manajemen pelayanan publik, tugas pokok dan fungsi puskesmas

54
 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kualitas pelayanan merupakan stadard yang harus diupayakan apabila pemerintah ingin memberikan kontribusi yang optimal pada pemakai jasa layanan. Pengguna jasa  pemerintah akan mempunyai perasaan dimudahkan dan dilayani segala keperluan warkat dan penyelesaian permasalahan yang dirasakan oleh masyarakat. Kualitas ini meliputi aktivitas kegiatan yang harus dilalui oleh pekerjan kantor untuk memenuhi hasil/produk yang harus dipenuhi oleh penguna jasa. Secara spesifik kegiatan tersebut merupakan metode, prosedur maupun sistem yang ada sebagai satu kesatuan untuk menghasilkan layanan yang memuaskan Di sisi lain peningkatan pelayanan publik  juga tidak lepas dari upaya perubahan dari SDM organ isasinya. Masyarakat yang merupakan pelanggan dari pelayanan publik, juga memiliki kebutuhan dan harapan pada kinerja penyelenggara pelayanan publik yang  profesional. Sehingga yang sekarang menjadi tugas Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah adalah bagaimana memberikan pelayanan publik yang mampu memuaskan masyarakat . Adanya implementasi kebijakan desentralisasi dan otonomi daerah di Indonesia yang tertuang dalam Undang-Undang tentang Pemerintahan daerah menyebutkan bahwa Pemerintah mempunyai tanggung jawab, kewenangan dan menentukan standar pelayanan minimal, hal ini mengakibatkan setiap Daerah (Kota/Kabupaten) di Indonesia harus melakukan pelayanan publik sebaik-baiknya dengan standar minimal. Untuk itu diperlukan perhatian semua pihak mulai dari  pemerintah sebagai pembuat regulasi, aparatur negara sebagai pelaksana, dan masyarakat sebagai pengawas jalannya pelayanan publik sesuai yang diamanatkan oleh Undang-Undang . Penyelenggaraan pelayanan publik yang dilaksanakan oleh aparatur pemerintah dalam  berbagai sektor pelayanan t erutama yang menyangkut pemenuhan kebutuhan hak-hak sipil dan kebutuhan dasar masih dirasakan belum sesuai dengan tuntutan dan harapan masyarakat. Hal ini bisa diketahui antara lain dari banyaknya pengaduan, keluhan

description

manajemen pelayanan publik di Puskesmas Bahu, Manado, Sulawesi Utara

Transcript of manajemen pelayanan publik, tugas pokok dan fungsi puskesmas

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar BelakangKualitas pelayanan merupakan stadard yang harus diupayakan apabila pemerintah ingin memberikan kontribusi yang optimal pada pemakai jasa layanan. Pengguna jasa pemerintah akan mempunyai perasaan dimudahkan dan dilayani segala keperluan warkat dan penyelesaian permasalahan yang dirasakan oleh masyarakat. Kualitas ini meliputi aktivitas kegiatan yang harus dilalui oleh pekerjan kantor untuk memenuhi hasil/produk yang harus dipenuhi oleh penguna jasa. Secara spesifik kegiatan tersebut merupakan metode, prosedur maupun sistem yang ada sebagai satu kesatuan untuk menghasilkan layanan yang memuaskan Di sisi lain peningkatan pelayanan publik juga tidak lepas dari upaya perubahan dari SDM organisasinya.

Masyarakat yang merupakan pelanggan dari pelayanan publik, juga memiliki kebutuhan dan harapan pada kinerja penyelenggara pelayanan publik yang profesional. Sehingga yang sekarang menjadi tugas Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah adalah bagaimana memberikan pelayanan publik yang mampu memuaskan masyarakat . Adanya implementasi kebijakan desentralisasi dan otonomi daerah di Indonesia yang tertuang dalam Undang-Undang tentang Pemerintahan daerah menyebutkan bahwa Pemerintah mempunyai tanggung jawab, kewenangan dan menentukan standar pelayanan minimal, hal ini mengakibatkan setiap Daerah (Kota/Kabupaten) di Indonesia harus melakukan pelayanan publik sebaik-baiknya dengan standar minimal. Untuk itu diperlukan perhatian semua pihak mulai dari pemerintah sebagai pembuat regulasi, aparatur negara sebagai pelaksana, dan masyarakat sebagai pengawas jalannya pelayanan publik sesuai yang diamanatkan oleh Undang-Undang .

Penyelenggaraan pelayanan publik yang dilaksanakan oleh aparatur pemerintah dalam berbagai sektor pelayanan terutama yang menyangkut pemenuhan kebutuhan hak-hak sipil dan kebutuhan dasar masih dirasakan belum sesuai dengan tuntutan dan harapan masyarakat. Hal ini bisa diketahui antara lain dari banyaknya pengaduan, keluhan yang disampaikan oleh masyarakat melalui media masa maupun langsung kepada unit pelayanan, baik menyangkut sistem dan prosedur pelayanan yang masih berbelit-belit, tidak transparan, kurang informatif, kurang akomodatif dan kurang dan kurang konsisten sehingga tidak menjamin kepastian (hukum, waktu dan biaya) serta masih adanya praktek pungutan tidak resmi. Sejalan dengan meningkatnya kesadaran berbangsa, bernegara dan bermasyarakat serta adanya tuntutan reformasi penyelenggaraan pemerintah dan pembangunan, pemenuhan untuk mendapatkan pelayanan yang baik merupakan hak masyarakat dan sebaliknya bagi aparatur berkewajiban memberikan pelayanan dan pengayoman kepada masyarakat.

Demi untuk menjamin terpenuhinya hak-hak masyarakat akan pelayanan publik maka diperlukan suatu standar penilaian merngenai analisis kinerja pelayanan publik yang telah dijalankan. Analisis terhadap kinerja birokrasi publik menjadi sangat penting atau dengan kata lain memiliki nilai yang amat strategis. Informasi mengenai kinerja aparatur dan faktor-faktor yang ikut berpengaruh terhadap kinerja aparatur sangat penting untuk diketahui, sehingga pengukuran kinerja aparat hendaknya dapat diterjemahkan sebagai suatu kegiatan evaluasi untuk menilai atau melihat keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan tugas dan fungsi yang dibebankan kepadanya. Oleh karena itu evaluasi kinerja merupakan analisis interpretasi keberhasilan dan kegagalan pencapaian kinerja.

Menurut UU RI No. 25 Tahun 2009, Bab I Pasal 1 ayat 1 tentang Pelayanan Publik, yang dimaksud dengan Pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa, dan / atau pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik. Dalam pelayanan publik, ada istilah Standar Operasional Prosedur (SOP) dan Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang seharusnya dijalankan oleh pihak pemerintah sesuai dengan prosedur yang berlaku. Hal inilah yang menjadi dasar pembuatan laporan ini dimana SOP dan SPM dibeberapa institusi penyelenggara negara, korporasi, dan lembaga independen belum dijalankan dengan baik. Dalam pembuatan dan penunjang laporan ini kami melakukan survey di Puskesmas Bahu Kec.Malalayang, Manado.B. Maksud Dan Tujuan Penulisan 1. Untuk mengetahui apakah pelayanan Puskesmas Bahu sudah sesuai dengan Tugas dan Fungsi Puskesmas.2. Untuk mengetahui apakah Pelayanan Publik di Puskesmas Bahu telah sesuai prosedur atau belum.3. Untuk mengetahui pelayanan di Puskesmas Bahu sudah sesuai dengan prinsip prinsip yang ada atau belum. 4. Untuk mengetahui kualitas pelayanan yang diberikan Puskesmas Bahu kepada publik/masyarakat.5. Untuk mengetahui apakah pelayanan di Puskesmas Bahu telah sesuai dengan azas pelayanan yang ada.

C. Rumusan Masalah1. Apakah pelayanan di Puskesmas Bahu sudah sesuai dengan tugas dan fungsi puskesmas?2. Apakah Pelayanan Publik di Puskesmas Bahu telah sesuai dengan prosedur?3. Apakah pelayanan di Puskesmas Bahu sudah sesuai dengan prinsip prinsip pelayanan publik menurut Kep. MENPAN No. 63/2003?4. Apakah kualitas pelayanan yang diberikan Puskesmas Bahu kepada publik/masyarakat sudah proporsional?5. Apakah pelayanan di Puskesmas Bahu telah sesuai dengan azas pelayanan menurut Kep.MENPAN No. 63/2004?

BAB IILANDASAN TEORI

A. Manajemen Pelayanan PublikDefinisi Manajemen, Manullang (1985: 17) sebagai:seni dan ilmu perencanaan, pengorganisasian,penyusunan, pengarahan dan pengawasan daripada sumber daya manusia (SDM) untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan terlebih dahulu.Sementara Gibson, Donelly dan Ivancevich (1996:4) mendefinisikan manajemen sebagai:suatu proses yang dilakukan oleh satu atau lebih individu untuk mengoordinasikan berbagai aktivitas lain untuk mencapai hasil-hasil yang tidak bisa dicapai apabila satu individu bertindak sendiri. Dua definisi diatas kelihatannya beda , tetapi pada prinsipnya sama. Yang dimaksud dengan proses oleh Gibson, Donelly dan Ivancevich adalah penerapan ilmu dan seni seperti yang dimaksud oleh Manullang, sedangkan pengorganisasian, penyusunan, pengarahan dan pengawasan oleh Gibson dkk di sebut dengan mengoordinasikan berbagai aktivitas lain.

Pelayanan adalah aktivitas/manfaat yang ditawarkan oleh organisasi atau perorangan kepada konsumen (yang dilayani), yang bersifat tidak berwujud dan tidak dapat dimiliki.Pelayanan (kepmenpan 81/93) adalah suatu bentuk kegiatan pelayanan yang dilaksanakan oleh instansi pemerintah baik di pusat maupun di daerah, bumn dan bumd dalam bentuk barang dan jasa dalam rangka pemenuhan kebutuhan masyarakat sesuai dengan peraturan perundang-undangan.Sianipar (1998:4), mengatakan bahwa pelayanan adalah cara melayani, membantu menyiapkan atau mengurus keperluan seseorang atau kelompok orang.

Menurut Moenir (1998:26), pelayanan umum adalah kegiatan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang dengan landasan faktor material melalui sistem, prosedur dan metode tertentu dalam rangka usaha memenuhi kepentingan orang lain sesuai haknya.Pelayanan umum/Publik adalah segala bentuk barang atau jasa, baik dalam rangka upaya kebutuhan masyarakat maupun dalam rangka pelaksanaan ketentuan perundang-undangan (Anonim, 1993:21).

Dari pengertian diatas , manajemen pelayanan dapat diartikan sebagai : Suatu proses penerapan ilmu dan seni untuk menyusun rencana, mengimplementasikan rencana, mengoordinasikan dan menyelesaikan aktivitas-aktivitas pelayanan demi tercapainya tujuan pelayanan.

Pelayanan Publik, Pelayanan Umum, Pelayanan Pemerintah dan Pelayanan Perijinan, Keempat istilah tersebut di Indonesia dipakai sebagai terjemahan dari Public Sevice, seperti yang dapat dilihat dalam dokumen-dokumen pemerintah yang dipakai oleh kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara.

Prinsip Pelayanan Publik Sesuai Kep. MENPAN No. 63/2003 prinsip penyelenggaran pelayanan adalah sbb: Kesederhanaan; prosedur pelayanan publik tidak berbelit-belit, mudah dipahami dan mudah dilaksanakan. Kejelasan; mencakup kejelasan dalam hal: (1) persyaratan teknis dan administratif pelayanan publik; (2) unit kerja/pejabat yang berwenang dan bertanggung jawab dalam memberikan pelayanan dan penyelesaian keluhan/persoalan / sengketa dalam pelaksanaan pelayanan publik; (3) rincian biaya pelayanan publik dan tatacara pembayaran. Kepastian waktu; pelaksanaan pelayanan publik dapat diselesaikan dalam kurun waktu yang telah ditentukan. Akurasi; produk pelayanan publik diterima dengan benar, tepat, dan sah. Keamanan; proses dan produk pelayanan publik memberikan rasa aman dan kepastian hukum. Tanggung jawab; pimpinan penyelenggara pelayanan publik / pejabat yang ditunjuk bertanggung jawab atas penyelenggaraan pelayanan dan penyelesaian keluhan/persoalan dalam pelaksanaan pelayanan publik. Kelengkapan sarana dan prasarana; tersedianya sarana prasarana kerja, peralatan kerja dan pendukung lainnya yang memadai termasuk sarana telematika. Kemudahan akses; tempat dan lokasi serta sarana pelayanan yang memadai, mudah dijangkau oleh masyarakat dan memanfaatkan teknologi telematika. Kedisiplinan, kesopanan dan keramahan; pemberi pelayanan harus bersikap disiplin, sopan dan santun, ramah serta ikhlas dalam memberi pelayanan. Kenyamanan; lingkungan pelayanan harus tertib, teratur, ruang tunggu yang nyaman, bersih, rapi, serta disediakan fasilitas pendukung seperti tempat parkir, toilet, tempat ibadah, dll.

Asas Pelayanan Publik.Sesuai dengan Kep.MENPAN No. 63/2004 penyelenggaraan pelayanan harus memenuhi azas-azas sebagai berikut : Transparansi; bersifat terbuka, mudah dan dapat diakses oleh semua pihak yang memerlukan dan disediakan secara memadai serta mudah dimengerti. Akuntabilitas; dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Kondisional; sesuai dengan kondisi dan kemampuan pemberi dan penerima pelayanandengan tetap berprinsip pada efesiensi dan efektifitas. Partisipatif; mendorong peran serta masyarakat dalam menyelenggarakan pelayanan publik dengan memperhatikan aspirasi , kebutuhan dan harapan masyarakat. Kesamaan hak ; tidak deskriminatif, dalam arti tidak membedakan suku, ras, agama, golongan, gender dan status ekonomi. Keseimbangan hak dan kewajiban; pemberi dan penerima pelayanan publik harus memenuhi hak dan kewajiban masing-masing.

B. Tugas Pokok dan Fungsi PuskesmasMenurut Depkes 1991, Puskesmas adalah suatu kesatuan organisasi fungsional yang merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat yang juga membina peran serta masyarakat disamping memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilayah kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok.a. Kepala puskesmasFungsi pokok : Memimpin Puskesmas dalam menjalankan Fungsi Puskesmas sesuai dengan azas penyelenggaraan Puskesmas dan melaksanakan sebagian kegiatan teknis Dinas.Tugas pokok :1. Mengkoordinir penyusunan perencanaan tingkat Pukesmas.2. Merumuskan kebijakan oprasional dalam bidang pelayanan kesehatan dalam Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) maupun Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM).3. Membagi dan memberikan tugas kepada staf sesuai dengan kompetensi dan kebutuhan organisasi.4. Membagi dan memberikan tugas kepada staf sesuai dengan kompetensi dan kebutuhan organisasi.5. Memimpin urusan Tata Usaha, Unit-Unit Pelayanan, Puskesmas Pembantu, Polindes dan Ponkesdes dalam menyelenggarakan pelyanan kesehatan masyarakat agar pelaksanaan tugas berjalan sesuai dengan rencana kerja yang telah ditetapkan.6. Melaksanakan fungsi manajemen (Perencanaan, Pengorganisasian, Pelaksanaan, Pengawasan) dalam urusan ketatausahaan, program, UKP dan UKM di Puskesmas.7. Memberikan petunjuk, arahan dan bimbingan teknis kepada semua staf dalam pelaksanaan tugas.8. Melaksanakan konsolidasi dan desiminasi informasi kepada semua staf di Puskesmas.9. Menerima laporan sebagai bahan evaluasi program / kegiatan dari semua staf.10. Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan Puskesmas berdasarkan realisasi program kerja sebagai bahan dalam menyusun program kerja berikutnya.11. Mendorong terciptanya lingkungan kerja yang kondusif dengan budaya kerja yang mendukung.12. Membina dan menjaga koordinasi dari semua staf, ruangan dan program di Puskesmas dan Jaringannya.13. Mendorong terciptanya lingkungan kerja yang kondusif dengan budaya kerja yang mendukung.14. Menilai Prestasi kerja setiap staf sebagai bahan pertimbangan dalam peningkatan karier.15. Melaksanakan koordinasi dan menjalin kerja sama lintas sektor.16. Melaporkan Pelaksanaan kegiatan di Puskesmas kepada Kepala Dinas.17. Mempertanggungjawabkan pelaksanaan kegiatan di Puskesmas kepada Kepala Dinas melalui Sekretaris Dinas.

Tugas integrasi :1. Menghadiri undangan pertemuan di desa dan kecamatan.2. Monitoring UKBM.3. Anjangsana di wilayah kerja Puskesmas.4. Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan.

b. Dokter umumFungsi pokok : Melakukan pelayanan pengobatan kepada masyarakat yang datang berobat.Tugas pokok :1. Melakukan pemeriksaan dan pengobatan penderita.2. Melaksanakan pelayanan kesehatan di Puskesmas secara kolaborasi sesuai dengan kondisi pasien.3. Melakukan tindakan medis.4. Memberikan pelayanan rujukan.5. Menerima konsultasi tentang pelayanan kesehatan yang dibutuhkan oleh pasien dan keluarga pasien.6. Memberikan pelayanan surat-surat yang berhubungan dengan hasil pemeriksaan kesehatan.7. Membina pengelolaan yang berkaitan dengan obat-obatan (Farmasi) Puskesmas.8. Mengkoordinir pelayanan kesehatan yang dilaksanakan.9. Berkoordinasi lintas program, lintas sektor.10. Menghadiri pertemuan atau rapat terkait dengan pelayanan kesehatan.11. Meningkatkan upaya kesehatan di lingkungan sekolah dengan penyuluhan, pembinaan kader UKS.12. Melaksanakan upaya kesehatan masyarakat (UKM) di posyandu balita, lansia dan kelompok masyarakat.

Tugas integrasi:1. Melaksanakan tugas kedinasan lain.2. Melaksanakan tugas sebagai Tim Peningkatan Kinerja Puskesmas.3. Melaksanakan tugas sebagai Komite Mutu Puskesmas.4. Bersama-sama dengan Kepala Puskesmas melaksanakan fungsi managemen Puskesmas.5. Bertanggungjawab dan melaporkan kegiatan pelayanan kesehatan yang dilaksanakan kepada Kepala Puskesmas.6. Mengikuti seminar profesi atau kursus atau pelatihan dalam rangka peningkatan mutu SDM.

c. Bendahara penerima pembantuFungsi pokok : Membantu Kepala Puskesmas dalam menyelenggarakan atau mengelola keuangan Puskesmas.Tugas pokok :1. Mencatat arus penerimaan dan pengeluaran keuangan Puskesmas dalam buku kas umum.2. Mendokumentasikan rincian penerimaan dan pengeluaran keuangan dalam buku kas Bantu.3. Mendistribusikan penerimaan keuangan dalam buku kas umum.4. Menerima dan mencatat hasil penerimaan retribusi dari unit-unit pelayanan Puskesmas dan bidan desa.5. Menyetorkan hasil penerimaan retribusi Puskesmas kepada bendahara Kabupaten atau Dinas Kesehatan Kabupaten.6. Merekap dan mendokumentasikan laporan bulanan penerimaan dan pengeluaran retribusi Puskesmas.7. Membuat laporan waskat terhadap arus keuangan Puskesmas tiap tribulan.8. Menghadiri pertemuan.9. Melaporkan admnistrasi keuangan kepada Kepala Puskesmas secara rutin

Tugas integrasi :1. Membantu menghitung obat untuk didistribusikan dari Gudang obat Puskesmas.2. Membantu pengambilan obat di Ruang obat Puskesmas.3. Membantu menyiapkan kebutuhan konsumsi rapat dan tamu.

d. Bendahara pengeluaran pembantu puskesmasFungsi pokok : Membantu Kepala Puskesmas mendistribusikan dan mendokumentasikan pengeluaran keuangan Puskesmas untuk penunjang kegiatan Operasional.Tugas pokok :1. Mendata semua kebutuhan operasional ke semua unit dan Ruangan di Puskesmas.2. Bersama Kepala Puskesmas dan Tim manajemen serta Dokter Puskesmas membuat perencanaan anggaran kebutuhan dana Operasional di puskesmas.3. Merekap dan mendokumentsikan semua kebutuhan operasional puskesmas dalam buku bantu.4. Membuat laporan pengajuan pembayaran langsung sesuai dengan kebutuhan belanja operasional di puskesmas.5. Menerima dan mendokumentasikan Penerimaan dana operasional puskesmas dalam Buku Kas Umum dan Buku Bantu.6. Mendistribusikan dan mendokumentasikan pengeluaran operasional puskesmas dalam Buku Kas Umum dan Buku Bantu.7. Membuat SPJ atas realisasi belanja kebutuhan operasional puskesmas.8. Membuat dan mendokumentasikan laporan bulanan atas Penggunaan dana operasional puskesmas ke dalam Buku Kas Umum.9. Membuat laporan pertanggungjawaban keuangan operasional Puskesmas setiap bulan ke Dinas Kesehatan.10. Menyelesaikan administrasi pajak terkait dengan dana oprasional Puskesmas di Kantor Pajak.11. Bersama Kepala Puskesmas memonitoring dan mengevaluasi kebutuhan operasional Puskesmas.12. Melaporkan admnistrasi keuangan kepada Kepala Puskesmas secara rutin.

Tugas integrasi :1. Membuat Daftar hadir Setiap rapat staf Puskesmas.2. Belanja kebutuhan operasional Puskesmas sesuai dengan kebutuhan unit dan program.

e. BidanFungsi pokok : Melaksanakan kegiatan KIA, KB di desa binaan wilayah kerja Puskesmas.Tugas pokok :1. Melaksanakan ANC di Polindes.2. Melaksanakan kunjungan rumah ibu hamil di desa binaan.3. Menolong persalinan di desa binaan.4. Kunjungan rumah ibu hamil risti, ibu nifas, dan neonatal.5. Mendeteksi dan merujuk bumil dan bayi resiko tinggi.6. Melaksanakan posyandu.7. Melakukan imunisasi.8. Menyampaikan penyuluhan kesehatan dalam bidang KIA/KB.9. Memberikan pelayanan KB.10. Melaksanakan deteksi dini anak Balita dan Apras.11. Melaksanakan PKD dan mengembangkan UKBM di desa binaan.12. Memberi layanan akseptor alat KB invasif (AKDR dan AKBK).13. Merujuk kasus KIA, KB risiko tinggi, ibu bersalin risiko tinggi.14. Otopsi verbal kematian ibu hamil, ibu bersalin, bayi dan balita.15. Pencatatan dan pelaporan.Tugas integrasi:1. Melakukan koordinasi lintas program terhadap kasus KLB di desa binaan.2. Menghadiri rapat.3. Membuat laporan bulanan.4. Memberikan penyuluhan gizi pada bayi dan balita.

f. Bendahara jamkesmasFungsi pokok : Melaksanakan pengelolaan dana Jamkesmas.

Tugas pokok :1. Menerima dan mendokumentasikan penerimaan keuangan dari sumber dana dalam buku kas umum dan buku bantu.2. Menginventarisasi kegiatan yang dapat dibiayai oleh dana Jamkesmas.a) Merumuskan dalam bentuk POA bulanan.b) Mengirim, mengkonsultasikan, dan mengajukan pengesahan ke Dinkes tingkat dua.c) Mengkonsultasikan dan mengajukan pengesahan ke kepala Puskesmas.3. Mendistribusikan dan mendokumentasikan pengeluaran keuangan Puskesmas dalam buku kas dan buku Bantu.4. Mencetak dan menyiapkan blangko-blangko rekapitulasi dan blangko-blangko rekapirulasi.5. Mendistribusikan blangko rekapitulasi dan blangko laporan. Menerima dan merekap biaya retribusi pasien jamkesmas dalam bentuk catatan harian. Mengajukan pengesahan ke kepala Puskesmas. Mengirim ke Dinkes tingkat II untuk diverifikasi dan disahkan.6. Merekapitulasi Biaya Persalinan Normal Pasien Jamkesmas. Menerima dan memeriksa persyaratan persalinan normal pasien jamkesmas. Merekap biaya yang dikeluarkan untuk persalinan normal pasien jamkesmas. Membuat kwitansi pengeluaran dan mengajukan pengesahan ke Kepala Puskesmas.7. Menyusun laporan kegiatan dan merekap dalam bentuk:Laporan realisasi kegiatan.Laporan keuangan.Laporan 10 penyakit.Mengajukan pengesahan ke kepala Puskesmas.Mengirim ke Dinkes Tingkat II untuk diverifikasi dan disahkan.8. Menyusun SPJ dari data yang ada atas realisasi penggunaan dana jamkesmas. Menyusun dan membendel semua bukti-bukti pengeluaran. Mengirim ke Dinkes Tingkat II untuk diverifikasi dan disahkan. Menghitung dan membayar pajak anggaran jamkesmas.9. Pemeriksaan terhadap arus dan penggunaan dana jamkesmas yaitu dengan cara mencocokkan pengeluaran di buku kas umum dengan bukti-bukti pengeluaran dan laporan kegiatan.10. Melaporkan administrasi keuangan Jamkesmas kepada Kepala Puskesmas secara rutin.

Tugas integrasi :1. Membantu TU dalam pengetikan naskah surat-surat menyurat.

g. Bidan koordinatorFungsi pokok : Melaksanakan (membantu) Kepala Puskesmas dalam menyelenggarakan kegiatan KIA dan KB Puskesmas.Tugas pokok :1. Memberikan pelayanan KIA.2. Memberikan pelayanan kontrasepsi KB.3. Melakukan pengawasan dan pembinaan terhadap pencatatan dan pelaporan program KIA dan KB.4. Membina pelaksanaan posyandu.5. Membina pelaksanaan PKD.6. Kemitraan dengan dukun bayi.7. Melakukan ANC dan PNC di Puskesmas.8. Menyampaikan penyuluhan kesehatan dalam bidang KIA/KB.9. Melakukan konseling, pemeriksaan dan imunisasi pada calon pengantin.10. Mendeteksi dan merujuk bumil dan bayi resiko tinggi.11. Memberi layanan akseptor alat KB invisif (AKD dan AKBK).12. Otopsi verbal kematian ibi hamil, ibu bersalin, bayi dan balita13. Pencatatan dan Pelaporan.14. Menerima laporan dari Bidan desa.15. Merekap dan membuat laporan.16. Melaporkan kegiatan program kepada Kepala Puskesmas.

Tugas integrasi :1. Melaksanakan kegiatan perbaikan gizi, PNC2. Mengevaluasi hasil kegiatan untuk peningkatan kesehatan keluarga secara keseluruhan.3. Memberikan penyuluhan dalam kegiatan lints sector terkait KIA dan KB.4. Membuat laporan kegiatan di bidang tugasnya sebagai bahan informasi dan pertanggungjawaban kepada atasan.5. Melakukan akan tugas lain yang diberikan oleh atasan.6. Melaksanakan tugas sebagai Tim Peningkatan Kinerja dan Tim Perencanaan Puskesmas.

h. SanitarianFungsi pokok : Melaksanakan Upaya Kesehatan Lingkungan di wilayah kerja Puskesmas.Tugas pokok :1. Kesehatan Lingkungan.a) Mengubah, mengendalikan atau menghilangkan semua unsur fisik dan lingkungan yang memberi pengaruh buruk terhadap kesehatan masyarakat.b) Menyusun rencana program kesling.c) Melakukan pendataan sasaran program kesling.d) Pendataan, penyuluhan dan penggerakan peran serta masyarakat tentang penggunaan air bersih.e) Pendataan, penyuluhan dan penggerakan peran serta masyarakat tentang jamban keluarga.f) Pendataan, penyuluhan dan penggerakan peran serta masyarakat penyediaan SPAL yang baik.g) Pendataan, penyuluhan dan penggerakan peran serta masyarakat tentang rumah sehat.h) Pendataan, penyuluhan dan penggerakan peran serta masyarakat tentang pemberantasan sarang nyamuk.i) Pengawasan dan pembinaan higine TTU, TPM, TP3 pestisida, depo air minum.j) Fasilitator program STOPS.k) Pencatatan, pelaporan dan evaluasi.l) Mengevaluasi hasil kegiatan pembinaan kesehatan lingkungan secara keseluruhan.m) Mencatat hasil kegiatan program kesehatan secara keseluruhan sebagai bahan informasi dan pertanggungjawaban kepada Kepala Puskesmas.n) Membuat laporan kegiatan rutin yang diserahkan ke Dinas Kesehatan2. Promosi Kesehatana) Menyusun rencana kegiatan promosi kesehatan berdasarkan data program Puskesmas sebagai pedoman kerja.b) Melaksanakan kegiatan promosi kesehatan meliputi :1) Penyuluhan kesehatan.2) Pembinaan Peran Serta Masyarakat (PSM) dan UKBM.3) Pembinaan PHBS4) Membuat pencatatan dan Pelaporan kegiatan Promosi Kesehatan.

Tugas integrasi :1. Bendahara gajia) Membuat usulan gaji pegawai setiap bulan ke Dinas Kesehatan.b) Mengambil gaji ke Dinas Kesehatan.c) Mendistribusikan gaji pegawai setiap bulan.d) Mengerjakan administrasi terkait penggajian pegawai.2. Melaksanakan tugas sebagai Tim Peningkatan Kinerja Puskesmas3. Melaksanakan tugas sebagai Tim perencanaan Puskesmas.4. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Puskesmas.

i. Petugas surveilanceFungsi pokok : Melaksanakan kegiatan program kesehatan di Puskesmas.Tugas pokok :1. Surveilansa) Pengelola program P2 potensi wabah :1) Pemantauan, pelaporan jumlah penyakit tidak menular yang ditangani Puskesmas.2) Pemantauan, pelaporan dan tindak lanjut adanya penyakit berpotensi wabah (sesuai form W2).3) Berkoordinasi dengan petugas surveilance untuk melakukan PE.4) Merencanakan dan menggerakkan tindakan Fogging.b) Pencatatan dan pelaporan.c) Melaksanakan kegiatan penyelidikan epidemiologi pada kasus-kasus penyakit menular.d) Secara aktif melakukan pemeriksaan PE pada wilayah-wilayah tertentu yang merupakan endemis penyakit menular yang potensial terjadi KLB.e) Aktif melakukan penyuluhan dalam penanggulangan KLB.f) Mengkoordinasi regu pemberantasan penyakit menular.g) Mengkoordinasikan, monitoring dan evaluasi kegiatan penyelidikan epidemiologi.h) Mengumpulkan, mengolah dan melaporkan data yang di dapat dari pemegang masing-masing program P2.i) Aktif melakukan penyuluhan dalam pencegahan penyakit.j) Penanggulangan KLB2. Petugas Imunisasia) Mempersiapkan perlengkapan imunisasi.b) Menyelenggarakan dan memonitoring cold chain.c) Membantu melakukan imunisasi pada bayi dan calon pengantin di Puskesmas.d) Pemantauan, pelaporan dan tindak lanjut adanya KIPI dan PD3I.e) Penyuluhan khususnya sebagai motivator imunisasi.f) Melaksanakan kegiatan Imunisasi di Posyandu.g) Mengkoordinir pelaksanaan BIAS.h) Melakukan monitoring dan sweeping paska BIAS.i) Pencatatan dan pelaporan.j) Mengolah, menganalisis dan menyimpan data kegiatan program

Tugas integrasi :1. Perawat di Ruang Pengobatan.a) Melakukan persiapan alat dan kebersihan.b) Melakukan anamnese dan mencatat di kartu pasien.c) Membantu memeriksa dan melakukan pengobatan pasien atas supervisi dokter.d) Melakukan tindakan keperawatan.e) Mencatat di buku register pasien dan administrasi pelayanan rawat jalan.f) Membuat surat sehat dan surat rujukan.g) Penyuluhan dan edukasi pasien.h) Membuat laporan pelaksanaan tugas.i) Menghadiri pertemuan.2. Bendahara Askes.3. Membantu pengadministrasi BOK4. Sebagai Tim UKS

j. Petugas giziFungsi pokok : Membantu Kepala Puskesmas dalam menyelenggarakan kegiatan Perbaikan Gizi masyarakat.Tugas pokok :1. Menyusun rencana kegiatan peningkatan gizi masyarakat berdasarkan data program puskesmas.2. Menyusun rencana kegiatan peningkatan gizi masyarakat berdasarkan data program puskesmas.3. Melaksanakan kegiatan peningkatan gizi masyarakat meliputi:a) Upaya Perbaikan Gizi Keluarga (UPGK).b) Penanggulangan Gizi Kurang dan Gizi Buruk.c) Penanggulangan Anemia Gizi Besi (AGB).d) Penanggulangan GAKY (Gangguan Akibat Kekurangan Yodium).e) Penanggulangan defisiensi vitamin A. Sasarannya adalah : Bayi, Balita dan Ibu Nifas.f) SKPG (Sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi).g) Pengembangan Pojok Gizi dengan penyuluhan diet kepada pasien rawat jalan4. Mengevaluasi hasil kegiatan peningkatan gizi masyarakat.5. Pencatatan dan pelaporan.6. Melaporkan kegiatan program kepada Kepada Kepala Puskesmas secara Rutin.

Tugas integras :1. Bendahara BOK.2. Mengolah dan menganalisa data hasil pencatatan dan pelaporan di Puskesmas.3. Penanggung jawab perencanaan dan pelaporan di Puskesmas.4. Melaksanakan tugas sebagai Tim Peningkatan Kinerja Puskesmas.5. Melaksanakan tugas sebagai Tim Perencanaan Puskesmask. Fisio terapiFungsi pokok : Melaksanakan kegiatan pelayanan kesehatan Fisio Terapi di Puskesmas.Tugas pokok :1. Melakukan diagnosa, analisa masalah kesehatan pasien untuk kemudian melakukan perawatan dengan terapi.2. Melakukan penyembuhan pasien dengan menggunakan panas, gelombang ultrasonik, dan terapi latihan menggunakan IR (Infra merah), TENS (Trans Electrical Nerve Stimulation) dan tangan untuk terapi latihan atau manual terapi.3. Menyebarkan pengetahuan tentang keselamatan kesehatan pada pasien (memberikan edukasi pada pasien).4. Melakukan perawatan pada alat alat fisioterapi.

Tugas integrasi :1. Membuat laporan kunjungan pasien per bulan.2. Membantu loket.

l. Perawat ruang pengobatanFungsi pokok : Melaksanakan asuhan keperawatan pasien.Tugas pokok :1. Perawat di Ruang Pengobatan.a) Melakukan persiapan alat dan kebersihan.b) Melakukan anamnese dan mencatat di kartu pasien.c) Membantu memeriksa dan melakukan pengobatan pasien atas supervisi dokter.d) Melakukan tindakan keperawatan.e) Mencatat di buku register pasien dan administrasi pelayanan rawat jalan.f) Membuat surat sehat dan surat rujukan.g) Penyuluhan dan edukasi pasien.h) Membuat laporan pelaksanaan tugas.i) Menghadiri pertemuan.

2. Pengelola Kustaa) Menyusun rencana kegiatan P2 kusta berdasarkan data program Puskesmas dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku sebagai pedoman.b) Melaksanakan kegiatan P2 kusta meliputi penemuan dini, pengobatan penderita kusta, pemeriksaan kontak penderita kusta, pemeriksaan anak sekolah, penyuluhan kusta dan koordinasi lintas program terkait sesuai dengan prosedur dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.c) Mengevaluasi hasil kegiatan P2 kusta.d) Membuat catatan laporan.e) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.f) Membantu memeriksa pasien kusta.g) Melakukan edukasi pencegahan cacat dan penanganan reaksi kusta atas perintah dokter.h) Mencatat di register pasien kusta.i) Melaksanakan tugas administrasi pelayanan pasien kusta.j) Kunjungan rumah dan pemantauan pasien.k) Survei kontak penderita kusta secara aktif.l) Pemantauan penderita RFT.m) Penyuluhan dan edukasi pasien.n) Melaporkan kegiatan kepada Kepala Puskesmas

Tugas integrasi :1. Pengelola UKS.2. Melaksanakan tugas sebagai Tim perencanaan Puskesmas.3. Melaksanakan tugas sebagai Komite Mutu Puskesmas.

m. Perawat ruang pengobatanFungsi pokok : Melaksanakan asuhan keperawatan pasien.Tugas pokok :1. Perawat di Ruang Pengobatan.a) Melakukan persiapan alat dan kebersihan.b) Melakukan anamnese dan mencatat di kartu pasien.c) Membantu memeriksa dan melakukan pengobatan pasien atas supervisi dokter.d) Melakukan tindakan keperawatan.e) Mencatat di buku register pasien dan administrasi pelayanan rawat jalan.f) Membuat surat sehat dan surat rujukan.g) Penyuluhan dan edukasi pasien.h) Membuat laporan pelaksanaan tugas.i) Menghadiri pertemuan.2. Program TB Paru.a) Melakukan pengambilan sampel dahak suspek TBC.b) Membantu memeriksa pasien TBC.c) Melakukan pengobatan pasien TBC atas supervisi dokter.d) Melaksanakan tugas-tugas administrasi pelayanan pasien TBC di TB 01, TB 02, TB 03, TB 05 dan TB 06.e) Penemuan suspek TBC secara pasif.f) Kunjungan rumah pasien yang mangkir dan drop out.g) Penyuluhan dan edukasi pasien.h) Mengevaluasi hasil kegiatan secara menyeluruh.i) Melaporkan kegiatan kepada Kepala Puskesmas.3. Program P2 ISPAa) Menyusun rencana kegiatan P2 ISPA.b) Melaksanakan kegiatan pertemuan, pengobatan dini, penyuluhan dan koordinasi lintas program.c) Mengevaluasi hasil kegiatan P2 ISPA secara keseluruhan.d) Membuat catatan kegiatan dan laporan kegiatan.e) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.f) Melaporkan kegiatan kepada Kepala Puskesmas

Tugas integrasi :1. Program Usila.2. Melaksanakan tugas sebagai Tim Komite Mutu.3. Melaksanakan tugas sebagai Tim Peningkatan Kinerja Indikator Proses.4. Melaksanakan tugas sebagai Tim Peningkatan Kinerja Puskesmas.5. Melaksanakan tugas sebagai Tim Perencana Puskesmas.n. Perawat ruang pengobatanFungsi pokok : Melaksanakan asuhan keperawatan pasien dan keluarga.Tugas pokok :1. Perawat di Ruang Pengobatan.a) Melakukan persiapan alat dan kebersihan.b) Melakukan anamnese dan mencatat di kartu pasien.c) Membantu memeriksa dan melakukan pengobatan pasien atas supervisi dokter.d) Melakukan tindakan keperawatan.e) Mencatat di buku register pasien dan administrasi pelayanan rawat jalan.f) Membuat surat sehat dan surat rujukan.g) Penyuluhan dan edukasi pasien.h) Membuat laporan pelaksanaan tugas.i) Menghadiri pertemuan.2. Melaksanakan penyuluhan dan edukasi pasien di ponkesdes3. Melaksanakan penyuluhan tentang kesehatan di masyarakat.4. Melakukan pelayanan di Ponkesdes.5. Mengadakan kegiatan Ponkesdes dan pembinaan masyarakat tentang kesehatan.6. Melakukan kunjungan rumah.7. Memberikan laporan tentang hasil kunjungan ke Puskesmas.8. Merujuk pasien dengan resiko tinggi.9. Melaksanakan program kesehatan lingkungan.10. Melaksanakan program kesehatan gizi masyarakat.11. Melaksanakan program pencegahan dan pemberantasan penyakit menular.12. Pembinaan dan pengembangan UKBM.13. Melaksanakan kemitraan dengan organisasi kemasyarakatan, LSM, dukun, TOMA dan TOGA serta kesehatan keluarga

Tugas integrasi :1. Menghadiri pertemuan.2. Melakukan tugas kedinasan lain sesuai dengan perintah atasan.

C. Pengenalan LembagaWilayah Kerja PuskesmasPuskesmas bahu adalah Puskesmas kelurahan, jadi wilayah cangkupannya hanya di Kelurahan Bahu itu sendiri, sedangkan Rumah Sakit Malalayang (Rumah sakit Kecamatan) sebagai rujukannya.

Kedudukan Puskesmasa. Kedudukan dalam bidang adminstrasi Puskesmas dalah peranggkat pemerintah tingkat II terhadap dinbas tingkat II.b. Kedudukan dalam hirarki pelayanan kesehatan sesuai sistem kesehatan nasioal, Puskesmas berkedudukan pada tingkat fasilitas kesehatan I.

Satuan Penunjanga. Puskesmas pembantu unit kesehatan yang sederhana berfungsi menunjang dan membantu kegiatan Puskesmas dan lingkungan wilayah lebih besar.b. Puskesmas keliling unit pelayanan keliling dilengkapi kendaraan roda 4 atau 2, perahu motor, dan peralatan kesehatan dan komunikasi serta tenaga dari Puskesmas.

Tipe tipe Pelayanan di Puskesmas Bahu a. Pelayanan kesehatan ibu dan anak.b. Pelayanan KB khusus KB kepada Ibu / calon ibu.c. Pelayanan peningkatkan gizi.d. Pelayanan kesehatan lingkungan.e. Pelayanan pencegahan dan pemberantasan penyakit menular.f. Pelayanan pengobatan (diagnostik, pengobatan, rehabilitasi).g. Pelayanan penyembuhan kesehatan.h. Upaya kesehatan sekolah (membina sarana keteladanan, kebersihan perorangan, dokter kecil, penyaringan (Kelas I) pemeriksaan kesehatan periodik sekali setahun (Kelas II-IV dan Guru), imunisasi, pengawasan air, pengobatan ringan (P3K), rujukan medik, dan penanganan kasus).i. Upaya kesehatan olahraga (pemeriksaan kesehatan berkala, penentuan takaran latihan dan pengobatan).j. Upaya pelayanan kesehatan masyarakat.k. Upaya kesehatan kerja.l. Pelayanan kesehatan gigi dan mulut.m. Upaya kesehatan jiwa, peran serta masyarakat, penyuluhan, pencatatan dan pelaporan.n. Pelayanan kesehatan mata.o. Upaya laboratorium sederhana di ruang laboratorium .p. Upaya pencatatan dan pelaporan dalam rangka sistem informasi kesehatan (bulan, triwulan, 6 bulan, dan 1 tahun).q. Pelayanan kesehatan usia lanjut: pembinaan jompo.Dasar hukum yang digunanakan adalah IMPLEMENTASI SK MENKES 128 TAHUN 2004.

BAB IIIPEMBAHASAN HASIL SURVEY

A. Proses SurveyDalam kunjungan yang kami lakukan di Puskesmas Bahu tujuannya untuk mengetahui dan merasakan sendiri bagaimana pelayanan yang di berikan kepada kami selama proses pengambilan data data tersebut. Adapun proses proses yang kami lakukan adalah sebagi berikut :1. Mengunjungi lokasi survei (Puskesmas Bahu)2. Menanyakan kepada perawat yang ada di Puskesmas Bahu letak ruang tata usaha.(perawat yang kami tanyakan ini sikapnya cukup ramah, dia menyambut kami dengan senyuman lalu memberitahukan kepada kami letak ruang tata usaha).3. Menuju ke ruang tata usaha4. Menunjukan surat survei yang kami bawa kepada pegawai tata usaha5. Menanyakan pendapat pasien dan petugas puskesmas tentang penerapan prinsip dan asas pelayanan di puskesmas Bahu.

B. Hasil SurveyBerdasarkan teori tentang Tugas Pokok dan Fungsi Puskesmas, dan hasil survey yang telah kami lakukan di Puskesmas Bahu, menurut kami Tupoksi yang ada di Puskesmas Bahu sebagian besar sudah sesuai dengan teori yang ada, walau ada sebagian lagi yang tidak sesuai misalnya sanitarian yang ada di Puskesmas Bahu sangat jarang melakukan penyuluhan kesehatan mengenai lingkungan, padahal itu merupakan salah satu kegiatan yang sangat penting untuk mencegah terjadinya lebih banyak penyakit. Dan Petugas gizi juga sangat jarang melaksanakan kegiatan peningkatan gizi.

Untuk pengimplementasian Standar Operasional Prosedur (SOP) di Puskesmas Bahu, bentuk dan jenis SOP yang digunakan adalah Graphic Format dan Flowchart untuk alur pelayanannya. Graphic Format Alur dan Flowchrt Pelayanan ini sangat membantu dan memudahkan pasien ketika sedang berobat di Puskesmas Bahu. Disana juga terdapat papan jadwal pelayanan sehingga pasien bisa mengetahui waktu dan ruang dimana mereka berkunjung. Sedangkan untuk Standar Pelayanan Minimal (SPM) di Puskemas Bahu telah menerapkan 18 indikator SPM.

Pemenuhan Prinsip Pelayanan Publik 1. Kesederhanaan Adanya Graphic Format yang yang dipasang didinding ruangan tepatnya di dinding samping pintu masuk membuat prosedur pelayanan mudah dipahami dan mudah dilaksanakan oleh para pasien Puskesmas Bahu. Menurut beberapa pasien kesederhanaan prosedur ini sudah baik, hal ini dikarenakan informasi yang disajikan mudah diakses dan dipahami atau dengan kata lain masyarakat tidak kebingungan saat berobat di Puskesmas. Masyarakat merasa sangat terbantu sekali dengan apa yang telah dilakukan oleh Puskesmas Bahu terutama dalam hal sosialisasi mengenai prosedur dan tata cara memperoleh layanan kesehatan, sehingga sangat jelas bagi mereka tentang apa yang harus disertakan dan dipersiapkan. 2. Kejelasan Untuk kejelasan mengenai persyaratan-persyaratan administratif yang dibutuhkan untuk proses pelayanan di Puskesmas Bahu menurut pasien sudah baik karena tidak menimbulkan persepsi yang berbeda-beda. Juga kejelasan kewenangan pihak/unit yang melayaninya kepada siapa, di mana, kapan pelayanannya, sudah dilaksanakan dengan baik (Daftar tenaga medis yang disediakan Puskesmas Bahu sangat membantu dalam pemilihan tenaga medis mana yang menangani penyakit tertentu).

Menurut sebagian besar pasien yang kami tanyai, Kejelasan atau kepastian petugas dan kemudahan petugas pelayanan untuk ditemui dan dihubungi di puskesmas Bahu telah memenuhi harapan mereka namun ada 2 pasien yang menjawab belum memenuhi harapan. Jadi dapat dikatakan bahwa kepuasan akan kualitas kejelasan petugas Puskesmas Bahu berada dalam kondisi bagus. Tapi tidak dapat dipungkiri bahwa kadang beberapa pasien tidak dapat dengan mudah untuk menemui petugas pelayanan yang berkompeten seperti dokter umum yang tidak berada ditempat sehingga dia akhirnya dilayani oleh bidan jaga atau perawat yang berada di lokasi. Sedangkan untuk kepastian biaya pelayanan di Puskesmas Bahu berada dalam kondisi baik, menurut kebanyakan pasien. Ini berarti kinerja mengenai kepastian biaya menunjukkan hasil yang positif (baik).

3. Kepastian waktuTingkat ketepatan waktu proses pelayanan puskesmas Bahu menurut pasien tepat waktu, namun kebanyakan dari mereka menyatakan tidak tepat. Puskesmas Bahu telah menerapkan standar waktu pelayanan untuk masing-masing tindakan, jadi untuk setiap penanganan medis waktu penyelesaian sudah baku tetapi sebelum proses tindakan medis pasien terlebih dahulu harus menunggu antrian terkadang cukup lama karena keterbatasan sumber daya.

Tersedianya papan jadwal pelayanan diatas, sangat membantu pasien kapan mereka harus datang berobat.

4. Akurasi Menurut beberapa pasien yang kami tanyai pelayanan dan pengobatan yang ada di Puskesmas Bahu sudah benar dan tepat . Dikarenakan petugas Puskemas Bahu baik itu Dokter,perawat maupun pegawai yang ada merupakan orang yang ahli dan berkompeten dalam bidangnya, dan sangat memperhatikan keselamatan pasien yang melakukan pengobatan dan pemeriksaan baik itu dari pelayan yang diberikan oleh Dokter maupun perawat seperti, diagnosa penyakit, pemberian obat, persalinan dll.Berbeda dari keterangan yang diberikan pasien, menurut perawat yang ada disana untuk diagnosa penyakit pernah terjadi kesalahan sebanyak 4 kali, dan kesalahan pemberian obat 2 kali untuk tahun 2014 ini.

Petugas Puskesmas yang sedang melayani Pasien

5. KeamananMenurut para pasien, untuk tingkat keamanan Puskesmas Bahu sudah baik karena pertugas puskesmas merupakan orang yang ahli dan berkompeten dalam bidangnya, dan mereka merasa tenang dan aman untuk mendapatkan pelayanan. Mereka juga yakin untuk berobat di puskemas Bahu karena dijamin oleh kepastian hukum yang berlaku serta menurut beberapa pasien belum pernah terjadi kesalahan pelaksanaan pelayanan.

Dan juga, mereka merasa aman dengan sarana dan prasarana yang digunakan. Hal ini didasarkan pada kenyataan bahwa untuk gedung, beserta alat alat yang digunakan di Puskesmas Bahu dalam kondisi baik.

Ruang Bersalin

Alat untuk pemeriksaan gigi

Gedung Puskesmas Bahu

6. Tanggung jawabMenurut pasien, petugas pelayanan puskesmas Bahu telah menjalankan tanggung jawabnya dengan baik dan mereka sangat memperhatikan keselamatan pasien yang melakukan pengobatan. Sedangkan menurut petugas pelayanan itu sendiri, mereka telah menjalankan tanggung jawabnya dengan baik sesuai dengan tupoksi yang ada di Puskesmas Bahu, tapi masih ada sebagian lagi yang tidak sesuai misalnya sanitarian yang ada di Puskesmas Bahu sangat jarang melakukan penyuluhan kesehatan mengenai lingkungan, padahal itu merupakan salah satu kegiatan yang sangat penting untuk mencegah terjadinya lebih banyak penyakit. Untuk penyelesaian keluhan/persoalan dalam pelaksanaan pelayanan publik, puskesmas Bahu menyediakan Kotak Saran. Kotak saran sangat berperan penting dalam penyelesaian keluhan/ persoalan dalam Puskesmas ini sehingga para pasien dapat memberikan saran maupun kritik untuk pelayanan puskesmas yang lebih baik lagi.

7. Kelengkapan sarana dan prasarana a) Sarana Tersedianya Ambulans, Ruang Imunisasi, Apotik, Laboratorium, Klinik KIA-KB, Klinik Umum, Klinik Anak/MTBS, Kamar Bersalin, Loket Pendaftaran, Papan Pengumuman, dll bertuan agar proses pelayanan di Puskesmas Bahu optimal. Menurut pasien, sarana yang disediakan oleh puskesmas Bahu sudah lengkap dan sangat berperan penting dalam proses pelayanan.

b) PrasaranaTersedianya instalasi air bersih, instalasi Listrik, selokan, gas medis sebagai penunjang utama terselenggaranya suatu proses pelayanan yang baik di puskesmas Bahu. Mengenai ketersedian prasarana pendukung hampir semua pasien memberikan penilaian baik. Hanya beberapa saja yang memberikan komentar bahwa kondisi selokan sudah tidak memadai karena jika terjadi hujan, selokannya akan meluap disebabkan sudah tidak bisa menampung air.Instalasi air bersih Gas Medis Instalasi Listrik Selokan

8. Kemudahan akses Puskesmas Bahu terletak ditengah tengah pemukiman masyarakat Kelurahan Bahu tepatnya di Jl. Bunaken No.103 Bahu, Kec. Malalayang, dekat dengan jalan utama yaitu jl. Wolter Mongisidi dan hanya berjarak sekitar 20 m dari Kelurahan Bahu. Jadi sangat mudah dijangkau oleh masyarakat sekitarnya.

Citra satelit Puskesmas Bahu

9. Kedisiplinan, kesopanan dan keramahan Kedisiplinan di Puskesmas bahu menurut kami sudah baik, karena pada pukul 07:45 petugas loket, Dokter, dan perawat sudah berada ditempat dan siap bekerja.

Sikap dan perilaku petugas dalam memberikan pelayanan kepada pasien menurut kami sudah dilakukan dengan sopan, termasuk juga dari cara mereka berpakain. Menurut pasien juga seperti itu, mereka telah dilayani dengan baik dan sopan.

Keramahan yang ditunjukan kepada kami saat kami melakukan survei, sesuai yang kami rasakan kurang ramah, hanya beberapa saja yang ramah. Suka mengabaikan orang dan kesannya tidak ikhlas melayani kami yang mengadakan survei disana. Sedangkan menurut pasien, petugas pelayanan puskesmas Bahu memberikan pelayanan disertai dengan sikap yang ramah, walaupun demikian masih juga terdapat sebagian kecil pasien yang mengatakan kurang ramah.

10. Kenyamanan Tempat Parkir Puskesmas Bahu Ruang Tunggu Puskesmas Bahu

Sarana yang disediakan oleh Puskesmas Bahu untuk kenyamanan pasien cukup memadai seperti tempat ruang tunggu, dan tempat parkir. Namun untuk area parkir yang di sediakan puskesmas Bahu ukurannya kecil sehingga belum memadai untuk menampung beberapa kendaraan roda empat. Menurut pasien, sarana yang ada di Puskesmas Bahu telah memberikan rasa nyaman. Dengan adanya fasilitas-fasilitas pendukung yang ada di Puskesmas bahu.

Di Puskesmas Bahu terdapat tempat pembuangan Sampah, dan toilet untuk menjamin kenyamanan pasien dan petugas pelayanan. Tapi terlihat bahwa halaman puskesmas bahu masih kurang bersih dan toilet yang kotor dan bau. Jadi dapat dikatakan bahwa tingkat kenyamanan dalam hal ini kebersihan lingkungan, berada dalam kondisi yang tidak baik. Hal ini dinyatakan oleh sebagian besar pasien, yang memberikan penilaian minim atas tingkat kebersihan di Puskesmas Bahu.

Tempat Sampah di Halaman Puskesmas Bahu

Kondisi Toilet di Puskesmas Bahu

Tabel Pemenuhan Prinsip Pelayanan Publik di Puskesmas BahuPrinsip Pelayanan PublikMemenuhiCukup MemenuhiBelum Memenuhi

Kesederhanaan

Kejelasan

Kepastian Waktu

Akurasi

Keamanan

Tanggung Jawab

Kelengkapan Sarana

Kelengkapan Prasarana

Kemudahan Akses

Kedisiplinan

Kesopanan

Keramahan

Kenyamanan pada Sarana & Prasarana

Kenyamanan Lingkungan

Pemenuhan Asas Pelayanan Publik 1. Transparansi Mengenai transparansi di Puskesmas Bahu, sudah baik yaitu prosedur/tata cara persyaratan, satuan kerja/pejabat penanggungjawab pemberi pelayanan, waktu penyelesaian, rincian waktu serta hal-hal lain yang berkaitan dengan proses pelayanan telah diinformasikan secara terbuka dan mudah diketahui serta dipahami oleh masyarakat.

2. AkuntabilitasMenurut pasien, petugas pelayanan puskesmas Bahu telah menjalankan tanggung jawabnya dengan baik dan mereka sangat memperhatikan keselamatan pasien yang melakukan pengobatan. Sehingga, pasien merasa tenang dan aman untuk mendapatkan pelayanan, karena pertugas puskesmas merupakan orang yang ahli dan berkompeten dalam bidangnya. Mereka juga yakin untuk berobat di puskemas Bahu karena dijamin oleh kepastian hukum yang berlaku.

Sedangkan menurut petugas pelayanan itu sendiri, mereka telah menjalankan tanggung jawabnya dengan baik sesuai dengan tupoksi yang ada di Puskesmas Bahu, walaupun masih ada sebagian lagi yang tidak sesuai yaitu sanitarian yang ada di Puskesmas Bahu sangat jarang melakukan penyuluhan kesehatan mengenai lingkungan, padahal itu merupakan salah satu kegiatan yang sangat penting untuk mencegah terjadinya lebih banyak penyakit.

3. KondisionalMenurut pasien, pelayanan yang mereka terima sudah proporsional atau sesuai dengan kondisi yang mereka alami, dan kemampuan/kondisi petugas puskesmas Bahu sudah tidak diragukan lagi karena mereka adalah tenaga kerja yang kompoten dalam bidangnya.

4. PartisipatifMenurut pasien beserta petugas puskesmas, pelayanan publik di Puskesmas Bahu telah bersifat partisipatif yaitu dengan memberikan kesempatan pada masyarakat untuk turut serta dalam menyelenggrakan pelayanan yaitu dengan tersedianya kotak saran yang dapat menampung aspirasi masyarakat.

Kotak saran penampung aspirasi masyarakat5. Kesamaan hak Mayoritas pasien memberikan penilaian yang baik untuk indikator kesamaan hak mendapatkan pelayanan. Jadi dapat dikatakan bahwa petugas pelayanan dalam meberikan layanan kepada masyarakat adalah sama tanpa membedakan status mereka, apakah dari warga mampu ataupun tidak mampu seperti Askeskin. Keadilan pelayanan ini oleh pasien merupakan hal yang sangat penting. Hal ini tentunya akan meningkatkan kepuasan bagi masyarakat pengguna jasa layanan di Puskesmas Bahu karena sebagian adalah masyarakat menengah ke bawah.Tabel Pemenuhan Azas Pelayanan Publik di Puskesmas BahuAsas Pelayanan PublikMemenuhiBelum Memenuhi

Transparansi

Akuntabilitas

Kondisional

Partisipatif

Kesamaan Hak

Pemenuhan asas pelayanan publik di puskesmas bahu sudah sangat baik karena telah memenuhi kelima asas tersebut.

Permasalahan Pelayanan Publik di Puskesmas Bahu 1. Petugas Pelayanan Tidak Berada di Tempat Tapi tidak dapat dipungkiri bahwa kadang beberapa pasien tidak dapat dengan mudah untuk menghubungi dan menemui petugas pelayanan yang berkompeten seperti dokter umum yang tidak berada ditempat sehingga dia akhirnya dilayani oleh bidan jaga atau perawat yang berada di lokasi.

2. Kesalahan Pemberian Produk Pelayanan Menurut keterangan perawat yang ada di Puskesmas Bahu pernah terjadi kesalahan untuk diagnosa penyakit sebanyak 4 kali, dan kesalahan pemberian obat 2 kali untuk tahun 2014 ini. Hal ini dapat merugikan pasien dan jika fatal dapat menyebabkan pasien kehilangan nyawa.

3. Kurang Bertanggung Jawab dalam Menjalankan TugasPetugas sanitarian yang ada di Puskesmas Bahu sangat jarang melakukan penyuluhan kesehatan mengenai lingkungan, padahal itu merupakan salah satu kegiatan yang sangat penting untuk mencegah terjadinya lebih banyak penyakit.

4. Petugas Kurang RamahSesuai yang kami rasakan ketika kami melakukan survei di Puskesmas Bahu, Petugas di sana kurang ramah, hanya beberapa saja yang ramah. Suka mengabaikan orang dan kesannya tidak ikhlas melayani kami yang mengadakan survei disana. Dan menurut sebagian kecil pasien, mengatakan hal yang sama pada kami yaitu kurang ramah. Hal ini bisa menurunkan jumlah pengunjung di Puskesmas Bahu.

5. Lingkungan yang KotorWalaupun di Puskesmas Bahu terdapat tempat pembuangan Sampah, dan toilet, tapi halaman puskesmas bahu masih kurang bersih dan toilet yang kotor dan bau. Hal ini dapat mempengaruhi tingkat kenyamanan pasien maupun petugas. Menurut kami dan juga keterangan dari pasien, keadaan kebersihan lingkungan di puskesmas Bahu, berada dalam kondisi yang tidak baik. Hal ini juga dapat mempengaruhi kesehatan orang yang berada di wilayah tersebut. Puskesmas yang tadinya berfungsi sebagai daerah pengobatan penyakit, akan beralih fungsi menjadi sarang penyakit.

6. Antrian PanjangPuskesmas Bahu telah menerapkan standar waktu pelayanan untuk masing-masing tindakan, jadi untuk setiap penanganan medis waktu penyelesaian sudah baku tetapi sebelum proses tindakan medis pasien terlebih dahulu harus menunggu antrean terkadang cukup lama karena keterbatasan sumber daya. Hal ini mengakibatkan kepuasan masyarakat menjadi berkurang.

7. BirokratisPelayanan pada umumnya dilakukan dengan melalui proses yang terdiri dari berbagai level, sehingga menyebabkan penyelesaian pelayanan yang terlalu lama. Dalam kaitan dengan penyelesaian masalah pelayanan, kemungkinan staf pelayanan untuk dapat menyelesaikan masalah sangat kecil, dan dilain pihak kemungkinan masyarakat untuk bertemu dengan penanggungjawab pelayanan, dalam rangka menyelesaikan masalah yang terjadi ketika pelayanan diberikan, juga sangat sulit. Akibatnya, berbagai masalah pelayanan memerlukan waktu yang lama untuk diselesaikan.

BAB IIIPENUTUP

A. KesimpulanBerdasarkan survey yang kami lakukan di Puskesmas Bahu, kami menarik beberapa kesimpulan, yaitu :1. Tupoksi yang ada di Puskesmas Bahu sebagian besar sudah sesuai dengan teori yang ada, walau ada sebagian kecil lagi yang tidak sesuai.2. SPM di Puskesmas Bahu sudah cukup baik dan lengkap.3. SOP di Puskesmas Bahu sudah cukup baik, Puskesmas Bahu menggunakan Graphic Format dan Flowchart untuk alur pelayanannya.4. Untuk Pemenuhan Prisip Pelayanan di Puskesmas Bahu secara kesluruha sudah terpenuhi, hanya beberapa saja yang belum terpenuhi.5. Sedangkan untuk Pemenuhan Asas Pelayanan di Puskesmas Bahu sudah sangat baik karena semuanya telah terpenuhi.

B. Saran1. Pegawai Puskesmas harus selalu berada ditempat agar proses pelayanan dapat berjalan dengan lancar.2. Dalam menempatkan seseorang untuk mengisi pos-pos tertentu hendaknya disesuaikan dengan bidang keahlian dan pendidikan mereka, sehingga diperoleh komposisi sumber daya yang benar-benar mampu dan untuk meminimalisir terjadi kesalahan dalam mendiognosa maupun dalam pemberian obat.3. Untuk petugas Sanitasi yang ada di Puskesmas Bahu hendaknya lebih sering mengadakan penyuluhan tentang lingkungan karena itu merupakan salah satu kegiatan yang sangat penting untuk mencegah terjadinya lebih banyak penyakit.4. Untuk para pegawai puskesmas Bahu, bersikaplah ramah, agar supaya dapat memberikan kesan nyaman untuk para pengunjung.5. Untuk kebersihan lingkungan di Puskesmas Bahu harus lebih ditingkatkan lagi karena lingkungan yang sehat adalah lingkungan yang bersih, selain itu kondisi yang bersih dapat mengurangi penyakit baru muncul.6. Puskesmas Bahu telah mengeluarkan SOP mengenai waktu pelayanan, namun ada proses sebelum masyarakat ditangani secara medis yaitu pendaftaran di Loket.7. Untuk itu baik tenaga medis maupun petugas loket harus mampu menyelaraskan ritme pelayanan agar tidak sampai terjadi antrean pendaftaran yang cukup panjang.Untuk petugas Puskesmas Bahu harus di tambah agar penyelesaian pelayanan dapat berjalan sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan.

LAMPIRAN

A. Standar Opersional Prosedur (SOP)Standar Operasional Prosedur adalah pedoman atau acuan untuk melaksanakan tugas pekerjaan sesuai dengan fungsi dan alat penilaian kinerja instasi pemerintah berdasarkan indikator indikator teknis, administrasif dan prosedural sesuai dengan tata kerja, prosedur kerja dan sistem kerja pada unit kerja yang bersangkutan. Gambar Graphic Format di bawah adalah adalah Standar Operasional Prosedur yang telah diubah menjadi Alur Pelayanan Pasien di Puskesmas Bahu.

ALUR PELAYANAN PASIEN JAMKESDA BAHU

PROGRAM UNIVERSAL COVERAGE KOTA MANADO(Dalam bentuk Flowchart)

B. Standar Pelayanan Minimal (SPM)Standar pelayanan minimal (SPM) adalah standar pelayanan minimal yang harus didapatkan oleh masyarakat dan menjadi program yang ditetapkan oleh pemerintah pusat dan pelaksanaanya diwajibkan kepada pemerintah daerah sesuai dengan sumber daya dan kemampuan daerah.untuk Puskesmas Bahu ditetapkan 18 indikator SPM.

Operasional Standar Pelayanan Minimal di PuskesmasNo. Jenis Pelayanan Indikator Keterangan

I.

II.

III.

IV.Pelayanan Kesehatan Dasar

Pelayanan Kesehatan Rujukan

Penyelidikan Epidemiologi & Penanggulangan KLB

Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat

1. Cakupan kunjungan Ibu Hamil K- 4.Ibu hamil yang mendapatkan pelayanan antenatal sesuai standar paling sedikit empat kali, triwulan ketiga umur kehamilan.

2. Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani. Komplikasi kebidanan pada kehamilan, persalinan, nifas.

3. Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan. Proses pelayanan persalinan dimulai pada kala Isampai dengan kala IV persalinan.

I. Pelayanan Kesehatan Dasar 4. Cakupan Pelayanan Nifas pelayanan kepada ibu nifas sedikitnya 3 kali, pada 6 jam pasca persalinan s.d 3 hari; pada minggu ke II, dan pada minggu ke VI termasuk persiapan dan/atau pemasangan KB Pasca Persalinan

5. Cakupan Neonatus dengan komplikasi yang ditangani Bayi berumur 0 28 hari, dengan penyakit dan kelainan yang dapat menyebabkan kesakitan, kecacatan, dan kematian

I. Pelayanan Kesehatan Dasar 6. Cakupan Kunjungan Bayi Setiap bayi memperoleh pelayanan kesehatan minimal 4 kali yaitu 1 kali pada umur 29 hari-3 bulan, 1 kali pada umur 3-6 bulan, 1 kali pada umur 6-9 bulan, dan 1 kali pada umur 9-11 bulan.

7. Cakupan Desa/ Kelurahan Universal Child Immunization (UCI) imunisasi dasar secara lengkap pada bayi (0-11 bulan), Ibu hamil, WUS dan anak sekolah tingkat dasar.

I. Pelayanan Kesehatan Dasar 8. Cakupan pelayanan anak balitaMencakup Pemantauan pertumbuhan dan Pemantauan perkembangan setiap anak usia 12-59 bulan dilaksanakan minimal 2 kali pertahun (setiap 6 bulan)

9. Cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 6 24 bulankeluarga miskinPemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 6 24 Bulan dari keluarga miskin selama 90 hari.

I. Pelayanan Kesehatan Dasar 10. Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatanbalita gizi buruk yang ditangani di sarana pelayanan kesehatan sesuai tatalaksana gizi buruk di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu.

11. Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkatpemeriksaan kesehatan umum, kesehatan gigi dan mulut siswa kelas 1 SD dan Madrasah Ibtidaiyah yang dilaksanakan oleh tenaga kesehatan bersama guru, dokter kecil.

I. Pelayanan Kesehatan Dasar 12. Cakupan peserta KB aktifPasangan suami Isteri, yang istrinya berusia 15 49 tahun. Angka Cakupan Peserta KB aktif menunjukkan Tingkat pemanfaatan kontrasepsi di antara para Pasangan Usia Subur (PUS).

I. Pelayanan Kesehatan Dasar 13. Cakupan Penemuan dan Penanganan Penderita Penyakit.a. Acute Flacid Paralysis (AFP) rate per 100.000 penduduk < 15 tahunb. Penemuan Penderita Pneumonia Balitac. Penemuan pasien baru TB BTA Positifd. Penderita DBD yang ditangani

14. Cakupan pelayanan kesehatan dasar pasien masyarakat miskin Jumlah pasien masyarakat miskin di puskesmas pada kurun waktu tertentu.

II. Pelayanan Kesehatan Rujukan15. Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin Rawat Jalan Tingkat Lanjut meliputi rawat inap di sarana kesehatan strata dua dan strata tiga

16. Cakupan Pelayanan Gawat Darurat level 1 yang harus diberikan tempat pelayanan gawat darurat yang memiliki DokterUmum on site 24 jam dengan.General Emergency Life Support.Advance Trauma Life Support.Advance Cardiac Life Support.

III. Penyelidikan Epidemiologi dan Penanggulangan KLB 17. Cakupan Desa/kelurahan mengalami KLB yang dilakukan penyelidikan epidemiologi < 24 jam Upaya untuk menemukan penderita atau tersangka penderita, penatalaksanaan Penderita, pencegahan peningkatan, perluasan dan menghentikan suatu KLB.

IV. Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat 18. Cakupan Desa Siaga Aktif desa yang mempunyai Pos Kesehatan Desa (Poskesdes) atau UKBM lainnya berfungsi sebagai pemberi pelayanan kesehatan dasar, penanggulangan bencana dan kegawatdaruratan, surveilance berbasis masyarakat yang meliputi pemantauan pertumbuhan (gizi), penyakit, lingkungan dan

LAMPIRAN GAMBAR

PUSKESMAS BAHU

APOTEK PUSKESMAS BAHU

RAWAT INAP PUSKESMAS BAHU

LOKET PENDAFTARAN

LABORATORIUM

KLINIK ANAKKLINIK UMUM

KLINIK GIGI

RUANG TUNGGU

DAFTAR PUSTAKA

http://www.bpmp-indramayu.or.id/index.php/xarbb/topic/2 http://armylookfashion.com/2011/12/15/pengertian-standar-operasional-prosedur-definisi-sop.html/ http://ariefraf.wordpress.com/category/pengertian-sop/ http://www.ittc.co.id/penyusunan-spm.php http://aulakehidupan.blogspot.com/2013/04/standar-pelayanan-minimal.html http://jerryns-ilmukeperawatanj-ry.blogspot.com/2012/03/puskesmas.html http://pikesstikpan.blogspot.com/2013/05/defenisifungsitujuandan-tugas-puskesmas.html http://ramliabdullah.wordpress.com/2013/09/14/standar-pelayanan-minimal-bidang-kesehatan/

1