Mari Hemat Energi !
-
Upload
dinas-perindustrian-dan-perdagangan-provinsi-jawa-tengah -
Category
Documents
-
view
282 -
download
9
Embed Size (px)
description
Transcript of Mari Hemat Energi !

E-PAPER DINPERINDAG Provinsi Jateng
EDISI JULI 2012
“ONE TEAM, ONE SPIRIT, ONE GOAL”
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah Jl. Pahlawan No. 4 Telp. 8311705, 8311708, Fax.8311707, 8451700 S E M A R A N G 5 0 2 4 1
website : http://dinperindag.jatengprov.go.id

EDISI JULI 2012
TIM PENYUSUN E-PAPER INFO INDAG Penanggung Jawab : Kepala Dinas
Pengarah : 1. Sekretaris Dinas 2. Para Kepala Bidang/Balai
Ketua Umum : Sigid Adi Brata Sekretaris : Siti Chiswati
Ketua Redaksi : Nina Veronika Marthahima Redaksi : 1. Hadi Pangestu
: 2. Sigid Adi Brata : 3. Listyati PR
4. 5. 6.
Publikasi TI : 1. Nandhi Nur Ardisasmito 2. Febriyan Nurul Santoso
Sekretariat Operasional
:
1. Hery Sutantyo K
2. Rebo Sukimin 3. Nugroho 4. Ludyantoro Sri Marsetyo
5. Budi Prasetyo
Sekapur Sirih
Hemat Energi, Simpan Sesuatu Untuk
Negeri
ASSALAMU’ALAIKUM WR WB.
JARGON irit listrik irit
duit yang terpampang
dalam baliho besar
bergambarkan
pemimpin Jawa
Tengah Gubernur
Bibit Waluyo sudah lama didengung-
dengungkan. Tapi sejauh mana aksi
berhemat ini sudah dilakukan oleh
masyarakat? Kebutuhan listrik tak bisa
dimungkiri semakin bertambah besar
seiring dengan pertumbuhan penduduk
yang terus meningkat. Keluarga yang miskin
sekalipun, pasti membutuhkan listrik dalam
kehidupan sehari-hari. Di keluarga yang
levelnya menengah saja misalnya, paling
tidak memiliki dua televisi, kulkas dan AC.
Berhemat bisa saja dilakukan di jam-jam
tertentu tapi barangkali tidak bisa sepenuh
hati mengingat listrik seperti sudah menjadi
kebutuhan pokok.
Dalam sebuah survei kecil-kecilan
yang pernah dilakukan, sebuah toko atau
dealer kendaraan bermotor bisa menjual
minimal 50 sepeda motor dalam satu bulan.

EDISI JULI 2012
Padahal berapa jumlah toko atau dealer-
dealer ini di satu kota? Luar biasa
permintaan kendaraan bermotor ini yang
nantinya berujung pada peningkatan
penggunaan energi bahan bakar minyak.
Aktivitas masyarakat yang cukup mobile
sejak pagi hingga malam hari, menjadikan
energi semakin banyak terserap. Padahal di
depan mata, energi itu tak bisa bertahan
lama dan suatu saat nanti akan segera
habis. Lalu, bagaimana nasib anak cucu
kita?
Keterbatasan sumber daya energy
harus segera dicarikan solusinya baik untuk
jangka pendek, menengah maupun jangka
panjang. Jumlah penduduk yang sangat
besar di indonesia ini memerlukan
kebutuhan energi tidak sedikit dan harus
tersedia dalam keadaan cukup. Kenaikan
level tingkat pendapatan masyarakat saat
ini juga menjadi salah satu pendongkrak
peningkatan kebutuhan energi masyarakat.
Penghematan menjadi upaya strategis yang
bisa dilakukan. Tetapi penghematan seperti
apa yang paling tepat? Langkah kebijakan
untuk pembatasan BBM premium bagi PNS
merupakan terobosan nyata niat
pemerintah untuk berhemat, termasuk juga
penggunaan pertamax untuk mobil dinas.
Namun perlu juga dievaluasi berkelanjutan
apakah cukup tepat dilakukan atau mungkin
diperlukanmodel penghematan lain yang
lebih berhasilguna.
Saat ini sudah banyak di pasaran
ketersediaan lampu hemat energi, alat
penghemat energi, peralatan elektronik
dengan daya listrik yg rendah, sarana
prasarana yg menggunakan listrik namun
dapat dihemat secara otomatis seperti
pompa air, keran air, keran closet, sensor
lampu, dan peralatan lainnya. Khususnya
untuk perkantoran, ada beberapa hal yg
perlu diperhatikan diantaranya
menggunakan lampu hemat energi,
mematikan listrik saat tidak diperlukan,
mempergunakan sensor lampu, komputer,
kran air dsb, efisiensi listrik dengan
mematikan listrik yang tidak diperlukan
serta pengecekan, pemeliharaan listrik yang
rutin untuk menghindarkan kebocoran dan
kehilangan listrik.
Selain itu, perlu juga mengganti
sarana dan prasarana listrik yang berpotensi
kebocoran listrik, pemasangan slogan
hemat energi, dan penugasan khusus
pegawai yang menangani energi. Tidak
hanya menghemat tetapi kalau
memungkinkan melakukan upaya

EDISI JULI 2012
konservasi melalui reuse, recycle, dll.
Masyarakat diharapkan tidak hanya
melaksanakan penghematan saat gencar
didengung-dengungkan tetapi juga secara
berkelanjutan. Mungkin hal lain yang bisa
dilakukan, adalah upaya mengendalikan laju
penduduk dengan gerakan KB (Keluarga
Berencana) harus digalakkan lagi.
Akar dari segala permasalahan salah
satunya ada di jumlah penduduk yg terlalu
besar. Segenap pihak harus menyadari hal
ini sekaligus mendukung upaya untuk
menekan laju penduduk yang cukup pesat.
Pembatasan jumlah penduduk ini tentunya
tidak akan hanya berdampak pada
penghematan energi, tetapi juga akan
memberikan jaminan kepastian
kesejahteraan yang lebih baik bagi
masyarakat indonesia saat mendatang. Kita
lakukan hemat energi, maka kita akan
menyimpan ''sesuatu'' untuk negeri juga
warisan bagi anak cucu kita nanti.
WASSALAMU’ALAIKUM WR WB.
Semarang, Juli 2012
Ir.IHWAN SUDRAJAT,MM

EDISI JULI 2012
Tajuk Rencana HEMAT ENERGI, SIMPAN SESUATU UNTUK NEGERI
JARGON irit listrik irit duit yang
terpampang dalam baliho besar
bergambarkan pemimpin Jateng Gubernur
Bibit Waluyo sudah lama didengung-
dengungkan. Tapi sejauh mana aksi
berhemat ini sudah dilakukan oleh
masyarakat? Kebutuhan listrik tak bisa
dimungkiri semakin bertambah besar
seiring dengan pertumbuhan penduduk
yang terus meningkat. Keluarga yang miskin
sekalipun, pasti membutuhkan
listrik dalam kehidupan sehari-
hari. Di keluarga yang levelnya
menengah saja misalnya, paling
tidak memiliki dua televisi,
kulkas dan AC. Berhemat bisa
saja dilakukan di jam-jam
tertentu tapi barangkali tidak bisa sepenuh
hati mengingat listrik seperti sudah menjadi
kebutuhan pokok.
Dalam sebuah survei kecil-kecilan
yang pernah dilakukan, sebuah toko atau
dealer kendaraan bermotor bisa menjual
minimal 50 sepeda motor dalam satu bulan.
Padahal berapa jumlah toko atau dealer-
dealer ini di satu kota? Luar biasa
permintaan kendaraan bermotor ini yang
nantinya berujung pada peningkatan
penggunaan energi bahan bakar minyak.
Aktivitas masyarakat yang cukup mobile
sejak pagi hingga malam hari, menjadikan
energi semakin banyak terserap. Padahal di
depan mata, energi itu tak bisa bertahan
lama dan suatu saat nanti akan segera
habis. Lalu, bagaimana nasib anak cucu
kita?
Keterbatasan sumber daya energy
harus segera dicarikan solusinya baik untuk
jangka pendek, menengah
maupun jangka panjang.
Jumlah penduduk yang sangat
besar di indonesia ini
memerlukan kebutuhan energi
tidak sedikit dan harus tersedia
dalam keadaan cukup. Kenaikan
level tingkat pendapatan masyarakat saat
ini juga menjadi salah satu pendongkrak
peningkatan kebutuhan energi masyarakat.
Penghematan menjadi upaya
strategis yang bisa dilakukan. Tetapi
penghematan seperti apa yang paling
tepat? Langkah kebijakan untuk
pembatasan BBM premium bagi PNS
merupakan terobosan nyata niat
pemerintah untuk berhemat, termasuk juga
penggunaan pertamax untuk mobil dinas.

EDISI JULI 2012
Namun perlu juga dievaluasi berkelanjutan
apakah cukup tepat dilakukan atau mungkin
diperlukanmodel penghematan lain yang
lebih berhasil guna.
Saat ini sudah banyak di pasaran
ketersediaan lampu hemat energi, alat
penghemat energi, peralatan elektronik
dengan daya listrik yg rendah, sarana
prasarana yg menggunakan listrik namun
dapat dihemat secara otomatis seperti
pompa air, keran air, keran closet, sensor
lampu, dan peralatan lainnya. Khususnya
untuk perkantoran, ada beberapa hal yg
perlu diperhatikan diantaranya
menggunakan lampu hemat energi,
mematikan listrik saat tidak diperlukan,
mempergunakan sensor lampu, komputer,
kran air dsb, efisiensi listrik dengan
mematikan listrik yang tidak diperlukan
serta pengecekan, pemeliharaan listrik yang
rutin untuk menghindarkan kebocoran dan
kehilangan listrik.
Selain itu, perlu juga mengganti
sarana dan prasarana listrik yang berpotensi
kebocoran listrik, pemasangan slogan
hemat energi, dan penugasan khusus
pegawai yang menangani energi. Tidak
hanya menghemat tetapi kalau
memungkinkan melakukan upaya
konservasi melalui reuse, recycle, dll.
Masyarakat diharapkan tidak hanya
melaksanakan penghematan saat gencar
didengung-dengungkan tetapi juga secara
berkelanjutan. Mungkin hal lain yang bisa
dilakukan, adalah upaya mengendalikan laju
penduduk dengan gerakan KB (Keluarga
Berencana) harus digalakkan lagi.
Akar dari segala permasalahan salah
satunya ada di jumlah penduduk yg terlalu
besar. Segenap pihak harus menyadari hal
ini sekaligus mendukung upaya untuk
menekan laju penduduk yang cukup pesat.
Pembatasan jumlah penduduk ini tentunya
tidak akan hanya berdampak pada
penghematan energi, tetapi juga akan
memberikan jaminan kepastian
kesejahteraan yang lebih baik bagi
masyarakat indonesia saat mendatang. Kita
lakukan hemat energi, maka kita akan
menyimpan ''sesuatu'' untuk negeri juga
warisan bagi anak cucu kita nanti.

EDISI JULI 2012
HEMAT ENERGI DIMULAI DARI DIRI SENDIRI
Energy saving dapat di artikan dengan
penghematan energi. Energi saving termasuk
suatu kegiatan peduli alam, karenan energi
yang kita gunakan berdasar dari alam yang
kalau kita tidak mengendalikan pengunaanya
maka akan merusak alam. Contoh sederhana
adalah listrik, listrik tidak serta merta di
bangkitkan, perlu adanya bahan bakar yang bisa
membangkitakan listrik misalnya adalah batu
bara. Dengan mengunakan listrik berlebihan,
maka batubara yang di gunakan pun akan
melebihi kapasitasnya sehingga bisa
menyebabkan explorasi batubara akan
berlebihan, akibatnya? rusaklah alam di sekitar
pengalian batubara dan bisa pula habis sumber
batubara kita. Padahal batu bara kita di
ramalkan akan habis dalam 80 tahun lagi, kalau
pengunaanya semakin boros, maka akan lebih
cepat lagi.
Lalu kalau kita perlu penghematan,
berarti tidak usah kita gunakan sekalian,
bukankah itu akan lebih hemat. Memang benar
kalau di analogikan dengan uang, uang yang
tidak di gunakan itu namanya kita berhemat,
namun tidak demikan dengan energi. Misalnya
listrik, listrik kalau tidak kita gunakan jusrtu
adalah pemborosan namanya, listrik tidak sperti
bahan manakan yang kalau kita tidak mau bisa
kita simpan. listrik yang telah di produksi oleh
PLN kalau kita tidak gunakan, akan di buang
begitu saja karena PLN telah menentukan quota
standar pemakaianya, digunakan atau tidak di
gunakan standard tersebut akan akan tetap di
produksi. jadi penghematan di sini adalah
pengunaannya, pengunaan energi yang efektif.

EDISI JULI 2012
Senada seperti yang di bahas oleh VOA Presiden
Ajak Semua Elemen Bantu Cari Solusi Soal BBM,
sebenarnya penghemantan energi tidak hanya
berfokus pada BBM, mamun ia menjadi vital
perananya karena termasuk sumber energi.
Pada dasaranya penghematan energi yang
dilakukan pemerintah bukan untuk mereka,
pemerintah tidak di untungkan melainkan kita
semua yang nantinya akan merasakannya. Apa
akibat dari pengunaan eneri yang tak
terkendali? polusi, berkurangnya sumber
energi sampai dengan global warming.
Contoh sederhana, ketika menyikat gigi
dan kemudian membiarkan air mengalir
merupakan pemborosan energi. Memang air
tersebut gratis dan berlimpah, namun kan perlu
pengelolaan sampai dapat kita nikmati di
rumah, ketika air di buang buang maka kita pun
membuang-buang energi dalam pengelolaan air
tesebut. Contoh lagi adalah ketika kita masak
namun tidak kita tutup pancinya, sederhana
sepertinya namun enegi untuk memanaskan air
menjadi lebih besar sehingga pengunaan bahan
bakar pun menjadi lebih boros.
Penghematan energi pun temasuk di dalamnya
adalah pengunaan saranan trasnportasi. Kalau
setiap orang mengunakan kendaraan sendiri,
berarti terjadi pemborosan energi dan terlebih
lagi adalah polusi. Bukan kah lebih baik
mengunakan kendaran umum dimana kita juga
bisa perpartisipasi dalam mengurangi
kemacetan, kalau memang kurang nyaman kita
bisa nebeng, dengan nebeng dapat mengurangi
BBM.
Pengunaan perlalatan kantor pun perlu
penghematang, kalau memang sudah tidak di
gunakan sebaiknya di matikan. AC yang kadang
sering teledor, kadang tidak ada orang dalam
ruangan namun AC masih tetap menyala. Di sisi
lain kadang kita menyalakan AC dengan suhu
paling rendah berharap kita memmperoleh
kenyamanan namun kita tidak memperhatikan
sekitar bahwa ada jendela yang terbuka.
Jendela terbuka dalam ruangan ber AC juga
termasuk pemborosan, karena beban kerja AC
semakin berat, dengan demikian listrik yang di
konsumsi pun semakin besar.
Penghematan energi di negara kita
sayangnya masih di angap wacana dan belum
menjadi budaya. Bisa jadi karena contoh buruk
dari keluarga atau minimnya kesadaran dan
disiplin diri, terlebih lagi adalah gengsi. Misalnya
kita lebih memilih mengunakan mobil mewah
dari pada turun ke jalan ataus bersepeda ke
kantor. Kalaupun sudah ada yang mau
bersepeda, peran serta pemerintah pun kurang
dalam meberikan akses dan mendisiplikan jalur
speda yang akan di lallui. Kalau sudah begini
kita mulai banyak alasan untuk tidak
melakuukan penghematan energi, lebih baik
kita mulai dari diri kita sendiri dahulu.

EDISI JULI 2012
PROGRAM IMPLEMENTASI KONSERVASI ENERGI DAN REDUKSI EMISI CO2
DI SEKTOR INDUSTRI
Berawal dari adanya komitmen
presiden pada G-20 Pittsburgh dan COP 15
untuk mengurangi emisi gas rumah kaca
(GRK) pada tahun 2020, dimana 26 %
pengurangan emisi GRK dilakukan dengan
upaya sendiri sementara 41 % dilakukan
dengan upaya sendiri dan dengan dukungan
internasional. Dari 26 % tersebut, 6 %
dilakukan melalui pengembangan energi
terbarukan dan pelaksanaan konservasi
energi dari seluruh sektor.
Dalam pelaksanaan konservasi
energi dan pengurangan emisi CO2 di sektor
industri (2010-2020) terbagi dalam 4 fase.
Fase pertama adalah Implementasi
Konservasi Energi dan Pengurangan Emisi
CO2 di sektor industri. Fase Kedua adalah
Promosi Pengurangan Emisi CO2 dengan
membuat beberapa pilot project pada
industri. Fase ketiga yaitu Pembentukan
Energy Service Company (ESCO). Dan fase
keempat adalah Implementasi Eco-Label.
Konsep utama dari promosi
program dan implementasi konservasi
energi dan reduksi emisi terdiri dari 3
tahapan. Pertama dengan melaksanakan
komunikasi / koordinasi, workshop dan
training yaitu menyangkut SDM, organisasi
dan level teknologi proses. Kedua yaitu
pemberdayaan faktor-faktor yang
mempengaruhi konservasi energi dan
reduksi emisi antara lain financial,
ketersediaan pasokan energi (listrik, gas,
batubara, dsb) serta ketersediaan teknologi
konservasi energi dan reduksi energi. Ketiga
yaitu penguatan sinergi lintas stakeholder
dimana faktor-faktor yang memperkuat
tahapan ini yaitu regulasi energi dan emisi,
keamanan energi, komitmen Indonesia
dalam reduksi emisi global, serta subsidi
energi.
Strategi negara lain untuk
menurunkan emisi walau tetap menjaga
dan meningkatkan aktifitas industri yaitu
dengan pembuatan target bersama, target
per industri, dan partnership, serta
pembuatan paket kebijakan publik yang
menyeluruh untuk manajemen energi dan
retrofit. Paket Kebijakan Publik untuk
manajemen energi dan retrofit yang
dimaksud yaitu antara lain melakukan
sosialisasi dan pengembangan kapasitas,
melaksanakan program stimulus non-
teknologi seperti bimbingan / pelatihan,

EDISI JULI 2012
detil roadmap, pusat informasi, kawasan
khusus, dan mekanisme pasar konservasi
energi, melaksanakan program stimulus
teknologi seperti potongan harga dan
pengurangan pajak, melaksanakan program
percontohan dan pendampingan berupa
implementasi dan supervise, serta
melakukan monitoring dan evaluasi.
Sebagai Kebijakan Publik di
Indonesia telah dikeluarkan Peraturan
Mentri Perindustrian tentang Percepatan
Program Implementasi Konservasi Energi
dan Pengurangan Emisi CO2. Komponen
utama dalam peraturan tersebut yaitu
pertimbangan kebutuhan percepatan
pencapaian konservasi energi dan
pengurangan emisi, mengingat UU, PP,
PerMen yang mengharuskan pencapaian
target dan yang mendukung strategi yang
sinergistik, kewajiban dan tanggung jawab
industri yang harus ditingkatkan, peran
pemerintah pusat dan daerah untuk
memfasilitasikan percepatan pencapaian
target, paket insentif yang netral tetapi
terutama mendukung inisiatif awal yang
mendorong perkembangan percepatan
yang realistis tetapi juga fokus terhadap
target akhir, dibutuhkannya disinsentif yang
sesuai, dibutuhkannya harmonisasi yang
terus-menerus dengan kebijakan terkait,
serta manfaat dari perancangan Kawasan
Khusus Konservasi Energi dan Pengurangan
Emisi CO2.
Kebijakan publik yang dikeluarkan
oleh pemerintah tersebut dibagi dalam 3
kategori. Pertama berdasarkan tingkat
kemudahannya dan yang menjadi target
dalam hal ini yaitu pengguna energi dan
produsen peralatan hemat energi dimana
faslitas yang disediakan berupa akses ke
informasi mengenai teknologi hemat energi
dan spesifikasinya serta adanya layanan
konsultasi hemat energi. Kedua
berdasarkan insentifnya dengan target
pengguna energi dan produsen peralatan
hemat energi dimana fasilitasi yang
diberikan berupa fasilitas perpajakan,
keringanan pajak daerah dan bea masuk
untuk perlatan hemat energi, dana suku
bunga rendah untuk investasi konservasi
energi dan untuk peralatan hemat energi,
serta audit energi dalam pola kemitraan
yang dibiayai pemerintah. Dan yang ketiga
yaitu disinsentif dimana pengguna energi
akan diberikan peringatan tertulis,
pengumuman di media massa, denda serta
pengurangan pasokan energi jika tidak
mengimplementasikan program konservasi
energi dan pengurangan emisi tersebut.

EDISI JULI 2012
Terdapat sekitar 7 industri yang
mempunyai peluang penghematan energi
antara lain industri semen dengan peluang
15-22 %, Industri besi dan baja 11-32 %,
industri pulp & kertas 10-20 %, industri
tekstil 20-35 %, industri petrochemical 12-
17 %, industri keramik 10-20 %, serta
industri makanan & minuman 13-15 %.
Penghematan energi tersebut dapat
dilakukan dengan 3 metode yaitu tanpa
investasi dengan melakukan penguatan
manajemen energi, investasi kecil dengan
melakukan modifikasi peralatan, dan yang
terakhir investasi besar dengan melakukan
inovasi teknologi dan perubahan proses.
Terkait program implementasi
konservasi energi dan pengurangan emisi
Bappenas meluncurkan program yang
disebut ICCTF (Indonesia Climate Change
Trust Fund) pada 14 September 2009. Tugas
ICCTF adalah memobilisasi dana-dana dari
negara donor untuk keperluan konservasi
energi dan pengurangan emisi. Dimana
fungsinya adalah untuk menstimulus dana-
dana donor untuk digunakan oleh
kementrian dalam hal pengadaan
konservasi energi.
Sehubungan dengan hal tersebut
Kementrian Perindustrian melaksanakan
suatu Preparasi-ICCTF untuk fase pertama
ini (2010-2011). Mula-mula dilakukan
diagnosis penggunaan energi pada industri
yang intensif menggunakan energi.
Selanjutnya dengan merancang Road Map
dan Pedoman Teknis untuk pengurangan
emisi CO2 di industri intensif energi. Lalu
mengembangkan peraturan menteri pada
konservasi energi dan pengurangan emisi
CO2 di industri intensif energi termasuk
pembuatan skema insentif dan disinsentif,
melaksanakan pelatihan bagi auditor
energi, pelatihan teknis efisiensi energi dan
reduksi emisi CO2, serta pengadaan
program kemitraan manajemen energi. Dan
sebagai keluaran akhir yang diharapkan dari
fase pertama ini yaitu terbentuknya
manajer dan auditor energi yang telah
tersertifikasi (total 300 manajer dan auditor
energi).

EDISI JULI 2012
KETENTUAN BARU ANGKA PENGENAL IMPORTIR ( API )
Dalam rangka meningkatkan daya
dukung kebijakan perdagangan luar negeri
di bidang impor terhadap pembangunan
ekonomi nasional, Kementerian
Perdagangan RI telah mengeluarkan
Peraturan Menteri Perdagangan RI nomor
27/M-DAG/PER/5/2012 pada tanggal 1 Mei
2012 tentang Ketentuan Angka Pengenal
Importir (API) yang berlaku mulai tanggal 2
Mei 2012.
Ketentuan baru ini menggantikan
Peraturan Menteri Perdagangan RI nomor
45/M-DAG/PER/9/2009 yang mengatur
ulang penerbitan Angka Pengenal Importir
yang terdiri dari Angka Pengenal Importir
Umum (API-U) dan Angka Pengenal
Importir Produsen (API-P). Perubahan
peraturan tersebut antara lain
menyebutkan bahwa API-U diberikan
kepada perusahaan yang melakukan impor
barang tertentu untuk diperdagangkan
sesuai kelompok/jenis barang yang
tercakup dalam satu bagian sebagaimana
tercantum dalam sistem klasifikasi barang
berdasarkan peraturan perundang-
undangan.
Klasifikasi barang tersebut terdiri
dari XXI bagian atau section. dan setiap
bagian tersebut memuat uraian barang
yang dapat diimpor sesuai kelompok pos
tarif/HS yang telah diatur sebagaimana
tercantum dalam lampiran Permendag yang
baru tersebut. Berbeda dengan peraturan
sebelumnya dimana pemilik API-U tidak
dibatasi dengan klasifikasi barang, API-P
diberikan kepada importer yang melakukan
impor barang untuk dipergunakan sendiri,
sebagai bahan baku, bahan penolong dan
atau untuk mendukung proses produksi.
Pemilik API-P pengembangan usaha
dan investasinya, dapat diperdagangkan
dan atau dipindahtangankan kepada pihak
lain, tidak digunakan dalam proses proses
produksi dan hanya digunakan untuk tes
pasar dan atau sebagai barang
komplementer. Dengan adanya Permendag
yang baru tersebut maka pemilik API-U
yang sebelumnya bisa mengimpor berbagai
jenis barang sekarang harus memilih jenis-
jenis barang tertentu yang tercakup dalam
satu bagian saja yang tercantum dalam
Sistem Klasifikasi Barang.
Pemilik API- U yang telah diterbitkan
berdasarkan Permendag nomor 45/M-
DAG/PER/9/2009 masih dapat mengimpor
barang lebih dari satu section/ bagian

EDISI JULI 2012
sampai dengan tanggal 31 Desember 2012
dan terhadap permohonan perubahan
terkait dengan data API- U atau API-P akan
diterbitkan addendum perubahan data yang
berlaku sampai dengan tanggal 31
Desember 2012. Sedangkan untuk
pengajuan API baru, importer yang
bersangkutan harus memenuhi persyaratan
yang ditentukan dalam Permendag nomor
27/M-DAG/PER/5/2012 .
Dinas Perindustrian dan
Perdagangan Provinsi Jawa Tengah sendiri
merupakan penerima pelimpahan
kewenangan penerbitan API berdasarkan
Permendag nomor 45/M-DAG/PER/9/2009.
Sejak diberlakukan tanggal 1 Januari 2010
sampai dengan berakhirnya Permendag
tersebut, telah menerbitkan sebanyak 866
lembar API yang terdiri dari 416 API-P dan
450 API-U dari keseluruhan domisili
perusahaan importer yang tersebar pada
32 kabupaten/kota di Jawa Tengah. Dari
jumlah tersebut sebanyak 53% importer
berdomisili di kota Semarang.
Namun ada permasalahan yang
muncul terutama dari pemilik API-U Jateng
yaitu mereka yang selama ini bergerak di
bidang perdagangan atau trading yang
mengimpor berbagai produk dari luar
negeri. Mereka mempertanyakan apakah
harus mendirikan perusahaan baru untuk
mengimpor jenis barang yang berbeda
section/ bagian? Padahal untuk mendirikan
perusahaan baru tentu akan menambah
beban biaya baru, Para importer ini
berharap adalah adanya solusi sehingga
jangan sampai Permendag tersebut menjadi
penghambat masuknya barang dari luar
negeri tetapi bisa menjadi instrument
pengawasan untuk penertiban bagi
birokrasi di bidang perdagangan luar negeri.

EDISI JULI 2012
MENGERTI APA SIH ITU ‘GO GREEN’
Ketika pengrusakan alam secara komunal
tidak bisa lagi dikendalikan, daya tampung
dan daya dukung lingkungan hidup kita
akan semakin menurun. Akibatnya,
Bandung jadi tak dingin lagi, Bogor juga tak
hijau oleh pepohonan lagi, sementara itu
ancaman banjir tetap menghantui Jakarta.
Apapun konsepnya, selama pemeritah tetap
mengedepankan kepentingan ekonomi,
aspek lingkungan akan selalu kalah.
Program-program seperti “Go Green” pada
akhirnya hanya jargon tanpa mampu
mengurangi percepatan dan kecepatan
penurunan kualitas lingkungan hidup
tersebut.
Kita, sebagai individu-individu manusia,
sebenarnya dapat berbuat sesuatu untuk
memperbaiki, setidaknya mengurangi
kecepatan degradasi lngkungan. Memang
jika satu atau dua individu saja tidak ada
artinya, tetapi jika dilakukan oleh banyak
orang, hasilnyapun akan terasa.
Bergaya hidup ramah lingkungan
sebenarnya tidak susah, tidak harus
membuat sumur resapan di halaman rumah
, tetapi banyak yang bisa kita lakukan tanpa
harus mengurangi kualitas hidup kita.
Berdasarkan sifatnya, lingkungan terbagi
atas geofisik-kimia, biologi, social ekonomi
dan kesehatan. Maka, selain anjuran
“Jangan membuang sampah sembarangan”,
beberapa hal berikut ini bisa disebut
sebagai gaya hidup ramah lingkungan,
antara lain :

EDISI JULI 2012
1. Jika belanja satu atau dua barang kecil,
masukan ke saku saja, tolaklah jika dikasih
kantong kresek. Ingatlah bahwa butuh
ratusan tahun untuk kehancuran plastik itu.
2. Belilah makanan sesuai dengan yang
dibutuhkan, sebagian sampah terdiri dari
makanan basi yang tidak termakan.
3. Jika memungkinkan, gunakanlah
kendaraan umum, karena setiap knalpot
kendaraan yang beroperasi akan memberi
andil terhadap polusi udara. Menggunakan
kendaraan umum juga sama dengan ikut
mengurangi kemacetan lalu-lintas.
4. Jika lingkungan sosial sekitar kita lebih
rendah, jangan remehkan mereka. Sapa dan
ramahlah kepada mereka sehingga kita bisa
hidup lebih berarti.
Dan banyak lagi. Mari kita sama-sama
mengurangi kecepatan penurunan kualitas
lingkungan kita. Jika tidak kita, mungkin
anak-anak kita, mungkin juga orang lain
akan merasakan manfaatnya.
MEMULAI AKSI ‘GO GREEN’ DI RUMAH SENDIRI
Global Warming merupakan isu
besar yang dibicarakan di seluruh dunia.
Berbagai organisasi dan kelompok beramai-
ramai mengampanyekan gerakan gaya
hidup yang hemat energi. Di Indonesia,
sepertinya masih banyak hal yang perlu
dibenahi untuk memaksimalkan Green
Living sebagai bentuk kepedulian kita
terhadap lingkungan.
Beberapa waktu yang lalu, Presiden
mengajak masyarakat untuk menanam satu
pohon. Namun, nampaknya hal tersebut
hanya momentum dan tidak ada tindakan
lain untuk melanjutkan program yang lain.
Langkah paling mudah adalah memulai pola
hidup ramah lingkungan mulai dari
lingkungan dan diri kita sendiri. Banyak hal-
hal kecil yang sering kita lupakan namun itu
ternyata memiliki dampak yang sangat
besar bagi lingkungan. Berikut ini beberapa
tindakan kecil yang mencerminkan
kepedulian terhadap lingkungan.
Beberapa hal yang bisa dilakukan
untuk lebih ramah lingkungan dan tentunya
berhemat secara finansial, anda harus
menanamkannya dengan disiplin yang
tinggi. Biasakan mematikan listrik yang tidak
digunakan. Misalnya TV dan charger ponsel,

EDISI JULI 2012
saat tidak digunakan, lebih baik cabut saja
kabel dari stop kontaknya. Mengapa?
Karena meskipun tidak digunakan, jika
kabel tetap terhubung dengan stop kontak,
makan listrik akan tetap mengalir.
Parahnya, banyak dari kita yang lupa
mencabut charger dari stop kontak setelah
selesai men-charge ponsel. AC dan kulkas
juga menghasilkan dampak yang kurang
baik dari lingkungan. Setiap pagi, biasakan
anda membuka jendela lebar-lebar, supaya
ada sirkulasi alami pada rumah anda.
Biarkan cahaya matahari masuk ke dalam
kamar. Karena, selain bisa membunuh
bakteri, hal tersebut juga berguna untuk
mengusir rasa “sumpek” dalam kamar yang
biasanya tertutup rapat. Kurangi juga
penggunaan deterjen dengan busa yang
banyak. Busa melimpah ternyata
membutuhkan lebih banyak air, dan hal itu
tentunya adalah pemborosan.
Disarankan juga, ketika membeli
kebutuhan rumah tangga yang berbentuk
cair seperti sampo, minyak goreng, dan
obat nyamuk, belilah kemasan dengan isi
yang lebih banyak. Hal itu akan mengurangi
sampah dan harganya pun memang lebih
murah jika dibandingkan dengan membeli
dengan kemasan yang lebih kecil
.
KESEHARIAN GO GREEN DI KANTOR
Dengan semakin berkembangnya issue
mengenai pengerusakan lingkungan yang
berakibat pada perubahan iklim serta ancaman
global warming, sudah menjadi kewajiban kita
bersama untuk turut menjaga dan melestarikan
Bumi tempat kita hidup dan bekerja. Karena
kita menghabiskan banyak waktu di kantor,
menjalankan gaya hidup ramah lingkungan di
tempat kerja adalah salah satu bentuk
kepedulian. Selain memberikan kontribusi bagi
penyelamatan lingkungan, hal ini juga
mendukung efisiensi biaya belanja rutin kantor.
Dengan kata lain, sekali mendayung, dua, tiga
pulau terlewati. Berikut adalah tips sederhana
yang bisa Anda terapkan dalam keseharian
Anda di kantor :
1. Maksimalkan penggunaan kertas.
For your information, industri kertas adalah
salah satu dari tiga industri terbesar di dunia
yang menghabiskan paling banyak energi dan
air. Setiap tahunnya diseluruh dunia orang
menghabiskan I milyar ton kertas. Bayangkan
berapa pohon yang harus ditebang. Karena itu,
Tanamkan pola reuse, recycle dan reduce.
Berpikirlah dua kali sebelum Anda mencetak di
atas selembar kertas dan gunakan kedua

EDISI JULI 2012
sisinya. Gunakan kertas bekas untuk keperluan
fotokopi dan pakailah potongan-potongan
kertas sebagai pengganti memo atau dijilid
menjadi noteblock. Untuk keperluan internal
kantor, gunakan kembali amplop bekas.
Daripada mengkopi selembar pengumuman
untuk dibagikan kepada karyawan, manfaatkan
e-mail atau tempelkan satu lembar
pengumuman tersebut di communication board
kantor Anda. Gunakan digital file atau soft copy
kapan saja.
2. Hemat tinta printer.
Jika memungkinkan, hindari color print. Jika
Anda harus mencetak dalam color print, pilih
draft mode. Beli cartridge yang telah
dimanufaktur ulang dan daur ulang toner atau
cartridge Anda..
3. Gunakan proyektor.
Pada saat rapat manfaatkanlah in focus atau
proyektor untuk menyampaikan materi
daripada membagikan fotokopian materi.
4. Matikan komputer saat Anda tidak
menggunakannya.
Matikan komputer Anda setiap kali Anda keluar
untuk makan siang. Bayangkan berapa energi
yang bisa dihemat jika setiap orang mematikan
komputer mereka selama paling tidak 1 jam
selama jam makan siang. Setiap kali Anda
pulang, cabut kabel listrik komputer karena
walaupun sudah mati, selama masih
terhubungkan dengan sumber listrik, komputer
masih tetap ´memakan´ listrik.
5. Matikan lampu saat Anda tidak
membutuhkannya.
Bekerja di negara yang berkelimpahan sinar
matahari sepanjang tahun adalah anugerah
besar. Manfaatkan sinar matahari dari jendela
kaca sebagai sumber penerangan.
6. Atur temperatur ruangan.
Sering sekali kita lihat seorang karyawan harus
mengenakan jaket dalam ruangan ber-AC.
Padahal tujuan dari AC adalah untuk mengatur
suhu ruangan agar kondusif untuk bekerja,
apalagi di negara tropis seperti Indonesia.
Semakin rendah suhu ruangan, maka semakin
besar energi yang dibutuhkannya. Atur suhu
ruangan agar sesuai dengan kenyamanan kerja
Anda karena suhu terlalu dingin ´toh juga
membuat Anda tidak nyaman bekerja.
7. Gunakan transportasi umum.
Kurangi carbon foot print Anda dengan
menggunakan alat transportasi umum. Memang
perkembangan fasilitas transportasi di
Indonesia masih belum bisa memenuhi level
kenyamanan dan kepraktisan pemakainya,
namun inilah salah satu cara hidup ramah
lingkungan yang bisa Anda praktekkan.
Konsistensi dalam menjalankan tips ini akan
membawa perubahan yang mungkin hasilnya
tidak akan dirasakan langsung oleh Anda atau
oleh manajemen kantor Anda, tapi tetap
merupakan usaha untuk menyelamatkan bumi
kita.

EDISI JULI 2012
HARGA KEPOKMAS BULAN JULI 2012
GRAFIK HARGA BERAS
GRAFIK HARGA GULA

EDISI JULI 2012
PEMERINTAH KELUARKAN PEDOMAN PENURUNAN EMISI GAS RUMAH KACA
Menindaklanjuti Peraturan
Presiden (Perpres) Nomor 61 Tahun 2011
tentang Rencana Aksi Nasional Penurunan
Emisi Gas Rumah Kaca (RAN-GRK) yang
telah diluncurkan pada 28 Oktober 2011,
Bappenas bersama Kementerian
Lingkungan Hidup dan Kementerian Dalam
Negeri meluncurkan Pedoman Penyusunan
Rencana Aksi Daerah Penurunan Emisi Gas
Rumah Kaca (RAD-GRK).
"Pedoman Penyusunan RAD-GRK
merupakan panduan bagi daerah dalam
menyusun rencana aksi daerah dalam
upaya mencapai target penurunan emisi
GRK nasional," kata Armida S Alisjahbana
selaku Kepala Bappenas dalam keterangan
tertulis yang diterima di Jakarta, Sabtu
(14/1).
Peluncuran sekaligus sosialisasi
RAD-GRK adalah implementasi dari Pasal 8
Perpres Nomor 61 yang menyebutkan
bahwa pedoman penyusunan RAD-GRK
ditetapkan oleh Kepala Bappenas selambat-
lambatnya tiga bulan sejak ditetapkan
Perpres tersebut. Pedoman berisi
penjelasan tentang keterkaitan RAN-GRK
dengan kebijakan pembangunan baik di
tingkat pusat maupun daerah,
pengorganisasian, langkah teknis dan
jadwal penyusunan RAD-GRK, sistematika
RAD-GRK, dan matrik kegiatan yang perlu
disusun.

EDISI JULI 2012
Menteri Lingkungan Hidup
Balthazar Kambuaya menambahkan
permasalahan perubahan iklim merupakan
masalah kita bersama sehingga diharapkan
agar RAD-GRK dapat mendorong
pelaksanaan pembangunan di daerah yang
lebih ramah lingkungan yang sejalan dengan
prinsip-prinsip pembangunan
berkelanjutan.
“Selain merupakan upaya untuk
mencapai target penurunan emisi GRK
nasional, penyusunan RAD-GRK juga
merupakan wujud bagi daerah untuk
berpartisipasi dalam pengembangan
pembangunan berkelanjutan di daerah,”
katanya.
Hal senada disampaikan Menteri
Dalam Negeri Gamawan Fauzi. Menurutnya,
sosialisasi Pedoman Penyusunan RAD-GRK
dimaksudkan untuk memberikan
pemahaman kepada daerah dalam
penyusunan RAD-GRK sehingga dapat
dihasilkan suatu rencana aksi daerah sejalan
dengan Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD) dan Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah
(RPJPD).
Perpres Nomor 61 Tahun 2011
tentang Rencana Aksi Nasional Penurunan
Emisi Gas Rumah Kaca (RAN-GRK)
mengamanatkan kepada provinsi
bertanggung jawab dalam
mengkoordinasikan penyusunan Rencana
Aksi Daerah Penurunan Emisi Gas Rumah
Kaca (RAD-GRK) selambat-lambatnya 12
bulan sejak ditetapkannya Perpres RAN-
GRK. RAD-GRK tersebut selanjutnya
ditetapkan dengan Peraturan Gubernur.
“Oleh karena itu, diharapkan setelah
pedoman penyusunan diluncurkan,
pemerintah provinsi dapat segera mungkin
menyusun RAD-GRK,” ujar Gamawan.
Indonesia telah berkomitmen
untuk menurunkan emisi Gas Rumah Kaca
(GRK) pada tahun 2020 sebesar 26 persen
dengan upaya sendiri jika dibandingkan
dengan garis dasar pada kondisi Bisnis
Seperti Biasa (BAU baseline) dan sebesar 41
persen apabila ada dukungan internasional.
Adapun kegiatan inti untuk
menurunkan emisi GRK meliputi lima
bidang, yaitu pertanian, kehutanan dan
lahan gambut, energi dan transportasi,
industri, serta pengelolaan limbah.

EDISI JULI 2012
KACA NONSTANDAR AKAN DIMUSNAHKAN PENERAPAN SNI WAJIB DORONG INVESTASI
Produk kaca lembaran yang tidak
memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI)
mulai bulan depan akan direekspor atau
dimusnahkan. Kebijakan tersebut merupakan
bagian dari implementasi Peraturan Menteri
Perindustrian No. 04/M-IND/PER/1/2010
tentang Pemberlakuan SNI Kaca Lembaran
Secara Wajib. Permenperin yang disarikan
Menperin M.S. Hidayat pada 11 Januari 2010 ini
berlaku wajib mulai 18 Juli 2010.
"Peraturan ini bersifat mengikat
sehingga siapa pun yang ketahuan mengimpor
di seluruh wilayah kepabeanan Indonesia dan
atau memproduksi kaca lembaran nonstandar
di dalam negeri akan direekspor atau
dimusnahkan," kata Direktur Industri Kimia Hilir
Ditjen Industri Agro dan Kimia Kemenperin F.
Toni Tanduk kemarin.
SNI wajib bernomor 15-0047-2005 ini,
lanjutnya, telah selesai dinotifikasi Organisasi
Perdagangan Dunia (WTO) pada awal 2010 dan
menjadi peraturan tetap dalam jangka waktu
tertentu. "SNI wajib ini dikeluarkanguna
meningkatkan daya saing industri dan
menjamin mutu hasil industri, melindungi
konsumen, serta menciptakan persaingan usaha
yang sehat dan adil," jelasnya.
SNI wajib tersebut dikenakan untuk
sembilan produk kaca lembaran dengan nomor
pos tarif (HS) No. 7003.12.20.00, 7003.12.90.00,
7003.19.90, 7004.20.90.00, 7004.90.90,
7005.10.90.00, 7005.21.90.00, 7005.29.90.00,
dan 7006.00.90.00.
Jika SNI wajib kaca lembaran
mengalami revisi, kata Toni, pemerintah akan
memberlakukan SNI kaca lembaran hasil revisi
terakhir. Karena itu, setiap perusahaan kaca
lembaran mulai 18 Juli wajib menerapkan SNI
dengan mengantongi SPPT-SNI (sertifikasi
produk penggunaan tanda-SNI) dan
membubuhkan tanda SNI pada setiap kemasan
kaca lembaran sesuai ketentuan yang berlaku.
Menurut Toni, saat ini terdapat lima
perusahaan kaca lembaran di dalam negeri yang
berorientasi ekspor. Kelima perusahaan
tersebut adalah PT Asahi Mas, PT Mulia Glass,
PT Tossa, PT Tensindo, dan PT Abdi Rakyat.
Berdasarkan catatan Kemen-perin,
konsumsi kaca lembaran di dalam negeri rerata
tumbuh 5% per tahun. Pada tahun lalu,
produksi kaca lembaran mencapai 1,87 juta ton
atau 78% dari total kapasitas terpasang
sebanyak 2,4 juta ton.
Dari total produksi tersebut, sekitar
70% digunakan untuk konsumsi dalam negeri.
Adapun, volume ekspor pada 2009 mencapai
460.000 ton senilai US$400 juta, sedangkan
impor sebanyak 180.000 ton senilai USS 170
juta.
Pelarian HS Ketua Umum Asosiasi Kaca
Lembaran dan Pengaman Samuel Rumbujan
mengatakan sejak beberapa tahun terakhir,

EDISI JULI 2012
industri kaca lembaran di dalam negeri
dirugikan oleh adanya impor nonstandar.Impor
tersebut masuk melalui pelarian pos tarif
{underinvoice) sehingga merugikan produsen
dan negara. Saat ini, impor kaca lembaran
didominasi oleh jeniskaca sheet dan float.
"Namun, kami banyak menemukan
produk kaca lembaran yang tak sesuai dengan
nomor pos tarif. Di dalam invoice-nya, mereka
sebut kaca sheet padahal sebenarnya kaca
float. Produk-produk tersebut masuk melalui
pelarian HS sehingga merugikan produsen
lokal," jelasnya. Menurut dia, pemberlakuan SNI
wajib tersebut akan mereduksi impor kaca
lembaran nonstandar secara besar-besaran
karena pemerintah telah memiliki batas
spesifikasi teknis yang jelas dan terukur.
"Dengan adanya SNI wajib ini, kami
yakin iklim bisnis di sektor ini membaik sehingga
memicu peningkatan investasi. Selama ini,
utilisasi kaca lembaran masih berkisar 70%--
80%. Ini perlu ditingkatkan menyusul pemulihan
ekonomi dunia pascakrisis global. Karena itu,
kami juga meminta pemerintah menjamin
pasokan listrik untuk proses produksi," katanya.
Kementerian Perdagangan telah
menetapkan dua surveyor, yakni PT Sucofindo
dan PT Surveyor Indonesia, untuk melakukan
penelusuran teknis atas kaca lembaran impor
dari negara asal muat barang. Penetapan
surveyor tersebutmenyusul dikeluarkannya Per-
mendag No. 40/M-DAG/PER/-9/2009 tentang
Verifikasi atau Penelusuran Teknis Impor Kaca
Lembaran, yang berlaku mulai November 2009.
Verifikasi atau penelusuran teknis
impor meliputi uraian atau spesifikasi barang,
jumlah atau volume per jenis barang, waktu
pengapalan, dan data atau keterangan
mengenai negara asal barang. Hasil verifikasi
tersebut selanjutnya akan tertuang dalam
laporan surveyor (LS) untuk digunakan sebagai
dokumen pelengkap pabean dalam
penyelesaian kepabeanan di bidang impor.
Sebagaimana diatur dalam Permendag,
kaca lembaran impor yang tidak memenuhi
ketentuan verifikasi atau penelusuran teknis di
negara asal muat barang, wajib diekspor
kembali atas biaya importir yang bersangkutan.
Adapun, importir kaca lembaran yang
melanggar ketentuan wajib verifikasi akan
dikenakan sanksi pencabutan angka pengenal
importir (API). Importir yang tidak
menyampaikan laporan tertulis tentang
kegiatan verifikasi sebanyak dua kali dalam
jangka waktu 6 bulan akan dikenakan sanksi
pencabutan penetapan sebagai pelaksana
verifikasi.

EDISI JULI 2012
6 KEBIASAAN SEDERHANA YANG MEMBAWA PERUBAHAN SIGNIFIKAN
Walaupun terlihat sederhana, beberapa
aksi hijau ini mampu membawa perubahan
besar bagi lingkungan. Saatnya bagi Anda
untuk beraksi.
1. Menghindari Sampah dan Melakukan
Daur Ulang
Tahukah Anda? Untuk memproduksi satu
kaleng minuman ringan, diperlukan 70
kaleng bekas hasil daur ulang. Beruntung
jika kaleng yang Anda buang itu diambil
oleh pengepul, tingkat daur ulang di
sejumlah negara, termasuk Indonesia,
masih sangat rendah.
2. Berhenti menggunakan kantong plastik
dan kantong kertas
Menggunakan kantung kertas atau kantong
plastik saat Anda berbelanja, sama-sama
bukan pilihan yang bijak. Simak data berikut
ini: Amerika Serikat menghabiskan 12 juta
barel minyak setiap tahun untuk

EDISI JULI 2012
memroduksi 88,5 miliar kantong plastik
untuk kebutuhan konsumen. Sementara
energi untuk memroduksi kantong kertas,
empat kali lipat lebih banyak dibanding
energi untuk memroduksi kantong plastik.
Pilihan terbaik adalah menggunakan tas
yang bisa dipakai ulang. Letakkan beberapa
tas pakai ulang di dapur dan mobil Anda
sekarang juga agar Anda selalu siap
menggunakannya saat akan berbelanja. Jika
Anda lupa membawa tas pakai ulang,
pastikan Anda mendaur ulang kantong
plastik atau kantong kertas yang Anda
peroleh dari pusat perbelanjaan.
3. Mengurangi Pemakaian Tisu Toilet
Jika setiap keluarga di Amerika Serikat
hanya menggunakan empat kotak tisu yang
masing-masing berisi 260 lembar tisu dari
kertas daur ulang, mereka bisa mengurangi
60.600 pound (30.200 kg) polusi chlorine
yang dipakai untuk memutihkan serat
kertas. Mereka juga bisa menghemat 356
juta galon (1,35 miliar liter) air bersih dan
menyelamatkan lebih dari 1 juta pohon.
4. Menjaga Suhu Kulkas atau Lemari
Pendingin
Kulkas atau lemari pendingin bertanggung
jawab atas 10-15% biaya listrik yang kita
keluarkan setiap bulan. Jaga suhu lemari
pendingin Anda pada kisaran 38-42 derajat
F (3,3-5,5 derajat celcius). Suhu ini adalah
suhu ideal untuk mengawetkan bahan
makanan sekaligus menghemat listrik.
Bersihkan pipa kondenser yang terletak di
belakang lemari pendingin Anda dua kali
dalam setahun dari kotoran dan debu, agar
kulkas tetap berfungsi optimal.
5. Naikkan Suhu AC Anda 2 Derajat
Jangan membiasakan memasang suhu
pendingin ruangan terlalu rendah, naikkan 2
derajat dari yang biasa Anda gunakan. Anda
akan bisa mengurangi biaya listrik sekaligus
membantu mengurangi polusi yang
menyebabkan pemanasan global.
6. Mengurangi dan Menghemat Bahan
Bakar
Harga bahan bakar minyak (BBM) semakin
mahal. Hemat pemakaian bahan bakar
dengan cara mudah: selalu periksa tekanan
angin ban Anda. Lebih dari seperempat
pemborosan BBM di mobil SUV, van dan
pickup di AS disebabkan oleh kondisi
tekanan angin ban yang tidak pas.

EDISI JULI 2012
MENJADI PENGUSAHA YANG KREATIF
Menjadi seorang pengusaha, belakangan ini
menjadi salah satu pilihan hidup yang banyak
dijalani masyarakat Indonesia. Sulitnya
mendapatkan lapangan kerja dan besarnya
tuntutan ekonomi yang semakin menghimpit
masyarakat, membuat sebagian besar dari
mereka mulai nekat berputar arah memutuskan
terjun di dunia usaha.
Kondisi ini tentunya memberikan angin segar
bagi perbaikan ekonomi di negara kita, sebab
pertumbuhan UMKM yang semakin hari
semakin besar disinyalir mampu mengurangi
angka pengangguran yang ada serta menjadi
tiang penyangga bagi pertumbuhan ekonomi di
Indonesia.
Meskipun begitu, menjadi seorang pengusaha di
zaman serba modern seperti sekarang ini
ternyata tantangannya cukup besar. Tidak hanya
persaingan pasarnya saja yang sekarang ini
semakin ketat, namun serbuan kreativitas dari
para competitor yang tak pernah berhenti
menjadi salah satu tantangan besar bagi Anda
untuk mempertahankan kerajaan bisnis yang
telah dibangun bertahun-tahun.
Karenanya, sebagai seorang entrepreneur
tentunya Anda dituntut untuk selalu kreatif di
setiap saat dan berani menjawab semua
tantangan dengan cara yang Anda miliki. Lalu,
Kira-kira bagaimana caranya menjadi pengusaha
yang kreatif?
Berikut ini akan kami informasikan beberapa
resep sederhana yang perlu Anda perhatikan
untuk bisa menjadi seorang kreatif
entrepreneur.
Pertama, kreativitas bisa Anda kembangkan
dari sebuah kebiasaan.
Banyak orang berpendapat bahwa kreativitas
didapatkan karena bakat turunan, hal ini yang
menghambat sebagian besar orang untuk
berkarya. Sebab, mereka terlanjur minder
dengan kekuatan dirinya dan enggan mengasah
kreativitas yang pada dasarnya dimiliki setiap
manusia. Karenanya, mulai sekarang biasakan
melatih kreativitas Anda secara rutin dan
ciptakan sebuah produk baru berupa barang
ataupun jasa yang tentunya belum pernah ada
sebelumnya.
Kedua, tidak hanya sebatas menciptakan
produk unik.
Sekarang ini banyak pelaku usaha yang
berlomba-lomba menunjukan kreativitas
mereka dengan cara menciptakan produk-
produk unik yang belum pernah ada
sebelumnya. Strategi ini memang cukup efektif,
namun terkadang para pengusaha kurang
memperhatikan daya tarik atau nilai tambah

EDISI JULI 2012
Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Provinsi Jawa Tengah
Jl.Pahlawan No.4 Semarang, Jawa Tengah.
Indonesia
Phone ( 024 ) 8419826 / 8417601
Fax ( 024 ) 8311710.
”One Team, One Spirit, One Goal”
Find Us on Web:
http://dinperindag.jatengprov.go.id
yang ditawarkan produk tersebut, sehingga
tidak jarang produk unik yang dihasilkan
terkesan kurang menjual dan belum mengena di
hati para konsumen.
Ketiga, memanfaatkan teknologi untuk
mengembangkan sayap bisnisnya.
Selain menelurkan ide-ide yang kreatif dan
inovatif, seorang pelaku usaha dituntut untuk
lebih peka terhadap perkembangan teknologi
yang ada saat ini. Hal tersebut penting,
mengingat sebagai entrepreneur sukses Anda
harus jeli melihat peluang pasar dan bisa
menciptakan sebuah inovasi yang sesuai dengan
perubahan minat konsumen. Contohnya saja
dengan menggunakan mesin atau teknologi
tepat guna untuk meningkatkan kapasitas
produksi maupun memanfaatkan teknologi
infonet untuk memperluas jangkauan pasar
bisnis Anda.
Keempat, bermodalkan kreativitas untuk
memecahkan permasalahan bisnis Anda.
Pastikan bahwa Anda mampu menghadapi
situasi-situasi sulit dalam menjalankan sebuah
usaha dan berhasil menyelesaikan
permasalahan yang ada dengan kreativitas yang
Anda miliki. Dengan modal kreativitas dalam diri
Anda, cobalah untuk mencari alternatif lain
ketika permasalahan yang Anda hadapi
menemui jalan buntu dan jangan mudah
menyerah dengan keadaan yang kurang
menyenangkan.
Semoga tips bisnis ini bisa memberikan manfaat
bagi para pembaca dan membantu para pemula
dalam mengembangkan kerajaan bisnisnya.