manfaat chitosan.docx

9
MANFAAT CHITOSAN BIDANG KESEHATAN Chitosan adalah biopolymer alami dan dapat dirombah secara biologis, merupakan gula yang diperoleh dari rangka luar yang keras dari kerang termasuk kepiting, lobster, serta udang. Chitosan dan turunannya dapat digunakan untuk berbagai keperluan dalam bidang medis, pangan ataupun lingkungan. Chitosan juga dapat di artikan sebagai suatu polisakarida berbentuk linier yang terdiri dari monomer N-asetilglukosamin (GlcNAc) dan D-glukosamin (GlcN). Bentukan derivatif deasetilasi dari polimer ini adalah kitin. Kitin adalah jenis polisakarida terbanyak ke dua di bumi setelah selulosa dan dapat ditemukan pada eksoskeleton invertebrata dan beberapa fungi pada dinding selnya. Chitosan memiliki bentuk yang unik dan memiliki manfaat yang banyak bagi pangan, agrikultur, dan medis. Namun, untuk melarutkan Chitosan ini cukup sulit karena kitosan dapat larut apabila dilarutkan pada asam dan viskositas yang tinggi. Chitosan merupakan senyawa kimia yang berasal dari bahan hayati kitin, suatu senyawa organik yang melimpah di alam ini setelah selulosa. Kitin ini umumnya diperoleh dari kerangka hewan invertebrata dari kelompok Arthopoda sp, Molusca sp, Coelenterata sp, Annelida sp, Nematoda sp, dan beberapa dari kelompok jamur. Selain dari kerangka hewan invertebrate, juga banyak ditemukan pada bagian insang

description

Manfaat Chitosan bagi kesehatan

Transcript of manfaat chitosan.docx

MANFAAT CHITOSAN BIDANG KESEHATAN

Chitosan adalah biopolymer alami dan dapat dirombah secara biologis, merupakan gula yang diperoleh dari rangka luar yang keras dari kerang termasuk kepiting, lobster, serta udang. Chitosan dan turunannya dapat digunakan untuk berbagai keperluan dalam bidang medis, pangan ataupun lingkungan. Chitosan juga dapat di artikan sebagai suatu polisakarida berbentuk linier yang terdiri dari monomer N-asetilglukosamin (GlcNAc) dan D-glukosamin (GlcN). Bentukan derivatifdeasetilasi dari polimer ini adalah kitin. Kitin adalah jenis polisakarida terbanyak ke dua di bumi setelah selulosa dan dapat ditemukan pada eksoskeleton invertebrata dan beberapa fungi pada dinding selnya. Chitosan memiliki bentuk yang unik dan memiliki manfaat yang banyak bagipangan, agrikultur, dan medis. Namun, untuk melarutkan Chitosan ini cukup sulit karena kitosan dapat larut apabila dilarutkan pada asam dan viskositas yang tinggi. Chitosan merupakan senyawa kimia yang berasal dari bahan hayati kitin, suatu senyawa organik yang melimpah di alam ini setelah selulosa. Kitin ini umumnya diperoleh dari kerangka hewan invertebrata dari kelompok Arthopoda sp, Molusca sp, Coelenterata sp, Annelida sp, Nematoda sp, dan beberapa dari kelompok jamur. Selain dari kerangka hewan invertebrate, juga banyak ditemukan pada bagian insang ikan, trachea, dinding usus dan pada kulit cumi-cumi. Sebagai sumber utamanya ialah cangkang Crustaceae sp, yaitu udang, lobster, kepiting, dan hewan yang bercangkang lainnya, terutama asal laut. Sumber ini diutamakan karena bertujuan untuk memberdayakan limbah udang. Kitosan mempunyai sifat antimikrobia melawan jamur lebih kuat dari kitin. Jika kitosan ditambahkan pada tanah, maka akan menstimulir pertumbuhan mikrobia mikrobia yang dapat mengurai jamur. Selain itu kitosan juga dapat disemprotkan langsung pada tanaman. Sifat kitin dan kitosan dapat mengikat air dan lemak.Karena sifatnya yang dapat bereaksi dengan asam-asam seperti polifenol, maka kitosan sangat cocok untuk menurunkan kadar asam pada buah-buahan, sayuran dan ekstrak kopi. Kitosan mempunyai sifat polikationik, sehingga dapat dimanfaatkan sebagai agensia penggumpal.Chitin termasuk golongan polisakarida yang mempunyai berat molekul tinggi, zat padat yang tak berbentuk (amorphous), tak larut dalam air, asam anorganik encer, alkali encer dan pekat, alkohol, dan pelarut organik lainnya tetapi larut dalam asam-asam mineral yang pekat. Chitosan adalah khitin yang terdeasetilasi sebanyak mungkin. Chitosan juga merupakan suatu polimer multifungsi karena mengandung tiga jenis gugus fungsi yaitu asam amino, gugus hidroksil primer dan skunder, tidak larut dalam air, larutan basa kuat, sedikit larut dalam HCl dan HNO3, dan H3 PO4, dan tidak larut dalam H2SO4, tidak beracun, mudah mengalami biodegradasi dan bersifat polielektrolitik (Hirano, 1986), dan dapat dengan mudah berinteraksi dengan zat-zat organik lainnya seperti protein. Sifat biologi chitosan adalah :1. Bersifat biokompatibel artinya sebagai polimer alami sifatnya tidak mempunyai akibat samping, tidak beracun, tidak dapat dicerna, mudah diuraikan oleh mikroba (biodegradable).2. Dapat berikatan dengan sel mamalia dan mikroba secara agresif.3. Mampu meningkatkan pembentukan yang berperan dalam pembentukan tulang.4. Bersifat hemostatik, fungistatik, spermisidal, antitumor, antikolesterol5. Bersifat sebagai depresan pada sistem saraf pusat.Sifat chitosan sebagai polimer alami mempunyai sifat menghambat absorbsi lemak, penurun kolesterol, pelangsing tubuh, atau pencegahan penyakit lainnya. Chitosan bersifat tidak dapat dicernakan dan tidak diabsorbsi tubuh, sehinga lemak dan kolesterol makanan terikat menjadi bentuk non absorbsi yang tak berkalori. Sifat khas chitosan yang lain adalah kemampuannya untuk menurunkan kandungan LDL kolesterol sekaligus mendorong meningkatkan HDL kolesterol dalam serm darah. Peneliti Jepang menjuluki chitosan sebagai suatu senyawa yang menunjukkan zat hipokolesterolmik yang sangat efektif. Dengan kata lain, chitosan mampu menurunkan tingkat kolesterol dalam serum dengan efektif dan tanpa menimbulkan efeksamping. Beberapa tahun yang lalu, chitosan dan beberapa tipe modifikasinya dilaporkan penggunaannya untuk aplikasi biomedis, seperti artificial skin, penembuh luka, anti koagulan, jahitan pada luka (suuture), obat-obatan, bahan vaksin, dan dietary fiber. Baru-baru ini, penggunaan chitosan dan derivatnya telah diterima banyak perhatian sebagai tempat penggantungan sementara untuk proses mineralisai, atau pembentukan tulangstimulinendokrin. Pada penelitian yang dilakukan Handayani (2004) menunjukkan bahwa chitin dan chitosan dapat digunakan sebagai bahan koagulasi pada sari buah tomat. Untuk penggunaan chitin dan chitosan sebagai bahan koagulasi pada sari buah tomat menunjukkan bahwa chitin dan chitosan dapat digunakan sebagai bahan koagulasi, ditandai dengan uji vitamin C, viskositas, pH, dan TPT yang menunjukkan hasil yang tidak berbeda jauh dengan bahan koagulasi yang umum digunakan pada sari buah tomat. Chitosan choating telah terbukti meminimalisasi oksidasi, ditunjukkan oleh angka peroksida, perubahan warna, dan jumlah mikroba pada sampel. Kegemukan dan obesitas sudah menjadi permasalahan kesehatan dunia, namun hanya sedikit cara efektif untuk mengatasinya. Chitosan merupakan salah satu produk suplemen makanan yang diklaim dapat mengurangi berat badan. Chitosan pertama kali ditemukan oleh ilmuwan Perancis, Ojier, pada tahun 1823. Ojier meneliti chitosan hasil ekstrak kerak binatang berkulit keras, seperti udang, kepiting, dan serangga.Chitosan banyak digunakan dalam dunia biomedis komersial. Chitosan mempunyai beberapa khasiat, yaitu :1. Mengurangi absorpsi lemak, menurunkan kadar lemak darah, dan mengurangi kelebihan berat badan. Chitosan mempunyai kemampuan untuk mengikat lipid dan lemak karena chitosan adalah komponen bermuatan positif, sehingga dapat menyerang dan mengikat asam lemak (yang membawa muatan negatif). Ketika diminum, chitosan melekatkan diri pada saluran usus, dan mengikat lemak yang lewat di dalam usus sebelum diserap oleh darah, karena lemak yang diikat tidak memasuki aliran darah, maka lemak tersebut dianggap "tidak bisa dicerna" oleh tubuh, sehingga lemak tersebut akan dibuang melalui saluran pencernaan. Chitosan menyerap lemak sebanyak 3-6 kali beratnya sendiri sebelum lemak tersebut diserap di dalam tubuh untuk dibuang melalui proses buang air besar. Untuk setiap gram chitosan yang kita konsumsi sebagai suplemen makanan dapat mencegah absorpsi 4-6 gram lemak. Chitosan murni dalam diet juga dapat membakar 30 kalori dalam sehari. Yang terpenting, karena chitosan tidak dicerna dalam konsumsinya, maka chitosan ini sendiri tidak mengandung kalori. Pemberian chitosan tanpa dibarengi terapi diet sesuai dengan kebutuhan tubuh, ternyata tidak menghasilkan pembuangan lemak dan kolesterol secara bermakna.2. Membersihkan usus, menstimulasi proses pencernaan, dan menyehatkan usus serta membantu mengurangi penyerapan lemak. Chitosan sama seperti serat dapat menahan air, bersifat mengembang, bersifat menyerap, sulit dicerna, dan lain lain. Serat dibutuhkan sebagai salah satu zat yang memerankan penting untuk membersihkan saluran pencernaan, khususnya usus.3. Chitosan juga mempunyai efek merubah atau menghilangkan mineral yang tidak efektif dalam makanan sehingga menjaga tubuh tetap sehat.4. Dalam dunia biomedis, chitosan digunakan pada pembalut luka untuk pembekuan darah dan mempunyai sifat anti bakteri. Kemampuan dalam menekan pertumbuhan bakteri disebabkan chitosan memiliki polikation bermuatan positif yang mampu menghambat pertumbuhan bakteri.5. Terhadap tumor, kanker dan daya tahan tubuh : Meningkatkan fungsi pembunuh sel kanker Memperkuat daya sel tubuh terhadap sel kanker Berdaya menekan penyebaran sel kanker dan tumor. Chitosan menciptakan lingkungan basa. Pada lingkungan basasel tumor/kanker tidak bisa berkembang. Dalam riset anti tumor, ditemukkan bahwa butylosar mempunyai daya penekan terhadap penyebaran sel tumor, sekaligus merangsang kemampuan kekebalan tubuh, mendorong tumbuhnya sel T. Limphe dai pankreas. Bahaya kanker terletak pada kemungkinan peralihannya. Justru kemampuan butylosar dalam menekan sifat peralihan ini sudah diakui oleh para ilmuwan biologi berbagai negara melalui cara yang berbeda-besa. dan dalam pemakaiannya terhadap pasien juga memperlihatkan keberhasilan tinggi. Butylosar, juga mempunyai kemampuan menempel pada molekul-molekul sel dipermukaan bagian dalam pembuluh darah. Dengan demikian mencegah sel tumor menempel pada sel permukaan bagian.6. Terhadap hati : Memperkuat fungsi dan memelihara hati dan mengurai racun Mencegah penumpukkan kolesterol jahat pada hati. Butylosar dapat menekan penyerapan kolesterol oelh usus kecil sehingga menurunkan tingkat kekentalan kolesterol dalam darah, pada gilirannya mencegah penumoukkan kolesterol jahat pada hati.7. Terhadap diabetes adalah butylosar berdaya rekat tinggi, sehingga jumlahnya akan memadai di dalam saluran usus. keadaan ini dapat mengurangi penyerapan usus terhadap glucoseyang ada didalam makanan, jadi mengurangi atau menunda terjadinya nilai puncak glucose darah sehingga tercapai efek pencegahan penyakit kencing manis faktor utam yang memicu terjadinya penyakit kencing manis adalah kurangnya jumlah sekresi absolut maupun sekresi relatif insulin dari pankreas sehingga menimbulkan kekacauan. Ketika tubuh dalam kondisi basa, maka meningkat pula laju pemanfaatan insulin. Keadaan ini sekaligus akan mengatur kondisi kesamaan cairan tubuh yang ditimbulkan oleh produksi asam oraganik berlebih karena terurainya lemak di dalam tubuh.8. Menurunkan tekanan darah tinggi dan menekan penyerapan kolesterol tinggi dan menstabilkan tekanan darah. butylosar dapat mengurangi penyerapan tubuh terhadap ion-ion khlor, dibawah pengaruh asam lambung akan terjadi muata positif dari gen-gen ion positif yang bergabung dengan ion-ion khlor, mengurangi kekentalan ion khlor di dalam gula darah, meningkatkan fungsi pembesaran pembuluh darah, yang pada gilirannya menurunkan tekanan darah.9. Zat kerak mengaktifkan sel-sel tubuh agar berfungsi menmbah daya kekebalan.10. Memperlambat penuaan11. Mengharmoniskan organ tubuh12. Mengaktifkan daya hidup sel limpa.13. Menaikkan nilai PH cairan tubuh, sehingga menciptakan lingkungan basa.14. Mengurangi/memusnahakan racun15. Mencegah cedera akibat radiasi16. Chitosan dapat meningkatkan gerakan saluran usus, menyerap toksin di dalam usus, menambah tinja, sehingga dapat memperbaiki sembelit, mengatasi maag, dan berfungsi menghilangkan toksin.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2010. Manfaat Chitosan pada Bidang Kedokteran. (online) http://bahasa inggriskilat.blogspot.com/2010/10/manfaat-chitosan-pada-bidang-kedokteran.html. Diakses pada tanggal 29 Maret 2014. Anonim. 2013. Chitosan bagi kesehatan. (online) http://www.bengkelbakso.com /2013/07/chitosan-bagi-kesehatan.html. Diakses pada tangga 29 Maret 2014. Anonim. 2009. Manfaat Chitosan. (online) http://gunawanprayitna.wordpress.com /2009/12/18/apa-itu-chitosan-dan-apa-manfaatnya/. Diakses pada tanggal 29 Maret 2014.