Manual Tata Cara Bangunan Gedung.pdf

download Manual Tata Cara Bangunan Gedung.pdf

of 126

Transcript of Manual Tata Cara Bangunan Gedung.pdf

  • 8/17/2019 Manual Tata Cara Bangunan Gedung.pdf

    1/126

      MANUAL PEMBANGUNAN

    GEDUNG SEKOLAHUntuk Digunakan Sekolah dan Masyarakat 

  • 8/17/2019 Manual Tata Cara Bangunan Gedung.pdf

    2/126

     

    KATA PENGANTAR 

    Pelaksanaan Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9 tahun yang terdiri atas 6 tahun di tingkat SekolahDasar dan tiga tahun di t ingkat Sekolah Lanjut Tingkat Pertama memerlukan wadah pendidikan

    yang baik untuk meningkatkan kesempatan belajar bagi masyarakat Indonesia.

    Pemerintah melalui Proyek Peningkatan Pendidikan Dasar  memiliki program yang bertumpu padamasyarakat be rupa Pembangunan Unit Sekolah Baru SLTP-MT s (dengan tujuan meningkatkanakses kesempatan belajar siswa SLTP-MTs melalui pembangunan gedung sekolah baru) danRehabilitasi Gedung SD-MI (dengan tujuan meningkatkan mutu melalui perbaikan sarana belajarmengajar bagi guru dan siswa-siswi). Diharapkan dengan adanya partisipasi yang aktif, masyarakatdapat belajar untuk mandiri sekaligus menanamkan rasa memiliki terhadap gedung sekolahdi daerahnya sendiri.

    Kita melihat masih banyak terdapat daerah-daerah dimana gedung sekolah untuk sarana belajarmengajar yang ada kurang jumlahnya untuk menampung banyaknya jumlah siswa pada daerahtersebut, maka diperlukan pembangunan unit-unit sekolah baru. Untuk itu diperlukan suatupanduan cara-cara membangun unit sekolah baru yang baik dan benar.

    Buku Manual Pembangunan Gedung Sekolah  ini disusun dengan harapan sekolah dan masyarakatdapat menjadikan buku ini sebagai acuan. Adapun buku manual ini bukan merupakan peraturanbaku karena kondisi lokasi, geografis dan klimatologis akan ikut mempengaruhi bentuk gedung 

    sekolah tersebut.

    Pada akhirnya terima kasih kepada seluruh jajaran Proyek Peningkatan Pendidikan Dasar  atasmasukkan yang telah diberikan.

  • 8/17/2019 Manual Tata Cara Bangunan Gedung.pdf

    3/126

  • 8/17/2019 Manual Tata Cara Bangunan Gedung.pdf

    4/126

     

    23. TOILET dan INSTALASI PENYALURAN-PEMBUANGAN AIR  ..................................... 95 

    24. PEMASANGAN INSTALASI KELISTRIKAN ..................................... 99 

    25. PEKERJAAN PADA LINGKUNGAN SEKELILING TAPAK BANGUNAN ..................................... 102 25.1 Pendahuluan   ..................................... 102 25.2Saluran drainase air ..................................... 102 

    25.3Paving dan jalan setapak  ..................................... 10425.4Dinding penyangga ..................................... 105 25.5 Septic tank dan rembesannya ..................................... 107 25.6Persediaan air ..................................... 11025.7 Tempat penyimpanan air ..................................... 11125.8Sumur ..................................... 112 25.9Pembuangan sampah ..................................... 115 

  • 8/17/2019 Manual Tata Cara Bangunan Gedung.pdf

    5/126

      DAFTAR ISTILAH

    Dalam buku manual ini terdapat istilah-istilah teknis konstruksi (misalnya: Bekisting) dan istilah-istilah yang menggunakan bahasa asing (ditandai dengan huruf miring, misalnya: Curing  ). Untuk memudahkan pembacauntuk mengerti arti istilah yang dipergunakan, maka disusun daftar istilah-istilah berikut definisinya yang sering dipergunakan dalam buku ini.

    Istilah-istilah tersebut adalah:

     Adhesive: Zat perekat. Lem.

     Aanstamping: Batu kali yang dipasang/disusun dibawah pondasi. Fungsinya untuk mengatasi gerakan dinamistanah/ bumi sehingga tidak merusak pondasi dan struktur diatasnya.

    Balok Lintel: Balok yang terbuat dari kayu atau beton (1 semen: 2 pasir: 4 kerikil), berfungsi untuk menopang beban dinding diatas bingkai kusen pintu/jendela dan sekaligus mencegah terjadinya retakan rambut diatasbingkai tersebut.

    Bekisting: Papan cetakan beton.

    Block : Bahan yang berfungsi sama dengan batu bata tanah liat namun terbuat dari material yang berbeda,misalnya: batako.

    Block panel: Susunan batu bisa berupa bata atau batako.

    Blueprint: Denah cetak biru.

    Cat Emulsion: Cat berbahan dasar air.

    Chicken Wire: Kawat Ayam. Anyaman kawat.

    Claw-Hammer: Palu-cakar. Palu yang dilengkapi dengan “cakar”  yang berfungsi untuk mencabut paku.

  • 8/17/2019 Manual Tata Cara Bangunan Gedung.pdf

    6/126

     

    Portland Cement (PC): Sejenis semen untuk membuat adukan beton.

    Propierty Filler: Cairan yang digunakan untuk perbaikan bagian bangunan yang mempunyai campuran semen,misalnya; dinding, pondasi, dsb.

    Rehabilitasi : Definisi rehabilitasi disini adalah perbaikan gedung, yang mana perbaikan tersebut sedemikianmenyeluruh sehingga bentuk dan fungsi arsitektural yang dicapai setelah direhabilitasi berubah dari kondisisebelumnya.

    Perbedaan mendasar definisi “renovasi” dengan “rehabilitasi” adalah; renovasi adalah perbaikan gedung dengan

    upaya mempertahankan bentuk dan fungsi arsitektural kondisi sebelumnya, sedangkan rehabilitasi t idak.

    Ring: Cincin atau ikatan kolom yang terbuat dari tulangan besi diameter 6mm berbentuk segi empat.

    Ring Balok : Balok beton yang terbuat dengan menggunakan perbandingan 1 semen: 2 pasir: 4 kerikil. Fungsinyauntuk mengikat struktur kolom dari bagian atas bangunan.

    Scaffolding: Balok penyangga sementara. Guna mendukung orang dan bahan bangunan selama pembangunangedung.

    Seal/Sealant: Lem sambungan rapat.Septic Tank : Tangki penampungan air kotor padat.

    Sloof : Balok beton diatas pondasi yang terbuat dengan menggunakan perbandingan 1 semen: 2 pasir: 4 kerikil.Fungsinya untuk mengikat struktur kolom dari bagian bawah bangunan.

    Stek/Starter Bars: Sisa tulangan kolom/balok yang menonjol keluar untuk menyambung tulangan berikutnya.

    Stop-cock : Alat kontrol penyaluran air induk.

    S l Al k l l

  • 8/17/2019 Manual Tata Cara Bangunan Gedung.pdf

    7/126

     1.1 Pendahuluan

    Sebelumnya, pendirian gedung sekolah merupakan tanggung jawab daripemerintah daerah dan dilaksanakan oleh kontraktor bangunan lokal yang 

    diawasi pelaksanaannya oleh Departemen Tenaga Kerja. Namun proses

    ini dalam banyak kasus menghasilkan kualitas konstruksi bangunan yang 

    buruk.

    Oleh sebab itu beberapa proyek pembangunan gedung sekolah akhir-

    akhir ini menggunakan komite sekolah untuk mengelola atau menjalankan

    pembangunan gedung sekolah.

    Sebagaimana pemerintah secara bertahap meningkatkan tanggung jawab

    pengelolaan sekolah kepada masyarakat, metode pembangunan gedung 

    sekolah menjadi semakin umum dan manual ini telah dirancang untuk 

    menjadi panduan baik bagi sekolah maupun masyarakat untuk mengatur

    dan melaksanakan pekerjaan tersebut.

    Sementara itu, baik staf sekolah maupun anggota masyarakat tidak dapat

    diharapkan sepenuhnya untuk menggantikan tugas dari kontraktor

  • 8/17/2019 Manual Tata Cara Bangunan Gedung.pdf

    8/126

     

     Tahap-tahap, instruksi, dan ilustrasi ini tidak hanya berhubungan dengan unit-unit

    kelas bangunan sekolah dalam manual ini, namun juga bagi sekolah-sekolah umumnya

    yang akan dibangun diseluruh Indonesia baga imanapun desainnya dan dapat

    digunakan bagi siapa saja yang berkepentingan dengan pembangunan fasilitas-

    fasilitas baru untuk sekolah.

    Selain manual pelaksanaan konstruksi gedung sekolah ini, terdapat dua manual lagi

    yang melengkapinya, yaitu manual rehabilitasi gedung sekolah yang sudah ada, serta

    manual pemeliharaan gedung sekolah setelah dibangun. Ketiga manual ini diharapkan

    dibaca secara bersamaan.

    1.2 Desain Bangunan Sekolah

    Desain bangunan ruang-ruang kelas sekolah dengan biaya efektif telah dipersiapkanyang secara umum mudah dikerjakan oleh masyarakat untuk dibangun (lihat ilustrasi

    1.2-1.5).

     Walaupun ser upa dengan desain tradisional, namun r ancangan tersebut telah

    mengalami berbagai perubahan, baik untuk mempermudah pengerjaan konstruksi,

    maupun untuk memperbaiki kelemahan-kelemahan yang sering terjadi pada desain

  • 8/17/2019 Manual Tata Cara Bangunan Gedung.pdf

    9/126

     

    Untuk membimbing komite sekolah dalam pembangunan unit-unit ruang kelas,

    terdapat daftar bahan-bahan bangunan yang diperlukan untuk pembangunan ruang 

    kelas standar, tiga ruang kelas dengan toilet, dan tiga ruang kelas dengan ruang 

    kantor. (lihat lampiran)

    Beberapa bahan bangunan yang berbeda yang dapat dipergunakan, antara lain :

    . Bata atau block  ( concrete block, batako, dsb) untuk dinding.

    . Genteng tanah liat, genteng metal berprofil, atau genteng asbes untuk 

    atap.

    . Beton, keramik berglazur, atau slab beton untuk lantai .

    Manual ini menggambarkan konstruksi dari bangunan ruang kelas tipikal menggunakan

    bata atau block untuk dinding, dan genteng metal berprofil, atau genteng tanah liat

    untuk atap, namun dapat digunakan material bangunan yang lain sebagai pengganti

    tergantung ketersediaan daerah masing-masing tanpa mempengaruhi metode dasarnya.

  • 8/17/2019 Manual Tata Cara Bangunan Gedung.pdf

    10/126

     

    9.00   9.00   9.00 3.00

    7.00

    2.00

    Ilustrasi 1.2 Contoh denah bangunan ruang kelas tipikal dengan km/wc 

    Ruang kelas Ruang kelas Ruang kelas

    Teras

    KM/WC

  • 8/17/2019 Manual Tata Cara Bangunan Gedung.pdf

    11/126

     

    Ilust rasi 1.4 Tampak depan bangunan sekolah 

  • 8/17/2019 Manual Tata Cara Bangunan Gedung.pdf

    12/126

    2.1 Pemilihan Lokasi

    Lokasi untuk bangunan sekolah baru harus memenuhi syarat-syaratsebagai berikut:

    . Luas lahan minimal 6.000 m2 dengan ruang yang cukup untuk 

    bangunan sekolah, arena bermain, dan pengembangan di masa

    depan yang mungkin diperlukan.

    . Memiliki akses yang mudah yang dapat dilalui dengan berjalan

    kaki bagi sebagian besar siswa-siswi yang akan bersekolah.

    .  Akses yang mudah bagi persediaan air bersih.

    Lokasi harus:

    . Datar dan tidak pada lokasi rawan banjir.

    . Berada cukup jauh dari sumber kebisingan (jalan

    raya, rel kereta, dsb).

    . Berada cukup jauh dari sumber bau (tempat

    pembuangan sampah, limbah, dsb)

    . Memiliki keadaan tanah yang baik untuk daya dukung 

    bangunan, tidak lunak maupun berbatu-batu yang 

    memerlukan perlakuan khusus sehingga tidak Il i 2 1 C h k k

     

  • 8/17/2019 Manual Tata Cara Bangunan Gedung.pdf

    13/126

    2.2 Pemetaan Tapak/Zonasi

    Pada waktu mengatur perletakan bangunan pada tapak, terdapat beberapa

    aturan yang harus diikuti, yaitu sebagai berikut:

    . Mengatur orientasi dari bangunan sehingga jendela- jendela

    menghadap ke arah utara-selatan (dengan cara antara lain

    meletakkan panjang bangunan membujur ke arah timur-barat)

    untuk mengurangi jumlah sinar matahari yang masuk ke ruang kelas. Apabila memungkinkan, bangunan dapat diorientasikan

    secara diagonal setidaknya 15 derajat dari garis lintang barat-timur.

     Teknik seperti ini dapat mengoptimalkan cahaya pagi yang masuk 

    dan mengurangi panas matahari di siang hari tanpa mengurangi

    aksesibilitas penghawaan. Apabila panjang bangunan tidak dapat

    dibangun membujur ke arah timur-barat (karena alasan kondisitopografi, orientasi view, dsb), maka bagian bangunan yang 

    terekspose panas matahari dapat diatasi dengan menggunakan

    bantuan pepohonan, kanopi, dsb.

    . Meletakkan bangunan ruang kelas pada bagian pinggir tapak 

    dengan lapangan bermain, taman, dsb berada di depannya. Hal

    i i di k dk b i l bih

     

  • 8/17/2019 Manual Tata Cara Bangunan Gedung.pdf

    14/126

    . Meletakkan sumur persediaan air bersih minimal 10m dari septic

    tank toilet sekolah.

    . Memperhatikan kontur dari tapak, dan tidak meletakkan bangunan

    pada daerah yang rendah dimana air dapat berkumpul atau pada

    tanah yang lunak. Bangunan harus berada pada lokasi tapak yang 

    memungkinkan air seperti air hujan maupun cucuran atap mengalir

    menjauhi bangunan.

    . Hindari meletakkan masing-masing bangunan ruang kelas terlaluberdekatan satu sama lain, untuk menghindari suara dari ruang 

    kelas yang satu mengganggu kegiatan belajar kelas yang lain. Jarak 

    minimum 20 meter sudah mencukupi.

    . Hindari meletakkan bangunan sekolah terlalu dekat dengan

    pepohonan, dimana akar pohon tersebut dapat merusak pondasi

    bangunan, atau dahannya dapat merusak atap. Walau demikianpohon sebanyak-banyaknya harus dipertahankan untuk memberi

    keteduhan pada tapak.

    2.3 Mempersiapkan Tapak 

    M b ihk l h k d i k k li

     

  • 8/17/2019 Manual Tata Cara Bangunan Gedung.pdf

    15/126

    Orientasikan bangunan menghadap utara-selatan. Hal ini paling baik dilakukan dengan bantuan kompas, tetapi bila tidak tersedia kompas dapat

    dilakukan oleh orang yang mengawasi pelaksanaan dengan cara berdiri

    dengan tangan dibentangkan. Tangan kiri menunjuk ke arah matahari terbit,

    sedangkan tangan kanan menunjuk ke arah matahari terbenam. Maka orang 

    tersebut akan menghadap arah selatan dan teras/beranda dari bangunan

    sekolah tersebut haruslah menghadap ke arah tersebut. Kanopi dari terasbangunan tersebut akan memberi keteduhan pada jendela-jendela bangunan

    sekolah sepanjang hari.

    Utara Mengingat bahwa Indonesia terletak di

    daerah tropis, maka pertimbangan

    perancangan sebaiknya memperhatikan

    kondisi klimatologis sebagai konsep

    dasarnya.

    B d k li i b di

     

  • 8/17/2019 Manual Tata Cara Bangunan Gedung.pdf

    16/126

    Posisikan bangunan pada tapak dan beri tanda pada setiap sudut bangunan.

    Bangunan harus membentuk sudut 900 pada sudutnya. Pada saat mengukur

    sudut gunakan pengukur besi yang besar atau dengan metode phytagoras

    3-4-5.

     Tanah bagian atas serta tumbuhan tempat masing-masing bangunan akan

    didirikan beserta jarak minimum 2 meter di sekeliling bangunan dibersihkan. Tanah sisa tersebut kemudian ditumpuk pada daerah yang tidak akan mengganggu

    proses pembangunan gedung untuk sewaktu-waktu dapat digunakan di masa

    datang. Area di sekeliling bangunan akan diperlukan sebagai ruang bekerja

    pada saat konstruksi.

    Penting untuk menggali dan membuang akar-akar pohon serta membersihkan tumbuhan-tumbuhan

    (vegetasi) yang berada pada sekitar tapak gedung yang akan dibangun. Akar-akar tumbuhan yang 

    tertinggal akan menyebabkan permukaan lantai yang tidak rata serta dapat merusak pondasi bangunan

    yang akan membutuhkan biaya yang sangat tinggi untuk memperbaikinya.

    Setiap sarang rayap maupun serangga-serangga lain yang ditemukan harus digali serta dimusnahakan.

    P h ik

    3

    45

    Ilustrasi 2.6.Dimensi phytagoras 3-4-5 

     

  • 8/17/2019 Manual Tata Cara Bangunan Gedung.pdf

    17/126

    2.4 Mengatur Tata Letak Bangunan bag.1

    Setelah membersihkan lahan tapak dan menetapkan posisi bangunan, maka

    letak bangunan harus diatur/ditata.

    Bowplank kayu dipasak pada setiap rencana sudut bangunan pada jarak 

    sekitar 1 meter diluar area rencana bangunan. Bowplank terdiri dari dua

    bagian vertikal yang dipasak serta bagian horizontal berupa papan kurang lebih 1.5 m yang dipaku pada bagian atas kedua tiang vertikal dengan tinggi

    antara 50-80 cm (lihat ilustrasi 2.6).

    Posisi sudut bangunan bagian luar ditandai dengan menggunakan benang/tali

     panjang, bagian ujungnya kemudian ditandai dengan menggunakan paku

    yang ditanam pada bagian atas papan horizontal. Benang/tali kemudiandiikatkan pada paku tersebut dan dihubungkan ke sudut bangunan lainnya.

    Sebelum melakukan proses tata letak selanjutnya, adalah penting sekali garis

    luar ( outline  ) bangunan diperiksa sudutnya untuk membentuk sudut 900

    yang akurat. Cara paling mudah untuk melakukan hal ini adalah memeriksa

    di l Bil d b d h 900 k hi h

     

  • 8/17/2019 Manual Tata Cara Bangunan Gedung.pdf

    18/126

    Benang/tali yang terikat pada paku kemudian dapat digunakan sebagaitanda bagian luar dan batas dinding bangunan serta pondasi. Bowplank yang 

    lain kemudian dapat diletakkan dengan perlakuan yang sama pada tiap

    sudut.

    Bowplank diperlukan untuk pengerjaan tembok antara, kolom, dan pondasi.

    Bowplank harus lurus dan sejajar dengan permukaan laut. Bila permukaantanahnya turun atau naik maka ketinggian bowplank harus disesuaikan

    sehingga cara menaikkan atau menurunkannya. Bowplank  yang saling 

    berseberangan harus sejajar pada seluruh tapak bangunan.

    Perhatikan:

    . Semua bowplank harus lurus dan sejajar dengan bowplank 

     yang berseberangan.

    . Peletakkan sudut-sudut b angunan har us akurat.

    . Tata letak bangunan pada tapak harus diperiksa secara

    k b k 900 d i d

     

  • 8/17/2019 Manual Tata Cara Bangunan Gedung.pdf

    19/126

    2.5 Mengatur Tata Letak Bangunan bag.2

     Tandai posisi setiap pondasi, dinding, dan kolom pada bowplank. Dimulai

    dari sudut dengan menggunakan paku dan benang/tali yang ditarik untuk 

    menandai posisi bagian luar pada setiap pondasi, dinding,dan kolom pada

    bagian atas papan bowplank.

     Area rencana  penggalian pondasi 

    Pengerjaan ruang kelas dapat dikerjakan secara 

    menyeluruh atau per kelas. Apabila dikerjakan per kelas, buat garis panduan outline ketiga kelas tsb,kemudian buat garis  panduan lebih detail 

     pada ruang kelas yang dikerjakan.

    Benang outline keseluruhan R. Kelas 

     

  • 8/17/2019 Manual Tata Cara Bangunan Gedung.pdf

    20/126

    Setelah pengerjaan bowplank  selesai, ketinggian lantai bangunan harus

    ditentukan. Ketinggiannya ini minimal 30 cm dari permukaan tanah tertinggi(lebih tinggi apabila keadaan tanah basah/becek). Pancang tiang dengan

    ukuran kurang lebih 50cm pada bagian tanah tertinggi diluar garis bowplank.

    Ditanam hingga tinggi permukaan tiang dari tanah 30cm. Tinggi tiang ini

    akan menjadi patokan bagi pengerjaan tinggi lantai bangunan.

    Pada saat garis pondasi telah ditandai pada tanah, tali/benang dapat dilepasuntuk tidak menghalangi proses pengerjaan . Jika diperlukan untuk memeriksa

    garis pondasi maka tali/benang tersebut dapat kembali diikatkan pada paku-

    paku di tiang bowplank.

    bowplank

    b

     

  • 8/17/2019 Manual Tata Cara Bangunan Gedung.pdf

    21/126

    Pondasi bangunan pada umumnya terdiri dari batu-batu besar yang dikombinasikan dengan pasir dan adukan semen (1 bagian semen : 4 bagian

    pasir) tergantung volume. Pondasi batu terdiri dari batu-batu besar yang disusundengan alas pasir.

    Pada lahan yang memiliki tanah lunak, tidak stabil, maupun basah, bangunan

    harus menggunakan pondasi khusus. Jenis pondasi tersebut tidak akan dibahas

    karena berada di luar lingkup manual ini. Tenaga teknis yang berkualitas

    diperlukan untuk menentukan desain dari pondasi. Pondasi dapat berupa pondasibeton dengan tulangan besi untuk kolom, pondasi rafting, dsb. Tergantung dari

    keadaan masing-masing tapak.

    Pondasi yang digunakan bangunan sekolah pada manual ini adalah pondasi

    menerus (lajur) batu kali. Lebar galian lubang untuk pondasi batu kali yang 

    normal adalah 80-100 cm dengan kedalaman minimal 110 cm diukur dari lantai

    yang sudah jadi (diukur dengan menggunakan tiang ukuran tinggi lantai). Sisi

    dari lubang pondasi dapat dipotong tegak lurus maupun miring, dan bagian

    bawahnya rata.

     Jika lahan miring, maka galian pondasi dibuat mengikuti kontur/bert ingkat

     

  • 8/17/2019 Manual Tata Cara Bangunan Gedung.pdf

    22/126

    Gunakan waterpass untuk mendapatkan lubang yang 

    horizontal yang rata. Jika kemiringan lahan besar, maka

    bangunan harus dibagi menjadi 2 bagian dengan

    ketinggian lantai yang berbeda, untuk menjaga agar

    pondasi letaknya tidak terlalu tinggi. Tinggi permukaan

    pondasi yang muncul diatas tanah tidak melebihi 120

    cm dari permukaan tanah.

    Gali pondasi sampai permukaan tanah keras. Pondasi

    harus selalu dibuat diatas permukaan tanah keras.

    Pembuatan pondasi pada tanah yang lunak sering 

    menyebabkan pondasi tidak berfungsi baik dan

    mengakibatkan runtuhnya dinding atau kolom.

    Dasar dari galian harus dijaga kebersihannya, bebas dari

    reruntuhan sisa-sisa bahan bangunan. Jika terjadi hujan

    sebelum pondasi jadi, keringkan dasar pondasi dari sisa-

    sisa air hujan, dan kotoran-kotoran lainnya.

     Tumpuk sisa-sisa tanah dari penggalian pondasi didalamIlustrasi 3.2 Awal penggalian pondasi 

    Bowplank

     

  • 8/17/2019 Manual Tata Cara Bangunan Gedung.pdf

    23/126

    Perhatikan:

    . Dasar dari pondasi haruslah berada pada tanah keras.

    . Mintalah pendapat dari ahli jika keadaan tanah sangat lunak 

    atau basah.

    Setelah benang pada bowplank dilepaskan, penggalian pondasi dapat dil akukan 

    Tumpuk tanah galian untuk digunakan sebagai tanah urug 

     

  • 8/17/2019 Manual Tata Cara Bangunan Gedung.pdf

    24/126

    Sebelum melanjutkan pada tahap pembuatan pondasi,dimana akan diperlukan adukan semen, terdapat

    beberapa panduan yang harus diikuti dalam pembuatan

    adukan semen yang dapat dilakukan secara manual

    (tanpa mesin), yang umumnya digunakan pada

    pembangunan gedung sekolah, atau dengan

    menggunakan mesin pengaduk ( molen  ).

     Adukan semen aka n diperluka n untuk membuat

    pondasi, dinding, lantai, dan juga plesteran dinding.

     Ada beberapa masalah yang berhubungan dengan

    mencampur campuran/adukan semen secara manual,

    yaitu:

    1) Bahan-bahan tidak tercampur secara baik pada

    saat kering, sebelum diberi air.

    2) Komposisi dan volume bahan adukan yang 

    digunakan tidak tepat.

     Adukan semen untuk pembuatan pondasi, penyusunanIlustrasi 4.2 Contoh wadah/bak pengangkut dan pengukur 

    /

     Ilustrasi 4.1 Dolak

     

  • 8/17/2019 Manual Tata Cara Bangunan Gedung.pdf

    25/126

    Pasir yang digunakan harus dibersihkan terlebih

    dahulu.Untuk menyusun bata dan plesteran gunakanpasir yang memiliki butiran halus, sedangkan untuk 

    menempel keramik gunakan pasir dengan butiran

    yang kasar. Jangan menggunakan pasir laut kecuali

    te lah benar -benar d icuc i/dibers ihkan.

    Campur adukan pada wadah yang bersih dan tidak diatas tanah. Dasar wadah sebaiknya terbuat dari

    semen atau papan tripleks dan cukup besar untuk 

    menampung adukan sebanyak yang dapat diaduk 

    secara manual.

    Buat adukan hanya sebanyak yang dapat dilakukansecara manual dan akan habis dipakai dalam waktu

    kurang dari satu jam. Campur adukan pada saat

    bahan-bahan berada dalam keadan kering sebelum

    dicampur dengan air dan aduk sampai didapat warna

    abu-abu yang merata.

    1.5m- 2m 

    1.5m- 2m 

    Ilustrasi 4.4 Tempat pengadukan semen 

     

  • 8/17/2019 Manual Tata Cara Bangunan Gedung.pdf

    26/126

    Pada beberapa daerah telah tersedia mesin pengaduk untuk mencampur

    bahan-bahan tersebut yang umumnya disebut mesin molen . Dengan mesin

    pengaduk ini adukan yang dihasilkan akan lebih baik kualitasnya.

     Terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan mesin

    ini, yang pertama harus dilakukan adalah memasukkan air ke dalam mesin

    tersebut, hal ini dilakukan untuk menghindari terjadinya pemampatan yang 

    mengakibatkan kerusakan pada mesin tersebut, setelah itu masukkan semen

    sedikit demi sedikit kemudian bahan-bahan berikutnya seperti pasir, kerikil,

    dsb. Setelah semua bahan tercampur dalam mesin molen, yang terakhir

    dilakukan adalah kembali memasukkan air sedikit demi sedikit sehingga

    tercapai kekentalan yang diinginkan. Buat adukan hanya sebanyak yang akan

    habis dipakai dalam waktu kurang dari satu jam.

    Perlu diingat pada saat penuangan bahan dan pengadukan, tabung pengaduk 

    beton berada dalam keadaan miring. Jika tabung dalam posisi tegak maka

    pengadukan tidak dapat berjalan karena tabung pengaduk beton selalu

    berputar dalam keadaan miring.

     

  • 8/17/2019 Manual Tata Cara Bangunan Gedung.pdf

    27/126

    Perhatikan:

    . Gunakan alas/wadah yang bersih pada saat mengaduk campuran semen.

    . Ukur perbandingan bahan-bahan campuran adukan semen

    dengan tepat berdasarkan volume.

    . Campur bahan-bahan adukan semen dalam keadaan kering

    sebelum ditambahkan air.

    . Gunakan volume air yang tepat pada adukan sesuai

    keperluan sampai mencapai hasil adukan yang cukup mudah

    untuk digunakan dalam pengerjaan.

     

  • 8/17/2019 Manual Tata Cara Bangunan Gedung.pdf

    28/126

    Pada saat pengerjaan lubang galian pondasi telah selesai dilakukan, makabagian paling dasar dari lubang pondasi diberi lapisan pasir yang dipadatkan

    setebal 10cm, diatasnya diberi lapisan batu besar/kali yang dipadatkan

    setebal 20cm. Kemudian pada bagian paling atas diberi lapisan batu kali

    dengan adukan semen dan pasir dengan perbandingan 1:4 hingga mencapai

    ketinggian pondasi sepenuhnya (lihat ilustrasi 5.1).

    Pondasi berbentuk trapesium memiliki lebar 65cm pada bagian dasar,

    dan mengecil hingga 35cm pada bagian atasnya. Pondasi memiliki ukuran

    ketinggian kurang lebih 80cm dan lebih dalam lagi bila lahannya miring.

    Pada bagian teras menggunakan pondasi dengan lebar 65cm pada bagian

    dasar, dan mengecil hingga 35cm pada bagian atasnya membentuk 

    trapesium. Namun pondasi teras memiliki ketinggian yang berbeda yaitu

    60 sampai 70cm, sehingga nanti ketinggian lantai pada teras akan lebih

    rendah daripada ruang kelas.

    Untuk mempermudah konstruksi, sloof memiliki ukuran dimensi panjang 

    dan lebar yang sama dengan kolom sehingga tidak perlu menambah

     

  • 8/17/2019 Manual Tata Cara Bangunan Gedung.pdf

    29/126

    Pondasi dibuat dari batu besar/kali yang disusun saling 

    silang, dengan perekat campuran semen dengan

    perbandingan 1 semen: 4 pasir (lihat ilustrasi 5.1).

    Gunakan pasir yang bersih dan bagus untuk campuran

    adukan. Gunakan volume bahan yang tepat pada adukan

    sesuai keperluan sampai mencapai hasil adukan yang cukup

    mudah untuk digunakan dalam pengerjaan. Campuranadukan semen yang tidak tepat volumenya akan

    menghasilkan beton yang tidak kuat!

    Ketika pengerjaan pondasi telah selesai, tutup bagian atas

    dari pondasi dengan adukan semen. Tingginya hingga

    mencapai batas pondasi, dan horizontal diukur denganmenggunakan waterpass .

    Diamkan pondasi selama seminggu hingga seluruh

    campuran adukan semennya mengeras. Keringkan sisa-

    sisa air yang tertinggal di sekitar lubang pondasi. Kemudian

    Ilustrasi 5.2 Penggalian lubang pondasi 

     

  • 8/17/2019 Manual Tata Cara Bangunan Gedung.pdf

    30/126

    . Diamkan pondasi selama seminggu sampai adukan

    semennya mengeras sebelum menimbun kembali.

    . Timbunlah secara bertahap setiap 15cm kemudian

    dipadatkan pada kedua sisi pondasi.

    Ilustrasi 5.5 P otongan perspektif pondasi 

    Tanah keras 

    Pasir 

     Aanstamping 

    Pondasi batu kali 

     

  • 8/17/2019 Manual Tata Cara Bangunan Gedung.pdf

    31/126

    Sebelum melanjutkan pada tahap pembuatan sloof, dimanaakan diperlukan adukan beton, terdapat beberapa panduan

    yang harus diikuti dalam pembuatan adukan beton yang dilakukan secara manual (tanpa mesin), yang umumnya

    digunakan pada pembangunan gedung sekolah.

     Ada dua macam beton yang aka n digunakan untuk 

    bangunan gedung sekolah:

    1) Beton padat atau beton tanpa penguatan/tulanganatau disebut juga beton pengisi struktural/rabat

    beton.

    2) Beton dengan penguatan atau beton bertulang,

    dengan tulangan besi disebut juga beton struktural.

     Ada beberapa masa lah yang berhubungan dengan

    mencampur campuran/adukan beton secara manual, yaitu:

    1) Bahan-bahan tidak tercampur secara baik pada saat

    sebelum diberi air.

    2) Volume bahan yang tidak tepat pada adukan beton.

    3) Adukan beton tidak terpadatkan secara merata ketika

    Ilustrasi 6.1Material pasir dan kerikil 

     

  • 8/17/2019 Manual Tata Cara Bangunan Gedung.pdf

    32/126

    Bahan-bahan tersebut harus dihitung berdasarkan volume, dianjurkan

    dengan menggunakan wadah khusus yang cukup besar untuk menampung 

    1 sak semen. Bila menggunakan kereta dorong ( wheelbarrow  ) untuk mengukur

     volume, kosongkan kereta dorong masukkan satu sak semen kedalamnya

    kemudian tandai batasnya. Gunakan tanda ini untuk kemudian mengukur

     volume bahan.

    Semen harus baru berupa semen Portland , tidak menggumpal atau keras.

    Semen yang menggumpal atau mengeras tidak dapat digunakan. Semen

    pada saat penyimpanan sebaiknya tidak ditaruh langsung diatas permukaan

    tanah, tutupi semen agar terhindar dari lembab.

    Pasir yang digunakan untuk adukan beton harus bersih, memiliki butiran

    yang kasar (bukan pasir halus). Hindari penggunaan pasir laut.

    Kerikil yang digunakan merupakan batuan yang dipecah atau dari kerikil

    ( split  ) yang berasal dari sungai. Semua kerikil ( split  ) harus bersih dan memiliki

    diameter rata-rata 20mm dan maksimum 25mm atau umumnya di pasaran

    sering disebut split 1/2 atau2/3.

     

  • 8/17/2019 Manual Tata Cara Bangunan Gedung.pdf

    33/126

    Buat adukan beton hanya sebanyak yang dapat dilakukan secara manual

    dan akan habis dipakai dalam waktu kurang dari satu jam. Campur bahan-

    bahan adukan beton dalam keadan kering sebelum dicampur dengan air

    dan aduk sampai didapat warna abu-abu yang merata.

    Setelah warna adukan beton sudah mulai merata abu-abu, tambahkan air

    sedikit demi sedikit dan terus diaduk pada saat yang bersaman, jangan

    menyisakan adukan untuk ditambahkan air kemudian. Dan kembali campuran

    beton tersebut harus diaduk setidaknya 3 kali sebelum digunakan. Untuk mendapatkan kekuatan maksimal gunakan volume bahan yang tepat sampai

    mencapai hasil adukan yang cukup mudah untuk digunakan. Volume bahan

    yang tidak tepat dalam adukan beton akan mengakibatkan kekuatan beton

    berkurang.

    Bila terdapat mesin pengaduk ( molen  ) maka dianjurkan untuk menggunakan

    mesin ini karena adukan yang dihasilkan akan lebih baik kualitasnya.

    Tabung aduk

     

  • 8/17/2019 Manual Tata Cara Bangunan Gedung.pdf

    34/126

     Terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan mesin

    ini, yang pertama harus dilakukan adalah memasukkan air ke dalam mesin

    tersebut, hal ini dilakukan untuk menghindari terjadinya pemampatan yang 

    mengakibatkan kerusakan pada mesin tersebut, setelah itu masukkan semen

    sedikit demi sedikit kemudian bahan-bahan berikutnya seperti pasir, kerikil,

    dsb. Setelah semua bahan tercampur dalam mesin molen, yang terakhir

    dilakukan adalah kembali memasukkan air sedikit demi sedikit sehingga

    tercapai kekentalan yang diinginkan.

    Perlu diingat pada saat penuangan bahan dan pengadukan, tabung pengaduk 

    beton berada dalam keadaan miring. Jika tabung dalam posisi tegak maka

    pengadukan tidak dapat berjalan karena tabung pengaduk beton selalu

    berputar dalam keadaan miring.

    Pada saat adukan beton dituang pada cetakkannya, tusuk-tusuklah betondengan menggunakan batang baja tulangan atau alat lain yang menyerupai

    untuk memampatkan dan memastikan tidak ada gelembung-gelembung 

    udara yang tertinggal dalam adukan yang akan mengurangi kekuatan beton.

     Adukan beton makin lama akan mengeras dan harus dijaga kelembabannya

     

  • 8/17/2019 Manual Tata Cara Bangunan Gedung.pdf

    35/126

    Perhatikan:

    . Gunakan semen yang baru dan tidak menggumpal.

    . Gunakan pasir yang bersih dan memiliki butiran kasar, serta

    kerikil yang telah dibersihkan.

    . Gunakan alas/wadah yang bersih pada saat mengaduk 

    campuran beton.

    . Ukur perbandingan bahan-bahan campuran adukan beton

    dengan tepat.

    . Pastikan bahan-bahan adukan telah tercampur dengan baik 

     pada saat masih dalam keadaan kering maupun pada saat

    basah.

    . Gunakan volume air yang tepat pada adukan beton.

    . Jagalah kelembaban adukan beton pada cetakannya dalam

     

  • 8/17/2019 Manual Tata Cara Bangunan Gedung.pdf

    36/126

    Sebelum memasuki tahap pembuatan sloof, dimanadiperlukan beton bertulang terdapat beberapa panduan

    mengenai tipe dan ukuran dari tulangan besi yang akandigunakan pada bangunan.

     Terdapat berbagai macam ukuran dan tipe tulangan

    besi yang tersedia di pasaran yaitu diameter 6, 8, 10,

    dan 12mm. Untuk tulangan induk pada gedung sekolah

    umumnya digunakan ukuran diameter 12mm, dan 6mm

    untuk besi pembagi ( ring /ikatan/sengkang). Pastikan

    besi tulangan tersebut mempunyai panjang 12mm dan

    bentuk potongannya bundar sempurna serta memiliki

    kualitas besi yang baik.

    Pada kasus-kasus tertentu dimana tulangan besi yang 

    dikirim ke lapangan memiliki diameter yang kurang 

    dari 12mm (d

  • 8/17/2019 Manual Tata Cara Bangunan Gedung.pdf

    37/126

     Jika batangan besi sebagai tulangan harus disambung maka besi

    tersebut harus bersisian tumpang tindih ( overlap ) sekurang-

    kurangnya 40cm. Tekuk ujung-ujung batang tulangan besi untuk memperkuat sambungan dan juga untuk mengikat tulangan

    pada beton.

    Untuk mendapatkan jarak beton 25mm dari rangka tulangan

    kolom/balok pada sisi-sisi luarnya maka perlu digunakan tahu

    beton ( spacers /beton decking  ). Buatlah cetakan spacers  dengan

    menggunakan adukan semen dan pasir dengan perbandingan

    1 semen :3 pasir dengan ketinggian 25mm, potong-potong 

    dengan ukuran 30x30mm atau 40x40mm kemudian tusukkan

    2 buah kawat pada masing-masing potongan (lihat ilustrasi).

     Tahu beton ini kemudian dapat diikatkan pada sisi luar rangka

    tulangan besi dalam cetakannya (papan bekisting) dan akan

    menahan jarak antara tulangan dengan papan bekisting untuk 

    kemudian dituang dengan adukan beton (lihat ilustrasi7.5 dan

    7.6).

    40cm 

    Ikatan kawat 

    Ilustrasi 7.4 Sambungan pada tulangan besi 

    Kawat untuk mengikat 

     

  • 8/17/2019 Manual Tata Cara Bangunan Gedung.pdf

    38/126

     Perhatikan:

    . Gunakan batang besi tulangan yang tepat ukurannya

    (panjang dan diameter), bentuk potongannya bundar, serta

    kualitas besi yang baik.

    . Buatlah tulangan pembagi (ikatan/ring/sengkang) pada

    tulangan induk minimal setiap 15cm dengan besi berdiameter

    6mm.

    . Pada saat tulangan perlu disambung, pastikan tulangan

    saling bersisian tumpang tindih (overlap) dengan jarak 

    minimal 40cm.

    . Tekuk ujung-ujung batang dari tulangan untuk memperkuat

    ikatan antara tulangan dengan beton.

    . Pastikan terdapat jarak 25mm antara tulangan dengan sisi-

    sisi luar permukaan beton pada semua kolom dan balok,

     

  • 8/17/2019 Manual Tata Cara Bangunan Gedung.pdf

    39/126

    Diamkan pondasi batu kali selama kurang lebih 1 minggusebelum membuat sloof yang akan dicetak diatasnya.

    Sloof dibuat dari adukan beton dengan perbandingan 1

    semen; 2 pasir; 3 kerikil diperkuat dengan 4 buah tulangan

    besi diameter 12mm dengan ukuran sloof 20x20cm

    sepanjang pondasi bangunan.

    Periksa bagian atas dari semua bagian pondasi dan pastikan

    mempunyai ketinggian yang sama, kemudian buat cetakan

    sloof sementara (bekisting) yang terbuat dari papan kayu

    dengan ukuran dalam cetakan 20cmx20cm. Pastikan bahwa

    cetakan tersebut tegak lurus dan telah disambung dan

    diperkuat dengan baik sehingga pada saat penuangan adukan

    tidak bergeser. Cetakan (bekisting) sloof dibuat pada bagian

    tengah sisi atas pondasi (lihat ilustrasi 8.9 dan 8.10).

    Pada saat pembuatan cetakan (bekisting) telah selesai,

    tulangan dapat ditaruh pada posisinya. Rangka tulangan

    terdiri dari 4 batangan besi dengan diameter 12mm dengan

    Ilustrasi 8.1 R angka tulangan sloof diatas  pondasi 

     

  • 8/17/2019 Manual Tata Cara Bangunan Gedung.pdf

    40/126

    bersisian tumpang tindih ( overlaping) dengan tulangan

    sloof dengan jarak minimal 40cm (lihat ilustrasi). Batang 

     besi tulangan pembagi ( ring  ) pada stek ( starter bars  ) dan

    sloof mempunyai diameter yang sama yaitu 6mm dan

    diikat setiap 15cm (lihat ilustrasi 8.3 dan 8.8).

     Jika meng gunakan ko lom kayu sebaga i ko lom

    teras/beranda, sebelum menuang adukan beton pada

    bagian sloof dari teras depan, maka diperlukan batang pipa baja penguat yang ditanam sampai ke dalam sloof.

    Pipa besi ini akan berfungsi sebagai penguat kolom kayu

    beranda yang akan menyangga kuda-kuda atap. Pipa ini

    dapat dibuat dari pipa baja dengan diameter 50mm atau

    batang baja RHS dengan ukuran 50x50mm. Penguat ini

    mempunyai panjang 60cm dengan ditaruh plat baja atau

    dua batang tulangan yang kemudian dilas (lihat ilustrasi

    8.4 dan 8.5). Penguat ini harus dibuat sebelum cetakan

    (bekisting) sloof dituang adukan beton.

    Ilustrasi 8.4 Gambar potongan letak pipa baja  pada bekisting sloof untuk kolom teras dari kayu 

     

  • 8/17/2019 Manual Tata Cara Bangunan Gedung.pdf

    41/126

     Jika menggunakan kolom beton bertulang untuk 

    kolom teras/beranda, buat dahulu stek ( starter bars ;

    batangan besi yang mengarah ke atas sebagai

    tulangan awal kolom) seperti pada kolom biasa

    sebelum menuang adukan beton untuk sloof, dengan

    ukuran tulangan yang sama (tulangan terdiri dari 4

    batangan besi diameter 12mm dengan jarak antar

    tulangan besi ini adalah 15cm membentuk segiempat

    samasisi, serta diikat setiap 15cm dengan batanganbesi pembagi diameter 6mm berbentuk segiempat

    dengan ukuran 15x15cm) dan keluar sejauh minimal

    50cm diukur dari bagian atas sloof.

     Tulangan ini diikat pada bagian horizontal terbawah

    dari tulangan sloof kemudian ditekuk 90 ke atas.

    Bagian horizontal tulangan kolom teras yang ditekuk 

    diikat bersisian tumpang tindih ( overlaping  ) dengan

    tulangan sloof dengan jarak minimal 40cm(lihat

    ilustrasi 8.8).

    Ilustrasi 8.7 Gambar potongan letak starter bars/stek pada bekisting sloof untuk kolom 

    teras beton 

     

  • 8/17/2019 Manual Tata Cara Bangunan Gedung.pdf

    42/126

    Ilustrasi 8.9 Bekisting pada sloof 

    Ilustrasi 8.10

     

  • 8/17/2019 Manual Tata Cara Bangunan Gedung.pdf

    43/126

    Catatan: rangka penahan sementara ( scaffolding  ) padasekeliling bangunan akan diperlukan sejak tahap ini ke

    depan, agar tahap-tahap pekerjaan pendirian bangunandapat dilakukan.

    Setelah adukan beton untuk sloof telah dituang, biarkan

    selama minimal 7 hari. Setelah itu tulangan dan papan

    cetakan (bekisting) untuk kolom dapat dikerjakan. Semua

    kolom harus menggunakan cetakan (bekisting) dari papan

    kayu dan dikerjakan sebelum pengerjaan penyusunan

    bata ( block ) untuk dinding. Dengan kata lain kolom harus

    selesai dikerjakan sebelum pengerjaan dinding bangunan.

    Kolom dibuat dari adukan beton dengan perbandingan

    1 bagian semen; 2 bagian pasir; 3 bagian kerikil. Yang 

    diperkuat dengan rangka tulangan terdiri dari 4 batangan

    besi dengan diameter 12mm dengan jarak antar tulangan

    besi ini adalah 15cm membentuk segiempat samasisi,

    serta diikat setiap 15cm dengan batangan besi pembagi

    diameter 6mm yang berbentuk segi empat dengan ukuranIlustrasi 9.1 Starter bars/stek

    40cm 

     

  • 8/17/2019 Manual Tata Cara Bangunan Gedung.pdf

    44/126

    Buatlah rangka kolom dengan membuat sambungan

    pada tulangan-tulangan kolom yang muncul dari sloof 

    dengan jarak rangka tulangan yang sama yaitu 15cm

    membentuk segi empat samasisi dengan besi pembagi

    diameter 6mm setiap 15cm. Pada tulangan kolom yang 

     bersambungan tersebut harus saling bersisian ( overlap )

    sejauh minimal 40 cm dan pada ujung-ujungnya

    dibengkokkan untuk memperkuat sambungan dan ikatan

    dengan beton (lihat ilustrasi 9.3). Hal ini berlaku untuk 

    semua kolom beton bertulang yang ada pada bangunan.

    Rangka tulangan untuk bagian depan dan belakang 

    bangunan dibuat keatas sejauh ketinggian kolom yaitu

    3.05 m diukur dari bagian atas sloof. Untuk kolom

    ditengah bangunan dan dinding akhir ( endwalls  ) memilikiketinggian yang berbeda yaitu 4.15 m. Gunakan tahu

    beton (seperti pada pembuatan sloof) sebelum menuang 

    adukan beton ke cetakan (bekisting) kolom untuk 

    memastikan ukuran kolom yang tepat (tertutup beton

    25mm dari rangka kolom pada sisi-sisinya).

    Ilustrasi 9.3 Gambar rangka kolom teras beton 

    Starter bars

    40cm

    Rangka kolom

    15cm

    Besi pembagi

    Starter bars

     

  • 8/17/2019 Manual Tata Cara Bangunan Gedung.pdf

    45/126

    Setelah pengerjaan tulangan pada kolom selesai

    maka pemasangan cetakan/bekisting kolom yang 

    terbuat dari papan dapat di laksanakan.

    Pastikan bagian dalam cetakan (bekisting) berukuran

    20x20cm dengan ketinggian tepat dibawah

    ketinggian balok beton/ring balk (2.65m dari sloof).

    Periksa garis vertikal kolom dengan bandul atau

    waterpass  untuk memastikan kolom tegak lurus,

    kemudian ikat sekeliling cetakan (bekisting) tersebut

    dengan kawat dan kuatkan (gunakan paku bila

    perlu). Pastikan kedudukan bekisting telah kuat dan

    tidak bergeser pada saat semen dituang, gunakan

    penguat ( stood  ) yang terbuat daeri sisa papan bekisting 

    setiap kurang lebih 40-50cm.

    Setelah cetakan (bekisting) selesai dikerjakan, pasang 

    batang ikat tembok (tie bars/wall tie) pada kerangka

    kolom. Batang ikat tembok ini berfungsi untuk 

    Ilustrasi 9.5 Bekisting/cetakan kolom beton 

     penguat(stood)

    50 cm 

    cetakan (bekisting)kolom 

     

  • 8/17/2019 Manual Tata Cara Bangunan Gedung.pdf

    46/126

    Ilustrasi 9.8 Tusuk-tusuklah beton untukmemampatkan dan memastikan tidakada gelembung udara yang tertinggal 

     Adukan beton untuk kolom sekarang dapat dituang keda lam cetakan

    (bekisting). Tuang adukan dengan hati-hati dan sekaligus dalam 1 kali

    pengerjaan untuk setiap kolom, tusuk-tusuklah adukan beton dengan

    menggunakan batang baja tulangan 12mm atau alat lain yang menyerupai

    untuk memampatkan dan memastikan tidak ada gelembung-gelembung 

    udara yang tertinggal dalam adukan yang akan mengurangi kekuatan beton.

    Ketuk-ketuklah juga secara perlahan bagian luar cetakan (bekisting) kolom

    pada saat adukan dituang, supaya adukan semen merata memenuhi seluruh

    cetakan (bekisting) kolom ( lihat ilustrasi 9.8 dan 9.9).

    Biarkan kolom dan bekistingnya sekurang-kurangnya selama 7 hari sebelum

    memulai pengerjaan balok beton ( ring balk ) agar proses pengerasan beton

    sempurna.

    Perhatikan:

    . Dirikan penahan sementara (scaffolding) pada sekeliling

    bangunan.

    . Pada saat tulangan perlu disambung, pastikan tulangan

     

  • 8/17/2019 Manual Tata Cara Bangunan Gedung.pdf

    47/126

    . Pastikan pemasangan batang ikat tembok pada tulangan

    kolom sebelum menuang adukan beton pada cetakan kolom.

    . Pastikan pemasangan baut pendukung kantilever atap pada

    tulangan kolom sebelum menuang adukan beton pada

    cetakan kolom.

    . Pastikan untuk menusuk dan mengetuk adukan beton saatdituang ke dalam cetakan untuk memastikan adukan semen

    merata memenuhi seluruh cetakan kolom atau jika tersedia

    dapat menggunakan mesin vibrator .

     

  • 8/17/2019 Manual Tata Cara Bangunan Gedung.pdf

    48/126

    Setelah kolom dan cetakannya dibiarkan mengeras dan mencapai kekuatanoptimal selama satu minggu, maka cetakan kolom dapat dilepas kemudian

    cetakan rangka untuk balok beton ( ring balk ) dapat dibuat.

    Balok beton ( ring balk ) dibuat dari adukan beton dengan perbandingan

    1 semen: 2 pasir : 3 kerikil diperkuat dengan 4 buah tulangan diameter

    12mm. Dimensi ukuran balok beton

    adalah 20x20cm.

    Buatlah cetakan (bekisting) balok beton

    dari lembaran papan dengan dimensi

    ukuran dalam cetakan haruslah 20x20cm.

    Buat semua cetakan untuk balok beton

    dari ujung atas kolom satu ke kolom yang 

    lain pada sekeliling bangunan.

    Cetakan balok beton ini harus ditopang 

    oleh tiang penahan sementara dibawahnya

    minimal setiap jarak 60cm, yang bertujuan pada saat adukan beton dituang 

    kedalam cetakan balok beton, cetakan ini tidak melendut ke bawah. Tiang 

    Ilustrasi 10.1 Tiang penahan sementara 

     

  • 8/17/2019 Manual Tata Cara Bangunan Gedung.pdf

    49/126

    Buat tulangan untuk balok beton ( ring balk ) dari 4 buah besi tulangan diameter

    12mm dengan jarak antar tulangan 15cm membentuk segi empat samasisi

    kemudian diperkuat besi pembagi/ikatan setiap 15cm dengan batangan besi

    diameter 6mm yang dibentuk segi empat. Jika terdapat sambungan pada tulangan

    balok beton ini maka pada sambungan tersebut harus saling bersisian (overlap)

    sejauh minimal 40 cm dan pada ujung-ujungnya dibengkokkan untuk memperkuat

    sambungan dan ikatan dengan beton (lihat ilustrasi 10.3). Hal ini berlaku untuk 

    semua balok beton bertulang yang ada pada bangunan.

    Panjang tulangan balok beton mengikuti jarak kolom-

    kolom yang ada.

    Pada pertemuan balok beton yang membentuk sudut,

    pada besi tulangan yang dibengkokan pastikan tulangan

    tersebut saling bersisian( overlap ) dengan tulangan padasisi sudut sebelahnya sejauh 40cm (lihat ilustrasi 10.3).

    Sambung tulangan balok beton ( ring balk ) dengan 4 buah

    tulangan kolom yang menonjol dari kolom yang telah

    jadi dengan cara diikat dengan kawat. Pasang tahu beton

    Ilustrasi 10.3 Besi tulangan yang bersisian pada sudut saling overlap

     

  • 8/17/2019 Manual Tata Cara Bangunan Gedung.pdf

    50/126

     Adukan beton untuk balok 

    beton ( ring balk ) dapat dituang 

    sekarang. Mampatkan dan

    pastikan tidak ada gelembung-

    gelembung udara yang 

    tertinggal dalam adukan yang 

    akan mengurangi kekuatan

    beton. Ketuk-ketuklah juga

    secara perlahan bagian luar

    cetakan/bekisting balok beton

    pada saat adukan dituang,

    supaya adukan semen merata

    memenuhi seluruh cetakan/bekisting balok beton.

     Jika memungkinkan tuang adukan beton pada semua cetakan balok beton

    ( ring balk ) secara bersamaan. Jika tidak memungkinkan tuang adukan hanya

    sampai posisi 1/3 dari panjang balok beton. Pada saat akan disambung 

    kembali potong ujung balok beton dengan sudut kemiringan 45º, pastikan

    Balok beton/ring balk

    Kolom  Kolom 

    Ilustrasi 10.5 

    Sambungan balok

     

  • 8/17/2019 Manual Tata Cara Bangunan Gedung.pdf

    51/126

    . Pastikan cetakan kolom telah terpasang dan terikat dengan

    baik serta telah sejajar vertikal sebelum menuang adukan

    beton.

    . Pastikan pemasangan baut pendukung kantilever atap pada

     tulangan balok beton (ring balk) sebelum menuang adukan

    beton pada cetakan balok.

    . Pastikan meratakan dan mengetuk adukan beton saatdituang ke dalam cetakan untuk memastikan adukan semen

    merata memenuhi seluruh cetakan balok beton (ring balk).

    . Jika memungkinkan tuang adukan beton pada semua

    cetakan balok beton (ring balk) secara bersamaan, jika tidak 

    ikuti petunjuk seperti diatas.

    . Biarkan bagian bawah cetakan balok beton dan tiang

     penahan sementara selama minimal 3minggu sebelum

    dilepaskan.

     

  • 8/17/2019 Manual Tata Cara Bangunan Gedung.pdf

    52/126

    Setelah adukan balok beton ( ring balk ) telah dibiarkanselama 1 minggu, maka cetakan balok dapat dilepas

    (kecuali untuk bagian bawah dan penahansementaranya/scaffolding  ) maka cetakan untuk kolom

    diatas balok beton ( ring balk ) dapat dibuat.

    Kolom ini terdiri dari kolom pendek dengan tinggi

    20cm sepanjang bagian depan dan belakang bangunan

    serta dua buah kolom setinggi 130cm pada bagian

    tengah kiri-kanan bangunan. Buat tulangan pada

    kolom ini dengan menyambung pada 4 tulangan yang 

    menonjol pada kolom sebelumnya

    Semua kolom menyisakan 4 buah batang tulangan

    (stek/starter bars  ) yang lebih panjang sekurang-

    kurangnya 30cm pada bagian atas kolom. Batang lebih

    ini nanti berguna untuk memasang dan menahan

    konstruksi kuda-kuda atap.

    Dianjurkan untuk memasang angkur yang akan

    Ilustrasi 11.1 Kolom diatas balok beton setinggi 

    130cm 

    4 batang stek/starter bars 

     

  • 8/17/2019 Manual Tata Cara Bangunan Gedung.pdf

    53/126

    Pastikan bagian dalam cetakan (bekisting) berukuran 20x20cm yang diletakkan

    tepat diatas kolom dengan ketinggian seperti dijelaskan diatas (20cm dan

    130cm). Periksa garis vertikal kolom dengan bandul atau waterpass untuk 

    memastikan kolom tegak lurus, kemudian ikat sekeliling cetakan (bekisting)

    tersebut dengan kawat dan kuatkan (gunakan paku bila perlu). Pastikan

    kedudukan bekisting telah kuat dan tidak bergeser pada saat semen dituang.

    Setelah cetakan (bekisting) selesai dikerjakan, pasang batang ikat tembok 

    (tie bars/wall tie) pada kerangka kolom. Batang ikat tembok ini berfungsi

    untuk mengikat bata/blocks  dinding pada kolom nantinya. Batang ikat

    tembok ini berupa besi tulangan diameter 12mm sepanjang 80cm yang 

    dibor kedalam cetakan (bekisting) kolom dengan ketinggian maksimal 40cm

    dari ujung atas kolom atau disesuaikan dengan ketinggian bata/block yang 

     

  • 8/17/2019 Manual Tata Cara Bangunan Gedung.pdf

    54/126

    digunakan. Masukkan batang ikat tembok kedalam bekisting hingga pada

    bagian luar tersisa masing-masing 30cm pada kedua sisinya (lihat ilustrasi

    9.7 pada pembuatan kolom).

     Adukan beton (perbandingan 1 semen : 2 pasir : 3 kerikil) untuk kolom

    diatas ring balok sekarang dapat dituang kedalam cetakan (bekisting). Tuang 

    adukan dengan hati-hati dan sekaligus dalam 1 kali pengerjaan untuk setiap

    kolom diatas ring balok, tusuk-tusuklah adukan beton dengan menggunakan

    batang baja tulangan 12mm atau alat lain yang menyerupai untuk 

    memampatkan dan memastikan tidak ada gelembung-gelembung udara

    yang tertinggal dalam adukan yang akan mengurangi kekuatan beton. Ketuk-

    ketuklah juga secara perlahan bagian luar cetakan (bekisting) kolom pada

    saat adukan dituang, supaya adukan semen merata memenuhi seluruh

    cetakan (bekisting) kolom (lihat ilustrasi 9.9).

    Biarkan beton kolom sekurang-kurangnya selama 7 hari sebelum cetakan

    dilepas agar proses pengerasan beton sempurna.

    Perhatikan:

     

  • 8/17/2019 Manual Tata Cara Bangunan Gedung.pdf

    55/126

     

  • 8/17/2019 Manual Tata Cara Bangunan Gedung.pdf

    56/126

    K etika struktur kerangka beton telah selesai dikerjakan, maka bagian atapdapat dikerjakan. Setelah pengerjaan atap ini selesai maka akan

    memungkinkan pengerjaan penyelesaian bangunan dilakukan dibawahperlindungan atap, yang sangat membantu penyelesaian (  finishing  ) terutama

    pada saat pembangunan dilakukan di musim hujan.

    Gunakan selalu kayu yang berkualitas baik untuk rangka kuda-kuda atap.

    Gunakan kayu yang telah cukup umur (memiliki kadar air yang rendah).

    Kayu yang terlalu muda akan mengalami pengerutan saat mengering dan

    dapat menyebabkan kerusakan pada rangka atap dan akan memiliki tampak 

    yang kurang bagus jika diperlihatkan ( exposed  ).

    Sebelum digunakan simpan kayu dalam keadaan tertutup dan tumpuk 

    dengan hati-hati dan rapi, hindari meletakkan kayu diatas tanah langsung,

    gunakan bata/blok dahulu sebagai alas. Pastikan susunan kayu yang 

    disimpan telah stabil dan sejajar rapi, supaya menghindari kayu dari

    lendutan, dsb. Beri penjaga jarak ( spacers  ) diantara susunan kayu sehingga

    memungkinkan adanya aliran udara. Jika kayu di pasaran tidak selalu

    tersedia, belilah kayu lebih awal sebanyak yang diperlukan pada saat kayu

    banyak tersedia di pasaran, kemudian simpanlah kayu tersebut seperti

     

  • 8/17/2019 Manual Tata Cara Bangunan Gedung.pdf

    57/126

    Ukur dan potong kayu yang akan digunakan sebagai rangka kuda-kuda atap.

    Gunakan ukuran kayu yang pertama sebagai contoh untuk memotong kayu

    berikutnya sehingga potongan kayu untuk rangka atap tersebut memilikiukuran yang sama. Ukur dan potong kayu untuk batang 

    miring yang akan dipasang (8x12cm) pada kerangka atap.

    Pasang bagian kerangka kuda-kuda atap tersebut di bawah

    sebelum ditaruh pada bagian atas kolom untuk memastikan

    bagian kerangka kuda-kuda tersebut telah mempunyai

    ukuran yang tepat dan dapat dipasang dengan baik, setelah

    itu bongkar kembali dan simpan. Simpan bagian-bagian

    kayu kerangka atap tersebut dan taruhlah dalam keadaan

    terlindung dan tertutup. Siapkan pula tiang penahan

    sementara ( scaffolding  ) untuk pembuatan atap. Penahan

    sementara ini dapat terbuat dari bambu, kayu, dsb (pada

    beberapa daerah telah terdapat scaffolding  yang terbuat dari

    pipa besi yang dapat diatur jarak dan ketinggiannya).

    Semua bagian kayu untuk pembuatan atap harus diberi

    perawatan anti rayap/serangga terlebih dahulu sebelum

    dipasang. Penggunaan oli mesin merupakan cara yang Rangka kuda-kuda kayu yang 

    mngapit balok kuda-kuda 

     

  • 8/17/2019 Manual Tata Cara Bangunan Gedung.pdf

    58/126

    Kemudian pasang balok atap di bagian tengah

    bangunan yang bertumpu pada kolom, pastikan

    balok tersebut telah horizontal (dengan bantuanwaterpass  ). Setelah balok ditaruh pada kolom, pasang 

    bagian-bagian kuda-kuda atap berikutnya, pastikan

    letak bagian-bagian tersebut telah dapat dipasang 

    dengan baik (batang vertikal, dsb). Sesuaikan letak 

    dan ketinggian (dinaikkan, diturunkan, dsb) dari

    rangka atap bagian tengah (batang miring, dsb)dengan menggunakan benang yang telah

    dibentangkan sebelumnya sebagai acuan. Sambung bagian-bagian rangka

    kayu rangka atap tersebut dengan menggunakan baut baja ukuran M12

    (yang dilengkapi dengan cincin/ring karet jika memungkinkan) pada kedua

    sisinya (lihat ilustrasi 12.2).

    Ikat bagian kuda-kuda atap tersebut pada kolom

    dengan cara membengkokkan besi tulangan yang 

    muncul dari ujung kolom beton (stek/starter bars  )

    tersebut sehingga membentuk ikatan yang mengikat

    balok kayu tersebut pada kolom. Jika telah terpasang 

    Begel 

    Ilustrasi 12.3

     

  • 8/17/2019 Manual Tata Cara Bangunan Gedung.pdf

    59/126

    . Berikan perawatan anti rayap terlebih dahulu pada semua

    bagian kayu rangka atap sebelum dipasang.

    . Pada saat pemasangan sesuaikan letak dan ketinggian

    rangka kayu atap tersebut dengan menggunakan bentangan

    benang yang ditarik dari bagian kiri ke kanan atap sebagai

    acuan.

    . Sambung bagian-bagian atap dengan menggunakan baut

    baja ukuran M12 (dengan cincin/ring karet jika

    memungkinkan).

    . Pasang rangka kuda-kuda atap pada kolom dengan

    menggunakan tulangan besi yang menonjol dari ujung atas

    kolom (stek/starter bars) untuk mengikat rangka atap

    tersebut. Jika baut angkur telah dipasang, ikat dengan

    rangka kuda-kuda atap menggunakan mur.

     

  • 8/17/2019 Manual Tata Cara Bangunan Gedung.pdf

    60/126

     A da dua jenis kolom teras yang dapat digunakan seperti dijelaskanpada bagian pembuatan sloof, yaitu kolom teras yang terbuat dari kayu

    atau kolom teras beton bertulang. Pemilihan penggunaan jenis kolomteras ini sudah harus ditentukan sebelumnya dan melihat kondisi daerah

    bangunan sekolah yang akan dibangun untuk menentukan jenis mana

    yang lebih menguntungkan.

     Jika menggunakan kolom teras dari kayu, maka digunakan dua buah

    kayu dengan ukuran 10 x 5cm, sepanjang 2.25m. Sebelum dipasang kedua buah kayu ini disatukan terlebih dahulu dengan spacers  kayu (klos)

    berukuran 10 x 7.5 x 5cm pada bagian tengahnya. Kemudian kolom

    kayu ini dipasang pada pipa besi yang telah dibuat sebelumnya yang 

    muncul dari sloof, dengan menggunakan dua buah baut M12 berdiameter

    175mm yang dilengkapi dengan cincin ( ring  ) karet pada kedua sisinya.

    Kolom kayu untuk teras ini diletakkan pada pipa besi, 15cm diatas sloof 

    untuk menghindari kelembapan dan rayap yang muncul dari tanah.

    Buat kolom teras pada bagian ujung kiri-kanan terlebih dahulu. Bentangkan

    benang dari kolom teras ujung kiri ke ujung kanan sebagai acuan bagi pemasangan

    kolom-kolom teras lainnya agar lurus. Periksa tegak lurus kolom teras dengan

    Ilustrasi 13.1.Detail p emasangan kolom teras kayu 

    klos/spacers kayu 

     pipa besi 

     papan kayu 

    10x5cm 

    15cm 

    sloof 

     

  • 8/17/2019 Manual Tata Cara Bangunan Gedung.pdf

    61/126

    Bagian atap kantilever pada teras merupakan

    perpanjangan dari rangka kuda-kuda atap. Rangka kuda-

    kuda atap dan kolom kayu dari teras disambung denganmenggunakan baut baja ukuran M12 dengan diameter

    175mm yang dilengkapi dengan cincin ( ring  ) karet.

    Pastikan letak batang miring dari kuda-kuda atap telah

    sejajar kedudukannya dengan kolom teras sebelum

    dipasang, untuk itu dapat menggunakan tali/benang 

    sebagai alat bantu yang dibentangkan dari puncak (nok)

    rangka atap ke kolom teras.

    Balok pengikat antar kolom teras terbuat dari kayu

    6/12 yang dibaut pada kolom tersebut (lihat ilustrasi

    13.4).

    Semua bagian kayu yang digunakan harus diberi perawatan anti

    rayap/serangga terlebih dahulu sebelum dipasang.

    Ilustrasi 13.3.Detail kantilever pada teras 

    baut M12 d 175mm 

    kaki kuda-kuda 8/12 

    kolom teras kayu 

    Balok pengikat antar kolom merupakan alternatif baik

    untuk memperkokoh 

     

  • 8/17/2019 Manual Tata Cara Bangunan Gedung.pdf

    62/126

    Penggunaan oli mesin merupakan cara yang murah dan efektif untuk 

    perawatan kayu.

     Jika menggunakan kolom teras dari beton bertulang, buatlah kolom pada

    teras seperti pada pembuatan kolom biasa

    Kolom dibuat dari adukan beton dengan perbandingan 1 semen : 2 pasir

    : 3 bagian kerikil. Yang diperkuat dengan 4 tulangan besi berdiameter 12mm

    dan diikat setiap 15cm dengan batangan besi diameter 6mm yang dibentuk segi empat. Dimensi kolom keseluruhan termasuk spesi adalah 15cmx15cm,

    sedangkan dimensi tulangannya 10x10.

    Buatlah rangka kolom teras dengan membuat

    sambungan pada tulangan-tulangan kolom yang muncul

    dari sloof. Jika terdapat sambungan pada tulangan

    kolom teras maka pada sambungan tersebut harus

    saling bersisian ( overlap ) sejauh minimal 40 cm dan pada

    ujung-ujungnya dibengkokkan untuk memperkuat

    sambungan dan ikatan dengan beton (lihat ilustrasi

    13.6.).

    Besi dibengkokan dan disusun bersisian sejauh 

    40 cm.

     

  • 8/17/2019 Manual Tata Cara Bangunan Gedung.pdf

    63/126

    Dua batang kayu ukuran 10 x 5cm sepanjang 1.28m kemudian dibaut ke

    bagian bawah kayu yang telah dipasang tadi pada kedua sisinya. Kemudiandihubungkan dengan rangka atap membentuk sudut 450,dibaut dengan

    menggunakan 2 buah baut ukuran M12 diameter 175mm yang dilengkapi

    cincin ( ring  ) karet pada batang miring rangka atap.

    Perhatikan:

    . Pastikan letak kolom-kolom teras tersebut tegak lurus vertikal

    dan segaris sebelum dibaut.

    . Pastikan sambungan rangka kuda-kuda atap tegak lurus

    dengan kolom teras sebelum dibaut.

    . Semua bagian kayu yang digunakan harus diberi perawatan

    anti rayap (serangga) terlebih dahulu sebelum dipasang..

     

  • 8/17/2019 Manual Tata Cara Bangunan Gedung.pdf

    64/126

     A da tiga jenis penutup atap yang umumnya digunakan di Indonesia,yaitu:

    - Penutup atap (genteng) tanah liat- Penutup atap lembaran metal berprofil (gelombang)

    - Penutup atap lembaran asbes (   fibre-cement  )

    Gunakan penutup atap genteng tanah liat jika memungkinkan, karena

    penutup atap jenis ini memiliki umur yang cukup panjang dan mudah

    diperbaiki. Walaupun demikian perlu dilakukan pemilihan genteng tanah

    liat yang akan digunakan. Hindari genteng tanah liat yang mengalami

    proses pembakaran yang terlalu singkat pada saat pembuatannya (genteng 

    ini biasanya berwarna lebih pucat) karena genteng ini cenderung mudah

    retak dan mengakibatkan kebocoran setelah terkena hujan.

    Bila genteng tanah liat tidak tersedia, alternatif lain yang paling umum

    digunakan adalah penutup atap metal bergelombang (seng/zinc aluminium  ).

    Gunakan lembaran atap metal yang paling tebal yang tersedia (3.5mm),

    karena lembaran yang tipis akan mudah berkarat dan akan memperpendek 

     waktu pemakaian.

     

  • 8/17/2019 Manual Tata Cara Bangunan Gedung.pdf

    65/126

     Alt ernatif l ain se lain penutu p ata p met al

    bergelombang adalah lembaran atap asbes (  fibre- 

    cement  ). Masa lah yang dihadapi me nyangkutpenggunaan atap jenis ini adalah mudahnya lembaran

    mengalami kerusakan pada saat pengangkutan dan

    pemasangan. Jenis ini juga mudah mengalami

    keretakan serta pergeseran letak lembaran-

    lembarannya seiring dengan waktu pemakaian,

    terutama pada saat terjadi perubahan cuaca. Namunjenis ini harus digunakan sebagai pengganti atap

    metal (bila tidak tersedia genteng tanah liat) jika

    lokasi bangunan terletak dekat dengan laut, karena

    kadar garam udara yang ada pada daerah tersebut

    akan mengakibatkan lembaran metal cepat sekali

    mengalami karat.

    Sebagai catatan tidak dianjurkan untuk menggunakan

    talang dan pipa air hujan pada pinggir atap. Hal ini

    karena talang air hujan sulit dijaga kebersihannya

    Ilustrasi 14.2. Atap sekolah dengan penutup atap lembaran metal 

     

  • 8/17/2019 Manual Tata Cara Bangunan Gedung.pdf

    66/126

    Proses pemasangan penutup atap lembaran metal ( zinc aluminium  )bergelombang dengan lembaran asbes (  fibr e-cement  ) hampir sama, oleh

    karena itu proses pemasangannya akan dijelaskan secara umum untuk kedua material tersebut dan jika terdapat perbedaan akan dijelaskan.

    Pada saat rangka kuda-kuda atap telah terpasang dengan baik, maka

    gording (ukuran 10 x15cm) yang akan menjadi tempat pemasangan

    lembaran atap dapat dipasang. Jarak maksimum antar balok gording adalah

    80cm. Gording tersebut harus keluar melewati batang miring paling luar

    sejauh minimal 60cm, jarak yang sesungguhnya tergantung pada panjang 

    bangunan dan jumlah lembaran penutup atap yang akan digunakan.

    Kayu untuk gording tersebut harus mendapat perawatan anti rayap terlebih

    dahulu sebelum dipasang. Penggunaan oli mesin sebagai anti rayap

    merupakan cara yang murah dan efektif.

    Ukuran standar pada masing-masing lembaran penutup atap dapat

    digunakan (pada ilustrasi buku ini menggunakan lembaran dengan panjang 

    1.8m). Gunakan lembaran penutup atap yang terpanjang bila

    memungkinkan, hal ini untuk mengurangi adanya sambungan antar

     

  • 8/17/2019 Manual Tata Cara Bangunan Gedung.pdf

    67/126

    Pasang gording bagian paling atas dan paling bawah terlebih dahulu dengan

    menggunakan klos ( spacers  ) kayu. Kemudian bentangkan benang pembantu

    secara diagonal dari ujung kiri atas ke ujung kanan bawah, dan dari ujung 

    kiri bawah ke ujung kanan atas untuk memeriksa atap telah rata, lurus, dan

    sejajar. Benang ini harus bersentuhan pada bagian tengahnya yang berarti

    pemasangan telah sejajar, jika belum bersentuhan maka perlu diatur lagi

    letak gording paling atas dan bawah tersebut dengan menggunakan klos

    kayu hingga letaknya benar. Gording berikutnya kemudian dapat dipasang 

    dengan mengikuti benang acuan tadi. Semua gording dipasang denganmenggunakan klos kayu.

    Setelah itu tentukan garis batas pinggir atap bagian miring dengan

    menggunakan bantuan benang. Pertama tentukan jarak keluar atap pada

    bagian miring rangka atap, setelah didapat jarak tersebut (minimum 5cm)

    bentangkan benang dari bagian gording paling bawah ke bagian gording paling atas pada kedua sisi kiri kanan bagian miring tersebut, benang ini

    akan menjadi acuan batas lembaran penutup atap pada bagian miring atap

    tersebut.

     

  • 8/17/2019 Manual Tata Cara Bangunan Gedung.pdf

    68/126

    Untuk menentukan garis atap horizontal pada bagian depan dan belakang 

    bangunan, tentukan terlebih dahulu jarak keluar atap yang dikehendaki

    dari atas tanah, kemudian dengan menggunakan bandul dari atas tentukantitiknya pada atap. Setelah itu bentangkan benang dari batang miring 

    bagian bawah sebelah kiri ke bagian bawah sebelah kanan. Benang ini

    akan menjadi acuan bagi batas pemasangan lembaran atap.

    Setelah mendapat garis batas atap

    tersebut, potong kayu gording 

    maupun batang miring yang melebihi

    garis benang tersebut. Pemasangan

    lembaran atap sekarang dapat

    dilakukan. Arah pemasangan

    lembaran atap dimulai dari daerah

    yang berlawanan dengan datangnya

    angin, contohnya bila angin datang 

    dari sebelah barat maka pemasangan

    atap dimulai dari sebelah timur, hal

    ini dilakukan untuk mencegah

    lembaran atap bergeser pada saat

     m inimal 60cm 

     gording 6/12 

     balok 5/15 

     lis penutup metal (seng/aluminium), galvanised steel 

     flashing 

     sekrup d 2mm p 7cm dengan ring karet 

     lembaran metal/asbes 

     Dinding beton bagian luar (endwalls)

     

  • 8/17/2019 Manual Tata Cara Bangunan Gedung.pdf

    69/126

    sisi telah dipasang maka penutup bubungan atap dapat

    dipasang. Jika memungkinkan, untuk lembaran atap metal,

    pasang penutup bubungan ini dengan menggunakan sekrupyang menembus hingga ke puncak rangka kuda-kuda atap

    daripada menggunakan paku, karena akan lebih tahan

    terhadap kebocoran.

    Setelah itu dapat dipasang papan lebar tritisan pada ujung 

    bagian horizontal atap, dan juga papan penutup lisplang pada bagian miring atap. Juga jika menggunakan siku

    penutup metal pada bagian tepi akhir atap, bagian ini dapat

    dipasang.

    Umur pemakaian dari lembaran atap metal dapat diperpanjang dengan

    melakukan proses pengecatan. Gunakan cat dasar (meni besi) pada lembaran

    atap metal tersebut kemudian dilapisi lagi dengan dua lapisan cat mengkilat

    (  g lo ssy  ) dengan warna te rang yang memantul kan sinar matahari.

    Pemasangan atap merupakan hal yang cukup berbahaya karena itu harus

    dilakukan dengan hati-hati. Gunakan selalu tangga untuk mencapai atap

    Ilustrasi 15.5.Detail potongan atap metal/asbes 

    bagian depan 

     klos 

     kaki kuda-kuda 8/12 

     gording 6/12 

    lembaran atap

     kolom kayu teras 

     

  • 8/17/2019 Manual Tata Cara Bangunan Gedung.pdf

    70/126

    Perhatikan:

    . Berikan perawatan anti rayap terlebihdahulu pada rangka kayu sebelum

    dipasang.

    . Pastikan gording terpasang telah sejajar

    dan lurus sebelum pemasangan lembaran

    atap.

    . Pasang atap mulai dari arah yang

    berlawanan dari datangnya angin, agar

     pada saat pemasangan atap tidak bergeser.

    . Pasang selalu setiap lembaran atap

    dengan bagian atas lembaran atap

    bergelombang ditindih (overlap) bagian

    bawah lembaran atap diatasnya, dan

    gunakan sekrup atau paku yang memiliki

    cincin (ring) karet jika memungkinkan.

    Ilustrasi 15.10.Pemasangan atap lembaran 

    metal 

     

  • 8/17/2019 Manual Tata Cara Bangunan Gedung.pdf

    71/126

    Ilustrasi 15.11.

    Contoh gedung sekolah dengan atap asbes 

     

  • 8/17/2019 Manual Tata Cara Bangunan Gedung.pdf

    72/126

    Ilustrasi 15.14.Contoh gedung sekolah yang 

    menggunakan atap alumunium 

    Ilustrasi 15.13.Proses pengecatan lembaran atap metal 

     

  • 8/17/2019 Manual Tata Cara Bangunan Gedung.pdf

    73/126

    Pemasangan rangka kuda-kuda bagi penutup atap tanah liat memiliki cara yang sama dengan penutup atap lembaran metal. Bagian rangka bubungan atap dapat

    dipasang terlebih dahulu.

    Struktur atap yang menggunakan bahan penutup

    genteng tanah liat terdiri dari:

    1. Kuda-kuda (8/12)

    2. Gording (8/12)

    3. Kaso (5/7)4. Reng (3/4)

    Pasang gording bagian paling atas dan paling 

    bawah terlebih dahulu dengan menggunakan

    klos ( spacers  ) kayu. Kemudian bentangkan benang 

    pembantu secara diagonal dari ujung kiri atas ke ujung kanan bawah, dan dari

    ujung kiri bawah ke ujung kanan atas untuk memeriksa atap telah rata, lurus,

    dan sejajar. Benang ini harus bersentuhan pada bagian tengahnya yang berarti

    pemasangan telah sejajar, jika belum bersentuhan maka perlu diatur lagi letak 

    gording paling atas dan bawah tersebut dengan menggunakan klos kayu hingga

    letaknya benar. Gording berikutnya kemudian dapat dipasang dengan mengikuti

    Gording Kaso

    Reng 

    Ilustrasi 16.1.Susunan struktur atap yang menggunakan bahan penutup

    atap genteng tanah liat 

     

  • 8/17/2019 Manual Tata Cara Bangunan Gedung.pdf

    74/126

  • 8/17/2019 Manual Tata Cara Bangunan Gedung.pdf

    75/126

    Reng (3/4)

    Semua bagian rangka kayu dari atap (rangka kuda-kuda, gording, kaso, dsb)

    harus mendapatkan perawatan anti rayap terlebih dahulu sebelum dipasang,

    penggunaan oli mesin merupakan cara yang murah dan efektif.

    Pemasangan atap merupakan hal yang cukup berbahaya karena itu harus

    dilakukan dengan hati-hati. Gunakan selalu tangga untuk mencapai atap

    (dengan pengamanan pada bagian bawahnya atau dipegangi), dan hindari

    menginjak genteng tanah liat pada saat pemasangan maupun perbaikan

    atap bertumpulah pada gording.

     

  • 8/17/2019 Manual Tata Cara Bangunan Gedung.pdf

    76/126

    Ilustrasi 1 6.6.Pemasangan genteng 

    tanah liat 

     Nok

    Genteng tanah liat 

    Perhatikan:

    . Berikan perawatan anti rayap terlebih dahulu pada

    rangka kayu sebelum dipasang.

    . Pastikan gording terpasang telah sejajar dan lurus

    sebelum pemasangan lembaran atap.

    . Gunakan selalu genteng tanah liat yang baik mutunya.

    . Gunakan selalu tangga yang baik dan kuat untuk

    mencapai atap.

    . Berhati-hatilah selalu pada saat mengerjakan bagian

    atap untuk menghindari kecelakaan!

     

  • 8/17/2019 Manual Tata Cara Bangunan Gedung.pdf

    77/126

    Pada saat bagian atap telah selesai dikerjakan, pembuatan dinding bangunandapat dilakukan. Dinding dapat dibuat dari susunan bata tanah liat atau block

     panel  ukuran 15cm (batako, blok semen, dsb).

     Jika menggunakan bata tanah liat, pilihlah bata tanah liat yang baik mutunya.

    Hindari penggunaan bata tanah liat yang kurang baik kualitasnya seperti bata

    tanah liat yang kurang lama proses pembakarannya (dapat dilihat dari warnanya

    yang pucat), bata yang pecah, tidak sesuai ukurannya, dsb. Bata yang kurang 

    baik akan mudah rusak jika terkena air.

     Ada berbagai macam block panel  yang tersedia di pasaran yang dapat digunakan

    maupun dibuat sendiri di lokasi, diantaranya block yang dibuat dari campuran

    semen, pasir, dan kerikil (perbandingan 1:2:4) atau block yang semen-pasir ( sand- 

    crete  ) yang dibuat dari campuran semen-pasir (perbandingan 1:6). Gunakan

    block penyusun dinding yang padat ( solid  ), hindari penggunaan block yang berongga

    ( hollow  ).

     Jika melakukan pembuatan block pada lokasi, gunakan mesin getar ( vibrator  )

    untuk mendapatkan hasil block yang baik, jika tidak tersedia gunakan cetakan

    kayu dan padatkan dengan tangan. Pada saat pembuatan, block harus terlindung 

     

  • 8/17/2019 Manual Tata Cara Bangunan Gedung.pdf

    78/126

    Selama masa tersebut, block harus ditutupi (dengan kantong semen,dsb)

    dan dijaga kelembapannya dengan diperciki air setidaknya satu kali dalam

    sehari.

    Sebelum menyusun bata ( block ), bersihkan dan ratakan dahulu permukaan

    sloof sehingga permukaannya bersih dan rata. Gunakan adukan semen

    (perbandingan 1 semen: 4 pasir) untuk melekatkan susunan bata (lihat bab.

    4 Pembuatan Adukan Semen  ). Rendam bata sebelum dipasang. Hal ini untuk 

    mencegah bata menyerap air terlalu banyak dari adukan semen pelekatnya.

    Susunlah bata ( block ) mulai dari tengah dinding diantara kolom, sehingga

    jika terdapat retakan kecil antara kolom dengan susunan bata t idak tampak.

    Susunlah bata ( block ) dengan menggunakan bantuan benang 

    yang ditarik antar kolom (dengan bantuan waterpass  ) agar

    mendapat susunan bata ( block ) yang sejajar. Ketebalan adukan

    semen pelekat (spesi) antara bata( block ) maksimum 10mm.

    Gunakan susunan setengah bata dengan ketebalan spesi vertikal

    sama yaitu maksimal 10mm (lihat ilustrasi 17.2.). Permukaan

     

  • 8/17/2019 Manual Tata Cara Bangunan Gedung.pdf

    79/126

    Pasang susunan bata pada semua dinding secara bersamaan,

    dan letak batang ikat tembok (angkur/tie bars  ) dari kolom

    diletakkan horizontal diantara susunan bata (lihat ilustrasi

    17.3.).

    Untuk menghindari munculnya retakan pada dinding 

    dibawah kusen jendela, letakkan tulangan besi 6mm secara

    horizontal sepanjang dinding yang disambung overlap dengan

    batang ikat tembok.

    Dinding pada bagian depan bangunan dibawah jendela

    mempunyai ketinggian 125cm dari sloof, sedangkan pada

    bagian belakang 85cm dari sloof. Jika ketinggian ini tidak 

    sesuai dengan ketinggian susunan bata maka dapat diatur

    dengan menambah adukan semen (spesi).

     Tutup ruang kosong 20cm diatas lintel dengan susunan

    bata ( blocks  ), sehingga tidak terdapat lubang dibawah atap

    yang dapat menjadi lubang masuknya debu/kotoran

    maupun menjadi sarang burung

    Ilustrasi 17.4.

    Susunan bata yang benar 

    Ilustrasi 17.5.Susunan bata yang salah 

     

  • 8/17/2019 Manual Tata Cara Bangunan Gedung.pdf

    80/126

     Potong bata sehingga mengikuti bentuk kuda- 

    kuda.

     Sopi-sopi 

    Ilustrasi 17.6.Konstruksi atap gedung sekolah sedang dalam 

     pengerjaan.

     

  • 8/17/2019 Manual Tata Cara Bangunan Gedung.pdf

    81/126

    Setelah bangunan telah memiliki atap dan dinding, maka pembuatan lantaidapat dilakukan. Hal pertama yang harus dilakukan adalah meratakan permukaan

    tanah ( back-filling  ) dimana lantai akan dibuat. Sisa-sisa tanah dari penggalianpondasi, dan tanah-tanah dari sumber lain yang sesuai dapat digunakan.

    Sangat penting untuk diperhatikan tanah yang digunakan tidak terdapat sisa-

    sisa vegetasi (akar pohon, sarang serangga,dsb), serta telah dipadatkan dengan

    baik. Penggunaan tanah yang tidak sesuai serta pemadatan tanah yang kurang 

    baik akan menyebabkan lantai mengalami penurunan (delatasi) di kemudianhari.

    Sebarkan tanah uruk tersebut selapis demi selapis. Setiap lapisan tebalnya 15cm

    dibasahi dengan air kemudian dipadatkan, setelah itu baru lapisan berikutnya

    dengan cara yang sama (alat sederhana untuk memadatkan tanah dapat dibuat

    dari balok kayu atau balok semen). Taruh tanah uruk tersebut hingga mencapai

    ketinggian 50mm dibawah ketinggian permukaan sloof.

    Ratakan permukaan tanah uruk ( back-fill  ) tersebut setelah itu lapisi dengan pasir

    kasar diatasnya setebal 50mm, ratakan dan padatkan sehingga ketinggiannya

    sama dengan ketinggian permukaan sloof.

     

  • 8/17/2019 Manual Tata Cara Bangunan Gedung.pdf

    82/126

     Jenis lantai yang sesuai untuk ruang kelas adalah lantai yang kuat dan tahan

    lama serta tidak mudah berdebu. Jenis yang permukaannnya tahan terhadap

    kegiatan sekolah sehari-hari baik terhadap pengguna maupun perabotan

    yang ada.

     Jenis yang paling sering digunakan adalah lantai ubin keramik yang dipasang 

    dengan spesi adukan semen pasir pada lapisan pasir kasar. Keramik putih

    berglazur paling sering ditemui, namun jenis ini mahal dan tidak begitu

    efisien, karena licin bila terkena air (akan berbahaya terutama pada daerahteras), mudah tergores dan terlihat kotor. Jika menggunakan ubin untuk 

    lantai ruang kelas, maka penggunaan ubin beton akan lebih baik dan murah

    karena lebih keras dan kuat serta memiliki permukaan anti-slip.

    Rendam dahulu ubin dalam air sebelum dipasang agar ubin tersebut tidak 

    menyerap air dari spesi adukan semen pelekatnya. Susun ubin pada spesipelekat adukan semen-pasir (perbandingan 1:3) setebal minimum 30mm.

    Ketinggian permukaan lantai yang sudah selesai dikerjakan adalah 50mm

    diatas sloof.

     

  • 8/17/2019 Manual Tata Cara Bangunan Gedung.pdf

    83/126

    Susunlah ubin dari tengah ruangan dengan menggunakan bantuan benang 

    yang dibentangkan dari dinding ke dinding yang berseberangan agar hasil

    penyusunan ubin lurus. Berilah jarak pada bagian pinggir area lantai sekeliling ruangan untuk memberikan ruang bagi pergerakan ubin (pemuaian, dsb),

    jarak ini nanti dapat ditutup dengan tegel plint.

     Alternatif lain untuk pembuatan lantai yang murah dan kuat adalah lantai

    beton (rabat beton). Buatlah rabat beton setebal 10cm. yang pertama

    dilakukan dalai pengerjaannya adalah memberi pasir kasar pada lapisan

    permukaan tanah keras (sampai 50mm dibawah tinggi sloof) kemudian

    tutupi dengan lembaran plastik (yang berguna untuk mencegah air tidak 

    merembes sampai ke lapisan beton diatasnya). Tuang adukan rabat beton

    (1 semen: 2 pasir: 4 kerikil). Anyaman tulangan besi dapat ditambahkan

    untuk memperkuat slab lantai. Anyaman tulangan besi ini diletakkan pada

    bagian tengah lapisan slab dengan menggunakan tahu beton ( spacers  ) ukuran

    50mm Kemudian ratakan permukaannya dengan bilah perata untuk 

    mendapatkan hasil permukaan lantai yang datar dan halus (lihat ilustrasi

    18.3.). Penggunaan lembaran plastik dan anyaman tulangan besi hanya bila

    diperlukan saja (pada kondisi terentu).

     

  • 8/17/2019 Manual Tata Cara Bangunan Gedung.pdf

    84/126

  • 8/17/2019 Manual Tata Cara Bangunan Gedung.pdf

    85/126

    Perhatikan:

    . Penuhi area dimana lantai akan dibuat dengan tanah uruk, padatkan dengan baik, selapis demi selapis (setiap 15cm).

    . Jika menggunakan ubin, rendam dahulu sebelum dipasang.

    . Hindari penggunaan lantai ubin keramik berglazur pada

    area teras.

    . Pasang ubin mulai dari tengah ruangan, yang tegak lurus

    dengan dinding-dinding diseberangnya (dibantu dengan

    benang).

    . Berilah jarak pada bagian pinggir area lantai sekeliling

    ruangan untuk memberikan ruang bagi pergerakan ubin

    (pemuaian, dsb).

    . Jika menggunakan lantai rabat beton, berilah waktu yang

    cukup bagi rabat beton tersebut untuk mencapai kekuatan

    maksimalnya (curing)

     

  • 8/17/2019 Manual Tata Cara Bangunan Gedung.pdf

    86/126

    Pemasangan rangka (kusen) pintu dan jendela dapat dilakukan pada saatpenyusunan dinding bata ( block ) at au dapat pula se sudahny a.

    Bila pemasangan rangka (kusen) pintu/jendela tersebut bersamaan dengan

    penyusunan dinding bata ( block ), maka harus dilakukan pemasangan besi

    angkur 100mm yang dimasukkan ke dalam rangka kayu dari sisi luar

    rangka (jangan sampai menembus kayu agar tidak terlihat dari luar) yang 

    diletakkan diantara susunan bata ( block )yang berfungsi memperkuat

    pemasangan rangka pintu/jendela tersebut pada dinding (lihat ilustrasi).Pastikan bahwa rangka tersebut telah lurus dan sejajar (dengan bantuan

    waterpass  ).

     J ika rangka (kusen) pintu dipasang setelah dinding selesai, dapat

    menggunakan potongan kayu yang telah dipasang pada kolom/ring balok.

    Maka rangka (kusen) pintu/jendela tersebut disekrup pada potongan kayu

    ini setelah itu bagian depan sekrup tersebut diberi dempul sehingga tidak 

    tampak dari luar, pastikan dahulu bahwa rangka tersebut telah lurus dan

    sejajar (dengan bantuan waterpass). Jika potongan kayu tersebut belum

    dipasang pada kolom/ring balk, maka kolom/ring balk tersebut dapat

    dibor dan dipasang rumah sekrup dari plastik atau dapat pula rangka

     

  • 8/17/2019 Manual Tata Cara Bangunan Gedung.pdf

    87/126

    yang langsung menembus rangka (kusen) kayu dan dinding bata setelah

    itu diberi dempul pada bagian permukaannya untuk menutupi paku beton

    tersebut.

    Baik pintu maupun jendela dirancang memiliki bukaan ventilasi berupa

    jalusi yang terbuat dari kayu pada bagian atasnya. Jendela ruang kelas yang 

    menghadap bagian muka bangunan (pada area teras) memiliki ukuran yang 

    berbeda dari jendela pada bagian belakang bangunan. Jendela pada bagian

    muka bangunan memiliki ketinggian dinding dibawah jendela yang lebih

    tinggi daripada bagian belakang bangunan, hal ini dimaksudkan untuk 

    menjaga privasi pada ruang kelas karena banyak orang yang melewati daerah

    teras (lihat ilustrasi 19.3.).

     

  • 8/17/2019 Manual Tata Cara Bangunan Gedung.pdf

    88/126

    Baik rangka (kusen) pintu maupun jendela harus dibuat di lokasi

    pembangunan mengikuti gambar kerja yang telah dibuat. Sesuaikan

    ukuran rangka tersebut dengan keadaan di lapangan. Buatlah

    rangka (kusen) pintu/jendela ini pada daerah yang terlindung (memiliki atap). Kerangka (kusen) pintu/jendela ini pada saat

    pemasangan harus menggunakan penguat (penahan) sementara

    pada bagian bawahnya untuk memastikan bahwa letaknya sudah

    benar dan tidak bergeser lagi pada saat dipasang.

    Untuk menghindari kerusakan pada pintu, hindari memasang 

    daun pintu sebelum bangunan selesai, hanya rangka (kusen)

    pintu/jendela saja yang dipasang.

    Pintu dirancang dengan daun pintu kayu yang mengayun ke arah

    luar ruangan (bukan pintu geser karena cepat rusak) dan jenisjendela ayun keluar dengan panel kaca dan rangka kayu. Semua

    pintu dan jendela dibuat dari bahan yang berkualitas baik, haluskan

    dahulu permukaan kayu untuk rangka pintu/jendela dan daun

    pintu dengan amplas sebelum dipasang.

    Ilustrasi 19.4.Daun pintu setelah 

    divernish 

     

  • 8/17/2019 Manual Tata Cara Bangunan Gedung.pdf

    89/126

    Komite sekolah bertanggung jawab dalam pemilihan alat-alat mekanis

    ini, alat-alat yang kualitasnya baik memang lebih mahal namun umur

    pemakaiannya lebih lama sehingga mengurangi biaya perawatan dan

    penggantian (lebih efisien dan ekonomis).

    Perhatikan:

    . Gunakan selalu kayu yang berkualitas baik untuk daun

     pi ntu , rangk a (k usen) pi ntu m aupun jend e la.

    . Haluskan dahulu permukaan kayu yang akan dipasang

    dengan diketam dan diamplas sebelum dipasang.

    . Pasang bagian-bagian pintu dan jendela (kecuali bagian

    rangka/kusen) setelah semua bagian bangunan selesai. Halini untuk mengurangi resiko kerusakan pada pintu dan

    jendela.

    . Gunakan selalu alat-alat mekanis pintu dan jendela yang

    baik kualitasnya; hal ini akan mengurangi biaya perawatan.Ilustrasi 19 6

     

  • 8/17/2019 Manual Tata Cara Bangunan Gedung.pdf

    90/126

     Jendela type 2 

     Jendela type 1

    Ilustrasi 19.9.Salah satu contoh gedung 

    sekolah yang menggunakan double 

    swing doors. Dasar  pemikiran penggunaan double swing doors adalah secara fungsional dan 

    keamanan dalam bahaya kebakaran.

    Ilustrasi 19.10Penggunaan jendela type 1 pada salah satu gedung sekolah. Penggunaan empat daun jendela diantara dua kolom merupakan alter natif untuk mendapatkan 

     fleksibilitas kontrol penghawaan. Alternatif lainnya adalah penggunaaan tiga daun  jendela diantara dua kolom. Dasar pemilihan “   berapa banyak jumlah daun jendela 

    diantara dua kolom ”   ditentukan dari panjang bentang ruang kelas.

     

  • 8/17/2019 Manual Tata Cara Bangunan Gedung.pdf

    91/126

    Langit-langit (  plafond  ) yang terdapat di dalam ruangan akan mengurangi hawapanas dari atap yang terkena sinar matahari, oleh sebab itu layak dipasang. Ada

    dua cara langit-langit (  p l af ond  ) t erse but dapat dipasa ng, ya it u:1. Tepat dibawah gording sehingga memiliki bentuk yang miring mengikuti

      kemiringan atap.

    2. Menggantung dibawah rangka atap dengan bertumpu pada balok 

      penggantung (penguat) sehingga memiliki bentuk yang rata horizontal.

    Umumnya langit-langit (  plafond  ) yang digunakan adalah jenis yang horizontalterutama bila menggunakan penutup atap genteng tanah liat .

    Langit-langit (  plafond  ) yang miring mengikuti garis atap biasanya digunakan bila

    menggunakan penutup atap metal atau asbes (  fibre-cement  ) karena letak gording 

    yang lebih rapat, hal ini sangat ekonomis karena menggunakan kayu rangka

    untuk menempelkan langit-langit (  plafond  ) yang lebih sedikit daripada jenis yang 

    horizontal. Metode ini akan memberikan jarak yang lebih besar pada bagian

    atas ruangan sehingga lebih sejuk. Namun ada dua hal yang perlu diperhatikan

    dalam pemasangannya, yaitu:

    1. Rangka kuda-kuda atap akan terlihat ( exposed  ) karena itu harus dibuat

    lebih rapi dan hasil akhir (finishing) yang lebih baik.

     

  • 8/17/2019 Manual Tata Cara Bangunan Gedung.pdf

    92/126

    Bila menggunakan langit-langit (  plafond  ) yang mengikuti garis atap menempel

    pada gording maka gunakan kayu ukuran 5/7 yang dipasang di bawah

    gording untuk menempelkan panel langit-langit (  plafond  ). Jarak antar kayu

    tersebut 40cm yang dipasang dari ujung at