Manual Penggunaan Gis Benih_ver_2

21
MANUAL PENGGUNAAN GIS BENIH I. STRUKTUR FILE Struktur File di Sistem computer yang di harapkan adalah sebagai berikut : Gambar 1. Struktur File Keterangan Gambar 1. : 1. Folder dan File di letakan di pada direktori : “D:\Benih\ “ yang disebut “Folder Utama” 2. Didalam Folder Utama terdapat subfolder “database benih”, folder ini berisi semua file database dengan format file MS OFFICE ACCESS 2007 3. Didalam Folder utama terdapat subfolder “dll”, berisi file-file komponen yang di butuhkan oleh aplikasi “GIS BENIH” 4. Didalam Folder Utama terdapat subfolder “foto”. Sub folder ini berisi subfolder lagi yang diberi nama sesuai dengan nama “Nomor SB” yang terdapat dalam database. Misalkan di database terdapat Nomor SB : 32.04.012” dan “61.07.021”, dengan demikian didalam subfolder “foto” harus terdapat subfolder “foto/32.04.012/” dan “foto/61.07.021” (lihat Gambar 1.1). pada 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

description

-

Transcript of Manual Penggunaan Gis Benih_ver_2

  • MANUAL PENGGUNAAN GIS BENIH

    I. STRUKTUR FILE Struktur File di Sistem computer yang di harapkan adalah sebagai berikut :

    Gambar 1. Struktur File

    Keterangan Gambar 1. :

    1. Folder dan File di letakan di pada direktori : D:\Benih\ yang disebut Folder Utama

    2. Didalam Folder Utama terdapat subfolder database benih, folder ini berisi semua file database

    dengan format file MS OFFICE ACCESS 2007

    3. Didalam Folder utama terdapat subfolder dll, berisi file-file komponen yang di butuhkan oleh

    aplikasi GIS BENIH

    4. Didalam Folder Utama terdapat subfolder foto. Sub folder ini berisi subfolder lagi yang diberi

    nama sesuai dengan nama Nomor SB yang terdapat dalam database. Misalkan di database

    terdapat Nomor SB : 32.04.012 dan 61.07.021, dengan demikian didalam subfolder foto

    harus terdapat subfolder foto/32.04.012/ dan foto/61.07.021 (lihat Gambar 1.1). pada

    1

    2

    3

    4

    5

    6

    7

    8

    9

    10

  • masing-masing subfolder yang diberikan nama sesuai dengan Nomor SB, didalam nya diletakkan

    semua foto-foto yang berkaitan dengan Nomor SB tersebut.

    5. Didalam Folder Utama terdapat subfolder Google Earth 5.0 full. Sub folder ini merupakan

    subfolder aplikasi Google Earth.

    6. Didalam Folder Utama terdapat subfolder icon. Sub folder ini berisi icon-icon yang digunakan

    pada aplikasi GIS Benih (folder ini bersifat optional).

    PERHATIAN!!!!!

    Hal ini harus dilakukan agar nantinya aplikasi dapat menjalankan/menampilkan foto

    sesuai dengan Nomor SB yang ingin di ketahui infonya.

    Gambar 1.1

    7. Didalam Folder Utama terdapat subfolder KML_KMZ. Sub folder ini berisi file-file KML/KMZ

    yang akan dipanggil oleh Aplikasi Benih ketika user ingin melihat lokasi benih pada aplikasi

    Google Earth. Penamaan file KML/KMZ harus sesuai dengan penamaan No SB yang terdapat

    pada database MS Acces 2007 maupun pada data spatial nya (file SHP). Sebagai contoh jika

    didalam database terdapat No SB : 32.04.012 dan 63.02.006 maka didalam subfolder ini

    harus terdapat file KML/KMZ dengan nama 32.04.012.KML atau 32.04.012.KMZ dan

    63.02.006.KML atau 63.02.006.KMZ (lihat Gambar 1.2)

    PERHATIAN!!!!!

    Hal ini harus dilakukan agar nantinya aplikasi dapat menjalankan/menampilkan Lokasi

    Benih di Aplikasi Google Earth sesuai dengan Nomor SB yang ingin di ketahui lokasi.

  • 8. Didalam Folder Utama terdapat subfolder Manual. Sub folder ini berisi manual penggunaan

    Aplikasi GIS Benih (folder ini bersifat optional).

    9. Didalam Folder Utama terdapat subfolder shp. Subfolder ini berisi subfolder lagi atau file-file

    spasial (file dengan format shape - *.shp) yang di butuhkan aplikasi untuk menunjukkan lokasi

    dari tiap sumber benih (Lihat Gambar 2).

    Gambar 2.

  • 10. Didalam Folde Utama, terdapat file Benih.mxd. File ini merupakan mainfile untuk menjalankan

    aplikasi GIS BENIH.

    II. CARA MENJALANKAN APLIKASI 2.1. Untuk dapat menjalan aplikasi ini pastikan di komputer anda sudah terinstal :

    - ArcGis 9.3

    - Microsoft Office 2007 (minimal Office Access 2007)

    - Microsoft Visual Studi 6 (Install Component ActiveX saja)

    - Aplikasi Google Earth

    - File-file yang di perlukan seperti yang sudah di sebutkan dalam manual ini ( Bagian I.

    Struktur File)

    2.2. Untuk memulai menjalankan aplikasi :

    1. Klik ganda pada file benih.mxd yang ada didalam folder utama. Tunggu beberapa saat.

    Jika ada pesan failed to connect db. tampil, abaikan saja dengan mengklik tombol

    OK. Tunggu sampai muncul jendela Login (Lihat Gambar 3.)

    Gambar 3. Jendela (Form) Login

    2. Masukkan Nama Pengguna dengan mengetik gtb (tanpa tanda kutip)

    3. Masukkan password dengan mengetik gtb (tanpa tanda kutip dan huruf kecil)

    4. Klik Tombol Login.

    5. Muncul Jendela utama aplikasi. (Lihat gambar 4.)

  • Gambar 4. Jendela Utama Aplikasi

    6. Supaya aplikasi dapat berjalan, hal pertama yang harus dilakukan adalah mengkonfigurasi

    lingkungan kerja. Konfigurasi dilakukan untuk memberitahukan ke aplikasi di mana letak

    file database, folder foto dan folder SHP.

    Untuk melakukan konfigurasi lingkungan kerja, lakukan tahapan berikut :

    Gambar 5 Menu Toolbar aplikasi (Menu Sistem -> Konfigurasi Lingkungan Kerja)

    A

  • Gambar 6. Form Konfigurasi Lingkungan Kerja

    A. Klik Menu Sistem->Konfigurasi Lingkungan Kerja (Lihat Gambar 5). Setelah di klik akan

    muncul Jendela/Form Konfigurasi Lingkungan Kerja ( Lihat Gambar 6)

    B. Klik Tombol yang ada pada baris Lokasi/Direktori Dataset (Lihat Gambar 6

    Penunjuk B). Akan muncul Form untuk memilih folder di mana file-file shp di letakkan.

    (Lihat Gambar 7).

    Gambar 7. Memilih Folder tempat file-file SHP di letakkan

    B

    C

    D

    E

    F

  • Pilih Folder dimana file-file shp diletakkan misalnya D:\benih\shp. Setelah itu tekan

    tombol OK.

    C. Klik Tombol yang ada pada baris Direktori File Gambar (Lihat Gambar 6 Penunjuk

    C). Akan muncul Form untuk memilih folder di mana file-file foto lokasi sumber benih

    di letakkan. (Lihat Gambar 8).

    Gambar 8. . Memilih Folder tempat file-file foto lokasi sumber benih

    Pilih Folder dimana file-file foto diletakkan (hanya subfolder foto saja yang di pilih)

    misalnya D:\benih\foto. Setelah itu tekan tombol OK.

    D. Klik Tombol yang ada pada baris File Database (File MS Access 2007) (Lihat

    Gambar 6 Penunjuk D). Akan muncul Form untuk memilih file database MS Access

    2007. (Lihat Gambar 9).

  • Gambar 9. Memilih File Database MS Access 2007

    Pilih file database MS Access 2007 yang ada di komputer. Dalam hal ini misalnya file

    database berada pada folder D:\benih\database\..... Setelah itu tekan tombol OK.

    E. Klik Tombol yang ada pada baris Direktori File KML/KMZ (Lihat Gambar 6

    Penunjuk E). Akan muncul Form untuk memilih Folder/Direktori dimana file-file

    KML/KMZ diletakkan. (Lihat Gambar 9.1).

    Gambar 9.1. Memilih Folder tempat file-file foto lokasi sumber benih

  • Pilih Folder dimana file-file KML diletakkan misalnya D:\benih\KML_KMZ. Setelah itu

    tekan tombol OK.

    F. Klik Tombol yang ada pada baris Lokasi File Google Earth (Lihat Gambar 6

    Penunjuk F). Akan muncul Form untuk memilih file Executable Aplikasi Google Earth.

    (Lihat Gambar 9.2).

    Gambar 9.2. Memilih File Executable Aplikasi Google Earth

    Pilih file executable Aplikasi Google Earth yang ada di komputer. Dalam hal ini misalnya

    file database berada pada folder D:\benih\database\Google Earth 5.0

    Full/googleearth.exe.. Setelah itu tekan tombol OPEN.

  • Setelah folder tempat file shp, folder tempat file foto/image dan file database telah di

    tentukan/dipilih, form jendela Konfigurasi akan tampil seperti Gambar 10.

    Gambar 10. Form Konfigurasi Lingkungan Kerja

    G. Setelah semua Lokasi Direktori Dataset, Direktori File Gambar dan File Database (File

    MS Access 2007),Lokasi File KML/KMZ, dan File executable Aplikasi Google Earth di

    tentukan, tekan tombol Set dan Tutup (lihat Gambar 10 Penunjuk G).

    Setting/konfigurasi aplikasi GIS Benih selesai.

    G

  • 2.3. Pencarian Data

    Pilih Menu Pencarian Data ->Query Data Sumber Benih. (Lihat Gambar 11)

    Gambar 11. Menu untuk melakukan Pencarian Data

    Akan muncul Form Query Feature. (Lihat Gambar 12).

    Gambar 12. Ilustrasi Hasil dari pencarian pada Form Query Feature

    A

    B

    C

    D

    F

    E

  • A. Jika di inginkan pilih Provinsi yang akan di cari lokasi sumber benih nya. Filter provinsi

    bisa di dikosongkan. (Gambar 12 Penunjuk A)

    B. Jika di inginkan pilih Kabupaten/Kota yang akan di cari lokasi sumber benih nya.

    Pilihan Kabupaten/Kota akan aktif jika filter Provinsi di isi. Filter Kabupaten bisa di

    dikosongkan. (Gambar 12 Penunjuk B)

    C. Jika di inginkan pilih Jenis Tanaman yang akan di cari lokasi sumber benih nya. Filter

    Jenis Tanaman bisa di dikosongkan. (Gambar 12 Penunjuk C)

    D. Jika ingin melihat hasil pencarian sesuai filter yang di inginkan tekan tombol Query

    (Gambar 12 Penunjuk D)

    E. Setelah tombol Query di tekan, hasil pencarian akan muncul pada grid (Gambar 12

    Penunjuk E) dan aplikasi akan otomatis men-zoom ke lokasi sumber benih yang terpilih.

    (Lihat Gambar 13).

    F. Untuk melihat lokasi sumber benih di aplikasi GIS, tekan tombol Tutup (Gambar 12

    Penunjuk F)

    Gambar 13. Hasil Zoom otomatis lokasi sumber benih hasil Pencarian Data

    2.4. Melihat Informasi Detil sumber benih.

  • Setelah melakukan pencarian, kita dapat melihat informasi yang lebih detail (informasi

    tekstual) dari sumber benih yang ter-zoom. Untuk melihat informasi dari salah satu point shp

    hasil pencarian adalah :

    Gambar 14. Menu Untuk Melihat Info Point Sumber Lokasi Benih

    A. Klik Menu Info Benih (Gambar 14. Penunjuk A)

    B. Setelah itu klik di point shp Sumber Lokasi Beni (Gambar 14. Penunjuk B) Misalkan ingin

    mengetahui informasi benih dengan Nomor SB 32.04.012

    Akan muncul Form Informasi mengenai mengenai Sumber Benih dengan Nomor SB

    32.04.012. (Lihat Gambar 15)

    A

    B

  • Gambar 15. Form Informasi Sumber Benih

    C. Informasi ditampilkan dalam beberapa Tab. Setiap tab berisi informasi yang lebih detil

    tentang sumber benih yang di pilih.

    D. Untuk melihat lokasi sumber benih di Google Map, tekan tombol View In Google Map

    (Gambar 15 Penunjuk D).

    Jika di tombol tersebut di tekan, otomatis akan membuka browser dan langsung ke situs

    google map untuk melihat lokasi sumber benih sesuai koordinat point shp sumber benih.

    Seperti yang terlihat pada Gambar 16.

    C

    D E

  • Gambar 16. Melihat Lokasi Sumber Benih di google Map secara otomatis

    E. Untuk melihat lokasi sumber benih di Google Earth dan otomatis me load file KML/KMZ

    nya, tekan tombol View In Google Earth (Gambar 15 Penunjuk E).

    Jika di tombol tersebut di tekan, otomatis akan membuka aplikasi Google Earth dan

    menampilkan Lokasi benih sesuai file KML/KMZ yang terdapat pada folder KML/KMZ yang

    telah di setting sebelumnya.

    Seperti yang terlihat pada Gambar 16 A.

    Gambar 16.A. Melihat Lokasi Sumber Benih di Google Earth secara otomatis

  • F. Gambar 17. Ilustrasi menampilkan Tab yang berisi foto-foto yang diambil pada lokasi

    sumber benih.

    Gambar 17. Ilustrasi Tab Informasi Sumber Benih yang berisi Foto Lokasi

    G. Untuk melihat foto berikut nya, tekan tombol Next Gambar (gambar 17 Penunjuk F).

    Untuk melihat foto sebelum nya, tekan tombol Previous Gambar (gambar 17 Penunjuk

    G).

    H. Foto akan berubah ke foto berikutnya seperti yang terlihat pada Gambar 18.

    F G

  • Gambar 18. Tampilan Foto Lokasi Sumber Benih

  • 2.5. Menampilkan Report/Laporan Sumber Lokasi Benih

    A. Klik Menu View Report (Gambar 19 Penunjuk A)

    Gambar 19. Menu untuk Melihat Laporan/Report Lokasi Sumber Benih

    B. Setelah Menu View Report di klik, selanjutnya klik point shp lokasi sumber benih.

    Misalnya sumber benih dengan Nomor SB : 32.04.012. (Gambar 19 Penunjuk B).

    C. Selanjutnya akan muncul Form Report seperti Gambar 20.

    Gambar 20. Tampilan Form Report Sumber Benih

    A

    B

  • 2.6. Melihat Lokasi Sumber Benih di Google Map

    D. Klik Menu View In Google Map (Gambar 20 Penunjuk A)

    Gambar 20. Menu untuk Melihat Lokasi Sumber Benih di Google Map

    E. Setelah Menu View In Google Map di klik, selanjutnya klik point shp lokasi sumber benih.

    Misalnya sumber benih dengan Nomor SB : 32.04.012. (Gambar 20 Penunjuk B).

    F. Selanjutnya akan muncul browser otomatis ke Google Map dengan koordinat yang sesuai

    dengan koordinat point shp Lokasi Sumber Benih, seperti Gambar 21.

    B

    A

  • Gambar 21. Tampilan Peta Google Map di Browser Firefox

    2.7. Melihat Lokasi Sumber Benih di Google Earth

    A. Klik Menu View In Google Earth (Gambar 22 Penunjuk A)

    Gambar 22. Menu untuk Melihat Lokasi Sumber Benih di Google Earth

    B. Setelah Menu View In Google Earth di klik, selanjutnya klik point shp lokasi sumber

    benih. Misalnya sumber benih dengan Nomor SB : 32.04.012. (Gambar 22 Penunjuk B).

    C. Selanjutnya akan muncul browser otomatis ke Google Earth dan otomatis me load file

    KML/KMZ yang sesuai dengan No Benih yang di klik, seperti Gambar 23.

    B

    A

  • Gambar 23. Tampilan Peta Google Earth