Manajemen Pengadaan - Bandara Kertajati
description
Transcript of Manajemen Pengadaan - Bandara Kertajati
Manajemen pengadaanBANDARA KERTAJATI
Kelompok 1JOHN AVISTA
MARTHA DESTRI A.ROBBY DWISTEFANUS
OUTLINE
Latar Belakang
Gambaran Umum Proyek
Lingkup Proyek
Pengadaan Tanah
Identifikasi NEED
Make or Buy Analysis
LATAR BELAKANG
• Bandar Udara Internasional Kertajati atau juga dikenal Bandar Udara Internasional Jawa Barat adalah bandar udara yang dibangun di daerah Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, Indonesia seluas 1200 Ha, dan daerah pengembangan bandara seluas 900 Ha
• Kebutuhan akan Bandara bertaraf Internasional di Provinsi Jawa Barat cukup mendesak, mengingat Kondisi Bandara Husein Sastranegara di Kota Bandung sudah sulit untuk dikembangkan karena kondisi geografisnya, sedangkan Bandara Udara Internasional terdekat lainnya adalah Bandara Soekarno Hatta yang berada di provinsi lain.
• Untuk mendorong pengembangan wilayah pembangunan Ciayumajakuning (Cirebon Indramayu Majalengka Kuningan) yang relatif lebih tertinggal dibanding daerah lain di Provinsi Jawa Barat.
• Dekat dengan rencana pengembangan Jalan Tol Cisumdawu (Cileunyi - Sumedang - Dawuan), Tol Cikampek - Palimanan dan Pelabuhan Cirebon
Nama Proyek : Proyek Pembangunan Bandar Udara Kertajati
Luas : 1.200 ha
Jenis Proyek : Infrastruktur Umum
Lokasi : Majalengka, Jawa Barat
Pemilik Proyek : Pemerintah Provinsi Jawa Barat
Stakeholder : Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Kementerian Perhubungan, Kementerian
Keuangan, Bappenas, Badan Koordinasi Tata Ruang Nasional, PT.
Angkasa Pura II (persero), Pemerintah Kabupaten
Majalengka, PT. Kereta Api Indonesia, Masyarakat
Nilai Proyek : $ 800 Million US (Estimasi)
4Gambaran Umum Proyek
Peta Jawa Barat
Gambaran Umum Proyek5
Peta Jawa Barat
Gambaran Umum Proyek6
KertajatiHusein Sastranegara
Cibeureum
Cirebon
Gambaran Umum Proyek 7
Gambaran Umum Proyek8
Pembangunan Bandara kelas Internasional beserta fasilitas penunjang dan pelengkapnya, yang terintegrasi dengan jalur kereta, jalan umum dan jalan tol.
Lingkup Proyek 9
Pedoman penyelenggaraan Pengadaan Tanah oleh Instansi Pemerintah untuk Kepentingan Umum mengacu pada :
Pengadaan Tanah Bandara Kertajati10
- Undang Undang RI Nomor 2 Tahun 2012 tentang Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum
- Peraturan Presiden Nomor 71 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 40 Tahun 2014
- Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 32 Tahun 2013 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Persiapan Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan untuk Kepentingan Umum
- Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2012 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pengadaan Tanah
Prinsip dasar pengadaan tanah adalah Musyawarah
Pengadaan tanah dilakukan pemerintah dan dimiliki pemerintah, pembangunannya dapat dilakukan oleh pihak swasta (KPS).
Progres pengadaan tanah Bandara Kertajati saat ini telah mencapai sekitar 700 Ha dari total 1200 Ha
Pengadaan tanah adalah kegiatan menyediakan tanah dengan cara memberi ganti kerugian yang layak dan adil kepada pihak yang berhak :
Tahapan Pengadaan Tanah11
TAHAP I Perencanaan
•Dilaksanakan oleh Instansi yang memerlukan tanah
TAHAP II Persiapan Pelaksanaan
•Dilaksanakan oleh Tim Persiapan Pengadaan Tanah yang Dibentuk oleh Pemerintah Provinsi / Kab / Kota
TAHAP III Pelaksanaan
•Dilaksanakan oleh Kanwil BPN / Kantor Pertanahan Kab / Kota
TAHAP IV Penyerahan Hasil Pelaksanaan
•Dilaksanakan oleh Kanwil BPN / Kantor Pertanahan Kab / Kota
Instansi yang memerlukan tanah wajib membuat perencanaan pengadaan tanah untuk kepentingan umum yang disusun dalam bentuk dokumen perencanaanpengadaan tanah dan paling sedikit memuat:
Perencanaan Pengadaan Tanah12
- Maksud dan tujuan perencanaan pembangunan- Kesesuaian dengan rencana tata ruang wilayah dan rencana pembangunan daerah- Letak tanah- Luas tanah yang dibutuhkan- Gambaran umum status tanah- Perkiraan waktu pelaksanaan pengadaan tanah- Perkiraan jangka waktu pembangunan- Perkiraan nilai tanah- Rencana penganggaran
Dokumen perencanaan pengadaan tanah disusun berdasarkan studi kelayakan yang mencakup :
- Survei sosial ekonomi- Kelayakan lokasi- Analisis biaya dan manfaat pembangunan bagi wilayah dan masyarakat- Perkiraan nilai tanah- Dampak lingkungan dan dampak sosial yang mungkin timbul- Studi lain yang dibutuhkan
Instansi yang memerlukan tanah bersama pemerintah provinsi/ kabupaten/ kota berdasarkan dokumen perencanaan pengadaan tanah, melaksanakan tahapan-tahapan persiapan pelaksanaan pengadaan tanah sebagai berikut:
Persiapan Pengadaan Tanah13
1. Pembentukan tim persiapan pengadaan tanah2. Pemberitahuan rencana pengadaan3. Pendataan awal lokasi rencana pembangunan4. Konsultasi publik rencana pembangunan5. Penetapan lokasi pembangunan6. Pengumuman penetapan lokasi
Kanwil BPN / Kantor Pertanahan Kab / Kota melakukan Pelaksanaan Pengadaan Tanah dengan tahapan sebagai berikut:
Pelaksanaan Pengadaan Tanah14
- Inventarisasi dan Identifikasi Penguasaan, Pemilikan, Penggunaan, dan Pemanfaatan Tanah
- Penilaian Ganti Kerugian- Musyawarah Penetapan Ganti Kerugian - Pemberian Ganti Kerugian - Pelapasan Tanah Instansi
Penyerahan Hasil Pelaksanaan Pengadaan Tanah
15
- Ketua Pelaksanaan Pengadaan Tanah menyerahkan hasil pengadaan tanah kepada Instansi yang memerlukan tanah disertai data pengadaan tanah yang dilakukan dengan berita acara
- Berita acara tersebut dipergunakan oleh instansi yang memerlukan tanah untuk pendaftaran/ pensertifikatan paling lama 30 hari kerja sejak penyerahan hasil pengadaan tanah
- Instansi yang memerlukan tanah dapat mulai melaksanakan pembangunan setelah penyerahan hasil pengadaan tanah oleh Ketua Pelaksana Pengadaan Tanah
16
Identifikasi NEED (VERSI OWNER)
No. JENIS KEBUTUHAN KETERANGAN
1 TERMINAL UTAMA / PENUMPANG Terminal Domestik, Terminal Internasional
2 TERMINAL KARGO
3 APRON
4 LANDAS PACU
5 TAXIWAY
6 AIR TRAFFIC CONTROLLER (ATC) menara pemantau, radar, sistem radio control
7 DEPO BBM
8 GEDUNG PEMADAM KEBAKARAN Gedung, mobil pemadam kebakaran
9 AREAL PARKIR
10 AREAL KOMERSIAL
11 PRASARANA JALAN Jalan Masuk, Jalan Inspeksi, Terminal
12 STASIUN KERETA DAN PRASARANA REL Stasiun, Rel
13 TAMAN
14 WATER TREATMENT PLANT
15 HELIPAD
16 HANGAR
17 BANGUNAN GROUND SUPPORT EQUIPMENT (GSE)
18 TEMPAT PEMBUANGAN SAMPAH
19 PAGAR
20 SISTEM MEKANIKAL & ELEKTRIKAL
21 SISTEM IT
Desain Rencana Bandara 17
Khusus Terminal Penumpang 18
Identifikasi NEED (VERSI KONTRAKTOR)
No.1 Terminal Domestik teras kedatangan dan keberangkatan (curb side)
ruang lapor diri (check in area)ruang tunggu berangkattoilet pria dan wanita ruang tunggu keberangkatanruang pengambilan bagasiarea komersialkantor airlinetoilet pria dan wanita untuk umumruang simpan barang hilang
2 Terminal Internasional teras kedatangan dan keberangkatan (curb side)ruang lapor diri (check in area)ruang tunggu berangkattoilet pria dan wanita ruang tunggu keberangkatanruang pengambilan bagasiarea komersialkantor airlinetoilet pria dan wanita untuk umumruang simpan barang hilangfasilitas fiskalfasilitas imigrasi dan bea cukaifasilitas karantina
3 kelengkapan ruang dan fasilitas penyandang cacatfasilitas lainnya fasilitas untuk penumpang
fasilitas tempat ibadahfasilitas parkirfasilitas telepon umumfasilitas pemadam api ringanperalatan pengambilan bagasikursi tunggu
4 Fasade5 Arsitektur6 Interior dan Furniture7 Mekanikal & Elektrikal
KEBUTUHAN
19MAKE OR BUY ANALYSIS
No. MADE BUY1 Terminal Domestik teras kedatangan dan keberangkatan (curb side) √
ruang lapor diri (check in area) √ruang tunggu berangkat √toilet pria dan wanita ruang tunggu keberangkatan √ruang pengambilan bagasi √area komersial √kantor airline √toilet pria dan wanita untuk umum √ruang simpan barang hilang √
2 Terminal Internasional teras kedatangan dan keberangkatan (curb side) √ruang lapor diri (check in area) √ruang tunggu berangkat √toilet pria dan wanita ruang tunggu keberangkatan √ruang pengambilan bagasi √area komersial √kantor airline √toilet pria dan wanita untuk umum √ruang simpan barang hilang √fasilitas fiskal √fasilitas imigrasi dan bea cukai √fasilitas karantina √
3 kelengkapan ruang dan fasilitas penyandang cacat √fasilitas lainnya fasilitas untuk penumpang √
fasilitas tempat ibadah √fasilitas parkir √fasilitas telepon umum √fasilitas pemadam api ringan √peralatan pengambilan bagasi √kursi tunggu √
4 Fasade √5 Arsitektur √6 Interior dan Furniture √7 Mekanikal & Elektrikal √
KEBUTUHAN
Sebelum masuk ke proses pengadaan, klien (buyer) harus membuat rencana kontrak untuk menentukan jumlah kontrak sesuai keinginan berapa pembagian proyek yang akan dilakukan (Denise Bower, 2003) .
RENCANA KONTRAK (UMUM)20
Yang harus diperhatikan dalam pembuatan rencana kontrak adalah pengaruh jumlah kontrak terhadap kesanggupan manajemen klien. Makin banyak kontrak akan membutuhkan makin banyak memerlukan keterlibatan penghubung dan manajemen yang besar, sedangkan makin sedikit kontrak akan mengurangi keterlibatan tersebut, namun dapat meningkatkan kerentanan resiko klien (Denise Bower, 2003).
Beberapa prinsip yang dapat digunakan untuk menentukan jumlah kontrak:- Besaran kontrak harus dapat dikelola dan dikontrol oleh seller- Besaran kontrak harus berada dalam kapasitas yang cukup bagi seller untuk
dapat ikut proses pengadaan yang kompetitif.- Batasan waktu pekerjaan dan batasan kapasitas/jumlah yang diperbolehkan jika
dilakukan pembagian kontrak dibandingkan dengan satu kontrak(Denise Bower, 2003)
RENCANA KONTRAK (KHUSUS INSTANSI PEMERINTAH)21
Sesuai Perpres 54 Th 2010 dan perubahannya, instansi pemerintah harus menyiapkan Rencana Umum Pengadaan, yang terdiri atas kegiatan:1. Identifikasi kebutuhan barang/jasa yang diperlukan2. Menyusun dan menetapkan rencana penganggaran3. Menetapkan kebijakan umum tentang pemaketan pekerjaan, cara Pengadaan Barang / Jasa,
pengorganisasian pengadaan barang / jasa4. Membuat Kerangka Acuan Kerja (KAK)
Sesuai Perpres 54 Th 2010 dan perubahannya, prinsip pemaketan yaitu:1. Pemaketan dilakukan dengan menetapkan sebanyak-banyaknya paket usaha untuk Usaha
Mikro dan Usaha Kecil serta koperasi kecil tanpa mengabaikan prinsip efisiensi, persaingan sehat, kesatuan sistem dan kualitas kemampuan teknis
2. Menyatukan atau memusatkan beberapa kegiatan yang tersebar di beberapa lokasi/daerah yang menurut sifat pekerjaan dan tingkat efisiensinya seharusnya dilakukan di beberapa lokasi/daerah masing-masing
3. Menyatukan beberapa paket pengadaan yang menurut sifat dan jenis pekerjaannya bisa dipisahkan dan/atau besaran nilainya seharusnya dilakukan oleh Usaha Mikro dan Usaha Kecil serta koperasi kecil
RENCANA KONTRAK (KHUSUS INSTANSI PEMERINTAH)22
Sesuai Perpres 54 Th 2010 dan perubahannya, sistem pengadaan pemilihan barang / jasa lainnya yaitu:1. Pelelangan, terdiri atas pelelangan umum dan pelelangan sederhana2. Penunjukan Langsung3. Pengadaan Langsung4. Kontes / Sayembara
Sesuai Perpres 54 Th 2010 dan perubahannya, pelaksanaan pengadaan barang/jasa terbagi atas:1. swakelola2. pemilihan penyedia barang / jasa
Sesuai Perpres 54 Th 2010 dan perubahannya, sistem pengadaan penyedia jasa konstruksi yaitu:1. Pelelangan Umum2. Pelelangan Terbatas3. Pemilihan Langsung4. Penunjukan Langsung5. Pengadaan Langsung
RENCANA KONTRAK (KONTRAKTOR)23
Pemilihan cara pengadaan yaitu:1. Open Tender (Lelang Umum)2. Selektif Tender (Lelang Terbatas)(Denise Bower, 2003)
RENCANA UMUM PENGADAAN (VERSI OWNER)24
No. PAKET JENIS PENGADAAN
1 LAHAN Pengadaan Lahan
2 TERMINAL UTAMA / PENUMPANG Pelelangan Umum
3 TERMINAL KARGO Pelelangan Umum
4 APRON, LANDAS PACU, TAXIWAY, HELIPAD, AREAL PARKIR Pelelangan Umum
5 AIR TRAFFIC CONTROLLER (ATC) Pelelangan Umum
6 DEPO BBM, GEDUNG PEMADAM KEBAKARAN Pelelangan Umum
7 AREAL KOMESIAL Pelelangan Umum
8 PRASARANA JALAN Pelelangan Umum
9 STASIUN KERETA DAN PRASARANA REL Pelelangan Umum
10 TAMAN Pelelangan Umum
11 WATER TREATMENT PLANT Pelelangan Umum
12 HANGAR, GROUND SUPPORT EQUIPMENT (GSE) Pelelangan Umum
13 TEMPAT PEMBUANGAN SAMPAH Pelelangan Umum
14 PAGAR Swakelola
15 SISTEM MEKANIKAL & ELEKTRIKAL Pelelangan Umum
16 SISTEM IT Pelelangan Umum
17 PENYIAPAN DAN PEMADATAN LAHAN Pelelangan Umum
RENCANA KONTRAK (VERSI KONTRAKTOR)25
No. KEBUTUHAN JENIS PENGADAAN1 Terminal Domestik Made2 Terminal Internasional Made3 kelengkapan ruang dan Made
fasilitas lainnya4 Fasade Selektif Tender5 Arsitektur Open Tender6 Interior dan Furniture Open Tender7 Mekanikal & Elektrikal Open Tender8 Besi Beton dan Baja Selektif Tender9 Bahan Bangunan Hasil Quarry Selektif Tender
10 Peralatan Khusus Penerbangan Selektif Tender11 Taman Open Tender