MANAJEMEN-PROYEK

36
MANAJEMEN PROYEK A. Pengertian dan Fungsi Manajemen Manajemen adalah proses merencanakan, mengorganisir, memimpin dan mengendalikan kegiatan anggota serta sumberdaya yang lain untuk mencapai sasaran organisasi (perusahaan) yang telah ditentukan. Yang dimaksud dengan proses ialah Mengerjakan sesuatu dengan pendekatan yang sistematis. Sedangkan resources/ sumberdaya dapat berupa ( 5 M’s of corporate) : 1. Men (sumberdaya manusia) 2. Money (dana) 3. Machines or Equipment/peralatan) 4. Material (bahan) 5. Management or Method (management/Metode). Fungsi manajemen adalah : Merencanakan berarti memilih dan menentukan langkah- langkah kegiatan yang akan dating yang diperlukan untuk mencapai sasaran. Mengorganisir dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang berhubungan dengan cara bagaimana mengatur dan mengalokasikan kegiatan serta sumberdaya kepada para peserta kelompok (organisasi) agar dapat mencapai sasaran secara efisien. Memimpin adalah mengarahkan dan mempengaruhi sumberdaya manusia dalam organisasi agar mau bekerja dengan sukarela untuk mencapai tujuan yang telah digariskan.

Transcript of MANAJEMEN-PROYEK

Page 1: MANAJEMEN-PROYEK

MANAJEMEN PROYEK

A. Pengertian dan Fungsi Manajemen

Manajemen adalah proses merencanakan, mengorganisir, memimpin dan mengendalikan

kegiatan anggota serta sumberdaya yang lain untuk mencapai sasaran organisasi (perusahaan)

yang telah ditentukan.

Yang dimaksud dengan proses ialah Mengerjakan sesuatu dengan pendekatan yang

sistematis. Sedangkan resources/ sumberdaya dapat berupa ( 5 M’s of corporate) :

1. Men (sumberdaya manusia)

2. Money (dana)

3. Machines or Equipment/peralatan)

4. Material (bahan)

5. Management or Method (management/Metode).

Fungsi manajemen adalah :

Merencanakan berarti memilih dan menentukan langkah-langkah kegiatan yang

akan dating yang diperlukan untuk mencapai sasaran.

Mengorganisir dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang berhubungan dengan

cara bagaimana mengatur dan mengalokasikan kegiatan serta sumberdaya kepada

para peserta kelompok (organisasi) agar dapat mencapai sasaran secara efisien.

Memimpin adalah mengarahkan dan mempengaruhi sumberdaya manusia dalam

organisasi agar mau bekerja dengan sukarela untuk mencapai tujuan yang telah

digariskan.

Mengendalikan adalah menuntun, dalam arti memantau, mengkaji dan bila perlu

mengadakankoreksi agar hasil kegiatan sesuai dengan yang telah ditentukan.

Dalam fungsi ini hasil-hasil pelaksanaan selalu diukur dan dibandingkan dengan

rencana seperti anggaran, standar mutu, jadwal penyelesaian pekerjaan dan lain-

lain.

Proyek adalah suatu kegiatan sementara yang berlangsung dalam jangka waktu terbatas,

dengan alokasi sumberdaya tertentu dan dimaksudkan untuk melaksanakan tugas yang

sasarannya telah digariskan dengan jelas.

Page 2: MANAJEMEN-PROYEK

Ciri-ciri proyek yaitu :

1. memiliki tujuan yang khusus, produk akhir atau hasil akhir.

2. jumlah biaya, sasaran jadwal serta criteria mutu dalam proses mencapai tujuan diatas

telah ditentukan.

3. Bersifat sementara, dalam arti umurnya dibatasi oleh selesainya tugas atau proyek.

4. Non rutin, tidak berulang-ulang, jenis dan intensitas kegiatan berubah sepanjang proyek

berlangsung.

Tiga kendala (Triple constraint)

Didalam proses mencapai tujuan suatu proyek ditentukan batasan yaitu :

1. Besar biaya ( anggaran) proyek harus diselesaikan dengan biaya yang tidak melebihi

anggaran.

2. Jadwal proyek harus dikerjakan sesuai kurun waktu dan tanggal akhir yang telah

ditentukan.

3. Mutu produk atau hasil kegiatan proyek harus memenuhi spesifikasi dan criteria yang

dipersyaratkan

Dengan demikian manajemen suatu proyek ditujukan agar tujuan dari suatu proyek dapat

dicapai :

Dalam waktu yang ditentukan

Dalam anggaran yang tersedia

Sesuai dengan kinerja atau kualitas yang diharapkan.

Pada umumnya kegiatan proyek bermaksud untuk mewujudkan atau membangun sisten yang

belum ada. Dengan demikian, urutannya adalah system (fasilitas/produk) dibangun atau

diwujudkan dulu oleh proyek, baru kemudian dioperasikan.

Perbandingan Kegiatan Proyek dengan Kegiatan operasional :

Kegiatan Proyek Kegiatan Operasional

a. Bercorak dinamis, non rutin

b. Siklus proyek relative pendek

c. Intensitas kegiatan didalam periode

siklus proyek berubah-ubah (naik

turun)

d. Kegiatan harus diselesaikan

berdasarkan anggaran dan jadwal yang

a. Berulang-ulang, rutin.

b. Berlangsung dalam jangka panjang.

c. Intensitas kegiatan relative sama.

d. Batasan anggaran dan jadwal tidak

setajam dalam proyek.

Page 3: MANAJEMEN-PROYEK

telah ditentukan.

e. Terdiri dari bermacam-macam kegiatan

yang memerlukan berbagai disiplin

ilmu.

f. Keperluan sumberdaya berubah, baik

macam maupun volumenya.

e. Macam kegiatan tidak terlalu banyak.

f. Macam dan volume keperluan

sumberdaya relative konsatan.

Kegiatan Utama Proyek Engineering :

1. Tahap konseptual

Perumusan gagasan

Kerangka acuan

Studi kelayakan

2. Tahap Pengembangan dan perencanaan

Pendalaman berbagai aspek persoalan

Desain engineering dan pengadaan

Pembuatan jadwal induk dan anggaran

Penusunan strategi penyelenggaraan dan rencana pemakaian sumberdaya

Pembelian dini

Penyiapan perangkat dan peserta

3. Tahap Implementasi

Mengkaji lingkup kerja proyek, kemudian membuat program implementasi serta

mengkomunikasikan kepada peserta dan penanggung jawab proyek.

Melakukan pekerjaan desain engineering terinci, pengadaan material dan

peralatan, pabrikasi, instalasi atau konstruksi.

Melakukan perencanaan dan pengendalian aspek biaya, jadwal dan mutu.,

merekrut TK dan melatihnya.

4. Tahap Terminasi proyek

Mempersiapkan instalasi atau produk beroperasi seperti uji coba start up dan

performance test.

Menyelesaikan tugas adm dan keuangan proyek seperti asuransi dan klaim

Menyerahkan dokumen proyek kepada pemilik

Menutup laporan.

5. TAHAP OPERASI ATAU UTILISASI

Page 4: MANAJEMEN-PROYEK

Tahap ini tidak termasuk dalam tahapan atau siklus proyek tetapi sudah merupakan

bagian dari kegiatan operasional.

Macam-macam Proyek :

Dilihat dari komponen kegiatan utama maka macam proyek dapat dikelompokkan menjadi :

a. Proyek Engineering-Konstruksi

Komponen kegiatan utama jenis proyek ini terdiri dari pengkajian kelayakan, desain-

engineering pengadaan dan konstruksi. Proyek jenis ini mencakup pembangunan gedung,

jembatan, pelabuhan, jalan raya dan fasilitas industri.

b. Proyek Engineering-Manufaktur

Proyek ini dimaksudkan untuk menghasilkan produk baru, yaitu hasil usaha dari kegiatan

proyek. Contoh pembuatan ketel uap, mobil dalam suatu perusahaan atau pabrik.

c. Proyek penelitian dan pengembangan

Proyek penelitian dan pengembangan (research and development) dilakukan dalam

rangka menghasilkan suatu produk tertentu.

d. Proyek pelayanan manajemen

Proyek tersebut tidak membuahkan hasil akhir dalambentuk fisik, tetapi dalam bentuk

laporan akhir. Misalnya merancang simtem informasi manajemen meliputi perangkat

lunak maupun keras. Merancang program eff dan penghematan, diversifikasi dll.

e. Proyek capital

Proyek capital meliputi pembebasan tanah, penyipan lahan, pembelian material dan

peralatan pabrik (mesin), manufaktur (pabrikasi), dan konstruksi pembangunan fasilitas

industri.

f. Proyek radio telekomunikasi

Proyek ini dimaksudkan untuk membangun jaringan telekomunikasi yang dapat

menjangkau area yang luas dengan biaya yang relative tidak terlalu mahal.

Timbulnya suatu Proyek dapat berasal dari beberapa sumber dibawah ini ;

1. Rencana Pemerintah misalnya, proyek pembangunan prasarana, seperti jalan,

bendungan, pelabhan dan lapangan terbang yang tujuannya dititikberatkan pada

kepentingan umum dan masyarakat.

2. permintaan pasar

Hal ini terjadi apabila suatu ketika pasar memerlukan kenaikan jenis produk

dalam jumlah besar. Permintaan ini dapat dipenuhi dengan jalan membangun

sarana produksi baru.

3. Dari dalam Perusahaan yang bersangkutan

Page 5: MANAJEMEN-PROYEK

Hali ini dimulai dengan adanya desakan keperluan dan setelah dikaji dari segala

aspek menghasilkan keputusan untuk merealisasikannya menjadi proyek.

Misalnya : proyek yang bertujuan untuk meningkatkan eff kerja dan

memperbaharui perangkat serta system kerja lama agar mampu bersaing.

4. Dari kegiatan Penelitian dan Pengembangan

Dari kegiatan tersebut dihasilkan produk baru yang diperkirakan akan banyak

memberikan manfaat dan peminatnya sehingga mendorong dibangunnya fasilitas

produksi. Misalnya komoditi obat-obatan dan bahan kimia yang lain.

PERENCANAAN WAKTU DAN JARINGAN KERJA

Pengelola proyek selalu ingin mencari metode yang dapat meningkatkan kualitas perencanaan

waktu dan jadwal untuk menghadapi jumlah kegiatan dan kompleksitas proyek yang cendrung

bertambah.

Usaha tersebut membuahkan hasil dengan ditemukannya Metode bagan balok (bar chart) dan

analisis jaringan kerja (net work analysis) yaitu penyajian perencanaan dan pengendalian,

khususnya jadwal kegiatan proyek secara sistematis dan analitis.

Network planning atau jaringan kerja merupakan : Sebuah pernyataan secara grafis dari

kegiatan-kegiatan yang diperlukan dalam mencapai suatu tujuan akhir.

Jaringan kerja merupakan langkah penyempurnaan dari diagram balok, karena dapat menjawab

pertanyaan-pertanyaan yang belum dapat diselesaikan oleh bagan balok, diantaranya :

Berapa lama kurun waktu penyelesaian proyek

Apa logika ketergantungan antara satu kegiatan dengan kegiatan yang lain

Kegiatan-kegiatan mana yang bersifat kritis dalam hubungannya dengan penyelesaian

proyek.

Apabila terjadi keterlambatan dalam penyelesaian suatu item kegiatan tertentu apa

pengaruhnya terhadap penyelesaian proyek secara keseluruhan.

Disamping itu jaringan kerja berguna untuk :

Menyusun urutan kegiatan proyek yang memiliki sejumlah besar komponen dengan

hubungan ketergantungan yang komplek.

Membuat perkiraan jadwal proyek yang paling ekonomis.

Mengusahakan fluktuasi minimal penggunaan sumberdaya.

Metode jaringan kerja yang umum dipakai:

Page 6: MANAJEMEN-PROYEK

1. Metode jalur kritis (critical path method/CPM)

2. Teknik evaluasi dan review proyek (Poject Evaluation and review

Technnique-PERT)

3. Metode Precedence diagram (Preceden Diagram Method-PDM)

Sejak ditemukannya metode jaringan kerja telah menunjukkan manfaat yang meyakinkan dalam

hal penghematan biaya dan waktu dan meningkatkan efisiensi dan efektivitas penggunaan tenaga

kerja, peralatan dan material. Antara lain terbukti pada proyek berikut ;

Pembangunan Pabrik kimia raksasa milik perusahaan Du Pont de Nomours pada tahun

1958 : telah menghemat $ 1.000.000,- dari budget semula % 10.000.000,-

Proyek peluru kendali POLARIS : telah mempersingkat jangka waktu pelaksanaan

proyek dari 5 tahun menjadi 3 tahun, proyek ini sangat kompleks ribuan konsultan desain

engineering, sub-kontraktor, supplier dan berbagai jawatan pemerintah dan sosial.

Dalam perkembangannya kemajuan pesat dibidang perangkat computer telah meningkatkan

kegunaan metode jaringan kerja, yang pada dasarnya memerlukan dukungan suatu perangkat

lunak yang mampu memproses data dan melakukan perhitungan dalam jumlah besar, cepat dan

akurat. Hingga saat ini banyak software manajemen proyek yang dikembangkan

berdasarkan ,metode jaringan kerja, diantaranya Microsoft project dan Pertmaster.

Metode jaringan kerja memungkin dilaksanakannya Management by Exception, dimana

metode ini dapat dengan jelas mengidentifikasi kegiatan-kegiatan yang bersifat kritis bagi proyek,

teruitama dalam aspek jadwal dan perencanaan, sehingga pengelola proyek dapat memberikan

prioritas perhatian.

Perbandingan antara metoda CPM, PERT, PDM :

CPM PERT PDM

Memakai teknik penyajian secara grafis dengan memakai diagram anak panah, lingkaran serta

kaidah-kaidah dasar logika ketergantungan dalam menyusun urutan kegiatan pada suatu proyek.

Activity on Arrow (AOA) : kegiatan pada anak panah / kegiatan

dilambangkan dengan anak panah.

Activity on Node (AON) :

kegiatan pada node

Menggunakan 1 (satu) angka

estimasi bagi tiap kegiatan.

CPM banyak digunakan oleh

kalangan industri dan proyek-

Menggunakan 3 angka

estimasi, bagi tiap kegiatan

yaitu optimistic, pesimistik

dan yang paling mungkin.

Menggunakan satu angka

estimasi bagi tiap kegiatan.

PDM menghasilkan jaringan

kerja yang lebih sederhana

Page 7: MANAJEMEN-PROYEK

proyek engineering konstruksi Dengan memberikan rentang

waktu ini PERT dapat

menampung adanya unsure-

unsur yang belum pasti,

kemudian menganalisa

kemungkinan-kemungkinan

sejauh mana proyek

menyimpang atau memenuhi

sasaran jadwal penyelesaian.

Sehingga PERT lebih banyak

digunakan pada proyek-

proyek penelitian dan

pengembangan yang

seringkali memiliki unsure

waktu yang belum tentu.

dari CPM dan PERT, terutama

untuk proyek yang

kegiatannya perlu dipecah

menjadi sub-kegiatan.

Diperkenalkan pada tahun

1957 oleh suatu tim engineer

dan ahli matematika dari

perusahaan Du-Pont bekerja

sama dengan Rand

Corporation, dalam usaha

mengembangkan suatu system

control manajemen.

Sistem dimaksudkan untuk

merencanakan dan

mengendalikan sejumlah besar

kegiatan yang memilki

hubungan ketergantungan

yang kompleks dalam masalah

desain engineering konstruksi

dan pemeliharaan. Usaha-

usaha ditekankan untuk

mencari metode yang dapat

meminimalkan biaya, dalam

Pada waktu yang hamper

bersamaan pengembangan

CPM, secara terpisah Dinas

Angkatan Laut Amerika

Serikat mengembangkan pula

system control manajemen

dalam rangka mengelola

proyek pembuatan peluru

kendali Polaris yang

melibatkan ribuan konsultan

desain engineering, sub

kontraktor, supplier dan

berbagai jawatan pemerintah

dan sosial.

Konsep dasar PDM

diperkenalkan oleh J.W>

Fondahl dari Stanford

University USA pada awal

tahun 1960-an. Kemudian

dikembangkan oleh lanjut oleh

perusahaan IBM dalam rangka

penggunaan computer untuk

memudahkan perhitungan-

perhitungan PDM dengan

menggunakan computer.

Page 8: MANAJEMEN-PROYEK

hubungannya dengan kurun

waktu penyelesaian suatu

kegiatan

B. MEKANISME PENYUSUNAN JARINGAN KERJA

1. Identifikasi lingkup proyek dan menguraikannya menjadi komponen-

komponen kegiatan.

2. Menyusun komponen-komponen kegiatan sesuai urutan logika

ketergantungan menjadi jaringan kerja. Urutan ini dapat berbentuk seri dan parallel.

3. Memberikan perkiraan kurun waktu masing-masing kegiatan.

4. identifikasi jalur kritis, float dan kurun waktu penyelesaian proyek.

5. Meningkatkan daya guna dan hasil guna pemakaian sumberdaya :

a. Menetukan jadwal yang paling ekonomis

b. Meminimalkan fluktuasi pemakaian sumberdaya.

Beberapa catatan terhadap mekanisme diatas :

1. Identifikasi lingkup proyek dan menguraikannya menjadi komponen-komponen

kegiatan :

Tujuan memecah lingkup proyek menjadi komponen-komponennya adalah untuk

meningkatkan akurasi perkiraan kurun waktu penyelesaian proyek. Seperti

halnya pada proses perkiraan biaya, yaitu akan memperoleh angka yang lebih

akurat bila dilakukan dengan menganalisis kompone-komponenya secara lebih

rinci, disbanding dengan perkiraan langsung satu lingkup proyek utuh tanpa

memecah dan menganalisisnya terlebih dahulu.

Seberapa jauh pemecahan ruang lingkup proyek ditentukan oleh hal-hal sebagai

berikut :

- Berapa besar akurasi perkiraan waktu maupun urutan ketergantungan

yang diinginkan?

- Apakah tujuan penggunaan jaringan kerja yang tersusun dari

pemecahan lingkup proyek ?.

Contoh Penguraian lingkup proyek menjadi komponen kegiatan ;

Page 9: MANAJEMEN-PROYEK

Proyek Gudang Kerangka Besi

Uraian level I Uraian level II Uraian level III

1. Membuat gambar

2. Membuat Gambar

3. Menyiapkan lahan

4. Membuat Pondasi

5. Pabrikasi ( tiang dan . .

Kerangka atap )

6. Mendirikan bangunan

1. Gambar bangunan

2. Instalasi listrik

3. Material Bangunan

4. Material Pondasi

5. Menggali tanah

6. Cor pondasi

7. Pabrikasi Tiang

8. Pabrikasi kerangka . . .

atap

9. Mendirikan tiang

10. Membuat dinding

11. Menaikan atap

12. Gambar bangunan

13. Instalasi listrik

14.Instalasi Air

15. Material Tinga

16. Material Dinding

17. Material Atap

18. Besi Beton

19. Adukan Beton

20.Memadatkan Tanah

21. Menggali Tanah

22. Cor Pondasi

23. Pabrikasi Tiang

24. Pabrikasi konzen

25.Oabirikasi kerangka .

atap

26. Mendirikan Tiang

27. Menbuat dinding

28. Memasang kusen

29. Memasang kerangka .

atap

30 Menaikan atap

31. Memasang pintu

32. Mengecat

4. Jalur kritis ialah jalur yang terdiri dari rangkaian kegiatan dalam

lingkup proyek, yang bila terlambat akan menyebabkan keterlambatan proyek secara keseluruhan.

Kegiatan yang berada pada jalur ini ini dinamakan kegiatan kritis.

5. Butir a, Ditujukan untuk memilih berbagai alternative jadwal dilihat dari

segi biaya, sedangkan butir b, berusaha meningkatkan efisiensi pengelolaan proyek, dengan jalan

sejauh mungkin mencegah terjadinya fluktuasi penggunaan sumberdaya, misalnya material

ataupun tenaga kerja resources (manpower, equipment or material).

Page 10: MANAJEMEN-PROYEK

B. Terminologi dan Kaidah Dasar

Seperti telah dijelaskan jaringan kerja dapat menggunakan dua bentuk dalam penggunaan symbol

atau lambang :

Kegiatan pada anak panah (Activity on Arrow-AOA )

Disini kegiatan digambarkan sebagai anak panah yang menghubungkan dua lingkaran

yang mewakili dua peristiwa.

Peristiwa/event Peristiwa/event

terdahulu berikutnya

Kegiatan

Kegiatan ditulis dala kotak atau lingkaran (Activity on Node-AON)

Anak panah hanya menjelaskan hubungan ketergantungan antara kegiatan-kegiatan

CPM dan PERT menggunakan bentuk AOA dan PDM menggunakan AON.

Berikut yang akan dibahas secara detail adalah bentuk AOA

B. 1. Simbol

Anak

panah

(arrow)

-Melambangkan activity/kegiatan, job

-Kegiatan ini memerlukan jangka waktu tertentu (duration),

dengan pengggunaan sejumlah sumber tenaga, peralatan,

bahan dan biaya (resources)

-Panjang dan kemiringan anak panah tidak mempunyai arti

tertentu (tidak berskala)

-Arah anak panah menunjukkan arah kegiatan dengan arah

dari kiri kekanan.

-Contoh kegiatan : Menggali pondasi, mengecor kolom,

membuat kunsen, memasang dinding, memasang atap dll.

Kegiatan A Kegiatan B

i j

Page 11: MANAJEMEN-PROYEK

Lingkaran

(Node)

-Melambangkan kejadian

-Ini merupakan ujung dari pertemuan dari satu atau lebih

kegiatan

-Contoh kejadian : Kegiatan menggali pondasi dimulai,

kegiatan mengali pondasi selesai, kegiatan memasang atap

dimulai, kegiatan memasng atap selesai.

Anah

panah

terputus-

putus

-Melambangkan kegiatan semu/dummy

-Kegiatan semu digunakan untuk membatasi mulainya

kegiatan-kegiatan atau penghubung kejadian atau peristiwa.

-Perbedaan dummy dengan activity ialah bahwa dummy

tidak mempunyai duration dan tidak memerlukan resources

(manpower, equipment or material)

B.2. Beberapa Bentuk Hubungan Kegiatan

Untuk setiap kegiatan akan selalu timbul pertanyaan ;

a. Kegiatan-kegiatan apa yang mendahuluinya?

b.Kegiatan-kegiatan apa yang langsung mengikutinya?

A

c.Kegiatan-kegiatan apa yang dapat berjalan bersamaan

A

Page 12: MANAJEMEN-PROYEK

d.Apa yang membatasi/menetukan saat mulai suatu kegiatan

e.Apa yang membatasi/menentukan saat selesai suatu kegiatan.

Secara umum hubungan ketergantungan antar kegiatan dapat dijelaskan dalam empat bentuk

dasar berikut :

1. Kegiatan B Mulai setelah A selesai

A B

2. Kegiatan B dan C dapat dimulai kalau A selesai (kegiatan memencar)

3. Kegiatan C dan D dapat dimulai setelah kegiatan A dan B selesai

A C

B D

4. Kegiatan C dimulai setelah A dan B selesai, kegiatan D dimulai setelah B selesai ( kegiatan

dengan satu dummy)

Page 13: MANAJEMEN-PROYEK

Contoh network planning : Regional Plan Suatu Daerah

Beberapa ketentuan umum dalam menyusun diagram Network Planning :

Harus jelas dan mudah dibaca

Harus dimulai dari suatu kejadian (event) dan diakhiri pada suatu kejadian

Anak panah digambarkan dengan garis lurus (boleh garis patah akan tetapi tidak boleh

garis lengkung)

Kecuali dalam hal khusus, panjang anak panah tidak ada kaitannya dengan lamanya

kurun waktu.

Harus dihindari perpotongan antar anak panah

Tidak boleh ada dummy yang tidak perlu

Nama kegiatan ditulis diatas anak panah

Durasi kegiatan ditulis dibawah anak panah

Satuan waktu yang digunakan satu jenis; jam, hari, minggu, bulan dll.

B.3. Kurun Waktu Kegiatan

Kurun waktu merupakan : Lama waktu yang diperlukan untuk melakukan kegiatan dari awal

samapai akhir, yang dihitung dengan menggunakan formula sebagai berikut ;

Kurun waktu = Jam-orang untuk menyelesaikan pekerjaan Jumlah tenaga kerja

= Volume pekerjaan Kinerja

Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam memperkirakan kurun waktu kegiatan :

1. Angka perkiraan hendaknya bebas dari pertimbangan pengaruh kurun waktu kegiatan

yang mendahului atau yang terjadi sesudahnya. Misalnya kegiatan memasang pondasi

Page 14: MANAJEMEN-PROYEK

tergantung dari tersedianya semen, tetapi dalam memperkirakan kurun waktu memasang

pondasi jangan dimasukkan faktor kemungkinan terlambatnya penyediaan semen.

2. Angka perkiraan kurun waktu kegiatan dihasilkan dari asumsi bahwa sumber daya

tersedia dalam jumlah normal.

3. Pada tahap analisis, angka perkiraan ini dianggap tidak ada keterbatasan jumlah

sumberdaya, sehingga memungkinkan kegiatan dilaksanakan dalam waktu yang

bersamaan atau parallel. Sehingga penyelesaian proyek lebih cepat disbanding bila

dilaksanakan secara berurutan atau secara seri.

4. Gunakan hari kerja normal, jangan dipakai asumsi lembur, kecuali kalau hal tersebut

dilaksanakan secara khusus untuk proyek yang bersangkutan sehingga dapat

diklasifikasikan sebagai hal normal.

5. Bebas dari pertimbangan mencapai target jadwal penyelesaian proyek, karena

dikhawatirkan akan mendorong untuk menentukan angka yang disesuaikan dengan target

tersebut.

6. Tidak memasukkan angka kontingensi untuk hal-hal seperti adanya bencana alam,

pemogokanataupun kebakaran.

Pengaruh cuaca merupakan salah satu hal yang sulit diduga, dan karena memerlukan

perhatian yang khusus. Dalam memperhitungkan pengaruh cuaca dalam memperkirakan

kurun waktu kegiatan dikenal pendekatan-pendekatan sebagai berikut ;

Tidak memasukkan faktor cuaca kedalam perkiraan kurun waktu masing-masing

item kegiatan, tetapi pengaruh cuaca diperhitungkan kedalam kurun waktu

proyek secara keseluruhan.

Misalnya suatu proyek akan selesai dalam waktu 150 hari, kemudian

diperkirakan akan terjadi keterlambatan akibat pengaruh cuaca selama 20 hari.

Maka diperhitungkan kurun waktu penyelesaian proyek menjadi 170 hari.

Memasukkan faktor cuaca kedalam masing-masing item kegiatan.

Pendekatan ini berpotensi memberikan perkiraan yang lebih akurat, akan tetapi

memerlukan usaha yang lebih besar.

D. Metode Jalur Kritis (Critical Path Method-CPM)

Pada metode CPM dikenal adanya jalur kritis, yaitu jalur yang memiliki rangkaian

komponen-komponen kegiatan dengan total jumlah waktu terlama dan menunjukkan kurun waktu

Page 15: MANAJEMEN-PROYEK

penyelesaian proyek yang tercepat. Jadi jalur kritis terdiri dari rangkaian kegiatan kritis , dimulai

dari kegiatan pertama sampai kegiatan terakhir proyek. Makna jalur kritis penting bagi pelaksana

proyek, karena pada jalur ini terletak kegiatan-kegiatan yang bila pelaksanaannya terlambat akan

menyebabkan keterlambatan proyek secara keseluruhan. Kadang-kadang dijumpai lebih dari satu

jalur kritis dalam jaringan kerja.

D1. Terminologi

Setelah data ditentukan network planning dengan logika ketergantungan antar kegiatan,

maka selanjutnya dtinjau kurun waktu (duration) pelaksanaan kegiatan dan menganalisis network

diagram untuk mendapatkan waktu terjadinya masing-masing kegiatan.

Earliest Time of Occurrence / Waktu paling awal peristiwa terjadi( TE = T)

TL = L /Waktu paling akhir peristiwa terjadi ES/earliest start EF/earliest finish

Node reference number/ no

LS/latest start LF/Latest finish

TE=E Earliest Time of occurrence

Waktu paling awal pristiwa dapat

terjadi

TL=L Latest time of Occurrence

Waktu paling akhir peristiwa dapat

terjadi

ES Earliest Start Time

Waktu mulai paling awal suatu

kegiatan

LS Latest start time

Waktu mulai paling akhir suatu

kegiatan

EF Earliest finish time

Waktu mulai paling awal suatu

kegiatan

LF Latest finish time

Waktu selesai paling akhir suatu

kegiatan

D Duration

Kurun waktu suatu kegiatan

Page 16: MANAJEMEN-PROYEK

D.2 PERHITUNGAN

Perhitungan Maju

Perhitungan maju dimaksudkan untuk mengetahui waktu atau tanggal paling awal kita dapat

memulai atau mengakhiri kegiatan proyek.

AT-1. Kecuali kegiatan awal, suatu kegiatan baru

dapat dimulai bila kegiatan yang mendahuluinya

(predecessor) telah selesai.

E (1) = 0

AT-2. Waktu selesai paling awal suatu kegiatan =

waktu mulai paling awal ditambah kurun waktu

kegiatan yang bersangkutan.

EF=ES + D

EF (i-j) = ES(i-j) + D (i-j)

AT-3. Bila suatu kegiatan memiliki dua atau lebih

kegiatan terdahulu yang berkaitan, maka waktu

mulai paling awal (ES) kegiatan tersebut adalah

sama dengan waktu selesai paling awal (EF) yang

terbesar dari kegiatan terdahulu.

Bila EF(c) > EF(b) > EF(a), maka ES (d)

= EF (c)

Perhitungan Mundur

Perhitungan mundur dimaksudkan untuk mengetahui waktu atau tanggal paling akhir kita masih

dapat memulai atau mengakhiri kegiatan proyek tanpa menyebabkan keterlambatan proyek secara

keseluruhan.

AT-4. Waktu mulai paling akhir suatu kegiatan

adalah sama dengan waktu selesai paling akhir

dikurangi kurun waktu berlangsungnya kegiatan

yang bersangkutan.

LS = LF - D

AT-5. Bila suatu kegiatan memiliki (memecah

menjadi) 2 atau lebih kegiatan-kegitan berikutnya

(successor), maka waktu selesai paling akhir (LF)

dari kegiatan tersebut adalah sama dengan waktu

muli paling akhir (LS) kegiatan berikutnya yang

terkecil.

LS(b) < LS(c) < LS(d), maka LF(a) =

LS(b).

Catt : Duration /waktu dalam network planning adalah hari kerja

D.3 Contoh Perhitungan CPM

Sebuah proyek terdiri atas kegiatan-kegiatan sebagai berikut ;

Page 17: MANAJEMEN-PROYEK

No Kode Kegiatan Durasi Predecessor

1 A 8 -

2 B 7 A

3 C 12 J,B

4 D 18 C

5 E 12 -

6 F 25 E

7 G 13 F

8 H 9 -

9 I 15 H

10 J 4 E

11 K 11 E

12 L 4 I,K

13 M 19 F,L

Tentukan :

1. Diagram network planning dari proyek tersebut.

2. Dengan memperhitungkan durasi masing-masing kegiatan, tentukan

jalur kritis dari proyek tersebut.

E. Teknik Evaluasi dan Review Proyek ( Project Evaluation and review Technique-PERT)

Bentuk lain dari perencanaan dan pengendalian jadwal proyek dengan menggunakan metode

Network Planning adalah PERT .

Ada beberapa perbedaan mendasar antara CPM dan PERT, yaitu :

CPM PERT

1. Memperkirakan waktu komponen kegiatan

proyek dengan pendekatan deterministic yang

mencerminkan adanya kepastian

1. Direkayasa untuk menghadapi situasi dengan

kadar ketidakpastian (uncertainty) yang tinggi

pada aspek kurun waktu kegiatan.

2. Waktu pelaksanaan kegiatan ditentukan

dengan satu perkiraan waktu tertentu.

2. Waktu pelaksanaan kegiatan ditentukan

dalam rentang (range) dengan memakai tiga

angka estimasi.

3. Activity oriented (berorientasi kepada 3. Event Oriented (berorientasi

Page 18: MANAJEMEN-PROYEK

kegiatan ) kepadakegiatan)

4. Float 4. Slack

5. Menggunakan deterministic duration time 5. Menggunakan probabilistic duration time

yaitu :

1. a=optimistic duration time, waktu tersingkat

untuk menyelesaikan suatu kegiatan

2. m= most likely duration time, kurun waktu

paling mungkin /waktu paling sering terjadi

untuk menyelesaikan suatu kegiatan.

3. b= pessimistic duration time, waktu terlama

untuk menyelesaikan suatu kegiatan.

Teori Probabilitas

Tujuan menggunakan tiga angka estimasi diatas adalah untuk memberikan rentang waktu

yang lebih lebar dalam melakukan estimasi kurun waktu kegiatan dibandingkan satu

angka deterministic. Teori probabilitas dengan kurva distribusinya akan menjelaskn tiga

angka tersebut.

Teori probabilitas bermaksud mengkaji dan mengukur ketidakpastian (uncertainty) serta

mencoba menjelaskan secara kuantitatif.

Diumpamakan satu kegiatan dikerjakan secara berulang-ulang dengan kondisi yang

dianggap sama. Sumbu horizontal menunjukkan waktu selesai pada kurun waktu yang

bersangkutan. Selanjutnya titik-titik yang menunjukkan lama penyelesaian dan

frekuensinya itu dihubungkan sehingga membentuk garis lengkung yang disebut dengan

Kurva

Distribusi Frekuensi Kurun Waktu Kegiatan X.

Notasi a, m, b dapat dijelaskan dari kurva tersebut. Kurun waktu yang menghasilkan puncak

adalah m, yaitu kurun waktu yang paling banyak terjadi (most likely time). Adapun angka a dan b

terletak hamper diujung kiri dan kanan dari kurva distribusi, yang menandai batas lebar rentang

waktu kegiatan. Kurva distribusi kegiatan tersebut umumnya berbentuk asimetris dan disebut

kurva Beta.

Estimasi Angka angka a, b, m

Estimator perlu memahami fungsi dari a, m, b dalam hubungannya

dengan perhitungan dan pengaruhnya dalam metode PERT.

Page 19: MANAJEMEN-PROYEK

Proses estimasi a, m, b bagi masing-masing kegiatan jangan sampai

dipengaruhi oleh target waktu penyelesaian proyek.

Bila tersedia data-data pengalaman masa lalu (historical record), maka

dapat digunakan untuk bahan pembanding. Dengan syarat data-data tersebut cukup

banyak secara kuantitatif dan kondisi kedua peristiwa tersebut tidak banyak berbeda.

Kurva Distribusi dan Kurun Waktu yang Diharapkan ( te)

Setelah menentukan estimasi angka-angka a,m, b maka tindakan selanjutnya adalah merumuskan

hubungan ketiga angka estimasi tersebut menjadi satu angka yang disebut dengan te (expected

duration time), kurun waktu yang diharapkan.

Rumus : te = a + 4m + b / 6

Deviasi Standar Kegiatan dan Varians Kegiatan V (te)

Estimasi kurun waktu kegiatan dengan memakai metode PERT memakai rentang waktu .

Rentang waktu ini menandai derajat ketidakpastian yang berkaitan dengan proses

estimasi kurun waktu kegiatan. Berapa besarnya ketidakpastian ini tergantung pada

besarnya angka yang dipekirakan untuk a dan b.

Deviasi Standar Kegiatan :

S = (1/6) . (b – a)

Varians Kegiatan :

V(te) = S2 = ( ( 1/6) . ( b – a) )2

Apa makna dari S dan V(te) ;

Kegiatan dengan te yang sama, akan tetapi dengan nilai V(te) yang berbeda, menunjukkan

derajat ketidakpastian yang berbeda.

Target jadwal Penyelesaian (TD)

Pada penyelenggaraan proyek sering dijumpai sejumlah tonggak kemajuan dengan target jadwal

atau tanggal penyelesaian yang telah ditentukan. Pimpinan proyek atau pemilik proyek seringkali

menginginkan suatu analisa untuk mengetahui kemungkinan atau kepastian pencapaian target

jadwal tersebut. Hubungan antara waktu yang diharapakan (TE) dengan target T(d) pada metode

PERT dinyatakan dengan z dan dirumuskan sebagai berikut :

Deviasi z = T(d) – TE / S

Page 20: MANAJEMEN-PROYEK

Ringkasan Perhitungan TE (proyek selesai) dan Kemungkinan (%) Mencapai Td (Target

yang Diingini) :

a. Memberikan angka estimate a, b, m kepada masing-masing komponen kegiatan.

b. Menghitung te untuk masing-masing komponen kegiatan.

c. Mengidentifikasi kegiatan kritis. Hitunglah kurun waktu penyelesaian proyek

yaitu TE = Jumlah te kegiatan-kegiatan kritis.

d. Tentukan varians untuk masing-masing kegiatan kritis pada jalur kritis

terpanjang menuju titik peristiwa TE yang dimaksud. Dipakai rumus V(TE) =

Jumlah V(te) kegiatan kritis.

e. Sebagai langkah terakhir untuk menganalisis kemungkinan mencapai target T(d)

dipakai rumus :

,z = T(d) – TE / S

Dimana S2 = V (TE)

f. Dengan menggunakan tabel cumulative normal distribution function, dapat

ditentukan probabilitas (%) selesainya proyek pada target T(d).

JADWAL DAN SUMBERDAYA

Sebelumnya kita telah membahas jalur kritis dalam suatu jaringan kerja yang

menunjukkan waktu paling cepat penyelesaian proyek, dan kelonggaran yang mengidentifikasi

kapan suatu kegiatan paling lambat diperbolehkan, tanpa menganggu jadwal proyek secara

keseluruhan.

Setelah perencanaan jadwal proyek selesai dihitung, kadang-kadang muncul pertanyaan

apakah waktunya tidak dapat dipercepat dengan menambah sumberdaya atau biaya dalam batas-

batas yang masih dianggap ekonomis.

Dalam bahasan ini kita membahas hal-hal sebagai berikut :

a. Mencari hubungan jadwal biaya yang ekonomis

b. Menyusun jadwal dengan keterbatasan sumberdaya

c. Meratakan pemakaian sumberdaya.

MEMPERSINGKAT WAKTU PENYELESAIAN

Jadi tujuan utama dari program mempersingkat waktu adalah memperpendek jadwal

penyelesaian kegiatan atau proyek dengan kenaikan biaya yang minimal.

Page 21: MANAJEMEN-PROYEK

Rumus Perhitungan

Untuk menganalisis hubungan antara waktu dan biaya suatu kegiatan dipakai defenisi sbb

Kurun waktu normal adalah kurun waktu yang diperlukan untuk melakukan kegiatan

sampai selesai dan dengan cara yang efisien, tetapi tanpa mempertimbangkan kerja

lembur dan usaha-usaha khusus lainnya, seperti menyewa peralatan yang lebih

canggih.

Biaya normal adalah biaya langsung yang diperlukan untuk menyelesaikan kegiatan

dengan kurun waktu normal.

Kurun waktu dipersingkat (crash time) adalah waktu tersingkat untuk menyelesaikan

suatu kegiatan yang secara teknis masih mungkin. Disini dianggap sumberdaya

bukan merupakan hambatan.

Biaya untuk waktu dipersingkat (crash cost) adalah jumlah biaya langsung untuk

menyelesaikan pekerjaan dengan kurun waktu tersingkat.

Biaya

Wkt dipersingkat waktu normalHubungan antara waktu dan biaya dapat digambarkan dalam bentuk grafik. Seandainya diketahui

bentuk kurva waktu-biaya suatu kegiatan, yaitu dengan mengetahui berapa slope dan sudut

kemiringannya maka bisa dihitung berapa besar biaya untuk mempersingkat waktu satu hari

dengan rumus :

Slope biaya =Biaya dipersingkat – Biaya normal-----------------------------------------Waktu normal- waktu dipersingkat

Titik dipersingkat

Titik normal

Biaya untuk wkt dipersingkat

Biaya normal

wkt

Page 22: MANAJEMEN-PROYEK

Langkah-langkah dalam mempersingkat waktu penyelesaian proyek ;

1. Carilah jalur kritis, hitunglah kurun waktu penyelesaian proyek dan float total untuk semua

aktivitas yang trdapat pada proyek.

2. Membuat tabulasi waktu serta biaya normal dan dipersingkat

3. Hitung slope biaya kegiatan

4. Mempersingkat waktu proyek dengan memulai dari aktivitas yang mempunyai biaya paling

minimum.

Dapat disimpulkan bahwa garis besar prosedur mempersingkat waktu adalah sebagai berikut :

1. Menghitung waktu penyelesaian proyek dan mengidentifikasi float

dengan CPM, atau memakai kurun waktu normal.

2. Menentukan biaya normal masing-masing kegiatan.

3. Menentukan biaya dipercepat masing masing kegiatan

4. Menghitung slope biaya masing-masing komponen kegiatan.

5. Mempersingkat kurun waktu kegiatan, dimulai dari kegiatan kritis

yang mempunyai slope biaya terendah.

6. Setiap kali selasai mempercepat kegiatan, teliti kemungkinan adanya

float yang dapat dipakai untuk mengulur waktu kegiatan yang bersangkutan guna memperkecil

biaya.

7. Bila dalam proses mempercepat waktu proyek terbentuk jalur kritis

baru, maka percepat kegiatan-kegiatan kritis yang mempunyai kombinasi slope biaya terendah.

8. Meneruskan mempersingkat waktu kegiatan sampai titik batas

mempercepat proyek.

9. Buatlah tabulasi biaya versus waktu, gambarkan dalam grafik serta

hubungkan titik normal (biaya dan waktu normal) , yaitu titik-titik yang terbentuk setiap kali

mempersingkat kegiatan sampai dengan titik bats mempercepat proyek.

10. Hitunglah biaya tidak langsung proyek, dan gambarkan pada kertas

grafik diatas.

11. Jumlahkan biaya langsung dan tidak langsung untuk mencari total

biaya sebelum kurun waktu yang diinginkan.

12. Periksa grafik total biaya untuk mencapai waktu optimal, yaitu kurun

waktu penyelesaian proyek dengan biaya terendah.

APLIKASI DAN MANFAAT DALAM PRAKTEK :

Page 23: MANAJEMEN-PROYEK

Program mempersingkat waktu untuk untuk mencari jadwal proyek yang optimal, yaitu

jadwaldengan biaya langsung, tidak langsung dan total yang minimal, dikenal sebagai least cost

scheduling. Progran ini timbul dari berbagai sebab, misalnya :

Karena terjadi keterlambatan dalam pelaksanaan pekerjaan pada bulan-bulan

sebelumnya, sehingga untuk mencapai jadwal penyelesaian sebelum kontrak, perlu usaha

mempercepat atau memperpendek kurun waktu kegiatan yang tersisa.

Karena perubahan situasi pasar, dimana pemilik proyek setelah pekerjaan berlangsung

beberapa waktu ingin mempercepat penyelesaian proyek dengan memberi premi, agar

produk yang dihasilkan proyek dapat mengisi pasar mendahului saingan.

KETERBATASAN SUMBER DAYA

Untuk menunjukkan sejauh mana pengaruh keterbatasan jumlah sumberdaya terhadap

jadwal, pada contoh jaringan kerja dari suatu proyek yang memiliki jumlah sumberdaya

terbatas.

Dengan memakai perhitungan maju dan mundur dihasilkan :

Jalur kritis : a, b, f, h.

Waktu penyelesaian proyek : 20 hari.

Float total c ; 10 hari.

Float total d, e, g : 3 hari.

a. Pekerjaan c memerlukan sumberdaya yang sama (misalnya, tukang kayu) dengan

pekerjaan b, sedangkan sumberdaya ini terbatas sehingga c harus digeser, yaitu sebagian

float totalnya terpakai dari 10 hari menjadi 3 hari.

b. Pekerjaan g memerlukan sumberdaya yang sama dengan f meskipun sumberdaya ini

terbatas sehingga g harus digeser, yaitu sebagian float totalnya terpakai dari 3 m3njadi 2

hari. Dengan demikian kegiatan-kegiatan yang berada di jalur d, e, g float totalnya juga

tinggal 2 hari.

Dari contoh diatas dapat ditarik kesimpulan umum sebagai berikut :

a. Keterbatasan sumberdaya akan mengurangi jumlah float.

b. Kemungkinan akan terbentuk kegiatan kritis baru, disamping yang telah ada sebelumnya

(sewaktu memakai sumberdaya tidak terbatas).

c. Disamping tergantung pada hubungan –hubungan antarkegiatan, float juga tergantung

pada keterbatasan sumberdaya.

Page 24: MANAJEMEN-PROYEK

Dari ilustrasi singkat diatas, dapat dipikirkan bahwa keterbatasan yang terlalu besar bisa

menimbulkan kesulitan dalam pemakaian kaidah-kaidah yang mendasari penggunaan

jaringan kerja. Misalnya jalur kritis tidak terletak pada jalur terpanjang, tetapi mungkin

dijalur yang memiliki keterbatasan sumberdaya terparah.

MERATAKAN PENGGUNAAN SUMBERDYA

Aspek lain yang perlu diperhatikan dalam hubungan antara jadwal dan sumberdaya

adalah usaha pemakaian secara efisien. Dalam pembahasan ini yang dibahas adalah sumberdaya

tenaga kerja, yaitu salah satu faktor sumberdaya yang terpenting yang sering kali penyediaanya

terbatas, baik karena faktor kualitas ataupun hal-hal lain. Merekrut, menyeleksi, dan melatih

tenaga kerja memerlukan biaya mahal dan membutuhkan waktu lama sebelum mereka siap pakai.

Kita harus usahakan agar jangan terjadi fluktuasi tenaga kerja. Metode CPM dapat membantu

mengatasi masalah fluktuasi tenaga kerja dengan pemerataan sumberdaya ( resource leveling)

Kebutuhan sumberdaya tenaga kerja sebagai berikut :

a. Kegiatan a sebanyak 20 orang selama 6 hari.

b. Kegiatan b sebanyak 15 orang selama 3 hari.

c. Kegiatan c sebanyak 15 orang selama 3 hari.

d. Kegiatan d sebanyak 10 orang selama 3 hari.

e. Kegiatan e sebanyak 15 orang selama 3 hari.

f. Kegiatan f sebanyak 35 orang selama 3 hari.

g. Kegiatan g sebanyak 5 orang selama 3 hari.

Jaringan kerja digambarkan dengan skala waktu dan memakai ES (early start), untuk setiap

kegiatan.

KESIMPULAN ;

1. Analisis jaringan kerja untuk menyusun jadwal sejauh ini memakai asumsi

bahwa sumberdaya selalu tersedia dengan jumlah yang cukup, sehingga bukan

merupakan faktor yang harus diperhitungkan. Namun, dalam

kenyataansesungguhnya tidaklah demikian sehingga harus dikaji dampaknya bila

ingin memperoleh jadwal yang realistis.

Page 25: MANAJEMEN-PROYEK

2. Tiga hal yang harus diperhatikan dalam hubungan antara jadwal dan sumber daya

adalah menyusun jadwal yang paling ekonomis, keterbatasan sumberdaya, dan

pemerataan penggunaan sumberdaya.

3. Menyusun jadwal yang ekonomis dapat dilakukan dengan metode cost and

schedule trade-off, yang menganalisis sejauh mana jadwal dapat diperpendek

dengan menambahkan biaya (langsung) terhadap kegiatan yang kurun waktu

pelaksanaan masih bisa dipercepat dari segi teknis.

4. Usaha mempercepat kurun waktu proyek dimulai dari kegiatan yang terletak di

jalur kritis dan slope terendah. Setiap kali mempercepat penyelesaian komponen

harus dianalisis dampaknya terhadap biaya, untuk mengetahui TDP ( Titik

Proyek Dipersingkat). Setelah melewati titik ini tidak akan diperoleh

pengurangan waktu lagi meskipun dilakukan penambahan biaya.

5. Salah satu cara untuk menentukan total biaya proyek yang optimal adalah dengan

menjumlahkan kurva biaya langsung dan biaya tidak langsung.

6. Keterbatasan sumberdaya dapat mempengaruhi jadwal proyek, seperti

berkurangnya besar float total dan terbentuknya jalur kritis baru. Bahkan bila

keterbatasannya terlalu besar akan sulit menerapkan kaidah-kaidah jaringan

kerja, seperti menyangkut penentuan jalur kritis.

7. Pemerataan pemakaian sumberdaya bermaksud mengurangi naik turunnya

jumlah tenaga kerja atau peralatan yang terlalu tajam. Hal ini diusahakan dengan

menggunakan semaksimal mungkin float yang ada.