MANUSIA, NILAI, MORAL, DAN HUKUM

24
MANUSIA, NILAI, MANUSIA, NILAI, MORAL, DAN HUKUM MORAL, DAN HUKUM Oleh: Oleh: Abdullah Nondyanto Siddik Abdullah Nondyanto Siddik (201443500734) (201443500734) Ahmad Widayad Ahmad Widayad (201443500603) (201443500603) Moh Yala Hidayah Moh Yala Hidayah (201443500618) (201443500618) Suswono Suswono (201443500698) (201443500698)

Transcript of MANUSIA, NILAI, MORAL, DAN HUKUM

Page 1: MANUSIA,  NILAI,  MORAL,  DAN HUKUM

MANUSIA, NILAI, MORAL, MANUSIA, NILAI, MORAL, DAN HUKUM DAN HUKUM

Oleh:Oleh:Abdullah Nondyanto SiddikAbdullah Nondyanto Siddik (201443500734)(201443500734)Ahmad WidayadAhmad Widayad (201443500603)(201443500603)Moh Yala HidayahMoh Yala Hidayah (201443500618)(201443500618)SuswonoSuswono (201443500698)(201443500698)

Page 2: MANUSIA,  NILAI,  MORAL,  DAN HUKUM

Latar Belakang

Manusia, nilai, moral, dan hukum merupakan sesuatu yang tidak dapat dipisahkan. Masalah-masalah serius yang dihadapi bangsa Indonesia berkaitan dengan nilai, moral, dan hukum antara lain mengenai kejujuran, keadilan, menjilat, dan perbuatan negatif lainnya sehingga perlu dikedepankan pendidikan agama dan

Page 3: MANUSIA,  NILAI,  MORAL,  DAN HUKUM

Latar Belakang (2)

Pendidikan moral tidak hanya terbatas pada lingkungan akademis, tetapi dapat dilakukan oleh siapa saja dan dimana saja. Secara umum ada tiga lingkungan yang sangat kondusif untuk melaksanakan pendidikan moral yaitu:1.Lingkungan keluarga, 2.Lingkungan pendidikan, dan 3.Lingkungan masyarakat.

Page 4: MANUSIA,  NILAI,  MORAL,  DAN HUKUM

Mengapa Membahas mengenai manusia, nilai, moral dan hukum

Mengapa kita mengetahui Hakikat fungsi dari perwujudan nilai moral dan hukum

  Mengapa mempelajari tentang keadilan, ketertiban, dan kesejahteraan

Mengapa membahas tentang problematika nilai, moral dalam masyarakat dan Negara

Contoh Kasus : "Hukum Tajam Kebawah Tumpul Keatas"

Why?

Page 5: MANUSIA,  NILAI,  MORAL,  DAN HUKUM

Pengertian Manusia, Nilai, Moral dan Hukum

Pengertian ManusiaSecara bahasa berasal dari kata “manu” (Sansekerta), “mens” (Latin), yang berarti berpikir, berakal budi atau makhluk yang berakal budi (mampu menguasai makhluk lain).Secara istilah manusia dapat diartikan sebuah konsep atau sebuah fakta, sebuah gagasan atau realitas, sebuah kelompok (genus) atau seorang individu.Manusia adalah makhluk yang tidak dapat dengan segera menyesuaikan diri dengan lingkungannya.

Page 6: MANUSIA,  NILAI,  MORAL,  DAN HUKUM

Pengertian Manusia, Nilai, Moral dan Hukum (2)

Nilai dapat diartikan sebagai sifat atau kualitas dari sesuatu yang bermanfaat bagi kehidupan manusia baik lahir maupun batin. Bagi manusia nilai dijadikan sebagai landasan, alasan atau motivasi dalam bersikap dan bertingkah laku, baik disadari maupun tidak.

Page 7: MANUSIA,  NILAI,  MORAL,  DAN HUKUM

Pengertian Manusia, Nilai, Moral dan Hukum (3)

Moral adalah perbuatan atau tingkah laku atau ucapan seseorang dalam berinteraksi dengan manusia. Moral juga merupakan tata aturan norma-norma yang bersifat abstrak yang mengatur kehidupan manusia untuk melakukan perbuatan tertentu dan sebagai pengendali yang mengatur manusia untuk menjadi manusia yang baik.

Page 8: MANUSIA,  NILAI,  MORAL,  DAN HUKUM

Pengertian Manusia, Nilai, Moral dan Hukum (4)

Hukum adalah sistem yang terpenting dalam pelaksanaan atas rangkaian kekuasaan kelembagaan dari bentuk penyalahgunaan kekuasaan dalam bidang politik, ekonomi dan masyarakat dalam berbagai cara dan bertindak, sebagai perantara utama dalam hubungan sosial antar masyarakat terhadap kriminalisasi dalam hukum pidana

Page 9: MANUSIA,  NILAI,  MORAL,  DAN HUKUM

Hakikat Fungsi Perwujudan Nilai, Moral dan Hukum

Terdapat beberapa bidang filsafat yang ada hubungannya dengan cara manusia mencari hakikat sesuatu, satu diantaranya adalah aksiologi (filsafat nilai) yang mempunyai dua kajian utama yakni estetika dan etika. Estetika: berhubungan dengan keindahan Etika: berhubungan dengan baik dan salah

Page 10: MANUSIA,  NILAI,  MORAL,  DAN HUKUM

Hakikat Fungsi Perwujudan Nilai, Moral dan Hukum (2)

Menurut Bartens ada tiga jenis makna etika, yaitu:1.Kata etika bisa dipakai dalam arti nilai-nilai dan norma-norma yang menjadi pegangan bagi seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah lakunya.2.Etika berarti juga kumpulan asas atau nilai moral (kode etik).3.Etika mempunyai arti ilmu tentang yang baik dan yang buruk (filsafat moral).

Page 11: MANUSIA,  NILAI,  MORAL,  DAN HUKUM

Makna Nilai bagi Manusia

Pengaruh Kehidupan Keluarga

dalam Pembinaan Nilai Moral

Pengaruh Teman Sebaya

Terhadap Pembinaan Nilai Moral

Pengaruh Figur Otoritas

Terhadap Perkembangan

Nilai Moral Individu

Pengaruh Otak atau Berpikir

Terhadap Perkembangan

Nilai Moral

Pengaruh Informasi Terhadap

Perkembangan Nilai Moral

Hubungan Hukum Dan

Moral

Max Scheller berpendapat bahwa hierarki terdiri dari, nilai kenikmatan, kehidupan, kejiwaan, dan nilai kerohanian. Dan masih banyak lagi klasifikasi lainnya dari para pakar, namun adapula pembagian hierarki di Indonesia (khususnya pada masa dekade Penataran P4), yakni, nilai dasar, nilai instrumental, dan yang terakhir nilai praksis.

Page 12: MANUSIA,  NILAI,  MORAL,  DAN HUKUM

KEADILAN, KETERTIBAN, DAN KESEJAHTERAAN

Keadilan adalah pengakuan yang seimbang antara hak dan kewajiban. Tindakan-tindakan yang menuntut hak dan lupa pada kewajiban merupakan pemerasan. Sedangkan tindakan yang hanya menjalankan kewajiban tanpa menuntut hak berakibat pada mudah diperbudak atau dipengaruhi orang lain.

Page 13: MANUSIA,  NILAI,  MORAL,  DAN HUKUM

KEADILAN, KETERTIBAN, DAN KESEJAHTERAAN (2)

Jadi keadilan bisa disimpulkan sbb:1.Kesadaran adanya hak yang sama bagi setiap warga Negara2.Kesadaran adanya kewajiban yang sama bagi setiap warga Negara3.Hak dan kewajiban untuk menciptakan kesejahteraan dan kemakmuran yang merata.

Page 14: MANUSIA,  NILAI,  MORAL,  DAN HUKUM

KEADILAN, KETERTIBAN, DAN KESEJAHTERAAN (3)

Ciri-ciri keadilan adalah:1. Tidak memihak2. Sama hak3. Sah menurut hukum4. Layak dan wajar5. Benar secara moral

Page 15: MANUSIA,  NILAI,  MORAL,  DAN HUKUM

KEADILAN, KETERTIBAN, DAN KESEJAHTERAAN (4)

Sedangkan akibat dari ketidakadilan adalah:1.Kehancuran: diri, keluarga, perusahaan, masyarakat, bangsa dan Negara2.Kezaliman yaitu keadaan yang tidak lagi menghargai, menghormati hak-hak orang lain, sewenang-wenang merampas hak orang lain demi keserakahan dan kepuasan nafsu.

Page 16: MANUSIA,  NILAI,  MORAL,  DAN HUKUM

PROBLEMATIKA NILAI, MORAL, DAN HUKUM DALAM MASYARAKAT DAN NEGARA

Terbentuknya nilai dari hubungan yang bersifat ketergantungan sikap manusia terhadap nilai dari suatu maka manusia akan berbuat sesuatu yang merupakan modal dasar dalam menjalin kehidupan manusia.Dengan menilai, dapat menentukan moral seseorang, apakah baik buruknya sepanjang nilai itu dalam arti positif berarti perubahan bermoral, begitu juga sebaliknya jika nilai itu dalam arti negatif berarti perbuatan yang amoral. Perbuatan yang bersifat amoral inilah yang dijadikan problema dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara.

Page 17: MANUSIA,  NILAI,  MORAL,  DAN HUKUM

Studi Kasus

Hukum Tajam Kebawah, Tumpul Keatas

Page 18: MANUSIA,  NILAI,  MORAL,  DAN HUKUM

Hukum Tajam Kebawah, Tumpul KeatasIstilah ini mungkin sudah lumrah di masyarakat Indonesia saat ini bahwa, hokum di Indonesia timpang sebelah atau dalam tanda kutip “Tajam kebawah dan tumpul keatas” maksud dari istilah tersebut adalah salah satu sindiran nyata bahwa keadilan di negeri ini lebih tajam menghukum masyarakat kelas menengah kebawah, Coba bandingkan dengan para Koruptor yang notabene adalah para penjabat kelas ekonomi ke atas, baik mulai dari tingkat anggota DPRD kota hingga para mantan menteri pun terjerat dengan kasus korupsi,  Bayangkan saja beberapa kasus yang baru-baru ini terjadi, salah satu kasus yang cukup menggemparkan adalah pencurian sandal jepit yang dilakukan oleh seorang bocah di Tasikmalaya, hanya karena sang pemilik merupakan anggota kepolisian, maka sang terdakwa yang masih berusia dibawah umur ini terancam hukuman penjara 5 tahun. Namun karena tekanan yang amat besar dari masyarakat banyak dan pemberitaan yang besar dari media maka kasus yang terjadi awal 2012 ini akhirnya berakhir dengan cara kekeluargaan. Sementara koruptor yang mencuri uang Negara miliyaran rupiah hanya dihukum 2 tahun penjara dan pemotongan masa tahanan (remisi).•Dari sinilah kami ingin mencoba menggali sedikit tentang permasalahan keadilan di Negara yang sudah 67 tahun merdeka ini dan memiliki bunyi sila ke-2 “Kemanusiaan yang adil dan beradab”.•Salah satu contoh kasus keadilan yang akan kami angkat adalah kasus pencurian sandal jepit dan vonis para koruptor.•Berikut adalah kutipan pendapat para pengamat politik tentang kasus yang sempat menghebohkan awal tahun 2012.

Page 19: MANUSIA,  NILAI,  MORAL,  DAN HUKUM

• Topik yang akan kami angkat kali ini berjudul "Antara Pencuri Sandal Jepit Dengan Pencuri Uang Negara" Kami mengangkat topik ini selain karena sesuai dengan studi kasus kali ini, juga banyak mendapat perhatian masyarakat luas termasuk media massa. Dimana AAL, seorang siswa kelas 1 SMK di Palu, Sulawesi Tengah, diajukan ke pengadilan atas kasus dugaan pencurian sandal jepit milik seorang anggota Brimob Polda Sulawesi Tengah.

• Kasus yang menimpa anak di bawah umur (15 tahun) ini mendapat perhatian serius dari Dewan Pembina Komisi Nasional Perlindungan Anak, Seto Mulyadi. Menurut Seto Mulyadi, semua pihak yang terkait kasus ini baik kepolisian maupun kejaksaan bersalah. Sanksi bagi kenakalan anak-anak seharusnya dikembalikan kepada orang tua anak bersangkutan, bukan di jerat dengan hukuman penjara. Selain itu Front Penyelamat Kedaulatan Rakyat mengumpulkan 1.000 sandal jepit sebagai bentuk solidaritas buat AAL. Setelah terkumpul 1.000 sandal jepit, kemudian dititipkan ke mabes polri untuk diserahkan kepada Briptu Ahmad Rusdi si pemilik sandal jepit yang hilang di curi. Sepertinya rakyat marah karena tindakan dari pihak yang seharusnya melindungi anak, ternyata menyeretnya ke penjara.

Hukum Tajam Kebawah, Tumpul Keatas (2)

Page 20: MANUSIA,  NILAI,  MORAL,  DAN HUKUM

• Secara sederhana, mencuri dapat diartikan “mengambil sesuatu yang bukan miliknya”. Tindakan mencuri merupakan suatu tindakan yang dilarang oleh peraturan apapun di dunia ini. Menurut hukum agama, mencuri adalah tindakan dosa. Menurut hukum negara, mencuri adalah tindakan melawan hukum. Begitu juga menurut norma adat yang berlaku diseluruh daerah di Indonesia bahwa mencuri adalah perbuatan yang melanggar adat. Memang wajar seseorang yang melanggar hukum agama, hukum negara, dan norma-norma adat diberi hukuman. Namun perlu diperhatikan siapa dan apa tujuan seseorang melakukan pencurian.

• Kembali ke topik "Antara Pencuri Sandal Jepit Dengan Pencuri Uang Negara" Kedua tindakan tersebut adalah melawan hukum karena sama-sama mencuri. Namun perlu dibedakan tindakan yang dilakukan seorang anak yang mencuri sandal jepit dengan tindakan seorang pejabat yang mencuri uang negara (korupsi). Seorang anak nekat mencuri mungkin karena kemiskinan sehingga tidak mampu membelinya. Sedangkan seorang pejabat mencuri uang negara (korupsi) bukan karena kemiskinan, tapi demi memperkaya diri atau kelompoknya. Inilah yang membuat sebagian besar rakyat marah karena banyak para pelaku korupsi (koruptor) di negara ini yang belum disentuh hukum, sementara anak kurang mampu yang mencuri sandal jepit saja dijerat hukum.

Hukum Tajam Kebawah, Tumpul Keatas (3)

Page 21: MANUSIA,  NILAI,  MORAL,  DAN HUKUM

• Siapa yang tidak pernah dalam hidupnya melakukan kesalahan seperti mencuri. Sebagian besar orang tentu pernah melakukan kesalahan, baik kesalahan ringan maupun berat. Apalagi seorang anak dalam masa pertumbuhan sering melakukan kesalahan karena dalam masa tersebut anak sedang mencari jati dirinya. Perlu peran orang tua mengawasi dan mengarahkan anaknya supaya tidak terjerumus dalam tindakan salah. Orang tua harus mencari tahu apa sebenarnya yang diinginkan anaknya. Apabila seorang anak melakukan kesalahan seperti mencuri, maka orang tua harus menasehatinya. Siapa sebenarnya yang kami maksud ORANG TUA di sini? Mereka adalah ayah dan ibu sebagai keluarga dekatnya, orang sekitar lingkungan anak, dan penegak hukum sebagai aparatur negara. Bukankan semua warga negara dilindungi oleh hukum dan undang-undang? Dengan arti kata semua warga negara berkewajiban untuk melindungi anak.

• Menanggapi kasus anak seperti yang menimpa AAL, kami tidak setuju bila dijatuhi hukuman penjara, karena perkembangannya akan terganggu. Lagi pula sebenarnya tujuan seseorang dipenjara adalah untuk memberikan efek jera. Efek jera sangat tepat diberikan kepada seorang koruptor, karena koruptor adalah orang dewasa yang telah bisa membedakan antara yang benar dengan yang salah. Jadi aparatur pemerintah terutama aparat penegak hukum harus membedakan kesalahan seorang pencuri sandal jepit dengan seorang koruptor yang mencuri uang negara untuk kepentingan diri dan kelompoknya. Intinya “JANGAN HUKUM TAJAM KEBAWAH DAN TUMPUL KEATAS”.

Hukum Tajam Kebawah, Tumpul Keatas (4)

Page 22: MANUSIA,  NILAI,  MORAL,  DAN HUKUM

KESIMPULAN

Manusia, nilai, moral dan hukum adalah suatu hal yang saling berkaitan dan saling menunjang. Sebagai warga negara kita perlu mempelajari, menghayati dan melaksanakan dengan ikhlas mengenai nilai, moral dan hukum agar terjadi keselarasan dan harmoni kehidupan.Manusia adalah individu yg terdiri dari jasad dan roh dan makhluk yang paling sempurna, paling tinggi derajatnya, dan menjadi khalifah di permukaan bumi.Nilai adalah sesuatu yang baik yang selalu diinginkan, dicita-citakan dan dianggap penting oleh seluruh manusia sebagai anggota masyarakat. Nilai adalah sesuatu yang berharga, bermutu, menunjukkan kualitas, dan berguna bagi manusia.

Page 23: MANUSIA,  NILAI,  MORAL,  DAN HUKUM
Page 24: MANUSIA,  NILAI,  MORAL,  DAN HUKUM

TERIMA KASIH