Manajement Bandwith (Queue Simple dan Queue Tree)

12
UNIVERSITAS NEGERI PADANG PRATIKUM INSTALASI JARINGAN KOMPUTER Manajement Bandwith (Queue Simple dan Queue Tree) FITRIA INTAN PURWANTI NIM 1102642 JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA Fakultas Teknik Universitas Negeri Padang 2013

description

Pratikum Instalasi Jaringan Komputer

Transcript of Manajement Bandwith (Queue Simple dan Queue Tree)

Page 1: Manajement Bandwith (Queue Simple dan Queue Tree)

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

PRATIKUM INSTALASI JARINGAN KOMPUTER Manajement Bandwith (Queue Simple dan Queue Tree)

FITRIA INTAN PURWANTI NIM 1102642

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA

Fakultas Teknik

Universitas Negeri Padang

2013

Page 2: Manajement Bandwith (Queue Simple dan Queue Tree)

A. TUJUAN

1. Dengan mengikuti perkuliahan ini mahasiswa diharapkan mampu mengenal dan

memahami Banadwidth Access.

2. Mahasiswa mampu melakukan Bandwidth Access menggunakan router MikroTik.

3. Mahasiswa mampu melakukan konfigurasi Bandwidth Access dengan cara queue

simple.

4. Mahasiswa mampu melakukan konfigurasi Bandwidth Access dengan cara queue

tree.

B. ALAT DAN BAHAN

1. Router MikroTik.

2. PC Client.

3. Switch atau Hub.

4. Kabel UTP.

5. Layanan Access Internet.

C. TEORI SINGKAT

Bandwidth didalam jaringan Komputer sering digunakan sebagai suatu

sinonim untuk data transfer rate yaitu jumlah data yang dapat dibawa dari sebuah

titik ke titik lain dalam jangka waktu tertentu (pada umumnya dalam detik). Jenis

Bandwidth ini biasanya diukur dalam bps (bits per second). Adakalanya juga

dinyatakan dalam Bps (bytes per second). Suatu modem yang bekerja pada 57,600

bps mempunyai Bandwidth dua kali lebih besar dari modem yang bekerja pada

28,800 bps. Secara umum, koneksi dengan Bandwidth yang besar/tinggi

memungkinkan pengiriman informasi yang lebih besar.

Alokasi atau reservasi Bandwidth adalah sebuah proses menentukan jatah

Bandwidth kepada pemakai dan aplikasi dalam sebuah jaringan. Termasuk

didalamnya menentukan prioritas terhadap berbagai jenis aliran data berdasarkan

seberapa penting atau krusial dan delay-sensitive aliran data tersebut. Hal ini

memungkinkan penggunaan Bandwidth yang tersedia secara efisien, dan apabila

sewaktu-waktu jaringan menjadi lambat, aliran data yang memiliki prioritas yang

lebih rendah dapat dihentikan, sehingga aplikasi yang penting dapat tetap berjalan

Page 3: Manajement Bandwith (Queue Simple dan Queue Tree)

dengan lancar. Besarnya saluran atau Bandwidth akan berdampak pada kecepatan

transmisi. Data dalam jumlah besar akan menempuh saluran yang memiliki

Bandwidth kecil lebih lama dibandingkan melewati saluran yang memiliki

Bandwidth yang besar. Kecepatan transmisi tersebut sangat dibutuhkan untuk

aplikasi Komputer yang memerlukan jaringan terutama aplikasi real-time, seperti

videoconferencing. Penggunaan Bandwidth untuk LAN bergantung pada tipe alat

atau medium yang digunakan, umumnya semakin tinggi Bandwidth yang

ditawarkan oleh sebuah alat atau medium, semakin tinggi pula nilai jualnya.

Sedangkan penggunaan Bandwidth untuk WAN bergantung dari kapasitas yang

ditawarkan dari pihak ISP, perusahaan harus membeli Bandwidth dari ISP, dan

semakin tinggi Bandwidth yang diinginkan, semakin tinggi pula harganya. sebuah

teknologi jaringan baru dikembangkan dan infrastruktur jaringan yang ada

diperbaharui, aplikasi yang akan digunakan umumnya juga akan mengalami

peningkatan dalam hal konsumsi Bandwidth.

Router MikroTik menyediakan fasilitas untuk pengaturan bandwidth, sehingga

dengan adanya fasilitas ini seorang administrator jaringan bisa mengelola /

membatasi bandwidth kepada tiap-tiap client.Bandwidth Limiter (queue) pada

MikroTik yang berfungsi untuk mengontrol mekanisme data rate secara umum ada

2 jenis, yaitu queue tree dan simple queue. Administrator jaringan boleh memilih

salah satu dari kedua bentuk manajemen bandwidth tersebut.

Page 4: Manajement Bandwith (Queue Simple dan Queue Tree)

D. LANGKAH KERJA

1. Persiapkan LAN

a. Bangun Jaringan seperti gambar berikut :

b. Sebelum melakukan pengaturan bandwidth, pada router mikrotik

konfigurasi hal-hal berikut :

Interface yang dipakai untuk menghubungkan MikroTik dengan jaringan

Elektronika beri nama public.

Interface yang dipakai untuk menghubungkan MikroTik dengan jaringan

Local beri nama local.

Konfigurasi Routing

Koonfigurasi NAT

Konfigurasi DHCP

c. Kaonfigurasi IP Address tiap-tiap PC Client.

2. Manajemen bandwidth jenis queue simple

Queue Simple merupakan cara sederhana melakukan limit data rate untuk

IP Address atau subnet.

Berikut ini adalah langkah-langkah konfigurasi queue simple :

Page 5: Manajement Bandwith (Queue Simple dan Queue Tree)

a) Melalui aplikasi Winbox, pilih menu New Terminal.

b) Berikut ini adalah perintah konfigurasi queue simple.

Keterangan :

add name=limit-client1, menfinisikan nama dari queue simple untuk

konfigurasi komputer client 1.

Interface=local, merupakan antarmuka/interface untuk gateway client.

target-addresses=192.168.1.2/32, merupakan IP address milik

komputer Client1.

max-limit=64000/128000, merupakan limit maksimum komputer client

untuk uplink 64 kbps dan downlink 128 kbps.

Page 6: Manajement Bandwith (Queue Simple dan Queue Tree)

3. Manajemen bandwidth jenis queue tree

Queue Tree merupakan limit bandwidth yang kompleks karena pelimitan

dapat dikelompokkan berdasarkan portokol, ports atau kelompok IP Address.

Sebelum melakukan pelimitan, terlebih dahulu harus dilakukan penandaan

paket aliran paket menggunakan suatu tanda mangle agar paket tersebut dikenal

oleh queue tree. Mangle adalah istilah yang dipakai pada mikrotik. Hal ini

bertujuan untuk membedakan paket yang downlink only dan uplink only

sehingga limit pada bandwidth dapat bekerja optimal.

Berikut adalah implementasi queue tree, semua client akan dibatasi dengan

limit downlink (interface local) 192 kbps dan uplink (antarmuka public) 96

kbps. Sementara bandwidth uplink untuk tiap-tiap client adalah 32 kbps dan

downlink 64 kbps.

Page 7: Manajement Bandwith (Queue Simple dan Queue Tree)

Konfigurasi queue tree :

a. Konfigurasi mangle untuk client 1

b. Konfigurasi queue tree untuk client 1

c. Lanjutkan untuk konfigurasi mangle dan queue tree unntuk client 2 dan

client 3

Page 8: Manajement Bandwith (Queue Simple dan Queue Tree)

E. EVALUASI DAN PENUGASAN

1. Apa yang dimaksud Bandwidth didalam jaringan komputer? Jelaskan pula apa

yang dimaksud dengan Downlink dan Uplink!

Bandwidth adalah selisih antara frekuensi tertinggi dan terendah yang

digunakan oleh sinyal network. Lebih umum, mengacu pada kapasitas

throughput yang diukur dari sebuah protocol atau media network.

Di dalam jaringan komputer, bandwidth sering digunakan sebagai suatu

sinonim untuk data transfer rate yaitu jumlah data yang dapat dibawa dari

sebuah titik ke titik lain dalam jangka waktu tertentu (pada umumnya dalam

detik). Jenis bandwidth ini biasanya diukur dalam bps (bits per second).

Adakalanya juga dinyatakan dalam Bps (bytes per second).

2. Jelaskan perbedaan prinsip kerja limit bandwidth dengan menggunakan metode

Queue Simple dan Queue Tree!

Queue simple merupakan cara sederhana melakukan limit data rate untuk

IP address atau subnet. Queue tree merupakan limit bandwidth yang kompleks

karena pelimitan dapat dikelompokkan berdasarkan protocol, ports atau

kelompok IP address. Sebelum melakukan pelimitan, terlebih dahulu harus

dilakukan penandaan paket aliran menggunakan suatu tanda mangle agar paket

Page 9: Manajement Bandwith (Queue Simple dan Queue Tree)

tersebut dikenal oleh queue tree. Mangle adalah istilah yang dipakai pada

mikrotik. Hal ini bertujuan untuk membedakan paket yang downlink only dan

uplink only sehingga limit pada bandwidth dapat bekerja optimal.

3. Disaat praktikum, konfigurasi limit bandwidth Queue Simple dan Queue Tree

dilakukan melalui modus Command Line. Tugas anda adalah membuat secara

proses konfigurasi melalui modus grafis pada Aplikasi Winbox. Jelaskan tahap

demi tahap!

Simple queue:

Misal kita akan membatasi bandwidth client dengan ip 192.168.1.3 dan

192.168.1.2 yaitu untuk uplink 64kbps dan downlink 128kbps.

Setting pada menu Queues>Simple Queues:

Dengan cara:

Simple queues lalu klik tanda tambah maka akan keluar form new queue

lalu isikan seperti berikut:

Page 10: Manajement Bandwith (Queue Simple dan Queue Tree)

Queue tree

Klik menu ip firewall magle.

Buat rule (klik tanda + merah) dengan parameter sebagai berikut:

Pada tab General:

Chain=prerouting, Src.address=192.168.1.3 (atau ip yg ingin di limit)

Pada tab Action :

Action = mark connection, New connection mark=markclient1 (atau

nama dari mark conection yg kita buat)

Klik Apply dan OK.

Selanjutnya buat yang baru pada tab queue tree dengan perintah sebagai

berikut:

Page 11: Manajement Bandwith (Queue Simple dan Queue Tree)

Klik tanda merah pada form queue tree lalu muncul kotak dialog, kemudian

isikan Pada tab General: name: client1-downlink,

Parent: ether1, Packet mark: client1.

Pada limit art isikan besar bandwidth yang diinginkan, begitu juga dengan max limit

nya.

Selanjutnya buat satu lagi dengan nama client1-uplink, dan yang seterusnya sama.

Kita dapat melihat hasilnya pada table berikut:

Page 12: Manajement Bandwith (Queue Simple dan Queue Tree)

F. KESIMPULAN :

Dari percobaan yang telah dilakukan dapat saya simpulkan:

1. Dengan menggunakan winbox kita memperoleh beberapa keuntungan diantaranya

penggunaannya yg mudah.

2. Pada percobaan yang pertama kita melakukan settingan koneksi internet dengan

mengintalls OS mikrotik terlebih dahulu.

3. Pada percobaan 2 kita bisa membagi hak akses untuk masing-masing user yang

berhak untuk mengakses internet sesuai dengan user yang kita iputkan pada saat

konfigurasi pada user di winbox bisa kita beri security juga.