MANAJEMEN PEMBINAAN SEKOLAH SEPAKBOLA (SSB) BINA …digilib.unila.ac.id/55517/3/SKRIPSI TANPA BAB...

71
MANAJEMEN PEMBINAAN SEKOLAH SEPAKBOLA (SSB) BINA BANGSA BANDAR LAMPUNG (Skripsi) Oleh Luthfi Zahir FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2018

Transcript of MANAJEMEN PEMBINAAN SEKOLAH SEPAKBOLA (SSB) BINA …digilib.unila.ac.id/55517/3/SKRIPSI TANPA BAB...

Page 1: MANAJEMEN PEMBINAAN SEKOLAH SEPAKBOLA (SSB) BINA …digilib.unila.ac.id/55517/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · results, 1) The management conditions at Bina Bangsa SSB have run

MANAJEMEN PEMBINAAN SEKOLAH SEPAKBOLA (SSB) BINA

BANGSA BANDAR LAMPUNG

(Skripsi)

Oleh

Luthfi Zahir

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2018

Page 2: MANAJEMEN PEMBINAAN SEKOLAH SEPAKBOLA (SSB) BINA …digilib.unila.ac.id/55517/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · results, 1) The management conditions at Bina Bangsa SSB have run

ii

MANAGEMENT OF BINA BANGSA BANDAR LAMPUNG FOOTBALL

SCHOL DEVELOPMENT

Luthfi Zahir

ABSTRACK

This study aims to reveal the various problems that exist in the Bina Bangsa

Bandar Lampung Football School (SSB).

To answer this problem, the approach used is descriptive qualitative method. Data

collection techniques using interview methods, observation methods,

questionnaires and documentation methods. Data validity with triangulation

techniques. Data analysis with data collection, data reduction, data presentation,

and conclusion drawing.

Rom the results of the study the data was collected and concluded so as to obtain

results, 1) The management conditions at Bina Bangsa SSB have run smoothly, In

managing the Bina Bangsa SSB organization run rudely, because there are still

many obstacles, lack of support from the local government to help with the

Football School financial problems. 2) The implementation of the coaching

program at Bina Bangsa SSB uses the Chemo theory development pattern, which

starts from the grafting, nursery and performance improvement carried out by

SSB Bina Bangsa. 3) The achievement of Bina Bangsa SSB can be said to be

good enough in Lampung Province. Achievements at the district and provincial

levels have been felt.

Keywords: achievement, football, management, sports organization

Page 3: MANAJEMEN PEMBINAAN SEKOLAH SEPAKBOLA (SSB) BINA …digilib.unila.ac.id/55517/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · results, 1) The management conditions at Bina Bangsa SSB have run

iii

MANAJEMEN PEMBINAAN SEKOLAH SEPAKBOLA(SSB) BINA

BANGSA BANDAR LAMPUNG

Luthfi Zahir

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan berbagai persoalan yang ada di

Sekolah Sepakbola (SSB) Bina Bangsa Bandar Lampung.

Untuk menjawab masalah tersebut, pendekatan yang digunakan yaitu metode

deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan metode

wawancara, observasi, angket dan metode dokumentasi.Validitas data dengan

teknik triangulasi.

Dari hasil penelitian data dikumpulkan dan disimpulkan sehingga memperoleh

hasi, 1) Kondisimanajemen di SSB Bina Bangsa sudah berjalan dengan lancar,

Dalam pengelolaan organisasi SSB Bina Bangsa dijalankan seadanya, kurangnya

dukungan dari pemerintah daerah untuk membantu masalah keuangan Sekolah

Sepakbola. 2) Pelaksanaan program pembinaan di SSB Bina Bangsa

menggunakan pola pembinaan teorikamiso, yaitu mulai dari pemassalan,

pembibitan dan peningkatan prestasi. 3) Prestasi SSB Bina Bangsa dapat

dikatakan cukup baik untuk di Provinsi Lampung.

Kata Kunci : manajemen, organisasi olahraga, prestasi, sepakbola

Page 4: MANAJEMEN PEMBINAAN SEKOLAH SEPAKBOLA (SSB) BINA …digilib.unila.ac.id/55517/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · results, 1) The management conditions at Bina Bangsa SSB have run

MANAJEMEN PEMBINAAN SEKOLAH SEPAKBOLA (SSB) BINA

BANGSA BANDAR LAMPUNG

Oleh

LUTHFI ZAHIR

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mendapatkan Gelar

SARJANA PENDIDIKAN

Pada

Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan

Program Studi Pendidikan Jasmani Dan Kesehatan

Jurusan Ilmu Pendidikan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2018

Page 5: MANAJEMEN PEMBINAAN SEKOLAH SEPAKBOLA (SSB) BINA …digilib.unila.ac.id/55517/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · results, 1) The management conditions at Bina Bangsa SSB have run
Page 6: MANAJEMEN PEMBINAAN SEKOLAH SEPAKBOLA (SSB) BINA …digilib.unila.ac.id/55517/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · results, 1) The management conditions at Bina Bangsa SSB have run
Page 7: MANAJEMEN PEMBINAAN SEKOLAH SEPAKBOLA (SSB) BINA …digilib.unila.ac.id/55517/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · results, 1) The management conditions at Bina Bangsa SSB have run
Page 8: MANAJEMEN PEMBINAAN SEKOLAH SEPAKBOLA (SSB) BINA …digilib.unila.ac.id/55517/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · results, 1) The management conditions at Bina Bangsa SSB have run

viii

RIWAYAT HIDUP

Luthfi Zahir lahir di Gunung Batin, pada tanggal 19 Oktober

1996, putra bungsu dari pasangan Ayah Zakirullah dan Ibu

gusmiyati.

Pendidikan yang ditempuh adalah, Sekolah Dasar Islam

Terpadu (SDIT) Bustanul Ulum Terbanggi Besar selesai

pada tahun 2008, Sekolah Menengah Pertama Islam

Terpadu (SMPIT) Bustanul Ulum Terbanggi Besar selesai

pada tahun 2011, dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)

Negeri 2 Terbanggi Besar selesai pada tahun 2014.

Tahun2014, penulis terdaftar sebagai mahasiswa Jurusan Ilmu Pendidikan

Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi FKIP Unversitas

Lampung melalui jalur SBMPTN.

Pada Tahun 2017, penulis melakukan Kuliah Kerja Nyata dan PPL di Pakuan

Ratu, Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Pakuan Ratu ,Kecamatan Pakuan Ratu

Kabupaten Way Kanan . Demikian riwayat hidup penulis semoga dapat

bermanfaat bagi pembaca.

Page 9: MANAJEMEN PEMBINAAN SEKOLAH SEPAKBOLA (SSB) BINA …digilib.unila.ac.id/55517/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · results, 1) The management conditions at Bina Bangsa SSB have run

ix

MOTTO

“Selesaikanlah Apa Yang Sudah Dimulai, Do’a Tanpa Usaha Bohong, Usaha

Tanpa Do’a Sombong”

(Luthfi Zahir)

Page 10: MANAJEMEN PEMBINAAN SEKOLAH SEPAKBOLA (SSB) BINA …digilib.unila.ac.id/55517/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · results, 1) The management conditions at Bina Bangsa SSB have run

x

PERSEMBAHAN

Skripsi ini penulis persembahkan kepada:

Kedua Orangtua, Ayah Zakirullah dan Ibu Gusmiyati

Kakak kandungku Nur Afifah dan Faaris Zahir yang selalu ada untukku.

Terimakasih atas kasih sayang, dukungan, motivasi, nasehat dan doa yang selalu

dipanjatkan demi kelancaran studiku.

Serta

Almamaterku Tercinta

Page 11: MANAJEMEN PEMBINAAN SEKOLAH SEPAKBOLA (SSB) BINA …digilib.unila.ac.id/55517/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · results, 1) The management conditions at Bina Bangsa SSB have run

xii

SANWACANA

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Subhanahuwata’ala, yang telah

melimpahkan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat diselesaikan.

Skripsi dengan Judul “Manajemen Pembinaan Sekolah Sepakbola Bina Bangsa

Bandar Lampung” adalah dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk

pencapaian gelar Sarjana Pendidikan di Universitas Lampung.

Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada, Bapak Dr.

Rahmat Hermawan, M.Kes., selaku pembimbing pertama yang telah memberikan

bimbingan, perbaikan, pengarahan serta motivasi kepada penulis, Bapak Lungit

Wicaksono, M.Pd, selaku dosen pembimbing kedua yang telah memberikan

bimbingan, perbaikan, serta motivasi, pengarahan, dan Bapak Drs. Akor Sitepu,

M.Pd, selaku pembahas yang telah memberikan perbaikan dan pengarahan kepada

peneliti dalam menyajikan skripsiini.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada :

1. Bapak Dr. Ir. Hasriadi Mat Akin, M.P., selaku Rektor Universitas Lampung.

2. Bapak Prof. Dr. Patuan Raja,M.Pd ., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

3. Bapak Dr. Riswandi ,M.Pd., selaku Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

4. Bapak Drs. Akor Sitepu, M.Pd., selaku Ketua Program Studi Pendidikan

Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Universitas Lampung.

Page 12: MANAJEMEN PEMBINAAN SEKOLAH SEPAKBOLA (SSB) BINA …digilib.unila.ac.id/55517/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · results, 1) The management conditions at Bina Bangsa SSB have run

xii

5. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Penjaskes FKIP Unila yang telah

memberikan ilmu dan pengetahuan saat menyelesaikan perkuliahan.

6. Bapak Siddik Kurdi selaku ketua SSB Bina Bangsa Bandar Lampung yang

telah memberikan izin serta bantuannya untuk melaksanakan penelitian.

7. Ayah Zakirullah dan Ibu Gusmiyati orang tua kandung penulis, serta kakak

kandung Nur Afifah dan Faaris Zahir, terimakasih telah memberikan doa,

motivasi, semangat, dukungan dan kasih sayang untuk keberhasilanku.

8. Sahabat yang telah menjadi keluargaku. Terimakasih, Elsa, Gadis, Anisa,Eci,

Maria, Novita, Winda, Siska Amelia, Hendika, Gondes, Mas Hendri, Ajo

Ridhi, Satria, Purwanto, Arif Rifa’I, Andika, ikem, sepken, lonceng, yang

selalu memberikan semangat tulus kepadaku selalu memotivasi, memberikan

dukungan, membantu dan menemani semasa kuliah dan mbah elga cahya

yang berjasa atas laptopnya.

9. Terimakasih untuk coach Ardian Cahyadi, coach Hendrik Pranoto serta

teman-teman UKM sepakbola Universitas Lampung yang selalu memberikan

semangat lulus kepadaku.

10. Teman-teman Penjaskesrek 2014 terimakasih atas kebersamaan dan

kekompakan yang telah terjalin.

11. Terima Kasih keluarga KKN Gunung Cahya, Pakuan Ratu yang selalu

memberikan dorongan kepadaku.

Akhir kata, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan,

akan tetapi sedikit harapan semoga skripsi yang sederhana ini dapat berguna dan

bermanfaat bagi kita semua aamiin.

Bandar Lampung, 12 Desmber 2018

Penulis

Luthfi Zahir

Page 13: MANAJEMEN PEMBINAAN SEKOLAH SEPAKBOLA (SSB) BINA …digilib.unila.ac.id/55517/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · results, 1) The management conditions at Bina Bangsa SSB have run

xiv

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL ................................................................................. xv

DAFTAR GAMBAR ............................................................................. xvi

DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................... xvii

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah .............................................................. 1

B. Identifikasi Masalah .................................................................... 6

C. Batasan Masalah.......................................................................... 6

D. Rumusan masalah........................................................................

7

F. Manfaat Penelitian……………………………………………... 7

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Sekolah Sepakbola(SSB) ............................................................ 8

B. Sepakbola ....................................................................................

16

D. Organisasi .................................................................................... 18

1) Pengertian umum organisasi ................................................. 18

2) Organisasi Olahraga .............................................................. 20

E. Prestasi ........................................................................................ 21

F. Pembinaan Prestasi...................................................................... 24

G. Manajemen .................................................................................. 32

1) Peranan Manajemen .............................................................. 32

2) Fyngsi Manajemen ................................................................ 33

3) Manajemen olahraga ............................................................. 35

H. Penelitian yang relevan ............................................................... 37

I. Kerangka Berfikir........................................................................ 41

6

E. Tujuan Penelitian ........................................................................

9

C. Klasifikasi Pembinaan Sepakbola di Indonesia ..........................

Page 14: MANAJEMEN PEMBINAAN SEKOLAH SEPAKBOLA (SSB) BINA …digilib.unila.ac.id/55517/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · results, 1) The management conditions at Bina Bangsa SSB have run

xiv

III. METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian ......................................................................... 44

B. Tipe dan Bentuk Penelitian ......................................................... 45

C. Sumber Data ............................................................................... 45

D. Teknik Pengumpulan Data .......................................................... 46

E. Metode Analisis Data .................................................................. 48

IV. HASIL, IMPLIKASI DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian ........................................................................... 51

Gambaran Umum .................................................................. 51

Temuan Khusus ..................................................................... 63

Deskripsi Data ....................................................................... 64

B. Pembahasan .................................................................................

A. Simpulan ..................................................................................... 81

B. Implikasi ......................................................................................

............................................................................................ 82

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ 83

LAMPIRAN ........................................................................................... 86

67

V. SIMPULAN DAN SARAN

82

C. Saran

Page 15: MANAJEMEN PEMBINAAN SEKOLAH SEPAKBOLA (SSB) BINA …digilib.unila.ac.id/55517/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · results, 1) The management conditions at Bina Bangsa SSB have run

xv

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. TabelPrestasi SSB Bina bangsa ............................................. 92

Page 16: MANAJEMEN PEMBINAAN SEKOLAH SEPAKBOLA (SSB) BINA …digilib.unila.ac.id/55517/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · results, 1) The management conditions at Bina Bangsa SSB have run

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Bentuk Bagan Organisasi ....................................................... 29

2. Siatem Piramida Pembinaan Prestasi ..................................... 25

3. Struktur Kepengurusan SSB Bina Bangsa ............................. 59

4. Foto lapangan tempat berlatih .............................................. 93

5. Foto sesi latihan SSB Bina Bangsa ........................................ 93

6. Foto wawancara dengan pemain SSB Bina Bangsa ............... 94

7. Foto wawancara dengan pelatih SSB Bina Bangsa................ 94

8. Foto wawancara dengan ketua SSB Bina Bangsa .................. 95

9. Foto wawancara dengan orang tua pemain ........................... 95

10. Foto penyebaran angket pemain............................................. 96

Page 17: MANAJEMEN PEMBINAAN SEKOLAH SEPAKBOLA (SSB) BINA …digilib.unila.ac.id/55517/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · results, 1) The management conditions at Bina Bangsa SSB have run

1

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Manusia adalah mahluk sosial yang cenderung untuk hidup bermasyarakat

serta mengatur dan mengorganisasi kegiatannya dalam mencapai suatu

tujuan, tetapi karena keterbatasan kemampuan menyebabkan mereka tidak

mampu mewujudkan tujuan tanpa adanya kerjasama. Hal tersebut yang

mendasari manusia untuk hidup dalam berorganisasi, terutama dalam

kegiatan olahraga.

Menurut Handoko dalam Hermawan (2012:85) bahwa, kata “organisasi”

mempunyai dua pemgertian. Pertama, menandakan suatu lembaga atau

kelompok fungsional, seperti organisasi perusahaan, rumah sakit,

perwakilan pemerintah, atau perkumpulan olahraga. Kedua berkenaan

dengan proses pengorganisasian, sebagai suatu cara dalam mana kegiatan

organisasi di alokasikan dan ditugaskan di antara para anggotanya agar

tujuan organisasi dapat tercapai dengan efisien.

Sedangkan menurut hasibuan (2005:20) menyatakan organisasi adalah

sesuatu proses penentuan, pengelompokkan dan pengaturan macam-

macam aktivitas yang diperlukan untuk mencapai tujuan, menempatkan

orang-orang pada

Page 18: MANAJEMEN PEMBINAAN SEKOLAH SEPAKBOLA (SSB) BINA …digilib.unila.ac.id/55517/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · results, 1) The management conditions at Bina Bangsa SSB have run

2

aktivitas ini, menyediakan alat-alat yang diperlukan, menetapkan

wewenang secara relatif didelegasikan kepada setiap individu yang akan

melakukan aktivitas-aktivitas tersebut. Berdasarkan definisi dari beberapa

pendapat, maka dapat ditarik kesimpulan organisasi sebagai aktivitas

manajemen dalam pengelompokkan orang-orang untuk menetapkan tugas,

fungsi, wewenang, serta tanggung jawab masing-masing guna mencapai

tujuan yang telah ditentukan.

Pada penelitian ini lebih menekankan pada organisasi olahraga (klub)

khusunya sepakbola. Keberhasilan dalam mengelola organisasi ditentukan

oleh beberapa faktor. Menurut pendapat Lutan dalam Hermawan

(2012:172) untuk mencapai hasil yang maksimal dari suatu performa

diperlukan adanya Sistem Pembinaan Olahraga Nasional yang meliputi

sepuluh pilar kebijakan, antara lain (1) dukungan dana (financial), (2)

lembaga olahraga terdiri dari struktur dan isi kebijakan olahraga terpadu,

(3) pemasalan (landasan & partisipasi), (4) pembinaan prestasi (promosi

dan identifikasi bakat), (5) elit atau prestasi top (sistem penghargaan &

rasa aman), (fasilitas latihan), (7) pengadaan & pengembagan pelatih (8)

kompetisi nasional, (9) riset atau iptekor, dan (10) lingkungan, media dan

sponsor.

Beberapa organisasi sepakbola (klub) yang bisa menjadi contoh

manajemen sepakbola yang baik di Indonesia yaitu Persib Bandung, salah

satu organisasi sepakbola dengan manajemen terbaik di Indonesia saat ini,

Page 19: MANAJEMEN PEMBINAAN SEKOLAH SEPAKBOLA (SSB) BINA …digilib.unila.ac.id/55517/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · results, 1) The management conditions at Bina Bangsa SSB have run

3

faktor utamanya tentu saja soal gaji, menrut Robbie Gaspar, pemain asal

Australia yang pernah membela Persib Bandung mengakui hal tersebut,

para pemain Persib tidak pernah mempunyai masalah keuangan.

Berhasil di datangkannya Michael Essien dan Charlton Cole jelas

merupakan bukti shahih bahwa tim asal Bandung ini memiliki kondisi

keuangan yang prima. Sumber dana itu berasal dari penanam saham di PT

Persib Bandung Bermatabat yang memang orang-orang besar dan ternama

di bidang bisnis Indonesia. Dari pernyataan tersebut, dapat disimpulkan

bahwa salah satu faktor keberhasilannya suatu organisai olahraga (klub)

sepakbola yaitu dari segi finansial/keuangan.

Selain dari segi finansial/keuangan salah satu faktor kebrhasilan suatu

organisasi olahraga (klub) sepakbola yaitu pembinaannya. Dalam undang-

undang Republik Indonesia nomor 3 tahun 2005 tentang Sistem

Keolahragaan Nasional, Olahraga prestasi adalah olahraga yang membina

dan mengembangkan olahragawan secara terencana, berjenjang, dan

berkelanjutan melalui kompetisi untuk mencapai prestasi dengan

dukungan ilmu pengetahuan dan teknologi keolahragaan. Upaya mencapai

prestasi dalam olahraga merupakan hal yang kompleks, karena melibatkan

banyak faktor antara lain, faktor internal seperti fisik dan mental atlet,

faktor eksternal seperti pelatih, organisasi, sarana prasarana dan

lingkungan. Faktor internal sesungguhnya bersumber dari kualitas atlet itu

sendiri, dimana atlet yang berkualitas berarti mempunyai bakat bawaan

yang sesuai dengan tuntutan cabang olahraga dan siap dikembangkan

mencapai prestasi puncak.

Page 20: MANAJEMEN PEMBINAAN SEKOLAH SEPAKBOLA (SSB) BINA …digilib.unila.ac.id/55517/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · results, 1) The management conditions at Bina Bangsa SSB have run

4

Sistem pembinaan yang dikembangkan oleh pola pembinaan sepakbola

sesuai dengan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) yang tersusun

dalam Gerakan Garuda Emas (2000:11-13) yang menyatakan bahwa :

Sistem pembinaan yang dapat dipakai sebagai bahan banding atau

pertimbangan dalam melakukan pembinaan adalah sebagai berikut :

Latihan jangka panjang kurang lebih 8-10 tahun yang dilakukan secara

kontinyu, bertahap, meningkat dan berkesinambungan diperlukan untuk

mencapai prestasi puncak dalam olahraga. Siklus jangka panjang ini dibagi

menjadi tahapan-tahapan latihan, tahapan latihan persiapan, lamanya

kurang lebih 3-4 tahun. Tahapan latihan pembentukan, lamanya kurang

lebih 2-3 tahun, tahap latihan pemantapan, lamanya kurang lebih 2-3 tahun

dan Golden Age atau usia keemasan, sebagai sasaran puncak pembinaan.

Dalam usaha pembinaan prestasi olahraga sepakbola, diperlukan unsur

pendukung yang sangat vital. Salah satu unsur tersebut adalah pelatih yang

berpendidikan. Pelatih yang berpendidikan adalah pelatih yang memahami

dengan baik masalah-masalah yang menyangkut kepelatihan, sebuah klub

akan mempunyai peluang yang jauh lebih besar untuk berhasil dan

berprestasi daripada klub yang tidak menggunakan pelatih yang tidak

mempunyai dasar dalam ilmu kepelatihan. Selain latihan ketrampilan dan

teknik bermain, yang perlu diperhatikan juga adalah latihan fisik. Latihan

dapat dilakukan sendiri atau terkoordinasi dalam sebuah klub atau pusat

pelatihan. Kondisi fisik adalah satu kesatuan untuh dari komponen-

komponen yang tidak dapat dipisah-pisahkan, baik peningkatannya

Page 21: MANAJEMEN PEMBINAAN SEKOLAH SEPAKBOLA (SSB) BINA …digilib.unila.ac.id/55517/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · results, 1) The management conditions at Bina Bangsa SSB have run

5

maupun pemeliharaannya, artinya dalam usaha peningkatan kondisi fisik

harus mengembangkan semua komponen tersebut.

Pada kenyataannya di Organisasi olahraga Sekolah sepakbola Bina Bangsa

Bandar lampung, hasil observasi menunjukkan bahwa Sekolah sepakbola

(SSB) Bina bangsa, sudah memiliki struktur organisasi yang jelas,

selanjutnya sarana dan prasarana sudah mencukupi hanya saja dari segi

finansial/keuangan yang masih sangat kurang, selain itu kurangnya pelatih

yang berlisensi nasional yang membina para pemain di SSB tersebut.

Sekolah Sepakbola Bina Bangsa merupakan salah satu organisasi olahraga

(klub) yang berprestasi di Provinsi Lampung. Sudah banyak prestasi yang

diraih. Prestasi yang terakhir yaitu mampu menjuarai kejuaraan di regional

kabupaten/kota, tetapi untuk ditingkat nasional SSB ini masih belum

mendapatkan prestasi, hanya mampu menembus di tingkat 8 besar saja..

Bina bangsa sendiri dibentuk sejak tahun 2013 yang bermarkas di Stadion

Pahoman. SSB bina bangsa merupakan Sekolah Sepakbola yang konsisten

dalam pencarian bibit-bibit muda sejak tahun 2013 hingga saat ini selalu

bermunculan bibit-bibit muda berbakat di Sekolah Sepakbola ini. Selain

berprestasi di Lampung keunggulan Sekolah Sepakbola ini sudah memiliki

badan hukum dengan nama Bina Bangsa Fc, dari tiga SSB yang masih

aktif di Bandar Lampung hanya SSB Bina Bangsa yang sudah memiliki

badan hukum. Oleh karena itu berdasarkan uraian diatas peneliti ingin

mengkaji lebih luas tentang manajemen pembinaan olahrga di sekolah

sepakbola (SSB) Bina Bangsa Bandar Lampung.

Page 22: MANAJEMEN PEMBINAAN SEKOLAH SEPAKBOLA (SSB) BINA …digilib.unila.ac.id/55517/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · results, 1) The management conditions at Bina Bangsa SSB have run

6

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang diuraikan diatas, maka diidentifikasi

masalah sebagai berikut.

1. Struktur organisasi pada Sekolah Sepakbola Bina Bangsa Bandar

Lampung sudah jelas, tetapi manajemen pembinaannya belum

diketahui.

2. Sudah berprestasi di Provinsi Lampung, tetapi belum bisa berprestasi

di tingkat Nasional.

C. Batasan Masalah

Untuk menghindari penafsiran yang berbeda dari pembaca dan supaya

penelitian ini tidak meluas pembahasannya perlu adanya pembatasan

masalah. Pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah manajemen

pembinaan prestasi tim sepakbola SSB Bina Bangsa Bandar Lampung.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas maka rumusan masalah yang

akan dibahas adalah:

1. Bagaimana manajemen SSB Bina Bangsa Bandar Lampung ?

2. Bagaimana pola pembinaan dan pelatihan yang dilaksanakan pada SSB

Bina Bangsa Bandar Lampung ?

3. Bagaimana pencapaian prestasi yang diraih oleh SSB Bina Bangsa

Bandar Lampung ?

Page 23: MANAJEMEN PEMBINAAN SEKOLAH SEPAKBOLA (SSB) BINA …digilib.unila.ac.id/55517/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · results, 1) The management conditions at Bina Bangsa SSB have run

7

E. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan

penelitian ini adalah :

1. Untuk mengkaji lebih luas manajemen pembinaan SSB Bina Bangsa

Bandar Lampung.

2. Untuk mengkaji lebih dalam pola pembinaan dan pelatihan yang

dilaksanakan di SSB Bina Bangsa Bandar Lampung.

3. Untuk mengetahui pencapaian prestasi yang diraih oleh SSB Bina

Bangsa Bandar Lampung.

F. Manfaat Penelitian

Secara umum ada manfaat teoritis dan praktis yang terdapat pada

penelitian ini :

1. Manfaat Teoritis

Sebagai bahan refrensi guna menganalisis tentang manajemen klub

sepakbola di Provinsi Lampung, sebagai bahan pertimbangan bagi

peneliti di masa yang akan datang.

2. Manfaat Praktis

Memberikan masukan kepada tim-tim / sekolah sepakbola yang berada

di provinsi Lampung, memberikan masukan kepada Dinas Pendidikan

dan Olahraga provinsi Lampung guna meningkatkan kualitas

pembinaan sepakbola di provinsi Lampung.

Page 24: MANAJEMEN PEMBINAAN SEKOLAH SEPAKBOLA (SSB) BINA …digilib.unila.ac.id/55517/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · results, 1) The management conditions at Bina Bangsa SSB have run

8

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Sekolah Sepakbola (SSB)

Menurut Soedjono (1999:2) Sekolah sepak bola (SSB) merupakan sebuah

organisasi olahraga khususnya sepak bola yang memiliki fungsi

mengembangkan potensi yang dimiliki atlet. Tujuan SSB untuk menghasilkan

atlet yang memiliki kemampuan yang baik, mampu bersaing dengan SSB

lainnya. dapat memuaskan masyarakat dan mempertahankan kelangsungan

hidup suatu organisasi. Selain itu juga untuk melatih atlet dengan teknik yang

benar, mengantarkan atlet untuk meraih prestasi yang baik. SSB merupakan

merupakan wadah pembinaan sepak bola usia dini yang paling tepat, saat ini

sekolah-sekolah sepak bola kebanjiran siswa.

Hal ini merupakan fenomena bagus mengingat peran sekolah sepak bola

sebagai akar pembinaan prestasi sepak bola nasional yang mampu memasok

pemain bagi klub yang mebutuhkan. Tujuan utama SSB sebenarnya untuk

menampung dan memberikan kesempatan bagi siswanya dalam

mengembangkan bakatnya. Disamping itu juga memberikan dasar yang kuat

tentang bermain sepak bola yang benar termasuk di dalamnya membentuk

sikap, kepribadian dan perilaku yang baik. SSB merupakan detak jantung

pembinaan pesepakbolaan usia muda di Indonesia.

Page 25: MANAJEMEN PEMBINAAN SEKOLAH SEPAKBOLA (SSB) BINA …digilib.unila.ac.id/55517/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · results, 1) The management conditions at Bina Bangsa SSB have run

9

Latihan saat muda berkualitas yang sistematis, metodik serta

berkesinambungan merupakan harga mati dalam pembinaan menuju

pesepakbola yang profesional dan handal. Dalam menuju menjadi pemain

sepakbola anak-anak mengalami beragam tahapantahapan, layaknya proses

bayi dari merangkak, berdiri hingga berjalan. Secara biologis, fisiologis

maupun psikologis anak-anak dan remaja di setiap level usia memiliki

karakteristik dan ciri tersendiri. Sehingga dalam melatih, pelatih harus

menyesuaikan dengan kondisi ini, demi efektifnya materi latihan yang

diajarkan kepada pemain.

B. Sepakbola

Sepakbola merupakan permainan yang dimainkan oleh dua regu yang

masing-masing regu terdiri dari 11 orang pemain, yang lazim disebut

kesebelasan. Masing-masing regu berusaha memasukkan bola

sebanyakbanyaknya ke dalam gawang lawan dan berusaha mempertahankan

gawangnya sendiri agar tidak kemasukkan. Sepakbola adalah permainan

beregu yang dimainkan masing-masing regunya yang terdiri dari sebelas

orang pemain termasuk seorang penjaga gawang.Menurut Soekatamsi

(1994:3) permainan boleh dilakukan dengan seluruh anggota tubuh selain

tangan, kecuali penjaga gawang diperbolehkan menggunakan tangan.

Menurut Muchtar (1992: 27) teknik sepakbola adalah cara pengolahan bola

maupun pengolahan gerak tubuh dalam bermain. Pemain yang memiliki fisik

dan mental yang lebih dapat melakukan gerakan terampil ketika dalam

permainan. Pada saat dalam peraminan, pemain yang mampu berlari beberapa

Page 26: MANAJEMEN PEMBINAAN SEKOLAH SEPAKBOLA (SSB) BINA …digilib.unila.ac.id/55517/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · results, 1) The management conditions at Bina Bangsa SSB have run

10

meter dalam suatu pertandingan, hampir menyamai kecepatan sprinter dan

dapat menghadapi perubahan situasi permainan dengan cepat. Kemampuan

pemain untuk memenuhi semua tantangan ini menentukan penampilan

dilapangan sepakbola. Sepakbola adalah permainan beregu yang dimainkan

dengan menggunakan seluruh bagian tubuh selain tangan kecuali penjaga

gawang yang diperbolehkan menggunakan tangan, dan permainan ini

mengutamakan kerjasama tim serta berusaha untuk memasukan bola ke

gawang lawan sebanyak-banyaknya dan mempertahankan gawang sendiri

agar tidak kemasukan.

1. Teknik Dasar Sepakbola

Menurut Muchtar (1992: 27) teknik sepakbola adalah cara pengolahan bola

maupun pengolahan gerak tubuh dalam bermain. Menurut Herwin (2004: 21)

permainan sepakbola mencakup dua kemampuan dasar gerak atau teknik

yang harus dimiliki dan dikuasai oleh pemain meliputi:

a) Menendang (kicking)

Menurut Herwin (2004: 29-31), yang harus diperhatikan dalam teknik

menendang adalah kaki tumpu dan kaki ayun (steady leg position), bagian

bola, perkenaan kaki dengan bola (impact), dan akhir gerakan (follow-

through).

Menurut Sucipto (2000: 17) menendang bola merupakan salah satu

karakteristik permainan sepakbola yang paling dominan. Pemain yang

memiliki teknik menendang dengan baik, akan dapat bermain secara

efisien. Tujuan menendang bola adalah untuk mengumpan (passing),

Page 27: MANAJEMEN PEMBINAAN SEKOLAH SEPAKBOLA (SSB) BINA …digilib.unila.ac.id/55517/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · results, 1) The management conditions at Bina Bangsa SSB have run

11

menembak ke gawang (shoot at the goal) dan menyapu untuk

menggagalkan serangan lawan (sweeping). Menurut Sucipto (2000: 17-21)

Dilihat dari perkenaan bagian kaki ke bola, menendang dibedakan

beberapa macam, meliputi:

1) Menendang dengan kaki bagian dalam (instep) Pada umumnya teknik

menendang dengan kaki bagian dalam digunakan untuk mengumpan

jarak pendek (short passing).

2) Menendang dengan kaki bagian luar (outside) Pada umumnya teknik

menendang dengan kaki bagian luar digunakan untuk mengumpan

jarak pendek (short passing).

3) Menendang dengan pungung kaki (instep) pada umumnya teknik

menendang dengan punggung kaki digunakan untuk menembak ke

gawang (shooting at the goal).

4) Menendang dengan pungung kaki bagian dalam (inside of the instep)

Pada umumnya teknik menendang dengan punggung kaki bagian

dalam digunakan untuk mengumpan jarak jauh (long passing).

b) Mengontrol Bola (controlling)

Menurut Herwin (2004: 40), yang harus diperhatikan dalam tekni

mengontrol, menerima, dan menguasai bola. Antara lain adalah sebagai

berikut:

1) Pengamatan terhadap lajunya bola selalu harus dilakukan oleh pemain,

baik saat bola melayang ataupun bergulir.

Page 28: MANAJEMEN PEMBINAAN SEKOLAH SEPAKBOLA (SSB) BINA …digilib.unila.ac.id/55517/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · results, 1) The management conditions at Bina Bangsa SSB have run

12

2) Gerakan menahan lajunya bola dengan cara menjaga stabilitas dan

keseimbangan tubuh, dan mengikuti jalannya bola (sesaat bersentuhan

antara bola dengan bagian tubuh).

3) Pandangan selalu tertuju pada bola saat menerima bola, setelah bola

dikuasai, arahkan bola untuk gerakan selanjutnya seperti mengoper

bola atau menembak bola.

Menurut Sucipto (2000: 22) Mengontrol bola merupakan salah satu

teknik dasar dalam permainan sepakbola yang penggunakannya

bersamaan dengan teknik menendang bola.tujuan menghentikan bola

untuk mengontrol bola, mengatur tempo permainan, mengalihkan laju

permainan dan memudahkan untuk passing. Dilihat dari perkenaan

bagian badan yang pada umumnya digunakan untuk menghentikan

bola adalah kaki, paha dan dada.Menurut Sucipto (2000: 22-27)

Bagian kaki yang bias digunakan untuk menghentikan bola adalah

sebagai berikut:

1) Mengontrol bola dengan kaki bagian dalam

Mengontrol bola dengan kaki bagian dalam pada umumnya

digunakan untuk mengontrol bola yang datangnya menggelinding,

bola pantul ke tanah dan bola di udara sampai setinggi paha.

2) Mengontrol bola dengan kaki bagian luar

Mengontrol bola dengan kaki bagian luar pada umumnya

digunakan untuk mengontrol bola yang datangnya menggelinding,

bola pantul ke tanah dan bola di udara sampai setinggi paha.

Page 29: MANAJEMEN PEMBINAAN SEKOLAH SEPAKBOLA (SSB) BINA …digilib.unila.ac.id/55517/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · results, 1) The management conditions at Bina Bangsa SSB have run

13

3) Mengontrol bola dengan punggung kaki

Mengontrol bola dengan punggung kaki pada umumnya digunakan untuk

mengontrol bola yang datangnya menggelinding, bola pantul ke tanah

dan bola di udara sampai setinggi paha.

4) Mengontrol bola dengan telapak kaki

Mengontrol bola dengan telapak kaki pada umumnya digunakan untuk

mengontrol bola yang datangnya menggelinding, bola pantul ke tanah

dan bola di udara sampai setinggi paha.

5) Mengontrol bola dengan paha

Mengontrol bola dengan paha pada umumnya digunakan untuk

mengontrol bola di udara sampai setinggi paha.

6) Mengontrol bola dengan dada

Mengontrol bola dengan paha pada umumnya digunakan untuk

mengontrol bola di udara sampai setinggi dada.

c) Menggiring Bola (driblling)

Menggiring bola bertujuan antara lain untuk mendekati jarak ke sasaran,

melewati lawan, dan menghambat permainan. Cara melakukan menggiring

yang dikutip dari Herwin (2004: 36) adalah sebagai berikut,

1) Dribbling menghadapi tekanan lawan, bola harus dekat dengan kaki

ayun atau kaki yang akan melakukan dribbling, artinya sentuhan

terhadap bola sesering mungkin atau banyak sentuhan.

2) Sedangkan bila di daerah bebas tanpa ada tekanan lawan, maka

sentuhan bola sedikit dengan diikuti gerakan lari yang cepat.

Page 30: MANAJEMEN PEMBINAAN SEKOLAH SEPAKBOLA (SSB) BINA …digilib.unila.ac.id/55517/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · results, 1) The management conditions at Bina Bangsa SSB have run

14

Menurut Sucipto (2000: 28-31) Menggiring bola bertujuan antara lain

untuk mendekati jarak ke sasaran, melewati lawan dan menguasai

permainan. Bagian kaki yang biasa digunakan untuk menghentikan bola

adalah sebagai berikut:

1) Menggiring bola dengan kaki bagian dalam.

Menggiring bola dengan kaki bagian dalam digunakan untuk

melewati/mengecoh lawan.

2) Menggiring bola dengan kaki bagian luar

Menggiring bola dengan kaki bagian luar digunakan untuk

melewati/mengecoh lawan.

3) Menggiring bola dengan punggung kaki

Menggiring bola dengan punggung kaki digunakan untuk

melewati/mengecoh lawan.

d) Menyundul Bola (heading)

Menurut Herwin (2004: 42), gerakan menyundul bola melibatkan seluruh

tubuh dengan posisi melengkung, leher ditegangkan, perkenaan bola tepat

pada dahi, mata terbuka, kepala di dorong ke depan atau samping, dan

menjaga stabilitas dengan kedua tangan disamping badan.

Menurut Sucipto (2000: 32-34) Menyundul bola pada hakekatnya

memainkan bola dengan kepala. Tujuan menyundul bola dalam

permainan sepakbola adalah mengumpan, mencetak gol dan untuk

mematahkan serangan lawan/membuang bola. Umumnya dilakukan saat

Page 31: MANAJEMEN PEMBINAAN SEKOLAH SEPAKBOLA (SSB) BINA …digilib.unila.ac.id/55517/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · results, 1) The management conditions at Bina Bangsa SSB have run

15

datangnya bola maksimal setinggi kepala, menurut Sucipto (2000:33-34)

gerakan menyundul adalah sebagai berikut:

1) Menyundul bola sambil berdiri

Menyundul bola sambil berdiri pada umumnya dilakukan manakala

datangnya bola maksimal setinggi kepala.

2) Menyundul bola sambil meloncat/melompat

Menyundul bola sambil melompat/meloncat pada umumnya dilakukan

datangnya bola di luar jangkauan, baik secara vertical ataupun

horisontal.

e) Merampas Bola (tackling)

Herwin (2004: 46) mengatakan, tujuan merebut bola adalah untuk

menahan lajunya pemain menuju gawang pemain bertahan, menunda

permainan yang cepat, menggagalkan serangan, dan menghalau bola

keluar lapangan permainan. Cara merebut bola bisa dilakukan dengan

berdiri, melayang atau sambil menjatuhkan tubuh baik dari depan maupun

samping pemain, dan perhitungkan waktu yang tepat agar bola benar-

benar dapat direbut dan bukan merupakan sebuah pelanggaran.

Menurut Sucipto (2000: 34-35) merampas bola merupakan upaya untuk

merebut bola dari penguasaan lawan. Merampas bola dapat dilakukan

sebagai berikut:

Page 32: MANAJEMEN PEMBINAAN SEKOLAH SEPAKBOLA (SSB) BINA …digilib.unila.ac.id/55517/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · results, 1) The management conditions at Bina Bangsa SSB have run

16

1) Merampas bola sambil berdiri

Merampas bola sambil berdiri pada umumnya dilakukan jika bola masih

dalam jangkauan kaki. Merampas bola sambil berdiri dapat dilakukan dari

arah samping dan arah depan.

2) Merampas bola sambil meluncur

Merampas bola sambil meluncur pada umumnya dilakukan jika di luar

jangkauan kaki. Merampas bola sambil meluncur dapat dilakukan dari arah

samping dan arah depan.

C. Klasifikasi Pembinaan Sepakbola Indonesia

Dalam pengelolaan dan pelaksanaan program latihan ada beberapa unur yang

menunjang dalam pembinaan prestasi olahraga sepakbola, yaitu :

1) Pengelolaan Program

Dalam pengelolaan program pembinaan sepakbola ada beberapa unsur

yaitu : 1) Warga belajar atau pemain, 2) Pelatih, 3) Penyelenggara, 4)

Sarana dan Prasarana, 5) Program latihan, 6) Jadwal latihan, 7) Dana

pembinaan, dan 8) Motivasi latihan.

2) Pelaksanaan Program

Dalam pelaksanaan program pembinaan ada aspek yang menentukan

dalam pencapaian prestasi antara lain :

a) Persiapan

Perencanaan program latihan merupakan aspek yang menentukan

pelaksanaan program untuk mencapai prestasi yang tinggi. Dalam

persiapan diperlukan informasi atau data yang lengkap mengenai

calon atlet, pelatih pengurus, dan perlengkapan sarana. Dari setiap

Page 33: MANAJEMEN PEMBINAAN SEKOLAH SEPAKBOLA (SSB) BINA …digilib.unila.ac.id/55517/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · results, 1) The management conditions at Bina Bangsa SSB have run

17

calon atlet perlu diketahui kondisi umum, minat, dan bakat yang

sudah dimiliki.

b) Perumusan Tujuan Pembinaan

Sebelum menyusun program latihan terlebih dahulu menentukan

tujuan program pembinaan secara umum yang disesuaikan dengan

kemampuan atlet, pelatih, dan sarana yang ada. Dalam perumusan

tujuan ini diperlukan informasi dari hasil identifikasi yang lengkap

mengenai kemampuan calon atlet, pelatih, dan pengurus. Dengan

demikian program latihan yang disusunkan mengecu pada tujuan yang

ingin dicapai. Pada dasarnya tujuan sepakbola terdiri dari latihan

kondisi fisik dan latihan teknik, taktik, dan strategi.

c) Perumusan Tujuan Program Latihan

Tujuan program latihan yang ingin dicapai dalam pembinaan

sepakbola meliputi 3 tahap tujuan yaitu :

Tujuan tahap satu yaitu meningkatkan kemampuan kondisi fisik,

teknik bermain sepakbola dan menyiapkan atlet untuk latihan

yang lebih maju pada tahap berikutnya.

Tujuan tahap kedua yaitu memepertahankan kondisi fisik,

meningkatkan dan mengembangkan penguasaan keterampilan

dalam situasi latihan atau pertandingan serta memiliki prestasi

pada pertandingan yang diikuti.

Tujuan tahap ketiga yaitu menghilangkan kelelehan fisik dan

mental serta menyiapkan atlet memasuki pada tahap persiapan

latihan berikutnya.

Page 34: MANAJEMEN PEMBINAAN SEKOLAH SEPAKBOLA (SSB) BINA …digilib.unila.ac.id/55517/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · results, 1) The management conditions at Bina Bangsa SSB have run

18

Dalam program latihan pada Sekolah Sepakbola (SSB) dengan menggunakan

program periodesasi latihan. Perkembangan fisik dan mental, pembinaan serta

peningkatan prestasi hanya dapat dikembangkan melalui suatu program

latihan jangka panjang yang berarti perkembangan tersebut membutuhkan

waktu yang lama (sekitar 8-10 bulan), maka jadwal latihan harus terbagi

dalam beberapa tahapan atau musim latihan.

Menurut Tohar (2002:39) tahapan dasar untuk atlet pemula, pada tahapan

dasar pelatih harus mengetahui perkembangan anak pada masa tersebut,

untuk memberikan beban latihan yang sesuai. Dalam hal ini pemberian beban

latihan pada program latihan di SSB yang ada di Kabupaten Kendal

disesuaikan dengan kelompok umur masing-masing atlet.

D. Organisasi

Menurut Mansoer dalam Septiana (2013:9) Organisasi yaitu suatu kesatuan

yang mempunyai struktur kerja yang sistematis. Setiap Organisasi baik

pemerintah mapun organisasi swasta tentu berdasarkan rencana-rencana yang

ada. Sebagaimana diketahui bahwa organisasi merupakan suatu wadah bagi

terlaksananya kegiatan dalam rangka mencapai tujuan. Ada tiga ciri

organisasi yaitu : (1) organisasi harus mempunyai tujuan khusus yang hendak

dicapai, (2) organisasi terdiri atas susunan sekolompok orang dan pekerjaan,

(3) organisasi mengembangkan suatu struktur yang dirancang sedemikian

rupa sehingga jelas batas-batas yang boleh dan tidak boleh dilakukan oleh

setiap peserta organisasi dalam mereka bertingkah laku, berbuat dan

melakukan pekerjaan.

Page 35: MANAJEMEN PEMBINAAN SEKOLAH SEPAKBOLA (SSB) BINA …digilib.unila.ac.id/55517/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · results, 1) The management conditions at Bina Bangsa SSB have run

19

1) Pengertian Umum Organisasi

Organisasi merupakan suatu wadah bagi terlaksananya kegiatan dalam rangka

mencapai tujuan. Guna mempermudah pengertian organisasi dapat kiranya

disusun definisi organisasi secara sederhana dan jelas. Secara umum dapat

dikatakan bahwa organisasi merupakan proses untuk merancang struktur

formal, mengelompokkan dan mengatur serta membagi tugas-tugas atas

pekerjaan diantara para anggota organisasi.

a) Struktur Organisasi

Struktur organisasi dapat didefinisikan sebagai mekanisme formal

bagaimana organisasi dikelola. Struktur organisasi menunjukkan

kerangka dan disusun perwujudan pola tetap hubungan-hubungan

diantaranya fungsi-fungsi, bagian-bagian atau posisi maupun orang-orang

yang menunjukkan kedudukan tugas wewenang dan tanggung jawab

yang berbeda-beda dalam organisasi.

Adapun faktor utama yang menentukan perancangan struktur organisasi

yaitu 1) Strategi organisasi untuk mencapai tujuannya, 2) Anggota dan

orang-orang yang terlibat dalam organisasi, 3) ukuran organisasi, besar

kecilnya organisasi secara keseluruhan maupun satuan-satuan kerjanya

akan sangat mempengaruhi struktur organisasi.

b) Bagan Organisasi

Meskipun struktur organisasi disusun dengan lengkap, namun struktur ini

belum dapat dibaca secara jelas mengenai besar kecilnya organisasi.

Salah satu bentuk badan organisasi. Salah satu bentuk badan organisasi

Page 36: MANAJEMEN PEMBINAAN SEKOLAH SEPAKBOLA (SSB) BINA …digilib.unila.ac.id/55517/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · results, 1) The management conditions at Bina Bangsa SSB have run

20

menurut Henry G. Hodges yang dikutip oleh Handoko (2001:175)

sebagai berikut :

Gambar.1. Bentuk Bagan Organisasi (Handoko: 2001)

2) Organisasi Olahraga

Organisasi mempunyai peranan yang sangat penting terhadap kegiatan

yang bergerak di bidang olahraga. Organisasi sebagai wadah kegiatan

olahraga diadakan untuk mencapai tujuan olahraga dan menangani seluk

beluk olahraga dalam rangka mencapai prestasi yang maksimal. Peranan

organisasi di dalam kegiatan olahraga telah diatur dengan pembagian

tugas secara sistematis, sehingga dapat diharapkan akan memperlancar

pelaksanaan kegiatan yang telah direncanakan. Kegiatan olahraga

termasuk juga pendidikan jasmani yang mengandung misi untuk

mencapai tujuan pendidikan, memerlukan manajemen yang baik.

Organisasi olahraga, lebih-lebih pendidikan jasmani dihadapkan dengan

Ketua

Wakil Ketua

Sekretaris

Seksi-seksi

Bendahara

Seksi-seksi

Page 37: MANAJEMEN PEMBINAAN SEKOLAH SEPAKBOLA (SSB) BINA …digilib.unila.ac.id/55517/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · results, 1) The management conditions at Bina Bangsa SSB have run

21

kekurangan yang kronis, lemahnya dukungan, kecilnya dana yang disediakan,

dan kesulitan lain untuk menumbuhkan programnya. Maka kemampuan

manajerial sangat dibutuhkan yang intinya adalah pelaksanaan fungsi-fungsi

manajemen ( Lutan, 2000:8-9).

E. Prestasi

Prestasi olahraga pada hakikatnya merupakan kebanggaan nasional karena itu

perlu terus dikembangkan dalam rangka meningkatkan harkat dan martabat

bangsa. Hal ini menurut upaya pemanduan bakan dan pembibitan agar

diperoleh calon atlet berbakat dan berpotensi di dalam olahraga prestasi.

Untuk mendapatkan prestasi yang maksimal perlu usaha kerjasama dari

semua pihak. Prestasi disebut baik, bilamana hasil yang diperoleh dari hari ini

lebih baik dari hasil kemarin (sebelumnya) dan harus ditingkatkan hingga

tercapai suatu hasil maksimal yang ditargetkan.

Pencapaian prestasi yang tinggi memerlukan suatu tahapan yang didukung

faktor penunjang organisasi yang baik, didukung sarana dan prasarana yang

memadai, system pembinaan yang baik dan terarah, tersedianya dan yang

cukup, dukungan kebijakan pemerintah yang terarah dan berlanjut serta

adanya koordinasi yang terkait dalam pembinaan olahraga.

1. Faktor Pendukung Prestasi

Usaha mencapai prestasi merupakan usaha yang multikomplek yang

melibatkan banyak faktor baik internal maupun eksternal, kualitas latihan

merupakan penopang utama tercapainya prestrasi olahraga, sedangkan

kualitas lataihan itu sendiri ditopang oleh faktor internal yakni

Page 38: MANAJEMEN PEMBINAAN SEKOLAH SEPAKBOLA (SSB) BINA …digilib.unila.ac.id/55517/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · results, 1) The management conditions at Bina Bangsa SSB have run

22

kemampuan atlet (bakat dan motivasi) serta faktor eksternal (Irianto,

2002:8)

a) Faktor Internal (Atlet)

Faktor internal merupakan pendukung utama tercapainya prestasi

atlet, sebab faktor ini memberikan dorongan yang lebih stabil dan kuat

yang muncul dari dalam diri atlet itu sendiri, yang meliputi:

1) Bakat : yakni potensi seseorang yang dibawa sejak lahir

2) Motivasi : yakni dorongan meraih prestasi baik intrinsic maupun

ekstrinsik.

b) Faktor Eksternal

Faktor eksternal merupakan penguat yang berpengaruh terhadap

kualitas latihan yang selanjutnya akan mempengaruhi prestasi. Faktor

tersebut meliputi:

1) Pelatih

Suatu cabang olahraga untuk mendapatkan olahraga yang

maksimal tidak lepas dari peranan seorang pelatih, dimana tugasa

dari seorang pelatih tidak hanya membina atau melatih pemain

dalam berlatih pemain dalam berlatih akan tetapi lebih dari itu

seorang pelatih harus mengetahui karakteristik atau kejiwaan

seorang pemain atau atlet yang dibinanya. Pelatih harus dapat

bertindak tegas dan tepat.

Kemampuan baik yang berupa pengetahuan, keterampilan cabang

olahraga maupun cara melatih yang efektif mutlak untuk dikuasai

setiap pelatih. Pelatih merupakan model yang menjadi contoh dan

Page 39: MANAJEMEN PEMBINAAN SEKOLAH SEPAKBOLA (SSB) BINA …digilib.unila.ac.id/55517/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · results, 1) The management conditions at Bina Bangsa SSB have run

23

panutan bagi anak didiknya terutama atlet-atlet yunior atau

pemula, sehingga segala sesuatu yang dilakukan selalu menjadi

sorotan atlet dan masyarakat pada umumnya. Oleh sebab itu

seorang pelatih dituntut untuk dapat bersikap dan perilaku yang

baik sesuai dengan norma-norma yang ada di masyarakat

(Rubianto,2007:12)

2) Fasilitas

Untuk menunjang prestasi diperlukan dukungan fasilitas baik fisik

maupun non fisik. Fasilitas fisik antara lain : peralatan, dana,

teknologi, organisasi, manajemen. Fasilitas non fisik meliputi:

perhatian, motivasim suasana yang kondusif.

3) Hasil riset

Temuan ilmu-ilmu yang berhubungan dengan metodologi latihan.

Untuk itu pelatih maupun olahragawan dituntut untuk memiliki

kemampuan untuk membaca dan menerangkan hasil-hasil riset

dalam proses melatih. Hasil-hasil riset tersebut dapat diketemukan

pada buku-buku referensi, jurnal maupun internet.

4) Pertandingan

Pertandingan atau kompetisi merupakan muara dari pembinaan

prestai, dengan kompetisi dapat dipergunakan sarana

mengevaluasi hasil latihan serta meningkatkan kematangan

bertanding atletnya.

Page 40: MANAJEMEN PEMBINAAN SEKOLAH SEPAKBOLA (SSB) BINA …digilib.unila.ac.id/55517/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · results, 1) The management conditions at Bina Bangsa SSB have run

24

F. Pembinaan Prestasi

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1996:78) menjelaskan bahwa

pembinaan adalah usaha, tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara

berdaya guna dan berhasil guna untuk memperoleh hasil yang lebih baik.

Dalam suatu organisasi atau perkumpulan olahraga harus ada pembinaan

yang nantinya dapat menghasilkan suatu prestasi yang bagus, dan diharapkan

dalam pembinaan harus melihat pada setiap individu pemain atau atlet baik

dalam pertumbuhan dan perkembangannya. Untuk mencapai prestasi yang

setinggi-tingginya maka usaha pembinaan atlet harus dilaksankaan dengan

menyusun strategi dan perencanaan yang rasional sebagai usaha untuk

meningkatkan kualitas atlet serta mempunyai program yang jelas. Hal ini

penting agar pemain atau atlet dapat berlatih dengan motivasi untuk mencapai

prestasi. Upaya untuk meraih prestasi perlu perencanaan yang sistematis,

dilaksanakan secara bertahap dan berkesinambungan, mulai dari

permasalahan, pembibitan, dan pembinaan hingga mencapai puncak prestasi

(Irianto, 2002:27)

Pada pembinaan prestasi sepakbola di sekolah sepakbola (SSB) Se-

Kabupaten Kendal seorang atlet harus mempunyai kualitas yang baik dalam

latihan. Maka dalam pencapaian tujuan pembinaan prestasi suatu cabang

olahraga tidak lepas dari sistem pembinaan, program pembinaanm sarana

prasarana yang menunjang serta adanya dana untuk menunjang proses

pembinaan.

Page 41: MANAJEMEN PEMBINAAN SEKOLAH SEPAKBOLA (SSB) BINA …digilib.unila.ac.id/55517/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · results, 1) The management conditions at Bina Bangsa SSB have run

25

Dari gambar di bawah ini dapat dijelaskan bahwa dalam pencapaian prestasi

olahraga yang maksimal dibutuhkan tahap-tahap yang berkelanjutan seperti

berikut :

Pembibitan

Pemassalan

Gambar 2.2. Sistem Piramida Pembinaan Presitasi(Sumber : Irianto 2002 : 27)

Menurut Irianto (2002:27) upaya untuk meraih prestasi perlu perencanaan

yang sistematis, dilakukan secara bertahap dan berkesinambungan, mulai dari

pemassalan, pembibitan dan pembinaan hingga mencapai puncak prestasi.

Untuk mencapai suatu sasaran prestasi olagraha yang berkualitas maka

diperlukan adanya suatu kerja keras, keterkaitan dan keterpaduan dari semua

pihak untuk membantu dan bekerja sama. Diharapkan supaya suatu

pembinaan dapat berjalan sesuai yang diinginkan secara maksimal dan

mencapai puncak prestasi yang tinggi.

a) Pemassalan

Pemassalan adalah mempolakan keterampilan dan kebugaran jasmani

atlet secara multilateral dan spesialisasi. Pemassalan merupakan dasar

pokok gerakan olahraga. Sehingga dengan adanya peningkatan paya panji

Pematangan

Page 42: MANAJEMEN PEMBINAAN SEKOLAH SEPAKBOLA (SSB) BINA …digilib.unila.ac.id/55517/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · results, 1) The management conditions at Bina Bangsa SSB have run

26

olahraga, yaitu memasyarakatkan olahraga dan mengolahragakan

masyarakat merupakan salah satu wujud pemassalan olahraga.

Tujuan dari pemassalan adalah melibatkan sebanyak-banyaknya atlet

dalam olahraga prestasi, sehingga timbul kesadaran akan pentingnya

olahraga prestasi sebagai bagian dari upaya peningkatan prestasi olahraga

secara nasional.

b) Pembibitan

Pembibitan adalah upaya yang diterapkan untuk menjaring atlet berbakat

dalam olahraga prestasi yang diteliti secara terarah dan intensif melalui

orang tua, guru, dan pelatih pada suatu cabang olahraga. Tujuan

pembibitan adalah untuk menyediakan calon atlet berbakat dalam

berbagai cabang olahraga prestasi, sehingga dapat dilanjutkan dengan

pembinaan yang lebih intensif, dengan sistem yang inofatif dan mampu

memanfaatkan hasil riset ilmiah serta perangkat teknologi modern.

Menurut Cholik yang dikutip oleh Irianto (2002:29), beberapa indikator

yang perlu diperhatikan sebagai cerita untuk mengidentifikasi dan

menyeleksi bibit atlet berbakat secara obyektif antara lain :

1. Kesehatan (pemeriksaan medis, khususnya system kardiorespiorasi dan

system otot saraf)

2. Antropometri (tinggi dan berat badan, ukuran bagian tubuh, lemak

tubuh dll)

3. Kemampuan fisik (speed power, koordinasi, Vo2 max)

4. Kemampuan psikologis (sikap, motivasi, daya toleransi)

5. Keturunan

Page 43: MANAJEMEN PEMBINAAN SEKOLAH SEPAKBOLA (SSB) BINA …digilib.unila.ac.id/55517/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · results, 1) The management conditions at Bina Bangsa SSB have run

27

6. Lama latihan yang telah diikuti sebelumnya dan adakah peluang untuk

berkembang.

7. Maturasi

Setelah adanya suatu pemassalan dan pembibitan, untuk mencapai suatu

prestasi yang baik maka dilanjutkan dengan pembinaan. Pembinaan

diarahkan melalui latihan yang disesuaikan dengan pertumbuhan dan

perkembangan anak, dalam hal ini pelatih sangatlah berperan penting.

Untuk mendapatkan atlet-atlet yang berbakat untuk ditingkatkan

prestasinya ketiga komponen tersebut tidak dapat dipisahkan. Bila tidak

dilaksanakan salah satu komponen, akan mendapatkan hasil yang tidak

diharapkan/maksimal.

c) Prinsip Pembinaan Seutuhnya

Pembinaan Prestasi adalah megnorganisasikan atau cara mencapai suatu

tujuan, teori atau spekulasi terhadap suatu prestasi. Prestasi terbaik hanya

akan dapat dicapai bila pembinaan dapat dilaksanakan dan tertuju pada

aspek-aspek melatih seutuhnya mencakup kepribadian atlet, kondisi fisik,

keterampilan taktik, keterampilan teknik dan kemampuan mental (Lutan,

2000:32).

Dalam pembinaan sepakbola untuk tujuan prestasi yang dipersiapkan

untuk suatu kegiatan tingkat sekolah, instansi, daerah, nasional dan

internasional, menggunakan system piramida yang komponen-

komponennya terdiri dari pemassalan, pembibitan, dan peningkatan

prestasi.

Page 44: MANAJEMEN PEMBINAAN SEKOLAH SEPAKBOLA (SSB) BINA …digilib.unila.ac.id/55517/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · results, 1) The management conditions at Bina Bangsa SSB have run

28

Menurut Lutan (2000 : 32-36), prestasi hanya akan dicapai bila

pembinaan dapat dilaksanakan dan tertuju pada aspek-aspek pelatihan

seutuhnya mencakup :

1) Kepribadian Atlet

Istilah keperibadian atlet dalam petunjuk operasional ini adalah

Sejumlah ciri unik dari seorang atlet. Untuk dapat berprestasi dalam

olahraga, dibutuhkan sifat-sifat tertentu yang sesuai dengan tuntutan

cabangny, yaitu 1) sikap positif, 2) loyal terhadap kepemimpinan, 3)

rendah hati, 4) semangat bersaing, dan berprestasi.

2) Pembinaan kondisi fisik

Pembinaan kondisi fisik tertuju pada komponen kemampuan fisik

yang dominan untuk mencapai prestasi. Di samping terdapat

kebutuhan yang bersifat umum, setiap cabang olahraga juga

memerlukan pembinaan komponen kondisi fisik yang spesifik.

3) Keterampilan teknik dan latihan koordinasi

Pembinaan keterampilan teknik tertuju pada penguasaan keterampilan

teknik yang rasional dan ekonomis dalam suatu cabang olahraga, bila

kekuatan stamina, dan kecepatan yang sudah berkembang, maka atlet

dapat mengalami peningkatan dalam penguasaan keterampilan teknik.

4) Latihan taktik

Latihan taktik tertuju pada peningkatan keterampilan taktis. Untuk itu

atlet harus mampu memanfaatkan kondisi fisik, keterampilan, dan

kondisi psikologis guna merespon kekuatan atau kelemahan lawannya

Page 45: MANAJEMEN PEMBINAAN SEKOLAH SEPAKBOLA (SSB) BINA …digilib.unila.ac.id/55517/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · results, 1) The management conditions at Bina Bangsa SSB have run

29

secara efektif. Selain itu agar ia mampu beradaptasi dengan situasi

kompetensi secara keseluruhan.

5) Latihan mental

Latihan mental tertuju pada kemampuan mental, karena ditaksir sekitar 90-

95% variasi prestasi sebagai pengaruh kemampuan mental.

Kelima aspek itu merupakan satu kesatuan yang utuh. Bila salah satu

terlalaikan, berarti pelatihan tidak lengkap. Keunggulan adalah salah satu

aspek akan menutupi kekurangan pada aspek lainnya, dan setiap aspek akan

berkembang dengan memakai metode yang spesifik.

Dalam program pembinaan prestasi olahraga, ada beberapa kegiatan dasar

yang dilaksankaan dalam proses pembinaan atlet dalam pencapaian puncak

prestasi.

1) Sistem pelatihan

Bentuk perkembangan dari system latihan harus dapat dibuat model

latihan jangka panjang yang diterapkan olah semua pelatih. Dalam Kamus

Besar Bahasa Indonesia (1996) sistem berarti perangkat unsur yang secara

teratur saling berkaitan sehingga membentuk totalitas. Pelatihan berarti

proses, cara, perbuatan melatih, kegiatan atau pekerjaan melatih. Jadi

system pelatihan merupakan proses yang secara teratur yang saling

berkaitan dengan kegiatan melatih. Kepelatihan merupakan usaha atau

kegiatan member perlakuan untuk atlet agar pada akhirnya atlet dapat

mengembangkan diri sendiri dan meningkatkan bakat, kemampuan,

keterampilan, kondisi fisik, pengetahuan, sikap-sikap, penguasaan emosi

serta kepribadian pada umumnya (Rubianto ,2007:10)

Page 46: MANAJEMEN PEMBINAAN SEKOLAH SEPAKBOLA (SSB) BINA …digilib.unila.ac.id/55517/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · results, 1) The management conditions at Bina Bangsa SSB have run

30

2) Program latihan

Menurut Marro dikutip oleh Tohar (2002:31). Program latihan adalah

suatu petunjuk atau pedoman yang akan ditempuh untuk mencapai tujuan

masa mendatang yang telah ditetapkan. Adapun manfaat program latihan

yaitu :

a) merupakan pedoman kegiatan yang mengorganisir untuk mencapai

prestasi puncak suatu cabang olahraga.

b) Untuk menghindari faktor-faktor kebetulan dalam mencapai prestasi

puncak suatu olahraga.

c) Efektif dan efisien dalam penggunaan waktu, dana, tenaga, untuk

mencapai tujuan.

d) Untuk mengetahui hambatan-hambatan dengan cepat dan menghindari

pemborosan, waktu, dana, dan tenaga.

e) Mempertegas arah dan tujuan yang ingin dicapai.

f) Sebagai alat control terhadap pencapaian sasaran.

3) Dukungan

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1996) dukungan berarti

sokongan/bantuan, jadi dukungan merupakan bentuk bantuak pemerintah

atau swasta dalam pengembangan keolahragaan. Dukungan pemerintah

terutama pemerintah daerah untuk mengembangkan olahraga bisa

dilakukan dengan berbagai cara :

Membentuk dan mempertahankan kantor dinas olahraga di daerah.

Program pembinaan prestasi dalam proyek garuda emas terus

didukung untuk pembinaan SDM daerah.

Page 47: MANAJEMEN PEMBINAAN SEKOLAH SEPAKBOLA (SSB) BINA …digilib.unila.ac.id/55517/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · results, 1) The management conditions at Bina Bangsa SSB have run

31

Dukungan penyelenggraan daerah, nasional, internasional.

Koordinasi intensif dan sinergis antara KONI daerah, Pemda dan

DPRD dalam program pembinaan olahraga.

a) Sarana dan pra sarana

Sarana dan prasarana atau fasilitas merupakan hal yang harus dipenuhi

oleh suatu organisasi olahraga. Kemajuan atau perbaikan dan

penambahan jumlah fasilitas yang ada akan menunjang suatu

kemajuan prestasi dan paling tidak dengan fasilitas yagn memadai

akan meningkatkan prestasi.

Fasilitas dapat pula diartikan kemudahan dalam melaksanakan proses

melatih yang meliputi peralatan dan perlengkapan tempat latihan.

Dengan demikian fasilitas sangat dibutuhkan karena merupakan

sesuatu yang dipakai untuk memperoleh atau memperlancar jalannya

kegiatan dalam pencapaian peningkatan prestasi.

b) Instansi atau lembaga terkait

Untuk meningkatkan mekanisme dan kinerja komponen pembinaan

yang terlibat dalam upaya meningkatkan prestasi.

c) Dana

Dana yang diperoleh hanya murni dari iuran pokok anggota atau atlet

setiap bulan, klub tidak bekerja sama dengan sponsor maupun

departemen/ instansi terkait.

Page 48: MANAJEMEN PEMBINAAN SEKOLAH SEPAKBOLA (SSB) BINA …digilib.unila.ac.id/55517/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · results, 1) The management conditions at Bina Bangsa SSB have run

32

Untuk mencapai prestasi yang setinggi tingginya maka usaha pembinaan

atlet harus dilaksanakan dengan menyusun strategi dan perencanaan yang

rasional sebagai usaha untuk meningkatkan kualitas atlet serta mempunyai

program yang jelas. Dukungan juga sangat diperlukan dalam olahraga,

khususnya sepakbola. Selain dukungan moril, juga diperlukan dana untuk

menghidupi jalannya organisasi.

G. Manajemen

Dalam pencapaian tujuan suatu organisasi olahraga tidak lepas dengan adanya

manajemen pengelolaan dalam organisasi. Manajemen dalam hal ini dapat

didefinisikan sebagai proses yang berkenaan dengan pengarahan atau

penggerak satu kelompok orang yang melakukan kegiatan mencapai tujuan

organisasi.

Manajemen adalah pemanfaatan sumber daya secara efisien. Manajemen

yang baik, efektif, dan efisien diharapkan pula oleh masyarakat tidak hanya

terjadi dalam organisasi perusahaan,tetapi dalam organisasi pemerintah dan

sosial yang bersifat tidak mencari laba (Mansoer, 1989:5). Efektif berarti

pencapaian tujuan dan penggunaan peralatan yang tepat, efisien adalah

melakukan pekerjaan dengan benar. Dengan kata lain dapat disebutkan bahwa

manajemen penting sekali untuk semua bidang yang berkenaan dalam

organisasi dalam bentuk apapun, yang berorientasi pada keuntungan maupun

bersifat pada pelayanan.

1) Peranan Manajemen

Peranan manajemen sangat penting sekali tidak hanya dalam perusahaan

bisnis, tetapi dalam kenegaraan dan organisasi sosial seperti rumah sakit,

Page 49: MANAJEMEN PEMBINAAN SEKOLAH SEPAKBOLA (SSB) BINA …digilib.unila.ac.id/55517/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · results, 1) The management conditions at Bina Bangsa SSB have run

33

sekolah, klub, memerlukan manajemen untuk mencapai tujuan mereka.

Sehingga dapat dikatakan bahwa manajemen dibutuhkan dan diperlukan

oleh semua bentuk organisasi.

Sehingga dapat ditarik kesimpulan tentang pentingnya peranan

manajemen adalah 1) Untuk mencapai tujuan, 2) Untuk menjaga

keseimbangan antara pihak yang berkepentingan, dan 3) memperoleh

efisiensi dan efektifitas, efektifitas adalah kemampuan untuk memilih

tujuan yang tepat atau peralatan yang tepat untuk mencapai tujuan yang

telah ditetapkan.

2) Fungsi Manajemen

Menurut Terry (2006:25) dalam bukunya prinsip-prinsip manajemen,

terdapat fungsi-fungsi manajemen sebaai berikut :

a) Perencanaan (planning)

Perencanaan adalah pemilihan atau penetapan kegiatan, selanjutnya apa

yang harus dilakukan, kapan, bagaimana, dan oleh siapa. Perencanaan

berawal dari perumusan tujuan, tujuan itu didapat mencakup liputan

yang luas, seperti aspek ekonomi, layanan dan dimensi sosial

organisasi.

b) Pengorganisasian (organizing)

Pengorganisasian merupakan penyusunan struktur organisasi yang

sesuai dengan tujuan organisasi, sumber-sumber daya yang dimilikinya

dan lingkungan yang mencakupinya. Setelah menetapkan tujuan-tujuan

dan menyusun rencana atau program untuk pencapaiannya, maka perlu

Page 50: MANAJEMEN PEMBINAAN SEKOLAH SEPAKBOLA (SSB) BINA …digilib.unila.ac.id/55517/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · results, 1) The management conditions at Bina Bangsa SSB have run

34

merancang dan mengembangkan suatu organisasi yang akan dapat

melaksankaan berbagai program tersebut secara sukses.

c) Penyusunan (staffing)

Penyusunan personalia adalah penarikan, seleksi, dan penempatan, serta

pemberian orientasi dan pemberian pendidikan dan pelatihan kepada

para karyawan dalam lingkungan yang menguntungkan dan produktif.

Dalam pelaksanaan fungsi ini manajemen menentukan persyaratan-

persyaratan mental, fisik, dan emosional untuk jabatan yang ada melalui

analisa jabatan. Fungsi ini meliputi kegiatan-kegiatan seperti penilaian

karyawan dan bahkan pemecatan.

d) Kepemimpinan (actuating)

Kepemimpinan adalah tindakan untuk mengusahakan agar semua

anggota kelompok berusaha untuk mencapai sasaran sesuai dengan

perencanaan manajerial dan usaha-usaha organisasi. Fungsi

kepemimpinan dalam manajemen yaitu 1) Fungsi yang berhubungan

dengan tugas atau pemecahan masalah, dan 2) fungsi pemeliharaan

kelompok atau sosial.

e) Pengawasan (controlling)

Pengawasan adalah proses performa organisasi untuk memastikan

bahwa jalannya organisasi sesuai dengan rencana yang telah

ditetapkan. Fungsi pengawasan dasarnya mencakup empat unsur,

yaitu : 1) penetapan standar pelaksanaan, 2) penentuan ukuran

pelaksanaan, 3) pengukuran pelaksanaan nyata dan membandingkan

dengan standar yang telah ditetapkan, 4) pengambilan tindakan

Page 51: MANAJEMEN PEMBINAAN SEKOLAH SEPAKBOLA (SSB) BINA …digilib.unila.ac.id/55517/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · results, 1) The management conditions at Bina Bangsa SSB have run

35

koreksi yang diperlukan bila pelaksanaannya menyimpang dari standar.

3) Manajemen Olahraga

Manajemen olahraga menunjukkan peranan penting dalam pengelolaan

kegiatan pendidikan jasmani dan olahraga. Dalam pembinaan olahraga

pada umumnya memerlukan kemampuan manajerial guna mencapai

tujuan tercapainya pembinaan olahraga tersebut. Dalam pengertian

sempit, pembinaan harus terlaksana berdasarkan perencanaan yang

terbagi-bagi menjadi perencanaan jangka panjang, menengah, dab

pendek. Dalam pengertian luas, manajemen dibutuhkan untuk

mengintegasikan berbagai aspek, tidak hanya kepentingan teknik dan

taktik saja tetapi juga aspek ekonomi dan komunikasi.

Harsuki (2003:117) menyebutkan bahwa manajemen olahraga adalah

perpaduan antar ilmu manajemen dan ilmu olahraga. Istilah manajemen

diartikan sebagai suatu kemampuan untuk memperoleh suatu hasil dalam

rangka pencapaian tujuan dengan melalui kegiatan orang lain.

Menurut pakar olahraga, manajemen olahraga di Indonesia pada dasarnya

dapat dibagi dalam dua golongan besar, yaitu manajemen olahraga

pemerintah dan manajemen non pemerintah (swasta). Manajemen

olahraga pemerintah adalah kegiatan manajemen yang saat ini

dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal Olahraga Departemen Pendidikan

Nasional dengan jajaran baik pusat maupun daerah. Sedangkan

manajemen swasta adalah manajemen yang dilakukan dalam institusi

olahraga non kepemerintahan seperti KONI dengan seluruh anggotanya,

Page 52: MANAJEMEN PEMBINAAN SEKOLAH SEPAKBOLA (SSB) BINA …digilib.unila.ac.id/55517/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · results, 1) The management conditions at Bina Bangsa SSB have run

36

yaitu induk organisasi cabang olahraga serta perkumpulan-perkumpulan

olahraga yang menjadi anggota organisasi induk olahraga tersebut.

Nilai suatu organisasi adalah tergantung dari orang-orang yang mengatur

dan menyusunnya. Organisasi yang menganggap remeh sumber daya

manusianya maka organisasi tersebut tidak akan mendapat hasil yang

terbaik. (Harsuki, 2003:166).

Dari uraian di atas bahwa untuk mencapai tujuan yang diharapkan dari

suatu organisasi atau klub olahraga, maka peran sumber daya manusia

yang terlibat dalam pengelolaan klub sangat penting. Unsur-unsur

tersebut harus bersatu dalam suatu sistem, bekerja sama untuk mencapai

tujuan klub.

Page 53: MANAJEMEN PEMBINAAN SEKOLAH SEPAKBOLA (SSB) BINA …digilib.unila.ac.id/55517/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · results, 1) The management conditions at Bina Bangsa SSB have run

37

H. Penelitian Yang Relevan

1) Penelitian yang dilakukan oleh Dena Septiana Putra (2012) dengan judul “

Survei Pembinaan Presatsi Sekolah Sepakbola (SSB) Se-Kabupaten

Kendal”. SSB Se-Kabupaten Kendal merupakan wadah sepakbola di

Kabupaten Kendal yang memiliki konsistesi yang baik dalam upaya

pembinaan prestasi sepakbola serta mempunyai prestasi yang baik di

tingkat karesidenan maupun provinsi walaupun dengan sarana prasarana

dan organisasi seadanya. Peneliti tertarik untuk meneliti tentang proses

pembinaan prestasi Sekolah Sepakbola Se-Kabupaten Kendal.

Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah Bagaimanakah

pembinaan prestasi Sekolah Sepakbola Se-Kabupaten Kendal. Tujuan

penelitian ini adalah Untuk mengetahui pelaksanaan pembinaan prestasi

olahraga yang dilaksanakan oleh SSB Se-Kabupaten Kendal.

Sumber data penelitian ini meliputi informan, tempat kesekretariatan, dan

lapangan sepakbola, serta dokumen-dokumen. Dalam penelitian ini

menggunakan metode kualitatif deskriptif naturalistik. Teknik

pengumpulan data dengan menggunakan metode wawancara, metode

observasi, dan metode dokumentasi. Validitas data dengan teknik

triangulasi. Analisis data dengan pengumpulan data, reduksi data,

penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Populasi dalam penelitian ini

adalah SSB se-Kabupaten Kendal sedangkan sample yang diteliti

mencakup tiga SSB yaitu SSB Pusaka Satria, SSB Persik Putra, dan SSB

Talenta.

Page 54: MANAJEMEN PEMBINAAN SEKOLAH SEPAKBOLA (SSB) BINA …digilib.unila.ac.id/55517/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · results, 1) The management conditions at Bina Bangsa SSB have run

38

Hasil penelitian yang telah dilakukan bahwa, 1) pengelolaan organisasi

klub dijalankan seadanya, 2) perekrutan atlet dilakukan dengan cara calon

atlet mendaftar dengan menyerahkan uang pendaftaran dan foto kopi akta

kelahiran, 3) pelatih SSB Se-Kabupaten Kendal memiliki sertifikat sebagai

pelatih dan kualitas pelatih, dan kualitas pelatih dapat dikatakan baik, 4)

program latihan telah dilakukan secara rutin, 5) sarana latihan yang

disediakan untuk umum cukup memadai, 6) prestasi yang diraih sangat

baik di tingkat kabupaten, karesidenan maupun tingkat provinsi.

Dari data yang diperoleh maka dapat disimpulkan bahwa, 1) pengelolaan

organisasi klub dijalankan seadanya, 2) perekrutan atlet dilakukan dengan

cara calon atlet mendaftar dengan menyerahkan uang pendaftaran dan foto

kopi akta kelahiran, 3) pelatih SSB Se-Kabupaten Kendal memiliki

sertifikat sebagai pelatih dan kualitas pelatih dan kualitas pelatih dapat

dikatakan baik, 4) pelaksanaan program latihan telah terprogram dan

terencana, 5) sarana dan prasarana yang dimiliki sudah cukup memadai, 6)

prestasi yang diperoleh sangat baik ditingkat kabupaten , karesidenan

maupun tingkat provinsi. Saran yang peneliti berikan adalah 1) Kepada

pengurus untuk lebih aktif mengelola manajemen agar lebih baik lagi, 2)

Kepada pelatih agar lebih tegas kepada para atletnya.

2) Penelitian yang dilakukan oleh Ginanjar Prihantoro (2011) dengan judul

“Faktor-faktor yang mempengaruhi pencapaian prestasi di klub panjat

tebing On-Sight Batang”. Populasi dalam penelitian ini adalah klub Panjat

Tebing On-Sight Batang yang meliputi atlet, pelatih dan pengurus. Teknik

Page 55: MANAJEMEN PEMBINAAN SEKOLAH SEPAKBOLA (SSB) BINA …digilib.unila.ac.id/55517/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · results, 1) The management conditions at Bina Bangsa SSB have run

39

pengambilan sampel yang digunakan yaitu purposive sampling, meliputi

pengurus sebanyak 2 orang, pelatih 1 orang, dan atlet 10 orang. Teknik

pengambilan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi,

wawancara, dan dokumentasi. Prosedur dalam penelitian ini analisis data

yang digunakan adalah dengan menggunakan pendekatan kualitatif

deskriptif.

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, diperoleh hasil bahwa dari

faktor Internal atlet memiliki motivasi yang tinggi dalam mengikuti

latihan, sehingga pembentukan kondisi fisik, teknik, penguasaan taktik dan

mental tercipta dengan baik. Sedangkan untuk faktor Eksternal, pelatih

telah menjalankan tugastugasnya sebagai pelatih, pada organisasi

meskipun jumlah pengurus masih kurang namun proses organisasi dan

proses pembinaan prestasipun telah dijalankan dengan baik, sarana dan

prasarana yang dimiliki masih kurang dan banyak yang rusak, lingkungan

telah mendukung kegiatan-kegiatan klub meskipun perhatian pemerintah

daerah masih kurang, dan kompetisi telah terjadwal mulai dari tingkat

karesidenan, provinsi, nasional bahkan internasional.

Simpulan yang bisa diberikan adalah faktor internal menjadi faktor yang

dominan, sebagian besar atlet telah memiliki aspek-aspek seperti motivasi

berlatih yang tinggi, mental bertanding dan juara yang baik. Sedangkan

untuk faktor eksternal yang berpengaruh adalah faktor pelatih dan

organisasi/pengurus, komitmen dan loyalitas keduanya menjadi kunci

keberhasilan pembinaan prestasi dan pencapaian prestasi, meskipun

Page 56: MANAJEMEN PEMBINAAN SEKOLAH SEPAKBOLA (SSB) BINA …digilib.unila.ac.id/55517/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · results, 1) The management conditions at Bina Bangsa SSB have run

40

jumlah sumber daya manusia di dalamnya masih kurang sehingga

pemenuhan dana, sarana dan prasarana juga kurang. Faktor lingkungan

dan faktor kompetisi juga sudah berjalan dengan baik. Sehingga saran

yang bisa penulis berikan yaitu kepada semua atlet untuk selalu rajin

berlatih agar mampu meningkatkan prestasinya ditingkat daerah, nasional

maupun internasional. Kepada pelatih untuk bisa meningkatkan kualitas

kepelatihannya dengan mengikuti penataran pelatih. Dan kepada pengurus

untuk segera melakukan perekrutan pengurus serta meningkatkan

kerjasamanya dengan pihak luar untuk pemenuhan sumber dana dan

melengkapi sarana prasarana.

3) Penelitian yang telah dilakukan oleh Wahyu Ganish Orysatvyanto dengan

judul Managemen Pembinaan Olahraga Sepakbola di Klub PSIS Semarang

pada tahun 2012, Penelitian dilaksanakan di klub PSIS Semarang

merupakan penelitian kuantitatif, dengan pengolahan data secara deskriptif

presentase. Pengumpulan data menggunakan metode wawancara,observasi

dan dokumentasi adapun subyek penelitian adalah seluruh manejemen

klub yaitu pemain,pelatih dan pengurus.

Hasil penelitian1) Manajemen klub PSIS Semarangmasuk dalam kategori

sedang.2)Pola Pembinaan yang dilaksanakan pada klub PSIS Semarang

masuk dalam kategori sedang.3)Prestasi klub PSIS Semarang masuk

dalam kategori sedang dimana hanya dapat mengakhiri kompetisi tahun

2011/2012 dengan finish di urutan ke 5 pada divisi utama grup 2.

Page 57: MANAJEMEN PEMBINAAN SEKOLAH SEPAKBOLA (SSB) BINA …digilib.unila.ac.id/55517/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · results, 1) The management conditions at Bina Bangsa SSB have run

41

Saran 1)Manajemen Klub Sepakbola PSIS Semarang masih perlu

pembenahan dan ditingkatkan khususnya dalam hal keterbukaan

manajemen keuangan,untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat

terhadap manajemen yang pada akhirnya akan meningkat pula dukungan

masyarakat terhadap klub PSIS Semarang guna tercapainya prestasi yang

lebih baik pada masa yang akan datang.2)Pembinaan serta kompetisi Klub

Sepakbola anggota PSIS Semarang perlu lebih ditingkatkan lagi sehingga

kesinambungan regenerasi, serta ketersediaan pemain berkwalitas sebagai

pemain inti tim PSIS lebih terjamin, disamping itu dalam penetapan skuad

pemain agar diserahkan sepenuhnya kepada pelatih.diperlukan juga

adanya peningkatan dan pembenahan lapangan sehingga struktur serta

kondisi rumputnya mendukung peningkatan prestasi klub PSIS

Semarang.3) Untuk mengembalikan prestasi Klub PSIS Semarang supaya

pelatih memperhatikan serta meningkatkan porsi latihan,untuk tercapainya

kembalinya prestasi PSIS Semarang kembali ke kasta kompetisi tertinggi

Indonesia.

I. Kerangka Berfikir

Dalam upaya peningkatan prestasi yang telah ditargetkan diperlukan usaha

untuk mewujudkan rencana tersebut, dengan program pembinaan atlet

secara benar dan tepat. Melalui pedoman – pedoman yang berlaku,

sehingga apa yang telah diprogramkan akan dapat berhasil sesuai tujuan

dan mendapat prestasi yang membanggakan. Dalam upaya peningkatan

prestasi olahraga nasional,diperlukan adanya upaya penggalangan dan

peningkatan berbagai potensi yang ada seperti : SDM (Sumber Daya

Page 58: MANAJEMEN PEMBINAAN SEKOLAH SEPAKBOLA (SSB) BINA …digilib.unila.ac.id/55517/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · results, 1) The management conditions at Bina Bangsa SSB have run

42

Manusia),sarana dan prasarana dan seluruh potensi yang ada lainya.

Menurut KONI (1998: 5) dalam proyek Garuda Emas ada beberapa

kegiatan dasar yang dilaksanakan dalam proses pembinaan atlet untuk

mencapai prestasi yang tinggi, yaitu :

a). Pemassalan

Pemasalan adalah mempolakan keterampilan dan kebugaran jasmani

atlet seccra multilatera (menyeluruh) dan spesialisasi (atlet yang

memiliki keistimewaan dalam olahraga tertentu), yang bertujuan untuk

melibatkan sebanyak – banyaknya atlet dalam olahraga prestasi,

sehingga timbul minat dan motivasi dalam menunjukkan kemampuan

terbaiknya dalam upayanya meningkatkan prestasi olahraga dalam

bidang sepakbola.

b). Pembibitan

Menurut KONI (1998: B.7) pembibitan adalah upaya yang diterpakan

untuk menjaring atlet berbakat dalam olahraga prestasi, yang diteliti

secara terarah dan intensif melalui orang tua, guru, dan pelatih pada

sutau cabang olahraga, yang bertujuan untuk menyiadakan calon atlet

berbakat dalam berbagia canang olahraga prestasi, sehingga dapat

dilanjutkan dengan pembinaan yang lebih intensif lagi, dan dengan

sistem yang lebih inofatif serta mampu memanfaatkan hasil riset secara

ilmiah serta pernagkat teknologi modern yang ada.

Page 59: MANAJEMEN PEMBINAAN SEKOLAH SEPAKBOLA (SSB) BINA …digilib.unila.ac.id/55517/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · results, 1) The management conditions at Bina Bangsa SSB have run

43

c). Pemanduan Bakat

Pemanduat bakat sendiri didefinisikan sebagai usaha yang dilakukan

oleh seorang pelatih dalam melihat kemampuan seorang atlet dari

latihannya maupun seleksi yang dilakukannya, sesuai dengan

kemampuan dan SDM (Sumber Daya Manusia) yang diperlukan sesuai

Kebutuhan guna mencapai prestasi yang setinggi – tingginya.

Tujuan dilakukannya pemanduan bakat adalah memperkirakan peluang

seorang atlet berpeluang menyerap program latihan yang diberikan

peatih untuk memperoleh prestasi yang telah dicanangkan.

d). Pembinaan

Pembinaan adalah usaha kegiatan yang dilakukan secara berdaya guna

dan berhasil guna untuk memperoleh hasil yang lebih baik (KONI,

1998:5).

Page 60: MANAJEMEN PEMBINAAN SEKOLAH SEPAKBOLA (SSB) BINA …digilib.unila.ac.id/55517/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · results, 1) The management conditions at Bina Bangsa SSB have run

44

III. METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Menurut Arikunto (2009: 139),

penelitian deskriptif adalah penelitian yang hanya menggambarkan keadaan

atau status fenomena. di dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan

kualitatif deskriptif.

Menurut Sugiyono (2012: 15). Metode penelitian kualitatif adalah metode

penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk

meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, dimana peneliti adalah sebagai

instrumen kunci, pengambilan sampel sumber data dilakukan secara purposive

dan snowbaal, teknik pengumpulan data dengan trianggulasi (gabungan),

analisi data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih

menekankan makna dari pada generalisais. Dipilihnya pendekatan kualitatif

dalam penelitian ini didasarkan pada alasan bahwa permasalahan faktor-faktor

apa sajakah yang sangat mempengaruhi pembinaan prestasi sekolah sepakbola

Bina Bangsa Bandar Lampung.

Peneliti kualitatif deskriptif cenderung menganalisis data mereka dalam bentuk

kata-kata atau gambar dari pada angka-angka. Hasil penelitian tertulis berisi

kutipan-kutipan dari data untuk mengilustrasikan dan menyediakan bukti

Page 61: MANAJEMEN PEMBINAAN SEKOLAH SEPAKBOLA (SSB) BINA …digilib.unila.ac.id/55517/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · results, 1) The management conditions at Bina Bangsa SSB have run

45

persentasi. Data tersebut mencangkup transkip wawancara, catatan lapangan,

fotografi. Dalam pencarian mereka untuk pemahaman, peneliti kualitatif tidak

mereduksi halaman demi halaman dari narasi dan data lain kedalam simbol-

simbol numerik. Mereka mencoba menganalisis data dengan segala

kekayaannya sedapat dan sedekat mungkin dengan bentuk rekaman dan

transkipnya.

B. Tipe dan bentuk penelitian

Dilihat dari tipenya, Penelitian ini penulis menggunakan tipe deskriptif yaitu

suatu penelitian yang dimaksud untuk mengetahui pembinaan prestasi SSB

Bina Bangsa Bandar Lampung.

Dilihat dari Bentuknya, Bentuk penelitian yang digunakan dalam penulisan

skripsi ini adalah penelitian lapangan yaitu penelitian yang menekankan

penggunaan data primer yang diperoleh melalui wawancara dengan informan

terkait fokus penelitian sehingga dapat menemukan ruang lingkup tertentu.

Data tersebut dilakukan secara langsung ke lokasi penelitian.

C. Sumber Data

Untuk mengumpulkan informasi yang diperoleh pada penelitian ini akan di

bahas tentang hal-hal yang berkaitan dengan metode data yang digunakan

sebagai berikut

Data primer

Data primer yaitu data yang diperoleh secara langsung dari responden atau

objek yang diteliti atau ada hubungannya dengan objek yang diteliti. Data yang

Page 62: MANAJEMEN PEMBINAAN SEKOLAH SEPAKBOLA (SSB) BINA …digilib.unila.ac.id/55517/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · results, 1) The management conditions at Bina Bangsa SSB have run

46

diproleh oleh penulis berasal dari beberapa sumber baik primer maupun

sekunder. Data yang berkaitan dengan manajemen pembinaan prestasi SSB

Bina Bangsa Bandar Lampung.

Data Sekunder

Selain data primer sebagai pendukung, dalam penelitian ini penulis juga

memproleh lewat pihak lain secara tidak langsung diperoleh peneliti dari

subjek penelitian. Data ini dapat berwujud dokumentasi atau data laporan yang

telah tersedia. Adapun data sekunder yang digunakan dalam pembahasan ini

adalah literatur kepustakaan tentang permasalahan manajemen pembinaan

prestasi SSB Bina Bangsa Bandar Lampung.

D. Teknik Pengumpulan Data

Untuk memproleh data-data yang diperlukan dalam penelitian ini penulis

menggunakan teknik pengumpulan data yaitu :

Menetapkan batasan-batasan penelitian.

Mengumpulkan informasi melalui pengamatan, wawancara, dokumen dan

bahan-bahan visual.

menetapkan aturan untuk mencatat informasi.

Page 63: MANAJEMEN PEMBINAAN SEKOLAH SEPAKBOLA (SSB) BINA …digilib.unila.ac.id/55517/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · results, 1) The management conditions at Bina Bangsa SSB have run

47

Adapun prosedur pengumpulan data yaitu :

a) Metode Observasi (Pengamatan)

Observasi yaitu pengamatan yang meliputi kegiatan pemusatan perhatian

terhadap suatu objek dengan menggunakan seluruh alat indera. “Observasi

ilmiah adalah perhatian terfokus terhadap gejala, kejadian atau sesuatu dengan

maksud menafsirkannya, mengungkapkan faktor-faktor penyebabnya, dan

menemukan kaidah-kaidah yang mengaturnya.” memungkinkan peneliti

merasakan apa yang dirasakan dan dihayati oleh subjek sehingga

memungkinkan pula peneliti menjadi sumber data.

b) Metode Interview (Wawancara)

Interaksi bahasa yang berlangsung antara dua orang dalam situasi saling

berhadapan salah seorang, yaitu yang melakukan wawancara meminta

informasi atau ungkapan kepada orang yang diteliti yang berputar di sekitar

pendapat dan keyakinannya.” Menurut Nasution (2003:73), tujuan wawancara

untuk “mengetahui apa yang terkandung dalam pikiran dan hati orang lain,

bagaimana pandangannya tentang dunia, yaitu hal-hal yang dapat kita ketahui

melalui observasi. Dalam kebanyakan studi yang berhubungan dengan ilmu

humaniora, peneliti dapat mengemukakan bahwa teknik wawancara pribadi

merupakan instrumen yang paling baik untuk memperoleh informasi.

Walaupun kita dapat memperoleh hakikat atau pendekatan tertentu melalui pos

atau telpon, kecuali itu ada sebagian data yang tidak mungkin diperoleh kecuali

melalui wawancara tatap muka. Dalam berbagai hal peneliti menyadari

Page 64: MANAJEMEN PEMBINAAN SEKOLAH SEPAKBOLA (SSB) BINA …digilib.unila.ac.id/55517/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · results, 1) The management conditions at Bina Bangsa SSB have run

48

pentingnya pendapat dan mendengar suara dan perkataan orang tentang topik

penelitian.

c) Metode Dokumentasi

Dokumentasi merupakan pelengkap dari penggunaan metode observasi dan

wawancara dalam penelitian kualitatif. Arikunto (2009:236) mengatakan

bahwa “metode dokumentasi merupakan salah satu cara mencari data

mengenai hal-hal atau variabel berupa catatan transkrip, buku, surat kabar,

majalah.

Data yang diperoleh dari metode dokumen dapat menjadi narasumber bagi

peneliti selain wawancara dan observasi. Dalam melakukan pengamatan dapat

pula peneliti mengadakan pola sendiri dengan meliputi keseluruhan situasi.

Pengamatan dapat dilakukan dengan mempelajari ketiga dimensi utama situasi,

yakni lokasi (lingkungan sekolah, rumah), ekonomi, pelaku (lingkungan

manusia seperti responden, guru dan orang tua), dan kegiatan (proses belajar-

mengajar dan hal-hal yang berkaitan)

E. Metode Analisi Data

Analisis data dalam penelitian kualitatif, data diperoleh dari berbagai sumber,

dengan menggunakan teknik pengumpulan data yang bermacam-macam, dan

dilakukan secara terus menerus sampai datanya jenuh. Analisis data adalah

proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil

wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi, dengan cara

mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit,

melakukan sintesa, meyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan

Page 65: MANAJEMEN PEMBINAAN SEKOLAH SEPAKBOLA (SSB) BINA …digilib.unila.ac.id/55517/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · results, 1) The management conditions at Bina Bangsa SSB have run

49

yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah difahami oleh

diri sendiri dan orang lain. Dalam penelitian kualitatif, analisis data dilakukan

pada awal proses penelitian serta pada akhir penelitian.

a) Reduksi Data

Reduksi data adalah proses analisis data yang dilakukan untuk mereduksi dan

merangkum hasil-hasil penelitian dengan menitik beratkan pada hal-hal yang

dianggap penting oleh peneliti. Reduksi data bertujuan untuk mempermudah

pemahaman terhadap data yang telah terkumpul seningga data yang direduksi

memberikan gambaran lebih rinci.

b) Display Data

Display data adalah data-data hasil penelitian yang sudah tersusun secara

terperinci untuk memberikan gambaran penelitian secara utuh. Data yang

terkumpul secara terperinci dan menyeluruh selanjutnya dicari pola

hubungannya untuk mengambil kesimpulan yang tepat. Penyajian data

selanjutnya disusun dalam bentuk uraian atau laporan sesuai dengan hasil

penelitian yang diperoleh.

c) Kesimpulan/Verifikasi

Kesimpulan merupakan tahap akhir dalam proses penelitian untuk memberikan

makna terhadap data yang telah dianalisis.Demikian prosedur pengolahan data

dan analisis yang dilakukan penulis dalam melakukan penelitian ini. Dengan

tahap-tahap ini diharapkan penelitianyang dilakukan oleh penulis dapat

memperoleh data yang memenuhi kriteria kesahan suatu penelitian.

Page 66: MANAJEMEN PEMBINAAN SEKOLAH SEPAKBOLA (SSB) BINA …digilib.unila.ac.id/55517/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · results, 1) The management conditions at Bina Bangsa SSB have run

50

d) Triangulasi

Menurut Moleong (2001 : 46), Triangulasi adalah teknik pemeriksaan

keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk

keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu. Teknik

triangulasi yang paling banyak dignakan ialah pemeriksaan melalui sumber

lainnya. Menurut Denzim dalam Moleong (2001 : 67) membedakan empat

macam triangulasi sebagai teknik pemeriksaan yang memanfaatkan

penggunaan sumber, metode, penyidik, dan teori.

Triangulasi dengan sumber berarti membandingkan dan mengecek balik derajat

kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang

berbeda dalam metode kualitatif.

Hal itu dapat dicapai dengan jalan :

Membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara.

Membandingkan apa yang dikatakan orang di depan umum dengan apa yang

dikatakannya secara pribadi.

Membandingkan apa yang dikatakan orang-orang tentang situasi penelitian

dengan apa yang dikatakannya sepanjang waktu.

Membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan berbagai pendapat

dan pandangan orang seperti rakyat biasa, orang yang berpendidikan

menengah atau tinggi, orang berada, orang pemerintahan.

Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang berkaitan

Page 67: MANAJEMEN PEMBINAAN SEKOLAH SEPAKBOLA (SSB) BINA …digilib.unila.ac.id/55517/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · results, 1) The management conditions at Bina Bangsa SSB have run

V. SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang diperoleh, maka dapat

ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Kondisi manajemen di SSB Bina Bangsa sudah berjalan cukup baik,

dikarenakan disamping sudah memiliki struktur Organisasi juga telah

memiliki program kerja jangka panjang maupun jangka pendek.

Disamping itu masing masing sudah menjalankan tugas pokok serta fungsi

yang menjadi tanggung jawab masing masing. Dalam pengelolaan

organisasi SSB Bina Bangsa dijalankan seadanya, karena masih banyak

kendala diantaranya minimnya fasilitas, kurangnya dukungan dari

pemerintah daerah untuk membantu masalah keuangan klub walaupun

tidak selalu ada dalam mengatasi masalah keuangan klub.

2. Pelaksanaan program pembinaan SSB Bina Bangsa sudah baik, dengan

menggunakan pola pembinaan teori kamiso, yaitu mulai dari pemassalan,

pembibitan dan peningkatan prestasi yang dilaksanakan oleh SSB Bina

Bangsa, pembinaan kualitas pemain menjadi lebih berdaya saing tinggi

sehingga dapat mencapai prestasi yang diinginkan yang dipersiapakan

untuk sebuah even atau kejuaraan yang bergengsi. dengan adanya latihan

Page 68: MANAJEMEN PEMBINAAN SEKOLAH SEPAKBOLA (SSB) BINA …digilib.unila.ac.id/55517/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · results, 1) The management conditions at Bina Bangsa SSB have run

82

rutin setiap minggunya menurut kelompok umur yang sesuai dengan

program pembinaan untuk peningkatan prestasi.

3. Prestasi SSB Bina Bangsa dapat dikatakan cukup baik untuk di Provinsi

Lampung. Prestasi di tingkat kabupaten, dan tingkat provinsi sudah pernah

dirasakan. Hal ini dikarenakan SSB Bina Bangsa didukung dengan

organisasi dan pelatih yang memberikan pembinaan dengan baik kepada

para pemain. Namun untuk di tingkat nasional Bina Bangsa masih minim

prestasi, hanya mampu menembus di 8 besar di kejuaran nasional.

B. Implikasi

Berdasarkan hasil penemuan mengenai manajemen pembinaan prestasi

SSB Bina Bangsa Bandar Lampung, sarana dan prasarana penunjang

latihan sudah mencukupi hanya saja tim pelatih yang berlisensi saja yang

masih kurang dan dukungan dana dari pemda Bandar Lampung yang tidak

ada sama sekali.

C. Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas, peneliti menyarankan bebrapa hal sebagai

berikut :

1. Agar para pemain berlatih disiplin dan melakukan perbaikan pada

program latihan yang telah ada supaya lebih efisien dalam memberikan

latihan pelatih SSB Bina Bangsa untuk lebih tegas kepada para

pemainnya.

Page 69: MANAJEMEN PEMBINAAN SEKOLAH SEPAKBOLA (SSB) BINA …digilib.unila.ac.id/55517/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · results, 1) The management conditions at Bina Bangsa SSB have run

83

2. Agar bisa tampil dengan maksimal saat menghadapi kompetisi-

kompetisi yang sering diikuti, pemain SSB Bina Bangsa tetap rajin

berlatih agar kemampuan yang telah dilatih terus meningkat.

3. Kepada pengurus SSB Bina Bangsa untuk lebih aktif mengelola

manajemen agar keberadaan SSB ini diperhatikan oleh pemerintah

daerah sehingga masalah minimnya sumber dana dan fasilitas dapat

teratasi. Dan organisasi SSB Bina Bangsa hendaknya meningkatkan

serta mempertahankan jalannya kegiatan organisasi dan pelaksanaan

pembinaan yang telah berjalan dengan baik agar menjadi lebih baik

lagi.

4. Sarana dan prasarana yang digunakan latihan hendaknya diperhatikan

lagi, jumlah sarana yang digunakan dengan jumlah pemainnya,

kelayakan dan kondisi sarana yang digunakan harus benar-benar

diperhatikan guna menunjang pencapaian prestasi SSB

Page 70: MANAJEMEN PEMBINAAN SEKOLAH SEPAKBOLA (SSB) BINA …digilib.unila.ac.id/55517/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · results, 1) The management conditions at Bina Bangsa SSB have run

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 1996. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Arikunto, Suharsimi. 2009. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Faozan, Akhmad. 2016. Faktor-Faktor Yang Mendukung Dan Menghambat

Perkembangan Ekstrakurikuler Futsal Di SMA NegeriI Se-Kabupaten

Kebumen. (Skripsi). FPOK, Penjaskes. Universitas Negeri Yogyakarta.

Ganish, Wahyu. 2013. Manajemen Pembinaan Olahraga Sepakbola di Klub PSIS

Semarang (Skripsi). Semarang: FIK Universitas Negeri Semarang.

Handoko, Hani. 2001. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia.

Yogyakarta: BPFE Yogyakarta.

Harsuki. 2003. Perkembangan Olahraga Terkini. Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada.

Hermawan, Rahmat 2012. Efektivitas Kepemimpinan Lembaga Swadaya

Masyarakat Dalam Pembinaan Olahrga Prestasi (Disertasi). Pasca Serjana.

Universitas Pendidikan Indonesia.

Herwin. 2004. Keterampilan Sepakbola Dasar. Diklat. Yogyakarta: FIK.

Irianto, Djoko P 2002. Dasar Kepelatihan Yogyakarta: Lukman Offset.

Komarudin. 2004. Permainan Sepakbola Sebagai Wahana Pembinaan Sikap

Sosial Anak Usia Sekolah Dasar. Jurnal Pendidikan Jasmani Indonesia.

Volume 1. No 2. Juli 2004.

KONI. 1998. Pembinaan Olahraga di Indonesia. Jakarta.

Lutan, Rusli. 2000. Asas-asas Pendidikan Jasmani Pendekatan Pendidikan

Gerak di Sekolah Dasar. Jakarta: Direktorat Jenderal Olahraga,

Depdiknas.

Mansoer, Hamdan. 1989. Pengantar Manajemen. Jakarta: Departemen

Pendidikan dan Kebudayaan.

Moleong, Lexy. 2001. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja

Rosdakarya.

Nasution. 2003. Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif. Bandung: Tarsito.

Page 71: MANAJEMEN PEMBINAAN SEKOLAH SEPAKBOLA (SSB) BINA …digilib.unila.ac.id/55517/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · results, 1) The management conditions at Bina Bangsa SSB have run

Prihantoro, Ginanjar. 2011. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pencapaian

Prestasi di Klub Panjat Tebing On-Sight Batang. (skripsi). FIK.

Universitas Negeri Semarang.

Remy, Muchtar. 1992. Teknik-Teknik dalam Permainan Sepak Bola. Bandung:

Setia Pelajar.

Roji. 2007. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan. Erlangga : Jakarta

Rubianto, Hadi. 2007. Ilmu Kepelatihan Dasar. Semarang PKLO FIK UNNES :

Cipta Prima Nusantara.

Septiana, Dena. 2013. Survey Pembinaan Sekolah Sepakbola (SSB) Se-

Kabupaten Kendal.(Skripsi). FIK, Universitas Negeri Semarang.

Sitomorang, Adi. 2005. Gaya Kepemimpinan Pelatih Dalam Upaya Mencapai

Prestasi Maksimal.Jurnal Penjaskes. Volume 1. No 1. Maret 2005.

Soepartono. 2000. Sarana dan Prasarana Olahraga. Jakarta: Depdiknas.

Soedjono. 1999. Sepakbola Taktik dan Kerjasama. Yogyakarta: Kedaulatan

Rakyat.

Sucipto. 2000. Keterampilan Sepakbola. Jakarta: Departemen Pendidikan

dan Kebudayaan.

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D.

Bandung: Alfabeta.

Terry, George R. 2006. Prinsip-Prinsip Manajemen. Jakarta:Bumi Aksada.

Tohar. 2002. Ilmu Kepelatihan Lanjut. Semarang: FIK UNNES. Yogyakarta: PT

Rineka Cipta.