mandiri demam tifoid

17
1. M&M bakteri 1.1 Definisi (mikrobiologi parasitology) Istilah bakteri berasal dari kata: “bakterion” (bahasa yunani) yang berarti tongkat atau batang. Istilah bakteri ini sekarang banyak dipakai untuk tiap mikroba yang bersel satu. 1.2 struktur dasar (biologi molecular) (mikrobiologi parasitology) struktur dasar sel prokariot terdiri atas struktur-struktur utama yaitu : (1) dinding sel, (2) membrane plasma sel, (3) ribosom, dan (4) bahan genetic. Secara organisasi, sel prokariot mempunyai struktur yang lebih sederhana dibandingkan dengan jasad eukariot. Perbedaan antara prokariot dan eukariot adalah tidak adanya membrane inti sel (nucleus) sehingga jasad ini disebut prokariot. Di samping itu prokariot tidak mempunyai organel khusus, seperti mitokondria, badan golgi, RE, dan lain-lain yang ada pada sel eukariot. Dinding sel prokariot, misalnya bakteri, mempunyai komposisi yang berbeda dari komposisi sel tumbuhan. Dinding sel bakteri mengandung protein, lemak, dan polisakarida. Pada kelompok sianobakteri, dinding selnya terdiri atas polisakarida sederhana, misalnya selulosa. Beberapa jenis bakteri juga mempunyai struktur tambahan di luar dinding sel yang disebut kapsul. Dinding sel dan kapsul berfungsi sebagai pelindung sel terhadap tekanan osmotic dan mekanik sekaligus memberikan bentuk. Membrane plasma terdiri atas campuran lemak dan protein. Membrane plasma berfungsi sebagai selaputsel yang bersifat semipermiabel yang mengatur keluar masuknya molekul dan ion- ion. Pada bakteri gram (+), membrane plasma membentuk lipatan yang dikenal sebagai mesosom. Ribosom merupakan partikel kecil yang terdiri atas protein dan molekul RNA dan berfungsi dalam proses translasi. Satu sel bisa mengandung sampai 10.000 ribosom sehingga massanya dapat mencapai 40% dari massa total sel bakteri.

description

demam tifoid

Transcript of mandiri demam tifoid

Page 1: mandiri demam tifoid

1. M&M bakteri1.1 Definisi (mikrobiologi parasitology)

Istilah bakteri berasal dari kata: “bakterion” (bahasa yunani) yang berarti tongkat atau batang. Istilah bakteri ini sekarang banyak dipakai untuk tiap mikroba yang bersel satu.

1.2 struktur dasar (biologi molecular) (mikrobiologi parasitology)struktur dasar sel prokariot terdiri atas struktur-struktur utama yaitu : (1) dinding sel, (2) membrane plasma sel, (3) ribosom, dan (4) bahan genetic. Secara organisasi, sel prokariot mempunyai struktur yang lebih sederhana dibandingkan dengan jasad eukariot. Perbedaan antara prokariot dan eukariot adalah tidak adanya membrane inti sel (nucleus) sehingga jasad ini disebut prokariot. Di samping itu prokariot tidak mempunyai organel khusus, seperti mitokondria, badan golgi, RE, dan lain-lain yang ada pada sel eukariot.

Dinding sel prokariot, misalnya bakteri, mempunyai komposisi yang berbeda dari komposisi sel tumbuhan. Dinding sel bakteri mengandung protein, lemak, dan polisakarida. Pada kelompok sianobakteri, dinding selnya terdiri atas polisakarida sederhana, misalnya selulosa. Beberapa jenis bakteri juga mempunyai struktur tambahan di luar dinding sel yang disebut kapsul. Dinding sel dan kapsul berfungsi sebagai pelindung sel terhadap tekanan osmotic dan mekanik sekaligus memberikan bentuk.

Membrane plasma terdiri atas campuran lemak dan protein. Membrane plasma berfungsi sebagai selaputsel yang bersifat semipermiabel yang mengatur keluar masuknya molekul dan ion-ion. Pada bakteri gram (+), membrane plasma membentuk lipatan yang dikenal sebagai mesosom.

Ribosom merupakan partikel kecil yang terdiri atas protein dan molekul RNA dan berfungsi dalam proses translasi. Satu sel bisa mengandung sampai 10.000 ribosom sehingga massanya dapat mencapai 40% dari massa total sel bakteri.

Bahan genetic pada sel prokariot tidak terletak di dalam suatu organel khusus karena tidak ada membrane nucleus seperti pada jasad eukariot. Bahan genetic utama pada bakteri umumnya hanya terdiri atas satu molekul DNA untai ganda berbentuk lingkar. Meskipun demikian seringkali ada bahan genetic tambahan yang disebut plasmid.

Di samping komponen utama tersebut, ada komponen sel yang lain, misalnya flagella yang merupakan alat gerak pada beberapa spesies bakteri dan fili yang merupakan saluran untuk perpindahan bahan genetic. Beberapa bakteri juga membentuk struktur khusus, misalnya endospora.Klasifikasi flagela. monotrik : flagel hanya terdapat pada satu sisi sajab. amfitrik : flagel terdapat pada kedua ujung sisic. lopotrik : flagel pada sisi (ujung banyak)d. peritrik : flagel tersebar pada ujung keujung sampai setiap sisie. non-motil : tidak ada flagel

Page 2: mandiri demam tifoid

kedudukan sporaa. terminal : pada ujungb. subterminal : hampir di ujungc. equatorial : pada bagian tengahd. sferikal : seluruh tubuh

Ukuran bakteri a. bentuk basil : lebar 0,3-1µ, panjang 1,5-4, kadang dampai 8µb. bentuk kokus : ukuran tengahnya rata-rata 1µc. bentuk spiral : lebar 0,5µ- 1µ, panjang 2-5, kadang sampai 10 µd. bentuk vibrio : lebar 0,5 µ panjang sampai 3 µe. bentuk spirochete : lebar 0,2-0,7 µ, panjang 5-10 µ

susunan kimia bakteri

a. 85% airb. Zat hidrat arangc. Proteind. Lemake. Garam-garamanf. Enzimg. Vitamin

1.3 Morfologi (mikrobiologi parasitology)Bentuk morfologi bakteri dapat dibagi dalam 3 bagian:- Bentuk basil

Basil berbentuk seperti tongkat pendek, agak silindris. Bentuk basil meliputi sebagian besar bakteri

- Bentuk kokusBentuk kokus adalah bentuk bakteri seperti bola-bola kecil. Golongannya tidak sebanyak basil.

Baik berupa basil maupun bentuk kokus, secara kelompok dapat berupa:a. Seperti rantai bergandengan panjang = streotobasil atau streptococcusb. Berdua-dua bergandengan = diplobasil atau diplococcus

Pada bentuk kokus:c. Mengelompok berempat = tetracoccusd. Bergerombol seperti anggur = staphylococcuse. Berkelompok ssperti kubus = sarcina

- Bentuk spiralBentuk spiral adalah bakteri yang berbentuk seperti spiral, atau panjang berbengkok-bengkok. Golongan ini tdak banyak bila dibandingkan dengan basil dan kokus.

- Bentuk vibrioBentuk seperti batang bengkok, merupakan tanda koma.

- Bentuk spirocheteBentuk batang berbelit-belit panjang dan banyak belitannya.

Page 3: mandiri demam tifoid

1.4 sifat-sifat (id.shvoong.com)1. Bakteri merupakan mikroogranisme bersel satu2. Pada umumnya tidak berklrofil tetapi ada juga jenis bakteri yang mempunyai klorofil.3. Inti selnya masih dalam bentuk prokarion.4. Ukuran tubuhnya kebanyakan berukuran 1-5 mikron5. Berkembang biak dengan cara membelah diri dan konjugasi (perkawinan dua individu yang belum diketahui jenis kelaminnya). 6. Dapat hidup di segala tempat misalnya di darat, udara, air bahkan dalam tubuh manusia.7. Apabila lingkungan tidak menguntungkan, bakteri akan membentuk endospora.8. Bakteri pada umumnya lebih tahan pada suhu rendah (40C) daripada suhu tinggi (600C ).

2. M&M Salmonella typhi 2.1 struktur dasar

Salmonella sp. merupakan kingdom Bacteria, phylum Proteobacteria, class Gamma Proteobacteria, ordo Enterobacteriales, Salmonella sp. family dari Enterobacteriaceae, genus Salmonella dan species yaitu e.g. S. enteric (Todar, 2008).

Salmonella sp. pertama ditemukan (diamati) pada penderita demam tifoid pada tahun 1880 oleh Eberth dan dibenarkan oleh Robert Koch dalam budidaya bakteri pada tahun 1881 (Todar, 2008). Salmonella sp. adalah bakteri bentuk batang, pada pengecatan gram berwarna merah muda (gram negatif). Salmonella sp. berukuran 2 µ sampai 4 µ × 0;6 µ, mempunyai flagel (kecuali S. gallinarum dan S. pullorum), dan tidak berspora (Julius, 1990). Habitat Salmonella sp. adalah di saluran pencernaan (usus halus) manusia dan hewan. Suhu optimum pertumbuhan Salmonella sp. ialah 37oC dan pada pH 6-8 (Julius, 1990).

Dalam skema kauffman dan white tatanama Salmonella sp. di kelompokkan berdasarkan antigen atau DNA yaitu kelompok I enteric, II salamae, IIIa arizonae, IIIb houtenae, IV diarizonae, V bongori, dan VI indica. Komposisi dasar DNA Salmonella sp adalah 50-52 mol% G+C, mirip dengan Escherichia, Shigella, dan Citrobacter (Todar, 2008). Namun klasifikasi atau penggunaan tatanama yang sering dipakai pada Salmonella sp. berdasarkan epidemiologi, jenis inang, dan jenis struktur antigen (misalnya S.typhi, S .thipirium). Jenis atau spesies Salmonella sp. yang utama adalah S. typhi (satu serotipe), S. choleraesuis, dan S. enteritidis (lebih dari 1500 serotipe). Sedangkang spesies S. paratyphi A, S. paratyphi B, S. paratyphi C termasuk dalam S. enteritidis (Jawezt et al, 2004).

Struktur Antigen

Salmonella sp. mempunyai tiga macam antigen utama untuk diagnostik atau mengidentifikasi yaitu : somatik antigen (O), antigen flagel (H) dan antigen Vi (kasul) (Todar, 2008). Antigen O (Cell Wall Antigens ) merupakan kompleks fosfolipid protein polisakarida yang tahan panas (termostabil), dan alkohol asam (Julius, 1990). Antibodi yang dibentuk adalah IgM (Karsinah et al, 1994). Namun antigen O kurang imunogenik dan aglutinasi berlangsung lambat (Julius, 1990). Maka kurang bagus untuk pemeriksaan serologi karena terdapat 67 faktor antigen, tiap-tiap spesies memiliki beberapa faktor (Todar, 2008). Olehkarena itu titer antibodi O sesudah infeksi lebih rendah dari pada antibodi H (Julius, 1990).

Antigen H pada Salmonella sp. dibagi dalam 2 fase yaitu fase I : spesifik dan fase II : non spesifik. Antigen H adalah protein yang tidak tahan panas (termolabil), dapat dirusak dengan pemanasan di atas 60ºC dan alkohol asam (Karsinah et al, 1994). Antigen H sangat imunogenik dan antibodi yang dibentuk adalah IgG (Julius, 1990). Sedangkan Antigen Vi adalah polimer dari

Page 4: mandiri demam tifoid

polisakarida yang bersifat asam. Terdapat dibagian paling luar dari badan kuman bersifai termolabil. Dapat dirusak dengan pemanasan 60oC selama 1 jam. Kuman yang mempunyai antigen Vi bersifat virulens pada hewan dan mausia. Antigen Vi juga menentukan kepekaan terhadap bakteriofaga dan dalam laboratorium sangat berguna untuk diagnosis cepat kuman S. typhi (Karsinah et al, 1994). Adanya antigen Vi menunjukkan individu yang bersangkutan merupakan pembawa kuman (carrier) (Julius, 1990).

2.2 siklus hidupSiklus Hidup Salmonella typhi :- Infeksi terjadi dari memakan makanan yang terkontaminasi dengan feses yang terdapat

bakteri Salmonella typhi dari organisme pembawa (host).- Setelah masuk dalam saluran pencernaan, maka S. typhi menyerang dinding usus yang

menyebabkan kerusakan dan peradangan.- Infeksi dapat menyebar ke seluruh tubuh melalui aliran darah karena dapat menembus

dinding usus tadi ke organ-organ lain, seperti hati, limpa, paru-paru, tulang-tulang sendi, plasenta dan dapat menembus sehingga menyerang fetus pada wanita atau hewan betina yang hamil, serta menyerang membran yang menyelubungi otak.

- Substansi racun dapat diproduksi oleh bakteri dan dapat dilepaskan dan mempengaruhi keseimbangan tubuh.

- Di dalam hewan atau manusia yang terinfeksi, pada fesesnya terdapat kumpulan S. typhi yang dapat bertahan sampai berminggu-minggu atau berbulan-bulan.

- Bakteri tersebut tahan terhadap range temperatur yang luas sehingga dapat bertahan hidup berbulan-bulan dalam tanah atau air.

3. M&M demam3.1 Definisi (http://digilib.unimus.ac.id)

Demam adalah kenaikan suhu tubuh di atas variasi sirkadian yang normal sebagai akibat dari perubahan pada pusat termoregulasi yang terletak dalam hipotalamus anterior (Isselbacher, 1999)

3.2 macam-macam (http://digilib.unimus.ac.id)a. demam persisten : keadaan dimana kenaikan suhunya menetap dengan variasi

yang minimalb. demam intermiten : kenaikan suhunya menetap dengan variasi yang sangat luas,

kalau serangan demam terjadi pada hari ke I dan II dinamakan tertier. Selebihnya hari ke III merupakan penyakit jenis lomfoma

c. demam remiten : suhu tubuh menurun setiap hari, tetapi tidak pernah mencapai titik normal

3.3 patofisiologi (http://digilib.unimus.ac.id)dengan peningkatan suhu tubuh terjadi peningkatan kecepatan metabolism basal. Jika

hal ini disertai dengan penurunan masukan makanan akibat anorexia, maka simpanan karbohidrat, protein, serta lemak menurun dan metabolism tenaga otot dan lemak dalam tubuh cenderung dipecah dan terdapat oksidasi tidak lengkap dari lemak, dan ini mengarah pada ketosis (Sacharin, 1996).

Kekurangan cairan dan elektrolit dapat mengakibatkan demam, karena cairan dan elektrolit ini mempengaruhi keseimbangan termoregulasi di hipotalamus anterior. Jadi

Page 5: mandiri demam tifoid

apabila terjadi dehidrasi atau kekurangan cairan dan elektrolit makan keseimbangan termoregulasi di hipotalamus anterior akan mengalami gangguan.

3.4 Etiologi (http://digilib.unimus.ac.id)substansi yang menyebabkan demam disebut pirogen dan berasal baik eksogen maupun

endogen. Mayoritas pirogen endogen adalah mikroorganisme atau toksik, pirogen endogen adalah polipeptida yang dihasilkan oleh jenis sel penjamu, terutama monosit makrofag, pirogen memasuki sirkulasi dan menyebabkan demam pada tingkat termoregulasi di hipotalamus (Isselbacher, 1999)

selain pirogen, latihan fisik yang berlebihan dapat menimbulkan panas, tetapi terdapat peningkatan kompensator dalam kehilangan panas. Aliran darah melalui kulit meningkat mengarah pada terjadinya peningkatan suhu, kulit kehilangan panas utama pada latihan disebabkan peningkatan sekresi dan penguapan keringat (Sacharin, 1996)

3.5 penatalaksanaanPertolongan pertama yang kita lakukan terhadap orang maupun pasien yang mengalami gejala atau pennyakit demam adalahUKUR SUHU, jangan mengukur suhu dengan menggunakan punggung tangan yang ditempel di dahi. Cara konvensional ini sangat diragukan akurasinya. Lebih baik gunakan thermometer air raksa atau digital. Jepit thermometer tersebut diketiak atau di bawah lidah selama kurang lebih 30 detik pada thermometer digital dan 3 menit pada thermometer air raksa.Sebelumnya, pastikan thermometer air raksa dikibaskan terlebih dahullu samapai air raksanya menunjukan angka di bawah 36 derajat celcius. Sementara pada thermometer digital, angka harus menunjukan angka nol. Ulangi kembali setiap empat jam.

BANYAK MINUM AIR, sejalan meningkatnya suhu tubuh,hal yang paling dikhawatirkan adalah tubuh mengalami dehidrasi. Untuk mengantisipasinya, banyak-banyak minum air putih dan buang air kecil. Lebih baik lagi kalau minum jus buah yang berkhasiat menurunkan panas tubuh.Dengan makin sering kita minum, keringat akan banyak yang akan keluar, itu pertanda proses netralisasi pembakaran dalam tubuh. Biasanya setelah itu suhu tubuh kita normal kembali.

KOMPRES, biasanya sebelum demam tubuh akan menggigil. Dalam kondisi seperti ini, segera selimuti tubuh agar cepat terjadi panas tubuh. Begitu tubuh mulai memanas, ganti baju dengan bahan yang lebih tipis. Kalau dalam ruangan ber AC, biarkan ruangan dalam keadaan dingin, atau kencangkan kipas angin namun jangan diarahkan ke tubuh kita, nanti malah masuk angin.Kemudian kompres tubuh dengan air hangat, bukan air dingin. Air hangat justru lebih mempercepat proses penurunanpanas tubuh. Bisa juga dengan mengompresnya denganalkoholnya 70 persen. Tapi pastikan kita hanya mengompresnya di daerah perut, seka ketiak dan daerah lipatan paha. Lakukan cara ini terus-menerus sampai suhu kembali normal.

MINUM OBAT PENURUN PANAS, biar demam cepat kembali normal, minumlah obat penurun panas seperti paracetamol, aspirin atau ibuprofen. Pastikan kita meminumnya sesuai aturan pakai yang tertera pada kemasan obat tersebut. Namunkalau kita cenderung alergi terhadap jenis obat-obatan tertentu, jangan ambil resiko, langsung konsultasi ke dokter saja.

KONSUMSI VITAMIN C, sambil menunggu demam mereda, konsumsi makanan bergizi. Sertakan jugabuah-buahan yang mengandung vitamin C, seperti jeruk, jambu atau papaya. Memang

Page 6: mandiri demam tifoid

dalam keadaan demam, jangankan makan, tidur saja tidak nyaman.Namun makan makanan yang bergizi, khususnya vitamin C, sangat baik menjaga ketahan tubuh. Selain itu vitamin ini bisa cepat mengganti sel-sel tubuh yang mati.Kalau lima tahap pertolongan pertama tadi sudah dilakukan namun suhu tubuh tidak turun-turun juga, berarti infeksinya serius. Jangan tunggu-tunggu lagi. Langsung periksakan ke dokter.

4. M&M demam tifoid4.1 Definisi (prodia.co.id) (keperawatan) (http://medicine.uii.ac.id)

demam tifoid, atau dikenal juga sebagai penyakit tifus, merupakan infeksi berat pada saluran cerna yang disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi.

Suatu demam enteric yang menular dan disebabkan oleh Salmonella typhi; demam ini ditularkan lewat makanan, susu atau air yang terkontaminasi. Umumnya penyakit ini berkaitan dengan kurangnya air bersih dan sanitasi yang buruk, kendati di daerah lain bisa saja timbul wabah tifoid yang biasanya terjadi lewat kontaminasi makanan oleh karier bakteri tersebut. Pada demam tifoid akan terjadi bacteremia dan inflamasi jaringan limfoid usus yang kemudian akan mengalami ulserasi dan dapat menimbulkan perforasi serta pendarahan.

Salah satu penyakit infeksi sistemik akut yang banyak dijumpai di berbagai belahan dunia hingga saat ini adalah demam tifoid yang disebabkan oleh bakteri gram negatif Salmonella typhi. Di Indonesia, demam tifoid lebih dikenal oleh masyarakat dengan istilah “penyakit tifus”.

Dalam empat dekade terakhir, demam tifoid telah menjadi masalah kesehatan global bagi masyarakat dunia. Diperkirakan angka kejadian penyakit ini mencapai 13-17 juta kasus di seluruh dunia dengan angka kematian mencapai 600.000 jiwa per tahun. Daerah endemik demam tifoid tersebar di berbagai benua, mulai dari Asia, Afrika, Amerika Selatan, Karibia, hingga Oceania. Sebagain besar kasus (80%) ditemukan di negara-negara berkembang, seperti Bangladesh, Laos, Nepal, Pakistan, India, Vietnam, dan termasuk Indonesia. Indonesia merupakan salah satu wilayah endemis demam tifoid dengan mayoritas angka kejadian terjadi pada kelompok umur 3-19 tahun (91% kasus).

Munculnya daerah endemik demam tifoid dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain laju pertumbuhan penduduk yang tinggi, peningkatan urbanisasi, rendahnya kualitas pelayanan kesehatan, kurangnya suplai air, buruknya sanitasi, dan tingkat resistensi antibiotik yang sensitif untuk bakteri Salmonella typhi, seperti kloramfenikol, ampisilin, trimetoprim, dan ciprofloxcacin.

Penularan Salmonella typhi terutama terjadi melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi. Selain itu, transmisi Salmonella typhi juga dapat terjadi secara transplasental dari ibu hamil ke bayinya.

4.2 epidemiologi1. AgentDemam tifoid disebabkan oleh Salmonella typhi. S.typhi adalah bakteri gram negatif, tidak berkapsul, mempunyai flagella, dan tidal membentuk spora. Bakteri ini mempunyai tiga antigen yang penting untuk pemeriksaan laboratorium, yaitu :· Antigen O, antigen somatik ( tidak menyibar )· Antigen H, terdapat pada flagela dan bersifat termolabil· Antigen k, selaput yang melindungi tubuh bakteri dan melindungi antigen O. Bakteri ini akan mati pada pemanasan 57oC selama beberapa menit.

2. Host

Page 7: mandiri demam tifoid

Salmonella typhi banyak ditemukan di negara-negar berkenbang yang higiene pribadi dan sanitasi lingkungannya kurang baik. Manusia adalah host hanya alami dan reservoir. Infeksi ini ditularkan oleh konsumsimakanan atau air yang terkontaminasi dengan kotoran. S.typhi jega dapat disebarkan oleh serangga yang kemudian mengkontaminasi makanan dan minuman.

3. EnvirontmentSalmonella typhi banyak ditemukanpada lingkungan yang kotor dengan sanitasi yang kurrang

baik. Kasus-kasus demam tifoid terdapat hampir di seluruh bagian dunia. Penyebarannya tidak bergantung pada iklim maupun musim. Penyakit itu sering merebak di daerah yang kebersihan lingkungan dan pribadi kurang diperhatikan.Lingkungan yang kurang sehat dan sanitasi yang kurang baik.

Transmisi Penyakit Demam TifoidManusia adalah host hanya alami dan reservoir. Infeksi ini ditularkan oleh

konsumsi makanan atau air yang terkontaminasi dengan kotoran. Es krim diakui sebagai risiko yang signifikan faktor transmisi demam tifoid. Kerang yang diambil dari air yang terkontaminasi, dan buah-buahan dan sayuran mentah dipupuk dengan limbah, telah menjadi sumber wabah masa lalu. Insiden tertinggi terjadi di mana persediaan air yang melayani populasi besar terkontaminasi dengan kotoran.

Data epidemiologis menunjukkan bahwa penularan ditularkan melalui air S. typhi biasanya melibatkan inocula kecil, sedangkan transmisi bawaan makanan terkait dengan inocula besar dan tingkat serangan yang tinggi selama periode singkat. Ukuran inokulum dan jenis kendaraan di mana organisme yang tertelan sangat mempengaruhi baik serangan tingkat dan periode inkubasi. Pada relawan yang tertelan 109 dan 108 patogen S. typhi dalam 45 ml susu skim, penyakit klinis muncul di 98% dan 89% masing-masing. Dosis dari 105 menyebabkan demam tifoid pada 28% sampai 55% relawan, sementara tidak ada 14 orang yang mengkonsumsi 103 organisme dikembangkan penyakit klinis. Walaupun secara luas percaya bahwa Salmonella ditularkan melalui rute oral, transmisi S. typhi melalui rute pernapasan telah dibuktikan dalam mouse Model (10).

Studi yang dilakukan pada sebuah keluarga di Santiago, Chili, selama era tipus tinggi endemisitas dalam rangka untuk memastikan apakah pembawa kronis secara signifikan lebih sering di rumah tangga di mana ada indeks kasus anak dengan demam tifoid dibandingkan rumah tangga kontrol cocok. Studi epidemiologi lain menyelidiki apakah faktor risiko dapat diidentifikasi untuk orang dengan demam tifoid dibandingkan dengananggota rumah tangga yang tidak terinfeksi.

4.3 etiologi

Penyebab demam tifoid adalah bakteri Salmonella thypi. Salmonella adalah bakteri gram negatif, tidk berkapsul, mempunyai flagella, dan tidak membentuk spora. Kuman ini mempunyai tiga antigen yang penting untuk pemeriksaan laboratorium yaitu:

Antigen O (somatic) Antigen H (flagella), dan Antigen K (selaput)

Bakteri ini akan mati pada penularan 57oC selama beberapa menit.

Page 8: mandiri demam tifoid

Manifestasi klinis demam tifoid tergantung dari virullensi dan daya tahan tubuh. Suatu percobaan pada manusia dewasa menunjukkan bahwa 107 mikriba dapat menyebabkan 50% sukarelawan menderita sakit, meskipun 1000 mikroba juga dapat menyebabkan penyakit. Masa inkubasinya adalah 10-20 hari.

4.4 patofisiologiPenularan salmonella thypi dapat ditularkan melalui berbagai cara, yang dikenal dengan

5F yaitu Food (makanan), Fingers(jaritangan/kuku), Fomitus (muntah), Fly (lalat), dan melalui Feses.Feses dan muntah pada penderita typhoid dapat menularkan kuman salmonella thypi kepada orang lain. Kuman tersebut dapatditularkan melalui perantara lalat, dimana lalat akan hinggap dimakanan yang akan dikonsumsi oleh orang yang sehat. Apabila orang tersebut kurang memperhatikan kebersihan dirinya seperti mencuci tangan dan makanan yang tercemar kuman salmonella thypi masuk ke tubuh orang yang sehat melalui mulut. Kemudian kuman masuk ke dalam lambung, sebagian kumanakan dimusnahkan oleh asam lambung dan sebagian lagi masuk ke usus halus bagian distal dan mencapai jaringan limpoid. Didalam jaringan limpoid ini kuman berkembang biak, lalu masuk ke aliran darah dan mencapai sel-sel retikuloendotelial. Sel-selretikuloendotelial ini kemudian melepaskan kuman ke dalam sirkulasi darah dan menimbulkan bakterimia, kuman selanjutnyamasuk limpa, usus halus dan kandung empedu.Semula disangka demamdan gejala toksemia pada typhoid disebabkan oleh endotoksemia. Tetapi berdasarkan penelitianeksperimental disimpulkan bahwa endotoksemia bukan merupakan penyebab utama demam pada typhoid. Endotoksemia berperan pada patogenesis typhoid, karena membantu proses inflamasi lokal pada usus halus. Demam disebabkan karenasalmonella thypi dan endotoksinnya merangsang sintetis dan pelepasan zat pirogen oleh leukosit pada jaringan yang meradang.Masa inkubasi demam tifoid berlangsung selama 7-14 hari (bervariasi antara 3-60 hari) bergantung jumlah dan strain kumanyang tertelan. Selama masa inkubasi penderita tetap dalam keadaan asimtomatis. (Soegeng soegijanto, 2002)

4.5 gejala (http://medicine.uii.ac.id)Masa inkubasi Salmonella typhi antara 3-21 hari, tergantung dari status kesehatan dan

kekebalan tubuh penderita. Pada fase awal penyakit, penderita demam tifoid selalu menderita demam dan banyak yang melaporkan bahwa demam terasa lebih tinggi saat sore atau malam hari dibandingkan pagi harinya. Ada juga yang menyebut karakteristik demam pada penyakit ini dengan istilah ”step ladder temperature chart”, yang ditandai dengan demam yang naik bertahap tiap hari, mencapai titik tertinggi pada akhir minggu pertama kemudian bertahan tinggi, dan selanjutnya akan turun perlahan pada minggu keempat bila tidak terdapat fokus infeksi.1,4

Gejala lain yang dapat menyertai demam tifoid adalah malaise, pusing, batuk, nyeri tenggorokan, nyeri perut, konstipasi, diare, myalgia, hingga delirium dan penurunan kesadaran. Pada pemeriksaan fisik, dapat ditemukan adanya lidah kotor (tampak putih di bagian tengah dan kemerahan di tepi dan ujung), hepatomegali, splenomegali, distensi abdominal, tenderness, bradikardia relatif, hingga ruam makulopapular berwarna merah muda, berdiameter 2-3 mm yang disebut dengan rose spot.

4.6 pencegahan (http://medicine.uii.ac.id)

Page 9: mandiri demam tifoid

Pencegahan infeksi Salmonella typhi dapat dilakukan dengan penerapan pola hidup yang bersih dan sehat. Berbagai hal sederhana namun efektif dapat mulai dibiasakan sejak dini oleh setiap orang untuk menjaga higientias pribadi dan lingkungan, seperti membiasakan cuci tangan dengan sabun sebelum makan atau menyentuh alat makan/minum, mengkonsumsi makanan dan minuman bergizi yang sudah dimasak matang, menyimpan makanan dengan benar agar tidak dihinggapi lalat atau terkena debu, memilih tempat makan yang bersih dan memiliki sarana air memadai, membiasakan buang air di kamar mandi, serta mengatur pembuangan sampah agar tidak mencemari lingkungan.

4.7 komplikasi (http://medicine.uii.ac.id)Salah satu komplikasi demam tifoid yang dapat terjadi pada pasien yang tidak

mendapatkan pengobatan secara adekuat adalah perforasi dan perdarahan usus halus. Komplikasi ini sering terjadi pada minggu ketiga yang ditandai dengan suhu tubuh yang turun mendadak, adanya tanda-tanda syok dan perforasi intestinal seperti nyeri abdomen, defance muscular, redup hepar menghilang. Komplikasi lain yang dapat terjadi adalah pneumonia, miokarditis, hingga meningitis

4.8 penatalaksanaan (http://medicine.uii.ac.id)( http://epidemiologiunsri.blogspot.com)1. Perawatan umum

Pasien demam tifoid perlu dirawat dirumah sakit untuk isolasi, observasi dan pengobatan. Paasien harus tirah baring absolut sampai minimal 7 hari bebas demam atau kurang lebih selama 14 hari. Maksud tirah baring adalah untuk mencegah terjadinya komplikasi perdarahan usus atau perforasi usus. Mobilisasi pesien harus dilakukan secara bertahap,sesuai dengan pulihnya kekuatan pasien.

Pasien dengan kesadaran menurun, posisi tubuhnya harus diubah-ubah pada waktu-waktu tertentu untuk menghindari komplikasi pneumonia hipostatik dan dekubitus. Defekasi dan buang air kecil harus dperhatikan karena kadang-kadang terjadi obstipasi dan retensi air kemih. Pengobatan simtomik diberikan untuk menekan gejala-gejala simtomatik yang dijumpai seperti demam, diare, sembelit, mual, muntah, dan meteorismus. Sembelit bila lebih dari 3 hari perlu dibantu dengan paraffin atau lavase dengan glistering. Obat bentuk laksan ataupun enema tidak dianjurkan karena dapat memberikan akibat perdarahan maupun perforasi intestinal.

Pengobatan suportif dimaksudkan untuk memperbaiki keadaan penderita, misalnya pemberian cairan, elektrolit, bila terjadi gangguan keseimbangan cairan, vitamin, dan mineral yang dibutuhkan oleh tubuh dan kortikosteroid untuk mempercepat penurunan demam.

2. DietDiet merpakan hal yang cukup penting dalam proses penyembuhan penyakit demam tifoid,

karena makanan yang kurang akan menurunkan keadaan umum dan gizi penderita akan semakin turun dan proses penyembuhan akan menjadi lama. Di masa lampau, pasien demam tifoid diberi bubur saring, kemudian bubur kasar dan akhirnya diberi nasi. Beberapa peneliti menunjukkan bahwa pemberian makanan padat dini,yaitu nasi dengan lauk pauk rendah selulosa (pantang sayuran dengan serat kasar) dapat diberikan dengan aman pada pasien demam tifoid.

3. ObatObat-obat antimikroba yang sering digunakan untuk mengobati demam tifoid adalah

kloramfenikol (pilihan utama), tiamfenikol, ampisilin dan amoksisilin, sefalosporin generasi ketiga, golongan florokuinon, dan dapat diberikan kombinasi obat antimikroba, dan kortikosteroid bila diperlukan.

Page 10: mandiri demam tifoid

Obat Mekanisme kerja Dosis Keterangan

Kloramfenikol Berikatan dengan unit 50S bakteri

Oral4 x 500 mg sampai 7 hari bebas demam

Perbaikan dicapai dalam interval 3-7 hari. Tidak digunakan pada pasien anak.

Tiamfenikol Berikatan dengan unit 50S ribosom bakteri

Oral4 x 500 mg sampai 7 hari bebas demam

Perbaikan dicapai dalam 4-6 hari. Efek samping lebih ringan dari kloramfenikol. Tidak diberikan pada ibu hamil khususnya trimester 1

Ampisilin Menghambat pembentukan dinding sel bakteri

Oral75-150 mg/kg BB, terbagi 3 kali sehari, berikan selama 10-14 hari

Perbaikan dicapai dalam 3-5 hari

TMP-SMZ Menghambat pembentukan asam dihidrofolat

2 x 2 tablet/hari (400 mg SMZ- 80 mg TMP) selama 2 minggu

Perbaikan dalam rentang yang sama dengan kloramfenikol

Ceftriaxone Menghambat pembentukan dinding sel bakteri

3-4 gram dalam

Ciprofloxacin Menghambat sintesis DNA bakterial

2 x 500 mg/hari selama 6 hari

Teruskan pengobatan hingga 2-4 hari setelah gejala menghilang

Corticosteroid Mengurangi inflamasi Dexamethasone dosis tinggi

Pada kasus tifoid toxic, sepsis, peritonitis

Hingga saat ini, kloramfenikol masih menjadi drug of choice bagi pengobatan demam tifoid di Indonesia. Dosis yang diberikan pada pasien dewasa adalah 4 x 500 mg hingga 7 hari bebas demam. Alternatif lain selain kloramfenikol, yaitu: tiamfenikol (4 x 500 mg), kotrimoksazol (2 x 2 tablet untuk 2 minggu), ampisilin atau amoksisilin (50-150 mg/kgBB selama 2 minggu), golongan sefalosporin generasi III (contoh: seftriakson 3-4 gram dalam dekstrosa 100 cc selama ½ jam per infus sekali sehari untuk 3-5 hari), dan golongan fluorokuinolon (contoh: ciprofloxcacin 2 x 500 mg/hari untuk 6 hari).

Di Amerika Serikat, pemberian regimen ciprofloxcacin atau ceftriaxone menjadi first line bagi infeksi Salmonella typhi yang resisten terhadap kloramfenikol, ampisilin, trimethoprim-sulfamethoxazole, streptomycin, sulfonamides, atau tetrasiklin.

Pada pasien anak, kloramfenikol diberikan dengan dosis 100 mg/kgBB/hari terbagi dalam 4 kali pemberian selama 10-14 hari. Regimen lain yang dapat diberikan pada anak, yaitu: ampisilin (200 mg/kgBB/hari terbagi dalam 4 kali pemberian IV), amoksisilin (100 mg/kgBB/hari terbagi dalam 4 kali pemberian PO), trimethoprim (10 mg/kg/hari) atau sulfametoksazol (50 mg/kg/hari) terbagi dalam 2 dosis, seftriakson 100 mg/kg/hari terbagi dalam 1 atau 2 dosis

Page 11: mandiri demam tifoid

(maksimal 4 gram/hari) untuk 5-7 hari, dan sefotaksim 150-200 mg/kg/hari terbagi dalam 3-4 dosis.

Pemberian steroid diindikasikan pada kasus toksik tifoid (disertai gangguan kesadaran dengan atau tanpa kelainan neurologis dan hasil pemeriksaan CSF dalam batas normal) atau pasien yang mengalami renjatan septik. Regimen yang dapat diberikan adalah deksamethasone dengan dosis 3x5 mg. Sedangkan pada pasien anak dapat digunakan deksametashone IV dengan dosis 3 mg/kg dalam 30 menit sebagai dosis awal yang dilanjutkan dengan 1 mg/kg tiap 6 jam hingga 48 jam. Pengobatan lainnya bersifat simtomatik.

4.9 pemeriksaan penunjang (http://www.abclab.co.id/)Pemeriksaan laboratorium meliputi pemeriksaan hematologi, urinalis, kimia klinik, imunorologi, dan biologi molecular. Pemeriksaan ini ditujukan untuk membantu menegakkan diagnosis, menetapkan prognosis, memantau perjalanan penyakit, dan hasil pengobatan serta timbulnya penyulit.a. Hematologi

-kadar hb dapat normal atau menurun bila terjadi penyulit pendarahan usus atau periforasi-hitung leukosit sering rendah, tapi dapat pula normal atau tinggi-LED meningkat-jumlah trombosit normal atau menurun

b. Urinalis-protein:bervariasi dari negative sampai positif-leukosit dan eritrosit normal, bila meningkat kemungkinan terjadi penyulit

c. kimia klinikenzim hati (SGOT, SGPT) sering meningkat dengan gambaran peradangan sampai hepatitis akut

d. imunorologi-widalPemeriksaan ini ditujukan untuk mendeteksi adanya antibody terhadap antigen kuman Salmonella typhi. Uji ini merupakan tes kuno yang masih amat popular dan paling sering diminta terutama di negara dimana penyakit ini endemis. Hasil positif dinyatakan dengan adanya aglutinasi. Karena itu antibody jenis ini dikenal sebagai Febrile agglutinin. Hasil uji ini dipengaruhi oleh banyak factor sehingga dapat memberikan hasil positif palsu atau negative palsu. Hasil positif palsu dapat disebabkan oleh reaksi silang dengan spesies lain, pernah mendapatkan vaksinasi, reaksi anamnestic. Hasil negative palsu dapat disebabkan oleh karena adanya penyakit imunologik lain, penderita sudah mendapatkan terapi antibiotika, waktu pengambilan darah kurang dari 1 minggu sakit-elisa Salmonella typhiPemeriksaan ini merupakan uji imunologik yang lebih baru, yang dianggap lebih sensitive daripada uji widal. Diagnosis demam tifoid dinyatakan 1/ bila IgM positif menandakanan infeksi akut, 2/ jika IgG positif menandakan pernah kontak. Pernah terinfeksi/ reinfeksi.

e. Mikrobiologi-kulturUji ini merupakan baku emas untuk pemeriksaan demam tifoid. Jika hasilnya positif maka diagnosis pasti untuk demam tifoid. Jika negative, belum tentu bukan demam tifoid, karena hasil biakan negative palsu bisa disebabkan oleh beberapa factor.

f. biologi molecular

Page 12: mandiri demam tifoid

-PCRPada cara ini dilakukan perbanyakan DNA kuman yang kemudian diidentifikasi dengan DNA probe yang spesifik. Kelebihan uji ini dapat mendeteksi kuman yang terdapat dalam jumlah sedikit serta kekhasan yang tinggi pula.

4.10 prognosisPrognosis demam tifoid tergantung pada ketepatan terapi, usia penderita,keadaan kesehatan sebelumnya,serotip Salmonella penyebab dan adat i d a k n y a k o m p l i k a s i . D i n e g a r a m a j u , d e n g a n t e r a p i a n t i b i o t i k y a n g a d e k u a t , a n g k a m o r t a l i t a s n y a < 1 % . D i n e g a r a b e rk e m b a n g , a n g k a mortalitasnya > 10%, biasanya karena keterlambatan diagnosis,perawatan dan pengobatan. Munculnya komplikasi, seperti perforasig a s t r o i n t e s t i n a l a t a u p e r d a r a h a n h e b a t , m e n i n g i t i s , e n d o k a r d i t i s , d a n pneumonia, mengakibatkan morbiditas dan mortalitas yang tinggi.R e l a p s s e s u d a h r e s p o n k l i n i s a w a l t e r j a d i p a d a 4 - 8 % p e n d e r i t a yang tidak diobati dengan antibiotik. Pada penderita yang telah mendapatterapi anti mikroba yang tepat, manifestasi klinis relaps menjadi nyata sekitar 2 minggu sesudah penghentian antibiotik dan menyerupaip e n y a k i t a k u t n a m u n b i a s a n y a l e b i h r i n g a n d a n l e b i h p e n d e k . I n d i v i d u yang mengekskresi S. thypi ≥ 3 bulan setelah infeksi umumnya menjadikarier kronis. Resiko menjadi karier pada anak-anak rendah danmeningkat sesuai usia. Karier kronis terjadi pada 1-5% dari seluruh pasiend e m a m t i f o i d . I n s i d e n p e n y a k i t s a l u r a n e m p e d u ( t r a k t u s b i l i a r i s ) l e b i h tinggi pada karier kronis dibandingkan dengan populasi umum.