Manajemen RS Sesi I anggiazmi

19
MANAJEMEN RUMAH SAKIT MANAJEMEN RUMAH SAKIT (Bagian I) (Bagian I) Nuzelly Husnedi Nuzelly Husnedi Bagian IKM Bagian IKM FAKULTAS KEDOKTERAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS RIAU UNIVERSITAS RIAU 201 201 1 1

description

kuliah manajemen rs, fk UR, anggiazmi

Transcript of Manajemen RS Sesi I anggiazmi

  • MANAJEMEN RUMAH SAKIT (Bagian I)Nuzelly HusnediBagian IKM FAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS RIAU2011

  • Sub TopikPengertian dan fungsi rumah sakitKlasifikasi dan struktur organisasi RSJenis Pelayanan RS (pelayanan medik dasar, spesialistik, subspesialistik, penunjang medik, penunjang klinis, dll)Kompetensi klinisIndikator Pelayanan RS

  • Definisi Rumah Sakitsuatu bagian integral menyeluruh dari organisasi sosial dan medis, berfungsi memberikan pelayanan kesehatan lengkap kepada masyarakat baik kuratif maupun rehabilitatif, dimana output layanannya menjangkau pelayanan keluarga dan lingkungan, rumah sakit juga merupakan pusat pelatihan tenaga kesehatan serta untuk penelitian biososial (WHO, 1957)

    Institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. (UU No 44 Tahun 2009 tentang RS)

    Rumah sakit merupakan organisasi yang melalui tenaga medis profesional dan terorganisir serta sarana kedokteran yang permanen menyelenggarakan yankes, asuhan keperawatan yg berkesinambungan, diagnosis serta pengobatan penyakit yg diderita oleh pasien

  • Tugas Pokok dan FungsiUpaya Kesehatan ada 2 jenis : UKM dan UKP

    Pelayanan Kesehatan Paripurna adalah pelayanan kesehatan yang meliputi promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif

    Secara umum Tugas Pokok RS adalah melaksanakan upaya kesehatan secara berdaya guna dan berhasil guna dengan mengutamakan upaya penyembuhan dan pemulihan yang dilaksanakan secara serasi dan terpadu dengan upaya peningkatan dan pencegahan serta melaksanakan upaya rujukan.

    Untuk melaksanakan Tugas Pokoknya maka RS melaksanakan berbagai fungsi yg sangat luas tergantung kepada ketentuan yg dibuat oleh pemilik RS (Hospital Bylaws) berdasarkan klasifikasi RS

    Fungsi RS juga bisa dilihat dari 3 hal yaitu Fungsi ProfesionalFungsi SosialFungsi Rujukan

  • Fungsi ProfesionalMenyediakan dan menyelenggarakan pelayanan medis, pelayanan penunjang medis, pelayanan keperawatan, pelayanan rehabilitasi kesehatan, pencegahan serta peningkatan kesehatan Sebagai tempat pendidikan dan pelatihan tenaga medis dan paramedis.Sebagai tempat penelitian dan pengembangan ilmu dan teknologi bidang kesehatan. Fungsi SosialRumah sakit pemerintah dan non pemerintah (swasta) harus memberikan fasilitas perawatan pada penderita yang tidak mampu. Rumah sakit umum pemerintah harus menyediakan 75 % dari tempat tidur yang ada untuk pasien yang tidak mampu, sedangkan rumah sakit non pemerintah (swasta) wajib menyediakan 25 % dari kapasitas tempat tidur untuk pasien yang tidak mampu.

    Fungsi RujukanFungsi rujukan adalah penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang mengatur pelimpahan tugas dan tanggung jawab secara timbal balik atas masalah yang timbul, baik vertikal maupun horisontal. 2. Sistem rujukan yang digunakan Rujukan untuk peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit dengan bantuan sarana, teknologi, keterampilan, kegiatan langsung melakukan survei epidemiologi.Rujukan media untuk penyembuhan dan pemulihan penyakit, misalnya dengan menyuruh penderita dari puskesmas ke rumah sakit, mengirim tenaga ahli, sampel darah, atau informasi.

  • Jenis dan Klasifikasi Rumah SakitBerdasarkan jenis pelayanan yang diberikan :Rumah Sakit Umum memberikan pelayanan kesehatan pada semua bidang dan jenis penyakit Rumah Sakit Khusus memberikan pelayanan utama pada satu bidang atau satu jenis penyakit tertentu berdasarkan : disiplin ilmu, golongan umur, organ, jenis penyakit, atau kekhususan lainnya.

    Berdasarkan pengelolaannya Rumah Sakit : Rumah Sakit publik yg dapat dikelola oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan badan hukum yang bersifat nirlaba dgn pengelolaan BLU atau BLUD dan tidak boleh dialihkan menjadi RS PrivatRumah Sakit yg dikelola oleh badan hukum dengan tujuan profit yang berbentuk Perseroan Terbatas atau Persero.

    Rumah Sakit Pendidikan :Rumah Sakit yang menyelenggarakan pendidikan dan penelitian secara terpadu dalam bidang pendidikan profesi kedokteran, pendidikan kedokteran berkelanjutan dan pendidikan tenaga kesehatan lainnya.

  • Klasifikasi RSBerdasarkan fasilitas dan kemampuan pelayanan utk penyelenggaraan yankes secara berjenjang dan fungsi rujukanPermenkes No. 340/MENKES/PER/III/2010 tentang Klasifikasi RS :

    RS Umum diklasifikasikan : (Kelas A, B, C, D)

    RS Khusus diklasifikasikan : (Kelas A, B, C)ditetapkan berdasarkan, Pelayanan, SDM, peralatan,sarana dan prsarana, administrasi dan manajemen

  • Klasifikasi Rumah Sakit SwastaRumah sakit umum tingkat Utama: Rumah sakit tipe ini memiliki pelayanan medik umum, spesialistik, dan subspesialistikRumah sakit umum tingkat Madya: Rumah sakit tipe ini minimal memiliki 4(empat) pelayanan medik spesialistikRumah sakit umum tingkat Pratama: Rumah sakit tipe ini memiliki pelayananMedik umum

  • MANAJEMEN DAN ORGANISASI RSAdministrasi dan manajemen tdd struktur organisasi RS dan tata laksana RS.Struktur organisasi RS paling sedikit terdiri atas :Kepala Rumah Sakit atau Direktur Rumah Sakit, Unsur pelayanan medis, Unsur keperawatan, Unsur penunjang medis, Komite medis, Satuan pemeriksaan internal,Administrasi umum dan keuangan.

  • Tata laksana RS meliputi : tatalaksana organisasi,standar pelayanan, standar operasional prosedur (SPO), Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS), hospital by laws dan Medical Staff by laws.

  • Jenis Pelayanan RS Yan Medik Umum : medik dasar, medik gigi & mulut, KIA/KBYan Gawat Darurat : 24 jamYan Medik Spesialis Dasar : Peny. Dalam, Anak, Bedah, ObsginYan Penunjang Medik : Radiologi, Patologi klinik, Anestesiologi, Rehabilitasi Medik, Patologi AnatomiYan Medik Spes lain : Mata, THT, Saraf, Jantung, Kulit Kelamin, Jiwa, Paru, Ortopedi, Urologi, Bedah Syaraf, Bedah Plastik, Forensik. Yan Medik Spes. Gigi Mulut : Bedah Mulut, Konservasi/Endodonsi, Orthodonti, Periodonti, Prosthodonti, Pedodonsi, Penyakit Mulut, Yan Subspesialis : semua disiplin ilmuYan Keperawatan dan Kebidanan : asuhan keperawatan, asuhan kebidananYan Penunjang Klinik : Perawatan intensif, Pelayanan darah, Gizi, Farmasi, Sterilisasi instrumen, Rekam medikYan Penunjang Non Klinik : Laundry/Linen, Jasa Boga/Dapur, Teknik dan Pemeliharaan Fasilitas, Pengelolaan Limbah, Gudang, Ambulance, Komunikasi, Kamar Jenazah, Pemadam Kebakaran, Pengelolaan Gas Medik, Penampungan Air Bersih

  • ISU MANAJEMEN RS TERKINIParadigma pengembangan RS : Etika VS KomersialAltruisme VS ManajerialismeSosial VS Kompetisi PasarLayanan Publik VS PrivatHak VS Kewajiban

  • Kompetensi Dokter harus menguasai dua jenis kompetensi yaitu :1. Kompetensi klinik : memanfaatkan IT, Evidence-based Medicine (EBM) yg menjadi kecenderungan baru dalam bidang pengobatan dg dukungan teknologi komputer dan informatika. Kompetensi klinik melibatkan kemampuan untuk menegakkan diagnosis dan menetapkan prosedur pengobatan yang tepat guna dan berhasil guna.

    2. Kompetensi integratif : disiplin ilmu yang perlu dikuasai utk menerapkan pengetahuannya sebaik mungkin dlm memecahkan masalah pasien dg ciri : Berisi nilai luhur, nilai nilai fundamental yaitu kemampuan memadukan pendekatan kemanusiaan/humanistik terhadap pasien yang disertai dengan profesionalisme tinggi dan pertimbangan etika, termasuk kompetensi berkomunikasi, kemampuan belajar terus menerus, memahami epidemiologi klinik, cara berpikir kritis dan kemampuan manajerial yang berkualitas dalam praktek sehari-hari termasuk asuhan pengobatan di rumah, masalah lingkungan serta manajemen informasi.

  • INDIKATOR PELAYANAN RSmengetahui tingkat pemanfaatan, mutu, dan efisiensi pelayanan RSIndikator bersumber dari sensus harian rawat inap :BOR (Bed Occupancy Ratio )Angka penggunaan tempat tidurBOR adalah prosentase pemakaian tempat tidur pada satuan waktu tertentu. Indikator ini memberikan gambaran tinggi rendahnya tingkat pemanfaatan tempat tidur rumah sakit. Nilai parameter BOR yang ideal adalah antara 60-85% (Depkes RI, 2005). Rumus : BOR = (Jumlah hari perawatan rumah sakit / (Jumlah tempat tidur X Jumlah hari dalam satu periode)) X 100%

  • AVLOS (Average Length of Stay = Rata-rata lamanya pasien dirawat) AVLOS menurut Huffman (1994) adalah The average hospitalization stay of inpatient discharged during the period under consideration. AVLOS menurut Depkes RI (2005) adalah rata-rata lama rawat seorang pasien. Indikator ini disamping memberikan gambaran tingkat efisiensi, juga dapat memberikan gambaran mutu pelayanan, apabila diterapkan pada diagnosis tertentu dapat dijadikan hal yang perlu pengamatan yang lebih lanjut. Secara umum nilai AVLOS yang ideal antara 6-9 hari Rumus : AVLOS =Jumlah lama dirawat /Jumlah pasien keluar (hidup + mati)

  • TOI (Turn Over Interval = Tenggang perputaran) TOI menurut Depkes RI (2005) adalah rata-rata hari dimana tempat tidur tidak ditempati dari telah diisi ke saat terisi berikutnya. Indikator ini memberikan gambaran tingkat efisiensi penggunaan tempat tidur. Idealnya tempat tidur kosong tidak terisi pada kisaran 1-3 hari. Rumus : TOI =((Jumlah tempat tidur X Periode) Hari perawatan) / Jumlah pasien keluar (hidup +mati)

    BTO (Bed Turn Over = Angka perputaran tempat tidur) BTO menurut Huffman (1994) adalah ...the net effect of changed in occupancy rate and length of stay. BTO menurut Depkes RI (2005) adalah frekuensi pemakaian tempat tidur pada satu periode, berapa kali tempat tidur dipakai dalam satu satuan waktu tertentu. Idealnya satu tempat tidur rata-rata dipakai 40-50 kali/tahun. Rumus : BTO =Jumlah pasien keluar (hidup + mati) / Jumlah tempat tidur

  • NDR (Net Death Rate) NDR menurut Depkes RI (2005) adalah angka kematian 48 jam setelah dirawat untuk tiap-tiap 1000 penderita keluar. Indikator ini memberikan gambaran mutu pelayanan di rumah sakit. Rumus : NDR = (Jumlah pasien mati > 48 jam / Jumlah pasien keluar (hidup + mati) ) X 1000

    GDR (Gross Death Rate) GDR menurut Depkes RI (2005) adalah angka kematian umum untuk setiap 1000 penderita keluar. GDR =(Jumlah pasien mati seluruhnya / Jumlah pasien keluar (hidup + mati)) X 1000

  • TINGKAT KESEHATAN RSUtk melihat kesehatan RS secara manajerial dilihat dari beberapa Indikator yg lebih spesifikIndikator Kinerja KeuanganIndikator Kinerja OperasionalIndikator Kinerja Mutu pelayanan bagi masyarakat

  • INDIKATOR YG DIKEMBANGKAN Kemkes RI Rerata jam pelatihan/karyawan/tahun % tenaga terlatih di unit khusus (IGD) Kecepatan penanganan penderita GD % kematian ibu karena pre-eklamsi dan eklamsi % infeksi nosokomial Waktu tunggu sebelum operasi elektif Baku mutu limbah cair % pasien yang menyatakan puas terhadap pelayanan % kepuasan karyawan Cost recovery