Manajemen Perbibitan Ternak Ruminansia di Daerah Subtropis ...

30
Manajemen Perbibitan Ternak Ruminansia di Daerah Subtropis dan Tropis

Transcript of Manajemen Perbibitan Ternak Ruminansia di Daerah Subtropis ...

Page 1: Manajemen Perbibitan Ternak Ruminansia di Daerah Subtropis ...

Manajemen

Perbibitan

Ternak

Ruminansia di

Daerah

Subtropis dan

Tropis

Page 2: Manajemen Perbibitan Ternak Ruminansia di Daerah Subtropis ...

Pemilihan Bibit

Jenis/Bangsa Sapi Potong

Klasifikasi : - bibit dasar

- Bibit induk

- Bibit sebar

Bibit: - konstitusi tubuh

- Tempramen

- kondisi tubuh

Page 3: Manajemen Perbibitan Ternak Ruminansia di Daerah Subtropis ...

Titik Ternak untuk Meramalkan

Hasil

Morfologi tubuh

Tingkat kemurnian bangsa, untung

menduga tingkat kemampuan

berproduksi

Page 4: Manajemen Perbibitan Ternak Ruminansia di Daerah Subtropis ...

Standart Mutu

Bibit harus sehat, bebas dari segala cacat

fisik

Bibit betina bebas cacat reproduksi

Bibit jantan, siap sebagai pejantang tidak

menderita cacat pada alat kelamin

Page 5: Manajemen Perbibitan Ternak Ruminansia di Daerah Subtropis ...

Proses Produksi Bibit Pemeliharaan

- Sistem penggembalaan (perorangan, badan usaha, kelompok ternak)

- Sistem semi intensif (Penggembalaan, kandang)

- Sistem intensif (kebutuhan pakan disediakan penuh)

Produksi

- Pembibitan bangsa murni

- Pembibitan persilangan

Seleksi bibit

Page 6: Manajemen Perbibitan Ternak Ruminansia di Daerah Subtropis ...

Perkawinan

- Kawin alam 1 jantan : 8-10 betina

- Inseminasi buatan

- Transfer embrio

- Harus diperhatikan pengaturan penggunaan pejantan

atau semen atau embrio untuk menghindari terjadinya

perkawinan sedarah

Ternak Pengganti

- Calon bibit betina 25% replacement, 10%

pengenbangan populasi kawasan, 60% dijual ke luar

kawasan, 5% dijual ternak afkir

- Calon bibit jantan 10% terbaik bersama 25% calon bibit

betina terbaik dimasukkan uji performan

Page 7: Manajemen Perbibitan Ternak Ruminansia di Daerah Subtropis ...

Bakalan

Kriteria sapi belum siap potong yang kisaran karkasnya

(daging dan tulang) dibawah 50% dari berat hidup

untuk dipelihara dan digemukkan

Umur potensial 1,5-2,5 tahun

Sudah dapat diukur standart perhitungan baik umur,

prosentase karkas, capaian bobot maksimal, kecepatan

adaptasi pakan dan kandang sanpai masa panen

Sapi simental dan limousin dan silangannya ada

dikisaran berat 380-500kg

Sapi PO 250-350kg

Ideal digemukkan dalam waktu singkat 100-150 hari

Page 8: Manajemen Perbibitan Ternak Ruminansia di Daerah Subtropis ...

Jenis Sapi

Secara garis besar, bangsa-bangsa sapi (Bos) yang terdapat di dunia ada dua,

yaitu (1) kelompok yang berasal dari sapi Zebu (Bos indicus) atau jenis sapi yang berpunuk, yang berasal dan tersebar di daerah tropis

(2) kelompok dari Bos primigenius, yang tersebar di daerah sub tropis atau lebih dikenal dengan Bos Taurus.

Page 9: Manajemen Perbibitan Ternak Ruminansia di Daerah Subtropis ...

Bangsa Sapi Potong Tropis Bos Indicus (Zebu)

Cirinya:

berpunuk

ujung telinga meruncing

kepala panjang dahi sempit

kulit longgar dan tipis

lemak rendah

garing punggung tengah

cekung

kaki panjang gerak lincah

benruk tubuh sempit dan kecil

ambing kecil, produksi susu

rendah

lambat dewasa, rata2 BB

maksimal 250-650Kg

Sapi Bali

Sapi Madura

Sapi Aceh

Sapi Ongole

Sapi Peranakan

Ongole

Sapi Brahman

Page 10: Manajemen Perbibitan Ternak Ruminansia di Daerah Subtropis ...

Bangsa Sapi Potong Subtropis Bos Taurus

ciri:

tidak berpunuk

ujung telinga bentuk

tumpul/bulat

kepala pendek dahi lebar

kulit tebal

timbunan lemak cukup tebal

garis punggung lurus/rata

tulang pinggang lebar,

menonjol keluar

kaki pendek

cepat dewasa, BB dewasa

mencapai 900Kg

Sapi Shorthorn

Sapi Hereford

Sapi Charolais

Sapi Aberdeen

Angus

Sapi Simental

Sapi Limaousin

Page 11: Manajemen Perbibitan Ternak Ruminansia di Daerah Subtropis ...
Page 12: Manajemen Perbibitan Ternak Ruminansia di Daerah Subtropis ...

Jenis sapi perah yang unggul dan paling

banyak dipelihara adalah

Sapi Shorhorn (dari Inggris), Friesian

Holstein (dari Belanda), Yersey (dari selat

Channel antara Inggris dan Perancis),

Brown Swiss (dari Switzerland), Red Danish

(dari Denmark) dan Droughtmaster (dari

Australia).

Page 13: Manajemen Perbibitan Ternak Ruminansia di Daerah Subtropis ...
Page 14: Manajemen Perbibitan Ternak Ruminansia di Daerah Subtropis ...
Page 15: Manajemen Perbibitan Ternak Ruminansia di Daerah Subtropis ...
Page 16: Manajemen Perbibitan Ternak Ruminansia di Daerah Subtropis ...
Page 17: Manajemen Perbibitan Ternak Ruminansia di Daerah Subtropis ...
Page 18: Manajemen Perbibitan Ternak Ruminansia di Daerah Subtropis ...
Page 19: Manajemen Perbibitan Ternak Ruminansia di Daerah Subtropis ...

Pure Breed Program.

Memproduksi bangsa-bangsa sapi murni

Membentuk bangsa baru atau

meningkatkan nilai genetik

Seleksi ketat dan individu punya catatan

tersendiri,

Tenaga khusus berpengalaman.

sapi yang dihasilkan nilai ekonomis tinggi

(mahal)

Page 20: Manajemen Perbibitan Ternak Ruminansia di Daerah Subtropis ...

POLA PRODUKSI

Istilah ternak sapi

Bull : Pejantan

Steer : dikebiri sebelum dewasa kelamin

Stag : dikebiri setelah dewasa kelamin

Cow : Sapi betina sudah beranak

Heifer : Sapi dara

Page 21: Manajemen Perbibitan Ternak Ruminansia di Daerah Subtropis ...

Berdasarkan Umur

Vealer : Pedet umur ± 3 bulan

Calves : Pedet umur 3 – 12 bulan

Yearling : Sapi umur 12 – 24 bulan

Two Year Old : Sapi Dewasa umur 24 –

36 bulan

Older : Sapi umur > 36 bulan

Page 22: Manajemen Perbibitan Ternak Ruminansia di Daerah Subtropis ...

Sapi No. 72, Berat 540 Kg (setelah 5 bulan dipelihara Pak Sardi,

Jl. Gajahmada Sebanga), berat awal 258 Kg

Page 23: Manajemen Perbibitan Ternak Ruminansia di Daerah Subtropis ...

PAKAN PEJANTAN

Dalam pemeliharaan sapi pejantan (pemacek) faktor pakan menjadi kunci utama untuk menghasilkan performans yang optimal

Penggunaan pakan (ransum) seimbang akan memberikan pertumbuhan yang baik dan kesehatan ternak terjamin, untuk memenuhi kebutuhan hidup pokok (maintenance) dan berproduksi (meningkatkan libido).

Page 24: Manajemen Perbibitan Ternak Ruminansia di Daerah Subtropis ...

Formulasi Pakan Ransum yang baik untuk sapi pejantan agar

mencapai performans yang maksimal haruslah terdiri atas sejumlah hijauan dan konsentrat (Gambar 2 dan Gambar 3).

Hijauan diberikan minimal 10% dari berat badan ternak, sedangkan konsentrat 1-2% dari berat badan ternak.

Untuk pejantan pemacek di peternakan rakyat, pemberian konsentrat sebanyak 1% dari berat badan ternak. Sebagai contoh, untuk pejantan yang mempunyai bobot badan 400 kg, diberi rumput segar sebanyak 40 kg dan konsentrat sebanyak 4-8 kg.

Page 25: Manajemen Perbibitan Ternak Ruminansia di Daerah Subtropis ...
Page 26: Manajemen Perbibitan Ternak Ruminansia di Daerah Subtropis ...

Hijauan dapat berupa : Rumput unggul atau rumput kultur, seperti : rumput

gajah, rumput raja, rumput

setaria, Brachiaria brizantha, Pannicum maximum, dan lain-lain.

Rumput lapangan, contohnya : rumput hutan atau rumput alam.

Leguminosa, antara lain berupa lamtoro, gamal, kaliandra, siratro, dan lain-lain

Limbah pertanian, antara lain seperti jerami padi, daun jagung, daun ubi kayu,

daun ubi jalar, pucuk tebu, dan lain-lain (Siregar, 2002).

Page 27: Manajemen Perbibitan Ternak Ruminansia di Daerah Subtropis ...

Suplemen tambahan

Page 28: Manajemen Perbibitan Ternak Ruminansia di Daerah Subtropis ...
Page 29: Manajemen Perbibitan Ternak Ruminansia di Daerah Subtropis ...
Page 30: Manajemen Perbibitan Ternak Ruminansia di Daerah Subtropis ...

TERIMA KASIH