MANAJEMEN RISIKO KESELAMATAN DAN · PDF fileMANAJEMEN RISIKO KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA...

16
MANAJEMEN RISIKO KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) PADA PROYEK INFRASTRUKTUR GEDUNG Uppit Yuliani Jl. Belly Gg. Mekar II No.40 Cijantung Pasar Rebo Jakarta Timur 13730 [email protected] ABSTRAK Masalah kecelakaan kerja di Indonesia masih tergolong tinggi. Pada 2010 tercatat kasus kecelakaan kerja sebanyak 65.000 kasus atau menurun dibanding 2009 yang mencapai 96.314 kasus. Dari 96.314 kasus kecelakaan kerja yang terjadi di Indonesia pada 2009, sebanyak 87.035 tenaga kerja sembuh total, 4.380 mengalami cacat fungsi, 2.713 cacat sebagian, 42 cacat total, dan 2.144 meninggal dunia (Suara Karya, 2011). Pada penelitian ini akan diteliti mengenai identifikasi risiko K3 , penilaian risiko K3 serta bagaimana tindakan pengendalian terhadap risiko K3 pada kegiatan proyek pembangunan infrastruktur gedung. Metode penilaian menggunakan matriks penilaian risiko yang bersumber dari AS/NZS 4360 : 2004 Risk Management Standard dan AS/NZS 1SO 31000 : 2009. Dari penelitian ini diperoleh risiko tertinggi pada pekerjaan tanah adalah lifting material dengan service crane dengan variabel yaitu pekerja dan fasilitas tertimpa material dengan indeks risiko sebesar 5,88, pada pekerjaan pondasi pemasangan kerangka baja tulangan dengan variabel pekerja jatuh sebesar 5,35, pekerjaan struktur atas yaitu lifitng material dengan tower crane dengan variabel material terjatuh dari ketinggian dan menimpa pekerja sebesar 6,63, pekerjaan atap yaitu pemasangan plafon dengan risiko pekerja terjatuh dari ketinggian sebesar 5,02, pekerjaan dinding dan keramik dengan risiko tersengat listrik sebesar 5,24, pekerjaan plumbing yaitu instalasi plumbing dengan risiko pekerja terjatuh dari ketinggian sebesar 5,27. Kata kunci: Manajemen risiko, Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), AS/NZS 4360:2004 dan AS/NZS ISO 31000:2009 Risk Management Standart

Transcript of MANAJEMEN RISIKO KESELAMATAN DAN · PDF fileMANAJEMEN RISIKO KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA...

Page 1: MANAJEMEN RISIKO KESELAMATAN DAN · PDF fileMANAJEMEN RISIKO KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) PADA PROYEK INFRASTRUKTUR GEDUNG Uppit Yuliani Jl. Belly Gg. Mekar II No.40 Cijantung

MANAJEMEN RISIKO

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)

PADA PROYEK INFRASTRUKTUR GEDUNG

Uppit Yuliani

Jl. Belly Gg. Mekar II No.40

Cijantung Pasar Rebo Jakarta Timur 13730

[email protected]

ABSTRAK

Masalah kecelakaan kerja di Indonesia masih tergolong tinggi. Pada 2010 tercatat kasus

kecelakaan kerja sebanyak 65.000 kasus atau menurun dibanding 2009 yang mencapai

96.314 kasus. Dari 96.314 kasus kecelakaan kerja yang terjadi di Indonesia pada 2009,

sebanyak 87.035 tenaga kerja sembuh total, 4.380 mengalami cacat fungsi, 2.713 cacat

sebagian, 42 cacat total, dan 2.144 meninggal dunia (Suara Karya, 2011). Pada

penelitian ini akan diteliti mengenai identifikasi risiko K3 , penilaian risiko K3 serta

bagaimana tindakan pengendalian terhadap risiko K3 pada kegiatan proyek

pembangunan infrastruktur gedung. Metode penilaian menggunakan matriks penilaian

risiko yang bersumber dari AS/NZS 4360 : 2004 Risk Management Standard dan AS/NZS

1SO 31000 : 2009. Dari penelitian ini diperoleh risiko tertinggi pada pekerjaan tanah

adalah lifting material dengan service crane dengan variabel yaitu pekerja dan fasilitas

tertimpa material dengan indeks risiko sebesar 5,88, pada pekerjaan pondasi

pemasangan kerangka baja tulangan dengan variabel pekerja jatuh sebesar 5,35,

pekerjaan struktur atas yaitu lifitng material dengan tower crane dengan variabel

material terjatuh dari ketinggian dan menimpa pekerja sebesar 6,63, pekerjaan atap

yaitu pemasangan plafon dengan risiko pekerja terjatuh dari ketinggian sebesar 5,02,

pekerjaan dinding dan keramik dengan risiko tersengat listrik sebesar 5,24, pekerjaan

plumbing yaitu instalasi plumbing dengan risiko pekerja terjatuh dari ketinggian sebesar

5,27.

Kata kunci: Manajemen risiko, Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), AS/NZS

4360:2004 dan AS/NZS ISO 31000:2009 Risk Management Standart

Page 2: MANAJEMEN RISIKO KESELAMATAN DAN · PDF fileMANAJEMEN RISIKO KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) PADA PROYEK INFRASTRUKTUR GEDUNG Uppit Yuliani Jl. Belly Gg. Mekar II No.40 Cijantung

PENDAHULUAN

Manajemen risiko menyangkut budaya, proses dan struktur dalam mengelola

suatu risiko secara efektif dan terencana dalam suatu sistem manajemen yang baik.

Manajemen risiko adalah bagian integral dari proses manajemen yang berjalan dalam

perusahaan atau lembaga (ASNZS 4360:2004). Dalam aspek K3 kerugian berasal dari

kejadian yang tidak diinginkan yang timbul dari aktivitas organisasi. Tanpa menerapkan

manajemen risiko perusahaan dihadapkan dengan ketidakpastian. Manajemen tidak

mengetahui apa saja bahaya yang dapat terjadi dalam organisasi atau perusahaannya

sehingga tidak mempersiapkan diri untuk menghadapinya. Manajemen risiko K3 adalah

suatu upaya mengelola risiko K3 untuk mencegah terjadinya kecelakaan yang tidak

diinginkan secara komphrehensif, terencana dan terstruktur dalam suatu kesisteman

yang baik (Ramli, 2010).

Masalah kecelakaan kerja di Indonesia masih tergolong tinggi. Pada 2010

tercatat kasus kecelakaan kerja sebanyak 65.000 kasus atau menurun dibanding 2009

yang mencapai 96.314 kasus. Dari 96.314 kasus kecelakaan kerja yang terjadi di

Indonesia pada 2009, sebanyak 87.035 tenaga kerja sembuh total, 4.380 mengalami

cacat fungsi, 2.713 cacat sebagian, 42 cacat total, dan 2.144 meninggal dunia (Suara

Karya, 2011). Selain itu, di Indonesia setiap tujuh detik terjadi satu kasus kecelakaan

kerja (Warta Ekonomi, 2006).

Adanya kemungkinan kecelakaan yang terjadi pada proyek konstruksi akan

menjadi salah satu penyebab terganggunya atau terhentinya aktivitas pekerjaan proyek.

Oleh karena itu, pada saat pelaksanaan pekerjaan konstruksi diwajibkan untuk

menerapkan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (K3) di lokasi kerja

dimana masalah keselamatan dan kesehatan kerja ini juga merupakan bagian dari

perencanaan dan pengendalian proyek.

PERUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang yaitu semakin tingginya angka kecelakaan kerja di tempat

kerja di Indonesia maka permasalahan yang akan diteliti pada penelitian ini adalah

bagaimana mengidentifikasi, menilai, dan penanganan terhadap risiko K3 (Keselamatan

dan Kesehatan Kerja) terhadap proyek konstruksi gedung mengingat masalah

Page 3: MANAJEMEN RISIKO KESELAMATAN DAN · PDF fileMANAJEMEN RISIKO KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) PADA PROYEK INFRASTRUKTUR GEDUNG Uppit Yuliani Jl. Belly Gg. Mekar II No.40 Cijantung

keselamatan dan kesehatan kerja ini juga merupakan bagian dari perencanaan dan

pengendalian proyek.

TUJUAN PENELITIAN

Tujuan dari penulisan tesis ini adalah:

1. Mengidentifikasi risiko K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) yang terjadi

pada kegiatan proyek pembangunan infrastruktur gedung.

2. Menilai risiko K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) yang terjadi pada

kegiatan proyek pembangunan infrastruktur gedung.

3. Memberikan pengendalian risiko terhadap risiko K3 (Keselamatan dan

Kesehatan Kerja) pada kegiatan proyek pembangunan infrastruktur gedung.

TINJAUAN PUSTAKA

Proyek Infrastruktur

Infrastruktur merujuk pada sistem fisik yang menyediakan transportasi,

pengairan, drainase, bangunan-bangunan gedung dan fasilitas publik lain yang

dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia dalam lingkup sosial ekonomi

(Grigg, 1988).

Gambar 1. Hubungan Antara Sistem Sosial, Ekonomi, Infrastruktur dan Lingkungan Alam

Yang Harmoni

Sumber : Robert (2003)

Proyek Konstruksi Gedung

Proyek konstruksi gedung terutama gedung bertingkat merupakan proyek yang cukup banyak

mengandung risiko dalam hal keselamatan dan kesehatan kerja. . Keselamatan kerja (K3)

merupakan satu instrumen yang berfungsi untuk melindungi segala sesuatu yang

berhubungan dengan pelaksanaan suatu proyek konstruksi meliputi SDM atau pekerja,

perusahaan pelaksana pekerjaan, lingkungan atau ekosistem, hinga masyarakat di sekitar

proyek dari bahaya maupun potensi bahaya yang dapat ditimbulkan akibat kecelakaan kerja

(KIPRAH, Vol.31).

Social

system Economic System

Physical infrastructure

Natural

Environment

Page 4: MANAJEMEN RISIKO KESELAMATAN DAN · PDF fileMANAJEMEN RISIKO KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) PADA PROYEK INFRASTRUKTUR GEDUNG Uppit Yuliani Jl. Belly Gg. Mekar II No.40 Cijantung

Manajemen Risiko

Menurut AS/NZS 4360 Risk Management Standard, manajemen risiko adalah “the culture,

process, and structures that are directed towards the effective management of potential

opportunities and adserve effects”. Menurut standar AS/NZS 4360 tentang standar

manajemen risiko, proses manajemen risiko mencakup langkah sebagai berikut dan dapat

dilihat pada Gambar 2.

Gambar 2. Proses dalam Manajemen Risiko AS/NZS 4360

Sumber : Ramli (2010)

Manajemen Risiko Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

Manajemen risiko K3 adalah suatu upaya mengelola risiko K3 untuk mencegah terjadinya

kecelakaan yang tidak diinginkan secara komprehensif, terencana dan terstruktur dalam suatu

kesisteman yang baik. Manajemen risiko K3 berkaitan dengan bahaya dan risiko yang ada di

tempat kerja yang dapat menimbulkan kerugian bagi peusahaan (Ramli, 2010).

Implementasi Manajemen Risiko K3

Implementasi K3 dimulai dengan perencanaan yan baik dimulai dengan identifikasi

bahaya, penilaian dan pengendalian risiko (HIRARC-> Hazard Identification, Risk

Assessment, dan Risk Control). Penilaian Risiko menurut standar AS/NZS 4360,

kemungkinan atau Likelihood diberi rentang antara suatu risiko yang jarang terjadi sampai

dengan risiko yang terjadi setiap saat. Dapat dilihat pada Tabel 1 dan Tabel 2

Tabel 1. Ukuran Kualitatif dari “likelihood” Menurut Standar AS/NZS 4360

Level Descriptor Uraian

5 Almost Certain Dapat terjadi setiap saat

4 Likely sering

3 Possible Dapat terjadi sekali-sekali

2 Unlikely Jarang

Page 5: MANAJEMEN RISIKO KESELAMATAN DAN · PDF fileMANAJEMEN RISIKO KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) PADA PROYEK INFRASTRUKTUR GEDUNG Uppit Yuliani Jl. Belly Gg. Mekar II No.40 Cijantung

1 Rare Hampir tidak pernah, sangat

jarang terjadi

Sumber : AS/NZS 4360, 3rd Edition The Australian And New Zealand Standard on

Risk Management, Broadleaf Capital International Pty Ltd, NSW Australia

Tabel 2. Ukuran Kualitatif dari “consequency”

Menurut Standar AS/NZS 4360

Level Descriptor Uraian

1 Insignificant Tidak terjadi cedera, kerugian finansial sedikit

2 Minor Cedera ringan, kerugian finansial sedang

3 Moderate Cedera sedang, perlu penanganan medis,

kerugian finansial besar

4 Major Cedera berat > 1 orang, kerugian besar,

gangguan produksi

5 Catastrophic

Fatal > 1 orang, kerugian sangat besar dan

dampak sangat luas, terhentinya seluruh

kegiatan

Sumber : AS/NZS 4360, 3rd Edition The Australian And New Zealand Standard on

Risk Management, Broadleaf Capital International Pty Ltd, NSW Australia

Sedangkan Tabel 3 menunjukkan matriks analisa risikonya.

Tabel 3 Matriks Analisa Risiko Secara Kualitatif

Menurut Standar AS/NZS 4360

Frekuensi

risiko

Dampak Risiko

1 2 3 4 5

5 H H E E E

4 M H H E E

3 L M H E E

2 L L M H E

1 L L M H H

Sumber : Draper.R, AS/NZS 4360, Risk Management in Security Risk Anlaysis,

Brisbane, Australia, ISMCPI

Sedangkan pengendalian risiko menurut OHSAS 18001 memberikan pedoman pengendalian

risiko yang lebih spesifik untuk bahaya K3 dengan pendekatan sebagai berikut :

1) Eliminasi

2) Substitusi

3) Pengendalian teknis (Engineering Control)

4) Administratif

5) Diri (APD)

Page 6: MANAJEMEN RISIKO KESELAMATAN DAN · PDF fileMANAJEMEN RISIKO KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) PADA PROYEK INFRASTRUKTUR GEDUNG Uppit Yuliani Jl. Belly Gg. Mekar II No.40 Cijantung

METODE PENELITIAN

Kerangka metode penelitian dapat dilihat pada Gambar 3.

TAHAP IDENTIFIKASI

DAN STUDI PUSTAKA

TAHAP ANALISIS

TAHAP

KESIMPULAN DAN

SARAN

Mulai

Latar Belakang

Perumusan Masalah

Tujuan dan Manfaat

Penelitian

-Survey (kuisioner)

Analisis risiko

Indeks risiko dan level risiko

Upaya pengendalian risiko

Indeks hasil pengendalian risiko (kuisioner)

Kesimpulan dan saran

Selesai

TAHAP PENGUMPULAN

DATA

Kajian literatur

1. Pengkajian jurnal-jurnal, skripsi, tesis

dan buku yang didapat untuk penentuan

variabel

2. Wawancara untuk penentuan variabel

3. Penentuan variabel

-Variabel di uji validasi dan reliabilitas

-Variabel Valid

Gambar 3. Alur Metodologi Penelitian

Page 7: MANAJEMEN RISIKO KESELAMATAN DAN · PDF fileMANAJEMEN RISIKO KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) PADA PROYEK INFRASTRUKTUR GEDUNG Uppit Yuliani Jl. Belly Gg. Mekar II No.40 Cijantung

Studi Literatur

Studi literatur dilakukan mulai dari proyek infrastruktur gedung, manajemen risiko,

manajemen risiko K3, pencarian jenis pekerjaan yang menimbulkan risiko hingga bagaimana

pengendaliannya pada proyek infrastruktur gedung. Studi literatur didapat dari buku, tesis

dan berbagai macam jurnal mengenai Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Pengkajian

literartur selanjutnya digunakan untuk penentuan variabel yang ada. Selain itu dilakukan

wawancara terhadap salah satu safety officer yang ahli dalam K3 yang membantu melengkapi

varibel yang ada. Keseluruhan studi literatur akan digunakan dalam membuat pertanyaan

(kuisioner) yang akan diberikan kepada beberapa responden yang berpengalaman dalam

proyek konstruksi gedung.

Studi Lapangan

Studi lain yang dilakukan selain studi lapangan dan teori-teori mengenai manajemen

risiko pada kecelakaan kerja. Studi lapangan ini sangat penting untuk dilakukan karena tidak

semua studi dan teori dari buku dapat dilaksanakan di lapangan secara keseluruhan. Bentuk

studi lapangan yang dilakukan berupa datang ke A2K4 untuk bertemu dengan pakar,

wawancara langsung dengan seorang safety officer dan penyebaran kuisioner kepada pihak

penyelanggara K3 di beberapa perusahaan kontraktor yang menjadi sampling dalam

penelitian ini serta beberapa responden yang sudah berpengalaman dalam hal K3 proyek

konstruksi gedung.

Kuisioner

Pembuatan kuisioner adalah salah satu cara yang digunakan untuk mengukur

efektifitas program keselamatan kerja pada industri konstruksi, dimana dibuat berdasakan

studi pustaka dan disesuaikan dengan studi lapangan. Metode observasi ini digunakan untuk

mengukur risiko-risiko kecelakaan kerja yang ada serta pencegahan yang dilakukan. Hasil

dari kuisioner selanjutnya akan diuji validitas dan reliabilitas untuk menetukan seberapa

validnya data. Jika semua variabel valid maka dapat dilanjutkan dengan mengolah data.

Selanjutnya data nantinya akan ditabulasi sehingga menghasilkan indeks risiko yang nantinya

akan menentukan risiko tertinggi dan level risiko dari yang tertinggi hingga terendah

berdasarkan masing-masing pekerjaan konstruksi bangunan dan indeks pengendalian risiko

yang nantinya menentukan hasil dari risiko sebelum dilakukan pengendalian dan setelah

pengendalian.

Page 8: MANAJEMEN RISIKO KESELAMATAN DAN · PDF fileMANAJEMEN RISIKO KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) PADA PROYEK INFRASTRUKTUR GEDUNG Uppit Yuliani Jl. Belly Gg. Mekar II No.40 Cijantung

Adapun variabel penelitian yang ada adalah dapat dilihat pada Tabel 4.

Tabel 4. Variabel Risiko

No Risiko

Sumber Pekerjaan yang berisiko Variabel

Pekerjaan : Tanah

1

Galian tanah dengan

Excavator

pekerja tertabrak alat excavator

(Iman, 2007) tanah longsor/runtuhnya dinding samping

Pekerja/kendaraan terjatuh ke lubang galian

excavator menabrak fasilitas sekitar

2

Lifting material dengan

service crane

Pekerja/fasilitas tertimpa material (Boedi, 2010)

service crane menabrak pekerja/fasilitas

Pekerjaan : Pondasi

3

Pengeboran

alat drilling menabrak pekerja/fasilitas

(Marsudi, 2008)

pekerja jatuh ke dalam galian

longsornya galian

4

pembuatan guide wall

(diaphragm wall)

alat clamshell menabrak fasilitas/pekerja

pekerja jatuh ke galian

5

Steel Fixing

tangan pekerja terkena barbender

(Iman, 2007)

tangan pekerja terkena barbending

6

Hot Work

(welding,cutting)

Pekerja terkena percikan api las

kebakaran akibat tabung bocor

gangguan pernafasan karena terkena asap

las

7 Pemasangan kerangka

baja tulangan

pekerja jatuh

(Budiono, 2007)

kerangka jatuh dan menimpa pekerja/

fasilitas

pekerja terhantam bagian baja yang sedang

bergerak saat diangkat oleh crane menuju

posisinya

8

Pengecoran

pekerja jatuh dari ketinggian

(Marsudi, 2008) pekerja terjatuh saat mendirikan cetakan

beton

robohnya cetakan beton

Pekerjaan : Struktur atas

9

Bongkar pasang

scaffholding

formwork collapse

(Iman, 2007) pekerja jatuh dari ketinggian

bekisting/scaffolding jatuh dan menimpa

pekerja/fasilitas

pekerja terluka ketika bekerja

Page 9: MANAJEMEN RISIKO KESELAMATAN DAN · PDF fileMANAJEMEN RISIKO KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) PADA PROYEK INFRASTRUKTUR GEDUNG Uppit Yuliani Jl. Belly Gg. Mekar II No.40 Cijantung

Uji Validitas dan Reliabilitas Menggunakan SPSS

a. Uji Validitas dilakukan untuk mengetahui apakah suatu instrumen alat ukur telah

menjalankan fungsi ukurnya. Menurut Sekaran (2003) validitas menunjukkan ketepatan

dan kecermatan alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Sebuah item dikatakan valid

bila r-hitung > r-tabel ( Wijaya, 2009). Uji validitas dalam penelitian ini dilakukan dengan

bantuan program SPSS.

b. Uji Realibilitas berkaitan dengan masalah adanya kepercayaan terhadap instrumen. Nilai

koefisien reliabilitas harus sesuai kriteria, yaitu lebih besar dari nilai r tabel dengan N=30

dan taraf signifikan (α) = 0,05. Apabila memenuhi maka data tersebut memiliki tingkat

reliabilitas yang baik, atau dengan kata lain data hasil kuisioner dapat dipercaya.

10

Lifitng material dengan

tower crane

Material terjatuh dari ketinggian dan

menimpa pekerja

pekerja terkena debu dan kotoran

11

Pembersihan debu dan

kotoran dengan

compressor pada

pekerjaan pelat lantai

penyakit kulit dermatitis akibat debu-debu

dan asap

(Safety Officer,

2011)

Pekerjaan :Atap

12 Pemasangan penutup atap gangguan pernapasan akibat pekerja

terkena debu dari asbes (Safety Officer,

2011)

13 Pemasangan plafon pekerja/fasilitas terjatuh dari ketinggian

Pekerjaan :Dinding dan keramik

14

Pemasangan dinding dan

plesteran

gangguan pernafasan akibat debu

pasir/semen (Eddy, 1999)

gangguan pernafasan akibat debu pada

dinding

15

Pemasangan keramik

pekerja terluka akibat terkena mesin potong

keramik

(Safety Officer,

2011)

Tersengat listrik (Anggun, 2009)

Pekerjaan : Plumbing

16

instalasi plumbing

Pekerja terjatuh dari ketinggian

(Iman, 2007)

Pekerja tertimpa peralatan dari ketinggian

Pekerja terluka ketika bekerja dengan pipa

17

instalasi listrik

terdapat percikan api dan menimbulkan

kebakaran

terkena sengatan listrik

Page 10: MANAJEMEN RISIKO KESELAMATAN DAN · PDF fileMANAJEMEN RISIKO KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) PADA PROYEK INFRASTRUKTUR GEDUNG Uppit Yuliani Jl. Belly Gg. Mekar II No.40 Cijantung

Uji Perbandingan Berpasangan

Uji Wilcoxon digunakan untuk menganalisis hasil-hasil pengamatan yang berpasangan dari

dua data apakah berbeda atau tidak. Dari uji ini akan dijelaskan mengenai perbandingan

kedua data sehingga akan terlihat seberapa besar pengaruh dan perbedaan keduanya. Dengan

demikian, performance risiko dapat diketahui dengan cara membandingkan kondisi

objek penelitian sebelum dan sesudah diberikan pengendalian risiko.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Analisis Penilaian Risiko

Risiko diformulasikan sebagai fungsi dari kemungkinan terjadi (likelihood) dan dampak

negative (impact). Atau indeks risiko = probabilitas (Likelihood) x Dampak (Impact).

Rata-rata peluang = 1

Peluang

Jum lah responden (n)

n

……………………………………..(1)

Rata-rata dampak = 1

D am pak

Jum lah responden (n)

n

……………………………………..(2)

Risiko = 1

Peluang x D am pak

Jum lah responden (n)

n

………………………………………………...(3)

Hasil Indeks Risiko

Tabel 5 menunjukkan hasil perhitungan indeks risiko.

Tabel 5 Hasil Perhitungan Indeks Risiko

No

Peristiwa Risiko (Risk Event) Rata-

rata

Peluang

Rata-

Rata

Dampak

Risiko

(Peluang x

Dampak)

Kegiatan

(Activity) Pertanyaan variabel

Pekerjaan : Tanah

1 Galian tanah

dengan Excavator

1 pekerja tertabrak alat excavator 1.07 4.02 4,32

2 tanah longsor/runtuhnya dinding

samping 1.03 3.45 3.57

3 Pekerja/kendaraan terjatuh ke

lubang galian 1.22 3.43 4.20

4 excavator menabrak fasilitas

sekitar 1.00 4.42 4.42

2

Lifting material

dengan service

crane

5 Pekerja/fasilitas tertimpa material 1.44 4.08 5.88

6 service crane menabrak

pekerja/fasilitas 1.00 4.58 4.58

Pekerjaan : Pondasi

3 Pengeboran 7 alat drilling menabrak

pekerja/fasilitas 1.30 2.91 3.79

Page 11: MANAJEMEN RISIKO KESELAMATAN DAN · PDF fileMANAJEMEN RISIKO KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) PADA PROYEK INFRASTRUKTUR GEDUNG Uppit Yuliani Jl. Belly Gg. Mekar II No.40 Cijantung

8 pekerja jatuh ke dalam galian 1.06 3.68 3.89

9 longsornya galian 1.07 3.53 3.78

4

pembuatan guide

wall (diaphragm

wall)

10 alat clamshell menabrak

fasilitas/pekerja 1.04 3.83 4.01

11 pekerja jatuh ke galian 1.12 4.35 4.86

5 Steel Fixing 12 tangan pekerja terkena barbender 1.58 2.77 4.39

13 tangan pekerja terkena barbending 2.07 1.43 2.98

6 Hot Work

(welding,cutting)

14 Pekerja terkena percikan api las 1.37 2.08 2.84

15 kebakaran akibat tabung bocor 1.07 4.07 4.40

16 gangguan pernafasan karena

terkena asap las 1.38 1.63 2.28

7

Pemasangan

kerangka baja

tulangan

17 pekerja jatuh 1.10 4.85 5.35

18 kerangka jatuh dan menimpa

pekerja/ fasilitas 1.38 3.23

4.42

19

pekerja terhantam bagian baja

yang sedang bergerak saat

diangkat oleh crane menuju

posisinya

1.03 4.13 4.28

8 Pengecoran

20 pekerja jatuh dari ketinggian 1.00 4.60 4.60

21 pekerja terjatuh saat mendirikan

cetakan beton 1.33 3.90 5.22

22 robohnya cetakan beton 1.13 4.47 5.06

Pekerjaan : Struktur atas

9 Bongkar pasang

scaffholding

23 formwork collapse 1.27 2.85 3.60

24 pekerja jatuh dari ketinggian 1.18 4.90 5.78

25 bekisting/11caffolding jatuh dan

menimpa pekerja/fasilitas 1.45 3.38 4.91

26 pekerja terluka ketika bekerja 1.95 2.33 4.53

10

Lifitng material

dengan tower

crane

27 Material terjatuh dari ketinggian

dan menimpa pekerja 1.35 4.92 6.63

28 pekerja terkena debu dan kotoran 2.40 1.57 3.80

11

Pembersihan debu

dan kotoran

dengan

compressor pada

pekerjaan pelat

lantai

29 penyakit kulit dermatitis akibat

debu-debu dan asap 1.33 1.45 1.95

Pekerjaan : Atap

12

Pemasangan

penutup atap 30

gangguan pernapasan akibat

pekerja terkena debu dari asbes 1.35 1.60 2.15

13

Pemasangan

plafon 31

pekerja/fasilitas terjatuh dari

ketinggian 1.03 4.85 5.02

Pekerjaan : Dinding dan Keramik

14

Pemasangan

dinding dan

plesteran

32 gangguan pernafasan akibat debu

pasir/semen 2.18 1.47 3.23

33 gangguan pernafasan akibat debu

pada dinding 1.13 1.45 1.65

15 Pemasangan

keramik

34 pekerja terluka akibat terkena

mesin potong keramik 1.85 2.33 4.33

35 Tersengat listrik 1.57 3.33

5.24

Pekerjaan : Plumbing

Page 12: MANAJEMEN RISIKO KESELAMATAN DAN · PDF fileMANAJEMEN RISIKO KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) PADA PROYEK INFRASTRUKTUR GEDUNG Uppit Yuliani Jl. Belly Gg. Mekar II No.40 Cijantung

16 instalasi plumbing

36 Pekerja terjatuh dari ketinggian 1.07 4.93 5.27

37 Pekerja tertimpa peralatan

plumbing 1.00 4.45 4.45

38 terluka ketika bekerja dengan

pipa 2.35 1.45 3.41

17 instalasi listrik

39 terdapat percikan api dan

menimbulkan kebakaran 1.65 3.02 4.98

40 terkena sengatan listrik 1.43 3.60 5.16

Analisis Level Risiko

Tabel 6 rangking indeks risiko berdasarkan pekerjaan

Tabel 6. Hasil Perangkingan Berdasarkan Pekerjaan Keterangan Kegiatan (Activity) Variabel Nilai

Pekerjaan Tanah

Variabel

Tertinggi

Lifting material dengan

service crane

Pekerja/fasilitas tertimpa

material 5,88

Variabel

Terendah

Galian tanah dengan

Excavator

tanah longsor/runtuhnya

dinding samping 3,57

Pekerjaan Pondasi

Variabel

Tertinggi

Pemasangan kerangka baja

tulangan pekerja jatuh 5.35

Variabel

Terendah Hot Work (welding,cutting)

Gangguan pernafasan

akibat terkena asap las 2,28

Pekerjaan Struktur Atas

Variabel

Tertinggi

Lifitng material dengan tower

crane

Material terjatuh dari

ketinggian dan menimpa

pekerja

6,63

Variabel

Terendah

Pembersihan debu dan kotoran

dengan compressor pada

pekerjaan pelat lantai

penyakit kulit dermatitis

akibat debu-debu dan

asap

1,95

Pekerjaan Atap

Variabel

Tertinggi Pemasangan plafon

pekerja/fasilitas terjatuh

dari ketinggian 5,02

Variabel

Terendah Pemasangan penutup atap

gangguan pernapasan

akibat pekerja terkena

debu dari asbes

2,15

Pekerjaan Dinding dan Keramik

Variabel

Tertinggi Pemasangan keramik Tersengat listrik

5,24

Variabel

Terendah

Pemasangan dinding dan

plesteran

gangguan pernafasan

akibat debu pada dinding 1,65

Pekerjaan Plumbing

Variabel

Tertinggi instalasi plumbing

Pekerja terjatuh dari

ketinggian 5,27

Variabel

Terendah instalasi plumbing

terluka ketika bekerja

dengan pipa 3,41

Sedangkan berdasarkan Matriks Risiko AS/NZS 4360:2004 pada Tabel 7

Page 13: MANAJEMEN RISIKO KESELAMATAN DAN · PDF fileMANAJEMEN RISIKO KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) PADA PROYEK INFRASTRUKTUR GEDUNG Uppit Yuliani Jl. Belly Gg. Mekar II No.40 Cijantung

Tabel 7 Penggolongan Risiko Berdasarkan Matriks Risiko

AS/NZS 4360:2004.

No Peristiwa Risiko (Risk Event) Risiko

(Peluang x

Dampak)

Penggolongan

Matriks Kegiatan (Activity) Pertanyaan variabel

Pekerjaan : Tanah

1 Galian tanah

dengan Excavator

1 pekerja tertabrak alat excavator

4.32 H

2 tanah longsor/runtuhnya

dinding samping 3.57 H

3 Pekerja/kendaraan terjatuh ke

lubang galian 4.20 M

4 excavator menabrak fasilitas

sekitar 4.42 H

2

Lifting material

dengan service

crane

5 Pekerja dan fasilitas tertimpa

material 5.88 E

6 service crane menabrak

pekerja/fasilitas 4.58 H

Pekerjaan : Pondasi

3 Pengeboran

7 alat drilling menabrak

pekerja/fasilitas 3.79 M

8 pekerja jatuh ke dalam galian

3.89 H

9 longsornya galian

3.78 H

4

pembuatan guide

wall (diaphragm

wall)

10 alat clamshell menabrak

fasilitas/pekerja 4.01 H

11 pekerja jatuh ke galian

4.86 H

5 Steel Fixing

12 tangan pekerja terkena

barbender 4.39 M

13

tangan pekerja terkena

barbending

2.98

L

6 Hot Work

(welding,cutting)

14 Pekerja terkena percikan api

las 2.84 L

15 kebakaran akibat tabung bocor

4.40 H

16 gangguan pernafasan karena

terkena asap las 2.28 L

7

Pemasangan

kerangka baja

tulangan

17 pekerja jatuh

5.35 E

18 kerangka jatuh dan menimpa

pekerja/ fasilitas 4.42 M

19

pekerja terhantam bagian baja

yang sedang bergerak saat

diangkat oleh crane menuju

posisinya 4.28

H

8 Pengecoran

20 pekerja jatuh dari ketinggian

4.60 H

21 pekerja terjatuh saat

mendirikan cetakan beton 5.22 H

22 robohnya cetakan beton

5.06 H

Pekerjaan : Struktur Atas

9 Bongkar pasang 23 formwork collapse

3.60 M

Page 14: MANAJEMEN RISIKO KESELAMATAN DAN · PDF fileMANAJEMEN RISIKO KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) PADA PROYEK INFRASTRUKTUR GEDUNG Uppit Yuliani Jl. Belly Gg. Mekar II No.40 Cijantung

scaffholding 24

pekerja jatuh dari ketinggian 5.78

H

25 bekisting/scaffholding jatuh

dan menimpa pekerja/fasilitas 4.91 H

26

pekerja terluka ketika bekerja 4.53

L

10 Lifitng material

dengan tower crane

27

Material terjatuh dari

ketinggian dan menimpa

pekerja 6.63 E

28 pekerja terkena debu dan

kotoran 3.80 M

11

Pembersihan debu

dan kotoran dengan

compressor pada

pekerjaan pelat

lantai

29 penyakit kulit dermatitis akibat

debu-debu dan asap 1.95

L

Pekerjaan : Atap

12

Pemasangan

penutup atap 30

gangguan pernapasan akibat

pekerja terkena debu dari asbes 2.15 L

13 Pemasangan plafon 31 pekerja/fasilitas terjatuh dari

ketinggian 5.02 E

Pekerjaan : Dinding dan Keramik

14

Pemasangan

dinding dan

plesteran

32 gangguan pernafasan akibat

debu pasir/semen 3.23 L

33 gangguan pernafasan akibat

debu pada dinding 1.65 L

15 Pemasangan

keramik

34 pekerja terluka akibat terkena

mesin potong keramik 4.33 L

35 Tersengat listrik 5.24

H

Pekerjaan : Plumbing

16 instalasi plumbing

36 Pekerja terjatuh dari ketinggian

5.27 E

37 Pekerja tertimpa peralatan

plumbing 4.45 E

38 terluka ketika bekerja dengan

pipa 3.41 M

17 instalasi listrik

39 terdapat percikan api dan

menimbulkan kebakaran 4.98 M

40 terkena sengatan listrik 5.16 H

Untuk menguji apakah pengendalian tersebut diatas memiliki pengaruh terhadap

pengurangan risiko, dilakukan uji statistik SPSS menggunakan metode Uji Wilcoxon.

Dimana kuisioner diberikan pada responden dengan asumsi telah dilakukan pengendalian

risiko. Hasilnya adalah pada Tabel 8 hasil rank statistik uji Wilcoxon dan Tabel 9 hasil uji

statistik uji Wilcoxon.

Page 15: MANAJEMEN RISIKO KESELAMATAN DAN · PDF fileMANAJEMEN RISIKO KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) PADA PROYEK INFRASTRUKTUR GEDUNG Uppit Yuliani Jl. Belly Gg. Mekar II No.40 Cijantung

Tabel 8 Hasil Rank Statistik Uji Wilcoxon

H0 : Pengendalian risiko tidak mempunyai efek berarti pada perubahan nilai indeks risiko.

H1 : Pengendalian risiko mempunyai efek berarti pada perubahan nilai indeks risiko

Tabel 9 Hasil Uji Statistik Wilcoxon.

Hasil: Asymp. Sig. (2-tailed) 0,000 < dari alpha 0,005 maka H0 ditolak artinya pengendalian

risiko memiliki efek berarti pada pengurangan nilai indeks risiko.

KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan pengolahan data dan analisa dalam penelitian ini, maka diperoleh

kesimpulan sebagai berikut:

1) Dari perkalian probabilitas risiko dan dampak risiko maka diperoleh nilai tertinggi dari

total indeks risiko, yaitu: pada pekerjaan struktur atas dengan kegiatan lifting material

menggunakan tower crane terdapat risiko material terjatuh dari ketinggian dan

menimpa pekerja dengan total indeks risiko sebesar 6,63 dan yang terendah yaitu pada

pekerjaan dinding dan keramik dengan kegiatan pemasangan dinding dan plesteran

variabel risiko yaitu gangguan pernapasan dengan indeks sebesar 1,65.

2) Dari seluruh kegiatan juga diketahui rangking menurut standar AS/NZS 4360 maka

terdapat 6 risiko yang tergolong Extreme Risk, 17 risiko tergolong High Risk, 8 risiko

tergolong Moderate Risk dan 9 risiko tergolong Low Risk.

3) Berdasarkan analisis yang dilakukan, maka diperoleh alternatif pengendalian risiko yang

dapat dilakukan untuk mengurangi risiko yang ada menuju zero accident adalah inspeksi

K3 harian untuk semua peralatan sebelum dan sesudah digunakan, pemberian instruksi

kepada para pekerja sebelum dan setelah melaksanakan pekerjaa serta adanya SOP

Page 16: MANAJEMEN RISIKO KESELAMATAN DAN · PDF fileMANAJEMEN RISIKO KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) PADA PROYEK INFRASTRUKTUR GEDUNG Uppit Yuliani Jl. Belly Gg. Mekar II No.40 Cijantung

(Standar Operational Prosedur) yang diperjelas dan dipasang di area kerja,

pemasangan barrigation, traffic cone , rambu K3 dan lainnya untuk menghindari

kecelakaan kerja. Uji perbandingan berpasangan Wilcoxon yang dilakukan pada

perbandingan antara sebelum dan setelah pengendalian, terbukti bahwa pengendalian

risiko berpengaruh mengurangi risiko menuju zero accident terlihat dari hasil Asymp.

Sig. (2-tailed) 0,000 < dari alpha 0,005 maka H0 ditolak artinya pengendalian risiko

memiliki efek berarti pada pengurangan nilai indeks risiko.

K3 harus dibudayakan dan dilaksanakan sepenuhnya oleh para pekerja, stakeholder

dan semua yang ada dalam sutu organisasi perusahaan atau proyek. Manajemen risiko K3

harus menjamin adanya tindakan perbaikan kinerja dan budaya keselamatan secara

berkesinambungan sehingga target zero accident dapat tercapai. Selain itu harus diberlakukan

juga sistem reward and punishment yang efektif untuk sistem manajemen risiko K3.

DAFTAR PUSTAKA

A.M Sugeng Budiono, “Pengenalan Potensi Bahaya Industrial dan Analisis

Kecelakaan Kerja”, Majalah Balitfo, Rabu, 30 Mei 2007

Anonymous, “Construction Safety Conference-Building a Safer Nation”, Journal of

Construction and management, Professional Safety, April 2003,

48,4,ABI/INFORM Global, 2003

AS/NZS 4360 (2004), 3rd Edition The Australian And New Zealand Standard on Risk

Management, Broadleaf Capital International Pty Ltd, NSW Australia.

Bass, Lewis, “Safety and Law” Journal of Construction and Management, ISHN, Juni

2007;41,6 ABI/INFORM Trade & Industry, 2007, P.85

Chandra, Henry, P., 2007, Manajemen Risiko pada Kecelakaan Kerja di Proyek

Konstruksi, Universitas Kristen Petra, Surabaya

Hardono, Setyo, dkk., “Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja Proyek Uji

Coba Skala Penuh Jembatan Cable Stayed Untuk Lalu Lintas Ringan” Puslitbang

Jalan dan Jembatan, Vol.26 No.1, 2009

Husin, Albert Eddy, 1999, Pengaruh Penerapan Program K3 Terhadap Kinerja Proyek

Konstruksi Bangunan Bertingkat di Jakarta, Universitas Indonesia

ITS. 19 Maret 2011. Risiko dan Analisisnya. http://digilib.its.ac.id/public/ITS-

Undergraduate-10720-Paper.pdf Ishak, Aulia, “Manajemen Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Dalam Upaya

Meningkatkan Produktivitas Kerja” Digitized by USU digital library, 2004

Kementerian PU, 2005, Modul Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) pada Bidang

Konstruksi, Kementerian PU, Jakarta

Ramli, Soehatman, 2010, Pedoman Praktis Manajemen Risiko dalam Prespektif K3

OHS Risk Management, Dian Rakyat, Jakarta.

Wicaksono, Iman.K., dan Singgih, Moses., “Manajemen Risiko K3 (Keselamatan Dan

Kesehatan Kerja) Pada Proyek Pembangunan Apartemen Puncak Permai Surabaya”

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XIII, Program Studi MMT-ITS,

Surabaya 5 Pebruari 2011