MANAJEMEN PEMBELAJARAN PAI DI SMPN 28...

95
MANAJEMEN PEMBELAJARAN PAI DI SMPN 28 SEMARANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1 Dalam Ilmu Tarbiyah Oleh: MUTMAINAH NIM: 3103143 FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2009

Transcript of MANAJEMEN PEMBELAJARAN PAI DI SMPN 28...

Page 1: MANAJEMEN PEMBELAJARAN PAI DI SMPN 28 SEMARANGlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · dan prasarana, keadaan guru dan siswa. Metode wawancara digunakan untuk

MANAJEMEN PEMBELAJARAN PAI DI SMPN 28 SEMARANG

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat

Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1

Dalam Ilmu Tarbiyah

Oleh:

MUTMAINAH NIM: 3103143

FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO

SEMARANG

2009

Page 2: MANAJEMEN PEMBELAJARAN PAI DI SMPN 28 SEMARANGlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · dan prasarana, keadaan guru dan siswa. Metode wawancara digunakan untuk

 ii

PENGESAHAN PENGUJI Tanggal Tanda Tangan Ahwan Fanani, M.Ag. _____________ _____________ Ketua Tuti Qurotul Aini, M.Si. _____________ _____________ Sekretaris Drs. Mustaqim, M.Pd. _____________ _____________ Penguji I Mufidah, M.Ag . _____________ _____________ Penguji II

Page 3: MANAJEMEN PEMBELAJARAN PAI DI SMPN 28 SEMARANGlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · dan prasarana, keadaan guru dan siswa. Metode wawancara digunakan untuk

 iii

Dra. Sugeng Ristiyanto, M. Ag. Dra. Jasuri, M.Si.

Jl. K.H. Arwani Kudus Jl. Beringin No. 60 Pelutan Pemalang

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Lamp : 4 (empat) eks.

Hal : Naskah Skripsi

An. Sdri. Mutmainah

Assalamualaikum Wr. Wb.

Setelah saya meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, bersama ini

saya kirim naskah skripsi saudari :

Nama : Mutmainah

NIM : 3103143

Judul : MANAJEMEN PEMBELAJARAN PAI DI SMP 28 SEMARANG

Dengan ini saya mohon kiranya skripsi saudari tersebut dapat segera dimunaqosahkan. Demikian harap maklum.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Semarang, 16 Desember 2009

Pembimbing I Pembimbing II

Drs. Sugeng Rustiyanto, M. Ag. Drs. Jasuri, M. Si.

NIP. 150 322 486 NIP. 150 267 135

Page 4: MANAJEMEN PEMBELAJARAN PAI DI SMPN 28 SEMARANGlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · dan prasarana, keadaan guru dan siswa. Metode wawancara digunakan untuk

 iv

ABSTRAK

Mutmainah (Nim: 3103143). Manajemen pembelajaran PAI di SMP N28 Semarang. Fakultas Tarbiyah jurusan PAI IAIN Walisongo Semarang 2009

Rumusan masalah : (1) Bagaimanakah manajemen pembelajaran PAI di SMPN 28 Semarang, (2) Apa hambatan dan upaya-upaya yang di lakukan SMPN 28 Semarang untuk meningkatkan mutu pendidikan melalui manajemen pembelajaran.

Jenis penelitian kualitatif lapangan (field research) menggunakan metode obsevasi digunakan untuk memperoleh data atau gambaran tentang letak georafis, sarana dan prasarana, keadaan guru dan siswa. Metode wawancara digunakan untuk memperoleh data tentang manajemen pembelajaran SMPN 28 Semarang. Metode dokumentasi digunakan untuk memperoleh data tentang tinjauan historis dan struktur organisasi.

Adapun teknis analisis yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa SMPN 28 dalam mengelola pendidikannya telah menerapkan adanya manajemen di dalamnya, seperti; perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pembelajaran.

Hasil penelitan ini menunjukkan bahwa pelaksanan manajemen pembelajaran di SMPN 28 Semarang sudah berjalan dengan baik meskipun ada hambatan. Penelitian ini diharapkan dijadikan rujukan dalam manajemen pembelajaran.

Page 5: MANAJEMEN PEMBELAJARAN PAI DI SMPN 28 SEMARANGlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · dan prasarana, keadaan guru dan siswa. Metode wawancara digunakan untuk

 v

DEKLARASI

Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, penulis menyatakan bahwa

skripsi ini tidak berisi materi yang telah ditulis oleh orang lain atau diterbitkan.

Demikian juga skripsi ini tidak berisi satu pun pemikiran-pemikiran orang lain,

kecuali informasi yang terdapat dalam referensi yang dijadikan bahan rujukan.

Semarang, Desember 2009

Deklarator,

MUTMAINAH NIM: 3103143

Page 6: MANAJEMEN PEMBELAJARAN PAI DI SMPN 28 SEMARANGlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · dan prasarana, keadaan guru dan siswa. Metode wawancara digunakan untuk

 vi

PERSEMBAHAN

Skripsi ini, aku persembahkan kepada:

1. Ayahanda tercinta, Warnadi yang telah mengorbankan segalanya untuk

ananda, Ibunda tersayang Kapsah yang tak henti-hentinya memberikan do'a

dan motivasi dalam hidup ananda selama ini.

2. Kakekku yang selalu memberikan petuah.

3. Kakak dan adik-adikku tersayang (Mas Rofi'i, Mas Munawir, Mbak Waskinah,

Mbak Tuminah dan adik-adikku Jazir, Ikha).

4. Sahabat-sahabatku seperjuangan (Mbak Kholisoh dan mbak ina) yang selalu

membantu dan setia mengiringi setiap langkahku.

5. Terimakasih kepada para pecinta ilmu yang budiman.

Page 7: MANAJEMEN PEMBELAJARAN PAI DI SMPN 28 SEMARANGlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · dan prasarana, keadaan guru dan siswa. Metode wawancara digunakan untuk

 vii

MOTTO

االمر دوس اذا م.ص اهللا رسول قال: قال عنه اهللا رضي هريرة هيب عن )البخارى رواه( الساعة فانتظر اهله غري ايل

"Dari Abu Hurairah ra. Berkata. Rasulullah SAW bersabda: Apabila suatu urusan diserahkan pada seorang yang bukan ahlinya maka tunggulah saat

kehancuran". (HR. Bukhari).1

                                                            

1 Imam Bukhari, Shohih Bukhori Juz I, (Beirut: Daar Al-Kutub, 1992), hlm. 26. 

Page 8: MANAJEMEN PEMBELAJARAN PAI DI SMPN 28 SEMARANGlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · dan prasarana, keadaan guru dan siswa. Metode wawancara digunakan untuk

 viii

KATA PENGANTAR

الرحيم الرمحن اهللا بسم

Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpatkan rahmat, taufiq dan

hidayah-Nya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang

berjudul "Manajemen Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMPN 28

Semarang". Skripsi ini ditulis untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh

gelar sarjana strata satu (S1) Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Negeri

Walisongo Semarang.

Penulis mengucapkan terimakasih yang sedalam-dalamnya kepada yang

terhormat:

6. Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Ed., selaku Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo

Semarang.

7. Drs. Sugeng Ristiyanto, M.Ag. dan Drs. Jasuri, M.Si., selaku dosen

Pembimbing I dan Pembimbing II yang telah berkenan meluangkan waktu,

pikiran, tenaga untuk membimbing saya dan memberikan pengarahan tentang

penulisan skripsi ini.

8. Para Dosen/Staf Pengajar di lingkungan Fakultas Tarbiyah yang telah

membekali berbagai ilmu pengetahuan kepada penulis.

9. Teguh Waluyo, S.Pd., MM., selaku Kepala Sekolah SMPN 28 Semarang yang

telah memberikan ijin penelitian.

10. Ayahanda dan Ibunda beserta seluruh keluarga tercinta yang senantiasa

memberikan semangat dan memperjuangkan segalanya demi suksesnya

peneliti dalam menuntut ilmu.

11. Sahabat-sahabat tercinta dan semua pihak yang telah membantu dengan

sukarela kepada peneliti dalam usaha menyelesaikan skripsi ini.

Semoga semua amal yang telah diperbuat menjadi amal yang shaleh yang

mendapatkan pahala, dengan imbalan yang berlipat ganda kelak di kemudian hari,

amin.

Page 9: MANAJEMEN PEMBELAJARAN PAI DI SMPN 28 SEMARANGlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · dan prasarana, keadaan guru dan siswa. Metode wawancara digunakan untuk

 ix

Peneliti menyadari bahwa skripsi ini merupakan karya awal yang

memungkinkan ditemukan banyak kekurangan. Sehubungan dengan itu, maka

saran dari pihak-pihak yang terkait sangat peneliti harapkan.

Akhirnya peneliti ucapkan alhamdulillahi Robbil 'alamin semoga skripsi

ini bermanfaat untuk menstimulasi serta penyemangat peneliti untuk

menghasilkan karya-karya lain berikutnya.

Semarang, Desember 2009

Peneliti

MUTMAINAH NIM: 3102143

Page 10: MANAJEMEN PEMBELAJARAN PAI DI SMPN 28 SEMARANGlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · dan prasarana, keadaan guru dan siswa. Metode wawancara digunakan untuk

 x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................. ii

HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... iii

HALAMAN ABSTRAK ................................................................................. iv

HALAMAN DEKLARASI ............................................................................. v

HALAMAN MOTTO ..................................................................................... vi

HALAMAN PERSEMBAHAN ..................................................................... vii

HALAMAN KATA PENGANTAR ............................................................... viii

HALAMAN DAFTAR ISI ............................................................................. x

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .................................................................... 1

B. Penegasan Istilah ................................................................. 4

C. Rumusan Masalah ............................................................... 5

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian ........................................... 6

E. Kajian Pustaka ..................................................................... 6

F. Metode Penelitian ............................................................... 7

BAB II MANAJEMEN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA

ISLAM

A. Manajemen Pembelajaran .................................................... 11

1. Pengertian Manajemen Pembelajaran ............................ 11

2. Fungsi Manajemen ......................................................... 12

2.1. Perencanaan (Planning) ........................................ 12

2.2. Pengorganisasian (Organizing) ............................. 13

2.3. Pelaksanaan (Actuating) ....................................... 13

2.4. Pengawasan (Controlling) ..................................... 14

3. Langkah-langkah Manajemen Pembelajaran ................. 14

3.1 Perencanaan Pembelajaran .................................... 14

Page 11: MANAJEMEN PEMBELAJARAN PAI DI SMPN 28 SEMARANGlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · dan prasarana, keadaan guru dan siswa. Metode wawancara digunakan untuk

 xi

3.2 Pelaksanaan Pembelajaran .................................... 18

3.3 Evaluasi Pembelajaran .......................................... 21

B. Pembelajaran Pendidikan Agama Islam .............................. 25

2.5. Pengertian Pendidikan Agama Islam .................... 25

2.6. Dasar Pendidikan Agama Islam ............................ 27

2.7. Tujuan Pendidikan Agama Islam .......................... 30

2.8. Fungsi Pendidikan Agama Islam .......................... 32

2.9. Materi Pendidikan Agama Islam .......................... 33

2.10. Metode Pendidikan Agama Islam ......................... 34

2.11. Pendekatan Pendidikan Agama Islam ................... 38

2.12. Evaluasi Pendidikan Agama Islam ....................... 39

BAB III MANAJEMEN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA

ISLAM DI SMPN 28 SEMARANG

A. Profil SMPN 28 Semarang .................................................. 42

1. Sejarah dan Perkembangan SMPN 28 Semarang .......... 42

2. Letak Geografis .............................................................. 43

3. Visi dan Misi Sekolah .................................................... 43

4. Struktur Organisasi SMPN 28 Semarang ....................... 44

5. Keadaan Guru dan Siswa ............................................... 44

6. Keadaan Sarana dan Prasarana ....................................... 46

7. Kurikulum ...................................................................... 47

B. Manajemen Pembelajaran PAI ............................................ 48

1. Perencanaan Pembelajaran ............................................. 48

2. Pengorganisasian Pembelajaran ..................................... 49

3. Pelaksanaan Pembelajaran ............................................. 50

4. Evaluasi Pembelajaran ................................................... 54

BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI MANAJEMEN

PEMBELAJARAN PAI DI SMPN 28 SEMARANG

A. Perencanaan Pembelajaran .................................................. 57

B. Pengorganisasian Pembelajaran .......................................... 58

Page 12: MANAJEMEN PEMBELAJARAN PAI DI SMPN 28 SEMARANGlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · dan prasarana, keadaan guru dan siswa. Metode wawancara digunakan untuk

 xii

C. Pelaksanaan Pembelajaran .................................................. 59

D. Evaluasi Pembelajaran ........................................................ 62

E. Problematika dalam Manajemen Pembelajaran PAI ........... 63

F. Solusi dalam Manajemen Pembelajaran PAI ...................... 64

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ......................................................................... 65

B. Saran-saran .......................................................................... 67

C. Penutup ................................................................................ 67

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Page 13: MANAJEMEN PEMBELAJARAN PAI DI SMPN 28 SEMARANGlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · dan prasarana, keadaan guru dan siswa. Metode wawancara digunakan untuk

 xiii

Page 14: MANAJEMEN PEMBELAJARAN PAI DI SMPN 28 SEMARANGlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · dan prasarana, keadaan guru dan siswa. Metode wawancara digunakan untuk

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Secara umum Pendidikan Agama Islam merupakan mata pelajaran

yang dikembangkan dari ajaran-ajaran dasar yang terdapat dalam agama

Islam. Ajaran-ajaran dasar tersebut terdapat dalam Al-Qur‘an dan Al-Hadits.

Mata pelajaran Pendidikan Agama Islam tidak hanya mengantarkan peserta

didik untuk menguasai berbagai ajaran Islam, tetapi yang terpenting

bagaimana peserta didik dapat mengamalkan ajaran-ajaran itu dalam

kehidupan sehari-hari. Mata pelajaran Pendidikan Agama Islam menekankan

keutuhan dan keterpaduan antara ranah kognitif, psikomotorik, dan afektifnya.

Pendidikan agama diartikan sebagai suatu kegiatan yang bertujuan

untuk membentuk manusia agamis dengan menanamkan aqidah keimanan,

amaliah dan budi pekerti atau akhlak yang terpuji untuk menjadi manusia

yang bertaqwa kepada Allah SWT.1

Pendidikan Agama Islam mewajibkan kepada setiap guru untuk

senantiasa mengingatkan bahwa kita tidaklah sekedar membutuhkan ilmu

tetapi kita senantiasa membutuhkan akhlak yang baik. Pendidikan Agama

Islam menghendaki dari setiap guru supaya dalam pelajaran mengikhtiarkan

cara-cara yang bermanfaat untuk membentuk adat-istiadat yang baik,

pendidikan akhlak, kebangun hati nuraninya, menguatkan kemauan

bekerjanya, mendidik panca inderanya, mengarahkan pembawaan-pembawaan

di waktu kecilnya ke jalan yang lurus, dan membiasakannya berbuat amal baik

dan menghindari setiap kejahatan.

Tujuan Pendidikan Agama Islam bukanlah sekedar memenuhi otak

peserta didik dengan ilmu pengetahuan, tetapi tujuannya ialah mendidik

akhlak dengan memperhatikan segi-segi kesehatan, pendidikan psikis dan

1 M. Basyiruddin Usman, Metodologi Pembelajaran Agama Islam, (Jakarta: Ciputat

Press, 2002), hlm. 4

Page 15: MANAJEMEN PEMBELAJARAN PAI DI SMPN 28 SEMARANGlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · dan prasarana, keadaan guru dan siswa. Metode wawancara digunakan untuk

2

mental, perasaan dan praktek, serta mempersiapkan anak-anak menjadi

anggota masyarakat.2

Bilamana dikaitkan dengan pengajaran agama Islam harus

disampaikan di sekolah-sekolah atau madrasah-madrasah, maka batasannya

terletak pada metode atau teknik apakah yang cocok digunakan dalam

penyampaian materi agama tersebut, dan prinsip-prinsip pengajaran yang

bagaimanakah yang seharusnya diterapkan oleh seorang guru dalam kegiatan

belajar mengajar.3 

Mengingat pembelajaran pendidikan agama Islam ini sangat penting

bagi petunjuk hidup dan kehidupan anak didik, maka guru PAI berupaya

untuk memilih, menetapkan, dan mengembangkan metode-metode

pembelajaran yang memungkinkan dapat membantu kemudahan,

kecepatan, kebiasaan, dan kesenangan anak didik untuk mempelajarinya.4

Pendidikan merupakan investasi yang paling utama bagi bangsa.

Karena pembangunan hanya dapat dilaksanakan oleh manusia yang

dipersiapkan untuk itu melalui pendidikan. Sistem pendidikan nasional

yang dibangun selama ini ternyata belum mampu sepenuhnya menjawab

kebutuhan dan tantangan global dewasa ini. Berbagai upaya dilakukan

pemerintah untuk meningkatkan kualitas pendidikan belum menunjukkan

hasil yang menggembirakan, bahkan masih banyak kegagalan antara lain

disebabkan oleh masalah manajemen yang kurang tepat dan penempatan

tenaga kerja yang tidak sesuai dengan keahlian.5

Guru merupakan komponen dalam kegiatan belajar mengajar yang

memiliki posisi menentukan atas keberhasilan pembelajaran. Karena fungsi

utama guru ialah merancang, mengelola, melaksanakan, dan mengevaluasi

2 M. Athiyah Al-Abrasyi, Dasar-dasar Pokok Pendidikan Islam, (Jakarta: Bulan Bintang, 1987), hlm. 104-105

3 M. Basyiruddin Usman, Op. cit., hlm. 6 4M. Basyirudin Usman, Metode Pembelajaran Agama Islam, (Jakarta: Ciputat Pers,

2002) hlm. 45. 5Oemar Hamalik, Manajemen Pelatihan Ketenagakerjaan Pendekatan Terpadu,

(Jakarta: Bumi Aksara, 2001) hlm. 1.

Page 16: MANAJEMEN PEMBELAJARAN PAI DI SMPN 28 SEMARANGlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · dan prasarana, keadaan guru dan siswa. Metode wawancara digunakan untuk

3

pembelajaran. Dan salah satu yang mempengaruhi keberhasilan tugas guru

ialah kinerjanya di dalam merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi

proses belajar mengajar.6

E. Mulyasa menyatakan bahwa guru merupakan faktor penting yang

besar pengaruhnya. Bahkan sangat menentukan berhasil tidaknya peserta

didik dalam proses belajar.7 Dengan adanya perubahan kurikulum dari

kurikulum 1994 ke kurikulum berbasis kompetensi 2004 disusul dengan

kurikulum KTSP dan berlakunya UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang sistem

pendidikan nasional, maka guru, khususnya guru PAI harus menyesuaikan

diri dengan tuntutan kualitas keguruan sebagai implikasi dari perubahan

ini.

Untuk menghadapi tantangan global, manajemen pendidikan

diarahkan pemberdayaan madrasah sebagai upaya mencapai tujuan

pendidikan nasional yaitu berkembangnya potensi peserta didik agar

menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha

Esa, berakhlakul karimah, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan

menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.8 Salah

satu penyebab munculnya berbagai problematika dalam manajemen

pendidikan adalah praktek mengajar yang lebih memfokuskan kepada

penguasaan materi daripada membekali diri siswa dari sudut kompetensi.

Padahal secara politik, pendidikan adalah untuk membimbing jiwa dan

raga anak didik lewat pengajaran sehingga mereka memiliki kompetensi

sesuai bakatnya masing-masing.9 Oleh karena itu, di dalam manajemen

pendidikan mempunyai tujuan-tujuan yaitu dalam meningkatkan kualitas

belajar mengajar. Tanpa manajemen, pendidikan yang baik sulit kiranya

6H.M. Chabib Thoha, Kapita Selekta Pendidikan Islam, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar,

1996) hlm. 42. 7E. Mulyasa, Implementasi Kurikulum 2004, Panduan Pembelajaran KBK, (Bandung:

Remaja Rosdakarya, 2004) hlm. 25. 8UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, (Bandung: Fokus

Media, 2003) hlm. 9Syaeful Sagala, Manajemen Berbasis Sekolah dan Masyarakat, (Jakarta: Nimas

Multima, 2004) hlm. 5.

Page 17: MANAJEMEN PEMBELAJARAN PAI DI SMPN 28 SEMARANGlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · dan prasarana, keadaan guru dan siswa. Metode wawancara digunakan untuk

4

bagi lembaga pendidikan untuk berjalan lancar menuju ke arah tujuan

pendidikan dan pengajaran yang sempurna yang seharusnya dicapai

lembaga tersebut.10

Sebagaimana disebutkan di atas, manajemen dalam pendidikan

adalah sangat penting bagi seorang guru dalam kegiatan belajar mengajar.

Karena fungsi utama seorang guru adalah merancang, mengelola,

melaksanakan dan mengevaluasi pembelajaran. Berdasarkan hal ini peneliti

bermaksud meneliti sejauh mana manajemen pembelajaran Pendidikan

Agama Islam yang diterapkan di SMPN 28 Semarang dengan judul:

“MANAJEMEN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI

SMPN 28 SEMARANG.

B. Penegasan Istilah

Untuk menghindari agar tidak terjadi kesalahpahaman dalam

menafsirkan judul skripsi ini, maka perlu dikemukakan maksud dari kata-

kata yang ada dan beberapa peristilahan yang dipakai, sehingga perlu

dibatasi lebih dahulu agar mudah dipahami.

1. Manajemen

Manajemen secara etimologi berarti: suatu proses sosial atau

merupakan seni pembimbing kegiatan-kegiatan sekelompok orang

terhadap pencapaian sasaran. Dalam dunia pendidikan, manajemen

pendidikan lebih ditekankan pada upaya u maempergunakan sumber

daya seefesien dan seefektif mungkin.11 Untuk selanjutnya manajemen

biasanya dimaknai dengan pengelolaan.

10Ibrahim Bafadal, Manajemen Peningkatan Mutu Sekolah Dasar, (Jakarta: Bumi

Aksara, 2003) hlm. 50. 11Subagio Admodiwiro, Manajemen Pendidikan di Indonesia, (Jakarta: Ardya Jaya,

2000) hlm. 22.

Page 18: MANAJEMEN PEMBELAJARAN PAI DI SMPN 28 SEMARANGlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · dan prasarana, keadaan guru dan siswa. Metode wawancara digunakan untuk

5

2. Pembelajaran

Pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi

unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas perlengkapan atau prosedur

yang saling mempengaruhi dalam mencapai tujuan pembelajaran. Jadi

pembelajaran adalah suatu proses menyampaikan pengetahuan kepada

peserta didik yang berlangsung pada proses belajar mengajar (PBM)

yang terjadi di kelas.12

3. Pendidikan Agama Islam (PAI)

PAI adalah upaya sadar terencana dalam menyiapkan peserta

didik untuk mengenal, memahami, menghayati, hingga mengimani,

bertaqwa dan berakhlak mulia dan mengamalkan ajaran serta

menjadikannya way of life.13 PAI yang dimaksud penulis disini adalah

suatu mata pelajaran agama Islam yang diajarkan dalam lembaga

pendidikan melalui kegiatan bimbingan pengajaran, latihan serta

pengalaman yang berakhlak mulia.

C. Rumusan Masalah

Untuk permasalahan yang dapat peneliti angkat dalam skripsi ini

tidak lepas dari gambaran latar belakang di atas, yaitu:

1. Bagaimana implementasi manajemen yang diterapkan dalam

pembelajaran PAI di SMPN 28 Semarang?

2. problematika apa saja yang terjadi dalam pembelajaran PAI dan

alternatif solusi apa yang ditawarkan untuk mengatasi problematika

tersebut..

12 Margaret E. Bell Gedler, Belajar dan Membelajarkan, cet. 7, (Jakarta: Rajawali

Pers, 1991), hlm. 3. 13Depdiknas, Standar Kompetensi Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Sekolah

Menengah Atas dan Madrasah Aliyah, (Jakarta: Depdiknas, 2003), hlm. 3.

Page 19: MANAJEMEN PEMBELAJARAN PAI DI SMPN 28 SEMARANGlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · dan prasarana, keadaan guru dan siswa. Metode wawancara digunakan untuk

6

D. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin peneliti capai dalam penelitian skripsi ini adalah:

1. Untuk mengetahui bagaimana manajemen dalam pembelajaran PAI

yang diterapkan.

2. Untuk mengetahui problematika yang dihadapi dan bagaimana solusi

yang digunakan.

E. Kajian Pustaka

Dalam penelitian ini, terdapat beberapa penelitian lain yang

dijadikan sebagai bahan perbandingan dan acuan untuk kajian pustaka

penelitian yang relevan dengan judul “Manajemen Pembelajaran

Pendidikan Agama Islam di SMPN 28 Semarang”.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh M. Nur Sholeh (3100266)

yaitu tentang “Implementasi Proses Belajar Mengajar PAI di SMPN 16

Semarang Tahun 2003/2004”. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa

proses belajar PAI pada dasarnya harus mengacu pada berbagai hal

diantaranya adalah kesiapan guru dan konsistensi pembelajaran antara guru

dan siswa.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Luth Fullah (3100304) yaitu

tentang: “Problem dan Solusi Pembelajaran PAI di SMP Nurul Islam

Krapyak Semarang Tahun 2007” hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa

untuk mengetahui seberapa dalam kemampuan siswa tentang ilmu agama

yang secara cukup. Solusi yang diberikan adalah dengan terapi psikologi

yakni Mujahadah Asmaul Husna dan lain-lain. Dan upaya yang dilakukan

adalah guru PAI harus pandai memilih metode yang tepat dan tidak

membosankan. Hal ini agar siswa dapat menerima materi yang

disampaikan dengan challenging and fun.

Skripsi karya Kisrotun Hasanah (3101084) yang berjudul “Studi tentang Manajemen Kurikulum Muatan Lokal MTs NU Banat Kudus Tahun

Page 20: MANAJEMEN PEMBELAJARAN PAI DI SMPN 28 SEMARANGlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · dan prasarana, keadaan guru dan siswa. Metode wawancara digunakan untuk

7

2006”, dalam skripsi tersebut di jelaskan bahwa dalam manajemen muatan lokal perlu ada penyesuaian dari kurikulum 1994 beralih pada kurikulum 2004 (KBK), sehingga dalam proses pelaksanaan pembelajarannya pun perlu sehingga dalam proses pelaksanaan pembelajarannya pun perlu ada pembaharuan metode yang bervariasi, diantaranya dengan menggunakan metode tanya jawab, diskusi dan problem solving pendekatan dan strategi yang dilakukan mulai dari perencanaan pembelajaran sampai pada evaluasi.

Skripsi karya Abdul Basit Amin (3102205) yang berjudul tentang Manajemen Pembelajaran Kurikulum Muatan Lokal PAI dan Implikasinya Terhadap Peningkatan Keberagamaan Peserta Didik SMA Islam Hidayatullah Semarang (2007). Dalam skripsi tersebut dijelaskan hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa manajemen pembelajaran PAI merupakan proses pengelolaan pembelajaran agar dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan, baik tujuan sekolah maupun lembaga. Kegiatan tersebut meliputi perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pembelajaran.

Berdasarkan pada kajian pustaka di atas memang ada sedikit kesamaan antara penelitian yang penulis lakukan dengan penelitian-penelitian terdahulu yakni berkaitan dengan manajemen pembelajaran. Akan tetapi tidak ada satupun dari kajian pustaka yang sebelumnya pernah membahas tentang manajemen pembelajaran pendidikan agama Islam. Oleh karena itu penulis optimis untuk melakukan penelitian ini.

F. Metode Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif lapangan. Penelitian kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan pelaku yang diamati.14 Penelitian lapangan adalah penelitian yang menyelidiki secara intensif tentang latar belakang dan interaksi lingkungan suatu unit sosial, individu, kelompok atau masyarakat.15

14Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, edisi revisi, (Bandung: Remaja

Rosdakarya, 2005), cet. 21, hlm. 4. 15Cholid Narkubo dan Abu Achmadi, Metodologi Penelitian, (Jakarta: Bumi Aksara,

2003), cet. 10 , hlm. 46.

Page 21: MANAJEMEN PEMBELAJARAN PAI DI SMPN 28 SEMARANGlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · dan prasarana, keadaan guru dan siswa. Metode wawancara digunakan untuk

8

1. Metode Pengumpulan Data

a. Metode Observasi

Metode observasi adalah metode penelitian dengan

pengamatan yang dicatat dengan sistematik fenomena yang

diselidiki secara teliti dan seksama.16 Metode ini digunakan untk

memperoleh data tentang manajemen pembelajaran PAI di SMPN 8

Semarang yang meliputi lokasi/tempat penelitian, proses

pelaksanaan manajemen pembelajaran, kondisi murid dalam

mengikuti dalam proses belajar mengajar, kondisi murid setelah

mengikuti proses belajar mengajar.

b. Metode Wawancara

Wawancara adalah teknik pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan langsung oleh pewawancara kepada responden dan jawaban responden dicatat atau direkam.17

Teknik ini digunakan untuk memperoleh data yang

mendalam tentang profil sekolah dan manajemen pembelajaran PAI

di SMPN 28 Semarang. Adapun sebagai sumber informasinya

adalah:

1) Kepala Sekolah SMPN 28 Semarang. Untuk mendapatkan

informasi tentang profil SMPN 28 Semarang.

2) Guru PAI. Untuk mendapatkan informasi tentang manajemen

pembelajaran PAI yang diterapkan di SMPN 28 Semarang.

3) Pihak-pihak lain yang berkaitan dengan pemerolehan data

dalam penulisan skripsi ini, diantaranya peserta didik dan

komite sekolah untuk mendapatkan informasi tentang

manajemen pembelajaran PAI.

16M. Farid Nasution dan Fachruddin, Penelitian Praktis, (Medan: Pustaka Widya Sarana, 1993), hlm. 17.

17M. Iqbal Hasan, Pokok-pokok Materi Metodologi Penelitian dan Aplikasinya, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2002), hlm. 85.

Page 22: MANAJEMEN PEMBELAJARAN PAI DI SMPN 28 SEMARANGlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · dan prasarana, keadaan guru dan siswa. Metode wawancara digunakan untuk

9

c. Metode Dokumentasi

Metode dokumentasi adalah teknik pengumpulan data yang

tidak langsung ditujukan kepada subyek penelitian, namun melalui

dokumen.18 Dalam melakukan dokumentasi, peneliti menyelidiki

benda-benda tertulis seperti buku-buku dokumen, majalah,

peraturan-peraturan, notulen rapat, catatan harian dan sebagainya.19

Teknik ini dipergunakan untuk memperoleh data tentang

profil sekolah manajemen pembelajaran PAI dan kegiatan-kegiatan

keagamaan yang bersifat dokumen sebagai tambahan untuk bukti

penguat.

2. Metode Analisis Data

Langkah selanjutnya setelah diperoleh, maka menganalisis data

tersebut. Dalam analisis ini, peneliti memakai teknik analisis.

a. Analisis Reduksi Data

Reduksi data adalah proses memilih, menyederhanakan,

memfokuskan, mengabstraksi dan mengubah data kasar ke dalam

catatan lapangan.20 Langkah pertama ini berasal dari hasil

wawancara dan dokumentasi yang diperoleh di lapangan.

Tujuannya untuk mengumpulkan seluruh data tentang manajemen

pembelajaran PAI di SMPN 28 Semarang.

b. Analisis Sajian Data/Display

Analisis merupakan suatu cara merangkai data dalam suatu

organisasi yang memudahkan untuk pembuatan kesimpulan/

tindakan yang disusulkan.21 Dengan kata lain dari jumlah

18M. Iqbal Hasan, Op. Cit., hlm. 87. 19Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktek, edisi revisi,

(Jakarta: Rineka Cipta, 2002), cet. 12, hlm. 135. 20Lexy J. Moloeng, Metodologi Penelitian Kualitatif, edisi revisi, (Bandung: Remaja

Rosdakarya, 2004), cet. 20, hlm. 217. 21Ibid.

Page 23: MANAJEMEN PEMBELAJARAN PAI DI SMPN 28 SEMARANGlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · dan prasarana, keadaan guru dan siswa. Metode wawancara digunakan untuk

10

keseluruhan data yang diperoleh, dipilih data yang diperlukan. Dan

data itu erat hubungannya dengan tujuan pendidikan.

c. Analisis Verifikasi

Analisis ini menjelaskan tentang makna data dalam suatu

konfigurasi yang secara jelas menjelaskan alur kausalnya, sehingga

diajukan proposisi yang terkait dengannya.22 Lebih jelasnya data

yang terkumpul didiskusikan dan dianalisis secara logis serta

sistematis, kemudian ditarik suatu kesimpulan secara induktif.

22Ibid.

Page 24: MANAJEMEN PEMBELAJARAN PAI DI SMPN 28 SEMARANGlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · dan prasarana, keadaan guru dan siswa. Metode wawancara digunakan untuk

11

BAB II

MANAJEMEN PEMBELAJARAN PAI

A. Manajemen Pembelajaran

1. Pengertian Manajemen Pembelajaran

Manajemen pembelajaran berasal dari dua kata, yaitu manajemen

dan pembelajaran. Kata manajemen berasal dari bahasa Latin yaitu dari

asal kata manus yang berarti tangan dan agere yang berarti melakukan.

Managere diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dalam bentuk kata kerja

to manage dengan kata benda management diterjemahkan ke dalam bahasa

Indonesia menjadi manajemen atau pengelolaan.1

Menurut George R. Terry:

"Management is the process of planning, organizing, actuating,

and controlling performed to determine and accomplish common goals by

the use of human and other resources.

Artinya: Manajemen adalah proses perncanaan, pengorganisasian,

penggerakan dan pengembalian yang dilakukan untuk menetapkan dan

mencapai tujuan yang menggunakan SDM dan sumber-sumber lain.2

Sufyarman mengutip dari stoner bahwa manajemen adalah proses

perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan dan pengendalian upaya

anggota organisasi dan penggunaan sumber daya organisasi untuk

mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien.3

Pengartian di atas dapat diambil suatu kesimpulan manajemen

merupakan ilmu yang didasari untuk melakukan sebuah pekerjaan dengan

tindakan-tindakan yang terdiri dari perencanaan, pengorganisasian,

penggerakan dan pengawasan yang telah ditetapkan dan ditentukan

sebelumnya.

1 Husain Usman, Manajemen Teori, Praktek dan Riset Pendidikan, (Jakarta: Bumi

Aksara, 2006), hlm. 3 2 M. Manullang, Dasar-Dasar Manajemen (Jakarta: ghalia Indonesia, 1996), hlm. 38 3 Sufyarman, kapita selekta manajemen pendidikan, (bandung: cv alfabeta, 2004),hlm.

188-189

Page 25: MANAJEMEN PEMBELAJARAN PAI DI SMPN 28 SEMARANGlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · dan prasarana, keadaan guru dan siswa. Metode wawancara digunakan untuk

12

Pembelajaran menurut para ahli pendidikan (Al Murobbun) adalah:

جراء تكنولو جي يستخدم ماكشف عنه علم التعليم باإلضافة إىل ا: التعليم 4 ماكشفت عنه علوم االخرى لتحقيق اهداف تربوية

Pembelajaran adalah penggunaan teknologi dalam menyajikan sesuatu hal yang terdapat dalam ilmu belajar dengan memadukan hal yang terdapat dalam ilmu-ilmu yang lain untuk menegaskan tujuan pendidikan.

Ada beberapa tokoh yang mendefinisan tentang pembelajaran

antara lain:

Menurut oemar hamalik, pembelajaran adalah suatu kombinasi

yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi material fasilitas,

perlengkapandan prosedur yang saling mempengaruhi untuk mencapai

.tujuan.5

Menurut dimyati, pembelajaran adalah kegiatan yang memuat

tindakan interaksi antara pembelajaran dan pelajar yang berorientasi pada

sasaran belajar yang berakhir dengan evaluasi.6

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran

merupakan interaksi belajar mengajar yang berlangsung sebagaib sebuah

proses saling mempengaruhi dalam bentuk hubungan interaksi antara guru

dan siswa.dalam setiap proses pembelajaran merupakan suatu kegiatan

yang sengaja diciptakan dengan tujuan untuk mengubah sikap dan perilaku

serta menigkatkan pengetahuan.

2. Fungsi Manajemen

a. Perencanaan (Planning)

Perencanaan merupakan salah satu hal terpenting yang perlu di

buat untuk mencapai tujuan. Karena sering kali pelaksanaan kegiatan

akan mengalami kesulitan dalam mencapai tujuan tanpa perencanaan

sekolah akan kehilangan kesempatan dan tidak menjawab pertanyaan

4 Ali Sayyid Ahmad, Al Ta’lim wa al Mualimin : Ghayah wa hadafwa mauzilah wasyaraf (Mesir : Daar Ibn Hazm, tth) hal. 13

5 Oemar Hamalik, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: Bumi Aksara, 2001), hlm. 57 6Dimyati dan Mujiono, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: Rineka Cipta, 1999).hlm.231

Page 26: MANAJEMEN PEMBELAJARAN PAI DI SMPN 28 SEMARANGlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · dan prasarana, keadaan guru dan siswa. Metode wawancara digunakan untuk

13

tentang apa yang akan di capai dan bagaimana mencapainya maka

rencana harus dibuat. Sebab dengan rencana tindakan akan terarah dan

terfokus pada tujuan yang akan dicapai.

Sehingga perencanaan adalah pemilihan dari sejumlah

alternative tentang penetapan prosedur pencapaian tujuan tersebut7

b. Pengorganisasian (Organizing)

Suatu rencanayang telah tersusun secara matang dan

ditetapkan berdasarkan perhitungan-perhitungan tertentu, tentunya

tidak dengan sendirinya mendekatkan sekolah pada tujuan yang

hendak dicapai. Untuk merealisasikan suatu rencana kearah tujuan

yang telah ditetapkan memerlukan pengaturan-pengaturan yang tidak

saja menyangkut wadah dimana kegiatan-kegiatan itu dilaksanakan

namun juga aturan main (Rules of game) yang harus ditaati oleh setiap

orang untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.

Pengorganisasian dapat diartikan sebagai keseluruhan proses

pengelompokan orang-orang ,alat-alat, tugas-tugas, tanggung jawab

dan wewenang sedemikian rupa sehingga tercipta suatu organisasi

yang dapat yang telah ditetapkan8.

c. Pelaksanaan (Actuating)

Dari seluruh rangkaian proses manajemen, pelaksanaan

(actuating) merupakan fungsi manajemen yang paling utama.dalam

fungsi perencanaan dan pengorganisasian lebih banyak berhubungan

dengan aspek-aspek abstrak proses manajemen, sedangkan fungsi

actuating justru lebih menekankan pada kegiatan yang berhubungan

langsung dengan orang dalam organisasi.

Pelaksanaan (actuating) tidak lain merupakan upaya untuk

menjadikan perencanaan menjadi kenyataan, dengan melalui berbagai

pengaruh dan pemotivasian agar setiap karyawan dapat melaksanakan

7 Soetjipto & Raflis kosasi, Profesi keguruan, ( jakarta: rieneka cipta, 2004 ). Hlm.134 8 Soebagio admodiwiro, Manajemen Pendidikan Indonesia, (Jakarta: Ardadizya jaya,

2000). Hlm.100.

Page 27: MANAJEMEN PEMBELAJARAN PAI DI SMPN 28 SEMARANGlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · dan prasarana, keadaan guru dan siswa. Metode wawancara digunakan untuk

14

kegiatan secara optimal sesuai dengan peran tugas dan tanggung

jawabnya.9

d. Pengawasan (controlling)

Dengan pengwasan dapat dilihat apakah segala kegiatan yang

dilaksanakan telah sesuai dengan rencana kerja yang akan dating.

Pengawasan didefinisikan sebagai mengukur pelaksanaan

dengan tujuan-tujuan menentukan sebab-sebab penyimpanan dan

mengambil tindakan-tindakan yang kolektif.10

3. Langkah-langkah Manajemen Pembelajaran

A. Perencanaan Pembelajaran

Perencanaan pembelajaran dapat diartikan sebagai proses

penyusunan materi pelajaran pengguna media pembelajaran,

penggunaan dan metode pembelajaran dan penilaian dalam suatu

alokasi waktu yang akan dilaksanakan pada masa tertentu untuk

mencapai tujuan yang telah ditentukan.11

Menurut Dick dan Raiser, perencanaan pembelajaran atau An

Instructional plan consist a number of component that, when

integrated, provided you with an outline for delivering effective

instruction to learners.12

Urgensi perencanaan pembelajaran bagi guru menurut andiron

antara lain :

1. perencanaan dapat mengurangi kecemasan dan ketidakpastian

2. perencanaan memberikan pengalaman pembelajaran bagi guru

9 Http://Ahmad Sudrajat.Wordpress.com /2008 / 02 / 03 / Konsep-Manajemen-sekolah /

diakses 2008-06-28. 10 Sutop, Administrasi Manajemen & Organisasi, (Jakarta: Lembaga Administrasi

Negara RI, 1998). hlm.25 11 Abdul Majid, Perencanaan Pembelajaran mengembangkan Standar Kompetensi Guru,

(Bandung: Remaja Rosdakarya, 2005). Hlm.17 12 Walter Dick dan Robert A, Reiser Planing Effective Instruction, (Amerika: Aliya and

Bacon, 1989), hal. 3

Page 28: MANAJEMEN PEMBELAJARAN PAI DI SMPN 28 SEMARANGlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · dan prasarana, keadaan guru dan siswa. Metode wawancara digunakan untuk

15

3. perencanaan membolehkan para guru untuk mengakomodasi

perbedaan individu diantara peserta didik

4. perencanaan memberikan struktur dan arah untuk pembelajaran13

Guru sebagai manajer pembelajaran harus mampu mengambil

keputusan yang tepat untuk mengelola berbagai sumber, baik sumber

daya, sumber dana maupun sumber belajar untuk mencapai tujuan

proses pembelajaran yang telah ditetapkan.14

Hal-hal yang perlu diperhatikan oleh seorang guru sehubungan

dengan kemampuan merencanakan pembelajaran antara lain :

1. Menguasai silabus

Silabus adalah rancangan pembelajaran yang berisi rencana

bahan ajar mata pelajaran tertentu pada jenjang dan kelas tertentu

sebagai hasil dari seleksi, pengelompokan, pengurutan, dan

penyajian materi kurikulum yang dipertimbangkan berdasarkan ciri

dan kebutuhan daerah setempat.15

2. Menyusun analisis materi pelajaran (AMP)

Analisis materi pelajaran adalah hasil dari kegiatan yang

berlangsung sejak seorang guru mulai meneliti isi GBPP,

kemudian mengkaji materi dan menjabarkan serta

mempertimbangkan penyajiannya. Analisis materi pelajaran

merupakan salah satu bagian dari rencana kegiatan belajar

mengajar yang berhubungan erat dengan materi pelajaran dan

strategi penyajiannya. Adapun fungsinya sebagai acuan untuk

menyusun program pembelajaran yaitu program tahunan, program

semesteran, program satuan pelajaran dan rencana pembelajaran.

13 Lorin W. Anderson, The effective Teacher, (Amrekia : Mc Grow Hill, 1989), hal. 47 14 E. Mulyasa, Pedoman MBM (proyek pemberdayaan kelembagaan ketatatlaksanaan

pada madrasah dan PAI pada sekolah umum tahun 2004), hal. 27 15 B. Suryosubroto, Proses Belajar Mengajar di Sekolah, (Jakarta: Rineka Cipta, 1997),

cet. I, hlm. 28

Page 29: MANAJEMEN PEMBELAJARAN PAI DI SMPN 28 SEMARANGlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · dan prasarana, keadaan guru dan siswa. Metode wawancara digunakan untuk

16

3. Menyusun program tahunan dan semesteran

Dalam menyusun program semesteran dapat ditempuh

langkah-langkah sebagai berikut :

a. Menghitung hari dan jam efektif selama satu semester

b. Mencatat mata pelajaran yang akan diajarkan selama satu

semester

c. Membagi alokasi waktu yang tersedia selama satu semester

4. Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran

Rencana pelaksanaan pembelajaran adalah rencana yang

menggambarkan prosedur dan manajemen pembelajaran untuk

mencapai satu/ lebih kompetensi dasar yang ditetapkan dalam

standar isi dan dijabarkan dalam silabus.16

Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah :

a. Karakteristik dan kemampuan awal peserta didik

Karakteristik dan kemampuan awal peserta didik adalah

pengetahuan dan ketrampilan yang relevan termasuk latar

belakang karakteristik yang dimiliki peserta didik pada saat

akan mulai mengikuti suatu program pembelajaran. Teknik

yang dapat digunakan untuk mengetahui karakteristik dan

kemampuan awal peserta didik yaitu :

1) Menggunakan catatan atau dokumen rapor

2) Menggunakan tes prasyarat dan tes awal

3) Mengadakan komunikasi individual

4) Menyampaikan angket

b. Kompetensi Dasar (KD)

Kompetensi dasar adalah kemampuan keterampilan dan

yang harus dimiliki oleh peserta didik manakala ia telah selesai

mengikuti suatu program pembelajaran. Dasar yang dapat

dijadikan sebagai pertimbangan dalam perumusan KD adalah :

1) Tujuan instruksional, institusional

16 Ibid, hlm. 31

Page 30: MANAJEMEN PEMBELAJARAN PAI DI SMPN 28 SEMARANGlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · dan prasarana, keadaan guru dan siswa. Metode wawancara digunakan untuk

17

2) Standar kompetensi

3) Sifat bahan

4) Kebutuhan-kebutuhan peserta didik

c. Bahan Pelajaran

Adalah gabungan antara pengetahuan (fakta, informasi

yang terperinci) ketrampilan (langkah prosedur, keadaan dan

syarat-syarat dan sikap). Dasar pemilihan materi pelajaran

adalah sebagai berikut :

1). Standar kompetensi 2). Tingkat perkembangan peserta didik

3). Pengalaman peserta didik dan 4). Tersedianya waktu dan

fasilitas.

d. Metode Mengajar

Adalah cara yang berisi prosedur buku untuk

melaksanakan kegiatan penyajian materi pelajaran kepada

peserta didik. Dasar pemilihan metode mengajar terdiri dari :

1) Relevansi dengan tujuan

2) Relevansi dengan materi

3) Relevansi dengan kemampuan guru

4) Relevansi dengan keadaan peserta didik

5) Relevansi dengan perlengkapan / fasilitas sekolah

e. Sarana atau Alat Pendidikan

Adalah yang digunakan mencapai suatu tujuan

pendidikan, sarana pendidikan terdiri dari : alat pembelajaran,

alat peraga, dan alat pendidikan.

f. Strategi evaluasi

Dalam menentukan strategi evaluasi yang akan

dilakukan selama proses belajar mengajar berlangsung

berdasarkan pada : 1). Tujuan evaluasi 2). Segi-segi yang akan

Page 31: MANAJEMEN PEMBELAJARAN PAI DI SMPN 28 SEMARANGlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · dan prasarana, keadaan guru dan siswa. Metode wawancara digunakan untuk

18

dinilai yaitu aspek-aspek pengetahuan, sikap dan ketrampilan

peserta didik 3). Alat penilaian 4). Pelaksanaan penilaian.17

B. Pelaksanaan Pembelajaran

Pelaksanaan pembelajaran merupakan proses berlangsungnya

pembelajaran di kelas yang merupakan inti dari proses pendidikan di

sekolah yakni proses interaksi guru dengan peserta didik dalam rangka

menyampaikan bahan pelajaran kepada peserta didik untuk mencapai

tujuan pembelajaran.

Dalam fungsi memuat kegiatan pengorganisasian dan

kepemimpinan pembelajaran yang melibatkan penentuan berbagai

kegiatan, seperti pembagian pekerjaan ke dalam berbagai tugas khusus

yang dilakukan guru dan peserta didik dalam proses pembelajaran.

Menurut Davies, mengorganisir dalam pembelajaran adalah

pekerjaan yang dilakukan oleh seorang guru dalam mengatur dan

menggunakan sumber belajar dengan maksud mencapai tujuan belajar

dengan cara yang seefektif, seefisien dan sehemat mungkin.18

Pengelolaan kelas merupakan bagian usaha mengorganisir

pembelajaran. Menurut Arikunto pengelolaan kelas adalah suatu usaha

yang dilakukan oleh guru (penanggung jawab) dan membantu peserta

didik, sehingga dicapai kondisi optimal kegiatan belajar mengajar

seperti yang diaharpkan. Tujuannya adalah agar setiap anak di kelas

dapat bekerja dengan tertib.19 Sehingga tercapai tujuan pembelajaran

secara efektif dan efisien.

Pengelolaan kelas berkaitan dengan dua kegiatan utama yaitu :

17 Ibid, hlm. 35 18 Ivor K. Davies, Pengelolaan Belajar, Terj. Sudarsono Sudirjo, Dkk, ed, I (Jakarta :

Kerjasama Universitas terbuka dengan Rajawali pers, 1991), cet. hal. 118 19 Indikator sebuah kelas tertib yaitu (1) setiap anak terus bekerja (2) setiap anak terus

melakukan pekerjaan tanpa membuang waktu.

Page 32: MANAJEMEN PEMBELAJARAN PAI DI SMPN 28 SEMARANGlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · dan prasarana, keadaan guru dan siswa. Metode wawancara digunakan untuk

19

1. Pengelolaan yang berkaitan dengan peserta didik, yakni mengenai

besar atau kecilnya ukuran atau jumlah peserta didik dalam satu

kelas.

2. Pengelolaan yang berkaitan fisik (ruang, perabot, alat pelajaran).20

Dalam memilih dan menggunakan metode seorang guru harus

memperhatikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai, sifat materi

pelajaran, kondisi peserta didik, kemampuan guru, dan alokasi waktu.

Kemampuan memimpin berarti bertanggung jawab terhadap tugas-

tugas yang telah diemban secara profesional. Hal ini juga berlaku bagi

seorang guru dalam kepemimpinannya di kelas.

Kepemimpinan pembelajaran menurut Dubrin sebagaimana

dikutif E. Mulyasa merupakan fungsi manajerial yang mempengaruhi

pihak lain dalam upaya mencapai tujuan yang melibatkan berbagai

proses antar pribadi, misalnya bagaimana memberi motivasi dan

ilustrasi kepada peserta didik agar mereka dapat mencapai tujuan

pembelajaran yang telah ditetapkan.21

Guru sebagai pemimpin dalam proses pembelajaran berperan

dalam mempengaruhi atau memotivasi peserta didik agar mau

melakukan pekerjaan yang diharapkan, sehingga pekerjaan guru dalam

mengajar menjadi lancar, peserta didik mudah lancar dan menguasai

materi pelajaran sehingga tujuan pembelajaran tercapai. Guru harus

selalu berusaha untuk memperkuat motivasi peserta didik dalam

belajar. Hal ini dapat dicapai melalui penyajian pelajaran yang menarik

dan hubungan pribadi yang menyenangkan baik dalam kegiatan belajar

di dalam kelas maupun di luar kelas.

Upaya yang perlu dilakukan dalam rangka meningkatkan

motivasi belajar peserta didik antara lain:

1. Optimalisasi penerapan prinsip belajar

2. Optimalisasi unsur dinamis belajar dan pembelajaran

20 Suharsimi Arikunto, Pengelolaan Kelas dan Peserta Didik, (Jakarta : Rajawali Pers, 1992), cet. 3 hal. 67

21 E. Mulyasa, op cit, hlm. 28

Page 33: MANAJEMEN PEMBELAJARAN PAI DI SMPN 28 SEMARANGlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · dan prasarana, keadaan guru dan siswa. Metode wawancara digunakan untuk

20

3. Optimalisasi pemanfaatan pengalaman dan kemampuan peserta

didik

4. Pengembangan cita-cita dan aspirasi belajar22

Pelaksanaan proses belajar mengajar meliputi tahap-tahap

sebagai berikut:

1. Tahap Pro Instruksional

Yakni tahap yang ditempuh pada saat memenuhi sesuatu

proses belajar mengajar yaitu :

a. Guru menanyakan kehadiran peserta didik dan mencatat peserta

didik yang tidak hadir

b. Bertanya kepada peserta didik sampai dimana pembahasan

sebelumnya

c. Memberikan kesempatan peserta didik untuk bertanya mengenai

bahan pelajaran yang belum dikuasainya, dari pelajaran yang

sudah disampaikan.

d. Mengajukan pertanyaan kepada peserta didik berkaitan dengan

bahan yang sudah diberikan dan

e. Mengulang bahan pembelajaran yang lalu (sebelumnya) secara

singkat tetapi mencakup semua aspek bahan.

2. Tahap Instruksional

Yakni tahap pemberian bahan pembelajaran yang dapat

diidentifikasikan sebagai berikut :

a. Menjelaskan kepada peserta tujuan pembelajaran yang harus

dicapai peserta didik

b. Menjelaskan pokok materi yang akan dibahas

c. Menjelaskan pokok materi yang sudah dituliskan

22 Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: Rineka Cipta, 2006), hlm.

1001

Page 34: MANAJEMEN PEMBELAJARAN PAI DI SMPN 28 SEMARANGlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · dan prasarana, keadaan guru dan siswa. Metode wawancara digunakan untuk

21

d. Pada setiap pokok materi yang dibahas sebaiknya diberikan

contoh-contoh yang kongkrit pertanyaan dan tugas

e. Penggunaan alat bantu pengajaran untuk memperjelas

pembahasan pada setiap materi pembelajaran dan

f. Menyimpulkan hasil pembahasan dari semua pokok materi

3. Tahap Evaluasi dan Tindak Lanjut

Yakni tahap evaluasi atau penilaian dan tindak lanjut dalam

kegiatan pembelajaran yaitu :

a. Mengajukan pertanyaan kepada kelas atau kepada beberapa siswa

b. Apabila pertanyaan yang diajukan belum dapat dijawab oleh siswa

sekurang-kurangnya dari 70% maka guru harus mengulang

kembali materi yang belum dikuasai siswa.

c. Guru memberikan tugas pekerjaan rumah yang ada hubungannya

dengan pokok materi

d. Akhiri pelajaran dengan menjelaskan atau memberitahu pokok

materi yang akan dibahas pada pelajaran berikutnya.23

C. Evaluasi Pembelajaran

Dalam konteks manajemen pembelajaran kontrol (pengawasan)

merupakan suatu pekerjaan yang dilakukan seorang guru untuk

menentukan apakah organisasi dan kepemimpinannya telah

dilaksanakan dengan baik dan mencapai tujuan-tujuan yang

ditentukan. Kegiatan yang berkaitan dengan pengawasan pembelajaran

adalah melakukan evaluasi sistem belajar, mengukur hasil belajar dan

memimpin pembelajaran dengan dituntun oleh tujuan pembelajaran.24

Evaluasi dalam pembelajaran terbagi menjadi dua yaitu

evaluasi hasil belajar dan evaluasi proses pembelajaran. Evaluasi hasil

belajar menekankan pada informasi sejauh mana hasil belajar yang

dicapai oleh peserta didik sesuai dengan tujuan yang telah

23 Nana Sudjana, Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Sinar Baru Algesendo, 2002) Cet VI, hlm. 148 – 152

24 Dimyati dan Mudjiono, op cit, hal. 101

Page 35: MANAJEMEN PEMBELAJARAN PAI DI SMPN 28 SEMARANGlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · dan prasarana, keadaan guru dan siswa. Metode wawancara digunakan untuk

22

ditetapkan.25 Sedangkan evaluasi proses pembelajaran dimaksudkan

untuk menilai kualitas pembelajaran dan pembentukan kompetensi

dasar pada peserta didik, termasuk bagaimana tujuan-tujuan belajar

direalisasikan.26

Dengan demikian, evaluasi hasil belajar akan menetapkan baik

buruknya hasil dari pembelajaran, sedangkan evaluasi pembelajaran

akan menetapkan baik-buruknya proses dari kegiatan pembelajaran.

Dalam melakukan penilaian yang harus diperhatikan adalah

1. Sasaran Penilaian

Sasaran/ obyek evaluasi belajar adalah perubahan tingkah

laku yang mencakup bidang kognitif, afektif dan psikomotorik,

secara seimbang, masing-masing bidang terdiri sejumlah demikian

dapat diketahui tingkah laku mana yang sudah dikuasainya dan

mana yang belum, sebagai bahan perbaikan dan penyusunan

program pembelajaran selanjutnya.

2. Alat Penilaian

Penggunaan alat penilaian hendaknya komprehensif yang

meliputi tes dan non tes, sehingga diperoleh gambaran hasil belajar

yang obyektif. Demikian pula bentuk tes tidak hanya obyektif

tetapi juga tes essay. Sedangkan jenis non tes di gunakan untuk

menilai aspek tingkah laku seperti aspek minat dan sikap alat

evaluasi non tes antara lain : observasi, wawancara, studi kasus dan

rating scale (skala penilaian) penilaian hasil belajar hendaknya

dilakukan secara berkesinambungan agar diperoleh hasil yang

menggambarkan kemampuan peserta didik yang sebenarnya.

3. Pelaksanaan Program dan Pengayaan

Program perbaikan dan pengayaan dalam pengajaran sangat

diperlukan dalam rangka pelaksanaan pola belajar tuntas-

ketuntasan belajar adalah pencapaian taraf penguasaan minimal

25 Syafarudin dan Irwan Nasution, op cit, hlm. 134 26 E. Mulyasa, Implementasi Kurikulum, 2004 Panduan Pembelajaran KBK, (Bandung,

Remaja Rosdakarya, 2005) hal. 174

Page 36: MANAJEMEN PEMBELAJARAN PAI DI SMPN 28 SEMARANGlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · dan prasarana, keadaan guru dan siswa. Metode wawancara digunakan untuk

23

yang ditetapkan bagi setiap unit bahan pelajaran baik secara

perorangan maupun kelompok.27

Kualitas pembelajaran dapat dilihat dari segi proses dan

segi hasil dari proses pembelajaran dikatakan berhasil dan

berkualitas apabila seluruhnya atau setidak-tidaknya sebagian besar

peserta didik terlihat secara aktif baik fisik, mental, maupun sosial

dalam proses pembelajaran, disamping menunjukkan kegairahan

belajar yang tinggi, semangat belajar yang besar dan rasa percaya

pada diri sendiri. Sedangkan dari segi hasil proses pembelajaran

dapat dikatakan berhasil apabila terjadi perubahan perilaku yang

positif pada diri peserta didik seluruhnya atau setidaknya sebagian

besar.28

Evaluasi hasil belajar dalam implementasi kurikulum 2004

dapat dilakukan dengan berbagai bentuk antara lain :

1. Penilaian Berbasis Kelas

Penilaian berbasis kelas dapat dilakukan dengan ulangan

harian (dilaksanakan setiap selesai proses pembelajaran dalam

kompetensi dasar tertentu). Ulangan umum (dilaksanakan akhir

semester) dan ujian akhir (dilaksanakan pada akhir program

pendidikan, pada umumnya dilakukan secara bersama, baik

tingkat rayon, kecamatan, kodya / kabupaten maupun propinsi)

2. Tes Kemampuan Dasar

Tes ini dilakukan untuk mengetahui kompetensi dasar

peserta didik, terutama dalam membaca, menulis dan berhitung

yang diperlukan dalam rangka memperbaiki program

pembelajaran (remedial) materinya dapat dikembangkan dan

diperluas cakupannya oleh guru sesuai dengan kebutuhan

masing-masing sekolah.

27 B. Suryosubroto, op cit, hlm. 56 28 E. Mulyasa, op cit, hal. 174

Page 37: MANAJEMEN PEMBELAJARAN PAI DI SMPN 28 SEMARANGlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · dan prasarana, keadaan guru dan siswa. Metode wawancara digunakan untuk

24

3. Ujian Berbasis Sekolah

Ujian berbasis sekolah dapat dilakukan pada setiap akhir

jenjang sekolah, untuk mendapatkan gambaran secara utuh dan

menyeluruh mengenai ketuntasan belajar peserta didik dalam

satuan waktu tertentu dan keberhasilan sekolah secara

menyeluruh.

4. Bench Marking

Bench marking merupakan suatu standar untuk mengukur

kinerja yang sedang berjalan, proses dan hasil untuk mencapai

suatu keunggulan yang memuaskan. Ukuran keunggulan dapat

ditentukan ditingkat sekolah-, daerah atau nasional. Penilaian

dilakukan secara berkesinambungan, sehingga peserta didik

dapat mencapai satuan tahap keunggulan pembelajaran yang

sesuai dengan kemampuan usaha dan tingkat keuletannya hasil

penilaian dimaksudkan sebagai salah satu dasar untuk

pembinaan guru dan kinerja sekolah.

5. Penilaian Program

penilaian program dilakukan oleh departemen pendidikan

nasional dan dinas pendidikan secara kontinyu dan

berkesinambungan. Penilaian dilakukan untuk mengetahui

kesesuaian kurikulum dengan dasar fungsi dan tujuan

pendidikan nasional, serta kesesuaiannya dengan tuntutan

perkembangan masyarakat dan kemajuan zaman.

6. Portofolio

Penilaian portofolio adalah penilaian terhadap seluruh

tugas yang dikerjakan peserta didik dalam mata pelajaran

tertentu. Penilaian dapat dilakukan bersama-sama oleh guru dan

peserta didik, melalui suatu diskusi untuk membahas hasil kerja

peserta didik kemudian menentukan hasil penilaian atau skor.29

29 Ibid, hal. 176-179

Page 38: MANAJEMEN PEMBELAJARAN PAI DI SMPN 28 SEMARANGlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · dan prasarana, keadaan guru dan siswa. Metode wawancara digunakan untuk

25

D. Pembelajaran Pendidikan Agama Islam

1. Pengertian Pendidikan Agama Islam

Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk

menumbuhkembangkan potensi sumber daya manusia peserta didik

dengan cara mendorong memfasilitasi kegiatan belajar mereka

secara detail. Dalam UU RI No. 20 tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional yang menjelaskan tentang pengertian

pendidikan yaitu usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik aktif

mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak

mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat,

bangsa dan negara.30

Demikian juga pendidikan menurut McDonald. “Education

in the sense used here is a process or an activity as which is

directed at producing desirable change in the behaviour of human

being”.31 (pendidikan adalah sebuah proses atau sebuah aktifitas

yang berlangsung yang bertujuan untuk menghasilkan perubahan

tingkah laku manusia yang diharapkan).

Pendidikan juga dapat diartikan sebagai suatu aktivitas

untuk mengembangkan seluruh aspek kepribadian manusia yang

berjalan seumur hidup. Dengan kata lain pendidikan tidak hanya

berlangsumg di dalam kelas, tetapi berlangsung pula di luar kelas.

Pendidikan bukan bersifat formal saja, tetapi mencakup pula yang

non formal32.

Dari beberapa pengertian di atas dapat di simpulkan bahwa

pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

30 U URI No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem pendidikan Nasional (Jakarta : Cemerlang),

hlm. 3 31 F.J. Mc Donald, Educational Psycology, (San Francisco : Wads Worth, 1959), hlm. 4 32 Zuhairini, Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), hlm. 149

Page 39: MANAJEMEN PEMBELAJARAN PAI DI SMPN 28 SEMARANGlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · dan prasarana, keadaan guru dan siswa. Metode wawancara digunakan untuk

26

suasana belajar dan proses pembelajaran yang berlangsung yang

bertujuan untuk mengembangkan seluruh aspek kepribadian

manusia yang berjalan seumur hidup. Dengan kata lain pendidikan

tidak hanya berlangsung di dalam kelas, tetapi berlangsung pula di

luar kelas yang tujuannya untuk menghasilkan perubahan tingkah

laku manusia yang diharapkan.

Pengertian pendidikan agama Islam adalah upaya mendidik

ajaran Islam agar menjadi way of life (jalan hidup). Dalam buku

pedoman PAI untuk sekolah umum. Pendidikan agama islam

merupakan usaha sadar dan terencana untuk menyiapkan siswa

dalam meyakini, memahami, menghati dan mengamalkan agama

islam melalui kegiatan bimbingan, pengajaran atau latihan dengan

di barengi tuntutan untuk menghormati penganut agama lain

hubungannya dengan kerukunan umat beragama, hingga terwujud

kesatuan dan persatuan bangsa. Dengan demikian berbicara

tentang pendidikan agama islam dapat di maknai dalam dua

pengertian yaitu: sebagai proses penanaman ajaran islam dan

sebagai bahan kajian yang menjadi proses itu sendiri.33

Dari beberapa pengertian di atas dapat di temukan beberapa

hal yang perlu di perhatikan dalam pengrtian PAI sebagai berikut:

a. PAI sebagai usaha sadar, yaitu suatu kegiatan bimbingan,

pengajaran dan latihan ysng di lakukan secara terencana dan

sadar atas tujuan yang akan di capai.

b. Peserta didik yang akan di siapkan untuk mencapai tujuan

dalam arti ada yang di bimbing, di latih dalam proses belajar

mengajar.

c. Pendidik atau (GPAI) yang melakukab kegiatan bimbingan,

pengajaran atau latihan terhadap peserta didiknya untuk

mencapai tujuan pandidikan agama islam.

33 Muhaimin dkk, Paradigma Pendidikan Islam, Upaya Mengefektifkan PAI di Sekolah (Bandung : Remaja Rosda Karya, 2001), hlm. 75

Page 40: MANAJEMEN PEMBELAJARAN PAI DI SMPN 28 SEMARANGlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · dan prasarana, keadaan guru dan siswa. Metode wawancara digunakan untuk

27

d. Pembelajaran PAI di arahkan untuk meningkatkan keyakinan,

pemahaman, penghayatan, dan pengamalan ajaran islam untuk

membentuk kualitas pribadi juga sekaligus untuk membentuk

kesalehan sosial. Kualitas pribadi di harapkan mampu

memancar keluar dalam hubungan keseharian dengam manusia

lainnya dalam berbangsa dan bernegara sehingga terwujud

persatuan dan kesatuan nasional. 34

2. Dasar Pendidikan Agama Islam

Dalam aktivitas yang berkesinambungan sebagai

transformasi ilmu pengetahuan, pewarisan atau transmisi budaya,

dan juga sebagai agen perubahan sosial, pendidikan memerlukan

suatu landasan Fundamental atau dasar yang kuat. Dasar yang

dimaksud adalah dasar pendidikan Islam, baik sebagai konsep

maupun sebagai aktivitas yang bergerak dalam rangka pembinaan

kepribadian yang utuh atau paripurna memerlukan suatu dasar

yang kokoh.35 Pelaksanaan baik landasan ideal maupun

konstitusional. Hal ini ditinjau dari tiga segi yaitu dasar yuridis

atau hukum, dasar religius dan dasar sosial psikologis.36 Ketiga

dasar tersebut yaitu :

a. Dasar yuridis atau hukum

Dasar yuridis atau hukum terbagi lagi menjadi dua macam

yaitu :

1. Dasar ideal yaitu Pancasila

Pada butir pertama sila ketuhanan yang maha esa dari

pancasila berbunyi “Percaya dan taat kepada Tuhan yang

maha esa sesuai dengan agama dan kepercayaannya

masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan

beradab”.

34 Ibid. hlm.76 35 Khoirun Rosyadi, Pendidikan Profetik, (Jogyakarta: Pustaka Pelajar, 2004), hal. 153 36 Muslam, Pengembangan Kurikulum PAI, (Semarang PKP 12 2003), hal. 29

Page 41: MANAJEMEN PEMBELAJARAN PAI DI SMPN 28 SEMARANGlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · dan prasarana, keadaan guru dan siswa. Metode wawancara digunakan untuk

28

2. Dasar konstitusional

Yaitu menjadi dasar konstitusional pelaksanaan pendidikan

agama Islam di Indonesia UUD 1945 BAB XI Pasal 29 ayat

1 dan 2 yang berbunyi “Negara berdasarkan atas ketuhanan

yang maha esa. Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap

penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan

beribadah menurut agama dan kepercayaan.

3. Dasar Operasional

Yaitu terdapat dalam Tap MPR No. IV/MPR 1973 yang

kemudian dikokohkan dalam Tap MPR No. IV/MPR 1978.

Ketetapan MPR No. II/MPR 1983, diperkuat oleh Tap

MPR No. II/MPR 1988 dan Tap MPR No. II/MPR 1993

tentang Garis-Garis Besar Haluan Negara yang pada

pokoknya menyatakan bahwa pelaksanaan pendidikan

agama secara langsung dimasukkan dalam kurikulum

sekolah-sekolah formal mulai dari sekolah dasar hingga

perguruan tinggi

b. Dasar Religius

Dasar pelaksanaan PAI secara religius yaitu berdasar

pada Al-Qur’an dan Al-Hadits, antara lain QS. An-Nahl ayat

125 yaitu :37

ادع إلى سبيل ربك بالحكمة والموعظة

Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pengajaran yang baik.

Walaupun ayat tersebut berbicara tentang dakwah, akan

tetapi berkaitan erat dengan PAI. Adapun korelasinya yaitu

dilihat dari segi sarannya antara dakwah dan pendidikan

memiliki sasaran yang sama yaitu manusia. Bedanya dalam

37 Depag, Al-Qur'an dan Terjemahnya, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 1993), hal. 31

Page 42: MANAJEMEN PEMBELAJARAN PAI DI SMPN 28 SEMARANGlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · dan prasarana, keadaan guru dan siswa. Metode wawancara digunakan untuk

29

berdakwah sasarannya terkadang ada yang dikelompokkan dan

ada yang tidak dikelompokkan. Dalam berdakwah terkadang

dilakukan di dalam kelompok sasaran dari berbagai latar

belakang, jenis kelamin, kecerdasan, usia, dan lainnya yang

berbeda menjadi satu seperti : yang terlihat dimana acara

dakwah di masjid, majlis ta’lim dan sebagainya. Sedangkan

dalam pendidikan sasarannya lebih terklasifikasi berdasarkan

perbedaan usia, kecerdasan, dan sebagainya dengan demikian

ayat tersebut mengingatkan betapa pentingnya memahami

keadaan peserta didik terutama dari segi kecerdasan.38

Sedangkan dari hadits ada beberapa hadits nabi yang

dapat digunakan sebagai dasar pelaksanaan pendidikan agama

Islam antara lain.

قال رسول اهللا صلى اهللا : ض انه يقول .عن ايب هريرة رنه د االيولد على الفطرة فابواه يهودامامن مولو. عليه وسلم

)رواه مسلم(اوينصرانه اوميجسانه Artinya : Dari Abu Hurairah r.a berkata. Rasulullah SAW

bersabda : tidak ada anak dilahirkan dalam keadaan suci. Maka kedua orang tuanya yang menjadikan anak itu yahudi, nasrani, atau majusi. (HR. Muslim)39

c. Dasar Sosial Psikologis

Pada hakekatnya manusia diciptakan oleh Allah sebagai

makhluk dua dimensi yaitu makhluk individu dan sebagai

makhluk sosial dan manusia tidak akan terlepas dari dua

dimensi tersebut, bahkan perjalanan hidupnya harus selalu

diwarnai dengan irama dua dimensi sehingga manusia tidak

akan hidup menyendiri tanpa berinteraksi dengan

38 Abudinata, Tafsir4 Ayat-Ayat Pendidikan, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2002),

hal. 106 39 Imam Muslim, Shahih Muslim, Juz. II, (Beirut: Multazam At-Tabah wa Nasr Dahlan,

tth), hal. 458

Page 43: MANAJEMEN PEMBELAJARAN PAI DI SMPN 28 SEMARANGlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · dan prasarana, keadaan guru dan siswa. Metode wawancara digunakan untuk

30

lingkungannya. Sebagai makhluk sosial manusia dalam

berinteraksi dengan lingkungannya diperlukan pengetahuan

yang memadai sesuai dengan perkembangan dan kebudayaan.

Namun pada hakekatnya diantara manusia satu dengan

yagn lainnya tidak akan pernah sama dalam segala hal,

termasuk dalam derajat dan kedudukannya. Hal in bisa terjadi

karena semakin tinggi tingkat pengetahuan dalam bidang

keagamaannya maka semakin tinggi pula ketaqwaannya,

sedangkan kadar tingkat ketaqwaanlah yang dapat membedakan

kedudukan dan derajat manusia disisi Allah. Adapun dasar

sosial pelaksanaan Pendidikan Agama Islam yaitu sesuai

dengan surat Al-Hujrot ayat : 13.40

يا أيها الناس إنا خلقناكم من ذكر وأنثى وجعلناكم شعوبا ع إن الله قاكمالله أت دعن كممفوا إن أكرارعائل لتقبو ليم

بريخ Hai manusia, sesungguhnya kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang aling bertaqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

3. Tujuan Pendidikan Agama Islam

Dalam UU RI No. 20 Tahun 2003 pasal 3 disebutkan bahwa

pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan

membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam

rangka mencerdaskan kehidupan bangsa bertujuan untuk

berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang

beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak

40 Ibid, hal. 33

Page 44: MANAJEMEN PEMBELAJARAN PAI DI SMPN 28 SEMARANGlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · dan prasarana, keadaan guru dan siswa. Metode wawancara digunakan untuk

31

mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga

negara demokrasi dan tanggung jawab.41

Secara praktis Muhammad Atiyah Al-Abrasyi

menyimpulkan lima tujuan pendidikan Islam yaitu:

a. Membentuk akhlak mulia

b. Mempersiapkan kehidupan dunia dan akhirat

c. Mempersiapkan untuk mencari rizki dan memelihara segi

kemanfaatannya

d. Menumbuhkan semangat ilmiah di kalangan peserta didik

e. Mempersiapkan tenaga profesional yang terampil42

Dilihat dari sudut akarnya bahwa Islam memiliki sifat

universal. Islam mengandung aturan yang mengatur seluruh aspek

kehidupan, hubungan manusia dengan khaliqnya yang disebut

dengan ubudiyah dan hubungan dengan sesama yang disebut

dengan muamalah. Berangkat dari ini maka pendidikan agama

Islam ditujukan pada upaya membentuk manusia yang

berkepribadian universal. Hamba yang bertaqwa yang menuju

bertaqorub kepada Allah SWT dan menjalankan amal shaleh sesuai

dengan firman Allah SWT.

مونودبعإلا لي سالإنو الجن لقتا خ Dan tidak Aku ciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepada-Ku (QS. Adz-Dzariyat: 56).43

Secara umum pendidikan agama Islam bertujuan untuk

meningkatkan keimanan, pemahaman, penghayatan, dan

pengamalan peserta didik tentang agama Islam sehingga menjadi

manusia muslim yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT

41 UU RI, op cit, hlm. 12 42 M. Atiyah Al-Abrasyi, Dasar-Dasar Pokok Pendidikan Islam, (Jakarta: Bulan Bintang,

1984), hlm. 1-4 43 Depag RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, (Surabaya: Surya Citra Aksara, 1993), hlm.

862

Page 45: MANAJEMEN PEMBELAJARAN PAI DI SMPN 28 SEMARANGlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · dan prasarana, keadaan guru dan siswa. Metode wawancara digunakan untuk

32

serta berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi, berbangsa dan

bernegara.

Dari tujuan tersebut dapat ditarik beberapa dimensi yang

akan ditingkatkan dalam pembelajaran PAI yaitu:

a. Dimensi keimanan peserta didik terhadap ajaran Islam

b. Dimensi pemahaman intelektual serta keilmuah peserta didik

terhadap ajaran Islam

c. Dimensi penghayatan atau pengalaman batin yang dirasakan

peserta didik terhadap ajaran Islam

d. Dimensi pengamalan dalam arti bagaimana Islam yang telah

diimani, pahami dan dihayati itu mampu menumbuhkan

motivasi dalam dirinya untuk menggerakkan, mengamalkan dan

mentaati ajaran agama dan nilai-nilainya dalam kehidupan

pribadi sebagaimana yang beriman dan bertaqwa kepada Allah

SWT serta mengaktualisasikan dan merealisasikan dalam

kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.44

4. Fungsi Pendidikan Agama Islam

Pendidikan agama Islam baik sebagai proses penanaman

keimanan dan seterusnya maupun sebagai materi (bahan ajar)

memiliki fungsi yang jelas. Fungsi pendidikan agama Islam yang

dimaksud adalah sebagai berikut:

a. Pengembangan

Fungsi PAI sebagai pengembangan adalah meningkatkan

keimanan dan ketaqwaan peserta didik kepada Allah SWT yang

telah ditanamkan dalam lingkungan keluarga. Sekolah berfungsi

untuk menumbuh-kembangkan lebih lanjut dalam diri anak

melalui bimbingan, pengajaran dan pelatihan agar keimanan dan

ketaqwaan tersebut dapat berkembang secara optimal sesuai

dengan tingkat perkembangannya.

44 Muhaimin, dkk, op cit, hlm. 78

Page 46: MANAJEMEN PEMBELAJARAN PAI DI SMPN 28 SEMARANGlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · dan prasarana, keadaan guru dan siswa. Metode wawancara digunakan untuk

33

b. Penyaluran

Fungsi ini yaitu untuk menyalurkan anak-anak yang memiliki

bakat khusus di bidang agama agar bakat tersebut dapat

berkembang secara optimal sehingga dapat dimanfaatkan untuk

dirinya sendiri dan bagi orang lain.

c. Perbaikan

Fungsi ini yaitu untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan dan

kekurangan-kekurangan peserta didik dalam keyakinan,

pemahaman, dan pengamalan agama dalam kehidupan sehari-

hari.

d. Pencegahan

Fungsi ini adalah untuk menangkal hal-hal negatif dari

lingkungannya atau dari budaya lain yang dapat membahayakan

dirinya dan menghambat perkembangannya menuju manusia

Indonesia seutuhnya.

e. Penyesuaian

Fungsi ini adalah untuk menyesuaikan diri dengan

lingkungannya baik lingkungan fisik maupun lingkungan sosial

dan dapat mengubah lingkungannya sesuai dengan ajaran agama

Islam.

f. Sumber nilai

Adalah untuk memberikan pedoman hidup untuk mencapai

kebahagiaan hidup dunia dan akhirat.

g. Pengajaran tentang ilmu pengetahuan keagamaan secara umum

(alam nyata dan nir nyata) sistem dan fungsionalnya.45

5. Materi Pengajaran PAI

Untuk mencapai tujuan pengajaran yang telah ditetapkan,

maka materi yang akan disampaikan harus disesuaikan dengan

45 Abdul Majid dan Dian Andayani, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi

Konsep dan Implementasi Kurikulum 2004, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004), hlm. 134-135

Page 47: MANAJEMEN PEMBELAJARAN PAI DI SMPN 28 SEMARANGlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · dan prasarana, keadaan guru dan siswa. Metode wawancara digunakan untuk

34

tuntutan tujuan tersebut. Oleh karena itu penuntutan materi

pengajaran harus didasarkan pada tujuan, baik dari segi cakupan,

tingkat kesulitan maupun organisasinya. Dengan demikian, materi

harus dapat mengantarkan peserta didik untuk bisa mewujudkan

sosok individu sebagaimana yang digambarkan dalam tujuan.

Secara garis besar, materi Pendidikan Agama Islam dapat

dibedakan menjadi empat jenis, yaitu :

1. Materi Dasar : yaitu materi yang penguasaannya menjadi

kualifikasi lulusan dari pengajaran yang bersangkutan.

Diantara materi yang termasuk dalam jenis ini adalah : Tauhid

(dimensi keyakinan), Fiqih (dimensi ritual dan sosial), Akhlak

(dimensi komitmen).

2. Materi Sekuensial : yaitu materi yang dimaksudkan untuk

dijadikan dasar untuk mengembangkan lebih lanjut materi

dasar, diantara materi yang termasuk jenis ini tafsir dan hadits,

yang bertujuan agar peserta didik dapat memahami materi

dasar dengan lebih baik.

3. Materi Instrumental : yang tergolong materi ini dalam

pendidikan agama Islam adalah bahasa Arab. Karena

sebagainya besar sumber ajaran Islam Al-Qur’an, Hadits, dan

kitab-kitab adalah berbahasa arab. Maka penguasaan terhadap

bahasa arab mutlak diperlukan.

4. Materi Pengembangan Personal. Diantara materi yang

termasuk dalam kategori jenis ini adalah sejarah kehidupan

manusia, sejarah rasul, dan sejarah Islam.46

6. Metode Pendidikan Agama Islam

Dalam dunia proses belajar mengajar yang disingkat PBM,

sebuah ungkapan populer kita kenal dengan metode jauh lebih

46 Muntoli’ah, Konsep Diri Positif Penunjang Prestasi PAI, (Semarang: Gunung Jati,

2002), hlm. 28

Page 48: MANAJEMEN PEMBELAJARAN PAI DI SMPN 28 SEMARANGlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · dan prasarana, keadaan guru dan siswa. Metode wawancara digunakan untuk

35

penting dari materi demikian urgennya metode dalam proses

pendidikan dan pengajaran, sebuah proses belajar mengajar (PBM)

bisa dikatakan tidak berhasil bila dalam proses tersebut tidak

menggunakan metode karena metode menempati posisi kedua

terpenting setelah tujuan sederetan komponen pembelajaran.

Seiring dengan itu seorang pendidik dituntut gar cermat memilih

dan menetapkan metode apa yang tetap apa yang digunakan untuk

menyampaikan materi kepada peserta didik karena dalam proses

belajar mengajar (PBM) di kenal ada beberapa macam metode

antara lain:47

1. Simulasi

Simulasi adalah tiruan atau perbuatan yang hanya

berpura -pura saja atau cuplikan sesuatu situasi kehidupan nyata

dalam kegiatan pembelajaran.48 Tujuan simulasi : untuk melatih

ketrampilan tertentu. Untuk memperoleh pemahaman tentang

sesuatu konsep atau prinsip untuk melatih memecahkan

masalah.

2. Metode Pengelompokan Buzz (Buzz Group)

Memecahkan masalah dengan melakukan kegiatan

belajar yang dilakukan melalui diskusi dalam kelompok kecil

atau sub group dengan jumlah masing-masing anggota sekitar

tiga sampai empat orang. kelompok-kelompok kecil melakukan

diskusi dengan membahas bagian-bagian khusus dalam masalah

itu kemudian dilaporkan hasilnya kepada majlis kelompok

besar.49

Tujuan metode kelompok Buzz;

47 Armai Arif, Pengantar Ilmu Metodologi Pendidikan Islam, (Jakarta: Ciputat Pers,

2002), hal. 109 48 Nana Sudjana, Model mengajar (CBSA), Bandung : Sinar Baru (1991), hal. 56 49 D. Sudjana, Metode dan Teknik Pembelajaran Partisipatif, (Bandung : Falah

Production, 2001), hal. 123

Page 49: MANAJEMEN PEMBELAJARAN PAI DI SMPN 28 SEMARANGlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · dan prasarana, keadaan guru dan siswa. Metode wawancara digunakan untuk

36

a. Untuk menumbuhkan suasana akrab, penuh perhatian terhadap

pendapat orang lain.

b. Untuk menghimpun belajar pendapat tentang bagian-bagian

masalah dalam waktu singkat.

c. Memaksa peserta didik untuk dilatih berbicara, menyampaikan

pendapat dimuka umum.

d. Digunakan dengan teknik lain sehingga kegunaan teknik ini dapat

bervariasi.

b. Metode Pemecahan Masalah Kritis

Suatu metode yang menggambarkan pengalaman atau masalah

seseorang yang disusun untuk memancing perhatian atau program para

peserta didik pemecahan masalah kritis dapat dipergunakan pula

sebagai aktivitas belajar perorangan, kelompok atau kombinasi antara

keduanya.50

Pemecahan masalah memegang peranan penting baik dalam

pembelajaran sains maupun dalam pembelajaran disiplin ilmu lainnya.

Terutama agar pembelajaran berjalan dengan fleksibel.

c. Metode Bermain Peran (Role Play)

Suatu metode kegiatan pembelajaran yang menekankan pada

kemampuan penampilan peserta didik untuk memerankan status dan

fungsi pihak-pihak lain yang terdapat dalam kehidupan yang nyata.51

Peran dapat didefinisikan sebagai suatu rangkaian perasaan,

ucapan dan tindakan, sebagai suatu pola hubungan unik yang

ditunjukkan oleh individu terhadap individu lain. Sehubungan dengan

itu tujuan penggunaan teknik ini antara lain adalah untuk

menggunakan peran-peran dalam dunia nyata kepada peserta didik

melatih peserta didik untuk berinteraksi dengan dunia lain yang juga

membawakan peran tertentu sesuai dengan tema yang dipilih.

50 Ibid., hal. 126 51 Ramayulis, Metode Pengajaran Agama Islam, (Jakarta : Kalam Mulia, 1990), cet. I,

hal. 158

Page 50: MANAJEMEN PEMBELAJARAN PAI DI SMPN 28 SEMARANGlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · dan prasarana, keadaan guru dan siswa. Metode wawancara digunakan untuk

37

d. Metode Ceramah Bervariasi

Metode ceramah adalah cara penyampaian bahan pelajaran

dengan komunikasi lisan. Suatu teknik penjelasan secara lisan yang

dilengkapi dengan alat-alat bantu pandang dasar (audio visual) dan

teknik-teknik kegiatan belajar lainnya diskusi, demonstrasi, simulasi,

penugasan dan kunjungan study.

Hal-hal yang perlu diperhatikan guru pada waktu mengajar

dengan menggunakan metode ceramah adalah :

1. Guru akan menjadi satu-satunya pusat perhatian, oleh karena itu

sebelum memulai ceramah perlu mengoreksi diri antara lain yang

berkaitan dengan pakaian, make up, dan lain-lain.

2. Sampaikan garis besar bahan ajar terlebih dahulu.

3. Hubungkan materi pelajaran dengan pengetahuan dan pengalaman

yang dimiliki peserta didik.

4. Memulai dari hal-hal yang bersifat umum menuju hal yang bersifat

khusus.

5. Gunakan alat peraga atau media yang sesuai dengan bahan yang

diceramahkan. 52

e. Metode tanya jawab

Metode tanya jawab merupakan cara menyajikan bahan ajak

dalam bentuk pertanyaan bisa muncul dari guru, bisa juga dari peserta

didik. Demikian halnya jawabannya. Pertanyaan dapat digunakan

untuk merangsang aktivitas dan kreatifitas berfikir peserta didik.

Karena itu, mereka harus didorong untuk mencari dan menemukan

jawaban yang tepat dan memuaskan dengan cara menghubungkan

pengetahuan dan pengalaman yang telah dimiliki peserta didik.

f. Metode diskusi

Diskusi adalah pertemuan ilmiah untuk bertukar pikiran

mengenai suatu masalah. Teknik diskusi adalah suatu cara penyajian

bahan pelajaran dimana guru memberi kesempatan kepada para siswa

52 Nana Sudjana, Op.Cit, hal. 64-65

Page 51: MANAJEMEN PEMBELAJARAN PAI DI SMPN 28 SEMARANGlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · dan prasarana, keadaan guru dan siswa. Metode wawancara digunakan untuk

38

(kelompok siswa) untuk mengadakan perbincangan ilmiah juga

mengumpulkan pendapat alternatif pemecahan atau suatu masalah.53

7. Pendekatan Pendidikan Agama Islam

Dalam kegiatan pembelajaran pendidikan agama Islam

(PAI) ada tujuh pendekatan yang dapat digunakan yaitu:

1. Pendekatan keimanan

Yaitu memberikan peluang kepada peserta didik untuk

mengembangkan pemahaman adanya Tuhan sebagai sumber

kehidupan makhluk sejagad ini

2. Pendekatan pengamalan

Yaitu memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk

mempraktikkan dan merasakan hasil-hasil pengamalan ibadah

dan akhlak dalam menghadapi tugas-tugas dan masalah dalam

kehidupan.

3. Pendekatan pembiasaan

Yaitu memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk

membiasakan sikap dan perilaku yang sesuai dengan ajaran

Islam dan budaya bangsa dalam menghadapi masalah

kehidupan.

4. Pendekatan rasional

Yaitu usaha memberikan peranan pada rasio (akal) peserta didik

dalam memahami dan membedakan berbagai bahan ajar dalam

standar materi serta kaitannya dengan perilaku yang baik yang

buruk dalam kehidupan duniawi.

5. Pendekatan emosional

Yaitu upaya menggugah perasaan (emosi) peserta didik dalam

menghayati perilaku yang sesuai dengan ajaran agama dan

budaya bangsa.

53 Abdul Majid dan Dian Andayani, op. cit., hlm. 138.

Page 52: MANAJEMEN PEMBELAJARAN PAI DI SMPN 28 SEMARANGlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · dan prasarana, keadaan guru dan siswa. Metode wawancara digunakan untuk

39

6. Pendekatan fungsional

Yaitu menyajikan bentuk semua standar materi (Al-Qur'an,

keimanan, akhlak, fiqih/ibadah, dan tarikh) dari segi manfaatnya

bagi peserta didik dalam kehidupan sehari-hari.

7. Pendekatan keteladanan

Yaitu menjadikan figur guru (pendidik) petugas sekolah lainnya,

orang tua, serta anggota masyarakat sebagai cermin bagi peserta

didik.

8. Evaluasi Pendidikan Agama Islam

Evaluasi dalam pendidikan Islam adalah merupakan cara

atau teknik penilaian terhadap tingkah laku peserta didik

berdasarkan standar perhitungan yang bersifat komprehensif dari

seluruh aspek-aspek kehidupan mental-psikologi dan spiritual

religius peserta didik. Menurut Edwind Wand dan Berald W. Broen

dalam karyanya : Esential of educational evaluation yang dikutp

Armei Arif mengatakan bahwa evaluasi “the act or proses to

determining the value of same thing”. Bila pernyataan ini

dihubungkan dengan evaluasi pendidikan maka dapat diartikan

dengan totalitas tindakan atau proses yang dilakukan untuk menilai

sesuatu yang berkaitan dengan dunia pendidikan.54

Dengan demikian maka yang dimaksud dengan evaluasi

pendidikan Islam dalam pengambilan sejumlah keputusan yang

berkaitan dengan pendidikan agama Islam guna melihat sejauh

mana keberhasilan pendidikan yang selaras dengan nilai-nilai islam

sebagai tujuan dari pendidikan itu sendiri.

Beberapa jenis penilaian yaitu :

1. Penilaian Formatif

Yaitu penilaian untuk mengetahui hasil belajar peserta

didik setelah menyelesaikan program dalam satuan bahan

54 Armai Arif, Op.Cit, hal. 109

Page 53: MANAJEMEN PEMBELAJARAN PAI DI SMPN 28 SEMARANGlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · dan prasarana, keadaan guru dan siswa. Metode wawancara digunakan untuk

40

pelajaran pada suatu bidang studi tertentu. Tujuan dari penilaian

formatif ini adalah untuk mengetahui bahan hingga sejauh mana

penguasaan murid tentang bahan pendidikan agama yang

diajarkan dalam satu program satuan pelajaran, serta sesuai

tidaknya dengan tujuan. Aspek-aspek yang dinilai meliputi :

hasil kemajuan belajar murid yaitu : pengetahuan, keterampilan,

dan sikap terhadap bahan pelajaran agama yang disajikan.

2. Penilaian Sumatif

Yaitu penilaian yang dilakukan terhadap hasil belajar

murid yang telah selesai mengikuti pelajaran dalam satu catur

wulan, semester, atau akhir tahun, tujuannya adalah untuk

mengetahui taraf hasil belajar yang dicapai oleh murid selama

satu cawu, semester pada suatu unit pendidikan tertentu aspek

yang dinilai mempunyai kesamaan dengan penilaian formatif.

3. Penilaian Penempatan

Yaitu penilaian tentang pribadi anak untuk kepentingan

penempatan di dalam situasi belajar mengajar yang sesuai

dengan anak didik tersebut, tujuannya untuk menempatkan anak

didik pada tempat yang sebenarnya, berdasarkan bakat, minat,

kemampuan dan keadaan diri anak sehingga anak tidak

mengalami hambatan dalam mengikuti pelajaran yang disajikan

guru. Adapun aspek-aspek yang dinilai meliputi : keadaan fisik

dan psiychis, bakat, kemampuan, pengetahuan, ketrampilan,

sikap dan aspek lainnya yang dianggap perlu bagi kepentingan

pendidikan anak.

4. Penilaian diagnotik

Yaitu penilaian terhadap hasil penganalisaan tentang

keadaan anak didik baik berupa kesulitan atau hambatan dalam

situasi belajar mengajar, maupun untuk mengatasi hambatan

yang dialami anak didik waktu mengikuti kegiatan belajar

Page 54: MANAJEMEN PEMBELAJARAN PAI DI SMPN 28 SEMARANGlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · dan prasarana, keadaan guru dan siswa. Metode wawancara digunakan untuk

41

mengajar. Adapun aspek-aspek yang dinilai meliputi : hasil

belajar murid dan latar belakang kehidupannya.55

55 Ramayulis, Op.Cit, hal. 324

Page 55: MANAJEMEN PEMBELAJARAN PAI DI SMPN 28 SEMARANGlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · dan prasarana, keadaan guru dan siswa. Metode wawancara digunakan untuk

42

BAB III

MANAJEMEN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

DI SMPN 28 SEMARANG

A. Profil SMPN 28 Semarang

1. Sejarah dan Perkembangan SMPN 28 Semarang

SMP 28 Semarang berdiri tahun 1985 dengan lokasi sekolah berada

di ujung barat wilayah Kota Semarang, tepatnya di kelurahan

Mangkangkulon Kecamatan Tugu Semarang. Sekolah ini menempati lahan

seluas 11.873 m.

Pada tahun pelajaran 2009/2010 memiliki rombongan belajar

sebanyak 22 kelas dengan jumlah siswa 780 siswa. Kekuatan sekolah

didukung oleh 46 tenaga pengajar profesional dengan kualifikasi S1 dan

diantaranya 5 orang berkualifikasi S2, dibantu 12 orang staf TU, serta

fasilitas penunjang belajar yang meliputi laboratorium bahasa,

laboratorium IPA, laboratorium komputer, dan ruang standar yang

memadai.

Sejak tahun 2006 berbagai peningkatan prestasi telah diraih, baik

akademis maupun non akademis. Walaupun berada di pinggiran kota,

namun secara akademis merangkak naik untuk dapat menghilangkan image

bahwa sekolah pinggiran mutunya rendah. Tetapi hasilnya adalah bahwa

SMP 28 Semarang mulai tahun 2007 telah ditetapkan oleh Dirjend

Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Depdiknas sebagai Sekolah

Standar Nasional (SSN).

Hal tersebut merupakan langkah awal untuk dapat mensejajarkan

SMP 28 Semarang dengan sekolah favorit lainnya di tengah kota.

Dengan penetapan sekolah yang bonafide bersama sekolah SSN

lainnya di kota Semarang. Hal yang menggembirakan dan menambah

Page 56: MANAJEMEN PEMBELAJARAN PAI DI SMPN 28 SEMARANGlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · dan prasarana, keadaan guru dan siswa. Metode wawancara digunakan untuk

43

motivasi kerja guru dan motivasi belajar siswa adalah tingkat kelulusan

pada tahun pelajaran 2009/2010 yang mencapai 100%.1

2. Letak Geografis

SMP 28 Semarang berlokasi di Jalan Kyai Gilang Kelurahan

Mangkangkulon Kecamatan Tugu Kota Semarang. Suatu daerah yang

berbatasan dengan Kabupaten Kendal. Lokasi tersebut sangat strategis, hal

itu dikarenakan jauh dari keramaian lalu lintas kota semarang, yaitu:

Sebelah selatan berbatasan dengan sawah

Sebelah barat berbatasan dengan sawah

Sebelah timur berbatasan dengan pemukiman warga

Sebelah utara berbatasan dengan sawah2

3. Visi dan Misi Sekolah

• Visi

Mantap dalam prestasi dan santun dalam perilaku dilandasi IMTAQ.

• Misi

- Melaksanakan pembelajaran yang bermutu, kreatif dan inovatif.

- Melaksanakan proses bimbingan yang efektif untuk

mengoptimalkan potensi yang dimiliki siswa.

- Menyelenggarakan pelajaran tambahan dan ekstrakulikuler secara

proporsional dan efektif.

- Mengembangkan budaya yang kompetitif bagi siswa dan guru

dalam upaya meningkatkan dan memantapkan prestasi.

- Menumbuhkembangkan semangat disiplin, tertib, santun dan

berbudi pekerti luhur.

- Menumbuhkembangkan penghayatan dan pengamalan terhadap

agama yang dianut.3

1 Data wawancara dengan kepala sekolah Teguh Waluyo,S.Pd.MM pada tanggal 13

Oktober 2009. 2 Wawancara dengan Ka. TU Ibu Rosyidah pada tanggal 14 Oktober 2009. 3 Data wawancara dengan kepala sekolah Teguh Waluyo,S.Pd.MM pada tanggal 21

Oktober 2009

Page 57: MANAJEMEN PEMBELAJARAN PAI DI SMPN 28 SEMARANGlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · dan prasarana, keadaan guru dan siswa. Metode wawancara digunakan untuk

44

4. Struktur Organisasi SMPN 28 Semarang

Dari data yang diperoleh pada tahun pelajaran 2009/2010 Kepala

Sekolah Drs. Teguh Wahyu dibantu oleh wakil kepada sekolah dengan

struktur di bawahnya antara lain bidang/urusan kurikulum, kesiswaan,

humas, sarana dan prasarana dan koordinator BK/BP, disamping kepala

urusan tata usaha, kepala perpustakaan dan laboratorium. Unsur ini

merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dan merupakan tim

kerja yang satu sama lain saling terkait. Adapun secara rinci dapat dilihat

lampiran (Struktur Organisasi SMPN 28 Semarang).

Melihat struktur organisasi itu, jelas bahwa masing-masing bidang

diharapkan mampu melaksanakan tugasnya dengan semaksimal mungkin

bahkan lebih dari itu masing-masing bidang saling melengkapi

kekurangannya. Hal ini memungkinkan kinerja yang sinergis dalam

mencapai tujuan yang telah ditentukan.

5. Keadaan Guru dan Siswa

a. Keadaan Guru

Guru/pendidik merupakan komponen dalam kegiatan belajar

mengajar dalam suatu lembaga pendidikan. Sehingga berkat tenaga

pendidiklah siswa-siswi tersebut menjadi bibit unggul dan calon

generasi bangsa yang terdidik.

Berdasarkan data pada profil SMPN 28 Semarang, keadaan guru

tahun 2009 sebagai berikut:

No. Nama NIP Tempat Lahir

Tanggal Lahir Tugas Mengajar

1 2 3 4 5 14 1. Teguh Waluyo, S.Pd, MM. 131261420 Magelang 10/04/1962 KS/Geografi 2. Drs. Tri Rubiyanto 131909254 Kebumen 06/07/1962 IPS -Geo 3. Djamsari,S.Pd. 131429949 Jepara 11/02/1958 Wakasek/TIK 4. Edie Bowo Prayoto, S.Pd 130907878 Demak 10/04/1962 IPA Biologi 5. Joko Subiyanto,S.Pd. 131258609 Grobogan 03/01/1960 Fisika 6. Yun Anneke G. S.Pd 131410004 Medan 22/06/1961 Bhs.Inggris 7. Sri Tartiningsih,B.A. 131474238 Wonosobo 18/06/1960 Ekonomi 8. Sukarminah, S.Pd 131611762 Kendal 19/06/1958 PPKN

Page 58: MANAJEMEN PEMBELAJARAN PAI DI SMPN 28 SEMARANGlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · dan prasarana, keadaan guru dan siswa. Metode wawancara digunakan untuk

45

9. Sri Mulyani Sunarti, S.Pd. 131676401 Gn. Kidul 27/09/1962 Tata Busana 10. Martono 131567637 Grobogan 26/07/1964 TIK 11. Udi Prasodjo, S.Pd. 130793790 Klaten 11/02/1956 Seni Bud. & Musik12. Dra. Rr. Dateng Rejeki .D.C,MM 131583394 Kebumen 17/01/1962 BK 13. Ngarudi, A.Md. 131566307 Bantul 15/12/1962 Bhs.Inggris 14. Harmi Wiyanti,S.Pd. 131606139 Pati 05/05/1961 Matematika 15. Tutty Yustiani 131567677 Semarang 03/01/1964 Bhs.Indonesia 16. Walujo, S.Pd 131784131 Jakarta 09/11/1964 Pend. Jasmani 17. Drs. Agus Mulyadi 132142421 Sragen 22/08/1963 Bhs.Indonesia 18. Suroso Hadi Wirawan, S.Pd 131791720 Semarang 14/01/1957 Pend.Jasmani 19. Tjatoer Rini Indriani,S.S. 132189876 Surakarta 16/06/1969 Bhs.Daerah 20. Darto,S.Pd. 132187673 Purwodadi 25/11/1971 Fisika & TIK 21. Sri Mahadi 131852477 Semarang 23/09/1962 Bhs.Indonesia 22. Ahmad Fauzi,S.Pd. 132197480 Boyolali 01/11/1974 Matematika 23. Puji Sri Winarni,S.Pd. 132227023 Salatiga 16/06/1971 Geografi 24. Umi Nurliyahti, A.Md. 131960915 Purbalingga 10/02/965 Bhs.Indonesia 25. Dra. Semi Nuryanti 132258805 Semarang 25/10/1964 BP/BK 26. Much. Sodik Afandi, S.Pd 500108717 Magelang 31/05/1970 Bhs. Jawa 27. Haryati, S.Pd 500108678 Surakarta 15/12/1967 Matematika 28. Iswatun Khasanah, M.Ag 150358732 Batang 03/12/1978 Agama Islam 29. Dwi Nur Zaenah, S.Pd 500114957 Demak 22/03/1972 IPS/Ekono/Sej. 30. Ika Dewi Retno Sari, S.Pd 500114967 Semarang 21/12/1970 IPS/Ekono/Sej. 31. Widayati, S.Pd 500114936 Kendal 08/09/1967 BP/BK/Tabus 32. FX. Juhartono, S.Pd, MM 500124448 Ambarawa 22/05/1969 B.Indonesia 33. Agustina Dwi Saputri, S.Pd 500124452 Purworejo 18/08/1980 Matematika

34. Drs. Sad Widaryo 500130912 Jepara

18/09/1965 Penjaskes 35. Sumini, S.Pd 500130914 Purwodadi 10/02/1960 PPKN/Tabus 36. Sri Pancawati Murtiningsih, S.Pd 500130887 Kebumen 02/06/1967 B. Indonesia 37. Evi Ana Suprihatiningsih, S.Pd 500130890 Surakarta 09/05/1970 B.Inggris 38. Dra. Hj. Nurokhmi 500165984 Tegal 16/07/1953 Agm.Islam/Tabus 39. Farida Ariyani, S.Pd 500153031 Kendal 11/08/1970 IPS 40. Lukmono Adi, S.Pd 500178402 Semarang 03/09/1976 Seni Rupa 41. Murni Untari, S.Pd 500180676 Semarang 05/05/1970 B.Inggris 42. Daniel Achwan Djoko Susanto,S.Pt 500180821 Semarang 12/06/1969 IPA Biologi 43. Anny Prasetyaningtyas Semarang 07/10/1980 Matematika 44. Astuti Budi Lestari, S.Pd Semarang 11/01/1980 Fisika 45. Nunung Pratidina, S.Pd Kendal 09/11/1978 B.Inggris 46. Bagus Ari Bowo, S.Pd Semarang 10/10/1980 Matematika

Tabel 1.

Daftar Guru SMPN 28 Semarang

Page 59: MANAJEMEN PEMBELAJARAN PAI DI SMPN 28 SEMARANGlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · dan prasarana, keadaan guru dan siswa. Metode wawancara digunakan untuk

46

b. Keadaan Siswa

Pada tahun ajaran 2009/2010 murid SMP 28 Semarang

berjumlah 780 anak. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel

dibawah ini

No. Kelas Jumlah ruang

Jumlah murid Jumlah

Putra Putri 1.

2.

3.

VII

VIII

IX

7

7

8

95

129

137

128

145

146

223

274

283

Jumlah 22 361 419 780 Tabel 2.

Keadaan siswa SMPN 28 Semarang tahun pelajaran 2009/2010

6. Keadaan Sarana dan Prasarana

Dari hasil penelitian yang dilakukan terdapat beberapa sarana dan

prasarana penunjang keberhasilan kegiatan belajar mengajar di SMPN 28

Semarang, dengan rincian sebagai berikut:4

1. Deskripsi

a. Luas Tanah : 11.872 m

b. Luas Bangunan : 5.531 m

c. Jumlah Bangunan : 10 Lokal

d. Denah Lokasi : Terlampir

2. Keadaan Ruangan

No. Ruang Jumlah Luas (m2) Kondisi Ket. Baik Rusak Ruang PBM : 1. Kelas VII 7 @ 63 m2 7 2. Kelas VIII 7 @ 63 m2 7 3. Kelas IX 8 @ 63 m2 8 4. Lab. IPA 1 105 m2 1 5. Keterampilan 1 63 m2 1 6. Lab. Komputer 2 162 m2 2 7. Lab. Bahasa 2 105 m2 2

4 Wawancara dengan Ka. TU Ibu Rosyidah pada tanggal 21 Oktober 2009

Page 60: MANAJEMEN PEMBELAJARAN PAI DI SMPN 28 SEMARANGlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · dan prasarana, keadaan guru dan siswa. Metode wawancara digunakan untuk

47

Ruang Pendukung : 8. R. Kepsek 1 @ 56 m2 1 9. R. Guru 1 105 m2 1 10. R. Tata Usaha 1 @ 56 m2 1 11. Mushola 1 129 m2 1 12. R. Bimb. Kons. 1 63 m2 1 13. R. UKS 2 18 m2 2 14. Kantin 2 30 m2 2 15. Gudang 1 6 m2 1 16. Km. Kecil Siswa 13 47 m2 13

27 m2 17. Km. Kecil 2 14 m2 2

7. Kurikulum5

Yang dimaksud kurikulum adalah sejumlah mata pelajaran yang

harus ditempuh atau dipelajari oleh siswa dalam suatu periode tertentu.

Adapun mata pelajaran dapat di lihat di dalam tabel di bawah ini:

Komponen Kelas dan Alokasi Waktu VII VIII IX

A. Mata Pelajaran 1. Pendidikan Agama 2 2 2 2. Pendidikan Kewarganegaraan 2 2 2 3. Bahasa Indonesia 4 4 4 4. Bahasa Inggris 4 4 4 5. Matematika 4 4 4 6. Ilmu Pengetahuan Alam 4 4 4 7. Ilmu Pengetahuan Sosial 4 4 4 8. Seni Budaya 2 2 2 9. Pendidikan Jasmani 2 2 2 10. TIK 2 2 2 B. Muatan Lokal 1. Bahasa Jawa 2 2 2 2. Tata Busana 2 2 2 Jumlah 36 36 36

Tabel 3. Mata Pelajaran SMPN 28 Semarang

5 Wawancara dengan Wakasek Kurikulum, Much. Sodik Afandi, S.Pd pada tanggal 28 Oktober 2009

Page 61: MANAJEMEN PEMBELAJARAN PAI DI SMPN 28 SEMARANGlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · dan prasarana, keadaan guru dan siswa. Metode wawancara digunakan untuk

48

B. Manajemen Pembelajaran Pendidikan Agama Islam

1. Perencanaan pembelajaran

Persiapan pelaksanaan kegiatan pembelajaran adalah rencana yang

digunakan untuk merealisasikan rancangan yang telah disususn dalam

silabus. Silabus merupakan serangkaian kegiatan atau pengalaman belajar.

Silabus disusun oleh guru SMPN 28 sendiri dengan memperhatikan contoh

yang telah dikembangkan oleh Badan Standar Nasinol Pendidikan.

Pendidik sebagai pengembang kurikulum memiliki kreatifitas dalam

mengembangkan materi dan kompetensi dasar setiap pokok bahasan sesuai

dangan kompetensi yang dimiliki peserta didik dan perkembangan

lingkungan sekitar. Dalam merencanakan pengembangan silabus setiap

pendidik melakukan hal sebagai berkut;

a. Mengidentifikasi dan menentukan jenis-jenis standar kompetensi dan

kompetensi dasar dari setiap bidang studi.

b. Mengkonsep setiap bidang studi setiap pokok bahasan yang akan

disampaikan.

c. Mengembangkan dasar kompetensi dan standar kompetensi dari pokok

bahasan serta mengelompokkannya sesuai dengan ranah pengetahuan,

pemahaman, kemampuan (keterampilan) nilai dan sikap.

d. Mengembangkan indikator untuk setiap kompetensi dan kriteria

pencapaiannya.

e. Mengembangkan materi sesuai dengan standar kompetensi dan

kompetensi dasar.

f. Merencanakan proses pembelajaran yang akan dilakukan.

g. Membuat penilaian yang disesuaikan dengan standar kompetensi,

kompetensi dasar dan tujuan dari pembelajaran.

Selain itu guru SMPN 28 juga membuat perencanaan pembelajaran

meliputi:

Page 62: MANAJEMEN PEMBELAJARAN PAI DI SMPN 28 SEMARANGlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · dan prasarana, keadaan guru dan siswa. Metode wawancara digunakan untuk

49

a. Program semesteran

Program semesteran berisikan garis-garis besar mengenai hal-

hal yang hendak dilaksanakan dan dicapai dalam semester tersebut.

Program semesteran ini merupakan penjabaran dari program tahunan.

Pada umumnya program semesteran ini berisikan tentang bulan, pokok

bahasan yang hendak disampaikan, waktu yang direncanakan dan

keterangan-keterangan. Pada modul program semester mata pelajaran

ini berisi tentang kompetensi dasar, pokok materi, indikator

keberhasilan belajar, pengalaman belajar yang akan dicapai, alokasi

waktu dan sistem penilaian sumber, bahan, alat sudah termasuk pada

prota.

b. Program rencana pembelajaran

Rencana pembelajaran adalah sebuah persiapan yang dilakukan

oleh seorang pendidik dalam setiap mengajar. Setiap pendidik membuat

rencana pembelajaran yang isinya sesuai dengan konsep kurikulum,

yaitu: standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator pencapaian hasil

belajar, tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, pendekatan dan

metode pembelajaran, langkah-langkah kegiatan pembelajaran, alat dan

sumber belajar dan evaluasi pembelajaran.

c. Kalender pendidikan

Kalender pendidikan di SMPN 28 Semarang dibuat oleh pihak

sekolah berasal dari hasil musyawarah kerja tim pengembangan

kurikulum yang dikoordinir oleh Wakasek Kurikulum. Dalam

penentuan kalender pendidikan ditentukan atas dasar efisiensi dan

efektifitas kegiatan belajar mengajar.

2. Penorganisasian pembelajaran

Pengorganisasian pembelajaran adalah pekerjaan seorang

pendidik untuk mengatur dan menghubungkan sumber-sumber belajar,

sehingga dapat mewujudkan tujuan belajar dengan cara yang paling

efektif dan efisien.

Page 63: MANAJEMEN PEMBELAJARAN PAI DI SMPN 28 SEMARANGlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · dan prasarana, keadaan guru dan siswa. Metode wawancara digunakan untuk

50

Dalam kegiatan pengorganisasian pembelajaran ini pendidik

terlibat dalam pembagian tugas berbagai kegiatan, seperti pembagian

tugas khusus yang harus dilakukan pendidik dan peserta didik dalam

proses pembelajaran yang juga akan melibatkan berbagai proses antar

pribadi, misalnya bagaimana memotivasi kepada peserta didik agar

mereka dapat mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.

Pengelolaan kelas adalah ketrampilan pendidik untuk

menciptakan suasana kondusif dan memelihara kondisi belajar yang

optimal. Iklim belajar yang kondusif merupakan tulang punggung dan

factor pendorong yang dapat memberikan daya tarik tersendiri bagi

proses pembelajaran, sebaliknya iklim belajar yang kurang

menyenangkan akan menimbulkan kejenuhan dan rasa bosan.

Organisasi kelas yang efektif,menari, nyaman, dan aman bagi

perkembangan potensi seluruh peserta didik secara optimal.termasuk

dalam hal ini adalah penyediaan bahan pembelajaran yang menarik dan

menantang bagi peserta didik serta pengelolaan kelas yang tepat,efektif,

dan efisien.

Misalnya memberikan tulisan-tulisan di dinding yang berisikan

motivasi dan semangat belajar siswa.serta menghentikan tingkah laku

peserta didik yang menyimpang sehingga mengganggu konsntrasi yang

lain.Pemberian ganjaran (reward) bagi peserta didik yang bisa

mengerjakan tugas dengan baik dan penerapan kelompok belajar yang

produktif.

3. Pelaksanaan Pembelajaran

Pelaksanaan kegiatan pembelajaran adalah upaya yang dilakukan

oleh pendidik untuk merealisasikan rancangan yang telah disusun baik di

dalam silabus maupun rencana pembelajaran. Karena itu pelaksanaan

kegiatan pembelajaran menunjukkan penerapan langkah-langkah metode/

strategi kegiatan belajar mengajar.

Page 64: MANAJEMEN PEMBELAJARAN PAI DI SMPN 28 SEMARANGlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · dan prasarana, keadaan guru dan siswa. Metode wawancara digunakan untuk

51

Karena program pembelajaran pada hakikatnya adalah proses

interaksi antara peserta didik dengan lingkungannya, sehingga terjadi

perubahan-perubahan perilaku yang lebih baik. Dalam pembelajaran, tugas

pendidik yang lebih utama adalah mengkondisikan lingkungan agar

menunjang terjadinya perubahan perilaku bagi peserta didik.

Pada garis besarnya ada beberapa langkah yang dilakukan oleh

peserta didik dalam melaksanakan pembelajaran diantaranya:

a. Apersepsi

Apersepsi adalah menghubungkan materi pembelajaran dengan

pengalaman peserta didik atau kompetensi yang telah dikuasai oleh

peserta didik. Pendidik melakukan apersepsi dengan pretest baik berupa

tanya jawab, kuis atau yang lainnya.

Apersepsi memiliki peran penting dalam proses pembelajaran

antara lain sebagai berikut:

1) Untuk menumbuhkan dan meningkatkan kesiapan peserta didik

sehingga proses belajarnya menjadi efektif.

2) Untuk mengetahui tingkat kemajuan peserta didik berhubungan

dengan proses pembelajaran yang dilakukan.

3) Untuk mengetahui kompetensi awal yang telah dimiliki peserta

didik mengenai bahan ajar yang akan dijadikan topik dalam proses

pembelajaran.

4) Untuk mengetahui dari mana seharusnya proses pembelajaran

dimulai, tujuan-tujuan mana yang telah dikuasai peserta didik, dan

tujuan-tujuan mana yang perlu mendapat penekanan dan perhatian

khusus.

b. Pendekatan Pembelajaran

Pendekatan yang dilakukan dalam pembelajaran lebih banyak

digunakan adalah pendekatan CTL, karena dengan pendekatan CTL

peserta didik diharapkan belajar dengan mengalami langsung, bukan

mendengar dan menghafal saja. Artinya siswa belajar dengan cara

melibatkan diri secara langsung bukan hanya sekedar mengetahui,

Page 65: MANAJEMEN PEMBELAJARAN PAI DI SMPN 28 SEMARANGlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · dan prasarana, keadaan guru dan siswa. Metode wawancara digunakan untuk

52

ketika peserta didik belajar diharapkan mereka dapat memahami dan

melaksanakan materi yang disampaikan (dipraktikkan) dalam

kehidupan sehari-hari, misalnya pada materi pembelajaran fiqih para

peserta didik untuk bisa mempraktikkan misalnya shalat dan

sebagainya.

c. Metode Pembelajaran

Salah satu faktor yang terpenting dan tidak boleh diabaikan

dalam pelaksanaan pembelajaran PAI adalah adanya metode yang tepat

untuk mentransfer materi PAI. Materi yang pada kenyataannya

beraneka ragam dan berbobot tidak mungkin dapat dipahami secara

efektif oleh siswa apabila disampaikan dengan metode-metode yang

tidak tepat. Oleh karena itu penggunaan metode pembelajaran PAI

harus memperhatikan kekhasan masing-masing materi pelajaran,

kondisi siswa serta persediaan sarana dan prasarana.

Proses belajaran mengajar PAI di SMPN 28 Semarang

dilaksanakan dengan menggunakan berbagai metode yang disesuaikan

dengan materi pelajaran. Adapun metode yang digunakan guru antara

lain:

1) Metode ceramah

Metode ceramah ini digunakan oleh guru dalam

menerangkan materi pelajaran PAI yang disampaikan dengan jalan

menerangkan dan menuturkan secara lisan dan murid mendengarkan

keterangan yang disampaikan oleh guru dan mencatat keterangan

guru yang dianggap penting.

Sedangkan pada akhir penyampaian materi pelajaran guru

dapat memberikan dan mengambil kesimpulan dari pelajaran yang

telah disampaikan.

2) Metode tanya jawab

Metode tanya jawab ini digunakan untuk membangkitkan

pemikiran siswa baik untuk bertanya maupun untuk menjawab

Page 66: MANAJEMEN PEMBELAJARAN PAI DI SMPN 28 SEMARANGlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · dan prasarana, keadaan guru dan siswa. Metode wawancara digunakan untuk

53

sehingga proses belajar mengajar lebih dialogis, tercipta suasana

belajar yang menyenangkan, tidak kaku dan membosankan.

3) Metode demonstrasi

Metode demonstrasi adalah metode yang menggunakan

peragaan untuk memperjelas suatu pengertian/memperlihatkan

bagaimana melakukan sesuatu kepada siswa, seperti materi shalat

fardhu, menyelenggarakan shalat jenazah, dan lain-lain.

4) Metode diskusi

Metode diskusi merupakan salah satu cara mendidik yang

berupaya memecahkan masalah yang dihadapi, baik dua orang atau

lebih yang masing-masing mengajukan argumentasinya untuk

memperkuat pendapatnya. Untuk mendapatkan hal yang disepakati,

tentunya masing-masing menghilangkan perasaan subjektifitas dan

emosionalitas yang akan mengurangi bobot pikir dan pertimbangan

akal yang semestinya.

Dalam pelaksanaannya, metode-metode di atas sangat

membantu dalam menyampaikan materi kepada peserta didik,

sehingga proses belajar mengajar dapat berjalan dengan efektif,

bahwa dengan metode-metode tersebut materi tidak sulit untuk

dipahami.

d. Media Pembelajaran PAI

Disamping penentuan metode pembelajaran untuk menunjang

percepatan belajar harus memperhatikan media belajarnya. Media

merupakan salah satu sarana untuk meningkatkan kegiatan proses

belajar mengajar. Media yang digunakan di SMPN 28 Semarang sesuai

materi yang diajarkan. Kreatifitas pendidik dalam menggunakan media

sangat berpengaruh dalam keberhasilan pembelajaran, memfasilitasi

semua sumber belajar sesuai kemampuan. Adapun media yang

digunakan seperti gedung, perpustakaan, sarana ibadah, buku-buku, alat

peraga dan sebagainya. Selain itu pendidik juga dituntut oleh sekolah

Page 67: MANAJEMEN PEMBELAJARAN PAI DI SMPN 28 SEMARANGlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · dan prasarana, keadaan guru dan siswa. Metode wawancara digunakan untuk

54

untuk menciptakan media sendiri yang dapat memperlancar kegiatan

pembelajaran.

4. Evaluasi Pembelajaran

Rangkaian akhir dari sistem pembelajaran yang penting adalah

penilaian (evaluasi) berhasil tidaknya suatu pendidikan dalam mencapai

tujuannya dapat dilakukan penilaian terhadap produk yang dihasilkan. Hal

yang perlu diperhatikan dalam penilaian adalah prinsip kontinuitas, yaitu

peserta didik secara terus menerus mengikuti pertumbuhan, perkembangan

dan perubahan peserta didik.

Efektivitas pembelajaran tidak dapat diketahui tanpa melalui

evaluasi hasil belajar. SMPN 28 Semarang melakukan evaluasi dan

penilaian hasil belajar menggunakan penilaian berbasis kelas yang memuat

ranah koginitif, psikomotorik dan afektif. Dalam hal ini bentuk penilaian

yang digunakan sebagai berikut:

a. Penilaian proses

Penilaian proses dilakukan terhadap partisipasi peserta didik

baik secara individu maupun kelompok selama proses pembelajaran

berlangsung. Standar yang digunakan di dalam penilaian proses dapat

dilihat dari ketertiban peserta didik secara aktif, sopan santun terhadap

guru dan peserta lainnya, mental maupun sosial dalam proses

pembelajaran, disamping menunjukkan kegiatan belajar yang tinggi,

semangat belajar yang besar, dan rasa percaya diri sendiri. Penilaian

proses secara kognitif dapat dilakukan dengan adanya pre test, post test

dengan ulangan harian terprogram yang dilakukan dengan test tertulis

yang berbentuk pilihan gandan dan uraian.

Adapun SMPN 28 Semarang dalam menentukan ketuntasan

minimal memberikan penilaian tiga ranah, yaitu:

1) Ranah kognitif, penilaian kognitif dilakukan adanya test tertulis.

Ulangan harian terprogram minimal tiga kali dalam satu semester.

Apabila dalam ulangan harian program belum mencapai ketuntasan

Page 68: MANAJEMEN PEMBELAJARAN PAI DI SMPN 28 SEMARANGlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · dan prasarana, keadaan guru dan siswa. Metode wawancara digunakan untuk

55

belajar oleh peserta didik, maka diadakan program remidiasi.

Ulangan harian terprogram ditujukan untuk memperbaiki kinerja

dan hasil belajar peserta didik secara berkelanjutan dan

berkesinambungan.

2) Ranah psikomotorik, penilaian psikomotorik ini dapat dinilai sesuai

materi dan metode yang digunakan, misal metode diskusi maka

aspek penilaian pada perhatian terhadap pelajaran, ketepatan

memberi contoh, kemampuan mengemukakan pendapat dan

kemampuan untuk tanya jawab serta bentuk performance dan hasil

karya keseharian misalnya melafalkan dan menulis ayat-ayat Al-

Qur'an dan sebagainya.

3) Ranah afektif, kriteria yang dinilai diantaranya: kehadiran,

kesopanan, kerajinan, kedisiplinan, keramahan, ketepatan

pengumpulan tugas-tugas, partisipasi dalam belajar, perhatian pada

pelajaran.

b. Penilaian hasil

Proses pembelajaran dikatakan berhasil apabila terjadi

perubahan tingkah laku yang positif pada diri peserta didik seluruhnya

atau sebagian besar. Dalam melaksanakan penilaian hasil dilakukan

pada tengah dan akhir semester dengan diselenggarakannya kegiatan

penilaian guna mendapatkan gambaran secara utuh dan menyeluruh

mengenai ketuntasan belajar peserta didik dalam satuan waktu tertentu.

Dalam penilaian hasil ini dilakukan dengan berbagai cara:

1) Pertanyaan lisan di kelas

2) Ulangan harian terprogram yang dilakukan secara periodik

3) Tugas individu, tugas ini diberikan kepada siswa dengan bentuk

tugas atau soal uraian.

4) Tugas kelompok, tugas ini dilakukan untuk menilai kemampuan

kerja kelompok.

5) Ulangan semesteran yaitu ujian yang dilakukan pada akhir semester.

Page 69: MANAJEMEN PEMBELAJARAN PAI DI SMPN 28 SEMARANGlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · dan prasarana, keadaan guru dan siswa. Metode wawancara digunakan untuk

56

6) Ujian praktik bentuk ujian yang dilakukan berupa materi yang

berkaitan dengan praktik seperti materi shalat dan sebagainya.

SMPN 28 dalam menciptakan suasana sekolah yang kondusif

dalam mendukung pelaksanaan pembelajaran PAI antara lain

menciptakan tata tertib sekolah dalam rangka meningkatkan akhlak

peserta didik sebagai berikut:

1. Kewajiban mengucapkan salam antar sesame teman,dengan kepala

sekolah, dan peserta didik serta karyawan sekolah apabila baru

bertemu pada pagi hari atau mau berpisah pada siang hari.

2. Berdoa sebelum pendidik memulai mengajar di pagi hari dan ketika

pelajaran akan di akhiri di siang hari.

3. Kewajiban untuk melakukan ibadah bersama, seperti shalat dzuhur

berjamaah untuk melatih kedisiplinan beribadah dan jiwa

kebersamaan.

4. Kewajiban mengikuti kegiatan keagamaan yang di laksanakan oleh

sekolah, seperi peringatan hari-hari besar islam, pesantren kilat dan

semacamnya.

5. Kewajiban untuk menciptan suasana aman, bersih, indah, tertib,

kekeluargaan dan rindang di lingkungan sekolah dan sekitarnya.

6. Kewajiban siswa menghindari rasa dan sikap permusuhan,

perselisihan,dan pertengkaran antara sesama serta mengembangkan

sikap disiplin.

7. Peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan lainnya berpakaian

sesuai dengan ketentuan yang ada.

Page 70: MANAJEMEN PEMBELAJARAN PAI DI SMPN 28 SEMARANGlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · dan prasarana, keadaan guru dan siswa. Metode wawancara digunakan untuk

57

BAB IV

ANALISIS IMPLEMENTASI MANAJEMEN PEMBELAJARAN

PAI DI SMPN 28 SEMARANG

Setelah data-data terkumpul, maka langkah selanjutnya adalah

melakukan analisis terhadap data-data tersebut. Mengingat data-data yang

terkumpul bersifat kualitatif, maka dalam menganalisa data digunakan data

deskriptif.

A. Perencanaan Pembelajaran

Perencanaan adalah proses awal dalam pembelajaran untuk

penentuan tujuan atau sasaran yang hendak dicapai sehingga menghasilkan

pembelajaran yang seefesien dan seefektif mungkin. Perencanaan pada

dasarnya menentukan kegiatan yang hendak dilakukan pada masa depan.

Karena dengan adanya perencanaan proses pembelajaran akan berjalan

sesuai dengan yang diharapkan.

Proses pembelajaran di SMPN 28 Semarang dilakukan dengan cara

merealisasikan rancangan yang telah disusun dalam silabus, program

tahunan, rencana pembelajaran, kalender akademik. perencanaan

pembelajaran yang dilakukan oleh seorang guru akan menentukan

keberhasilan pembelajaran yang dipimpinnya. Hal ini didasarkan bahwa

dengan membuat perencanaan pembelajaran yang meliputi program

tahunan, program semester, penyusunan silabus dan rencana pembelajaran

yang baik atau lebih terperinci akan membuat guru lebih mudah dalam hal

penyampaian materi pembelajaran. Pengorganisasian peserta didik di kelas

maupun pelaksanaan evaluasi pembelajaran baik proses maupun hasil

belajar.

Guru akan mempunyai sebuah acuan pembelajaran sesuai dengan

kemampuan dirinya dan peserta didik yang akan menjadi subjek dan objek

dalam pembelajarannya di kelas maupun di luar kelas semakin baik dan

Page 71: MANAJEMEN PEMBELAJARAN PAI DI SMPN 28 SEMARANGlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · dan prasarana, keadaan guru dan siswa. Metode wawancara digunakan untuk

58

terperinci. Perencanaan pembelajaran yang disusun oleh guru, maka akan

semakin membantu dan mudah pula bagi guru dalam pelaksanaan

pembelajaran.

Dalam penyusunan perencanaan pembelajaran untuk setiap pokok

bahasan, langkah-langkah yang harus diperhatikan oleh seorang guru

adalah: 1) Menjabarkan atau menentukan kompetensi dasar; 2) Memilih

bahan ajar; 3) Merencanakan kegiatan pembelajaran; 4) Menentukan media

dan alat pembelajaran dan 5) Penyusunan evaluasi.1

Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan oleh seorang guru

sehubungan dengan kemampuan merencanakan pembelajaran yaitu: 1)

Menguasai silabus; 2) Menyusun analisis materi pelajaran (AMP); 3)

Menyusun program semester; 4) Menyusun rencana pembelajaran.2

Perencanaan pembelajaran yang disusun oleh seorang guru dapat

dijadikan pedoman yang sangat membantu guru tersebut, bukan hanya

dalam rangka menyajikan materi pembelajaran tetapi dapat juga dijadikan

sebagai bahan evaluasi proses pembelajaran yang dilaksanakan pada waktu

itu, sehingga pada pelaksanaan pembelajaran berikutnya dapat berjalan

secara lebih baik dan optimal dalam mencapai tujuan pembelajaran.

B. Pengorganisasian Pembelajaran

Dalam pengorganisasian pembelajaran pendidik di SMPN 28

mampu menciptakan suasana kelas yang kondusif. Hal ini terlihat dengan

antusias peserta didik dalam mengikuti mata pelajaran dan merasa nyaman

di kelas karena kondisi kelas yang bersih, nyaman dan menyenangkan dan

terdapat motto, tulisan-tulisan yang memberikan motivasi untuk giat

belajar. Dan terjalin hubungan pendidik dan peserta didik dengan baik

karena pendidik di SMPN 28 mampu memerankan dirinya sebagai:

1 B. Suryosubroto, Proses Belajar Mengajar di Sekolah, (Jakarta: Rineka Cipta, 1997),

hl. 21 2 Ibid, hlm. 26

Page 72: MANAJEMEN PEMBELAJARAN PAI DI SMPN 28 SEMARANGlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · dan prasarana, keadaan guru dan siswa. Metode wawancara digunakan untuk

59

1) Fasilitator, artinya seorang pendidik memfasilitasi setiap kebutuhan

dari proses pembelajaran. Peran ini memosisikan peserta dididk pada

kondisis stand by, yang setiap saat siap dan harus dapat memfasilitasi

kebutuhan siswa, khususnya yang berhubungan dengan proses

pembelajaran.

2) Manajer, diartikan sebagai pengelola. pendidik sebagai manajer, berarti

di dalam proses pembelajaran seorang pendidik berposisi sebagai

pengelola proses pembelajaran sehingga arah dan tujuan dapat tercapai.

3) Motivator, pendidik adalah orang dewasa yang secara sadar mengambil

posisi memberikan pelajaran dan pendidikan kepada peserta didik.

Posisi ini memungkinkan pendidik sebagai pusat acuan bagi peserta

didik. Hal ini disebabkan karena peserta didik menganggap bahwa

seorang pendidik telah memiliki banyak pengalaman hidup sehingga

mereka menganggap bahwa segala pengalaman peserta didik tersebut

dapat dimilikinya juga.

4) Evaluator, proses pembelajaran yang dilaksanakan oleh pendidik dan

peserta didik bertujuan untuk mengubah kondisi, kompetensi, dan sikap

peserta didik agar menjadi lebih baik dengan penguasaan secara

maksimal semua materi pendidikan yang diajarkan oleh pendidik.

Penguasaan materi pembelajaran ini pengukurannya dapat dilakukan

dengan metode tertentu yang disebut evaluasi.

C. Pelaksanaan Pembelajaran

Pelaksanaan pembelajaran sangat erat kaitannya dengan peran guru

dalam pembelajaran di kelas, yang akan menentukan tercapainya tujuan

pembelajaran atau belum. Dalam pelaksanaan pembelajaran ini meliputi

pengorganisasian pembelajaran dan kepemimpinan seorang guru dalam

proses pembelajaran di kelas.

Pengorganisasian pembelajaran yang dilakukan oleh guru PAI

meliputi pembagian tugas kepada peserta didik tentang hal-hal yang harus

Page 73: MANAJEMEN PEMBELAJARAN PAI DI SMPN 28 SEMARANGlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · dan prasarana, keadaan guru dan siswa. Metode wawancara digunakan untuk

60

dilakukan selama proses pembelajaran dan tujuan yang akan dan harus

dicapai melalui pembelajaran tersebut.

Dalam proses pembelajaran guru sebagai pemimpin berperan dalam

mempengaruhi atau memotivasi peserta didik agar mau melakukan

pekerjaan yang diharapkan, sehingga pekerjaan guru dalam mengajar

menjadi lancar, peserta didik mudah lancar dan menguasai materi pelajaran

sehingga tujuan pembelajaran tercapai. Guru harus selalu berusaha untuk

memperkuat motivasi peserta didik dalam belajar. Hal ini dapat dicapai

melalui penyajian pelajaran yang menarik dan hubungan pribadi yang

menyenangkan baik dalam kegiatan belajar di dalam kelas maupun di luar

kelas.

Pengelolaan kelas dilakukan sesuai dengan kebutuhan dan latar

belakang peserta didik yang berbeda-beda hanya saja penataan meja kursi

masih menggunakan pola konvensional dimana guru menjadi pusat proses

pembelajaran dan peserta didik sebagai subjek pendidikan.

Pengelolaan kelas merupakan suatu usaha yang dilakukan oleh

penanggung jawab kegiatan belajar mengajar atau yang membantu dengan

maksud agar dicapai kondisi optimal, sehingga dapat terlaksana kegiatan

belajar seperti yang diharapkan. Di dalam belajar mengajar, kelas

merupakan tempat yang mempunyai ciri khas yang digunakan untuk

belajar. Belajar memerlukan konsentrasi, oleh karena itu perlu menciptakan

suasana kelas yang dapat menunjang kegiatan belajar yang efektif. Adapun

tujuan pengelolaan kelas adalah agar setiap anak di kelas dapat bekerja

dengan tertib sehingga tujuan pengajaran tercapai secara efektif dan

efisien. Guru sangat berperan dalam pengelolaan kelas, apabila guru

mampu mengelola kelasnya dengan baik maka tidaklah sukar bagi guru itu

untuk mencapai tujuan yang telah dirumuskan.3

Strategi pembelajaran yang dilakukan oleh guru PAI sudah sesuai

dengan acuan umum yang terdiri dari tiga tahap.

3Ibid, hlm. 49.

Page 74: MANAJEMEN PEMBELAJARAN PAI DI SMPN 28 SEMARANGlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · dan prasarana, keadaan guru dan siswa. Metode wawancara digunakan untuk

61

Pertama: Tahap pra instruksional (pendahuluan). Dalam tahap ini

guru PAI telah melakukan pembiasaan untuk senantiasa berdoa bersama

peserta didik sebelum melaksanakan sebuah proses pembelajaran. Dan

setelah itu menanyakan kehadiran peserta didik, serta melakukan pre test

baik berupa tanya jawab, kuis atau yang lainnya.

Kedua: Tahap instruksional (inti). Dalam tahap ini guru PAI

melakukan serangkaian aktivitas pembelajaran bersama peserta didik dalam

rangka mencapai tujuan pembelajaran.

Sumber pembelajaran yang digunakan dalam proses pembelajaran

PAI sudah sesuai dengan materi pembelajaran. Misalnya dalam kegiatan

pembelajaran di SMPN 28 Semarang, metode yang digunakan sangat

variatif yakni, metode ceramah, metode tanya jawab, metode diskusi,

metode demonstrasi, dan metode pemberian tugas. Metode-metode ini

dapat memberikan daya tangkap yang lebih mudah dalam mencerna

pelajaran kepada peserta didik yang dapat diketahui dalam kegiatan

evaluasi.

Pendekatan pembelajaran yang dilakukan oleh SMPN 28 Semarang

dalam penyampaian materi sudah baik, adapun media yang digunakan juga

bervariasi seperti gedung, perpuetakaan, sarana ibadah, buku-buku, alat

peraga, dan sebagainya. sehingga dapat mendukung berjalannya proses

pembelajaran.

Ketiga: Tahap pasca instruksional (penutup). Dalam tahap ini guru

selalu memberikan penguatan atau kesimpulan tentang pembelajaran yang

sudah dijalani.

Pemberian penguatan atau kesimpulan tentang materi pembelajaran

kepada peserta didik akan berguna memberikan pemahaman yang lebih

terkait dengan pembahasan selama proses pembelajaran, hal ini

dikarenakan ada sebagian peserta didik yang baru dapat memahami suatu

pengetahuan dari sebuah kesimpulan yang diberikan oleh seorang guru.

Page 75: MANAJEMEN PEMBELAJARAN PAI DI SMPN 28 SEMARANGlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · dan prasarana, keadaan guru dan siswa. Metode wawancara digunakan untuk

62

D. Evaluasi Pembelajaran

Evaluasi pembelajaran yang dilakukan SMPN 28 Semarang untuk

mengetahui hasil atau belumnya. Pembelajaran yang dilaksanakan dalam

rangka mencapai tujuan pembelajaran sudah sesuai dengan acuan

pelaksanaan evaluasi pembelajaran dalam Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan (KTSP) yang terdiri dari evaluasi belajar dan evaluasi proses

pembelajaran.

Evaluasi hasil belajar yang dilaksanakan oleh guru PAI telah sesuai

dengan evaluasi hasil belajar yang terdapat dalam KTSP, yakni penilaian

berbasis kelas yang memuat ranah kognitif, psikomotorik dan afektif.

Penilaian berbasis kelas merupakan salah satu komponen yang

dikembangkan dalam kurikulum tingkat pendidikan (KTSP) termasuk mata

pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI). Penilaian berbasis kelas (PBK)

pada mata pelajaran PAI dilakukan untuk memberikan keseimbangan pada

ketiga ranah (kognitif, afektif, psikomotorik) dengan menggunakan

berbagai jenis, bentuk dan metode penilaian yang dilakukan secara

berkesinambungan. PBK ini diharapkan akan lebih bermanfaat untuk

memperoleh gambaran secara utuh mengenai prestasi dan kemajuan proses

dan hasil belajar yang dicapai oleh peserta didik para mata pelajaran PAI.

Dalam pelaksanaannya, penilaian ini dilakukan secara terpadu

dengan proses pembelajaran, sehingga disebut penilaian berbasis kelas

(PBK). PBK dilakukan dengan pengumpulan kerja peserta didik

(portofolio), hasil karya (product), penugasan (project), kinerja

(performance), tindakan (action) dan tes tertulis (subjektif, objektif, dan

projektif). Guru PAI menilai kompetensi dan hasil belajar peserta didik

berdasarkan level pencapaian prestasi peserta didik. Peranan guru PAI

sangat penting dalam menentukan ketetapan jenis penilaian untuk menilai

keberhasilan dan kegagalan peserta didik. Jenis penilaian yang dibuat guru

Page 76: MANAJEMEN PEMBELAJARAN PAI DI SMPN 28 SEMARANGlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · dan prasarana, keadaan guru dan siswa. Metode wawancara digunakan untuk

63

PAI harus memenuhi standar validasi dan reliabilitas, agar proses dan hasil

yang dicapai sesuai dengan apa yang diharapkan.4

Hal yang perlu diperhatikan dalam penilaian/evaluasi adalah prinsip

kontinuitas, yaitu peserta didik secara terus menerus mengikuti

pertumbuhan, perkembangan dan perubahan peserta didik dalam

pembelajaran.

Dari hasil evaluasi dapat dijadikan oleh SMPN 28 Semarang

sebagai acuan untuk memperbaiki program pembelajaran, menentukan

tingkat penguasaan peserta didik dan memantau dari keberhasilan

manajemen pembelajaran yang diterapkan.

E. Problematika dalam Manajemen Pembelajaran PAI

Setiap gerak langkah manusia senantiasa dirintangi oleh kesulitan-

kesulitan yang menghadangnya kapan dan dimana saja. Setiap

berlangsungnya proses pendidikan sudah barang tentu akan menemukan

kendala-kendala untuk menuju suatu pembelajaran yang efektif.

Adapun kendala- kendala dalam pelaksanaan pembelajaran yaitu:

1. Minimnya alokasi waktu

Waktu yang begitu singkat sehingga proses belajar mengajar

terkesan tergesa-gesa. Selain itu masih kurangnya jam pengayaan dan

remidiasi untuk pelajaran PAI.

2. Kebanyakan siswa tidak memiliki background agama yang cukup

Kemampuan dasar siswa tentang ilmu agama sangat

berpengaruh dalam rangka proses belajar mengajar PAI, yang secara

langsung hal ini akan selalu bersinggung dengan materi yang akan

disampaikan.

3. Siswa belum cukup memahami dan mengerti baca tulis Al-Qur’an

4Nazarudin, Manajemen Pembelajaran Implementasi Konsep Karakteristik dan

Metodologi Pendidikan Agama Islam di Sekolah Umum, (Yogyakarta: Teras, 2007), hlm. 178

Page 77: MANAJEMEN PEMBELAJARAN PAI DI SMPN 28 SEMARANGlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · dan prasarana, keadaan guru dan siswa. Metode wawancara digunakan untuk

64

Secara umum kemampuan siswa berbeda dengan lainnya

terutama dalam hal mengenal dan memahami huruf Al-Qur’an. Hal ini

dikarenakan kondisi siswa yang sangat beragam

F. Solusi dalam Menejemen Pembelajaran PAI

Dalam pelaksanaan pembelajaran PAI di SMPN 28 Semarang solusi

yang diterapkan yaitu:

1. Minimnya alokasi waktu solusinya adalah: seorang guru selalu memberi

motivasi dan menyuruh untuk mencari seorang guru ngaji atau guru

private. Selain itu guru mengadakan pembelajaran yang menggunakan

metode tutor sebaya atau belajar bersama-sama di luar jam pelajaran.

2. Kebanyakan siswa tidak memiliki background agama yang cukup

solusinya adalah: seorang guru disamping memberi pelajaran di kelas

juga mengadakan sholat berjama’ah dan dengan diisi kultum.

Siswa belum cukup memahami dan mengerti baca tulis Al-Qur’an

solusinya adalah: dengan memperbanyak melatih membaca dan menulis

secara berulang-ulang sehingga siswa akan mampu membaca dan menulis

sendiri. Dengan demikian maka guru harus mamberikan penjelasan kepada

siswa secara pelan-pelan dan jelas supaya siswa bisa menangkap penjelasan

dari guru.

Page 78: MANAJEMEN PEMBELAJARAN PAI DI SMPN 28 SEMARANGlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · dan prasarana, keadaan guru dan siswa. Metode wawancara digunakan untuk

65

BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan pembahasan yang berangkat dari pokok permasalahan

maka penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut.

Manajemen pembelajaran secara operasional diartikan sebagai

keseluruhan komponen dalam rangka peningkatan mutu pendidikan yang

diupayakan sendiri oleh guru bersama semua pihak yang terkait atau

berkepentingan dengan mutu pendidikan. Manajemen pembelajaran dalam

usaha peningkatan mutu pendidikan mencakup antara lain input, proses dan

out put pembelajaran dengan menggunakan beberapa langkah-langkah dalam

manajemen pembelajaran yakni perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.

Manjemen pembelajaran PAI adalah kesatuan proses belajar mengajar

yang dilakukan guru mulai dari perencanaan, pelaksanaan kegiatan sampai

evaluasi dan proses tindak lanjut yang berlangsungdalam situasi edukatif untuk

mencapai tujuan tertentu yang mencerminkan nilai-nilai agama.

Kompetensi peserta didik dalam penguasaan materi, penguasaan

strategi pembelajaran dan keterampilan dalam menggunakan dan

memanfaatkan sumber belajar merupakan hal penting dalam upaya

merealisasikan manajemen pembelajaran.

Manajemen pembelajaran PAI di SMP 28 Semarang sudah baik yaitu:

1. Perencanaan pembelajaran dengan membuat silabus program tahunan,

program semesteran, program rencana pembelajaran dan kalender

pendidikan. Dalam proses perencanaan ini sudah baik karena sudah sesuai

dengan ketentuan yang ada.

Page 79: MANAJEMEN PEMBELAJARAN PAI DI SMPN 28 SEMARANGlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · dan prasarana, keadaan guru dan siswa. Metode wawancara digunakan untuk

66

 

 

2. Pengorganisasian pembelajaran yang dilakukan pendidik sudah baik

dengan menciptakan suasana nyaman di kelas dengan pendekatan

keteladanan dan akhlakul karimah yang dimiliki oleh pendidik.

3. Pelaksanan pembelajaran dengan cara pre test baik berupa tanya jawab,

kuis, dan sebagainya. Pengelolaan kelas, strategi pembelajaran, pendekatan

dan media pembelajaran serta metode yang digunakan dapat memudahkan

peserta didik untuk menangkap materi pelajaran. Dalam pelaksanaannya

pendidik juga harus senantiasa memberikan motivasi kepada peserta didik

dalam proses belajar mengajar.

4. Evaluasi pembelajaran dilakukan dengan sistem penilaian berupa proses

pembelajaran dan hasil belajar yang di dalamnya menyangkut tiga ranah

yaitu: kognitif, psikomotorik, dan afektif.

Problematika dalam Manajemen Pembelajaran PAI:

1. Minimnya alokasi waktu

2. Kebanyakan siswa tidak memiliki background agama yang cukup

3. Siswa belum cukup memahami dan mengerti baca tulis Al-Qur’an

Solusi dalam Menejemen Pembelajaran PAI:

1. Minimnya alokasi waktu solusinya adalah: seorang guru selalu memberi

motivasi dan menyuruh untuk mencari seorang guru ngaji atau guru

private. Selain itu guru mengadakan pembelajaran yang menggunakan

metode tutor sebaya atau belajar bersama-sama di luar jam pelajaran.

2. Kebanyakan siswa tidak memiliki background agama yang cukup

solusinya adalah: seorang guru disamping memberi pelajaran di kelas juga

mengadakan sholat berjama’ah dan dengan diisi kultum.

Page 80: MANAJEMEN PEMBELAJARAN PAI DI SMPN 28 SEMARANGlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · dan prasarana, keadaan guru dan siswa. Metode wawancara digunakan untuk

67

 

 

Dalam pelaksanaan pembelajaran di SMPN 28 senantiasa diterapkan

sifat-sifat luhur yang terkandung dalam nilai-nilai agama.hal ini tercermin

dalam pelaksanaan pembelajaran di sekolah, dimana sebelum dan sesudah

proses belajar mengajar dilaksanakan selalu di awali dan di akhiri dengan

membaca doa dan surat-surat pendek alqur’an secara bersama-sama, suasana

yang kondusif yang membuat peserta didik nyaman, dan tulisan-tulisan

bernuansa islam di dinding yang senantiasa memberikan motivasi bagi peserta

didik. Selain itu setiap menjelang ujian nasional siswa kelas ix di wajibkan

untuk mengikuti try out istighosah dan doa bersama.

B. SARAN-SARAN

1. Kepada guru, dalam manajemen pembelajaran yang telah dilaksanakan

agar senantiasa dijaga dengan sebaik-baiknya dan dilaksanakan seoptimal

mungkin agar peserta didik yang mengikuti pembelajaran dapat selalu

merasa nyaman, sehingga tujuan pembelajaran yang sudah ditentukan

dapat tercapai.

2. Bagi siswa hendaknya lebih menyadari bahwa belajar PAI adalah penting

dalam kehidupan sehari-hari dan akan dinantikan perannya dalam

masyarakat.

3. Kepada orang tua hendaknya memonitor perkembangan belajarnya,

sehingga mereka kelak benar-benar menjadi manusia yang beriman dan

bertaqwa kepada Allah SWT.

C. PENUTUP

Page 81: MANAJEMEN PEMBELAJARAN PAI DI SMPN 28 SEMARANGlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · dan prasarana, keadaan guru dan siswa. Metode wawancara digunakan untuk

68

 

 

Puji syukur alhamdulilah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT

karena hanya berkat petunjuk-Nyalah, akhirnya penulis dapat menyelesaikan

penulisan skripsi ini. Namun demikian walaupun penulis sudah berusaha

semaksimal mungkin bukan berarti kekurangan dan kekhilafan tidak ada.

Untuk itu penulis mohon maaf dan tentunya kritik dan saran yang

membangun dari semua pihak sangat penulis harapkan.

Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini dapat memberi manfaat

untuk penulis pada khususnya dan bagi pembaca pada umumnya, amin.

Page 82: MANAJEMEN PEMBELAJARAN PAI DI SMPN 28 SEMARANGlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · dan prasarana, keadaan guru dan siswa. Metode wawancara digunakan untuk

DAFTAR KEPUSTAKAAN

Abudinata, Tafsir Ayat-Ayat Pendidikan, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2002.

Admodiwiro, Soebagio, Manajemen Pendidikan Indonesia, Jakarta: Ardadizya

Jaya, 2000. Ahmad, Ali Sayyid, Al Ta’lim wa al Mualimin : Ghayah wa hadafwa

mauzilah wasyaraf, Mesir : Daar Ibn Hazm, tth. Al-Abrasyi, M. Athiyah, Dasar-Dasar Pokok Pendidikan Islam, Jakarta: Bulan

Bintang, 1984. Anderson, Lorin W., The effective Teacher, Amerika : Mc Grow Hill, 1989. Arif, Armai, Pengantar Ilmu Metodologi Pendidikan Islam, Jakarta: Ciputat

Pers, 2002. Arikunto, Suharsimi, Pengelolaan Kelas dan Peserta Didik, Jakarta : Rajawali

Pers, 1992, cet. 3. ________________, Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktek, edisi

revisi, Jakarta: Rineka Cipta, 2002), cet. 12. Bafadal, Ibrahim, Manajemen Peningkatan Mutu Sekolah Dasar, Jakarta:

Bumi Aksara, 2003. Davies, Ivor K., Pengelolaan Belajar, Terj. Sudarsono Sudirjo, Dkk, ed, I

Jakarta : Kerjasama Universitas terbuka dengan Rajawali pers, 1991. Depag RI, Al-Qur'an dan Terjemahnya, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,

1993. ________, Al-Qur’an dan Terjemahnya, Surabaya: Surya Citra Aksara, 1993. Depdiknas, Standar Kompetensi Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam

Sekolah Menengah Atas dan Madrasah Aliyah, Jakarta: Depdiknas, 2003.

Dick, Walter dan Robert A, Reiser Planing Effective Instruction, Amerika:

Aliya and Bacon, 1989.

Page 83: MANAJEMEN PEMBELAJARAN PAI DI SMPN 28 SEMARANGlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · dan prasarana, keadaan guru dan siswa. Metode wawancara digunakan untuk

Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Rineka Cipta, 2006.

Donald, F.J. Mc, Educational Psycology, San Francisco: Wads Worth, 1959. Gedler, Margaret E. Bell, Belajar dan Membelajarkan, cet. 7, Jakarta:

Rajawali Pers, 1991. Hamalik, Oemar, Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Bumi Aksara, 2001. ______________, Manajemen Pelatihan Ketenagakerjaan Pendekatan

Terpadu, Jakarta: Bumi Aksara, 2001. Hasan, M. Iqbal, Pokok-pokok Materi Metodologi Penelitian dan Aplikasinya,

Jakarta: Ghalia Indonesia, 2002. Http://Ahmad Sudrajat.Wordpress.com /2008 / 02 / 03 / Konsep-Manajemen-

sekolah / diakses 2008-06-28. Majid, Abdul dan Dian Andayani, Pendidikan Agama Islam Berbasis

Kompetensi Konsep dan Implementasi Kurikulum 2004, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004.

____________, Perencanaan Pembelajaran Mengembangkan Standar

Kompetensi Guru, Bandung : Remaja Rosdakarya, 2005. Manullang, M., Dasar-Dasar Manajemen Jakarta: Ghalia Indonesia, 1996. Moloeng, Lexy J., Metodologi Penelitian Kualitatif, edisi revisi, Bandung:

Remaja Rosdakarya, 2004), cet. 20. Muhaimin dkk, Paradigma Pendidikan Islam, Upaya Mengefektifkan PAI di

Sekolah, Bandung : Remaja Rosda Karya, 2001. Mulyasa E., Implementasi Kurikulum, 2004 Panduan Pembelajaran KBK,

Bandung, Remaja Rosdakarya, 2005. __________, Pedoman MBM (proyek pemberdayaan kelembagaan

ketatatlaksanaan pada madrasah dan PAI pada sekolah umum tahun 2004.

Muntoli’ah, Konsep Diri Positif Penunjang Prestasi PAI, Semarang: Gunung

Jati, 2002. Muslam, Pengembangan Kurikulum PAI, Semarang PKP 12, 2003.

Page 84: MANAJEMEN PEMBELAJARAN PAI DI SMPN 28 SEMARANGlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · dan prasarana, keadaan guru dan siswa. Metode wawancara digunakan untuk

Muslim, Imam, Shahih Muslim, Juz. II, Beirut: Multazam At-Tabah wa Nasr

Dahlan, tth. Narkubo, Cholid dan Abu Achmadi, Metodologi Penelitian, (Jakarta: Bumi

Aksara, 2003), cet. 10. Nasution, M. Farid dan Fachruddin, Penelitian Praktis, Medan: Pustaka Widya

Sarana, 1993.

Nazarudin, Manajemen Pembelajaran Implementasi Konsep Karakteristik dan Metodologi Pendidikan Agama Islam di Sekolah Umum, Yogyakarta: Teras, 2007.

Ramayulis, Metode Pengajaran Agama Islam, Jakarta : Kalam Mulia, 1990),

cet. I. Rosyadi, Khoirun, Pendidikan Profetik, Jogyakarta: Pustaka Pelajar, 2004. Sagala, Syaeful, Manajemen Berbasis Sekolah dan Masyarakat, Jakarta:

Nimas Multima, 2004. Soetjipto & Raflis Kosasi, Profesi keguruan, Jakarta: Rieneka Cipta, 2004. Sudjana, D., Metode dan Teknik Pembelajaran Partisipatif, Bandung : Falah

Production, 2001. Sudjana, Nana, Model mengajar (CBSA), Bandung : Sinar Baru, 1991. ____________, Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar, Bandung: Sinar Baru

Algesendo, 2002 Cet VI. Sufyarman, Kapita Selekta Manajemen Pendidikan, Bandung: CV Alfabeta,

2004. Suryosubroto, B., Proses Belajar Mengajar di Sekolah, Jakarta: Rineka Cipta,

1997, cet. I. Sutop, Administrasi Manajemen & Organisasi, Jakarta: Lembaga Administrasi

Negara RI, 1998. Thoha, H.M. Chabib, Kapita Selekta Pendidikan Islam, Yogyakarta: Pustaka

Pelajar, 1996.

Page 85: MANAJEMEN PEMBELAJARAN PAI DI SMPN 28 SEMARANGlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · dan prasarana, keadaan guru dan siswa. Metode wawancara digunakan untuk

UU RI No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem pendidikan Nasional, Jakarta: Cemerlang.

UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Bandung:

Fokus Media, 2003. Usman, Husain, Manajemen Teori, Praktek dan Riset Pendidikan, Jakarta:

Bumi Aksara, 2006. Usman, M. Basyiruddin, Metodologi Pembelajaran Agama Islam, Jakarta:

Ciputat Press, 2002. Zuhairini, Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara, 2008.

Page 86: MANAJEMEN PEMBELAJARAN PAI DI SMPN 28 SEMARANGlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · dan prasarana, keadaan guru dan siswa. Metode wawancara digunakan untuk

BIOGRAFI PENULIS

Nama : Mutmainah

Tempat / tgl lahir : Brebes 05 September 1984

Alamat Asal : Ds. Pengaradan RT. 01 RW. 03 Tanjung Brebes

Alamat Sekarang : Pondok Pesantren Roudlotul Qur'an Jl. Irigasi Kauman

Mangkangkulon Tugu Semarang

Jenjang Pendidikan :

1. SDN Pengaradan 01 Lulus Tahun 1997

2. MTS Almubarok Tanjung Lulus Tahun 2000

3. MA NU Nurul Huda Semarang Lulus Tahun 2003

4. IAIN Walisongo Semarang Lulus Tahun 2010

Penulis

Mutmainah NIM. 3103143

Page 87: MANAJEMEN PEMBELAJARAN PAI DI SMPN 28 SEMARANGlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · dan prasarana, keadaan guru dan siswa. Metode wawancara digunakan untuk

PROGRAM TAHUNAN

Mata Pelajaran : PENDIDIKAN AGAMA ISLAM Satuan Pendidikan : SMP Kelas : IX Tahun Pelajaran : 2009/2010

SMT NO. RUANG LINGKUP MATERI Alokasi Waktu KET.

I

1 QS. At-Tin 6 jam 2 Hadits tentang menuntut ilmu 4 jam UH 1 3 Iman kepada Hari Akhir 4 jam 4 Qana'ah dan tasamuh 4 jam UH 2 5 Aqiqah dan qurban 4 jam 6 Haji dan umrah 4 jam UH 3 7 Sejarah masuknya Islam di Nusantara 4 jam

II

8 QS. Al-Insyirah 4 jam 9 Hadits tentang kebersihan 4 jam UH 1 10 Iman kepada qadha dan qadar 4 jam 11 Takabur 4 jam UH 2 12 Shalat sunah berjamaah dan munfarid 4 jam 13 Seni budaya lokal tradisi Islam 4 jam UH 3

Semarang, Juli 2009 Mengetahui, Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran PAI

Teguh Waluyo, S.Pd., MM. Iswatun Khasanah, M.Ag. NIP. 19620410 198302 1 003 NIP. 19781203 200501 2 004

Page 88: MANAJEMEN PEMBELAJARAN PAI DI SMPN 28 SEMARANGlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · dan prasarana, keadaan guru dan siswa. Metode wawancara digunakan untuk

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 1.1

Sekolah : SMP 28 Semarang Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam Kelas/Semester : IX/ I Standar Kompetensi : 1. Memahami Al-Qur'an Surat At-Tin Kompetensi Dasar : 1.1. Menampilkan bacaan QS At-Tin dengan

tartil dan benar Indikator : - Membaca Surat At-Tin dengan fasih - Menyalin Surat At-Tin dengan benar - Hafal Surat At-Tin dengan benar Alokasi Waktu : 2 x 40 menit (1 pertemuan) Tujuan Pembelajaran Siswa dapat membaca surat al-Insyirah dengan fasih, menyalin dengan benar dan hafal secara lancar. Materi Pembelajaran

• Surat At-Tin Metode Pembelajaran

• Demonstrasi • Drill • Tutor Sebaya

Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran Kegiatan Pendahuluan

• Membaca surat pendek dalam Alqur'an • Apersepsi • Guru memotivasi siswa mengenai keutamaan membaca Alqur'an • Guru memilih beberapa siswa yang mempunyai kemampuan membaca

Alqur'an di atas rata-rata untuk menjadi tutor sebaya. • Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok kecil (small group) dan

menempatkan tutor sebaya dalam setiap kelompok.

Kegiatan Inti • Guru mendemonstrasikan bacaan surat At-Tin. • Siswa berlatih membacanya dengan metode tutor sebaya • Siswa menghafal surat At-Tin dengan bantuan tutor sebaya • Siswa dengan bantuan tutor berlatih menulis surat At-Tin dengan baik dan

benar • Tutor sebaya menyampaikan kesulitan-kesulitan yang dialami dalam

kelompok masing-masing guru sebagai fasilitator.

Page 89: MANAJEMEN PEMBELAJARAN PAI DI SMPN 28 SEMARANGlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · dan prasarana, keadaan guru dan siswa. Metode wawancara digunakan untuk

Kegiatan Penutup • Guru bersama siswa melakukan refleksi mengenai kegiatan belajar dalam

KD ini. Bermanfaat atau tidak? Menyenangkan atau tidak? Sumber Belajar

• Buku PAI Kelas IX Penerbit Yudhistira • LKS Cerah Kelas IX • Mushaf Alqur'an

Penilaian Teknik

Tes untuk kerja

Bentuk Instrumen Tes identifikasi

Instrumen Bacalah surat At-Tin dengan fasih, kemudian hafalkan! Semarang, Juli 2009 Mengetahui, Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran PAI

Teguh Waluyo, S.Pd., MM. Iswatun Khasanah, M.Ag. NIP. 19620410 198302 1 003 NIP. 19781203 200501 2 004

Page 90: MANAJEMEN PEMBELAJARAN PAI DI SMPN 28 SEMARANGlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · dan prasarana, keadaan guru dan siswa. Metode wawancara digunakan untuk

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 1.2

Sekolah : SMP 28 Semarang Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam Kelas/Semester : IX/ I Standar Kompetensi : 1. Memahami Al-Qur'an Surat At-Tin Kompetensi Dasar : 1.2. Menyebutkan arti QS At-Tin Indikator : - Membaca arti mufradat Surat At-Tin - Mengartikan surat At-Tin - Menjelaskan kandungan ayat surat At-Tin Alokasi Waktu : 2 x 40 menit (1 pertemuan) Tujuan Pembelajaran Siswa dapat membaca arti mufradat surat At-Tin, mengartikan surat At-Tin, dan dapat menjelaskan kandungan ayat surat At-Tin. Materi Pembelajaran

• Arti mufradad Surat At-Tin • Arti Surat At-Tin • Kandungan ayat Surat At-Tin

Metode Pembelajaran

• Tutor Sebaya • Card Short • Reading aloud

Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran Kegiatan Pendahuluan

• Membaca surat pendek dalam Alqur'an • Apersepsi • Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok kecil (small group) dan

menempatkan tutor sebaya dalam setiap kelompok.

Kegiatan Inti • Guru membagikan kartu pada setiap siswa yang bertuliskan potongan ayat

beserta artinya secara pendek. • Siswa mencari kelompok berdasarkan kartu potongan ayat yang

diterimanya. • Siswa berlatih mengartikan ayat demi ayat berdasarkan arti mufradadnya

dalam kelompok masing-masing dengan bimbingan tutor sebaya. • Siswa membaca mufrodad surat At-Tin dengan suara keras. • Tutor sebaya menyampaikan kesulitan yang dialami kepada guru. • Guru bertindak sebagai fasilitator.

Page 91: MANAJEMEN PEMBELAJARAN PAI DI SMPN 28 SEMARANGlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · dan prasarana, keadaan guru dan siswa. Metode wawancara digunakan untuk

Kegiatan Penutup • Guru bersama siswa melakukan refleksi mengenai kegiatan belajar dalam

KD ini. Bermanfaat atau tidak? Menyenangkan atau tidak? Sumber Belajar

• Buku PAI Kelas IX Penerbit Yudhistira • LKS Cerah Kelas IX • Mushaf Alqur'an

Penilaian Teknik

Tes tertulis

Bentuk Instrumen Tes isian Tes uraian

Instrumen

1. Lafaz artinya ....

2. Lafaz artinya ....

3. Lafaz artinya ....

4. Tulislah arti surat At-Tin ayat 4! 5. Tulislah arti surat At-Tin ayat 5!

Semarang, Juli 2009 Mengetahui, Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran PAI

Teguh Waluyo, S.Pd., MM. Iswatun Khasanah, M.Ag. NIP. 19620410 198302 1 003 NIP. 19781203 200501 2 004

Page 92: MANAJEMEN PEMBELAJARAN PAI DI SMPN 28 SEMARANGlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · dan prasarana, keadaan guru dan siswa. Metode wawancara digunakan untuk

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 1.3

Sekolah : SMP 28 Semarang Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam Kelas/Semester : IX/ I Standar Kompetensi : 1. Memahami Al-Qur'an Surat At-Tin Kompetensi Dasar : 1.3. Menyebutkan arti QS At-Tin Indikator : - Menjelaskan makna QS At-Tin - Menerapkan ajaran yang terkandung dalam QS At-Tin Alokasi Waktu : 2 x 40 menit (1 pertemuan) Tujuan Pembelajaran Siswa dapat mensimulasikan sikap berserah diri kepada Allah sesudah menyelesaikan kegiatan belajar/bekerja serta membiasakannya dalam kehidupan sehari-hari Materi Pembelajaran

• Makna QS At-Tin • Penerapan ajaran yang terkandung dalam QS At-Tin

Metode Pembelajaran

• Ceramah • Tanya Jawab • CTL

Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran Kegiatan Pendahuluan

• Membaca surat pendek dalam Alqur'an • Apersepsi

Kegiatan Inti • Guru menjelaskan isi kandungan surat At-Tin • Siswa melakukan tanya jawab tentang isi kandungan surat At-Tin • Siswa melakukan kegiatan penerapan ajaran yang terkandung dalam QS.At-

Tin • Siswa melakukan kegiatannya.

Kegiatan Penutup • Guru bersama siswa melakukan refleksi mengenai kegiatan belajar dalam

KD ini. Bermanfaat atau tidak? Menyenangkan atau tidak?

Page 93: MANAJEMEN PEMBELAJARAN PAI DI SMPN 28 SEMARANGlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · dan prasarana, keadaan guru dan siswa. Metode wawancara digunakan untuk

Sumber Belajar • Buku PAI Kelas IX Penerbit Yudhistira • LKS Cerah Kelas IX • Mushaf Alqur'an

Penilaian Teknik

Penugasan

Bentuk Instrumen Tugas proyek

Instrumen Carilah dan temukan contoh-contoh perbuatan dalam kehidupan sehari-hari yang dapat mendatangkan pahala yang tiada putus-putusnya dan perbuatan yang bisa menyebabkan orang ditempatkan di neraka! Semarang, Juli 2009 Mengetahui, Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran PAI

Teguh Waluyo, S.Pd., MM. Iswatun Khasanah, M.Ag. NIP. 19620410 198302 1 003 NIP. 19781203 200501 2 004

Page 94: MANAJEMEN PEMBELAJARAN PAI DI SMPN 28 SEMARANGlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · dan prasarana, keadaan guru dan siswa. Metode wawancara digunakan untuk

PEDOMAN WAWANCARA

Kepala Sekolah

1. Bagaimanakah sejarah dan perkembangan SMPN 28 Semarang?

2. Apa visi dan misi SMPN 28 Semarang?

3. Bagaimanakah keadaan guru, karyawan, dan siswa SMPN 28 Semarang?

4. Dimana letak geografis SMPN 28 Semarang?

5. Bagaimanakah struktur organisasi yang ada di SMPN 28 Semarang?

6. Bagaimanakah keadaan gedung, sarana prasarana yang ada di SMPN 28

Semarang?

Guru PAI

1. Bagaimanakah kurikulum dan konsep pembelajaran PAI yang dilaksanakan

di SMPN 28 Semarang?

2. Berapa alokasi waktu proses pembelajaran yang ada di SMPN 28 Semarang?

3. Apa saja kegiatan yang dilakukan dalam perencanaan pembelajaran di SMPN

28 Semarang?

4. Bagaimanakah proses perencanaan pembelajaran di SMPN 28 Semarang?

5. Bagaimanakah proses manajemen pembelajaran di SMPN 28 Semarang?

6. Apa saja materi pembelajaran yang diajarkan di SMPN 28 Semarang?

7. Apa tujuan pembelajaran yang dilakukan?

8. Metode apa saja yang digunakan dalam penyampaian materi pelajaran

9. Bagaimanakah teknik evaluasi yang dilakukan di SMPN 28 Semarang

10. Kapan guru melakukan evaluasi pembelajaran?

11. Apa saja aspek-aspek yang perlu dievaluasi dalam evaluasi pembelajaran?

12. Bagaimanakah problematika pelaksanaan manajemen pembelajaran dan

bagaimana solusi yang dihadapi?

13. Pada pelaksanaannya apakah sudah sesuai dengan perencanaan yang telah

dibuat?

14. Apa indikator keberhasilan pelaksanaan manajemen pembelajaran?

Page 95: MANAJEMEN PEMBELAJARAN PAI DI SMPN 28 SEMARANGlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · dan prasarana, keadaan guru dan siswa. Metode wawancara digunakan untuk