Manual Aplikasi Grafikal KKP

57
1 I. PENDAHULUAN Aplikasi KKP 2B Grafikal dapat diimplementasikan untuk membantu Petugas Pemetaan dalam setiap proses penggambaran baik berupa Gambar Ukur, Surat Ukur/ Salinan Surat Ukur dan Gambar Denah. Pada sistem penggambaran Gambar Ukur /Surat Ukur/Gambar Denah, data yang digunakan bisa berupa data dari lapangan (Data Hasil Pengukuran) yaitu berupa data Panjangan (Jarak), Sudut (Derajat – Menit – Detik), Koordinat ( Sumbu X dan Sumbu Y ) atau gabungan diantaranya. Aplikasi Pemetaan Kantor Pertanahan memiliki fasilitas sistem penggambaran zona TM3 dimana data masukannya mempunyai keakuratan yang tinggi sehingga bidang/persil dalam database akan tersimpan sesuai dengan koordinat-koordinatnya, pada akhirnya bidang/persil yang telah tergambar dalam suatu zona akan membentuk peta dasar. Penggambaran bidang/persil secara otomatis akan diberikan No mor Identifikasi Bidang (NIB) setelah proses integrasi, selanjutnya data-data tersebut akan disimpan dalam database sehingga gambar bidang/persil dapat digunakan kembali atau ditampilkan saat diperlukan. Aplikasi KKP 2B Grafikal yang diberi nama GeoKKP ini adalah : Aplikasi client – server. Menggunakan teknologi SOA (Service Oriented Architecture). Untuk client nya menggunakan software mapping yang sudah familiar yaitu Autodesk Map versi 2009 atau lebih. Buku manual ini akan menjelaskan penggunaan aplikasi KKP 2B Grafikal untuk client.

Transcript of Manual Aplikasi Grafikal KKP

Page 1: Manual Aplikasi Grafikal KKP

1

I. PENDAHULUAN

Aplikasi KKP 2B Grafikal dapat diimplementasikan untuk membantu Petugas

Pemetaan dalam setiap proses penggambaran baik berupa Gambar Ukur, Surat

Ukur/ Salinan Surat Ukur dan Gambar Denah.

Pada sistem penggambaran Gambar Ukur /Surat Ukur/Gambar Denah, data yang

digunakan bisa berupa data dari lapangan (Data Hasil Pengukuran) yaitu berupa data

Panjangan (Jarak), Sudut (Derajat – Menit – Detik), Koordinat ( Sumbu X dan Sumbu

Y ) atau gabungan diantaranya.

Aplikasi Pemetaan Kantor Pertanahan memiliki fasilitas sistem penggambaran zona

TM3 dimana data masukannya mempunyai keakuratan yang tinggi sehingga

bidang/persil dalam database akan tersimpan sesuai dengan koordinat-koordinatnya,

pada akhirnya bidang/persil yang telah tergambar dalam suatu zona akan membentuk

peta dasar.

Penggambaran bidang/persil secara otomatis akan diberikan No

mor Identifikasi Bidang (NIB) setelah proses integrasi, selanjutnya data-data tersebut

akan disimpan dalam database sehingga gambar bidang/persil dapat digunakan

kembali atau ditampilkan saat diperlukan.

Aplikasi KKP 2B Grafikal yang diberi nama GeoKKP ini adalah :

• Aplikasi client – server.

• Menggunakan teknologi SOA (Service Oriented Architecture).

• Untuk client nya menggunakan software mapping yang sudah familiar yaitu

Autodesk Map versi 2009 atau lebih.

Buku manual ini akan menjelaskan penggunaan aplikasi KKP 2B Grafikal untuk client.

Page 2: Manual Aplikasi Grafikal KKP

2

B. Struktur Menu Struktur menu aplikasi pemetaan GeoKKP adalah seperti berikut ini :

Page 3: Manual Aplikasi Grafikal KKP

3

dst....

Page 4: Manual Aplikasi Grafikal KKP

4

C. Toolbar Toolbar-toolbar yang ada dalam aplikasi GeoKKP yaitu :

• Toolbar Standarisasi I

• Toolbar Standarisasi II

• Toolbar Survey

• Toolbar Pemetaan

• Toolbar Tool

Page 5: Manual Aplikasi Grafikal KKP

5

A. Tipe Operasi Dalam Penggambaran / Pemetaan

Setiap berkas permohonan yang akan di gambar dalam Aplikasi Pemetaan memiliki

status tipe proses yang menunjukkan tipe dari Jenis Bidang/Persil yang akan dibuat.

Status dari tipe operasi tersebut adalah sebagai berikut :

NPG New Parcel Generation = Penggambaran persil baru. Tipe operasi untuk Penggambaran Bidang/Persil, contohnya pada Permohonan Konversi, Pengakuan dan Pemberian Hak.

UNI Union of Parcels (Merge Parcel) = Penggabungan persil. Tipe operasi ini aktif jika Bidang/Persil yang akan di gambar merupakan penggabungan dari beberapa Bidang/Persil.

SUB Subdivision of Parcels (Complete Split) = Pemecahan persil. Tipe operasi ini aktif jika Bidang/Persil yang akan dibuat merupakan Pemecahan dari suatu Bidang/Persil.

DIV Division of Parcels (Not Complete Split) = Pemisahan persil. Tipe operasi ini aktif jika Bidang/Persil yang akan dibuat merupakan Pemisahan dari suatu Bidang/Persil.

DEG Data Entry Generation Tipe operasi untuk Penggambaran/Salinan dari Gambar Situasi/Surat Ukur untuk persil. Contoh Permohonan untuk tipe proses ini Permohonan untuk sertipikat Hilang, Sertipikat Rusak.

NME Remeasuring Tipe operasi untuk Pengukuran Ulang

SLC Self Land Consolidation = Konsolidasi Tanah. Tipe operasi ini aktif jika menjalankan prosedur yang

Page 6: Manual Aplikasi Grafikal KKP

6

berhubungan dengan konsolidasi tanah.

NTG New Parcel for Parcel Over Parcel = Hak di atas Hak. Tipe operasi ini aktif jika menjalankan prosedur Pemberian HGB/HP di atas Sertipikat HM berdasarkan Akta PPAT dengan pengukuran.

DAG Data Entry Apartemen Generation Tipe operasi ini aktif jika menjalankan prosedur yang berhubungan dengan Rumah Susun, Apartement dan Gambar Denah.

B. Tahapan-tahapan Proses Berkas

1 2 3 4 5 6 7

Cari berkas

Mulai berkas

Penggambaran Bidang Integrasi Pencetakan Map

Placing Selesai

C. Penggambaran Bidang Sebaiknya sebelum melakukan proses penggambaran, petugas pemetaan dapat

menekan tombol untuk melihat informasi detil pekerjaan yang harus

dilaksanakan.

Contoh :

- Jenis prosedur Pengukuran Pendaftaran Pertama Kali

- Jumlah persil yang akan dibuat yaitu 1 bidang.

Page 7: Manual Aplikasi Grafikal KKP

7

Terdapat juga editor persil untuk merubah data atribut persil seperti nama jalan,

nomor, rt, rw, kode pos, penggunaan dan pemanfaatan. Pada contoh di atas daftar

persilnya masih kosong karena untuk berkas dengan tipe operasi NPG belum

terbentuk persil sebelum dilakukan Integrasi. Untuk berkas yang menghasilkan persil

baru yaitu dengan tipe operasi NPG, SUB, DIV sebaiknya setelah integrasi sukses

segera dilakukan editing atribut persil baru melalui Editor Persil ini.

Proses penggambaran bidang dapat dilakukan dengan menggunakan tool standar

dari Autocad atau menggunakan tool yang telah disediakan aplikasi. Proses

penggambaran dibahas pada bab tersendiri. Yang perlu diperhatikan adalah jumlah

bidang yang digambar harus sesuai mengacu pada tabel berikut ini :

Tipe Operasi Info jumlah bidang yang digambar

Jumlah Bidang yang digambar

Keterangan

NGE n bidang n bidang

UNI 1 bidang 1 bidang Penggabungan selalu 1 bidang yang digambar

SUB n bidang n bidang n > 1 Pemecahan bidang yang digambar selalu > 1

DIV n bidang (n + 1) bidang Pemisahan bidang yang digambar persil induk dan persil anak hasil pemisahan.

Page 8: Manual Aplikasi Grafikal KKP

8

DEG, NME n bidang n bidang

DAG 1 bidang 1 bidang

Setelah semua obyek digambar dan sudah terbentuk topologi batas persil maka hasilnya

kurang lebih akan seperti gambar di bawah ini. Pada gambar terlihat untuk bidang baru

memiliki centroid bertanda ”-”.

D. Integrasi Setelah proses penggambaran selesai dan telah dibuat topologi persil, langkah

selanjutnya yaitu melakukan proses Integrasi dengan cara klik tombol

.

Selanjutnya akan ditampilkan kotak dialog Definisi Persil seperti berikut ini :

Page 9: Manual Aplikasi Grafikal KKP

9

Keterangan :

Nama kecamatan dan desa lokasi bidang

yang digambar. Jika tidak sesuai (salah

desa dari tekstual) dapat dikoreksi disini

dengan memilih desa yang benar.

Daftar bidang yang dikategorikan dalam :

• Persil Baru : yaitu semua bidang yang

telah digambar yang belum memiliki id

persil.

• Persil Edit : Bidang yang telah memiliki

id persil dan bukan merupakan persil

induk.

• Persil Induk : Bidang yang telah

memiliki id persil dan merupakan persil

induk. Pilihan ini tersedia untuk tipe

prosedur DIV (Pemisahan).

• Apartemen : Batas gambar denah

Pilihan ini tersedia untuk tipe prosedur

DAG (Gambar Denah).

Page 10: Manual Aplikasi Grafikal KKP

10

Tombol ini digunakan untuk mereset

bidang-bidang seperti ketika awal Definisi

Persil ditampilkan.

Digunakan untuk mem-validasi bidang-

bidang sebelum proses integrasi

dijalankan.

Digunakan untuk melakukan proses

integrasi, tombol ini akan aktif jika validasi

sukses.

Digunakan untuk membatalkan proses

dan keluar dari dialog Definisi Persil.

Status bar, teks pada kolom paling kiri

menunjukkan status validasi. Teks pada

kolom kanan yang terdiri dari dua angka

menunjukkan jumlah persil yang ada pada

kategori yang dipilih dan jumlah

seharusnya.

1. Perintah-perintah dalam Daftar Bidang Perintah-perintah dalam Daftar Bidang diakses melalui klik kanan mouse, drag

n drop dan dobel klik.

Page 11: Manual Aplikasi Grafikal KKP

11

• Gabung geometri bidang

Gabung geometri persil dengan cara pilih beberapa bidang yang akan

digabung kemudian klik kanan pilih menu atau dapat juga

dengan cara drag n drop dari bidang asal ke bidang yang akan dituju misal

drag baris bidang s2 dan drop ke baris bidang s1. Maka akan dihasilkan

satu bidang dengan label s2+s1 dan nilai luas merupakan hasil

penjumlahan sedangkan pada kolom keterangan akan menjadi Gabungan.

Tool ini digunakan untuk menggabungkan satu bidang yang terbelah

misalnya oleh parit atau jalan.

• Memindahkan Persil ke kategori lain

Page 12: Manual Aplikasi Grafikal KKP

12

Persil Baru dapat dipindahkan ke Persil Edit dengan klik kanan pada persil

yang dipilih kemudian pilih menu . Pada contoh persil s2 dari

Persil Baru dipindahkan menjadi persil Edit.

Serupa dengan fungsi ini yaitu Jadikan Persil Baru, Jadikan Persil Induk.

• Zoom persil

Untuk me-zoom suatu bidang yang dipilih pada daftar sehingga akan

ditampilkan secara penuh pada gambar, dengan cara klik kanan pilih menu

atau dengan dobel klik mouse.

2. Validasi Persil Validasi yang dilakukan meliputi :

Page 13: Manual Aplikasi Grafikal KKP

13

• jPB = jPG - jPE

jPB : Jumlah persil baru

jPG : Jumlah persil yang harus digambar

jPE : Jumlah persil edit.

• Persil Edit harus memiliki geometri dan id persil.

• Persil Induk berjumlah satu dan harus memiliki geometri dan id persil.

• Apartemen berjumlah satu dan harus memiliki geometri.

Setelah meng-klik tombol , hasil dari validasi akan ditampilkan

dalam status bar yang ada di baris paling bawah pada kotak dialog.

Contoh validasi tidak memenuhi syarat :

Contoh validasi memenuhi syarat :

Setelah validasi memenuhi syarat maka tombol Proses akan aktif.

3. Proses Integrasi

Selanjutnya proses integrasi dilakukan dengan menekan tombol .

Jika proses integrasi berjalan baik maka akan ada pesan seperti berikut ini :

Aplikasi akan memberikan NIB baru untuk bidang yang baru dan mengupdate

NIB pada gambar sesuai yang didapat dari database.

Page 14: Manual Aplikasi Grafikal KKP

14

Untuk melengkapi data atribut persil yang baru saja terbuat klik tombol

. Sehingga akan ditampilkan kotak dialog Informasi Berkas

dan pada Daftar Persil sudah terdapat satu (1) data persil yang atributnya

masih kosong.

Keterangan

Daftar Persil Yang Bisa Di Edit pilih persil yang akan di edit.

Selanjutnya pada editor persil akan

ditampilkan data atributnya.

Editor Persil Lengkapi isian sesuai data

lapangan.

Page 15: Manual Aplikasi Grafikal KKP

15

Untuk menyimpan perubahan tekan

tombol .

Akan ditampilkan pesan seperti

disamping jika proses update

sukses.

Tombol ini digunakan untuk

merefresh data atribute persil

setelah proses update.

Tombol ini untuk menutup kotak

dialog Informasi Berkas.

E. Pencetakan Setelah bidang mendapatkan NIB, langkah selanjutnya yaitu mencetak Peta Bidang,

GU dan SU mengacu pada Bab VIII. PENCETAKAN.

F. Map Placing

Memindahkan persil ke peta (Map Placing) mengacu pada Bab VII.

MEMINDAHKAN PERSIL BARU KE PETA PENDAFTARAN.

G. Menyelesaikan Berkas

Untuk menyelesaikan berkas dilakukan dengan cara klik tombol . Maka

status berkas spatial menjadi END dan proses di tekstual bisa dilanjutkan.

Page 16: Manual Aplikasi Grafikal KKP

16

II. III. PENGGAMBARAN DATA HASIL PENGUKURAN LAPANGAN

A. Penggambaran untuk berkas pengukuran. Langkah-langkah untuk membuat gambar GU atau SU baru yaitu :

a. Membuat layer standar dari menu StandarisasiSet Layer. b. Mengatur skala tipe garis berdasarkan skala pencetakan misalnya (1 : 500),

dari menu PemetaanSet Linetype ScaleSkala 500.

c. Berdasarkan data ukuran lapangan lakukan penggambaran obyek-obyek.

Contoh data lapangan :

d. Untuk menggambarkan garis basis dengan azimut dan panjangan tertentu

perintahnya adalah pilih menu PemetaanGambar Polar Azimuth.

Command: _PolarSurvey Masukkan Titik Basis : (PILIH TITIK A) Masukkan Identitas Titik : B Masukkan Azimut (derajat) : 94 Masukkan Azimut (menit) : 8 Masukkan Azimut (detik) : 59 Jarak Dari Titik Basis : 12.84 Masukkan Azimut (derajat) : <ENTER>

e. Penggambaran metode trilaterasi

A B

Page 17: Manual Aplikasi Grafikal KKP

17

Klik icon untuk menggambar garis ukur dari titik A Command: _dlgau Specify first point: PILIH TITIK A, arahkan ke sisi pendekatan. Specify next point or [Undo]: 12.54 (masukkan jarak) Specify next point or [Undo]: Klik icon untuk menggambar garis ukur dari titik B Command: _dlgau Specify first point: PILIH TITIK B Specify next point or [Undo]: 18.08 (masukkan jarak) Specify next point or [Close/Undo]:

Klik icon untuk mempertemukan kedua garis ukur. Kini ke-3 titik pojok bidang tanah sudah tergambar, dengan cara yang sama dapat digambarkan titik pojok lainnya.

f. Ubah garis-garis ukur yang juga merupakan batas bidang menjadi layer bidang

tanah, dengan cara pilih garis-garis ukur, pilih menu StandarisasiJadikan Objek LinierUnsur KadastralBatas Bidang.

g. Memberi dimensi garis dengan menu perintah PemetaanGambar DimensiDimensi Linier Pilih Garis, kemudian pilih garis-garis yang akan

diberi dimensi.

h. Untuk mematikan / menghidupkan layer dimensi klik tombol

i. Setelah bidang tergambar, langkah selanjutnya adalah cleanup batas bidang

Page 18: Manual Aplikasi Grafikal KKP

18

perintahnya pilih menu StandarisasiCleanupUnsur KadastralBatas

Bidang atau klik icon toolbar , akan tampil dialog Clean Report, klik tombol

Reclean sampai errornya bernilai 0 semua.

j. Setelah gambar di cleanup selanjutnya yaitu membuat topologi bidang dengan

cara pilih menu StandarisasiBuat TopologiUnsur KadastralBatas

Bidang atau klik icon toolbar . Jika pembuatan topologi berhasil akan ada

pesan pada baris perintah Autocad seperti ini :

Command: _bparcr Writing topology information to the drawing... Topology Berhasil Dibuat. k.

l. Mencetak peta bidang dengan cara pilih menu PemetaanPlotPlot Peta Bidang.

m. Mencetak GU dan SU graphical dengan menu perintah

PemetaanPlotCetak Surat Ukur A4 atau Cetak Surat Ukur A3. Pencetakan SU dan GU perintahnya sama, disini dibedakan untuk cetak GU

maka dimensi dan garis ukur kelihatan. Untuk menghidup-matikan layer

dimensi klik tombol .

Page 19: Manual Aplikasi Grafikal KKP

19

B. Menggambar Poligon,Titik Dasar Teknik dan Titik Detil dari File Koordinat

Diaktifkan dengan memilih menu Pemetaan > Import Titik Dasar Teknik/Titik Detil

Pada kolom Format Data terdapat 2 (dua) pilihan :

1. DXYO (deskripsi, X, Y, Orde Titik)

2. XYDO (X, Y, deskripsi, Orde Titik)

Kemudian klik ,pilih pada direktori mana file tersebut disimpan

Contoh : file teks

Pada kolom paling kanan menyatakan orde dari titik {orde-0, orde-1, order-2, orde-3,

dan R untuk Orde Perapatan }.

Jika orde tidak diisi, maka bisa dipilih manual, dengan mengaktifkan checkbox Set Orde Titik Manual kemudian pilih orde titiknya.

Untuk mengimport titik detil pilih ordenya Titik Detil.

Jika garis poligon akan digambarkan maka centang checkbox Gambar Garis.

Delimeter Tab : antar kolom dipisahkan karakter TAB (“ “).

Delimeter Space : antar kolom dipisahkan karakter SPASI (“ “).

Page 20: Manual Aplikasi Grafikal KKP

20

Delimeter Coma: antar kolom dipisahkan karakter koma (“,”).

Hasil import polygon : terlihat setiap titik memiliki simbol yang berbeda-beda sesuai dengan

Orde titik tersebut

C. Menggambar Titik Dasar Teknik Manual Penggambaran titik dasar teknis orde 0 (Nol) bisa dilakukan melalui menu Pemetaan >> Gambar Titik Dasar Teknis >> Orde 0. Selanjutnya autocad akan menanyakan

identitas titik tersebut. Setelah memasukkan identitas titik, autocad akan menanyakan

absis dan ordinat titik dasar teknis orde nol tersebut.

Penggambaran titik dasar orde teknis orde 1, 2, 3, 4 dan perapatan bisa dilakukan

dengan cara yang sama dengan cara diatas, tergantung menu yang dipilih melalui

menu Pemetaan >> Gambar Titik Dasar Teknis >> Orde x.

D. Menggambar Hasil Pengukuran Detil Dengan Theodolit Pengukuran dengan theodolit merupakan pengukuran secara polar. Sudut yang diukur bisa

berupa azimut atau sudut relatif terhadap sebuah acuan yang telah diketahui azimutnya.

O O

a

Utara Utara

a

Acuan

α ß

α

Page 21: Manual Aplikasi Grafikal KKP

21

Sudut relatif (ß) tersebut bisa saja searah atau berlawanan arah jarum jam.

1. Untuk menggambar polar dengan azimuth, klik menu Pemetaan >> Gambar Polar Azimuth. Autocad akan menanyakan koordinat titik basis. Masukkan koordinat titk O

atau klik pada layar autocad. Selanjutnya autocad menanyakan identitas titik target,

masukkan identitas titik target, misalnya a. Berturut – turut autocad akan menanyakan

nilai derajat, menit dan detik dari Azimut (α) dan jarak dari titik basis ke titik target

(jarak O – a)

2. Untuk menggambar polar dengan sudut searah jarum jam, klik menu Pemetaan >> Polar Dengan Sudut Searah Jarum Jam. Autocad akan menanyakan koordinat titik

basis. Masukkan koordinat titk O atau klik pada layar autocad. Selanjutnya autocad

akan menanyakan koordinat titik acuan, masukkan koordinat titik acuan atau klik pada

layar autocad. Kemudian autocad menanyakan identitas titik target, masukkan

identitas titik target, misalnya a. Berturut – turut autocad akan menanyakan nilai

derajat, menit dan detik dari sudut relatif searah jarum jam (ß) dan jarak dari titik basis

ke titik target (jarak O – a)

3. Untuk menggambar polar dengan sudut searah jarum jam, klik menu Pemetaan >> Polar Dengan Sudut Berlawanan Arah Jarum Jam. Autocad akan menanyakan

koordinat titik basis. Masukkan koordinat titk O atau klik pada layar autocad.

Selanjutnya autocad akan menanyakan koordinat titik acuan, masukkan koordinat titik

acuan atau klik pada layar autocad. Kemudian autocad menanyakan identitas titik

target, masukkan identitas titik target, misalnya a. Berturut – turut autocad akan

menanyakan nilai derajat, menit dan detik dari sudut relatif berlawanan arah jarum jam

(ß) dan jarak dari titik basis ke titik target (jarak O – a)

4. Penggambaran hasil pengukuran dengan theodolit ini juga bisa dilakukan dengan cara

memanggil file text yang berisi data – data pengukuran. Klik menu Pemetaan >> Polar dari File. Kemudian akan muncul kotak dialog menanyakan lokasi file datanya.

Format file text tersebut adalah sebagai berikut :

Titik berdiri alat Titik Acuan Absis Berdiri Alat Ordinat Berdiri Alat Absis Acuan Ordinat Acuan

No.detil sudut detil (derajat) sudut detil (menit) sudut detil (detik) tanda arah sudut

No.detil sudut detil (derajat) sudut detil (menit) sudut detil (detik) tanda arah sudut

Catatan :

- Baris berawalan tanda “ # ” tidak diproses

- tanda arah sudut: kosong searah jarum jam, “-“ berlawanan arah jarum jam.

Page 22: Manual Aplikasi Grafikal KKP

22

- Jika titik acuannya arah Utara (azimut) koordinat titik acuan tidak perlu ditulis.

- Untuk menggunakan titik poligon yang sudah ada cukup ditulis nomor titiknya.

E. Menggambar Objek – Objek Pemetaan Objek objek pemetaan lain yang harus digambar berupa objek polyline dan text.

Dalam menu pemetaan, objek linear dikelompokkan menjadi unsur administrasi,

kadastral, hidrologi, transportasi, bangunan, tematik dan unsur kontur. Sedangkan

objek linear dikelompokkan menjadi unsur administrasi, kadastral, hidrologi,

transportasi, identitas titik, bangunan, penggunaan lahan. Menu ini sangat berguna

untuk memisahkan layer setiap objek – objek pemetaan.

Gambar Objek Linier Unsur Administrasi Unsur Transportasi Batas Negara Batas Jalan Batas Propinsi Garis Tengah Jalan Batas Kabupaten Batas Trotoar Batas Kecamatan Batas Jalan Tanah Batas Desa Garis Tengah Jalan Tanah Batas RW Batas Gang Batas RT Garis Tengah Gang Batas Jalan Setapak Unsur Kadastral Garis Tengah Jalan Setapak Batas Persil Batas Rel Batas Sub Persil Garis Tengah Rel Garis Gambar Ukur Batas Lori

#Baris berawalan tanda # tidak diproses #Tanda "-" diakhir baris merupakan flag untuk menandai sudut diukur berlawanan arah jarum jam A B 234200 820800 234340 820770 1 0 30 0 50 2 45 30 0 50 3 45 30 0 50 - 4 90 30 0 50 - ##Untuk polar Azimuth nama titik referensi diisi UTARA B UTARA 234340 820770 1 0 30 0 50 2 45 30 0 50 3 45 30 0 50 - 4 90 30 0 50 - ##Untuk menggunakan titik poligon yang sudah ada cukup ditulis nomor poligon orde4 nya. C D 1 0 30 0 25 2 45 30 0 25 3 45 30 0 25 - 4 90 30 0 25 - D UTARA 1 0 30 0 25 2 45 30 0 25 3 45 30 0 25 - 4 90 30 0 25 -

Page 23: Manual Aplikasi Grafikal KKP

23

Dimensi Ukuran Garis Tengah Lori Pagar Tembok Batas Jembatan Pagar Besi Garis Tengah Jembatan Pagar Kayu Pagar Bambu Unsur Bangunan Pagar Hidup Bangunan Rumah Bangunan Bertingkat Unsur Hidrologi Bangunan Tidak Permanen Batas Sungai Garis Tengah Sungai Unsur Tematik Batas Selokan Batas Kebun Garis Tengah Selokan Batas Sawah Batas Danau Batas Tegalan Batas Rawa Batas Hutan Batas Kolam Garis Pantai Unsur Kontur Batas Dam Kontur Interval 10 m Batas Galian Kontur Interval 2 m

Gambar Objek Text Unsur Administrasi Unsur Transportasi Nama Negara Nama Jalan Nama Propinsi Nama Jalan Tanah Nama Kabupaten Nama Gang Nama Kecamatan Nama Jalan Setapak Nama Desa Nama Rel Nama RW Nama Lori Nama RT Nama Jembatan Unsur Kadastral Unsur Identitas Titik Nomor Induk Bidang Titik Tinggi Geodesi Nomor Surat Ukur Titik Tinggi Instansi Lain Nomor Hak Titik Dasar Teknis Orde 0 Kode Sub Persil Titik Dasar Teknis Orde 1 Titik Dasar Teknis Orde 2 Unsur Hidrologi Titik Dasar Teknis Orde 3 Nama Sungai Titik Dasar Teknis Orde 4 Nama Selokan Titik Dasar Perapatan Nama Danau Titik Dasar Instansi Lain Nama Rawa Identitas Menara Transmisi Nama Kolam Identitas Tiang Listrik Nama Pantai Identitas Tiang Telp Nama Dam Identitas Pipa Nama Galian Unsur Penggunaan Lahan Unsur Bangunan Kebun Bangunan Rumah Sawah Bangunan Bertingkat Tegalan Bangunan Tidak Permanen Hutan

Page 24: Manual Aplikasi Grafikal KKP

24

IV. RUBBER SHEETING Rubber Sheeting: Mengubah bentuk geometri dari suatu block-entity dengan

mempertimbangkan faktor skala, rotasi dan translasi, dengan menggunakan

lebih banyak titik sekutu yang diinginkan.

Pilih tombol Rubber Sheeting :

Tentukan Base Point 1: pilih titik 1

Tentukan Referensi 1 : pilih titik A Tentukan Base Point 2: pilih titik 2 Tentukan Referensi 2 : pilih titik B Tentukan Base Point 3: pilih titik 3 Tentukan Referensi 3 : pilih titik C Tentukan Base Point 4: pilih titik 4 Tentukan Referensi 4 : pilih titik D Tentukan Base Point 5: pilih titik 5 Tentukan Referensi 5 : pilih titik E Tentukan Base Point 6: <enter> ***Pilih Object RubberSheet*** Select objects: 59 found, 1 group pilih obyek yang akan dirubbersheet Select objects: <enter> Hasilnya obyek yang dipilih akan ditransformasi berdasarkan titik-titik

kontrolnya.

A

2

3

4 5

B

C

D E

1

Page 25: Manual Aplikasi Grafikal KKP

25

V. TRANSFORMASI ANTAR PROYEKSI PETA

Fasilitas ini sangat berguna apabila ingin mentransformasikan peta – peta dari

instansi lain di Indonesia seperti Bakosurtanal, Dirjen PBB, dan lain lain ke dalam

sistem koordinat TM3.

Untuk melakukan transformasi antar proyeksi peta, lakukan langkah – langkah

sebagai berikut:

1. Buat file baru melalui menu File >> New

2. Klik menu Pemetaan >> Transformasi Antar System Koordinat.

3. Pilih drive, misalnya c:/

4. Pilih Direktori tempat file dwg yang akan ditransformasikan disimpan

5. Pilih file dwg yang akan ditranformasi pada kotak Select Files. Gunakan

kombinasi tombol Shift atau Ctrl untuk memilih beberapa file.

6. Pada group box Sistem Koordinat Asal, tentukan kategori dan sistem koordinat

peta asal, misalkan Kategorinya adalah 'UTM, WGS84 Datum' dan sistem

koordinatnya adalah 'UTM84-49S'

7. Pada Group Box Sistem Koordinat Tujuan, tentukan kategori dan sistem

koordinat peta tujuan, misalkan Kategorinya adalah 'BPN-TM3' dan sistem

koordinatnya adalah 'TM3-49.2'

8. Klik OK

9. Simpan gambar hasil transformasi tersebut.

Page 26: Manual Aplikasi Grafikal KKP

26

VI. PENGGUNAAN MODUL STANDARISASI DAN VALIDASI

A. Verifikasi Koordinat dan Nomor Lembarnya. Kebanyakan peta pendaftaran yang ada di lingkungan Badan Pertanahan Nasional masih

terpecah – pecah per lembar. Sering kali ditemukan adanya perbedaan antara koordinat peta

tersebut dengan nomor lembar yang tercantum pada peta tersebut. Oleh karena itu, lakukan

verifikasi kesesuaian nomor lembar dengan koordinat peta tersebut. Caranya adalah sebagai

berikut:

Buka peta pendaftaran tersebut.

Klik menu standarisasi >> Menu TM3 >> Gambar Lembar. Program standarisasi

akan memberikan prompt sebagai berikut

Klik pada sembarang posisi :

Klik sembarang titik pada muka peta. Program standarisasi akan menanyakan skala

peta sebagai berikut:

Masukkan Skala [10000/2500/1000/500/250]:

Masukkan skala peta, biasanya untuk peta pendaftaran adalah 1000.

Selanjutnya program standarisasi akan menggambar kotak yang menggambarkan

lembar tersebut dengan teks nomor lembar di dalamnya. Pada command line juga

akan ditampilkan nomor lembarnya, misalnya :

Nomor Lembar : 29.204-01-1

Selanjutnya program standarisasi akan meminta sebuah titik lagi, tekan saja enter untuk mengakhiri.

Cocokkan nomor lembar yang diberikan oleh program standarisasi dengan nomor lembar yang tertulis pada peta pendaftaran.

Ada dua beberapa kemungkinan yang terjadi, yaitu:

1. Koordinat dan nomor lembarnya benar. Pada kasus ini, tidak ada permasalahan.

Tutup saja file tersebut dan lanjutkan melakukan verifikasi file yang lain.

2. Koordinat dan nomor lembarnya salah. Pada kasus ini, cari referensi koordinat

atau nomor lembar yang benar pada peta indeks atau jika tidak tersedia informasi

lain lakukan pengukuran ulang

3. Koordinatnya benar tetapi nomor lembarnya yang salah. Apabila ditemukan kasus

seperti ini, biarkan saja karena nantinya peta – peta ini akan diedge-matching

dengan peta – peta lainnya berdasarkan koordinatnya.

4. Nomor lembar benar tetapi koordinatnya salah. Kasus ini sering terjadi pada peta –

peta yang divektorisasi dari file raster menggunakan perangkat lunak vektorisasi.

Page 27: Manual Aplikasi Grafikal KKP

27

Untuk menempatkan peta – peta ini pada lembar yang benar, lakukan langkah –

langkah berikut:

1. Klik menu Standarisasi >> Menu TM3 >> Geser Lembar. Program

standarisasi akan meminta objek – objek yang akan digeser. Select semua

atau beberapa objek yang akan digeser pada peta tersebut.

2. Setelah itu, program standarisasi akan menanyakan titik awal pergeseran

sebagai berikut :

Dari Titik :

3. Klik titik kiri bawah muka peta, kemudian program standarisasi akan

menanyakan nomor lembar tujuan:

Masukkan No. Lembar :

4. Masukkan nomor lembar tujuan, misalnya 29204012. Semua objek yang

dipilih akan digeser ke lembar 29.204.01.2.

Setelah verifikasi nomor lembar dan kordinatnya dilakukan untuk semua peta, lakukan edge

matching. Edge-matching dilakukan dengan menggabungkan peta – peta dalam satu desa.

B. Penggabungan Peta Menjadi Satu Desa. Didalam autocad Map, menggabungkan dua buah file bisa dilakukan dengan

menginsert file yang akan digabung tersebut. Proses ini kurang efektif karena proses insert

hanya bisa dilakukan satu per satu. Untuk itu, dalam program standarisasi telah disiapkan

satu modul untuk melakukan insert beberapa file. Cara menggunakan modul ini adalah

sebagai berikut :

1. Klik menu Standarisasi >> Insert Beberapa File. Selanjutnya akan muncul kotak

dialog sebagai berikut:

Page 28: Manual Aplikasi Grafikal KKP

28

Penggunaan kotak dialog ini sangat mudah. Combo drive digunakan untuk memilih

drive, disediakan sampai drive Z. List select Directory akan menampilkan sub

direktori pada direktori yang sedang aktif. Jika tidak ada sub direktori pada suatu

direktori maka hanya muncul . (single dot) dan .. (double dot) saja. Double dot

digunakan untuk berpindah ke parent directory (direktori diatasnya). List Select File

akan menampilkan file – file yang ada pada current directory sesuai dengan tipe file

yang dipilih pada combo Select File Type. Ada dua tipe file yang bisa diselect dari

combo Select File Type tersebut yaitu *.dwg dan *.dxf. Current direktori ditampilkan

pada teks dibawah combo Drive.

2. Selanjutnya pilih beberapa file dari List Select File. Pemilihan beberapa file yang

berurutan bisa dilakukan dengan menekan tombol shift. Tombol ctrl bisa digunakan

untuk menambah file yang tidak berurutan atau mengurangi pilihan file.

3. Klik tombol OK. Semua file yang dipilih akan diinsert sesuai dengan koordinatnya.

4. Jika tidak ada gambar yang muncul dilayar, coba lakukan zoom extent

Berikut ini adalah hasil penggabungan peta – peta per lembar menjadi satu.

Page 29: Manual Aplikasi Grafikal KKP

29

C. Pemecahan Blok. Suatu file yang diinsert akan mengakibatkan file tersebut menjadi sebuah blok. Sebelum

dipecah, objek – objek pada blok tersebut tidak bisa diolah. Peta – peta pendaftaran tersebut

kemungkinan bisa memiliki blok di dalam blok yang jumlahnya bisa mencapai ratusan bahkan

ribuan blok yang sebenarnya tidak perlu. Blok – blok tersebut sering kali merepotkan,

terutama karena blok tersebut mengacu pada suatu layer yang tidak standar. Akibatnya, layer

tersebut tidak bisa dihapus. Pemecahan blok tersebut bisa dilakukan dengan perintah

explode pada autocad. Jika jumlah bloknya mencapai ratusan atau ribuan, perintah explode

menjadi tidak efektif. Program standarisasi menyediakan fasilitas untuk mengexplode blok –

blok yang tidak dikenal pada dokumen standarisasi secara rekursif. Artinya semua blok

sampai dengan blok di dalam blok akan diexplode sampai habis. Langkah – langkah untuk

explode blok tersebut sangan sederhana, yaitu Klik menu Standarisasi >> Explode All. Pada command line akan ditampilkan informasi mengenai jumlah blok yang diexplode

sebagai berikut:

Command: _xall explode Select object: Command: 7 blok diexplode..explode Select object: Command: 16 blok diexplode..explode

Page 30: Manual Aplikasi Grafikal KKP

30

Select object: Command: 25 blok diexplode..explode Select object: dan seterusnya sampai selesai Command: 3 blok diexplode..explode Select object: Command: 2 blok diexplode..explode Select object: Command: 1 blok diexplode..nil

Dari proses diatas terlihat bahwa banya sekali blok di dalam blok sehingga pemecahan 7 blok

menghasilkan 16 blok. Pemecahan 16 blok menghasilkan 25 blok dan seterusnya.

D. Pembersihan Blok dan Layer Tanpa Entity. Di dalam autocad, pemecahan blok hanya akan memecah blok saja. Blok – blok tersebut

masih tersimpan dan bisa dipanggil sewaktu – waktu. Untuk melihat blok – blok tersebut,

cobalah beri perintah insert, hasilnya adalah sebagai berikut:

Terlihat bahwa blok – blok tersebut belum terhapus meskipun telah dilakukan pemecahan

blok. Apabila dibiarkan, maka ukuran file menjadi relatif besar. Mengingat blok – blok tersebut

tidak diperlukan lagi, sebaiknya dihapus saja. Penghapusan blok tersebut bisa dilakukan

dengan perintah autocad standar purge. Purge akan memberi pilihan mengenai entity apa

saja yang dihapus, misalnya blok, layer, style, dan lain – lain. Fleksibilitas autocad dalam

proses purge ini kenyataannya agak merepotkan karena banyaknya input yang diperlukan.

Selain itu, purge biasanya tidak cukup dilakukan sekali saja melainkan bisa sampai dua atau

tiga kali. Oleh karena itu didalam program standarisasi ditambahkan proses purge secara

otomatis untuk menghapus semua blok, layer, style dan sebagainya. Purge dalam program

standarisasi ini melakukan proses purge semua komponen berulang sebanyak tiga kali. Untuk

Page 31: Manual Aplikasi Grafikal KKP

31

melakukannya, klik menu Standarisasi >> Purge All. Perintah ini akan memberikan report

mengenai entity yang dibersihkan sebagai berikut:

Deleting block "*X10". Deleting block "*X11". Deleting block "*X12". Deleting block "*X13". Deleting block "*X14". Deleting block "*X15". Deleting block "*X16". Deleting block "*X18". Deleting block "*X19". Deleting block "*X2". Deleting block "*X20". Deleting block "*X21". Deleting block "*X22". Deleting block "*X23". Deleting block "*X24". Deleting block "*X26". Deleting block "*X27". Deleting block "*X28". Deleting block "*X29". Deleting block "*X3". Deleting block "*X30". Deleting block "*X31". Deleting block "*X32". Deleting block "*X34". Deleting block "*X35". Deleting block "*X36". Deleting block "*X37". Deleting block "*X38". Deleting block "*X39". Deleting block "*X40". Deleting block "*X42". Deleting block "*X43". Deleting block "*X44". Deleting block "*X45". Deleting block "*X46". Deleting block "*X47". Deleting block "*X48". Deleting block "*X5". Deleting block "*X50". Deleting block "*X51". Deleting block "*X52". Deleting block "*X53". Deleting block "*X54". Deleting block "*X55". Deleting block "*X56". Deleting block "*X6". Deleting block "*X7". Deleting block "*X8". Deleting block "34082041". Deleting block "34082042". Deleting block "34082043". Deleting block "34082044".

Page 32: Manual Aplikasi Grafikal KKP

32

Deleting block "34082045". Deleting block "34082047". Deleting block "34082048". Deleting block "BPN". 57 blocks deleted. No unreferenced layers found. No unreferenced linetypes found. No unreferenced text styles found. No unreferenced shape files found. Deleting dimension style "STANDARD". 1 dimension style deleted.

E. Standarisasi Layer Setelah proses purge selesai, langkah selanjutnya adalah standarisasi layer. Layer –

layer pada peta pendaftaran sering kali tidak memiliki keteraturan dan hanya dimengerti oleh

pembuatnya. Dengan standarisasi ini, layer – layer tersebut dibuat dengan aturan tertentu

sehingga bisa dimengerti oleh semua orang, sederhana, dan yang paling penting adalah bisa

diterima dengan logika komputer pada saat import ke dalam basis data geografis. Pembuatan

layer standar bisa dilakukan melalui menu Standarisasi >> Set Layer. Pada command line

akan diinformasikan mengenai proses yang dilakukan:

Loading bpn_ltype_batas_propinsi... Loading acad_iso10w100... Loading acad_iso12w100... Loading acad_iso14w100... Loading tracks... Linetype loaded succesfully.. Setting Layer Finished... Modul set layer ini akan membuat layer – layer standar termasuk warna dan line style untuk

layer tersebut.

Apabila penempatan entity pada suatu peta pendaftaran telah konsisten, maka proses

standarisasi layer mungkin hanya akan menamai kembali layer – layer tersebut ke layer

standar. Kenyataan yang lebih sering terlihat adalah ketidakkonsistenan layer pada. Suatu

objek yang sama bisa terletak pada beberapa layer yang berbeda. Hal ini menyebabkab

proses rename layer tidak seluruhnya dapat diterapkan. Untuk peta – peta mengalami

ketidakkonsistenan layer tersebut dilakukan pemindahan entity – entity tersebut ke layer

standarnya. Pemindahan tersebut dilakukan dengan cara yang sangat sederhana yaitu:

1. Memilih objek – objek yang akan dipindahkan.

2. Memindahkan objek terpilih ke layer yang standar yang bersesuaian.

Dengan fasilitas autocad standar, pemilihan entity bisa dilakukan dengan mengklik objek –

Page 33: Manual Aplikasi Grafikal KKP

33

objek tersebut satu persatu, atau menggunakan cara filtering. Dengan menggunakan program

standarisasi, pemilihan objek bisa dilakukan dengan lebih cepat menggunakan pola (pattern)

tertentu antara lain entity yang terletak pada layer tertentu, entity yang memiliki kriteria

tertentu (misalnya kombinasi layer, warna, tipe entity, dan lain – lain), entity teks yang

memiliki awalan (prefix) tertentu dan entity teks yang memiliki susunan abjad tertentu. Berikut

ini akan dibahas cara pemilihan objek menggunakan program standarisasi.

1. Pemilihan objek yang terletak pada layer yang sama.

Pemilihan objek yang terletak pada layer tertentu bisa dilakukan dengan cara

mengklik menu Standarisasi >> Pilih Objek >> Berdasarkan Layer. Program

standarisasi akan meminta user untu memilih sebuah objek sebagai sampel :

Ambil Layer Dari Sebuah Objek : Klik sebuah objek yang mewakili objek – objek lain pada suatu layer. Berdasarkan

objek yang diklik tersebut, program standarisasi akan mendeteksi layernya. Oleh

karena itu apabila akan memilih semua objek pada layer tertentu, misalnya layer

batas persil, kliklah sebuah objek pada layer batas persil. Selanjutnya program

standarisasi akan menampilkan jumlah objek yang terpilih, yaitu jumlah objek yang

berada pada layer dimana objek yang diklik berada.

59360 Entity Selected Objek yang terpilih tersebut tidak akan ditandai dengan grip seperti biasanya user

memilih suatu objek dengan cara mengklik objek tersebut pada monitor, tetapi

objek tersebut sebenarnya sudah disimpan dalam suatu selection set yang

selanjutnya bisa dipanggil lagi.

2. Pemilihan dengan menggunakan filter.

Pemilihan objek dengan menggunakan filter bisa dilakukan dengan cara

mengeksekusi menu Standarisasi >> Pilih Objek >> Dengan Filter. Modul ini

akan meminta user untuk memilih satu objek sebagai sampel :

Select object/<None>:

Klik sebuah objek yang mewakili objek -objek lainnya yang ingin dipilih.

Berdasarkan objek yang diklik tersebut, modul ini akan mendeteksi properti objek

tersebut, sehingga pada command line akan muncul :

Filter: ((0 . "LWPOLYLINE") (8 . "LB_PAR") (39 . 0.0) (210 0.0 0.0 1.0)) >>Block name/Color/Entity/Flag/LAyer/LType/Pick/Style/Thickness/Vector: Jenis filter merupakan gabungan beberapa dotted pair list. Dotted pair list adalah

Page 34: Manual Aplikasi Grafikal KKP

34

sebuah list (direpresentasikan dengan nilai di dalam kurung) yang berisi kode entity

dan nilainya dengan pemisah berupa titik. Berikut ini adalah tabel yang memuat

kode entity:

Group Code Deskripsi 1 Nama entity (berubah setiap kali gambar dibuka) 0 Tipe entity 5 Handle 100 Subclass marker (AcDbEntity) 67 Menentukan posisi entity pada model space atau layout space. Nilai

0 untuk model space dan 1 untuk paper space. 410 Nama tab layout 8 Nama layer 6 Linetype name (present if not BYLAYER). The special name

BYBLOCK indicates a floating linetype (optional) 62 Nomor warna, code ini ada jika warna entity bukan by layer. Nol

menunjukkan berdasarkan blok, 256 berarti BYLAYER, dan nilai negatip menunjukkan layer tersebut dimatikan.

370 Lineweight enum value. Stored and moved around as a 16-bit integer.

48 Skala linetype 60 Kenampakan object visibility. Angka 0 berarti visible, 1 berarti

nvisible 92 The number of bytes in the image (and subsequent binary chunk

records) (optional) 310 Preview image data (multiple lines; 256 charaters max. per line)

(optional) 210 Nilai arah ekstrusi X. 39 Ketebalan entity Pada contoh diatas, pemilihan objek didasarkan atas kriteria dimana entity berupa

polyline pada layer LB_PAR dengan ketebalan garis 0 dan nilai arah ekstrusi X

0,0,1. Penambahan kriteria masih dimungkinkan dengan menggunakan kriteria

Block name/Color/Entity/Flag/LAyer/LType/Pick/Style/Thickness/Vector. Biasanya

kriteria default yang diberikan saja sudah cukup. Apabila tidak ada penambahan

kriteria, tekan saja enter dan modul ini akan menginformasikan jumlah entitas yang

terpilih misalnya:

1432 found. Seperti halnya dengan pemilihan berdasarkan layer, objek yang terpilih tersebut

tidak akan ditandai dengan grip seperti biasanya user memilih suatu objek dengan

Page 35: Manual Aplikasi Grafikal KKP

35

cara mengklik objek tersebut pada monitor, tetapi objek tersebut sebenarnya sudah

disimpan dalam suatu selection set yang selanjutnya bisa dipanggil lagi.

3. Pemilihan entity teks yang memiliki awalan tertentu.

Pemilihan entity teks yang memiliki awalan tertentu sering digunakan untuk memilih

teks yang memiliki pola awalan tertentu. Sebagai contoh, biasanya teks nib memiliki

angka nol didepannya yaitu 00123, 00324, dan sebagainya. Penulisan nama jalan

biasanya dimulai dengan Jl., misalnya Jl. Sisingamangaraja, Jl. Sudirman, dan lain

– lain. Dengan menggunakan modul ini, teks – teks tersebut dapat dipilih dengan

mudah. Klik menu Standarisasi >> Pilih Objek >> Berdasarkan Prefix, maka

modul ini akan menyakan prefix yang ingin dicari sebagai berikut:

Masukkan Prefix : Misalkan akan dicari teks nama jalan, masukkan Jl. Modul ini akan menanyakan

layer yang akan diproses sebagai berikut:

Layer Yang Akan Diproses <Enter Untuk Semua Layer> :

Jika akan dilakukan pemilihan teks dengan prefix Jl pada semua layer, tekan enter.

Sebaliknya jika teks dengan prefix Jl pada layer tertentu saja yang akan dipilih, klik

sebuah objek yang mewakili layer tersebut. Selanjutnya modul ini akan

menginformasikan jumlah entity teks yang dipilih :

82 Entity Selected Sama seperti modul pemilihan objek sebelumnya, pemilihan berdasarkan prefix ini

tidak akan menandai objek dengan grip seperti biasanya user memilih suatu objek

dengan cara mengklik objek tersebut pada monitor, tetapi objek tersebut

sebenarnya sudah disimpan dalam suatu selection set yang selanjutnya bisa

dipanggil lagi.

4. Pemilihan entity teks yang memiliki susunan abjad tertentu.

Pemilihan entity teks yang memiliki susunan tertentu ini sebenarnya mirip sekali

dengan pemilihan entity teks berdasarkan awalan. Perbedaannya terletak pada

posisi teks yang dijadikan kunci pencarian. Pemilihan dengan prefix hanya mencari

teks dari depan saja sedangkan yang satu ini bisa mencari teks dengan susunan

tertentu didalam sebuah kata. Seperti diketahui, peta pendaftaran seringkali

memuat nomor – nomor seperti nomor SU, GS, atau SI. Format penulisannya

biasanya adalah 'kode dokumen : nomor / tahun dokumen', misalnya SU : 00291 /

Page 36: Manual Aplikasi Grafikal KKP

36

2003 atau GS : 00321 / 1986. Teks – teks tersebut dengan mudah bisa dicari

berdasarkan huruf / (garis miring). Caranya adalah klik menu Standarisasi >> Pilih Objek >> Berdasarkan String. Modul ini akan menanyakan string yang akan dicari

sebagai berikut :

Masukkan Text Yang Akan Dicari : Misalnya akan dipilih semua teks GU, SI dan GS. Ketik / kemudian tekan enter.

Layer Yang Akan Diproses <Enter Untuk Semua Layer> :

Jika akan dilakukan pemilihan teks yang mengandung string / pada semua layer,

tekan enter. Sebaliknya jika teks yang mengandung string / pada layer tertentu saja

yang akan dipilih, klik sebuah objek yang mewakili layer tersebut. Selanjutnya

modul ini akan menginformasikan jumlah entity teks yang dipilih :

1318 Entity Selected Sama seperti modul pemilihan objek sebelumnya, pemilihan berdasarkan string ini

tidak akan menandai objek dengan grip seperti biasanya user memilih suatu objek

dengan cara mengklik objek tersebut pada monitor, tetapi objek tersebut

sebenarnya sudah disimpan dalam suatu selection set yang selanjutnya bisa

dipanggil lagi.

Setelah objek – objek tersebut dipilih, poses pemindahan layernya bisa dilakukan dengan

sangat mudah. Sebagai contoh, untuk memindahkan entity yang sudah ada pada selection

set ke dalam layer batas persil, klik menu Standarisasi >> Jadikan Objek Linear >> Unsur

Kadastral >> Batas Persil. Modul ini akan meminta masukan objek yang akan dipindahkan ke

layer batas persil

Select objects:

Objek yang akan dipilih tersebut bisa diklik satu persatu melalui monitor atau bisa juga

dengan memanggil selection set sebelumnya yang diperoleh dari pemilihan objek yang

terletak pada layer yang sama, pemilihan dengan menggunakan filter, pemilihan entity teks

yang memiliki awalan tertentu, ataupun emilihan entity teks yang memiliki susunan abjad

tertentu seperti yang telah dijelaskan didepan. Untuk memanggil selection set tersebut, ketik p

(previous).

1432 found Autocad akan memberikan prompt lagi untuk melakukan penambahan objek yang akan

dipindah.

Page 37: Manual Aplikasi Grafikal KKP

37

Select objects: Jika tidak ada lagi objek yang akan dipilih, tekan enter. Hasilnya afalah semua objek akan

dipindahkan ke layer batas persil.

Pemindahan objek ke layer tertentu untuk semua layer standar telah dibuat pada program

standarisasi ini. Berikut ini adalah menu yang bisa dipakai.

Standarisasi >> Jadikan Objek Linear >> Unsur Administrasi >> Batas Negara Digunakan untuk memindahkan objek ke layer batas negara. Standarisasi >> Jadikan Objek Linear >> Unsur Administrasi >> Batas Propinsi Digunakan untuk memindahkan objek ke layer batas batas propinsi. Standarisasi >> Jadikan Objek Linear >> Unsur Administrasi >> Batas Kabupaten Digunakan untuk memindahkan objek ke layer batas kabupaten. Standarisasi >> Jadikan Objek Linear >> Unsur Administrasi >> Batas Kecamatan Digunakan untuk memindahkan objek ke layer batas kecamatan. Standarisasi >> Jadikan Objek Linear >> Unsur Administrasi >> Batas Desa Digunakan untuk memindahkan objek ke layer batas desa. Standarisasi >> Jadikan Objek Linear >> Unsur Administrasi >> Batas RW Digunakan untuk memindahkan objek ke layer batas rukun warga. Standarisasi >> Jadikan Objek Linear >> Unsur Administrasi >> Batas RT Digunakan untuk memindahkan objek ke layer batas rukun tangga. Standarisasi >> Jadikan Objek Linear >> Unsur Kadastral >> Batas Persil Digunakan untuk memindahkan objek ke layer batas persil. Standarisasi >> Jadikan Objek Linear >> Unsur Kadastral >> Batas Sub Persil Digunakan untuk memindahkan objek ke layer batas sub persil. Standarisasi >> Jadikan Objek Linear >> Unsur Kadastral >> Garis Gambar Ukur Digunakan untuk memindahkan objek ke layer garis – garis gambar ukur. Standarisasi >> Jadikan Objek Linear >> Unsur Kadastral >> Dimensi Ukuran Digunakan untuk memindahkan objek ke layer dimensi ukuran. Standarisasi >> Jadikan Objek Linear >> Unsur Kadastral >> Pager Tembok Digunakan untuk memindahkan objek ke layer pagar tembok. Standarisasi >> Jadikan Objek Linear >> Unsur Kadastral >> Pagar Besi Digunakan untuk memindahkan objek ke layer pagar besi. Standarisasi >> Jadikan Objek Linear >> Unsur Kadastral >> Pagar Kayu Digunakan untuk memindahkan objek ke layer pagar kayu. Standarisasi >> Jadikan Objek Linear >> Unsur Kadastral >> Pagar Bambu Digunakan untuk memindahkan objek ke layer pagar bambu. Standarisasi >> Jadikan Objek Linear >> Unsur Kadastral >> Pagar Hidup Digunakan untuk memindahkan objek ke layer pagar hidup. Standarisasi >> Jadikan Objek Linear >> Unsur Hidrologi >> Batas Sungai Digunakan untuk memindahkan objek ke layer batas sungai. Standarisasi >> Jadikan Objek Linear >> Unsur Hidrologi >> Garis Tengah Sungai Digunakan untuk memindahkan objek ke layer garis tengah sungai. Standarisasi >> Jadikan Objek Linear >> Unsur Hidrologi >> Batas Selokan Digunakan untuk memindahkan objek ke layer batas selokan. Standarisasi >> Jadikan Objek Linear >> Unsur Hidrologi >> Garis Tengah Selokan Digunakan untuk memindahkan objek ke layer garis tengah selokan. Standarisasi >> Jadikan Objek Linear >> Unsur Hidrologi >> Batas Danau Digunakan untuk memindahkan objek ke layer batas danau. Standarisasi >> Jadikan Objek Linear >> Unsur Hidrologi >> Batas Rawa Digunakan untuk memindahkan objek ke layer batas rawa. Standarisasi >> Jadikan Objek Linear >> Unsur Hidrologi >> Batas Kolam Digunakan untuk memindahkan objek ke layer batas kolam. Standarisasi >> Jadikan Objek Linear >> Unsur Hidrologi >> Batas Pantai

Page 38: Manual Aplikasi Grafikal KKP

38

Digunakan untuk memindahkan objek ke layer batas pantai. Standarisasi >> Jadikan Objek Linear >> Unsur Hidrologi >> Batas Dam Digunakan untuk memindahkan objek ke layer batas dam. Standarisasi >> Jadikan Objek Linear >> Unsur Hidrologi >> Batas Galian Digunakan untuk memindahkan objek ke layer batas galian. Standarisasi >> Jadikan Objek Linear >> Unsur Transportasi >> Batas Jalan Digunakan untuk memindahkan objek ke layer batas jalan. Standarisasi >> Jadikan Objek Linear >> Unsur Transportasi >> Garis Tengah Jalan Digunakan untuk memindahkan objek ke layer garis tengah jalan. Standarisasi >> Jadikan Objek Linear >> Unsur Transportasi >> Batas Trotoar Digunakan untuk memindahkan objek ke layer batas trotoar. Standarisasi >> Jadikan Objek Linear >> Unsur Transportasi >> Batas Jalan Tanah Digunakan untuk memindahkan objek ke layer batas jalan tanah. Standarisasi >> Jadikan Objek Linear >> Unsur Transportasi >> Garis Tengah Jalan Tanah Digunakan untuk memindahkan objek ke layer garis tengah jalan tanah. Standarisasi >> Jadikan Objek Linear >> Unsur Transportasi >> Batas Gang Digunakan untuk memindahkan objek ke layer batas gang. Standarisasi >> Jadikan Objek Linear >> Unsur Transportasi >> Garis Tengah Gang Digunakan untuk memindahkan objek ke layer garis tengah gang. Standarisasi >> Jadikan Objek Linear >> Unsur Transportasi >> Batas Jalan Setapak Digunakan untuk memindahkan objek ke layer batas jalan setapak. Standarisasi >> Jadikan Objek Linear >> Unsur Transportasi >> Garis Tengah Jalan Setapak Digunakan untuk memindahkan objek ke layer garis tengah jalan setapak. Standarisasi >> Jadikan Objek Linear >> Unsur Transportasi >> Batas Rel Digunakan untuk memindahkan objek ke layer batas rel. Standarisasi >> Jadikan Objek Linear >> Unsur Transportasi >> Garis Tengah Rel Digunakan untuk memindahkan objek ke layer garis tengah rel. Standarisasi >> Jadikan Objek Linear >> Unsur Transportasi >> Batas Lori Digunakan untuk memindahkan objek ke layer batas lori. Standarisasi >> Jadikan Objek Linear >> Unsur Transportasi >> Garis Tengah Lori Digunakan untuk memindahkan objek ke layer garis tengah lori. Standarisasi >> Jadikan Objek Linear >> Unsur Transportasi >> Batas Jembatan Digunakan untuk memindahkan objek ke layer batas jembatan. Standarisasi >> Jadikan Objek Linear >> Unsur Transportasi >> Garis Tengah Jembatan Digunakan untuk memindahkan objek ke layer garis tengah jembatan. Standarisasi >> Jadikan Objek Linear >> Unsur Bangunan >> Bangunan Rumah Digunakan untuk memindahkan objek ke layer batas bangunan rumah. Standarisasi >> Jadikan Objek Linear >> Unsur Bangunan >> Bangunan Bertingkat Digunakan untuk memindahkan objek ke layer batas bangunan bertingkat. Standarisasi >> Jadikan Objek Linear >> Unsur Bangunan >> Bangunan Tidak Permanen Digunakan untuk memindahkan objek ke layer batas bangunan tidak permanen. Standarisasi >> Jadikan Objek Linear >> Unsur Tematik >> Batas Kebun Digunakan untuk memindahkan objek ke layer batas kebun. Standarisasi >> Jadikan Objek Linear >> Unsur Tematik >> Batas Sawah Digunakan untuk memindahkan objek ke layer batas sawah. Standarisasi >> Jadikan Objek Linear >> Unsur Tematik >> Batas Tegalan Digunakan untuk memindahkan objek ke layer batas tegalan. Standarisasi >> Jadikan Objek Linear >> Unsur Tematik >> Batas Hutan Digunakan untuk memindahkan objek ke layer batas hutan. Standarisasi >> Jadikan Objek Linear >> Unsur Kontur >> Kontur Interval 10 m Digunakan untuk memindahkan objek ke layer kontur 10 meter. Standarisasi >> Jadikan Objek Linear >> Unsur Kontur >> Kontur Interval 2 m

Page 39: Manual Aplikasi Grafikal KKP

39

Digunakan untuk memindahkan objek ke layer kontur 2 m. Standarisasi >> Jadikan Objek Teks >> Unsur Administrasi >> Nama Negara Digunakan untuk memindahkan objek ke layer nama negara. Standarisasi >> Jadikan Objek Teks >> Unsur Administrasi >> Nama Propinsi Digunakan untuk memindahkan objek ke layer nama propinsi. Standarisasi >> Jadikan Objek Teks >> Unsur Administrasi >> Nama Kabupaten Digunakan untuk memindahkan objek ke layer nama kabupaten / kodya. Standarisasi >> Jadikan Objek Teks >> Unsur Administrasi >> Nama Kecamatan Digunakan untuk memindahkan objek ke layer nama kecamatan. Standarisasi >> Jadikan Objek Teks >> Unsur Administrasi >> Nama Desa Digunakan untuk memindahkan objek ke layer nama desa / kelurahan. Standarisasi >> Jadikan Objek Teks >> Unsur Administrasi >> Nama RW Digunakan untuk memindahkan objek ke layer nama rukun warga. Standarisasi >> Jadikan Objek Teks >> Unsur Administrasi >> Nama RT Digunakan untuk memindahkan objek ke layer nama rukun tangga. Dalam proses standarisasi ini, semua objek yang menjadi unsur pembentuk layout dihapus.

Layout nantinya akan digambar pada paper space, bukan model space. Selain layer – layer

tersebut, layer titik khususnya layer titik kerangka dasar pemetaan juga harus distandarkan.

Pada peta – peta pendaftaran, umumnya titik kerangka dasar teknik tersebut digambar

sebagai simbol dan teks yang menjelaskan identitas titik tersebut seperti gambar berikut ini :

Dengan program standarisasi ini, titik kerangka dasar teknik akan digambar menggunakan

blok atribut. Simbol titik digambar dengan sebuah blok sesuai dengan simbol kartografinya

dan teks idetitasnya akan berupa atribut blok tersebut. Dengan demikian, setiap kali teks

atributnya diklik, user bisa memperoleh iformasi mengenai koordinat titiknya sesuai dengan

titik insert blok tersebut.

F. Clean Up Setelah semua entitas grafis dimasukkan pada layer yang benar, tahap selanjutnya

adalah melakukan clean-up. Autocad Map secara default menyediakan menu untuk clean-up,

namun menu ini perlu dimodifikasi sehingga user tidak perlu melakukan seting clean-up

secara manual yang cenderung melelahkan. Modul Clean-up dalam program standarisasi ini

akan melakukan koreksi beberapa kesalahan seperti duplikasi link, cross line, dangling line,

dan lain – lain yang masih didalam batas toleransi. Toleransi yang diberikan cukup ketat, yaitu

0,01. Dengan demikian diharapkan tidak ada perubahan bentuk dan ukuran yang signifikan.

Semua entitas grafis yang berupa polyline, 3DPoly, Arc, dan circle pada layer batas persil

akan dikonversi menjadi polyline. Modul clean-up ini dibuat secara khusus untuk unsur –

unsur spesifik seperti batas desa, batas persil, batas jalan, batas sungai dan lain – lain.

Apabila dilakukan clean-up batas persil, secara otomatis modul akan mencari link yang

bersesuaian yaitu polyline pada layer batas persil, memodifikasi link dan menyimpannya

Page 40: Manual Aplikasi Grafikal KKP

40

kembali pada layer semula sehingga tidak ada duplikasi data. Pada bagian ini akan di

terangkan penggunaan modul ini untuk melakukan clean-up batas persil. Untuk melakukan

clean-up batas persil, klik menu Standarisasi >> Clean Up >> Unsur Kadastral >> Batas Persil. Hasil clean-up akan ditampilkan pada command line, contohnya adalah sebagai

berikut :

Undershoot segment Number of errors: 2 Undershoot vertex Number of errors: 0 Cluster Number of errors: 5 Cross Number of errors: 13030 Psuedo nodes Number of errors: 164 Short degenerate Number of errors: 1609 Short entities Number of errors: 441 Short segments Number of errors: 49 Duplicates Number of errors: 2186 Objects fixed successfully. Processing completed. Dari informasi diatas terlihat masih banyak sekali kesalahan link. Untuk memperkecil

kesalahan, ulangi lagi proses clean-up. Beberapa kesalahan mungkin akan meningkat,

kesalahan lainnya menurun sebagai berikut :

Undershoot segment Number of errors: 14 Undershoot vertex Number of errors: 0 Cluster Number of errors: 1589 Cross Number of errors: 22 Psuedo nodes Number of errors: 182 Short degenerate Number of errors: 0 Short entities Number of errors: 5 Short segments Number of errors: 2 Duplicates Number of errors: 6 Objects fixed successfully. Processing completed. Naik turunnya beberapa kesalahan tersebut normal, karena secara umum kesalahannya

berkurang. Lakukan lagi clean-up sampai didapat jumlah kesalahannya nol atau jumlah

kesalahan tidak nol tetapi clean-up tidak bisa lagi melakukan koreksi secara otomatis.

Ketidakmampuan clean-up melakukan koreksi secara otomatis biasanya ditandai dengan

jumlah kesalahan yang sama sebelum dan setelah clean-up. Kesalahan tersebut nantinya

harus dikoreksi pada saat pembangunan topologi. Berikut ini ditampilkan kondisi yang ideal,

dimana semua kesalahan link sudah tidak ada lagi :

Undershoot segment Number of errors: 0 Undershoot vertex Number of errors: 0 Cluster Number of errors: 0 Cross Number of errors: 0

Page 41: Manual Aplikasi Grafikal KKP

41

Psuedo nodes Number of errors: 0 Short degenerate Number of errors: 0 Short entities Number of errors: 0 Short segments Number of errors: 0 Duplicates Number of errors: 0 Objects fixed successfully. Processing completed. Apabila telah ditemui kondisi seperti diatas maka proses pembanguan topologi sudah bisa

dilakukan. Clean-up dilakukan untuk semua objek linier yang membentuk luasan pada peta

pendaftaran. Untuk objek – objek yang akan diperlakukan sebagai topologi jaringan, clean-up

disarankan untuk dilakukan. Berikut ini adalah daftar menu untuk melakukan clean-up pada

semua layer standar :

Standarisasi >> Clean Up >> Unsur Administrasi >> Batas Negara Digunakan untuk melakukan clean up pada layer batas negara. Standarisasi >> Clean Up >> Unsur Administrasi >> Batas Propinsi Digunakan untuk melakukan clean up pada layer batas propinsi. Standarisasi >> Clean Up >> Unsur Administrasi >> Batas Kabupaten Digunakan untuk melakukan clean up pada layer batas kabupaten. Standarisasi >> Clean Up >> Unsur Administrasi >> Batas Kecamatan Digunakan untuk melakukan clean up pada layer batas kecamatan. Standarisasi >> Clean Up >> Unsur Administrasi >> Batas Desa Digunakan untuk melakukan clean up pada layer batas desa. Standarisasi >> Clean Up >> Unsur Administrasi >> Batas RW Digunakan untuk melakukan clean up pada layer batas rukun warga. Standarisasi >> Clean Up >> Unsur Administrasi >> Batas RT Digunakan untuk melakukan clean up pada layer batas rukun tangga. Standarisasi >> Clean Up >> Unsur Kadastral >> Batas Persil Digunakan untuk melakukan clean up pada layer batas persil. Standarisasi >> Clean Up >> Unsur Kadastral >> Batas Sub Persil Digunakan untuk melakukan clean up pada layer batas sub persil. Standarisasi >> Clean Up >> Unsur Kadastral >> Garis Gambar Ukur Digunakan untuk melakukan clean up pada layer garis – garis gambar ukur. Standarisasi >> Clean Up >> Unsur Kadastral >> Dimensi Ukuran Digunakan untuk melakukan clean up pada layer dimensi ukuran. Standarisasi >> Clean Up >> Unsur Kadastral >> Pager Tembok Digunakan untuk melakukan clean up pada layer pagar tembok. Standarisasi >> Clean Up >> Unsur Kadastral >> Pagar Besi Digunakan untuk melakukan clean up pada layer pagar besi. Standarisasi >> Clean Up >> Unsur Kadastral >> Pagar Kayu Digunakan untuk melakukan clean up pada layer pagar kayu. Standarisasi >> Clean Up >> Unsur Kadastral >> Pagar Bambu Digunakan untuk melakukan clean up pada layer pagar bambu. Standarisasi >> Clean Up >> Unsur Kadastral >> Pagar Hidup Digunakan untuk melakukan clean up pada layer pagar hidup. Standarisasi >> Clean Up >> Unsur Hidrologi >> Batas Sungai Digunakan untuk melakukan clean up pada layer batas sungai. Standarisasi >> Clean Up >> Unsur Hidrologi >> Garis Tengah Sungai Digunakan untuk melakukan clean up pada layer garis tengah sungai. Standarisasi >> Clean Up >> Unsur Hidrologi >> Batas Selokan Digunakan untuk melakukan clean up pada layer batas selokan. Standarisasi >> Clean Up >> Unsur Hidrologi >> Garis Tengah Selokan

Page 42: Manual Aplikasi Grafikal KKP

42

Digunakan untuk melakukan clean up pada layer garis tengah selokan. Standarisasi >> Clean Up >> Unsur Hidrologi >> Batas Danau Digunakan untuk melakukan clean up pada layer batas danau. Standarisasi >> Clean Up >> Unsur Hidrologi >> Batas Rawa Digunakan untuk melakukan clean up pada layer batas rawa. Standarisasi >> Clean Up >> Unsur Hidrologi >> Batas Kolam Digunakan untuk melakukan clean up pada layer batas kolam. Standarisasi >> Clean Up >> Unsur Hidrologi >> Batas Pantai Digunakan untuk melakukan clean up pada layer batas pantai. Standarisasi >> Clean Up >> Unsur Hidrologi >> Batas Dam Digunakan untuk melakukan clean up pada layer batas dam. Standarisasi >> Clean Up >> Unsur Hidrologi >> Batas Galian Digunakan untuk melakukan clean up pada layer batas galian. Standarisasi >> Clean Up >> Unsur Transportasi >> Batas Jalan Digunakan untuk melakukan clean up pada layer batas jalan. Standarisasi >> Clean Up >> Unsur Transportasi >> Garis Tengah Jalan Digunakan untuk melakukan clean up pada layer garis tengah jalan. Standarisasi >> Clean Up >> Unsur Transportasi >> Batas Trotoar Digunakan untuk melakukan clean up pada layer batas trotoar. Standarisasi >> Clean Up >> Unsur Transportasi >> Batas Jalan Tanah Digunakan untuk melakukan clean up pada layer batas jalan tanah. Standarisasi >> Clean Up >> Unsur Transportasi >> Garis Tengah Jalan Tanah Digunakan untuk melakukan clean up pada layer garis tengah jalan tanah. Standarisasi >> Clean Up >> Unsur Transportasi >> Batas Gang Digunakan untuk melakukan clean up pada layer batas gang. Standarisasi >> Clean Up >> Unsur Transportasi >> Garis Tengah Gang Digunakan untuk melakukan clean up pada layer garis tengah gang. Standarisasi >> Clean Up >> Unsur Transportasi >> Batas Jalan Setapak Digunakan untuk melakukan clean up pada layer batas jalan setapak. Standarisasi >> Clean Up >> Unsur Transportasi >> Garis Tengah Jalan Setapak Digunakan untuk melakukan clean up pada layer garis tengah jalan setapak. Standarisasi >> Clean Up >> Unsur Transportasi >> Batas Rel Digunakan untuk melakukan clean up pada layer batas rel. Standarisasi >> Clean Up >> Unsur Transportasi >> Garis Tengah Rel Digunakan untuk melakukan clean up pada layer garis tengah rel. Standarisasi >> Clean Up >> Unsur Transportasi >> Batas Lori Digunakan untuk melakukan clean up pada layer batas lori. Standarisasi >> Clean Up >> Unsur Transportasi >> Garis Tengah Lori Digunakan untuk melakukan clean up pada layer garis tengah lori. Standarisasi >> Clean Up >> Unsur Transportasi >> Batas Jembatan Digunakan untuk melakukan clean up pada layer batas jembatan. Standarisasi >> Clean Up >> Unsur Transportasi >> Garis Tengah Jembatan Digunakan untuk melakukan clean up pada layer garis tengah jembatan. Standarisasi >> Clean Up >> Unsur Bangunan >> Bangunan Rumah Digunakan untuk melakukan clean up pada layer batas bangunan rumah. Standarisasi >> Clean Up >> Unsur Bangunan >> Bangunan Bertingkat Digunakan untuk melakukan clean up pada layer batas bangunan bertingkat. Standarisasi >> Clean Up >> Unsur Bangunan >> Bangunan Tidak Permanen Digunakan untuk melakukan clean up pada layer batas bangunan tidak permanen. Standarisasi >> Clean Up >> Unsur Tematik >> Batas Kebun Digunakan untuk melakukan clean up pada layer batas kebun. Standarisasi >> Clean Up >> Unsur Tematik >> Batas Sawah Digunakan untuk melakukan clean up pada layer batas sawah. Standarisasi >> Clean Up >> Unsur Tematik >> Batas Tegalan Digunakan untuk melakukan clean up pada layer batas tegalan. Standarisasi >> Clean Up >> Unsur Tematik >> Batas Hutan

Page 43: Manual Aplikasi Grafikal KKP

43

Digunakan untuk melakukan clean up pada layer batas hutan. Standarisasi >> Clean Up >> Unsur Kontur >> Kontur Interval 10 m Digunakan untuk melakukan clean up pada layer kontur 10 meter. Standarisasi >> Clean Up >> Unsur Kontur >> Kontur Interval 2 m Digunakan untuk melakukan clean up pada layer kontur 2 m. G. Pembangunan Topologi Pembangunan topologi merupakan proses yang paling rumit dalam penyiapan data

spasial. Beberapa kesalahan mungkin akan mengakibatkan seorang operator mengalami

kebingungan mengenai kesalahan apa yang terjadi pada data spasial.

Didalam autocad map, pengecekan kesalahan topologi dilakukan secara bertahap.

Contoh yang paling baik untuk menjelaskan hal ini adalah dalam kasus pembangunan

topologi poligon. Cek pertama yang dilakukan dalam pembangunan topologi poligon adalah

mengidentifikasi kesalahan node. Kesalahan node ini biasanya dikenali dengan adanya

persilangan. Jika masih ada kesalahan node maka proses selanjutnya yaitu mengidentifikasi

kesalahan link tidak akan dilakukan sampai kesalahan node tersebut diselesaikan. Sebaliknya

jika tidak ada kesalahan node proses dilanjutkan dengan mengidentifikasi kesalahan link.

Kebanyakan kesalahan link berupa dangling lines. Jika masih ada kesalahan link maka

proses selanjutnya yaitu mengidentifikasi poligon. Poligon diidentifikasi berdasarkan

centroidnya. Jika dua atau lebih centroid memilik area (batas – batas) yang sama (dengan

kata lain sebuah poligon memiliki dua atau lebih centroid) maka poligon tidak bisa dibentuk

karena identitas poligon harus tunggal (unik). Sebaliknya jika setiap poligon memiliki sebuah

centroid maka proses pembangunan topologi dikatakan sudah berhasil.

Autocad Map memiliki fasilitas standar untuk membangun topologi. Namun banyaknya

parameter yang harus diinput oleh user membuat program agak sulit untuk digunakan.

Disamping itu, kontrol terhadap parameter yang harus diinput oleh user tidak bisa dilakukan.

Contoh sederhana adalah seorang user bisa mengisi toleransi yang cukup besar,

mengabaikan kesalahan multiple centroid atau kesalahan – kesalahan yang bersifat kelalaian

seperti kesalahan mengidentifikasi layer link atau centroid. Oleh karena itu, program

standarisasi melakukan modifikasi terhadap fasilitas ini sehingga memudahkan pengguna.

Layer link dan centroidnya secara otomatis akan dicari sesuai dengan topologi yang akan

dibangun. Sebagai contoh, jika dilakukan pembangunan topologi batas persil maka secara

otomatis modul ini akan mengambil link dari layer batas persil dan centroid dari layer NIB.

Poligon yang tidak memiliki centroid (dalam hal ini NIB) akan diberi tanda berupa sebuah titik

pada layer NIB. Kesalahan yang dicek antara lain kesalahan node, link, multiple centroid, dan

sliver poligon. Pada bagian ini akan dijelaskan pembangunan topologi persil. Pembangunan

topologi persil bisa dilakukan dari menu Standarisasi >> Buat Topologi >> Unsur Kadastral >> Batas Persil. Apabila ada kesalahan maka kesalahan - kesalahan tersebut akan ditandai

sebagai berikut :

Page 44: Manual Aplikasi Grafikal KKP

44

Dalam proses pembangunan topologi, mula – mula 'topologi engine' akan melakukan

identifikasi kesalahan node. Kesalahan node sering kali diakibatkan oleh adanya persilangan.

Apabila ada kesalahan node maka pada command line akan muncul pesan sebagai berikut :

ERROR: Topology Tidak Bisa Dibuat ADE ERROR 0: Intersections detected. ADE ERROR 1: Can't create polygon topology. Sebuah link yang mengalami kesalahan node akibat adanya persilangan akan ditandai

dengan sebuah tanda kesalahan (error marker) berupa oktagon kuning dengan tanda silang

yang merupakan lokasi persilangan sebagai berikut :

Nama

Jenis

Tanda

Oktagon

Oktagon

Oktagon

Oktagon

Bujur Sangkar

Segitiga

Oktagon

Persilanga

Duplikasi Objek

Segmen

Undershoo

Clustered

Pseudo

Danglin

Segitiga

Multiple

Tanda

Sliver

Page 45: Manual Aplikasi Grafikal KKP

45

Pada gambar diatas, ada dua kesalahan node yang berupa persilangan. Untuk kasus ini,

lakukan clean-up untuk batas persil sampai jumlah persilangannya nol dan ulangi melakukan

pembangunan topologi.

Jika persilangan sudah tidak ada lagi, maka selanjutnya 'topologi engine' akan melakukan

identifikasi kesalahan link. Apabila ada kesalahan link, maka pada command line akan

muncul pesan sebagai berikut :

ERROR: Topology Tidak Bisa Dibuat ADE ERROR 0: Link doesn't belong to any polygon. Kesalahan link biasanya ditandai dengan oktagon merah seperti gambar berikut ini : Sebuah kesalahan link akan ditandai oleh sepasang oktagon merah tepat pada kedua ujung

link tersebut. Dari gambar diatas terlihat ada sekitar 10 buah oktagonal merah. Karena

sepasang oktagon menggambarkan sebuah kesalahan link maka berarti ada 5 buah link yang

02343

02346

02345

02344

02342

02347

02341

02348

02350 02351

02352

02343

02346

02345

02344

02342

02347

02341

02348

02350 02351

02352

Page 46: Manual Aplikasi Grafikal KKP

46

mengalami kesalahan. Kesalahan – kesalahan yang mungkin terjadi adalah sebagai berikut :

1. Overshoot Kesalahan diatas disebut dengan overshoot. Cara mengkoreksinya sangat mudah

yaitu cukup dengan menghapus segmen garis yang berlebih tersebut. Setelah

menghapus segmen garis tersebut, jangan lupa menghapus penanda

kesalahannya supaya tidak membingungkan nantinya.

2. Undershoot. Kesalahan diatas disebut dengan undershoot. Cara mengkoreksinya juga mudah,

yaitu dengan memanjangkan garis yang mengalami kesalahan. Extend adalah

02343

02346

02345

02344

02342

02347

02341

02348

02350 02351

02352

0234

0234

0234

0234

0234

0234

0234

0234

0235 0235

0235

Page 47: Manual Aplikasi Grafikal KKP

47

perintah autocad standar untuk memanjangkan garis sampai menyentuh garis

lainnya yang telah dipilih.

3. Poligon Terbuka Kalau diperhatikan gambar diatas, persil dengan Nomor Induk Bidang 02352

sebenarnya merupakan island polygon, yaitu poligon yang tidak berbatasan dengan

poligon lainnya. Pada island poligon, kesalahan link yang muncul dalam proses

pembangunan topologi bisa dipastikan karena ujung – ujung garisnya tidak

menutup.

0234

0234

0234

0234

0234

0234

0234

0234

0235 0235

0235

Page 48: Manual Aplikasi Grafikal KKP

48

4. Area Tidak Lengkap (incomplete area) Perhatikan baik – baik kesalahan ini. Ujung – ujung garis yang ditandai oleh error

marker semuanya tersambung dengan garis lainnya. Dengan kata lain, link tersebut

bukanlah dangling lines. Kesalahan diatas semata – mata disebabkan karena link

tersebut tidak bisa membentuk luasan. Ada dua kemungkinan yang bisa dilakukan,

yaitu

● Menutup bagian atas yang terbuka sehingga akan terbentuk sebuah poligon

yang memanjang seperti gambar berikut ini:

02343

02346

02345

02344

02342

02347

02341

02348

02350 02351

02352

02343

02346

02345

02344

02342

02347

02341

02348

02350

02351

02352

Penambahan sebuah segmen garis sehingga membentuk sebuah poligon tertutup

Page 49: Manual Aplikasi Grafikal KKP

49

● Memindahkan garis tersebut ke layer jalan atau sungai sehingga garis

tersebut tidak menimbulkan luasan tak lengkap (incomplete area) pada layer

batas persil.

Pemilihan diantara dua solusi diatas sangat tergantung pada kenyataan

sebenarnya di lapangan. Apabila luasan tersebut memang berupa bidang tanah

maka solusi pertama yang benar. Sebaliknya apabila luasan tersebut bukan berupa

bidang tanah maka solusi kedua yang harus dipakai.

5. Dangling Lines Ini adalah sebuah kasus dangling lines. Apabila ditemukan gambar seperti ini maka

lakukan perbaikan dengan memindahkan ujung garis yang tidak bersambungan

02343

02346

02345

02344

02342

02347

02341

02348

02350

02351

02352

02343

02346

02345

02344

02342

02347

02341

02348

02350

02351

02352

Segmen garis dipindahkan ke layer batas sungai sehingga tidak membentuk incomplete area pada layer batas persil

Page 50: Manual Aplikasi Grafikal KKP

50

tersebut ke vertek terdekat garis lainnya. Autocad menyediakan tool yang sangat

mudah, cukup dengan klik dan drag vertek yang tidak menyambung tersebut.

Setelah semua kesalahan link dikoreksi, lakukan clean-up ulang sampai jumlah semua

kesalahan link nol lagi. Clean-up dilakukan lagi karena pada waktu memperbaiki link – link

yang salah tersebut kemungkinan besar terjadi pemindahan node, penambahan garis,

persilangan baru dan lain – lain. Setelah clean-up selesai, lakukan lagi pembangunan

topologi. Demikian dilakukan berkali – kali sampai tidak ada kesalahan link.

Setelah bersih dari kesalahan link, 'topologi engine' akan melakukan cek terhadap

identitas poligon. Tidak boleh ada satu poligon yang memiliki dua atau lebih centroid. Apabila

ditemukan poligon dengan dua centroid atau lebih maka pada command line akan muncul

pesan :

ERROR: Topology Tidak Bisa Dibuat ADE ERROR 0: Multiple centroids. ADE ERROR 1: Multiple centroids. ADE ERROR 2: Multiple centroids. Sebuah poligon yang memiliki multiple centroid akan ditandai dengan segitiga magenta

dengan tanda silang yang menunjukkan lokasi – lokasi centroid poligon yang bersangkutan

sebagai berikut :

Page 51: Manual Aplikasi Grafikal KKP

51

Pada gambar diatas, ada beberapa poligon yang memiliki multiple centroid. Pencarian

multiple centroid ini seperti permainan logika. Jika ditemukan sebuah centroid yang

dinyatakan salah, harus dicari pasangan centroid yang salah tersebut. Dengan

memperhatikan poligon dimana centroid tersebut berada dapat dtentukan kesalahan yang

terjadi. Berikut ini akan diberikan beberapa kasus yang sering terjadi.

1. Multiple Centroid Karena Kesalahan Titik Insert.

Multiple centroid terjadi karena titik insert teks nib 02342 terletak di dalam bidang

dengan nib 02341. Hal ini sering terjadi terutama pada poligon – poligon kecil

memanjang. Cara mengkoreksinya adalah dengan memindahkan teks nib yang

salah tersebut sehingga posisi titik insertnya tidak terletak pada bidang lain.

02343

02346

02345

02344

02342

02347

02341

02348

02350

02351

02352

02343

02346

02345

02344

02342

02347

02341

02348

02350 02351

02352

02342 02341

Page 52: Manual Aplikasi Grafikal KKP

52

2. Poligon Memiliki Celah Yang Sangat Kecil

Kasus ini juga sering terjadi. Pada saat di zoom kecil, persil dengan NIB 02343 dan

02350 terlihat seperti dua buah poligon. Tetapi program stansarisasi menyatakan

persil ini memiliki dua centroid. Apabila ditemukan kasus seperti ini, cobalah

melakukan zoom agak besar pada titik pojok bidang yang bersinggungan tersebut.

Kesalahan seperti ini dikoreksi dengan menutup celah tersebut, misalnya dengan

menggeser salah satu vertek ke vertek lain garis yang berdekatan sehingga dua

poligon tersebut benar – benar terpisah.

02343

02346

02345

02344

02342

02347

02341

02348

02350 02351

02352

02343

02342 02348

02350

02342

02341

02343

02342 02348

02350

Page 53: Manual Aplikasi Grafikal KKP

53

3. Duplikasi Data

Kasus ini sering terjadi karena menginsert dua atau beberapa file yang overlapping.

Jumlah Teks NIB 02344 tersebut mungkin dua atau lebih dan terletak pada

koordinat yang sama dengan tinggi teks yang sama pula sehingga tampak seperti

sebuah teks saja. Untuk memperbaiki data seperti ini, ada beberapa cara yang bisa

dilakukan yaitu :

(a) Menghapus teks – teks yang duplikasi tersebut satu persatu. Cara ini

memerlukan kesabaran dan bisa dilakukan dengan fasilitas standar autocad

map saja.

(b) Menggunakan fasilitas penghapusan duplikasi teks nomor identitas bidang

(NIB) yang terpilih saja. Apabila duplikasi teks NIB melebihi dua buah, cara

ini lebih efektif daripada menghapus teks satu persatu. Klik menu

Standarisasi >> Utilitas NIB >> Hapus NIB Yang Duplikat. Modul akan

memberikan kesempatan kepada operator untuk memilih objek :

Select objects:

Pilih semua teks yang mengalami duplikasi pada satu bidang. Pemilihan

semua teks yang mengalami duplikasi tersebut dengan mudah dapat

dilakukan dengan melakukan selection menggunakan cross window (dari

kanan atas ke kiri bawah atau dari kanan bawah ke kiri atas). Setelah itu,

modul akan memberi kesempatan untuk menambah pilihan, jika tidak ingin

melakukan penambahan tekan saja enter. Modul ini akan menyisakan

sebuah teks nib dari beberapa teks nib terpilih yang dianggap mengalami

duplikasi. Teks nib yang terpilih tersebut akan dianggap duplikasi jika

memiliki tipe entitas, posisi dan string teks yang sama.

02343

02346

02345

02344

02342

02347

02341

02348

02350

02351

02352 02344

Page 54: Manual Aplikasi Grafikal KKP

54

(c) Menggunakan fasilitas penghapusan semua duplikasi teks nomor identitas

bidang (NIB). Jika duplikasi teks nib jumlahnya banyak sekali maka fasilitas

ini sangat membantu. Dengan fasilitas ini tidak diperlukan lagi pemilihan

teks nib melalui monitor. Klik menu Standarisasi >> Utilitas NIB >> Hapus Semua NIB Yang Duplikat. Modul kemudian akan menginformasikan

jumlah teks nib yang ada, misalnya :

119 centroid will be processing, please wait...

Proses ini berjalan agak lama terutama jika jumlah teks nib mencapai ribuan

karena program melakukan komparasi posisi teks dan string teks semua nib

satu per satu. Keuntungannya adalah proses ini bisa ditinggalkan, misalnya

sambil istirahat atau dijalankan malam hari. Modul ini akan menyisakan

sebuah teks nib dari beberapa teks nib yang dianggap mengalami duplikasi.

Teks nib yang tersebut akan dianggap duplikasi jika memiliki tipe entitas,

posisi dan string teks yang sama.

Jika tidak ada lagi poligon yang memiliki multiple centroid, maka topologi bisa dikatakan

sudah berhasil dibuat. Pada command line akan muncul pesan sebagai berikut :

Writing topology information to the drawing...

Topology Berhasil Dibuat.

Meskipun topologi sudah berhasil dibuat, lakukan pemeriksaan pada seluruh area peta. Jika

ada tanda kesalahan berupa tanda silang merah berarti ada sliver poligon seperti pada

gambar berikut ini :

02343

02346

02345

02344

02342

02347

02341

02348

02350

02351

02352

02352

Page 55: Manual Aplikasi Grafikal KKP

55

Sliver poligon ini tidak selamanya adalah kesalahan. Ada kemungkinan juga suatu persil

bentuknya memanjang sehingga diidentifikasi sebagai sliver poligon oleh 'topology engine'.

Jika sliver poligon yang ada merupakan kesalahan, maka hapus sliver poligon tersebut.

Lakukan clean-up dan bangun topologinya kembali. Pada saat membangun kembali topologi,

mungkin akan ditemukan kesalahan sebagai berikut :

ERROR: Topology Tidak Bisa Dibuat ADE ERROR 0: Topology already exists. Hal ini disebabkan karena nama topologi tidak tidak boleh sama. Pada saat membangun

topologi, nama topologi tersebut harus didefinisikan. Jika nama topologi tersebut sudah ada

dan seorang user mencoba untuk membangun topologi dengan nama yang sama maka akan

muncul pesan kesalahan tersebut. Untuk mengatasinya, apabila ditemukan pesan error

seperti diatas maka hapus dulu topologi tersebut. Sebagai contoh, untuk menghapus topologi

batas persil bisa dilakukan melalui menu Standarisasi >> Hapus Topologi >> Unsur Kadastral >> Batas Persil.

Pembangunan topologi dilakukan untuk semua objek terutama yang berupa luasan. Berikut

ini adalah daftar menu yang digunakan untuk membangun topologi :

Standarisasi >> Buat Topologi >> Unsur Administrasi >> Batas Negara Digunakan untuk membangun topologi batas negara. Link akan diambil dari layer

batas negara dan centroid diambil dari layer nama negara. Nama topologi yang dibuat

adalah

Standarisasi >> Buat Topologi >> Unsur Administrasi >> Batas Propinsi Digunakan untuk membangun topologi batas negara. Link akan diambil dari layer

batas propinsi dan centroid diambil dari layer nama propinsi. Nama topologi yang

dibuat adalah

Standarisasi >> Buat Topologi >> Unsur Administrasi >> Batas Kabupaten Digunakan untuk membangun topologi batas negara. Link akan diambil dari layer

batas kabupaten / kodya dan centroid diambil dari layer nama kabupaten. Nama

topologi yang dibuat adalah

Apabila diperlukan untuk melakukan penghapusan topologi, berikut ini adalah daftar menu

yang bisa digunakan :

H. Pembuatan Unsur – Unsur Lain. Beberapa unsur sering kali bisa dibuat dari unsur lainnya terutama unsur – unsur geografis

yang letaknya berbatasan atau berimpit. Beberapa contoh kasus bisa diberikan sebagai

berikut:

Page 56: Manual Aplikasi Grafikal KKP

56

1. Sebuah batas jalan yang berbatasan dengan batas persil. Batas - batas jalan

tersebut bisa dicopy dari beberapa batas persil.

2. Batas kecamatan sudah pasti merupakan batas desa atau kelurajan sehingga

batas kecamatan ini bisa dicopy dari batas desa.

3. Beberapa batas sungai atau selokan sering kali berimpit dengan batas jalan

sehingga batas sungai tersebut bisa dicopy dari batas jalan atau sebaliknya.

Disini akan dibahas cara membuat batas jalan yang berimpit dengan batas persil. Perhatikan

gambar berikut ini :

Segmen garis yang diberi angka 1 sampai dengan 11 merupakan batas persil tetapi sekaligus

juga merupakan batas jalan. Untuk mengcopy batas persil tersebut ke batas jalan, klik menu.

Modul ini kemudian akan memberi kesempatan untuk memilih objek yang akan dicopy ke

layer batas jalan sebagai berikut :

Select objects : Pilih segmen garis 1 sampai 11 pada layar autocad, kemudian tekan enter. Hasilnya adalah

sebagai berikut :

02343

02346

02345

02344

02342

02347

02341

02348

02350

02351

02352

1

2 3

4

5

6

7

8

9

10 11

02343

02346

02345

02344

02342

02347

02341

02348

02350 02351

02352

Page 57: Manual Aplikasi Grafikal KKP

57

Pada gambar diatas terlihat bahwa batas jalan yang yang dibuat dengan cara mengkopi batas

persil benar – benar berimpit dengan batas persil sehingga batas persilnya tidak nampak lagi

meskipun sebenarnya batas tersebut ada. Batas jalan yang terbuat dari segmen batas persil

1 sampai dengan 11 tadi masih terpecah – pecah. Untuk menyambungkannya secara

otomatis, lakukan clean-up batas jalan. Program standarisasi menyediakan beberapa modul

untuk mengcopy suatu objek ke layer lain. Selengkapnya adalah sebagai berikut :

Standarisasi >> Copy Objek Ke Layer >> Unsur Administrasi >> Batas Negara Digunakan untuk mengcopy objek terpilih ke layer batas negara Standarisasi >> Copy Objek Ke Layer >> Unsur Administrasi >> Batas Propinsi Digunakan untuk mengcopy objek terpilih ke layer batas propinsi Standarisasi >> Copy Objek Ke Layer >> Unsur Administrasi >> Batas Kabupaten Digunakan untuk mengcopy objek terpilih ke layer batas kabupaten / kodya Standarisasi >> Copy Objek Ke Layer >> Unsur Administrasi >> Batas Kecamatan Digunakan untuk mengcopy objek terpilih ke layer batas kecamatan Standarisasi >> Copy Objek Ke Layer >> Unsur Administrasi >> Batas Desa Digunakan untuk mengcopy objek terpilih ke layer batas desa / kelurahan Standarisasi >> Copy Objek Ke Layer >> Unsur Administrasi >> Batas RW Digunakan untuk mengcopy objek terpilih ke layer batas rukun warga Standarisasi >> Copy Objek Ke Layer >> Unsur Administrasi >> Batas RT Digunakan untuk mengcopy objek terpilih ke layer batas rukun tangga