MANUSKRIP BARU

22
ANALISIS FAKTOR RISIKO KESEHATAN LINGKUNGAN TERHADAP KEJADIAN DIARE DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KORBAFO KECAMATAN PANTAI BARU KABUPATEN ROTE NDAO Marchindy Paul Adrian Haning 1 , S.M.J Koamesah 2 , Maria Agnes Etty Dedy 3 1 Fakultas Kedokteran Universitas Nusa Cendana 2 Departemen IKM-IKKOM Fakultas Kedokteran Universitas Nusa Cendana 3 Departemen IKM-IKAKOM Fakultas Kedokteran Universitas Nusa Cendana ABSTRAK Penyakit diare merupakan salah satu penyakit tropis yang berhubungan dengan lingkungan sebagai penyumbang utama ketiga pada angka kesakitan dan kematian di dunia. Penelitian “Analisis Faktor Risiko Kesehatan Lingkungan Terhadap Kejadian Diare di Wilayah Kerja Puskesmas Korbafo Kecamatan Pantai Baru Kecamatan Rote Ndao Tahun 2014”, dilaksanakan pada bulan Agustus 2014. Penelitian dilakukan secara observasional analitik dengan rancangan kasus dan kontrol. Sampel Kasus adalah penderita Diare di Wilayah Kerja Puskesmas Korbafo yang dinyatakan menderita diare berdasarkan rekam medik di Puskesmas Korbafo pada tahun 2013, sedangkan sampel kontrol merupakan tetangga terdekat sampel kasus di lingkungan yang sama. Analisis data yang dilakukan adalah univariat dan bivariat dengan uji chi square dan Odds Ratio. Hasil analisis menunjukan ada hubungan antara penyediaan air bersih (p = 0,000 dan OR = 5,117) dengan kejadian diare. Kepemilikan jamban, jenis lantai, kepemilikan sarana pembuangan air limbah tidak memiliki hubungan dengan kejadian diare. Dapat disimpulkan terdapat hubungan antara penyediaan air bersih dengan kejadian diare di Wilayah Kerja Puskesmas Korbafo Kecamatan Pantai Baru Kabupaten Rote Ndao Tahun 2014. Disarankan semakin banyak leaflet dan poster yang dibuat mengenai pengaruh kesehatan lingkugan terhadap kejadian diare sehingga masyarakat lebih waspada serta melakukan

description

jska

Transcript of MANUSKRIP BARU

ANALISIS FAKTOR RISIKO KESEHATAN LINGKUNGAN TERHADAP KEJADIAN DIARE DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KORBAFO KECAMATAN PANTAI BARU KABUPATEN ROTE NDAOMarchindy Paul Adrian Haning1, S.M.J Koamesah2, Maria Agnes Etty Dedy31Fakultas Kedokteran Universitas Nusa Cendana2Departemen IKM-IKKOM Fakultas Kedokteran Universitas Nusa Cendana3Departemen IKM-IKAKOM Fakultas Kedokteran Universitas Nusa Cendana ABSTRAKPenyakit diare merupakan salah satu penyakit tropis yang berhubungan dengan lingkungan sebagai penyumbang utama ketiga pada angka kesakitan dan kematian di dunia. Penelitian Analisis Faktor Risiko Kesehatan Lingkungan Terhadap Kejadian Diare di Wilayah Kerja Puskesmas Korbafo Kecamatan Pantai Baru Kecamatan Rote Ndao Tahun 2014, dilaksanakan pada bulan Agustus 2014. Penelitian dilakukan secara observasional analitik dengan rancangan kasus dan kontrol. Sampel Kasus adalah penderita Diare di Wilayah Kerja Puskesmas Korbafo yang dinyatakan menderita diare berdasarkan rekam medik di Puskesmas Korbafo pada tahun 2013, sedangkan sampel kontrol merupakan tetangga terdekat sampel kasus di lingkungan yang sama. Analisis data yang dilakukan adalah univariat dan bivariat dengan uji chi square dan Odds Ratio. Hasil analisis menunjukan ada hubungan antara penyediaan air bersih (p = 0,000 dan OR = 5,117) dengan kejadian diare. Kepemilikan jamban, jenis lantai, kepemilikan sarana pembuangan air limbah tidak memiliki hubungan dengan kejadian diare. Dapat disimpulkan terdapat hubungan antara penyediaan air bersih dengan kejadian diare di Wilayah Kerja Puskesmas Korbafo Kecamatan Pantai Baru Kabupaten Rote Ndao Tahun 2014. Disarankan semakin banyak leaflet dan poster yang dibuat mengenai pengaruh kesehatan lingkugan terhadap kejadian diare sehingga masyarakat lebih waspada serta melakukan pengawasan dan investigasi terhadap penyediaan air bersih baik dari pemerintah maupun milik pribadi.Kata Kunci: Diare, faktor risiko, kesehatan lingkungan, puskesmas

ANALYSIS OF RISK FACTOR OF ENVIROMENTAL HEALTH FOR THE INCIDENCE OF DIARRHEA IN PUSKESMAS KORBAFO PANTAI BARU SUB-DISTRICT ROTE NDAO DISTRICTMarchindy Paul Adrian Haning1, S.M.J Koamesah2, Maria Agnes Etty Dedy31Medical Faculty of Nusa Cendana University2IKM-IKKOM Departement of Medical Faculty of Nusa Cendana University3IKM-IKKOM Departement of Medical Faculty of Nusa Cendana University

ABSTRACTDiarrhea was one of the tropical diseases and based environment became the third major contributor to morbidity and mortality in the world. The study about Analysis of Risk Factor of Environmental Health for The Incidence of Diarrhea in Puskesmas Korbafo Pantai Baru Sub-District Rote Ndao District 2014, was held in August 2014. The study was conducted in an analytical observational of cases and controls design. The case group were patients in Puskesmas Korbafo who was diagnosed with diarrhea based on medical records in Puskesmas Korbafo in 2013, while the control sample was a sample nearest neighbors in the same case. Data analysis was performed univariate and bivariate with used chi square test and Odds Ratio. Results of the analysis showed no corellation between the supply of clean water (p = 0.000 and OR = 5.117) and the incidence of diarrhea. Latrine ownership, type of floor, the ownership of wastewater disposal had no relationship with the incidence of diarrhea. It can be concluded there is a corr between the supply of clean water with diarrhea in Puskesmas Korbafo Pantai Baru Sub-district Rote Ndao District 2014. It was recommended more leaflets and posters were made about the influence of environmental health on the incidence of diarrhea so that people were more vigilant and conducted surveillance and investigation of water supply from both government and private property.Keywords: Diarrhea, risk factor, enviromental health, puskesmas

92

PENDAHULUANMasalah kesehatan adalah suatu masalah yang sangat kompleks, yang saling berkaitan dengan masalah-masalah lain di luar kesehatan sendiri. Banyak faktor yang mempengaruhi kesehatan yaitu lingkungan, perilaku, pelayanan kesehatan, dan hereditas.(1) Kesehatan lingkungan adalah suatu keseimbangan ekologi yang harus ada antara manusia dan lingkungannya agar dapat menjamin keadaan sehat dari manusia. Termasuk keseimbangan di dalam lingkungan manusia tinggal dan bermukim.(2) Faktor lingkungan merupakan faktor yang paling sering mempengaruhi terjadinya penyakit diare dan diare merupakan salah satu penyakit tropis yang menjadi penyumbang utama ketiga pada angka kesakitan dan kematian di dunia. Diare menyebabkan 15-34 % kematian di seluruh dunia, kurang lebih 300 kematian per tahun.(3) {Formatting Citation}{Formatting Citation} Hampir seluruh daerah geografis dunia dan semua kelompok usia diserang diare, tetapi penyakit berat dengan kematian yang tinggi paling banyak didapatkan pada bayi dan anak balita.(4,5) Banyak faktor yang secara langsung maupun tidak langsung menjadi pendorong terjadinya diare yaitu faktor agen, pejamu, lingkungan dan perilaku. Penyakit diare berkaitan erat dengan kesehatan lingkungan, akses terhadap air bersih, perilaku hidup sehat dan pemanfaatan pelayanan kesehatan oleh masyarakat. Rendahnya cakupan kebersihan sanitasi seperti sarana penyediaan air bersih dan pembuangan tinja sering menjadi faktor risiko terjadinya KLB diare.(6) Badan Kesehatan Dunia memperkirakan empat milyar kasus diare yang terjadi di dunia pada 2000. Sebanyak 2,2 juta penderita meninggal dari empat milyar kasus diare yang ada dan sebagian besar anak-anak di bawah umur lima tahun. Di Indonesia, diare dan gastroenteritis oleh penyebab infeksi tertentu (kolitis infeksi) menduduki peringkat pertama penyakit terbanyak pada pasien rawat inap pada 2010 yaitu sebanyak 96.278 kasus dengan angka kematian Case Fatality Rate (CFR) sebesar 1,92%. Selanjutnya diikuti oleh Demam Berdarah Dengue (DBD) sebanyak 79.239 kasus dengan CFR sebesar 1,29% dan demam tifoid dan paratifoid sebanyak 55.098 kasus dengan CFR sebesar 2,06%.(7)Menurut laporan Profil Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) perkiraan kasus diare Provinsi NTT 2011 berjumlah 200.721 kasus, yang ditangani sebanyak 111.046 kasus atau sebesar 55,3%. Pada 2012, perkiraan kasus diare berjumlah 206.216 kasus, yang ditangani sebanyak 106.193 kasus atau sebesar 51,5%, dengan dua kabupaten yang mengalami Kejadian Luar Biasa (KLB) yaitu Kabupaten Rote Ndao dan Manggarai. Data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Rote Ndao menyatakan bahwa distribusi kasus diare berdasarkan puskesmas di Kabupaten Rote Ndao sebesar 4.986 kasus pada 2012 dan meningkat menjadi 5.142 kasus pada 2013.(8) Puskesmas di Kabupaten Rote Ndao berjumlah 12 buah dan dari jumlah kasus yang terjadi, puskesmas Korbafo jumlah peningkatan kasusnya paling tinggi dibandingkan dengan puskesmas yang lain yaitu terjadi peningkatan sebanyak 91 kasus pada 2013, pada 2012 jumlah kasus sebanyak 388 kasus dan pada 2013 jumlah kasus penyakit diare menjadi 479 kasus. Puskesmas Korbafo merupakan puskesmas yang ada di wilayah Kecamatan Pantai Baru Kabupaten Rote Ndao, yang wilayah kerjanya tersebar di satu kelurahan dan lima desa, dengan keadaan topografinya yang terdiri dari pantai, hutan, persawahan, bukit, dan rawa.(9) Hasil penelitian Zaenal Abidin tentang faktor risiko kesehatan lingkungan yang berpengaruh terhadap kejadian diare (studi diare akut pada balita di Kabupaten Lampung Selatan) didapatkan faktor risiko yang berhubungan antara lain sumber air permukaan, tempat penyimpanan air bersih terbuka, dan keberadaan kandang ternak disekitar rumah (1, diperkirakan terdapat asosiasi positif antara faktor risiko dan penyakit atau faktor yang diteliti merupakan faktor risiko, dan jika OR