Mari Sejenak Merenung

6
Mari Sejenak Merenung Mari Sejenak Merenung PUSAT KAJIAN DAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN APARATUR III LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA SAMARINDA, 2007 Oleh: Tri Widodo W. Utomo

Transcript of Mari Sejenak Merenung

Mari Sejenak MerenungMari Sejenak Merenung

PUSAT KAJIAN DAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN APARATUR III

LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARASAMARINDA, 2007

Oleh:Tri Widodo W. Utomo

RENUNGANRENUNGAN Betapa kecilnya kita …Betapa kecilnya kita … Betapa sombongnya kita …Betapa sombongnya kita … Betapa pelitnya kita …Betapa pelitnya kita … Betapa miskinnya kita …Betapa miskinnya kita … Betapa tidak berharganya kita …Betapa tidak berharganya kita … Betapa tidak bisanya kita menghargai Betapa tidak bisanya kita menghargai

waktu …waktu … Betapa sempitnya pandangan kita …Betapa sempitnya pandangan kita … Dll.Dll.

Lesson learnedLesson learned Human beings are such small creatures, aren't Human beings are such small creatures, aren't

they ? they ? So don't be too calculative on everything; So don't be too calculative on everything; Treasure every moment, do what you wish to Treasure every moment, do what you wish to

do;do; Broaden your view, broaden your mind;Broaden your view, broaden your mind; Don't worry too much about things that are Don't worry too much about things that are

bothering you; bothering you; Do treasure your life, live safely and peacefully, Do treasure your life, live safely and peacefully, Always be happy to welcome the coming of the Always be happy to welcome the coming of the

new day ... enjoy the sunshine ... ;new day ... enjoy the sunshine ... ; Always look at the brighter side of things ...Always look at the brighter side of things ...

MUHASABAH (koreksi diri)MUHASABAH (koreksi diri)– Setiap pagi menjelang aktivitas rutin harian –

Wahai jiwaku, aku tidak mempunyai sesuatu apapun kecuali Wahai jiwaku, aku tidak mempunyai sesuatu apapun kecuali umur. Apabila ia habis, habis pula modalku.umur. Apabila ia habis, habis pula modalku.

Wahai jiwa, anggaplah dirimu telah mati, lalu engkau Wahai jiwa, anggaplah dirimu telah mati, lalu engkau dihidupkan kembali ke dunia. Maka, jangan sekali-kali engkau dihidupkan kembali ke dunia. Maka, jangan sekali-kali engkau menyia-nyiakan hari ini, sebab setiap hembusan nafas adalah menyia-nyiakan hari ini, sebab setiap hembusan nafas adalah mutiara.mutiara.

Wahai jiwa, sesungguhnya kematian menunggumu, kubur Wahai jiwa, sesungguhnya kematian menunggumu, kubur adalah rumahmu, tanah adalah tempat tidurmu, dan cacing adalah rumahmu, tanah adalah tempat tidurmu, dan cacing tanah adalah temanmu. Kiamat di depan matamu. tanah adalah temanmu. Kiamat di depan matamu.

Wahai jiwa, apakah engkau tidak melihat para penghuni kubur, Wahai jiwa, apakah engkau tidak melihat para penghuni kubur, bagaimana mereka menyimpan banyak harta, membangun bagaimana mereka menyimpan banyak harta, membangun gedung mewah, dan berangan-anagn jauh? Yang mereka gedung mewah, dan berangan-anagn jauh? Yang mereka simpan menjadi hancur, yang mereka bangun menjadi kubur, simpan menjadi hancur, yang mereka bangun menjadi kubur, dan angan-angan mereka hanyalah fatamorgana.dan angan-angan mereka hanyalah fatamorgana.

MUHASABAH (koreksi diri) … MUHASABAH (koreksi diri) … cont’dcont’d

Celakalah engkau wahai jiwa, Apakah engkau tidak Celakalah engkau wahai jiwa, Apakah engkau tidak mengambil pelajaran dari mereka? Apakah engkau tidak mengambil pelajaran dari mereka? Apakah engkau tidak melihat kepada mereka? Apakah engkau tidak takut ketika melihat kepada mereka? Apakah engkau tidak takut ketika nafas telah mendesak hingga ke kerongkongan? Lihatlah nafas telah mendesak hingga ke kerongkongan? Lihatlah wahai jiwa, dengan badan apakah engkau akan berdiri di wahai jiwa, dengan badan apakah engkau akan berdiri di hadapan Allah? Dengan lisan apakah engkau akan hadapan Allah? Dengan lisan apakah engkau akan menjawab?menjawab?

Siapkanlah jawaban untuk pertanyaan! Siapkanlah Siapkanlah jawaban untuk pertanyaan! Siapkanlah kebenaran untuk jawaban! Beramallah di hari yang pendek kebenaran untuk jawaban! Beramallah di hari yang pendek ini untuk hari-hari yang panjang; di tempat yang tidak ini untuk hari-hari yang panjang; di tempat yang tidak kekalmu untuk tempat yang abadi. Beramallah sebelum kekalmu untuk tempat yang abadi. Beramallah sebelum engkau tidak lagi bisa beramal.engkau tidak lagi bisa beramal.

SumberSumber: Ihya’ Ulumuddin, juz 4.: Ihya’ Ulumuddin, juz 4.