Slogau Slogau menyusun sistem operasional
prosedur (SOP) terkait pengelolaan Simak BMN dilingkungan
TNI Angkatan Udara SOP ini akan dijadikan pedoman
pelaksanaan sehingga terjadi kejelasan di lapangan dengan
disusunya SOP ini diharapkan terjadi keseragaman
pelaksanaan pengadministrasian Simak BMN di lingkungan
TNI Angkatan Udara
(2) Diskuau Diskuau menyusun kebijakan akuntansi
sesuai karakter TNI Angkayan Udara dengan melibatkan
Direktur Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Dirjen
Perbendaharaan kementrian keuangan
18
(3) Irjenau Irjenau memberikan pertimbangan dan saran
masukan terkait penyusunan SOP dan penyusunan Kebijakan
akuntansi di lingkungan TNI Angkatan Udara
4) Strategi Keempat Mewujudkan pelaksanaan mekanisme
rekonsiliasi laporan keuangan yang optimal Upaya-upaya yang perlu
dilaksanakan dan tataran pelaksanaanya antara lain
a) UAKPA melakukan kegiatan akuntansi dan pelaporan tingkat
satuan kerja serta melaksanakan rekonsiliasi dengan badan logistik
menyangkut laporan SIMAK BMN dan KPPN setempat secara
berkala setiap bulan
b) UAPPA-W melakukan kegiatan penggabungan laporan baik
keuangan maupun barang seluruh UAKPA yang berada dalam
wilayah kerjanya serta melaksanakan rekonsiliasi dengan badan
logistik mengenai laporan SIMAK BMN Kotama secara berkala sesuai
ketentuan yang ada
c) UAPPA-E1 melakukan kegiatan penggabungan laporan baik
keuangan maupun barang seluruh UAPPA-W yang berada di wilayah
kerjanya serta UAKPA yang langsung berada di bawahnya Selain
itu UAPPA-E1 juga melaksanakan rekonsiliasi dengan Paban
VISlogau terkait laporan SIMAK BMN sehingga laporan keuangan
Unit Organisasi yang berkualitas dapat terwujud
d) UAPA Unit Akuntansi Instansi pada tingkat Kementerian
NegaraLembaga (Pengguna Anggaran) yang melakukan kegiatan
penggabungan laporan baik keuangan maupun barang seluruh
UAPPA-E1 yang berada di bawahnya
e) UAKPB menyampaikan laporan BMN disertai CaLBMN beserta
ADK tiap semester dan tahunan ke Kantor Pelayanan Kekayaan
Negara dan Lelang (KPKNL) UAKPB melakukan rekonsiliasi
pemutakhiran data BMN dengan KPKNL setiap semester
19
f) UAKPA menyampaikan Laporan Keuangan beserta ADK
kepada UAPPA-W untuk digabungkan setelah dilakukan rekonsiliasi
dengan KPPN setiap bulan semester I dan tahunan Untuk
Laporan Keuangan Semester I dan Tahunan disertai dengan CaLK
g) UAKPB menyampaikan Laporan BMN disertai CaLBMN
beserta ADK ke UAPPB-W untuk digabungkan setiap semester dan
tahunan UAKPB Kantor Pusat menyampaikan Laporan BMN
beserta ADK ke UAPPB-E1 untuk digabungkan setiap Semester dan
Tahunan
Penutup
10 Kesimpulan Sebagai hasil akhir dari penulisan dan pembahasan naskah tentang
optimalisasi penyusunan laporan keuangan guna mewujudkan opini wajar tanpa
pengecualian dalam rangka mendukung tugas TNI Angkatan Udara ini maka penulis
dapat mengambil beberapa kesimpulan sebagai berikut
a Proses penyusunan laporan keuangan sampai kurun waktu 2017 dalam
perkembangannya belum sepenuhnya mampu menunjukkan laporan keuangan
yang berkualitas terlihat dari hasil laporan keuangan yang masih terdapat ketidak
sesuaian dalam pelaporan Simak dan Saiba yang berakibat pada didapatkanya
opini Wajar Dengan Pengecualian (WDP) yang diberikan oleh BPK
b Opini WDP yang diberikan BPK dimaksud harus memberikan stimulus
kepada pengelola keuangan dilingkungan kemhanTNI untuk mulai berbenah dan
memacu atas ketertinggalannya dalam hal mekanisme pengelolaan keuangan
negara Kondisi ini harus ditanggapi dengan positif oleh seluruh stake holder dan
dijadikan pintu masuk ke arah perubahan
c Dari temuan BPK terhadap laporan keuangan dimaksud didapat bahwa
mekanisme pelaporan dalam rangka pengungkapan pertanggungjawaban
keuangan di Lingkungan KemhanTNI termasuk TNI AU belum dapat
dipertanggungjawabkan hal ini terjadi antara lain oleh beberapa permasalahan
pertama kurangnya pengetahuan dan pemahaman baik dari pengelola anggaran
20
maupun pengelola barang dalam penyusunan laporan keuangan yang sesuai
dengan ketentuan kedua kurangnya komitmen pimpinan dalam pengelolaan
keuangan di lingkungan UO TNI AU ketiga kurangnya sinergitas antara unit
akuntasi kuasa pengguna anggaran (UAKPA) dan unit akuntansi pengguna barang
(UAKPB) keempat pelaksanaan mekanisme rekonsiliasi yang belum optimal
d Guna meningkatkan penyusunan Laporan Keuangan (LK) UO TNI Angkatan
Udara sebagai bagian dari LK Kemhan Perlu dilakukan upaya-upaya strategis
yaitu Upaya dan strategi peningkatan kualitas laporan keuangan TNI AU melalui
peningkatan pengetahuan dan pemahaman baik dari pengelola anggaran
komitmen pimpinan dalam pengelolaan keuangan negara mewujudkan optimalnya
pelaksanaan mekanisme rekonsiliasi antara Sistem Akuntansi Keuangan (SAK)
dan Sistem Informasi Manajemen Akuntansi Keuangan Barang Milik Negara
(SIMAK BMN) dan mampu menyumbangkan penyelesaian permasalahan LK
KemhanTNI dalam perbaikan terhadap opini WDP yang diberikan BPK RI
11 Saran Setelah membahas naskah tentang optimalisasi penyusunan laporan
keuangan guna mewujudkan opini wajar tanpa pengecualian dalam rangka mendukung tugas TNI
Angkatan Udara ini maka dapat penulis berikan saran yang antara lain
a Perlu upaya perbaikan-perbaikan sesuai rekomendasi yang diberikan oleh
BPK RI yang dilakukan oleh Kementrian Pertahanan yang salah satunya adalah
dengan membentuk tim yang mampu membimbing para operator Simak dan Saiba
untuk berkoordinasi dan konsultasi secara intensif dengan Kementerian Keuangan
dan instansi terkait dalam rangka menyelesaikan permasalahan tersebut
b Perlunya merevisi kurikulum pendidikan Korps keuangan dan Korps
Pembekalan khususnya pada bidang pengelolaan keuangan negara yang
disesuaikan dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP)
c Peran APIP perlu ditingkatkan dalam melaksanakan pengawasan
khususnya disaat melaksanakan review terhadap laporan keuangan dalam rangka
penyempurnaan penyusunan laporan keuangan TNI AU
21
12 Wusana kata Demikianlah penyusunan naskah tentang Optimalisasi
Penyusunan Laporan Keuangan Guna Mewujudkan Opini Wajar Tanpa Pengecualian
Dalam Rangka Mendukung Tugas TNI Angkatan Udara dibuat sebagai sumbangan
pemikiran dan bahan masukan bagi pimpinan dalam menentukan kebijakan lebih lanjut
Jakarta September 2018
22
UU Permen Keppres
Republik Indonesia 2004 Undang-Undang RI Nomor 34 Tahun 2004 Tentang Tentara Nasional Indonesia Jakarta Sekretariat Negara
Republik Indonesia 2004 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2004
Tentang Pemeriksaan Pengelolaan Dan Tanggung Jawab Keuangan Negara Jakarta Sekretariat Negara
Menkeu 2015 Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor
177PMK052015 Tentang Pedoman Penyusunan Dan Penyampaian Laporan Keuangan Kementerian NegaraLembaga Jakarta Kepala Biro Umum
Menhan 2016 Peraturan Menteri Pertahanan Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2016
Tentang Sistem Akuntansi Dan Pelaporan Keuangan Instansi Di Lingkungan Kementerian Pertahanan Dan Tentara Nasional Indonesia Jakarta
Kapusku 2015 Juklak Kapusku Kemhan No Juklak06aVII2015 tentang Perubahan
Penyusunan Lapku di Lingkungan Kemhan dan TNI Jakarta Buku Mursyidi 2013 Akuntansi Pemerintahan di Indonesia Refika Aditama Bandung h 59 RE Freeman Strategic Management A Stakeholders Approach Fitman Boston1984
h37 Internet httpsidmwikipediaorg
DAFTAR PUSTAKA
3
4 Daftar Pengertian Untuk menyamakan persepsi dalam naskah ini maka perlu
disusun daftar pengertian sebagai berikut
a Basis Akrual Basis Akrual adalah basis akuntansi yang mengakui
pengaruh transaksi dan peristiwa lainnya pada saat transaksi dan peristiwa itu
terjadi tanpa memperhatikan saat kas atau setara kas diterima atau dibayarkan5
b Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) Catatan atas Laporan
Keuangan adalah laporan yang menyajikan informasi tentang penjelasan atau
daftar terinci atau analisis atas nilai suatu pos yang disajikan dalam Laporan
Realisasi Anggaran Laporan Operasional Laporan Perubahan Ekuitas dan
Neraca dalam rangka pengungkapan yang memadai6
c Laporan Realisasi Anggaran Laporan realisasi anggaran adalah laporan
yang menyajikan ikhtisar sumber alokasi dan pemakaian sumber daya keuangan
yang dikelola oleh pemerintah yang menggambarkan perbandingan antara
anggaran dan realisasinya dalam satu periode pelaporan7
d Laporan Operasional Laporan operasional adalah laporan yang
menyajikan ikhtisar sumber daya ekonomi yang menambah ekuitas dan
penggunaannya yang dikelola oleh pemerintah pusat untuk kegiatan
penyelenggaraan pemerintah dalam satu periode pelaporan8
e Laporan Perubahan Ekuitas Laporan perubahan ekuitas adalah laporan
yang menyajikan informasi kenaikan atau penurunan ekuitas tahun pelaporan
dibandingkan dengan tahun sebelumnya9
f Neraca Neraca adalah adalah laporan yang menyajikan informasi posisi
keuangan pemerintah yaitu aset utang dan ekuitas pada tanggal tertentu10
5 Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 177Pmk052015 6 Ibid 7 Ibid 8 Ibid 9 Ibid 10 Ibid
4
g Opini BPK Opini BPK adalah pernyataan profesional pemeriksa mengenai
kewajaran informasi keuangan yang disajikan dalam laporan keuangan yang
didasarkan pada kriteria kesesuaian dengan standar akuntansi pemerintahan
kecukupan pengungkapan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan
dan efektivitas sistem pengendalian intern11
h Rekonsiliasi Rekonsiliasi adalah proses pencocokan data transaksi
keuangan yang diproses dengan beberapa sistemsubsistem yang berbeda
berdasarkan dokumen sumber yang sama12
i Stake Holders Stake holders adalah individu atau kelompok pemangku
kepentingan yang dukungan atau keputusannya dapat mempengaruhi kemajuan
dalam sebuah organisasi13
j Unit Akuntansi Keuangan Pengguna Barang (UAKPB) UAKPB adalah
Unit akuntansi yang melakukan kegiatan akuntansi dan pelaporan BMN tingkat
satuan kerja14
k Unit Akuntansi Kuasa Pengguna Anggaran (UAKPA) Unit Akuntansi
Kuasa Pengguna Anggaran (UAKPA) adalah Unit akuntansi yang melakukan
kegiatan akuntansi dan pelaporan tingkat satuan kerja15
l Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Anggaran ndash Wilayah (UAPPA-W)
UAPPA-W adalah Unit akuntansi pada tingkat kotamalakpus yang melakukan
kegiatan penggabungan LK seluruh UAKPA yang berada dibawahnya16
m Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Anggaran ndash Eselon I (UAPPA-E1)
UAPPA-E1 adalah Unit akuntansi pada tingkat UO yang melakukan kegiatan
penggabungan LK seluruh UAPPA-W yang berada di wilayah kerjanya serta
UAKPA yang berada langsung dibawahnya17
11 Undang-undang Nomor 15 Tahun 2004 12 Peraturan Menteri Keuangan Nomor 171PMK052015 13 RE Freeman Strategic Management A Stakeholders Approach Fitman Boston1984 hlm37 14 Peraturan Menteri Pertahanan Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2016 15 Ibid 16 Ibid 17 Ibid
5
n Unit Akuntansi Pengguna Anggaran (UAPA) UAPA adalah Unit
akuntansi pada tingkat Kemhan yang melakukan kegiatan penggabungan LK
seluruh UAPPA-E1 yang berada dibawahnya18
o Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) WTP adalah opini audit yang akan
diterbitkan jika laporan keuangan dianggap memberikan informasi yang bebas dari
salah saji material19
p Wajar Dengan Pengecualian (WDP) WDP adalah opini audit yang
diterbitkan jika sebagian besar informasi dalam laporan kekuangan bebas dari
salah saji material kecuali untuk rekening atau item tertentu yang menjadi
pengecualian20
Landasan dan Dasar Pemikiran
5 Landasan dan dasar pemikiran yang digunakan dalam mewujudkan laporan
keuangan yang berkualitas dibutuhkan norma yang mengatur dalam penyusunan laporan
keuangan akan mendukung terwujudnya opini wajar tanpa pengecualian norma tersebut
adalah sebagai berikut
a Landasan Pemikiran
1) Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 23 ayat (1) UUD 1945
menyatakan bahwa ldquoanggaran pendapatan dan belanja negaraAPBN
sebagai wujud dari penyusunan laporan keuangan negara ditetapkan setiap
tahun dengan undang-undang dan dilaksanakan secara terbuka dan
bertanggung jawab untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyatrdquo Pasal
tersebut mengandung makna bahwa segala anggaran yang diterima dari
pemerintah harus dapat dipertanggungjawabkan secara transparan dan
akuntabel termasuk anggaran yang diterima dan dikelola di lingkungan
TNI AU yang merupakan bagian dari Kemhan
18 Ibid 19 httpsidmwikipediaorg 20 httpsidmwikipediaorg
6
2) Undang-Undang RI Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan
Negara Pasal 9 dinyatakan bahwa Menteripimpinan lembaga sebagai
pengguna anggaranpengguna barang Kementerian NegaraLembaga
yang dipimpinnya mempunyai tugas antara lain menyusun dan
menyampaikan laporan keuangan Kementerian NegaraLembaga yang
dipimpinnya TNI AU dalam struktur pengelolaan anggaran merupakan
unit organisasi setingkat eselon I yang berada di bawah Kemhan
sehingga UO TNI AU atas anggaran yang diterima berkewajiban
mempertanggungjawabkanya dalam bentuk laporan keuangan yang
dalam penyusunanya menjadi tugas dan tanggung jawab Diskuau
bersama-sama badan logistik
3) Undang-Undang RI Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan
Negara Pasal 55 ayat (2) menyatakan bahwa dalam menyusun laporan
keuangan pemerintah pusat sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
menteripimpinan lembaga selaku pengguna anggaranpengguna barang
menyusun dan menyampaikan laporan keuangan yang meliputi Laporan
Realisasi Anggaran Neraca dan Catatan atas Laporan Keuangan dilampiri
laporan keuangan Badan Layanan Umum pada kementerian
negaralembaga masing-masing TNI AU merupakan unit organisasi yang
berada di bawah Kemhan sehingga memiliki kewajiban dalam
menyampaikan laporan keuangan secara benar transparan dan akuntabel
4) Undang-Undang RI Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan
Penyusunan laporan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara Pasal 2
ayat (2) disebutkan bahwa Badan Pemeriksa Keuangan melaksanakan
pemeriksaan atas penyusunan laporan dan tanggung jawab keuangan
negara Laporan hasil pemeriksaan atas laporan keuangan pemerintah
memuat opini Opini adalah pernyataan profesional sebagai kesimpulan
pemeriksa mengenai tingkat kewajaran informasi yang disajikan dalam
laporan keuangan Opini atas laporan keuangan dari Badan Pemeriksaan
Keuangan merupakan tolok ukur atas kualitas penyusunan laporan
keuangan Kemhan dan TNI termasuk di dalamnya laporan keuangan TNI
Angkatan Udara
7
5) Peraturan Presiden RI Nomor 16 tahun 2018 tentang Pengadaan
Barang dan Jasa Pemerintah mengambil beberapa terobosan agar
pengadaan barang dan jasa bisa lebih cepat misalnya ULP akan berubah
menjadi Unit Kerja Pengadaan BarangJasa (UKPBJ) yang merupakan unit
organisasi permanen yang memiliki peran untuk melakukan pembinaan
pemilihan penyedia dan pengelolaan sistem informasi Selain
mempercepat proses pengadaan revisi perpres pengadaan barangjasa ini
bertujuan untuk mempermudah Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dalam
melaksanakan lelang pengadaan barang dan jasa sehingga proses
pengadaan dan pencairan anggaran dapat segera dilaksanakan
6) Petunjuk Pelaksanaan Kepala Pusat Keuangan Kementerian
Pertahanan Nomor Juklak06aVII2015tanggal 13 Juli 2015 tentang
Petunjuk Pelaksanaan Tentang Perubahan Penyusunan Laporan Keuangan
di Lingkungan Kemhan dan TNI Sesuai petunjuk pelaksanaan tersebut
bahwa pertanggungjawaban atas pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara (APBN) dituangkan dalam bentuk Laporan Keuangan
Kementerian NegaraLembaga Adapun kegiatan penyusunan laporan
keuangan yang dilaksanakan TNI Angkatan Udara terdiri dari Prosedur dan
pelaksanaan penyusunan laporan keuangan Pelaksanaan penyusunan
laporan Keuangan dimulai dari tingkat Satker Kotama Unit Organisasi
sampai dengan tingkat Kementerian dilaksanakan bersama-sama dengan
Badan Logistik di Lingkungan Kemhan dan TNI dengan dasar akuntansi
Kegiatan tersebut dimaksud untuk memberikan keseragaman dan tertib
administrasi di dalam penyusunan laporan keuangan yang berkualitas di
Lingkungan Kemhan dan TNI sebagai salah satu upaya untuk mewujudkan
penilaian opini wajar tanpa pengecualian
b Dasar Pemikiran Berkaitan dengan perubahan paradigma sistem
pemerintahan dan tuntutan rakyat perlu adanya reformasi di bidang penyusunan
laporan keuangan negara Reformasi penyusunan laporan keuangan negara
dilaksanakan salah satunya melalui pengembangan sumber daya manusia di
bidang keuangan sarana dan prasarana serta manajemen yang baik sehingga
mampu menghasilkan laporan keuangan dengan opini wajar tanpa pengecualian
Sesuai dengan hal tersebut personel penyusun laporan keuangan Diskuau
8
sebagai bagian dari sumber daya manusia keuangan di lingkungan TNI AU dituntut
untuk memiliki keterampilan dan kemampuan bidang penyusunan laporan
keuangan sehingga diharapkan dapat mendukung pelaksanaan tugas TNI AU di
masa mendatang
6 Latar Belakang Laporan keuangan TNI AU disusun berdasarkan data sumber
dari badan keuangan Tingkat IV (Pekas) dilaporkan secara berjenjang ke badan
keuangan diatasnya yang selanjutnya dilaporkan sampai ke Badan Keuangan Tingkat I
(Pusku Kemhan) Pusku Kemhan akan mengkompilasi laporan keuangan dari tiap-tiap
angkatan termasuk laporan keuangan Satker Kemhan sehingga menjadi Laporan
Keuangan KemhanTNI Laporan keuangan disusun secara periodik selama kurun waktu
satu tahun anggaran Setelah satu tahun anggaran maka laporan keuangan akan
diaudit oleh badan pemeriksa intern (Itjenau) dan badan pemeriksa ekstern (Badan
Pemeriksa Keuangan RI) Setelah melaksanakan pemeriksaan maka BPK RI sesuai
Undang-Undang RI Nomor 17 Tahun 2003 akan memberikan opini terhadap laporan
keuangan dimana selama kurun waktu 2015 sampai dengan 2017 masih belum sesuai
harapan khususnya pada tahun 2015 BPK memberi opini WDP hal ini disebabkan belum
siapnya organisasi Kemhan dan TNI mengantisipasi perubahan sistem dalam standar
akuntansi pemerintahan dari cash basis menjadi accrual basis yang berlanjut pada tahun
2016 dan tahun 2017 Kondisi ini menunjukkan bahwa informasi keuangan yang
disajikan dalam laporan keuangan masih dinilai belum wajar berdasarkan kriteria
Kondisi Laporan Keuangan TNI AU Saat Ini dan Permasalahan Yang Dihadapi
7 Kondisi Laporan Keuangan TNI AU Saat Ini Laporan keuangan TNI AU saat ini
masih mengalami kendala dimana jumlah dana dalam laporan keuangan belum sesuai
dengan jumlah nilai barang dalam laporan keuangan Barang Milik Negara sehingga
laporan keuangan belum dapat disajikan secara wajar Kendala tersebut disebabkan
karena kurangnya pengetahuan dan pemahaman dari pengelola anggaran maupun
pengelola barang dalam penyusunan laporan keuangan yang sesuai dengan ketentuan
kurangnya komitmen pimpinan dalam pengelolaan keuangan di lingkungan UO TNI AU
kurangnya sinergitas antara unit akuntasi kuasa pengguna anggaran (UAKPA) dan unit
akuntansi pengguna barang (UAKPB) serta pelaksanaan mekanisme rekonsiliasi yang
masih belum optimal
9
8 Permasalahan Yang Dihadapi Berdasarkan uraian kondisi saat ini dapat
dirumuskan beberapa permasalahan sebagai berikut
a Kurangnya pengetahuan dan pemahaman baik dari pengelola anggaran
maupun pengelola barang dalam penyusunan laporan keuangan yang sesuai
dengan ketentuan Salah satu faktor pendukung dalam rangka mewujudkan visi
dan misi suatu organisasi adalah tersedianya sumber daya manusia yang handal
Kualitas sumber daya manusia meliputi tingkat pengetahuan dan pemahaman
terhadap suatu sistem kerja yang dilaksanakan dalam hal ini adalah sistem
akuntansi pemerintah dalam penyusunan laporan keuangan Pengetahuan
mengenai sistem akuntansi yang belum memadai dalam pelaporan keuangan juga
masih terjadi dari personel penyusun laporan keuangan di lingkungan TNI AU
Kemudian salah satu faktor penghambat lainnya yaitu masih lambatnya perubahan
sikap terhadap jalannya proses birokrasi keuangan termasuk perubahan sistem
akuntansi dalam pelaporan keuangan di Kemhan dan TNI Hal ini dibuktikan
dengan hasil opini laporan keuangan dari BPK RI di tahun 2011 yaitu WDP tahun
2012 yaitu WTP-DPP tahun 2013 yaitu WTP tahun 2014 yaitu WTP-DPP dan
pada tahun 2015 ada perubahan sistem dalam standar akuntansi pemerintahan
dari cash basis menjadi accrual basis dengan perubahan itu opini di Kementerian
Pertahanan dan TNI menjadi WDP kemudian pada tahun 2016 dan tahun 2017
belum beranjak dari opini WDP Walaupun disadari pula oleh BPK RI bahwa ada
peningkatan kualitas laporan keuangan setiap tahunnya namun dibutuhkan
keseriusan dalam peningkatan pengetahuan dalam pemahaman sistem akuntansi
dan pelaporan keuangan di lingkungan Kemhan dan TNI
b Kurangnya komitmen pimpinan dalam pengelolaan keuangan di
lingkungan UO TNI AU Perubahan sistem dalam pelaporan keuangan belum
diikuti dengan komitmen pimpinan organisasi di tingkat Satker Pelaksanaan
sosialisasi sistem laporan keuangan kepada para komandan atau kepala satuan
kerja yang dilaksanakan pada saat adanya Rapat Pimpinan Tahunan dan
penataran Komandan Satuan masih sangat minim karena keterbatasan waktu
sehingga mempengaruhi tingkat pemahaman bagi para Komandan atau Kepala
Satuan Kerja (Kasatker) Diperlukan suatu kegiatan khusus dalam pemberian
pemahaman tentang penyusunan laporan keuangan dan komitmen yang kuat
10
terutama bagi Komandan dan Kasatker tentang tanggung jawab terhadap
penyajian laporan keuangan
c Kurangnya sinergitas antara unit akuntasi kuasa pengguna anggaran
(UAKPA) dan unit akuntansi pengguna barang (UAKPB) Belum terjalinya
keselarasan diantara entitas akuntansi keuangan dengan entitas akuntansi barang
khususnya untuk DIPA Satker Pusat Hal dimaksud terjadi karena kebijakan
pengelolaan Simak BMN ditentukan secara sentralisasi dalam pengertian segala
ketentuan pelaksanaan pengelolaan Simak BMN harus menunggu instruksi dan
kebijakan dari Kemhan dalam hal ini Pus BMN Baranahan Kemhan kemudian baru
pada tingkat Unit Organisasi diteruskan ke tingkat Kotama kemudian tingkat Satker
dan tingkat Sub Satker Alur kebijakan yang panjang dihadapkan kondisi
pengelola Simak BMN untuk DIPA Satker pusat yang tersebar pada seluruh Satker
di jajaran TNI AU mengakibatkan respon atas setiap perubahan relatif lamban dan
ini tidak selaras dengan pengelola anggaran yang mana Pengelola anggaran
karena selalu berhubungan dengan Kemkeu dalam hal ini KPPN maka seluruh
kebijakan terkait pengelolaan anggaran akan secara langsung mengikuti kebijakan
yang dikeluarkan oleh Kemkeu sebagai regulator pengelolaan keuangan negara
ketidak selarasan ini berdampak pada terkendalanya penyusunan laporan
keuangan di lingkungan UO TNI AU
d Kurang optimalnya pelaksanaan mekanisme rekonsiliasi Rekonsiliasi
laporan keuangan dilaksanakan secara internal dan eksternal Proses
Rekonsialisi secara internal dilaksanakan secara berjenjang mulai dari tingkat
UAKPA (Baku IV) dengan Staf Logistik di jajaran yang sama yaitu di tingkat Satker
dirasakan belum memadai Hal tersebut terjadi salah satunya dikarenakan belum
adanya program aplikasi penyatuan laporan antara Sistem Akuntansi Keuangan
dan SIMAK BMN Adapun rekonsiliasi secara eksternal dilaksanakan antara
laporan keuangan UAKPA dengan KPPN dan laporan SIMAK BMN dengan KPKNL
di tingkat Satker sangat diperlukan karena akan menjadi data awal pada
penyusunan laporan BMN dan pendataan aset negara Sistem komunikasi dan
sarana yang minim mengakibatkan belum terlaksananya proses rekonsiliasi
eksternal di lingkungan Satker secara optimal
11
Optimalisasi Penyusunan Laporan Keuangan TNI AU
9 TNI AU dalam Penyusunan Laporan Keuangan yang diharapkan dan dapat
terwujud maka diperlukan jawaban yang mampu menjawab semua permasalahan yang
ada upaya optimalisasi penyusunan laporan keuangan TNI AU guna mewujudkan opini
wajar tanpa pengecualian dalam rangka mendukung tugas TNI AU yang dituangkan
melalui kebijakan strategi dan upaya-upaya sebagai berikut
a Kebijakan ldquoTerwujudnya Optimalisasi penyusunan laporan keuangan TNI
AU guna mewujudkan opini wajar tanpa pengecualian melalui peningkatkan
pengetahuan dan pemahaman baik dari pengelola anggaran maupun pengelola
barang dalam penyusunan laporan keuangan yang sesuai dengan ketentuan
mewujudkan komitmen pimpinan organisasi yang optimal mewujudkan sinergitas
antara unit akuntasi kuasa pengguna anggaran (UAKPA) dan unit akuntansi
pengguna barang (UAKPB) serta penetapan mekanisme rekonsiliasi antara SAK
dan SIMAK BMN guna mewujudkan opini wajar tanpa pengecualian dalam rangka
mendukung tugas TNI AU
b Strategi Berdasarkan arah kebijakan yang dirumuskan maka strategi
yang tepat adalah sebagai berikut
1) Strategi pertama Mewujudkan peningkatan pengetahuan dan
pemahaman baik dari pengelola anggaran maupun pengelola barang dalam
penyusunan laporan keuangan yang sesuai dengan ketentuan
2) Strategi kedua Mewujudkan komitmen pimpinan organisasi yang
optimal dengan verifikasi pembayaran dan akuntansi pembangunan serta
pengembangan
3) Strategi ketiga Mewujudkan sinergitas antara unit akuntasi kuasa
pengguna anggaran (UAKPA) dan unit akuntansi pengguna barang
(UAKPB)
12
4) Strategi keempat Mewujudkan pelaksanaan mekanisme rekonsiliasi
laporan keuangan lebih optimal dengan melaksanakan koordinasi
pembinaan dan pemutakhiran
c Upaya Berdasarkan kebijakan dan perumusan strategi yang telah
diuraikan di atas maka dapat disampaikan upaya-upaya dalam mengoptimalkan
penyusunan laporan keuangan guna mewujudkan opini wajar tanpa pengecualian
dalam rangka mendukung tugas TNI AU sebagai berikut
1) Strategi Pertama Mewujudkan peningkatan pengetahuan dan
pemahaman dari pengelola anggaran maupun pengelola barang dalam
penyusunan laporan keuangan yang sesuai dengan ketentuan Dalam
rangka pelaksanaan penyusunan laporan keuangan yang akuntabel di
lingkungan TNI AU diperlukan personel yang memiliki pengetahuan dan
pemahaman terkait penyusunan laporan keuangan Upaya-upaya yang
dapat dilaksanakan untuk mewujudkan tujuan dari strategi ini adalah
a) Pendidikan dan Latihan Keberhasilan kegiatan dalam
organisasi dapat dicapai dengan dukungan kualitas personel yang
baik Untuk pencapaian hal tersebut tentu saja tidak terlepas dari
upaya pengembangan dan peningkatan kapasitas dan kapabilitas
karena efektif dan efisiensinya suatu organisasi sangat tergantung
pada baik buruknya pengembangan personel dalam suatu organisasi
itu sendiri Adapun tataran pelaksanan diantaranya adalah
(1) Diskuau dan Slogau sebagai pembina profesi personel
yang mengawaki bidang akuntansi dan Simak BMN
melaksanakan pendataan personel yang selanjutnya secara
berjenjang mengusulkan personel untuk mengikuti pendidikan
latihan keahlian baik di dalam maupun di luar TNI AU yang titik
beratnya dalam rangka meningkatkan kemampuan di bidang
sistem pelaporan keuangan dan barang
(2) Disdikau menyusun program pendidikan dan program
latihan baik di dalam maupun di luar TNI AU dalam rangka
13
meningkatkan kualifikasi khusus personel pengelola keuangan
dan barang untuk dimasukkan dalam program pendidikan
(Prodik) TNI AU dan selanjutnya untuk dikoordinasikan dengan
staf perencanaan dan anggaran TNI Angkatan Udara agar
dibahas terkait pemenuhan anggarannya
(3) Srennaau merekapitulasi rencana anggaran pendidikan
keahlian yang dibutuhkan selanjutnya mengajukan rencana
anggaran pendidikan tersebut secara berjenjang ke Kemhan
melalui mekanisme RKA-KL untuk masuk dalam program dan
anggaran TNI AU
(4) Kemhan (Dirjen Renhan Kemhan)
(a) Merekapitulasi semua kebutuhan TNI AU
termasuk kebutuhan anggaran pendidikan beserta Unit
Organisasi lainya yang disususn menjadi RKA-KL
Kemhan TNI dan diajukan ke Kementrian keuangan
untuk dilaksanakan penelaahan
(b) Menyusun RKA-KL hasil penelaahan dengan
Dirjen Anggaran Kemkeu untuk diajukan ke DPR RI
dalam hal ini Komisi I selanjutnya untuk
dikoordinasikan dalam rapat pembahasan dengan
Komisi I DPR RI sebagai mitra kerja bidang pertahanan
untuk mendapat persetujuan atas program dan
anggaran yang telah disusun
b) Melaksanakan Bimbingan Teknis (Bimtek) dan Sosialisasi
Dalam upaya meningkatkan kualifikasi khusus bagi personel
keuangan dan Pengelola Simak BMN dalam penyusunan laporan
keuangan diperlukan kegiatan Bimtek maupun Kegiatan Sosialisisi
dalam bidang penyusunan laporan keuangan dan penyusunan
Laporan Simak BMN adapun tataran pelaksanaan diantaranya
adalah
14
(1) Diskuau dan Slogau sebagai pembina profesi personel
yang mengawaki bidang akuntansi dan Simak BMN secara
berjenjang mengusulkan kegiatan Bimtek dalam penyusunan
RKA-KL ke Srenaau
(2) Srenaau menelaah usulan rencana anggaran kegiatan
Bimtek baik yang diusulkan Diskuau maupun Slogau sesuai
bidangnya masing-masing selanjutnya mengajukan rencana
anggaran Bimtek dimaksud secara berjenjang ke Kemhan
melalui mekanisme RKA-KL untuk masuk dalam program dan
anggaran TNI AU
(3) Kemhan (Dirjen Renhan Kemhan)
(a) Mereviu dan merekapitulasi semua rencana
kebutuhan TNI AU termasuk anggaran Bimtek beserta
Unit Organisasi lainya yang disusun menjadi RKA-KL
Kemhan TNI dan diajukan ke Kementrian keuangan
untuk dilaksanakan penelaahan
(b) Menyusun RKA-KL hasil penelaahan dengan
Dirjen Anggaran Kemkeu untuk diajukan ke DPR RI
dalam hal ini Komisi I selanjutnya untuk
dikoordinasikan dalam rapat pembahasan dengan
Komisi I DPR RI sebagai mitra kerja bidang pertahanan
untuk mendapat persetujuan atas program dan
anggaran yang telah disusun Setelah semua usulan
disetujui maka pengusul dalah hal ini Diskuau dan
Slogau dapat merencanakan pelaksanaan kegiatan
Bimtek sesuai usulan dalam RKA-KL
2) Strategi kedua Mewujudkan Komitmen Pimpinan Organisasi yang
Optimal Komitmen merupakan sebuah perjanjian atau keterikatan untuk
melakukan sesuatu yang terbaik dalam suatu organisasi Komitmen
pimpinan dalam organisasi tergantung pada banyak pihak hal ini berarti
15
pimpinan tidak bekerja sendiri tetapi harus bekerja sama dengan orang lain
atau bawahannya Kerja sama harus ditunjukkan melalui keterlibatan
pimpinan dalam melaksanakan tugas pokoknya dengan mengarahkan
mempengaruhi mendorong bawahannya kearah berbagai tujuan dalam
organisasi termasuk dalam hal ini mendorong percepatan kualitas
pertanggungjawabab keuangan sebagai konsekuensi atas alokasi anggaran
yang diamanatkan ke UO TNI AU adapun upaya yang dilaksanakan adalah
a) Menetapkan kebijakan peningkatan kesejahteraan bagi
pengelola keuangan negara khususnya di lingkungan UO TNI AU
dengan mengaplikasikan standar biaya kompensasi pengelola
keuangan negara yang sudah disyahkan Peningkatan
kesejahteraan ini akan memotivasi kinerja pegawai dan akan menjadi
medan kerja yang menarik karena kondisi saat ini khususnya
pengelola Simak BMN selain kemampuan mereka belum maksimal
juga motivasi untuk menjadi pengelola Simak BMN sangat rendah
bahkan banyak anggota yang sengaja atas kemauan pribadi untuk
pindah tugas di luar pengelola Simak BMN untuk itu komitmen
pimpinan dalam bentuk perhatian dalam rangka memotivasi dan
menganggap penting pekerjaan yang mereka lakukan sangat
diperlukan Adapun tataran pelaksanaannya antara lain
(1) Slogau dan Diskuau mengajukan kompensasi
Pengelola Keuangan Negara sesuai indek sebagaimana
tertuang dalam standar biaya khusus (SBK) yang telah
ditetapkan Menteri Keuangan
(2) Srenaau menelaah usulan rencana anggaran dan
sedapat mungkin memenuhi kebutuhan biaya sesuai standar
sebagai bentuk pengakuan pentingnya tugas dan peran
mereka selanjutnya mengajukan rencana anggaran dimaksud
secara berjenjang ke Kemhan melalui mekanisme RKA-KL
untuk masuk dalam program dan anggaran TNI AU
16
(3) Kemhan (Dirjen Renhan Kemhan) mereviu dan
merekapitulasi semua rencana kebutuhan TNI AU termasuk
anggaran kompensasi untuk pengelola keuangan serta
pengelola Simak BMN bersama Unit Organisasi lainya yang
disusun menjadi RKA-KL Kemhan TNI dan diajukan ke
Kementrian keuangan untuk dilaksanakan penelaahan
b) Membuat perjanjian kinerja sesuai tugas dan fungsinya
masing-masing terkait pengelolaan keuangan negara Adapun
tataran pelaksanaanya adalah
(1) Kasau Kasau memerintahkan semua pemangku
kepentingan yang terlibat dalam pengelolaan keuangan negara
membuat perjanjian kinerja dan menetapkan target kinerja atas
suber daya yang dimiliki jika target dimaksud tidak dapat
dicapai maka akan dijadikan penilaian kinerja satuannya dan
dijadikan dasar penetapan kebijakan selanjutnya
(2) Srenaau Slogau Disadaau Diskuau membuat
perjanjian kinerja atas target kinerja sesuai tugas dan
fungsinnya masing-masing terkait sistem penyusunan laporan
keuangan dilingkungan TNI AU
(3) Irjenau melaksanakan pengawasan atas perjanjian
kinerja dan melakukan penilaian terhadap upaya-upaya yang
dilakukan masing-masing pemangku kepentingan dalam
penyusunan laporan keuangan dan memberi saran masukan
kepada Kasau untuk menentukan kebijakan selanjutnya
3) Strategi ketiga Mewujudkan sinergitas antara unit akuntasi kuasa
pengguna anggaran (UAKPA) dan unit akuntansi pengguna barang
(UAKPB) Adapun upaya yang dilakukan antara lain
a) Melaksanakan restrukturisasi pengelolaan administrasi simak
BMN dengan menempatkan operator Simak BMN dalam satu tempat tempat secara khusus (clustering) sehingga lebih fokus dalam
17
pengelolaanya khususnya untuk DIPA Satker Pusat
(1) Slogau Slogau mengusulkan pembentukan organisasi
pengelola Simak BMN DIPA Pusat ke Srenaau Karena DIPA
Pusat melibatkan banyak instansi maka perlu sentralisasi
dalam mekanisme pencatatanya sehingga sehingga mudah
dalam pemantauan khususnya terkait masalah TKTM
(2) Srenaau Srenaau dalam hal ini Paban II
melaksanakan pengkajian terkait usulan restrukturisasi
pengelola Simak DIPA Pusat untuk dapat dibahas dalam forum
Wanpor maupun Tiporsi
(3) Irjenau Irjenau memberikan pertimbangan terkait
restrukturisasi dihadapkan temuan di lapangan dan ketentuan
yang berlaku
b) Menyusun sistem operasional dan prosedur terkait kebijakan
pengelolaan Simak BMN di lingkungan TNI Angkatan Udara bersama-
sama dengan Diskuau Adapun tataran pelaksanaanya antara lain
(1) Slogau Slogau menyusun sistem operasional
prosedur (SOP) terkait pengelolaan Simak BMN dilingkungan
TNI Angkatan Udara SOP ini akan dijadikan pedoman
pelaksanaan sehingga terjadi kejelasan di lapangan dengan
disusunya SOP ini diharapkan terjadi keseragaman
pelaksanaan pengadministrasian Simak BMN di lingkungan
TNI Angkatan Udara
(2) Diskuau Diskuau menyusun kebijakan akuntansi
sesuai karakter TNI Angkayan Udara dengan melibatkan
Direktur Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Dirjen
Perbendaharaan kementrian keuangan
18
(3) Irjenau Irjenau memberikan pertimbangan dan saran
masukan terkait penyusunan SOP dan penyusunan Kebijakan
akuntansi di lingkungan TNI Angkatan Udara
4) Strategi Keempat Mewujudkan pelaksanaan mekanisme
rekonsiliasi laporan keuangan yang optimal Upaya-upaya yang perlu
dilaksanakan dan tataran pelaksanaanya antara lain
a) UAKPA melakukan kegiatan akuntansi dan pelaporan tingkat
satuan kerja serta melaksanakan rekonsiliasi dengan badan logistik
menyangkut laporan SIMAK BMN dan KPPN setempat secara
berkala setiap bulan
b) UAPPA-W melakukan kegiatan penggabungan laporan baik
keuangan maupun barang seluruh UAKPA yang berada dalam
wilayah kerjanya serta melaksanakan rekonsiliasi dengan badan
logistik mengenai laporan SIMAK BMN Kotama secara berkala sesuai
ketentuan yang ada
c) UAPPA-E1 melakukan kegiatan penggabungan laporan baik
keuangan maupun barang seluruh UAPPA-W yang berada di wilayah
kerjanya serta UAKPA yang langsung berada di bawahnya Selain
itu UAPPA-E1 juga melaksanakan rekonsiliasi dengan Paban
VISlogau terkait laporan SIMAK BMN sehingga laporan keuangan
Unit Organisasi yang berkualitas dapat terwujud
d) UAPA Unit Akuntansi Instansi pada tingkat Kementerian
NegaraLembaga (Pengguna Anggaran) yang melakukan kegiatan
penggabungan laporan baik keuangan maupun barang seluruh
UAPPA-E1 yang berada di bawahnya
e) UAKPB menyampaikan laporan BMN disertai CaLBMN beserta
ADK tiap semester dan tahunan ke Kantor Pelayanan Kekayaan
Negara dan Lelang (KPKNL) UAKPB melakukan rekonsiliasi
pemutakhiran data BMN dengan KPKNL setiap semester
19
f) UAKPA menyampaikan Laporan Keuangan beserta ADK
kepada UAPPA-W untuk digabungkan setelah dilakukan rekonsiliasi
dengan KPPN setiap bulan semester I dan tahunan Untuk
Laporan Keuangan Semester I dan Tahunan disertai dengan CaLK
g) UAKPB menyampaikan Laporan BMN disertai CaLBMN
beserta ADK ke UAPPB-W untuk digabungkan setiap semester dan
tahunan UAKPB Kantor Pusat menyampaikan Laporan BMN
beserta ADK ke UAPPB-E1 untuk digabungkan setiap Semester dan
Tahunan
Penutup
10 Kesimpulan Sebagai hasil akhir dari penulisan dan pembahasan naskah tentang
optimalisasi penyusunan laporan keuangan guna mewujudkan opini wajar tanpa
pengecualian dalam rangka mendukung tugas TNI Angkatan Udara ini maka penulis
dapat mengambil beberapa kesimpulan sebagai berikut
a Proses penyusunan laporan keuangan sampai kurun waktu 2017 dalam
perkembangannya belum sepenuhnya mampu menunjukkan laporan keuangan
yang berkualitas terlihat dari hasil laporan keuangan yang masih terdapat ketidak
sesuaian dalam pelaporan Simak dan Saiba yang berakibat pada didapatkanya
opini Wajar Dengan Pengecualian (WDP) yang diberikan oleh BPK
b Opini WDP yang diberikan BPK dimaksud harus memberikan stimulus
kepada pengelola keuangan dilingkungan kemhanTNI untuk mulai berbenah dan
memacu atas ketertinggalannya dalam hal mekanisme pengelolaan keuangan
negara Kondisi ini harus ditanggapi dengan positif oleh seluruh stake holder dan
dijadikan pintu masuk ke arah perubahan
c Dari temuan BPK terhadap laporan keuangan dimaksud didapat bahwa
mekanisme pelaporan dalam rangka pengungkapan pertanggungjawaban
keuangan di Lingkungan KemhanTNI termasuk TNI AU belum dapat
dipertanggungjawabkan hal ini terjadi antara lain oleh beberapa permasalahan
pertama kurangnya pengetahuan dan pemahaman baik dari pengelola anggaran
20
maupun pengelola barang dalam penyusunan laporan keuangan yang sesuai
dengan ketentuan kedua kurangnya komitmen pimpinan dalam pengelolaan
keuangan di lingkungan UO TNI AU ketiga kurangnya sinergitas antara unit
akuntasi kuasa pengguna anggaran (UAKPA) dan unit akuntansi pengguna barang
(UAKPB) keempat pelaksanaan mekanisme rekonsiliasi yang belum optimal
d Guna meningkatkan penyusunan Laporan Keuangan (LK) UO TNI Angkatan
Udara sebagai bagian dari LK Kemhan Perlu dilakukan upaya-upaya strategis
yaitu Upaya dan strategi peningkatan kualitas laporan keuangan TNI AU melalui
peningkatan pengetahuan dan pemahaman baik dari pengelola anggaran
komitmen pimpinan dalam pengelolaan keuangan negara mewujudkan optimalnya
pelaksanaan mekanisme rekonsiliasi antara Sistem Akuntansi Keuangan (SAK)
dan Sistem Informasi Manajemen Akuntansi Keuangan Barang Milik Negara
(SIMAK BMN) dan mampu menyumbangkan penyelesaian permasalahan LK
KemhanTNI dalam perbaikan terhadap opini WDP yang diberikan BPK RI
11 Saran Setelah membahas naskah tentang optimalisasi penyusunan laporan
keuangan guna mewujudkan opini wajar tanpa pengecualian dalam rangka mendukung tugas TNI
Angkatan Udara ini maka dapat penulis berikan saran yang antara lain
a Perlu upaya perbaikan-perbaikan sesuai rekomendasi yang diberikan oleh
BPK RI yang dilakukan oleh Kementrian Pertahanan yang salah satunya adalah
dengan membentuk tim yang mampu membimbing para operator Simak dan Saiba
untuk berkoordinasi dan konsultasi secara intensif dengan Kementerian Keuangan
dan instansi terkait dalam rangka menyelesaikan permasalahan tersebut
b Perlunya merevisi kurikulum pendidikan Korps keuangan dan Korps
Pembekalan khususnya pada bidang pengelolaan keuangan negara yang
disesuaikan dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP)
c Peran APIP perlu ditingkatkan dalam melaksanakan pengawasan
khususnya disaat melaksanakan review terhadap laporan keuangan dalam rangka
penyempurnaan penyusunan laporan keuangan TNI AU
21
12 Wusana kata Demikianlah penyusunan naskah tentang Optimalisasi
Penyusunan Laporan Keuangan Guna Mewujudkan Opini Wajar Tanpa Pengecualian
Dalam Rangka Mendukung Tugas TNI Angkatan Udara dibuat sebagai sumbangan
pemikiran dan bahan masukan bagi pimpinan dalam menentukan kebijakan lebih lanjut
Jakarta September 2018
22
UU Permen Keppres
Republik Indonesia 2004 Undang-Undang RI Nomor 34 Tahun 2004 Tentang Tentara Nasional Indonesia Jakarta Sekretariat Negara
Republik Indonesia 2004 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2004
Tentang Pemeriksaan Pengelolaan Dan Tanggung Jawab Keuangan Negara Jakarta Sekretariat Negara
Menkeu 2015 Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor
177PMK052015 Tentang Pedoman Penyusunan Dan Penyampaian Laporan Keuangan Kementerian NegaraLembaga Jakarta Kepala Biro Umum
Menhan 2016 Peraturan Menteri Pertahanan Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2016
Tentang Sistem Akuntansi Dan Pelaporan Keuangan Instansi Di Lingkungan Kementerian Pertahanan Dan Tentara Nasional Indonesia Jakarta
Kapusku 2015 Juklak Kapusku Kemhan No Juklak06aVII2015 tentang Perubahan
Penyusunan Lapku di Lingkungan Kemhan dan TNI Jakarta Buku Mursyidi 2013 Akuntansi Pemerintahan di Indonesia Refika Aditama Bandung h 59 RE Freeman Strategic Management A Stakeholders Approach Fitman Boston1984
h37 Internet httpsidmwikipediaorg
DAFTAR PUSTAKA
4
g Opini BPK Opini BPK adalah pernyataan profesional pemeriksa mengenai
kewajaran informasi keuangan yang disajikan dalam laporan keuangan yang
didasarkan pada kriteria kesesuaian dengan standar akuntansi pemerintahan
kecukupan pengungkapan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan
dan efektivitas sistem pengendalian intern11
h Rekonsiliasi Rekonsiliasi adalah proses pencocokan data transaksi
keuangan yang diproses dengan beberapa sistemsubsistem yang berbeda
berdasarkan dokumen sumber yang sama12
i Stake Holders Stake holders adalah individu atau kelompok pemangku
kepentingan yang dukungan atau keputusannya dapat mempengaruhi kemajuan
dalam sebuah organisasi13
j Unit Akuntansi Keuangan Pengguna Barang (UAKPB) UAKPB adalah
Unit akuntansi yang melakukan kegiatan akuntansi dan pelaporan BMN tingkat
satuan kerja14
k Unit Akuntansi Kuasa Pengguna Anggaran (UAKPA) Unit Akuntansi
Kuasa Pengguna Anggaran (UAKPA) adalah Unit akuntansi yang melakukan
kegiatan akuntansi dan pelaporan tingkat satuan kerja15
l Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Anggaran ndash Wilayah (UAPPA-W)
UAPPA-W adalah Unit akuntansi pada tingkat kotamalakpus yang melakukan
kegiatan penggabungan LK seluruh UAKPA yang berada dibawahnya16
m Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Anggaran ndash Eselon I (UAPPA-E1)
UAPPA-E1 adalah Unit akuntansi pada tingkat UO yang melakukan kegiatan
penggabungan LK seluruh UAPPA-W yang berada di wilayah kerjanya serta
UAKPA yang berada langsung dibawahnya17
11 Undang-undang Nomor 15 Tahun 2004 12 Peraturan Menteri Keuangan Nomor 171PMK052015 13 RE Freeman Strategic Management A Stakeholders Approach Fitman Boston1984 hlm37 14 Peraturan Menteri Pertahanan Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2016 15 Ibid 16 Ibid 17 Ibid
5
n Unit Akuntansi Pengguna Anggaran (UAPA) UAPA adalah Unit
akuntansi pada tingkat Kemhan yang melakukan kegiatan penggabungan LK
seluruh UAPPA-E1 yang berada dibawahnya18
o Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) WTP adalah opini audit yang akan
diterbitkan jika laporan keuangan dianggap memberikan informasi yang bebas dari
salah saji material19
p Wajar Dengan Pengecualian (WDP) WDP adalah opini audit yang
diterbitkan jika sebagian besar informasi dalam laporan kekuangan bebas dari
salah saji material kecuali untuk rekening atau item tertentu yang menjadi
pengecualian20
Landasan dan Dasar Pemikiran
5 Landasan dan dasar pemikiran yang digunakan dalam mewujudkan laporan
keuangan yang berkualitas dibutuhkan norma yang mengatur dalam penyusunan laporan
keuangan akan mendukung terwujudnya opini wajar tanpa pengecualian norma tersebut
adalah sebagai berikut
a Landasan Pemikiran
1) Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 23 ayat (1) UUD 1945
menyatakan bahwa ldquoanggaran pendapatan dan belanja negaraAPBN
sebagai wujud dari penyusunan laporan keuangan negara ditetapkan setiap
tahun dengan undang-undang dan dilaksanakan secara terbuka dan
bertanggung jawab untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyatrdquo Pasal
tersebut mengandung makna bahwa segala anggaran yang diterima dari
pemerintah harus dapat dipertanggungjawabkan secara transparan dan
akuntabel termasuk anggaran yang diterima dan dikelola di lingkungan
TNI AU yang merupakan bagian dari Kemhan
18 Ibid 19 httpsidmwikipediaorg 20 httpsidmwikipediaorg
6
2) Undang-Undang RI Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan
Negara Pasal 9 dinyatakan bahwa Menteripimpinan lembaga sebagai
pengguna anggaranpengguna barang Kementerian NegaraLembaga
yang dipimpinnya mempunyai tugas antara lain menyusun dan
menyampaikan laporan keuangan Kementerian NegaraLembaga yang
dipimpinnya TNI AU dalam struktur pengelolaan anggaran merupakan
unit organisasi setingkat eselon I yang berada di bawah Kemhan
sehingga UO TNI AU atas anggaran yang diterima berkewajiban
mempertanggungjawabkanya dalam bentuk laporan keuangan yang
dalam penyusunanya menjadi tugas dan tanggung jawab Diskuau
bersama-sama badan logistik
3) Undang-Undang RI Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan
Negara Pasal 55 ayat (2) menyatakan bahwa dalam menyusun laporan
keuangan pemerintah pusat sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
menteripimpinan lembaga selaku pengguna anggaranpengguna barang
menyusun dan menyampaikan laporan keuangan yang meliputi Laporan
Realisasi Anggaran Neraca dan Catatan atas Laporan Keuangan dilampiri
laporan keuangan Badan Layanan Umum pada kementerian
negaralembaga masing-masing TNI AU merupakan unit organisasi yang
berada di bawah Kemhan sehingga memiliki kewajiban dalam
menyampaikan laporan keuangan secara benar transparan dan akuntabel
4) Undang-Undang RI Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan
Penyusunan laporan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara Pasal 2
ayat (2) disebutkan bahwa Badan Pemeriksa Keuangan melaksanakan
pemeriksaan atas penyusunan laporan dan tanggung jawab keuangan
negara Laporan hasil pemeriksaan atas laporan keuangan pemerintah
memuat opini Opini adalah pernyataan profesional sebagai kesimpulan
pemeriksa mengenai tingkat kewajaran informasi yang disajikan dalam
laporan keuangan Opini atas laporan keuangan dari Badan Pemeriksaan
Keuangan merupakan tolok ukur atas kualitas penyusunan laporan
keuangan Kemhan dan TNI termasuk di dalamnya laporan keuangan TNI
Angkatan Udara
7
5) Peraturan Presiden RI Nomor 16 tahun 2018 tentang Pengadaan
Barang dan Jasa Pemerintah mengambil beberapa terobosan agar
pengadaan barang dan jasa bisa lebih cepat misalnya ULP akan berubah
menjadi Unit Kerja Pengadaan BarangJasa (UKPBJ) yang merupakan unit
organisasi permanen yang memiliki peran untuk melakukan pembinaan
pemilihan penyedia dan pengelolaan sistem informasi Selain
mempercepat proses pengadaan revisi perpres pengadaan barangjasa ini
bertujuan untuk mempermudah Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dalam
melaksanakan lelang pengadaan barang dan jasa sehingga proses
pengadaan dan pencairan anggaran dapat segera dilaksanakan
6) Petunjuk Pelaksanaan Kepala Pusat Keuangan Kementerian
Pertahanan Nomor Juklak06aVII2015tanggal 13 Juli 2015 tentang
Petunjuk Pelaksanaan Tentang Perubahan Penyusunan Laporan Keuangan
di Lingkungan Kemhan dan TNI Sesuai petunjuk pelaksanaan tersebut
bahwa pertanggungjawaban atas pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara (APBN) dituangkan dalam bentuk Laporan Keuangan
Kementerian NegaraLembaga Adapun kegiatan penyusunan laporan
keuangan yang dilaksanakan TNI Angkatan Udara terdiri dari Prosedur dan
pelaksanaan penyusunan laporan keuangan Pelaksanaan penyusunan
laporan Keuangan dimulai dari tingkat Satker Kotama Unit Organisasi
sampai dengan tingkat Kementerian dilaksanakan bersama-sama dengan
Badan Logistik di Lingkungan Kemhan dan TNI dengan dasar akuntansi
Kegiatan tersebut dimaksud untuk memberikan keseragaman dan tertib
administrasi di dalam penyusunan laporan keuangan yang berkualitas di
Lingkungan Kemhan dan TNI sebagai salah satu upaya untuk mewujudkan
penilaian opini wajar tanpa pengecualian
b Dasar Pemikiran Berkaitan dengan perubahan paradigma sistem
pemerintahan dan tuntutan rakyat perlu adanya reformasi di bidang penyusunan
laporan keuangan negara Reformasi penyusunan laporan keuangan negara
dilaksanakan salah satunya melalui pengembangan sumber daya manusia di
bidang keuangan sarana dan prasarana serta manajemen yang baik sehingga
mampu menghasilkan laporan keuangan dengan opini wajar tanpa pengecualian
Sesuai dengan hal tersebut personel penyusun laporan keuangan Diskuau
8
sebagai bagian dari sumber daya manusia keuangan di lingkungan TNI AU dituntut
untuk memiliki keterampilan dan kemampuan bidang penyusunan laporan
keuangan sehingga diharapkan dapat mendukung pelaksanaan tugas TNI AU di
masa mendatang
6 Latar Belakang Laporan keuangan TNI AU disusun berdasarkan data sumber
dari badan keuangan Tingkat IV (Pekas) dilaporkan secara berjenjang ke badan
keuangan diatasnya yang selanjutnya dilaporkan sampai ke Badan Keuangan Tingkat I
(Pusku Kemhan) Pusku Kemhan akan mengkompilasi laporan keuangan dari tiap-tiap
angkatan termasuk laporan keuangan Satker Kemhan sehingga menjadi Laporan
Keuangan KemhanTNI Laporan keuangan disusun secara periodik selama kurun waktu
satu tahun anggaran Setelah satu tahun anggaran maka laporan keuangan akan
diaudit oleh badan pemeriksa intern (Itjenau) dan badan pemeriksa ekstern (Badan
Pemeriksa Keuangan RI) Setelah melaksanakan pemeriksaan maka BPK RI sesuai
Undang-Undang RI Nomor 17 Tahun 2003 akan memberikan opini terhadap laporan
keuangan dimana selama kurun waktu 2015 sampai dengan 2017 masih belum sesuai
harapan khususnya pada tahun 2015 BPK memberi opini WDP hal ini disebabkan belum
siapnya organisasi Kemhan dan TNI mengantisipasi perubahan sistem dalam standar
akuntansi pemerintahan dari cash basis menjadi accrual basis yang berlanjut pada tahun
2016 dan tahun 2017 Kondisi ini menunjukkan bahwa informasi keuangan yang
disajikan dalam laporan keuangan masih dinilai belum wajar berdasarkan kriteria
Kondisi Laporan Keuangan TNI AU Saat Ini dan Permasalahan Yang Dihadapi
7 Kondisi Laporan Keuangan TNI AU Saat Ini Laporan keuangan TNI AU saat ini
masih mengalami kendala dimana jumlah dana dalam laporan keuangan belum sesuai
dengan jumlah nilai barang dalam laporan keuangan Barang Milik Negara sehingga
laporan keuangan belum dapat disajikan secara wajar Kendala tersebut disebabkan
karena kurangnya pengetahuan dan pemahaman dari pengelola anggaran maupun
pengelola barang dalam penyusunan laporan keuangan yang sesuai dengan ketentuan
kurangnya komitmen pimpinan dalam pengelolaan keuangan di lingkungan UO TNI AU
kurangnya sinergitas antara unit akuntasi kuasa pengguna anggaran (UAKPA) dan unit
akuntansi pengguna barang (UAKPB) serta pelaksanaan mekanisme rekonsiliasi yang
masih belum optimal
9
8 Permasalahan Yang Dihadapi Berdasarkan uraian kondisi saat ini dapat
dirumuskan beberapa permasalahan sebagai berikut
a Kurangnya pengetahuan dan pemahaman baik dari pengelola anggaran
maupun pengelola barang dalam penyusunan laporan keuangan yang sesuai
dengan ketentuan Salah satu faktor pendukung dalam rangka mewujudkan visi
dan misi suatu organisasi adalah tersedianya sumber daya manusia yang handal
Kualitas sumber daya manusia meliputi tingkat pengetahuan dan pemahaman
terhadap suatu sistem kerja yang dilaksanakan dalam hal ini adalah sistem
akuntansi pemerintah dalam penyusunan laporan keuangan Pengetahuan
mengenai sistem akuntansi yang belum memadai dalam pelaporan keuangan juga
masih terjadi dari personel penyusun laporan keuangan di lingkungan TNI AU
Kemudian salah satu faktor penghambat lainnya yaitu masih lambatnya perubahan
sikap terhadap jalannya proses birokrasi keuangan termasuk perubahan sistem
akuntansi dalam pelaporan keuangan di Kemhan dan TNI Hal ini dibuktikan
dengan hasil opini laporan keuangan dari BPK RI di tahun 2011 yaitu WDP tahun
2012 yaitu WTP-DPP tahun 2013 yaitu WTP tahun 2014 yaitu WTP-DPP dan
pada tahun 2015 ada perubahan sistem dalam standar akuntansi pemerintahan
dari cash basis menjadi accrual basis dengan perubahan itu opini di Kementerian
Pertahanan dan TNI menjadi WDP kemudian pada tahun 2016 dan tahun 2017
belum beranjak dari opini WDP Walaupun disadari pula oleh BPK RI bahwa ada
peningkatan kualitas laporan keuangan setiap tahunnya namun dibutuhkan
keseriusan dalam peningkatan pengetahuan dalam pemahaman sistem akuntansi
dan pelaporan keuangan di lingkungan Kemhan dan TNI
b Kurangnya komitmen pimpinan dalam pengelolaan keuangan di
lingkungan UO TNI AU Perubahan sistem dalam pelaporan keuangan belum
diikuti dengan komitmen pimpinan organisasi di tingkat Satker Pelaksanaan
sosialisasi sistem laporan keuangan kepada para komandan atau kepala satuan
kerja yang dilaksanakan pada saat adanya Rapat Pimpinan Tahunan dan
penataran Komandan Satuan masih sangat minim karena keterbatasan waktu
sehingga mempengaruhi tingkat pemahaman bagi para Komandan atau Kepala
Satuan Kerja (Kasatker) Diperlukan suatu kegiatan khusus dalam pemberian
pemahaman tentang penyusunan laporan keuangan dan komitmen yang kuat
10
terutama bagi Komandan dan Kasatker tentang tanggung jawab terhadap
penyajian laporan keuangan
c Kurangnya sinergitas antara unit akuntasi kuasa pengguna anggaran
(UAKPA) dan unit akuntansi pengguna barang (UAKPB) Belum terjalinya
keselarasan diantara entitas akuntansi keuangan dengan entitas akuntansi barang
khususnya untuk DIPA Satker Pusat Hal dimaksud terjadi karena kebijakan
pengelolaan Simak BMN ditentukan secara sentralisasi dalam pengertian segala
ketentuan pelaksanaan pengelolaan Simak BMN harus menunggu instruksi dan
kebijakan dari Kemhan dalam hal ini Pus BMN Baranahan Kemhan kemudian baru
pada tingkat Unit Organisasi diteruskan ke tingkat Kotama kemudian tingkat Satker
dan tingkat Sub Satker Alur kebijakan yang panjang dihadapkan kondisi
pengelola Simak BMN untuk DIPA Satker pusat yang tersebar pada seluruh Satker
di jajaran TNI AU mengakibatkan respon atas setiap perubahan relatif lamban dan
ini tidak selaras dengan pengelola anggaran yang mana Pengelola anggaran
karena selalu berhubungan dengan Kemkeu dalam hal ini KPPN maka seluruh
kebijakan terkait pengelolaan anggaran akan secara langsung mengikuti kebijakan
yang dikeluarkan oleh Kemkeu sebagai regulator pengelolaan keuangan negara
ketidak selarasan ini berdampak pada terkendalanya penyusunan laporan
keuangan di lingkungan UO TNI AU
d Kurang optimalnya pelaksanaan mekanisme rekonsiliasi Rekonsiliasi
laporan keuangan dilaksanakan secara internal dan eksternal Proses
Rekonsialisi secara internal dilaksanakan secara berjenjang mulai dari tingkat
UAKPA (Baku IV) dengan Staf Logistik di jajaran yang sama yaitu di tingkat Satker
dirasakan belum memadai Hal tersebut terjadi salah satunya dikarenakan belum
adanya program aplikasi penyatuan laporan antara Sistem Akuntansi Keuangan
dan SIMAK BMN Adapun rekonsiliasi secara eksternal dilaksanakan antara
laporan keuangan UAKPA dengan KPPN dan laporan SIMAK BMN dengan KPKNL
di tingkat Satker sangat diperlukan karena akan menjadi data awal pada
penyusunan laporan BMN dan pendataan aset negara Sistem komunikasi dan
sarana yang minim mengakibatkan belum terlaksananya proses rekonsiliasi
eksternal di lingkungan Satker secara optimal
11
Optimalisasi Penyusunan Laporan Keuangan TNI AU
9 TNI AU dalam Penyusunan Laporan Keuangan yang diharapkan dan dapat
terwujud maka diperlukan jawaban yang mampu menjawab semua permasalahan yang
ada upaya optimalisasi penyusunan laporan keuangan TNI AU guna mewujudkan opini
wajar tanpa pengecualian dalam rangka mendukung tugas TNI AU yang dituangkan
melalui kebijakan strategi dan upaya-upaya sebagai berikut
a Kebijakan ldquoTerwujudnya Optimalisasi penyusunan laporan keuangan TNI
AU guna mewujudkan opini wajar tanpa pengecualian melalui peningkatkan
pengetahuan dan pemahaman baik dari pengelola anggaran maupun pengelola
barang dalam penyusunan laporan keuangan yang sesuai dengan ketentuan
mewujudkan komitmen pimpinan organisasi yang optimal mewujudkan sinergitas
antara unit akuntasi kuasa pengguna anggaran (UAKPA) dan unit akuntansi
pengguna barang (UAKPB) serta penetapan mekanisme rekonsiliasi antara SAK
dan SIMAK BMN guna mewujudkan opini wajar tanpa pengecualian dalam rangka
mendukung tugas TNI AU
b Strategi Berdasarkan arah kebijakan yang dirumuskan maka strategi
yang tepat adalah sebagai berikut
1) Strategi pertama Mewujudkan peningkatan pengetahuan dan
pemahaman baik dari pengelola anggaran maupun pengelola barang dalam
penyusunan laporan keuangan yang sesuai dengan ketentuan
2) Strategi kedua Mewujudkan komitmen pimpinan organisasi yang
optimal dengan verifikasi pembayaran dan akuntansi pembangunan serta
pengembangan
3) Strategi ketiga Mewujudkan sinergitas antara unit akuntasi kuasa
pengguna anggaran (UAKPA) dan unit akuntansi pengguna barang
(UAKPB)
12
4) Strategi keempat Mewujudkan pelaksanaan mekanisme rekonsiliasi
laporan keuangan lebih optimal dengan melaksanakan koordinasi
pembinaan dan pemutakhiran
c Upaya Berdasarkan kebijakan dan perumusan strategi yang telah
diuraikan di atas maka dapat disampaikan upaya-upaya dalam mengoptimalkan
penyusunan laporan keuangan guna mewujudkan opini wajar tanpa pengecualian
dalam rangka mendukung tugas TNI AU sebagai berikut
1) Strategi Pertama Mewujudkan peningkatan pengetahuan dan
pemahaman dari pengelola anggaran maupun pengelola barang dalam
penyusunan laporan keuangan yang sesuai dengan ketentuan Dalam
rangka pelaksanaan penyusunan laporan keuangan yang akuntabel di
lingkungan TNI AU diperlukan personel yang memiliki pengetahuan dan
pemahaman terkait penyusunan laporan keuangan Upaya-upaya yang
dapat dilaksanakan untuk mewujudkan tujuan dari strategi ini adalah
a) Pendidikan dan Latihan Keberhasilan kegiatan dalam
organisasi dapat dicapai dengan dukungan kualitas personel yang
baik Untuk pencapaian hal tersebut tentu saja tidak terlepas dari
upaya pengembangan dan peningkatan kapasitas dan kapabilitas
karena efektif dan efisiensinya suatu organisasi sangat tergantung
pada baik buruknya pengembangan personel dalam suatu organisasi
itu sendiri Adapun tataran pelaksanan diantaranya adalah
(1) Diskuau dan Slogau sebagai pembina profesi personel
yang mengawaki bidang akuntansi dan Simak BMN
melaksanakan pendataan personel yang selanjutnya secara
berjenjang mengusulkan personel untuk mengikuti pendidikan
latihan keahlian baik di dalam maupun di luar TNI AU yang titik
beratnya dalam rangka meningkatkan kemampuan di bidang
sistem pelaporan keuangan dan barang
(2) Disdikau menyusun program pendidikan dan program
latihan baik di dalam maupun di luar TNI AU dalam rangka
13
meningkatkan kualifikasi khusus personel pengelola keuangan
dan barang untuk dimasukkan dalam program pendidikan
(Prodik) TNI AU dan selanjutnya untuk dikoordinasikan dengan
staf perencanaan dan anggaran TNI Angkatan Udara agar
dibahas terkait pemenuhan anggarannya
(3) Srennaau merekapitulasi rencana anggaran pendidikan
keahlian yang dibutuhkan selanjutnya mengajukan rencana
anggaran pendidikan tersebut secara berjenjang ke Kemhan
melalui mekanisme RKA-KL untuk masuk dalam program dan
anggaran TNI AU
(4) Kemhan (Dirjen Renhan Kemhan)
(a) Merekapitulasi semua kebutuhan TNI AU
termasuk kebutuhan anggaran pendidikan beserta Unit
Organisasi lainya yang disususn menjadi RKA-KL
Kemhan TNI dan diajukan ke Kementrian keuangan
untuk dilaksanakan penelaahan
(b) Menyusun RKA-KL hasil penelaahan dengan
Dirjen Anggaran Kemkeu untuk diajukan ke DPR RI
dalam hal ini Komisi I selanjutnya untuk
dikoordinasikan dalam rapat pembahasan dengan
Komisi I DPR RI sebagai mitra kerja bidang pertahanan
untuk mendapat persetujuan atas program dan
anggaran yang telah disusun
b) Melaksanakan Bimbingan Teknis (Bimtek) dan Sosialisasi
Dalam upaya meningkatkan kualifikasi khusus bagi personel
keuangan dan Pengelola Simak BMN dalam penyusunan laporan
keuangan diperlukan kegiatan Bimtek maupun Kegiatan Sosialisisi
dalam bidang penyusunan laporan keuangan dan penyusunan
Laporan Simak BMN adapun tataran pelaksanaan diantaranya
adalah
14
(1) Diskuau dan Slogau sebagai pembina profesi personel
yang mengawaki bidang akuntansi dan Simak BMN secara
berjenjang mengusulkan kegiatan Bimtek dalam penyusunan
RKA-KL ke Srenaau
(2) Srenaau menelaah usulan rencana anggaran kegiatan
Bimtek baik yang diusulkan Diskuau maupun Slogau sesuai
bidangnya masing-masing selanjutnya mengajukan rencana
anggaran Bimtek dimaksud secara berjenjang ke Kemhan
melalui mekanisme RKA-KL untuk masuk dalam program dan
anggaran TNI AU
(3) Kemhan (Dirjen Renhan Kemhan)
(a) Mereviu dan merekapitulasi semua rencana
kebutuhan TNI AU termasuk anggaran Bimtek beserta
Unit Organisasi lainya yang disusun menjadi RKA-KL
Kemhan TNI dan diajukan ke Kementrian keuangan
untuk dilaksanakan penelaahan
(b) Menyusun RKA-KL hasil penelaahan dengan
Dirjen Anggaran Kemkeu untuk diajukan ke DPR RI
dalam hal ini Komisi I selanjutnya untuk
dikoordinasikan dalam rapat pembahasan dengan
Komisi I DPR RI sebagai mitra kerja bidang pertahanan
untuk mendapat persetujuan atas program dan
anggaran yang telah disusun Setelah semua usulan
disetujui maka pengusul dalah hal ini Diskuau dan
Slogau dapat merencanakan pelaksanaan kegiatan
Bimtek sesuai usulan dalam RKA-KL
2) Strategi kedua Mewujudkan Komitmen Pimpinan Organisasi yang
Optimal Komitmen merupakan sebuah perjanjian atau keterikatan untuk
melakukan sesuatu yang terbaik dalam suatu organisasi Komitmen
pimpinan dalam organisasi tergantung pada banyak pihak hal ini berarti
15
pimpinan tidak bekerja sendiri tetapi harus bekerja sama dengan orang lain
atau bawahannya Kerja sama harus ditunjukkan melalui keterlibatan
pimpinan dalam melaksanakan tugas pokoknya dengan mengarahkan
mempengaruhi mendorong bawahannya kearah berbagai tujuan dalam
organisasi termasuk dalam hal ini mendorong percepatan kualitas
pertanggungjawabab keuangan sebagai konsekuensi atas alokasi anggaran
yang diamanatkan ke UO TNI AU adapun upaya yang dilaksanakan adalah
a) Menetapkan kebijakan peningkatan kesejahteraan bagi
pengelola keuangan negara khususnya di lingkungan UO TNI AU
dengan mengaplikasikan standar biaya kompensasi pengelola
keuangan negara yang sudah disyahkan Peningkatan
kesejahteraan ini akan memotivasi kinerja pegawai dan akan menjadi
medan kerja yang menarik karena kondisi saat ini khususnya
pengelola Simak BMN selain kemampuan mereka belum maksimal
juga motivasi untuk menjadi pengelola Simak BMN sangat rendah
bahkan banyak anggota yang sengaja atas kemauan pribadi untuk
pindah tugas di luar pengelola Simak BMN untuk itu komitmen
pimpinan dalam bentuk perhatian dalam rangka memotivasi dan
menganggap penting pekerjaan yang mereka lakukan sangat
diperlukan Adapun tataran pelaksanaannya antara lain
(1) Slogau dan Diskuau mengajukan kompensasi
Pengelola Keuangan Negara sesuai indek sebagaimana
tertuang dalam standar biaya khusus (SBK) yang telah
ditetapkan Menteri Keuangan
(2) Srenaau menelaah usulan rencana anggaran dan
sedapat mungkin memenuhi kebutuhan biaya sesuai standar
sebagai bentuk pengakuan pentingnya tugas dan peran
mereka selanjutnya mengajukan rencana anggaran dimaksud
secara berjenjang ke Kemhan melalui mekanisme RKA-KL
untuk masuk dalam program dan anggaran TNI AU
16
(3) Kemhan (Dirjen Renhan Kemhan) mereviu dan
merekapitulasi semua rencana kebutuhan TNI AU termasuk
anggaran kompensasi untuk pengelola keuangan serta
pengelola Simak BMN bersama Unit Organisasi lainya yang
disusun menjadi RKA-KL Kemhan TNI dan diajukan ke
Kementrian keuangan untuk dilaksanakan penelaahan
b) Membuat perjanjian kinerja sesuai tugas dan fungsinya
masing-masing terkait pengelolaan keuangan negara Adapun
tataran pelaksanaanya adalah
(1) Kasau Kasau memerintahkan semua pemangku
kepentingan yang terlibat dalam pengelolaan keuangan negara
membuat perjanjian kinerja dan menetapkan target kinerja atas
suber daya yang dimiliki jika target dimaksud tidak dapat
dicapai maka akan dijadikan penilaian kinerja satuannya dan
dijadikan dasar penetapan kebijakan selanjutnya
(2) Srenaau Slogau Disadaau Diskuau membuat
perjanjian kinerja atas target kinerja sesuai tugas dan
fungsinnya masing-masing terkait sistem penyusunan laporan
keuangan dilingkungan TNI AU
(3) Irjenau melaksanakan pengawasan atas perjanjian
kinerja dan melakukan penilaian terhadap upaya-upaya yang
dilakukan masing-masing pemangku kepentingan dalam
penyusunan laporan keuangan dan memberi saran masukan
kepada Kasau untuk menentukan kebijakan selanjutnya
3) Strategi ketiga Mewujudkan sinergitas antara unit akuntasi kuasa
pengguna anggaran (UAKPA) dan unit akuntansi pengguna barang
(UAKPB) Adapun upaya yang dilakukan antara lain
a) Melaksanakan restrukturisasi pengelolaan administrasi simak
BMN dengan menempatkan operator Simak BMN dalam satu tempat tempat secara khusus (clustering) sehingga lebih fokus dalam
17
pengelolaanya khususnya untuk DIPA Satker Pusat
(1) Slogau Slogau mengusulkan pembentukan organisasi
pengelola Simak BMN DIPA Pusat ke Srenaau Karena DIPA
Pusat melibatkan banyak instansi maka perlu sentralisasi
dalam mekanisme pencatatanya sehingga sehingga mudah
dalam pemantauan khususnya terkait masalah TKTM
(2) Srenaau Srenaau dalam hal ini Paban II
melaksanakan pengkajian terkait usulan restrukturisasi
pengelola Simak DIPA Pusat untuk dapat dibahas dalam forum
Wanpor maupun Tiporsi
(3) Irjenau Irjenau memberikan pertimbangan terkait
restrukturisasi dihadapkan temuan di lapangan dan ketentuan
yang berlaku
b) Menyusun sistem operasional dan prosedur terkait kebijakan
pengelolaan Simak BMN di lingkungan TNI Angkatan Udara bersama-
sama dengan Diskuau Adapun tataran pelaksanaanya antara lain
(1) Slogau Slogau menyusun sistem operasional
prosedur (SOP) terkait pengelolaan Simak BMN dilingkungan
TNI Angkatan Udara SOP ini akan dijadikan pedoman
pelaksanaan sehingga terjadi kejelasan di lapangan dengan
disusunya SOP ini diharapkan terjadi keseragaman
pelaksanaan pengadministrasian Simak BMN di lingkungan
TNI Angkatan Udara
(2) Diskuau Diskuau menyusun kebijakan akuntansi
sesuai karakter TNI Angkayan Udara dengan melibatkan
Direktur Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Dirjen
Perbendaharaan kementrian keuangan
18
(3) Irjenau Irjenau memberikan pertimbangan dan saran
masukan terkait penyusunan SOP dan penyusunan Kebijakan
akuntansi di lingkungan TNI Angkatan Udara
4) Strategi Keempat Mewujudkan pelaksanaan mekanisme
rekonsiliasi laporan keuangan yang optimal Upaya-upaya yang perlu
dilaksanakan dan tataran pelaksanaanya antara lain
a) UAKPA melakukan kegiatan akuntansi dan pelaporan tingkat
satuan kerja serta melaksanakan rekonsiliasi dengan badan logistik
menyangkut laporan SIMAK BMN dan KPPN setempat secara
berkala setiap bulan
b) UAPPA-W melakukan kegiatan penggabungan laporan baik
keuangan maupun barang seluruh UAKPA yang berada dalam
wilayah kerjanya serta melaksanakan rekonsiliasi dengan badan
logistik mengenai laporan SIMAK BMN Kotama secara berkala sesuai
ketentuan yang ada
c) UAPPA-E1 melakukan kegiatan penggabungan laporan baik
keuangan maupun barang seluruh UAPPA-W yang berada di wilayah
kerjanya serta UAKPA yang langsung berada di bawahnya Selain
itu UAPPA-E1 juga melaksanakan rekonsiliasi dengan Paban
VISlogau terkait laporan SIMAK BMN sehingga laporan keuangan
Unit Organisasi yang berkualitas dapat terwujud
d) UAPA Unit Akuntansi Instansi pada tingkat Kementerian
NegaraLembaga (Pengguna Anggaran) yang melakukan kegiatan
penggabungan laporan baik keuangan maupun barang seluruh
UAPPA-E1 yang berada di bawahnya
e) UAKPB menyampaikan laporan BMN disertai CaLBMN beserta
ADK tiap semester dan tahunan ke Kantor Pelayanan Kekayaan
Negara dan Lelang (KPKNL) UAKPB melakukan rekonsiliasi
pemutakhiran data BMN dengan KPKNL setiap semester
19
f) UAKPA menyampaikan Laporan Keuangan beserta ADK
kepada UAPPA-W untuk digabungkan setelah dilakukan rekonsiliasi
dengan KPPN setiap bulan semester I dan tahunan Untuk
Laporan Keuangan Semester I dan Tahunan disertai dengan CaLK
g) UAKPB menyampaikan Laporan BMN disertai CaLBMN
beserta ADK ke UAPPB-W untuk digabungkan setiap semester dan
tahunan UAKPB Kantor Pusat menyampaikan Laporan BMN
beserta ADK ke UAPPB-E1 untuk digabungkan setiap Semester dan
Tahunan
Penutup
10 Kesimpulan Sebagai hasil akhir dari penulisan dan pembahasan naskah tentang
optimalisasi penyusunan laporan keuangan guna mewujudkan opini wajar tanpa
pengecualian dalam rangka mendukung tugas TNI Angkatan Udara ini maka penulis
dapat mengambil beberapa kesimpulan sebagai berikut
a Proses penyusunan laporan keuangan sampai kurun waktu 2017 dalam
perkembangannya belum sepenuhnya mampu menunjukkan laporan keuangan
yang berkualitas terlihat dari hasil laporan keuangan yang masih terdapat ketidak
sesuaian dalam pelaporan Simak dan Saiba yang berakibat pada didapatkanya
opini Wajar Dengan Pengecualian (WDP) yang diberikan oleh BPK
b Opini WDP yang diberikan BPK dimaksud harus memberikan stimulus
kepada pengelola keuangan dilingkungan kemhanTNI untuk mulai berbenah dan
memacu atas ketertinggalannya dalam hal mekanisme pengelolaan keuangan
negara Kondisi ini harus ditanggapi dengan positif oleh seluruh stake holder dan
dijadikan pintu masuk ke arah perubahan
c Dari temuan BPK terhadap laporan keuangan dimaksud didapat bahwa
mekanisme pelaporan dalam rangka pengungkapan pertanggungjawaban
keuangan di Lingkungan KemhanTNI termasuk TNI AU belum dapat
dipertanggungjawabkan hal ini terjadi antara lain oleh beberapa permasalahan
pertama kurangnya pengetahuan dan pemahaman baik dari pengelola anggaran
20
maupun pengelola barang dalam penyusunan laporan keuangan yang sesuai
dengan ketentuan kedua kurangnya komitmen pimpinan dalam pengelolaan
keuangan di lingkungan UO TNI AU ketiga kurangnya sinergitas antara unit
akuntasi kuasa pengguna anggaran (UAKPA) dan unit akuntansi pengguna barang
(UAKPB) keempat pelaksanaan mekanisme rekonsiliasi yang belum optimal
d Guna meningkatkan penyusunan Laporan Keuangan (LK) UO TNI Angkatan
Udara sebagai bagian dari LK Kemhan Perlu dilakukan upaya-upaya strategis
yaitu Upaya dan strategi peningkatan kualitas laporan keuangan TNI AU melalui
peningkatan pengetahuan dan pemahaman baik dari pengelola anggaran
komitmen pimpinan dalam pengelolaan keuangan negara mewujudkan optimalnya
pelaksanaan mekanisme rekonsiliasi antara Sistem Akuntansi Keuangan (SAK)
dan Sistem Informasi Manajemen Akuntansi Keuangan Barang Milik Negara
(SIMAK BMN) dan mampu menyumbangkan penyelesaian permasalahan LK
KemhanTNI dalam perbaikan terhadap opini WDP yang diberikan BPK RI
11 Saran Setelah membahas naskah tentang optimalisasi penyusunan laporan
keuangan guna mewujudkan opini wajar tanpa pengecualian dalam rangka mendukung tugas TNI
Angkatan Udara ini maka dapat penulis berikan saran yang antara lain
a Perlu upaya perbaikan-perbaikan sesuai rekomendasi yang diberikan oleh
BPK RI yang dilakukan oleh Kementrian Pertahanan yang salah satunya adalah
dengan membentuk tim yang mampu membimbing para operator Simak dan Saiba
untuk berkoordinasi dan konsultasi secara intensif dengan Kementerian Keuangan
dan instansi terkait dalam rangka menyelesaikan permasalahan tersebut
b Perlunya merevisi kurikulum pendidikan Korps keuangan dan Korps
Pembekalan khususnya pada bidang pengelolaan keuangan negara yang
disesuaikan dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP)
c Peran APIP perlu ditingkatkan dalam melaksanakan pengawasan
khususnya disaat melaksanakan review terhadap laporan keuangan dalam rangka
penyempurnaan penyusunan laporan keuangan TNI AU
21
12 Wusana kata Demikianlah penyusunan naskah tentang Optimalisasi
Penyusunan Laporan Keuangan Guna Mewujudkan Opini Wajar Tanpa Pengecualian
Dalam Rangka Mendukung Tugas TNI Angkatan Udara dibuat sebagai sumbangan
pemikiran dan bahan masukan bagi pimpinan dalam menentukan kebijakan lebih lanjut
Jakarta September 2018
22
UU Permen Keppres
Republik Indonesia 2004 Undang-Undang RI Nomor 34 Tahun 2004 Tentang Tentara Nasional Indonesia Jakarta Sekretariat Negara
Republik Indonesia 2004 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2004
Tentang Pemeriksaan Pengelolaan Dan Tanggung Jawab Keuangan Negara Jakarta Sekretariat Negara
Menkeu 2015 Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor
177PMK052015 Tentang Pedoman Penyusunan Dan Penyampaian Laporan Keuangan Kementerian NegaraLembaga Jakarta Kepala Biro Umum
Menhan 2016 Peraturan Menteri Pertahanan Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2016
Tentang Sistem Akuntansi Dan Pelaporan Keuangan Instansi Di Lingkungan Kementerian Pertahanan Dan Tentara Nasional Indonesia Jakarta
Kapusku 2015 Juklak Kapusku Kemhan No Juklak06aVII2015 tentang Perubahan
Penyusunan Lapku di Lingkungan Kemhan dan TNI Jakarta Buku Mursyidi 2013 Akuntansi Pemerintahan di Indonesia Refika Aditama Bandung h 59 RE Freeman Strategic Management A Stakeholders Approach Fitman Boston1984
h37 Internet httpsidmwikipediaorg
DAFTAR PUSTAKA
5
n Unit Akuntansi Pengguna Anggaran (UAPA) UAPA adalah Unit
akuntansi pada tingkat Kemhan yang melakukan kegiatan penggabungan LK
seluruh UAPPA-E1 yang berada dibawahnya18
o Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) WTP adalah opini audit yang akan
diterbitkan jika laporan keuangan dianggap memberikan informasi yang bebas dari
salah saji material19
p Wajar Dengan Pengecualian (WDP) WDP adalah opini audit yang
diterbitkan jika sebagian besar informasi dalam laporan kekuangan bebas dari
salah saji material kecuali untuk rekening atau item tertentu yang menjadi
pengecualian20
Landasan dan Dasar Pemikiran
5 Landasan dan dasar pemikiran yang digunakan dalam mewujudkan laporan
keuangan yang berkualitas dibutuhkan norma yang mengatur dalam penyusunan laporan
keuangan akan mendukung terwujudnya opini wajar tanpa pengecualian norma tersebut
adalah sebagai berikut
a Landasan Pemikiran
1) Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 23 ayat (1) UUD 1945
menyatakan bahwa ldquoanggaran pendapatan dan belanja negaraAPBN
sebagai wujud dari penyusunan laporan keuangan negara ditetapkan setiap
tahun dengan undang-undang dan dilaksanakan secara terbuka dan
bertanggung jawab untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyatrdquo Pasal
tersebut mengandung makna bahwa segala anggaran yang diterima dari
pemerintah harus dapat dipertanggungjawabkan secara transparan dan
akuntabel termasuk anggaran yang diterima dan dikelola di lingkungan
TNI AU yang merupakan bagian dari Kemhan
18 Ibid 19 httpsidmwikipediaorg 20 httpsidmwikipediaorg
6
2) Undang-Undang RI Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan
Negara Pasal 9 dinyatakan bahwa Menteripimpinan lembaga sebagai
pengguna anggaranpengguna barang Kementerian NegaraLembaga
yang dipimpinnya mempunyai tugas antara lain menyusun dan
menyampaikan laporan keuangan Kementerian NegaraLembaga yang
dipimpinnya TNI AU dalam struktur pengelolaan anggaran merupakan
unit organisasi setingkat eselon I yang berada di bawah Kemhan
sehingga UO TNI AU atas anggaran yang diterima berkewajiban
mempertanggungjawabkanya dalam bentuk laporan keuangan yang
dalam penyusunanya menjadi tugas dan tanggung jawab Diskuau
bersama-sama badan logistik
3) Undang-Undang RI Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan
Negara Pasal 55 ayat (2) menyatakan bahwa dalam menyusun laporan
keuangan pemerintah pusat sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
menteripimpinan lembaga selaku pengguna anggaranpengguna barang
menyusun dan menyampaikan laporan keuangan yang meliputi Laporan
Realisasi Anggaran Neraca dan Catatan atas Laporan Keuangan dilampiri
laporan keuangan Badan Layanan Umum pada kementerian
negaralembaga masing-masing TNI AU merupakan unit organisasi yang
berada di bawah Kemhan sehingga memiliki kewajiban dalam
menyampaikan laporan keuangan secara benar transparan dan akuntabel
4) Undang-Undang RI Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan
Penyusunan laporan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara Pasal 2
ayat (2) disebutkan bahwa Badan Pemeriksa Keuangan melaksanakan
pemeriksaan atas penyusunan laporan dan tanggung jawab keuangan
negara Laporan hasil pemeriksaan atas laporan keuangan pemerintah
memuat opini Opini adalah pernyataan profesional sebagai kesimpulan
pemeriksa mengenai tingkat kewajaran informasi yang disajikan dalam
laporan keuangan Opini atas laporan keuangan dari Badan Pemeriksaan
Keuangan merupakan tolok ukur atas kualitas penyusunan laporan
keuangan Kemhan dan TNI termasuk di dalamnya laporan keuangan TNI
Angkatan Udara
7
5) Peraturan Presiden RI Nomor 16 tahun 2018 tentang Pengadaan
Barang dan Jasa Pemerintah mengambil beberapa terobosan agar
pengadaan barang dan jasa bisa lebih cepat misalnya ULP akan berubah
menjadi Unit Kerja Pengadaan BarangJasa (UKPBJ) yang merupakan unit
organisasi permanen yang memiliki peran untuk melakukan pembinaan
pemilihan penyedia dan pengelolaan sistem informasi Selain
mempercepat proses pengadaan revisi perpres pengadaan barangjasa ini
bertujuan untuk mempermudah Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dalam
melaksanakan lelang pengadaan barang dan jasa sehingga proses
pengadaan dan pencairan anggaran dapat segera dilaksanakan
6) Petunjuk Pelaksanaan Kepala Pusat Keuangan Kementerian
Pertahanan Nomor Juklak06aVII2015tanggal 13 Juli 2015 tentang
Petunjuk Pelaksanaan Tentang Perubahan Penyusunan Laporan Keuangan
di Lingkungan Kemhan dan TNI Sesuai petunjuk pelaksanaan tersebut
bahwa pertanggungjawaban atas pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara (APBN) dituangkan dalam bentuk Laporan Keuangan
Kementerian NegaraLembaga Adapun kegiatan penyusunan laporan
keuangan yang dilaksanakan TNI Angkatan Udara terdiri dari Prosedur dan
pelaksanaan penyusunan laporan keuangan Pelaksanaan penyusunan
laporan Keuangan dimulai dari tingkat Satker Kotama Unit Organisasi
sampai dengan tingkat Kementerian dilaksanakan bersama-sama dengan
Badan Logistik di Lingkungan Kemhan dan TNI dengan dasar akuntansi
Kegiatan tersebut dimaksud untuk memberikan keseragaman dan tertib
administrasi di dalam penyusunan laporan keuangan yang berkualitas di
Lingkungan Kemhan dan TNI sebagai salah satu upaya untuk mewujudkan
penilaian opini wajar tanpa pengecualian
b Dasar Pemikiran Berkaitan dengan perubahan paradigma sistem
pemerintahan dan tuntutan rakyat perlu adanya reformasi di bidang penyusunan
laporan keuangan negara Reformasi penyusunan laporan keuangan negara
dilaksanakan salah satunya melalui pengembangan sumber daya manusia di
bidang keuangan sarana dan prasarana serta manajemen yang baik sehingga
mampu menghasilkan laporan keuangan dengan opini wajar tanpa pengecualian
Sesuai dengan hal tersebut personel penyusun laporan keuangan Diskuau
8
sebagai bagian dari sumber daya manusia keuangan di lingkungan TNI AU dituntut
untuk memiliki keterampilan dan kemampuan bidang penyusunan laporan
keuangan sehingga diharapkan dapat mendukung pelaksanaan tugas TNI AU di
masa mendatang
6 Latar Belakang Laporan keuangan TNI AU disusun berdasarkan data sumber
dari badan keuangan Tingkat IV (Pekas) dilaporkan secara berjenjang ke badan
keuangan diatasnya yang selanjutnya dilaporkan sampai ke Badan Keuangan Tingkat I
(Pusku Kemhan) Pusku Kemhan akan mengkompilasi laporan keuangan dari tiap-tiap
angkatan termasuk laporan keuangan Satker Kemhan sehingga menjadi Laporan
Keuangan KemhanTNI Laporan keuangan disusun secara periodik selama kurun waktu
satu tahun anggaran Setelah satu tahun anggaran maka laporan keuangan akan
diaudit oleh badan pemeriksa intern (Itjenau) dan badan pemeriksa ekstern (Badan
Pemeriksa Keuangan RI) Setelah melaksanakan pemeriksaan maka BPK RI sesuai
Undang-Undang RI Nomor 17 Tahun 2003 akan memberikan opini terhadap laporan
keuangan dimana selama kurun waktu 2015 sampai dengan 2017 masih belum sesuai
harapan khususnya pada tahun 2015 BPK memberi opini WDP hal ini disebabkan belum
siapnya organisasi Kemhan dan TNI mengantisipasi perubahan sistem dalam standar
akuntansi pemerintahan dari cash basis menjadi accrual basis yang berlanjut pada tahun
2016 dan tahun 2017 Kondisi ini menunjukkan bahwa informasi keuangan yang
disajikan dalam laporan keuangan masih dinilai belum wajar berdasarkan kriteria
Kondisi Laporan Keuangan TNI AU Saat Ini dan Permasalahan Yang Dihadapi
7 Kondisi Laporan Keuangan TNI AU Saat Ini Laporan keuangan TNI AU saat ini
masih mengalami kendala dimana jumlah dana dalam laporan keuangan belum sesuai
dengan jumlah nilai barang dalam laporan keuangan Barang Milik Negara sehingga
laporan keuangan belum dapat disajikan secara wajar Kendala tersebut disebabkan
karena kurangnya pengetahuan dan pemahaman dari pengelola anggaran maupun
pengelola barang dalam penyusunan laporan keuangan yang sesuai dengan ketentuan
kurangnya komitmen pimpinan dalam pengelolaan keuangan di lingkungan UO TNI AU
kurangnya sinergitas antara unit akuntasi kuasa pengguna anggaran (UAKPA) dan unit
akuntansi pengguna barang (UAKPB) serta pelaksanaan mekanisme rekonsiliasi yang
masih belum optimal
9
8 Permasalahan Yang Dihadapi Berdasarkan uraian kondisi saat ini dapat
dirumuskan beberapa permasalahan sebagai berikut
a Kurangnya pengetahuan dan pemahaman baik dari pengelola anggaran
maupun pengelola barang dalam penyusunan laporan keuangan yang sesuai
dengan ketentuan Salah satu faktor pendukung dalam rangka mewujudkan visi
dan misi suatu organisasi adalah tersedianya sumber daya manusia yang handal
Kualitas sumber daya manusia meliputi tingkat pengetahuan dan pemahaman
terhadap suatu sistem kerja yang dilaksanakan dalam hal ini adalah sistem
akuntansi pemerintah dalam penyusunan laporan keuangan Pengetahuan
mengenai sistem akuntansi yang belum memadai dalam pelaporan keuangan juga
masih terjadi dari personel penyusun laporan keuangan di lingkungan TNI AU
Kemudian salah satu faktor penghambat lainnya yaitu masih lambatnya perubahan
sikap terhadap jalannya proses birokrasi keuangan termasuk perubahan sistem
akuntansi dalam pelaporan keuangan di Kemhan dan TNI Hal ini dibuktikan
dengan hasil opini laporan keuangan dari BPK RI di tahun 2011 yaitu WDP tahun
2012 yaitu WTP-DPP tahun 2013 yaitu WTP tahun 2014 yaitu WTP-DPP dan
pada tahun 2015 ada perubahan sistem dalam standar akuntansi pemerintahan
dari cash basis menjadi accrual basis dengan perubahan itu opini di Kementerian
Pertahanan dan TNI menjadi WDP kemudian pada tahun 2016 dan tahun 2017
belum beranjak dari opini WDP Walaupun disadari pula oleh BPK RI bahwa ada
peningkatan kualitas laporan keuangan setiap tahunnya namun dibutuhkan
keseriusan dalam peningkatan pengetahuan dalam pemahaman sistem akuntansi
dan pelaporan keuangan di lingkungan Kemhan dan TNI
b Kurangnya komitmen pimpinan dalam pengelolaan keuangan di
lingkungan UO TNI AU Perubahan sistem dalam pelaporan keuangan belum
diikuti dengan komitmen pimpinan organisasi di tingkat Satker Pelaksanaan
sosialisasi sistem laporan keuangan kepada para komandan atau kepala satuan
kerja yang dilaksanakan pada saat adanya Rapat Pimpinan Tahunan dan
penataran Komandan Satuan masih sangat minim karena keterbatasan waktu
sehingga mempengaruhi tingkat pemahaman bagi para Komandan atau Kepala
Satuan Kerja (Kasatker) Diperlukan suatu kegiatan khusus dalam pemberian
pemahaman tentang penyusunan laporan keuangan dan komitmen yang kuat
10
terutama bagi Komandan dan Kasatker tentang tanggung jawab terhadap
penyajian laporan keuangan
c Kurangnya sinergitas antara unit akuntasi kuasa pengguna anggaran
(UAKPA) dan unit akuntansi pengguna barang (UAKPB) Belum terjalinya
keselarasan diantara entitas akuntansi keuangan dengan entitas akuntansi barang
khususnya untuk DIPA Satker Pusat Hal dimaksud terjadi karena kebijakan
pengelolaan Simak BMN ditentukan secara sentralisasi dalam pengertian segala
ketentuan pelaksanaan pengelolaan Simak BMN harus menunggu instruksi dan
kebijakan dari Kemhan dalam hal ini Pus BMN Baranahan Kemhan kemudian baru
pada tingkat Unit Organisasi diteruskan ke tingkat Kotama kemudian tingkat Satker
dan tingkat Sub Satker Alur kebijakan yang panjang dihadapkan kondisi
pengelola Simak BMN untuk DIPA Satker pusat yang tersebar pada seluruh Satker
di jajaran TNI AU mengakibatkan respon atas setiap perubahan relatif lamban dan
ini tidak selaras dengan pengelola anggaran yang mana Pengelola anggaran
karena selalu berhubungan dengan Kemkeu dalam hal ini KPPN maka seluruh
kebijakan terkait pengelolaan anggaran akan secara langsung mengikuti kebijakan
yang dikeluarkan oleh Kemkeu sebagai regulator pengelolaan keuangan negara
ketidak selarasan ini berdampak pada terkendalanya penyusunan laporan
keuangan di lingkungan UO TNI AU
d Kurang optimalnya pelaksanaan mekanisme rekonsiliasi Rekonsiliasi
laporan keuangan dilaksanakan secara internal dan eksternal Proses
Rekonsialisi secara internal dilaksanakan secara berjenjang mulai dari tingkat
UAKPA (Baku IV) dengan Staf Logistik di jajaran yang sama yaitu di tingkat Satker
dirasakan belum memadai Hal tersebut terjadi salah satunya dikarenakan belum
adanya program aplikasi penyatuan laporan antara Sistem Akuntansi Keuangan
dan SIMAK BMN Adapun rekonsiliasi secara eksternal dilaksanakan antara
laporan keuangan UAKPA dengan KPPN dan laporan SIMAK BMN dengan KPKNL
di tingkat Satker sangat diperlukan karena akan menjadi data awal pada
penyusunan laporan BMN dan pendataan aset negara Sistem komunikasi dan
sarana yang minim mengakibatkan belum terlaksananya proses rekonsiliasi
eksternal di lingkungan Satker secara optimal
11
Optimalisasi Penyusunan Laporan Keuangan TNI AU
9 TNI AU dalam Penyusunan Laporan Keuangan yang diharapkan dan dapat
terwujud maka diperlukan jawaban yang mampu menjawab semua permasalahan yang
ada upaya optimalisasi penyusunan laporan keuangan TNI AU guna mewujudkan opini
wajar tanpa pengecualian dalam rangka mendukung tugas TNI AU yang dituangkan
melalui kebijakan strategi dan upaya-upaya sebagai berikut
a Kebijakan ldquoTerwujudnya Optimalisasi penyusunan laporan keuangan TNI
AU guna mewujudkan opini wajar tanpa pengecualian melalui peningkatkan
pengetahuan dan pemahaman baik dari pengelola anggaran maupun pengelola
barang dalam penyusunan laporan keuangan yang sesuai dengan ketentuan
mewujudkan komitmen pimpinan organisasi yang optimal mewujudkan sinergitas
antara unit akuntasi kuasa pengguna anggaran (UAKPA) dan unit akuntansi
pengguna barang (UAKPB) serta penetapan mekanisme rekonsiliasi antara SAK
dan SIMAK BMN guna mewujudkan opini wajar tanpa pengecualian dalam rangka
mendukung tugas TNI AU
b Strategi Berdasarkan arah kebijakan yang dirumuskan maka strategi
yang tepat adalah sebagai berikut
1) Strategi pertama Mewujudkan peningkatan pengetahuan dan
pemahaman baik dari pengelola anggaran maupun pengelola barang dalam
penyusunan laporan keuangan yang sesuai dengan ketentuan
2) Strategi kedua Mewujudkan komitmen pimpinan organisasi yang
optimal dengan verifikasi pembayaran dan akuntansi pembangunan serta
pengembangan
3) Strategi ketiga Mewujudkan sinergitas antara unit akuntasi kuasa
pengguna anggaran (UAKPA) dan unit akuntansi pengguna barang
(UAKPB)
12
4) Strategi keempat Mewujudkan pelaksanaan mekanisme rekonsiliasi
laporan keuangan lebih optimal dengan melaksanakan koordinasi
pembinaan dan pemutakhiran
c Upaya Berdasarkan kebijakan dan perumusan strategi yang telah
diuraikan di atas maka dapat disampaikan upaya-upaya dalam mengoptimalkan
penyusunan laporan keuangan guna mewujudkan opini wajar tanpa pengecualian
dalam rangka mendukung tugas TNI AU sebagai berikut
1) Strategi Pertama Mewujudkan peningkatan pengetahuan dan
pemahaman dari pengelola anggaran maupun pengelola barang dalam
penyusunan laporan keuangan yang sesuai dengan ketentuan Dalam
rangka pelaksanaan penyusunan laporan keuangan yang akuntabel di
lingkungan TNI AU diperlukan personel yang memiliki pengetahuan dan
pemahaman terkait penyusunan laporan keuangan Upaya-upaya yang
dapat dilaksanakan untuk mewujudkan tujuan dari strategi ini adalah
a) Pendidikan dan Latihan Keberhasilan kegiatan dalam
organisasi dapat dicapai dengan dukungan kualitas personel yang
baik Untuk pencapaian hal tersebut tentu saja tidak terlepas dari
upaya pengembangan dan peningkatan kapasitas dan kapabilitas
karena efektif dan efisiensinya suatu organisasi sangat tergantung
pada baik buruknya pengembangan personel dalam suatu organisasi
itu sendiri Adapun tataran pelaksanan diantaranya adalah
(1) Diskuau dan Slogau sebagai pembina profesi personel
yang mengawaki bidang akuntansi dan Simak BMN
melaksanakan pendataan personel yang selanjutnya secara
berjenjang mengusulkan personel untuk mengikuti pendidikan
latihan keahlian baik di dalam maupun di luar TNI AU yang titik
beratnya dalam rangka meningkatkan kemampuan di bidang
sistem pelaporan keuangan dan barang
(2) Disdikau menyusun program pendidikan dan program
latihan baik di dalam maupun di luar TNI AU dalam rangka
13
meningkatkan kualifikasi khusus personel pengelola keuangan
dan barang untuk dimasukkan dalam program pendidikan
(Prodik) TNI AU dan selanjutnya untuk dikoordinasikan dengan
staf perencanaan dan anggaran TNI Angkatan Udara agar
dibahas terkait pemenuhan anggarannya
(3) Srennaau merekapitulasi rencana anggaran pendidikan
keahlian yang dibutuhkan selanjutnya mengajukan rencana
anggaran pendidikan tersebut secara berjenjang ke Kemhan
melalui mekanisme RKA-KL untuk masuk dalam program dan
anggaran TNI AU
(4) Kemhan (Dirjen Renhan Kemhan)
(a) Merekapitulasi semua kebutuhan TNI AU
termasuk kebutuhan anggaran pendidikan beserta Unit
Organisasi lainya yang disususn menjadi RKA-KL
Kemhan TNI dan diajukan ke Kementrian keuangan
untuk dilaksanakan penelaahan
(b) Menyusun RKA-KL hasil penelaahan dengan
Dirjen Anggaran Kemkeu untuk diajukan ke DPR RI
dalam hal ini Komisi I selanjutnya untuk
dikoordinasikan dalam rapat pembahasan dengan
Komisi I DPR RI sebagai mitra kerja bidang pertahanan
untuk mendapat persetujuan atas program dan
anggaran yang telah disusun
b) Melaksanakan Bimbingan Teknis (Bimtek) dan Sosialisasi
Dalam upaya meningkatkan kualifikasi khusus bagi personel
keuangan dan Pengelola Simak BMN dalam penyusunan laporan
keuangan diperlukan kegiatan Bimtek maupun Kegiatan Sosialisisi
dalam bidang penyusunan laporan keuangan dan penyusunan
Laporan Simak BMN adapun tataran pelaksanaan diantaranya
adalah
14
(1) Diskuau dan Slogau sebagai pembina profesi personel
yang mengawaki bidang akuntansi dan Simak BMN secara
berjenjang mengusulkan kegiatan Bimtek dalam penyusunan
RKA-KL ke Srenaau
(2) Srenaau menelaah usulan rencana anggaran kegiatan
Bimtek baik yang diusulkan Diskuau maupun Slogau sesuai
bidangnya masing-masing selanjutnya mengajukan rencana
anggaran Bimtek dimaksud secara berjenjang ke Kemhan
melalui mekanisme RKA-KL untuk masuk dalam program dan
anggaran TNI AU
(3) Kemhan (Dirjen Renhan Kemhan)
(a) Mereviu dan merekapitulasi semua rencana
kebutuhan TNI AU termasuk anggaran Bimtek beserta
Unit Organisasi lainya yang disusun menjadi RKA-KL
Kemhan TNI dan diajukan ke Kementrian keuangan
untuk dilaksanakan penelaahan
(b) Menyusun RKA-KL hasil penelaahan dengan
Dirjen Anggaran Kemkeu untuk diajukan ke DPR RI
dalam hal ini Komisi I selanjutnya untuk
dikoordinasikan dalam rapat pembahasan dengan
Komisi I DPR RI sebagai mitra kerja bidang pertahanan
untuk mendapat persetujuan atas program dan
anggaran yang telah disusun Setelah semua usulan
disetujui maka pengusul dalah hal ini Diskuau dan
Slogau dapat merencanakan pelaksanaan kegiatan
Bimtek sesuai usulan dalam RKA-KL
2) Strategi kedua Mewujudkan Komitmen Pimpinan Organisasi yang
Optimal Komitmen merupakan sebuah perjanjian atau keterikatan untuk
melakukan sesuatu yang terbaik dalam suatu organisasi Komitmen
pimpinan dalam organisasi tergantung pada banyak pihak hal ini berarti
15
pimpinan tidak bekerja sendiri tetapi harus bekerja sama dengan orang lain
atau bawahannya Kerja sama harus ditunjukkan melalui keterlibatan
pimpinan dalam melaksanakan tugas pokoknya dengan mengarahkan
mempengaruhi mendorong bawahannya kearah berbagai tujuan dalam
organisasi termasuk dalam hal ini mendorong percepatan kualitas
pertanggungjawabab keuangan sebagai konsekuensi atas alokasi anggaran
yang diamanatkan ke UO TNI AU adapun upaya yang dilaksanakan adalah
a) Menetapkan kebijakan peningkatan kesejahteraan bagi
pengelola keuangan negara khususnya di lingkungan UO TNI AU
dengan mengaplikasikan standar biaya kompensasi pengelola
keuangan negara yang sudah disyahkan Peningkatan
kesejahteraan ini akan memotivasi kinerja pegawai dan akan menjadi
medan kerja yang menarik karena kondisi saat ini khususnya
pengelola Simak BMN selain kemampuan mereka belum maksimal
juga motivasi untuk menjadi pengelola Simak BMN sangat rendah
bahkan banyak anggota yang sengaja atas kemauan pribadi untuk
pindah tugas di luar pengelola Simak BMN untuk itu komitmen
pimpinan dalam bentuk perhatian dalam rangka memotivasi dan
menganggap penting pekerjaan yang mereka lakukan sangat
diperlukan Adapun tataran pelaksanaannya antara lain
(1) Slogau dan Diskuau mengajukan kompensasi
Pengelola Keuangan Negara sesuai indek sebagaimana
tertuang dalam standar biaya khusus (SBK) yang telah
ditetapkan Menteri Keuangan
(2) Srenaau menelaah usulan rencana anggaran dan
sedapat mungkin memenuhi kebutuhan biaya sesuai standar
sebagai bentuk pengakuan pentingnya tugas dan peran
mereka selanjutnya mengajukan rencana anggaran dimaksud
secara berjenjang ke Kemhan melalui mekanisme RKA-KL
untuk masuk dalam program dan anggaran TNI AU
16
(3) Kemhan (Dirjen Renhan Kemhan) mereviu dan
merekapitulasi semua rencana kebutuhan TNI AU termasuk
anggaran kompensasi untuk pengelola keuangan serta
pengelola Simak BMN bersama Unit Organisasi lainya yang
disusun menjadi RKA-KL Kemhan TNI dan diajukan ke
Kementrian keuangan untuk dilaksanakan penelaahan
b) Membuat perjanjian kinerja sesuai tugas dan fungsinya
masing-masing terkait pengelolaan keuangan negara Adapun
tataran pelaksanaanya adalah
(1) Kasau Kasau memerintahkan semua pemangku
kepentingan yang terlibat dalam pengelolaan keuangan negara
membuat perjanjian kinerja dan menetapkan target kinerja atas
suber daya yang dimiliki jika target dimaksud tidak dapat
dicapai maka akan dijadikan penilaian kinerja satuannya dan
dijadikan dasar penetapan kebijakan selanjutnya
(2) Srenaau Slogau Disadaau Diskuau membuat
perjanjian kinerja atas target kinerja sesuai tugas dan
fungsinnya masing-masing terkait sistem penyusunan laporan
keuangan dilingkungan TNI AU
(3) Irjenau melaksanakan pengawasan atas perjanjian
kinerja dan melakukan penilaian terhadap upaya-upaya yang
dilakukan masing-masing pemangku kepentingan dalam
penyusunan laporan keuangan dan memberi saran masukan
kepada Kasau untuk menentukan kebijakan selanjutnya
3) Strategi ketiga Mewujudkan sinergitas antara unit akuntasi kuasa
pengguna anggaran (UAKPA) dan unit akuntansi pengguna barang
(UAKPB) Adapun upaya yang dilakukan antara lain
a) Melaksanakan restrukturisasi pengelolaan administrasi simak
BMN dengan menempatkan operator Simak BMN dalam satu tempat tempat secara khusus (clustering) sehingga lebih fokus dalam
17
pengelolaanya khususnya untuk DIPA Satker Pusat
(1) Slogau Slogau mengusulkan pembentukan organisasi
pengelola Simak BMN DIPA Pusat ke Srenaau Karena DIPA
Pusat melibatkan banyak instansi maka perlu sentralisasi
dalam mekanisme pencatatanya sehingga sehingga mudah
dalam pemantauan khususnya terkait masalah TKTM
(2) Srenaau Srenaau dalam hal ini Paban II
melaksanakan pengkajian terkait usulan restrukturisasi
pengelola Simak DIPA Pusat untuk dapat dibahas dalam forum
Wanpor maupun Tiporsi
(3) Irjenau Irjenau memberikan pertimbangan terkait
restrukturisasi dihadapkan temuan di lapangan dan ketentuan
yang berlaku
b) Menyusun sistem operasional dan prosedur terkait kebijakan
pengelolaan Simak BMN di lingkungan TNI Angkatan Udara bersama-
sama dengan Diskuau Adapun tataran pelaksanaanya antara lain
(1) Slogau Slogau menyusun sistem operasional
prosedur (SOP) terkait pengelolaan Simak BMN dilingkungan
TNI Angkatan Udara SOP ini akan dijadikan pedoman
pelaksanaan sehingga terjadi kejelasan di lapangan dengan
disusunya SOP ini diharapkan terjadi keseragaman
pelaksanaan pengadministrasian Simak BMN di lingkungan
TNI Angkatan Udara
(2) Diskuau Diskuau menyusun kebijakan akuntansi
sesuai karakter TNI Angkayan Udara dengan melibatkan
Direktur Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Dirjen
Perbendaharaan kementrian keuangan
18
(3) Irjenau Irjenau memberikan pertimbangan dan saran
masukan terkait penyusunan SOP dan penyusunan Kebijakan
akuntansi di lingkungan TNI Angkatan Udara
4) Strategi Keempat Mewujudkan pelaksanaan mekanisme
rekonsiliasi laporan keuangan yang optimal Upaya-upaya yang perlu
dilaksanakan dan tataran pelaksanaanya antara lain
a) UAKPA melakukan kegiatan akuntansi dan pelaporan tingkat
satuan kerja serta melaksanakan rekonsiliasi dengan badan logistik
menyangkut laporan SIMAK BMN dan KPPN setempat secara
berkala setiap bulan
b) UAPPA-W melakukan kegiatan penggabungan laporan baik
keuangan maupun barang seluruh UAKPA yang berada dalam
wilayah kerjanya serta melaksanakan rekonsiliasi dengan badan
logistik mengenai laporan SIMAK BMN Kotama secara berkala sesuai
ketentuan yang ada
c) UAPPA-E1 melakukan kegiatan penggabungan laporan baik
keuangan maupun barang seluruh UAPPA-W yang berada di wilayah
kerjanya serta UAKPA yang langsung berada di bawahnya Selain
itu UAPPA-E1 juga melaksanakan rekonsiliasi dengan Paban
VISlogau terkait laporan SIMAK BMN sehingga laporan keuangan
Unit Organisasi yang berkualitas dapat terwujud
d) UAPA Unit Akuntansi Instansi pada tingkat Kementerian
NegaraLembaga (Pengguna Anggaran) yang melakukan kegiatan
penggabungan laporan baik keuangan maupun barang seluruh
UAPPA-E1 yang berada di bawahnya
e) UAKPB menyampaikan laporan BMN disertai CaLBMN beserta
ADK tiap semester dan tahunan ke Kantor Pelayanan Kekayaan
Negara dan Lelang (KPKNL) UAKPB melakukan rekonsiliasi
pemutakhiran data BMN dengan KPKNL setiap semester
19
f) UAKPA menyampaikan Laporan Keuangan beserta ADK
kepada UAPPA-W untuk digabungkan setelah dilakukan rekonsiliasi
dengan KPPN setiap bulan semester I dan tahunan Untuk
Laporan Keuangan Semester I dan Tahunan disertai dengan CaLK
g) UAKPB menyampaikan Laporan BMN disertai CaLBMN
beserta ADK ke UAPPB-W untuk digabungkan setiap semester dan
tahunan UAKPB Kantor Pusat menyampaikan Laporan BMN
beserta ADK ke UAPPB-E1 untuk digabungkan setiap Semester dan
Tahunan
Penutup
10 Kesimpulan Sebagai hasil akhir dari penulisan dan pembahasan naskah tentang
optimalisasi penyusunan laporan keuangan guna mewujudkan opini wajar tanpa
pengecualian dalam rangka mendukung tugas TNI Angkatan Udara ini maka penulis
dapat mengambil beberapa kesimpulan sebagai berikut
a Proses penyusunan laporan keuangan sampai kurun waktu 2017 dalam
perkembangannya belum sepenuhnya mampu menunjukkan laporan keuangan
yang berkualitas terlihat dari hasil laporan keuangan yang masih terdapat ketidak
sesuaian dalam pelaporan Simak dan Saiba yang berakibat pada didapatkanya
opini Wajar Dengan Pengecualian (WDP) yang diberikan oleh BPK
b Opini WDP yang diberikan BPK dimaksud harus memberikan stimulus
kepada pengelola keuangan dilingkungan kemhanTNI untuk mulai berbenah dan
memacu atas ketertinggalannya dalam hal mekanisme pengelolaan keuangan
negara Kondisi ini harus ditanggapi dengan positif oleh seluruh stake holder dan
dijadikan pintu masuk ke arah perubahan
c Dari temuan BPK terhadap laporan keuangan dimaksud didapat bahwa
mekanisme pelaporan dalam rangka pengungkapan pertanggungjawaban
keuangan di Lingkungan KemhanTNI termasuk TNI AU belum dapat
dipertanggungjawabkan hal ini terjadi antara lain oleh beberapa permasalahan
pertama kurangnya pengetahuan dan pemahaman baik dari pengelola anggaran
20
maupun pengelola barang dalam penyusunan laporan keuangan yang sesuai
dengan ketentuan kedua kurangnya komitmen pimpinan dalam pengelolaan
keuangan di lingkungan UO TNI AU ketiga kurangnya sinergitas antara unit
akuntasi kuasa pengguna anggaran (UAKPA) dan unit akuntansi pengguna barang
(UAKPB) keempat pelaksanaan mekanisme rekonsiliasi yang belum optimal
d Guna meningkatkan penyusunan Laporan Keuangan (LK) UO TNI Angkatan
Udara sebagai bagian dari LK Kemhan Perlu dilakukan upaya-upaya strategis
yaitu Upaya dan strategi peningkatan kualitas laporan keuangan TNI AU melalui
peningkatan pengetahuan dan pemahaman baik dari pengelola anggaran
komitmen pimpinan dalam pengelolaan keuangan negara mewujudkan optimalnya
pelaksanaan mekanisme rekonsiliasi antara Sistem Akuntansi Keuangan (SAK)
dan Sistem Informasi Manajemen Akuntansi Keuangan Barang Milik Negara
(SIMAK BMN) dan mampu menyumbangkan penyelesaian permasalahan LK
KemhanTNI dalam perbaikan terhadap opini WDP yang diberikan BPK RI
11 Saran Setelah membahas naskah tentang optimalisasi penyusunan laporan
keuangan guna mewujudkan opini wajar tanpa pengecualian dalam rangka mendukung tugas TNI
Angkatan Udara ini maka dapat penulis berikan saran yang antara lain
a Perlu upaya perbaikan-perbaikan sesuai rekomendasi yang diberikan oleh
BPK RI yang dilakukan oleh Kementrian Pertahanan yang salah satunya adalah
dengan membentuk tim yang mampu membimbing para operator Simak dan Saiba
untuk berkoordinasi dan konsultasi secara intensif dengan Kementerian Keuangan
dan instansi terkait dalam rangka menyelesaikan permasalahan tersebut
b Perlunya merevisi kurikulum pendidikan Korps keuangan dan Korps
Pembekalan khususnya pada bidang pengelolaan keuangan negara yang
disesuaikan dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP)
c Peran APIP perlu ditingkatkan dalam melaksanakan pengawasan
khususnya disaat melaksanakan review terhadap laporan keuangan dalam rangka
penyempurnaan penyusunan laporan keuangan TNI AU
21
12 Wusana kata Demikianlah penyusunan naskah tentang Optimalisasi
Penyusunan Laporan Keuangan Guna Mewujudkan Opini Wajar Tanpa Pengecualian
Dalam Rangka Mendukung Tugas TNI Angkatan Udara dibuat sebagai sumbangan
pemikiran dan bahan masukan bagi pimpinan dalam menentukan kebijakan lebih lanjut
Jakarta September 2018
22
UU Permen Keppres
Republik Indonesia 2004 Undang-Undang RI Nomor 34 Tahun 2004 Tentang Tentara Nasional Indonesia Jakarta Sekretariat Negara
Republik Indonesia 2004 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2004
Tentang Pemeriksaan Pengelolaan Dan Tanggung Jawab Keuangan Negara Jakarta Sekretariat Negara
Menkeu 2015 Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor
177PMK052015 Tentang Pedoman Penyusunan Dan Penyampaian Laporan Keuangan Kementerian NegaraLembaga Jakarta Kepala Biro Umum
Menhan 2016 Peraturan Menteri Pertahanan Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2016
Tentang Sistem Akuntansi Dan Pelaporan Keuangan Instansi Di Lingkungan Kementerian Pertahanan Dan Tentara Nasional Indonesia Jakarta
Kapusku 2015 Juklak Kapusku Kemhan No Juklak06aVII2015 tentang Perubahan
Penyusunan Lapku di Lingkungan Kemhan dan TNI Jakarta Buku Mursyidi 2013 Akuntansi Pemerintahan di Indonesia Refika Aditama Bandung h 59 RE Freeman Strategic Management A Stakeholders Approach Fitman Boston1984
h37 Internet httpsidmwikipediaorg
DAFTAR PUSTAKA
6
2) Undang-Undang RI Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan
Negara Pasal 9 dinyatakan bahwa Menteripimpinan lembaga sebagai
pengguna anggaranpengguna barang Kementerian NegaraLembaga
yang dipimpinnya mempunyai tugas antara lain menyusun dan
menyampaikan laporan keuangan Kementerian NegaraLembaga yang
dipimpinnya TNI AU dalam struktur pengelolaan anggaran merupakan
unit organisasi setingkat eselon I yang berada di bawah Kemhan
sehingga UO TNI AU atas anggaran yang diterima berkewajiban
mempertanggungjawabkanya dalam bentuk laporan keuangan yang
dalam penyusunanya menjadi tugas dan tanggung jawab Diskuau
bersama-sama badan logistik
3) Undang-Undang RI Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan
Negara Pasal 55 ayat (2) menyatakan bahwa dalam menyusun laporan
keuangan pemerintah pusat sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
menteripimpinan lembaga selaku pengguna anggaranpengguna barang
menyusun dan menyampaikan laporan keuangan yang meliputi Laporan
Realisasi Anggaran Neraca dan Catatan atas Laporan Keuangan dilampiri
laporan keuangan Badan Layanan Umum pada kementerian
negaralembaga masing-masing TNI AU merupakan unit organisasi yang
berada di bawah Kemhan sehingga memiliki kewajiban dalam
menyampaikan laporan keuangan secara benar transparan dan akuntabel
4) Undang-Undang RI Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan
Penyusunan laporan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara Pasal 2
ayat (2) disebutkan bahwa Badan Pemeriksa Keuangan melaksanakan
pemeriksaan atas penyusunan laporan dan tanggung jawab keuangan
negara Laporan hasil pemeriksaan atas laporan keuangan pemerintah
memuat opini Opini adalah pernyataan profesional sebagai kesimpulan
pemeriksa mengenai tingkat kewajaran informasi yang disajikan dalam
laporan keuangan Opini atas laporan keuangan dari Badan Pemeriksaan
Keuangan merupakan tolok ukur atas kualitas penyusunan laporan
keuangan Kemhan dan TNI termasuk di dalamnya laporan keuangan TNI
Angkatan Udara
7
5) Peraturan Presiden RI Nomor 16 tahun 2018 tentang Pengadaan
Barang dan Jasa Pemerintah mengambil beberapa terobosan agar
pengadaan barang dan jasa bisa lebih cepat misalnya ULP akan berubah
menjadi Unit Kerja Pengadaan BarangJasa (UKPBJ) yang merupakan unit
organisasi permanen yang memiliki peran untuk melakukan pembinaan
pemilihan penyedia dan pengelolaan sistem informasi Selain
mempercepat proses pengadaan revisi perpres pengadaan barangjasa ini
bertujuan untuk mempermudah Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dalam
melaksanakan lelang pengadaan barang dan jasa sehingga proses
pengadaan dan pencairan anggaran dapat segera dilaksanakan
6) Petunjuk Pelaksanaan Kepala Pusat Keuangan Kementerian
Pertahanan Nomor Juklak06aVII2015tanggal 13 Juli 2015 tentang
Petunjuk Pelaksanaan Tentang Perubahan Penyusunan Laporan Keuangan
di Lingkungan Kemhan dan TNI Sesuai petunjuk pelaksanaan tersebut
bahwa pertanggungjawaban atas pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara (APBN) dituangkan dalam bentuk Laporan Keuangan
Kementerian NegaraLembaga Adapun kegiatan penyusunan laporan
keuangan yang dilaksanakan TNI Angkatan Udara terdiri dari Prosedur dan
pelaksanaan penyusunan laporan keuangan Pelaksanaan penyusunan
laporan Keuangan dimulai dari tingkat Satker Kotama Unit Organisasi
sampai dengan tingkat Kementerian dilaksanakan bersama-sama dengan
Badan Logistik di Lingkungan Kemhan dan TNI dengan dasar akuntansi
Kegiatan tersebut dimaksud untuk memberikan keseragaman dan tertib
administrasi di dalam penyusunan laporan keuangan yang berkualitas di
Lingkungan Kemhan dan TNI sebagai salah satu upaya untuk mewujudkan
penilaian opini wajar tanpa pengecualian
b Dasar Pemikiran Berkaitan dengan perubahan paradigma sistem
pemerintahan dan tuntutan rakyat perlu adanya reformasi di bidang penyusunan
laporan keuangan negara Reformasi penyusunan laporan keuangan negara
dilaksanakan salah satunya melalui pengembangan sumber daya manusia di
bidang keuangan sarana dan prasarana serta manajemen yang baik sehingga
mampu menghasilkan laporan keuangan dengan opini wajar tanpa pengecualian
Sesuai dengan hal tersebut personel penyusun laporan keuangan Diskuau
8
sebagai bagian dari sumber daya manusia keuangan di lingkungan TNI AU dituntut
untuk memiliki keterampilan dan kemampuan bidang penyusunan laporan
keuangan sehingga diharapkan dapat mendukung pelaksanaan tugas TNI AU di
masa mendatang
6 Latar Belakang Laporan keuangan TNI AU disusun berdasarkan data sumber
dari badan keuangan Tingkat IV (Pekas) dilaporkan secara berjenjang ke badan
keuangan diatasnya yang selanjutnya dilaporkan sampai ke Badan Keuangan Tingkat I
(Pusku Kemhan) Pusku Kemhan akan mengkompilasi laporan keuangan dari tiap-tiap
angkatan termasuk laporan keuangan Satker Kemhan sehingga menjadi Laporan
Keuangan KemhanTNI Laporan keuangan disusun secara periodik selama kurun waktu
satu tahun anggaran Setelah satu tahun anggaran maka laporan keuangan akan
diaudit oleh badan pemeriksa intern (Itjenau) dan badan pemeriksa ekstern (Badan
Pemeriksa Keuangan RI) Setelah melaksanakan pemeriksaan maka BPK RI sesuai
Undang-Undang RI Nomor 17 Tahun 2003 akan memberikan opini terhadap laporan
keuangan dimana selama kurun waktu 2015 sampai dengan 2017 masih belum sesuai
harapan khususnya pada tahun 2015 BPK memberi opini WDP hal ini disebabkan belum
siapnya organisasi Kemhan dan TNI mengantisipasi perubahan sistem dalam standar
akuntansi pemerintahan dari cash basis menjadi accrual basis yang berlanjut pada tahun
2016 dan tahun 2017 Kondisi ini menunjukkan bahwa informasi keuangan yang
disajikan dalam laporan keuangan masih dinilai belum wajar berdasarkan kriteria
Kondisi Laporan Keuangan TNI AU Saat Ini dan Permasalahan Yang Dihadapi
7 Kondisi Laporan Keuangan TNI AU Saat Ini Laporan keuangan TNI AU saat ini
masih mengalami kendala dimana jumlah dana dalam laporan keuangan belum sesuai
dengan jumlah nilai barang dalam laporan keuangan Barang Milik Negara sehingga
laporan keuangan belum dapat disajikan secara wajar Kendala tersebut disebabkan
karena kurangnya pengetahuan dan pemahaman dari pengelola anggaran maupun
pengelola barang dalam penyusunan laporan keuangan yang sesuai dengan ketentuan
kurangnya komitmen pimpinan dalam pengelolaan keuangan di lingkungan UO TNI AU
kurangnya sinergitas antara unit akuntasi kuasa pengguna anggaran (UAKPA) dan unit
akuntansi pengguna barang (UAKPB) serta pelaksanaan mekanisme rekonsiliasi yang
masih belum optimal
9
8 Permasalahan Yang Dihadapi Berdasarkan uraian kondisi saat ini dapat
dirumuskan beberapa permasalahan sebagai berikut
a Kurangnya pengetahuan dan pemahaman baik dari pengelola anggaran
maupun pengelola barang dalam penyusunan laporan keuangan yang sesuai
dengan ketentuan Salah satu faktor pendukung dalam rangka mewujudkan visi
dan misi suatu organisasi adalah tersedianya sumber daya manusia yang handal
Kualitas sumber daya manusia meliputi tingkat pengetahuan dan pemahaman
terhadap suatu sistem kerja yang dilaksanakan dalam hal ini adalah sistem
akuntansi pemerintah dalam penyusunan laporan keuangan Pengetahuan
mengenai sistem akuntansi yang belum memadai dalam pelaporan keuangan juga
masih terjadi dari personel penyusun laporan keuangan di lingkungan TNI AU
Kemudian salah satu faktor penghambat lainnya yaitu masih lambatnya perubahan
sikap terhadap jalannya proses birokrasi keuangan termasuk perubahan sistem
akuntansi dalam pelaporan keuangan di Kemhan dan TNI Hal ini dibuktikan
dengan hasil opini laporan keuangan dari BPK RI di tahun 2011 yaitu WDP tahun
2012 yaitu WTP-DPP tahun 2013 yaitu WTP tahun 2014 yaitu WTP-DPP dan
pada tahun 2015 ada perubahan sistem dalam standar akuntansi pemerintahan
dari cash basis menjadi accrual basis dengan perubahan itu opini di Kementerian
Pertahanan dan TNI menjadi WDP kemudian pada tahun 2016 dan tahun 2017
belum beranjak dari opini WDP Walaupun disadari pula oleh BPK RI bahwa ada
peningkatan kualitas laporan keuangan setiap tahunnya namun dibutuhkan
keseriusan dalam peningkatan pengetahuan dalam pemahaman sistem akuntansi
dan pelaporan keuangan di lingkungan Kemhan dan TNI
b Kurangnya komitmen pimpinan dalam pengelolaan keuangan di
lingkungan UO TNI AU Perubahan sistem dalam pelaporan keuangan belum
diikuti dengan komitmen pimpinan organisasi di tingkat Satker Pelaksanaan
sosialisasi sistem laporan keuangan kepada para komandan atau kepala satuan
kerja yang dilaksanakan pada saat adanya Rapat Pimpinan Tahunan dan
penataran Komandan Satuan masih sangat minim karena keterbatasan waktu
sehingga mempengaruhi tingkat pemahaman bagi para Komandan atau Kepala
Satuan Kerja (Kasatker) Diperlukan suatu kegiatan khusus dalam pemberian
pemahaman tentang penyusunan laporan keuangan dan komitmen yang kuat
10
terutama bagi Komandan dan Kasatker tentang tanggung jawab terhadap
penyajian laporan keuangan
c Kurangnya sinergitas antara unit akuntasi kuasa pengguna anggaran
(UAKPA) dan unit akuntansi pengguna barang (UAKPB) Belum terjalinya
keselarasan diantara entitas akuntansi keuangan dengan entitas akuntansi barang
khususnya untuk DIPA Satker Pusat Hal dimaksud terjadi karena kebijakan
pengelolaan Simak BMN ditentukan secara sentralisasi dalam pengertian segala
ketentuan pelaksanaan pengelolaan Simak BMN harus menunggu instruksi dan
kebijakan dari Kemhan dalam hal ini Pus BMN Baranahan Kemhan kemudian baru
pada tingkat Unit Organisasi diteruskan ke tingkat Kotama kemudian tingkat Satker
dan tingkat Sub Satker Alur kebijakan yang panjang dihadapkan kondisi
pengelola Simak BMN untuk DIPA Satker pusat yang tersebar pada seluruh Satker
di jajaran TNI AU mengakibatkan respon atas setiap perubahan relatif lamban dan
ini tidak selaras dengan pengelola anggaran yang mana Pengelola anggaran
karena selalu berhubungan dengan Kemkeu dalam hal ini KPPN maka seluruh
kebijakan terkait pengelolaan anggaran akan secara langsung mengikuti kebijakan
yang dikeluarkan oleh Kemkeu sebagai regulator pengelolaan keuangan negara
ketidak selarasan ini berdampak pada terkendalanya penyusunan laporan
keuangan di lingkungan UO TNI AU
d Kurang optimalnya pelaksanaan mekanisme rekonsiliasi Rekonsiliasi
laporan keuangan dilaksanakan secara internal dan eksternal Proses
Rekonsialisi secara internal dilaksanakan secara berjenjang mulai dari tingkat
UAKPA (Baku IV) dengan Staf Logistik di jajaran yang sama yaitu di tingkat Satker
dirasakan belum memadai Hal tersebut terjadi salah satunya dikarenakan belum
adanya program aplikasi penyatuan laporan antara Sistem Akuntansi Keuangan
dan SIMAK BMN Adapun rekonsiliasi secara eksternal dilaksanakan antara
laporan keuangan UAKPA dengan KPPN dan laporan SIMAK BMN dengan KPKNL
di tingkat Satker sangat diperlukan karena akan menjadi data awal pada
penyusunan laporan BMN dan pendataan aset negara Sistem komunikasi dan
sarana yang minim mengakibatkan belum terlaksananya proses rekonsiliasi
eksternal di lingkungan Satker secara optimal
11
Optimalisasi Penyusunan Laporan Keuangan TNI AU
9 TNI AU dalam Penyusunan Laporan Keuangan yang diharapkan dan dapat
terwujud maka diperlukan jawaban yang mampu menjawab semua permasalahan yang
ada upaya optimalisasi penyusunan laporan keuangan TNI AU guna mewujudkan opini
wajar tanpa pengecualian dalam rangka mendukung tugas TNI AU yang dituangkan
melalui kebijakan strategi dan upaya-upaya sebagai berikut
a Kebijakan ldquoTerwujudnya Optimalisasi penyusunan laporan keuangan TNI
AU guna mewujudkan opini wajar tanpa pengecualian melalui peningkatkan
pengetahuan dan pemahaman baik dari pengelola anggaran maupun pengelola
barang dalam penyusunan laporan keuangan yang sesuai dengan ketentuan
mewujudkan komitmen pimpinan organisasi yang optimal mewujudkan sinergitas
antara unit akuntasi kuasa pengguna anggaran (UAKPA) dan unit akuntansi
pengguna barang (UAKPB) serta penetapan mekanisme rekonsiliasi antara SAK
dan SIMAK BMN guna mewujudkan opini wajar tanpa pengecualian dalam rangka
mendukung tugas TNI AU
b Strategi Berdasarkan arah kebijakan yang dirumuskan maka strategi
yang tepat adalah sebagai berikut
1) Strategi pertama Mewujudkan peningkatan pengetahuan dan
pemahaman baik dari pengelola anggaran maupun pengelola barang dalam
penyusunan laporan keuangan yang sesuai dengan ketentuan
2) Strategi kedua Mewujudkan komitmen pimpinan organisasi yang
optimal dengan verifikasi pembayaran dan akuntansi pembangunan serta
pengembangan
3) Strategi ketiga Mewujudkan sinergitas antara unit akuntasi kuasa
pengguna anggaran (UAKPA) dan unit akuntansi pengguna barang
(UAKPB)
12
4) Strategi keempat Mewujudkan pelaksanaan mekanisme rekonsiliasi
laporan keuangan lebih optimal dengan melaksanakan koordinasi
pembinaan dan pemutakhiran
c Upaya Berdasarkan kebijakan dan perumusan strategi yang telah
diuraikan di atas maka dapat disampaikan upaya-upaya dalam mengoptimalkan
penyusunan laporan keuangan guna mewujudkan opini wajar tanpa pengecualian
dalam rangka mendukung tugas TNI AU sebagai berikut
1) Strategi Pertama Mewujudkan peningkatan pengetahuan dan
pemahaman dari pengelola anggaran maupun pengelola barang dalam
penyusunan laporan keuangan yang sesuai dengan ketentuan Dalam
rangka pelaksanaan penyusunan laporan keuangan yang akuntabel di
lingkungan TNI AU diperlukan personel yang memiliki pengetahuan dan
pemahaman terkait penyusunan laporan keuangan Upaya-upaya yang
dapat dilaksanakan untuk mewujudkan tujuan dari strategi ini adalah
a) Pendidikan dan Latihan Keberhasilan kegiatan dalam
organisasi dapat dicapai dengan dukungan kualitas personel yang
baik Untuk pencapaian hal tersebut tentu saja tidak terlepas dari
upaya pengembangan dan peningkatan kapasitas dan kapabilitas
karena efektif dan efisiensinya suatu organisasi sangat tergantung
pada baik buruknya pengembangan personel dalam suatu organisasi
itu sendiri Adapun tataran pelaksanan diantaranya adalah
(1) Diskuau dan Slogau sebagai pembina profesi personel
yang mengawaki bidang akuntansi dan Simak BMN
melaksanakan pendataan personel yang selanjutnya secara
berjenjang mengusulkan personel untuk mengikuti pendidikan
latihan keahlian baik di dalam maupun di luar TNI AU yang titik
beratnya dalam rangka meningkatkan kemampuan di bidang
sistem pelaporan keuangan dan barang
(2) Disdikau menyusun program pendidikan dan program
latihan baik di dalam maupun di luar TNI AU dalam rangka
13
meningkatkan kualifikasi khusus personel pengelola keuangan
dan barang untuk dimasukkan dalam program pendidikan
(Prodik) TNI AU dan selanjutnya untuk dikoordinasikan dengan
staf perencanaan dan anggaran TNI Angkatan Udara agar
dibahas terkait pemenuhan anggarannya
(3) Srennaau merekapitulasi rencana anggaran pendidikan
keahlian yang dibutuhkan selanjutnya mengajukan rencana
anggaran pendidikan tersebut secara berjenjang ke Kemhan
melalui mekanisme RKA-KL untuk masuk dalam program dan
anggaran TNI AU
(4) Kemhan (Dirjen Renhan Kemhan)
(a) Merekapitulasi semua kebutuhan TNI AU
termasuk kebutuhan anggaran pendidikan beserta Unit
Organisasi lainya yang disususn menjadi RKA-KL
Kemhan TNI dan diajukan ke Kementrian keuangan
untuk dilaksanakan penelaahan
(b) Menyusun RKA-KL hasil penelaahan dengan
Dirjen Anggaran Kemkeu untuk diajukan ke DPR RI
dalam hal ini Komisi I selanjutnya untuk
dikoordinasikan dalam rapat pembahasan dengan
Komisi I DPR RI sebagai mitra kerja bidang pertahanan
untuk mendapat persetujuan atas program dan
anggaran yang telah disusun
b) Melaksanakan Bimbingan Teknis (Bimtek) dan Sosialisasi
Dalam upaya meningkatkan kualifikasi khusus bagi personel
keuangan dan Pengelola Simak BMN dalam penyusunan laporan
keuangan diperlukan kegiatan Bimtek maupun Kegiatan Sosialisisi
dalam bidang penyusunan laporan keuangan dan penyusunan
Laporan Simak BMN adapun tataran pelaksanaan diantaranya
adalah
14
(1) Diskuau dan Slogau sebagai pembina profesi personel
yang mengawaki bidang akuntansi dan Simak BMN secara
berjenjang mengusulkan kegiatan Bimtek dalam penyusunan
RKA-KL ke Srenaau
(2) Srenaau menelaah usulan rencana anggaran kegiatan
Bimtek baik yang diusulkan Diskuau maupun Slogau sesuai
bidangnya masing-masing selanjutnya mengajukan rencana
anggaran Bimtek dimaksud secara berjenjang ke Kemhan
melalui mekanisme RKA-KL untuk masuk dalam program dan
anggaran TNI AU
(3) Kemhan (Dirjen Renhan Kemhan)
(a) Mereviu dan merekapitulasi semua rencana
kebutuhan TNI AU termasuk anggaran Bimtek beserta
Unit Organisasi lainya yang disusun menjadi RKA-KL
Kemhan TNI dan diajukan ke Kementrian keuangan
untuk dilaksanakan penelaahan
(b) Menyusun RKA-KL hasil penelaahan dengan
Dirjen Anggaran Kemkeu untuk diajukan ke DPR RI
dalam hal ini Komisi I selanjutnya untuk
dikoordinasikan dalam rapat pembahasan dengan
Komisi I DPR RI sebagai mitra kerja bidang pertahanan
untuk mendapat persetujuan atas program dan
anggaran yang telah disusun Setelah semua usulan
disetujui maka pengusul dalah hal ini Diskuau dan
Slogau dapat merencanakan pelaksanaan kegiatan
Bimtek sesuai usulan dalam RKA-KL
2) Strategi kedua Mewujudkan Komitmen Pimpinan Organisasi yang
Optimal Komitmen merupakan sebuah perjanjian atau keterikatan untuk
melakukan sesuatu yang terbaik dalam suatu organisasi Komitmen
pimpinan dalam organisasi tergantung pada banyak pihak hal ini berarti
15
pimpinan tidak bekerja sendiri tetapi harus bekerja sama dengan orang lain
atau bawahannya Kerja sama harus ditunjukkan melalui keterlibatan
pimpinan dalam melaksanakan tugas pokoknya dengan mengarahkan
mempengaruhi mendorong bawahannya kearah berbagai tujuan dalam
organisasi termasuk dalam hal ini mendorong percepatan kualitas
pertanggungjawabab keuangan sebagai konsekuensi atas alokasi anggaran
yang diamanatkan ke UO TNI AU adapun upaya yang dilaksanakan adalah
a) Menetapkan kebijakan peningkatan kesejahteraan bagi
pengelola keuangan negara khususnya di lingkungan UO TNI AU
dengan mengaplikasikan standar biaya kompensasi pengelola
keuangan negara yang sudah disyahkan Peningkatan
kesejahteraan ini akan memotivasi kinerja pegawai dan akan menjadi
medan kerja yang menarik karena kondisi saat ini khususnya
pengelola Simak BMN selain kemampuan mereka belum maksimal
juga motivasi untuk menjadi pengelola Simak BMN sangat rendah
bahkan banyak anggota yang sengaja atas kemauan pribadi untuk
pindah tugas di luar pengelola Simak BMN untuk itu komitmen
pimpinan dalam bentuk perhatian dalam rangka memotivasi dan
menganggap penting pekerjaan yang mereka lakukan sangat
diperlukan Adapun tataran pelaksanaannya antara lain
(1) Slogau dan Diskuau mengajukan kompensasi
Pengelola Keuangan Negara sesuai indek sebagaimana
tertuang dalam standar biaya khusus (SBK) yang telah
ditetapkan Menteri Keuangan
(2) Srenaau menelaah usulan rencana anggaran dan
sedapat mungkin memenuhi kebutuhan biaya sesuai standar
sebagai bentuk pengakuan pentingnya tugas dan peran
mereka selanjutnya mengajukan rencana anggaran dimaksud
secara berjenjang ke Kemhan melalui mekanisme RKA-KL
untuk masuk dalam program dan anggaran TNI AU
16
(3) Kemhan (Dirjen Renhan Kemhan) mereviu dan
merekapitulasi semua rencana kebutuhan TNI AU termasuk
anggaran kompensasi untuk pengelola keuangan serta
pengelola Simak BMN bersama Unit Organisasi lainya yang
disusun menjadi RKA-KL Kemhan TNI dan diajukan ke
Kementrian keuangan untuk dilaksanakan penelaahan
b) Membuat perjanjian kinerja sesuai tugas dan fungsinya
masing-masing terkait pengelolaan keuangan negara Adapun
tataran pelaksanaanya adalah
(1) Kasau Kasau memerintahkan semua pemangku
kepentingan yang terlibat dalam pengelolaan keuangan negara
membuat perjanjian kinerja dan menetapkan target kinerja atas
suber daya yang dimiliki jika target dimaksud tidak dapat
dicapai maka akan dijadikan penilaian kinerja satuannya dan
dijadikan dasar penetapan kebijakan selanjutnya
(2) Srenaau Slogau Disadaau Diskuau membuat
perjanjian kinerja atas target kinerja sesuai tugas dan
fungsinnya masing-masing terkait sistem penyusunan laporan
keuangan dilingkungan TNI AU
(3) Irjenau melaksanakan pengawasan atas perjanjian
kinerja dan melakukan penilaian terhadap upaya-upaya yang
dilakukan masing-masing pemangku kepentingan dalam
penyusunan laporan keuangan dan memberi saran masukan
kepada Kasau untuk menentukan kebijakan selanjutnya
3) Strategi ketiga Mewujudkan sinergitas antara unit akuntasi kuasa
pengguna anggaran (UAKPA) dan unit akuntansi pengguna barang
(UAKPB) Adapun upaya yang dilakukan antara lain
a) Melaksanakan restrukturisasi pengelolaan administrasi simak
BMN dengan menempatkan operator Simak BMN dalam satu tempat tempat secara khusus (clustering) sehingga lebih fokus dalam
17
pengelolaanya khususnya untuk DIPA Satker Pusat
(1) Slogau Slogau mengusulkan pembentukan organisasi
pengelola Simak BMN DIPA Pusat ke Srenaau Karena DIPA
Pusat melibatkan banyak instansi maka perlu sentralisasi
dalam mekanisme pencatatanya sehingga sehingga mudah
dalam pemantauan khususnya terkait masalah TKTM
(2) Srenaau Srenaau dalam hal ini Paban II
melaksanakan pengkajian terkait usulan restrukturisasi
pengelola Simak DIPA Pusat untuk dapat dibahas dalam forum
Wanpor maupun Tiporsi
(3) Irjenau Irjenau memberikan pertimbangan terkait
restrukturisasi dihadapkan temuan di lapangan dan ketentuan
yang berlaku
b) Menyusun sistem operasional dan prosedur terkait kebijakan
pengelolaan Simak BMN di lingkungan TNI Angkatan Udara bersama-
sama dengan Diskuau Adapun tataran pelaksanaanya antara lain
(1) Slogau Slogau menyusun sistem operasional
prosedur (SOP) terkait pengelolaan Simak BMN dilingkungan
TNI Angkatan Udara SOP ini akan dijadikan pedoman
pelaksanaan sehingga terjadi kejelasan di lapangan dengan
disusunya SOP ini diharapkan terjadi keseragaman
pelaksanaan pengadministrasian Simak BMN di lingkungan
TNI Angkatan Udara
(2) Diskuau Diskuau menyusun kebijakan akuntansi
sesuai karakter TNI Angkayan Udara dengan melibatkan
Direktur Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Dirjen
Perbendaharaan kementrian keuangan
18
(3) Irjenau Irjenau memberikan pertimbangan dan saran
masukan terkait penyusunan SOP dan penyusunan Kebijakan
akuntansi di lingkungan TNI Angkatan Udara
4) Strategi Keempat Mewujudkan pelaksanaan mekanisme
rekonsiliasi laporan keuangan yang optimal Upaya-upaya yang perlu
dilaksanakan dan tataran pelaksanaanya antara lain
a) UAKPA melakukan kegiatan akuntansi dan pelaporan tingkat
satuan kerja serta melaksanakan rekonsiliasi dengan badan logistik
menyangkut laporan SIMAK BMN dan KPPN setempat secara
berkala setiap bulan
b) UAPPA-W melakukan kegiatan penggabungan laporan baik
keuangan maupun barang seluruh UAKPA yang berada dalam
wilayah kerjanya serta melaksanakan rekonsiliasi dengan badan
logistik mengenai laporan SIMAK BMN Kotama secara berkala sesuai
ketentuan yang ada
c) UAPPA-E1 melakukan kegiatan penggabungan laporan baik
keuangan maupun barang seluruh UAPPA-W yang berada di wilayah
kerjanya serta UAKPA yang langsung berada di bawahnya Selain
itu UAPPA-E1 juga melaksanakan rekonsiliasi dengan Paban
VISlogau terkait laporan SIMAK BMN sehingga laporan keuangan
Unit Organisasi yang berkualitas dapat terwujud
d) UAPA Unit Akuntansi Instansi pada tingkat Kementerian
NegaraLembaga (Pengguna Anggaran) yang melakukan kegiatan
penggabungan laporan baik keuangan maupun barang seluruh
UAPPA-E1 yang berada di bawahnya
e) UAKPB menyampaikan laporan BMN disertai CaLBMN beserta
ADK tiap semester dan tahunan ke Kantor Pelayanan Kekayaan
Negara dan Lelang (KPKNL) UAKPB melakukan rekonsiliasi
pemutakhiran data BMN dengan KPKNL setiap semester
19
f) UAKPA menyampaikan Laporan Keuangan beserta ADK
kepada UAPPA-W untuk digabungkan setelah dilakukan rekonsiliasi
dengan KPPN setiap bulan semester I dan tahunan Untuk
Laporan Keuangan Semester I dan Tahunan disertai dengan CaLK
g) UAKPB menyampaikan Laporan BMN disertai CaLBMN
beserta ADK ke UAPPB-W untuk digabungkan setiap semester dan
tahunan UAKPB Kantor Pusat menyampaikan Laporan BMN
beserta ADK ke UAPPB-E1 untuk digabungkan setiap Semester dan
Tahunan
Penutup
10 Kesimpulan Sebagai hasil akhir dari penulisan dan pembahasan naskah tentang
optimalisasi penyusunan laporan keuangan guna mewujudkan opini wajar tanpa
pengecualian dalam rangka mendukung tugas TNI Angkatan Udara ini maka penulis
dapat mengambil beberapa kesimpulan sebagai berikut
a Proses penyusunan laporan keuangan sampai kurun waktu 2017 dalam
perkembangannya belum sepenuhnya mampu menunjukkan laporan keuangan
yang berkualitas terlihat dari hasil laporan keuangan yang masih terdapat ketidak
sesuaian dalam pelaporan Simak dan Saiba yang berakibat pada didapatkanya
opini Wajar Dengan Pengecualian (WDP) yang diberikan oleh BPK
b Opini WDP yang diberikan BPK dimaksud harus memberikan stimulus
kepada pengelola keuangan dilingkungan kemhanTNI untuk mulai berbenah dan
memacu atas ketertinggalannya dalam hal mekanisme pengelolaan keuangan
negara Kondisi ini harus ditanggapi dengan positif oleh seluruh stake holder dan
dijadikan pintu masuk ke arah perubahan
c Dari temuan BPK terhadap laporan keuangan dimaksud didapat bahwa
mekanisme pelaporan dalam rangka pengungkapan pertanggungjawaban
keuangan di Lingkungan KemhanTNI termasuk TNI AU belum dapat
dipertanggungjawabkan hal ini terjadi antara lain oleh beberapa permasalahan
pertama kurangnya pengetahuan dan pemahaman baik dari pengelola anggaran
20
maupun pengelola barang dalam penyusunan laporan keuangan yang sesuai
dengan ketentuan kedua kurangnya komitmen pimpinan dalam pengelolaan
keuangan di lingkungan UO TNI AU ketiga kurangnya sinergitas antara unit
akuntasi kuasa pengguna anggaran (UAKPA) dan unit akuntansi pengguna barang
(UAKPB) keempat pelaksanaan mekanisme rekonsiliasi yang belum optimal
d Guna meningkatkan penyusunan Laporan Keuangan (LK) UO TNI Angkatan
Udara sebagai bagian dari LK Kemhan Perlu dilakukan upaya-upaya strategis
yaitu Upaya dan strategi peningkatan kualitas laporan keuangan TNI AU melalui
peningkatan pengetahuan dan pemahaman baik dari pengelola anggaran
komitmen pimpinan dalam pengelolaan keuangan negara mewujudkan optimalnya
pelaksanaan mekanisme rekonsiliasi antara Sistem Akuntansi Keuangan (SAK)
dan Sistem Informasi Manajemen Akuntansi Keuangan Barang Milik Negara
(SIMAK BMN) dan mampu menyumbangkan penyelesaian permasalahan LK
KemhanTNI dalam perbaikan terhadap opini WDP yang diberikan BPK RI
11 Saran Setelah membahas naskah tentang optimalisasi penyusunan laporan
keuangan guna mewujudkan opini wajar tanpa pengecualian dalam rangka mendukung tugas TNI
Angkatan Udara ini maka dapat penulis berikan saran yang antara lain
a Perlu upaya perbaikan-perbaikan sesuai rekomendasi yang diberikan oleh
BPK RI yang dilakukan oleh Kementrian Pertahanan yang salah satunya adalah
dengan membentuk tim yang mampu membimbing para operator Simak dan Saiba
untuk berkoordinasi dan konsultasi secara intensif dengan Kementerian Keuangan
dan instansi terkait dalam rangka menyelesaikan permasalahan tersebut
b Perlunya merevisi kurikulum pendidikan Korps keuangan dan Korps
Pembekalan khususnya pada bidang pengelolaan keuangan negara yang
disesuaikan dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP)
c Peran APIP perlu ditingkatkan dalam melaksanakan pengawasan
khususnya disaat melaksanakan review terhadap laporan keuangan dalam rangka
penyempurnaan penyusunan laporan keuangan TNI AU
21
12 Wusana kata Demikianlah penyusunan naskah tentang Optimalisasi
Penyusunan Laporan Keuangan Guna Mewujudkan Opini Wajar Tanpa Pengecualian
Dalam Rangka Mendukung Tugas TNI Angkatan Udara dibuat sebagai sumbangan
pemikiran dan bahan masukan bagi pimpinan dalam menentukan kebijakan lebih lanjut
Jakarta September 2018
22
UU Permen Keppres
Republik Indonesia 2004 Undang-Undang RI Nomor 34 Tahun 2004 Tentang Tentara Nasional Indonesia Jakarta Sekretariat Negara
Republik Indonesia 2004 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2004
Tentang Pemeriksaan Pengelolaan Dan Tanggung Jawab Keuangan Negara Jakarta Sekretariat Negara
Menkeu 2015 Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor
177PMK052015 Tentang Pedoman Penyusunan Dan Penyampaian Laporan Keuangan Kementerian NegaraLembaga Jakarta Kepala Biro Umum
Menhan 2016 Peraturan Menteri Pertahanan Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2016
Tentang Sistem Akuntansi Dan Pelaporan Keuangan Instansi Di Lingkungan Kementerian Pertahanan Dan Tentara Nasional Indonesia Jakarta
Kapusku 2015 Juklak Kapusku Kemhan No Juklak06aVII2015 tentang Perubahan
Penyusunan Lapku di Lingkungan Kemhan dan TNI Jakarta Buku Mursyidi 2013 Akuntansi Pemerintahan di Indonesia Refika Aditama Bandung h 59 RE Freeman Strategic Management A Stakeholders Approach Fitman Boston1984
h37 Internet httpsidmwikipediaorg
DAFTAR PUSTAKA
7
5) Peraturan Presiden RI Nomor 16 tahun 2018 tentang Pengadaan
Barang dan Jasa Pemerintah mengambil beberapa terobosan agar
pengadaan barang dan jasa bisa lebih cepat misalnya ULP akan berubah
menjadi Unit Kerja Pengadaan BarangJasa (UKPBJ) yang merupakan unit
organisasi permanen yang memiliki peran untuk melakukan pembinaan
pemilihan penyedia dan pengelolaan sistem informasi Selain
mempercepat proses pengadaan revisi perpres pengadaan barangjasa ini
bertujuan untuk mempermudah Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dalam
melaksanakan lelang pengadaan barang dan jasa sehingga proses
pengadaan dan pencairan anggaran dapat segera dilaksanakan
6) Petunjuk Pelaksanaan Kepala Pusat Keuangan Kementerian
Pertahanan Nomor Juklak06aVII2015tanggal 13 Juli 2015 tentang
Petunjuk Pelaksanaan Tentang Perubahan Penyusunan Laporan Keuangan
di Lingkungan Kemhan dan TNI Sesuai petunjuk pelaksanaan tersebut
bahwa pertanggungjawaban atas pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara (APBN) dituangkan dalam bentuk Laporan Keuangan
Kementerian NegaraLembaga Adapun kegiatan penyusunan laporan
keuangan yang dilaksanakan TNI Angkatan Udara terdiri dari Prosedur dan
pelaksanaan penyusunan laporan keuangan Pelaksanaan penyusunan
laporan Keuangan dimulai dari tingkat Satker Kotama Unit Organisasi
sampai dengan tingkat Kementerian dilaksanakan bersama-sama dengan
Badan Logistik di Lingkungan Kemhan dan TNI dengan dasar akuntansi
Kegiatan tersebut dimaksud untuk memberikan keseragaman dan tertib
administrasi di dalam penyusunan laporan keuangan yang berkualitas di
Lingkungan Kemhan dan TNI sebagai salah satu upaya untuk mewujudkan
penilaian opini wajar tanpa pengecualian
b Dasar Pemikiran Berkaitan dengan perubahan paradigma sistem
pemerintahan dan tuntutan rakyat perlu adanya reformasi di bidang penyusunan
laporan keuangan negara Reformasi penyusunan laporan keuangan negara
dilaksanakan salah satunya melalui pengembangan sumber daya manusia di
bidang keuangan sarana dan prasarana serta manajemen yang baik sehingga
mampu menghasilkan laporan keuangan dengan opini wajar tanpa pengecualian
Sesuai dengan hal tersebut personel penyusun laporan keuangan Diskuau
8
sebagai bagian dari sumber daya manusia keuangan di lingkungan TNI AU dituntut
untuk memiliki keterampilan dan kemampuan bidang penyusunan laporan
keuangan sehingga diharapkan dapat mendukung pelaksanaan tugas TNI AU di
masa mendatang
6 Latar Belakang Laporan keuangan TNI AU disusun berdasarkan data sumber
dari badan keuangan Tingkat IV (Pekas) dilaporkan secara berjenjang ke badan
keuangan diatasnya yang selanjutnya dilaporkan sampai ke Badan Keuangan Tingkat I
(Pusku Kemhan) Pusku Kemhan akan mengkompilasi laporan keuangan dari tiap-tiap
angkatan termasuk laporan keuangan Satker Kemhan sehingga menjadi Laporan
Keuangan KemhanTNI Laporan keuangan disusun secara periodik selama kurun waktu
satu tahun anggaran Setelah satu tahun anggaran maka laporan keuangan akan
diaudit oleh badan pemeriksa intern (Itjenau) dan badan pemeriksa ekstern (Badan
Pemeriksa Keuangan RI) Setelah melaksanakan pemeriksaan maka BPK RI sesuai
Undang-Undang RI Nomor 17 Tahun 2003 akan memberikan opini terhadap laporan
keuangan dimana selama kurun waktu 2015 sampai dengan 2017 masih belum sesuai
harapan khususnya pada tahun 2015 BPK memberi opini WDP hal ini disebabkan belum
siapnya organisasi Kemhan dan TNI mengantisipasi perubahan sistem dalam standar
akuntansi pemerintahan dari cash basis menjadi accrual basis yang berlanjut pada tahun
2016 dan tahun 2017 Kondisi ini menunjukkan bahwa informasi keuangan yang
disajikan dalam laporan keuangan masih dinilai belum wajar berdasarkan kriteria
Kondisi Laporan Keuangan TNI AU Saat Ini dan Permasalahan Yang Dihadapi
7 Kondisi Laporan Keuangan TNI AU Saat Ini Laporan keuangan TNI AU saat ini
masih mengalami kendala dimana jumlah dana dalam laporan keuangan belum sesuai
dengan jumlah nilai barang dalam laporan keuangan Barang Milik Negara sehingga
laporan keuangan belum dapat disajikan secara wajar Kendala tersebut disebabkan
karena kurangnya pengetahuan dan pemahaman dari pengelola anggaran maupun
pengelola barang dalam penyusunan laporan keuangan yang sesuai dengan ketentuan
kurangnya komitmen pimpinan dalam pengelolaan keuangan di lingkungan UO TNI AU
kurangnya sinergitas antara unit akuntasi kuasa pengguna anggaran (UAKPA) dan unit
akuntansi pengguna barang (UAKPB) serta pelaksanaan mekanisme rekonsiliasi yang
masih belum optimal
9
8 Permasalahan Yang Dihadapi Berdasarkan uraian kondisi saat ini dapat
dirumuskan beberapa permasalahan sebagai berikut
a Kurangnya pengetahuan dan pemahaman baik dari pengelola anggaran
maupun pengelola barang dalam penyusunan laporan keuangan yang sesuai
dengan ketentuan Salah satu faktor pendukung dalam rangka mewujudkan visi
dan misi suatu organisasi adalah tersedianya sumber daya manusia yang handal
Kualitas sumber daya manusia meliputi tingkat pengetahuan dan pemahaman
terhadap suatu sistem kerja yang dilaksanakan dalam hal ini adalah sistem
akuntansi pemerintah dalam penyusunan laporan keuangan Pengetahuan
mengenai sistem akuntansi yang belum memadai dalam pelaporan keuangan juga
masih terjadi dari personel penyusun laporan keuangan di lingkungan TNI AU
Kemudian salah satu faktor penghambat lainnya yaitu masih lambatnya perubahan
sikap terhadap jalannya proses birokrasi keuangan termasuk perubahan sistem
akuntansi dalam pelaporan keuangan di Kemhan dan TNI Hal ini dibuktikan
dengan hasil opini laporan keuangan dari BPK RI di tahun 2011 yaitu WDP tahun
2012 yaitu WTP-DPP tahun 2013 yaitu WTP tahun 2014 yaitu WTP-DPP dan
pada tahun 2015 ada perubahan sistem dalam standar akuntansi pemerintahan
dari cash basis menjadi accrual basis dengan perubahan itu opini di Kementerian
Pertahanan dan TNI menjadi WDP kemudian pada tahun 2016 dan tahun 2017
belum beranjak dari opini WDP Walaupun disadari pula oleh BPK RI bahwa ada
peningkatan kualitas laporan keuangan setiap tahunnya namun dibutuhkan
keseriusan dalam peningkatan pengetahuan dalam pemahaman sistem akuntansi
dan pelaporan keuangan di lingkungan Kemhan dan TNI
b Kurangnya komitmen pimpinan dalam pengelolaan keuangan di
lingkungan UO TNI AU Perubahan sistem dalam pelaporan keuangan belum
diikuti dengan komitmen pimpinan organisasi di tingkat Satker Pelaksanaan
sosialisasi sistem laporan keuangan kepada para komandan atau kepala satuan
kerja yang dilaksanakan pada saat adanya Rapat Pimpinan Tahunan dan
penataran Komandan Satuan masih sangat minim karena keterbatasan waktu
sehingga mempengaruhi tingkat pemahaman bagi para Komandan atau Kepala
Satuan Kerja (Kasatker) Diperlukan suatu kegiatan khusus dalam pemberian
pemahaman tentang penyusunan laporan keuangan dan komitmen yang kuat
10
terutama bagi Komandan dan Kasatker tentang tanggung jawab terhadap
penyajian laporan keuangan
c Kurangnya sinergitas antara unit akuntasi kuasa pengguna anggaran
(UAKPA) dan unit akuntansi pengguna barang (UAKPB) Belum terjalinya
keselarasan diantara entitas akuntansi keuangan dengan entitas akuntansi barang
khususnya untuk DIPA Satker Pusat Hal dimaksud terjadi karena kebijakan
pengelolaan Simak BMN ditentukan secara sentralisasi dalam pengertian segala
ketentuan pelaksanaan pengelolaan Simak BMN harus menunggu instruksi dan
kebijakan dari Kemhan dalam hal ini Pus BMN Baranahan Kemhan kemudian baru
pada tingkat Unit Organisasi diteruskan ke tingkat Kotama kemudian tingkat Satker
dan tingkat Sub Satker Alur kebijakan yang panjang dihadapkan kondisi
pengelola Simak BMN untuk DIPA Satker pusat yang tersebar pada seluruh Satker
di jajaran TNI AU mengakibatkan respon atas setiap perubahan relatif lamban dan
ini tidak selaras dengan pengelola anggaran yang mana Pengelola anggaran
karena selalu berhubungan dengan Kemkeu dalam hal ini KPPN maka seluruh
kebijakan terkait pengelolaan anggaran akan secara langsung mengikuti kebijakan
yang dikeluarkan oleh Kemkeu sebagai regulator pengelolaan keuangan negara
ketidak selarasan ini berdampak pada terkendalanya penyusunan laporan
keuangan di lingkungan UO TNI AU
d Kurang optimalnya pelaksanaan mekanisme rekonsiliasi Rekonsiliasi
laporan keuangan dilaksanakan secara internal dan eksternal Proses
Rekonsialisi secara internal dilaksanakan secara berjenjang mulai dari tingkat
UAKPA (Baku IV) dengan Staf Logistik di jajaran yang sama yaitu di tingkat Satker
dirasakan belum memadai Hal tersebut terjadi salah satunya dikarenakan belum
adanya program aplikasi penyatuan laporan antara Sistem Akuntansi Keuangan
dan SIMAK BMN Adapun rekonsiliasi secara eksternal dilaksanakan antara
laporan keuangan UAKPA dengan KPPN dan laporan SIMAK BMN dengan KPKNL
di tingkat Satker sangat diperlukan karena akan menjadi data awal pada
penyusunan laporan BMN dan pendataan aset negara Sistem komunikasi dan
sarana yang minim mengakibatkan belum terlaksananya proses rekonsiliasi
eksternal di lingkungan Satker secara optimal
11
Optimalisasi Penyusunan Laporan Keuangan TNI AU
9 TNI AU dalam Penyusunan Laporan Keuangan yang diharapkan dan dapat
terwujud maka diperlukan jawaban yang mampu menjawab semua permasalahan yang
ada upaya optimalisasi penyusunan laporan keuangan TNI AU guna mewujudkan opini
wajar tanpa pengecualian dalam rangka mendukung tugas TNI AU yang dituangkan
melalui kebijakan strategi dan upaya-upaya sebagai berikut
a Kebijakan ldquoTerwujudnya Optimalisasi penyusunan laporan keuangan TNI
AU guna mewujudkan opini wajar tanpa pengecualian melalui peningkatkan
pengetahuan dan pemahaman baik dari pengelola anggaran maupun pengelola
barang dalam penyusunan laporan keuangan yang sesuai dengan ketentuan
mewujudkan komitmen pimpinan organisasi yang optimal mewujudkan sinergitas
antara unit akuntasi kuasa pengguna anggaran (UAKPA) dan unit akuntansi
pengguna barang (UAKPB) serta penetapan mekanisme rekonsiliasi antara SAK
dan SIMAK BMN guna mewujudkan opini wajar tanpa pengecualian dalam rangka
mendukung tugas TNI AU
b Strategi Berdasarkan arah kebijakan yang dirumuskan maka strategi
yang tepat adalah sebagai berikut
1) Strategi pertama Mewujudkan peningkatan pengetahuan dan
pemahaman baik dari pengelola anggaran maupun pengelola barang dalam
penyusunan laporan keuangan yang sesuai dengan ketentuan
2) Strategi kedua Mewujudkan komitmen pimpinan organisasi yang
optimal dengan verifikasi pembayaran dan akuntansi pembangunan serta
pengembangan
3) Strategi ketiga Mewujudkan sinergitas antara unit akuntasi kuasa
pengguna anggaran (UAKPA) dan unit akuntansi pengguna barang
(UAKPB)
12
4) Strategi keempat Mewujudkan pelaksanaan mekanisme rekonsiliasi
laporan keuangan lebih optimal dengan melaksanakan koordinasi
pembinaan dan pemutakhiran
c Upaya Berdasarkan kebijakan dan perumusan strategi yang telah
diuraikan di atas maka dapat disampaikan upaya-upaya dalam mengoptimalkan
penyusunan laporan keuangan guna mewujudkan opini wajar tanpa pengecualian
dalam rangka mendukung tugas TNI AU sebagai berikut
1) Strategi Pertama Mewujudkan peningkatan pengetahuan dan
pemahaman dari pengelola anggaran maupun pengelola barang dalam
penyusunan laporan keuangan yang sesuai dengan ketentuan Dalam
rangka pelaksanaan penyusunan laporan keuangan yang akuntabel di
lingkungan TNI AU diperlukan personel yang memiliki pengetahuan dan
pemahaman terkait penyusunan laporan keuangan Upaya-upaya yang
dapat dilaksanakan untuk mewujudkan tujuan dari strategi ini adalah
a) Pendidikan dan Latihan Keberhasilan kegiatan dalam
organisasi dapat dicapai dengan dukungan kualitas personel yang
baik Untuk pencapaian hal tersebut tentu saja tidak terlepas dari
upaya pengembangan dan peningkatan kapasitas dan kapabilitas
karena efektif dan efisiensinya suatu organisasi sangat tergantung
pada baik buruknya pengembangan personel dalam suatu organisasi
itu sendiri Adapun tataran pelaksanan diantaranya adalah
(1) Diskuau dan Slogau sebagai pembina profesi personel
yang mengawaki bidang akuntansi dan Simak BMN
melaksanakan pendataan personel yang selanjutnya secara
berjenjang mengusulkan personel untuk mengikuti pendidikan
latihan keahlian baik di dalam maupun di luar TNI AU yang titik
beratnya dalam rangka meningkatkan kemampuan di bidang
sistem pelaporan keuangan dan barang
(2) Disdikau menyusun program pendidikan dan program
latihan baik di dalam maupun di luar TNI AU dalam rangka
13
meningkatkan kualifikasi khusus personel pengelola keuangan
dan barang untuk dimasukkan dalam program pendidikan
(Prodik) TNI AU dan selanjutnya untuk dikoordinasikan dengan
staf perencanaan dan anggaran TNI Angkatan Udara agar
dibahas terkait pemenuhan anggarannya
(3) Srennaau merekapitulasi rencana anggaran pendidikan
keahlian yang dibutuhkan selanjutnya mengajukan rencana
anggaran pendidikan tersebut secara berjenjang ke Kemhan
melalui mekanisme RKA-KL untuk masuk dalam program dan
anggaran TNI AU
(4) Kemhan (Dirjen Renhan Kemhan)
(a) Merekapitulasi semua kebutuhan TNI AU
termasuk kebutuhan anggaran pendidikan beserta Unit
Organisasi lainya yang disususn menjadi RKA-KL
Kemhan TNI dan diajukan ke Kementrian keuangan
untuk dilaksanakan penelaahan
(b) Menyusun RKA-KL hasil penelaahan dengan
Dirjen Anggaran Kemkeu untuk diajukan ke DPR RI
dalam hal ini Komisi I selanjutnya untuk
dikoordinasikan dalam rapat pembahasan dengan
Komisi I DPR RI sebagai mitra kerja bidang pertahanan
untuk mendapat persetujuan atas program dan
anggaran yang telah disusun
b) Melaksanakan Bimbingan Teknis (Bimtek) dan Sosialisasi
Dalam upaya meningkatkan kualifikasi khusus bagi personel
keuangan dan Pengelola Simak BMN dalam penyusunan laporan
keuangan diperlukan kegiatan Bimtek maupun Kegiatan Sosialisisi
dalam bidang penyusunan laporan keuangan dan penyusunan
Laporan Simak BMN adapun tataran pelaksanaan diantaranya
adalah
14
(1) Diskuau dan Slogau sebagai pembina profesi personel
yang mengawaki bidang akuntansi dan Simak BMN secara
berjenjang mengusulkan kegiatan Bimtek dalam penyusunan
RKA-KL ke Srenaau
(2) Srenaau menelaah usulan rencana anggaran kegiatan
Bimtek baik yang diusulkan Diskuau maupun Slogau sesuai
bidangnya masing-masing selanjutnya mengajukan rencana
anggaran Bimtek dimaksud secara berjenjang ke Kemhan
melalui mekanisme RKA-KL untuk masuk dalam program dan
anggaran TNI AU
(3) Kemhan (Dirjen Renhan Kemhan)
(a) Mereviu dan merekapitulasi semua rencana
kebutuhan TNI AU termasuk anggaran Bimtek beserta
Unit Organisasi lainya yang disusun menjadi RKA-KL
Kemhan TNI dan diajukan ke Kementrian keuangan
untuk dilaksanakan penelaahan
(b) Menyusun RKA-KL hasil penelaahan dengan
Dirjen Anggaran Kemkeu untuk diajukan ke DPR RI
dalam hal ini Komisi I selanjutnya untuk
dikoordinasikan dalam rapat pembahasan dengan
Komisi I DPR RI sebagai mitra kerja bidang pertahanan
untuk mendapat persetujuan atas program dan
anggaran yang telah disusun Setelah semua usulan
disetujui maka pengusul dalah hal ini Diskuau dan
Slogau dapat merencanakan pelaksanaan kegiatan
Bimtek sesuai usulan dalam RKA-KL
2) Strategi kedua Mewujudkan Komitmen Pimpinan Organisasi yang
Optimal Komitmen merupakan sebuah perjanjian atau keterikatan untuk
melakukan sesuatu yang terbaik dalam suatu organisasi Komitmen
pimpinan dalam organisasi tergantung pada banyak pihak hal ini berarti
15
pimpinan tidak bekerja sendiri tetapi harus bekerja sama dengan orang lain
atau bawahannya Kerja sama harus ditunjukkan melalui keterlibatan
pimpinan dalam melaksanakan tugas pokoknya dengan mengarahkan
mempengaruhi mendorong bawahannya kearah berbagai tujuan dalam
organisasi termasuk dalam hal ini mendorong percepatan kualitas
pertanggungjawabab keuangan sebagai konsekuensi atas alokasi anggaran
yang diamanatkan ke UO TNI AU adapun upaya yang dilaksanakan adalah
a) Menetapkan kebijakan peningkatan kesejahteraan bagi
pengelola keuangan negara khususnya di lingkungan UO TNI AU
dengan mengaplikasikan standar biaya kompensasi pengelola
keuangan negara yang sudah disyahkan Peningkatan
kesejahteraan ini akan memotivasi kinerja pegawai dan akan menjadi
medan kerja yang menarik karena kondisi saat ini khususnya
pengelola Simak BMN selain kemampuan mereka belum maksimal
juga motivasi untuk menjadi pengelola Simak BMN sangat rendah
bahkan banyak anggota yang sengaja atas kemauan pribadi untuk
pindah tugas di luar pengelola Simak BMN untuk itu komitmen
pimpinan dalam bentuk perhatian dalam rangka memotivasi dan
menganggap penting pekerjaan yang mereka lakukan sangat
diperlukan Adapun tataran pelaksanaannya antara lain
(1) Slogau dan Diskuau mengajukan kompensasi
Pengelola Keuangan Negara sesuai indek sebagaimana
tertuang dalam standar biaya khusus (SBK) yang telah
ditetapkan Menteri Keuangan
(2) Srenaau menelaah usulan rencana anggaran dan
sedapat mungkin memenuhi kebutuhan biaya sesuai standar
sebagai bentuk pengakuan pentingnya tugas dan peran
mereka selanjutnya mengajukan rencana anggaran dimaksud
secara berjenjang ke Kemhan melalui mekanisme RKA-KL
untuk masuk dalam program dan anggaran TNI AU
16
(3) Kemhan (Dirjen Renhan Kemhan) mereviu dan
merekapitulasi semua rencana kebutuhan TNI AU termasuk
anggaran kompensasi untuk pengelola keuangan serta
pengelola Simak BMN bersama Unit Organisasi lainya yang
disusun menjadi RKA-KL Kemhan TNI dan diajukan ke
Kementrian keuangan untuk dilaksanakan penelaahan
b) Membuat perjanjian kinerja sesuai tugas dan fungsinya
masing-masing terkait pengelolaan keuangan negara Adapun
tataran pelaksanaanya adalah
(1) Kasau Kasau memerintahkan semua pemangku
kepentingan yang terlibat dalam pengelolaan keuangan negara
membuat perjanjian kinerja dan menetapkan target kinerja atas
suber daya yang dimiliki jika target dimaksud tidak dapat
dicapai maka akan dijadikan penilaian kinerja satuannya dan
dijadikan dasar penetapan kebijakan selanjutnya
(2) Srenaau Slogau Disadaau Diskuau membuat
perjanjian kinerja atas target kinerja sesuai tugas dan
fungsinnya masing-masing terkait sistem penyusunan laporan
keuangan dilingkungan TNI AU
(3) Irjenau melaksanakan pengawasan atas perjanjian
kinerja dan melakukan penilaian terhadap upaya-upaya yang
dilakukan masing-masing pemangku kepentingan dalam
penyusunan laporan keuangan dan memberi saran masukan
kepada Kasau untuk menentukan kebijakan selanjutnya
3) Strategi ketiga Mewujudkan sinergitas antara unit akuntasi kuasa
pengguna anggaran (UAKPA) dan unit akuntansi pengguna barang
(UAKPB) Adapun upaya yang dilakukan antara lain
a) Melaksanakan restrukturisasi pengelolaan administrasi simak
BMN dengan menempatkan operator Simak BMN dalam satu tempat tempat secara khusus (clustering) sehingga lebih fokus dalam
17
pengelolaanya khususnya untuk DIPA Satker Pusat
(1) Slogau Slogau mengusulkan pembentukan organisasi
pengelola Simak BMN DIPA Pusat ke Srenaau Karena DIPA
Pusat melibatkan banyak instansi maka perlu sentralisasi
dalam mekanisme pencatatanya sehingga sehingga mudah
dalam pemantauan khususnya terkait masalah TKTM
(2) Srenaau Srenaau dalam hal ini Paban II
melaksanakan pengkajian terkait usulan restrukturisasi
pengelola Simak DIPA Pusat untuk dapat dibahas dalam forum
Wanpor maupun Tiporsi
(3) Irjenau Irjenau memberikan pertimbangan terkait
restrukturisasi dihadapkan temuan di lapangan dan ketentuan
yang berlaku
b) Menyusun sistem operasional dan prosedur terkait kebijakan
pengelolaan Simak BMN di lingkungan TNI Angkatan Udara bersama-
sama dengan Diskuau Adapun tataran pelaksanaanya antara lain
(1) Slogau Slogau menyusun sistem operasional
prosedur (SOP) terkait pengelolaan Simak BMN dilingkungan
TNI Angkatan Udara SOP ini akan dijadikan pedoman
pelaksanaan sehingga terjadi kejelasan di lapangan dengan
disusunya SOP ini diharapkan terjadi keseragaman
pelaksanaan pengadministrasian Simak BMN di lingkungan
TNI Angkatan Udara
(2) Diskuau Diskuau menyusun kebijakan akuntansi
sesuai karakter TNI Angkayan Udara dengan melibatkan
Direktur Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Dirjen
Perbendaharaan kementrian keuangan
18
(3) Irjenau Irjenau memberikan pertimbangan dan saran
masukan terkait penyusunan SOP dan penyusunan Kebijakan
akuntansi di lingkungan TNI Angkatan Udara
4) Strategi Keempat Mewujudkan pelaksanaan mekanisme
rekonsiliasi laporan keuangan yang optimal Upaya-upaya yang perlu
dilaksanakan dan tataran pelaksanaanya antara lain
a) UAKPA melakukan kegiatan akuntansi dan pelaporan tingkat
satuan kerja serta melaksanakan rekonsiliasi dengan badan logistik
menyangkut laporan SIMAK BMN dan KPPN setempat secara
berkala setiap bulan
b) UAPPA-W melakukan kegiatan penggabungan laporan baik
keuangan maupun barang seluruh UAKPA yang berada dalam
wilayah kerjanya serta melaksanakan rekonsiliasi dengan badan
logistik mengenai laporan SIMAK BMN Kotama secara berkala sesuai
ketentuan yang ada
c) UAPPA-E1 melakukan kegiatan penggabungan laporan baik
keuangan maupun barang seluruh UAPPA-W yang berada di wilayah
kerjanya serta UAKPA yang langsung berada di bawahnya Selain
itu UAPPA-E1 juga melaksanakan rekonsiliasi dengan Paban
VISlogau terkait laporan SIMAK BMN sehingga laporan keuangan
Unit Organisasi yang berkualitas dapat terwujud
d) UAPA Unit Akuntansi Instansi pada tingkat Kementerian
NegaraLembaga (Pengguna Anggaran) yang melakukan kegiatan
penggabungan laporan baik keuangan maupun barang seluruh
UAPPA-E1 yang berada di bawahnya
e) UAKPB menyampaikan laporan BMN disertai CaLBMN beserta
ADK tiap semester dan tahunan ke Kantor Pelayanan Kekayaan
Negara dan Lelang (KPKNL) UAKPB melakukan rekonsiliasi
pemutakhiran data BMN dengan KPKNL setiap semester
19
f) UAKPA menyampaikan Laporan Keuangan beserta ADK
kepada UAPPA-W untuk digabungkan setelah dilakukan rekonsiliasi
dengan KPPN setiap bulan semester I dan tahunan Untuk
Laporan Keuangan Semester I dan Tahunan disertai dengan CaLK
g) UAKPB menyampaikan Laporan BMN disertai CaLBMN
beserta ADK ke UAPPB-W untuk digabungkan setiap semester dan
tahunan UAKPB Kantor Pusat menyampaikan Laporan BMN
beserta ADK ke UAPPB-E1 untuk digabungkan setiap Semester dan
Tahunan
Penutup
10 Kesimpulan Sebagai hasil akhir dari penulisan dan pembahasan naskah tentang
optimalisasi penyusunan laporan keuangan guna mewujudkan opini wajar tanpa
pengecualian dalam rangka mendukung tugas TNI Angkatan Udara ini maka penulis
dapat mengambil beberapa kesimpulan sebagai berikut
a Proses penyusunan laporan keuangan sampai kurun waktu 2017 dalam
perkembangannya belum sepenuhnya mampu menunjukkan laporan keuangan
yang berkualitas terlihat dari hasil laporan keuangan yang masih terdapat ketidak
sesuaian dalam pelaporan Simak dan Saiba yang berakibat pada didapatkanya
opini Wajar Dengan Pengecualian (WDP) yang diberikan oleh BPK
b Opini WDP yang diberikan BPK dimaksud harus memberikan stimulus
kepada pengelola keuangan dilingkungan kemhanTNI untuk mulai berbenah dan
memacu atas ketertinggalannya dalam hal mekanisme pengelolaan keuangan
negara Kondisi ini harus ditanggapi dengan positif oleh seluruh stake holder dan
dijadikan pintu masuk ke arah perubahan
c Dari temuan BPK terhadap laporan keuangan dimaksud didapat bahwa
mekanisme pelaporan dalam rangka pengungkapan pertanggungjawaban
keuangan di Lingkungan KemhanTNI termasuk TNI AU belum dapat
dipertanggungjawabkan hal ini terjadi antara lain oleh beberapa permasalahan
pertama kurangnya pengetahuan dan pemahaman baik dari pengelola anggaran
20
maupun pengelola barang dalam penyusunan laporan keuangan yang sesuai
dengan ketentuan kedua kurangnya komitmen pimpinan dalam pengelolaan
keuangan di lingkungan UO TNI AU ketiga kurangnya sinergitas antara unit
akuntasi kuasa pengguna anggaran (UAKPA) dan unit akuntansi pengguna barang
(UAKPB) keempat pelaksanaan mekanisme rekonsiliasi yang belum optimal
d Guna meningkatkan penyusunan Laporan Keuangan (LK) UO TNI Angkatan
Udara sebagai bagian dari LK Kemhan Perlu dilakukan upaya-upaya strategis
yaitu Upaya dan strategi peningkatan kualitas laporan keuangan TNI AU melalui
peningkatan pengetahuan dan pemahaman baik dari pengelola anggaran
komitmen pimpinan dalam pengelolaan keuangan negara mewujudkan optimalnya
pelaksanaan mekanisme rekonsiliasi antara Sistem Akuntansi Keuangan (SAK)
dan Sistem Informasi Manajemen Akuntansi Keuangan Barang Milik Negara
(SIMAK BMN) dan mampu menyumbangkan penyelesaian permasalahan LK
KemhanTNI dalam perbaikan terhadap opini WDP yang diberikan BPK RI
11 Saran Setelah membahas naskah tentang optimalisasi penyusunan laporan
keuangan guna mewujudkan opini wajar tanpa pengecualian dalam rangka mendukung tugas TNI
Angkatan Udara ini maka dapat penulis berikan saran yang antara lain
a Perlu upaya perbaikan-perbaikan sesuai rekomendasi yang diberikan oleh
BPK RI yang dilakukan oleh Kementrian Pertahanan yang salah satunya adalah
dengan membentuk tim yang mampu membimbing para operator Simak dan Saiba
untuk berkoordinasi dan konsultasi secara intensif dengan Kementerian Keuangan
dan instansi terkait dalam rangka menyelesaikan permasalahan tersebut
b Perlunya merevisi kurikulum pendidikan Korps keuangan dan Korps
Pembekalan khususnya pada bidang pengelolaan keuangan negara yang
disesuaikan dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP)
c Peran APIP perlu ditingkatkan dalam melaksanakan pengawasan
khususnya disaat melaksanakan review terhadap laporan keuangan dalam rangka
penyempurnaan penyusunan laporan keuangan TNI AU
21
12 Wusana kata Demikianlah penyusunan naskah tentang Optimalisasi
Penyusunan Laporan Keuangan Guna Mewujudkan Opini Wajar Tanpa Pengecualian
Dalam Rangka Mendukung Tugas TNI Angkatan Udara dibuat sebagai sumbangan
pemikiran dan bahan masukan bagi pimpinan dalam menentukan kebijakan lebih lanjut
Jakarta September 2018
22
UU Permen Keppres
Republik Indonesia 2004 Undang-Undang RI Nomor 34 Tahun 2004 Tentang Tentara Nasional Indonesia Jakarta Sekretariat Negara
Republik Indonesia 2004 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2004
Tentang Pemeriksaan Pengelolaan Dan Tanggung Jawab Keuangan Negara Jakarta Sekretariat Negara
Menkeu 2015 Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor
177PMK052015 Tentang Pedoman Penyusunan Dan Penyampaian Laporan Keuangan Kementerian NegaraLembaga Jakarta Kepala Biro Umum
Menhan 2016 Peraturan Menteri Pertahanan Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2016
Tentang Sistem Akuntansi Dan Pelaporan Keuangan Instansi Di Lingkungan Kementerian Pertahanan Dan Tentara Nasional Indonesia Jakarta
Kapusku 2015 Juklak Kapusku Kemhan No Juklak06aVII2015 tentang Perubahan
Penyusunan Lapku di Lingkungan Kemhan dan TNI Jakarta Buku Mursyidi 2013 Akuntansi Pemerintahan di Indonesia Refika Aditama Bandung h 59 RE Freeman Strategic Management A Stakeholders Approach Fitman Boston1984
h37 Internet httpsidmwikipediaorg
DAFTAR PUSTAKA
8
sebagai bagian dari sumber daya manusia keuangan di lingkungan TNI AU dituntut
untuk memiliki keterampilan dan kemampuan bidang penyusunan laporan
keuangan sehingga diharapkan dapat mendukung pelaksanaan tugas TNI AU di
masa mendatang
6 Latar Belakang Laporan keuangan TNI AU disusun berdasarkan data sumber
dari badan keuangan Tingkat IV (Pekas) dilaporkan secara berjenjang ke badan
keuangan diatasnya yang selanjutnya dilaporkan sampai ke Badan Keuangan Tingkat I
(Pusku Kemhan) Pusku Kemhan akan mengkompilasi laporan keuangan dari tiap-tiap
angkatan termasuk laporan keuangan Satker Kemhan sehingga menjadi Laporan
Keuangan KemhanTNI Laporan keuangan disusun secara periodik selama kurun waktu
satu tahun anggaran Setelah satu tahun anggaran maka laporan keuangan akan
diaudit oleh badan pemeriksa intern (Itjenau) dan badan pemeriksa ekstern (Badan
Pemeriksa Keuangan RI) Setelah melaksanakan pemeriksaan maka BPK RI sesuai
Undang-Undang RI Nomor 17 Tahun 2003 akan memberikan opini terhadap laporan
keuangan dimana selama kurun waktu 2015 sampai dengan 2017 masih belum sesuai
harapan khususnya pada tahun 2015 BPK memberi opini WDP hal ini disebabkan belum
siapnya organisasi Kemhan dan TNI mengantisipasi perubahan sistem dalam standar
akuntansi pemerintahan dari cash basis menjadi accrual basis yang berlanjut pada tahun
2016 dan tahun 2017 Kondisi ini menunjukkan bahwa informasi keuangan yang
disajikan dalam laporan keuangan masih dinilai belum wajar berdasarkan kriteria
Kondisi Laporan Keuangan TNI AU Saat Ini dan Permasalahan Yang Dihadapi
7 Kondisi Laporan Keuangan TNI AU Saat Ini Laporan keuangan TNI AU saat ini
masih mengalami kendala dimana jumlah dana dalam laporan keuangan belum sesuai
dengan jumlah nilai barang dalam laporan keuangan Barang Milik Negara sehingga
laporan keuangan belum dapat disajikan secara wajar Kendala tersebut disebabkan
karena kurangnya pengetahuan dan pemahaman dari pengelola anggaran maupun
pengelola barang dalam penyusunan laporan keuangan yang sesuai dengan ketentuan
kurangnya komitmen pimpinan dalam pengelolaan keuangan di lingkungan UO TNI AU
kurangnya sinergitas antara unit akuntasi kuasa pengguna anggaran (UAKPA) dan unit
akuntansi pengguna barang (UAKPB) serta pelaksanaan mekanisme rekonsiliasi yang
masih belum optimal
9
8 Permasalahan Yang Dihadapi Berdasarkan uraian kondisi saat ini dapat
dirumuskan beberapa permasalahan sebagai berikut
a Kurangnya pengetahuan dan pemahaman baik dari pengelola anggaran
maupun pengelola barang dalam penyusunan laporan keuangan yang sesuai
dengan ketentuan Salah satu faktor pendukung dalam rangka mewujudkan visi
dan misi suatu organisasi adalah tersedianya sumber daya manusia yang handal
Kualitas sumber daya manusia meliputi tingkat pengetahuan dan pemahaman
terhadap suatu sistem kerja yang dilaksanakan dalam hal ini adalah sistem
akuntansi pemerintah dalam penyusunan laporan keuangan Pengetahuan
mengenai sistem akuntansi yang belum memadai dalam pelaporan keuangan juga
masih terjadi dari personel penyusun laporan keuangan di lingkungan TNI AU
Kemudian salah satu faktor penghambat lainnya yaitu masih lambatnya perubahan
sikap terhadap jalannya proses birokrasi keuangan termasuk perubahan sistem
akuntansi dalam pelaporan keuangan di Kemhan dan TNI Hal ini dibuktikan
dengan hasil opini laporan keuangan dari BPK RI di tahun 2011 yaitu WDP tahun
2012 yaitu WTP-DPP tahun 2013 yaitu WTP tahun 2014 yaitu WTP-DPP dan
pada tahun 2015 ada perubahan sistem dalam standar akuntansi pemerintahan
dari cash basis menjadi accrual basis dengan perubahan itu opini di Kementerian
Pertahanan dan TNI menjadi WDP kemudian pada tahun 2016 dan tahun 2017
belum beranjak dari opini WDP Walaupun disadari pula oleh BPK RI bahwa ada
peningkatan kualitas laporan keuangan setiap tahunnya namun dibutuhkan
keseriusan dalam peningkatan pengetahuan dalam pemahaman sistem akuntansi
dan pelaporan keuangan di lingkungan Kemhan dan TNI
b Kurangnya komitmen pimpinan dalam pengelolaan keuangan di
lingkungan UO TNI AU Perubahan sistem dalam pelaporan keuangan belum
diikuti dengan komitmen pimpinan organisasi di tingkat Satker Pelaksanaan
sosialisasi sistem laporan keuangan kepada para komandan atau kepala satuan
kerja yang dilaksanakan pada saat adanya Rapat Pimpinan Tahunan dan
penataran Komandan Satuan masih sangat minim karena keterbatasan waktu
sehingga mempengaruhi tingkat pemahaman bagi para Komandan atau Kepala
Satuan Kerja (Kasatker) Diperlukan suatu kegiatan khusus dalam pemberian
pemahaman tentang penyusunan laporan keuangan dan komitmen yang kuat
10
terutama bagi Komandan dan Kasatker tentang tanggung jawab terhadap
penyajian laporan keuangan
c Kurangnya sinergitas antara unit akuntasi kuasa pengguna anggaran
(UAKPA) dan unit akuntansi pengguna barang (UAKPB) Belum terjalinya
keselarasan diantara entitas akuntansi keuangan dengan entitas akuntansi barang
khususnya untuk DIPA Satker Pusat Hal dimaksud terjadi karena kebijakan
pengelolaan Simak BMN ditentukan secara sentralisasi dalam pengertian segala
ketentuan pelaksanaan pengelolaan Simak BMN harus menunggu instruksi dan
kebijakan dari Kemhan dalam hal ini Pus BMN Baranahan Kemhan kemudian baru
pada tingkat Unit Organisasi diteruskan ke tingkat Kotama kemudian tingkat Satker
dan tingkat Sub Satker Alur kebijakan yang panjang dihadapkan kondisi
pengelola Simak BMN untuk DIPA Satker pusat yang tersebar pada seluruh Satker
di jajaran TNI AU mengakibatkan respon atas setiap perubahan relatif lamban dan
ini tidak selaras dengan pengelola anggaran yang mana Pengelola anggaran
karena selalu berhubungan dengan Kemkeu dalam hal ini KPPN maka seluruh
kebijakan terkait pengelolaan anggaran akan secara langsung mengikuti kebijakan
yang dikeluarkan oleh Kemkeu sebagai regulator pengelolaan keuangan negara
ketidak selarasan ini berdampak pada terkendalanya penyusunan laporan
keuangan di lingkungan UO TNI AU
d Kurang optimalnya pelaksanaan mekanisme rekonsiliasi Rekonsiliasi
laporan keuangan dilaksanakan secara internal dan eksternal Proses
Rekonsialisi secara internal dilaksanakan secara berjenjang mulai dari tingkat
UAKPA (Baku IV) dengan Staf Logistik di jajaran yang sama yaitu di tingkat Satker
dirasakan belum memadai Hal tersebut terjadi salah satunya dikarenakan belum
adanya program aplikasi penyatuan laporan antara Sistem Akuntansi Keuangan
dan SIMAK BMN Adapun rekonsiliasi secara eksternal dilaksanakan antara
laporan keuangan UAKPA dengan KPPN dan laporan SIMAK BMN dengan KPKNL
di tingkat Satker sangat diperlukan karena akan menjadi data awal pada
penyusunan laporan BMN dan pendataan aset negara Sistem komunikasi dan
sarana yang minim mengakibatkan belum terlaksananya proses rekonsiliasi
eksternal di lingkungan Satker secara optimal
11
Optimalisasi Penyusunan Laporan Keuangan TNI AU
9 TNI AU dalam Penyusunan Laporan Keuangan yang diharapkan dan dapat
terwujud maka diperlukan jawaban yang mampu menjawab semua permasalahan yang
ada upaya optimalisasi penyusunan laporan keuangan TNI AU guna mewujudkan opini
wajar tanpa pengecualian dalam rangka mendukung tugas TNI AU yang dituangkan
melalui kebijakan strategi dan upaya-upaya sebagai berikut
a Kebijakan ldquoTerwujudnya Optimalisasi penyusunan laporan keuangan TNI
AU guna mewujudkan opini wajar tanpa pengecualian melalui peningkatkan
pengetahuan dan pemahaman baik dari pengelola anggaran maupun pengelola
barang dalam penyusunan laporan keuangan yang sesuai dengan ketentuan
mewujudkan komitmen pimpinan organisasi yang optimal mewujudkan sinergitas
antara unit akuntasi kuasa pengguna anggaran (UAKPA) dan unit akuntansi
pengguna barang (UAKPB) serta penetapan mekanisme rekonsiliasi antara SAK
dan SIMAK BMN guna mewujudkan opini wajar tanpa pengecualian dalam rangka
mendukung tugas TNI AU
b Strategi Berdasarkan arah kebijakan yang dirumuskan maka strategi
yang tepat adalah sebagai berikut
1) Strategi pertama Mewujudkan peningkatan pengetahuan dan
pemahaman baik dari pengelola anggaran maupun pengelola barang dalam
penyusunan laporan keuangan yang sesuai dengan ketentuan
2) Strategi kedua Mewujudkan komitmen pimpinan organisasi yang
optimal dengan verifikasi pembayaran dan akuntansi pembangunan serta
pengembangan
3) Strategi ketiga Mewujudkan sinergitas antara unit akuntasi kuasa
pengguna anggaran (UAKPA) dan unit akuntansi pengguna barang
(UAKPB)
12
4) Strategi keempat Mewujudkan pelaksanaan mekanisme rekonsiliasi
laporan keuangan lebih optimal dengan melaksanakan koordinasi
pembinaan dan pemutakhiran
c Upaya Berdasarkan kebijakan dan perumusan strategi yang telah
diuraikan di atas maka dapat disampaikan upaya-upaya dalam mengoptimalkan
penyusunan laporan keuangan guna mewujudkan opini wajar tanpa pengecualian
dalam rangka mendukung tugas TNI AU sebagai berikut
1) Strategi Pertama Mewujudkan peningkatan pengetahuan dan
pemahaman dari pengelola anggaran maupun pengelola barang dalam
penyusunan laporan keuangan yang sesuai dengan ketentuan Dalam
rangka pelaksanaan penyusunan laporan keuangan yang akuntabel di
lingkungan TNI AU diperlukan personel yang memiliki pengetahuan dan
pemahaman terkait penyusunan laporan keuangan Upaya-upaya yang
dapat dilaksanakan untuk mewujudkan tujuan dari strategi ini adalah
a) Pendidikan dan Latihan Keberhasilan kegiatan dalam
organisasi dapat dicapai dengan dukungan kualitas personel yang
baik Untuk pencapaian hal tersebut tentu saja tidak terlepas dari
upaya pengembangan dan peningkatan kapasitas dan kapabilitas
karena efektif dan efisiensinya suatu organisasi sangat tergantung
pada baik buruknya pengembangan personel dalam suatu organisasi
itu sendiri Adapun tataran pelaksanan diantaranya adalah
(1) Diskuau dan Slogau sebagai pembina profesi personel
yang mengawaki bidang akuntansi dan Simak BMN
melaksanakan pendataan personel yang selanjutnya secara
berjenjang mengusulkan personel untuk mengikuti pendidikan
latihan keahlian baik di dalam maupun di luar TNI AU yang titik
beratnya dalam rangka meningkatkan kemampuan di bidang
sistem pelaporan keuangan dan barang
(2) Disdikau menyusun program pendidikan dan program
latihan baik di dalam maupun di luar TNI AU dalam rangka
13
meningkatkan kualifikasi khusus personel pengelola keuangan
dan barang untuk dimasukkan dalam program pendidikan
(Prodik) TNI AU dan selanjutnya untuk dikoordinasikan dengan
staf perencanaan dan anggaran TNI Angkatan Udara agar
dibahas terkait pemenuhan anggarannya
(3) Srennaau merekapitulasi rencana anggaran pendidikan
keahlian yang dibutuhkan selanjutnya mengajukan rencana
anggaran pendidikan tersebut secara berjenjang ke Kemhan
melalui mekanisme RKA-KL untuk masuk dalam program dan
anggaran TNI AU
(4) Kemhan (Dirjen Renhan Kemhan)
(a) Merekapitulasi semua kebutuhan TNI AU
termasuk kebutuhan anggaran pendidikan beserta Unit
Organisasi lainya yang disususn menjadi RKA-KL
Kemhan TNI dan diajukan ke Kementrian keuangan
untuk dilaksanakan penelaahan
(b) Menyusun RKA-KL hasil penelaahan dengan
Dirjen Anggaran Kemkeu untuk diajukan ke DPR RI
dalam hal ini Komisi I selanjutnya untuk
dikoordinasikan dalam rapat pembahasan dengan
Komisi I DPR RI sebagai mitra kerja bidang pertahanan
untuk mendapat persetujuan atas program dan
anggaran yang telah disusun
b) Melaksanakan Bimbingan Teknis (Bimtek) dan Sosialisasi
Dalam upaya meningkatkan kualifikasi khusus bagi personel
keuangan dan Pengelola Simak BMN dalam penyusunan laporan
keuangan diperlukan kegiatan Bimtek maupun Kegiatan Sosialisisi
dalam bidang penyusunan laporan keuangan dan penyusunan
Laporan Simak BMN adapun tataran pelaksanaan diantaranya
adalah
14
(1) Diskuau dan Slogau sebagai pembina profesi personel
yang mengawaki bidang akuntansi dan Simak BMN secara
berjenjang mengusulkan kegiatan Bimtek dalam penyusunan
RKA-KL ke Srenaau
(2) Srenaau menelaah usulan rencana anggaran kegiatan
Bimtek baik yang diusulkan Diskuau maupun Slogau sesuai
bidangnya masing-masing selanjutnya mengajukan rencana
anggaran Bimtek dimaksud secara berjenjang ke Kemhan
melalui mekanisme RKA-KL untuk masuk dalam program dan
anggaran TNI AU
(3) Kemhan (Dirjen Renhan Kemhan)
(a) Mereviu dan merekapitulasi semua rencana
kebutuhan TNI AU termasuk anggaran Bimtek beserta
Unit Organisasi lainya yang disusun menjadi RKA-KL
Kemhan TNI dan diajukan ke Kementrian keuangan
untuk dilaksanakan penelaahan
(b) Menyusun RKA-KL hasil penelaahan dengan
Dirjen Anggaran Kemkeu untuk diajukan ke DPR RI
dalam hal ini Komisi I selanjutnya untuk
dikoordinasikan dalam rapat pembahasan dengan
Komisi I DPR RI sebagai mitra kerja bidang pertahanan
untuk mendapat persetujuan atas program dan
anggaran yang telah disusun Setelah semua usulan
disetujui maka pengusul dalah hal ini Diskuau dan
Slogau dapat merencanakan pelaksanaan kegiatan
Bimtek sesuai usulan dalam RKA-KL
2) Strategi kedua Mewujudkan Komitmen Pimpinan Organisasi yang
Optimal Komitmen merupakan sebuah perjanjian atau keterikatan untuk
melakukan sesuatu yang terbaik dalam suatu organisasi Komitmen
pimpinan dalam organisasi tergantung pada banyak pihak hal ini berarti
15
pimpinan tidak bekerja sendiri tetapi harus bekerja sama dengan orang lain
atau bawahannya Kerja sama harus ditunjukkan melalui keterlibatan
pimpinan dalam melaksanakan tugas pokoknya dengan mengarahkan
mempengaruhi mendorong bawahannya kearah berbagai tujuan dalam
organisasi termasuk dalam hal ini mendorong percepatan kualitas
pertanggungjawabab keuangan sebagai konsekuensi atas alokasi anggaran
yang diamanatkan ke UO TNI AU adapun upaya yang dilaksanakan adalah
a) Menetapkan kebijakan peningkatan kesejahteraan bagi
pengelola keuangan negara khususnya di lingkungan UO TNI AU
dengan mengaplikasikan standar biaya kompensasi pengelola
keuangan negara yang sudah disyahkan Peningkatan
kesejahteraan ini akan memotivasi kinerja pegawai dan akan menjadi
medan kerja yang menarik karena kondisi saat ini khususnya
pengelola Simak BMN selain kemampuan mereka belum maksimal
juga motivasi untuk menjadi pengelola Simak BMN sangat rendah
bahkan banyak anggota yang sengaja atas kemauan pribadi untuk
pindah tugas di luar pengelola Simak BMN untuk itu komitmen
pimpinan dalam bentuk perhatian dalam rangka memotivasi dan
menganggap penting pekerjaan yang mereka lakukan sangat
diperlukan Adapun tataran pelaksanaannya antara lain
(1) Slogau dan Diskuau mengajukan kompensasi
Pengelola Keuangan Negara sesuai indek sebagaimana
tertuang dalam standar biaya khusus (SBK) yang telah
ditetapkan Menteri Keuangan
(2) Srenaau menelaah usulan rencana anggaran dan
sedapat mungkin memenuhi kebutuhan biaya sesuai standar
sebagai bentuk pengakuan pentingnya tugas dan peran
mereka selanjutnya mengajukan rencana anggaran dimaksud
secara berjenjang ke Kemhan melalui mekanisme RKA-KL
untuk masuk dalam program dan anggaran TNI AU
16
(3) Kemhan (Dirjen Renhan Kemhan) mereviu dan
merekapitulasi semua rencana kebutuhan TNI AU termasuk
anggaran kompensasi untuk pengelola keuangan serta
pengelola Simak BMN bersama Unit Organisasi lainya yang
disusun menjadi RKA-KL Kemhan TNI dan diajukan ke
Kementrian keuangan untuk dilaksanakan penelaahan
b) Membuat perjanjian kinerja sesuai tugas dan fungsinya
masing-masing terkait pengelolaan keuangan negara Adapun
tataran pelaksanaanya adalah
(1) Kasau Kasau memerintahkan semua pemangku
kepentingan yang terlibat dalam pengelolaan keuangan negara
membuat perjanjian kinerja dan menetapkan target kinerja atas
suber daya yang dimiliki jika target dimaksud tidak dapat
dicapai maka akan dijadikan penilaian kinerja satuannya dan
dijadikan dasar penetapan kebijakan selanjutnya
(2) Srenaau Slogau Disadaau Diskuau membuat
perjanjian kinerja atas target kinerja sesuai tugas dan
fungsinnya masing-masing terkait sistem penyusunan laporan
keuangan dilingkungan TNI AU
(3) Irjenau melaksanakan pengawasan atas perjanjian
kinerja dan melakukan penilaian terhadap upaya-upaya yang
dilakukan masing-masing pemangku kepentingan dalam
penyusunan laporan keuangan dan memberi saran masukan
kepada Kasau untuk menentukan kebijakan selanjutnya
3) Strategi ketiga Mewujudkan sinergitas antara unit akuntasi kuasa
pengguna anggaran (UAKPA) dan unit akuntansi pengguna barang
(UAKPB) Adapun upaya yang dilakukan antara lain
a) Melaksanakan restrukturisasi pengelolaan administrasi simak
BMN dengan menempatkan operator Simak BMN dalam satu tempat tempat secara khusus (clustering) sehingga lebih fokus dalam
17
pengelolaanya khususnya untuk DIPA Satker Pusat
(1) Slogau Slogau mengusulkan pembentukan organisasi
pengelola Simak BMN DIPA Pusat ke Srenaau Karena DIPA
Pusat melibatkan banyak instansi maka perlu sentralisasi
dalam mekanisme pencatatanya sehingga sehingga mudah
dalam pemantauan khususnya terkait masalah TKTM
(2) Srenaau Srenaau dalam hal ini Paban II
melaksanakan pengkajian terkait usulan restrukturisasi
pengelola Simak DIPA Pusat untuk dapat dibahas dalam forum
Wanpor maupun Tiporsi
(3) Irjenau Irjenau memberikan pertimbangan terkait
restrukturisasi dihadapkan temuan di lapangan dan ketentuan
yang berlaku
b) Menyusun sistem operasional dan prosedur terkait kebijakan
pengelolaan Simak BMN di lingkungan TNI Angkatan Udara bersama-
sama dengan Diskuau Adapun tataran pelaksanaanya antara lain
(1) Slogau Slogau menyusun sistem operasional
prosedur (SOP) terkait pengelolaan Simak BMN dilingkungan
TNI Angkatan Udara SOP ini akan dijadikan pedoman
pelaksanaan sehingga terjadi kejelasan di lapangan dengan
disusunya SOP ini diharapkan terjadi keseragaman
pelaksanaan pengadministrasian Simak BMN di lingkungan
TNI Angkatan Udara
(2) Diskuau Diskuau menyusun kebijakan akuntansi
sesuai karakter TNI Angkayan Udara dengan melibatkan
Direktur Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Dirjen
Perbendaharaan kementrian keuangan
18
(3) Irjenau Irjenau memberikan pertimbangan dan saran
masukan terkait penyusunan SOP dan penyusunan Kebijakan
akuntansi di lingkungan TNI Angkatan Udara
4) Strategi Keempat Mewujudkan pelaksanaan mekanisme
rekonsiliasi laporan keuangan yang optimal Upaya-upaya yang perlu
dilaksanakan dan tataran pelaksanaanya antara lain
a) UAKPA melakukan kegiatan akuntansi dan pelaporan tingkat
satuan kerja serta melaksanakan rekonsiliasi dengan badan logistik
menyangkut laporan SIMAK BMN dan KPPN setempat secara
berkala setiap bulan
b) UAPPA-W melakukan kegiatan penggabungan laporan baik
keuangan maupun barang seluruh UAKPA yang berada dalam
wilayah kerjanya serta melaksanakan rekonsiliasi dengan badan
logistik mengenai laporan SIMAK BMN Kotama secara berkala sesuai
ketentuan yang ada
c) UAPPA-E1 melakukan kegiatan penggabungan laporan baik
keuangan maupun barang seluruh UAPPA-W yang berada di wilayah
kerjanya serta UAKPA yang langsung berada di bawahnya Selain
itu UAPPA-E1 juga melaksanakan rekonsiliasi dengan Paban
VISlogau terkait laporan SIMAK BMN sehingga laporan keuangan
Unit Organisasi yang berkualitas dapat terwujud
d) UAPA Unit Akuntansi Instansi pada tingkat Kementerian
NegaraLembaga (Pengguna Anggaran) yang melakukan kegiatan
penggabungan laporan baik keuangan maupun barang seluruh
UAPPA-E1 yang berada di bawahnya
e) UAKPB menyampaikan laporan BMN disertai CaLBMN beserta
ADK tiap semester dan tahunan ke Kantor Pelayanan Kekayaan
Negara dan Lelang (KPKNL) UAKPB melakukan rekonsiliasi
pemutakhiran data BMN dengan KPKNL setiap semester
19
f) UAKPA menyampaikan Laporan Keuangan beserta ADK
kepada UAPPA-W untuk digabungkan setelah dilakukan rekonsiliasi
dengan KPPN setiap bulan semester I dan tahunan Untuk
Laporan Keuangan Semester I dan Tahunan disertai dengan CaLK
g) UAKPB menyampaikan Laporan BMN disertai CaLBMN
beserta ADK ke UAPPB-W untuk digabungkan setiap semester dan
tahunan UAKPB Kantor Pusat menyampaikan Laporan BMN
beserta ADK ke UAPPB-E1 untuk digabungkan setiap Semester dan
Tahunan
Penutup
10 Kesimpulan Sebagai hasil akhir dari penulisan dan pembahasan naskah tentang
optimalisasi penyusunan laporan keuangan guna mewujudkan opini wajar tanpa
pengecualian dalam rangka mendukung tugas TNI Angkatan Udara ini maka penulis
dapat mengambil beberapa kesimpulan sebagai berikut
a Proses penyusunan laporan keuangan sampai kurun waktu 2017 dalam
perkembangannya belum sepenuhnya mampu menunjukkan laporan keuangan
yang berkualitas terlihat dari hasil laporan keuangan yang masih terdapat ketidak
sesuaian dalam pelaporan Simak dan Saiba yang berakibat pada didapatkanya
opini Wajar Dengan Pengecualian (WDP) yang diberikan oleh BPK
b Opini WDP yang diberikan BPK dimaksud harus memberikan stimulus
kepada pengelola keuangan dilingkungan kemhanTNI untuk mulai berbenah dan
memacu atas ketertinggalannya dalam hal mekanisme pengelolaan keuangan
negara Kondisi ini harus ditanggapi dengan positif oleh seluruh stake holder dan
dijadikan pintu masuk ke arah perubahan
c Dari temuan BPK terhadap laporan keuangan dimaksud didapat bahwa
mekanisme pelaporan dalam rangka pengungkapan pertanggungjawaban
keuangan di Lingkungan KemhanTNI termasuk TNI AU belum dapat
dipertanggungjawabkan hal ini terjadi antara lain oleh beberapa permasalahan
pertama kurangnya pengetahuan dan pemahaman baik dari pengelola anggaran
20
maupun pengelola barang dalam penyusunan laporan keuangan yang sesuai
dengan ketentuan kedua kurangnya komitmen pimpinan dalam pengelolaan
keuangan di lingkungan UO TNI AU ketiga kurangnya sinergitas antara unit
akuntasi kuasa pengguna anggaran (UAKPA) dan unit akuntansi pengguna barang
(UAKPB) keempat pelaksanaan mekanisme rekonsiliasi yang belum optimal
d Guna meningkatkan penyusunan Laporan Keuangan (LK) UO TNI Angkatan
Udara sebagai bagian dari LK Kemhan Perlu dilakukan upaya-upaya strategis
yaitu Upaya dan strategi peningkatan kualitas laporan keuangan TNI AU melalui
peningkatan pengetahuan dan pemahaman baik dari pengelola anggaran
komitmen pimpinan dalam pengelolaan keuangan negara mewujudkan optimalnya
pelaksanaan mekanisme rekonsiliasi antara Sistem Akuntansi Keuangan (SAK)
dan Sistem Informasi Manajemen Akuntansi Keuangan Barang Milik Negara
(SIMAK BMN) dan mampu menyumbangkan penyelesaian permasalahan LK
KemhanTNI dalam perbaikan terhadap opini WDP yang diberikan BPK RI
11 Saran Setelah membahas naskah tentang optimalisasi penyusunan laporan
keuangan guna mewujudkan opini wajar tanpa pengecualian dalam rangka mendukung tugas TNI
Angkatan Udara ini maka dapat penulis berikan saran yang antara lain
a Perlu upaya perbaikan-perbaikan sesuai rekomendasi yang diberikan oleh
BPK RI yang dilakukan oleh Kementrian Pertahanan yang salah satunya adalah
dengan membentuk tim yang mampu membimbing para operator Simak dan Saiba
untuk berkoordinasi dan konsultasi secara intensif dengan Kementerian Keuangan
dan instansi terkait dalam rangka menyelesaikan permasalahan tersebut
b Perlunya merevisi kurikulum pendidikan Korps keuangan dan Korps
Pembekalan khususnya pada bidang pengelolaan keuangan negara yang
disesuaikan dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP)
c Peran APIP perlu ditingkatkan dalam melaksanakan pengawasan
khususnya disaat melaksanakan review terhadap laporan keuangan dalam rangka
penyempurnaan penyusunan laporan keuangan TNI AU
21
12 Wusana kata Demikianlah penyusunan naskah tentang Optimalisasi
Penyusunan Laporan Keuangan Guna Mewujudkan Opini Wajar Tanpa Pengecualian
Dalam Rangka Mendukung Tugas TNI Angkatan Udara dibuat sebagai sumbangan
pemikiran dan bahan masukan bagi pimpinan dalam menentukan kebijakan lebih lanjut
Jakarta September 2018
22
UU Permen Keppres
Republik Indonesia 2004 Undang-Undang RI Nomor 34 Tahun 2004 Tentang Tentara Nasional Indonesia Jakarta Sekretariat Negara
Republik Indonesia 2004 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2004
Tentang Pemeriksaan Pengelolaan Dan Tanggung Jawab Keuangan Negara Jakarta Sekretariat Negara
Menkeu 2015 Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor
177PMK052015 Tentang Pedoman Penyusunan Dan Penyampaian Laporan Keuangan Kementerian NegaraLembaga Jakarta Kepala Biro Umum
Menhan 2016 Peraturan Menteri Pertahanan Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2016
Tentang Sistem Akuntansi Dan Pelaporan Keuangan Instansi Di Lingkungan Kementerian Pertahanan Dan Tentara Nasional Indonesia Jakarta
Kapusku 2015 Juklak Kapusku Kemhan No Juklak06aVII2015 tentang Perubahan
Penyusunan Lapku di Lingkungan Kemhan dan TNI Jakarta Buku Mursyidi 2013 Akuntansi Pemerintahan di Indonesia Refika Aditama Bandung h 59 RE Freeman Strategic Management A Stakeholders Approach Fitman Boston1984
h37 Internet httpsidmwikipediaorg
DAFTAR PUSTAKA
9
8 Permasalahan Yang Dihadapi Berdasarkan uraian kondisi saat ini dapat
dirumuskan beberapa permasalahan sebagai berikut
a Kurangnya pengetahuan dan pemahaman baik dari pengelola anggaran
maupun pengelola barang dalam penyusunan laporan keuangan yang sesuai
dengan ketentuan Salah satu faktor pendukung dalam rangka mewujudkan visi
dan misi suatu organisasi adalah tersedianya sumber daya manusia yang handal
Kualitas sumber daya manusia meliputi tingkat pengetahuan dan pemahaman
terhadap suatu sistem kerja yang dilaksanakan dalam hal ini adalah sistem
akuntansi pemerintah dalam penyusunan laporan keuangan Pengetahuan
mengenai sistem akuntansi yang belum memadai dalam pelaporan keuangan juga
masih terjadi dari personel penyusun laporan keuangan di lingkungan TNI AU
Kemudian salah satu faktor penghambat lainnya yaitu masih lambatnya perubahan
sikap terhadap jalannya proses birokrasi keuangan termasuk perubahan sistem
akuntansi dalam pelaporan keuangan di Kemhan dan TNI Hal ini dibuktikan
dengan hasil opini laporan keuangan dari BPK RI di tahun 2011 yaitu WDP tahun
2012 yaitu WTP-DPP tahun 2013 yaitu WTP tahun 2014 yaitu WTP-DPP dan
pada tahun 2015 ada perubahan sistem dalam standar akuntansi pemerintahan
dari cash basis menjadi accrual basis dengan perubahan itu opini di Kementerian
Pertahanan dan TNI menjadi WDP kemudian pada tahun 2016 dan tahun 2017
belum beranjak dari opini WDP Walaupun disadari pula oleh BPK RI bahwa ada
peningkatan kualitas laporan keuangan setiap tahunnya namun dibutuhkan
keseriusan dalam peningkatan pengetahuan dalam pemahaman sistem akuntansi
dan pelaporan keuangan di lingkungan Kemhan dan TNI
b Kurangnya komitmen pimpinan dalam pengelolaan keuangan di
lingkungan UO TNI AU Perubahan sistem dalam pelaporan keuangan belum
diikuti dengan komitmen pimpinan organisasi di tingkat Satker Pelaksanaan
sosialisasi sistem laporan keuangan kepada para komandan atau kepala satuan
kerja yang dilaksanakan pada saat adanya Rapat Pimpinan Tahunan dan
penataran Komandan Satuan masih sangat minim karena keterbatasan waktu
sehingga mempengaruhi tingkat pemahaman bagi para Komandan atau Kepala
Satuan Kerja (Kasatker) Diperlukan suatu kegiatan khusus dalam pemberian
pemahaman tentang penyusunan laporan keuangan dan komitmen yang kuat
10
terutama bagi Komandan dan Kasatker tentang tanggung jawab terhadap
penyajian laporan keuangan
c Kurangnya sinergitas antara unit akuntasi kuasa pengguna anggaran
(UAKPA) dan unit akuntansi pengguna barang (UAKPB) Belum terjalinya
keselarasan diantara entitas akuntansi keuangan dengan entitas akuntansi barang
khususnya untuk DIPA Satker Pusat Hal dimaksud terjadi karena kebijakan
pengelolaan Simak BMN ditentukan secara sentralisasi dalam pengertian segala
ketentuan pelaksanaan pengelolaan Simak BMN harus menunggu instruksi dan
kebijakan dari Kemhan dalam hal ini Pus BMN Baranahan Kemhan kemudian baru
pada tingkat Unit Organisasi diteruskan ke tingkat Kotama kemudian tingkat Satker
dan tingkat Sub Satker Alur kebijakan yang panjang dihadapkan kondisi
pengelola Simak BMN untuk DIPA Satker pusat yang tersebar pada seluruh Satker
di jajaran TNI AU mengakibatkan respon atas setiap perubahan relatif lamban dan
ini tidak selaras dengan pengelola anggaran yang mana Pengelola anggaran
karena selalu berhubungan dengan Kemkeu dalam hal ini KPPN maka seluruh
kebijakan terkait pengelolaan anggaran akan secara langsung mengikuti kebijakan
yang dikeluarkan oleh Kemkeu sebagai regulator pengelolaan keuangan negara
ketidak selarasan ini berdampak pada terkendalanya penyusunan laporan
keuangan di lingkungan UO TNI AU
d Kurang optimalnya pelaksanaan mekanisme rekonsiliasi Rekonsiliasi
laporan keuangan dilaksanakan secara internal dan eksternal Proses
Rekonsialisi secara internal dilaksanakan secara berjenjang mulai dari tingkat
UAKPA (Baku IV) dengan Staf Logistik di jajaran yang sama yaitu di tingkat Satker
dirasakan belum memadai Hal tersebut terjadi salah satunya dikarenakan belum
adanya program aplikasi penyatuan laporan antara Sistem Akuntansi Keuangan
dan SIMAK BMN Adapun rekonsiliasi secara eksternal dilaksanakan antara
laporan keuangan UAKPA dengan KPPN dan laporan SIMAK BMN dengan KPKNL
di tingkat Satker sangat diperlukan karena akan menjadi data awal pada
penyusunan laporan BMN dan pendataan aset negara Sistem komunikasi dan
sarana yang minim mengakibatkan belum terlaksananya proses rekonsiliasi
eksternal di lingkungan Satker secara optimal
11
Optimalisasi Penyusunan Laporan Keuangan TNI AU
9 TNI AU dalam Penyusunan Laporan Keuangan yang diharapkan dan dapat
terwujud maka diperlukan jawaban yang mampu menjawab semua permasalahan yang
ada upaya optimalisasi penyusunan laporan keuangan TNI AU guna mewujudkan opini
wajar tanpa pengecualian dalam rangka mendukung tugas TNI AU yang dituangkan
melalui kebijakan strategi dan upaya-upaya sebagai berikut
a Kebijakan ldquoTerwujudnya Optimalisasi penyusunan laporan keuangan TNI
AU guna mewujudkan opini wajar tanpa pengecualian melalui peningkatkan
pengetahuan dan pemahaman baik dari pengelola anggaran maupun pengelola
barang dalam penyusunan laporan keuangan yang sesuai dengan ketentuan
mewujudkan komitmen pimpinan organisasi yang optimal mewujudkan sinergitas
antara unit akuntasi kuasa pengguna anggaran (UAKPA) dan unit akuntansi
pengguna barang (UAKPB) serta penetapan mekanisme rekonsiliasi antara SAK
dan SIMAK BMN guna mewujudkan opini wajar tanpa pengecualian dalam rangka
mendukung tugas TNI AU
b Strategi Berdasarkan arah kebijakan yang dirumuskan maka strategi
yang tepat adalah sebagai berikut
1) Strategi pertama Mewujudkan peningkatan pengetahuan dan
pemahaman baik dari pengelola anggaran maupun pengelola barang dalam
penyusunan laporan keuangan yang sesuai dengan ketentuan
2) Strategi kedua Mewujudkan komitmen pimpinan organisasi yang
optimal dengan verifikasi pembayaran dan akuntansi pembangunan serta
pengembangan
3) Strategi ketiga Mewujudkan sinergitas antara unit akuntasi kuasa
pengguna anggaran (UAKPA) dan unit akuntansi pengguna barang
(UAKPB)
12
4) Strategi keempat Mewujudkan pelaksanaan mekanisme rekonsiliasi
laporan keuangan lebih optimal dengan melaksanakan koordinasi
pembinaan dan pemutakhiran
c Upaya Berdasarkan kebijakan dan perumusan strategi yang telah
diuraikan di atas maka dapat disampaikan upaya-upaya dalam mengoptimalkan
penyusunan laporan keuangan guna mewujudkan opini wajar tanpa pengecualian
dalam rangka mendukung tugas TNI AU sebagai berikut
1) Strategi Pertama Mewujudkan peningkatan pengetahuan dan
pemahaman dari pengelola anggaran maupun pengelola barang dalam
penyusunan laporan keuangan yang sesuai dengan ketentuan Dalam
rangka pelaksanaan penyusunan laporan keuangan yang akuntabel di
lingkungan TNI AU diperlukan personel yang memiliki pengetahuan dan
pemahaman terkait penyusunan laporan keuangan Upaya-upaya yang
dapat dilaksanakan untuk mewujudkan tujuan dari strategi ini adalah
a) Pendidikan dan Latihan Keberhasilan kegiatan dalam
organisasi dapat dicapai dengan dukungan kualitas personel yang
baik Untuk pencapaian hal tersebut tentu saja tidak terlepas dari
upaya pengembangan dan peningkatan kapasitas dan kapabilitas
karena efektif dan efisiensinya suatu organisasi sangat tergantung
pada baik buruknya pengembangan personel dalam suatu organisasi
itu sendiri Adapun tataran pelaksanan diantaranya adalah
(1) Diskuau dan Slogau sebagai pembina profesi personel
yang mengawaki bidang akuntansi dan Simak BMN
melaksanakan pendataan personel yang selanjutnya secara
berjenjang mengusulkan personel untuk mengikuti pendidikan
latihan keahlian baik di dalam maupun di luar TNI AU yang titik
beratnya dalam rangka meningkatkan kemampuan di bidang
sistem pelaporan keuangan dan barang
(2) Disdikau menyusun program pendidikan dan program
latihan baik di dalam maupun di luar TNI AU dalam rangka
13
meningkatkan kualifikasi khusus personel pengelola keuangan
dan barang untuk dimasukkan dalam program pendidikan
(Prodik) TNI AU dan selanjutnya untuk dikoordinasikan dengan
staf perencanaan dan anggaran TNI Angkatan Udara agar
dibahas terkait pemenuhan anggarannya
(3) Srennaau merekapitulasi rencana anggaran pendidikan
keahlian yang dibutuhkan selanjutnya mengajukan rencana
anggaran pendidikan tersebut secara berjenjang ke Kemhan
melalui mekanisme RKA-KL untuk masuk dalam program dan
anggaran TNI AU
(4) Kemhan (Dirjen Renhan Kemhan)
(a) Merekapitulasi semua kebutuhan TNI AU
termasuk kebutuhan anggaran pendidikan beserta Unit
Organisasi lainya yang disususn menjadi RKA-KL
Kemhan TNI dan diajukan ke Kementrian keuangan
untuk dilaksanakan penelaahan
(b) Menyusun RKA-KL hasil penelaahan dengan
Dirjen Anggaran Kemkeu untuk diajukan ke DPR RI
dalam hal ini Komisi I selanjutnya untuk
dikoordinasikan dalam rapat pembahasan dengan
Komisi I DPR RI sebagai mitra kerja bidang pertahanan
untuk mendapat persetujuan atas program dan
anggaran yang telah disusun
b) Melaksanakan Bimbingan Teknis (Bimtek) dan Sosialisasi
Dalam upaya meningkatkan kualifikasi khusus bagi personel
keuangan dan Pengelola Simak BMN dalam penyusunan laporan
keuangan diperlukan kegiatan Bimtek maupun Kegiatan Sosialisisi
dalam bidang penyusunan laporan keuangan dan penyusunan
Laporan Simak BMN adapun tataran pelaksanaan diantaranya
adalah
14
(1) Diskuau dan Slogau sebagai pembina profesi personel
yang mengawaki bidang akuntansi dan Simak BMN secara
berjenjang mengusulkan kegiatan Bimtek dalam penyusunan
RKA-KL ke Srenaau
(2) Srenaau menelaah usulan rencana anggaran kegiatan
Bimtek baik yang diusulkan Diskuau maupun Slogau sesuai
bidangnya masing-masing selanjutnya mengajukan rencana
anggaran Bimtek dimaksud secara berjenjang ke Kemhan
melalui mekanisme RKA-KL untuk masuk dalam program dan
anggaran TNI AU
(3) Kemhan (Dirjen Renhan Kemhan)
(a) Mereviu dan merekapitulasi semua rencana
kebutuhan TNI AU termasuk anggaran Bimtek beserta
Unit Organisasi lainya yang disusun menjadi RKA-KL
Kemhan TNI dan diajukan ke Kementrian keuangan
untuk dilaksanakan penelaahan
(b) Menyusun RKA-KL hasil penelaahan dengan
Dirjen Anggaran Kemkeu untuk diajukan ke DPR RI
dalam hal ini Komisi I selanjutnya untuk
dikoordinasikan dalam rapat pembahasan dengan
Komisi I DPR RI sebagai mitra kerja bidang pertahanan
untuk mendapat persetujuan atas program dan
anggaran yang telah disusun Setelah semua usulan
disetujui maka pengusul dalah hal ini Diskuau dan
Slogau dapat merencanakan pelaksanaan kegiatan
Bimtek sesuai usulan dalam RKA-KL
2) Strategi kedua Mewujudkan Komitmen Pimpinan Organisasi yang
Optimal Komitmen merupakan sebuah perjanjian atau keterikatan untuk
melakukan sesuatu yang terbaik dalam suatu organisasi Komitmen
pimpinan dalam organisasi tergantung pada banyak pihak hal ini berarti
15
pimpinan tidak bekerja sendiri tetapi harus bekerja sama dengan orang lain
atau bawahannya Kerja sama harus ditunjukkan melalui keterlibatan
pimpinan dalam melaksanakan tugas pokoknya dengan mengarahkan
mempengaruhi mendorong bawahannya kearah berbagai tujuan dalam
organisasi termasuk dalam hal ini mendorong percepatan kualitas
pertanggungjawabab keuangan sebagai konsekuensi atas alokasi anggaran
yang diamanatkan ke UO TNI AU adapun upaya yang dilaksanakan adalah
a) Menetapkan kebijakan peningkatan kesejahteraan bagi
pengelola keuangan negara khususnya di lingkungan UO TNI AU
dengan mengaplikasikan standar biaya kompensasi pengelola
keuangan negara yang sudah disyahkan Peningkatan
kesejahteraan ini akan memotivasi kinerja pegawai dan akan menjadi
medan kerja yang menarik karena kondisi saat ini khususnya
pengelola Simak BMN selain kemampuan mereka belum maksimal
juga motivasi untuk menjadi pengelola Simak BMN sangat rendah
bahkan banyak anggota yang sengaja atas kemauan pribadi untuk
pindah tugas di luar pengelola Simak BMN untuk itu komitmen
pimpinan dalam bentuk perhatian dalam rangka memotivasi dan
menganggap penting pekerjaan yang mereka lakukan sangat
diperlukan Adapun tataran pelaksanaannya antara lain
(1) Slogau dan Diskuau mengajukan kompensasi
Pengelola Keuangan Negara sesuai indek sebagaimana
tertuang dalam standar biaya khusus (SBK) yang telah
ditetapkan Menteri Keuangan
(2) Srenaau menelaah usulan rencana anggaran dan
sedapat mungkin memenuhi kebutuhan biaya sesuai standar
sebagai bentuk pengakuan pentingnya tugas dan peran
mereka selanjutnya mengajukan rencana anggaran dimaksud
secara berjenjang ke Kemhan melalui mekanisme RKA-KL
untuk masuk dalam program dan anggaran TNI AU
16
(3) Kemhan (Dirjen Renhan Kemhan) mereviu dan
merekapitulasi semua rencana kebutuhan TNI AU termasuk
anggaran kompensasi untuk pengelola keuangan serta
pengelola Simak BMN bersama Unit Organisasi lainya yang
disusun menjadi RKA-KL Kemhan TNI dan diajukan ke
Kementrian keuangan untuk dilaksanakan penelaahan
b) Membuat perjanjian kinerja sesuai tugas dan fungsinya
masing-masing terkait pengelolaan keuangan negara Adapun
tataran pelaksanaanya adalah
(1) Kasau Kasau memerintahkan semua pemangku
kepentingan yang terlibat dalam pengelolaan keuangan negara
membuat perjanjian kinerja dan menetapkan target kinerja atas
suber daya yang dimiliki jika target dimaksud tidak dapat
dicapai maka akan dijadikan penilaian kinerja satuannya dan
dijadikan dasar penetapan kebijakan selanjutnya
(2) Srenaau Slogau Disadaau Diskuau membuat
perjanjian kinerja atas target kinerja sesuai tugas dan
fungsinnya masing-masing terkait sistem penyusunan laporan
keuangan dilingkungan TNI AU
(3) Irjenau melaksanakan pengawasan atas perjanjian
kinerja dan melakukan penilaian terhadap upaya-upaya yang
dilakukan masing-masing pemangku kepentingan dalam
penyusunan laporan keuangan dan memberi saran masukan
kepada Kasau untuk menentukan kebijakan selanjutnya
3) Strategi ketiga Mewujudkan sinergitas antara unit akuntasi kuasa
pengguna anggaran (UAKPA) dan unit akuntansi pengguna barang
(UAKPB) Adapun upaya yang dilakukan antara lain
a) Melaksanakan restrukturisasi pengelolaan administrasi simak
BMN dengan menempatkan operator Simak BMN dalam satu tempat tempat secara khusus (clustering) sehingga lebih fokus dalam
17
pengelolaanya khususnya untuk DIPA Satker Pusat
(1) Slogau Slogau mengusulkan pembentukan organisasi
pengelola Simak BMN DIPA Pusat ke Srenaau Karena DIPA
Pusat melibatkan banyak instansi maka perlu sentralisasi
dalam mekanisme pencatatanya sehingga sehingga mudah
dalam pemantauan khususnya terkait masalah TKTM
(2) Srenaau Srenaau dalam hal ini Paban II
melaksanakan pengkajian terkait usulan restrukturisasi
pengelola Simak DIPA Pusat untuk dapat dibahas dalam forum
Wanpor maupun Tiporsi
(3) Irjenau Irjenau memberikan pertimbangan terkait
restrukturisasi dihadapkan temuan di lapangan dan ketentuan
yang berlaku
b) Menyusun sistem operasional dan prosedur terkait kebijakan
pengelolaan Simak BMN di lingkungan TNI Angkatan Udara bersama-
sama dengan Diskuau Adapun tataran pelaksanaanya antara lain
(1) Slogau Slogau menyusun sistem operasional
prosedur (SOP) terkait pengelolaan Simak BMN dilingkungan
TNI Angkatan Udara SOP ini akan dijadikan pedoman
pelaksanaan sehingga terjadi kejelasan di lapangan dengan
disusunya SOP ini diharapkan terjadi keseragaman
pelaksanaan pengadministrasian Simak BMN di lingkungan
TNI Angkatan Udara
(2) Diskuau Diskuau menyusun kebijakan akuntansi
sesuai karakter TNI Angkayan Udara dengan melibatkan
Direktur Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Dirjen
Perbendaharaan kementrian keuangan
18
(3) Irjenau Irjenau memberikan pertimbangan dan saran
masukan terkait penyusunan SOP dan penyusunan Kebijakan
akuntansi di lingkungan TNI Angkatan Udara
4) Strategi Keempat Mewujudkan pelaksanaan mekanisme
rekonsiliasi laporan keuangan yang optimal Upaya-upaya yang perlu
dilaksanakan dan tataran pelaksanaanya antara lain
a) UAKPA melakukan kegiatan akuntansi dan pelaporan tingkat
satuan kerja serta melaksanakan rekonsiliasi dengan badan logistik
menyangkut laporan SIMAK BMN dan KPPN setempat secara
berkala setiap bulan
b) UAPPA-W melakukan kegiatan penggabungan laporan baik
keuangan maupun barang seluruh UAKPA yang berada dalam
wilayah kerjanya serta melaksanakan rekonsiliasi dengan badan
logistik mengenai laporan SIMAK BMN Kotama secara berkala sesuai
ketentuan yang ada
c) UAPPA-E1 melakukan kegiatan penggabungan laporan baik
keuangan maupun barang seluruh UAPPA-W yang berada di wilayah
kerjanya serta UAKPA yang langsung berada di bawahnya Selain
itu UAPPA-E1 juga melaksanakan rekonsiliasi dengan Paban
VISlogau terkait laporan SIMAK BMN sehingga laporan keuangan
Unit Organisasi yang berkualitas dapat terwujud
d) UAPA Unit Akuntansi Instansi pada tingkat Kementerian
NegaraLembaga (Pengguna Anggaran) yang melakukan kegiatan
penggabungan laporan baik keuangan maupun barang seluruh
UAPPA-E1 yang berada di bawahnya
e) UAKPB menyampaikan laporan BMN disertai CaLBMN beserta
ADK tiap semester dan tahunan ke Kantor Pelayanan Kekayaan
Negara dan Lelang (KPKNL) UAKPB melakukan rekonsiliasi
pemutakhiran data BMN dengan KPKNL setiap semester
19
f) UAKPA menyampaikan Laporan Keuangan beserta ADK
kepada UAPPA-W untuk digabungkan setelah dilakukan rekonsiliasi
dengan KPPN setiap bulan semester I dan tahunan Untuk
Laporan Keuangan Semester I dan Tahunan disertai dengan CaLK
g) UAKPB menyampaikan Laporan BMN disertai CaLBMN
beserta ADK ke UAPPB-W untuk digabungkan setiap semester dan
tahunan UAKPB Kantor Pusat menyampaikan Laporan BMN
beserta ADK ke UAPPB-E1 untuk digabungkan setiap Semester dan
Tahunan
Penutup
10 Kesimpulan Sebagai hasil akhir dari penulisan dan pembahasan naskah tentang
optimalisasi penyusunan laporan keuangan guna mewujudkan opini wajar tanpa
pengecualian dalam rangka mendukung tugas TNI Angkatan Udara ini maka penulis
dapat mengambil beberapa kesimpulan sebagai berikut
a Proses penyusunan laporan keuangan sampai kurun waktu 2017 dalam
perkembangannya belum sepenuhnya mampu menunjukkan laporan keuangan
yang berkualitas terlihat dari hasil laporan keuangan yang masih terdapat ketidak
sesuaian dalam pelaporan Simak dan Saiba yang berakibat pada didapatkanya
opini Wajar Dengan Pengecualian (WDP) yang diberikan oleh BPK
b Opini WDP yang diberikan BPK dimaksud harus memberikan stimulus
kepada pengelola keuangan dilingkungan kemhanTNI untuk mulai berbenah dan
memacu atas ketertinggalannya dalam hal mekanisme pengelolaan keuangan
negara Kondisi ini harus ditanggapi dengan positif oleh seluruh stake holder dan
dijadikan pintu masuk ke arah perubahan
c Dari temuan BPK terhadap laporan keuangan dimaksud didapat bahwa
mekanisme pelaporan dalam rangka pengungkapan pertanggungjawaban
keuangan di Lingkungan KemhanTNI termasuk TNI AU belum dapat
dipertanggungjawabkan hal ini terjadi antara lain oleh beberapa permasalahan
pertama kurangnya pengetahuan dan pemahaman baik dari pengelola anggaran
20
maupun pengelola barang dalam penyusunan laporan keuangan yang sesuai
dengan ketentuan kedua kurangnya komitmen pimpinan dalam pengelolaan
keuangan di lingkungan UO TNI AU ketiga kurangnya sinergitas antara unit
akuntasi kuasa pengguna anggaran (UAKPA) dan unit akuntansi pengguna barang
(UAKPB) keempat pelaksanaan mekanisme rekonsiliasi yang belum optimal
d Guna meningkatkan penyusunan Laporan Keuangan (LK) UO TNI Angkatan
Udara sebagai bagian dari LK Kemhan Perlu dilakukan upaya-upaya strategis
yaitu Upaya dan strategi peningkatan kualitas laporan keuangan TNI AU melalui
peningkatan pengetahuan dan pemahaman baik dari pengelola anggaran
komitmen pimpinan dalam pengelolaan keuangan negara mewujudkan optimalnya
pelaksanaan mekanisme rekonsiliasi antara Sistem Akuntansi Keuangan (SAK)
dan Sistem Informasi Manajemen Akuntansi Keuangan Barang Milik Negara
(SIMAK BMN) dan mampu menyumbangkan penyelesaian permasalahan LK
KemhanTNI dalam perbaikan terhadap opini WDP yang diberikan BPK RI
11 Saran Setelah membahas naskah tentang optimalisasi penyusunan laporan
keuangan guna mewujudkan opini wajar tanpa pengecualian dalam rangka mendukung tugas TNI
Angkatan Udara ini maka dapat penulis berikan saran yang antara lain
a Perlu upaya perbaikan-perbaikan sesuai rekomendasi yang diberikan oleh
BPK RI yang dilakukan oleh Kementrian Pertahanan yang salah satunya adalah
dengan membentuk tim yang mampu membimbing para operator Simak dan Saiba
untuk berkoordinasi dan konsultasi secara intensif dengan Kementerian Keuangan
dan instansi terkait dalam rangka menyelesaikan permasalahan tersebut
b Perlunya merevisi kurikulum pendidikan Korps keuangan dan Korps
Pembekalan khususnya pada bidang pengelolaan keuangan negara yang
disesuaikan dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP)
c Peran APIP perlu ditingkatkan dalam melaksanakan pengawasan
khususnya disaat melaksanakan review terhadap laporan keuangan dalam rangka
penyempurnaan penyusunan laporan keuangan TNI AU
21
12 Wusana kata Demikianlah penyusunan naskah tentang Optimalisasi
Penyusunan Laporan Keuangan Guna Mewujudkan Opini Wajar Tanpa Pengecualian
Dalam Rangka Mendukung Tugas TNI Angkatan Udara dibuat sebagai sumbangan
pemikiran dan bahan masukan bagi pimpinan dalam menentukan kebijakan lebih lanjut
Jakarta September 2018
22
UU Permen Keppres
Republik Indonesia 2004 Undang-Undang RI Nomor 34 Tahun 2004 Tentang Tentara Nasional Indonesia Jakarta Sekretariat Negara
Republik Indonesia 2004 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2004
Tentang Pemeriksaan Pengelolaan Dan Tanggung Jawab Keuangan Negara Jakarta Sekretariat Negara
Menkeu 2015 Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor
177PMK052015 Tentang Pedoman Penyusunan Dan Penyampaian Laporan Keuangan Kementerian NegaraLembaga Jakarta Kepala Biro Umum
Menhan 2016 Peraturan Menteri Pertahanan Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2016
Tentang Sistem Akuntansi Dan Pelaporan Keuangan Instansi Di Lingkungan Kementerian Pertahanan Dan Tentara Nasional Indonesia Jakarta
Kapusku 2015 Juklak Kapusku Kemhan No Juklak06aVII2015 tentang Perubahan
Penyusunan Lapku di Lingkungan Kemhan dan TNI Jakarta Buku Mursyidi 2013 Akuntansi Pemerintahan di Indonesia Refika Aditama Bandung h 59 RE Freeman Strategic Management A Stakeholders Approach Fitman Boston1984
h37 Internet httpsidmwikipediaorg
DAFTAR PUSTAKA
10
terutama bagi Komandan dan Kasatker tentang tanggung jawab terhadap
penyajian laporan keuangan
c Kurangnya sinergitas antara unit akuntasi kuasa pengguna anggaran
(UAKPA) dan unit akuntansi pengguna barang (UAKPB) Belum terjalinya
keselarasan diantara entitas akuntansi keuangan dengan entitas akuntansi barang
khususnya untuk DIPA Satker Pusat Hal dimaksud terjadi karena kebijakan
pengelolaan Simak BMN ditentukan secara sentralisasi dalam pengertian segala
ketentuan pelaksanaan pengelolaan Simak BMN harus menunggu instruksi dan
kebijakan dari Kemhan dalam hal ini Pus BMN Baranahan Kemhan kemudian baru
pada tingkat Unit Organisasi diteruskan ke tingkat Kotama kemudian tingkat Satker
dan tingkat Sub Satker Alur kebijakan yang panjang dihadapkan kondisi
pengelola Simak BMN untuk DIPA Satker pusat yang tersebar pada seluruh Satker
di jajaran TNI AU mengakibatkan respon atas setiap perubahan relatif lamban dan
ini tidak selaras dengan pengelola anggaran yang mana Pengelola anggaran
karena selalu berhubungan dengan Kemkeu dalam hal ini KPPN maka seluruh
kebijakan terkait pengelolaan anggaran akan secara langsung mengikuti kebijakan
yang dikeluarkan oleh Kemkeu sebagai regulator pengelolaan keuangan negara
ketidak selarasan ini berdampak pada terkendalanya penyusunan laporan
keuangan di lingkungan UO TNI AU
d Kurang optimalnya pelaksanaan mekanisme rekonsiliasi Rekonsiliasi
laporan keuangan dilaksanakan secara internal dan eksternal Proses
Rekonsialisi secara internal dilaksanakan secara berjenjang mulai dari tingkat
UAKPA (Baku IV) dengan Staf Logistik di jajaran yang sama yaitu di tingkat Satker
dirasakan belum memadai Hal tersebut terjadi salah satunya dikarenakan belum
adanya program aplikasi penyatuan laporan antara Sistem Akuntansi Keuangan
dan SIMAK BMN Adapun rekonsiliasi secara eksternal dilaksanakan antara
laporan keuangan UAKPA dengan KPPN dan laporan SIMAK BMN dengan KPKNL
di tingkat Satker sangat diperlukan karena akan menjadi data awal pada
penyusunan laporan BMN dan pendataan aset negara Sistem komunikasi dan
sarana yang minim mengakibatkan belum terlaksananya proses rekonsiliasi
eksternal di lingkungan Satker secara optimal
11
Optimalisasi Penyusunan Laporan Keuangan TNI AU
9 TNI AU dalam Penyusunan Laporan Keuangan yang diharapkan dan dapat
terwujud maka diperlukan jawaban yang mampu menjawab semua permasalahan yang
ada upaya optimalisasi penyusunan laporan keuangan TNI AU guna mewujudkan opini
wajar tanpa pengecualian dalam rangka mendukung tugas TNI AU yang dituangkan
melalui kebijakan strategi dan upaya-upaya sebagai berikut
a Kebijakan ldquoTerwujudnya Optimalisasi penyusunan laporan keuangan TNI
AU guna mewujudkan opini wajar tanpa pengecualian melalui peningkatkan
pengetahuan dan pemahaman baik dari pengelola anggaran maupun pengelola
barang dalam penyusunan laporan keuangan yang sesuai dengan ketentuan
mewujudkan komitmen pimpinan organisasi yang optimal mewujudkan sinergitas
antara unit akuntasi kuasa pengguna anggaran (UAKPA) dan unit akuntansi
pengguna barang (UAKPB) serta penetapan mekanisme rekonsiliasi antara SAK
dan SIMAK BMN guna mewujudkan opini wajar tanpa pengecualian dalam rangka
mendukung tugas TNI AU
b Strategi Berdasarkan arah kebijakan yang dirumuskan maka strategi
yang tepat adalah sebagai berikut
1) Strategi pertama Mewujudkan peningkatan pengetahuan dan
pemahaman baik dari pengelola anggaran maupun pengelola barang dalam
penyusunan laporan keuangan yang sesuai dengan ketentuan
2) Strategi kedua Mewujudkan komitmen pimpinan organisasi yang
optimal dengan verifikasi pembayaran dan akuntansi pembangunan serta
pengembangan
3) Strategi ketiga Mewujudkan sinergitas antara unit akuntasi kuasa
pengguna anggaran (UAKPA) dan unit akuntansi pengguna barang
(UAKPB)
12
4) Strategi keempat Mewujudkan pelaksanaan mekanisme rekonsiliasi
laporan keuangan lebih optimal dengan melaksanakan koordinasi
pembinaan dan pemutakhiran
c Upaya Berdasarkan kebijakan dan perumusan strategi yang telah
diuraikan di atas maka dapat disampaikan upaya-upaya dalam mengoptimalkan
penyusunan laporan keuangan guna mewujudkan opini wajar tanpa pengecualian
dalam rangka mendukung tugas TNI AU sebagai berikut
1) Strategi Pertama Mewujudkan peningkatan pengetahuan dan
pemahaman dari pengelola anggaran maupun pengelola barang dalam
penyusunan laporan keuangan yang sesuai dengan ketentuan Dalam
rangka pelaksanaan penyusunan laporan keuangan yang akuntabel di
lingkungan TNI AU diperlukan personel yang memiliki pengetahuan dan
pemahaman terkait penyusunan laporan keuangan Upaya-upaya yang
dapat dilaksanakan untuk mewujudkan tujuan dari strategi ini adalah
a) Pendidikan dan Latihan Keberhasilan kegiatan dalam
organisasi dapat dicapai dengan dukungan kualitas personel yang
baik Untuk pencapaian hal tersebut tentu saja tidak terlepas dari
upaya pengembangan dan peningkatan kapasitas dan kapabilitas
karena efektif dan efisiensinya suatu organisasi sangat tergantung
pada baik buruknya pengembangan personel dalam suatu organisasi
itu sendiri Adapun tataran pelaksanan diantaranya adalah
(1) Diskuau dan Slogau sebagai pembina profesi personel
yang mengawaki bidang akuntansi dan Simak BMN
melaksanakan pendataan personel yang selanjutnya secara
berjenjang mengusulkan personel untuk mengikuti pendidikan
latihan keahlian baik di dalam maupun di luar TNI AU yang titik
beratnya dalam rangka meningkatkan kemampuan di bidang
sistem pelaporan keuangan dan barang
(2) Disdikau menyusun program pendidikan dan program
latihan baik di dalam maupun di luar TNI AU dalam rangka
13
meningkatkan kualifikasi khusus personel pengelola keuangan
dan barang untuk dimasukkan dalam program pendidikan
(Prodik) TNI AU dan selanjutnya untuk dikoordinasikan dengan
staf perencanaan dan anggaran TNI Angkatan Udara agar
dibahas terkait pemenuhan anggarannya
(3) Srennaau merekapitulasi rencana anggaran pendidikan
keahlian yang dibutuhkan selanjutnya mengajukan rencana
anggaran pendidikan tersebut secara berjenjang ke Kemhan
melalui mekanisme RKA-KL untuk masuk dalam program dan
anggaran TNI AU
(4) Kemhan (Dirjen Renhan Kemhan)
(a) Merekapitulasi semua kebutuhan TNI AU
termasuk kebutuhan anggaran pendidikan beserta Unit
Organisasi lainya yang disususn menjadi RKA-KL
Kemhan TNI dan diajukan ke Kementrian keuangan
untuk dilaksanakan penelaahan
(b) Menyusun RKA-KL hasil penelaahan dengan
Dirjen Anggaran Kemkeu untuk diajukan ke DPR RI
dalam hal ini Komisi I selanjutnya untuk
dikoordinasikan dalam rapat pembahasan dengan
Komisi I DPR RI sebagai mitra kerja bidang pertahanan
untuk mendapat persetujuan atas program dan
anggaran yang telah disusun
b) Melaksanakan Bimbingan Teknis (Bimtek) dan Sosialisasi
Dalam upaya meningkatkan kualifikasi khusus bagi personel
keuangan dan Pengelola Simak BMN dalam penyusunan laporan
keuangan diperlukan kegiatan Bimtek maupun Kegiatan Sosialisisi
dalam bidang penyusunan laporan keuangan dan penyusunan
Laporan Simak BMN adapun tataran pelaksanaan diantaranya
adalah
14
(1) Diskuau dan Slogau sebagai pembina profesi personel
yang mengawaki bidang akuntansi dan Simak BMN secara
berjenjang mengusulkan kegiatan Bimtek dalam penyusunan
RKA-KL ke Srenaau
(2) Srenaau menelaah usulan rencana anggaran kegiatan
Bimtek baik yang diusulkan Diskuau maupun Slogau sesuai
bidangnya masing-masing selanjutnya mengajukan rencana
anggaran Bimtek dimaksud secara berjenjang ke Kemhan
melalui mekanisme RKA-KL untuk masuk dalam program dan
anggaran TNI AU
(3) Kemhan (Dirjen Renhan Kemhan)
(a) Mereviu dan merekapitulasi semua rencana
kebutuhan TNI AU termasuk anggaran Bimtek beserta
Unit Organisasi lainya yang disusun menjadi RKA-KL
Kemhan TNI dan diajukan ke Kementrian keuangan
untuk dilaksanakan penelaahan
(b) Menyusun RKA-KL hasil penelaahan dengan
Dirjen Anggaran Kemkeu untuk diajukan ke DPR RI
dalam hal ini Komisi I selanjutnya untuk
dikoordinasikan dalam rapat pembahasan dengan
Komisi I DPR RI sebagai mitra kerja bidang pertahanan
untuk mendapat persetujuan atas program dan
anggaran yang telah disusun Setelah semua usulan
disetujui maka pengusul dalah hal ini Diskuau dan
Slogau dapat merencanakan pelaksanaan kegiatan
Bimtek sesuai usulan dalam RKA-KL
2) Strategi kedua Mewujudkan Komitmen Pimpinan Organisasi yang
Optimal Komitmen merupakan sebuah perjanjian atau keterikatan untuk
melakukan sesuatu yang terbaik dalam suatu organisasi Komitmen
pimpinan dalam organisasi tergantung pada banyak pihak hal ini berarti
15
pimpinan tidak bekerja sendiri tetapi harus bekerja sama dengan orang lain
atau bawahannya Kerja sama harus ditunjukkan melalui keterlibatan
pimpinan dalam melaksanakan tugas pokoknya dengan mengarahkan
mempengaruhi mendorong bawahannya kearah berbagai tujuan dalam
organisasi termasuk dalam hal ini mendorong percepatan kualitas
pertanggungjawabab keuangan sebagai konsekuensi atas alokasi anggaran
yang diamanatkan ke UO TNI AU adapun upaya yang dilaksanakan adalah
a) Menetapkan kebijakan peningkatan kesejahteraan bagi
pengelola keuangan negara khususnya di lingkungan UO TNI AU
dengan mengaplikasikan standar biaya kompensasi pengelola
keuangan negara yang sudah disyahkan Peningkatan
kesejahteraan ini akan memotivasi kinerja pegawai dan akan menjadi
medan kerja yang menarik karena kondisi saat ini khususnya
pengelola Simak BMN selain kemampuan mereka belum maksimal
juga motivasi untuk menjadi pengelola Simak BMN sangat rendah
bahkan banyak anggota yang sengaja atas kemauan pribadi untuk
pindah tugas di luar pengelola Simak BMN untuk itu komitmen
pimpinan dalam bentuk perhatian dalam rangka memotivasi dan
menganggap penting pekerjaan yang mereka lakukan sangat
diperlukan Adapun tataran pelaksanaannya antara lain
(1) Slogau dan Diskuau mengajukan kompensasi
Pengelola Keuangan Negara sesuai indek sebagaimana
tertuang dalam standar biaya khusus (SBK) yang telah
ditetapkan Menteri Keuangan
(2) Srenaau menelaah usulan rencana anggaran dan
sedapat mungkin memenuhi kebutuhan biaya sesuai standar
sebagai bentuk pengakuan pentingnya tugas dan peran
mereka selanjutnya mengajukan rencana anggaran dimaksud
secara berjenjang ke Kemhan melalui mekanisme RKA-KL
untuk masuk dalam program dan anggaran TNI AU
16
(3) Kemhan (Dirjen Renhan Kemhan) mereviu dan
merekapitulasi semua rencana kebutuhan TNI AU termasuk
anggaran kompensasi untuk pengelola keuangan serta
pengelola Simak BMN bersama Unit Organisasi lainya yang
disusun menjadi RKA-KL Kemhan TNI dan diajukan ke
Kementrian keuangan untuk dilaksanakan penelaahan
b) Membuat perjanjian kinerja sesuai tugas dan fungsinya
masing-masing terkait pengelolaan keuangan negara Adapun
tataran pelaksanaanya adalah
(1) Kasau Kasau memerintahkan semua pemangku
kepentingan yang terlibat dalam pengelolaan keuangan negara
membuat perjanjian kinerja dan menetapkan target kinerja atas
suber daya yang dimiliki jika target dimaksud tidak dapat
dicapai maka akan dijadikan penilaian kinerja satuannya dan
dijadikan dasar penetapan kebijakan selanjutnya
(2) Srenaau Slogau Disadaau Diskuau membuat
perjanjian kinerja atas target kinerja sesuai tugas dan
fungsinnya masing-masing terkait sistem penyusunan laporan
keuangan dilingkungan TNI AU
(3) Irjenau melaksanakan pengawasan atas perjanjian
kinerja dan melakukan penilaian terhadap upaya-upaya yang
dilakukan masing-masing pemangku kepentingan dalam
penyusunan laporan keuangan dan memberi saran masukan
kepada Kasau untuk menentukan kebijakan selanjutnya
3) Strategi ketiga Mewujudkan sinergitas antara unit akuntasi kuasa
pengguna anggaran (UAKPA) dan unit akuntansi pengguna barang
(UAKPB) Adapun upaya yang dilakukan antara lain
a) Melaksanakan restrukturisasi pengelolaan administrasi simak
BMN dengan menempatkan operator Simak BMN dalam satu tempat tempat secara khusus (clustering) sehingga lebih fokus dalam
17
pengelolaanya khususnya untuk DIPA Satker Pusat
(1) Slogau Slogau mengusulkan pembentukan organisasi
pengelola Simak BMN DIPA Pusat ke Srenaau Karena DIPA
Pusat melibatkan banyak instansi maka perlu sentralisasi
dalam mekanisme pencatatanya sehingga sehingga mudah
dalam pemantauan khususnya terkait masalah TKTM
(2) Srenaau Srenaau dalam hal ini Paban II
melaksanakan pengkajian terkait usulan restrukturisasi
pengelola Simak DIPA Pusat untuk dapat dibahas dalam forum
Wanpor maupun Tiporsi
(3) Irjenau Irjenau memberikan pertimbangan terkait
restrukturisasi dihadapkan temuan di lapangan dan ketentuan
yang berlaku
b) Menyusun sistem operasional dan prosedur terkait kebijakan
pengelolaan Simak BMN di lingkungan TNI Angkatan Udara bersama-
sama dengan Diskuau Adapun tataran pelaksanaanya antara lain
(1) Slogau Slogau menyusun sistem operasional
prosedur (SOP) terkait pengelolaan Simak BMN dilingkungan
TNI Angkatan Udara SOP ini akan dijadikan pedoman
pelaksanaan sehingga terjadi kejelasan di lapangan dengan
disusunya SOP ini diharapkan terjadi keseragaman
pelaksanaan pengadministrasian Simak BMN di lingkungan
TNI Angkatan Udara
(2) Diskuau Diskuau menyusun kebijakan akuntansi
sesuai karakter TNI Angkayan Udara dengan melibatkan
Direktur Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Dirjen
Perbendaharaan kementrian keuangan
18
(3) Irjenau Irjenau memberikan pertimbangan dan saran
masukan terkait penyusunan SOP dan penyusunan Kebijakan
akuntansi di lingkungan TNI Angkatan Udara
4) Strategi Keempat Mewujudkan pelaksanaan mekanisme
rekonsiliasi laporan keuangan yang optimal Upaya-upaya yang perlu
dilaksanakan dan tataran pelaksanaanya antara lain
a) UAKPA melakukan kegiatan akuntansi dan pelaporan tingkat
satuan kerja serta melaksanakan rekonsiliasi dengan badan logistik
menyangkut laporan SIMAK BMN dan KPPN setempat secara
berkala setiap bulan
b) UAPPA-W melakukan kegiatan penggabungan laporan baik
keuangan maupun barang seluruh UAKPA yang berada dalam
wilayah kerjanya serta melaksanakan rekonsiliasi dengan badan
logistik mengenai laporan SIMAK BMN Kotama secara berkala sesuai
ketentuan yang ada
c) UAPPA-E1 melakukan kegiatan penggabungan laporan baik
keuangan maupun barang seluruh UAPPA-W yang berada di wilayah
kerjanya serta UAKPA yang langsung berada di bawahnya Selain
itu UAPPA-E1 juga melaksanakan rekonsiliasi dengan Paban
VISlogau terkait laporan SIMAK BMN sehingga laporan keuangan
Unit Organisasi yang berkualitas dapat terwujud
d) UAPA Unit Akuntansi Instansi pada tingkat Kementerian
NegaraLembaga (Pengguna Anggaran) yang melakukan kegiatan
penggabungan laporan baik keuangan maupun barang seluruh
UAPPA-E1 yang berada di bawahnya
e) UAKPB menyampaikan laporan BMN disertai CaLBMN beserta
ADK tiap semester dan tahunan ke Kantor Pelayanan Kekayaan
Negara dan Lelang (KPKNL) UAKPB melakukan rekonsiliasi
pemutakhiran data BMN dengan KPKNL setiap semester
19
f) UAKPA menyampaikan Laporan Keuangan beserta ADK
kepada UAPPA-W untuk digabungkan setelah dilakukan rekonsiliasi
dengan KPPN setiap bulan semester I dan tahunan Untuk
Laporan Keuangan Semester I dan Tahunan disertai dengan CaLK
g) UAKPB menyampaikan Laporan BMN disertai CaLBMN
beserta ADK ke UAPPB-W untuk digabungkan setiap semester dan
tahunan UAKPB Kantor Pusat menyampaikan Laporan BMN
beserta ADK ke UAPPB-E1 untuk digabungkan setiap Semester dan
Tahunan
Penutup
10 Kesimpulan Sebagai hasil akhir dari penulisan dan pembahasan naskah tentang
optimalisasi penyusunan laporan keuangan guna mewujudkan opini wajar tanpa
pengecualian dalam rangka mendukung tugas TNI Angkatan Udara ini maka penulis
dapat mengambil beberapa kesimpulan sebagai berikut
a Proses penyusunan laporan keuangan sampai kurun waktu 2017 dalam
perkembangannya belum sepenuhnya mampu menunjukkan laporan keuangan
yang berkualitas terlihat dari hasil laporan keuangan yang masih terdapat ketidak
sesuaian dalam pelaporan Simak dan Saiba yang berakibat pada didapatkanya
opini Wajar Dengan Pengecualian (WDP) yang diberikan oleh BPK
b Opini WDP yang diberikan BPK dimaksud harus memberikan stimulus
kepada pengelola keuangan dilingkungan kemhanTNI untuk mulai berbenah dan
memacu atas ketertinggalannya dalam hal mekanisme pengelolaan keuangan
negara Kondisi ini harus ditanggapi dengan positif oleh seluruh stake holder dan
dijadikan pintu masuk ke arah perubahan
c Dari temuan BPK terhadap laporan keuangan dimaksud didapat bahwa
mekanisme pelaporan dalam rangka pengungkapan pertanggungjawaban
keuangan di Lingkungan KemhanTNI termasuk TNI AU belum dapat
dipertanggungjawabkan hal ini terjadi antara lain oleh beberapa permasalahan
pertama kurangnya pengetahuan dan pemahaman baik dari pengelola anggaran
20
maupun pengelola barang dalam penyusunan laporan keuangan yang sesuai
dengan ketentuan kedua kurangnya komitmen pimpinan dalam pengelolaan
keuangan di lingkungan UO TNI AU ketiga kurangnya sinergitas antara unit
akuntasi kuasa pengguna anggaran (UAKPA) dan unit akuntansi pengguna barang
(UAKPB) keempat pelaksanaan mekanisme rekonsiliasi yang belum optimal
d Guna meningkatkan penyusunan Laporan Keuangan (LK) UO TNI Angkatan
Udara sebagai bagian dari LK Kemhan Perlu dilakukan upaya-upaya strategis
yaitu Upaya dan strategi peningkatan kualitas laporan keuangan TNI AU melalui
peningkatan pengetahuan dan pemahaman baik dari pengelola anggaran
komitmen pimpinan dalam pengelolaan keuangan negara mewujudkan optimalnya
pelaksanaan mekanisme rekonsiliasi antara Sistem Akuntansi Keuangan (SAK)
dan Sistem Informasi Manajemen Akuntansi Keuangan Barang Milik Negara
(SIMAK BMN) dan mampu menyumbangkan penyelesaian permasalahan LK
KemhanTNI dalam perbaikan terhadap opini WDP yang diberikan BPK RI
11 Saran Setelah membahas naskah tentang optimalisasi penyusunan laporan
keuangan guna mewujudkan opini wajar tanpa pengecualian dalam rangka mendukung tugas TNI
Angkatan Udara ini maka dapat penulis berikan saran yang antara lain
a Perlu upaya perbaikan-perbaikan sesuai rekomendasi yang diberikan oleh
BPK RI yang dilakukan oleh Kementrian Pertahanan yang salah satunya adalah
dengan membentuk tim yang mampu membimbing para operator Simak dan Saiba
untuk berkoordinasi dan konsultasi secara intensif dengan Kementerian Keuangan
dan instansi terkait dalam rangka menyelesaikan permasalahan tersebut
b Perlunya merevisi kurikulum pendidikan Korps keuangan dan Korps
Pembekalan khususnya pada bidang pengelolaan keuangan negara yang
disesuaikan dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP)
c Peran APIP perlu ditingkatkan dalam melaksanakan pengawasan
khususnya disaat melaksanakan review terhadap laporan keuangan dalam rangka
penyempurnaan penyusunan laporan keuangan TNI AU
21
12 Wusana kata Demikianlah penyusunan naskah tentang Optimalisasi
Penyusunan Laporan Keuangan Guna Mewujudkan Opini Wajar Tanpa Pengecualian
Dalam Rangka Mendukung Tugas TNI Angkatan Udara dibuat sebagai sumbangan
pemikiran dan bahan masukan bagi pimpinan dalam menentukan kebijakan lebih lanjut
Jakarta September 2018
22
UU Permen Keppres
Republik Indonesia 2004 Undang-Undang RI Nomor 34 Tahun 2004 Tentang Tentara Nasional Indonesia Jakarta Sekretariat Negara
Republik Indonesia 2004 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2004
Tentang Pemeriksaan Pengelolaan Dan Tanggung Jawab Keuangan Negara Jakarta Sekretariat Negara
Menkeu 2015 Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor
177PMK052015 Tentang Pedoman Penyusunan Dan Penyampaian Laporan Keuangan Kementerian NegaraLembaga Jakarta Kepala Biro Umum
Menhan 2016 Peraturan Menteri Pertahanan Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2016
Tentang Sistem Akuntansi Dan Pelaporan Keuangan Instansi Di Lingkungan Kementerian Pertahanan Dan Tentara Nasional Indonesia Jakarta
Kapusku 2015 Juklak Kapusku Kemhan No Juklak06aVII2015 tentang Perubahan
Penyusunan Lapku di Lingkungan Kemhan dan TNI Jakarta Buku Mursyidi 2013 Akuntansi Pemerintahan di Indonesia Refika Aditama Bandung h 59 RE Freeman Strategic Management A Stakeholders Approach Fitman Boston1984
h37 Internet httpsidmwikipediaorg
DAFTAR PUSTAKA
11
Optimalisasi Penyusunan Laporan Keuangan TNI AU
9 TNI AU dalam Penyusunan Laporan Keuangan yang diharapkan dan dapat
terwujud maka diperlukan jawaban yang mampu menjawab semua permasalahan yang
ada upaya optimalisasi penyusunan laporan keuangan TNI AU guna mewujudkan opini
wajar tanpa pengecualian dalam rangka mendukung tugas TNI AU yang dituangkan
melalui kebijakan strategi dan upaya-upaya sebagai berikut
a Kebijakan ldquoTerwujudnya Optimalisasi penyusunan laporan keuangan TNI
AU guna mewujudkan opini wajar tanpa pengecualian melalui peningkatkan
pengetahuan dan pemahaman baik dari pengelola anggaran maupun pengelola
barang dalam penyusunan laporan keuangan yang sesuai dengan ketentuan
mewujudkan komitmen pimpinan organisasi yang optimal mewujudkan sinergitas
antara unit akuntasi kuasa pengguna anggaran (UAKPA) dan unit akuntansi
pengguna barang (UAKPB) serta penetapan mekanisme rekonsiliasi antara SAK
dan SIMAK BMN guna mewujudkan opini wajar tanpa pengecualian dalam rangka
mendukung tugas TNI AU
b Strategi Berdasarkan arah kebijakan yang dirumuskan maka strategi
yang tepat adalah sebagai berikut
1) Strategi pertama Mewujudkan peningkatan pengetahuan dan
pemahaman baik dari pengelola anggaran maupun pengelola barang dalam
penyusunan laporan keuangan yang sesuai dengan ketentuan
2) Strategi kedua Mewujudkan komitmen pimpinan organisasi yang
optimal dengan verifikasi pembayaran dan akuntansi pembangunan serta
pengembangan
3) Strategi ketiga Mewujudkan sinergitas antara unit akuntasi kuasa
pengguna anggaran (UAKPA) dan unit akuntansi pengguna barang
(UAKPB)
12
4) Strategi keempat Mewujudkan pelaksanaan mekanisme rekonsiliasi
laporan keuangan lebih optimal dengan melaksanakan koordinasi
pembinaan dan pemutakhiran
c Upaya Berdasarkan kebijakan dan perumusan strategi yang telah
diuraikan di atas maka dapat disampaikan upaya-upaya dalam mengoptimalkan
penyusunan laporan keuangan guna mewujudkan opini wajar tanpa pengecualian
dalam rangka mendukung tugas TNI AU sebagai berikut
1) Strategi Pertama Mewujudkan peningkatan pengetahuan dan
pemahaman dari pengelola anggaran maupun pengelola barang dalam
penyusunan laporan keuangan yang sesuai dengan ketentuan Dalam
rangka pelaksanaan penyusunan laporan keuangan yang akuntabel di
lingkungan TNI AU diperlukan personel yang memiliki pengetahuan dan
pemahaman terkait penyusunan laporan keuangan Upaya-upaya yang
dapat dilaksanakan untuk mewujudkan tujuan dari strategi ini adalah
a) Pendidikan dan Latihan Keberhasilan kegiatan dalam
organisasi dapat dicapai dengan dukungan kualitas personel yang
baik Untuk pencapaian hal tersebut tentu saja tidak terlepas dari
upaya pengembangan dan peningkatan kapasitas dan kapabilitas
karena efektif dan efisiensinya suatu organisasi sangat tergantung
pada baik buruknya pengembangan personel dalam suatu organisasi
itu sendiri Adapun tataran pelaksanan diantaranya adalah
(1) Diskuau dan Slogau sebagai pembina profesi personel
yang mengawaki bidang akuntansi dan Simak BMN
melaksanakan pendataan personel yang selanjutnya secara
berjenjang mengusulkan personel untuk mengikuti pendidikan
latihan keahlian baik di dalam maupun di luar TNI AU yang titik
beratnya dalam rangka meningkatkan kemampuan di bidang
sistem pelaporan keuangan dan barang
(2) Disdikau menyusun program pendidikan dan program
latihan baik di dalam maupun di luar TNI AU dalam rangka
13
meningkatkan kualifikasi khusus personel pengelola keuangan
dan barang untuk dimasukkan dalam program pendidikan
(Prodik) TNI AU dan selanjutnya untuk dikoordinasikan dengan
staf perencanaan dan anggaran TNI Angkatan Udara agar
dibahas terkait pemenuhan anggarannya
(3) Srennaau merekapitulasi rencana anggaran pendidikan
keahlian yang dibutuhkan selanjutnya mengajukan rencana
anggaran pendidikan tersebut secara berjenjang ke Kemhan
melalui mekanisme RKA-KL untuk masuk dalam program dan
anggaran TNI AU
(4) Kemhan (Dirjen Renhan Kemhan)
(a) Merekapitulasi semua kebutuhan TNI AU
termasuk kebutuhan anggaran pendidikan beserta Unit
Organisasi lainya yang disususn menjadi RKA-KL
Kemhan TNI dan diajukan ke Kementrian keuangan
untuk dilaksanakan penelaahan
(b) Menyusun RKA-KL hasil penelaahan dengan
Dirjen Anggaran Kemkeu untuk diajukan ke DPR RI
dalam hal ini Komisi I selanjutnya untuk
dikoordinasikan dalam rapat pembahasan dengan
Komisi I DPR RI sebagai mitra kerja bidang pertahanan
untuk mendapat persetujuan atas program dan
anggaran yang telah disusun
b) Melaksanakan Bimbingan Teknis (Bimtek) dan Sosialisasi
Dalam upaya meningkatkan kualifikasi khusus bagi personel
keuangan dan Pengelola Simak BMN dalam penyusunan laporan
keuangan diperlukan kegiatan Bimtek maupun Kegiatan Sosialisisi
dalam bidang penyusunan laporan keuangan dan penyusunan
Laporan Simak BMN adapun tataran pelaksanaan diantaranya
adalah
14
(1) Diskuau dan Slogau sebagai pembina profesi personel
yang mengawaki bidang akuntansi dan Simak BMN secara
berjenjang mengusulkan kegiatan Bimtek dalam penyusunan
RKA-KL ke Srenaau
(2) Srenaau menelaah usulan rencana anggaran kegiatan
Bimtek baik yang diusulkan Diskuau maupun Slogau sesuai
bidangnya masing-masing selanjutnya mengajukan rencana
anggaran Bimtek dimaksud secara berjenjang ke Kemhan
melalui mekanisme RKA-KL untuk masuk dalam program dan
anggaran TNI AU
(3) Kemhan (Dirjen Renhan Kemhan)
(a) Mereviu dan merekapitulasi semua rencana
kebutuhan TNI AU termasuk anggaran Bimtek beserta
Unit Organisasi lainya yang disusun menjadi RKA-KL
Kemhan TNI dan diajukan ke Kementrian keuangan
untuk dilaksanakan penelaahan
(b) Menyusun RKA-KL hasil penelaahan dengan
Dirjen Anggaran Kemkeu untuk diajukan ke DPR RI
dalam hal ini Komisi I selanjutnya untuk
dikoordinasikan dalam rapat pembahasan dengan
Komisi I DPR RI sebagai mitra kerja bidang pertahanan
untuk mendapat persetujuan atas program dan
anggaran yang telah disusun Setelah semua usulan
disetujui maka pengusul dalah hal ini Diskuau dan
Slogau dapat merencanakan pelaksanaan kegiatan
Bimtek sesuai usulan dalam RKA-KL
2) Strategi kedua Mewujudkan Komitmen Pimpinan Organisasi yang
Optimal Komitmen merupakan sebuah perjanjian atau keterikatan untuk
melakukan sesuatu yang terbaik dalam suatu organisasi Komitmen
pimpinan dalam organisasi tergantung pada banyak pihak hal ini berarti
15
pimpinan tidak bekerja sendiri tetapi harus bekerja sama dengan orang lain
atau bawahannya Kerja sama harus ditunjukkan melalui keterlibatan
pimpinan dalam melaksanakan tugas pokoknya dengan mengarahkan
mempengaruhi mendorong bawahannya kearah berbagai tujuan dalam
organisasi termasuk dalam hal ini mendorong percepatan kualitas
pertanggungjawabab keuangan sebagai konsekuensi atas alokasi anggaran
yang diamanatkan ke UO TNI AU adapun upaya yang dilaksanakan adalah
a) Menetapkan kebijakan peningkatan kesejahteraan bagi
pengelola keuangan negara khususnya di lingkungan UO TNI AU
dengan mengaplikasikan standar biaya kompensasi pengelola
keuangan negara yang sudah disyahkan Peningkatan
kesejahteraan ini akan memotivasi kinerja pegawai dan akan menjadi
medan kerja yang menarik karena kondisi saat ini khususnya
pengelola Simak BMN selain kemampuan mereka belum maksimal
juga motivasi untuk menjadi pengelola Simak BMN sangat rendah
bahkan banyak anggota yang sengaja atas kemauan pribadi untuk
pindah tugas di luar pengelola Simak BMN untuk itu komitmen
pimpinan dalam bentuk perhatian dalam rangka memotivasi dan
menganggap penting pekerjaan yang mereka lakukan sangat
diperlukan Adapun tataran pelaksanaannya antara lain
(1) Slogau dan Diskuau mengajukan kompensasi
Pengelola Keuangan Negara sesuai indek sebagaimana
tertuang dalam standar biaya khusus (SBK) yang telah
ditetapkan Menteri Keuangan
(2) Srenaau menelaah usulan rencana anggaran dan
sedapat mungkin memenuhi kebutuhan biaya sesuai standar
sebagai bentuk pengakuan pentingnya tugas dan peran
mereka selanjutnya mengajukan rencana anggaran dimaksud
secara berjenjang ke Kemhan melalui mekanisme RKA-KL
untuk masuk dalam program dan anggaran TNI AU
16
(3) Kemhan (Dirjen Renhan Kemhan) mereviu dan
merekapitulasi semua rencana kebutuhan TNI AU termasuk
anggaran kompensasi untuk pengelola keuangan serta
pengelola Simak BMN bersama Unit Organisasi lainya yang
disusun menjadi RKA-KL Kemhan TNI dan diajukan ke
Kementrian keuangan untuk dilaksanakan penelaahan
b) Membuat perjanjian kinerja sesuai tugas dan fungsinya
masing-masing terkait pengelolaan keuangan negara Adapun
tataran pelaksanaanya adalah
(1) Kasau Kasau memerintahkan semua pemangku
kepentingan yang terlibat dalam pengelolaan keuangan negara
membuat perjanjian kinerja dan menetapkan target kinerja atas
suber daya yang dimiliki jika target dimaksud tidak dapat
dicapai maka akan dijadikan penilaian kinerja satuannya dan
dijadikan dasar penetapan kebijakan selanjutnya
(2) Srenaau Slogau Disadaau Diskuau membuat
perjanjian kinerja atas target kinerja sesuai tugas dan
fungsinnya masing-masing terkait sistem penyusunan laporan
keuangan dilingkungan TNI AU
(3) Irjenau melaksanakan pengawasan atas perjanjian
kinerja dan melakukan penilaian terhadap upaya-upaya yang
dilakukan masing-masing pemangku kepentingan dalam
penyusunan laporan keuangan dan memberi saran masukan
kepada Kasau untuk menentukan kebijakan selanjutnya
3) Strategi ketiga Mewujudkan sinergitas antara unit akuntasi kuasa
pengguna anggaran (UAKPA) dan unit akuntansi pengguna barang
(UAKPB) Adapun upaya yang dilakukan antara lain
a) Melaksanakan restrukturisasi pengelolaan administrasi simak
BMN dengan menempatkan operator Simak BMN dalam satu tempat tempat secara khusus (clustering) sehingga lebih fokus dalam
17
pengelolaanya khususnya untuk DIPA Satker Pusat
(1) Slogau Slogau mengusulkan pembentukan organisasi
pengelola Simak BMN DIPA Pusat ke Srenaau Karena DIPA
Pusat melibatkan banyak instansi maka perlu sentralisasi
dalam mekanisme pencatatanya sehingga sehingga mudah
dalam pemantauan khususnya terkait masalah TKTM
(2) Srenaau Srenaau dalam hal ini Paban II
melaksanakan pengkajian terkait usulan restrukturisasi
pengelola Simak DIPA Pusat untuk dapat dibahas dalam forum
Wanpor maupun Tiporsi
(3) Irjenau Irjenau memberikan pertimbangan terkait
restrukturisasi dihadapkan temuan di lapangan dan ketentuan
yang berlaku
b) Menyusun sistem operasional dan prosedur terkait kebijakan
pengelolaan Simak BMN di lingkungan TNI Angkatan Udara bersama-
sama dengan Diskuau Adapun tataran pelaksanaanya antara lain
(1) Slogau Slogau menyusun sistem operasional
prosedur (SOP) terkait pengelolaan Simak BMN dilingkungan
TNI Angkatan Udara SOP ini akan dijadikan pedoman
pelaksanaan sehingga terjadi kejelasan di lapangan dengan
disusunya SOP ini diharapkan terjadi keseragaman
pelaksanaan pengadministrasian Simak BMN di lingkungan
TNI Angkatan Udara
(2) Diskuau Diskuau menyusun kebijakan akuntansi
sesuai karakter TNI Angkayan Udara dengan melibatkan
Direktur Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Dirjen
Perbendaharaan kementrian keuangan
18
(3) Irjenau Irjenau memberikan pertimbangan dan saran
masukan terkait penyusunan SOP dan penyusunan Kebijakan
akuntansi di lingkungan TNI Angkatan Udara
4) Strategi Keempat Mewujudkan pelaksanaan mekanisme
rekonsiliasi laporan keuangan yang optimal Upaya-upaya yang perlu
dilaksanakan dan tataran pelaksanaanya antara lain
a) UAKPA melakukan kegiatan akuntansi dan pelaporan tingkat
satuan kerja serta melaksanakan rekonsiliasi dengan badan logistik
menyangkut laporan SIMAK BMN dan KPPN setempat secara
berkala setiap bulan
b) UAPPA-W melakukan kegiatan penggabungan laporan baik
keuangan maupun barang seluruh UAKPA yang berada dalam
wilayah kerjanya serta melaksanakan rekonsiliasi dengan badan
logistik mengenai laporan SIMAK BMN Kotama secara berkala sesuai
ketentuan yang ada
c) UAPPA-E1 melakukan kegiatan penggabungan laporan baik
keuangan maupun barang seluruh UAPPA-W yang berada di wilayah
kerjanya serta UAKPA yang langsung berada di bawahnya Selain
itu UAPPA-E1 juga melaksanakan rekonsiliasi dengan Paban
VISlogau terkait laporan SIMAK BMN sehingga laporan keuangan
Unit Organisasi yang berkualitas dapat terwujud
d) UAPA Unit Akuntansi Instansi pada tingkat Kementerian
NegaraLembaga (Pengguna Anggaran) yang melakukan kegiatan
penggabungan laporan baik keuangan maupun barang seluruh
UAPPA-E1 yang berada di bawahnya
e) UAKPB menyampaikan laporan BMN disertai CaLBMN beserta
ADK tiap semester dan tahunan ke Kantor Pelayanan Kekayaan
Negara dan Lelang (KPKNL) UAKPB melakukan rekonsiliasi
pemutakhiran data BMN dengan KPKNL setiap semester
19
f) UAKPA menyampaikan Laporan Keuangan beserta ADK
kepada UAPPA-W untuk digabungkan setelah dilakukan rekonsiliasi
dengan KPPN setiap bulan semester I dan tahunan Untuk
Laporan Keuangan Semester I dan Tahunan disertai dengan CaLK
g) UAKPB menyampaikan Laporan BMN disertai CaLBMN
beserta ADK ke UAPPB-W untuk digabungkan setiap semester dan
tahunan UAKPB Kantor Pusat menyampaikan Laporan BMN
beserta ADK ke UAPPB-E1 untuk digabungkan setiap Semester dan
Tahunan
Penutup
10 Kesimpulan Sebagai hasil akhir dari penulisan dan pembahasan naskah tentang
optimalisasi penyusunan laporan keuangan guna mewujudkan opini wajar tanpa
pengecualian dalam rangka mendukung tugas TNI Angkatan Udara ini maka penulis
dapat mengambil beberapa kesimpulan sebagai berikut
a Proses penyusunan laporan keuangan sampai kurun waktu 2017 dalam
perkembangannya belum sepenuhnya mampu menunjukkan laporan keuangan
yang berkualitas terlihat dari hasil laporan keuangan yang masih terdapat ketidak
sesuaian dalam pelaporan Simak dan Saiba yang berakibat pada didapatkanya
opini Wajar Dengan Pengecualian (WDP) yang diberikan oleh BPK
b Opini WDP yang diberikan BPK dimaksud harus memberikan stimulus
kepada pengelola keuangan dilingkungan kemhanTNI untuk mulai berbenah dan
memacu atas ketertinggalannya dalam hal mekanisme pengelolaan keuangan
negara Kondisi ini harus ditanggapi dengan positif oleh seluruh stake holder dan
dijadikan pintu masuk ke arah perubahan
c Dari temuan BPK terhadap laporan keuangan dimaksud didapat bahwa
mekanisme pelaporan dalam rangka pengungkapan pertanggungjawaban
keuangan di Lingkungan KemhanTNI termasuk TNI AU belum dapat
dipertanggungjawabkan hal ini terjadi antara lain oleh beberapa permasalahan
pertama kurangnya pengetahuan dan pemahaman baik dari pengelola anggaran
20
maupun pengelola barang dalam penyusunan laporan keuangan yang sesuai
dengan ketentuan kedua kurangnya komitmen pimpinan dalam pengelolaan
keuangan di lingkungan UO TNI AU ketiga kurangnya sinergitas antara unit
akuntasi kuasa pengguna anggaran (UAKPA) dan unit akuntansi pengguna barang
(UAKPB) keempat pelaksanaan mekanisme rekonsiliasi yang belum optimal
d Guna meningkatkan penyusunan Laporan Keuangan (LK) UO TNI Angkatan
Udara sebagai bagian dari LK Kemhan Perlu dilakukan upaya-upaya strategis
yaitu Upaya dan strategi peningkatan kualitas laporan keuangan TNI AU melalui
peningkatan pengetahuan dan pemahaman baik dari pengelola anggaran
komitmen pimpinan dalam pengelolaan keuangan negara mewujudkan optimalnya
pelaksanaan mekanisme rekonsiliasi antara Sistem Akuntansi Keuangan (SAK)
dan Sistem Informasi Manajemen Akuntansi Keuangan Barang Milik Negara
(SIMAK BMN) dan mampu menyumbangkan penyelesaian permasalahan LK
KemhanTNI dalam perbaikan terhadap opini WDP yang diberikan BPK RI
11 Saran Setelah membahas naskah tentang optimalisasi penyusunan laporan
keuangan guna mewujudkan opini wajar tanpa pengecualian dalam rangka mendukung tugas TNI
Angkatan Udara ini maka dapat penulis berikan saran yang antara lain
a Perlu upaya perbaikan-perbaikan sesuai rekomendasi yang diberikan oleh
BPK RI yang dilakukan oleh Kementrian Pertahanan yang salah satunya adalah
dengan membentuk tim yang mampu membimbing para operator Simak dan Saiba
untuk berkoordinasi dan konsultasi secara intensif dengan Kementerian Keuangan
dan instansi terkait dalam rangka menyelesaikan permasalahan tersebut
b Perlunya merevisi kurikulum pendidikan Korps keuangan dan Korps
Pembekalan khususnya pada bidang pengelolaan keuangan negara yang
disesuaikan dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP)
c Peran APIP perlu ditingkatkan dalam melaksanakan pengawasan
khususnya disaat melaksanakan review terhadap laporan keuangan dalam rangka
penyempurnaan penyusunan laporan keuangan TNI AU
21
12 Wusana kata Demikianlah penyusunan naskah tentang Optimalisasi
Penyusunan Laporan Keuangan Guna Mewujudkan Opini Wajar Tanpa Pengecualian
Dalam Rangka Mendukung Tugas TNI Angkatan Udara dibuat sebagai sumbangan
pemikiran dan bahan masukan bagi pimpinan dalam menentukan kebijakan lebih lanjut
Jakarta September 2018
22
UU Permen Keppres
Republik Indonesia 2004 Undang-Undang RI Nomor 34 Tahun 2004 Tentang Tentara Nasional Indonesia Jakarta Sekretariat Negara
Republik Indonesia 2004 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2004
Tentang Pemeriksaan Pengelolaan Dan Tanggung Jawab Keuangan Negara Jakarta Sekretariat Negara
Menkeu 2015 Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor
177PMK052015 Tentang Pedoman Penyusunan Dan Penyampaian Laporan Keuangan Kementerian NegaraLembaga Jakarta Kepala Biro Umum
Menhan 2016 Peraturan Menteri Pertahanan Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2016
Tentang Sistem Akuntansi Dan Pelaporan Keuangan Instansi Di Lingkungan Kementerian Pertahanan Dan Tentara Nasional Indonesia Jakarta
Kapusku 2015 Juklak Kapusku Kemhan No Juklak06aVII2015 tentang Perubahan
Penyusunan Lapku di Lingkungan Kemhan dan TNI Jakarta Buku Mursyidi 2013 Akuntansi Pemerintahan di Indonesia Refika Aditama Bandung h 59 RE Freeman Strategic Management A Stakeholders Approach Fitman Boston1984
h37 Internet httpsidmwikipediaorg
DAFTAR PUSTAKA
12
4) Strategi keempat Mewujudkan pelaksanaan mekanisme rekonsiliasi
laporan keuangan lebih optimal dengan melaksanakan koordinasi
pembinaan dan pemutakhiran
c Upaya Berdasarkan kebijakan dan perumusan strategi yang telah
diuraikan di atas maka dapat disampaikan upaya-upaya dalam mengoptimalkan
penyusunan laporan keuangan guna mewujudkan opini wajar tanpa pengecualian
dalam rangka mendukung tugas TNI AU sebagai berikut
1) Strategi Pertama Mewujudkan peningkatan pengetahuan dan
pemahaman dari pengelola anggaran maupun pengelola barang dalam
penyusunan laporan keuangan yang sesuai dengan ketentuan Dalam
rangka pelaksanaan penyusunan laporan keuangan yang akuntabel di
lingkungan TNI AU diperlukan personel yang memiliki pengetahuan dan
pemahaman terkait penyusunan laporan keuangan Upaya-upaya yang
dapat dilaksanakan untuk mewujudkan tujuan dari strategi ini adalah
a) Pendidikan dan Latihan Keberhasilan kegiatan dalam
organisasi dapat dicapai dengan dukungan kualitas personel yang
baik Untuk pencapaian hal tersebut tentu saja tidak terlepas dari
upaya pengembangan dan peningkatan kapasitas dan kapabilitas
karena efektif dan efisiensinya suatu organisasi sangat tergantung
pada baik buruknya pengembangan personel dalam suatu organisasi
itu sendiri Adapun tataran pelaksanan diantaranya adalah
(1) Diskuau dan Slogau sebagai pembina profesi personel
yang mengawaki bidang akuntansi dan Simak BMN
melaksanakan pendataan personel yang selanjutnya secara
berjenjang mengusulkan personel untuk mengikuti pendidikan
latihan keahlian baik di dalam maupun di luar TNI AU yang titik
beratnya dalam rangka meningkatkan kemampuan di bidang
sistem pelaporan keuangan dan barang
(2) Disdikau menyusun program pendidikan dan program
latihan baik di dalam maupun di luar TNI AU dalam rangka
13
meningkatkan kualifikasi khusus personel pengelola keuangan
dan barang untuk dimasukkan dalam program pendidikan
(Prodik) TNI AU dan selanjutnya untuk dikoordinasikan dengan
staf perencanaan dan anggaran TNI Angkatan Udara agar
dibahas terkait pemenuhan anggarannya
(3) Srennaau merekapitulasi rencana anggaran pendidikan
keahlian yang dibutuhkan selanjutnya mengajukan rencana
anggaran pendidikan tersebut secara berjenjang ke Kemhan
melalui mekanisme RKA-KL untuk masuk dalam program dan
anggaran TNI AU
(4) Kemhan (Dirjen Renhan Kemhan)
(a) Merekapitulasi semua kebutuhan TNI AU
termasuk kebutuhan anggaran pendidikan beserta Unit
Organisasi lainya yang disususn menjadi RKA-KL
Kemhan TNI dan diajukan ke Kementrian keuangan
untuk dilaksanakan penelaahan
(b) Menyusun RKA-KL hasil penelaahan dengan
Dirjen Anggaran Kemkeu untuk diajukan ke DPR RI
dalam hal ini Komisi I selanjutnya untuk
dikoordinasikan dalam rapat pembahasan dengan
Komisi I DPR RI sebagai mitra kerja bidang pertahanan
untuk mendapat persetujuan atas program dan
anggaran yang telah disusun
b) Melaksanakan Bimbingan Teknis (Bimtek) dan Sosialisasi
Dalam upaya meningkatkan kualifikasi khusus bagi personel
keuangan dan Pengelola Simak BMN dalam penyusunan laporan
keuangan diperlukan kegiatan Bimtek maupun Kegiatan Sosialisisi
dalam bidang penyusunan laporan keuangan dan penyusunan
Laporan Simak BMN adapun tataran pelaksanaan diantaranya
adalah
14
(1) Diskuau dan Slogau sebagai pembina profesi personel
yang mengawaki bidang akuntansi dan Simak BMN secara
berjenjang mengusulkan kegiatan Bimtek dalam penyusunan
RKA-KL ke Srenaau
(2) Srenaau menelaah usulan rencana anggaran kegiatan
Bimtek baik yang diusulkan Diskuau maupun Slogau sesuai
bidangnya masing-masing selanjutnya mengajukan rencana
anggaran Bimtek dimaksud secara berjenjang ke Kemhan
melalui mekanisme RKA-KL untuk masuk dalam program dan
anggaran TNI AU
(3) Kemhan (Dirjen Renhan Kemhan)
(a) Mereviu dan merekapitulasi semua rencana
kebutuhan TNI AU termasuk anggaran Bimtek beserta
Unit Organisasi lainya yang disusun menjadi RKA-KL
Kemhan TNI dan diajukan ke Kementrian keuangan
untuk dilaksanakan penelaahan
(b) Menyusun RKA-KL hasil penelaahan dengan
Dirjen Anggaran Kemkeu untuk diajukan ke DPR RI
dalam hal ini Komisi I selanjutnya untuk
dikoordinasikan dalam rapat pembahasan dengan
Komisi I DPR RI sebagai mitra kerja bidang pertahanan
untuk mendapat persetujuan atas program dan
anggaran yang telah disusun Setelah semua usulan
disetujui maka pengusul dalah hal ini Diskuau dan
Slogau dapat merencanakan pelaksanaan kegiatan
Bimtek sesuai usulan dalam RKA-KL
2) Strategi kedua Mewujudkan Komitmen Pimpinan Organisasi yang
Optimal Komitmen merupakan sebuah perjanjian atau keterikatan untuk
melakukan sesuatu yang terbaik dalam suatu organisasi Komitmen
pimpinan dalam organisasi tergantung pada banyak pihak hal ini berarti
15
pimpinan tidak bekerja sendiri tetapi harus bekerja sama dengan orang lain
atau bawahannya Kerja sama harus ditunjukkan melalui keterlibatan
pimpinan dalam melaksanakan tugas pokoknya dengan mengarahkan
mempengaruhi mendorong bawahannya kearah berbagai tujuan dalam
organisasi termasuk dalam hal ini mendorong percepatan kualitas
pertanggungjawabab keuangan sebagai konsekuensi atas alokasi anggaran
yang diamanatkan ke UO TNI AU adapun upaya yang dilaksanakan adalah
a) Menetapkan kebijakan peningkatan kesejahteraan bagi
pengelola keuangan negara khususnya di lingkungan UO TNI AU
dengan mengaplikasikan standar biaya kompensasi pengelola
keuangan negara yang sudah disyahkan Peningkatan
kesejahteraan ini akan memotivasi kinerja pegawai dan akan menjadi
medan kerja yang menarik karena kondisi saat ini khususnya
pengelola Simak BMN selain kemampuan mereka belum maksimal
juga motivasi untuk menjadi pengelola Simak BMN sangat rendah
bahkan banyak anggota yang sengaja atas kemauan pribadi untuk
pindah tugas di luar pengelola Simak BMN untuk itu komitmen
pimpinan dalam bentuk perhatian dalam rangka memotivasi dan
menganggap penting pekerjaan yang mereka lakukan sangat
diperlukan Adapun tataran pelaksanaannya antara lain
(1) Slogau dan Diskuau mengajukan kompensasi
Pengelola Keuangan Negara sesuai indek sebagaimana
tertuang dalam standar biaya khusus (SBK) yang telah
ditetapkan Menteri Keuangan
(2) Srenaau menelaah usulan rencana anggaran dan
sedapat mungkin memenuhi kebutuhan biaya sesuai standar
sebagai bentuk pengakuan pentingnya tugas dan peran
mereka selanjutnya mengajukan rencana anggaran dimaksud
secara berjenjang ke Kemhan melalui mekanisme RKA-KL
untuk masuk dalam program dan anggaran TNI AU
16
(3) Kemhan (Dirjen Renhan Kemhan) mereviu dan
merekapitulasi semua rencana kebutuhan TNI AU termasuk
anggaran kompensasi untuk pengelola keuangan serta
pengelola Simak BMN bersama Unit Organisasi lainya yang
disusun menjadi RKA-KL Kemhan TNI dan diajukan ke
Kementrian keuangan untuk dilaksanakan penelaahan
b) Membuat perjanjian kinerja sesuai tugas dan fungsinya
masing-masing terkait pengelolaan keuangan negara Adapun
tataran pelaksanaanya adalah
(1) Kasau Kasau memerintahkan semua pemangku
kepentingan yang terlibat dalam pengelolaan keuangan negara
membuat perjanjian kinerja dan menetapkan target kinerja atas
suber daya yang dimiliki jika target dimaksud tidak dapat
dicapai maka akan dijadikan penilaian kinerja satuannya dan
dijadikan dasar penetapan kebijakan selanjutnya
(2) Srenaau Slogau Disadaau Diskuau membuat
perjanjian kinerja atas target kinerja sesuai tugas dan
fungsinnya masing-masing terkait sistem penyusunan laporan
keuangan dilingkungan TNI AU
(3) Irjenau melaksanakan pengawasan atas perjanjian
kinerja dan melakukan penilaian terhadap upaya-upaya yang
dilakukan masing-masing pemangku kepentingan dalam
penyusunan laporan keuangan dan memberi saran masukan
kepada Kasau untuk menentukan kebijakan selanjutnya
3) Strategi ketiga Mewujudkan sinergitas antara unit akuntasi kuasa
pengguna anggaran (UAKPA) dan unit akuntansi pengguna barang
(UAKPB) Adapun upaya yang dilakukan antara lain
a) Melaksanakan restrukturisasi pengelolaan administrasi simak
BMN dengan menempatkan operator Simak BMN dalam satu tempat tempat secara khusus (clustering) sehingga lebih fokus dalam
17
pengelolaanya khususnya untuk DIPA Satker Pusat
(1) Slogau Slogau mengusulkan pembentukan organisasi
pengelola Simak BMN DIPA Pusat ke Srenaau Karena DIPA
Pusat melibatkan banyak instansi maka perlu sentralisasi
dalam mekanisme pencatatanya sehingga sehingga mudah
dalam pemantauan khususnya terkait masalah TKTM
(2) Srenaau Srenaau dalam hal ini Paban II
melaksanakan pengkajian terkait usulan restrukturisasi
pengelola Simak DIPA Pusat untuk dapat dibahas dalam forum
Wanpor maupun Tiporsi
(3) Irjenau Irjenau memberikan pertimbangan terkait
restrukturisasi dihadapkan temuan di lapangan dan ketentuan
yang berlaku
b) Menyusun sistem operasional dan prosedur terkait kebijakan
pengelolaan Simak BMN di lingkungan TNI Angkatan Udara bersama-
sama dengan Diskuau Adapun tataran pelaksanaanya antara lain
(1) Slogau Slogau menyusun sistem operasional
prosedur (SOP) terkait pengelolaan Simak BMN dilingkungan
TNI Angkatan Udara SOP ini akan dijadikan pedoman
pelaksanaan sehingga terjadi kejelasan di lapangan dengan
disusunya SOP ini diharapkan terjadi keseragaman
pelaksanaan pengadministrasian Simak BMN di lingkungan
TNI Angkatan Udara
(2) Diskuau Diskuau menyusun kebijakan akuntansi
sesuai karakter TNI Angkayan Udara dengan melibatkan
Direktur Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Dirjen
Perbendaharaan kementrian keuangan
18
(3) Irjenau Irjenau memberikan pertimbangan dan saran
masukan terkait penyusunan SOP dan penyusunan Kebijakan
akuntansi di lingkungan TNI Angkatan Udara
4) Strategi Keempat Mewujudkan pelaksanaan mekanisme
rekonsiliasi laporan keuangan yang optimal Upaya-upaya yang perlu
dilaksanakan dan tataran pelaksanaanya antara lain
a) UAKPA melakukan kegiatan akuntansi dan pelaporan tingkat
satuan kerja serta melaksanakan rekonsiliasi dengan badan logistik
menyangkut laporan SIMAK BMN dan KPPN setempat secara
berkala setiap bulan
b) UAPPA-W melakukan kegiatan penggabungan laporan baik
keuangan maupun barang seluruh UAKPA yang berada dalam
wilayah kerjanya serta melaksanakan rekonsiliasi dengan badan
logistik mengenai laporan SIMAK BMN Kotama secara berkala sesuai
ketentuan yang ada
c) UAPPA-E1 melakukan kegiatan penggabungan laporan baik
keuangan maupun barang seluruh UAPPA-W yang berada di wilayah
kerjanya serta UAKPA yang langsung berada di bawahnya Selain
itu UAPPA-E1 juga melaksanakan rekonsiliasi dengan Paban
VISlogau terkait laporan SIMAK BMN sehingga laporan keuangan
Unit Organisasi yang berkualitas dapat terwujud
d) UAPA Unit Akuntansi Instansi pada tingkat Kementerian
NegaraLembaga (Pengguna Anggaran) yang melakukan kegiatan
penggabungan laporan baik keuangan maupun barang seluruh
UAPPA-E1 yang berada di bawahnya
e) UAKPB menyampaikan laporan BMN disertai CaLBMN beserta
ADK tiap semester dan tahunan ke Kantor Pelayanan Kekayaan
Negara dan Lelang (KPKNL) UAKPB melakukan rekonsiliasi
pemutakhiran data BMN dengan KPKNL setiap semester
19
f) UAKPA menyampaikan Laporan Keuangan beserta ADK
kepada UAPPA-W untuk digabungkan setelah dilakukan rekonsiliasi
dengan KPPN setiap bulan semester I dan tahunan Untuk
Laporan Keuangan Semester I dan Tahunan disertai dengan CaLK
g) UAKPB menyampaikan Laporan BMN disertai CaLBMN
beserta ADK ke UAPPB-W untuk digabungkan setiap semester dan
tahunan UAKPB Kantor Pusat menyampaikan Laporan BMN
beserta ADK ke UAPPB-E1 untuk digabungkan setiap Semester dan
Tahunan
Penutup
10 Kesimpulan Sebagai hasil akhir dari penulisan dan pembahasan naskah tentang
optimalisasi penyusunan laporan keuangan guna mewujudkan opini wajar tanpa
pengecualian dalam rangka mendukung tugas TNI Angkatan Udara ini maka penulis
dapat mengambil beberapa kesimpulan sebagai berikut
a Proses penyusunan laporan keuangan sampai kurun waktu 2017 dalam
perkembangannya belum sepenuhnya mampu menunjukkan laporan keuangan
yang berkualitas terlihat dari hasil laporan keuangan yang masih terdapat ketidak
sesuaian dalam pelaporan Simak dan Saiba yang berakibat pada didapatkanya
opini Wajar Dengan Pengecualian (WDP) yang diberikan oleh BPK
b Opini WDP yang diberikan BPK dimaksud harus memberikan stimulus
kepada pengelola keuangan dilingkungan kemhanTNI untuk mulai berbenah dan
memacu atas ketertinggalannya dalam hal mekanisme pengelolaan keuangan
negara Kondisi ini harus ditanggapi dengan positif oleh seluruh stake holder dan
dijadikan pintu masuk ke arah perubahan
c Dari temuan BPK terhadap laporan keuangan dimaksud didapat bahwa
mekanisme pelaporan dalam rangka pengungkapan pertanggungjawaban
keuangan di Lingkungan KemhanTNI termasuk TNI AU belum dapat
dipertanggungjawabkan hal ini terjadi antara lain oleh beberapa permasalahan
pertama kurangnya pengetahuan dan pemahaman baik dari pengelola anggaran
20
maupun pengelola barang dalam penyusunan laporan keuangan yang sesuai
dengan ketentuan kedua kurangnya komitmen pimpinan dalam pengelolaan
keuangan di lingkungan UO TNI AU ketiga kurangnya sinergitas antara unit
akuntasi kuasa pengguna anggaran (UAKPA) dan unit akuntansi pengguna barang
(UAKPB) keempat pelaksanaan mekanisme rekonsiliasi yang belum optimal
d Guna meningkatkan penyusunan Laporan Keuangan (LK) UO TNI Angkatan
Udara sebagai bagian dari LK Kemhan Perlu dilakukan upaya-upaya strategis
yaitu Upaya dan strategi peningkatan kualitas laporan keuangan TNI AU melalui
peningkatan pengetahuan dan pemahaman baik dari pengelola anggaran
komitmen pimpinan dalam pengelolaan keuangan negara mewujudkan optimalnya
pelaksanaan mekanisme rekonsiliasi antara Sistem Akuntansi Keuangan (SAK)
dan Sistem Informasi Manajemen Akuntansi Keuangan Barang Milik Negara
(SIMAK BMN) dan mampu menyumbangkan penyelesaian permasalahan LK
KemhanTNI dalam perbaikan terhadap opini WDP yang diberikan BPK RI
11 Saran Setelah membahas naskah tentang optimalisasi penyusunan laporan
keuangan guna mewujudkan opini wajar tanpa pengecualian dalam rangka mendukung tugas TNI
Angkatan Udara ini maka dapat penulis berikan saran yang antara lain
a Perlu upaya perbaikan-perbaikan sesuai rekomendasi yang diberikan oleh
BPK RI yang dilakukan oleh Kementrian Pertahanan yang salah satunya adalah
dengan membentuk tim yang mampu membimbing para operator Simak dan Saiba
untuk berkoordinasi dan konsultasi secara intensif dengan Kementerian Keuangan
dan instansi terkait dalam rangka menyelesaikan permasalahan tersebut
b Perlunya merevisi kurikulum pendidikan Korps keuangan dan Korps
Pembekalan khususnya pada bidang pengelolaan keuangan negara yang
disesuaikan dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP)
c Peran APIP perlu ditingkatkan dalam melaksanakan pengawasan
khususnya disaat melaksanakan review terhadap laporan keuangan dalam rangka
penyempurnaan penyusunan laporan keuangan TNI AU
21
12 Wusana kata Demikianlah penyusunan naskah tentang Optimalisasi
Penyusunan Laporan Keuangan Guna Mewujudkan Opini Wajar Tanpa Pengecualian
Dalam Rangka Mendukung Tugas TNI Angkatan Udara dibuat sebagai sumbangan
pemikiran dan bahan masukan bagi pimpinan dalam menentukan kebijakan lebih lanjut
Jakarta September 2018
22
UU Permen Keppres
Republik Indonesia 2004 Undang-Undang RI Nomor 34 Tahun 2004 Tentang Tentara Nasional Indonesia Jakarta Sekretariat Negara
Republik Indonesia 2004 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2004
Tentang Pemeriksaan Pengelolaan Dan Tanggung Jawab Keuangan Negara Jakarta Sekretariat Negara
Menkeu 2015 Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor
177PMK052015 Tentang Pedoman Penyusunan Dan Penyampaian Laporan Keuangan Kementerian NegaraLembaga Jakarta Kepala Biro Umum
Menhan 2016 Peraturan Menteri Pertahanan Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2016
Tentang Sistem Akuntansi Dan Pelaporan Keuangan Instansi Di Lingkungan Kementerian Pertahanan Dan Tentara Nasional Indonesia Jakarta
Kapusku 2015 Juklak Kapusku Kemhan No Juklak06aVII2015 tentang Perubahan
Penyusunan Lapku di Lingkungan Kemhan dan TNI Jakarta Buku Mursyidi 2013 Akuntansi Pemerintahan di Indonesia Refika Aditama Bandung h 59 RE Freeman Strategic Management A Stakeholders Approach Fitman Boston1984
h37 Internet httpsidmwikipediaorg
DAFTAR PUSTAKA
13
meningkatkan kualifikasi khusus personel pengelola keuangan
dan barang untuk dimasukkan dalam program pendidikan
(Prodik) TNI AU dan selanjutnya untuk dikoordinasikan dengan
staf perencanaan dan anggaran TNI Angkatan Udara agar
dibahas terkait pemenuhan anggarannya
(3) Srennaau merekapitulasi rencana anggaran pendidikan
keahlian yang dibutuhkan selanjutnya mengajukan rencana
anggaran pendidikan tersebut secara berjenjang ke Kemhan
melalui mekanisme RKA-KL untuk masuk dalam program dan
anggaran TNI AU
(4) Kemhan (Dirjen Renhan Kemhan)
(a) Merekapitulasi semua kebutuhan TNI AU
termasuk kebutuhan anggaran pendidikan beserta Unit
Organisasi lainya yang disususn menjadi RKA-KL
Kemhan TNI dan diajukan ke Kementrian keuangan
untuk dilaksanakan penelaahan
(b) Menyusun RKA-KL hasil penelaahan dengan
Dirjen Anggaran Kemkeu untuk diajukan ke DPR RI
dalam hal ini Komisi I selanjutnya untuk
dikoordinasikan dalam rapat pembahasan dengan
Komisi I DPR RI sebagai mitra kerja bidang pertahanan
untuk mendapat persetujuan atas program dan
anggaran yang telah disusun
b) Melaksanakan Bimbingan Teknis (Bimtek) dan Sosialisasi
Dalam upaya meningkatkan kualifikasi khusus bagi personel
keuangan dan Pengelola Simak BMN dalam penyusunan laporan
keuangan diperlukan kegiatan Bimtek maupun Kegiatan Sosialisisi
dalam bidang penyusunan laporan keuangan dan penyusunan
Laporan Simak BMN adapun tataran pelaksanaan diantaranya
adalah
14
(1) Diskuau dan Slogau sebagai pembina profesi personel
yang mengawaki bidang akuntansi dan Simak BMN secara
berjenjang mengusulkan kegiatan Bimtek dalam penyusunan
RKA-KL ke Srenaau
(2) Srenaau menelaah usulan rencana anggaran kegiatan
Bimtek baik yang diusulkan Diskuau maupun Slogau sesuai
bidangnya masing-masing selanjutnya mengajukan rencana
anggaran Bimtek dimaksud secara berjenjang ke Kemhan
melalui mekanisme RKA-KL untuk masuk dalam program dan
anggaran TNI AU
(3) Kemhan (Dirjen Renhan Kemhan)
(a) Mereviu dan merekapitulasi semua rencana
kebutuhan TNI AU termasuk anggaran Bimtek beserta
Unit Organisasi lainya yang disusun menjadi RKA-KL
Kemhan TNI dan diajukan ke Kementrian keuangan
untuk dilaksanakan penelaahan
(b) Menyusun RKA-KL hasil penelaahan dengan
Dirjen Anggaran Kemkeu untuk diajukan ke DPR RI
dalam hal ini Komisi I selanjutnya untuk
dikoordinasikan dalam rapat pembahasan dengan
Komisi I DPR RI sebagai mitra kerja bidang pertahanan
untuk mendapat persetujuan atas program dan
anggaran yang telah disusun Setelah semua usulan
disetujui maka pengusul dalah hal ini Diskuau dan
Slogau dapat merencanakan pelaksanaan kegiatan
Bimtek sesuai usulan dalam RKA-KL
2) Strategi kedua Mewujudkan Komitmen Pimpinan Organisasi yang
Optimal Komitmen merupakan sebuah perjanjian atau keterikatan untuk
melakukan sesuatu yang terbaik dalam suatu organisasi Komitmen
pimpinan dalam organisasi tergantung pada banyak pihak hal ini berarti
15
pimpinan tidak bekerja sendiri tetapi harus bekerja sama dengan orang lain
atau bawahannya Kerja sama harus ditunjukkan melalui keterlibatan
pimpinan dalam melaksanakan tugas pokoknya dengan mengarahkan
mempengaruhi mendorong bawahannya kearah berbagai tujuan dalam
organisasi termasuk dalam hal ini mendorong percepatan kualitas
pertanggungjawabab keuangan sebagai konsekuensi atas alokasi anggaran
yang diamanatkan ke UO TNI AU adapun upaya yang dilaksanakan adalah
a) Menetapkan kebijakan peningkatan kesejahteraan bagi
pengelola keuangan negara khususnya di lingkungan UO TNI AU
dengan mengaplikasikan standar biaya kompensasi pengelola
keuangan negara yang sudah disyahkan Peningkatan
kesejahteraan ini akan memotivasi kinerja pegawai dan akan menjadi
medan kerja yang menarik karena kondisi saat ini khususnya
pengelola Simak BMN selain kemampuan mereka belum maksimal
juga motivasi untuk menjadi pengelola Simak BMN sangat rendah
bahkan banyak anggota yang sengaja atas kemauan pribadi untuk
pindah tugas di luar pengelola Simak BMN untuk itu komitmen
pimpinan dalam bentuk perhatian dalam rangka memotivasi dan
menganggap penting pekerjaan yang mereka lakukan sangat
diperlukan Adapun tataran pelaksanaannya antara lain
(1) Slogau dan Diskuau mengajukan kompensasi
Pengelola Keuangan Negara sesuai indek sebagaimana
tertuang dalam standar biaya khusus (SBK) yang telah
ditetapkan Menteri Keuangan
(2) Srenaau menelaah usulan rencana anggaran dan
sedapat mungkin memenuhi kebutuhan biaya sesuai standar
sebagai bentuk pengakuan pentingnya tugas dan peran
mereka selanjutnya mengajukan rencana anggaran dimaksud
secara berjenjang ke Kemhan melalui mekanisme RKA-KL
untuk masuk dalam program dan anggaran TNI AU
16
(3) Kemhan (Dirjen Renhan Kemhan) mereviu dan
merekapitulasi semua rencana kebutuhan TNI AU termasuk
anggaran kompensasi untuk pengelola keuangan serta
pengelola Simak BMN bersama Unit Organisasi lainya yang
disusun menjadi RKA-KL Kemhan TNI dan diajukan ke
Kementrian keuangan untuk dilaksanakan penelaahan
b) Membuat perjanjian kinerja sesuai tugas dan fungsinya
masing-masing terkait pengelolaan keuangan negara Adapun
tataran pelaksanaanya adalah
(1) Kasau Kasau memerintahkan semua pemangku
kepentingan yang terlibat dalam pengelolaan keuangan negara
membuat perjanjian kinerja dan menetapkan target kinerja atas
suber daya yang dimiliki jika target dimaksud tidak dapat
dicapai maka akan dijadikan penilaian kinerja satuannya dan
dijadikan dasar penetapan kebijakan selanjutnya
(2) Srenaau Slogau Disadaau Diskuau membuat
perjanjian kinerja atas target kinerja sesuai tugas dan
fungsinnya masing-masing terkait sistem penyusunan laporan
keuangan dilingkungan TNI AU
(3) Irjenau melaksanakan pengawasan atas perjanjian
kinerja dan melakukan penilaian terhadap upaya-upaya yang
dilakukan masing-masing pemangku kepentingan dalam
penyusunan laporan keuangan dan memberi saran masukan
kepada Kasau untuk menentukan kebijakan selanjutnya
3) Strategi ketiga Mewujudkan sinergitas antara unit akuntasi kuasa
pengguna anggaran (UAKPA) dan unit akuntansi pengguna barang
(UAKPB) Adapun upaya yang dilakukan antara lain
a) Melaksanakan restrukturisasi pengelolaan administrasi simak
BMN dengan menempatkan operator Simak BMN dalam satu tempat tempat secara khusus (clustering) sehingga lebih fokus dalam
17
pengelolaanya khususnya untuk DIPA Satker Pusat
(1) Slogau Slogau mengusulkan pembentukan organisasi
pengelola Simak BMN DIPA Pusat ke Srenaau Karena DIPA
Pusat melibatkan banyak instansi maka perlu sentralisasi
dalam mekanisme pencatatanya sehingga sehingga mudah
dalam pemantauan khususnya terkait masalah TKTM
(2) Srenaau Srenaau dalam hal ini Paban II
melaksanakan pengkajian terkait usulan restrukturisasi
pengelola Simak DIPA Pusat untuk dapat dibahas dalam forum
Wanpor maupun Tiporsi
(3) Irjenau Irjenau memberikan pertimbangan terkait
restrukturisasi dihadapkan temuan di lapangan dan ketentuan
yang berlaku
b) Menyusun sistem operasional dan prosedur terkait kebijakan
pengelolaan Simak BMN di lingkungan TNI Angkatan Udara bersama-
sama dengan Diskuau Adapun tataran pelaksanaanya antara lain
(1) Slogau Slogau menyusun sistem operasional
prosedur (SOP) terkait pengelolaan Simak BMN dilingkungan
TNI Angkatan Udara SOP ini akan dijadikan pedoman
pelaksanaan sehingga terjadi kejelasan di lapangan dengan
disusunya SOP ini diharapkan terjadi keseragaman
pelaksanaan pengadministrasian Simak BMN di lingkungan
TNI Angkatan Udara
(2) Diskuau Diskuau menyusun kebijakan akuntansi
sesuai karakter TNI Angkayan Udara dengan melibatkan
Direktur Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Dirjen
Perbendaharaan kementrian keuangan
18
(3) Irjenau Irjenau memberikan pertimbangan dan saran
masukan terkait penyusunan SOP dan penyusunan Kebijakan
akuntansi di lingkungan TNI Angkatan Udara
4) Strategi Keempat Mewujudkan pelaksanaan mekanisme
rekonsiliasi laporan keuangan yang optimal Upaya-upaya yang perlu
dilaksanakan dan tataran pelaksanaanya antara lain
a) UAKPA melakukan kegiatan akuntansi dan pelaporan tingkat
satuan kerja serta melaksanakan rekonsiliasi dengan badan logistik
menyangkut laporan SIMAK BMN dan KPPN setempat secara
berkala setiap bulan
b) UAPPA-W melakukan kegiatan penggabungan laporan baik
keuangan maupun barang seluruh UAKPA yang berada dalam
wilayah kerjanya serta melaksanakan rekonsiliasi dengan badan
logistik mengenai laporan SIMAK BMN Kotama secara berkala sesuai
ketentuan yang ada
c) UAPPA-E1 melakukan kegiatan penggabungan laporan baik
keuangan maupun barang seluruh UAPPA-W yang berada di wilayah
kerjanya serta UAKPA yang langsung berada di bawahnya Selain
itu UAPPA-E1 juga melaksanakan rekonsiliasi dengan Paban
VISlogau terkait laporan SIMAK BMN sehingga laporan keuangan
Unit Organisasi yang berkualitas dapat terwujud
d) UAPA Unit Akuntansi Instansi pada tingkat Kementerian
NegaraLembaga (Pengguna Anggaran) yang melakukan kegiatan
penggabungan laporan baik keuangan maupun barang seluruh
UAPPA-E1 yang berada di bawahnya
e) UAKPB menyampaikan laporan BMN disertai CaLBMN beserta
ADK tiap semester dan tahunan ke Kantor Pelayanan Kekayaan
Negara dan Lelang (KPKNL) UAKPB melakukan rekonsiliasi
pemutakhiran data BMN dengan KPKNL setiap semester
19
f) UAKPA menyampaikan Laporan Keuangan beserta ADK
kepada UAPPA-W untuk digabungkan setelah dilakukan rekonsiliasi
dengan KPPN setiap bulan semester I dan tahunan Untuk
Laporan Keuangan Semester I dan Tahunan disertai dengan CaLK
g) UAKPB menyampaikan Laporan BMN disertai CaLBMN
beserta ADK ke UAPPB-W untuk digabungkan setiap semester dan
tahunan UAKPB Kantor Pusat menyampaikan Laporan BMN
beserta ADK ke UAPPB-E1 untuk digabungkan setiap Semester dan
Tahunan
Penutup
10 Kesimpulan Sebagai hasil akhir dari penulisan dan pembahasan naskah tentang
optimalisasi penyusunan laporan keuangan guna mewujudkan opini wajar tanpa
pengecualian dalam rangka mendukung tugas TNI Angkatan Udara ini maka penulis
dapat mengambil beberapa kesimpulan sebagai berikut
a Proses penyusunan laporan keuangan sampai kurun waktu 2017 dalam
perkembangannya belum sepenuhnya mampu menunjukkan laporan keuangan
yang berkualitas terlihat dari hasil laporan keuangan yang masih terdapat ketidak
sesuaian dalam pelaporan Simak dan Saiba yang berakibat pada didapatkanya
opini Wajar Dengan Pengecualian (WDP) yang diberikan oleh BPK
b Opini WDP yang diberikan BPK dimaksud harus memberikan stimulus
kepada pengelola keuangan dilingkungan kemhanTNI untuk mulai berbenah dan
memacu atas ketertinggalannya dalam hal mekanisme pengelolaan keuangan
negara Kondisi ini harus ditanggapi dengan positif oleh seluruh stake holder dan
dijadikan pintu masuk ke arah perubahan
c Dari temuan BPK terhadap laporan keuangan dimaksud didapat bahwa
mekanisme pelaporan dalam rangka pengungkapan pertanggungjawaban
keuangan di Lingkungan KemhanTNI termasuk TNI AU belum dapat
dipertanggungjawabkan hal ini terjadi antara lain oleh beberapa permasalahan
pertama kurangnya pengetahuan dan pemahaman baik dari pengelola anggaran
20
maupun pengelola barang dalam penyusunan laporan keuangan yang sesuai
dengan ketentuan kedua kurangnya komitmen pimpinan dalam pengelolaan
keuangan di lingkungan UO TNI AU ketiga kurangnya sinergitas antara unit
akuntasi kuasa pengguna anggaran (UAKPA) dan unit akuntansi pengguna barang
(UAKPB) keempat pelaksanaan mekanisme rekonsiliasi yang belum optimal
d Guna meningkatkan penyusunan Laporan Keuangan (LK) UO TNI Angkatan
Udara sebagai bagian dari LK Kemhan Perlu dilakukan upaya-upaya strategis
yaitu Upaya dan strategi peningkatan kualitas laporan keuangan TNI AU melalui
peningkatan pengetahuan dan pemahaman baik dari pengelola anggaran
komitmen pimpinan dalam pengelolaan keuangan negara mewujudkan optimalnya
pelaksanaan mekanisme rekonsiliasi antara Sistem Akuntansi Keuangan (SAK)
dan Sistem Informasi Manajemen Akuntansi Keuangan Barang Milik Negara
(SIMAK BMN) dan mampu menyumbangkan penyelesaian permasalahan LK
KemhanTNI dalam perbaikan terhadap opini WDP yang diberikan BPK RI
11 Saran Setelah membahas naskah tentang optimalisasi penyusunan laporan
keuangan guna mewujudkan opini wajar tanpa pengecualian dalam rangka mendukung tugas TNI
Angkatan Udara ini maka dapat penulis berikan saran yang antara lain
a Perlu upaya perbaikan-perbaikan sesuai rekomendasi yang diberikan oleh
BPK RI yang dilakukan oleh Kementrian Pertahanan yang salah satunya adalah
dengan membentuk tim yang mampu membimbing para operator Simak dan Saiba
untuk berkoordinasi dan konsultasi secara intensif dengan Kementerian Keuangan
dan instansi terkait dalam rangka menyelesaikan permasalahan tersebut
b Perlunya merevisi kurikulum pendidikan Korps keuangan dan Korps
Pembekalan khususnya pada bidang pengelolaan keuangan negara yang
disesuaikan dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP)
c Peran APIP perlu ditingkatkan dalam melaksanakan pengawasan
khususnya disaat melaksanakan review terhadap laporan keuangan dalam rangka
penyempurnaan penyusunan laporan keuangan TNI AU
21
12 Wusana kata Demikianlah penyusunan naskah tentang Optimalisasi
Penyusunan Laporan Keuangan Guna Mewujudkan Opini Wajar Tanpa Pengecualian
Dalam Rangka Mendukung Tugas TNI Angkatan Udara dibuat sebagai sumbangan
pemikiran dan bahan masukan bagi pimpinan dalam menentukan kebijakan lebih lanjut
Jakarta September 2018
22
UU Permen Keppres
Republik Indonesia 2004 Undang-Undang RI Nomor 34 Tahun 2004 Tentang Tentara Nasional Indonesia Jakarta Sekretariat Negara
Republik Indonesia 2004 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2004
Tentang Pemeriksaan Pengelolaan Dan Tanggung Jawab Keuangan Negara Jakarta Sekretariat Negara
Menkeu 2015 Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor
177PMK052015 Tentang Pedoman Penyusunan Dan Penyampaian Laporan Keuangan Kementerian NegaraLembaga Jakarta Kepala Biro Umum
Menhan 2016 Peraturan Menteri Pertahanan Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2016
Tentang Sistem Akuntansi Dan Pelaporan Keuangan Instansi Di Lingkungan Kementerian Pertahanan Dan Tentara Nasional Indonesia Jakarta
Kapusku 2015 Juklak Kapusku Kemhan No Juklak06aVII2015 tentang Perubahan
Penyusunan Lapku di Lingkungan Kemhan dan TNI Jakarta Buku Mursyidi 2013 Akuntansi Pemerintahan di Indonesia Refika Aditama Bandung h 59 RE Freeman Strategic Management A Stakeholders Approach Fitman Boston1984
h37 Internet httpsidmwikipediaorg
DAFTAR PUSTAKA
14
(1) Diskuau dan Slogau sebagai pembina profesi personel
yang mengawaki bidang akuntansi dan Simak BMN secara
berjenjang mengusulkan kegiatan Bimtek dalam penyusunan
RKA-KL ke Srenaau
(2) Srenaau menelaah usulan rencana anggaran kegiatan
Bimtek baik yang diusulkan Diskuau maupun Slogau sesuai
bidangnya masing-masing selanjutnya mengajukan rencana
anggaran Bimtek dimaksud secara berjenjang ke Kemhan
melalui mekanisme RKA-KL untuk masuk dalam program dan
anggaran TNI AU
(3) Kemhan (Dirjen Renhan Kemhan)
(a) Mereviu dan merekapitulasi semua rencana
kebutuhan TNI AU termasuk anggaran Bimtek beserta
Unit Organisasi lainya yang disusun menjadi RKA-KL
Kemhan TNI dan diajukan ke Kementrian keuangan
untuk dilaksanakan penelaahan
(b) Menyusun RKA-KL hasil penelaahan dengan
Dirjen Anggaran Kemkeu untuk diajukan ke DPR RI
dalam hal ini Komisi I selanjutnya untuk
dikoordinasikan dalam rapat pembahasan dengan
Komisi I DPR RI sebagai mitra kerja bidang pertahanan
untuk mendapat persetujuan atas program dan
anggaran yang telah disusun Setelah semua usulan
disetujui maka pengusul dalah hal ini Diskuau dan
Slogau dapat merencanakan pelaksanaan kegiatan
Bimtek sesuai usulan dalam RKA-KL
2) Strategi kedua Mewujudkan Komitmen Pimpinan Organisasi yang
Optimal Komitmen merupakan sebuah perjanjian atau keterikatan untuk
melakukan sesuatu yang terbaik dalam suatu organisasi Komitmen
pimpinan dalam organisasi tergantung pada banyak pihak hal ini berarti
15
pimpinan tidak bekerja sendiri tetapi harus bekerja sama dengan orang lain
atau bawahannya Kerja sama harus ditunjukkan melalui keterlibatan
pimpinan dalam melaksanakan tugas pokoknya dengan mengarahkan
mempengaruhi mendorong bawahannya kearah berbagai tujuan dalam
organisasi termasuk dalam hal ini mendorong percepatan kualitas
pertanggungjawabab keuangan sebagai konsekuensi atas alokasi anggaran
yang diamanatkan ke UO TNI AU adapun upaya yang dilaksanakan adalah
a) Menetapkan kebijakan peningkatan kesejahteraan bagi
pengelola keuangan negara khususnya di lingkungan UO TNI AU
dengan mengaplikasikan standar biaya kompensasi pengelola
keuangan negara yang sudah disyahkan Peningkatan
kesejahteraan ini akan memotivasi kinerja pegawai dan akan menjadi
medan kerja yang menarik karena kondisi saat ini khususnya
pengelola Simak BMN selain kemampuan mereka belum maksimal
juga motivasi untuk menjadi pengelola Simak BMN sangat rendah
bahkan banyak anggota yang sengaja atas kemauan pribadi untuk
pindah tugas di luar pengelola Simak BMN untuk itu komitmen
pimpinan dalam bentuk perhatian dalam rangka memotivasi dan
menganggap penting pekerjaan yang mereka lakukan sangat
diperlukan Adapun tataran pelaksanaannya antara lain
(1) Slogau dan Diskuau mengajukan kompensasi
Pengelola Keuangan Negara sesuai indek sebagaimana
tertuang dalam standar biaya khusus (SBK) yang telah
ditetapkan Menteri Keuangan
(2) Srenaau menelaah usulan rencana anggaran dan
sedapat mungkin memenuhi kebutuhan biaya sesuai standar
sebagai bentuk pengakuan pentingnya tugas dan peran
mereka selanjutnya mengajukan rencana anggaran dimaksud
secara berjenjang ke Kemhan melalui mekanisme RKA-KL
untuk masuk dalam program dan anggaran TNI AU
16
(3) Kemhan (Dirjen Renhan Kemhan) mereviu dan
merekapitulasi semua rencana kebutuhan TNI AU termasuk
anggaran kompensasi untuk pengelola keuangan serta
pengelola Simak BMN bersama Unit Organisasi lainya yang
disusun menjadi RKA-KL Kemhan TNI dan diajukan ke
Kementrian keuangan untuk dilaksanakan penelaahan
b) Membuat perjanjian kinerja sesuai tugas dan fungsinya
masing-masing terkait pengelolaan keuangan negara Adapun
tataran pelaksanaanya adalah
(1) Kasau Kasau memerintahkan semua pemangku
kepentingan yang terlibat dalam pengelolaan keuangan negara
membuat perjanjian kinerja dan menetapkan target kinerja atas
suber daya yang dimiliki jika target dimaksud tidak dapat
dicapai maka akan dijadikan penilaian kinerja satuannya dan
dijadikan dasar penetapan kebijakan selanjutnya
(2) Srenaau Slogau Disadaau Diskuau membuat
perjanjian kinerja atas target kinerja sesuai tugas dan
fungsinnya masing-masing terkait sistem penyusunan laporan
keuangan dilingkungan TNI AU
(3) Irjenau melaksanakan pengawasan atas perjanjian
kinerja dan melakukan penilaian terhadap upaya-upaya yang
dilakukan masing-masing pemangku kepentingan dalam
penyusunan laporan keuangan dan memberi saran masukan
kepada Kasau untuk menentukan kebijakan selanjutnya
3) Strategi ketiga Mewujudkan sinergitas antara unit akuntasi kuasa
pengguna anggaran (UAKPA) dan unit akuntansi pengguna barang
(UAKPB) Adapun upaya yang dilakukan antara lain
a) Melaksanakan restrukturisasi pengelolaan administrasi simak
BMN dengan menempatkan operator Simak BMN dalam satu tempat tempat secara khusus (clustering) sehingga lebih fokus dalam
17
pengelolaanya khususnya untuk DIPA Satker Pusat
(1) Slogau Slogau mengusulkan pembentukan organisasi
pengelola Simak BMN DIPA Pusat ke Srenaau Karena DIPA
Pusat melibatkan banyak instansi maka perlu sentralisasi
dalam mekanisme pencatatanya sehingga sehingga mudah
dalam pemantauan khususnya terkait masalah TKTM
(2) Srenaau Srenaau dalam hal ini Paban II
melaksanakan pengkajian terkait usulan restrukturisasi
pengelola Simak DIPA Pusat untuk dapat dibahas dalam forum
Wanpor maupun Tiporsi
(3) Irjenau Irjenau memberikan pertimbangan terkait
restrukturisasi dihadapkan temuan di lapangan dan ketentuan
yang berlaku
b) Menyusun sistem operasional dan prosedur terkait kebijakan
pengelolaan Simak BMN di lingkungan TNI Angkatan Udara bersama-
sama dengan Diskuau Adapun tataran pelaksanaanya antara lain
(1) Slogau Slogau menyusun sistem operasional
prosedur (SOP) terkait pengelolaan Simak BMN dilingkungan
TNI Angkatan Udara SOP ini akan dijadikan pedoman
pelaksanaan sehingga terjadi kejelasan di lapangan dengan
disusunya SOP ini diharapkan terjadi keseragaman
pelaksanaan pengadministrasian Simak BMN di lingkungan
TNI Angkatan Udara
(2) Diskuau Diskuau menyusun kebijakan akuntansi
sesuai karakter TNI Angkayan Udara dengan melibatkan
Direktur Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Dirjen
Perbendaharaan kementrian keuangan
18
(3) Irjenau Irjenau memberikan pertimbangan dan saran
masukan terkait penyusunan SOP dan penyusunan Kebijakan
akuntansi di lingkungan TNI Angkatan Udara
4) Strategi Keempat Mewujudkan pelaksanaan mekanisme
rekonsiliasi laporan keuangan yang optimal Upaya-upaya yang perlu
dilaksanakan dan tataran pelaksanaanya antara lain
a) UAKPA melakukan kegiatan akuntansi dan pelaporan tingkat
satuan kerja serta melaksanakan rekonsiliasi dengan badan logistik
menyangkut laporan SIMAK BMN dan KPPN setempat secara
berkala setiap bulan
b) UAPPA-W melakukan kegiatan penggabungan laporan baik
keuangan maupun barang seluruh UAKPA yang berada dalam
wilayah kerjanya serta melaksanakan rekonsiliasi dengan badan
logistik mengenai laporan SIMAK BMN Kotama secara berkala sesuai
ketentuan yang ada
c) UAPPA-E1 melakukan kegiatan penggabungan laporan baik
keuangan maupun barang seluruh UAPPA-W yang berada di wilayah
kerjanya serta UAKPA yang langsung berada di bawahnya Selain
itu UAPPA-E1 juga melaksanakan rekonsiliasi dengan Paban
VISlogau terkait laporan SIMAK BMN sehingga laporan keuangan
Unit Organisasi yang berkualitas dapat terwujud
d) UAPA Unit Akuntansi Instansi pada tingkat Kementerian
NegaraLembaga (Pengguna Anggaran) yang melakukan kegiatan
penggabungan laporan baik keuangan maupun barang seluruh
UAPPA-E1 yang berada di bawahnya
e) UAKPB menyampaikan laporan BMN disertai CaLBMN beserta
ADK tiap semester dan tahunan ke Kantor Pelayanan Kekayaan
Negara dan Lelang (KPKNL) UAKPB melakukan rekonsiliasi
pemutakhiran data BMN dengan KPKNL setiap semester
19
f) UAKPA menyampaikan Laporan Keuangan beserta ADK
kepada UAPPA-W untuk digabungkan setelah dilakukan rekonsiliasi
dengan KPPN setiap bulan semester I dan tahunan Untuk
Laporan Keuangan Semester I dan Tahunan disertai dengan CaLK
g) UAKPB menyampaikan Laporan BMN disertai CaLBMN
beserta ADK ke UAPPB-W untuk digabungkan setiap semester dan
tahunan UAKPB Kantor Pusat menyampaikan Laporan BMN
beserta ADK ke UAPPB-E1 untuk digabungkan setiap Semester dan
Tahunan
Penutup
10 Kesimpulan Sebagai hasil akhir dari penulisan dan pembahasan naskah tentang
optimalisasi penyusunan laporan keuangan guna mewujudkan opini wajar tanpa
pengecualian dalam rangka mendukung tugas TNI Angkatan Udara ini maka penulis
dapat mengambil beberapa kesimpulan sebagai berikut
a Proses penyusunan laporan keuangan sampai kurun waktu 2017 dalam
perkembangannya belum sepenuhnya mampu menunjukkan laporan keuangan
yang berkualitas terlihat dari hasil laporan keuangan yang masih terdapat ketidak
sesuaian dalam pelaporan Simak dan Saiba yang berakibat pada didapatkanya
opini Wajar Dengan Pengecualian (WDP) yang diberikan oleh BPK
b Opini WDP yang diberikan BPK dimaksud harus memberikan stimulus
kepada pengelola keuangan dilingkungan kemhanTNI untuk mulai berbenah dan
memacu atas ketertinggalannya dalam hal mekanisme pengelolaan keuangan
negara Kondisi ini harus ditanggapi dengan positif oleh seluruh stake holder dan
dijadikan pintu masuk ke arah perubahan
c Dari temuan BPK terhadap laporan keuangan dimaksud didapat bahwa
mekanisme pelaporan dalam rangka pengungkapan pertanggungjawaban
keuangan di Lingkungan KemhanTNI termasuk TNI AU belum dapat
dipertanggungjawabkan hal ini terjadi antara lain oleh beberapa permasalahan
pertama kurangnya pengetahuan dan pemahaman baik dari pengelola anggaran
20
maupun pengelola barang dalam penyusunan laporan keuangan yang sesuai
dengan ketentuan kedua kurangnya komitmen pimpinan dalam pengelolaan
keuangan di lingkungan UO TNI AU ketiga kurangnya sinergitas antara unit
akuntasi kuasa pengguna anggaran (UAKPA) dan unit akuntansi pengguna barang
(UAKPB) keempat pelaksanaan mekanisme rekonsiliasi yang belum optimal
d Guna meningkatkan penyusunan Laporan Keuangan (LK) UO TNI Angkatan
Udara sebagai bagian dari LK Kemhan Perlu dilakukan upaya-upaya strategis
yaitu Upaya dan strategi peningkatan kualitas laporan keuangan TNI AU melalui
peningkatan pengetahuan dan pemahaman baik dari pengelola anggaran
komitmen pimpinan dalam pengelolaan keuangan negara mewujudkan optimalnya
pelaksanaan mekanisme rekonsiliasi antara Sistem Akuntansi Keuangan (SAK)
dan Sistem Informasi Manajemen Akuntansi Keuangan Barang Milik Negara
(SIMAK BMN) dan mampu menyumbangkan penyelesaian permasalahan LK
KemhanTNI dalam perbaikan terhadap opini WDP yang diberikan BPK RI
11 Saran Setelah membahas naskah tentang optimalisasi penyusunan laporan
keuangan guna mewujudkan opini wajar tanpa pengecualian dalam rangka mendukung tugas TNI
Angkatan Udara ini maka dapat penulis berikan saran yang antara lain
a Perlu upaya perbaikan-perbaikan sesuai rekomendasi yang diberikan oleh
BPK RI yang dilakukan oleh Kementrian Pertahanan yang salah satunya adalah
dengan membentuk tim yang mampu membimbing para operator Simak dan Saiba
untuk berkoordinasi dan konsultasi secara intensif dengan Kementerian Keuangan
dan instansi terkait dalam rangka menyelesaikan permasalahan tersebut
b Perlunya merevisi kurikulum pendidikan Korps keuangan dan Korps
Pembekalan khususnya pada bidang pengelolaan keuangan negara yang
disesuaikan dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP)
c Peran APIP perlu ditingkatkan dalam melaksanakan pengawasan
khususnya disaat melaksanakan review terhadap laporan keuangan dalam rangka
penyempurnaan penyusunan laporan keuangan TNI AU
21
12 Wusana kata Demikianlah penyusunan naskah tentang Optimalisasi
Penyusunan Laporan Keuangan Guna Mewujudkan Opini Wajar Tanpa Pengecualian
Dalam Rangka Mendukung Tugas TNI Angkatan Udara dibuat sebagai sumbangan
pemikiran dan bahan masukan bagi pimpinan dalam menentukan kebijakan lebih lanjut
Jakarta September 2018
22
UU Permen Keppres
Republik Indonesia 2004 Undang-Undang RI Nomor 34 Tahun 2004 Tentang Tentara Nasional Indonesia Jakarta Sekretariat Negara
Republik Indonesia 2004 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2004
Tentang Pemeriksaan Pengelolaan Dan Tanggung Jawab Keuangan Negara Jakarta Sekretariat Negara
Menkeu 2015 Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor
177PMK052015 Tentang Pedoman Penyusunan Dan Penyampaian Laporan Keuangan Kementerian NegaraLembaga Jakarta Kepala Biro Umum
Menhan 2016 Peraturan Menteri Pertahanan Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2016
Tentang Sistem Akuntansi Dan Pelaporan Keuangan Instansi Di Lingkungan Kementerian Pertahanan Dan Tentara Nasional Indonesia Jakarta
Kapusku 2015 Juklak Kapusku Kemhan No Juklak06aVII2015 tentang Perubahan
Penyusunan Lapku di Lingkungan Kemhan dan TNI Jakarta Buku Mursyidi 2013 Akuntansi Pemerintahan di Indonesia Refika Aditama Bandung h 59 RE Freeman Strategic Management A Stakeholders Approach Fitman Boston1984
h37 Internet httpsidmwikipediaorg
DAFTAR PUSTAKA
15
pimpinan tidak bekerja sendiri tetapi harus bekerja sama dengan orang lain
atau bawahannya Kerja sama harus ditunjukkan melalui keterlibatan
pimpinan dalam melaksanakan tugas pokoknya dengan mengarahkan
mempengaruhi mendorong bawahannya kearah berbagai tujuan dalam
organisasi termasuk dalam hal ini mendorong percepatan kualitas
pertanggungjawabab keuangan sebagai konsekuensi atas alokasi anggaran
yang diamanatkan ke UO TNI AU adapun upaya yang dilaksanakan adalah
a) Menetapkan kebijakan peningkatan kesejahteraan bagi
pengelola keuangan negara khususnya di lingkungan UO TNI AU
dengan mengaplikasikan standar biaya kompensasi pengelola
keuangan negara yang sudah disyahkan Peningkatan
kesejahteraan ini akan memotivasi kinerja pegawai dan akan menjadi
medan kerja yang menarik karena kondisi saat ini khususnya
pengelola Simak BMN selain kemampuan mereka belum maksimal
juga motivasi untuk menjadi pengelola Simak BMN sangat rendah
bahkan banyak anggota yang sengaja atas kemauan pribadi untuk
pindah tugas di luar pengelola Simak BMN untuk itu komitmen
pimpinan dalam bentuk perhatian dalam rangka memotivasi dan
menganggap penting pekerjaan yang mereka lakukan sangat
diperlukan Adapun tataran pelaksanaannya antara lain
(1) Slogau dan Diskuau mengajukan kompensasi
Pengelola Keuangan Negara sesuai indek sebagaimana
tertuang dalam standar biaya khusus (SBK) yang telah
ditetapkan Menteri Keuangan
(2) Srenaau menelaah usulan rencana anggaran dan
sedapat mungkin memenuhi kebutuhan biaya sesuai standar
sebagai bentuk pengakuan pentingnya tugas dan peran
mereka selanjutnya mengajukan rencana anggaran dimaksud
secara berjenjang ke Kemhan melalui mekanisme RKA-KL
untuk masuk dalam program dan anggaran TNI AU
16
(3) Kemhan (Dirjen Renhan Kemhan) mereviu dan
merekapitulasi semua rencana kebutuhan TNI AU termasuk
anggaran kompensasi untuk pengelola keuangan serta
pengelola Simak BMN bersama Unit Organisasi lainya yang
disusun menjadi RKA-KL Kemhan TNI dan diajukan ke
Kementrian keuangan untuk dilaksanakan penelaahan
b) Membuat perjanjian kinerja sesuai tugas dan fungsinya
masing-masing terkait pengelolaan keuangan negara Adapun
tataran pelaksanaanya adalah
(1) Kasau Kasau memerintahkan semua pemangku
kepentingan yang terlibat dalam pengelolaan keuangan negara
membuat perjanjian kinerja dan menetapkan target kinerja atas
suber daya yang dimiliki jika target dimaksud tidak dapat
dicapai maka akan dijadikan penilaian kinerja satuannya dan
dijadikan dasar penetapan kebijakan selanjutnya
(2) Srenaau Slogau Disadaau Diskuau membuat
perjanjian kinerja atas target kinerja sesuai tugas dan
fungsinnya masing-masing terkait sistem penyusunan laporan
keuangan dilingkungan TNI AU
(3) Irjenau melaksanakan pengawasan atas perjanjian
kinerja dan melakukan penilaian terhadap upaya-upaya yang
dilakukan masing-masing pemangku kepentingan dalam
penyusunan laporan keuangan dan memberi saran masukan
kepada Kasau untuk menentukan kebijakan selanjutnya
3) Strategi ketiga Mewujudkan sinergitas antara unit akuntasi kuasa
pengguna anggaran (UAKPA) dan unit akuntansi pengguna barang
(UAKPB) Adapun upaya yang dilakukan antara lain
a) Melaksanakan restrukturisasi pengelolaan administrasi simak
BMN dengan menempatkan operator Simak BMN dalam satu tempat tempat secara khusus (clustering) sehingga lebih fokus dalam
17
pengelolaanya khususnya untuk DIPA Satker Pusat
(1) Slogau Slogau mengusulkan pembentukan organisasi
pengelola Simak BMN DIPA Pusat ke Srenaau Karena DIPA
Pusat melibatkan banyak instansi maka perlu sentralisasi
dalam mekanisme pencatatanya sehingga sehingga mudah
dalam pemantauan khususnya terkait masalah TKTM
(2) Srenaau Srenaau dalam hal ini Paban II
melaksanakan pengkajian terkait usulan restrukturisasi
pengelola Simak DIPA Pusat untuk dapat dibahas dalam forum
Wanpor maupun Tiporsi
(3) Irjenau Irjenau memberikan pertimbangan terkait
restrukturisasi dihadapkan temuan di lapangan dan ketentuan
yang berlaku
b) Menyusun sistem operasional dan prosedur terkait kebijakan
pengelolaan Simak BMN di lingkungan TNI Angkatan Udara bersama-
sama dengan Diskuau Adapun tataran pelaksanaanya antara lain
(1) Slogau Slogau menyusun sistem operasional
prosedur (SOP) terkait pengelolaan Simak BMN dilingkungan
TNI Angkatan Udara SOP ini akan dijadikan pedoman
pelaksanaan sehingga terjadi kejelasan di lapangan dengan
disusunya SOP ini diharapkan terjadi keseragaman
pelaksanaan pengadministrasian Simak BMN di lingkungan
TNI Angkatan Udara
(2) Diskuau Diskuau menyusun kebijakan akuntansi
sesuai karakter TNI Angkayan Udara dengan melibatkan
Direktur Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Dirjen
Perbendaharaan kementrian keuangan
18
(3) Irjenau Irjenau memberikan pertimbangan dan saran
masukan terkait penyusunan SOP dan penyusunan Kebijakan
akuntansi di lingkungan TNI Angkatan Udara
4) Strategi Keempat Mewujudkan pelaksanaan mekanisme
rekonsiliasi laporan keuangan yang optimal Upaya-upaya yang perlu
dilaksanakan dan tataran pelaksanaanya antara lain
a) UAKPA melakukan kegiatan akuntansi dan pelaporan tingkat
satuan kerja serta melaksanakan rekonsiliasi dengan badan logistik
menyangkut laporan SIMAK BMN dan KPPN setempat secara
berkala setiap bulan
b) UAPPA-W melakukan kegiatan penggabungan laporan baik
keuangan maupun barang seluruh UAKPA yang berada dalam
wilayah kerjanya serta melaksanakan rekonsiliasi dengan badan
logistik mengenai laporan SIMAK BMN Kotama secara berkala sesuai
ketentuan yang ada
c) UAPPA-E1 melakukan kegiatan penggabungan laporan baik
keuangan maupun barang seluruh UAPPA-W yang berada di wilayah
kerjanya serta UAKPA yang langsung berada di bawahnya Selain
itu UAPPA-E1 juga melaksanakan rekonsiliasi dengan Paban
VISlogau terkait laporan SIMAK BMN sehingga laporan keuangan
Unit Organisasi yang berkualitas dapat terwujud
d) UAPA Unit Akuntansi Instansi pada tingkat Kementerian
NegaraLembaga (Pengguna Anggaran) yang melakukan kegiatan
penggabungan laporan baik keuangan maupun barang seluruh
UAPPA-E1 yang berada di bawahnya
e) UAKPB menyampaikan laporan BMN disertai CaLBMN beserta
ADK tiap semester dan tahunan ke Kantor Pelayanan Kekayaan
Negara dan Lelang (KPKNL) UAKPB melakukan rekonsiliasi
pemutakhiran data BMN dengan KPKNL setiap semester
19
f) UAKPA menyampaikan Laporan Keuangan beserta ADK
kepada UAPPA-W untuk digabungkan setelah dilakukan rekonsiliasi
dengan KPPN setiap bulan semester I dan tahunan Untuk
Laporan Keuangan Semester I dan Tahunan disertai dengan CaLK
g) UAKPB menyampaikan Laporan BMN disertai CaLBMN
beserta ADK ke UAPPB-W untuk digabungkan setiap semester dan
tahunan UAKPB Kantor Pusat menyampaikan Laporan BMN
beserta ADK ke UAPPB-E1 untuk digabungkan setiap Semester dan
Tahunan
Penutup
10 Kesimpulan Sebagai hasil akhir dari penulisan dan pembahasan naskah tentang
optimalisasi penyusunan laporan keuangan guna mewujudkan opini wajar tanpa
pengecualian dalam rangka mendukung tugas TNI Angkatan Udara ini maka penulis
dapat mengambil beberapa kesimpulan sebagai berikut
a Proses penyusunan laporan keuangan sampai kurun waktu 2017 dalam
perkembangannya belum sepenuhnya mampu menunjukkan laporan keuangan
yang berkualitas terlihat dari hasil laporan keuangan yang masih terdapat ketidak
sesuaian dalam pelaporan Simak dan Saiba yang berakibat pada didapatkanya
opini Wajar Dengan Pengecualian (WDP) yang diberikan oleh BPK
b Opini WDP yang diberikan BPK dimaksud harus memberikan stimulus
kepada pengelola keuangan dilingkungan kemhanTNI untuk mulai berbenah dan
memacu atas ketertinggalannya dalam hal mekanisme pengelolaan keuangan
negara Kondisi ini harus ditanggapi dengan positif oleh seluruh stake holder dan
dijadikan pintu masuk ke arah perubahan
c Dari temuan BPK terhadap laporan keuangan dimaksud didapat bahwa
mekanisme pelaporan dalam rangka pengungkapan pertanggungjawaban
keuangan di Lingkungan KemhanTNI termasuk TNI AU belum dapat
dipertanggungjawabkan hal ini terjadi antara lain oleh beberapa permasalahan
pertama kurangnya pengetahuan dan pemahaman baik dari pengelola anggaran
20
maupun pengelola barang dalam penyusunan laporan keuangan yang sesuai
dengan ketentuan kedua kurangnya komitmen pimpinan dalam pengelolaan
keuangan di lingkungan UO TNI AU ketiga kurangnya sinergitas antara unit
akuntasi kuasa pengguna anggaran (UAKPA) dan unit akuntansi pengguna barang
(UAKPB) keempat pelaksanaan mekanisme rekonsiliasi yang belum optimal
d Guna meningkatkan penyusunan Laporan Keuangan (LK) UO TNI Angkatan
Udara sebagai bagian dari LK Kemhan Perlu dilakukan upaya-upaya strategis
yaitu Upaya dan strategi peningkatan kualitas laporan keuangan TNI AU melalui
peningkatan pengetahuan dan pemahaman baik dari pengelola anggaran
komitmen pimpinan dalam pengelolaan keuangan negara mewujudkan optimalnya
pelaksanaan mekanisme rekonsiliasi antara Sistem Akuntansi Keuangan (SAK)
dan Sistem Informasi Manajemen Akuntansi Keuangan Barang Milik Negara
(SIMAK BMN) dan mampu menyumbangkan penyelesaian permasalahan LK
KemhanTNI dalam perbaikan terhadap opini WDP yang diberikan BPK RI
11 Saran Setelah membahas naskah tentang optimalisasi penyusunan laporan
keuangan guna mewujudkan opini wajar tanpa pengecualian dalam rangka mendukung tugas TNI
Angkatan Udara ini maka dapat penulis berikan saran yang antara lain
a Perlu upaya perbaikan-perbaikan sesuai rekomendasi yang diberikan oleh
BPK RI yang dilakukan oleh Kementrian Pertahanan yang salah satunya adalah
dengan membentuk tim yang mampu membimbing para operator Simak dan Saiba
untuk berkoordinasi dan konsultasi secara intensif dengan Kementerian Keuangan
dan instansi terkait dalam rangka menyelesaikan permasalahan tersebut
b Perlunya merevisi kurikulum pendidikan Korps keuangan dan Korps
Pembekalan khususnya pada bidang pengelolaan keuangan negara yang
disesuaikan dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP)
c Peran APIP perlu ditingkatkan dalam melaksanakan pengawasan
khususnya disaat melaksanakan review terhadap laporan keuangan dalam rangka
penyempurnaan penyusunan laporan keuangan TNI AU
21
12 Wusana kata Demikianlah penyusunan naskah tentang Optimalisasi
Penyusunan Laporan Keuangan Guna Mewujudkan Opini Wajar Tanpa Pengecualian
Dalam Rangka Mendukung Tugas TNI Angkatan Udara dibuat sebagai sumbangan
pemikiran dan bahan masukan bagi pimpinan dalam menentukan kebijakan lebih lanjut
Jakarta September 2018
22
UU Permen Keppres
Republik Indonesia 2004 Undang-Undang RI Nomor 34 Tahun 2004 Tentang Tentara Nasional Indonesia Jakarta Sekretariat Negara
Republik Indonesia 2004 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2004
Tentang Pemeriksaan Pengelolaan Dan Tanggung Jawab Keuangan Negara Jakarta Sekretariat Negara
Menkeu 2015 Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor
177PMK052015 Tentang Pedoman Penyusunan Dan Penyampaian Laporan Keuangan Kementerian NegaraLembaga Jakarta Kepala Biro Umum
Menhan 2016 Peraturan Menteri Pertahanan Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2016
Tentang Sistem Akuntansi Dan Pelaporan Keuangan Instansi Di Lingkungan Kementerian Pertahanan Dan Tentara Nasional Indonesia Jakarta
Kapusku 2015 Juklak Kapusku Kemhan No Juklak06aVII2015 tentang Perubahan
Penyusunan Lapku di Lingkungan Kemhan dan TNI Jakarta Buku Mursyidi 2013 Akuntansi Pemerintahan di Indonesia Refika Aditama Bandung h 59 RE Freeman Strategic Management A Stakeholders Approach Fitman Boston1984
h37 Internet httpsidmwikipediaorg
DAFTAR PUSTAKA
16
(3) Kemhan (Dirjen Renhan Kemhan) mereviu dan
merekapitulasi semua rencana kebutuhan TNI AU termasuk
anggaran kompensasi untuk pengelola keuangan serta
pengelola Simak BMN bersama Unit Organisasi lainya yang
disusun menjadi RKA-KL Kemhan TNI dan diajukan ke
Kementrian keuangan untuk dilaksanakan penelaahan
b) Membuat perjanjian kinerja sesuai tugas dan fungsinya
masing-masing terkait pengelolaan keuangan negara Adapun
tataran pelaksanaanya adalah
(1) Kasau Kasau memerintahkan semua pemangku
kepentingan yang terlibat dalam pengelolaan keuangan negara
membuat perjanjian kinerja dan menetapkan target kinerja atas
suber daya yang dimiliki jika target dimaksud tidak dapat
dicapai maka akan dijadikan penilaian kinerja satuannya dan
dijadikan dasar penetapan kebijakan selanjutnya
(2) Srenaau Slogau Disadaau Diskuau membuat
perjanjian kinerja atas target kinerja sesuai tugas dan
fungsinnya masing-masing terkait sistem penyusunan laporan
keuangan dilingkungan TNI AU
(3) Irjenau melaksanakan pengawasan atas perjanjian
kinerja dan melakukan penilaian terhadap upaya-upaya yang
dilakukan masing-masing pemangku kepentingan dalam
penyusunan laporan keuangan dan memberi saran masukan
kepada Kasau untuk menentukan kebijakan selanjutnya
3) Strategi ketiga Mewujudkan sinergitas antara unit akuntasi kuasa
pengguna anggaran (UAKPA) dan unit akuntansi pengguna barang
(UAKPB) Adapun upaya yang dilakukan antara lain
a) Melaksanakan restrukturisasi pengelolaan administrasi simak
BMN dengan menempatkan operator Simak BMN dalam satu tempat tempat secara khusus (clustering) sehingga lebih fokus dalam
17
pengelolaanya khususnya untuk DIPA Satker Pusat
(1) Slogau Slogau mengusulkan pembentukan organisasi
pengelola Simak BMN DIPA Pusat ke Srenaau Karena DIPA
Pusat melibatkan banyak instansi maka perlu sentralisasi
dalam mekanisme pencatatanya sehingga sehingga mudah
dalam pemantauan khususnya terkait masalah TKTM
(2) Srenaau Srenaau dalam hal ini Paban II
melaksanakan pengkajian terkait usulan restrukturisasi
pengelola Simak DIPA Pusat untuk dapat dibahas dalam forum
Wanpor maupun Tiporsi
(3) Irjenau Irjenau memberikan pertimbangan terkait
restrukturisasi dihadapkan temuan di lapangan dan ketentuan
yang berlaku
b) Menyusun sistem operasional dan prosedur terkait kebijakan
pengelolaan Simak BMN di lingkungan TNI Angkatan Udara bersama-
sama dengan Diskuau Adapun tataran pelaksanaanya antara lain
(1) Slogau Slogau menyusun sistem operasional
prosedur (SOP) terkait pengelolaan Simak BMN dilingkungan
TNI Angkatan Udara SOP ini akan dijadikan pedoman
pelaksanaan sehingga terjadi kejelasan di lapangan dengan
disusunya SOP ini diharapkan terjadi keseragaman
pelaksanaan pengadministrasian Simak BMN di lingkungan
TNI Angkatan Udara
(2) Diskuau Diskuau menyusun kebijakan akuntansi
sesuai karakter TNI Angkayan Udara dengan melibatkan
Direktur Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Dirjen
Perbendaharaan kementrian keuangan
18
(3) Irjenau Irjenau memberikan pertimbangan dan saran
masukan terkait penyusunan SOP dan penyusunan Kebijakan
akuntansi di lingkungan TNI Angkatan Udara
4) Strategi Keempat Mewujudkan pelaksanaan mekanisme
rekonsiliasi laporan keuangan yang optimal Upaya-upaya yang perlu
dilaksanakan dan tataran pelaksanaanya antara lain
a) UAKPA melakukan kegiatan akuntansi dan pelaporan tingkat
satuan kerja serta melaksanakan rekonsiliasi dengan badan logistik
menyangkut laporan SIMAK BMN dan KPPN setempat secara
berkala setiap bulan
b) UAPPA-W melakukan kegiatan penggabungan laporan baik
keuangan maupun barang seluruh UAKPA yang berada dalam
wilayah kerjanya serta melaksanakan rekonsiliasi dengan badan
logistik mengenai laporan SIMAK BMN Kotama secara berkala sesuai
ketentuan yang ada
c) UAPPA-E1 melakukan kegiatan penggabungan laporan baik
keuangan maupun barang seluruh UAPPA-W yang berada di wilayah
kerjanya serta UAKPA yang langsung berada di bawahnya Selain
itu UAPPA-E1 juga melaksanakan rekonsiliasi dengan Paban
VISlogau terkait laporan SIMAK BMN sehingga laporan keuangan
Unit Organisasi yang berkualitas dapat terwujud
d) UAPA Unit Akuntansi Instansi pada tingkat Kementerian
NegaraLembaga (Pengguna Anggaran) yang melakukan kegiatan
penggabungan laporan baik keuangan maupun barang seluruh
UAPPA-E1 yang berada di bawahnya
e) UAKPB menyampaikan laporan BMN disertai CaLBMN beserta
ADK tiap semester dan tahunan ke Kantor Pelayanan Kekayaan
Negara dan Lelang (KPKNL) UAKPB melakukan rekonsiliasi
pemutakhiran data BMN dengan KPKNL setiap semester
19
f) UAKPA menyampaikan Laporan Keuangan beserta ADK
kepada UAPPA-W untuk digabungkan setelah dilakukan rekonsiliasi
dengan KPPN setiap bulan semester I dan tahunan Untuk
Laporan Keuangan Semester I dan Tahunan disertai dengan CaLK
g) UAKPB menyampaikan Laporan BMN disertai CaLBMN
beserta ADK ke UAPPB-W untuk digabungkan setiap semester dan
tahunan UAKPB Kantor Pusat menyampaikan Laporan BMN
beserta ADK ke UAPPB-E1 untuk digabungkan setiap Semester dan
Tahunan
Penutup
10 Kesimpulan Sebagai hasil akhir dari penulisan dan pembahasan naskah tentang
optimalisasi penyusunan laporan keuangan guna mewujudkan opini wajar tanpa
pengecualian dalam rangka mendukung tugas TNI Angkatan Udara ini maka penulis
dapat mengambil beberapa kesimpulan sebagai berikut
a Proses penyusunan laporan keuangan sampai kurun waktu 2017 dalam
perkembangannya belum sepenuhnya mampu menunjukkan laporan keuangan
yang berkualitas terlihat dari hasil laporan keuangan yang masih terdapat ketidak
sesuaian dalam pelaporan Simak dan Saiba yang berakibat pada didapatkanya
opini Wajar Dengan Pengecualian (WDP) yang diberikan oleh BPK
b Opini WDP yang diberikan BPK dimaksud harus memberikan stimulus
kepada pengelola keuangan dilingkungan kemhanTNI untuk mulai berbenah dan
memacu atas ketertinggalannya dalam hal mekanisme pengelolaan keuangan
negara Kondisi ini harus ditanggapi dengan positif oleh seluruh stake holder dan
dijadikan pintu masuk ke arah perubahan
c Dari temuan BPK terhadap laporan keuangan dimaksud didapat bahwa
mekanisme pelaporan dalam rangka pengungkapan pertanggungjawaban
keuangan di Lingkungan KemhanTNI termasuk TNI AU belum dapat
dipertanggungjawabkan hal ini terjadi antara lain oleh beberapa permasalahan
pertama kurangnya pengetahuan dan pemahaman baik dari pengelola anggaran
20
maupun pengelola barang dalam penyusunan laporan keuangan yang sesuai
dengan ketentuan kedua kurangnya komitmen pimpinan dalam pengelolaan
keuangan di lingkungan UO TNI AU ketiga kurangnya sinergitas antara unit
akuntasi kuasa pengguna anggaran (UAKPA) dan unit akuntansi pengguna barang
(UAKPB) keempat pelaksanaan mekanisme rekonsiliasi yang belum optimal
d Guna meningkatkan penyusunan Laporan Keuangan (LK) UO TNI Angkatan
Udara sebagai bagian dari LK Kemhan Perlu dilakukan upaya-upaya strategis
yaitu Upaya dan strategi peningkatan kualitas laporan keuangan TNI AU melalui
peningkatan pengetahuan dan pemahaman baik dari pengelola anggaran
komitmen pimpinan dalam pengelolaan keuangan negara mewujudkan optimalnya
pelaksanaan mekanisme rekonsiliasi antara Sistem Akuntansi Keuangan (SAK)
dan Sistem Informasi Manajemen Akuntansi Keuangan Barang Milik Negara
(SIMAK BMN) dan mampu menyumbangkan penyelesaian permasalahan LK
KemhanTNI dalam perbaikan terhadap opini WDP yang diberikan BPK RI
11 Saran Setelah membahas naskah tentang optimalisasi penyusunan laporan
keuangan guna mewujudkan opini wajar tanpa pengecualian dalam rangka mendukung tugas TNI
Angkatan Udara ini maka dapat penulis berikan saran yang antara lain
a Perlu upaya perbaikan-perbaikan sesuai rekomendasi yang diberikan oleh
BPK RI yang dilakukan oleh Kementrian Pertahanan yang salah satunya adalah
dengan membentuk tim yang mampu membimbing para operator Simak dan Saiba
untuk berkoordinasi dan konsultasi secara intensif dengan Kementerian Keuangan
dan instansi terkait dalam rangka menyelesaikan permasalahan tersebut
b Perlunya merevisi kurikulum pendidikan Korps keuangan dan Korps
Pembekalan khususnya pada bidang pengelolaan keuangan negara yang
disesuaikan dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP)
c Peran APIP perlu ditingkatkan dalam melaksanakan pengawasan
khususnya disaat melaksanakan review terhadap laporan keuangan dalam rangka
penyempurnaan penyusunan laporan keuangan TNI AU
21
12 Wusana kata Demikianlah penyusunan naskah tentang Optimalisasi
Penyusunan Laporan Keuangan Guna Mewujudkan Opini Wajar Tanpa Pengecualian
Dalam Rangka Mendukung Tugas TNI Angkatan Udara dibuat sebagai sumbangan
pemikiran dan bahan masukan bagi pimpinan dalam menentukan kebijakan lebih lanjut
Jakarta September 2018
22
UU Permen Keppres
Republik Indonesia 2004 Undang-Undang RI Nomor 34 Tahun 2004 Tentang Tentara Nasional Indonesia Jakarta Sekretariat Negara
Republik Indonesia 2004 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2004
Tentang Pemeriksaan Pengelolaan Dan Tanggung Jawab Keuangan Negara Jakarta Sekretariat Negara
Menkeu 2015 Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor
177PMK052015 Tentang Pedoman Penyusunan Dan Penyampaian Laporan Keuangan Kementerian NegaraLembaga Jakarta Kepala Biro Umum
Menhan 2016 Peraturan Menteri Pertahanan Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2016
Tentang Sistem Akuntansi Dan Pelaporan Keuangan Instansi Di Lingkungan Kementerian Pertahanan Dan Tentara Nasional Indonesia Jakarta
Kapusku 2015 Juklak Kapusku Kemhan No Juklak06aVII2015 tentang Perubahan
Penyusunan Lapku di Lingkungan Kemhan dan TNI Jakarta Buku Mursyidi 2013 Akuntansi Pemerintahan di Indonesia Refika Aditama Bandung h 59 RE Freeman Strategic Management A Stakeholders Approach Fitman Boston1984
h37 Internet httpsidmwikipediaorg
DAFTAR PUSTAKA
17
pengelolaanya khususnya untuk DIPA Satker Pusat
(1) Slogau Slogau mengusulkan pembentukan organisasi
pengelola Simak BMN DIPA Pusat ke Srenaau Karena DIPA
Pusat melibatkan banyak instansi maka perlu sentralisasi
dalam mekanisme pencatatanya sehingga sehingga mudah
dalam pemantauan khususnya terkait masalah TKTM
(2) Srenaau Srenaau dalam hal ini Paban II
melaksanakan pengkajian terkait usulan restrukturisasi
pengelola Simak DIPA Pusat untuk dapat dibahas dalam forum
Wanpor maupun Tiporsi
(3) Irjenau Irjenau memberikan pertimbangan terkait
restrukturisasi dihadapkan temuan di lapangan dan ketentuan
yang berlaku
b) Menyusun sistem operasional dan prosedur terkait kebijakan
pengelolaan Simak BMN di lingkungan TNI Angkatan Udara bersama-
sama dengan Diskuau Adapun tataran pelaksanaanya antara lain
(1) Slogau Slogau menyusun sistem operasional
prosedur (SOP) terkait pengelolaan Simak BMN dilingkungan
TNI Angkatan Udara SOP ini akan dijadikan pedoman
pelaksanaan sehingga terjadi kejelasan di lapangan dengan
disusunya SOP ini diharapkan terjadi keseragaman
pelaksanaan pengadministrasian Simak BMN di lingkungan
TNI Angkatan Udara
(2) Diskuau Diskuau menyusun kebijakan akuntansi
sesuai karakter TNI Angkayan Udara dengan melibatkan
Direktur Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Dirjen
Perbendaharaan kementrian keuangan
18
(3) Irjenau Irjenau memberikan pertimbangan dan saran
masukan terkait penyusunan SOP dan penyusunan Kebijakan
akuntansi di lingkungan TNI Angkatan Udara
4) Strategi Keempat Mewujudkan pelaksanaan mekanisme
rekonsiliasi laporan keuangan yang optimal Upaya-upaya yang perlu
dilaksanakan dan tataran pelaksanaanya antara lain
a) UAKPA melakukan kegiatan akuntansi dan pelaporan tingkat
satuan kerja serta melaksanakan rekonsiliasi dengan badan logistik
menyangkut laporan SIMAK BMN dan KPPN setempat secara
berkala setiap bulan
b) UAPPA-W melakukan kegiatan penggabungan laporan baik
keuangan maupun barang seluruh UAKPA yang berada dalam
wilayah kerjanya serta melaksanakan rekonsiliasi dengan badan
logistik mengenai laporan SIMAK BMN Kotama secara berkala sesuai
ketentuan yang ada
c) UAPPA-E1 melakukan kegiatan penggabungan laporan baik
keuangan maupun barang seluruh UAPPA-W yang berada di wilayah
kerjanya serta UAKPA yang langsung berada di bawahnya Selain
itu UAPPA-E1 juga melaksanakan rekonsiliasi dengan Paban
VISlogau terkait laporan SIMAK BMN sehingga laporan keuangan
Unit Organisasi yang berkualitas dapat terwujud
d) UAPA Unit Akuntansi Instansi pada tingkat Kementerian
NegaraLembaga (Pengguna Anggaran) yang melakukan kegiatan
penggabungan laporan baik keuangan maupun barang seluruh
UAPPA-E1 yang berada di bawahnya
e) UAKPB menyampaikan laporan BMN disertai CaLBMN beserta
ADK tiap semester dan tahunan ke Kantor Pelayanan Kekayaan
Negara dan Lelang (KPKNL) UAKPB melakukan rekonsiliasi
pemutakhiran data BMN dengan KPKNL setiap semester
19
f) UAKPA menyampaikan Laporan Keuangan beserta ADK
kepada UAPPA-W untuk digabungkan setelah dilakukan rekonsiliasi
dengan KPPN setiap bulan semester I dan tahunan Untuk
Laporan Keuangan Semester I dan Tahunan disertai dengan CaLK
g) UAKPB menyampaikan Laporan BMN disertai CaLBMN
beserta ADK ke UAPPB-W untuk digabungkan setiap semester dan
tahunan UAKPB Kantor Pusat menyampaikan Laporan BMN
beserta ADK ke UAPPB-E1 untuk digabungkan setiap Semester dan
Tahunan
Penutup
10 Kesimpulan Sebagai hasil akhir dari penulisan dan pembahasan naskah tentang
optimalisasi penyusunan laporan keuangan guna mewujudkan opini wajar tanpa
pengecualian dalam rangka mendukung tugas TNI Angkatan Udara ini maka penulis
dapat mengambil beberapa kesimpulan sebagai berikut
a Proses penyusunan laporan keuangan sampai kurun waktu 2017 dalam
perkembangannya belum sepenuhnya mampu menunjukkan laporan keuangan
yang berkualitas terlihat dari hasil laporan keuangan yang masih terdapat ketidak
sesuaian dalam pelaporan Simak dan Saiba yang berakibat pada didapatkanya
opini Wajar Dengan Pengecualian (WDP) yang diberikan oleh BPK
b Opini WDP yang diberikan BPK dimaksud harus memberikan stimulus
kepada pengelola keuangan dilingkungan kemhanTNI untuk mulai berbenah dan
memacu atas ketertinggalannya dalam hal mekanisme pengelolaan keuangan
negara Kondisi ini harus ditanggapi dengan positif oleh seluruh stake holder dan
dijadikan pintu masuk ke arah perubahan
c Dari temuan BPK terhadap laporan keuangan dimaksud didapat bahwa
mekanisme pelaporan dalam rangka pengungkapan pertanggungjawaban
keuangan di Lingkungan KemhanTNI termasuk TNI AU belum dapat
dipertanggungjawabkan hal ini terjadi antara lain oleh beberapa permasalahan
pertama kurangnya pengetahuan dan pemahaman baik dari pengelola anggaran
20
maupun pengelola barang dalam penyusunan laporan keuangan yang sesuai
dengan ketentuan kedua kurangnya komitmen pimpinan dalam pengelolaan
keuangan di lingkungan UO TNI AU ketiga kurangnya sinergitas antara unit
akuntasi kuasa pengguna anggaran (UAKPA) dan unit akuntansi pengguna barang
(UAKPB) keempat pelaksanaan mekanisme rekonsiliasi yang belum optimal
d Guna meningkatkan penyusunan Laporan Keuangan (LK) UO TNI Angkatan
Udara sebagai bagian dari LK Kemhan Perlu dilakukan upaya-upaya strategis
yaitu Upaya dan strategi peningkatan kualitas laporan keuangan TNI AU melalui
peningkatan pengetahuan dan pemahaman baik dari pengelola anggaran
komitmen pimpinan dalam pengelolaan keuangan negara mewujudkan optimalnya
pelaksanaan mekanisme rekonsiliasi antara Sistem Akuntansi Keuangan (SAK)
dan Sistem Informasi Manajemen Akuntansi Keuangan Barang Milik Negara
(SIMAK BMN) dan mampu menyumbangkan penyelesaian permasalahan LK
KemhanTNI dalam perbaikan terhadap opini WDP yang diberikan BPK RI
11 Saran Setelah membahas naskah tentang optimalisasi penyusunan laporan
keuangan guna mewujudkan opini wajar tanpa pengecualian dalam rangka mendukung tugas TNI
Angkatan Udara ini maka dapat penulis berikan saran yang antara lain
a Perlu upaya perbaikan-perbaikan sesuai rekomendasi yang diberikan oleh
BPK RI yang dilakukan oleh Kementrian Pertahanan yang salah satunya adalah
dengan membentuk tim yang mampu membimbing para operator Simak dan Saiba
untuk berkoordinasi dan konsultasi secara intensif dengan Kementerian Keuangan
dan instansi terkait dalam rangka menyelesaikan permasalahan tersebut
b Perlunya merevisi kurikulum pendidikan Korps keuangan dan Korps
Pembekalan khususnya pada bidang pengelolaan keuangan negara yang
disesuaikan dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP)
c Peran APIP perlu ditingkatkan dalam melaksanakan pengawasan
khususnya disaat melaksanakan review terhadap laporan keuangan dalam rangka
penyempurnaan penyusunan laporan keuangan TNI AU
21
12 Wusana kata Demikianlah penyusunan naskah tentang Optimalisasi
Penyusunan Laporan Keuangan Guna Mewujudkan Opini Wajar Tanpa Pengecualian
Dalam Rangka Mendukung Tugas TNI Angkatan Udara dibuat sebagai sumbangan
pemikiran dan bahan masukan bagi pimpinan dalam menentukan kebijakan lebih lanjut
Jakarta September 2018
22
UU Permen Keppres
Republik Indonesia 2004 Undang-Undang RI Nomor 34 Tahun 2004 Tentang Tentara Nasional Indonesia Jakarta Sekretariat Negara
Republik Indonesia 2004 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2004
Tentang Pemeriksaan Pengelolaan Dan Tanggung Jawab Keuangan Negara Jakarta Sekretariat Negara
Menkeu 2015 Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor
177PMK052015 Tentang Pedoman Penyusunan Dan Penyampaian Laporan Keuangan Kementerian NegaraLembaga Jakarta Kepala Biro Umum
Menhan 2016 Peraturan Menteri Pertahanan Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2016
Tentang Sistem Akuntansi Dan Pelaporan Keuangan Instansi Di Lingkungan Kementerian Pertahanan Dan Tentara Nasional Indonesia Jakarta
Kapusku 2015 Juklak Kapusku Kemhan No Juklak06aVII2015 tentang Perubahan
Penyusunan Lapku di Lingkungan Kemhan dan TNI Jakarta Buku Mursyidi 2013 Akuntansi Pemerintahan di Indonesia Refika Aditama Bandung h 59 RE Freeman Strategic Management A Stakeholders Approach Fitman Boston1984
h37 Internet httpsidmwikipediaorg
DAFTAR PUSTAKA
18
(3) Irjenau Irjenau memberikan pertimbangan dan saran
masukan terkait penyusunan SOP dan penyusunan Kebijakan
akuntansi di lingkungan TNI Angkatan Udara
4) Strategi Keempat Mewujudkan pelaksanaan mekanisme
rekonsiliasi laporan keuangan yang optimal Upaya-upaya yang perlu
dilaksanakan dan tataran pelaksanaanya antara lain
a) UAKPA melakukan kegiatan akuntansi dan pelaporan tingkat
satuan kerja serta melaksanakan rekonsiliasi dengan badan logistik
menyangkut laporan SIMAK BMN dan KPPN setempat secara
berkala setiap bulan
b) UAPPA-W melakukan kegiatan penggabungan laporan baik
keuangan maupun barang seluruh UAKPA yang berada dalam
wilayah kerjanya serta melaksanakan rekonsiliasi dengan badan
logistik mengenai laporan SIMAK BMN Kotama secara berkala sesuai
ketentuan yang ada
c) UAPPA-E1 melakukan kegiatan penggabungan laporan baik
keuangan maupun barang seluruh UAPPA-W yang berada di wilayah
kerjanya serta UAKPA yang langsung berada di bawahnya Selain
itu UAPPA-E1 juga melaksanakan rekonsiliasi dengan Paban
VISlogau terkait laporan SIMAK BMN sehingga laporan keuangan
Unit Organisasi yang berkualitas dapat terwujud
d) UAPA Unit Akuntansi Instansi pada tingkat Kementerian
NegaraLembaga (Pengguna Anggaran) yang melakukan kegiatan
penggabungan laporan baik keuangan maupun barang seluruh
UAPPA-E1 yang berada di bawahnya
e) UAKPB menyampaikan laporan BMN disertai CaLBMN beserta
ADK tiap semester dan tahunan ke Kantor Pelayanan Kekayaan
Negara dan Lelang (KPKNL) UAKPB melakukan rekonsiliasi
pemutakhiran data BMN dengan KPKNL setiap semester
19
f) UAKPA menyampaikan Laporan Keuangan beserta ADK
kepada UAPPA-W untuk digabungkan setelah dilakukan rekonsiliasi
dengan KPPN setiap bulan semester I dan tahunan Untuk
Laporan Keuangan Semester I dan Tahunan disertai dengan CaLK
g) UAKPB menyampaikan Laporan BMN disertai CaLBMN
beserta ADK ke UAPPB-W untuk digabungkan setiap semester dan
tahunan UAKPB Kantor Pusat menyampaikan Laporan BMN
beserta ADK ke UAPPB-E1 untuk digabungkan setiap Semester dan
Tahunan
Penutup
10 Kesimpulan Sebagai hasil akhir dari penulisan dan pembahasan naskah tentang
optimalisasi penyusunan laporan keuangan guna mewujudkan opini wajar tanpa
pengecualian dalam rangka mendukung tugas TNI Angkatan Udara ini maka penulis
dapat mengambil beberapa kesimpulan sebagai berikut
a Proses penyusunan laporan keuangan sampai kurun waktu 2017 dalam
perkembangannya belum sepenuhnya mampu menunjukkan laporan keuangan
yang berkualitas terlihat dari hasil laporan keuangan yang masih terdapat ketidak
sesuaian dalam pelaporan Simak dan Saiba yang berakibat pada didapatkanya
opini Wajar Dengan Pengecualian (WDP) yang diberikan oleh BPK
b Opini WDP yang diberikan BPK dimaksud harus memberikan stimulus
kepada pengelola keuangan dilingkungan kemhanTNI untuk mulai berbenah dan
memacu atas ketertinggalannya dalam hal mekanisme pengelolaan keuangan
negara Kondisi ini harus ditanggapi dengan positif oleh seluruh stake holder dan
dijadikan pintu masuk ke arah perubahan
c Dari temuan BPK terhadap laporan keuangan dimaksud didapat bahwa
mekanisme pelaporan dalam rangka pengungkapan pertanggungjawaban
keuangan di Lingkungan KemhanTNI termasuk TNI AU belum dapat
dipertanggungjawabkan hal ini terjadi antara lain oleh beberapa permasalahan
pertama kurangnya pengetahuan dan pemahaman baik dari pengelola anggaran
20
maupun pengelola barang dalam penyusunan laporan keuangan yang sesuai
dengan ketentuan kedua kurangnya komitmen pimpinan dalam pengelolaan
keuangan di lingkungan UO TNI AU ketiga kurangnya sinergitas antara unit
akuntasi kuasa pengguna anggaran (UAKPA) dan unit akuntansi pengguna barang
(UAKPB) keempat pelaksanaan mekanisme rekonsiliasi yang belum optimal
d Guna meningkatkan penyusunan Laporan Keuangan (LK) UO TNI Angkatan
Udara sebagai bagian dari LK Kemhan Perlu dilakukan upaya-upaya strategis
yaitu Upaya dan strategi peningkatan kualitas laporan keuangan TNI AU melalui
peningkatan pengetahuan dan pemahaman baik dari pengelola anggaran
komitmen pimpinan dalam pengelolaan keuangan negara mewujudkan optimalnya
pelaksanaan mekanisme rekonsiliasi antara Sistem Akuntansi Keuangan (SAK)
dan Sistem Informasi Manajemen Akuntansi Keuangan Barang Milik Negara
(SIMAK BMN) dan mampu menyumbangkan penyelesaian permasalahan LK
KemhanTNI dalam perbaikan terhadap opini WDP yang diberikan BPK RI
11 Saran Setelah membahas naskah tentang optimalisasi penyusunan laporan
keuangan guna mewujudkan opini wajar tanpa pengecualian dalam rangka mendukung tugas TNI
Angkatan Udara ini maka dapat penulis berikan saran yang antara lain
a Perlu upaya perbaikan-perbaikan sesuai rekomendasi yang diberikan oleh
BPK RI yang dilakukan oleh Kementrian Pertahanan yang salah satunya adalah
dengan membentuk tim yang mampu membimbing para operator Simak dan Saiba
untuk berkoordinasi dan konsultasi secara intensif dengan Kementerian Keuangan
dan instansi terkait dalam rangka menyelesaikan permasalahan tersebut
b Perlunya merevisi kurikulum pendidikan Korps keuangan dan Korps
Pembekalan khususnya pada bidang pengelolaan keuangan negara yang
disesuaikan dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP)
c Peran APIP perlu ditingkatkan dalam melaksanakan pengawasan
khususnya disaat melaksanakan review terhadap laporan keuangan dalam rangka
penyempurnaan penyusunan laporan keuangan TNI AU
21
12 Wusana kata Demikianlah penyusunan naskah tentang Optimalisasi
Penyusunan Laporan Keuangan Guna Mewujudkan Opini Wajar Tanpa Pengecualian
Dalam Rangka Mendukung Tugas TNI Angkatan Udara dibuat sebagai sumbangan
pemikiran dan bahan masukan bagi pimpinan dalam menentukan kebijakan lebih lanjut
Jakarta September 2018
22
UU Permen Keppres
Republik Indonesia 2004 Undang-Undang RI Nomor 34 Tahun 2004 Tentang Tentara Nasional Indonesia Jakarta Sekretariat Negara
Republik Indonesia 2004 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2004
Tentang Pemeriksaan Pengelolaan Dan Tanggung Jawab Keuangan Negara Jakarta Sekretariat Negara
Menkeu 2015 Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor
177PMK052015 Tentang Pedoman Penyusunan Dan Penyampaian Laporan Keuangan Kementerian NegaraLembaga Jakarta Kepala Biro Umum
Menhan 2016 Peraturan Menteri Pertahanan Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2016
Tentang Sistem Akuntansi Dan Pelaporan Keuangan Instansi Di Lingkungan Kementerian Pertahanan Dan Tentara Nasional Indonesia Jakarta
Kapusku 2015 Juklak Kapusku Kemhan No Juklak06aVII2015 tentang Perubahan
Penyusunan Lapku di Lingkungan Kemhan dan TNI Jakarta Buku Mursyidi 2013 Akuntansi Pemerintahan di Indonesia Refika Aditama Bandung h 59 RE Freeman Strategic Management A Stakeholders Approach Fitman Boston1984
h37 Internet httpsidmwikipediaorg
DAFTAR PUSTAKA
19
f) UAKPA menyampaikan Laporan Keuangan beserta ADK
kepada UAPPA-W untuk digabungkan setelah dilakukan rekonsiliasi
dengan KPPN setiap bulan semester I dan tahunan Untuk
Laporan Keuangan Semester I dan Tahunan disertai dengan CaLK
g) UAKPB menyampaikan Laporan BMN disertai CaLBMN
beserta ADK ke UAPPB-W untuk digabungkan setiap semester dan
tahunan UAKPB Kantor Pusat menyampaikan Laporan BMN
beserta ADK ke UAPPB-E1 untuk digabungkan setiap Semester dan
Tahunan
Penutup
10 Kesimpulan Sebagai hasil akhir dari penulisan dan pembahasan naskah tentang
optimalisasi penyusunan laporan keuangan guna mewujudkan opini wajar tanpa
pengecualian dalam rangka mendukung tugas TNI Angkatan Udara ini maka penulis
dapat mengambil beberapa kesimpulan sebagai berikut
a Proses penyusunan laporan keuangan sampai kurun waktu 2017 dalam
perkembangannya belum sepenuhnya mampu menunjukkan laporan keuangan
yang berkualitas terlihat dari hasil laporan keuangan yang masih terdapat ketidak
sesuaian dalam pelaporan Simak dan Saiba yang berakibat pada didapatkanya
opini Wajar Dengan Pengecualian (WDP) yang diberikan oleh BPK
b Opini WDP yang diberikan BPK dimaksud harus memberikan stimulus
kepada pengelola keuangan dilingkungan kemhanTNI untuk mulai berbenah dan
memacu atas ketertinggalannya dalam hal mekanisme pengelolaan keuangan
negara Kondisi ini harus ditanggapi dengan positif oleh seluruh stake holder dan
dijadikan pintu masuk ke arah perubahan
c Dari temuan BPK terhadap laporan keuangan dimaksud didapat bahwa
mekanisme pelaporan dalam rangka pengungkapan pertanggungjawaban
keuangan di Lingkungan KemhanTNI termasuk TNI AU belum dapat
dipertanggungjawabkan hal ini terjadi antara lain oleh beberapa permasalahan
pertama kurangnya pengetahuan dan pemahaman baik dari pengelola anggaran
20
maupun pengelola barang dalam penyusunan laporan keuangan yang sesuai
dengan ketentuan kedua kurangnya komitmen pimpinan dalam pengelolaan
keuangan di lingkungan UO TNI AU ketiga kurangnya sinergitas antara unit
akuntasi kuasa pengguna anggaran (UAKPA) dan unit akuntansi pengguna barang
(UAKPB) keempat pelaksanaan mekanisme rekonsiliasi yang belum optimal
d Guna meningkatkan penyusunan Laporan Keuangan (LK) UO TNI Angkatan
Udara sebagai bagian dari LK Kemhan Perlu dilakukan upaya-upaya strategis
yaitu Upaya dan strategi peningkatan kualitas laporan keuangan TNI AU melalui
peningkatan pengetahuan dan pemahaman baik dari pengelola anggaran
komitmen pimpinan dalam pengelolaan keuangan negara mewujudkan optimalnya
pelaksanaan mekanisme rekonsiliasi antara Sistem Akuntansi Keuangan (SAK)
dan Sistem Informasi Manajemen Akuntansi Keuangan Barang Milik Negara
(SIMAK BMN) dan mampu menyumbangkan penyelesaian permasalahan LK
KemhanTNI dalam perbaikan terhadap opini WDP yang diberikan BPK RI
11 Saran Setelah membahas naskah tentang optimalisasi penyusunan laporan
keuangan guna mewujudkan opini wajar tanpa pengecualian dalam rangka mendukung tugas TNI
Angkatan Udara ini maka dapat penulis berikan saran yang antara lain
a Perlu upaya perbaikan-perbaikan sesuai rekomendasi yang diberikan oleh
BPK RI yang dilakukan oleh Kementrian Pertahanan yang salah satunya adalah
dengan membentuk tim yang mampu membimbing para operator Simak dan Saiba
untuk berkoordinasi dan konsultasi secara intensif dengan Kementerian Keuangan
dan instansi terkait dalam rangka menyelesaikan permasalahan tersebut
b Perlunya merevisi kurikulum pendidikan Korps keuangan dan Korps
Pembekalan khususnya pada bidang pengelolaan keuangan negara yang
disesuaikan dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP)
c Peran APIP perlu ditingkatkan dalam melaksanakan pengawasan
khususnya disaat melaksanakan review terhadap laporan keuangan dalam rangka
penyempurnaan penyusunan laporan keuangan TNI AU
21
12 Wusana kata Demikianlah penyusunan naskah tentang Optimalisasi
Penyusunan Laporan Keuangan Guna Mewujudkan Opini Wajar Tanpa Pengecualian
Dalam Rangka Mendukung Tugas TNI Angkatan Udara dibuat sebagai sumbangan
pemikiran dan bahan masukan bagi pimpinan dalam menentukan kebijakan lebih lanjut
Jakarta September 2018
22
UU Permen Keppres
Republik Indonesia 2004 Undang-Undang RI Nomor 34 Tahun 2004 Tentang Tentara Nasional Indonesia Jakarta Sekretariat Negara
Republik Indonesia 2004 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2004
Tentang Pemeriksaan Pengelolaan Dan Tanggung Jawab Keuangan Negara Jakarta Sekretariat Negara
Menkeu 2015 Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor
177PMK052015 Tentang Pedoman Penyusunan Dan Penyampaian Laporan Keuangan Kementerian NegaraLembaga Jakarta Kepala Biro Umum
Menhan 2016 Peraturan Menteri Pertahanan Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2016
Tentang Sistem Akuntansi Dan Pelaporan Keuangan Instansi Di Lingkungan Kementerian Pertahanan Dan Tentara Nasional Indonesia Jakarta
Kapusku 2015 Juklak Kapusku Kemhan No Juklak06aVII2015 tentang Perubahan
Penyusunan Lapku di Lingkungan Kemhan dan TNI Jakarta Buku Mursyidi 2013 Akuntansi Pemerintahan di Indonesia Refika Aditama Bandung h 59 RE Freeman Strategic Management A Stakeholders Approach Fitman Boston1984
h37 Internet httpsidmwikipediaorg
DAFTAR PUSTAKA
20
maupun pengelola barang dalam penyusunan laporan keuangan yang sesuai
dengan ketentuan kedua kurangnya komitmen pimpinan dalam pengelolaan
keuangan di lingkungan UO TNI AU ketiga kurangnya sinergitas antara unit
akuntasi kuasa pengguna anggaran (UAKPA) dan unit akuntansi pengguna barang
(UAKPB) keempat pelaksanaan mekanisme rekonsiliasi yang belum optimal
d Guna meningkatkan penyusunan Laporan Keuangan (LK) UO TNI Angkatan
Udara sebagai bagian dari LK Kemhan Perlu dilakukan upaya-upaya strategis
yaitu Upaya dan strategi peningkatan kualitas laporan keuangan TNI AU melalui
peningkatan pengetahuan dan pemahaman baik dari pengelola anggaran
komitmen pimpinan dalam pengelolaan keuangan negara mewujudkan optimalnya
pelaksanaan mekanisme rekonsiliasi antara Sistem Akuntansi Keuangan (SAK)
dan Sistem Informasi Manajemen Akuntansi Keuangan Barang Milik Negara
(SIMAK BMN) dan mampu menyumbangkan penyelesaian permasalahan LK
KemhanTNI dalam perbaikan terhadap opini WDP yang diberikan BPK RI
11 Saran Setelah membahas naskah tentang optimalisasi penyusunan laporan
keuangan guna mewujudkan opini wajar tanpa pengecualian dalam rangka mendukung tugas TNI
Angkatan Udara ini maka dapat penulis berikan saran yang antara lain
a Perlu upaya perbaikan-perbaikan sesuai rekomendasi yang diberikan oleh
BPK RI yang dilakukan oleh Kementrian Pertahanan yang salah satunya adalah
dengan membentuk tim yang mampu membimbing para operator Simak dan Saiba
untuk berkoordinasi dan konsultasi secara intensif dengan Kementerian Keuangan
dan instansi terkait dalam rangka menyelesaikan permasalahan tersebut
b Perlunya merevisi kurikulum pendidikan Korps keuangan dan Korps
Pembekalan khususnya pada bidang pengelolaan keuangan negara yang
disesuaikan dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP)
c Peran APIP perlu ditingkatkan dalam melaksanakan pengawasan
khususnya disaat melaksanakan review terhadap laporan keuangan dalam rangka
penyempurnaan penyusunan laporan keuangan TNI AU
21
12 Wusana kata Demikianlah penyusunan naskah tentang Optimalisasi
Penyusunan Laporan Keuangan Guna Mewujudkan Opini Wajar Tanpa Pengecualian
Dalam Rangka Mendukung Tugas TNI Angkatan Udara dibuat sebagai sumbangan
pemikiran dan bahan masukan bagi pimpinan dalam menentukan kebijakan lebih lanjut
Jakarta September 2018
22
UU Permen Keppres
Republik Indonesia 2004 Undang-Undang RI Nomor 34 Tahun 2004 Tentang Tentara Nasional Indonesia Jakarta Sekretariat Negara
Republik Indonesia 2004 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2004
Tentang Pemeriksaan Pengelolaan Dan Tanggung Jawab Keuangan Negara Jakarta Sekretariat Negara
Menkeu 2015 Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor
177PMK052015 Tentang Pedoman Penyusunan Dan Penyampaian Laporan Keuangan Kementerian NegaraLembaga Jakarta Kepala Biro Umum
Menhan 2016 Peraturan Menteri Pertahanan Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2016
Tentang Sistem Akuntansi Dan Pelaporan Keuangan Instansi Di Lingkungan Kementerian Pertahanan Dan Tentara Nasional Indonesia Jakarta
Kapusku 2015 Juklak Kapusku Kemhan No Juklak06aVII2015 tentang Perubahan
Penyusunan Lapku di Lingkungan Kemhan dan TNI Jakarta Buku Mursyidi 2013 Akuntansi Pemerintahan di Indonesia Refika Aditama Bandung h 59 RE Freeman Strategic Management A Stakeholders Approach Fitman Boston1984
h37 Internet httpsidmwikipediaorg
DAFTAR PUSTAKA
21
12 Wusana kata Demikianlah penyusunan naskah tentang Optimalisasi
Penyusunan Laporan Keuangan Guna Mewujudkan Opini Wajar Tanpa Pengecualian
Dalam Rangka Mendukung Tugas TNI Angkatan Udara dibuat sebagai sumbangan
pemikiran dan bahan masukan bagi pimpinan dalam menentukan kebijakan lebih lanjut
Jakarta September 2018
22
UU Permen Keppres
Republik Indonesia 2004 Undang-Undang RI Nomor 34 Tahun 2004 Tentang Tentara Nasional Indonesia Jakarta Sekretariat Negara
Republik Indonesia 2004 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2004
Tentang Pemeriksaan Pengelolaan Dan Tanggung Jawab Keuangan Negara Jakarta Sekretariat Negara
Menkeu 2015 Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor
177PMK052015 Tentang Pedoman Penyusunan Dan Penyampaian Laporan Keuangan Kementerian NegaraLembaga Jakarta Kepala Biro Umum
Menhan 2016 Peraturan Menteri Pertahanan Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2016
Tentang Sistem Akuntansi Dan Pelaporan Keuangan Instansi Di Lingkungan Kementerian Pertahanan Dan Tentara Nasional Indonesia Jakarta
Kapusku 2015 Juklak Kapusku Kemhan No Juklak06aVII2015 tentang Perubahan
Penyusunan Lapku di Lingkungan Kemhan dan TNI Jakarta Buku Mursyidi 2013 Akuntansi Pemerintahan di Indonesia Refika Aditama Bandung h 59 RE Freeman Strategic Management A Stakeholders Approach Fitman Boston1984
h37 Internet httpsidmwikipediaorg
DAFTAR PUSTAKA
22
UU Permen Keppres
Republik Indonesia 2004 Undang-Undang RI Nomor 34 Tahun 2004 Tentang Tentara Nasional Indonesia Jakarta Sekretariat Negara
Republik Indonesia 2004 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2004
Tentang Pemeriksaan Pengelolaan Dan Tanggung Jawab Keuangan Negara Jakarta Sekretariat Negara
Menkeu 2015 Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor
177PMK052015 Tentang Pedoman Penyusunan Dan Penyampaian Laporan Keuangan Kementerian NegaraLembaga Jakarta Kepala Biro Umum
Menhan 2016 Peraturan Menteri Pertahanan Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2016
Tentang Sistem Akuntansi Dan Pelaporan Keuangan Instansi Di Lingkungan Kementerian Pertahanan Dan Tentara Nasional Indonesia Jakarta
Kapusku 2015 Juklak Kapusku Kemhan No Juklak06aVII2015 tentang Perubahan
Penyusunan Lapku di Lingkungan Kemhan dan TNI Jakarta Buku Mursyidi 2013 Akuntansi Pemerintahan di Indonesia Refika Aditama Bandung h 59 RE Freeman Strategic Management A Stakeholders Approach Fitman Boston1984
h37 Internet httpsidmwikipediaorg
DAFTAR PUSTAKA