Mankeuda.2 Manajemen Perenc & Penganggaran

19
1. 1. DISUSUN SESUAI DENGAN KEWENANGAN DAERAH DISUSUN SESUAI DENGAN KEWENANGAN DAERAH SEBAGAI SATU KESATUAN DALAM SISTEM PERENCANAAN SEBAGAI SATU KESATUAN DALAM SISTEM PERENCANAAN NASIONAL NASIONAL 2. 2. JANGKA PANJANG, JANGKA MENENGAH, DAN JANGKA JANGKA PANJANG, JANGKA MENENGAH, DAN JANGKA PENDEK (TAHUNAN) PENDEK (TAHUNAN) 3. 3. MENJAMIN KETERKAITAN DAN KONSISTENSI ANTARA MENJAMIN KETERKAITAN DAN KONSISTENSI ANTARA PERENCANAAN & PENGANGGARAN, PELAKSANAAN, PERENCANAAN & PENGANGGARAN, PELAKSANAAN, EVALUASI DAN PENGENDALIAN EVALUASI DAN PENGENDALIAN

Transcript of Mankeuda.2 Manajemen Perenc & Penganggaran

  • DISUSUN SESUAI DENGAN KEWENANGAN DAERAH SEBAGAI SATU KESATUAN DALAM SISTEM PERENCANAAN NASIONAL JANGKA PANJANG, JANGKA MENENGAH, DAN JANGKA PENDEK (TAHUNAN) MENJAMIN KETERKAITAN DAN KONSISTENSI ANTARA PERENCANAAN & PENGANGGARAN, PELAKSANAAN, EVALUASI DAN PENGENDALIAN

  • HIRARKI PERENCANAAN

    Perencanaan Pembangunan Daerah disusun untuk menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan pengawasan Tahapan, tata cara penyusunan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan daerah diatur lebih lanjut dengan Peraturan PemerintahPERDAAPBD

  • PRIORITAS

    Prioritas adalah suatu upaya mengutamakan sesuatu daripada yang lain. Prioritas merupakan proses dinamis dalam pembuatan keputusan yang saat ini dinilai paling penting dengan dukungan komitmen untuk melaksanakan keputusan tersebut. Penetapan prioritas tidak hanya mencakup keputusan apa yang penting untuk dilakukan, tetapi juga menentukan skala atau peringkat wewenang/urusan/fungsi atau program dalam fungsi-fungsi yang harus dilakukan lebih dahulu dibandingkan program atau kegiatan yang lain.

  • PLAFON ANGGARAN SEMENTARAPlafon anggaran sementara adalah jumlah rupiah batas tertinggi yang dapat dianggarkan oleh tiap-tiap fungsi dan atau tiap-tiap satuan kerja perangkat daerah Plafon anggaran yang disepakati oleh Pemerintah Daerah dengan DPRD bersifat sementara dalam arti bahwa plafon anggaran harus ditindaklanjuti dengan Peraturan Kepala Daerah agar dapat dijadikan pedoman dalam penyusunan rencana anggaran satuan kerja perangkat daerah

  • Penyiapan Raperda APBDRKA SKPD disampaikan pada PPKDDibahas oleh Tim AnggaranTelaah kesesuaian dg KUA, PPAS, Perkiraan maju, dokumen perencanaan lainnya, capaian kinerja,indikator kinerja, SAB, Standar satuan harga dan SPM.PPKD menyusun rancangan PERDA APBD Menyusun Nota Keuangan dan rancangan APBD

  • PENETAPAN APBDPENYAMPAIAN RANC. Perda APBD di lakukan pada (minggu pertama Oktober).Tata cara pembahasan sesuai Peraturan Tata Tertib DPRD.Titik berat pembahasan pada kesesuaian antara KUA, PPAS, dengan Program dan Kegiatan yg diusulkan dlm RAPBD

  • PERSETUJUAN RAN PERDA tentang APBDPengambilan keputusan selambat lambatnya 1 bulan se belum tahun anggaran dilaksanakan.Penyiapan rancangan Peraturan Kepala Daerah tentang Penjabaran APBD.Apabila DPRD tidak mengambil keputusan dalam waktu Kepala Daerah melaksanakan pengeluaran setinggi tinggi nya sebesar angka APBD tahun lalu yang disusun dalam rancangan Per KDH ttg APBD.Pengeluaran diprioritaskan untuk belanja yang bersifat mengikat dan yang bersifat wajib.Rancangan per Kdh dilaksanakan setelah memperoleh pengesahan MDN bagi Provinsi dan Gubernur bagi Kabupaten/Kota.( selambat lambatnya 15 hari sejak diterima.Lewat dari batas waktu belum disahkan, rancangan per aturan tersebut ditetapkan jadi Peraturan KDH

  • STRUKTUR APBDPENDAPATAN

    BELANJA Belanja Tidak LangsungBelanja Langsung

    Surplus/(Defisit)

    PEMBIAYAANPenerimaanPengeluaran Pembiayaan Neto

    SILPA

    (-)(-)(-)

  • STRUKTUR PENDAPATAN Pendapatan Asli Daerah:Hasil Pajak DaerahHasil Retribusi DerahHasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang DipisahkanLain-lain PAD yang sah

    Dana Perimbangan :Dana Bagi HasilDana Alokasi UmumDana Alokasi Khusus

    Lain-lain Pendapatan Daerah yang sah :Dana Darurat dari PemerintahHibah Bantuan KeuanganBagi hasil dari Provinsi

  • STRUKTUR BELANJABelanja Tidak Langsung:Belanja PegawaiBelanja Barang dan JasaBelanja BungaBelanja SubsidiBelanja HibahBelanja Bagi HasilBelanja Bantuan KeuanganBelanja Tidak Tersangka

    Belanja Langsung:Belanja PegawaiBelanja Barang dan JasaBelanja Modal

  • STRUKTUR PEMBIAYAANPenerimaan Pembiayaan:Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun LaluTransfer dari Rekening Dana CadanganHasil Penjualan Kekayaan Daerah yang dipisahkanPenerimaan Pinjaman Daerah dan Obligasi DaerahPenerimaan Piutang DaerahPengeluaran Pembiayaan:Pembayaran cicilan pokok utang yang jatuh tempoPembelian kembali obligasi daerahPenyertaan modal (investasi) daerahPemberian piutang daerahTransfer ke rekening dana cadanganPembiayaan neto

  • disusun menurut fungsi, organisasi, program dan kegiatan serta jenis belanja

    menurut fungsi disusun berdasarkan penyelenggaraan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan pemerintah daerah

    menurut organisasi disusun berdasarkan SKPD yang bertanggungjawab melaksanakan fungsi tersebut dan bertindak sebagai pusat-pusat pertanggungjawaban uang/barang

    menurut program dan kegiatan disusun sesuai dengan kebutuhan dalam rangka melaksanakan fungsi pemerintahan daerah yang menjadi tanggungjawab SKPD

    menurut jenis disusun sesuai dengan kebutuhan SKPD

    BELANJA DAERAH

  • KEPMENDAGRI 29/2002PP. 58/2005Adm Umum PemerintahanPertanianPerikanan & KelautanPertambangan & EnergiKehutanan & PerkebunanPerindustrian & PerdaganganPerkoperasianPenanaman ModalKetenagakerjaanKesehatanPendidikan & KebudayaanSosialPenataan RuangPemukimanPekerjaan UmumPerhubunganLingkungan HidupKependudukanOlah RagaKepariwisataanPertanahanBIDANG KEWENANGANFUNGSIPelayanan Umum PemerintahanKetertiban dan KeamananEkonomiLingkungan HidupPerumahan dan Fasilitas UmumKesehatanPariwisata dan BudayaAgamaPendidikanPerlindungan SosialFUNGSI

  • Pengklasifikasian Fungsi dan Organisasi:(Psl 16 Ayat 4 UU No 17/2003 dan Psl 21 & Psl 22 UU 32/2004 dan PP 58/2005)Pelayanan Umum Pemerintahan: 1.1.DPRD dan SETWAN1.2.KDH&wkdh1.3.SETDA1.4.BAPEDA1.5.DISPENDA1.6.BANDIKLAT1.7.BALITBANG1.8.KPDE2.Ketertiban dan Keamanan:2.1Dinas Tramtib2.2Kesbang Linmas2.3.Satpol PP3.Ekonomi:3.1DINPERINDAG3.2.BPMD3.3.DINTAMB3.4.Dinas Koperasi3.5.Dinas Peternakan 3.6.Dinas Pertanian3.7.Dinas Kehutanan3.8.Dinas Perkebunan3.9.Dinas Perikanan dan Kelautan 3.10.Dinas Perhubungan3.11. Disnaker

    4.Lingkungan Hidup4.1Bapedalda4.2.Dinas Tata Ruang4.3.Dinas Pertanahan5.Perumahan dan Fasilitas Umum5.1.Dinas Perumahan5.2.Dinas Tata Kota 5.3.Dinas Pemakaman5.4.Dinas Damkar5.5.Dinas Pertamanan5.6.Dinas Kebersihan6.Kesehatan6.1.Dinas Kesehatan6.2.RSUD6.3Puskesmas7.Pariwisata dan Budaya7.1.Dinas Pariwisata7.2.Dinas Pemuda dan Olahraga7.3.Museum7.4.Kebun Binatang

    8. Agama9.Pendidikan :8.1.Dinas Pendidikan8.2.SD/Madrasah Ibtidaiyah8.3.SLTP/Madrasah Tsanawiyah/Kejuruan8.4.SMU/Madrasah Aliyah/ Kejuruan10.Perlindungan Sosial :9.1.Dinas Kependudukan9.2.Dinas Transmigrasi9.3.BKKB9.4.Dinas Sosial/Kesra9.5.Panti Asuhan Pemda

  • KELOMPOK BELANJA Belanja Tidak Langsung :merupakan belanja yang tidak dipengaruhi secara langsung oleh ada tidaknya program dan kegiatan satuan kerja perangkat daerah yang pengaruh kontribusinya terhadap prestasi kerja sukar diukur.

    Belanja Langsung :merupakan belanja yang dipengaruhi secara langsung oleh adanya program dan kegiatan satuan kerja perangkat daerah yang kontribusinya terhadap pencapaian prestasi kerja dapat diukur.

  • SURPLUS & DEFISIT ANGGARANCatatan:Menteri Dalam Negeri melakukan pengendalian Defisit APBD dan Daerah wajib melaporkan posisi defisit dan Surplus Anggaran setiap semester kepada MDN dan Depkeu (Pasal 175 ayat (1) dan (2) ).

  • JADWAL PERENCANAAN PROGRAM DAN PENGANGGARAN DAERAH

    NOJENIS KEGIATAN WAKTU1Penyusunan RKPDs/d Maret2Penyusunan Kebijakan Umum APBDJuni3Penyampaian Kebijakan Umum APBD kpd DPRD Medio Juni 4Pembahasan Kebijakan Umum APBD PPAS dgn DPRDAkhir Juni s/d Medio Juli5Penyusunan RKA SKPDAkhir Juli s/d Mg IV Agustus6Evaluasi RKA SKPD oleh Tim Anggaran Eksekutif DaerahMg I September 7Penyusunan Raperda APBD & Raper KDH ttg Penjabaran APBDMg II - III September8Penyebarluasan Raperda ttg APBD kpd masyarakatMg IV September9Pengajuan Raperda tentang APBD kpd DPRDMinggu I Oktober 10Pembahasan Raperda APBD & persetujuan bersama DPRDMg I IV November 11Penyampaian Raperda APBD & Raper KDH ttg Penjabaran APBD u/ dievaluasi(3 hari)12Evaluasi Raperda APBD dan Raper KDH tentang Penjabaran APBD(15 hari)13Penyempurnaan hasil evaluasi(7 hari)14Pengesahan Raperda APBDMinggu IV Desember

  • CONTOH RUMUSAN KUA. 1. Keterlaksanaan Kurikulum Nasional dan Kurikulum Lokal pada tingkat pencapaian 90%. 2. Peningkatan Daya Serap Kurikulum Nasional dan Kurikulum Lokal pada tingkat pencapaian 75%. 3 Peningkatan Angka Partisipasi Kasar Anak Didik pada tingkat pencapaian 75% 4 Peningkatan Angka Partipasi Murni, Angka Pendaftaran Siswa dan Survival Rate. 5. Penurunan Angka Putus Sekolah dan Angka Mengulang. 6 Peningkatan Angka Kelulusan pada tingkat pencapaian 90% 7. Peningkatan Guru Berkualifikasi pada tingkat pencapaian 90% 8 Peningkatan Guru Berkeahlian pada tingkat pencapaian 50% 9 Peningkatan Rasio Guru dengan Siswa pada tingkat pencapaian 1 : 40. 10 Ketersediaan Lahan, Bangunan, Peralatan dan Sarana Olahraga. 11 Peningkatan Rasio Buku Teks dengan Siswa pada tingkat pencapaian 1 : 1. 12. Ketersediaan Struktur, Personalia dan Uraian Tugas 13 Ketersediaan Pembiayaan Anggaran yang berasal dari Pemerintah dan Swadaya Masyarakat. 14 Peningkatan Kehadiran Guru, Tenaga Administrasi, Tenaga Kependidikan Lainnya dan Siswa pada tingkat pencapaian 90%. 15 Peningkatan Tertib Administrasi dan Kinerja Sekolah pada tingkat pencapaian 90%.