maria.stiemj.ac.idmaria.stiemj.ac.id/wp-content/uploads/Kelompok-5... · Web viewSelisih antara...

51
MAKALAH AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH II Akuntansi Pension dan Imbalan Pasca Kerja Disusun Oleh : Sony Setiadi (1603501006) Fera Yunita (1603501031) Muchtar Ali Habibulloh (1603501037) Pujihastuti Dwi Julianti (1603501049) Sutrisna Djamaludin (1603501060) 1

Transcript of maria.stiemj.ac.idmaria.stiemj.ac.id/wp-content/uploads/Kelompok-5... · Web viewSelisih antara...

Page 1: maria.stiemj.ac.idmaria.stiemj.ac.id/wp-content/uploads/Kelompok-5... · Web viewSelisih antara nilai historis dan nilai wajar disajikan sebagai Selisih Penilaian Investasi. Untuk

MAKALAHAKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH II

Akuntansi Pension dan Imbalan Pasca Kerja

Disusun Oleh :

Sony Setiadi (1603501006)

Fera Yunita (1603501031)

Muchtar Ali Habibulloh (1603501037)

Pujihastuti Dwi Julianti (1603501049)

Sutrisna Djamaludin (1603501060)

Program Studi S1 Akuntansi

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Muhammadiyah Jakarta

Tahun Ajaran 2017/2018

1

Page 2: maria.stiemj.ac.idmaria.stiemj.ac.id/wp-content/uploads/Kelompok-5... · Web viewSelisih antara nilai historis dan nilai wajar disajikan sebagai Selisih Penilaian Investasi. Untuk

Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah,

Taufik dan Hinayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam

bentuk maupun isinya yang sangat sederhana.

Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman

bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga

kedepannya dapat lebih baik.

Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya miliki

sangat kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-

masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

 Jakarta, April 2018

 Penyusun

2

Page 3: maria.stiemj.ac.idmaria.stiemj.ac.id/wp-content/uploads/Kelompok-5... · Web viewSelisih antara nilai historis dan nilai wajar disajikan sebagai Selisih Penilaian Investasi. Untuk

Daftar Isi

Kata Pengantar............................................................................................................................................1

Daftar Isi......................................................................................................................................................2

BAB I..........................................................................................................................................................3

A. Latar Belakang.................................................................................................................................3

B. Rumusan Masalah............................................................................................................................3

C. Tujuan..............................................................................................................................................4

BAB II.........................................................................................................................................................5

A. Jenis Imbalan Kerja.........................................................................................................................5

1. Imbalan Kerja..............................................................................................................................5

B. Akuntansi Pensiun...........................................................................................................................8

1. Pengertian....................................................................................................................................8

2. Jenis-Jenis Pensiun......................................................................................................................9

3. Program Pensiun..........................................................................................................................9

2. Kelebihan dan Kekurangan Jenis Program Pensiun...................................................................21

3. Metode Pembiayaan Program Pensiun.......................................................................................22

4. Akuntansi Untuk Pensiun..........................................................................................................23

5. Pendekatan Akuntansi dalam Pensiun........................................................................................24

6. Komponen Biaya Pensiun..........................................................................................................25

C. Penyajian Informasi Dalam Laporan Keuangan..............................................................................30

BAB III......................................................................................................................................................33

A. Kesimpulan....................................................................................................................................33

B. Saran..............................................................................................................................................33

Daftar Pustaka...........................................................................................................................................34

3

Page 4: maria.stiemj.ac.idmaria.stiemj.ac.id/wp-content/uploads/Kelompok-5... · Web viewSelisih antara nilai historis dan nilai wajar disajikan sebagai Selisih Penilaian Investasi. Untuk

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar BelakangPerkembangan pada era ini, pekerjaan merupakan hal yang sangat penting bagi

setiap orang. Dimana bekerja merupakan sarana untuk mendapatkan penghasilan untuk

dapat memenuhi kebutuhan hidup yang semakin banyak. Hal-hal yang berhubungan

dengan kebutuhan tidak akan berhenti meski individu tersebut sudah tidak lagi produktif

bekerja. Kebutuhan yang tercukupi merupakan suatu bentuk dari kesejahteraan yang

didambakan oleh setiap orang. Terutama ketika memasuki hari tua dengan tenang tanpa

harus memikirkan lagi urusan pekerjaan, maka dibutuhkan suatu jaminan. Jaminan

kesejahteraan adalah hal terpenting bagi setiap orang yang bekerja. Untuk itu, setiap

pekerja berusaha melakukan kewajiban kerja dengan sebaik-baiknya. Namun dengan

berusaha sebaik-baiknya dalam bekerja tidaklah cukup tanpa adanya penyisihan

pendapatan selama masa aktif bekerja dimana harapan untuk menikmati kesejahteraan di

hari tua setelah pensiun sulit untuk terwujud. Mengingat hal tersebut, saat ini dalam

masyarakat telah mengenal istilah imbalan pascakerja yang sehari-hari disebut dengan

“program pensiun”, “Tunjangan Hari Tua (THT)” atau “program manfaat purnakarya”.

Menurut Dwi Martani (2015:289), imbalan pascakerja tidak hanya mencakup pensiun,

tapi semua imbalan yang akan diterima karyawan setelah masa kerja selesai, seperti

asuransi dan tunjangan kesehatan pascakerja.

B. Rumusan Masalah1. Apa saja jenis imbalan kerja?

2. Apa yang dimaksud akuntansi pensiun ?

3. Bagaimana penyajian akuntansi pensiun?

4

Page 5: maria.stiemj.ac.idmaria.stiemj.ac.id/wp-content/uploads/Kelompok-5... · Web viewSelisih antara nilai historis dan nilai wajar disajikan sebagai Selisih Penilaian Investasi. Untuk

C. Tujuan1. Mengetahui apa saja jenis imbalana kerja

2. Mengetahui definisi dari masing-masing jenis imbalan kerja

3. Mengatahui definisi akuntansi pensiun

4. Mengetahui perhitungan dari akuntansi pensiun

5. Mengetahui cara penyajian akuntansi pensiun

5

Page 6: maria.stiemj.ac.idmaria.stiemj.ac.id/wp-content/uploads/Kelompok-5... · Web viewSelisih antara nilai historis dan nilai wajar disajikan sebagai Selisih Penilaian Investasi. Untuk

BAB II

PEMBAHASAN

A. Jenis Imbalan Kerja

Secara umum PSAK 24 adalah mengatur pernyataan akuntansi tentang imbalan kerja di

perusahaan.

Latar belakang Penerapan PSAK 24 tentang Imbalan Kerja adalah: Undang-Undang

Ketenagakerjaan (UUK) Nomor 13 Tahun 2003 mengatur secara umum mengenai tatacara

pemberian imbalan-imbalan di perusahaan, mulai dari imbalan istirahat panjang sampai

dengan imbalan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).

Imbalan-imbalan di UUK tersebut dapat diatur lebih lanjut di Peraturan Perusaaan (PP)

atau di Perjanjian Kerja Bersama (PKB) antara Perusahaan dan Serikat Pekerja dan tentu

saja merujuk kepada ketentuan di UUK.

Dengan berlakunya UUK ini mengakibatkan perusahaan akan dibebani dengan jumlah

pembayaran pesangon yang tinggi terutama untuk perusahaan yang memiliki jumlah

karyawan ribuan orang. Oleh karena itu, untuk mengantisipasi kemungkinan

terganggunya cash flow perusahaan akibat dari ketentuan dalam UU No. 13 tahun 2003

tersebut, maka PSAK No. 24 mengharuskan perusahaan untuk membukukan pencadangan

atas kewajiban pembayaran pesangon/imbalan kerja dalam laporan keuangannya.

Pernyataan ini mengharuskan pemberi kerja (entitas) untuk mengakui:

Liabilitas, jika pekerja telah memberikan jasanya dan berhak memperoleh imbalah kerja

yang akan dibayarkan di masa depan; dan

Beban, jika entitas menikmati manfaat ekonomis yang dihasilkan dari jasa yang diberikan

oleh pekerja yang berhak memperoleh imbalan kerja.

 

1. Imbalan Kerja

6

Page 7: maria.stiemj.ac.idmaria.stiemj.ac.id/wp-content/uploads/Kelompok-5... · Web viewSelisih antara nilai historis dan nilai wajar disajikan sebagai Selisih Penilaian Investasi. Untuk

Imbalan kerja (employee benefits) adalah seluruh bentuk imbalan yang diberikan

suatu entitas dalam pertukaran atas jasa yang diberikan oleh pekerja atau untuk

pemutusan kontrak kerja.

Jika dilihat dari jenis imbalan kerja yang termasuk kedalam definisi imbalan kerja

di PSAK-24 adalah sebagai berikut:

1) Imbalan Kerja Jangka Pendek: Yaitu imbalan kerja yang jatuh temponya kurang

dari 12 bulan. Contoh dari Imbalan Kerja Jangka Pendek ini adalah; Gaji, iuran

Jaminan Sosial, cuti tahunan, cuti sakit, bagi laba dan bonus (jika terutang dalam

waktu 12 bulan pada periode akhir pelaporan), dan imbalan yang tidak berbentuk

uang (imbalan kesehatan, rumah, mobil, barang dan jasa yang diberikan secara

cuma-cuma atau memalui subsidi).

2) Imbalan Pasca Kerja: Yaitu imbalan kerja yang diterima pekerja setelah pekerja

sudah tidak aktif lagi bekerja. Contoh dari Imbalan Pasca Kerja ini adalah : Imbalan

Pensiun, Imbalan asuransi jiwa pasca kerja, imbalan kesehatan pasca kerja. Jika

dikaitkan dengan penjelasan diawal tulisan ini, imbalan pasca kerja yang tercantum

di perundangan ketenagakerjaan adalah; Imbalan Pensiun, Meninggal Dunia,

Disability/cacat/medical unfit dan mengundurkan diri.

3) Imbalan Kerja Jangka Panjang: Yaitu imbalan kerja yang jatuh temponya lebih

dari 12 bulan. Contoh dari Imbalan Jangka Panjang ini adalah: Cuti besar/cuti

panjang, penghargaan masa kerja (jubilee) berupa sejumlah uang atau berupa

pin/cincin terbuat dari emas dan lain-lain.

4) Imbalan Pemutusan Kontrak Kerja (PKK): Yaitu imbalan kerja yang diberikan

karena perusahan berkomitmen untuk: (1) Memberhentikan seorang atau lebih

pekerja sebelum mencapai usia pensiun normal, atau (2) Menawarkan pesangon

PHK untuk pekerja yang menerima penawaran pengunduran diri secara sukarela

(golden shake hand). Imbalan ini dimasukan kedalam pernyataan PSAK-24, jika

dan hanya jika perusahaan sudah memiliki rencana secara jelas dan detail untuk

melakukan PKK dan kecil kemungkinan untuk membatalkannya.

7

Page 8: maria.stiemj.ac.idmaria.stiemj.ac.id/wp-content/uploads/Kelompok-5... · Web viewSelisih antara nilai historis dan nilai wajar disajikan sebagai Selisih Penilaian Investasi. Untuk

Salah satu ketentuan di UUK adalah mengenai imbalan pasca kerja, yaitu imbalan

yang harus diberikan perusahaan kepada karyawan ketika karyawan sudah berhenti

bekerja (pasca kerja=setelah kerja).

Imbalan-imbalan Pasca Kerja tersebut secara akuntansi harus di cadangkan dari

saat ini, karena imbalan-imbalan pasca kerja tersebut termasuk ke dalam salah satu

konsep akutansi yaitu accrual basis. Ada 4 (empat) imbalan pasca kerja yang dihitung

untuk di cadangkan dalam PSAK-24, yaitu:

1. Imbalan Pasca Kerja Karena Karyawan Pensiun;

2. Imbalan Pasca Kerja Karena Karyawan Sakit Berkepanjangan/Cacat;

3. Imbalan Pasca Kerja Karena Karyawan Meninggal Dunia;

4. Imbalan Pasca Kerja Karena Karyawan Mengundurkan Diri.

Keempat imbalan kerja di atas harus dihitung oleh perusahaan, karena ke-empat

imbalan kerja tersebut termasuk dalam prinsip akutansi imbalan kerja yaitu on going

concern (berkelanjutan). Alasan kenapa perusahaan harus menerapkan PSAK-24 adalah:

1. Adanya prinsip akutansi accrual basis. Penerapan PSAK-24 pada perusahaan adalah

sesuai prinsip akutansi accrual basis, yaitu perusahaan harus mempersiapkan

(mencadangkan/mengakui) utang (liability), untuk imbalan yang akan jatuh tempo

nanti.

2. Tidak ada kewajiban yang tersembunyi. Artinya jika didalam laporan keuangan tidak ada

account untuk imbalan pasca kerja (melalui PSAK 24), maka secara tidak langsung

perusahaan sebenarnya “menyembunyikan” kewajiban untuk imbalan pasca kerja.

3. Berkaitan dengan arus kas, jika ada karyawan yang keluar karena pensiun dan perusahaan

memberikan manfaat pesangon pensiun kepada karyawan tersebut, maka pada periode

berjalan perusahaan harus mengeluarkan sejumlah uang yang mengurangi laba

perusahaan. Jika dari awal perusahaan sudah mencadangkan imbalan pensiun ini

(imbalan pasca kerja), maka imbalan pensiun yang dibayarkan tersebut tidak akan

secara langsung mengurangi laba, akan tetapi akan mengurangi

pencadangan/accrual/kewajiban atas imbalan pasca kerja yang telah di catatkan

perusahaan di laporan keuangan.

8

Page 9: maria.stiemj.ac.idmaria.stiemj.ac.id/wp-content/uploads/Kelompok-5... · Web viewSelisih antara nilai historis dan nilai wajar disajikan sebagai Selisih Penilaian Investasi. Untuk

B. Akuntansi Pensiun1. Pengertian

Dana pensiun sesuai dengan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1992 adalah

Badan hukum yang mengelola dan menjalankan program yang menjanjikan manfaat

pensiun bagi pesertanya. Definisi ini memberi pengertian bahwa dana pensiun

merupakan suatu lembaga yang mengelola program pensiun yang dimaksudkan untuk

memberikan kesejahteraan kepada karyawan suatu perusahaan terutama yang telah

pensiun. Penyelenggaraan pensiun tersebut dapat dikelola oleh pemberi kerja atau

dengan menyerahkan kepada lembaga-lembaga keuangan yang menawarkan jasa

pengelolaan program pensiun.

Program Pensiun adalah perjanjian yang menetapkan bahwa pemberi kerja

memberikan tunjangan kepada karyawan setelah mereka pensiun atas jasa-jasa yang

mereka berikan ketika masih bekerja.

Menurut PSAK No 18, Dana Pensiun merupakan suatu badan hukum yang berdiri

sendiri dan terpisah dari Pemberi Kerja, yang berfungsi untuk mengeloladan

menjalankan program pensiun sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.

Dana Pensiun Pemberi Kerja (DPPK) adalah Dana Pensiun yang dibentuk oleh

orang atau badan yang memperkerjakan karyawan, selaku pendiri, untuk

menyelenggarakan Program Pensiun Manfaat Pasti atau Program Pensiun luran Pasti,

bagi kepentingan sebagian atau seluruh karyawannya, sebagai peserta, dan yang

menimbulkan kewajiban bagi pemberi kerja.

Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) adalah Dana Pensiun yang dibentuk

oleh bank atau perusahaan asuransi jiwa untuk menyelenggarakan Program Pensiun

luran Pasti bagi perorangan, baik karyawan maupun pekerja mandiri yang terpisah dari

Dana Pensiun Pemberi Kerja bagi karyawan bank atau perusahaan asuransi jiwa yang

bersangkutan.

Peraturan Dana Pensiun adalah peraturan yang berisi ketentuan yang menjadi

dasar penyelenggaraan program pensiun.

9

Page 10: maria.stiemj.ac.idmaria.stiemj.ac.id/wp-content/uploads/Kelompok-5... · Web viewSelisih antara nilai historis dan nilai wajar disajikan sebagai Selisih Penilaian Investasi. Untuk

2. Jenis-Jenis Pensiun

Proses pelaksanaan pensiun dapat dilaksanakan sesuai dengan

kebijakan perusahaan. Para penerima pensiun dapat memilih salah satu dari berbagai

alternatif jenis pensiun yang adas esuai dengan tujuan masing masing, yaitu:

a. Pensiun normal

Pensiun yang diberikan untuk karyawan yang usianya telah mencapai masa

pensiun seperti yang telah ditetapkan dalam peraturan dana pensiun.

b. Pensiun dipercepat

Ketentuan yang mengizinkan peserta pensiun untuk mempercepat pensiunnya karena

suatu hal. Salah satu persyaratan untuk mengajukan pensiun dipercepat adalah

mendapatkan pesetujuan dari pemberi kerja.

c. Pensiun ditunda

Ketentuan yang memperkenankan karywannya yang secara mental dan fisik

masih sehat untuk tetap bekerja melampaui usia pensiun normal dengan ketentuan

pembayaran pensiun dimulai pada tanggal pensiun normal meskipun karyawan yang

bersangkutan tetap meneruskan bekerja dan tetap memperoleh gaji dari perusahaan.

d. Pensiun cacat

Pensiun yang diberikan bukan karena usia akan tetapi lebih disebabkan karena

karyawan yang bersangkutan mengalami kecelakaan atau cacat sehingga

dianggap tidak mampu atau tidak cakap lagi dalam bekerja. Pembayaran pensiun

dihitung seolah olah sampai usia pensiun normal dan penghasilan dasar pensiun

ditentukan pada saat yang bersangkutan dinyatakan cacat.

3. Program Pensiun

Terdapat dua jenis perjanjian program pensiun yang umumnya digunakan, yaitu:

1) Program Pensiun Manfaat Pasti (defined benefit)

Defined benefit menetapkan pembayaran pensiun yang akan diterima karyawan

pada saat telah tidak bekerja. Formula yang biasanya digunakan untuk menentukan

pembayaran adalah fungsi dari tingkat gaji karyawan dan masa kerja karyawan.

Dalam program ini yang diperlukan adalah menentukan berapa kontribusi yang harus

10

Page 11: maria.stiemj.ac.idmaria.stiemj.ac.id/wp-content/uploads/Kelompok-5... · Web viewSelisih antara nilai historis dan nilai wajar disajikan sebagai Selisih Penilaian Investasi. Untuk

dilakukan pada masa sekarang untuk memenuhi komitmen pembayaran pensiun

dimasa yang akan datang pada karyawan sudah tidak bekerja.

Akuntansi untuk defined benefit sangat kompleks, karena jumlah pembayaran

pensiun ditentukan berdasarkan variable-variabel dimasa yang akan datang yang

tidak pasti. Perlu dirumuskan pola pendanaan yang baik untuk menjamin tersedianya

dana yang cukup sehingga dapat membayar pensiun yang telah dijanjikan pada

waktunya. Tingkat pendanaan ini tergantung pada sejumlah faktor, misalnya tingkat

turnover, mortalitas, masa kerja karyawan, tingkat gaji, dan tingkat bunga. Besar

iuran adalah perkiraan kebutuhan dana yang harus disisihkan sekarang untuk

merealisasikan pembayaran manfaat pensiun.

Dalam PPMP, besarnya pembayaran manfaat pensiun yang dijanjikan kepada

peserta ditentukan dengan rumus manfaat pensiun yang telah ditetapkan dalam

peraturan dana pensiun. Rumus tersebut dipengaruhi oleh masa kerja, faktor

penghargaan per tahun masa kerja dan penghasilan dasar pensiun.

Rumus Program Pensiun Manfaat Pasti (defined benefit):

a. Rumus Sekaligus

MP = FPd x MK x PDP

Keterangan:

            MP     =    Manfaat Pensiun

FPd    =    Faktor Penghargaan dalam decimal

MK     =    Masa Kerja

PDP   =    Penghasilan Dasar Pensiun bulan terakhir atau rata-rata beberapa bulan terakhir

Dalam hal ini manfaat pensiun dihitung dengan menggunakan rumus sekaligus besar faktor

penghargaan per tahun masa kerja tidak boleh melebihi 2,5% dan total manfaat pensiun tidak

boleh 80 kali penghasilan dasar pensiun.

b. Rumus Bulanan

MP = FPe x MK x PDP

Keterangan:

MP     =    Manfaat Pensiun

11

Page 12: maria.stiemj.ac.idmaria.stiemj.ac.id/wp-content/uploads/Kelompok-5... · Web viewSelisih antara nilai historis dan nilai wajar disajikan sebagai Selisih Penilaian Investasi. Untuk

FPe    =    Faktor Penghargaan dalam persen

MK     =    Masa Kerja

PDP   =    Penghasilan Dasar Pensiun bulan terakhir atau rata-rata beberapa bulan terakhir

Dalam hal ini manfaat pensiun dihitung dengan menggunakan rumus sekaligus besar faktor

penghargaan per tahun masa kerja tidak boleh melebihi 2,5% dan total manfaat pensiun tidak

boleh 80 kali penghasilan dasar pensiun.

PPMP membutuhkan bantuan aktuaris secara periodik untuk menentukan besarnya nilai

kewajiban aktuaria, mengkaji kembali asumsi aktuarial yang digunakan dan merekomendasikan

tingkat iuran yang seharusnya.

Dalam laporan keuangan dana pensiun yang menyelenggarakan PPMP, perlu

diungkapkan penjelasan yang memadai mengenai sumber perhitungan kewajiban aktuaria seperti

metode penilaian dan asumsi aktuarial yang digunakan aktuaris, nama aktuaris dan tanggal

laporan aktuaris yang terakhir. Frekuensi penilaian aktuarial.

Dana pensiun yang menyelenggarakan PPMP wajib memiliki laporan aktuaris sesuai

dengan peraturan perundangan yang berlaku. Dalam laporan keuangan dana pensiun harus

disebutkan tanggal laporan aktuaris terakhir yang digunakan sebagai dasar penyusunan laporan

keuangan yang bersangkutan.

Kasus Akuntansi Dana Pensiun PPMP

Pada 1 Januari 2002 PT Sportif, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang produksi

perlengkapan olahraga, mendirikan sebuah dana pensiun dengan nama Dana Pensiun PT

Sportif yang menyelenggarakan Program Pensiun Manfaat Pasti. Berikut hasil perhitungan

aktuaris pertanggal pendirian:

Kekayaan untuk pendanaan Rp 0,-

Kewajiban aktuaria Rp 1.200.000.000,-

Kewajiban aktuaria 31/12/03 Rp 1.500.000.000,- (Nilai proyeksi)

Iuran Normal Pemberi Kerja Rp 120.000.000,- per tahun

Iuran Normal Peserta Rp 80.000.000,- per tahun

Iuran Tambahan Rp 120.000.000,- per tahun

Transaksi yang terjadi selama tahun 2002 adalah sebagai berikut :

12

Page 13: maria.stiemj.ac.idmaria.stiemj.ac.id/wp-content/uploads/Kelompok-5... · Web viewSelisih antara nilai historis dan nilai wajar disajikan sebagai Selisih Penilaian Investasi. Untuk

Iuran normal diterima adalah sebesar Rp 200 jt, masing-masing Rp 120 jt dari pemberi kerja dan

sisanya berasal dari peserta. Jumlah iuran tambahan yang dibayar oleh pemberi kerja adalah

sebesar Rp 100.000.000,-.

Pada tanggal 30 Juni, pengurus membeli aktiva operasional berupa komputer seharga

Rp10.000.000,- dan peralatan kantor lainnya Rp 5.000.000,-. Oleh kebijakan manajemen

kedua jenis aset tersebut disusutkan selama 5 tahun tanpa nilai sisa dengan metode garis lurus.

Untuk meningkatkan nilai aset Dana Pensiun, pengurus pada tanggal 1 Juli melakukan

penanaman investasi sebagai berikut:

o Deposito berjangka waktu satu tahun (ARO Nominal) dalam mata uang dollar USA

senilai $10.000,-. dengan tingkat bunga sebesar 4% per tahun. Kurs pada saat penempatan

adalah US $ 1 = Rp 9.300,-

o Saham PT A (tercatat di bursa efek) dengan harga Rp 20.000.000,-

o Obligasi PT B senilai Rp 20.000.000,- dengan tingkat kupon 8% per tahun dengan biaya

perolehan sebesar Rp 18.000.000,-. Obligasi tersebut jatuh tempo pada tanggal 1 Juli

2008. Dana Pensiun berniat untuk memegangnya sampai jatuh tempo.

o Obligasi PT X senilai Rp 10.000.000,- dengan tingkat kupon 9% per tahun dengan biaya

perolehan sebesar Rp 8.000.000,-. Obligasi tersebut jatuh tempo pada tanggal 1 Juli 2006.

Dana Pensiun berniat untuk segera menjual obligasi tersebut apabila harga pasarnya telah

menguntungkan

o Melakukan penempatan langsung pada PT Gurita yang baru didirikan pada tanggal 1

Januari 2001 dengan biaya Rp 50.000.000,- dengan jumlah kepemilikan 20%. Nilai wajar

aset perusahaan pada tanggal tersebut adalah Rp 200.000.000,-. Goodwill diamortisasi

selama 5 tahun.

o Pada akhir tahun 2002, PT Gurita mengumumkan laba bersih sebesar Rp 60.000.000,-

dan membagikan dividen sebesar Rp 30.000.000,-

o Selain di PT Gurita, Dana Pensiun juga melakukan penempatan langsung pada PT Global

senilai Rp 40.000.000,-. Nilai kepemilikan yang diperoleh adalah 15%

o Pada akhir tahun, Dana Pensiun menerima dividen dari PT Global sebesar Rp 5.000.000,-

o Pada tanggal 25 Agustus Dana pensiun membeli sebidang tanah seharga Rp 40.000.000,-.

Dana pensiun baru membayar sebesar Rp 30.000.000,- atas investasi tersebut

13

Page 14: maria.stiemj.ac.idmaria.stiemj.ac.id/wp-content/uploads/Kelompok-5... · Web viewSelisih antara nilai historis dan nilai wajar disajikan sebagai Selisih Penilaian Investasi. Untuk

o Beban operasional (Gaji Pengurus & Dewan Pengawas) selama tahun 2002 adalah

sebesar Rp 3.000.000,-

o Atas penempatan langsung di PT Gurita, pengurus menggunakan pencatatan metode

ekuitas karena dianggap lebih murah dan dianggap akan memberikan nilai yang lebih

wajar sehubungan dengan kegiatan usaha PT Gurita selaku supplier dengan turn over

persediaan yang cukup tinggi. Sedangkan di PT Global digunakan nilai appraisal

o Kurs US $ pada pada tanggal neraca adalah US $ 1 = Rp 9.500,-

o Bunga obligasi dibayarkan satu tahun sekali setiap tanggal 1 Januari

o Berikut daftar nilai wajar investasi per 31 Desember 2002

Saham PT A                                                    Rp 18.000.000,-

Penempatan langsung PT Global                    Rp 35.000.000,-

Obligasi PT B                                                  Rp 19.000.000,-

Obligasi PT X                                                 Rp 11.000.000,-

Tanah                                                              Rp 45.000.000,-

Buatlah jurnal terkait dengan transaksi-transaksi di atas

Dana Pensiun PT Sportif

Jurnal Umum tahun 2002

Account Debit Kredit

SKA

Kewajiban Aktuaria

1.200.000.000,-

1.200.000.000,-

Piutang Iuran Normal PK

Piutang Iuran Peserta

Piutang Iuran Tambahan

      Iuran Normal PK

Iuran Normal Peserta

             Iuran Tambahan

120.000.000,-

80.000.000,-

120.000.000,-

120.000.000,-

80.000.000,-

120.000.000,-

Kas & Bank 300.000.000,-

14

Page 15: maria.stiemj.ac.idmaria.stiemj.ac.id/wp-content/uploads/Kelompok-5... · Web viewSelisih antara nilai historis dan nilai wajar disajikan sebagai Selisih Penilaian Investasi. Untuk

Piutang Iuran Normal

PK

Piutang Iuran Peserta

Piutang Iuran

Tambahan

120.000.000,-

80.000.000,-

100.000.000,-

Komputer

Peralatan Kantor

Kas

10.000.000,-

5.000.000,-

15.000.000,-

Deposito Berjangka

Saham PT A

Obligasi PT B

Obligasi PT X

Penempatan langsung PT

Gurita

Penempatan langsung PT

Global

Kas

93.000.000,-

20.000.000,-

18.000.000,-

8.000.000,-

50.000.000,-

40.000.000,-

229.000.000,-

Tanah

Kas

                Utang Investasi

40.000.000,-

30.000.000,-

10.000.000,-

Beban Operasional

Pengurus

Kas

3.000.000,-

3.000.000,-

Beban Penyusutan

Komputer

Beban Penyusutan peralatan

kantor

Akumulasi Penyusutan

1.000.000,-

500.000.-

1.500.000,-

Kas

Pendapatan Bunga Deposito

1.900.000,-

1.900.000,-

Piutang Bunga 1.250.000,-

15

Page 16: maria.stiemj.ac.idmaria.stiemj.ac.id/wp-content/uploads/Kelompok-5... · Web viewSelisih antara nilai historis dan nilai wajar disajikan sebagai Selisih Penilaian Investasi. Untuk

Pendapatan Bunga Obligasi

Obligasi B: 8% x 20

jtx6/12=800.000,-

Obligasi X: 9% x Rp 10

jtx6/12=Rp 450.000

1.250.000,-

SPI Deposito

SPI Obligasi B

SPI Obligasi X

SPI Penempatan PT Gurita

SPI Tanah

SKA

2.000.000,-

200.000,-

3.000.000,-

10.000.000,-

5.000.000,-

20.200.000,-

SKA

SPI Penempatan PT Gurita

6.000.000,-

6.000.000,-

SKA

SPI Saham A

SPI Penemp PT Global

7.000.000,-

2.000.000,-

5.000.000,-

Pendapatan Bunga Deposito

Pendapatan Bunga Obligasi

Pendapatan dividen

Beban Operasional

Pengurus

Beban Penyusutan

           SHU

1.900.000,-

1.250.000,-

11.000.000,-

3.000.000,-

1.500.000,-

9.650.000,-

SHU

SKA

9.650.000,-

9.650.000,-

Iuran Normal PK

Iuran Normal Peserta

Iuran Tambahan

SKA

120.000.000,-

80.000.000,-

120.000.000,-

320.000.000,-

SKA

Kewajiban Aktuaria

300.000.000,-

300.000.000,-

16

Page 17: maria.stiemj.ac.idmaria.stiemj.ac.id/wp-content/uploads/Kelompok-5... · Web viewSelisih antara nilai historis dan nilai wajar disajikan sebagai Selisih Penilaian Investasi. Untuk

2) Program Pensiun Iuran Pasti (defined contribution)

Program Pensiun Iuran Pasti (Defined contribution) kontribusi perusahaan dalam

program tersebut ditentukan dalam perjanjian, artinya pemberi kerja menyetujui untuk

membayar kepada badan dana pensiun sejumlah tertentu pada setiap periode didasarkan

pada peraturan dana pensiun. Hal ini didasarkan pada pertimbangan masa kerja

karyawan, laba perusahaan, dan tingkat gaji. Dalam program jenis ini, hanya kontribusi

perusahaan yang ditentukan, tidak ada perjanjian mengenai jumlah yang akan

dibayarkan kepada karyawan sebagai pembayaran pensiun. Program pensiun luran pasti 

iurannya ditetapkan dalam peraturan dana pensiun dan seluruh iuran serta hasil

pengembangannya dibukukan pada rekening masing-masing peserta sebagai manfaat

pensiun.

Jumlah yang akhirnya diterima oleh karyawan sebagai pensiun tergantung kepada

jumlah yang mula-mula dikontribusikan ke badan pensiun dan laba yang diperoleh oleh

dana pensiun. Jumlah yang dikontribusikan biasanya diserahkan kepada pihak ketiga

( Badan Perwalian) yang bertindak atas kepentingan karyawan. Badan tersebut memiliki

aktiva dari kontribusi dan bertanggungjawab mengadakan aktivitas investasi dan

distribusi (pembayaran) kepada karyawan. Badan tersebut terpisah dari perusahaan dan

bertindak sebagai wali karyawan.

Akuntansi untuk defined contribution sangat mudah, dengan program jenis ini

laba yang diperoleh atau kerugian yang diderita dari aktivitas investasi aktiva yang

dikontribusikan kedalam program tersebut menjadi tanggungan karyawan. Perusahaan

hanya bertanggungjawab untuk mengadakan kontribusi setiap tahun berdasarkan

peraturan dana pensiun.Oleh karena itu, biaya pensiun perusahaan setiap tahun adalah

sejumlah yang wajib dikontribusikan ke badan pensiun. Utang akan dilaporkan dalam

neraca perusahaan apabila perusahaan telah melakukan kontribusi dalam jumlah yang

tidak penuh dan aktiva akan dilaporkan apabila perusahaan telah melakukan kontribusi

melebihi yang seharusnya.

Dalam PPIP, jumlah yang diterima oleh peserta pada saat pensiun tergantung pada

jumlah iuran dari pemberi kerja, atau iuran peserta dan pemberi kerja atau iuran peserta,

dan hasil usaha. Kewajiban dari pemberi kerja adalah membayar iuran sesuai dengan

yang ditetapkan dalam peraturan dana pensiun. Bantuan aktuaris biasanya tidak

17

Page 18: maria.stiemj.ac.idmaria.stiemj.ac.id/wp-content/uploads/Kelompok-5... · Web viewSelisih antara nilai historis dan nilai wajar disajikan sebagai Selisih Penilaian Investasi. Untuk

diperlukan, meskipun nasehat aktuaris kadang-kadang digunakan untuk memperkirakan

manfaat pensiun yang akan diterima peserta pada saat pensiun, berdasarkan jumlah

iuran saat ini dan dimasa datang serta estimasi hasil investasi dana pensiun.

Rumus Program Pensiun Iuran Pasti (Defined Contributiont):

a. Rumus Sekaligus

IP = 3 x FPd x PDP

Keterangan:

IP       =    Iuran Pensiun

FPd    =    Faktor Penghargaan per tahun dalam decimal

DP      =    Penghasilan Dasar Pensiun per tahun

b. Rumus Bulanan

IP = 3 x FPe x PDP

Keterangan:

IP       =    Iuran Pensiun

FPe    =    Faktor Penghargaan Per Tahun dalam persen

PDP   =    Penghasilan Dasar Pensiun Per Tahun

Tujuan dari pelaporan dana pensiun yang menyelenggarakan PPIP adalah untuk menyediakan

informasi secara periodik mengenai penyelenggaraan program pensiun, posisi keuangan serta

kinerja investasinya.

Kasus Akuntansi Dana Pensiun PPIP 

Pada 1 Januari 2002 PT Sportif, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang produksi perlengkapan olahraga,

mendirikan sebuah dana pensiun dengan nama Dana Pensiun PT Sportif yang menyelenggarakan Program Pensiun

Iuran Pasti. Berdasarkan Peraturan Dana Pensiun ditetapkan sebagai berikut:

o Iuran Normal Pemberi Kerja : 8% PhDP

o Iuran Normal Peserta : 2% PhDP

18

Page 19: maria.stiemj.ac.idmaria.stiemj.ac.id/wp-content/uploads/Kelompok-5... · Web viewSelisih antara nilai historis dan nilai wajar disajikan sebagai Selisih Penilaian Investasi. Untuk

Transaksi yang terjadi selama tahun 2002 adalah sebagai berikut :

o Iuran normal diterima adalah sebesar Rp 90 jt, masing-masing Rp 70 jt dari pemberi kerja dan sisanya

berasal dari peserta.

o Pada tanggal 30 Juni, pengurus membeli aktiva operasional berupa komputer seharga Rp 8.000.000,- dan

peralatan kantor lainnya Rp 4.000.000,-. Oleh kebijakan manajemen kedua jenis aset tersebut disusutkan

selama 5 tahuntanpa nilai sisa dengan metode garis lurus.

o Untuk meningkatkan nilai aset Dana Pensiun, pengurus pada tanggal 1 Juli melakukan penanaman investasi

sebagai berikut:

o Deposito berjangka waktu satu tahun (ARO Nominal) senilaiUS$ 4.000,-. dengan tingkat bunga sebesar

8% per tahun. Kurspada saat penempatan adalah US$ 1 = Rp 9.000,-

o Saham PT A (tercatat di bursa efek) dengan harga Rp10.000.000,-

o Obligasi PT B senilai Rp 20.000.000,- dengan tingkat kupon 8%per tahun dengan biaya perolehan sebesar

Rp 18.000.000,-.Obligasi tersebut jatuh tempo pada tanggal 1 Juli 2008. DanaPensiun berniat untuk

memegangnya sampai jatuh tempo

o Obligasi PT X senilai Rp 10.000.000,- dengan tingkat kupon 9%per tahun dengan biaya perolehan sebesar

Rp 8.000.000,-.Obligasi tersebut jatuh tempo pada tanggal 1 Juli 2006. DanaPensiun berniat untuk segera

menjual obligasi tersebut apabilaharga pasarnya telah menguntungkan

o Melakukan penempatan langsung pada PT Gurita yang barudidirikan pada tanggal 1 Januari 2003 dengan

biaya Rp20.000.000,- dengan jumlah kepemilikan 20%. Nilai wajar asetperusahaan pada tanggal tersebut

adalah Rp 80.000.000,-.Goodwill diamortisasi selama 5 tahun

o Pada akhir tahun 2002, PT Gurita mengumumkan laba bersihsebesar Rp 30.000.000,- dan membagikan

deviden sebesar Rp10.000.000,-

o Selain di PT Gurita, Dana Pensiun juga melakukan penempatanlangsung pada PT Global senilai Rp

20.000.000,-. Nilai kepemilikanyang diperoleh adalah 15%

o Pada akhir tahun, Dana Pensiun menerima deviden dari PTGlobal sebesar Rp 2.000.000,-

o Pada tanggal 25 Agustus Dana pensiun membeli sebidang tanah seharga Rp 20.000.000,-. Dana pensiun

baru  membayar sebesar Rp 12.000.000,- atas investasi tersebut

o Beban operasional (Gaji Pengurus & Dewan Pengawas) selama tahun 2002adalah sebesar Rp 2.000.000,

o Atas penempatan langsung di  PT Gurita, pengurus menggunakan pencatatan metode ekuitas karena

dianggap lebih mudah dan murah. Sedangkan di PT Global digunakan nilai appraisal

19

Page 20: maria.stiemj.ac.idmaria.stiemj.ac.id/wp-content/uploads/Kelompok-5... · Web viewSelisih antara nilai historis dan nilai wajar disajikan sebagai Selisih Penilaian Investasi. Untuk

o Jumlah PhDP tahun 2002 adalah sebesar Rp 1.000.000.000,-

o Kurs US $ pada pada tanggal neraca adalah US $ 1 = Rp 9.500,-

o Bunga obligasi dibayarkan satu tahun sekali setiap tanggal 1 Januari

o Berikut daftar nilai wajar investasi per 31 Desember 2002:

Saham PT A                                                        Rp 9.000.000,-

Penempatan langsung PT Global                    Rp 18.000.000,-

Obligasi PT B                                                      Rp 21.000.000,-

Obligasi PT X                                                      Rp 11.000.000,-

Tanah                                                                     Rp  21.000.000.-

Dana Pensiun PT Sportif

Jurnal Umum Tahun 2002

Account Debit Kredit

Piutang Iuran Normal PK

Piutang Iuran Peserta

                Iuran Normal PK

                      Iuran Normal Peserta

80.000.000,-

20.000.000,-

80.000.000,-

20.000.000,-

Kas & Bank

                 Piutang Iuran Normal PK

                       Piutang Iuran Peserta

90.000.000,-

70.000.000,-

20.000.000,-

Komputer

Peralatan Kantor

                              Kas

8.000.000,-

4.000.000,-

12.000.000,-

20

Page 21: maria.stiemj.ac.idmaria.stiemj.ac.id/wp-content/uploads/Kelompok-5... · Web viewSelisih antara nilai historis dan nilai wajar disajikan sebagai Selisih Penilaian Investasi. Untuk

Deposito Berjangka

Saham PT A

Obligasi PT B

Obligasi PT X

Penempatan Langsung PT Gurita

Penempatan Langsung PT Global

Kas

36.000.000,-

10.000.000,-

18.000.000,-

8.000.000,-

20.000.000,-

20.000.000,-

112.000.000,-

Tanah

                      Kas

Utang Investasi

20.000.000,-

12.000.000,-

8.000.000,-

Beban Operasional Pengurus

                      Kas

2.000.000,-

2.000.000,-

Beban Penyusutan-Komputer

Beban Penyusutan prltn kantor

           Akumulasi Penyusutan

800.000,-

400.000,-

1.200.000,-

Kas

Pendapatan Bunga Deposito

15.200.000,-

15.200.000,-

Piutang Bunga

                   Pendapatan Bunga Obligasi

1.250.000,-

1.250.000,-

Kas

       Pendapatan dividen

4.000.000,-

4.000.000,-

Pend belum terealisasi

                SPI Penempatan PT Gurita

4.000.000,-

4.000.000,-

21

Page 22: maria.stiemj.ac.idmaria.stiemj.ac.id/wp-content/uploads/Kelompok-5... · Web viewSelisih antara nilai historis dan nilai wajar disajikan sebagai Selisih Penilaian Investasi. Untuk

SPI Deposito

SPI Obligasi B

SPI Obligasi X

SPI Penempatan PT Gurita

SPI Tanah

               Pendapatan Belum terealisasi

2.000.000,-

200.000,-

3.000.000,-

5.200.000,-

1.000.000,-

11.400.000,-

Pend Belum terealisasi

                   SPI Saham A

  SPI Saham Penemp PT Global

3.000.000,-

1.000.000,-

2.000.000,-

Pendapatan Bunga-Deposito

Pendapatan  Bunga Obligasi

Pendapatan Dividen

                    Beban Operasional

Pengurus

                    Beban Penyusutan

                      SHU

15.200.000,-

1.250.000,-

2.000.000,-

2.000.000,-

1.200.000,-

15.250.000,-

SHU

Kewajiban MP

15.250.000,-

15.250.000,-

Iuran Normal PK

Iuran Normal Peserta

Kewajiban MP

80.000.000,-

20.000.000,-

100.000.000,-

2. Kelebihan dan Kekurangan Jenis Program Pensiun

Adapun keunggulan dan kelemahan jenis Program Pensiun Manfaat Pasti (Defined Benefit)

dan Program Pensiun Iuran Pasti (Defined Contribution) sebagai berikut:

22

Page 23: maria.stiemj.ac.idmaria.stiemj.ac.id/wp-content/uploads/Kelompok-5... · Web viewSelisih antara nilai historis dan nilai wajar disajikan sebagai Selisih Penilaian Investasi. Untuk

3. Met

ode

Pembiayaan Program Pensiun

Penghimpunan dana dilakukan dilakukan agar dapat dipakai untuk pembayaran manfaat pada

masa yang akan datang. System pendanaan dibedakan dalam:

a. Metode Pay As You Go. Dimana pemberi kerja hanya membiayai manfaat pensiun

seorang karyawan atau peserta begitu diperlukan diluar gaji terakhir. Ciri-cirinya

adalah:

Tidak ada ketentuan mengenai besarnya manfaat pensiun Metode Sistem

Pendanaan

Manfaat tidak ditetapkan dan belum dijanjikan

Pensiun merupakan bagian kecil dalam kaitannya dengan kegiatan usaha

b. Metode  funding system.  Sistem Pendanaan. Penghimpunan dana dilakukan agar

dapat dipakai untuk pembayaran manfaat pada masa yang akan datang. System

pendanaan dibedakan dalam: Single Premium Funding. Dimana biaya setiap peserta

program untuk suatu tahun tertentu ditentukan dengan factor anuitas untuk menetapkan

nilai sekarang dari pensiun tahunan peserta setelah memperhitungkan masa kerja.

23

Program Pensiun Manfaat Pasti

(Defined Benefit)

Program Pensiun Iuran Pasti

(Defined Contribution)

Kelebihan Kelebihan

1. Besar manfaat pensiun mudah

dihitung

2. Lebih memberikan kepastian

kepada peserta

3. Lebih mudah memberikan

penghargaan untuk masa kerja

lalu.

1. Beban biaya stabil dan mudah

diperkirakan

2. Nilai hak peserta setiap saat

mudah ditetapkan

3. Resiko investasi dan mortalitas

ditanggung oleh peserta

Kekurangan Kekurangan

1.      Beban pensiun mudah berfluktuasi

2.      Nilai hak peserta sebelum pensiun tidak

mudah ditentukan

1.      Besar manfaat pensiun tidak mudah

ditentukan

2.      Lebih sulit memperkirakan besar

penghargaan untuk masa kerja lampau

Page 24: maria.stiemj.ac.idmaria.stiemj.ac.id/wp-content/uploads/Kelompok-5... · Web viewSelisih antara nilai historis dan nilai wajar disajikan sebagai Selisih Penilaian Investasi. Untuk

Pembayaran pensiun untuk satu tahun tertentu merupakan satu unit manfaat yang

besarnya sebagai berikut:

1) 2% dari gaji tahun tersebut

2) 2% dari gaji rata-rata terakhir

3) sebesar 30 ribu per bulan

Level Premium Funding. Adalah metode yang dirancang untuk menghindari kenaikan

biaya pensiun yang terjadi pada saat usia peserta semakin bertambah dan pada saat

kenaikan gaji

2. Akuntansi Untuk Pensiun

Dua masalah yang muncul dalam akuntansi untuk program pensiun adalah :

1. Berapa jumlah kewajiban pemberi kerja dan berapa jumlah kewajiban pensiun yang

harus dilaporkan dalam laporan keuangan.

2. Berapa beban / biaya pensiun untuk periode tertentu.

Kewajiban pensiun (pension obligation) pemberi kerja adalah kewajiban kompensasi

yang ditangguhkan kepada para karyawannya atas jasa-jasa mereka menurut persyaratan

dalam program pensiun.

Jenis jenis ukuran kewajiban pensiun :

1. Berdasarkan pada tunjangan yang dijamin sepenuhnya kepada para karyawan.

Tunjangan terjamin (vested benefit) adalah tunjangan yang berhak diterima

karyawan sekalipun karyawan tersebut tidak memberikan jasa tambahan dalam

program.Sebagian besar program pensiun mensyaratkan seorang karyawan harus

memiliki masa kerja minimum sebelum mencapai status tunjangan terjamin. Ukuran

ini disebut Kewajiban tunjangan terjamin (vested benefit obligation)

2. Berdasarkan perhitungan jumlah kompensasi yang ditangguhkan pada seluruh tahun

masa kerja yang dijalani karyawan setelah mengikuti program – baik yang terjamin

maupun yang tidak terjamin – dengan menggunakan tingkat gaji yang berlaku

sekarang. Ukuran kewajiban ini disebut Akumulasi kewajiban tunjangan

3. Berdasarkan perhitungan jumlah kompensasi yang ditangguhkan atas masa kerja

terjamin maupun tidak terjamin dengan menggunakan gaji masa depan. Ukuran

kewajiban ini disebut Proyeksi kewajiban tunjangan.

24

Page 25: maria.stiemj.ac.idmaria.stiemj.ac.id/wp-content/uploads/Kelompok-5... · Web viewSelisih antara nilai historis dan nilai wajar disajikan sebagai Selisih Penilaian Investasi. Untuk

Dari ketiga ukuran di atas, pada umumnya profesi akuntan menggunakan proyeksi

kewajiban tunjangan, yaitu nilai sekarang tunjangan yang terjamin dan yang tidak terjamin

diakrualkan sampai dengan tanggal sekarang berdasarkan tingkat gaji masa depan karyawan.

Akan tetapi dimungkinkan juga untuk menggunakan akumulasi kewajiban tunjangan dalam

situasi-situasi tertentu.

3. Pendekatan Akuntansi dalam Pensiun

Adapun pendekatan dalam akuntansi untuk program pensiun adalah:

1) Pendekatan Non Kapitalisasi

Terjadinya non kapitalisasi karena neraca melaporkan aktiva atau kewajiban

untuk perjanjian pensiun hanya jika jumlah yang benar-benar didanai selama suatu

tahun oleh pemberi kerja dengan jumlah yang dilaporkan oleh pemberi kerja sebagai

beban pensiun tahun berjalan, hal ini juga sering disebut sebagai pembiayaan diluar

neraca (off balance sheet financing).

2) Pendekatan Kapitalisasi

Pendekatan ini mengukur dan melaporkan aktiva dan kewajiban pensiun

perusahaan kedalam laporan keuangan. KApitalisasi lebih mementingkan substansi

ekonomi dari perjanjian program pensiun daripada tahun berjalan.

Peserta berkepentingan untuk mengetahui kegiatan investasi dana pensiun karena

sangat menentukan manfaat pensiun yang diterima. Baik peserta maupun pemberi kerja

berkepentingan untuk mengetahui apakah iuran telah dilakukan sesuai dengan peraturan

dana pensiun, pengawasan atas kekayaan dana pensiun telah dilakukan secara tepat

kegiatan operasional dana pensiun telah dilaksanakan secara efisien dan wajar.

Sedangkan pemerintah berkepentingan untuk mengetahui apakah dana pensiun telah

dikelola sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.

Tujuan tersebut lazimnya dapat dipenuhi dengan menyusun laporan yang antara

lain terdiri dari:

a. Penjelasan atas kegiatan penting dana pensiun selama suatu periode pelaporan dan

dampak setiap perubahan peraturan dana pensiun;

25

Page 26: maria.stiemj.ac.idmaria.stiemj.ac.id/wp-content/uploads/Kelompok-5... · Web viewSelisih antara nilai historis dan nilai wajar disajikan sebagai Selisih Penilaian Investasi. Untuk

b. Iaporan tentang transaksi dan kinerja investasi selama periode pelaporan dan

posisi keuangan dana pensiun pada akhir periode pelaporan; dan

c. Penjelasan mengenai kebijakan/arahan investasi Program pensiun manfaat pasti.

Tujuan pelaporan dana pensiun yang menyelenggarakan PPMP adalah

menyediakan informasi secara periodik mengenai penyelenggaraan program pensiun,

posisi keuangan serta kinerja investasinya yang berguna untuk menentukan besarnya

kekayaan dana pensiun dihubungkan dengan besarnya kewajibannya membayar manfaat

pensiun kepada peserta pada saat tertentu. Tujuan ini lazimnya dapat dipenuhi dengan

menyusun laporan yang antara lain terdiri dari:

a. Penjelasan mengenai kegiatan penting selama suatu periode pelaporan dan

dampak dari setiap perubahan peraturan dana pensiun;

b. Iaporan tentang transaksi dan kinerja investasi selama periode pelaporan dan

posisi keuangan dana pensiun pada akhir periode pelaporan;

c. Penjelasan mengenai kebijakan/arahan investasi; dan

d. Perhitungan kewajiban aktuaria berdasarkan laporan aktuaris yang terakhir

Kewajiban aktuaria.

4. Komponen Biaya Pensiun

1) Biaya Jasa

Merupakan beban yang disebabkan oleh kenaikan hutang tunjangan pensiun (proyeksi

kewajiban tunjangan) kepada karyawan atas jasa yang mereka berikan selama tahun

berjalan. Aktuaris menghitung biaya jasa (service cost) sebagai nilai sekarang tunjangan

baru yang diperoleh karyawan selama tahun berjalan.

2) Bunga atas kewajiban

Pensiun dicatat atas dasar setelah didiskontokan karena terdapat faktor nilai waktu dari

uang.

3) Pengembalian Aktual atas Aktiva Program

Merupakan kenaikan dana pensiun yang berasal dari bunga, deviden, serta perubahan

yang telah direalisasi dan yang belum direalisasi dalam nilai pasar wajar aktiva program.

26

Page 27: maria.stiemj.ac.idmaria.stiemj.ac.id/wp-content/uploads/Kelompok-5... · Web viewSelisih antara nilai historis dan nilai wajar disajikan sebagai Selisih Penilaian Investasi. Untuk

Pengembalian aktual dihitung dengan menyesuaikan perubahan aktiva program untuk

menentukan pengaruh kontribusi selama tahun berjalan dan tunjangan yang dibayarkan

selama tahun itu.

Saldo Akhir Aktiva Program               xxx

Saldo Awal Aktiva Program    xxx

                                               --------  -

Kenaikan nilai wajar aktiva program               xxx

Kontribusi                                 xxx

Tunjangan yang dibayarkan     xxx

                                               --------  -

                                                                xxx

                                                             ---------  -

Pengembalian Aktual                            xxx

(Jika pengembalian aktual bernilai positif selama periode berjalan, maka jumlah itu

dikurangkan dalam perhitungan beban pensiun. Tetapi jika bernilai negatif, maka jumlah

tersebut ditambahkan dalam perhitungan beban pensiun)

4) Amortisasi Biaya Jasa Sebelumnya yang belum diakui

Yaitu penghargaan yang diberikan kepada para karyawan perusahaan atas tahun-tahun

masa kerja yang telah dijalani sebelum tanggal inisiasi / dimulainya program pensiun

tunjangan pasti. Biaya jasa sebelumnya (PSC – Prior Service Cost) ini harus diamortisasi

karena tunjangan yang berlaku surut (retroaktif) tidak boleh diakui sebagai beban pensiun

seluruhnya pada tahun amandemen (tahun dimulainya program pensiun tersebut), tetapi

harus diakui selama periode masa kerja karyawan yang diperkirakan akan menerima

tunjangan menurut program.

Metode amortisasi yang biasa dipakai adalah metode jumlah tahun masa kerja, tetapi

diperbolehkan juga metode alternatif yaitu dengan  metode garis lurus sepajang sisa masa

kerja rata-rata para karyawan.

Contoh Soal

Nafayya, Co memulai program pensiun tunjangan pasti pada tanggal 1 Januari 2009 yang

mencakup 170 karyawan. Dalam negosiasinya denga para karyawan, Nafayya, Co memberikan $

27

Page 28: maria.stiemj.ac.idmaria.stiemj.ac.id/wp-content/uploads/Kelompok-5... · Web viewSelisih antara nilai historis dan nilai wajar disajikan sebagai Selisih Penilaian Investasi. Untuk

80.000 biaya jasa sebelumnya kepada para karyawannya. Para karyawan dikelompokkan

menurut perkiraan tahun pensiun sbb :

Perkiraan pensiun per 31

Des

Kelompok Jumlah

karyawan

2010 A 40

2011 B 20

2012 C 40

2013 D 50

2014 E 20

JUMLAH 170

Informasi yang berhubungan dengan program pensiun untuk tahun  2010 adalah sbb :

Saldo 31 Desember 2009 :

o Biaya dibayar dimuka $ 1.000

o Proyeksi kewajiban tunjangan $ 112.000

o Aktiva Program $ 111.000

Biaya jasa tahunan $ 9.500

Suku bunga penyelesaian 10%

Pengembalian aktual atas aktiva program $ 11.100

Kontribusi (pendanaan) tahunan $ 20.000

Tunjangan yang dibayarkan kepada para pensiunan selama tahun berjalan $ 8.000

Diminta :

1. Hitung Amortisasi biaya jasa sebelumnya per tahun dengan menggunakan metode

amortisasi jumlah tahun masa kerja.

2. Buat lembar kerja dan jurnal untuk tahun 2010

JAWAB :

1. Perhitungan tahun masa kerja dan amortisasi tahunan

TAHUN A B C D E TOTAL Biaya per tahun masa Amortisasi

28

Page 29: maria.stiemj.ac.idmaria.stiemj.ac.id/wp-content/uploads/Kelompok-5... · Web viewSelisih antara nilai historis dan nilai wajar disajikan sebagai Selisih Penilaian Investasi. Untuk

( a ) kerja *

( b)

( a x b )

2010 40 20 40 50 20 170 $ 160 $ 27.200

2011 - 20 40 50 20 130 $ 160 $ 20.800

2012 - - 40 50 20 110 $ 160 $ 17.600

2013 - - - 50 20 70 $ 160 $ 11.200

2014 - - - - 20 20 $ 160 $   3.200

500 $ 80.000

                                              Biaya jasa sebelumnya           $ 80.000

* Biaya per tahun masa kerja        = ---------------------------------   =  -------------   =   $ 160 / tahun

                                               Total tahun masa kerja              500

2. Lembar kerja dan jurnal tahun 2010

AYAT JURNAL UMUM CATATAN MEMO

KETERANGAN

Bi.

pensiun

tahunan

Kas Bi.

dibayar

dimuka

Proyeksi

kewajiban

tunjangan

Aktiva

Program

Bi.jasa

seblmnya 

yg blm

diakui

·  Saldo 31 Des

2009

1.000

(K) 112.000 (K)

111.000

(D)

·  Biaya  jasa 

sblmnya 80.000 (K)

80.000

(D)

· Saldo 1 Jan

2010

1.000

(K) 192.000 (K)

111.000

(D)

80.000

(D)

· Biaya jasa9.500

(D) 9.500 (K)

· Biaya bunga19.200

(D) 19.200 (K)

· Pengembalian

aktual

11.100

(K)

11.100

(D)

· Amortisasi PSC27.200

(D)

27.200

(K)

29

Page 30: maria.stiemj.ac.idmaria.stiemj.ac.id/wp-content/uploads/Kelompok-5... · Web viewSelisih antara nilai historis dan nilai wajar disajikan sebagai Selisih Penilaian Investasi. Untuk

· Kontribusi20.000

(K)

20.000

(D)

· Tunjangan8.000 (D)

8.000

(K)

· Jurnal tahun

2010

44.800

(D)

20.000

(K)

24.800

(K)

Saldo 31 Des

2010

25.800

(K) 212.700 (K)

134.100

(D)

52.800

(D)

Jurnal untuk mencatat biaya pensiun tahun 2010

Biaya Pensiun                                  44.800       

       Kas                                                                         20.000

       Biaya Pensiun Dibayar Dimuka                             24.800

5) Keuntungan atau kerugian

Volatilitas beban pensiun dapat disebabkan oleh perubahan mendadak dan besar dalam

nilai pasar aktiva program.

Kewajiban Aktuaria

Dalam laporan keuangan Dana Pensiun yang menyelenggarakan PPMP, perlu diungkapkan

penjelasan yang memadai mengenai sumber perhitungan kewajiban aktuaria,seperti metode

penilaian dan asumsi aktuarial yang digunakan aktuaris, nama aktuaris, dan tanggal laporan

aktuaris yang terakhir.

Frek uensi Penilaian Aktuarial

Dana Pensiun yang menyelenggarakan PPMP wajib memiliki laporan aktuaris sesuai dengan

peraturan perundangan yang berlaku. Dalam laporan keuangan Dana Pensiun harus disebutkan

tanggal laporan aktuaris terakhir yang digunakan sebagai dasar penyusunan laporan keuangan

yang bersangkutan.

30

Page 31: maria.stiemj.ac.idmaria.stiemj.ac.id/wp-content/uploads/Kelompok-5... · Web viewSelisih antara nilai historis dan nilai wajar disajikan sebagai Selisih Penilaian Investasi. Untuk

Laporan Keuangan Dana Pensiun

Laporan keuangan Dana Pensiun terdiri atas laporan aset bersih, laporan perubahan aset bersih,

neraca, perhitungan hasil usaha, laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan. Khusus

untuk Dana Pensiun yang menyelenggarakan PPMP, laporan mengenai kewajiban akturia dan

perubahannya perlu disusun sebagai lampiran laporan keuangan. Sebagai informasi

tambahan atas laporan keuangan perlu disajikan antara lain portofolio investasi,

rincian biaya yang merupakan beban Dana Pensiun selama satu periode sesuai dengan Peraturan

Dana Pensiun (untuk Dana Pensiun Pemberi Kerja), atau rincian biaya yang dapat dipungut dari

Peserta atau dibebankan pada rekening Peserta selama satu perIode sesuai dengan Peraturan

Dana Pensiun (untuk Dana Pensiun Lembaga Keuangan).

Penilaian Aktiva Dana Pensiun

Aset Dana Pensiun dinilai sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku,

namun mengingat tujuan Dana Pensiun dan kekhususan informasi yang diperlukan, maka dalam

neraca, untuk aset tertentu disamping nilai historis, perlu ditentukan pula nilai wajarnya. Selisih

antara nilai historis dan nilai wajar disajikan sebagai Selisih Penilaian Investasi.

Untuk tujuan penyusunan laporan aset bersih dan laporan perubahan aset bersih,investasi

Dana Pensiun dinilai berdasarkan nilai wajar (fair value). Surat-surat berharga dinilai

berdasarkan harga pasar karena dianggap sebagai nilai yang paling tepat untuk mengukur nilai

surat berharga pada tanggal laporan dan hasil investasi selama satu periode tersebut. Surat-surat

berharga yang nilai jatuh temponya sudah ditetapkan dan memang dimaksudkan untuk

membayar manfaat pensiun, dinilai berdasarkan nilai jatuh temponya dengan asumsi tingkat

pengembalian yang tetap. Jika suatu investasi tidak memiliki nilai wajar, maka perlu

diungkapkan alasan mengapa nilai wajar tidak dapat ditentukan. Asetoperasional dinilai

berdasarkan nilai buku.

C. Penyajian Informasi Dalam Laporan Keuangan Laporan Keuangan Dana Pensiun perlu mengungkapkan informasi relevan antara lain sebagai berikut:

a) Laporan Aset Bersih

31

Page 32: maria.stiemj.ac.idmaria.stiemj.ac.id/wp-content/uploads/Kelompok-5... · Web viewSelisih antara nilai historis dan nilai wajar disajikan sebagai Selisih Penilaian Investasi. Untuk

Nilai aset pada akhir periode dengan klasifikasi yang tepat

Dasar penilaian aset

Investasi sesuai dengan rincian jumlah investasi menurut jenis

Kewajiban selain daripada kewajiban aktuaria

b) Laporan Perubahan Aset Bersih

Biaya jasa kini (iuran normal) yang jatuh tempo, baik yang berasal dari pemberi

kerja atau pemberi kerja dan peserta atau peserta

Biaya jasa lalu (iuran tambahan) yang jatuh tempo

Hasil investasi, antara lain bunga, dividen, dan sewa

Pendapatan lain-lain

Manfaat yang sudah dibayarkan dan yang masih terutang, dirinci untuk peserta yang

pensiun, meninggal, atau cacat, juga untuk pembayaran manfaat secara sekaligus

Beban administrasi

Beban investasi

Beban lain-lain

Pajak penghasilan

Keuntungan atau kerugian dari pelepasan investasi dan penurunan atau kenaikan

nilai investasi

Pengalihan dana ke dan dari Dana Pensiun lain

c) Neraca

Posisi keuangan Dana Pensiun

Nilai historis (khusus untuk investasi ditentukan juga nilai wajarnya)

d) Perhitungan Hasil Usaha

Pendapatan dan beban investasi

Beban administrasi

Pendapatan lain-lain

e) Laporan Arus Kas

Laporan arus kas disajikan sesuai dengan sifat kegiatan usaha Dana Pensiun selama periode

pelaporan

f) Catatan atas Laporan Keuangan.

32

Page 33: maria.stiemj.ac.idmaria.stiemj.ac.id/wp-content/uploads/Kelompok-5... · Web viewSelisih antara nilai historis dan nilai wajar disajikan sebagai Selisih Penilaian Investasi. Untuk

Laporan Keuangan Dana Pensiun

Laporan keuangan Dana Pensiun, baik yang menyelenggarakan Program Pensiun Manfaat Pasti

(PPMP) maupun Program Pensiun Iuran Pasti (PPIP), mencakup:

a) Laporan Aset Bersih

Laporan ini bertujuan untuk memberikan informasi tentang jumlah aset bersih yang

tersedia untuk membayar manfaat pensiun kepada peserta pada tanggal laporan. Total

seluruh aset Dana Pensiun tidak termasuk piutang jasa lalu (past service) yang belum jatuh

tempo, dikurangi seluruh kewajiban kecuali kewajiban aktuaria, menunjukan jumlah aset

bersih yang tersedia untuk manfaat pensiun pada tanggal laporan.

b) Laporan Perubahan Aset Bersih

Laporan ini berisi informasi tentang perubahan atas jumlah aset bersih yang tersedia

untuk manfaat pensiun, serta menguraikan penyebab perubahan tersebut yang terperinci atas

penambahan dan/atau pengurangan yang terjadi selam satu periode tertentu.

c) Neraca, Perhitungan Hasil Usaha, dan Laporan Arus Kas

Neraca, laporan hasil usaha, dan laporan arus kas disusun berdasarkan Kerangka Dasar

Penyusunan dan Pelaporan Laporan Keuangan yang berazas utama biaya historis. Khusus

untuk investasi, ditentukan juga nilai wajanya. Selisih antara nilai historis dan nilai wajar

disajikan sebagai Selisih Penilaian Investasi.

Selisih Penilaian Investasi bukan merupakan unsur hasil usaha, tetapi akan mengoreksi

nilai historis mnjadi nilai wajar. Untuk penyusunan laporan keuangan Dana Pensiun yang

menyelenggarakan PPMP, penentuan kewajiban aktuaria berdasarkan laporan aktuaris

terakhir. Dalam Neraca, selisih antara nilai kewajiban aktuaria dan aset bersih disajikan

sebagai Selisih Kewajiban Aktuaria. Dalam neraca Dana Pensiun yang menyelenggarakan

PPMP, piutang kepada pemberi kerja sehubungan dengan jasa masa lalu karyawan diakui

sebesar jumlah yang telah jatuh tempo pada tanggal laporan.

d) Penilaian Aset Dana Pensiun

Untuk tujuan penyusunan laporan aset bersih dan laporan perubahan aset bersih,aset dinilai

sebagai berikut :

Uang tunai, rekening giro, dan deposito di bank dinilai menurut nilai nominal

Sertifikat deposito, Surat Berharga Bank Indonesia, Surat Berharga Pasar Uang, dan

surat pengakuan utang lebih dari setahun dinilai berdasarkan nilai tunai

33

Page 34: maria.stiemj.ac.idmaria.stiemj.ac.id/wp-content/uploads/Kelompok-5... · Web viewSelisih antara nilai historis dan nilai wajar disajikan sebagai Selisih Penilaian Investasi. Untuk

Surat berharga berupa saham dan obligasi yang diperjual-belikan di bursa efek,

dinilai menurut nilai pasar yang wajar pada tanggal laporan

Penjelasan mengenai kebijakan pendanaan

Rincian portofolio investasi

Perhitungan kewajiban aktuaria, metode penilaian, asumsi aktuarial, serta nama dan

tanggal laporan aktuaris terakhir (dalam hal PPMP)

BAB IIIPENUTUP

A. Kesimpulan

Dana pensiun adalah hak seseoarng untuk memperoleh penghasilan setelah bekerja

sekian tahun dan sudah memasuki usia pensiun atau ada sebab lain sesuai dengan perjanjian

yang telah ditetapkan. Penghasilan ini biasanya berupa uang yang dapat diambil setiap

bulannya atau diambil sekaligus pada saat seseorang memasuki masa pensiun, hal ini

tergantung dari kebijakan yang terdapat dalam suatu perusahaan.

Dana pensiun dan imbalan pascakerja lainnya merupakan sebuah alternatif pilihan

dalam memberikan jaminan kesejahteraan kepada karyawan. Jaminan tersebut dimungkinkan

dapat menyelesaikan masalah-masalah karyawan yang timbul seiring risiko didalam dunia

pekerjaan. Risiko-risiko tersebut antara lain, risiko kehilangan pekerjaan, usia yang kurang

produktif (lanjut usia), kecelakaan yang mengakibatkan kecacatan fisik atau bahkan

meninggal dunia. 

B. Saran

1. Perusahaan hendaknya memberikan sebuah asuransi jiwa sebagai jaminan keselamatan

kerja.

2. Mengingat adanya masa akan datang dengan dana pensiun dan imbalan pascakerja

lainnya agar lebih terjamin.

34

Page 35: maria.stiemj.ac.idmaria.stiemj.ac.id/wp-content/uploads/Kelompok-5... · Web viewSelisih antara nilai historis dan nilai wajar disajikan sebagai Selisih Penilaian Investasi. Untuk

3. Anda harus merencanakan keuangan yang akan menunjang hidup di masa pensiun mulai

sekarang. 

4. Banyak pilihan yang bisa anda lakukan sesuai dengan usia pensiun yang akan anda

ambil. 

5. Bahwa Asuransi Jiwa terhadap masyarakat sangat penting dilakukan karena akan semakin

meningkatkan kesejahteraan rakyat

Daftar Pustaka

http://keuanganlsm.com/psak-24-mengenai-imbalan-kerja/

http://noormutia.blogspot.co.id/2014/05/tulisan-akuntansi-untuk-dana-pensiun.html

http://eprints.perbanas.ac.id/483/2/BAB%20I.pdf

http://aslimahusna.blogspot.co.id/2013/12/akuntansi-keuangan-menengah-pensiun-

dan_3090.html

35