manajement 5

46
Tutorial Management Pertemuan ke-5 03-04-2011 Universitas Terbuka Korea PENDELEGASIAN DAN PEMBERDAYAAN, PENGAWASAN

Transcript of manajement 5

Page 1: manajement 5

Tutorial Management Pertemuan ke-503-04-2011

Universitas Terbuka Korea

PENDELEGASIAN DAN PEMBERDAYAAN,

PENGAWASAN

Page 2: manajement 5

PENDELEGASIANApa itu pendelegasian?Memercayakan tugas kepada orang lain namun

tanggung jawab masih di tangan pendelegasi. Heller (2004)

Pemberian wewenang oleh atasan yang lebih atas kepada atasan yang lebih rendah untuk melaksanakan suatu pekerjaan dengan otoritas secara eksplisit dari atasan pemberi wewenang pada waktu wewenang tersebut akan dilaksanankan. Mulyadi & Setiawan (2001)

Page 3: manajement 5

Manfaat PendelegasianKemampuan membebaskan diri demi

tugas-tugas lainnyaPemanfaatan keterampilan khusus

karyawanPemberian pelatihan dan pengalamanTerampil memecahkan masalahAwal tepat mempersiapkan pengganti

sementaradsb… (Modul 5 hal 5.5-5.9)

Page 4: manajement 5

Cara Efektif Pendelagasian Tugas

Delegasikan Pekerjaan yang disukaiDelegasikan tugas secara bertanggung

jawabJangan selalu mendelegasikan tugas

kepada karyawan yang paling mampuPercayalah kepada karyawanTekankan pada sasaran bukan prosedur.

Page 5: manajement 5

Alasan Atasan Tidak Melakukan Pendelegasian (1)

Sisi Atasan:• Belum ada waktu untuk melatih• Kebijakan perusahaan harus dikerjaan atasan• Kebiasaan menyelesaikan pekerjaan tanpa

bantuan orang lain• Meragukan Kemampuan Karyawan• Kekhawatiran jika pekerjaan didelegasikan

maka sama tidak punya pekerjaan• dsb…. (modul 5 hal 5.11-5.14

Page 6: manajement 5

Alasan Atasan Tidak Melakukan Pendelegasian (2)

Sisi Karyawan:Karyawan takun memikul tanggung jawab

memutuskan sesuatuKaryawan takut di kritik jika membuat

kesalahanKetidaktersedian waktuKurangnya motivasiKurang percaya diri

Page 7: manajement 5

Langkah-Langkah Sebelum dilakukan pendelegasian

Menentukan terlebih dahulu tugas/masalah yang akan didelegasikan

Menentukan karyawan yang akan menerima delegasi

Mempersiapkan & memberi motivasi kepada karyawan yang menerima delegasi

Membuat persetujauan dan mendelegasikan

Memantau pekerjaan yang didelegasikan

Page 8: manajement 5

Kapan Atasan harus mendelegasikan sebagian pekerjaannya?

• Ketika waktunya banyak digunakan untuk menyelesaikan masalah jangka panjang

• Tidak cukup waktu kepada bagian-bagian penting dari pekerjaan

• Waktunya banyak digunakan untuk hal-hal mendesak dan sering kali muncul

• Menghadapi krisis, panik dalam memenuhi target

• Persolaan sepele menghabatnya untuk memecahkan masalah besar

Page 9: manajement 5

Proses Pelaksanaan Delegasi

1. Identifikasi semua pekerjaan dan mengukur durasi setiap pekerjaa tersebut

2. Mengidentifikasi kemampuan karyawan3. Pembinaan dan pelatihan4. Monitoring dan evaluasi

Page 10: manajement 5

Peranan Pendelegasiaan (1)

1. Pendukung Karier Atasan Kesuksesan dalam pendelegasian akan membantu seorang middle manajer untuk naik ke posisi selanjutnya. Sukses karena mampu memberikan kesempatan dan kesuksesan pada karyawan dan sebaliknya.

5 Peranan karyawan (Menerapkan strategi; memimpin dirinya sendiri dan kelompoknya; sumber informasi; memberi umpan balik; mitra kerja atasan)

Page 11: manajement 5

Peranan Pendelegasiaan (2)

2. Sebagai metode Pelatihan yang Efektif Pendelegasian adalah ujian yang terbaik yang mampu mengukur tingkat kemampuan seseorang.- Pelatihan yang unik- memperluas keterampilan karyawan- Kekuatan pendorong partisipasi- Pencetus tumbuhnya inisiatif- meningkatan kepuasan kerja- Mengidentifikan berbagai kebutuhan pelatihan- Sebagai Reward

Page 12: manajement 5

Profil Karakteristik Pendelegasi (1)

OtoriterWewenang karyawan dibatasi hanya pada

pengambilan keputusan dan penugasan yang rutin. Biasanya cenderung sewenang-wenang dan keras pendiriannya; menutupi kelemahan dirinya dengan tidak memberikan wewenang kepada karyawan

Tipe Penguji Biasanya menggunakan kalimat tanya

untuk menjalankan pendelegasian dan pengembangan karyawannya.

Page 13: manajement 5

Profil Karakteristik Pendelegasi (2)Bebas Memberikan kebebasan yang besar

kepada karyawan untuk melaksanakan tugas yang didelegasikannya, biasanya disertai wewenang dan tanggung jawab penuh. Kelebihannya karyawan cepat dalam menyelesaikan masalah dalam pekerjaan, kelemahannya Karyawan sulit menerima umpan balik untuk perbaikan kinerja

Page 14: manajement 5

Pedoman Efektif Melakukan Pendelegasian

Menjelaskan delegasi tugas secara jelas dan lengkap

Berikan batasan tanggung jawab dan wewenang karyawan

Monitoring pekerjaan yang dilakukan karyawan

dst… (modul 5 hal 5.24-5.25)

Page 15: manajement 5

Pemberdayaan

Definisimemaksimalkan pemberian wewenan

kepada karyawan untuk merencanakan, mengendalikan, dan membuat keputursan tentang pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya tanpa hrus secara eksplisit dari manajer di atasnya. (Hansen dan Mowen, 1997)

Page 16: manajement 5

Dasar-dasar Pemberdayaan Karyawan

Prinsip Susidarity: tidak diperbolehkannya badan/unit yang lebih tinggi mengambil tanggung jawab badan/unit yang lebih rendah

Karyawan pada hakikatnya baik. Suatu keyakinan bahwa setiap orang pada dasarnya baik walaupun kadang melakukan kesalahan.

Trust-based relationship. Menekankan aspek kepercayaan manajemen kepada karyawan

Page 17: manajement 5

Manfaat Pemberdayaan terhadap Karyawan

Karyawan yang “berdaya” memiliki nilai tambah:

Memiliki tingkat kebebasan dalam pengambilan keputusan

Memiliki Kompetensi berdasarkan berbagai keterampilan yang dibekali untuk melaksanakan tugas

Memperoleh perlakuan sebagai mitra kerja pimpinan dan manajemen

Page 18: manajement 5

Kiat mewujudkan Pemberdayaan

Kompetensi karyawan akan menghasilkan produk dan jasa berkualitas di dalam lingkungan kerya yang berkualitas.

Bagaimana menciptakan lingkungan kerja yang kondusif?

Page 19: manajement 5

Kiat mewujudkan Pemberdayaan (2)

Timbal balik kepercayaan antara manajemen dan karyawan

Terdapat komitment karyawan terhadap visi, core belief, dan core value suatu perusahaan

Kesediaan manajemen puncak untuk memberikan wewenang kepada karyawan untuk mengambil keputusan atas pekerjaan yang menjadi tanggung jawab karyawan tsb.

Page 20: manajement 5

Kiat mewujudkan Pemberdayaan (3)

Kesediaan manajemen puncak memberikan wewenang kepada karyawan untuk akses ke pusat informasi

Sistem penghargaan harus berbasisi kinerja (performance-based reward)

Page 21: manajement 5

Dampak Positif Pemberdayaan terhadap Struktur organisasi

Organisasi lebih datarArus informasi bergerak dari arah vertikal

ke arah horizontalTingkat kecepatan pemgambiln keputusanMeminimalisasi distorsi InformasiMeningkatnya komitment karyawan untuk

melakukan perbaikan kinerjadsb.. (modul 5 hal 5.33-5.34)

Page 22: manajement 5

Proses Pemberdayaan

Menetapkan kompetensi dan kesiapan mental karyawan untuk sama-sama maju dan berkembang

Mengidentifikasi kompetensi bawahan

Jika ada kompetensi yang belum dikuasai karyawan, manajer perlu mengidentifikasi kelemahannya, memberikan pelatihan

Pastikan motivasi karyawan tetap terjaga

Page 23: manajement 5

Peningkatan pemberdayaan

Faktor untuk meningkatkan pemberdayaan:

- Penghormatan

- Mengakui keberadaan karyawan

- Penghargaan

Page 24: manajement 5

Pedoman untuk Melakukan Pemberdayaan

Para Karyawan hendaknya diberi tahu cara untuk mencapai kinerja yang terbaik

Dengarkanlah merekaUbah tindakan mereka, bukan orangnyaTunjukan keteladanan kepada KaryawanPerlakukan setiap orang berbedadsb.. (Modul 5 hal 4.39-5.41)

Page 25: manajement 5

PENGAWASAN

DefinisiSuatu upaya yang dilakukan oleh para

manajer untuk menjaga agar kegiatan-kegiatan yang dikaukan oleh karyawan sesuai dengna rencana yang telah ditetapkan oleh oraganisais. Handoko (1996)

Proses pemantauan aktivitas organisasi untuk memastikan apakah aktivitas tersebut suda sesuai dengna yang direncanakan dan sebagai proses mengkoreksi setiap penyimpangan. Robbins & Coulter (2005)

Page 26: manajement 5

PENGAWASANSuatu tindakan manajemen dalam

memonitor aktifitas karyawan untuk menjamin bahwa organisasi/perusahaan dapat mencapai tujuan dan membuat koreksi/perbaikan yang diperlukan. Daft (2006)

Page 27: manajement 5

Usaha sistematis untuk menetapkan standar kinerja tertentu dengan tujuan merencanakan, mendesain sistem umpan balik informasi untuk membandingkan kinerja yang sesungguhnya dengan standar yang ditentukan, mengidentifikasi & mengukur penyimpangan, melakukan perbaikan untuk memastikan sumber daya perusahaan digunakan secara efektif dan effisien untuk menapai tujuan organisasi. Mockler

Key Point:- Adanya standar kinerja- Perbandingan hasil yang diperoleh dengan rencana- Menentukan terjadi penyimpangan/ tidak- Melakukan perbaikan

Page 28: manajement 5

Manfaat Pengawasan

Mempelancar tercapainya sasaran secara efisien, dan karyawan dapat diarahkan untuk dimotivasi

Mengapa Pengawasan penting?PerubahanKompleksitasKebutuhan manajer untuk mendelegasikan

wewenangKesalahan

Page 29: manajement 5

Jenis dan Tipe Pengawasan (1)

1. Pengawasan Pendahuluan (Feedforward control) di design untuk mendeteksi penyimpangan dari standard tertentu dan memungkinkan perbaikan dilakukan sebelum seluruh tahapan kegiatan tertentu diselesaikan

Cukup Agresif; memerlukan informasi yang akurat & tepat waktu mengenai perubahan dalam lingkungan.

Page 30: manajement 5

Jenis dan Tipe Pengawasan (2)

2. Pengawasan Concurrent (Yes/No) dimana suatu kegiatan akan terus dilanjutkan atau tidak apabila ada persetujuan atau ada kondisi tertentu yang harus dipenuhi

3. Pengawasan Umpan Balik mengevaluasi hasil-hasil yang telah terjadi setelah suatu kegiatan selesai dilakukan memerlukan standar yang telah ditetapkan berkaitan dengan kualitas dan kuantitas

Page 31: manajement 5

Jenis dan Tipe Pengawasan (3)

4. Pengawasan Multiple Manajer melakukan pengawasan terhadap semua titik strategi pengawasan.

dirancang untuk mengantisipasi masalah2 yang muncul pada pengawasan pendahuluan, pengawasan concurrent, dan pengawasan umpan balik.

Page 32: manajement 5

Proses PengawasanMenetapkan standard

prestasi & Metode pengukuran prestasi

Mengukur Prestasi

Apakah prestasi sesuai dengan

standar

Tidak ada Perubahan

Melakukan perbaikan-

perbaikan atau mengevaluasi

kembali standard prestasi dan

pengukurannya

TIDAK

YA

Sumber: Hanafi, Mamduh (2003). Manajemen

Page 33: manajement 5

Fokus PengawasanFOKUS PENGAWASAN

DESKRIPSI CONTOH

1. Kuantitas (Quantity)

Jumlah produk yang dihasilkan

Memproduksi lima belas unit dalam satu hari kerja

2. Kualitas (Quality) Jumlah produk yang dapat diterima oleh konsumen atau lolos uji kualitas

Menghasilkan 99.5% produk yang memenuhi standard

3. Ketepatan waktu (Timeliness)

Kecepatan atau ketepatan dalam memberikan layanan atau jasa

Semua sales representatives (tenaga penjualan) menyerahkan laporan penjualan tepat waktu

4. Anggaran (Budget)

Jumlah deviasi atau penyimpangan anggaran

Menggunakan anggaran tidak melebihi jumlah yang ditetapkan

Page 34: manajement 5

Faktor yang mempengaruhi efektivitas pengawasan

Faktor Kondisi Rekomendasi Pengawasan

Lingkungan Organisasi

Kecil Informal, Pribadi, Manajer keliling untuk mengawasi

Besar Formal, impersonal, sistem pengendalian berdasarkan laporan dan peraturan

Posis dan Tingkat

Tinggi Banyak Kriteria

Rendah Sedikit Kriteria

Tingkat Desentralisasi

Tinggi Peningkatan jumlah dan luas Kendali

Rendah Pengurangan jumlah kendali

Budaya Organisasi

Terbuka dan mendukung

Informal, pengendalian mandiri

Mengancam

Pengendalian formal yang dipaksakan

Pentingnya suatu kegiatan

Tinggi Pengendalian dengan kerjasama yang luas

Rendah Pengendalian yang longgar dan informal

Page 35: manajement 5

StandarDefinisiUnit pengukuran yang dapat dijadikan sebagai

titik acuan untuk menilai hasil yang dicapai.

1. Standar yang bersifat nyata(tangible standard)cth. Kualitas kerja, kualitas produk, ukuran, dll

2. Standar yang bersifat tidak nyata(intangible standard)cth. Sikap, Moral, Etika

Page 36: manajement 5

Merancang Sistem Pengawasan

1. Prestasi bidang kunci (key performance area) aspek-aspek penting yang harus berfungsi efektif agar unit kerja/keseluruhan organisasi dapat mencapai sukses seperti yang diharapkan.

2. Mengidentifikasi Titik-titik pengawasan Strategik manajemen harus memperhatikan titik-titik penting dalam suatu operasi tertentu.

Page 37: manajement 5

Jenis dan Metode Pengawasan

Metode Pengawasan Non-KuantitatifBersifat “menyeluruh terhadap semua

aspek penting dalam organisasi, dan sebagian besar berkaitan dengna kegiatan mengawasi aktivitas dan kinerja karyawan

- Melakukan obervasi, mengadakan inspeksi secara langsung dan rutin, mengkaji laporan, baik secara Lisan/tertulis, melakukan brainstorming dengan bahawan secara berkala, melakukan evaluasi

Page 38: manajement 5

Metode Pengawasan Non-Kuantitaif

1. Managemen by Objective (MBO) Penetapan tujuan secara bersama2 antara manajer dan bawaan, perumusan secara jelas tanggung jawab utama setiap individu dalam bentuk sasaran-sasaran yang harus dicapai, dan pengunaan ukuran-ukuran tersebut sebagai pedoman pengoperasian unit kerja ataupun individu-individu.

Mengevaluasi pencapaian tujuan yang telah ditetapkan

Page 39: manajement 5

Metode Pengawasan Non-Kuantitaif

2. Managemen by Exception (MBE) fokus pada bidang pengawasan yang paling kritis dan strategis, dan menyerahkan urusan-urusan rutin dan tidak strategis pada karyawan atau manajer yang lebih rendah

3. Managemen Information System (MIS) sistem perancangan dalam pengadaan, pemrosesan, penyimpanan, dan penyebaran informasi untuk mendukung keputusan manajemen yang efektif

Page 40: manajement 5

Metode Pengawasan Non-Kuantitaif

Audit Kualitas (Audit Mutu)Audit: Kegiatan mengumpulkan berbagai

informasi faktual dan relevan melalui interaksi secara sistematis, objektif, dan terdokumentasi pada asas manfaat

Kualitas: Kesesuaian terhadap persyaratan

Page 41: manajement 5

Audit Kualitas/Mutu

Contoh Audit Kualitas/Mutu;Manajemen Kualitas secara Total (TQM)Productivity, Quality, Cost, Delivery, Safty, dan

Morale

10 Prinsip untuk menerapkan manajemen mutu yang berhasil (modul 6 hal 6.24-6.25)

Page 42: manajement 5

Metode Pengawasan Kuantitaif

Metode in memerlukan data-data khusu dan menggunakan metode kuantitatif untuk mengolah data tersebut sehingga dapat digunakan sebagai alat bantu pengawasan

Anggaran, Audit Keuangan, Analisa Break Even, Analisa Rasio

Page 43: manajement 5

Metode Pengawasan KuantitaifAnggaran:Informasi atau laporan kuantitaif resmi

tentang sumber daya yang disahkan untuk melakukan kegiatan yang telah direncanakan selama jangka waktu tertentu

Audit Keuangan:- Eksternal: Auditor independent dari luar

organisasi verifikasi bahwa dalam menyusun laporan keuangan sudah mengikuti prinsip2 akuntansi

- Internal: anggota organisasi itu sendiri menjamin aset perusahanan telah dikelola dengan baik

Page 44: manajement 5

Metode Pengawasan Kuantitaif

Analisa Break-Even: Menggambarkan kondisi di mana

perusahaan dalam keadaan tidak rugi dan juga tidak laba (Impas)

Memberikan pengukuran yang objektif untuk mengevaluasi kinerja organisasi

Analisa Rasio Keuangan Rasio likuiditas, Leverage, Akitivitas, dan

Profitabilitas

Page 45: manajement 5

Metode Pengawasan Kuantitaif

Balance Scorecard Selain mempertimbangkan kinerja

keruangan, BSC juga memasukan kinerja2 non-keuangan.No DIMENSI UKURAN KINERJA

1 KEUANGAN -Tingkatan Pengembalian Investasi (ROI); Revenue Mix (Bauran Pendapatan); Asset Turnover (pemanfaatan Aktiva); dll

2 Pelanggan - Pangsa Pasar; Tingkat perolehan Pelanggan Baru; Tingkat Kepuasan Pelanggan; dll

3 Proses Bisnis Intern

- Inovasi; Efektivitas dan efisiensi operasi; Layanan Purna Jual; dll

4 Pembelajaran dan Pertumbuhan

- Kompetensi SDM; Kualitas Lingkungan Kerja; Motivasi; pemberdayaan pegawai; dllModul 6 Hal 6.28

Page 46: manajement 5

Karakteristik Pengawasan yang Efektif

1. Akurat2. Tepat waktu3. Ekonomis4. Fleksibel5. Objektif dan bisa dipahami6. Kriteria yang masuk akal7. Penempatan yang Strategis8. Disesuaikan dengna rencana dan struktur

organisasi9. Disesuaikan dengan Manajer10. Tindakan perbaikan