MANUAL PROSEDUR DAN INSTRUKSI KERJA PENGGUNAAN...

111
0

Transcript of MANUAL PROSEDUR DAN INSTRUKSI KERJA PENGGUNAAN...

Page 1: MANUAL PROSEDUR DAN INSTRUKSI KERJA PENGGUNAAN LABORATORIUMsipil.ub.ac.id/sarjana/wp-content/uploads/2013/07/21.-MP-IK... · diterapkan adalah sistim penjaminan mutu. ... Laboratorium

0

Page 2: MANUAL PROSEDUR DAN INSTRUKSI KERJA PENGGUNAAN LABORATORIUMsipil.ub.ac.id/sarjana/wp-content/uploads/2013/07/21.-MP-IK... · diterapkan adalah sistim penjaminan mutu. ... Laboratorium

1

MANUAL PROSEDUR DAN INSTRUKSI KERJA PENGGUNAAN LABORATORIUM

JURUSAN TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2010

Page 3: MANUAL PROSEDUR DAN INSTRUKSI KERJA PENGGUNAAN LABORATORIUMsipil.ub.ac.id/sarjana/wp-content/uploads/2013/07/21.-MP-IK... · diterapkan adalah sistim penjaminan mutu. ... Laboratorium

1

MANUAL PROSEDUR DAN INSTRUKSI KERJA

PENGGUNAAN LABORATORIUM

JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Kode Dokumen : 00601 07021

Revisi : 04

Tanggal : 1 Juli 2010

Dibuat oleh : Tim UJM Jurusan Teknik Sipil Ketua, Ttd Ir. Suroso, M.Eng, Dipl HE

Dikendalikan oleh : Sekretaris Jurusan Teknik Sipil FTUB Ttd Ir. Siti Nurlina, MT

Disetujui oleh : Ketua Jurusan Teknik Sipil FTUB Ttd Ir. Sugeng P. Budio, MS

Page 4: MANUAL PROSEDUR DAN INSTRUKSI KERJA PENGGUNAAN LABORATORIUMsipil.ub.ac.id/sarjana/wp-content/uploads/2013/07/21.-MP-IK... · diterapkan adalah sistim penjaminan mutu. ... Laboratorium

2

KATA PENGANTAR

Visi, misi dan tujuan pendidikan yang akan diwujudkan dan dicapai oleh Jurusan Teknik Sipil, Fakultas

Teknik, Universitas Brawijaya dititik-beratkan pada kualitas

lulusan yang berdaya saing tinggi dan berwawasan global dan berkepribadian serta berbudi pekerti luhur. Oleh karena itu

Jurusan Teknik Sipil haruslah menjadi sebuah lembaga yang dikelola secara profesional, efektif, efisien, transparan, dan

akuntabel. Selain itu juga harus adaptable terhadap setiap perubahan akibat tuntutan kemajuan ilmu pengetahuan dan

teknologi khususnya bidang teknik sipil. Untuk mewujudkan

hal tersebut di atas, maka salah satu sistim yang harus diterapkan adalah sistim penjaminan mutu.

Salah satu dokumen sistim penjaminan mutu yang

dibuat di Jurusan Teknik Sipil adalah Manual Prosedur Sarana

dan Prasarana. Dokumen ini berisi tentang penggunaan laboratorium di Jurusan Teknik Sipil sehingga dalam

pelaksanaannya dapat berjalan dengan lancar, tertib dan baik.

Manual prosedur ini diharapkan dapat dipahami dan

dilaksanakan dengan baik oleh seluruh civitas akademika Jurusan Teknik Sipil.

Malang, 1 Juli 2010 Ketua Jurusan Teknik Sipil

Ttd

Ir. Sugeng P. Budio, MS

Page 5: MANUAL PROSEDUR DAN INSTRUKSI KERJA PENGGUNAAN LABORATORIUMsipil.ub.ac.id/sarjana/wp-content/uploads/2013/07/21.-MP-IK... · diterapkan adalah sistim penjaminan mutu. ... Laboratorium

3

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ................................................... 2 Daftar Isi .......................................................... 3

I. Pengertian dan tujuan ................................. 4

II. Pihak-pihak yang terkait ............................... 4 III. Referensi ..................................................... 4

IV. Mekanisme dan prosedur ............................... 4 V. Dokumen/buku/laporan/formulir ..................... 6

VI. Flowchart Penggunaan Laboratorium ............... 7 VII. Instruksi Penggunaan Laboratorium (00601 07019) 8

Instruksi Kerja Peralatan (00601 07020 s.d 00601 07063)

VIII. Tim Unit Jaminan Mutu ................................... 106 Lampiran

Lampiran 1. Formulir penggunaan atau peminjaman fasilitas di laboratorium ......................................... 107

Lampiran 2. Surat serah terima alat ............................ 109

Page 6: MANUAL PROSEDUR DAN INSTRUKSI KERJA PENGGUNAAN LABORATORIUMsipil.ub.ac.id/sarjana/wp-content/uploads/2013/07/21.-MP-IK... · diterapkan adalah sistim penjaminan mutu. ... Laboratorium

4

I.Pengertian dan Tujuan:

Laboratorium adalah fasilitas yang digunakan untuk

praktikum dan penelitian. Dan tujuan manual prosedur ini adalah menjamin tata cara penggunaan laboratorium

dengan teratur di Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya.

II. Pihak-pihak yang Terkait : a. Ketua Jurusan

b. Kepala Laboratorium c. Kepala Urusan Administrasi Akademik Jurusan

d. Staf/Laboran/Teknisi Laboratorium

e. Dosen f. Mahasiswa

g. Stakeholder

III. Referensi 1. Pedoman Pendidikan Fakultas Teknik, Universitas

Brawijaya 2007/2008-2010/2011.

2. Buku Petunjuk Praktikum. 3. Peraturan Tata Tertib Laboratorium.

IV. Mekanisme dan Prosedur

4.1. Persiapan 4.1.1 Calon pengguna laboratorium mengajukan

permohonan kepada Ketua Jurusan dengan membuat Surat Permohonan (00601 09013) dengan tembusan kepada Kepala Laboratorium yang akan dituju. Bagi mahasiswa, surat

permohonan perlu sepengetahuan dosen

pengampu mata kuliah atau dosen pembimbing penelitian. Bagi dosen/peneliti surat permohonan

harus sepengetahuan atasan langsung. 4.1.2 Jurusan memberikan jawaban selambat-

lambatnya tiga hari sesudah tanggal penerimaan

surat permohonan. 4.1.3 Apabila disetujui, calon pengguna melapor kepada

staf/teknisi/laboran untuk mendapatkan kepastian

Page 7: MANUAL PROSEDUR DAN INSTRUKSI KERJA PENGGUNAAN LABORATORIUMsipil.ub.ac.id/sarjana/wp-content/uploads/2013/07/21.-MP-IK... · diterapkan adalah sistim penjaminan mutu. ... Laboratorium

5

waktu penggunaan laboratorium. Bagi peneliti

(dosen/mahasiswa/peneliti

perusahaan/lembaga/instansi) harus membayar uang jaminan penggunaan fasilitas

4.1.4 Apabila terjadi kerusakan pada alat yang digunakan maka pengguna harus memperbaiki

atau mengganti.

4.2 Penggunaan Laboratorium Untuk Praktikum 4.2.1 Dosen Pengampu melakukan koordinasi dengan

Asisten praktikum mata kuliah dan Kepala

Laboratorium serta laboran/teknisi sehubungan dengan kebutuhan sumberdaya dan fasilitas untuk

praktikum. 4.2.2 Dalam pelaksanaan praktikum di laboratorium

baik dosen, asisten maupun mahasiswa wajib mematuhi tata tertib dan aktivitas di

laboratorium yang bersangkutan (seperti dalam

INSTRUKSI KERJA) 4.2.3 Apabila terjadi kerusakan pada fasilitas

laboratorium : a. peralatan besar seperti extruder, oven,

destilator, fermentor dll , maka perbaikan

dibebankan pada laboratorium. b. glassware maka praktikan diwajibkan untuk

mengganti

4.2.4 Setelah praktikum selesai, maka pihak dosen/asisten perlu menyerahkan kembali fasilitas

yang digunakan kepada laboran/teknisi untuk

pengecekan laboratorium

4.3. Penggunaan Laboratorium Untuk Penelitian 4.3.1 Dosen/mahasiswa/peneliti dari jurusan dan luar

jurusan melakukan koordinasi dengan Kepala

Laboratorium dan staf/laboran/teknisi tentang jadwal dan kebutuhan sumberdaya serta fasilitas

untuk penelitian.

Page 8: MANUAL PROSEDUR DAN INSTRUKSI KERJA PENGGUNAAN LABORATORIUMsipil.ub.ac.id/sarjana/wp-content/uploads/2013/07/21.-MP-IK... · diterapkan adalah sistim penjaminan mutu. ... Laboratorium

6

4.3.2 Setelah penelitian selesai, maka pihak peneliti

perlu menyerahkan kembali fasilitas yang

digunakan kepada staf/laboran/teknisi untuk pengecekan dan segera menyelesaikan

administrasi keuangan di Laboratorium sesuai dengan bukti penggunaan fasilitas dan bahan dari

laboran/teknisi yang bersangkutan.

V. Dokumen/buku/laporan/formulir

1. Buku Petunjuk Praktikum 2. Tata tertib di laboratorium

3. Formulir penggunaan atau peminjaman fasilitas di

laboratorium 4. Surat serah terima alat

Page 9: MANUAL PROSEDUR DAN INSTRUKSI KERJA PENGGUNAAN LABORATORIUMsipil.ub.ac.id/sarjana/wp-content/uploads/2013/07/21.-MP-IK... · diterapkan adalah sistim penjaminan mutu. ... Laboratorium

7

VI. Flowchart Penggunaan Laboratorium

Ketua/Sekretaris Jurusan Urusan Administrasi Akademik Kepala Laboratorium/Laboran Pengguna Lab (dosen/mhsw/

peneliti luar)

1. Menerima lab/alat 2. Mengecek kondisi dan

kelengkapan 3. Meminta penggantian bila

ada kerusakan/kehilangan 4. Menerima pembayaran

5. Menyimpan alat

Mengajukan permohonan peminjaman laboratorium/alat kepada Jurusan dengan mengisi form

Serah terima

lab/alat

Ya

Pelaksanaan penelitian

Pengembalian dan pembayaran

1. Menyiapkan lab atau alat

yang akan dipinjam 2. Melakukan serah terima

Persetujuan Tidak

Page 10: MANUAL PROSEDUR DAN INSTRUKSI KERJA PENGGUNAAN LABORATORIUMsipil.ub.ac.id/sarjana/wp-content/uploads/2013/07/21.-MP-IK... · diterapkan adalah sistim penjaminan mutu. ... Laboratorium

8

VII. Instruksi Kerja Penggunaan Laboratorium (00601

07019) 1. Dosen, mahasiswa atau peneliti dari luar jurusan yang

akan menggunakan alat/fasilitas laboratorium harus

mengajukan permohonan peminjaman kepada Ketua Jurusan dengan mengisi formulir seperti pada 00601

080013 Ketua jurusan setelah menerima, mempelajari, mempertimbangkan permohonan

penggunaan alat/fasilitas laboratorium dapat menyetujui atau menolak dengan alasan yang dapat

dipertanggung-jawabkan.

2. Ketua jurusan meneruskan permohonan penggunaan alat/fasilitas laboratorium dengan mendisposisi kepada

Kepala laboratorium untuk mempersiapkan fasilitas apabila permohonannya disetujui atau menyampaikan

jawaban kepada pengguna apabila permohonan

ditolak.

3. Kepala Laboratorium atau laboran/teknisi yang telah

ditunjuk untuk melakukan penyerahan alat/fasilitas kepada pengguna dengan menanda-tangani surat

serah terima alat/fasilitas (00601 08039). Dalam surat serah terima alat/fasilitas sekurang-kurangnya

berisi nama, kondisi alat/fasilitas, lama penggunaan

dan untuk kegiatan apa serta yang melakukan serah terima alat/fasilitas.

4. Pengguna bertanggung jawab atas alat/fasilitas laboratorium yang digunakan. Apabila terjadi

kerusakan atau kehilangan alat/fasilitas laboratorium

selama digunakan harus diperbaiki atau diganti.

5. Pengguna harus segera mengembalikan alat/fasilitas

yang digunakan sesuai dengan lama waktu yang diajukan dalam surat permohonan dan menyerahkan

kepada kepala laboratorium atau laboran/teknisi yang

ditunjuk.

6. Kepala Laboratorium atau laboran/teknisi yang

ditunjuk menerima dan memeriksa kondisi dan kelengkapan alat/fasilitas yang dikembalikan oleh

Page 11: MANUAL PROSEDUR DAN INSTRUKSI KERJA PENGGUNAAN LABORATORIUMsipil.ub.ac.id/sarjana/wp-content/uploads/2013/07/21.-MP-IK... · diterapkan adalah sistim penjaminan mutu. ... Laboratorium

9

pengguna. Setelah dinyatakan baik dan lengkap maka

diadakan serah terima alat/fasilitas dengan menanda-tangani surat serah terima. Apabila terjadi kerusakan

atau kekurangan peminjam harus menanda tangani

surat kesanggupan untuk memperbaiki atau mengganti alat/fasilitas yang rusak/kurang.

7. Kepala Laboratorium atau laboran/teknisi yang ditunjuk menyimpan alat/fasilitas laboratorium yang

telah diterimanya sesuai dengan tempatnya.

8. Pengguna membayar biaya kepada Kepala

Laboratorium atau laboran/teknisi yang ditunjuk

sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Instruksi Kerja Penggunaan Alat Digital Strain Meter –

Laboratorium Struktur dan Bahan Konstruksi (00601 07020)

Nama Alat : DIGITAL STRAIN METER Seri Alat : TC31K

Fungsi Alat : Digital Strain Meter merupakan alat pembaca regangan baik pada baja maupun pada beton

1. Pada tahap Persiapan : Pastikan Kabel yang yang akan

digunakan untuk menghubungkan strain gauge dengan

strain meter dalam kondisi bagus dan tidak terputus

(dengan menggunakan AVO meter).

2. Hubungkan 2 kabel yang ada pada kaki strain gauge ke

strain meter dengan konfigurasi quarter bridge tanpa

dummy (cara pemasangan lihat gambar)

3. Strain meter hanya bisa membaca regangan pada satu

titik, jika ada beberapa bagian yang akan diamati maka

perlu peralatan pendukung (Switching Box CSW -5A) yang

bisa membaca 5 titik sekaligus dalam waktu yang

bersamaan.

Page 12: MANUAL PROSEDUR DAN INSTRUKSI KERJA PENGGUNAAN LABORATORIUMsipil.ub.ac.id/sarjana/wp-content/uploads/2013/07/21.-MP-IK... · diterapkan adalah sistim penjaminan mutu. ... Laboratorium

10

4. Setting diarahkan pada mode “Multi Channel” dengan cara

tekan tombol F2 ----Shift---ENT (untuk kembali ke mode

normal juga menggunakan langkah ini).

5. Karena ada berbagai macam strain gauge, maka resistensi

alat harus dirubah sesuai dengan resistensi yang dibawa

oleh strain gauge (tekan tombol sensor lalu pilih type

strain gauge yang dimaksud, tekan ENT).

6. Jika semua dipastikan sudah OK , hidupkan strain meter

dengan menekan ON, jika strain gauge berfungsi baik

maka pada display akan muncul angka yang merupakan

regangan awal dari strain gauge itu sendiri, catat angka

awal itu sebagai starting point karena strain meter tidak

bisa diset ke angka 0, jika strain gauge tidak berfungsi

dengan baik akan muncul tanda (******).

7. Jika menggunakan multi channel CSW 5-A, maka letak

titik yang dibaca display ditunjukkan dengan lampu

berwarna merah pada sisi kiri CSW- 5 A, kelima titik dapat

dibaca dengan cara memindah channel pada peralatan

tersebut.

8. Setiap perubahan beban maka, regangan pada strain

gauge akan berubah juga, catat hasil yang didapat dan

nantinya dikurangi dengan angka starting point, itulah

data regangan yang didapat dari percobaan tersebut.

Instruksi Kerja Penggunaan Alat Universal Testing

Machine – Laboratorium Struktur dan Bahan Konstruksi (00601 07021)

Nama Alat : UNIVERSAL TESTING MACHINE

Seri Alat : WE 1000 A Fungsi alat : Untuk membaca kuat tekan, kuat tarik dan

kuat lentur

Page 13: MANUAL PROSEDUR DAN INSTRUKSI KERJA PENGGUNAAN LABORATORIUMsipil.ub.ac.id/sarjana/wp-content/uploads/2013/07/21.-MP-IK... · diterapkan adalah sistim penjaminan mutu. ... Laboratorium

11

1. Hidupkan mesin (Tekan ON pada motor dan oli pump).

2. Pastikan grip penjepit sudah sesuai dengan ukuran

benda uji yang akan diukur. 3. UTM mempunyai tiga macam kapasitas bacaan,

pastikan bahwa kekuatan benda uji (spesimen) tidak akan melebihi dari kemampuan peralatan.

Cara mengubah kapasitas alat : Untuk menambah kapasitas : Ubah nilai buffer ke arah

kapasitas yang dimaksud (terletak disisi samping kiri)

dan menambah sistem beban di bagian belakang alat. 4. Taruh benda uji di bagian penjepit sesuai dengan

ukuran yang telah ditetapkan dan jepat dua sisi atas dan bawah dengan menggunakan tombol penjepit

yang terletak di sisi kanan alat.

5. Apabila sampel telah terjepit dengan sempurna, maka atur posisi jarum manometer ke arah posisi awal (0 ),

satu jarum sebagai penunjuk proses penambahan beban sampai maksimum jarum satunya sebagai

indikator kemampuan maksimal sampel (bila benda uji sudah putus, jarum pertama akan kembali ke posisi

awal, tetapi jarum kedua tetap pada posisi tekanan

terakhir). 6. Pasang kertas kertas perekam data pada tabung

rekam. 7. Buka jarum pen untuk perekam data.

8. Buka pelan pelan inlet valve dengan memutar searah

jarum jam. 9. Ketika spesimen sudah terputus tutup kembali inlet

valve. 10. Ambil kertas perekam.

11. Ambil spesimen yang telah selesai diuji.

12. Matikan mesin.

Instruksi Kerja Penggunaan Alat LVDT – Laboratorium Struktur dan Bahan Konstruksi (00601 07022)

Nama Alat : LVDT

Page 14: MANUAL PROSEDUR DAN INSTRUKSI KERJA PENGGUNAAN LABORATORIUMsipil.ub.ac.id/sarjana/wp-content/uploads/2013/07/21.-MP-IK... · diterapkan adalah sistim penjaminan mutu. ... Laboratorium

12

Seri Alat : W 50 TS HBM

Alat Penunjang : MVD Amplifier 2555 Fungsi alat : Untuk mengukur defleksi

1. Sambungkan LVDT ke MVD Amplifier 2555, LVDT berfungsi sebagai alat yang berhubungan langsung

dengan benda uji dan amplifier berfungsi sebagai indikator.

2. Nyalakan MVD amplifier dan reset pembacaan ke arah angka ( 0 ).

3. Letakkan LVDT di tempat/ bagian yang akan diamati.

4. Ketika LVDT menerima rangsangan dari luar, maka besaran rangsangan itu akan direkam di MVD

amplifier dan muncul di indikator amplifier.

Instruksi Kerja Penggunaan Alat Strain Gauge Mechanic – Laboratorium Struktur dan Bahan

Konstruksi (00601 07023)

Nama Alat : Strain Gauge Mechanic Fungsi alat : Mengukur regangan

1. Bersihkan benda uji yang akan diamati.

2. Pasang dua manik manik sesuai dengan jarak yang telah ditetapkan dengan skala alat.

3. Ketika benda uji menerima rangsangan dari luar,

maka dua manik manik itu akan berubah posisi dan perubahan posisi itu diukur dengan Strain Gauge Mechanic.

Instruksi Kerja Penggunaan Alat Crack Detector – Laboratorium Struktur dan Bahan Konstruksi (00601

07024)

Nama Alat : Crack Detector Fungsi alat : Mengamati lebar retak beton

Page 15: MANUAL PROSEDUR DAN INSTRUKSI KERJA PENGGUNAAN LABORATORIUMsipil.ub.ac.id/sarjana/wp-content/uploads/2013/07/21.-MP-IK... · diterapkan adalah sistim penjaminan mutu. ... Laboratorium

13

1. Merupakan alat pembaca lebar retak pada beton.

2. Nyalakan lampu pada crack detector, untuk membantu pengamatan retak retak rambut pada

beton. 3. Ketika ditemukan retak retak rambut, letakkan crack

detector tepat pada bagian yang mengalami retak dan amati skala yang ada didalamnya.

4. Crack detector mempunyai skala terkecil 0,1 mm.

Instruksi Kerja Penggunaan Alat Proving Ring –

Laboratorium Struktur dan Bahan Konstruksi (00601 07025)

Nama Alat : Proving Ring

Alat Penunjang : Hidraulik Jack Fungsi alat : Untuk mengamati beban

1. Proving ring mempunyai ukuran kapasitas tertentu dan mempunyai angka kalibrasi.

2. Angka pada manometer tidak menunjukkan beban

yang dimaksud akan tetapi merupakan angka indikator yang harus dikonversikan dengan kalibrasi.

3. Ketika manometer menerima beban, maka jarum pada dial gauge akan bergerak menuju angka tertentu.

4. Catat angka angka tersebut.

5. Jika benda uji sudah mengalami beban maksimum, maka jarum pada dial gauge akan berhenti dan tidak

bergerak lagi bahkan cenderung turun.

Page 16: MANUAL PROSEDUR DAN INSTRUKSI KERJA PENGGUNAAN LABORATORIUMsipil.ub.ac.id/sarjana/wp-content/uploads/2013/07/21.-MP-IK... · diterapkan adalah sistim penjaminan mutu. ... Laboratorium

14

Instruksi Kerja Penggunaan Alat Load Meter –

Laboratorium Struktur dan Bahan Konstruksi (00601 07026)

Nama Alat : Load Meter Seri Alat : TC31L

Alat Penunjang : Load Cell Fungsi Alat : Pembaca beban

1. Load Cell dan Load Meter merupakan satu kesatuan

alat dimana load cell sebagai media penerima beban dan load meter sebagai indikator dari beban yang

diterima oleh load cell. 2. Load meter bisa membaca beban lebih dari 1 titik

beban secara bersamaan.

3. Hubungkan kabel pada load cell ke channel yang tersedia pada load meter.

4. Atur setting load meter sesuai dengan spesifikasi load cell.

5. Spesifikasi yang diminta adalah kapasitas load cell, dan rate output dari load cell, hal ini dikarenakan

masing masing load cell mempunyai karakteristik yang

berbeda. 6. Sebelum pembacaan beban dimulai pencatatan angka

kalibrasi load cell. 7. Letakkan load cell pada lokasi titik pembebanan dan

berikan beban secara teratur.

8. Beban tersebut dapat terbaca pada load meter dan nantinya angka yang didapat dikonversi dengan angka

kalibrasi yang tercantum di masing masing load cell.

Instruksi Kerja Pemeriksaan Gradasi Agregat Halus

dan Kasar – Laboratorium Struktur dan Bahan Konstruksi (00601 07027)

I.TUJUAN

Tujuan pengujian adalah untuk menentukan pembagian butir (gradasi) agregat halus.

Page 17: MANUAL PROSEDUR DAN INSTRUKSI KERJA PENGGUNAAN LABORATORIUMsipil.ub.ac.id/sarjana/wp-content/uploads/2013/07/21.-MP-IK... · diterapkan adalah sistim penjaminan mutu. ... Laboratorium

15

II.PENGERTIAN Beton dapat terdiri dari partikel agregat yang ukurannya

berkisar pada daerah ukuran sampai suatu ukuran

maksimum, yang biasanya berada diantara ukuran 10 mm sampai 50 mm. Ukuran 20 mm merupakan ukuran tipikal.

Gradasi → merupakan distribusi ukuran partikel

Kasar Batas bawah pada ukuran 4.75 mm atau ukuran

saringan no.4 (ASTM)

Agregat

(ASTM C-33)

Halus

Batas bawah ukuran pasir = 0.0075 mm (no.200)

Batas atas ukuran pasir = 4.75 mm (no.4)

III.BAHAN Agregat halus adalah agregat dengan besar butiran kurang

dari 5 mm. Agregat halus dapat berupa pasir alam sebagai

hasil disintegrasi alami dari batuan-batuan atau berupa pasir buatan yang dihasilkan dari mesin-mesin pemecah batu.

IV.PERALATAN a. Timbangan dan neraca dengan ketelitian 0,2% berat

benda uji. b. Satu set saringan : 9,52 mm (3/8”) ; 4,75 mm ( no. 4) ;

2,36 mm (no. 8) ; 1,18 mm (no. 16) ; 0,6 mm (no.30) ;

0,3 mm (no.50) ; 0,15 mm (no.100) ; 0,075 mm (no.200)

c. Oven yang dilengkapi dengan pengatur suhu dengan

kapasitas (100±5)oC.

d. Alat pemisah contoh. e. Mesin pengguncang saringan.

f. Talam-talam dan kuas.

Page 18: MANUAL PROSEDUR DAN INSTRUKSI KERJA PENGGUNAAN LABORATORIUMsipil.ub.ac.id/sarjana/wp-content/uploads/2013/07/21.-MP-IK... · diterapkan adalah sistim penjaminan mutu. ... Laboratorium

16

V.BENDA UJI

Jumlah minimum agregat yang diuji adalah : a. Agregat halus terdiri dari :

1) Ukuran maksimum 4,76 mm, berat minimum 500

gram 2) Ukuran maksimum 2,38 mm, berat minimum 100

gram b. Agregat kasar terdiri dari :

1) Ukuran maksimum 3,5”, berat minimum 35,0 kg 2) Ukuran maksimum 3”, berat minimum 30,0 kg

3) Ukuran maksimum 2,5”, berat minimum 25,0 kg

4) Ukuran maksimum 2”, berat minimum 20,0 kg 5) Ukuran maksimum 1,5”, berat minimum 15,0 kg

6) Ukuran maksimum 1”, berat minimum 10,0 kg 7) Ukuran maksimum 3/4”, berat minimum 5,0 kg

8) Ukuran maksimum 1/2”, berat minimum 2,5 kg

9) Ukuran maksimum 3/8”, berat minimum 1,0 kg

Bila agregat berupa campuran dari agregat halus dan agregat kasar, agregat tersebut dipisahkan menjadi 2 bagian dengan

saringan no.4, kemudian agregat halus dan agregat kasar disediakan sebanyak jumlah seperti tercantum di atas.

VI.PELAKSANAAN a. Bahan ditimbang seberat 1250 gr, kemudian

dimasukkan ke dalam oven dengan suhu 110oC sampai berat tetap.

b. Saring benda uji lewat susunan saringan dengan ukuran

saringan paling besar ditempatkan paling atas. Saringan diguncang dengan tangan atau mesin pengguncang

selama 15 menit.

Instruksi Kerja Pemeriksaan Kadar Air Agregat –

Laboratorium Struktur dan Bahan Konstruksi (00601 07028)

I. TUJUAN

Tujuan pengujian adalah untuk memperoleh angka prosentase kadar air yang dikandung agregat

Page 19: MANUAL PROSEDUR DAN INSTRUKSI KERJA PENGGUNAAN LABORATORIUMsipil.ub.ac.id/sarjana/wp-content/uploads/2013/07/21.-MP-IK... · diterapkan adalah sistim penjaminan mutu. ... Laboratorium

17

II. PENGERTIAN Kandungan Air

Ada 2 bentuk kandungan air pada agregat, yaitu:

- Kandungan Air Serapan, yaitu kandungan air yang diserap oleh rongga-rongga didalam partikel agregat

dan biasanya tidak terlihat. - Kandungan Air Permukaan, yaitu kandungan air yang

menempel pada permukaan agregat.

Besarnya kandungan air pada agregat yang akan digunakan

perlu diketahui untuk mengontrol besarnya jumlah air didalam suatu campuran beton.

Kondisi Agregat Berdasarkan Kandungan Airnya Dibagi Atas:

- Kering Oven, yaitu kondisi agregat yang dapat

menyerap air dalam campuran beton secara maksimal (dengan kapasitas penuh)

- Kering Udara, yaitu kondisi agregat yang kering permukaan namun mengandung sedikit air di rongga-

rongganya. Agregat jenis ini juga dapat menyerap air didalam campuran walaupun tidak dengan kapasitas

penuh.

- Jenuh dengan permukaan kering ( SSD – Saturated Surface Dry ), yaitu kondisi agregat yang

permukaannya kering, namun semua rongga-rongganya terisi air. Didalam campuran beton,

agregat dengan kondisi ini tidak akan menyerap

ataupun menyumbangkan air kedalam campuran. - Basah, yaitu kondisi agregat dengan kandungan air

yang berlebihan pada permukaannya. Agregat dengan kondisi ini akan menyumbangkan air kedalam

campuran, sehingga tidak diperhitungkan akan

merubah nilai rasio air-semen didalam campuran. Kadar air agregat adalah besar perbandingan / rasio

antara berat air yang dikandung agregat dengan berat agregat dalam keadaan kering, dinyatakan dalam persen.

Page 20: MANUAL PROSEDUR DAN INSTRUKSI KERJA PENGGUNAAN LABORATORIUMsipil.ub.ac.id/sarjana/wp-content/uploads/2013/07/21.-MP-IK... · diterapkan adalah sistim penjaminan mutu. ... Laboratorium

18

III. BAHAN

Agregat yang diuji hendaknya mempunyai dimensi antara

6,3 mm sampai 152,4 mm.

IV. PERALATAN a.Timbangan dengan ketelitian 0,1% berat contoh.

b. Oven yang dilengkapi dengan pengatur suhu dengan

kapasitas (100±5)oC.

c.Talam logam anti karat.

V. PELAKSANAAN

1. Timbang dan catat berat talam (W1). 2. Masukkan benda uji ke dalam talam dan kemudian

ditimbang dengan berat minimum agregat sesuai

dengan ukuran butir maksimum seperti pada tabel dibawah :

Ukuran butir maksimum Berat (W)

agregat minimum (kg) Mm inci

6,3 ¼ 0,5

9,5 3/8 1,5

12,7 ½ 2,0

19,1 ¾ 3,0

25,4 1 4,0

38,1 1 ½ 6,0

50,8 2 8,0

63,5 2 ½ 10,0

76,2 3 13,0

88,9 3 ½ 16,0

101,6 4 25

152,4 6 50

3. Berat bahan + talam = W2

Page 21: MANUAL PROSEDUR DAN INSTRUKSI KERJA PENGGUNAAN LABORATORIUMsipil.ub.ac.id/sarjana/wp-content/uploads/2013/07/21.-MP-IK... · diterapkan adalah sistim penjaminan mutu. ... Laboratorium

19

4. Hitung berat benda uji W3 = W2 – W1.

5. Keringkan benda uji (bahan+talam) ke dalam oven

dengan suhu (100±5)oC.

6. Setelah kering timbang benda uji (bahan+talam) =

W4.

7. Hitung berat benda uji kering W5 = W4 – W1. 8. Hitung kadar air agregat :

Kadar air agregat = ( )

% 1005

53 ×−

W

WW

Laporan kadar air dalam persen dua angka di belakang

koma.

Instruksi Kerja Pemeriksaan Berat Jenis dan

Penyerapan Air Pada Agregat Halus – Laboratorium

Struktur dan Bahan Konstruksi (00601 07029)

I. TUJUAN Tujuan pengujian adalah untuk :

a. Mendapatkan harga berat jenis curah, berat jenis jenuh

kering permukaan (ssd) dan berat jenis semu b. Mendapatkan harga penyerapan air pada agregat halus.

II. PENGERTIAN

a. Berat Jenis Curah Adalah perbandingan antara berat agregat kering dan

berat air suling yang isinya sama dengan isi agregat

dalam keadaan jenuh pada suhu 25oC. b. Berat Jenis Jenuh Kering Permukaan

Adalah perbandingan antara berat agregat kering permukaan jenuh dan berat air suling yang isinya sama

dengan isi agregat dalam keadaan jenuh pada suhu

25oC. c. Berat Jenis Semu

Adalah perbandingan antara berat agregat kering dan berat air suling yang isinya sama dengan isi agregat

dalam keadaan kering pada suhu 25OC.

d. Penyerapan / absorpsi

Page 22: MANUAL PROSEDUR DAN INSTRUKSI KERJA PENGGUNAAN LABORATORIUMsipil.ub.ac.id/sarjana/wp-content/uploads/2013/07/21.-MP-IK... · diterapkan adalah sistim penjaminan mutu. ... Laboratorium

20

Adalah perbandingan berat air yang dapat diserap pori

terhadap berat agregat kering, dinyatakan dalam persen.

III. BAHAN

a. Pasir alam/buatan dari sungai/gunung seberat 1250 gr. b. Pasir lolos oleh saringan no. 4 (4,75 mm).

IV. PERALATAN

a. Timbangan kapasitas ≥ 1 kg dengan ketelitian 0,1 gr.

b. Piknometer kapasitas 500 ml.

c. Kerucut terpancung diameter atas (40±3) mm, diameter

bawah (90±3) mm dan tinggi (75±3) mm dibuat dari

logam tebal ≥ 0,8 mm.

d. Batang penumbuk dengan bidang penumbuk rata, berat

(340 ± 15) gr dan diameter (25±3) mm.

e. Saringan no. 4 (4,75 mm).

f. Oven pengatur suhu kapasitas (110±5)oC.

g. Desikator.

V. PELAKSANAAN

a. Keringkan benda uji dalam oven pada suhu (110±5)oC

sampai berat tetap. Dinginkan pada suhu ruang lalu

rendam dalam air selama (24±4) jam.

b. Buang air perendam, lalu tebarkan agregat di atas talam, keringkan di udara panas dengan cara membalik-balikkan

benda uji. Lakukan pengeringan sampai ercapai keadaan

kering permukaan jenuh (ssd). c. Periksa kondisi ssd dengan mengisi benda uji ke dalam

kerucut terpancung, padatkan dengan batang penumbuk sebanyak 25 kali lalu angkat kerucut. Keadaan ssd

tercapai bila benda uji runtuh tetapi masih dalam keadaan

tercetak. d. Setelah kondisi ssd tercapai, masukkan 500 gr benda uji

ke dalam piknometer, masukkan air suling sampai 90 % isi piknometer. Putar sambil diguncang sampai tidak

terlihat gelembung udara di dalamnya.

Page 23: MANUAL PROSEDUR DAN INSTRUKSI KERJA PENGGUNAAN LABORATORIUMsipil.ub.ac.id/sarjana/wp-content/uploads/2013/07/21.-MP-IK... · diterapkan adalah sistim penjaminan mutu. ... Laboratorium

21

e. Rendam piknometer dalam air dan ukur suhu air untuk

penyesuaian hitungan pada suhu standar 25oC. f. Tambahkan air sampai mencapai tanda batas.

g. Timbang piknometer berisi air dan benda uji sampai

dengan ketelitian 0,1 gr (Bt). h. Keluarkan benda uji, keringkan dalam oven dengan suhu

(110±5)oC sampai berat tetap, lalu dinginkan benda uji

dalam desikator. Setelah dingin, lalu ditimbang (Bk). i. Tentukan berat piknometer berisi air penuh dan ukur suhu

air guna penyesuaian dengan suhu standar 25oC (B).

VI. PERHITUNGAN

Bk = berat benda uji kering oven (gr).

B = berat piknometer berisi air (gr).

Bt = berat piknometer berisi benda uji dan air (gr).

500 = berat benda uji dalam keadaaan ssd (gr).

Bk (gr) B (gr) Bt (gr)

Benda uji A 496,5 12,0 343,0

Benda uji B 496,3 12,0 343,0

a. Berat jenis curah = ( )t

k

BB

B

−+ 500

b. Berat jenis jenuh kering permukaan =

( )tBB −+ 500

500

c. Berat jenis semu = ( )tk

k

BBB

B

−+

d. Penyerapan air = %100500

×−

k

k

B

B

Page 24: MANUAL PROSEDUR DAN INSTRUKSI KERJA PENGGUNAAN LABORATORIUMsipil.ub.ac.id/sarjana/wp-content/uploads/2013/07/21.-MP-IK... · diterapkan adalah sistim penjaminan mutu. ... Laboratorium

22

Catatan : perlu ada bab tersendiri ttg cara pengujian slump, pembuatan dan perawatan benda uji.

Instruksi Kerja Pengujian Kuat Tekan Beton – Laboratorium Struktur dan Bahan Konstruksi (00601

07030)

I. TUJUAN Tujuan pengujian adalah untuk mendapatkan harga

kekuatan tekan beton pada benda uji.

II. PENGERTIAN

Kekuatan tekan beton dipengaruhi oleh beberapa faktor : � Faktor air semen

� Susunan dan gradasi agregat

III. PERALATAN

Peralatan yang diperlukan adalah : a. Cetakan, baik silinder maupun kubus.

b. Tongkat pemadat, diameter 16 mm, panjang 600 mm, ujung dibulatkanm dibuat dari baja bersih dan bebas

dari karat.

c. Timbangan dengan ketelitian 0,3% dari berat contoh. d. Mesin pengaduk atau bak pengaduk.

e. Mesin tekan. f. Satu set alat pelapis (capping).

g. Satu set alat pemeriksanaan slump

h. Peralatan tambahan : ember, sekop, cetok, talam. i. Satu set alat pemeriksaan berat isi beton.

VII. PELAKSANAAN

1. Pembuatan dan Pematangan benda uji

a. Isi cetakan dengan adukan beton dalam 3 lapis,

tiap-tiap lapis dipadatkan dengan 25× tusukan

secara merata, dengan ketentuan :

(1) Pada saat melakukan pemadatan lapisan pertama, tongkat pemadat tidak boleh

mengenai dasar cetakan.

Page 25: MANUAL PROSEDUR DAN INSTRUKSI KERJA PENGGUNAAN LABORATORIUMsipil.ub.ac.id/sarjana/wp-content/uploads/2013/07/21.-MP-IK... · diterapkan adalah sistim penjaminan mutu. ... Laboratorium

23

(2) Pada lapisan kedua serta ketiga tongkat

pemadat boleh masuk kira-kira 25,4 mm ke dalam lapisanh di bawahnya.

b. Setelah selesai melakukan pemadatan, ketuk sisi

cetakan perlahan sampai rongga bekas tusukan tertutup. Ratakan permukaan beton dan tutuplah

segera dengan bahan yang kedap air serta tahan karat. Kemudian biarkan beton dalam cetakan

selama 24 jam dan letakkan pada tempat yang bebas dari getaran.

c. Setelah 24 jam, bukalah cetakan dan keluarkan

benda uji. Rendamlah benda uji dalam bak perendam berisi air pada temperatur 25oC untuk

pematangan (curing). Pematangan (curing) disesuaikan dengan persyaratan untuk

pengendalian mutu beton pada pelaksanaan

pembetonan.

2. Persiapan pengujian a. Ambil benda uji yang akan dites dari bak

perendam/pematangan (curing), kemudian bersihkan dari kotoran yang menempel dengan

kain lembab.

b. Tentukan berat dan ukuran benda uji. c. Lapislah (capping) permukaan atas dan bawah

benda uji dengan mortar belerang dengan cara sebagai berikut :

1) Lelehkan mortar belerang di dalam pot

peleleh (melting pot) yang dinding dalamnya telah dilapisi dengan gemuk.

2) Kemudian letakkan benda uji tegak lurus pada cetakan pelapis sampai mortar belerang cair

menjadi keras.

3) Dengan cara yang sama lakukan pelapisan pada permukaan lainnya.

3. Cara Pengujian

a. Letakkan benda uji pada mesin tekan secara sentris.

Page 26: MANUAL PROSEDUR DAN INSTRUKSI KERJA PENGGUNAAN LABORATORIUMsipil.ub.ac.id/sarjana/wp-content/uploads/2013/07/21.-MP-IK... · diterapkan adalah sistim penjaminan mutu. ... Laboratorium

24

b. Jalankan mesin tekan dengan penambahan beban

yang konstan berkisar antara 2 sampai 4 kg/cm2 per detik.

c. Lakukan pembebanan sampai benda uji menjadi

hancur dan catatlah beban maksimum yang terjadi selama pemeriksaan benda uji.

d. Gambar bentuk pecah dan catatlah keadaan benda uji.

4. Perhitungan

Kuat tekan beton =

2cm

kg

A

P

Dimana :

P = beban maksimum (kg)

A = luas penampang benda uji (cm2)

5. Laporan Laporan harus meliputi hal-hal seperti berikut :

a. Perbandingan campuran b. Berat (kg)

c. Diameter dan tinggi (cm)

d. Luas penampang (cm2) e. Berat isi (kg/cm3)

f. Beban maksimum (kg) g. Kuat tekan (kg/cm2)

h. Cacat

i. Umur (hari).

CATATAN :

a. Untuk benda uji berbentuk kubus dimensi 20×20×20

cm, cetakan diisi dengan adukan beton dalam 2 lapis,

tiap-tiap lapis dipadatkan denga 29 kali tusukan.

Tongkat pemadat yang digunakan berdiameter 16 mm, panjang 600 mm.

b. Untuk benda uji berbentuk kubus 15×15×15 cm,

cetakan diisi dengan adukan beton dalam 2 lapis, tiap-tiap lapis dipadatkan dengan 32 kali tusukan. Tongkat

Page 27: MANUAL PROSEDUR DAN INSTRUKSI KERJA PENGGUNAAN LABORATORIUMsipil.ub.ac.id/sarjana/wp-content/uploads/2013/07/21.-MP-IK... · diterapkan adalah sistim penjaminan mutu. ... Laboratorium

25

pemadat yang digunakan berdiameter 10 mm,

panjang 300 mm. c. Benda uji berbentuk kubus tidak perlu dilapisi.

d. Bila tidak ada ketentuan lain konversi kuat tekan

beton dari bentuk kubus ke bentuk silinder, maka gunakan angka perbandingan kuat tekan sebagai

berikut:

Kubus

15×15×15 cm :

Kubus

20×20×20 cm :

Silinder 15 cm ×

30 cm

1,0 : 0,95 : 0,83

e. Pemeriksaan kekuatan beton biasanya dilakukan pada

umur 3 hari, 7 hari, dan 28 hari. Perbandingan kekuatan tekan beton pada berbagai

umur :

Umur beton (hari) 3 7 14 21 28 90 365

Semen portland biasa

0,4 0,65 0,88 0,95 1,00 1,20 1,35

Semen portland dengan kekuatan awal yang tinggi

0,55 0,75 0,90 0,95 1,00 1,15 1,20

f. Hasil pemeriksaaan diambil rata-rata dari minimum 2

buah benda uji.

g. Apabila pengadukan dilakukan dengan tangan (hanya untuk perencanaan campuran beton), isi bak

pengaduk maksimum 7 dm3 dan pengadukan tidak boleh dilakukan untuk campuran beton slump.

Instruksi Kerja Penggunaan Bor Tangan (Hand Boring) dan Pengambilan Contoh Tanah (Soil Sampling) –

Laboratorium Mekanika Tanah dan Geologi (00601 07031)

1. Maksud Untuk mendapatkan gambaran lapisan tanah berdasarkan

jenis dan warna tanah melalui pengamatan visual.

Page 28: MANUAL PROSEDUR DAN INSTRUKSI KERJA PENGGUNAAN LABORATORIUMsipil.ub.ac.id/sarjana/wp-content/uploads/2013/07/21.-MP-IK... · diterapkan adalah sistim penjaminan mutu. ... Laboratorium

26

Pengambilan contoh tanah untuk penyelidikan yang lebih

teliti mengenai sifat-sifat lapisan tanah ini tidak mengalami perubahan yang berarti dalam struktur, kadar

air maupun susunan kimianya.

2. Peralatan

a. Alat-alat bor yang terdiri dari : - mata bor (Auger)

- stang bor atau pipa bor (Rods) - pengunci tabung sample (Stick aparat)

- alat pemutar (Handle)

- kunci pipa - kop pemukul

b. Tabung sample berupa tabung silinder yang panjangnya 30, 40 dan 50 cm.

Ujung dari silinder berulir sedang yang lainnya meruncing.

c. Alat pemukul digunakan berupa palu besi untuk menekan tabung agar masuk dalam tanah.

3. Cara melakukan

a. Pasang mata bor pada stang bor dan handle bor pada bagian atas. Kemudian pasang pula batang pemutar pada

handle bor.

b. Lakukan pemboran, harus diperhatikan agar pipa bor tetap tegak lurus, lalu diputar sambil ditekan hingga

masuk ke dalam tanah. Putarlah selalu searah jarum tanah.

c. Setelah mencapai kedalaman 20 cm, bor dicabut dan

tanahnya dikeluarkan lalu diteliti warna dan jenis tanahnya.

d. Untuk pengambilan sample, mata bor diganti dengan tabung sample dan dikunci dengan stick aparat,

sedangkan handle pemutar diganti dengan kop pemukul.

e. Kop pemukul dipukul dengan palu besi, waktu memukul pipa bor dipegang dengan kunci pipa.

f. Setelah tabung penuh, pipa bor diputar 2 kali putaran, searah jarum jam agar tabung tidak terlepas, sampai

contoh tanah putus dan sample dapat diangkat. Tabung sample secepatnya diberi parafin pada kedua ujungnya,

Page 29: MANUAL PROSEDUR DAN INSTRUKSI KERJA PENGGUNAAN LABORATORIUMsipil.ub.ac.id/sarjana/wp-content/uploads/2013/07/21.-MP-IK... · diterapkan adalah sistim penjaminan mutu. ... Laboratorium

27

maksud pemberian parafin ini agar contoh tanah tidak

terpengaruh dengan luas, baik struktur maupun kadar airnya.

4. Data Pengamatan

Kedalaman Warna Jenis

0,00 - 0,20 hitam top soil

0,20 - 0,40 hitam kecoklat-coklatan lempung organik

0,40 - 0,60 coklat lempung

0.60 - 0,80 coklat lempung

0,80 - 1,00 coklat pengambilan lempung

1,00 - 1,20 coklat sample lempung

Kedalaman Warna Jenis

1,20 - 1,40 coklat tua lempung

1,40 - 1,60 coklat tua pengambilan sample lempung

1,60 - 1,80 coklat tua pengambilan sample lempung

1,80 - 2,00 coklat kehitam-hitaman lempung

2,00 - 2,20 coklat pengambilan sample lempung

5. Catatan • Dalam beberapa hal sering digunakan tripot (kaki tiga)

dengan katrol dan tali yang dipakai untuk mencabut

kembali stang-stang augernya dari lubang bor. • Bor tangan hanya dapat dilakukan dalam bahan-

bahan yang cukup lunak terutama dalam lempung

(soft clay). • Adalah tidak mungkin untuk melakukan pemboran

tangan dalam batuan lunak (soft rock) atau dalam

kerikil padat (dense gravel). Casing tidak bisa dipakai

dalam pemboran tangan, tapi dapat juga kalau

Page 30: MANUAL PROSEDUR DAN INSTRUKSI KERJA PENGGUNAAN LABORATORIUMsipil.ub.ac.id/sarjana/wp-content/uploads/2013/07/21.-MP-IK... · diterapkan adalah sistim penjaminan mutu. ... Laboratorium

28

dipandang perlu. Misalnya untuk pemboran dalam

bahan-bahan yang amat lunak atau bahan – bahan yang lepas, yang akan mengalami keruntuhan bila kita

tidak menggunakan casing, juga apabila muka air

tanah (water level) di tempat tersebut amat tinggi.

Instruksi Kerja Pemeriksaan Kadar Air Tanah –

Laboratorium Mekanika Tanah dan Geologi (00601 07032)

1. Referensi

( ASTM D 2216-90) (AASHTO T 265)

2. Maksud

Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk mengetahui kadar

air tanah, dimana kadar air adalah perbandingan antara berat air yang terkandung dalam tanah dengan berat berat tanah

tersebut dalam persen

3. Peralatan

a. Oven yang dilengkapi dengan pengatur suhu untuk

memanasi sampai (100 ± 5)0 C.

b. Cawan kedap udara dan tidak berkarat, dengan ukuran

cukup. Cawan dapat dibuat dari gelas atau logam, misalnya aluminium.

c. i. Neraca dengan ketelitian 0,01 gram ii. Neraca dengan ketelitian 0,1 gram

iii. Neraca dengan ketelitian 1,000 gram iv. Desikator.

4. Benda uji

Jumlah benda uji yang dibutuhkan untuk pemeriksaan kadar

air tergantung pada ukuran butir maksimum dari contoh yang diperiksa, dengan ketelitian seperti daftar No. 1

Page 31: MANUAL PROSEDUR DAN INSTRUKSI KERJA PENGGUNAAN LABORATORIUMsipil.ub.ac.id/sarjana/wp-content/uploads/2013/07/21.-MP-IK... · diterapkan adalah sistim penjaminan mutu. ... Laboratorium

29

Tabel 1. Daftar No. 1

Ukuran butir maksimum

Jumlah benda uji maksimum Ketelitian

3/4” Lewat saringan No. 10 Lewat saringan No. 40

1000 gram 100 gram 10 gram

1 gram 0,1 gram

0,01 gram

5. Cara melakukan

1) Benda uji yang mewakili tanah yang diperiksa ditempatkan dalam cawan yang bersih, kering dan

diketahui beratnya.

2) Cawan yang isinya kemudian ditimbang dan beratnya

dicatat.

3) Tutup cawan kemudian dibuka, cawan ditempatkan

dioven atau pengering lainnya paling sedikit 6 jam (untuk oven) atau sampai berat konstan.

4) Cawan ditutup kemudian didinginkan dalam desikator.

5) Setelah dingin ditimbang dan beratnya dicatat.

6. Perhitungan Kadar air yang dapat dihitung sebagai berikut;

Berat cawan + tanah basah .......................w1 gram Berat cawan + tanah kering ..................... w2 gram

Berat cawan kosong ..............................w3 gram Berat air ...................................…..( w1 - w2 ) gram

Berat bahan kering .......................... ( w2 - w3 ) gram

Kadar air .................. w = (w1 - w2) / (w2 - w3) x 100 %

Tabel 2. Data Hasil Dan Perhitungan

No. Cawan I II

Berat cawan + tanah basah w1 a1 gram a2 gram

Berat cawan + tanah kering w2 b1 gram b2 gram

Berat cawan kosong w3 c1 gram c2 gram

Berat air (w1 - w2) d1 gram d2 gram

Berat tanah kering (w2 - w3) e1 gram e2 gram

Page 32: MANUAL PROSEDUR DAN INSTRUKSI KERJA PENGGUNAAN LABORATORIUMsipil.ub.ac.id/sarjana/wp-content/uploads/2013/07/21.-MP-IK... · diterapkan adalah sistim penjaminan mutu. ... Laboratorium

30

Kadar air w d1 /e1 x 100% d2 / e2 x 100 %

Kadar air rata-rata

wn I - wn II

------------ % 2

Instruksi Kerja Pemeriksaan Berat Jenis Butiran Tanah – Laboratorium Mekanika Tanah dan Geologi (00601

07033)

1. Referensi

( AASHTO – 100 – 74 ) ( ASTM D – 854 – 58 )

2. Maksud

Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk menentukan berat

jenis tanah yang mempunyai butiran lewat saringan No. 4 dengan picnometer.

Berat jenis tanah adalah perbandingan antara berat butir tanah dan berat air suling dengan isi yang sama pada

suhu tertentu.

3. Peralatan

a. Picnometer dengan kapasitas minimum 100 ml atau alat ukur dengan kapasitas minimum 50 ml

b. Desikator c. Oven yang dilengkapi dengan pengatur suhu untuk

memanasi sampai ( 100 ± 5 )o C

d. Neraca dengan ketelitian 0,01 gram

e. Termometer ukuran 0o – 5o C dengan ketelitian pembacaan 1o C

f. Saringan No. 10, No. 40 dan penadahnya g. Botol dan air suling

h. Bak peredam

i. Pompa hampa udara ( vakum, 1 – 1,5 PK ) atau listrik ( kookplaat )

Page 33: MANUAL PROSEDUR DAN INSTRUKSI KERJA PENGGUNAAN LABORATORIUMsipil.ub.ac.id/sarjana/wp-content/uploads/2013/07/21.-MP-IK... · diterapkan adalah sistim penjaminan mutu. ... Laboratorium

31

4. Benda Uji

Benda uji harus dipersiapkan sebagai berikut : a. Saringlah bahan yang akan diperiksa dengan saringan No.

4 jika ternyata bahan tersebut terdiri dari butiran yang

tertahan pada saringan No. 4, maka pemeriksaan berat jenis tanah hanya dilakukan menurut pemeriksaan “Berat

Jenis dan Penyerapan Agregat Kasar” (AASHTO-85-74 / ASTM C-127-68).

Jika bahan yang akan diperiksa mengandung campuran yang tertahan dan lewat saringan No. 4, diperiksa

menurut cara pemeriksaan AASHTO T – 85 – 74 / ASTM C

– 127 – 68, sedang yang melalui saringan No. 4 diperiksa dengan pemeriksaan “Berat Jenis Tanah” ( AASHTO T.

100 – 74 / ASTM D – 854 – 58 ). Berat jenis tanah adalah harga rata-rata dari kedua cara

pemeriksaan cara di atas.

Untuk pemeriksaan berat jenis yang akan dipakai sebagai bahan pembantu untuk pemeriksaan hydrometer, maka

contoh tanah harus dipilih melalui saringan No. 10 atau No. 40.

b. Peroleh contoh dengan pemisah contoh atau cara perempat dari bahan lewat saringan No. 4 atau No. 10.

Benda uji dalam keadaan kering oven tidak boleh lebih

dari 10 gram untuk botol ukur 50 gram untuk picnometer. c. Keringkan benda uji pada temperatur 105 – 110o C dan

sesudah itu didinginkan dalam desikator. Atau benda uji dalam keadaan tidak dikeringkan ( lihat catatan b. ii )

5. Cara Melakukan Kalibrasi Labu Ukur a. Timbang labu ukur kap 100 ml +tutup dengan ketelitian

0.01gram b. Isi air 2 1/3 bagian kemudian dididihkan.

c. Setelah mendidih tambahkan air sampai penuh terus

diangkat . d. Tambahkan air sampai penuh sampai penuh terus ditutup.

Dan bersihkan yang menempel di labu tersebu. e. Timbang labu dengan ketelitian 0.01 gram.

f. Ukur labu tersebut dengan mengunakan thermometer suhu.

Page 34: MANUAL PROSEDUR DAN INSTRUKSI KERJA PENGGUNAAN LABORATORIUMsipil.ub.ac.id/sarjana/wp-content/uploads/2013/07/21.-MP-IK... · diterapkan adalah sistim penjaminan mutu. ... Laboratorium

32

g. Ulangi langkah E dan F beberapa kali sampai suhu

tertinggi. h. Kemudian dari data suhu dan berat dibuat grafik kalibrasi

labu ukur.

6. Cara Pengukuran Untuk Berat Jenis.

a. Siapkan labu yang sudah dikalibrasi. b. Siapkan sample tanah kering 15 – 20 gram lolos saringan

no. 9 / no.10/ c. Masukan sample ke dalam labu ukur tambahkan air

sampai setengah bagaian dan di didihkan.

d. Setelah mendidih tambahkan air pelan – pelan kemudian angkat ( perhatian pada saat mendidihkan tutup jangan

dipasang). e. Tambahkan air sampai penuh tutup ditimbang .

f. Ukur suhu labu tersebut dengan mengunakan

thermometer suhu. g. Ulangi langkah E dan F pd suhu di Thermometer suhu

diintervalkan kalibrasi labu ukur.

7. Perhitungan a. Perhitungan berat jenis contoh dengan rumus di bawah ini:

Gt .Ws SG =

Ws + W1 – W2

Keterangan :

1. Berat jenis air pada Tc = Gt 2. W1 = Berat labu + air + tanah

3. Ws = Berat tanah kering. 4. W2 = Berat labu + air

Instruksi Kerja Pemeriksaan Kekuatan Geser Langsung (Direct Shear) – Laboratorium Mekanika Tanah dan

Geologi (00601 07034)

1. Referensi (AASHTO T – 236 – 72)

Page 35: MANUAL PROSEDUR DAN INSTRUKSI KERJA PENGGUNAAN LABORATORIUMsipil.ub.ac.id/sarjana/wp-content/uploads/2013/07/21.-MP-IK... · diterapkan adalah sistim penjaminan mutu. ... Laboratorium

33

(ASTM D – 3080 – 72)

2. Maksud

Pemeriksaan in dimaksudkan untuk menentukan kohesi (c)

dan sudut geser tanah (∅).

3. Peralatan

a. Alat geser langsung terdiri : - Stang penekan dan pemberi beban

- Alat penggeser lengkap dengan cincin penguji

(proving ring) dan 2 buah arloji geser (extensiometer) - Cincin pemeriksaan yang terbagi dua dengan

penguncinya - Beban-beban

- Dua buah batu pori b. Cincin cetak benda uji

c. Neraca dengan ketelitian 0,01 gram

d. Stopwatch e. Oven, yang dilengkapi dengan pengatur suhu untuk

memanasi sampai (110 ± 5)oC

4. Benda Uji

a. Benda uji dari tanah asli dari tabung contoh

Contoh tanah asli dari dalam tabung ujungnya diratakan dan cincin cetak benda uji ditekankan pada ujung tanah

tersebut, tanah dikeluarkan secukupnya untuk tiga benda uji. Pakailah bagian yang rata sebagai alas dan ratakan

bagian atasnya.

b. Benda uji lainnya : Contoh yang digunakan cukup besar untuk membuat 3

buah benda uji. Persiapkan benda uji dengan cincin cetak. Dalam

mempersiapkan benda uji terutama untuk tanah yang

peka harus hati-hati guna menghindarkan terganggunya struktur asli dari tanah tersebut.

c. Benda uji buatan ( dipadatkan ) Contoh tanah harus dipadatkan pada kadar air dan berat

isi yang dikehendaki. Pemadatan dapat langsung

Page 36: MANUAL PROSEDUR DAN INSTRUKSI KERJA PENGGUNAAN LABORATORIUMsipil.ub.ac.id/sarjana/wp-content/uploads/2013/07/21.-MP-IK... · diterapkan adalah sistim penjaminan mutu. ... Laboratorium

34

dilakukan pada cincin pemeriksaan atau tabung

pemadatan. d. Tebal minimum benda uji kira-kira 1,3 cm tapi tidak

kurang dari 6 kali diameter butir maksimum.

e. Perbandingan diameter terhadap tebal benda uji harus minimal 2 : 1. Untuk benda uji yang berbentuk empat

persegi panjang atau bujur sangkar perbandingan lebar dan tebal minimal 2 : 1

Catatan : Untuk tanah lembek pembebanan harus diusahakan agar

tidak merusak benda uji.

5. Cara Melakukan

a. Timbang benda uji

b. Masukkan benda uji dalam cincin pemeriksaan yang telah terkunci menjadi satu dan pasanglah batu pori pada

bagian atas dan bawah benda uji.

c. Stang penekan dipasang vertikal untuk memberi beban normal pada benda uji dan diatur sehingga beban yang

diterima oleh benda uji sama dengan beban yang diberikan pada stang tersebut.

d. Penggeser benda uji dipasang pada arah mendatar untuk memberikan beban mendatar pada bagian atas cincin

pemeriksaan. Atur pembacaan arloji geser sehingga

menunjukkan angka nol. Kemudian buka cincin pemeriksaan.

e. Berikan beban normal pertama sesuai dengan beban yang diperlukan. Segera setelah pembebanan pertama

diberikan isilah kotak cincin pemeriksaan dengna air

sampai penuh di atas permukaan benda uji, jagalah permukaan ini supaya tetap selama pemeriksaan.

f. Diamkan benda uji sehingga konsolidasi selesai. Catat proses konsolidasi tersebut pada waktu-waktu tertentu

sesuai dengan cara pemeriksaan konsolidasi.

g. Sesudah konsolidasi selesai dihitung t 50 untuk menentukan kecepatan pergeseran. Konsolidasi dibuat

dalam tiga beban yang diperlukan. Kecepatan pergeseran dapat ditentukan dengan membagi deformasi geser

Page 37: MANUAL PROSEDUR DAN INSTRUKSI KERJA PENGGUNAAN LABORATORIUMsipil.ub.ac.id/sarjana/wp-content/uploads/2013/07/21.-MP-IK... · diterapkan adalah sistim penjaminan mutu. ... Laboratorium

35

maksimum dengan t 50. Deformasi geser maksimum kira-

kira 10% diameter asli benda uji. h. Lakukan pemeriksaan sehingga tekanan geser konstan

dan bacalah arloji geser setiap 15 detik.

i. Berikan beban normal pada benda uji kedua sebesar dua kali beban normal yang pertama dan lakukan langkah-

langkah (f), (g) dan (h) j. Berikan beban normal pada benda uji ketiga sebesar tiga

kali beban normal pertama dan lakukan langkah-langkah (f), (g) dan (h)

6. Perhitungan a. Hitung gaya geser (p) dengan jalan mengalikan

pembacaan arloji geser dengan angka kalibrasi cincin penguji, dan hitunglah tegangan geser maksimum yaitu

gaya geser maksimum dibagi luas bidang geser.

A

Pγ max=

γ = tegangan geser maksimum (kg/cm2)

Pmax = gaya geser maksimum (kg) A = luas bidang geser benda uji (cm2)

b. Buatlah grafik hubungan antara tekanan normal,

dengan tegangan geser maksimum ( γ ). Hubungkan

ketiga titik yang diperoleh sehingga membentuk garis

lurus yang memotong sumbu vertikal pada harga kohesi

(c) dan memotong sumbu horisontal ( γ ) dengan sudut

geser tanah ( ∅ ) sesuai dengan persamaan : γ = σ tan ∅

- Dalam manual, pemeriksaan kecepatan pergeseran ditentukan dengan membagi deformasi geser maksimum

dengan 30 t 50 karena untuk mendapatkan t 50 memerlukan waktu untuk berkonsolidasi yang lama sekali,

maka dalam hal ini kecepatan pergeseran cukup

ditentukan dengan membagi deformasi geser maksimum angka 50.

- Deformasi maksimum kira-kira 10% diameter benda uji. Diameter benda uji = d cm

Page 38: MANUAL PROSEDUR DAN INSTRUKSI KERJA PENGGUNAAN LABORATORIUMsipil.ub.ac.id/sarjana/wp-content/uploads/2013/07/21.-MP-IK... · diterapkan adalah sistim penjaminan mutu. ... Laboratorium

36

cm/menit50

dx%10geseranKecepatan =

- Dalam menentukan tegangan lapangan :

Misal berat benda uji = W

Volume benda uji = V

Maka : V

Wσm =

Tegangan lapangan yang terjadi :

hxσσ mlap =

h = kedalaman dari benda uji yang diambil

- Besar tegangan lapangan yang diberikan :

Untuk benda uji I = σlap

Untuk benda uji II = 2 x σlap

Untuk benda uji III = 3 x σlap

- Dalam menentukan beban normal :

A

σG

lap=

G = beban normal yang dibutuhkan

σlap = tegangan lapangan

A = luas contoh tanah / benda uji - Besarnya beban normal yang dibutuhkan :

Untuk benda uji I = G

II = 2G III = 3G

- Dalam menentukan tegangan geser :

ujibendaluas

kalibrasixPembacaanγ =

- Buatlah grafik hubungan antara tekanan normal (σ)

dengan tegangan geser maksimum (γ). Hubungkan

ketiga ttitik yang diperoleh sehingga membentuk garis lurus yang memotong sumbu vertikal pada harga kohesi

( C ) dan memotong sumbu horisontal (σ ) dengan

sudut geser tanah (∅) sesuai dengan persamaan : γ = σ

tan ∅

Page 39: MANUAL PROSEDUR DAN INSTRUKSI KERJA PENGGUNAAN LABORATORIUMsipil.ub.ac.id/sarjana/wp-content/uploads/2013/07/21.-MP-IK... · diterapkan adalah sistim penjaminan mutu. ... Laboratorium

37

Instruksi Kerja Pemeriksaan Kekuatan Tekan Bebas –

Laboratorium Mekanika Tanah dan Geologi (00601 07035)

1. Referensi (AASHTO T – 208 – 70)

(ASTM D – 2166 – 66)

2. Maksud Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk menentukan

besarnya kekuatan tekan bebas contoh tanah dan batuan

yang bersifat kohesif dalam keadaan asli maupun buatan (remolded).

Yang dimaksud dengan kekuatan tekan bebas ialah besarnya gaya aksial per satuan luas pada saat benda uji

mengalami keruntuhan atau pada saat regangan aksialnya

mencapai 20 %.

3. Peralatan

a. Mesin tekan bebas ( Unconfined Compresive Machine )

b. Alat untuk mengeluarkan contoh ( extruder ) c. Cetakan benda uji berbentuk silinder dengan tinggi 2 x

diameter

d. Pisau tipis dan talam e. Neraca dengan ketelitian 0,1 gram

f. Pisau kawat g. Stopwatch

4. Benda Uji a. Benda uji yang dipergunakan berbentuk silinder

b. Benda uji mempunyai diameter minimal 3,3 cm dan tingginya diambil 2 x diameter. Biasanya dipergunakan

benda uji dengan diameter 6,8 cm dan tinginya 13,6 cm.

c. Untuk benda uji berdiameter 3,3 cm besar butir maksimum yang terkandung dalam benda uji harus 0,1

diameter benda uji

Page 40: MANUAL PROSEDUR DAN INSTRUKSI KERJA PENGGUNAAN LABORATORIUMsipil.ub.ac.id/sarjana/wp-content/uploads/2013/07/21.-MP-IK... · diterapkan adalah sistim penjaminan mutu. ... Laboratorium

38

d. Untuk benda uji berdiameter 6,8 cm besar butir

maksimum yang terkandung dalam benda uji harus 1/6 diameter benda uji

e. Jika setelah pemeriksaan ternyata dijumpai butir yang dari

pada ketentuan tersebut di atas hal ini dicantumkan dalam laporan

f. Menyiapkan benda uji • Menyiapkan benda uji asli dari tabung contoh :

- Contoh dikeluarkan dari tabung dengan alat

pengeluar contoh, kemudian dipotong dengan pisau kawat dan diratakan dengan pisau.

- Pasang alat cetak benda uji di depan tabung

contoh. Keluarkan contoh dengan alat cetak kemudian dipotong dengan pisau kawat. Alat

cetak yang berisi benda uji didirikan dengan ujung yang dibentuk di atas yang rata. Kemudian ujung

sebelah atas diratakan dengan pisau.

- Keluarkan benda uji dari alat cetak • Menyiapkan benda uji buatan :

- Benda uji buatan bisa dipersiapkan dari benda uji

bekas atau dari contoh tanah lain yang tidak asli. - Dalam hal menggunakan benda uji bekas

menyiapkan benda uji asli dari tabung contoh, benda uji tersebut dimasukkan dalam kantong

plastik kemudian diremas dengan jari sampai

merata. Pekerjaan tersebut harus dilakukan dengan hati-hati untuk mencegah udara masuk,

memperoleh kepadatan yang merata dan penguapan air. Padatkan benda uji tersebut pada

cetakan ( c. Ii )

- Apabila menggunakan benda uji contoh tidak asli benda uji dapat disiapkan dengan kadar air dan

kepadatan yang ditentukan lebih dahulu. Jika dikehendaki benda uji tersebut dapat dijenuhkan

lebih dahulu sebelum diperiksa (harus dicatat dalam laporan).

Page 41: MANUAL PROSEDUR DAN INSTRUKSI KERJA PENGGUNAAN LABORATORIUMsipil.ub.ac.id/sarjana/wp-content/uploads/2013/07/21.-MP-IK... · diterapkan adalah sistim penjaminan mutu. ... Laboratorium

39

5. Cara Melakukan

a. Pemeriksaan tekan bebas dengan cara mengontrol regangan.

b. Timbang benda uji dengan ketelitian 0,1 gram, letakkan

benda uji pada mesin tekan bebas secara sentris, mesin diatur sehingga alat atas menyentuh permukaan benda

uji. c. Atur jarum arloji tangan pada angka nol. Atur kedudukan

arloji pada angka nol. d. Pembacaan beban dilakukan pada regangan-regangan

0,5%; 1%; 2%; permenit (biasanya diambil 1%

permenit). e. Percobaan ini dilakukan terus sambil benda uji mengalami

keruntuhan, keruntuhan ini dapat dilihat dari makin kecilnya beban walaupun regangan semakin besar.

f. Jika regangan telah mencapai 20% tetapi benda uji belum

runtuh, maka pekerjaan dihentikan.

6. Perhitungan a. Dasar regangan aksial dihitung dengan rumus :

%100xLo

∆Lε =

ε = regangan aksial (%)

∆L = perubahan panjang benda uji ( cm )

Lo = panjang benda uji semula ( cm )

b. Luas penampang benda uji rata-rata :

ε1

AoA1 −

=

Ao = luas penampang benda uji semula ( cm2)

c. Hitung besarnya tegangan normal dari :

σn = P/A1 (kg/cm2)

P = F x n (kg)

n = pembacaan arloji tegangan

F = angka kalibrasi dari cincin penguji (proving ring)

Page 42: MANUAL PROSEDUR DAN INSTRUKSI KERJA PENGGUNAAN LABORATORIUMsipil.ub.ac.id/sarjana/wp-content/uploads/2013/07/21.-MP-IK... · diterapkan adalah sistim penjaminan mutu. ... Laboratorium

40

d. Unconfined Compression :

)(kg/cmA

Pqu 2

1=

e. Sensitivity :

remoldedQU

dundisturbeQUSt =

Untuk sensitivity digunakan harga qu maksimum

Gambarkan grafik hubungan antara regangan dan tegangan,

tegangan sebagai ordinat dan regangan sebagai absis. Dan

tentukan harga maksimum dari tegangan.

Instruksi Kerja Pemeriksaan Shrinkage Limit –

Laboratorium Mekanika Tanah dan Geologi (00601 07036)

1. Maksud Mencari kadar air tanah ( W. S) dinyatakan dalam %,

terhadap berat kering tanah setelah dioven, dimana

pengurangan kadar air tidak akan menyebabkan pengurangan

volume massa tanah, tetapi penambahan kadar air tanah akan

menyebabkan penambahan volume massa tanah.

2. Peralatan

a. Evaporating disk, porcelain : ± Φ 4,5”

b. Spatula ( sudip / sendok ) : panjang ± 3” ; lebar ¾”

c. Shrinkage disk, dasar rata, dari porcelain atau monel ± Φ

1; ¾”; tinggi ± ½”

d. Straight edge; ± panjang 12”

e. Glass, cup, permukaan rata; ± Φ 2”; tinggi ± 1”

f. Glass plate ( prong plate )

g. Graduate cylinder, 25 ml; tiap garis pembacaan ukuran volume : 0,2 ml

Page 43: MANUAL PROSEDUR DAN INSTRUKSI KERJA PENGGUNAAN LABORATORIUMsipil.ub.ac.id/sarjana/wp-content/uploads/2013/07/21.-MP-IK... · diterapkan adalah sistim penjaminan mutu. ... Laboratorium

41

h. Balance, ketelitian 0,1 gram

i. Mercury ( air raksa )

3. Persiapan Contoh Tanah

Tanah disiapkan yang lolos saringan No. 40 ( 0,42 mm );

sebanyak ± 30 gram; dalam keadaan kering.

4. Cara Melakukan a. Letakkan contoh tanah dalam cawan dan campur

baik-baik dengan air suling (aquadest) secukupnya untuk

mengisi seluruh pori-pori tanah yang menyerupai pasta, sehingga mudah diisikan kedalam cawan penyusut

(shrinkage disk) tanpa membawa gelembung-gelembung udara. Banyaknya air yang dibutuhkan supaya tanah

mudah diaduk dengan konsistensi yang diinginkan kira-kira sama atau sedikit lebih besar dari Liquid Limit.

Banyaknya air yang dibutuhkan untuk memperoleh

“Plastic Soil” dengan konsistensi yang diinginkan, mungkin lebih besar dari WLL (kira-kira 10 % lebih

besar dari WLL). b. Bagian dari cawan penyusut (shrinkage disk) dilapisi tipis

dengan vaseline atau grease (stempet) yang kental untuk

mencegah melekatnya tanah pada cawan. Contoh tanah yang sudah dibasahi tadi, kira-kira 1/3 volume cawan

(shrinkage disk) diletakkan ditengah-tengah cawan, dan tanah dibuat mengalir ke pinggir dengan mengetuk-

ngetuk (tapping) cawan penyusut di atas permukaan yang kokoh diberi bantal beberapa lembar kertas (blotting paper) atau bahan lain yang sama.

1/3 contoh dimasukkan ke dalam cawan tadi dan cawan diketuk-ketukkan lagi sampai cawan terisi penuh dan

kelebihan tanah meluber ke pinggiran cawan. Tanah kelebihan tersebut kemudian dipotong dengan straigt

edge. Semua tanah yang melekat di luar cawan

dibersihkan. c. Setelah rata dan dibersihkan, ditimbang dengan segera.

Berat cawan penyusut (shrinkage disk) + berat tanah basah = a gram. Pasta tanah dibiarkan mengering di

udara sehingga warna pasta tanah berubah dari tua

Page 44: MANUAL PROSEDUR DAN INSTRUKSI KERJA PENGGUNAAN LABORATORIUMsipil.ub.ac.id/sarjana/wp-content/uploads/2013/07/21.-MP-IK... · diterapkan adalah sistim penjaminan mutu. ... Laboratorium

42

menjadi muda. Lalu dimasukkan ke dalam oven

(dikeringkan). Setelah kering betul ditimbang : berat cawan + tanah

kering = b gram.

Timbang berat cawan (shrinkage disk) kosong, bersih dan kering = c gram.

d. Volume cawan (shrinkage disk) = volume tanah basah, diukur dengan diisi penuh sampai meluap dengan air

raksa, buang kelebihan dengan cara menekan kaca kuat-kuat di atas cawan, ukur dengan gelas ukuran banyaknya

air raksa yang tinggal dalam shrinkage disk = isi tanah

basah = v. e. Volume tanah kering diukur dengan mengeluarkan tanah

kering dari shrinkage disk lalu dicelupkan ke dalam cawan gelas yang penuh dengan air raksa, caranya sebagai

berikut :

• Cawan gelas diisi penuh dengan air raksa dan

kelebihan air raksa dibuang dengan cara menekan “prong plate” ( plat kaca dengan tiga buah baja )di

atas cawan gelas. • Air raksa yang melekat di luar cawan gelas

dibersihkan betul-betul.

• Letakkan cawan gelas yang berisi air raksa itu ke

dalam cawan gelas yang lebih besar. • Letakkan tanah kering di atas air raksa pada cawan

gelas.

• Tekan hati-hati tanah kering itu ke dalam air raksa

dengan menggunakan “prong plate”, sampai prong

plate rata dengan bibir cawan. Perhatikan betul-betul, jangan sampai ada udara yang terbawa masuk ke

dalam air raksa. • Air raksa yang tumpah, diukur volumenya dengan

gelas ukuran = volume tanah kering = Vs

5. Perhitungan a. Kadar Air

%100xWs

Wv:airKadar

Page 45: MANUAL PROSEDUR DAN INSTRUKSI KERJA PENGGUNAAN LABORATORIUMsipil.ub.ac.id/sarjana/wp-content/uploads/2013/07/21.-MP-IK... · diterapkan adalah sistim penjaminan mutu. ... Laboratorium

43

dimana :

Wv = ( a – b ) gram Ws = ( b – c ) gram

b. Shrinkage Limit

%100xWs

VsVWs:LimitShrinkage

−−

6. Catatan

Untuk mendapatkan hasil yang meyakinkan sebaiknya percobaan dilakukan 2 (dua) atau 3 (tiga) contoh tanah yang

sama.

Instruksi Kerja Pemeriksaan Kekuatan Tanah Dengan Sondir – Laboratorium Mekanika Tanah dan Geologi

(00601 07037)

1. Maksud Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk mengetahui

perlawanan penetrasi konus dan hambatan lekat tanah.

Perlawanan penetrasi konus adalah perlawanan tanah terhadap ujung konus yang dinyatakan dengan gaya

persatuan luas. Hambatan lekat adalah perlawanan geser tanah terhadap selubung bikonus dalam gaya persatuan

panjang.

2. Peralatan

a. Mesin sondir ringan (2,5 ton) atau mesin sondir berat (10 ton)

b. Seperangkat pipa sondir lengkap dengan batang dalam, sesuai kebutuhan panjang masing-masing 1 meter

c. Manometer masing-masing 2 (dua) buah dengan

kapasitas : i. Sondir ringan 0 – 50 kg/cm2 dan – 250 kg/cm2

ii. Sondir ringan 0 – 50 kg/cm2 dan – 600 kg/cm2 d. Konus dan bikonus, gambar No. 1

Page 46: MANUAL PROSEDUR DAN INSTRUKSI KERJA PENGGUNAAN LABORATORIUMsipil.ub.ac.id/sarjana/wp-content/uploads/2013/07/21.-MP-IK... · diterapkan adalah sistim penjaminan mutu. ... Laboratorium

44

e. 4 (empat) buah angker dengan perlengkapan (angker

daun dan atau spiral) f. Kunci-kunci pipa, alat-alat pembersih, oli, minyak hidrolik

(kastrol oli, SAE 10 dan lain-lain)

3. Cara Melakukan

a. Pasang dan aturlah agar mesin bor vertikal di tempat yang akan diperiksa dengan menggunakan anker yang

dimasukkan secara kuat ke dalam tanah. Pengisian minyak hidrolik harus bebas gelembung-gelembung udara.

b. Pasang konus atau bikonus, sesuai kebutuhan pada ujung

pipa yang pertama. c. Pasang rangkaian pipa yang pertama beserta konus (b)

pada mesin sondir. d. Tekan pipa untuk memasukkan konus atau bikonus

sampai kedalaman tertentu, umumnya setiap 20 cm.

e. Tekanlah batang : i. Apabila digunakan bikonus maka penetrasi ini

pertama-tama akan menggerakkan ujung konus ke bawah sedalam 4 (empat) cm dan bacalah manometer

sebagai perlawanan penetrasi konus (PK). Penekanan selanjutnya akan menggerakkkan konus beserta

selubung ke bawah sedalam 8 cm, bacalah

manometer sebagai hasil jumlah perlawanan (JP) yaitu perlawanan penetrasi konus (PK) dan hambatan

lekat (HL). ii. Apabila dipergunakan konus maka pembacaan

manometer hanya dilakukan pada penekanan

pertama (PK). f. Tekanlah pipa bersama batang sampai kedalaman

berikutnya yang akan diukur. Pembacaan dilakukan pada setiap penekanan pipa sedalam 20 cm.

4. Perhitungan Pekerjaan sondir ringan diberhentikan pada keadaan

sebagai berikut : - Untuk sondir ringan pada waktu tekanan manometer

tiga kali berturut-turut melebihi 150 kg/cm2 atau kedalaman maksimal 30 meter.

Page 47: MANUAL PROSEDUR DAN INSTRUKSI KERJA PENGGUNAAN LABORATORIUMsipil.ub.ac.id/sarjana/wp-content/uploads/2013/07/21.-MP-IK... · diterapkan adalah sistim penjaminan mutu. ... Laboratorium

45

- Untuk sondir berat pada waktu tekanan manometer tiga

kali berturut-turut melebihi 500 kg/cm2 atau kedalaman maksimal 50 meter.

a. Hambatan lekat dihitung dengan rumus :

HL = ( JP – PK ) . A / B

A = tahap pembacaan = 20 cm

B = faktor alat atau luas jaket / luas torak

b. Jumlah hambatan lekat :

∑=i

0

HLxJHL

i = kedalaman yang dicapai konus c. Buat grafik :

i. Perlawanan penetrasi konus ( PK ) terhadap

kedalaman ii. Jumlah hambatan lekat ( JHL ) terhadap

kedalaman

Tabel 1. DATA PENGAMATAN TEST SONDIR

Kedalaman PK JP HL HL x JHL HS

faktor alat

m kg/cm2 kg/cm2 kg/cm2 kg/cm2 kg/cm2 kg/cm2

( 0 ) ( 1 ) ( 2 ) ( 3 ) ( 4 ) ( 5 ) ( 6 )

0,20

0,40

0,60

0,80

1,00

1,20

1,40

1,60

dst

Page 48: MANUAL PROSEDUR DAN INSTRUKSI KERJA PENGGUNAAN LABORATORIUMsipil.ub.ac.id/sarjana/wp-content/uploads/2013/07/21.-MP-IK... · diterapkan adalah sistim penjaminan mutu. ... Laboratorium

46

JHL = Jumlah Hambatan Lekat PK = Penetrasi Konus

JP = Jumlah Perlawanan

HL = Hambatan Lekat HS = Hambatan Setempat

( 1 ) = Hasil Pembacaan ( 2 ) = Hasil Pembacaan

( 3 ) = ( 2 ) – ( 1 ) = JP – JK

( 4 ) = Faktor Alat x HL = Faktor alat = A / B

A = tahap pembacaan B = luas selubung bikonus dibagi luas piston

( 5 ) = ∑=i

0

HLxJHL

( 6 ) = Luas piston dibagi luas selubung bikonus

Instruksi Kerja Percobaan Berat Volume Basah dan

Volume Kering di Lapangan Dengan Drive Cylinder Method – Laboratorium Mekanika Tanah dan Geologi

(00601 07038)

1. Referensi

(ASTM – 2937)

2. Maksud Untuk menentukan density tanah di lapangan dengan cara

drive cylinder untuk tanah yang relative undisturbed dengan cara memasukkan cylinder baja tipis ke dalam

tanah melalui driving head khusus.

a. Untuk test di permukaan tanah ( kedalaman yang dangkal ), kurang dari 1 meter .

b. Untuk test yang kedalamannya lebih besar. Metode ini tidak dimaksudkan untuk sample-sample

tanah yang sangat keras, yang tidak dapat ditusuk

Page 49: MANUAL PROSEDUR DAN INSTRUKSI KERJA PENGGUNAAN LABORATORIUMsipil.ub.ac.id/sarjana/wp-content/uploads/2013/07/21.-MP-IK... · diterapkan adalah sistim penjaminan mutu. ... Laboratorium

47

dengan cylinder baja dan tidak untuk tanah-tanah

yang memiliki tingkat plastisitas rendah yang tidak

bisa diambil dengan cylinder.

Metode ini dilakukan di lapangan pada lubang-

lubang bor atau test pit (galian) pada kedalaman-kedalaman tertentu yang diinginkan.

3. Peralatan

Drive cylinder, diameter ± 2 – 5,5 ( 50 – 140 mm ).

Ada 2 type cylinder :

• Cylinder yang memakai draat digunakan untuk

kedalaman yang lebih dari 1 meter.

• Cylinder diberi nomor-nomor yang berbeda dan

dengan cepat dapat mudah diketahui sebelum ditimbang.

Menurut Hvorslev untuk drive cylinder harus memiliki harga area ratio di sekitar 10 – 15 %, yang dihitung

menurut persamaan :

100xD

DDA.R

2

i

2

i

2

e −=

A. R = Area Ratio ( % )

De = Diameter luar maksimum dari drive cylinder Di = Diameter dalam maksimum dari drive

cylinder

• Drive Head

Untuk kedalaman kurang dari 1 meter sliting weight untuk menusukkan ke dalam tanah lebih dari 1 meter,

digunakan hummer dengan extension drive rood untuk memasukkan cylinder ke dalam tanah.

Page 50: MANUAL PROSEDUR DAN INSTRUKSI KERJA PENGGUNAAN LABORATORIUMsipil.ub.ac.id/sarjana/wp-content/uploads/2013/07/21.-MP-IK... · diterapkan adalah sistim penjaminan mutu. ... Laboratorium

48

• Sraightedge

Terbuat dari baja dengan satu sisi tajam untuk

memotong ujung sample pada permukaa cylinder. • Shovel

Seperti skop, untuk menggali cylinder keluar setelah

ditusukkan pada kedalaman yang dangkal. • Anker

Tipe Iwan atau tipe Auger lainnya untuk membuat

lubang sampai kedalaman yang akan ditusuk dengan

cylinder. • Timbangan

Kapasitas 1 kg dengan ketelitian 1,0 gram dan

kapasitas 500 gram dengan ketelitian 0,10 gram. • Alat pengering ( drying oven ).

• Alat-alat lain

Sikat, katrol untuk hummer, kaleng dengan tutupnya

untuk kadar air test dan sebuah sendok besar.

4. Cara Melakukan

a. Timbang dan ukur volume cylinder Sebelum test dimulai, tentukan dulu berat masing-masing

cylinder sampai ketelitian 1 gram, dan volume cylinder dengan ketelitian 0,01 inch (0,254 cm). Berat dan volume

cylinder secara periodik dicek, karena ujung cylinder yang

meruncing sering rusak.

b. Untuk kedalaman test kurang dari 1 meter :

• Bersihkan semua partikel-partikel yang melekat pada

permukaan tanah yang akan ditest. • Untuk mencapai kedalaman yang dimaksud, buat

lubang bor atau digali dengan skop, material-material

yang jatuh ke dasar lubang dibuang dengan sendok.

• Ukur kedalaman permukaan tanah yang akan ditest.

• Pasang cylinder dengan ujung runcingnya di bawah,

pasang drive rod pada cylinder. • Cylinder ditekan dengan menginjak drop hummer,

pegang drive rod pada posisivertikal, penekan

diteruskan sampai ujung atas cylinder bawah melampaui tanah setinggi ½ inch ( 13 mm).

Page 51: MANUAL PROSEDUR DAN INSTRUKSI KERJA PENGGUNAAN LABORATORIUMsipil.ub.ac.id/sarjana/wp-content/uploads/2013/07/21.-MP-IK... · diterapkan adalah sistim penjaminan mutu. ... Laboratorium

49

• Buka drive head, gali dengan cylinder dengan skop,

pemotongan tanah dilakukan beberapa inch di bawah

ujung cylinder, sebelum cylinder dicabut keluar. • Bersihkan yang melekat pada cylinder, tanah dipotong

pada ujung-ujung cylinder dengan straight edge, hati-

hati jangan sampai tanah terganggu.

• Timbang sample ± cylinder, keluarkan sample dari

cylinder ambil ± 100 gram dari tengah-tengah sample

untuk test kadar air.

c. Untuk pengambilan sample pada kedalaman lebih dari 1 meter :

• Buat lubang bor sampai pada lapisan yang akan

ditest, bersihkan dasar lubang bor dari material yang

jatuh dari mata bor dengan alat pembersih (mata bor khusus ).

• Sambungan cylinder dengan drive head, masukkan

cylinder ke dalam lubang bor, tumbukkan hummer pada cylinder melalui drive head. Hati-hati menumbuk

agar tanah tidak tertekan.

• Sample diputuskan dari dasarnya dengan

menggerakkan rood dan cylinder ± 2 putaran.

• Cabut cylinder dari lubangnya, cabut drive head.

Selanjutnya sama seperti pada b di atas.

5. Perhitungan

Hitung kadar air tanah

100%xww

www

c2

21

−−

=

dimana : w1 = berat container + tanah basah w2 =

berat container + tanah kering w3 = berat container w =

kadar air

Page 52: MANUAL PROSEDUR DAN INSTRUKSI KERJA PENGGUNAAN LABORATORIUMsipil.ub.ac.id/sarjana/wp-content/uploads/2013/07/21.-MP-IK... · diterapkan adalah sistim penjaminan mutu. ... Laboratorium

50

Hitung berat isi tanah

)(gram/cmxcylindervolume

aslitanahBeratγ 3

m =

Hitung dry unit weight

)(gram/cmw1

γγ 3m

d +=

γm = berat isi tanah basah

γd = berat isi tanah kering

Instruksi Kerja Pemeriksaan Batas Plastis (Plastic

Limit) – Laboratorium Mekanika Tanah dan Geologi (00601 07039)

1. Referensi

(AASHTO T-90-74)

(ASTM D-424-74)

2. Maksud

Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk menentukan kadar air

suatu tanah pada keadaan batas plastis. Batas plastis ialah kadar air minimum dimana suatu tanah masih dalam

keadaan plastis.

3. Peralatan

a) Plat kaca 45 x 45 x 0,9 cm b) Sendok dempul panjang 12,5 cm

c) Batang pembanding dengan diameter 3 mm panjang 10

cm d) Neraca dengan ketelitian 0,01 gram

e) Cawan untuk menentukan kadar air f) Botol tempat air suling

g) Air suling

h) Oven, yang dilengkapi dengan pengatur suhu untuk

memanasi sampai (110±5)0 C.

Page 53: MANUAL PROSEDUR DAN INSTRUKSI KERJA PENGGUNAAN LABORATORIUMsipil.ub.ac.id/sarjana/wp-content/uploads/2013/07/21.-MP-IK... · diterapkan adalah sistim penjaminan mutu. ... Laboratorium

51

4. Benda Uji

Benda uji disiapkan sesuai dengan mempersiapkan contoh

pada kadar air asli sebanyak ± 20 gram.

5. Cara melakukan

a) Letakkan benda uji diatas plat kaca, kemudian diaduk

sehingga kadar airnya merata.

b) Setelah kadar air cukup rata, buatlah bola-bola tanah dari benda uji itu seberat 8 gram, kemudian bola-bola tanah

itu digeleng-geleng diatas plat kaca. Penggelengan dilakukan dengan telapak tangan, dengan kecepatan

89-90 gelengan per menit.

c) Penggelengan dilakukan terus sampai benda uji membentuk batang dengan diameter 3 mm. Kalau pada

waktu penggelengan itu ternyata sebelum benda uji mencapai 3 mm sudah retak, maka benda uji disatukan

kembali ditambah air sedikit dan diaduk sampai merata. Jika ternyata penggelengan bola-bola itu bisa mencapai

diameter lebih dari 3 mm tanpa menunjukkan retakan-

retakan maka contoh perlu di biarkan beberapa menit di udara, agar kadar airnya berkurang sedikit.

d) Pengadukan dan penggelengan diulangi terus sampai retakan-retakan itu terjadi tepat pada saat gelengan

mempunyai diameter 3 mm.

e) Periksa kadar air tanah (d) dilakukan pada ganda benda uji.

6. Perhitungan

Tentukan kadar air rata-rata (4c) sebagai harga batas

plastis

Tabel 1. DATA HASIL PERCOBAAN DAN PERHITUNGAN

No. C on t a i n e r I II

1. Berat container + tanah basah gram a1 a2

2. Berat container + tanah kering gram b1 b2

3. Berat container gram c1 c2

Page 54: MANUAL PROSEDUR DAN INSTRUKSI KERJA PENGGUNAAN LABORATORIUMsipil.ub.ac.id/sarjana/wp-content/uploads/2013/07/21.-MP-IK... · diterapkan adalah sistim penjaminan mutu. ... Laboratorium

52

4. Berat air gram

a1-b1 a2-b2

5. Berat tanah kering gram b1-c1 b2-c2

6. Kadar air w %

4/5 x 100 % 4/5 x 100 %

7. Kadar air pada batas plastis % (w1 – w2)/2

Kadar air pada batas plastis (Plastic Limit Water

Content) :

221 ww

wp

+=

Gambar 1. PERALATAN TES BATAS PLASTIS

Instruksi Kerja Pemeriksaan Batas Cair (Liquid Limit) –

Laboratorium Mekanika Tanah dan Geologi (00601 07040)

1. Referensi

(AASHTO T-89-74)

(ASTM D-423-66)

Page 55: MANUAL PROSEDUR DAN INSTRUKSI KERJA PENGGUNAAN LABORATORIUMsipil.ub.ac.id/sarjana/wp-content/uploads/2013/07/21.-MP-IK... · diterapkan adalah sistim penjaminan mutu. ... Laboratorium

53

2. Maksud

Pemeriksaan ini dilakukan untuk menentukan kadar air

suatu tanah pada keadaan batas cair. Batas cair ialah kadar

air batas dimana suatu tanah berubah dari keadaan cair

menjadi keadaan plastis.

3. Peralatan

a) Alat batas cair standard

b) Alat pembuat alur (groving tool) c) Sendok dempul

d) Pelat kaca 45 x 45 x 0,9 cm e) Neraca dengan ketelitian 0,01 gram

f) Cawan kadar air minimal 4 buah

g) Spatula dengan panjang 12,50 cm h) Botol tempat air suling

i) Air suling j) Oven yang dilengkapi dengan pengukur suhu untuk

memanasi sampai (110±5)oC

4. Benda Uji

Benda uji disiapkan sesuai dengan cara mempersiapkan contoh AASHTO T-87-72/ASTM D-421-72 dan AASHTO T-

146-49 atau langsung seperti berikut: a) Jenis-jenis tanah yang tidak mengandung batu dan hampir

semua butirannya lebih halus dari saringan 0,42 mm (No.40) dalam hal ini benda uji tidak perlu dikeringkan

dan tidak perlu disaring dengan saringan 0,42 mm (No.40)

b) Jenis-jenis tanah yang mengandung batu, atau mengandung banyak butiran yang lebih besar dari

saringan 0,42 mm. Keringkan contoh di udara sampai bisa disaring.

Ambil benda uji yang lewat saringan 0,42 mm (No.40).

5. Cara Melakukan a) Letakkan 100 gram benda uji yang sudah dipersiapkan

didalam pelat kaca pengaduk. b) Dengan menggunakan spatula, aduklah benda uji tersebut

dengan menambah air suling sedikit demi sedikit, sampai

homogen.

Page 56: MANUAL PROSEDUR DAN INSTRUKSI KERJA PENGGUNAAN LABORATORIUMsipil.ub.ac.id/sarjana/wp-content/uploads/2013/07/21.-MP-IK... · diterapkan adalah sistim penjaminan mutu. ... Laboratorium

54

c) Setelah contoh menjadi campuran yang merata, ambil

sebagian benda uji ini dan letakkan diatas mangkuk batas cair, ratakan permukaannya sehingga sejajar dengan dasar

alat, bagian yang paling tebal harus ± 1 cm.

d) Buatlah alur dengan jalan membagi dua benda uji dalam

mangkok itu, dengan menggunakan alat pembuat alur (groving tool) melalui garis tengah pemegang mangkok

dan sentris. Pada waktu membuat alur posisi alat pembuat alur harus

tegak lurus dengan permukaan mangkok.

e) Putarlah alat sedemikian, sehingga mangkok naik/jatuh dengan kecepatan 2 putaran perdetik.

Putaran ini dilakukan terus sampai dasar alur benda uji bersinggungan sepanjang kira-kira 1,25 cm dan catat

jumlah ketukannya pada waktu bersinggungan. f) Ulangi pekerjaan (c) sampai dengan (e) beberapa kali

sampai diperoleh jumlah ketukan yang sama, hal ini

dimaksudkan untuk meyakinkan apakah pengadukan contoh sudah betul-betul merata kadar airnya. Jiaka

ternyata 3 kali percobaan diperoleh jumlah pukulan ±

sama, maka ambillah benda uji langsung dari mangkok pada alur, kemudian masukkan ke dalam cawan yang

telah dipersiapkan, maka periksalah kadar airnya.

g) Kembalikan benda uji ke atas kaca pengaduk, dan mangkok alat batas cair bersihkan. Benda uji diaduk

kembali dengan merubah kadar airnya. Kemudian ulangilah (b) sampai (f) minimal 3 kali berturut-

turut dengan variasi kadar air yang berbeda, sehingga

akan diperoleh perbedaan jumlah pukulan (ketukan) sebesar 8 - 10.

6. Perhitungan

Hasil-hasil yang diperoleh berupa jumlah pukulan dan

kadar air yang berbeda kemudian digambar dalam bentuk grafik, jumlah pukulan (ketukan) sebagai sumbu mendatar

dengan skala logaritma, sedangkan besarnya kadar air sebagai sumbu tegak dengan skala biasa.

Buatlah garis lurus melalui titik-titik itu. Jika ternyata

yang diperoleh tidak terletak pada satu garis lurus, maka

Page 57: MANUAL PROSEDUR DAN INSTRUKSI KERJA PENGGUNAAN LABORATORIUMsipil.ub.ac.id/sarjana/wp-content/uploads/2013/07/21.-MP-IK... · diterapkan adalah sistim penjaminan mutu. ... Laboratorium

55

buatlah garis lurus melalui titik berat titik-titik tersebut.

Tentukan besarnya kadar air pada jumlah ketukan (pukulan)

25 dan kadar air inilah yang merupakan batas cair (liquid limit)

dari benda uji tersebut.

Tabel 1. DATA HASIL PERCOBAAN DAN PERHITUNGAN No. C o n t a I n e r I II III IV

1. Jumlah pukulan (misal) 13 23 34 44

2. Berat container+tanah basah (gram)

a1 a2 a3 a4

3. Berat container+tanah kering (gram)

b1 b2 b3 b4

4. Berat container (gr) c1 c2 c3 c4

5. Berat air (gram) a1 – b1 d2 d3 d4

6. Berat tanah kering (gr) b1 – c1

7. Kadar air % 5/6x100%

5/6x100% 5/6x100% 5/6x100%

Dari data-data jumlah pukulan dan harga kadar air

tersebut diatas, dibuat grafik di mana jumlah ketukan

(pukulan) sebagai sumbu mendatar dalam skala logaritma,

sedang besarnya kadar air sebagai sumbu tegak dalam sumbu

biasa.

⇒ Buatlah garis-garis lurus melalui titik-titik itu.

Jika ternyata yang diperoleh tidak terletak tidak satu

garis lurus, maka buatlah garis lurus melalui titik berat titik-titik tersebut.

⇒ Tentukan besarnya kadar air pada jumlah ketukan

(pukulan) 25 dan kadar air inilah merupakan batas cair

(liquit limit) dari benda uji tersebut. ⇒ Untuk menggambarkan grafik liquid limit dan plastic

limit dengan termometer, maka kita harus mencari dulu

harga PI (Plastisitas Index = LL – PL). Misal didalam grafik, kadar air pada 25 pukulan = 71,50

% - Plastic Limit telah dihitung = 28 % Maka : PI = 71,50 – 28 = 43,50 %

⇒ Kedua harga LL & PI tersebut diatas dapat diplotakan

kedalam grafik Liquid Limit dan Plastic Limit

Page 58: MANUAL PROSEDUR DAN INSTRUKSI KERJA PENGGUNAAN LABORATORIUMsipil.ub.ac.id/sarjana/wp-content/uploads/2013/07/21.-MP-IK... · diterapkan adalah sistim penjaminan mutu. ... Laboratorium

56

determination, maka dapatlah diklasifikasikan tanah

yang kita selidiki. ⇒ Adapun tanah yang kita selidiki ini termasuk golongan

III yaitu termasuk golongan tanah “Inorganik Clays of

High Plasticity”.

Gambar 1. PERALATAN TES BATAS CAIR Instruksi Kerja Triaxial Compression Test Untuk

Unconsolidated Undrained Strength of Cohesive Soil –

Laboratorium Mekanika Tanah dan Geologi (00601 08041)

1. Referensi (ASTM – D – 2850 – 70)

2. Maksud a. Cara ini dimaksudkan untuk mengukur Unconsolidated

Undrained Strength terhadap specimen berbentuk silinder dari tanah cohesive baik dalam keadaan undistrubed maupun remolded, dengan menggunakan salah satu cara

strain controlled atau stress controlled pada alat axial compression test load, dimana specimen dalam keadaan

menerima tekanan sekelilingnya di dalam Triaxial Chamber (CC). Dalam metode ini dilakukan pengukuran

tegangan total yang bekerja pada specimen, dan selanjutnya dapat dikoreksi terhadap tegangan air pori.

Page 59: MANUAL PROSEDUR DAN INSTRUKSI KERJA PENGGUNAAN LABORATORIUMsipil.ub.ac.id/sarjana/wp-content/uploads/2013/07/21.-MP-IK... · diterapkan adalah sistim penjaminan mutu. ... Laboratorium

57

b. Data yang diperoleh melalui cara ini adalah strength properties dalam hubungan stress-strain tanah, meliputi :

Catatan :

Unconsolidated Undrained Strength dari tanah cohesive

tanpa tegangan-tegangan samping diuraikan dalam prosedur test. Untuk unconfined compressive strength of cohesive soil ( ASTM D – 2166 ).

3. Pengertian Kekuatan tanah tergantung pada tegangan yang bekerja

dalam air pori selama pembebanan total, yang dihasilkan

oleh pembebanan; jika air pori dibiarkan mengalir dari/ ke dalam pori-pori tanah pada saat beban bekerja,

mengakibatkan tegangan air pori tidak sesuai dengan keadaan dimana drainase tidak boleh terjadi.

Untuk metode ini drainase tidak boleh terjadi, karena

kekuatan tanah diukur dalam keadaan tegangan total, ini hanya akan sesuai dengan keadaan lapangan pada

keadaan dimana drainase tidak terjadi selama pembebanan.

4. Istilah-istilah Yang Digunakan

a. Triaxial Compression Test Suatu specimen yang berbentuk prisma yang ditekan

sekelilingnya oleh cairan dalam pressure chamber dan

ditekan oleh suatu tekanan isotropic (katakanlah chamber pressure) kemudian ditambah dengan beban compressive

yang bekerja pada arah axis (sumbu) dari specimen

tersebut axial load. b. Principal Stress Difference

specimentpenampangluas

loadaxialloadaxialUnit =

Mayor principal stress pada speciment = unit axial load +

chamber pressure Minor principal stress pada speciment = chamber pressure

Principal Stress Difference = selisih antara mayor dan minor stress pada speciment

Principal Stress Difference = unit axial load

Page 60: MANUAL PROSEDUR DAN INSTRUKSI KERJA PENGGUNAAN LABORATORIUMsipil.ub.ac.id/sarjana/wp-content/uploads/2013/07/21.-MP-IK... · diterapkan adalah sistim penjaminan mutu. ... Laboratorium

58

c. Failure Tegangan pada saat failure (runtuh) diambil dari

tegangan-tegangan pada speciment pada saat unit axial

load maksimum atau principal stress difference (unit axial load pada 20 % axial load strain. Mana saja yang lebih dahulu dicapai selama test, itu yang menentukan.

d. Unconsolidated Undrained Strength, adalah keadaan tegangan pada saat failure silinder speciment tanah,

dimana drainase dari air pori baik kedalam maupun keluar specimen tidak boleh terjadi selama triaxial compression.

Keadaan tegangan yang dinyatakan dengan Mohr Circle

dari mayor dan minor principal stress pada specimen.

5. Peralatan a. Axial load device Alat triaxial compression yang berguna dongkrak yang

digerakkan oleh motor elektronik melalui transmisi gear, yang dilengkapi dengan compressor untuk memberikan

tegangan hydrolic ke dalam chamber triaxial. b. Axial load measure device Berupa proving ring, strain gauge, hydraulic load soil.

Untuk tanah dengan principal stress pada saat failure 1,00

ton/ft2 (0,98 kg/cm2) device harus mampu mengukur

satuan axial load sampai ketelitian 0,01 ton/ft2 (0,01 kg/cm2).

Untuk tanah dengan principal stress pada saat failure

mengukur axial load sampai ketelitian ± 1,00 % dari axial

load pada saat failure.

c. Chamber pressure maintaining device Harus dapat mengontrol chamber pressure sampai

ketelitian ± 1,00 %.

Alat ini terdiri dari reservoir yang disambungkan Triaxial Chamber Fluid, bagian atas reservoir dihubungkan dengan

tekanan udara (gas supply).

Tekanan udara dikontrol dengan pressure regulator dan diukur dengan pressure gauge. Tetapi alat lain yang

berupa hydraulic system yang ditekan dengan pisto dapat pula digunakan untuk mengontrol tekanan chamber.

Page 61: MANUAL PROSEDUR DAN INSTRUKSI KERJA PENGGUNAAN LABORATORIUMsipil.ub.ac.id/sarjana/wp-content/uploads/2013/07/21.-MP-IK... · diterapkan adalah sistim penjaminan mutu. ... Laboratorium

59

d. Triaxial Compression Chamber Suatu alat dimana dapat dipasang cylinder cell specimen,

ditutup dengan impermeable membran yang di atas

specimen dan di bawahnya dipegang oleh specimen base. Piston dipasang sentris di aats specimen, untuk

meneruskan beban axial, yang mengakibatkan specimen tertekan pada arah axial diantara specimen cap dan

specimen base. Piston harus dibuat sedemikian rupa sehingga gesekannya

sangat kecil.

e. Specimen Cap dan Specimen Base Dibuat dari bahan tahan karat, berpenampang bulat.

Berat specimen cap harus < 0,5 % dari beban axial pada saat failure.

Diameter specimen cap dan base harus sama dengan

diameter tanah specimen. Specimen base dihubungkan dengan triaxial chamber

sedemikian rupa sehingga tidak dapat bergeser pada arah horisontal (tetap sentris).

Specimen cap dibuat sedemikian rupa agar dapat memegang piston tetap dalam keadaan sentris.

Permukaan cylinder dari specimen base dan cap yang

berhubungan dengan membran (karet pembungkus tanah) harus rata dan bebas dari geseran-geseran agar

tidak terjadi kebocoran. f. Deformation indikator Adalah dial indikator dengan ketelitian 0,001 inch (0,02

mm) dan mempunyai kapasitas pengukuran paling sedikit 20 % panjang specimen.

g. Rubber membrane Digunakan untuk membungkus specimen dan menajga

kebocoran tabel total membrane tidak boleh melebihi 1 %

dari diameter specimen. Membrane diikat pada specimen base dan cup dengan

ring baret yang memiliki ukuran diameter dalam sebelum ditarik < 75 % dari diameter base dan cup.

Membrane harus diperiksa terlebih dahulu sebelum dipakai jika ada kebocoran harus diganti.

Page 62: MANUAL PROSEDUR DAN INSTRUKSI KERJA PENGGUNAAN LABORATORIUMsipil.ub.ac.id/sarjana/wp-content/uploads/2013/07/21.-MP-IK... · diterapkan adalah sistim penjaminan mutu. ... Laboratorium

60

Membrane harus memberi tahanan yang sekecil-kecilnya

pada specimen ( tanah ). h. Sample Ejector Harus dapat mengeluarkan inti tanah dari tabung sample

pada arah yang sama seperti waktu sample tersebut dimasukkan ke dalam tabung, dan tidak merusak sample.

i. Verner Caliper Harus cocok untuk menetapkan ukuran specimen sampai

ketelitian 0,01” ( 0,2 mm ). j. Timer

Alat pengukur kelangsungan waktu sampai ketelitian 1

second, digunakan untuk menetapkan rote of stress atau strain seperti yang diuraikan pada butir b, c dan f.

k. Weiging Desive (balance) Harus dapat menimbang soil specimen ketelitian

sebagai berikut :

- Specimen yang < 100 gram ditimbang sampai ketelitian 0,01 gram.

- Specimen yang > 100 gram ditimbang sampai ketelitian 0,1 gram.

l. Perlengkapan / alat-alat lainnya : - Specimen triping - Membrane expander - Remolding apartus - Moisture content containers - Data sheet yang diperlukan

6. Mempersiapkan Contoh Tanah (Specimen) a. Ukuran specimen

Perbandingan tinggi dan diameter harus sekitar 2 dan 3. Dengan menggunakan verner caliper, tinggi dan diameter

specimen ditetapkan sampai ketelitian 0,01 inch (0,2 mm).

Diameter minimum 1,3 inch (33 mm) untuk ukuran partikel terbesar yang terkandung < 1/10 dari diameter

specimen. Untuk specimen yang diameter 2,00 inch (71 mm) atau

lebih, ukuran partikel tanah terbesar 1/6 diameter

Page 63: MANUAL PROSEDUR DAN INSTRUKSI KERJA PENGGUNAAN LABORATORIUMsipil.ub.ac.id/sarjana/wp-content/uploads/2013/07/21.-MP-IK... · diterapkan adalah sistim penjaminan mutu. ... Laboratorium

61

specimen. Ketentuan yang lain harus dicatat pada data

sheet. b. Undisturbed Specimen Undisturbed specimen disiapkan dari undisturbed sample

yang lebih besar dari tabung contoh. Thin waled tube sampling of soils (ASTM D – 1587).

Waktu memegang specimen harus hati-hati jangan sampai terganggu, ukuran-ukuran berubah atau berkurang.

Berat specimen ditimbang, kemudian ditutup dengan rubber membrane dan diikat pada specimen cup and base.

Ambil sample yang representative dari sisa potongan specimen untuk test kadar air, pada kondisi awal (sebelum

dilakukan test triaxial). c. Remolded specimen Disiapkan dari undisturbed specimen yang sudah hancur

atau dari disturbed sample. Campur material ini di dalam kantong plastik (karet) dan hancurkan dengan tangan

(diremas). Padatkan disturbed material di dalam mold (pencetak

specimen) sesuai dengan kadar air dan kepadatan yang dikehendaki. Keluarkan dari mold dan timbang beratnya,

kadar airnya, dan densitynya.

d. Reduktion of and Restained Akibat friction dan adhesi antara ujung specimen dengan

cup dan base dapat dikurangi dengan memasang 2 buah karet membrane sebagai alas dengan minyak silicon pada

cup dan base diantara specimen dengan cup dan base.

Tabel alas dari membrane tidak kurang dari 0,005 inch (0,13 mm) dan tidak lebih dari 0,03 inch (0,8 mm).

7. Cara Menggunakan

a. Dengan specimen yang tutup dalam membrane, yang

diikat pada specimen base dan cup dan telah terpasang dalam chamber, pasanglah triaxial chamber

dan stel pada posisi axial loading devise, hubungkan alat pengukur tegangan dan istilah chamber dengan

cairan.

Page 64: MANUAL PROSEDUR DAN INSTRUKSI KERJA PENGGUNAAN LABORATORIUMsipil.ub.ac.id/sarjana/wp-content/uploads/2013/07/21.-MP-IK... · diterapkan adalah sistim penjaminan mutu. ... Laboratorium

62

Sesuaikan alat pengukur tegangan dengan pressure

chamber tetapi diusahakan tidak terjadi gaya ke arah / pada piston yang akan menimbulkan reaksi terhadap

alat pembebanan axial. Sebelum piston mengenai

specimen cup, ukur dan catat gesekan piston mula-mula akibat gaya ke atas, akibat chamber pressure,

yang selanjutnya digunakan untuk mengkoreksi pembacaan axial load atau alat pengukur beban axial.

Setelah piston menyentuh specimen, catat pembacaan pertama pada deformation indikator.

b. Cara dengan control strain

Segera setelah tekanan chamber diberikan, dimulai beban axial dikerjakan sehingga mengakibatkan axial

strain sebesar 0,5 – 2 % per menit, dan catat beban dan perubahan-perubahan setiap 0,1; 0,3; 0,4; 0,5 %

stain (pada setiap 0,5 % setelah dicapai 3 % dan

setiap 1 % setelah 10 % strain dan setiap 2 % jika strain telah melebihi 10 %).

Pembebanan diambil sedemikian rupa supaya bisa digambarkan stress dan strain curve.

c. Cara dengan controle stress Sebelum test, perkiraan beban axial yang akan terjadi

pada saat failure untuk specimen yang bersangkutan (

berdasarkan hasil eksperimen & pengalaman untuk berbagai tipe alat dan jenis material ), segera setelah

bekerja chamber pressure, beban axial pertama ditaruh pada specimen sebesar 1/10 – 1/15 dari

beban axial yang diperkirakan akan terjadi pada saat

failure. Setelah 0,4 – 5 menit baca perubahan ( deformasi )

kemidian beban berikut diletakkan lagi di atas specimen seperti yang pertama, dan seterusnya.

Lakukan proses ini terus sampai terjadi keruntuhan

pada specimen atau sampai 20 % strain. Perubahan-perubahan yang terjadi dicatat sebelum

penambahan masing-masing beban. d. Tentukan kadar air dari specimen seperti prosedur

ASTM D – 2216.

Page 65: MANUAL PROSEDUR DAN INSTRUKSI KERJA PENGGUNAAN LABORATORIUMsipil.ub.ac.id/sarjana/wp-content/uploads/2013/07/21.-MP-IK... · diterapkan adalah sistim penjaminan mutu. ... Laboratorium

63

Buat sheet specimen pada keadaan failure, kalau bisa

sudut keruntuhan diukur.

8. Perhitungan

a. Hitung axial strain ε, untuk setiap perubahan beban axial

sebagai berikut :

ol

∆lε =

b. Hitung luas penampang rata-rata A, untuk setiap penambahan beban axial sebagai berikut :

)V1()ε(

Aε 0

−=

Ao = luas penampang rata-rata mula-mula dari

specimen

ε = axial strain untuk setiap keadaan

penambahan beban axial V = valumatric strain, positif untuk penyusutan

volume Untuk saturated specimen, valimatric strain dianggap nol.

Untuk specimen yang kurang jenuh, parubahan volume

dari volume specimen selama test sampai failure, V, dapat diukur melalui perubahan volume cairan dalam chamber

yang dikoreksi untuk perubahan dari chamber piston, dengan volume asal = Vo dari specimen, harga V dapat

dihitung sebagai berikut :

ε1

VoV

−=

c. Hitung perbedaan principal stress (σ1 - σ2) adalah sebagai

berikut :

A

Pσσ 21 =−

P = axial load A = luas penampang rata-rata

d. Grafik stress-strain

Page 66: MANUAL PROSEDUR DAN INSTRUKSI KERJA PENGGUNAAN LABORATORIUMsipil.ub.ac.id/sarjana/wp-content/uploads/2013/07/21.-MP-IK... · diterapkan adalah sistim penjaminan mutu. ... Laboratorium

64

Grafik yang menunjukkan hubungan antara Principal Stress Difference dan Axial strain. Plot Principal Stress Difference sebagai ordinat dan Axial Strain sebagai absis.

Tentukan principal stress difference dan axial strain pada saat failure.

e. Hitung mayor dan minor principal stress pada axial

stress pada saat failure sebagai berikut:

Minor principal stress : chamber pressure

Mayor principal stress : principal stress difference

pada saat failure chamber pressure.

Buat lingkaran mohr pada saat failure pada skala biasa (arithmatic) dengan shear stress sebagai ordinat dan

normal stress sebagai absis.

Titik pusat lingkaran diletakkan pada absis sebesar :

2

σσjarijarijamdan

2

σσ 3131 −=−

+

Lingkaran Mohr ini menunjukkan unconsolidated

undrained strength seperti yang diuraikan pada butir 3.d.

Jika lebih dari 1 specimen yang ditest dengan chamber pressure yang berbeda, lingkaran Mohr diplot sehingga

menunjukkan unconsolidated undrained strength dari tiap-tiap specimen dalam grafik yang sama.

Gambar garis singgung melalui lingkaran-lingkaran Mohr tersebut untuk menentukan strength envelope.

Garis singgung ini diteruskan memotong sunbu tegangan

geser yang menyatakan besar kohesi (C) dan sudut kemiringan garis singgung dengan sumbu mendatar

menyatakan sudut perlawanan (φ).

Harga C dan φ dapat dihitung secara geometri.

Instruksi Kerja Analisis Butiran Metode Mekanis – Laboratorium Mekanika Tanah dan Geologi (00601

07042)

1. Referensi

(AASHTO T-27-74) (ASTM C-136-46)

Page 67: MANUAL PROSEDUR DAN INSTRUKSI KERJA PENGGUNAAN LABORATORIUMsipil.ub.ac.id/sarjana/wp-content/uploads/2013/07/21.-MP-IK... · diterapkan adalah sistim penjaminan mutu. ... Laboratorium

65

2. Maksud

Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk menentukan pembagian butir (gradasi) agregat halus dan agregat

kasar dengan menggunakan saringan.

3. Peralatan

1. Timbangan neraca dengan ketelitian 0,2 % dari berat benda uji.

2. Satu set saringan; 76,2 mm (3”); 63,5 mm (2,5”); 50,8 mm (2”); 37,5 mm (1,5”); 9,5 mm (3/8”); No.4; No.8;

No.16; No.30; No.50; No.100 dan No.200 (standar

ASTM). 3. Oven yang dilengkapi dengan pengatur suhu untuk

memanasi sampai (110 ± 5) oC.

4. Alat pemisah contoh. 5. Mesin penggetar saringan (vibrator).

6. Talam-talam.

7. Kwas, sikat kuningan, sendok dan alat-alat lainnya.

4. Benda Uji

a. Benda Uji diperoleh dari alat pemisah contoh atau cara seperempat sebanyak :

i. Agregat halus; Ukuran maksimum No.4; berat minimum 500 gram Ukuran maksimum No.8; berat minimum 100 gram

ii. Agregat kasar; Ukuran maksimum No.3,5”; berat minimum 35 kg Ukuran maksimum No.3,0”; berat minimum 30 kg Ukuran maksimum No.2,5”; berat minimum 25 kg Ukuran maksimum No.2,0”; berat minimum 20 kg Ukuran maksimum No.1,5”; berat minimum 15 kg Ukuran maksimum No.1,0”; berat minimum 10 kg Ukuran maksimum No.3/4”; berat minimum 5 kg Ukuran maksimum No.1/2”; berat minimum 2,5 kg Ukuran maksimum No.3/8”; berat minimum 2,0 kg

Bila agregat berupa campuran dari agregat halus dan

agregat kasar, agregat tersebut dipisahkan menjadi 2 bagian dengan saringan No.4. Selanjutnya agregat

Page 68: MANUAL PROSEDUR DAN INSTRUKSI KERJA PENGGUNAAN LABORATORIUMsipil.ub.ac.id/sarjana/wp-content/uploads/2013/07/21.-MP-IK... · diterapkan adalah sistim penjaminan mutu. ... Laboratorium

66

halus dan agregat kasar disediakan sebanyak jumlah

seperti tercantum diatas. Benda uji disiapkan sesuai dengan pemeriksaan bahan

lewat saringan NO.200 (AASHTO T-11-74), kecuali

apabila butiran yang melalui saringan No.200 tidak perlu diketahui jumlahnya dan bila syarat ketelitian

tidak menghendaki pencucian.

5. Cara Melakukan a) Benda uji dikeringkan di dalam oven dengan suhu (110

± 5)oC sampai berat tetap.

b) Saring benda uji lewat saringan dengan ukuran

saringan paling besar ditempatkan paling atas. Saringan diguncang-guncang dengan tangan atau

mesin penggetar (vibrator) selama 15 menit.

6. Perhitungan

Hitung prosentase berat uji yang tertahan diatas masing-

masing saringan terhadap berat total benda uji.

Gambar 1. SARINGAN DENGAN MESIN PENGGETAR

Page 69: MANUAL PROSEDUR DAN INSTRUKSI KERJA PENGGUNAAN LABORATORIUMsipil.ub.ac.id/sarjana/wp-content/uploads/2013/07/21.-MP-IK... · diterapkan adalah sistim penjaminan mutu. ... Laboratorium

67

Instruksi Kerja Analisis Butiran Metode Hidrometer –

Laboratorium Mekanika Tanah dan Geologi (00601 07043)

1. Referensi AASHTO T-88-72

ASTM D-422-27

2. Peralatan

a. Hidrometer dengan skala konsentrasi (5-60 gram

perliter) Atau untuk pembacaan berat jenis campuran (0,995 –

1,038)

b. Tabung-tabung gelas ukuran kapasitas 1000 ml.

Dengan diameter ± 6,5 cm.

c. Termometer 0 – 50oC dengan ketelitian 0,1oC

d. Pengaduk mekanis dan mangkuk dispersi (mechanical stirer)

e. Saringan-saringan No. 10; 20; 40; 80; 100 dan 200

f. Neraca dengan ketelitian 0,01 gram

g. Oven yang dilengkapi dengan pengatur suhu untuk

memanasi sampai (110 ± 5)oC

h. Tabung-tabung ukuran 59 ml dan 100 ml

i. Batang pengaduk dari gelas

j. Stop watch

3. Benda Uji

Benda uji disiapkan sesuai dengan mempersiapkan contoh untuk pemeriksaan contoh tanah dan tanah mengandung

agregat secara kering (AASHTO T-87-72/ASTM D-421-72);

contoh tanah secara basah (AASHTO T-146-49) atau secara langsung seperti berikut :

a. Jenis-jenis tanah yang tidak mengandung batu dan hampir semua butirannya lebih halus dari saringan

2,00 mm (No. 10). Dalam hal ini benda uji tidak perlu dikeringkan dan tidak perlu disaring dengan saringan

2,00 mm (No. 10).

Page 70: MANUAL PROSEDUR DAN INSTRUKSI KERJA PENGGUNAAN LABORATORIUMsipil.ub.ac.id/sarjana/wp-content/uploads/2013/07/21.-MP-IK... · diterapkan adalah sistim penjaminan mutu. ... Laboratorium

68

b. Jenis-jenis tanah yang mengandung batu, atau

mengandung banyak butiran yang lebih kasar banyak dari saringan 2,00 mm (No.10). Keringkan contoh

tanah di udara sampai bisa disaring. Ambil benda uji yang lewat saringan No.200 (0,074

mm) atau No.10 sebanyak 50 gram.

c. Tentukan kadar airnya untuk menentukan berat benda uji sesuai dengan pemeriksaan contoh tanah secara

basal. (AASHTO 146-49)

4. Cara Melakukan

a. Rendamlah benda uji tersebut dengan 115 ml air suling + 10 % sodium melalui bahan dispersi (water glass) sebanyak 20 ml, atau 50 ml air suling dan

bahan dispersi (sodium hexametahostat) sebanyak 10

ml (lihat catatan 7a), aduklah sampai merata dengan pengaduk gelas dan biarkan terendam selama 24 jam.

b. Sesudah perendaman, pindahkan campuran ke dalam mangkok, dan tambahkan air suling/air bebas mineral

sampai kira-kira setengah penuh. Aduklah campuran selama 15 menit.

c. Pindahkan semua campuran kedalam gelas ukur dan tambahkan air suling/air bebas mineral sampai

campuran menjadi 1000 ml. Tutuplah rapat-rapat mulut tabung tersebut dengan telapak tangan, dan

kocoklah dengan arah mendatar selama satu menit.

d. Segera setelah dikocok letakkan tabung hati-hati,

masukkan hidrometer. Biarkan hidrometer terapung bebas dan tekanlah stopwatch. Bacalah angka

skalanya ½; 1 dan 2 menit dan catat pada formulir pemeriksaan hidrometer. Bacalah pada puncak

miniscusnya dan catatlah pembacaan-pembacaan itu

sampai 0,5 gram perliter yang terdekat atau 0,001 berat jenis (Rh).

Sesudah pembacaan menit kedua, angkatlah hidrometer dengan hati-hati cuci dengan air suling,

dan masukkan kedalam tabung yang berisi air suling

yang bersuhu sama seperti suhu tabung percobaan.

Page 71: MANUAL PROSEDUR DAN INSTRUKSI KERJA PENGGUNAAN LABORATORIUMsipil.ub.ac.id/sarjana/wp-content/uploads/2013/07/21.-MP-IK... · diterapkan adalah sistim penjaminan mutu. ... Laboratorium

69

e. Masukkan kembali hidrometer dengan hati-hati ke

dalam tabung dan lakukan pembacaan hidrometer pada saat 5; 15 dan 30 menit; 1,4 dan 24 jam.

Sesudah setiap pembacaan cuci dan kembalikan hidrometer ke dalam tabung suling. Lakukan proses

memasukkan dan mengangkat hidrometer masing-

masing selama 10 detik.

f. Ukur suhu campuran sekali selama 15 menit yang

pertama dan kemudian pada setiap pembacaan berikutnya.

g. Sesudah pembacaan yang terakhir, pindahkan

campuran kedalam saringan No.200, dan cucilah sampai air pencucinya jernih dan biarkan sampai air ini

mengalir terbuang. Fraksi yang tertinggal diatas saringan No.200 harus

dikeringkan dan lakukan pemeriksaan saringan dengan cara pemeriksaan analisa saringan agregat halus dan

kasar.

5. Perhitungan

a. Perhitungan analisa saringan dapat dilakukan seperti

dalam cara pemeriksaan analisa saringan agregat halus dan kasar.

b. Dari pembacaan RH tentukan diameter dengan menggunakan nomogram terlampir. Untuk ini nilai

pembacaan RH harus dituliskan disamping skala RH pada nomogram terlampir.

c. Hitung diameter prosen dari berat butiran yang lebih kecil dari diameter (D) dari rumus-rumus berikut :

i. Untuk hidrometer dengan pembacaan 5 – 10 gram/liter :

p = a (RH + K) x 100 W3

ii. Untuk hidrometer dengan pembacaan berat

jenis 0,995 – 1,038 :

P = 1606.a. (RH + K-1) x 100 W3

Page 72: MANUAL PROSEDUR DAN INSTRUKSI KERJA PENGGUNAAN LABORATORIUMsipil.ub.ac.id/sarjana/wp-content/uploads/2013/07/21.-MP-IK... · diterapkan adalah sistim penjaminan mutu. ... Laboratorium

70

K = koreksi suhu

a = faktor kalibrasi Bila benda uji yang diambil adalah dari tanah yang

mengandung fraksi diatas saringan No.10, hitung

prosen seluruh contoh lebih kecil dari D, dengan rumus :

Prosen seluruh contoh lebih kecil = P x prosen saringan No.10

Gambar 1. PERALATAN TES ANALISIS HIDROMETER

Instruksi Kerja Penggunaan Alat Hand Tally Counter –

Laboratorium Transportasi dan Jalan Raya (00601 07044)

1. Identitas Alat

Fungsi : menghitung lalu lintas (kendaraan,

penumpang, pejalan kaki) dalam jumlah besar

Page 73: MANUAL PROSEDUR DAN INSTRUKSI KERJA PENGGUNAAN LABORATORIUMsipil.ub.ac.id/sarjana/wp-content/uploads/2013/07/21.-MP-IK... · diterapkan adalah sistim penjaminan mutu. ... Laboratorium

71

Merek : Joyco, Kenko, Niko

Tipe : HC-40 , H-102 , SJ504

Ukuran : Diameter 4 cm, tebal 2,5 cm

2. Cara Penggunaan

1. Pegang hand tally-counter dalam genggaman tangan. Cincin tally-counter dikalungkan pada ibu jari, posisi

alat menghadap ke atas, jari telunjuk siap menekan tombol penghitung.

2. Posisikan angka awal pada 0000 dengan cara memutar spring hingga angka menunjukkan 0000.

3. Telunjuk menekan tombol penghitung sesuai dengan

jumlah obyek yang dihitung. Angka penunjuk jumlah pada alat akan bertambah setiap kali tombol ditekan.

4. Baca angka penunjuk untuk mengetahui jumlah obyek yang dihitung.

3. Cara Pemeliharaan

1. Selalu periksa kondisi alat sebelum dan sesudah penggunaan alat.

2. Simpan kembali alat ke daam kotak penyimpannya apabila tidak digunakan.

Instruksi Kerja Penggunaan Alat Stopwatch Manual –

Laboratorium Transportasi dan Jalan Raya (00601 07045)

1. Identitas Alat

Fungsi : menghitung waktu

Merek : Diamond

Ukuran : Diameter 5 cm, 1,5 cm

2. Cara Penggunaan

1. Pegang Stopwatch dalam genggaman tangan. Posisi

alat menghadap keatas.

Page 74: MANUAL PROSEDUR DAN INSTRUKSI KERJA PENGGUNAAN LABORATORIUMsipil.ub.ac.id/sarjana/wp-content/uploads/2013/07/21.-MP-IK... · diterapkan adalah sistim penjaminan mutu. ... Laboratorium

72

2. Posisikan jarum penunjuk pada angka 0 atau 30

dengan menggunakan tombol kecil yang berada disebelah kiri dari spring (tombol besar).

3. Tekan spring (tombol besar) untuk memulai dan

berhenti.

3. Cara Pemeliharaan

1. Untuk menghindari kerusakan, tidak boleh memutar

spring terlalu ketat.

2. Hindarkan dari lingkungan yang dapat menyebabkan

karat dan sebagainya.

3. Hindarkan dari getaran, medan magnet, cahaya matahari yang kuat dan hujan (air).

4. Dilarang membuka lapisan penutup belakang jam untuk menghindari masuknya debu dan udara lembap.

5. Periksa selalu alat dan gunakan minyak pelicin bila

perlu.

Instruksi Kerja Penggunaan Alat Stopwatch Digital –

Laboratorium Transportasi dan Jalan Raya (00601 07046)

1. Identitas Alat

Fungsi : menghitung waktu

Merek : Quartz

Ukuran : 7,5 x 6 x 1,7 cm

2. Cara Penggunaan

1. This watch consists of different modes to provide with a highly professional chrono-equipment. 6 functions (month, date, date-of-week, hour, minute, second), alarm with snooze and hourly chime, user selectable 12 hour/24 hour format, 4 year calendar, chronograph measure up to 1/100 sec with lap function auto

Page 75: MANUAL PROSEDUR DAN INSTRUKSI KERJA PENGGUNAAN LABORATORIUMsipil.ub.ac.id/sarjana/wp-content/uploads/2013/07/21.-MP-IK... · diterapkan adalah sistim penjaminan mutu. ... Laboratorium

73

ranging after 30 minutes to hour, minutes, second measuring capacity up to 23 hour, 59 minute, 59 second.

2. To set time, press S1 (middle button) once or more times until normal time display - i.e. Hours, minutes, etc - appears. Then, press S2 (left button) once and minutes will begin flashing. Press S3 (red button) and hold until desired minute appear.

3. To set alarm, with watch displayed unreal time, press S1 twice for alarm display mode appear. Press S3 and hold until desired alarm hour is reached. Then press S2 and minute begin flashing, press S3 and hold until desired alarm minutes appear.

4. To operate stopwatch, press S1 once or more time to reach chronograph display mode. To start, press S3 once and again to stop it. To reset to zero, press both S2 and S3.

5. For lap measurement, while stopwatch is running, you can measure elapsed time by pressing and release S2.

3. Cara Pemeliharaan

1. Selalu periksa kondisi alat sebelum dan sesudah penggunaan alat.

2. Simpan kembali alat ke daam kotak penyimpannya

apabila tidak digunakan.

3. Hindarkan dari getaran, medan magnet, cahaya

matahari yang kuat dan hujan (air).

4. Dilarang membuka lapisan penutup belakang jam

untuk menghindari masuknya debu dan udara lembap.

Instruksi Kerja Penggunaan Alat Rollmeter –

Laboratorium Transportasi dan Jalan Raya (00601 07047)

1. Identitas Alat

Fungsi : mengukur jarak

Page 76: MANUAL PROSEDUR DAN INSTRUKSI KERJA PENGGUNAAN LABORATORIUMsipil.ub.ac.id/sarjana/wp-content/uploads/2013/07/21.-MP-IK... · diterapkan adalah sistim penjaminan mutu. ... Laboratorium

74

Merek : The Great Wall, Rhohex

Tipe : JGW-501 , ART.3390-100

Ukuran : 50 m , 100 m

2. Cara Penggunaan

1. Pastikan rollmeter dalam keadaan tidak terkunci. Apabila masih dalam keadaan terkunci, buka kunci

rollmeter dengan membalik batang penggulung ke arah luar.

2. Tarik keluar pita pengukur dengan posisi angka pengukur menghadap keatas.

3. Baca angka penunjuk untuk mengetahui objek yang

diukur.

3. Cara Pemeliharaan

1. Selalu periksa kondisi alat sebelum dan sesudah penggunaan alat.

2. Simpan rollmeter dalam keadaan tergulung dan

jangan biarkan terurai.

Instruksi Kerja Penggunaan Alat Walking Measure –

Laboratorium Transportasi dan Jalan Raya (00601 07048)

1. Identitas Alat

Fungsi : mengukur jarak

Merek : Milky Way

Tipe : WM - 130

Ukuran : 15 - ¾ “

2. Cara Penggunaan

1. Pegang walking measure, pastikan roda menyentuh

permukaan objek yang akan diukur.

Page 77: MANUAL PROSEDUR DAN INSTRUKSI KERJA PENGGUNAAN LABORATORIUMsipil.ub.ac.id/sarjana/wp-content/uploads/2013/07/21.-MP-IK... · diterapkan adalah sistim penjaminan mutu. ... Laboratorium

75

2. Posisikan angka awal pada 0000 dengan cara

memutar spring hingga angka menunjukkan 0000.

3. Jalankan walking measure dengan mendorong tongkat

pemegang sehingga roda berputar.

4. Baca angka penunjuk untuk mengetahui objek yang diukur.

3. Cara Pemeliharaan

1. Selalu periksa kondisi alat sebelum dan sesudah

penggunaan alat.

2. Untuk menghindari kerusakan, tidak boleh memutar

spring terlalu ketat.

3. Hidarkan dari lingkungan yang dapat menyebabkan karat dan sebagainya.

Instruksi Kerja Penggunaan Alat Recorder –

Laboratorium Transportasi dan Jalan Raya (00601 07049)

1. Identitas Alat

Fungsi : merekam suara

Merek : Sony, Aiwa

Tipe : M-560V , TP-VA300

Ukuran : 11 x 6 x 2 cm

2. Cara Penggunaan

1. Press the reset button of the tape counter.

2. Press Tx and insert a standard microcassette with the side to start recording facing the lid.

3. Select the desired tape speed. 2.4 cm for optimum sound (recommended for normal use): A 30-minute recording can be made using both sides of the MC-30 microcassette. 1.2 cm for longer recording time: A 60-

Page 78: MANUAL PROSEDUR DAN INSTRUKSI KERJA PENGGUNAAN LABORATORIUMsipil.ub.ac.id/sarjana/wp-content/uploads/2013/07/21.-MP-IK... · diterapkan adalah sistim penjaminan mutu. ... Laboratorium

76

minute recording can be made using both sides of the MC-30 microcassette.

4. Set VOR to H, L or OFF. If you set VOR to H or L, the unit automatically starts recording the sound and pauses when there is no sound (you can save tapes and batteries). H : To record at meeting or in a quiet and/or spacious place. L : To record for dictation or in a noisy place. When the sound is not loud enough, set it to OFF, or the unit may not start recording.

5. Press z. n is pressed simultaneously and recording starts. While the tape runs, the REC or REC/BATT lamp lights and flashes depending on the strength of the sound. Recording level is fixed

3. Cara Pemeliharaan

1. To clean the tape head and path, press n and wipe the head, capstan and the pinch roller with a cotton swab, moistened with alcohol every 10 hours of use.

2. To clean the exterior, use a soft cloth slightly moistened in water. Do not use alcohol, benzine or thinner

Instruksi Kerja Penggunaan Alat Rewinder –

Laboratorium Transportasi dan Jalan Raya (00601 07050)

1. Identitas Alat

Fungsi : memutar kaset perekam

Merek : Rewindre

Tipe : RD838

Ukuran : Slimline 8 mm

2. Cara Penggunaan

1. This rewinder can be operated by using the AC adaptor, included with the unit or by inserting 4 “AA”

Page 79: MANUAL PROSEDUR DAN INSTRUKSI KERJA PENGGUNAAN LABORATORIUMsipil.ub.ac.id/sarjana/wp-content/uploads/2013/07/21.-MP-IK... · diterapkan adalah sistim penjaminan mutu. ... Laboratorium

77

batteries in the battery compartment. Batteries are not included.

2. Lift lid by gripping tabs on both sides of the lid and pull upward.

3. Insert cassette into lid, until it clicks into place, with flap side of tape facing front of unit.

4. Close lid by pressing down firmly. Either FF or REW LED will light up to indicate ready mode.

5. Select fast forward or rewind as desired by pressing FF/REW button. LED will indicate your selection.

6. Press start button firmly and hold down for 2 second to begin operation. “In use” LED indicates operation.

7. Press STOP button, to stop cassette during the winding process.

8. FF/REW takes approximately 2 minutes. When winding is completed, unit stop automatically. Lift open remove tape.

9. Always close cassette lid when finished.

3. Cara Pemeliharaan

- Never open cassette door when “In use” LED is on

Instruksi Kerja Penggunaan Alat MP3 Player –

Laboratorium Transportasi dan Jalan Raya (00601 07051)

1. Identitas Alat

Fungsi : merekam suara

Merek : Wewa Zealot

Tipe : wmp -4000+

2. Cara Penggunaan

1. To start recording, press the REC/STOP button. Recording begins with the display showing the recording indicator, bite rate, file number, and recording elapsed time. The folder automatically

Page 80: MANUAL PROSEDUR DAN INSTRUKSI KERJA PENGGUNAAN LABORATORIUMsipil.ub.ac.id/sarjana/wp-content/uploads/2013/07/21.-MP-IK... · diterapkan adalah sistim penjaminan mutu. ... Laboratorium

78

selects VOICE folder and the file number is selected from the next number to the previously recorded file.

2. To stop recording, press the REC/STOP button again.

3. To start playback, select a folder/file to play. Press the JOG (>) button or press it to the right.

4. To selecting folder/file, press the FOLDER button, select a folder by moving the JOG button up or down and then press the JOG button to the right.

5. To pause playback, press the JOG (>) button once again. To stop playback, press the JOG button in pause state to the left or right.

3. Cara Pemeliharaan

1. Do not drop the unit or give a shock to the unit. It may cause a malfunction.

2. Do not leave the unit in places described below

• A place of very high temperature (60 o c or above)

• A place subject to direct sunlight or near heat sources

• A car with its windows closed (especially in summer)

• A place subject to excessive moisture like a bathroom

• A place subject to excessive dust.

3. Do not apply heavy force to the LCD unit, as may cause breakage or abnormal display taking into account the properties of liquid crystal.

4. Do not use different kinds of batteries together.

5. When the unit is not in use for a long time, remove the battery from the unit.

Page 81: MANUAL PROSEDUR DAN INSTRUKSI KERJA PENGGUNAAN LABORATORIUMsipil.ub.ac.id/sarjana/wp-content/uploads/2013/07/21.-MP-IK... · diterapkan adalah sistim penjaminan mutu. ... Laboratorium

79

Instruksi Kerja Penggunaan Alat Camera Digital –

Laboratorium Transportasi dan Jalan Raya (00601 07052)

1. Identitas Alat

Fungsi : mendokumentasikan kejadian secara visual

Merek : Samsung Digimax

Tipe : A 503

2. Cara Penggunaan

1. This camera using batteries 2 X AA Alkaline (High Capacity), CR-V3 type - Lithium Ion battery or 2 X AA Ni-MH (SNB-2512)

2. Insert the battery and insert the memory card. As this camera has a 24MB internal memory, You do not have to insert the memory card. If the memory card is not inserted, an image will be stored in the internal memory. If the memory card is inserted, an image will be stored on the memory card.

3. Close the battery chamber cover. 4. Press the power button to turn on the camera. 5. Select the Scene mode by pressing the M (Mode)

button. The scene modes are listed below. Night ( ) : Use this for shooting still

images at night or in other dark conditions.

Portrait ( ) : To take a picture of a person. Landscape ( ) : To take pictures of distant

scenery. Sunset ( ) : For taking pictures of sunsets. Dawn ( ) : Daybreak scenes. Backlight ( ) : Portrait without shadows

caused by backlight. Fireworks ( ) : Firework scenes. Beach & snow ( ) : For ocean, lake, beach and

snowscape scenes.

Page 82: MANUAL PROSEDUR DAN INSTRUKSI KERJA PENGGUNAAN LABORATORIUMsipil.ub.ac.id/sarjana/wp-content/uploads/2013/07/21.-MP-IK... · diterapkan adalah sistim penjaminan mutu. ... Laboratorium

80

6. Point the camera towards the subject and compose the image by using the LCD monitor.

7. Press the shutter button to capture an image. MOVIE 3. 3. Cara Pemeliharaan

1. Don't remove the memory card when the camera status lamp is blinking as this may cause damage to data in the memory card.

2. Using the flash frequently will reduce the life of the battery.

3. Use a soft brush (available from photo stores) to gently clean the lens and LCD assemblies. If this does not work, lens-cleaning paper with lens cleaning fluid can be used.

4. Clean the camera body with a soft cloth. Do not allow this camera to come into contact with solvent materials such as benzol, insecticide, thinners etc. This may damage the body shell of the camera and also affect its performance. Rough handling can damage the LCD monitor. Take care to avoid damage and keep the camera in its protective carry case at all times when not in use. Instruksi Kerja Penggunaan Alat Video Camera Handycam – Laboratorium Transportasi dan Jalan

Raya (00601 07053)

1. Identitas Alat

Fungsi : mendokumentasikan kejadian secara audio-visual

Merek : Sony

Perangkat Pelengkap : Tripod, Charger, Baterai

Cadangan

2. Cara Penggunaan

1. Perangkat ini menggunakan baterai yang terintegrasi,

pengisian ulang dilakukan dengan mencharge menggunakan charge yang disediakan.

Page 83: MANUAL PROSEDUR DAN INSTRUKSI KERJA PENGGUNAAN LABORATORIUMsipil.ub.ac.id/sarjana/wp-content/uploads/2013/07/21.-MP-IK... · diterapkan adalah sistim penjaminan mutu. ... Laboratorium

81

2. Pasang baterai dan kaset pada perangkat, kaset

dipakai untuk menyimpan rekaman gambar.

3. Pastikan baterai kaset terpasang dengan benar dan

tertutup dengan benar.

4. Buka cover penutup lensa handycam

5. Tekan dan tarik tombol power di bagian depan untuk

menyalakan perangkat dengan fungsi merekam, untuk fungsi memutar hasil rekaman tekan dan tarik ke atas

selanjutnya pengaturan untuk memutar hasil rekaman terdapat pada bagian atas perangkat.

6. Posisikan tombol untuk merekam pada posisi standby

dengan menarik tuas kea rah bawah.

7. Proses perekaman bisa dilakukan dengan membidik

langsung maupun dengan membuka LCD yang terintegrasi pada perangkat.

8. Arahkan perangkat pada target yang akan direkam,

apabila sudah tepat tekan tombol “Rec” untuk merekam. Tekan kembali tombol “Rec” untuk

menghentikan perekaman.

9. Dengan cara yang sama dilakukan untuk

penyimpanan setelah pemakaian.

3. Cara Pemeliharaan

1. Mengecek kondisi baterai agar selalu dalam posisi penuh

2. Secara periodik membersihkan optik perekaman dengan kaset “cleaner”.

Instruksi Kerja Penggunaan Alat GPS Navigator – Laboratorium Transportasi dan Jalan Raya (00601

07054)

1. Identitas Alat

Fungsi : mengidentifikasikan lokasi suatu tempat menggunakan bantuan satelit

Page 84: MANUAL PROSEDUR DAN INSTRUKSI KERJA PENGGUNAAN LABORATORIUMsipil.ub.ac.id/sarjana/wp-content/uploads/2013/07/21.-MP-IK... · diterapkan adalah sistim penjaminan mutu. ... Laboratorium

82

Merek : Furuno

Tipe : GP – 31

2. Cara Penggunaan

1. Press power button to start GPS 2. The GPS receiver picks up two kinds of coded

information from the satellites. One type of information, called “almanac” data, contains the approximate positions (locations) of the satellites. This data is continuously transmitted and stored in the memory of the GPS receiver so it knows the orbits of the satellites and where each satellite is supposed to be. The almanac data is periodically updated with new information as the satellites move around.

3. The current location can be viewed in the GPS in the form of coordinates

3. Cara Pemeliharaan

1. Do not allow this unit to come into contact with solvent materials such as benzol, insecticide, thinners etc. This may damage the body shell of the GPS and also affect its performance.

2. Do not apply heavy force to the LCD unit, as may cause breakage or abnormal display taking into account the properties of liquid crystal.

Instruksi Kerja Pengujian Penetrasi Aspal –

Laboratorium Transportasi dan Jalan Raya (00601 07055)

1. Tujuan

Pengujian penetrasi ini dimaksudkan untuk

menentukan penetrasi bitumen keras atau lembek dengan memasukkan jarum penetrasi ukuran tertentu, beban tertentu,

dan waktu tertentu ke dalam bitumen dalam suhu tertentu.

Page 85: MANUAL PROSEDUR DAN INSTRUKSI KERJA PENGGUNAAN LABORATORIUMsipil.ub.ac.id/sarjana/wp-content/uploads/2013/07/21.-MP-IK... · diterapkan adalah sistim penjaminan mutu. ... Laboratorium

83

2. Peralatan

� Alat penetrasi yang dapat menggerakkan jarum naik turun tanpa gesekan dan dapat mengukur

penetrasi sampai 0.1 mm.

� Pemegang jarum seberat (47.5 + 0.05) gram yang dapat dilepas dengan mudah dari alat

penetrasi untuk peneraan. � Pemberat dari (50 + 0.05) gram dan (100 + 0.05)

gram masing-masing dipergunakan untuk pengukuran penetrasi dengan beban 100 gram

dan 200 gram.

� Jarum penetrasi dibuat dari stainless steel mutu 440C atau HRC 54 sampai 60 dengan ukuran dan

bentuk tertentu. Ujung jarum harus berbentuk kerucut terpancung.

� Cawan contoh dibuat dari logam atau gelas

berbentuk silinder dengan dasar yang rata-rata berukuran sebagai berikut :

Penetrasi Diameter Dalam

Di bawah 200 55 mm 35 mm

200 - 300 70 mm 45 mm

� Bak perendam (waterbath) diisi tidak kurang dari 10 liter. Pelat-pelat berlubang, terletak 50 mm di

atas bejana dan tidak kurang dari 100 mm di bawah bejana.

� Tempat air untuk benda uji dengan isi tidak

kurang dari 350 ml dan tinggi yang cukup untuk merendam benda uji.

� Pengukur waktu (stop watch). Pengukuran penetrasi dengan tangan diperlukan

stopwatch dengan skala pembagian terkecil 0.1

detik atau kurang dari kesalahan tertinggi 0.1 detik per menit. Pengukuran penetrasi dengan

alat otomatis, kesalahan alat tidak boleh lebih dari 0.1 detik.

� Pengukur suhu (termometer).

Page 86: MANUAL PROSEDUR DAN INSTRUKSI KERJA PENGGUNAAN LABORATORIUMsipil.ub.ac.id/sarjana/wp-content/uploads/2013/07/21.-MP-IK... · diterapkan adalah sistim penjaminan mutu. ... Laboratorium

84

3. Pembuatan Benda Uji

1. Panaskan contoh dan aduk perlahan-lahan hingga cukup air.

� Pemanasan contoh untuk ter, tidak boleh

lebih dari 60oC di atas titik lembek dan untuk bitumen tidak lebih dari 90oC di atas titik

lembek. � Waktu pemanasan tidak lebih dari 30 menit.

2. Tuangkan contoh ke dalam tempat contoh, dan diamkan sampai dingin ; tinggi contoh tidak kurang

dari angka penetrasi ditambah dengan 10 mm.

3. Tutuplah benda uji agar bebas dari debu dan diamkan pada suhu ruang selama 1 jam sampai dengan 1.5

jam untuk benda uji kecil dan 1.5 jam sampai dengan 2 jam untuk benda uji besar.

4. Prosedur Pengujian 1. Masukkan benda uji dalam tempat air yang kecil

dan letakkan tempat air tersebut dalam bak perendam yang telah ditentukan suhunya,

diamkan selama 1 jam sampai 1.5 jam untuk benda uji besar.

2. Pasanglah jarum penetrasi pada pemegangnya

dengan baik dan bersihkan dengan pelarut atau toluena kemudian disikat atau lap hingga kering.

3. Pasanglah pemberat 50 gram di atas jarum untuk beban (100+0.1) gram.

4. Pindahkan tempat air dari bak perendam di bawah

alat penetrasi. 5. Jarum penetrasi diturunkan perlahan-lahan hingga

menyentuh permukaan benda uji. 6. Aturlah arloji penetrometer dengan angka nol.

7. Lepaskan pemegang jarum, bersamaan dengan

itu jalankan stopwatch selama (5+0.1) detik. 8. Putarlah arloji penetrometer dan baca angka

penetrasi yang ditunjukkan oleh jarum pada arloji. 9. Lepaskan jarum pada pegangannya dan siapkan

alat penetrasi untuk pekerjaan yang selanjutnya.

Page 87: MANUAL PROSEDUR DAN INSTRUKSI KERJA PENGGUNAAN LABORATORIUMsipil.ub.ac.id/sarjana/wp-content/uploads/2013/07/21.-MP-IK... · diterapkan adalah sistim penjaminan mutu. ... Laboratorium

85

10. Lakukan pekerjaan di atas tidak kurang dari tiga

kali untuk benda uji yang sama. Jarak titik pemeriksaan satu sama lain dan dari tepi tidak

kurang dari 10 mm.

5. Catatan

a. Laporkan angka penetrasi rata-rata dari sekurang-kurangnya 3 pembacaan.

b. Perbedaan pembacaan tidak boleh melebihi ketentuan di bawah ini:

Hasil Penetrasi 0 - 49 50 - 149 150 - 249 200

Toleransi 2 4 6 8

Apabila perbedaan antara masing-masing pembacaan melebihi toleransi, pemeriksaan harus diulang.

c. Termometer untuk bak perendam harus ditera secara

teratur. d. Alat penetrasi dan alat pemeriksaan ini hanya boleh

dipakai bitumen dengan penetrasi kurang dari 150. Untuk bitumen dengan penetrasi 350 sampai 500

harus dilakukan dengan alat lain.

e. Pembacaan stopwatch lebih dari (5+0.1) detik, hasilnya tidak berlaku.

6. Diagram Alir Pengujian Penetrasi Aspal

Page 88: MANUAL PROSEDUR DAN INSTRUKSI KERJA PENGGUNAAN LABORATORIUMsipil.ub.ac.id/sarjana/wp-content/uploads/2013/07/21.-MP-IK... · diterapkan adalah sistim penjaminan mutu. ... Laboratorium

86

Memanaskan aspal (suhu ±140oC)

Menuangkan aspal ke dalam tempat contoh, biarkan dingin

Memasukkan benda uji ke dalam air, meletakkan tempat air dalam bak

perendam

Memasukkan jarum penetrasi pada pegangannya dan bersihkan

dengan kapas

Memasang pemberat 50 gram

Memindahkan air dari bak perendam

Jarum penetrasi diturunkan secara perlahan-lahan hingga

menyentuh benda uji

Mengatur alroji penetrasi pada angka

Melepas pemegang jarum dan jalankan stopwatch (5 ± 0.1) detik

Memutar jarum alroji penetrometer (baca angka penetrasi)

Melepaskan jarum dari pegangan

Page 89: MANUAL PROSEDUR DAN INSTRUKSI KERJA PENGGUNAAN LABORATORIUMsipil.ub.ac.id/sarjana/wp-content/uploads/2013/07/21.-MP-IK... · diterapkan adalah sistim penjaminan mutu. ... Laboratorium

87

Instruksi Kerja Analisis Saringan – Laboratorium

Transportasi dan Jalan Raya (00601 07056)

1. Tujuan

Analisa saringan ini dimaksudkan untuk menentukan persentase berat dari masing-masing agregat, baik agregat

kasar maupun agregat halus menurut ketentuan-ketentuan yang berlaku.

2. Bahan

Contoh agregat dikeringkan di udara terbuka,

dicampur rata, kemudian contoh agregat diambil sebagian untuk diayak

Jumlah contoh yang digunakan dalam praktikum analisa saringan sebagai berikut:

a. Agregat halus

Sejumlah agregat halus mula-mula diambil sebagian sebanding dengan angka kehalusannya

1. Angka kehalusan lebih dari 2.5 diambil contoh agregat 400-800 gram

2. Angka kehalusan diantara 1.5-2.5 diambil contoh agregat 200-400 gram

3. Angka kehalusan kurang dari 1.5 diambil contoh

agregat 100-200 gram b. Agregat kasar

Jumlah contoh untuk diayak kurang dari 0.4 kali lebih besar butir tersebut dalam mm, dijadikan Kg

Misal : besar butir maksimum = 50 mm (50 Kg), jadi

contoh agregat yang diambil = 0,4 × 50 = 20 Kg

3. Peralatan

� Timbangan kapasitas 25 Kg

� Timbangan kapasitas 5 Kg dengan ketelitian 0.1 gram

� Ayakan standar untuk agregat kasar � Ayakan standar untuk agregat halus

Page 90: MANUAL PROSEDUR DAN INSTRUKSI KERJA PENGGUNAAN LABORATORIUMsipil.ub.ac.id/sarjana/wp-content/uploads/2013/07/21.-MP-IK... · diterapkan adalah sistim penjaminan mutu. ... Laboratorium

88

� Mesin penggetar ayakan

� Kuas dibuat dari bulu dan kawat tembaga

4. Prosedur Pengujian a. Analisa ayak agregat halus

1. Agregat halus dikeringkan dalam oven dengan

suhu (110 + 5)°C sampai beratnya tetap.

2. Timbang agregat halus sebanyak 1000 gram.

3. Saring benda uji sebanyak yang telah

ditentukan dengan menggunakan ayakan 4 mm ke atas.

4. Dari benda uji yang lolos ayakan 4 mm, timbang sebanyak 500 gram.

5. Ayak agregat 500 gram tersebut dengan ayakan lebih kecil dari 4 mm yang

berkelipatan dua, sedangkan ayakan paling

besar ditempatkan paling atas. Proses pengayakan ini dilakukan dengan meletakkan

susunan ayakan pada mesin pengguncang, dan agregat diguncang selama 15 menit.

6. Bersihkan masing-masing ayakan, dimulai dari

ayakan yang teratas dengan kas kawat cat yang lemas. Perhatikan penyikatan, jangan

terlalu keras, sekedar menghilangkan debu yang mungkin masih melekat pada ayakan.

7. Timbang agregat yang tertahan pada masing-masing ayakan terhadap berat total, dimana :

� Persentase berat benda uji yang

tertahan di atas ayakan 4 mm ke atas dihitung berdasarkan berat 500 gram.

� Persentase berat benda uji yang tertahan 2 mm ke bawah, dihitung

berdasarkan berat 500 gram.

b. Analisa ayak agregat kasar

1. Timbang benda uji sebesar 0,4 kali besar butir terbesar dijadikan Kg.

Page 91: MANUAL PROSEDUR DAN INSTRUKSI KERJA PENGGUNAAN LABORATORIUMsipil.ub.ac.id/sarjana/wp-content/uploads/2013/07/21.-MP-IK... · diterapkan adalah sistim penjaminan mutu. ... Laboratorium

89

2. Ayakan benda uji tersebut dengan

menggunakan susunan ayakan 4 mm ke atas (bekelipatan dua), sedang ayakan yang

terbesar diletakkan paling atas. Pengayakan

ini dilakukan dengan meletakkan susunan ayakan pada mesin pengguncang dan

diguncang selama 15 menit atau diayak dengan menggunakan tangan.

Harus diperhatikan, jika yang lolos dari ayakan 4 mm lebih dari atau sama dengan

500 gram, maka yang lolos harus diayak lagi,

yaitu dengan menggunakan ayakan agregat halus dari 4 mm ke bawah.

3. Timbang berat agregat yang tertahan di atas masing-masing lubang ayakan.

4. Hitung persentase berat benda yang tertahan

di atas masing-masing lubang ayakan terhadap berat total.

5. Prosedur Perhitungan Persentase berat benda uji yang tertahan di atas

saringan a dihitung dengan rumus :

P = %100B

A ×

Keterangan :

A = berat benda uji yang tertahan di atas saringan a mm

B = berat benda uji total

6. Catatan

a. Pemeriksaan analisa ayakan ini dapat dilakukan

hanya satu kali percobaan b. Data hasil pemeriksaan dilaporkan :

� Jumlah persen sisa di atas masing masing ayakan, dihitung dari contoh aslinya sampai

satu desimal

Page 92: MANUAL PROSEDUR DAN INSTRUKSI KERJA PENGGUNAAN LABORATORIUMsipil.ub.ac.id/sarjana/wp-content/uploads/2013/07/21.-MP-IK... · diterapkan adalah sistim penjaminan mutu. ... Laboratorium

90

� Modulus kehalusan dari masing-masing

agregat � Persentase tembus kumulatif pada masing-

masing lubang ayakan

� Gambar grafiknya dari masing-masing ayakan

7. Diagram Alir Analisis Saringan

Pengambilan : Agregat kasar 5000 gram Agregat halus 1000 gram

Pengayakan agregat halus dengan

pengayakan mekanis ( ±±±±5 menit ) Urutan no. saringan : 4, 8, 30, 50, 100, 200

Pengayakan agregat kasar dengan pengayakan

mekanis ( ±±±±5 menit ) Urutan no. saringan :

Penimbangan hasil pengayakan

agregat halus dan agregat kasar

Perhitungan jumlah agregat yang lolos

dan yang tertahan

Plot data yang tertahan di saringan

pada grafik logaritmik

Page 93: MANUAL PROSEDUR DAN INSTRUKSI KERJA PENGGUNAAN LABORATORIUMsipil.ub.ac.id/sarjana/wp-content/uploads/2013/07/21.-MP-IK... · diterapkan adalah sistim penjaminan mutu. ... Laboratorium

91

Instruksi Kerja Pengujian Campuran Aspal dengan Alat

Marshall – Laboratorium Transportasi dan Jalan Raya (00601 07057)

1. Tujuan Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk menentukan

ketahanan (stabilitas) tergadap kelelehan plastis (flow) dari campuran aspal.

Ketahanan (stabilitas) adalah kemampuan suatu campuran aspal untuk menerima beban sampai terjadi

kelelehan plastis yang dinyatakan dalam kilogram atau

pounds. Kelelehan plastis (flow) adalah keadaan perubahan

bentuk suatu campuran aspal yang terjadi akibat suatu beban runtuh yang dinyatakan dalam mm atau inchi.

2. Peralatan � 3 buah cetakan benda uji yang berdiameter 10

cm (4”) dan 7.5 cm (3”) lengkap dengan plat alas dan leher sambung.

� Landasan pemadat terdiri dari balok kayu (jati atau sejenis) berukuran 20 × 20 × 45 cm,

dilapisi dengan plat baja berukuran 30 × 30 ×

2,5 cm dan diikat pada lantai beton dengan 4 bagian siku.

� Penumbuk yang mempunyai permukaan tumbuk yang rata berbentuk silinder, berat 4.356 Kg (10

pounds), tinggi jatuh bebas 45.7 cm (18”).

� Alat pengeluar benda uji (ekstruder). � Bak peredam (waterbath), lengkap dengan

pengatur suhu. � Mesin pengaduk (mixer), kapasitas 10 liter.

� Mesin tekan dengan :

a. Cincin penguji (proving ring) berkapasitas 2500 Kg dengan ketelitian

12.5 Kg b. Kepala penekan berbentuk lengkung

c. Arloji kelelehan dengan ketelitian 1.25 mm

Page 94: MANUAL PROSEDUR DAN INSTRUKSI KERJA PENGGUNAAN LABORATORIUMsipil.ub.ac.id/sarjana/wp-content/uploads/2013/07/21.-MP-IK... · diterapkan adalah sistim penjaminan mutu. ... Laboratorium

92

� Oven dilengkapi dengan pengukur suhu untuk

memanasi sampai (200+3)°C. � Cawan

� Timbangan berkapasitas 5 Kg dengan ketelitian

0.1 gram dilengkapi penggantung benda uji. � Termometer berkapasitas 250°C dan 100°C

dengan ketelitian 1% dari kapasitas dan dibuat dari logam.

� Hot plate (baja plat pemanas). � Sarung tangan karet dan asbes.

� Sendok aduk.

3. Pembuatan Benda Uji

1. Persiapan benda uji Keringkan agregat sampai beratnya tetap pada

suhu (105+5)°C, pisahkan agregat dengan cara

penyaringan kering ke dalam fraksi-fraksi yang dikehendaki atau seperti berikut :

1” sampai ¾” ¾” sampai ½”

½” sampai ⅜” no. 4 sampai no. 8

no. 8 sampai no. 30

no. 30 sampai no. 50 no. 50 sampai no. 100

no. 100 sampai no. 200 no. 200 sampai Pan

2. Penentuan suhu pencampuran dan pemadatan

Suhu pencampuran dan pemadatan harus ditentukan sehingga bahan pengikat yang

dipakai menghasilkan viscositas yang disyaratkan.

3. Persiapan pencampuran

� Untuk tiap benda uji diperlukan agregat sebanyak 1200 gram sehingga

menghasilkan tinggi benda uji kira-kira 6.35 + 0.125 cm (2.5” + 0.05”).

� Panaskan panci pencampur beserta agregat kira-kira 28°C di atas suhu

Page 95: MANUAL PROSEDUR DAN INSTRUKSI KERJA PENGGUNAAN LABORATORIUMsipil.ub.ac.id/sarjana/wp-content/uploads/2013/07/21.-MP-IK... · diterapkan adalah sistim penjaminan mutu. ... Laboratorium

93

pencampur untuk aspal panas dan ter,

lalu diaduk sampai merata. Untuk aspal dingin panaskan sampai 14°C di atas suhu

pencampuran .

� Sementara itu, panaskan aspal sampai suhu pencampuran.

� Tuangkan aspal sebanyak yang dibutuhkan ke dalam agregat yang sudah

dipanaskan tersebut. � Aduklah dengan cepat sampai agregat ter

lapis merata.

4. Pemadatan benda uji � Bersihkan perlengkapan cetakan benda uji

serta bagian muka penumbuk dengan seksama dan panaskan sampai suhu

antara 93.3°C dan 148.9°C.

� Letakkan selembar kertas kering atau kertas pengisap yang sudah digunting

menurut aturan cetakan ke dalam dasar cetakan.

� Masukkan seluruh campuran ke dalam cetakan dan tusuk-tusuk campuran keras-

keras dengan spatula yang dipanaskan

atau aduklah dengan sendok semen 15 kali keliling pinggirannya dan 10 kali di

bagian dalamnya. � Lepaskan lehernya dan ratakan

permukaan campuran dengan

menggunakan sendok semen menjadi bentuk yang sedikit cembung. Waktu

akan dipadatkan, suhu campuran berada dalam batas-batas suhu pemadatan.

� Letakkan cetakan di atas landasan

pemadat. � Lakukan pemadatan dengan alat

penumbuk sebanyak 75 atau 35 sesuai kebutuhan dengan tinggi jatuh 45 cm,

selama pemadatan tahanlah agar palu pemadat selalu tegak lurus pada alat

Page 96: MANUAL PROSEDUR DAN INSTRUKSI KERJA PENGGUNAAN LABORATORIUMsipil.ub.ac.id/sarjana/wp-content/uploads/2013/07/21.-MP-IK... · diterapkan adalah sistim penjaminan mutu. ... Laboratorium

94

cetakan. Lepaskan keping alas dan

lehernya, baliklah cetakan yang berisi benda uji dan pasanglah yang sudah

dibalik ini, tumbuklah dengan jumlah

tumbukan yang sama. � Sesudah pemadatan lepaskan keping alas

dan pasanglah alat pengeluar benda uji � Lepaskan benda uji pada tempat yang

rata dan biarkan selama kira-kira 24 jam pada suhu ruang.

4. Prosedur Pengujian

1. Bersihkan benda uji dari kotoran yang menempel.

2. Berikan tanda pengenal pada masing-masing benda uji.

3. Ukurlah tinggi atau tebal benda uji dengan

ketelitian 0.1 mm. 4. Timbang benda uji.

5. Rendam dalam air kira-kira 24 jam pada suhu ruang.

6. Timbang dalam air untuk mendapatkan volumenya.

7. Timbang benda uji dalam kondisi jenuh

permukaan kering. 8. Rendamlah benda uji aspal panas dalam bak

perendam selama 30 menit sampai 40 menit atau panaskan di dalam oven selama 2 jam

dengan suhu tetap (60+1)°C.

9. Keluarkan benda uji dari bak perendam atau oven dan letakkan ke dalam segmen bawah

penekan. 10. Pasang segmen atas di atas benda uji dan

letakkan keduanya dalam mesin penguji.

11. Pasang arloji kelelehan (flowmeter) pada kedudukannya pada salah satu batang

penuntun dan atur kedudukan jarum penunjuk pada angka nol.

Page 97: MANUAL PROSEDUR DAN INSTRUKSI KERJA PENGGUNAAN LABORATORIUMsipil.ub.ac.id/sarjana/wp-content/uploads/2013/07/21.-MP-IK... · diterapkan adalah sistim penjaminan mutu. ... Laboratorium

95

12. Naikkan kepala penekan beserta benda ujinya

sehingga menyentuh alas cincin penguji sebelum pembebanan.

13. Berikan pembebanan pada benda uji dengan

kecepatan tetap sebesar 50 per menit sampai pembebanan maksimum tercapai atau

pembebanan menurun seperti yang ditunjukkan oleh jarum arloji tekan.

14. Catat pembebanan maksimum. 15. Lepaskan selubung tangkai arloji kelelehan pada

saat pembebanan mencapai maksimum dan

catat nilai kelelehan yang ditunjukkan oleh jarum arloji kelelehan.

Page 98: MANUAL PROSEDUR DAN INSTRUKSI KERJA PENGGUNAAN LABORATORIUMsipil.ub.ac.id/sarjana/wp-content/uploads/2013/07/21.-MP-IK... · diterapkan adalah sistim penjaminan mutu. ... Laboratorium

96

5. Diagram Alir Pengujian Campuran Aspal dengan

Alat Marshall

Dibuat 9 benda uji dengan 3 macam persentase aspalnya yaitu : 5%, 6%, 7% terhadap berat agregatnya

Aspal dipanaskan hingga 140°C dan agregat dipanaskan sampai 160°C, kemudian dicampur hingga rata sesuai dengan

persentase masing-masing dan dimasukkan dalam cetakan

Didapatkan dengan cara ditumbuk 75 kali untuk setiap

permukaan (sisi atas dan sisi bawah)

Dikeluarkan lalu didinginkan dan setelah itu direndam selama 24 jam

Dikeringkan dalam kondisi SSD

Ditimbang dan diukur tingginya dalam permukaan kering

Ditimbang dalam air

Dimasukkan dalam waterbath, selang waktu 3 menit

Uji pada alat tekan Marshall

Page 99: MANUAL PROSEDUR DAN INSTRUKSI KERJA PENGGUNAAN LABORATORIUMsipil.ub.ac.id/sarjana/wp-content/uploads/2013/07/21.-MP-IK... · diterapkan adalah sistim penjaminan mutu. ... Laboratorium

97

Instruksi Kerja Penggunaan Alat Ukur Sipat Datar –

Laboratorium Survey dan Pengindraan Jauh (00601 07058)

1. Pastikan tripod/ kaki tiga tertancap dengan

sempurna kedalam tanah dengan menginjak

ketiga kaki tripod kedalam tanah sehingga tripod

menancap dan berdiri kokoh tidak bergoyang .

2. Letakan alat ukur penyipat datar diatas tripod dan

putar skrup pengunci tripod dengan sipat datar

hingga alat penyipat datar dan tripod dapat

menyatu dengan baik .

3. Atur kedudukan teropong dengan garis bidik

tegaklurus sumbu kesatu dari sipat datar dengan

menyetel tiga skrup pengatur nivo agar

gelembung nivo tepat berada di tengah

4. Pekerjaan ini diulangi, atur tiga skrup pengatur

nivo dan pastikan hingga gelembung nivo tetap

ditengah-tengah sebelum dan sesudah teropong

diputar 180o dengan sumbu kesatu sebagai

sumbu putar.

5. Arahkan teropong penyipat datar ke obyek yang

dibidik (baak ukur) dengan mengarahkan visir

kasar ke baak ukur.

6. Untuk memperjelas bayangan dari obyek yang

dibidik, putar pengatur diafragma hingga

bayangan obyek terlihat dengan jelas.

7. Putar skrup pengatur benang silang hingga

benang silang terlihat jelas.

8. Putar skrup penggerak halus horizontal untuk

mengatur posisi baak ukur tepat ditengah benang

silang.

9. Lindungi teropong penyipat datar dengan payung

sengatan panas matahari dan lindung dengan

Page 100: MANUAL PROSEDUR DAN INSTRUKSI KERJA PENGGUNAAN LABORATORIUMsipil.ub.ac.id/sarjana/wp-content/uploads/2013/07/21.-MP-IK... · diterapkan adalah sistim penjaminan mutu. ... Laboratorium

98

penutup plastik jika gerimis, dan hentikan

pengukuran bila hujan.

Instruksi Kerja Penggunaan Alat Ukur Theodolit –

Laboratorium Survey dan Pengindraan Jauh (00601 07059)

Pada prinsipnya pengaturan alat ukur teodolit hampir

sama dengan pengaturan alat ukur sipat datar. Alat ukur

Theodolit dilengkapi teropong yang bisa digerakkan untuk

pembacaan sudut yang teliti baik sudut mendatar maupun

sudut vertical. Alat ukur theodolit biasanya digunakan untuk

pengukuran pada lokasi/ lahan yang berbukti pada

perbukitan.

1. Pastikan tripod/ kaki tiga tertancap dengan

sempurna kedalam tanah dengan menginjak

ketiga kaki tripod kedalam tanah sehingga tripod

menancap dan berdiri kokoh tidak bergoyang .

2. Letakan alat ukur theodolit diatas tripod dan putar

skrup pengunci tripod (setengahnya/ jangan

terlalu keras dulu) dengan theodolit

3. Atur unting-unting tepat pada patok dengan

mengatur menggeser pesawat theodolit atau

melihat lensa pembidik unting-unting tepat diatas

patok, kemudian setelah tepat keraskan pengunci

tripod dengan alat ukur theodolit hingga alat

theodolit dan tripod dapat menyatu dengan baik .

4. Atur kedudukan alat ukur theodolit mendatar

dengan menyetel tiga skrup pengatur nivo agar

gelembung nivo tepat berada di tengah

5. Pekerjaan ini diulangi, atur tiga skrup pengatur

nivo dan pastikan hingga gelembung nivo tetap

ditengah-tengah sebelum dan sesudah teropong

Page 101: MANUAL PROSEDUR DAN INSTRUKSI KERJA PENGGUNAAN LABORATORIUMsipil.ub.ac.id/sarjana/wp-content/uploads/2013/07/21.-MP-IK... · diterapkan adalah sistim penjaminan mutu. ... Laboratorium

99

diputar 180o dengan sumbu kesatu sebagai

sumbu putar.

6. Arahkan teropong theodolit ke obyek yang dibidik

(baak ukur) dengan mengarahkan visir kasar ke

baak ukur.

7. Untuk memperjelas bayangan dari obyek yang

dibidik, putar pengatur diafragma hingga

bayangan obyek terlihat dengan jelas.

8. Putar skrup pengatur benang silang hingga

benang silang terlihat jelas.

9. Putar skrup penggerak halus horizontal untuk

mengatur posisi baak ukur tepat ditengah benang

silang.

10. Catat pembacaan baak ukur, sudut mendatar

maupun sudut vertical dan juga tinggi alat serta

arah mata angin dengan kompas jika diperlukan.

11. Lindungi pesawat theodolit dengan payung dari

sengatan panas matahari dan lindung dengan

penutup plastik jika gerimis, dan hentikan

pengukuran bila hujan.

Instruksi Kerja Pengoperasian Alat Komputer –

Laboratorium Komputasi dan Informatika (00601 07060)

SOP ini berguna untuk memberi petunjuk pengoperasian

komputer dalam Jaringan LAN (Local Area Network) secara

umum. Jaringan ini terdiri dari 24 komputer user, 1 komputer

instruktur, 2 printer dan 1 set LCD. Adapun langkah-langkah

pengoperasian jaringan ini adalah sebagai berikut :

1. Nyalakan lampu dan AC ruangan.

2. Tekan saklar on UPS untuk menghidupkan jaringan LAN.

3. Hidupkan semua Statvolt komputer instruktur dan 24

komputer user.

Page 102: MANUAL PROSEDUR DAN INSTRUKSI KERJA PENGGUNAAN LABORATORIUMsipil.ub.ac.id/sarjana/wp-content/uploads/2013/07/21.-MP-IK... · diterapkan adalah sistim penjaminan mutu. ... Laboratorium

100

4. Hidupkan komputer instruktur dan 24 komputer user.

5. Ketik pada Admin (sipil) password : 00 nomer komputer

dan masuk kedalam Sistim Operasional Windows.

6. Nyalakan LCD dan siapkan layar

7. Siap dioperasikan sesuai dengan keperluan.

a. Praktikum

Pada langkah ini pengguna harus masuk ke

Aplikasi Pemrograman Komputer FORTRAN, TURBO

PASCAL, VISUAL BASIC atau MATLAB. Masing-

masing komputer akan digunakan oleh 2 orang

mahasiswa dengan dibimbing dosen dan dibantu

asisten laboratorium.

b. Penelitian

Pada langkah ini peneliti harus masuk ke Aplikasi

Pemrograman Komputer FORTRAN, TURBO

PASCAL, VISUAL BASIC, MATLAB atau Program

Paket Aplikasi Teknik Sipil yang diperlukan sesuai

dengan judul penelitian yang diambil. Masing-

masing komputer akan digunakan 1 orang

mahasiswa dan bekerja secara mandiri, dengan

persyaratan mahasiswa harus mengajukan ijin

tertulis pemakaian komputer kepada Kepala

Laboratorium.

c. Pelatihan

Pada langkah ini pengguna yang mengikuti

pelatihan program pengolahan kata dan presentasi

harus masuk ke Program Aplikasi WORDS, EXCEL

dan POWERPOINT. Untuk pengguna yang

mengikuti pelatihan Program Aplikasi Teknik Sipil

harus masuk ke Software Aplikasi, AUTOCAD untuk

Menggambar Teknik, STAADPRO/ SAP untuk

Analisis dan Desain Struktur, GEOTECHNICS untuk

Page 103: MANUAL PROSEDUR DAN INSTRUKSI KERJA PENGGUNAAN LABORATORIUMsipil.ub.ac.id/sarjana/wp-content/uploads/2013/07/21.-MP-IK... · diterapkan adalah sistim penjaminan mutu. ... Laboratorium

101

geoteknik dan pondasi, EPHANET untuk

Hidroteknik, MICROSOFT PROJECT/ PRIMAVERA

untuk Perencanaan Jadwal Proyek, MAPINFO untuk

Sistim Informasi Geografis dan SPSS untuk

statistik. Masing-masing komputer akan digunakan

oleh 1 orang mahasiswa dengan dibimbing oleh

instruktur dan dibantu oleh asisten laboratorium.

d. Internet

Pada langkah ini pengguna harus masuk ke

Aplikasi Software Brawsing Internet yang telah

disediakan laboratorium, selanjutnya dapat mencari

data apapun yang diinginkan sesuai dengan

keperluan tugas studinya. Masing-masing komputer

akan digunakan 1 orang mahasiswa, dengan

persyaratan mahasiswa meninggalkan KTM dan

diberikan nomer komputer oleh petugas dengan

masa penggunaan selama 2 jam.

e. Pengisian Data KRS

SOP ini digunakan sebagai petunjuk pengoperasian

komputer pada saat mahasiswa melakukan

pemrograman mata kuliah yang akan diambil di

awal semester. Prosedur penggunaan alat adalah

sama dengan penggunaan alat secara umum

kecuali pada urutan ke-7. Pada langkah ini petugas

sudah menyeting Software Siakad yang telah

disediakan oleh Jurusan Teknik Sipil. Masing-

masing komputer akan digunakan 1 orang

mahasiswa, dengan persyaratan mahasiswa harus

menunjukan KTM dan KRS yang telah ditanda

tangani oleh Dosen Wali. Adapun langkah-langkah

pengisian data adalah sebagai berikut :

Page 104: MANUAL PROSEDUR DAN INSTRUKSI KERJA PENGGUNAAN LABORATORIUMsipil.ub.ac.id/sarjana/wp-content/uploads/2013/07/21.-MP-IK... · diterapkan adalah sistim penjaminan mutu. ... Laboratorium

102

• Mahasiswa mengetik Nama dan NIM, maka KHS

semester sebelumnya akan keluar dengan IPS dan

IPK merupakan batas beban kredit yang harus

diambil.

• Mahasiswa mengetik mata kuliah yang diambil,

apabila beban kredit melebihi batas seperti

sebelumnya maka akan ada penolakan dan harus

direvisi sesuai dengan beban yang disyaratkan.

• Mahasiswa dapat mencetak hasil pengisian data bila

diperlukan.

• Mahasiswa harus mengisi daftar hadir dan

mengambil kembali KTM.

8. Semua penyimpanan Data/ File dilakukan di Drive D

dengan Folder Data User : nama user .

9. Semua pencetakan Data/ File dilakukan oleh komputer

instruktur dan printer yang telah disediakan.

10. Setelah selesai penggunaan, semua komputer dan

statvolt dimatikan kecuali statvolt komputer instruktur.

11. Matikan LCD, tunggu sampai 20 menit selanjutnya

matikan statvolt komputer instruktur.

12. Hapus dan bersihkan kembali papan tulis apabila

digunakan untuk menulis.

13. Matikan AC, lampu ruangan dan UPS LAN.

Instruksi Kerja Pemeriksaan Rutin Alat dan Bahan Laboratorium – Laboratorium Komputasi dan

Informatika (00601 07061)

Instruksi Kerja ini bertujuan untuk perawatan

peralatan yang digunakan pada saat pengoperasian peralatan

laboratorium, baik perangkat keras maupun lunak dan

Page 105: MANUAL PROSEDUR DAN INSTRUKSI KERJA PENGGUNAAN LABORATORIUMsipil.ub.ac.id/sarjana/wp-content/uploads/2013/07/21.-MP-IK... · diterapkan adalah sistim penjaminan mutu. ... Laboratorium

103

perlengkapannya. Perawatan yang dilakukan adalah sebagai

berikut :

1. Pembersihan ruangan dilakukan setiap hari.

2. Freon AC diisi ulang setiap enam bulan sekali.

3. Servis Hardware dilakukan sesuai dengan jenis dan

waktu kerusakan.

4. Isi ulang tinta printer dilakukan setiap tahun.

5. Sistim Operasi dan Program Aplikasi di setting ulang

setiap enam bulan sekali. Apabila sudah out to date

maka diganti versi yang baru.

6. Harddisk di scan setiap enam bulan sekali untuk

mendeteksi virus baru.

7. Software Antivirus di update setiap seminggu sekali.

Instruksi Kerja Pengoperasian Alat Komputer – Studio

Perancangan (00601 07062)

SOP ini berguna untuk memberi petunjuk

pengoperasian komputer dalam Jaringan LAN (Local Area

Network) secara umum. Jaringan ini terdiri dari 24 komputer

user, 1 komputer instruktur, 2 printer dan 1 set LCD. Adapun

langkah-langkah pengoperasian jaringan ini adalah sebagai

berikut :

14. Nyalakan lampu dan AC ruangan.

15. Tekan saklar on UPS untuk menghidupkan jaringan LAN.

16. Hidupkan semua Statvolt komputer instruktur dan 24

komputer user.

17. Hidupkan komputer instruktur dan 24 komputer user.

18. Ketik pada Admin (sipil) password : 00 nomer komputer

dan masuk kedalam Sistim Operasional Windows.

19. Nyalakan LCD dan siapkan layar

20. Siap dioperasikan sesuai dengan keperluan.

Page 106: MANUAL PROSEDUR DAN INSTRUKSI KERJA PENGGUNAAN LABORATORIUMsipil.ub.ac.id/sarjana/wp-content/uploads/2013/07/21.-MP-IK... · diterapkan adalah sistim penjaminan mutu. ... Laboratorium

104

a. Tugas Studio Perancangan

SOP ini digunakan sebagai petunjuk pengoperasian

komputer pada saat praktikum. Prosedur

penggunaan alat adalah sama dengan penggunaan

alat secara umum. Masing-masing komputer akan

digunakan 3 orang mahasiswa dengan dibimbing

oleh dosen pembimbing dan dibantu asisten studio

perancangan.

b. Penelitian

SOP ini digunakan sebagai petunjuk pengoperasian

komputer pada saat penelitian. Prosedur

penggunaan alat adalah sama dengan penggunaan

komputer secara umum . Pada langkah ini peneliti

harus masuk ke Aplikasi Program Paket Aplikasi

Teknik Sipil yang diperlukan sesuai dengan judul

penelitian yang diambil. Masing-masing komputer

akan digunakan 1 orang mahasiswa dan bekerja

secara mandiri, dengan persyaratan mahasiswa

harus mengajukan ijin tertulis pemakaian komputer

kepada Kepala Studio Perancangan.

c. Pelatihan

SOP ini digunakan sebagai petunjuk pengoperasian

komputer pada saat pelatihan program-program

pengolahan kata dan presentasi untuk dosen dan

tenaga administrasi serta Program Aplikasi Teknik

Sipil untuk mahasiswa bekerjasama dengan

Himpunan Mahasiswa Sipil. Prosedur penggunaan

komputer adalah sama dengan penggunaan

komputer secara umum. Masing-masing komputer

akan digunakan oleh 1 orang mahasiswa dengan

dibimbing oleh instruktur dan dibantu oleh asisten

studio perancangan.

Page 107: MANUAL PROSEDUR DAN INSTRUKSI KERJA PENGGUNAAN LABORATORIUMsipil.ub.ac.id/sarjana/wp-content/uploads/2013/07/21.-MP-IK... · diterapkan adalah sistim penjaminan mutu. ... Laboratorium

105

d. Internet

SOP ini digunakan sebagai petunjuk pengoperasian

komputer pada saat dipakai mahasiswa untuk

internet seminggu selama 2 kali. Prosedur

penggunaan alat adalah sama dengan penggunaan

alat secara umum. Pada langkah ini pengguna

harus masuk ke Aplikasi Software Browsing

Internet yang telah disediakan studio perancangan,

selanjutnya dapat mencari data apapun yang

diinginkan sesuai dengan keperluan tugas studinya.

Masing-masing komputer akan digunakan 1 orang

mahasiswa, dengan persyaratan mahasiswa

meninggalkan KTM dan diberikan nomer komputer

oleh petugas dengan masa penggunaan selama 2

jam.

21. Semua penyimpanan Data/ File dilakukan di Drive D

dengan Folder Data User : nama user .

22. Semua pencetakan Data/ File dilakukan oleh komputer

instruktur dan printer yang telah disediakan

23. Setelah selesai penggunaan, semua komputer dan

statvolt dimatikan kecuali statvolt komputer instruktur.

24. Matikan LCD, tunggu sampai 20 menit selanjutnya

matikan statvolt komputer instruktur.

25. Hapus dan bersihkan kembali papan tulis apabila

digunakan untuk menulis.

26. Matikan AC, lampu ruangan dan UPS LAN.

Instruksi Kerja Pemeriksaan Rutin Alat dan Bahan

Studio – Studio Perancangan (00601 07063)

Instruksi Kerja ini bertujuan untuk perawatan

peralatan yang digunakan pada saat pengoperasian peralatan

laboratorium, baik perangkat keras maupun lunak dan

Page 108: MANUAL PROSEDUR DAN INSTRUKSI KERJA PENGGUNAAN LABORATORIUMsipil.ub.ac.id/sarjana/wp-content/uploads/2013/07/21.-MP-IK... · diterapkan adalah sistim penjaminan mutu. ... Laboratorium

106

perlengkapannya. Perawatan yang dilakukan adalah sebagai

berikut :

8. Pembersihan ruangan dilakukan setiap hari.

9. Freon AC diisi ulang setiap enam bulan sekali.

10. Servis Hardware dilakukan sesuai dengan jenis dan

waktu kerusakan.

11. Isi ulang tinta printer dilakukan setiap tahun.

12. Sistim Operasi dan Program Aplikasi di setting ulang

setiap enam bulan sekali. Apabila sudah out to date

maka diganti versi yang baru.

13. Harddisk di scan setiap enam bulan sekali untuk

mendeteksi virus baru.

14. Software Antivirus di update setiap seminggu sekali.

VIII. Tim Unit Jaminan Mutu

1. Ir. Suroso, Dipl.HE., M.Eng

2. Yatnanta Padma Devia, ST, MT

3. Ir. Wisnumurti, MT

4. Hendi Bowoputro, ST, MT

5. Hermin

6. Ketua Himpunan Mahasiswa Sipil

Page 109: MANUAL PROSEDUR DAN INSTRUKSI KERJA PENGGUNAAN LABORATORIUMsipil.ub.ac.id/sarjana/wp-content/uploads/2013/07/21.-MP-IK... · diterapkan adalah sistim penjaminan mutu. ... Laboratorium

107

Lampiran 1. Formulir Penggunaan Laboratorium

(00601 08013)

KEMENTRIAN PENDIDIKAN NASIONAL

UNIVERSITAS BRAWIJAYA – FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL

LABORATORIUM STRUKTUR DAN BAHAN KONSTRUKSI Jl. Mayjen Haryono No 167 Malang 65145

Telp (0341) 553286, 567719/Pesw 124-125

FORMULIR PENGGUNAAN LABORATORIUM STRUKTUR DAN BAHAN KONSTRUKSI

Nama :

NIM :

Jurusan/Program Studi : Fakultas :

Perguruan Tinggi :

Judul Penelitian/Percobaan/Pengujian :

Jenis uji yang direncanakan:

No Nama Uji Jumlah Benda Uji

1

2 3

Peralatan yang digunakan :

No Nama Alat Jumlah

1

2 3

Bahan yang digunakan : 1.

2.

3.

Page 110: MANUAL PROSEDUR DAN INSTRUKSI KERJA PENGGUNAAN LABORATORIUMsipil.ub.ac.id/sarjana/wp-content/uploads/2013/07/21.-MP-IK... · diterapkan adalah sistim penjaminan mutu. ... Laboratorium

108

Pembimbing penelitian :

No Nama Alamat

1

2

3

Lama pelaksanaan di Laboratorium

Mulai tanggal ............................. s/d tanggal .............

Catatan : Pemohon/pengguna harus bertanggungjawab atas segala

keutuhan dan kebersihan peralatan dan laboratorium sehubungan dengan penggunaan Laboratorium Struktur dan

Bahan Konstruksi.

Mengetahui, Malang,

Kepala/Waka Lab. Struktur

dan Bahan Konstruksi Pemohon

(......................) (........................)

*) Berlaku pula form yang sama untuk 1. Laboratorium Mekanika Tanah dan Geologi, 2. Laboratorium Transport dan Jalan Raya, 3. Laboratorium Survey dan Pengindraan Jauh

Page 111: MANUAL PROSEDUR DAN INSTRUKSI KERJA PENGGUNAAN LABORATORIUMsipil.ub.ac.id/sarjana/wp-content/uploads/2013/07/21.-MP-IK... · diterapkan adalah sistim penjaminan mutu. ... Laboratorium

109

Lampiran 2. Formulir Serah Terima Alat (00601 08039)

KEMENTRIAN PENDIDIKAN NASIONAL

UNIVERSITAS BRAWIJAYA – FAKULTAS TEKNIK

JURUSAN TEKNIK SIPIL Jl. Mayjen Haryono No 167 Malang 65145

Telp (0341)580120

FORMULIR SERAH TERIMA ALAT /FASILITAS JURUSAN

Nama :

NIP : Jabatan :

Dengan ini menyerahkan alat/fasilitas milik Jurusan Teknik Sipil,

Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya untuk dipinjam berupa:

No Nama

Alat

Jumlah Kondisi Alat Asal Alat

(Ruang/Lab)

1

2 3

Kepada peminjam dengan

Nama :

Kartu Identitas (KTM/KTP/SIM : Alamat :

Lama peminjaman : s/d Untuk keperluan :

Demikian serah terima alat/fasilitas ini. Adapun peminjam bertanggungjawab penuh atas keutuhan dan kebersihan alat. Apabila

terjadi kerusakan atau kehilangan alat/fasilitas selama digunakan, peminjam wajib memperbaiki atau mengganti.

Malang, ............. Yang menyerahkan Yang menerima

(......................) (........................)