mandibula panoramik

download mandibula panoramik

of 6

Transcript of mandibula panoramik

1. Persiapan Alat (Langland, 1989) Pesawat panoramik siap pakai Kaset panoramik beserta screen Film ukuran 5 x 12 inchi atau 6 x 12 inchi Bite block (untuk pengganjal gigi) Pengolah film otomatis Apron (perisai timbal)

2. Indikasi Pemeriksaan (Whaites, 1997) Penilaian gigi keseluruhan, untuk mencatat pertumbuhan dan posisi dari perkembangan gigi permanen. Lesi seperti kusta, tumor dan anomali pada badan dan ramus mandibula, untuk menentukan letak dan ukurannya. Fraktur pada semua bagian mandibula, kecuali pada bagian depan. Antral disease, khususnya untuk melihat permukaan gigi, dinding depan dan belakang antra. Memeriksa kualitas permukaan kepala kondilus pada cedera TMJ, khususnya digunakan jika pasien tidak dapat membuka mulut. Penyakit gigi, untuk mengetahui keseluruhan level tulang alveolar. Penilaian terhadap pertumbuhan dan posisi gigi liar. Penilaian terhadap beberapa penyakit yang mendasari sebelum pemasangan gigi palsu. Mengevaluasi tinggi tulang alveolar sebelum pemasukan osseo-integrated implants.

3. Persiapan Pasien Pasien diminta menanggalkan benda-benda logam, plastik dan benda-benda lain yang dapat mengganggu gambaran dari kepala dan leher. Terangkan kepada pasien tentang pemeriksaan, termasuk bagaimana tabung dan kaset berputar dan waktu eksposi yang dibutuhkan. Pandu pasien ke pesawat panoramik, istirahatkan pasien pada bite blog (Bontrager, 2001). 4. Teknik Radiografi Panoramik Posisi Pasien Pasian duduk tegak pada kursi pesawat yang telah terpasang dengan punggung lurus atau penderita berdiri dan kedua tangan pasien berpegang pada hand grips (Langland, 1989). Posisi tubuh, kepala dan leher tegak, jangan sampai kepala dan leher melengkung ke depan (Bontrager, 2001).

Posisi Objek Ketinggian chin rest diatur sampai IOML sejajar dengan lantai. Bidang oklusal turun 100 dari belakang ke depan. MSP diatur segaris dengan garis tengah vertikal dari chin rest. Tempatkan bite block di antara gigi depan pasien. Pasien diminta menempelkan kedua bibir dan menempatkan lidah pada langi-langit mulut (Bontrager, 2001).

Gambar : Posisi pemeriksaan Arah Sinar

Arah sinar horizontal, berputar dari rahang sebelah kiri sampai rahang sebelah kanan (Langland, 1989). Pengambilan Gambar

Setelah posisi pasien tepat dan kaset dimasukkan pada tempat kaset kemudian mengatur faktor eksposi. Eksposi dilakukan pada saat mulut pasien tertutup dan setelah menelan ludah dengan tujuan agar tidak terjadi pergerakan objek. Waktu penyinaran berkisar antara 12-20 detik dengan kVp 62-90 kV dan mA minimal sampai 12 mA atau disesuaikan dengan kondisi pasien. Selama melakukan eksposi tombol penyinaran ditekan terus sampai eksposi selesai. Jika menekan tombol tidak penuh berarti eksposinya tidak sempurna dan akan berpengaruh pada radiograf yaitu berupa artefak. Pada waktu penyinaran tersebut tabung sinar-X berputar berlawanan dengan tempat kaset dan film berputar pada sumbunya. Setelah penyinaran tabung sinar-X dan tempat kaset dikembalikan pada posisi semula. Alat pengukur posisi kepala dilepaskan dan penderita dipersilakan meninggalkan ruangan pemeriksaan kemudian kaset diambil dari tempat kaset dan dibawa ke kamar gelap untuk diproses (Achmad, 1989).

Gambar : Contoh radiograf panoramik

Referensi : - Bontrager, Kenneth L. 2001. Textbook of Radiographic Positioning and Related Anatomy. Fifth Edition. Saint Louis : Mosby. Pg: 20-25 - Langland, Olaf E. 1989. Panoramic Radiology, Second Edition. Philadelphia : Lea and Febiger. Pg: 37-50 - Whaites, Eric. 1997. Essentials of Dental Radiography and Radiology, Reprinted Second Edition. New York : Churchill Livingstone. Pg: 23-26KELEBIHAN KEKURANGAN PANORAMIK

1. Kelebihan

Semua jaringan pada area yang luas dapat tergambarkan pada film, termasuk gigi depan meskipun pasien tidak dapat membuka mulut. Gambar mudah dipahami pasien dan media pembelajaran. Pergerakan pasien pada bidang vertikal hanya akan menghasilkan distorsi pada bagian yang sedang tergambarkan saat itu. Mudah dalam memposisikan pasien dan hanya dibutuhkan pembacaan yang sedikit. Dapat dilakukan penilaian cepat terhadap rahang. Kedua sisi mandibula dapat ditampakkan pada satu film, sehingga mudah untuk menilai adanya fraktur. Gambaran yang luas dapat digunakan untuk evaluasi periodontal dan penilaian orthodontik. Permukaan antral, dinding depan dan belakang tampak dengan baik. Kedua kondilar kepala tampak pada satu film, sehingga mudah dibandingkan. Dosis radiasinya (dosis efektif) sepertiga dari dosis pada survei seluruh mulut dengan film intra oral. Pada perkembangan, pembatasan kolimasi dapat mengurangi dosis.

2. Kekurangan

Gambaran tomografi hanya menampilkan irisan tubuh, struktur atau abnormalitas yang bukan di bidang tumpu tidak bisa jelas. Bayangan jaringan lunak dan udara dapat mengkaburkan struktur jaringan keras. Bayangan artefak bisa mengkaburkan struktur di bidang tumpu. Pergerakan tomografi bersama dengan jarak antara bidang tumpu dan film menghasilkan distorsi dan magnifikasi pada gambaran. Penggunaan film dan intensifying screen secara tidak langsung dapat menurunkan kualitas gambar.

Teknik pemeriksaan tidak cocok untuk anak-anak di bawah lima tahun atau pasien non kooperatif karena lamanya waktu eksposi. Beberapa pasien tidak nyaman dengan bentuk bidang tumpu dan beberapa struktur akan keluar dari fokus.

Referensi : - Whaites, Eric. 1997. Essentials of Dental Radiography and Radiology, Reprinted Second Edition. New York : Churchill Livingstone. Pg: 23-26 GAMBARAN RADIOGRAFI MAXILA MANDIBULA Menurut Bontrager (2001), struktur anatomi yang harus tampak pada radiografi panoramik antara lain gigi geligi, mandibula, temporomandibular joints (TMJs), nasal fossae, sinus maksila, arkus zygomatikum, maksila, dan bagian vertebra servikal. Mandibula tampak tanpa rotasi atau penyudutan yang diindikasikan dengan TMJ pada bidang horisontal yang sama pada gambaran, ramus dan gigi belakang magnifikasinya sama pada setiap sisi gambar, gigi depan dan belakang tampak secara tajam dengan magnifikasi yang sama. Selain itu, posisi pasien yang tepat yang diindikasikan dengan simpisis mandibula terproyeksi secara lurus di bawah mandibular angles, mandibula berbentuk lengkung, bidang oklusal sejajar dengan sumbu panjang pada gambaran, gigi atas dan bawah terletak rapi dan terpisah tanpa superposisi, vertebra servikal tampak tanpa superposisi pada TMJ (Bontrager, 2001). Densitas mandibula dan gigi geligi sama dalam gambaran. Tidak ada densitas hilang yang jelas tergambar di tengah. Tidak ada artefak yang bertumpukan pada gambaran (Bontrager, 2001).

Gambar : Struktur anatomi radiografi panoramik (Bontrager, 2001) Keterangan : A. Fossa nasal; B. Sinus maksila; C. Arkus zygomatik; D. Kondil; E. Mandibular notch; F. Prosesus koronoid; G. Angle (gonion); H. Ramus; I. Bidang oklusal; J. Body; K. Simpisis. Bayangan anatomi normal yang tampak pada radiografi panoramik bervariasi antara pesawat panoramik yang satu dengan yang lain, tetapi secara umum dibagi menjadi 2 yaitu bayangan asli atau nyata dan bayangan artefak (Whaites, 1997).

Bayangan asli atau nyata

-Bayangan jaringan keras (hard tissue) Yaitu gigi geligi, mandibula, maksila, hard palate, prosesus styloid, tulang hyoid, septum nasal dan konka, lingkaran orbita, dan dasar kepala.

Gambar : Bayangan hard tissues pada radiografi panoramik (Whaites, 1997) Keterangan : A. Septum nasal; B. Tengah dan bawah turninates; C. Garis orbita; D. Hard palate; E. Permukaan antrum; F. Permukaan antrum; G. MAE; H. Prosesus styloid; I. Hyoid; J. Plastik kepala pendukung. - Bayangan jaringan lunak Yaitu lobus telinga, kartilago nasal, soft palate, punggung lidah, bibir, pipi, dan lipatan nasolabial.

Gambar 12. Bayangan soft tissues pada radiografi panoramik (Whaites, 1997) Keterangan : A. Kartilago nasal; B. Lobus telinga; C. Soft palate; D. Punggung lidah; E. Orofaring; F. Lipatan nasolabial; G. Mulut. - Bayangan udara (mulut dan orofaring).

Bayangan artefak

Yaitu vertebra servikal, body, angle dan ramus sisi samping mandibula, serta palate.

Gambar : Bayangan artefak pada radiografi panoramik (Whaites, 1997) Keterangan : A. Palate; B. Mandibula; C. Vertebra Servikal. Menurut Carver (2006), kriteria untuk penilaian kualitas gambar suatu radiograf panoramik antara lain : - Semua mandibula termasuk simpisis mental bawah dan kondilus atas tampak. Hard palate dan bagian bawah sinus maksila tampak. - Susunan gigi tampak pada garis horison. - Bite rod tampak di pusat antara insisivus atas dan bawah yang dipisahkan oleh bidang oklusal gigi. - Semua gigi tampak tajam. - Struktur servikal tampak kabur di bagian depan yang superposisi dengan bayangan insisivus. Bayangan vertebra servikal terlihat tajam di kedua sisi samping dari gambaran, terbebas dari daerah yang akan diperiksa. - Garis tepi mandibula tampak berlanjut dan tidak terputus. Referensi : - Bontrager, Kenneth L. 2001. Textbook of Radiographic Positioning and Related Anatomy. Fifth Edition. Saint Louis : Mosby. Pg: 20-25 - Carver, Elizabeth dan Barry Carver. 2006. Medical Imaging, Techniques, Reflection and Evaluation. New York : Churchill Livingstone. Pg: 87-90 - Whaites, Eric. 1997. Essentials of Dental Radiography and Radiology, Reprinted Second Edition. New York : Churchill Livingstone. Pg:27-30