MANTRI - Manajemen Resiko Kodeco Pipeline

17
PENDAHULUAN Dalam rangka operasi MIGAS di Jawa Timur, dimana Kodeco Energy sebagai salah satu Kontarktor Kerja sama (KKSS) dengan BP MIGAS, yang bergerak di bidang Ekspolorasi & Eksploitasi Minyak & Gas bumi, mempunyai komitmen untuk selalu memperhatikan dengan serius tentang keselamatan operasi secara menyeluruh, yang meliputi fasilitas operasi di offshore & onshore, serta komunitas didaerah sekitarnya. Hal ini tercermin dan tertuang dalam kebijakan & komitmen Management mengenai keselamatan, kesehatan kerja dan lindungan lingkungan (K3LL) Pada tanggal 7 Mei 1981, dilaksanakan kerja sama antara KODECO ENERGY dan PERTAMINA dengan penanda tanganan kontrak bagi hasil untuk wilayah lepas pantai Blok Madura Barat. Kemudian pada tahun 1998, REPSOL-YPF membeli 50% dari KODECO interest di wilayah kontrak bagi hasil Madura Barat, sehingga pembagian interest nya menjadi sebagai berikut, PERTAMINA 50%, KODECO 25%, and REPSOL-YPF 25%. Namun pada tahun 2003, semua interest REPSOL-YPF dibeli/ diakuisisi oleh CNOOC, salah satu perusahaan minyak dan gas bumi dari Cina. Sampai saat ini KODECO mempunyai beberapa lapangan minyak dan gas yang tengah berproduksi yaitu antara lain KE-5, KE5-6, KE-6, KE-23, KE 40, Poleng AW, BW , CW, DW dan lapangan baru yang baru dikembangkan KE-30, KE38 & KE32 Adapun hasil minyak bumi yang dihasilkan sebagian besar dikirim ke pengilangan dalam negeri / domestik seperti Cilacap, Balikpapan, Balongan dan Plaju untuk kebutuhan BBM dalam negeri dan sebagian lagi di eksport ke Korea dan Cina.

description

manajemen resiko

Transcript of MANTRI - Manajemen Resiko Kodeco Pipeline

PENDAHULUANDalam rangka operasi MIGAS di Jawa Timur, dimana Kodeco Energy sebagai salah satu Kontarktor Kerja sama (KKSS) dengan BP MIGAS, yang bergerak di bidang Ekspolorasi & Eksploitasi Minyak & Gas bumi, mempunyai komitmen untuk selalu memperhatikan dengan serius tentang keselamatan operasi secara menyeluruh, yang meliputi fasilitas operasi di offshore & onshore, serta komunitas didaerah sekitarnya. Hal ini tercermin dan tertuang dalam kebijakan & komitmen Management mengenai keselamatan, kesehatan kerja dan lindungan lingkungan (K3LL)Pada tanggal 7 Mei 1981, dilaksanakan kerja sama antara KODECO ENERGY dan PERTAMINA dengan penanda tanganan kontrak bagi hasil untuk wilayah lepas pantai Blok Madura Barat. Kemudian pada tahun 1998, REPSOL-YPF membeli 50% dari KODECO interest di wilayah kontrak bagi hasil Madura Barat, sehingga pembagian interest nya menjadi sebagai berikut, PERTAMINA 50%, KODECO 25%, and REPSOL-YPF 25%. Namun pada tahun 2003, semua interest REPSOL-YPF dibeli/ diakuisisi oleh CNOOC, salah satu perusahaan minyak dan gas bumi dari Cina. Sampai saat ini KODECO mempunyai beberapa lapangan minyak dan gas yang tengah berproduksi yaitu antara lain KE-5, KE5-6, KE-6, KE-23, KE 40, Poleng AW, BW , CW, DW dan lapangan baru yang baru dikembangkan KE-30, KE38 & KE32 Adapun hasil minyak bumi yang dihasilkan sebagian besar dikirim ke pengilangan dalam negeri / domestik seperti Cilacap, Balikpapan, Balongan dan Plaju untuk kebutuhan BBM dalam negeri dan sebagian lagi di eksport ke Korea dan Cina. Gas bumi yang telah diproses di jual ke PLN Unit Pembangkit di Gresik untuk bahan bakar turbin, ke PGN untuk keperluan beberapa industri dan rumah tangga di Jawa Timar dan PKG sebagai raw material untuk pembuatan pupuk.TUJUANPROSEDUR TANGGAP DARURAT ini disusun sebagai petunjuk dasar dalam mengambil langkah langkah penting dan terpadu yang akan dilakukan oleh pihak pihak terkait dengan keberadaan pipa pipa tersebut, apabila terjadi suatu keadaan darurat, misalnya kebocoran pipa atau terjadinya kebakaran/ledakan akibat pipa pecah, pada fasilitas pipa penyalur gas Kodeco Energy, baik yang terjadi di offshore maupun di onshore, sehingga dapat meminimalkan korban yang timbul, kerusakan aset perusahaan dan pencemaran lingkungan.

KEBERADAAN PIPA PENYALUR GASKeberadaan pipa transmisi gas ini sangat vital karena untuk menyalurkan gas bumi ke PLN PJB Unit Pembangkitan Gresik, ke PGN (Perusahaan Gas Negara, dan ke PKG (PT. Petrokimia Gresik). Di PLN PJB UP Gresik gas bumi dipergunakan untuk pembangkit tenaga listrik yang sangat dibutuhkan oleh seluruh masyarakat dan industri di Jawa dan Bali. Adapun gas bumi ke PGN merupakan tulang punggung tumbuhnya industri di Jawa-Timur karena dipergunakan baik industri besar, menengah, maupun kecil, bahkan untuk keperluan rumah tangga.Sedangkan gas bumi ke PKG dipergunakan sebagai bahan baku pupuk yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat petani untuk meningkatkan cadangan pangan negara kita tercinta Republik IndonesiaPeta Jalur Pipa Gas

Fungsi & OperasiDari 21 pipa penyalur yang ada, dua diantaranya adalah untuk menyalurkan gas dari anjungan di laut ke stasiun penerima (ORF) di Gresik. Satu pipa berdiameter 14 inch dengan panjang 64.5 km untuk menyalurkan gas dari anjungan CPP ke ORF yang telah dipergunakan sejak tahun 1993. Sedangkan pipa berdiameter 16 inch dengan panjang kurang lebih 70 km untuk menyalurkan gas dari anjungan Poleng (PPP) ke ORF yang akan mulai dipergunakan pada tahun 2008.Dari ORF di Gresik gas disalurkan ke PJB UP Gresik dengan menggunakan pipa berdiameter 10 inch dan 8 inch sepanjang 1,1 km. Sedangkan untuk penyaluran gas bumi dari ORF ke PGN dan ke PKG menggunakan pipa masing-masing milik PGN dan PKG sendiri.Semua pipa penyalur dioperasikan pada tekanan aman yaitu berada lebih rendah dari tekanan kerja maksimum yang diijinkan. Untuk mencegah agar tekanan tidak lebih tinggi dari yang ditentukan, maka semua pipa penyalur telah dilengkapi dengan alat pengaman sesuai standar yang ditentukan.Hazard Identification (Hazid) Kebakaran / ledakan Kebocoran Sabotase Terorisme Bencana AlamPotensi Bahaya: Didaerah PerairanKemungkinan pipa tertabrak oleh lunas kapal atau terkena jangkar, karena jalur pipa terletak sejajar dengan alur pelayanan. Didaerah Dermaga / PelabuhanKemungkinan pipa tertabrak lunas kapal yang sedang keluar masuk pelabuhan. Didaerah Daratan.Perlintasan alat alat berat diatas jalur pipa dan pembangunan / konstruksi atau gedung gedung baru dan atau pipa pipa baru yang terlalu dekat dengan jalur pipa. Kerawanan Lain Yang Mungkin Timbul. Kelalaian manusia / lingkungan yang dalam kehidupan / aktivitas sehari hari yang menimbulkan sumber api dan berdekatan dengan instalasi yang mudah terbakar. Penyalahgunaan pemakaian bahan peledak untuk mencari ikan didaerah / insatalasi vital. Kejahatan lain lain dalam bentuk tindak kejahatan pencurian, perusakan, sabotase dan lain lainSistem ProteksiUntuk menjamin agar pipa penyalur beroperasi secara amam, maka pipa penyalur telah dilengkapi dengan beberapa sistem proteksi yang berfungsi untuk mencegah (meminimumkan) resiko yang mungkin terjadi.Keselamatan terhadap pengoperasian pipa penyalur dimaksudkan untuk memberikan rasa aman bagi tiga aspek berikut ini : Aman bagi manusia Aman bagi lingkungan Aman bagi asset perusahaanAgar keamanan dan keselamatan pipa penyalur bisa dipertanggungjawabkan dari berbagai aspek, maka dibuat Sistem proteksi secara berlapis sebagai berikut : Proteksi terhadap kekuatan pipa dihitung pada tahap rancang bangun : Perencanaan pipa penyalur mengacu pada stndar ASME B31.8 dan KEPMENTAMBEN Nomor 300K Th. 1997. Proteksi terhadap pengamanan pipa, dilakukan pada tahap konstruksi : Untuk pipa penyalur di daratan, pipa ditanam dengan kedalaman sesuai estndar yang ditentukan. Untuk pipa penyalur di lepas pantai, pipa digelar di dasar laut, agar pipa tidak mengapung maka diberi pemberat misalnya pipa dilapis dengan beton dibagian luarnya. Proteksi terhadap eksternal korosi : Cathodic Protection for onshore pipe line Sacrificial Galvalum III Anode Weight Coating and Protective Coating Field Joint Coating Painting and Coating Proteksi dan Monitoring terhadap internal korosi : Corrosion Coupons Corrosion Inhibitor Pigging Proteksi terhadap tekanan lebih pada saat operasi, untuk menjaga agar tekanan operasi tidak melebihi dari tekanan yang diijinkan, pipa penyalur telah dilengkapi dengan Pressure Switch High (PSH) dan Pressure Switch High-High ( S). Apabila tekanan melebihi seting PSH akan memberikan peringatan kepada operator, dan apabila tekanan melebihi atau sama dengan seting S maka valve akan menutup secara otomatis Proteksi terhadap tekanan terlalu rendah pada saat operasi. Apabila tekanan operasi mendadak turun secara siknifikan maka dicurigai terjadi kebocoran pada pipa penyalur tersebut, untuk mendeteksi adanya kebocoran pipa tersebut maka instalasi pipa penyalur telah dilengkapi dengan Pressure Switch Low-Low (PSLL). Apabila tekanan lebih rendah atau sama dengan seting PSLL maka valve akan menutup secara otomatis Proteksi penyekat aliran/tekanan : Pada setiap pipa penyalur telah dilengkapi dengan 2 (dua) buah Isolation Valves yang dipasang pada sisi pengirim dan penerima. Isolation valves atau sering disebut Shutdown valve ini akan menutup dalam waktu kurang dari 5 detik apabila tekanan dalam pipa mencapai seting S ataupun PSLL sehingga gas dari sumber akan terhenti. Khusus untuk pipa penyalur gas 14 telah dilengkapi satu Block valve yang dipasang di dekat pintu masuk pelabuhan Gresik. Valve ini dimaksudkan untuk menyekat antara pipa disisi darat dan disisi laut, Sehingga bila terjadi kebocoran didarat valve tersebut bisa ditutup sehingga akan mengurangi resiko.Daftar Valve PengamanNoFROMTOSPECIFICATIONLENGTH (m)OD (inch)WT (inch)ID (inch)PSHH (psi)PSLL (psi)

1CPPORF14 API 5LX52, ERW, COATED64,50014.0000.50013.001075 / 850300 / 180

2ORFPJB10 API 5LX46,SMLS1,10010.7500.36510.02500150

3ORFPJB8 API5LX46, SMLS, COATED1,2808.6250.5007.63500150

4ParallelPJB8 API5LX46, SMLS, COATED6548.6250.5007.63--

5ORFSG Jetty4 API 5L GRB, SMLS, POLYKEN TAPE1,7004.5000.2374.03--

6PPPORF16 API 5LX52,SMLS70,00016.0000.56214.881100 / 850300 / 180

Sistem Inspeksi & PemeliharaanBaik pipa penyalur didarat maupun dilaut telah dilaksanakan patroli/ inspeksi secara rutin untuk mengetahui lebih dini bila terjadi hal-hal yang menimbulkan potensi bahaya pada pipa. Inspeksi didarat dilakukan oleh petugas inspeksi pipa, sedang dilaut dengan mempergunakan kapal.Preventive Maintenance ProgramUntuk menjaga agar kondisi pipa selalu dalam keadaan baik dan aman, maka diterapkan suatu program perawatan berkala (Preventive Maintenance) sebagai berikut : kontrol korosi (corrosion control) Pembacaan proteksi katodik (Cathodic Protection Reading) Pembersihan pipa dengan pigging secara rutin ( Routine Pigging) Memantau posisi pipa dengan Side Scan Sonar Survey. Inspeksi kondisi bagian dalam dan ketebalan pipa dengan Inteligent Pig Inspeksi harian jalur pipa di darat.Pengendalian korosi dilakukan baik internal maupun eksternal sebagai berikut : Internal : Pemantauan corrosion coupon, didapatkan laju korosi dalam MPY (Miles Per Year) Memantau kandungan besi (Iron content) Menginjeksikan Corrosion Inhibitor. Eksternal : Pembacaan potensial (anode) pada sistem proteksi kathodik, dilakukan setiap bulan. Inspeksi visual secara acak, dilakukan setiap 3 bulan. Inspeksi kondisi coating secara acak, dilakukan setiap tahun.Untuk pipa dilaut telah dipasang sarana bantu navigasi pelayaran dan jalur pipa telah digambarkan dalam peta pelayaran. Gambar dibawah adalah photo pile beacon / rambu suar yang dipasang diperairan dekat pelabuhan Petrokimia Gresik.

Untuk pipa didarat juga telah dipasang rambu-rambu secukupnya agar diketahui oleh setiap orang yang melewati jalur pipa tersebut.

PROSEDUR TANGGAP DARURATBagan Alir Pengendalian dan Sistem Komunikasi Keadaan Darurat

PROTAP KEADAAN DARURATPIPA PENYALUR GAS KODECO ENERGY

INSIDEN GASKODECO ORF CONTROL ROOM031-2939119 / 2939118INDIKASI DI CONTROL ROOMPENURUNAN TEKANAN / ALIRAN SECARA TIDAK NORMAL / MENDADAKINDIKASI DI LAPANGANGELEMBUNG GAS / BAU / KEBOCORAN / KEBAKARAN / LEDAKANACTION (IMMEDIATELY)IMPLEMENT APPROVED SOPTO SHUT DOWN THE OPERATIONORF PRODUCTION SUPVNOTIFY HEAD KE / ALTERNATE1st2ndER TEAM PROD MANAGER 0811.377.537 HEAD OF PROD (ORF&KE5) 0811.347.9801 HEAD OF PROD (PLG&Marine) 0811.347.9802 HEAD OF TS 0811.347.9803 HEAD OF HSE 0815.509.1580 HEAD of SEC. & GA 0811.347.9804 SUPT. FIELD SUPPLY CHAIN 0811.311.613 TO EVALUATE THE LEAKS (AT OFFSHORE OR ONSHORE) TO TAKE NECESSARY ACTION TO DEPRESSURIZED THE PIPELINE TO DECIDE TEMPORARY REPAIR PERMANENT REPAIR SET UP MITIGATION TEAMPRODUCTION MANAGERTO INFORM THE FOLLOWING KODECO OPERATION MANAGER KODECO SR. VP & GM KODECO HSE COORDINATOROPERATION MANAGERACTIVATE EMT INFORM DIRECTORATE TECHNIC MIGAS BPMIGAS KADIV OPS LAPANGANPRIORITY ACTIONTO SECURE LEAKING AREA TO EVACUATE PEOPLE TO SAFE INJUIRED PEOPLE & VICTIM TO DEPLOY OIL BOOM (OFFSHORE) TO FIGHT FIRE

HEAD OF SECURITY & GENERAL AFFAIRTO CONTACT : SATKORLAK GRESIK (ONSHORE) KAMLA SURABAYA (OFFSHORE) BUPATI GRESIK / BANGKALAN ADPEL GRESIK KANWIL DEPHUB JATIM PMK GRESIK GRESIK HOSPITAL POSKO KEWASPADAAN TNI POLRES GRESIKPOLSEK GRESIK KODIM GRESIK PERTAMINA SURABAYA CAMAT GRESIK KADES SIDORUKUN/PULOPANCIKAN/BEDILAN

Langkah Teknis Operasi Offshore Penanganan Proses 14 Kebocoran pipa bawah laut. Hubungi Ruang Kontrol ORF Gresik. Laporkan kejadian ini ke Head of Production / Production Manager. Hubungi Poleng untuk menghentikan aliran ke CPP. Aktifkan Shut Down System di CPP.

Kapal Pemadam KebakaranUntuk menghadapi keadaan darurat, khususnya kondisi kebakaran atau ledakan, On-Scene commander (OSC) dalam Organisasi Tanggap Darurat harus memastikan bahwa setiap saat di area offshore selalu siaga armada kapal dengan kemampuan untuk pemadaman kebakaran. Dalam keadaan apapun dan kapanpun minimal harus tersedia satu unit kapal Tug boat atau Utility boat dengan kemampuan memadamkan kebakaran.Dalam keadaan darurat, semua kapal pemadam kebakaran yang ada di area offshore Kodeco harus berada dibawah koordinasi OSC.OSC juga harus berkoordinasi dengan ORF Gresik untuk meminta bantuan lebih lanjut dari Pemerintah Daerah dan Otoritas Pelabuhan untuk memadamkan kebakaran dengan menggunakan sarana pemadam kebakaran yang tersedia seperti Fire Fighting Boat, Tug Boat, Supply Boat yang ada di pelabuhan. Juga untuk menginformasikan kepada nelayan setempat dan perahu/kapal yang tidak berkepentingan agar tidak mendekati daerah marabahaya, menghindari sumber api.Alat Pengendali Tumpahan Minyak (Oil Boom)Sebagai sarana untuk menghindari penyebaran polusi apabila terjadi keadaan darurat tumpahan minyak, di area offshore Kodeco harus tersedia fasilitas Oil Boom yang siap untuk dimobilisasi setiap saat.

Kodeco telah menyediakan peralatan Oil boom yang di simpan diatas FSO Madura Jaya berupa : Inflatable Boom 1500200 meter Hydraulic winder1 unit Towing equipment1 set Dynamic skimmer system1 unit 50 Kva Multi purpose Powerpack1 unit Floating storage tank (5ton)1 unitPengendalian Tumpahan Minyak Siapkan Oil Dispersant di anjungan. Gunakan Oil Dispersant secara manual dengan ukuran yang sesuai untuk mengatasi tumpahan yang terjangkau dari anjungan. Hubungi Marine di Poleng untuk meminta bantuan kapal supply apabila letak tumpahan jauh dari jangkauan. Beritahukan Nakhoda kapal titik koordinat dimana tumpahan berada. OnshorePenanganan Proses Kebocoran gas pada pipa 14 Hubungi ruang control di KE-5/CPP untuk mengaktifkan Shut Down System di CPPLaporkan kejadian ini ke Head of Production / Production Manager.Ikuti Prosedur Tanggap Darurat di ORF. Jika kebocoran terjadi antara CPP dan Land Fall, biarkan 14 SDV dari pipa aliran yang datang di ORF tetap terbuka, pasang tanda Jangan Ditutup . Tutup Block Valve 14 di pelabuhan Gresik dan dipasang tanda Jangan Dibuka . Jika kebocoran terjadi antara Land Fall dan ORF, tutup 14 block valve di land fall, dikunci dan dipasang tanda Jangan Dibuka . Umumkan kejadian ke seluruh pekerja di ORF. Aktifkan system GSD jika diperlukan. Buang sisa tekanan dari pipa aliran gas yang datang di ORF ke Flare sampai 0 psig baik di CPP dan di ORF.Kebocoran pada pipa 8 untuk PKG dan PGN Jika terjadi kebocoran pada pipa penyalur gas diatas maka secara otomatis SDV akan menutup.Tim Tanggap Darurat Siapkan Emergency Respons Team (ERT) di ORF. Hubungi bantuan Pemadam kebakaran. EvakuasiTransportasi Transportasi LautJika terjadi keadaan darurat maka kapal kapal yang tersedia dapat digerakkan untuk membantu, baik untuk MEDIVAC, pemadaman kebakaran dan atau penanggulangan tumpahan minyak. Transportasi Darat Jika terjadi keadaan darurat, maka kendaraan yang tersedia dapat digunakan setiap waktu, untuk membantu evakuasi. Penanganan Darurat MedisApabila diperlukan maka tim medis perusahaan akan segera memobilisasi korban ke rumah sakit terdekat. Penampungan SementaraPerusahaan akan menyediakan penampungan sementara dan konsumsi sesuai dengan kebutuhan.Latihan Penanganan Keadaan daruratLatihan Penanganan Keadaan darurat, akan dilakukan minimal sekali setiap tahun, dan akan melibatkan pihak luar apabila dirasa perlu, skenario akan dipersiapkan oleh tim PROTAP.